IBADAH
RAYA MINGGU, 09 AGUSTUS 2020
WAHYU
PASAL 12
(Seri:
17)
Subtema:
PENYESATAN IBLIS ATAU SATAN
Shalom.
Selamat
sore, selamat petang. Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap
kehidupan kita.
Saya
juga tidak lupa menyapa saudara-saudara yang terkasih yang sedang mengikuti
pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook
di mana pun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN
supaya kiranya TUHAN kembali membukakan firman-Nya, menyatakan isi hati-Nya
yang terdalam kepada kita, karena di situ semuanya terurai, tersusun dengan
rapi segala rencana-rencana yang TUHAN nyatakan kepada kita semua.
Oleh
sebab itu, mari kita segera menyambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah
(Kebaktian) Raya Minggu dari Wahyu 12.
Pada
malam hari ini, kita akan kembali memperhatikan ayat 9 setelah kita
mendapatkan berkat yang lain dari ayat 9 ini juga pada minggu yang lalu.
Biarlah kiranya kita juga mendapatkan berkat yang baru dari ayat yang sama ini.
Wahyu
12:9
(12:9) Dan naga
besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Iblis
atau Satan yang “menyesatkan seluruh dunia.” Inilah yang menjadi
pekerjaan dari Iblis atau Satan setelah ia dilemparkan ke bawah (bumi)
bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Kita
awali soal PENYESATAN ini dari Injil Matius 18.
Matius
18:6-7
(18:6)
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini
yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan
pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (18:7) Celakalah
dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi
celakalah orang yang mengadakannya.
“Anak-anak
kecil” di sini berbicara tentang anak-anak TUHAN yang senantiasa tekun
memikul salibnya. Memikul salib, berarti; mau menjadi rendah, mau menjadi
kecil.
Alkitab
mengatakan: “Memang penyesatan harus ada” Oleh sebab itu, jangan kita
heran jikalau penyesatan itu sedang terjadi sekarang, karena Alkitab sendiri
yang mengatakannya. Tetapi pada sisi yang lain, kita harus ketahui dengan
pasti, bahwa TUHAN tampil sebagai Pembela.
Memang
penyesatan harus ada, tetapi kita tidak perlu heran, tidak
perlu bingung, kita tidak perlu sampai bertanya-tanya bagaimana begini atau
bagaimana begitu, atau bagaimana tentang masa depan, itu tidak perlu; sebab,
pada sisi yang lain, TUHAN pasti tampil sebagai Pembela.
Matius
24:4
(24:4) Jawab
Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang
menyesatkan kamu!
Terhadap
penyesatan tersebut, TUHAN berkata: “Waspadalah” Berarti, berhati-hati
dan berjaga-jaga.
Pendeknya:
Dari pihak TUHAN, Ia akan tampil sebagai Pembela. Tetapi dari pihak kita, dari
pihak anak-anak TUHAN, hidup gereja TUHAN, juga harus waspada. Memang TUHAN
akan tampil sebagai Pembela oleh karena penyesatan, tetapi dari pihak kita
terhadap penyesatan itu, kita harus perlu waspada.
Perlu
untuk diketahui: Kita tidak dapat melihat wujud atau penampilan Iblis atau
Satan dengan kasat mata, tetapi kita akan mengetahui wujud dari Iblis atau
Satan dan penampilannya di tengah-tengah ibadah-ibadah yang diselenggarakan di
mana saja di atas muka bumi ini.
Matius
24:5,11,24
(24:5) Sebab
banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan
mereka akan menyesatkan banyak orang. (24:11) Banyak nabi palsu akan
muncul dan menyesatkan banyak orang. (24:24) Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin,
mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
Kesimpulannya:
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul di tengah-tengah setiap
ibadah-ibadah tersebut. Mereka mengadakan suatu
demonstrasi-demonstrasi/mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat
palsu.
Di
atas tadi saya sudah katakan; kita tidak mungkin bisa melihat wujud dan
penampilan Setan secara kasat mata, tetapi kita bisa melihat dan menemukan
wujud Setan di setiap ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka bumi ini.
Maka, di sini kita melihat tadi, bahwa Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu
akan muncul. Kemudian, dalam kemunculan mereka dalam ibadah-ibadah tersebut, mereka akan
mengadakan demonstrasi-demonstrasi/mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan
mujizat-mujizat palsu. Barulah dari situ kita bisa melihat: Oh, itulah wujud
Setan.
Tujuan
mereka mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat palsu ialah
untuk menyesatkan umat TUHAN, bahkan sekiranya mungkin menyesatkan
orang-orang pilihan juga.
Orang-orang
pilihan
à Bintang-bintang
di langit atau kehidupan yang ditinggikan, itulah kehidupan yang diurapi TUHAN.
Kalau
orang-orang pilihan juga bisa disesatkan, lalu bagaimana nasib dari orang-orang
yang setengah-setengah di tengah-tengah ibadah dan pelayanannya kepada TUHAN?
Bagaimana dengan orang yang hatinya setengah-setengah melayani TUHAN,
pengikutannya setengah-setengah kepada TUHAN?
Kemudian,
saat ini mungkin timbul suatu pertanyaan: Ada mujizat, tetapi hal itu
mengapa dikatakan menyesatkan? Ada tanda-tanda yang dahsyat di
tengah-tengah ibadah, kok bisa menyesatkan? Hal inilah yang harus kita
perhatikan. Itu sebabnya, di atas tadi saya katakan: Wujud dan penampilan Setan
tidak bisa kita lihat dengan kasat mata, tetapi kita bisa melihat dan
mengetahuinya di tengah-tengah ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan di atas muka
bumi ini, yaitu dengan kemunculan dari Mesias-mesias palsu, kemunculan dari
nabi-nabi palsu, di mana mereka mengadakan suatu demonstrasi yang luar biasa. Lewat
demonstrasi itu mereka menunjukkan suatu keajaiban, tanda-tanda heran,
mujizat-mujizat kesembuhan, tetapi tujuannya adalah untuk menyesatkan umat
pilihan, bahkan tidak tertutup kemungkinan menyesatkan orang-orang pilihan --
itulah orang-orang yang diurapi (ditinggikan) -- juga.
Oleh
sebab itu, tidak boleh kita datang beribadah dengan setengah-setengah hati,
melainkan harus dengan sungguh-sungguh mengingat hari-hari ini adalah hari-hari
terakhir, dan yang ada ini nanti akan berlalu. Saat ini saya tidak sedang
mengancam, tetapi saya sedang memberitahukan saudara, sebab barangkali saudara
sempat lupa oleh karena gelimangan yang disuguhkan oleh kerajaan dan kemegahan
dunia ini.
Jadi
inilah wujud dan penampilan dari Iblis atau Satan yang dapat dilihat secara
kasat mata.
Matius
24:25
(24:25)
Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.
Dalam
kesempatan Ibadah Minggu sore ini, TUHAN sudah terlebih dahulu memberitahukan
hal itu -- wujud atau penampilan dari Iblis atau Satan, serta model ibadahnya
-- kepada kita. Artinya, kalau ada satu dari antara kita yang disesatkan, ada
satu dari antara kita yang terhilang, maka kita tidak bisa mempersalahkan TUHAN.
Ingat; jangan sampai nanti TUHAN dipersalahkan.
Memang,
dalan nats yang lain mengatakan: Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah;
karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi
imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu. Umat TUHAN binasa
karena tidak punya pengetahuan.
Kemudian,
dalam ayat yang lain juga dikatakan: Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah
rakyat. Kalau tidak ada wahyu, maka umat TUHAN menjadi liar/tidak
terkendali seperti orang yang sibuk, dan yang melupakan Tuhan.
Jadi,
penyesatan itu terjadi lewat tanda-tanda heran atau pun mujizat-mujizat yang
mereka adakan dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. Mujizat tidak salah,
tanda-tanda heran tidak salah, tetapi marilah kita ikuti pemberitaan Firman
TUHAN malam ini untuk melihat di mana letak kesalahannya???
2
Tesalonika 2:1-4
(2:1) Tentang
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta
kepadamu, saudara-saudara, (2:2) supaya kamu jangan lekas bingung dan
gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan
dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. (2:3) Janganlah kamu
memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab
sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan
diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia
duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Perikop
ayat ini ialah “Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.” Kerdurhakaan,
menunjuk kepada orang yang dikuasai roh yang suka memberontak (orang-orang yang
memberontak kepada Tuhan).
“Tentang
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia ...”
Puji TUHAN, dua tangan TUHAN yang kuat sudah menghimpunkan kita sore hari ini.
Oleh sebab itu, kita harus mengerti tentang hari TUHAN, tentang kedatangan
TUHAN.
Sebelum
hari TUHAN tiba, sebelum TUHAN datang kembali pada kali yang kedua, sebagai
Raja dan Mempelai Pria Sorga, terlebih dahulu diawali dengan datangnya
banyaknya orang yang murtad. Siapa orang yang murtad? Orang yang murtad
adalah orang yang mendurhaka kepada TUHAN.
-
Murtad = keluar dari
bilangan TUHAN.
-
Mendurhaka = memberontak
atau suka melawan Allah.
Jelas,
ini menunjuk kepada orang-orang yang akan binasa.
Seringkali
kita berkata: Aku tidak pernah melawan. Loh, dengan malas beribadah
saja, itu sudah menunjukkan bahwa ia memberontak. Dengan jauh dari ibadah saja,
dia sudah disebut pemberontak.
Saya
ulangi kembali: Sebelum tiba hari TUHAN, janganlah kita mau disesatkan oleh
orang, yakni Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu dengan cara bagaimana pun
juga, termasuk dengan cara tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat kesembuhan
yang diadakan dalam setiap ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka bumi
ini. Jangan mau disesatkan dengan berbagai cara apapun. Hati-hati. Pokoknya,
TUHAN sudah memberitahukan hal itu kepada kita semua malam hari ini.
Mujizat
itu perlu loh, saudara. Tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah
pelayanan juga perlu, itu semua perlu; tetapi bukan itu yang terutama di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan. Kalau mujizat dan tanda-tanda heran menjadi
nomor satu, itulah yang disebut hamba TUHAN atau mesias palsu.
Tadi
kita sudah melihat, bahwa: Murtad = keluar dari bilangan TUHAN.
Jadi, ternyata, mereka itu adalah umat TUHAN, tetapi keluar dari bilangan
TUHAN, sehingga tidak masuk dalam hitungan TUHAN.
Perlu
untuk diketahui: Bangsa Israel yang keluar dari Mesir semuanya tercatat, masuk
dalam hitungan, masuk dalam bilangan TUHAN, kurang lebih 600.000 (enam ratus ribu)
laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. Jadi, yang keluar dari Mesir
itu kurang lebih dua juta jiwa; semuanya tercatat, terhitung, terbilang. Tetapi
jika “murtad”, berarti sama dengan; keluar dari bilangan TUHAN.
Biarlah
kita tetap senantiasa menjadi bilangannya TUHAN. Terhitung, berarti terdaftar
di sorga. Jangan murtad, jangan mengundurkan diri dari tengah-tengah ibadah dan
pelayanan.
Sedangkan
“mendurhaka”, menunjuk kepada orang yang dikuasai dengan roh yang
suka memberontak, suka melawan Allah. Ciri-cirinya ialah tidak suka beribadah,
tidak suka melayani, singkatnya; tidak mau sangkal diri dan tidak mau pikul
salib.
Lebih
jauh kita melihat tentang orang yang MURTAD dan orang yang MENDURHAKA.
1
Yohanes 2:18
(2:18)
Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang
telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit
banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah
waktu yang terakhir.
“Anak-anakku,
waktu ini adalah waktu yang terakhir ...” Waktu ini adalah waktu
yang terakhir, berarti kita sekarang berada pada ujung Yobel yang ketiga atau
2.000 (dua ribu) tahun yang ketiga, itulah zaman Roh-El Kudus.
Tanda
kedatangan TUHAN (hari-hari yang terakhir) ialah telah bangkit banyak
antikristus.
1
Yohanes 2:19
(2:19) Memang
mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh
termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita,
niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
“Memang
mereka berasal dari antara kita ...” Sebenarnya, antikris itu berasal dari
antara umat TUHAN, mereka masuk dalam bilangan umat TUHAN. Tetapi, karena
mereka tidak sungguh-sungguh masuk dalam bilangan TUHAN, karena mereka tidak
sungguh-sungguh di dalam hal mengikuti TUHAN, maka akhirnya mereka menjadi
murtad, mengundurkan diri dari TUHAN, tidak lagi masuk dalam bilangan hitungan TUHAN.
Sebab,
syarat untuk menjadi pengikut Kristus --- menurut Injil Matius 16:24-25
-- ialah:
1.
Menyangkal dirinya.
2.
Memikul salibnya.
3.
Mengikut TUHAN.
Tiga
perkara ini harus sungguh-sungguh kita kerjakan, karena itu merupakan syarat
mutlak untuk mengikuti TUHAN.
Pendeknya,
kalau sungguh-sungguh mengerjakan 3 hal di atas, pasti tetap menjadi bilangan
TUHAN.
Tentang:
“MENYANGKAL DIRI”, artinya; menyangkal segala sesuatu yang ada di dalam
dirinya, sama dengan; tidak bermegah, tidak sombong. Sekalipun mempunyai
kelebihan-kelebihan di dalam dirinya, tetapi itu harus disangkali, seperti
perkataan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus: mempunyai tetapi
seolah-olah tidak mempunyai.
Tentang:
“MEMIKUL SALIBNYA”, sama artinya dengan dua hal:
1.
Sengsara karena salib. Itu sudah kita
alami masing-masing di tengah ibadah ini; kita mengalami banyak sengsara atau
derita karena salib, dengan harus berkorban tenaga, pikiran, waktu. Ibadah ini
adalah hasil dari salib. Jadi, fokus mendengar firman, itu juga bagian dari
sengsara karena salib; duduk mendengar firman itu juga sengsara karena salib.
Kita jalan dari rumah ke tempat ini pun harus berkorban. Oleh sebab itu,
pikiran jangan melayang-layang (melamun) saat mendengar Firman TUHAN, perhatian
kita harus fokus kepada Firman TUHAN, sebab itu juga bagian dari sengsara
karena salib.
2.
Aniaya karena firman. Setiap orang yang
melakukan firman pasti teraniaya.
Singkatnya
saja; untuk melakukan firman itu banyak makan hati. Itu sebabnya, manakala
sedang marah, tidak sedikit anak-anak TUHAN berkata: “Kalau bukan karena
TUHAN ...” Ada lagi yang lebih sederhana, yaitu mengembalikan miliknya
TUHAN, bukankah itu aniaya karena firman? Semua itu harus sungguh-sungguh
dilakukan.
Tentang:
“MENGIKUT TUHAN”, gambarannya ialah menjadi benih. Kehidupan kita ini harus
menjadi benih, sesuai dengan Injil Yohanes 12:24-26.
Contohnya
ialah benih gandum; dia harus “jatuh ke tanah” dan “mati.”
-
Jatuh ke tanah à Orang yang rendah hati = merendahkan
diri.
-
Mati à Orang yang tidak hidup menurut hawa nafsu
daging. Kalau masih hidup menurut hawa nafsu daging dan menuruti keinginan
daging, itu belum mati.
Itu
sebabnya, dengan jelas di ayat 26 dikatakan:
-
Barangsiapa melayani Aku, ia harus
mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada; ini
adalah pengikutan yang benar.
-
Barangsiapa melayani Aku, ia akan
dihormati Bapa; ini adalah hasil kalau kita menjadi benih.
Inilah
yang harus kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, tetapi kalau tidak
sungguh-sungguh dengan perkara itu, maka tidak tertutup kemungkinan ia akan
keluar dari bilangan TUHAN -- itulah yang disebut orang yang murtad --, dan
akhirnya mendurhaka -- berarti dikuasai oleh roh yang suka memberontak kepada
TUHAN --.
1
Yohanes 2:22
(2:22) Siapakah
pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus?
Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun
Anak.
Antikris
adalah pendusta. Mengapa antikris disebut pendusta? Sebab antikris itu menyangkal
salib Kristus; ia tidak mau menyangkal diri, tidak mau memikul salib dan tidak
mau mengikut TUHAN.
Sementara,
banyak orang yang berkata: Saya ini mengikut TUHAN, tetapi syarat untuk
mengikut TUHAN tidak diikuti olehnya; maka disebutlah pendusta. Mengaku
mengikut TUHAN, tetapi tidak menyangkal diri, tidak memikul salib, tidak
mengikut TUHAN, sesungguhnya ia adalah pendusta.
Mengantuk
saat mendengar firman juga adalah pendusta; pikiran melayang-layang saat
mendengar firman adalah pendusta; seolah-olah menjadi pengikut TUHAN, padahal
ia adalah pendusta. Maka, tidak tertutup kemungkinan; orang yang suka melamun,
pikiran melayang-layang (berkhayal) saat mendengar firman, menganduk saat
mendengar firman, pasti di luaran sana ia suka berdusta, tidak bisa tidak.
Entah dusta banyak atau dusta kecil, yang pasti ia suka berdusta; dari situlah
saya dapat mengenali setiap orang, demikian juga TUHAN mengenali kita dari apa
yang sudah kita kerjakan di hadapan TUHAN.
1
Yohanes 2:26
(2:26) Semua itu
kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu.
Tentang
orang-orang yang berusaha menyesatkan kita telah dituliskan kepada kita dan
sore hari ini juga sudah diterangkan kepada kita, seperti apa yang dinyatakan
oleh Rasul Yohanes ini. Artinya, TUHAN sudah terlebih dahulu menyatakan hal ini
kepada kita, sehingga apabila ada satu dari antara kita yang disesatkan, TUHAN
tidak dapat dipersalahkan.
Tadi
kita sudah melihat; yang mendurhaka itu adalah antikris. Si pendusta itu adalah
orang yang mendurhaka, itulah antikris. Sekarang, kita akan masuk lebih dalam
untuk melihat PRAKTEK PENYESATANNYA.
Wahyu
13:1
(13:1) Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat.
Binatang
yang keluar dari dalam laut, itu menunjuk kepada; antikris. Adapun wujud dari
binatang itu;
-
Berkepala 7 (tujuh).
-
Bertanduk 10 (sepuluh).
-
10 (sepuluh) mahkota di atas kepalanya.
Tetapi
pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Isi
dari kepala antikris tidak tersimpan Firman TUHAN; sebaliknya, tertulis nama-nama
hujat. Firman yang tertulis di dalam Alkitab tidak tertulis di dalam kepala.
Sebab isi dari kepalanya bukanlah Firman TUHAN, melainkan nama-nama hujat.
Wahyu
13:3
(13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan
hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia
heran, lalu mengikut binatang itu.
Kemudian,
satu dari antara 7 (tujuh) kepala itu seperti kena luka yang membahayakan hidup
antikris itu, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Singkatnya;
antikris mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat kesembuhan di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan mereka. Sebetulnya, ini merupakan penyesatan
yang begitu luar biasa, penyesatan yang tidak bisa dipikirkan oleh akal manusia
itu sendiri.
Sekarang
saya tanya kepada saudara: Kalau nanti setelah firman disampaikan kita akan
berdoa, lalu mujizat kesembuhan terjadi, itu salah atau tidak? Tentu tidak.
Tetapi di sini kita melihat, orientasi pelayanan dari antikris ini hanyalah sebatas
mengadakan mujizat kesembuhan, orientasi pelayanan mereka hanya sebatas
mendambakan tanda-tanda heran.
Tadi
kita sudah melihat: Satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya. Kalau kita bandingkan dengan luka-luka Yesus di atas
kayu salib, justru membawa Dia sampai kepada kematian, lalu bangkit pada hari
ketiga. Tetapi antikris tidak demikian; antikris hanya mengadakan sebatas
mujizat kesembuhan, sebab luka parah yang membahayakan hidupnya itu sembuh,
tidak membawa dia masuk kepada pengalaman kematian. Sementara syarat untuk
mengikuti TUHAN ialah:
1.
Sangkal diri.
2.
Pikul salib.
3.
Ikut TUHAN.
Pendeknya,
sampai masuk dalam pengalaman kematian. Tetapi di sini (Wahyu 13:3) tidaklah
demikian.
Bukankah
tadi binatang itu keluar dari dalam laut? Laut itu adalah bayangan dari
baptisan Kristus, baptisan di dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus,
seharusnya, itu yang terjadi. Jadi, kalau hanya mengadakan mujizat kesembuhan,
hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah dan pelayanan,
tetapi tidak menyangkal diri, tidak memikul salib, tidak ikut TUHAN, dengan
lain kata; tidak lanjut masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus, itu adalah pelayanan palsu.
Itu
sebabnya tadi saya bertanya kepada saudara: Apakah salah jika mujizat
terjadi? Jawabnya: tentu saja tidak salah. Tetapi kalau orientasi dari
sebuah ibadah pelayanan tersebut hanya mengadakan mujizat kesembuhan, dan
tanda-tanda heran di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, itulah yang disebut
nabi-nabi palsu, Mesias-mesias palsu, bilangan dari antikris.
Saya
tidak sedang menuduh sebuah gereja dan mengatakan bahwa dia akan menjadi
antikris, tidak; tetapi inilah Firman TUHAN yang TUHAN nyatakan kepada kita
sore hari ini. Jadi, jangan saudara mempersalahkan apa yang saya sampaikan sore
petang ini. Saya tidak sedang menghakimi, tetapi saya sedang menyampaikan apa
yang saya dapat dari TUHAN supaya kita memperoleh pengertian yang baik dan
benar supaya kita bisa dapat menyenangkan hati TUHAN lewat ibadah dan pelayanan
ini.
Kalau
kita tidak punya pengertian yang baik, yang benar, yang suci dari TUHAN, maka
mustahil seseorang bisa menyenangkan hati TUHAN lewat ibadah dan pelayanan ini.
Kita berpikir bahwa dengan berlonjak-lonjak, maka kita sudah menenyenangkan
hati TUHAN; kalau hanya sebatas berlonjak-lonjak namun tanpa pengertian, itu
belum bisa menyenangkan hati TUHAN. Tetapi kenyataannya, itu sedang marak
terjadi. Itu sebabnya, dengan tegas Rasul Paulus berkata: Jangan mau
disesatkan oleh apapun termasuk karena mujizat kesembuhan.
Maka,
kita kembali membaca 2 Tesalonika 2:4.
2
Tesalonika 2:4
(2:4) yaitu
lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah
sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai
Allah.
Lebih
dalam lagi kita melihat: Suatu kali kelak nanti, antikris yang adalah lawan
dari Allah akan meninggikan diri, sebab antikris itu akan mengakui dirinya
sebagai Allah, sampai pada akhirnya antikris akan duduk di Bait Allah dan
menyatakan (mengakui) dirinya sebagai Allah.
Tidak
sungguh-sungguh menyangkal diri, tidak sungguh-sungguh memikul salib, tidak
sungguh-sungguh dalam mengikuti TUHAN; akhirnya, Lucifer mengklaim dan
menyatakan dirinya sebagai Allah. Hati-hati dengan dosa kesombongan.
Kalau
memang TUHAN membawa kita berada di tempat yang rendah, tidak usah kita harus
sangkali itu. Kalau memang harus berada di tempat yang rendah, biarkan saja.
Memang yang TUHAN mau adalah supaya kita semua sungguh-sungguh di dalam hal
merendahkan diri supaya kelak ditinggikan.
Dari
ayat ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan, bahwa: antikris adalah wujud
dari Setan yang dapat dilihat secara kasat mata di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan. Kalau saudara sudah mendapat pengertian ini, maka jangan coba-coba
mendekat kepada antikris.
Apakah
saudara mau sungguh-sungguh; di dalam hal menyangkal diri, sungguh-sungguh
pikul salib, sungguh-sungguh ikut TUHAN? Jika saudara menjawab “ya” dan
berjanji di hadapan TUHAN, maka sungguh-sungguhlah dan buktikan di hadapan
TUHAN, jangan hanya di mulut saja.
Sekarang,
kita akan memperhatikan Yesaya 14.
Yesaya
14:13-14
(14:13) Engkau
yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak
mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di
atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. (14:14) Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi!
Sebelum
dilempar, Lucifer memiliki kehendak hati dengan lima hal, yang bisa kita lihat
dari lima kali kata “aku”, yaitu:
1.
Aku hendak naik ke
langit.
2.
Aku hendak mendirikan
takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah.
3.
Aku hendak duduk di
atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara. Jadi, sebelah
utara adalah takhta Setan.
4.
Aku hendak naik
mengatasi ketinggian awan-awan.
5.
Aku hendak menyamai
Yang Mahatinggi.
Inilah
keinginan (kehendak) hati dari pada Lucifer atau Bintang Timur, putera Fajar,
yang disebut juga naga besar, dan Iblis atau Satan.
Tetapi,
kita lihat kenyataan yang ada dalam ayat 15-17.
Yesaya
14:13-14
(14:15)
Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling
dalam di liang kubur. (14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan
memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat
bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17)
yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya,
yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Oleh
karena kesombongannya, Lucifer menimbulkan lima hal di bumi oleh penyesatannya,
antara lain:
Yang
Pertama:
Membuat bumi gemetar. Ini adalah gambaran dari gereja TUHAN yang penuh
dengan kekuatiran, ketakutan soal makan, minum, pakaian, dan soal masa depan.
Yang
Kedua:
Membuat kerajaan-kerajaan bergoncang. Artinya, orang-orang yang melayani
TUHAN mendua hati dan berada dalam kebimbangan.
Yang
Ketiga:
Membuat dunia seperti padang gurun. Berarti, gersang, kering-kering
rohani, gambarannya ialah seperti ranting yang tidak melekat pada pokok; dia
akan menjadi kering dan tidak berbuah, sudah dekat dengan kutuk pembakaran.
Yang
Keempat:
Menghancurkan kota-kotanya, itulah ibadah dan pelayanannya. Apa tanda
ibadah dan pelayanan itu hancur? Tandanya ialah kalau ibadah dan pelayanan itu
sunyi sepi. Sunyi sepi di sini bukan berarti tidak ada orang di dalamnya. Bisa
saja di dalam ibadah -- dalam menyelenggarakan suatu kebaktian -- itu ada
ribuan bahkan puluhan ribu orang, tetapi kalau tidak ada hadirat TUHAN,
kota-kotanya sudah hancur. Bukankah itu adalah siasat Setan?
Seharusnya,
yang benar adalah korban Kristus lanjut sampai pengalaman kematian; itu yang
benar. Tetapi kalau di dalam kota itu hanya sebatas tanda-tanda heran dan
mujizat kesembuhan, seperti terlihat semangat, tetapi soal menyangkal diri,
soal memikul salib, dan soal mengikut TUHAN tidak diajarkan, berarti sunyi
sepi, kota-kotanya sudah hancur. Bukankah pengertian ini indah? Milikilah
pengertian ini dan jangan diabaikan.
Yang
Kelima: Tidak
melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah. Jelas
ini menunjuk kepada orang-orang yang terikat, terbelenggu oleh pengaruh-pengaruh
dunia.
-
Kalau kaki terikat, maka dia tidak akan
bisa melangkah dan berada di dalam rumah TUHAN.
-
Kalau tangan terikat, maka orang semacam
ini tidak akan bisa melayani pekerjaan TUHAN dengan baik.
Inilah
penyesatan yang terjadi. Jadi, kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran,
sibuk mengadakan mujizat kesembuhan di tengah ibadah dan pelayanan, berarti
yang dibesarkan itu adalah perkara lahiriahnya. Sementara kalau kita sibuk di
tengah dunia ini, sama seperti dua kaki yang terbelenggu, dan dua tangan yang
terbelenggu, tidak dapat pulang ke rumahnya, tidak berada di dalam rumah TUHAN.
Inilah
yang TUHAN nyatakan kepada kita sore hari ini untuk selanjutnya kita perhatikan
dengan sungguh-sungguh. Jangan diabaikan begitu saja, sebab kedatangan TUHAN
sudah tidak lama lagi, sudah di depan mata, sudah di ambang pintu. Jangan
karena yang ada ini, karena perkara yang lahiriah ini, karena yang ada di atas
muka bumi ini, lalu kita harus kehilangan nyawa.
Manusia
adalah makhluk atau ciptaan TUHAN yang tertinggi dari semua ciptaan TUHAN.
Kalau binatang diciptakan, itu untuk dimusnahkan, tetapi manusia diciptakan
bukan untuk dimusnahkan di dalam api neraka. Manusia berbeda dengan binatang,
bahkan manusia juga lebih mulia dari ciptaan yang lain, bahkan lebih mulia dari
malaikat yang juga adalah ciptaan TUHAN.
Apa
buktinya? Segala rencana-rencana Allah dinyatakan kepada manusia, bahkan
kuasa-Nya dinyatakan kepada manusia, supaya berkuasa atas binatang merayap
di darat, ikan di laut, burung di udara. Juga kemuliaan-Nya dinyatakan, apa
buktinya? Manusia diciptakan segambar serupa dengan Allah, sama mulia dengan
TUHAN. Tetapi kepada malaikat TUHAN tidak menyatakan rencana itu, itu sebabnya
dia cemburu, menjadi sombong, meninggikan diri, hendak menyamai Allah, tetapi pada
akhirnya dilemparkan ke dunia orang mati. Saat itulah dia menyesatkan seluruh
dunia, tetapi Injil Matius berkata: “Memang penyesatan harus ada” Namun
jangan heran, karena TUHAN tetap akan tampil sebagai Pembela; oleh sebab itu,
dari pihak kita ialah waspadalah.
Firman
TUHAN sudah dibentangkan begitu rupa. Perhatikan, itu adalah cara kita waspada.
Jangan memilih cara-cara yang tidak berkenan, cara-cara ibadah pelayanan yang
tidak sesuai dengan firman yang sudah kita terima sore ini.
Kita
kembali membaca 2 Tesalonika 2.
2
Tesalonika 2:9-12
(2:9)
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa
perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena
mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. (2:11)
Dan itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang menyebabkan
mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum semua orang yang tidak
percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan.
Kedatangan
si pendurhaka, itu antikris, merupakan pekerjaan Iblis. Lebih jelas lagi di
sini dikatakan, bahwa antikris adalah kaki tangan dari Iblis atau Setan yang
mengadakan tiga perkara, itulah;
1.
Perbuatan-perbuatan ajaib.
2.
Tanda-tanda.
3.
Mujizat-mujizat palsu.
Di
atas tadi saya sudah kemukakan bahwa kita tidak bisa melihat Iblis atau Satan
secara kasat mata, tetapi kita bisa melihat wujud dan penampilan dari Iblis
atau Satan di tengah-tengah ibadah-ibadah yang diselenggarakan di atas muka
bumi ini, sama seperti antikris yang merupakan kaki tangan dari pada Iblis atau
Satan yang pekerjaannya hanya mengadakan perbuatan ajaib dan tanda-tanda dan mujizat
palsu. Kalau hanya sebatas di situ saja menunjukkan bahwa antikris adalah wujud
Setan.
Dulu
kita heran dengan mujizat, bukan? Yang sakit menjadi sembuh; yang lumpuh bisa
berjalan; yang buta bisa melihat; kita heran. Tetapi kalau ibadah-ibadah dari
hamba-hamba Tuhan hanya di seputar itu saja, itu adalah kaki tangan dari Iblis
atau Satan. Kalau tidak mengajarkan untuk menyangkal diri, untuk memikul salib,
untuk mengikut TUHAN, itu adalah kaki tangan Iblis atau Satan. Bukankah lebih
jelas lagi TUHAN nyatakan kepada kita? Oleh sebab itu, tidak boleh lagi kita
disesatkan oleh apapun atau cara apapun termasuk mujizat kesembuhan. Janganlah
kita terlena, melainkan tetap fokus untuk mengarahkan pandangan kita kepada
salib di Golgota.
Kalau
saat ini kita ada dalam pemerasan air anggur untuk menghasilkan air anggur yang
manis, itu sudah tepat, sebab taman Getsemani adalah pemerasan air anggur,
tetapi di mukanya adalah Golgota. Ditangkap di Getsemani, disalibkan di
Golgota. Biarlah lewat ibadah dan pelayanan ini TUHAN dapat mencicipi air
anggur yang manis, tetapi di muka kita adalah: Golgota, tempat Yesus disalib.
Jadi, jangan keliru lagi. TUHAN Yesus baik, karena ternyata perhatian TUHAN
sangat besar kepada kita.
2
Tesalonika 2:9-12
(2:9)
Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena
mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.
Antikris
adalah si pendurhaka yang merupakan kaki tangan dari Iblis atau Satan untuk
mengadakan rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda heran, mujizat kesembuhan.
Tetapi kalau tidak diajarkan soal menyangkal diri dan memikul salib, mujizat
semacam itu adalah palsu.
Antikris
hanya sibuk melakukan tiga perkara di atas tadi, namun melupakan bahkan
mengabaikan kebenaran; pendeknya, mereka tidak mengasihi kebenaran. Kebenaran
yang hakiki sumbernya dari salib; di luar salib tidak ada lagi kebenaran.
Sudah
semakin jelas bukan? Kalau hanya sibuk mengadakan tanda-tanda heran,
mujizat-mujizat, tetapi tidak mengasihi kebenaran yang sumbernya dari salib,
itu adalah pendurhaka, itu adalah antikris.
Apa
artinya mujizat kesembuhan terjadi, tanda-tanda heran terjadi di tengah-tengah
ibadah dan pelayanan, tetapi tidak mengasihi kebenaran, yang hakiki itu
sumbernya dari salib? Apa artinya? Sesungguhnya, ia adalah pendusta.
Kasihilah
kebenaran itu. Jangan mengasihi perasaan saja. Orang yang mengasihi kebenaran,
ia suka membenarkan diri dan menuntut orang lain. Hatinya itu sedang
dielus-elus. Padahal kalau menyangkal diri dan memikul salib, itu sudah pas.
Tetapi jika TUHAN disalahkan, ibadah disalahkan, menunjukkan bahwa perasaannya
dielus-elus. Tidak sedikit orang Kristen berbuat demikian, bahkan doktor,
professor, sarjana yang memiliki ijazah tinggi pun berbuat demikian. Itu
sebabnya, orang yang tidak mau disinggung hanya mencari ibadah yang enak-enak,
loncat-loncat disertai teriak-teriak, mujizat-mujizat, tetapi tidak diajar
untuk menyangkal diri dan memikul salib. Hati-hati, ini adalah ibadah pendusta.
biarlah kiranya hal ini dapat dipahami dengan baik.
Supaya
kita keluar dari penyesatan yang akan terjadi, bahkan yang sedang marak terjadi
di hari-hari terakhir ini, kita akan melihat JALAN KELUARNYA.
Efesus
5:6
(5:6) Janganlah
kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian
mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
Perikop
ayat ini adalah “Hidup sebagai anak-anak terang.” Sangkal diri, pikul
salib, ikut TUHAN, maka anak-anak Tuhan pasti terang. Tetapi kalau dia tidak
sangkal diri, tidak pikul salib, tidak ikut TUHAN, maka hidup dari anak-anak
Tuhan pasti tidak terang; saya berani mengatakan hal ini.
Salib
itu setara dengan aniaya karena firman, serta sengsara karena salib; itulah
yang harus dipikul di atas pundak ini supaya terang. Kalau tidak, maka tidak
terang. Jadi, kalau TUHAN sudah mulai membawa kita ke arah sana, yaitu sangkal
diri pikul salib, biarlah kita bersyukur, sebab kita mau dijadikan anak-anak
terang. Kalau hanya pamer-pamer pelayanan, tetapi menolak salib, tidak
mengasihi kebenaran, itu bukanlah anak-anak terang, itu hanya ingin pamer.
“Janganlah
kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa ...” Saya seringkali
mendengar, melihat atau pun menemukan di tengah ibadah dan pelayanan, seorang
hamba TUHAN yang menyampaikan satu dua ayat lalu ditambah cerita-cerita isapan
jempol, ditambah dongeng nenek-nenek tua, ditambah takhayul- takhayul, ditambah
kata-kata yang sifatnya melucu-melucu, ditambah cerita si kancil, si kura-kura,
si buaya; sesungguhnya, itu adalah kata-kata yang hampa.
“
... Hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.”
Kata-kata hampa mendatangkan murka Allah atas orang-orang yang dikuasai dengan
roh pemberontakan; itulah antikris yang memberontak. Sama seperti Lucifer yang
memberontak di dalam Kerajaan Sorga; ingin menyamai Allah, membuat takhtanya,
ia memberontak dan akhirnya dilempar. Kesombongan adalah awal dari kejatuhan.
Jadi, sebelum jatuh, bertobatlah dari kesombongan.
Efesus
5:7
(5:7) Sebab itu
janganlah kamu berkawan dengan mereka.
“Janganlah
kamu berkawan”, artinya; jangan terima ajaran palsu, tolak ajaran palsu.
Jangan bergaul dengan antikris, jangan bergaul dengan pendurhaka, jangan
bergaul dengan pendusta. Tolak ajarannya, tetapi jangan benci orangnya,
melainkan didoakan.
Inilah
kerinduan kita kalau TUHAN izinkan dan percayakan untuk membawa Pengajaran
Mempelai, mari kita kerjakan dengan cara menyangkal diri, memikul salib, ikut
TUHAN. Jangan bergaul, jangan berkawan, tolak ajaran yang menyesatkan.
Oleh
sebab itu, mari kita lihat LANGKAH-LANGKAH dari roh antikris, supaya kita dapat
dengan mudah mengerti cara untuk menolak ajaran antikris. Langkah-langkah dari
antikris di tengah ibadah dan pelayanan, semuanya tertulis di dalam suratan
1 Yohanes 2,3,4.
Langkah-langkah
dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Pertama.
1
Yohanes 2:26
(2:26) Semua itu
kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan
kamu.
Inilah
langkah pertama dari antikris, yaitu berusaha untuk menyesatkan hidup gereja
TUHAN.
Langkah-langkah
dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Kedua.
1
Yohanes 3:7
(3:7)
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu.
Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah
benar;
Langkah
kedua ialah janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kita. Barangsiapa
berbuat kebenaran, yaitu sangkal diri pikul salib, adalah benar, sama seperti
Kristus adalah benar, sebab Dia sudah menyangkal diri dan memikul salibnya, itu
adalah benar. Dia sudah menyangkal diri-Nya, apa buktinya? Dia tinggalkan Bapa,
Dia tinggalkan rumah-Nya di sorga, Dia menyangkal diri-Nya, lalu turun ke dunia
ini dan menjadi manusia. Dalam keadaan sebagai manusia, Dia merendahkan diri,
dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Menyangkal diri,
memikul salib, mengikut TUHAN; itulah kebenaran.
Langkah-langkah
dari antikris di tengah ibadah dan pelayanan, Yang Ketiga.
1
Yohanes 4:1
(4:1)
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi
ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Jangan
percaya roh-roh dalam sebuah ibadah dalam sebuah pelayanan dari seorang hamba
TUHAN. Mengapa? Karena nabi-nabi palsu, Mesias-mesias palsu sedang marak
sekarang ini. Jadi, roh-roh yang ada di tengah-tengah pelayanan mereka perlu
diuji. Bagaimana cara mengujinya untuk kita mengetahui bahwa itu adalah kaki
tangan Iblis atau Satan, itulah antikris?
1
Yohanes 4:2-4
(4:2)
Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah,(4:3) dan
setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah
roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. (4:4)
Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi
palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada
di dalam dunia.
Setiap
roh yang mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia,
menderita, memikul salib dan mati di atas kayu salib, lalu bangkit pada hari
ketiga, itu berasal dari Allah, itu adalah Roh Allah.
Tetapi
jika tidak mengaku Yesus, tidak mengaku salib-Nya, itu bukanlah Roh Allah,
walaupun menyelenggarakan kebaktian-kebaktian; namun Roh Allah tidak ada di
situ. Kalau di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tanpa salib, sekalipun terjadi
mujizat, tanda-tanda heran, itu adalah antikris.
“Roh
yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.”
Apa tanda bahwa Roh yang kita punya lebih besar dari roh antikris? Kalau kita
menyangkal diri dan memikul salib, maka Roh yang ada pada diri kita tentu lebih
besar dari pada roh antikris.
Roh
ini harus kita miliki, kalau tidak, maka kita tidak mungkin bisa mengalahkan
roh antikris. Kemampuan daging, pengertian manusia terbatas untuk menghadapi
gesit dan tangkasnya gerak dari antikris ini. Antikris ini gesit dan tangkas,
tidak bisa kita lawan dengan kemampuan daging, tidak bisa kita lawan dengan
pengertian manusia, sebab semua yang kita miliki terbatas. Kita bisa
mengalahkan antikris hanya dengan satu cara, tidak ada cara lain, yaitu sangkal
diri, pikul salib, ikut TUHAN, sehingga dengan demikian kita memiliki Roh yang
luar biasa untuk mengalahkan antikris.
Jika
untuk menghadapi antikris, dengan pengertian saudara atau ilmu/pengetahuan yang
saudara memiliki, itu adalah cara yang tidak mungkin/mustahil.
1
Yohanes 4:5-6
(4:5) Mereka
berasal dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan
dunia mendengarkan mereka. (4:6) Kami berasal dari Allah: barangsiapa
mengenal Allah, ia mendengarkan kami; barangsiapa tidak berasal dari Allah, ia
tidak mendengarkan kami. Itulah tandanya Roh kebenaran dan roh yang
menyesatkan.
Antikris
berasal dari dunia. Tandanya; mereka sibuk berbicara tentang hal-hal duniawi,
sibuk berbicara soal perkara lahiriah, tetapi mengabaikan salib, itu adalah roh
antikris. Dan manusia duniawi suka dengan khotbah yang demikian
(berkat-berkat). Tiba-tiba bicara diberkati, tiba-tiba bicara dipulihkan,
tetapi tidak ada dasarnya, itu adalah roh yang menyesatkan. Tetapi sore hari
ini TUHAN membuat kita bijaksana, karena kita memiliki pengertian dari sorga,
dari Allah yang datangnya dari salib Kristus.
Itulah
langkah yang ketiga dari antikris sebagai roh yang menyesatkan; tidak
sungguh-sungguh memikul salib.
Maka,
kita akan membaca Ibrani 13.
Ibrani
13:4-5,7-16
(13:4) Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan
dihakimi Allah. (13:5) Janganlah kamu menjadi hamba uang dan
cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman:
"Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak
akan meninggalkan engkau." (13:7) Ingatlah akan pemimpin-pemimpin
kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup
mereka dan contohlah iman mereka. (13:8) Yesus Kristus tetap sama, baik
kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya. (13:9) Janganlah kamu
disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati
kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang
tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam
itu. (13:10) Kita mempunyai suatu mezbah dan orang-orang yang melayani
kemah tidak boleh makan dari apa yang di dalamnya. (13:11) Karena tubuh
binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar
sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan. (13:12) Itu
jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan
umat-Nya dengan darah-Nya sendiri. (13:13) Karena itu marilah kita pergi
kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.
Perikop
ayat ini adalah “Nasihat dan doa selamat”.
1.
Nasihat datangnya dari
Firman TUHAN.
2.
Doa-doa permohonan kita
kepada TUHAN supaya selamat, bebas dari roh antikris.
Allah
berfirman: Kalau kita sungguh-sungguh ikut TUHAN, maka TUHAN tidak pernah
melupakan, TUHAN tidak pernah meninggalkan kita sampai kita tidak makan, tidak
minum, tidak punya pakaian.
Dahulu,
ketika hidup tanpa pengertian, kita merasa kalau kita sudah berada di gereja,
berada di rumah TUHAN, maka kita sudah paling benar, padahal belum tentu.
Tetapi sore ini, mungkin cara berpikir yang lama itu sudah diluruskan, oleh
sebab itu bersyukurlah kepada TUHAN.
Dari
ayat 4-5, 7-13, penekanannya adalah supaya kita jangan disesatkan oleh
ajaran asing, maka ada tiga hal penting untuk diperhatikan:
1.
Soal nikah suci penekanan dari ayat
4.
Harus hidup di dalam nikah suci,
jangan sampai hidup di dalam perzinahan, jangan sampai dikuasai oleh roh najis.
Nikah suci, berarti tidak ada pikiran yang najis lagi, tidak lagi berbuat
zinah, tidak lagi menduakan hati TUHAN. Jadi, hubungan kita dengan TUHAN adalah
hubungan intim, hubungan nikah suci. Biarlah kita mempertahankan nikah suci.
2.
Janganlah kita terikat dengan harta,
kekayaan, dan yang ada di dunia ini. Jangan terikat dengan uang,
jangan menjadi hamba uang.
3.
Gereja TUHAN dibawa kepada suatu kedudukan
yang TUHAN dambakan, yaitu rendah hati. Tanda rendah
hati adalah melepaskan harga diri dari dalam diri ini, sebab pada ayat 13
dikatakan: “Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan -- di
luar hidup ini -- dan menanggung kehinaan-Nya”. Jangan lagi pertahankan
harga diri ini supaya kita datang dengan rela menanggung penderitaan,
menanggung kehinaan bersama dengan Dia, termasuk egosentris, termasuk keakuan.
Posisikan diri pada kedudukan yang rendah, berarti melepaskan harga diri,
keakuan dan egosentris, supaya kita semua bisa menanggung kehinaan-Nya; sangkal
diri dan pikul salib.
Supaya
jangan disesatkan oleh antikris, maka perhatikan tiga hal di atas. Ini adalah
cara untuk melepaskan diri dari penyesatan dari antikris, itulah nabi-nabi
palsu, Mesias-mesias palsu, termasuk antikris yang mengaku diri sebagai Allah.
Kalau pengertian kita tidak cukup untuk mengatasi ajaran itu, kemampuan kita
juga terbatas; manakala dicobai dengan uang, langsung tinggalkan TUHAN. Tidak
sedikit orang Kristen meninggalkan TUHAN hanya karena uang.
Itu
sebabnya saya katakan tadi; kita tidak bisa mengalahkan antikris dengan
mengandalkan pengertian dan kekuatan kita, kecuali dengan tiga hal;
1.
Pertahankan nikah suci.
2.
Jangan menjadi hamba uang.
3.
Rendah hati, dengan tanda; lepaskan harga
diri, keakuan, egosentris.
Mari
kita datang kepada-Nya di luar perkemahan, di luar hidup ini, berarti lepaskan
harga diri, supaya bisa menanggung kehinaan, sangkal diri pikul salib, barulah
lepas dari ajaran sesat, ajaran Setan, ajaran antikris yang merupakan kaki
tangan dari Setan (wujud dari setan yang kelihatan).
Dan
tidak cocok jika hamba TUHAN, pelayan TUHAN, apalagi pemimpin sidang jemaat
masih mempertahankan harga diri dan berlaku sombong; saya pesankan: tidak
cocok melayani TUHAN, tidak pas. Kalau mau melayani TUHAN, buang harga
diri, egosentris dan keakuan.
Tetapi
yang saya tahu, supaya kita lepas dari ajaran sesat, penyesatan dari ajaran
Setan ini hanya dengan tiga cara ini, yaitu; pertahankan nikah suci, jangan
menjadi hamba uang, dan datang kepada TUHAN di luar perkemahan untuk menanggung
kehinaan-Nya (melepaskan keakuan dan harga diri).
Kita
bersyukur, karena TUHAN memberi suatu pengertian yang baik, yang benar dan
suci, maka kita sambut apa yang TUHAN nyatakan pada sore hari ini. Tidak perlu
keras hati dengan bertahan terus membelakangi TUHAN, sebab TUHAN sudah panggil
kita dari dunia ini lalu diajar untuk berjalan sesuai dengan langkah-langkah
menurut ketetapan firman, lalu sudah tumbuh dewasa dan diberkati, namun justru
meninggalkan TUHAN dan membelakangi TUHAN, jangan lakukan itu, sebab itu adalah
kesombongan, itu adalah tabiat dari Lucifer, yang nampak pada tubuh antikris.
Ibrani
13:9
(13:9) Janganlah
kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah,
bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai
makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan
makanan macam itu.
Jangan
lagi kita disesatkan oleh ajaran-ajaran asing; oleh sebab itu, biarlah kita
sibuk melakukan dan memperhatikan yang baik, yaitu “hati kita semua
diperkuat oleh kasih karunia.” Apa kasih karunia? Menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung. Kalau menderita karena pukulan, itu
bukan kasih karunia, tetapi menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung
adalah kasih karunia. Kasih karunia = kemurahan TUHAN = anugrah TUHAN = yang
tidak layak menjadi layak.
1
Petrus 2:19
(2:19) Sebab
adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung = kasih karunia.
Kalau
hanya;
-
diberkati, lalu kita katakan itu adalah
kasih karunia;
-
mendapat pekerjaan, lalu kita katakan itu
adalah kasih karunia;
sesungguhnya,
kasih karunia yang demikian belumlah sempurna. Jangan keliru.
Tetapi
kalau kita menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, orang yang
berbuat salah tetapi kita yang harus menanggungnya, itulah kasih karunia yang
sejati, itulah yang terpenting supaya kita lepas dari penyesatan ini.
Ingat
tiga poin penting; pertahankan nikah suci, jangan menjadi hamba uang, dan jadilah
kehidupan yang rendah hati -- berarti datang kepada TUHAN di luar perkemahan,
lepaskan harga diri dan keakuan.
Mazmur
19:13
(19:13) Siapakah
yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak
kusadari.
Siapakah
yang dapat mengetahui kesesatan? Kalau TUHAN tidak memberi
pengertian hari ini kepada kita, siapa yang bisa mengerti soal penyesatan yang
dikerjakan oleh antikris yang merupakan kaki tangan dari Iblis atau Satan?
Siapa yang mengerti? Tentu tidak banyak yang mengerti. Buktinya, sekarang ini
banyak yang disesatkan oleh ajaran-ajaran yang sebatas mujizat, sehingga mereka
(anak-anak Tuhan) berkata: Hamba TUHAN itu diberkati TUHAN karena
mujizat-mujizat yang diadakan, gerejanya besar, gelarnya doktor professor.
Sesungguhnya, mereka tidak mengerti yang sebenarnya; kalau hamba TUHAN memiliki
gelar doktor professor, namun sibuk dengan mujizat, sidang jemaat tidak
diajarkan soal menyangkal diri dan memikul salib, maka sidang jemaat tidak
mengerti mana yang baik dan benar, mana yang tidak benar. Itu sebabnya tadi di
dalam Ibrani 13:9, yang terpenting ialah biarlah hati kita diperkuat
oleh kasih karunia, bukan oleh yang lain, misalnya: Harta, kekayaan, uang,
kedudukan, jabatan, dan lain-lain.
Bebaskanlah
aku dari apa yang tidak kusadari. Kita tidak menyadari bahwa
penyesatan itu sedang terjadi. Kita tidak bisa mengandalkan pengertian dan
kekuatan manusia, sebab penyesatan itu tiba-tiba sudah terjadi.
Tetapi
puji TUHAN, pemzmur ini berkata: “Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan?”,
menunjukkan bahwa pemazmur ini rendah hati, menyadari diri bodoh, pengertiannya
terbatas, kemampuannya terbatas. Oleh sebab itu, dalam doanya ia berkata: “Bebaskanlah
aku dari apa yang tidak kusadari” Jadi, perlu untuk menjadi suatu kehidupan
yang rendah hati. Datang beribadah harus rendah hati. Apalagi kalau hamba TUHAN
tidak rendah hati, ia tidak pas untuk melayani TUHAN. Saya kira kalau masih
tetap sombong, boleh turun; kalau masih keras hati, boleh turun.
Sore
malam hari ini TUHAN sudah nyatakan kasih-Nya, kemurahan-Nya, anugerah-Nya,
kasih karunia-Nya bagi kita semua. Seharusnya, kita ini adalah orang yang harus
dimurkai, sebab kita ini adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel; tetapi oleh
karena kasih karunia, menanggung penderitaan yang tidak harus ditanggung,
itulah salib, maka kita selamat.
Penyesatan
itu prosesnya pelan-pelan, tiba-tiba sudah muncul tanpa disadari. Oleh sebab
itu, saya pesankan: Hati-hati, yang sudah melayani harus tetap rendah hati,
jangan keras hati. Tunduklah kepada kehendak Allah, tidak usah dikelola dengan
akal dan pikiran manusia. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment