IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 01 OKTOBER 2020
(Seri: 112)
Segala puji dan segala hormat hanya bagi Dia yang sudah memungkinkan kita untuk mengusahakan dan memelihara Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Selanjutnya, harapan saya; biarlah kiranya TUHAN juga hadir di sana sebagai Imam Besar, melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa kita masing-masing, sehingga ibadah yang sedang kita kerjakan malam ini tidak menjadi percuma, tidak menjadi sia-sia, melainkan mengandung janji dan kuasa, baik untuk masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang, bahkan ibadah ini menjadi korban dan persembahan, korban api-apian yang baunya menyenangkan hati TUHAN. Selanjutnya, kita mohonkan kemurahan TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita sekaliannya.
- Isi pokok dari Rut 3:1-7 adalah Rut berada di bawah kaki Boas.
1. Perempuan berdosa.
(7:36) Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
1. Seorang utusan TUHAN yang dipenuhkan dengan Roh Kudus.
Memang, di situ kita melihat, Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah." Kata "marilah" menunjukkan undangan.
(7:37) Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. (7:38) Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
1. Membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya.
2. Mencium kaki Yesus
3. Meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi tersebut.
- Simon si Kusta mengundang Yesus makan di
rumahnya; dia telah melakukan yang baik menurut pandangannya.
-
Kemudian, di lain pihak, perempuan yang
terkenal sebagai seorang berdosa, juga bertindak sesuai 3 (tiga) perkara di
atas tersebut.
Namun, yang menjadi tolak ukur dari segala sesuatu yang kita perbuat atau yang kita kerjakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan kita di hadapan TUHAN ialah tentu saja mata TUHAN dan hati TUHAN; jadi, bukan mata manusia dan pemikiran manusia.
Berarti, ukuran segala sesuatu yang kita kerjakan atau ukuran segala sesuatu yang kita perbuat, bukanlah menurut pengertian dan pikiran manusia daging.
(7:39) Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa."
Pendeknya: Simon si kusta -- atau yang disebut orang Farisi -- merasa diri lebih baik, lebih benar dan lebih suci dari perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa.
(7:40) Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah, Guru." (7:41) "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh. (7:42) Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?"
- Yang seorang berhutang 500 dinar.
Adapun pertanyaan Yesus yaitu: Siapakah di antara mereka -- kedua orang yang berhutang yang telah dilepaskan hutangnya -- yang akan terlebih mengasihi dia -- si pelepas hutang --?
Lukas 7:43-46
(7:43) Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu itu." (7:44) Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. (7:45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. (7:46) Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Adapun perbandingan yang Yesus nyatakan, yaitu; ketika Yesus masuk ke dalam rumah orang Farisi tersebut:
YANG PERTAMA:
- Dari sisi Simon, orang Farisi: tidak memberikan kepada Yesus air untuk membasuh kaki Yesus.
- Dari sisi Simon, orang Farisi: tidak mencium Yesus.
YANG KETIGA:
- Dari sisi Simon, orang Farisi: tidak meminyaki kepala Yesus dengan minyak.
Bandingkan dengan Yohanes 2:6 “Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.”
Yesus tidak meminta supaya Simon si kusta untuk membasuh kaki Yesus kecuali air basuhan, tetapi ternyata Simon si kusta tidak memberikan air sebagai pembasuhan kaki untuk membasuh kaki Yesus. Padahal kalau dibandingkan dengan Yohanes 2:6, kebenaran hukum Taurat yang dicampur aduk dengan adat istiadat pun tidak layak, yaitu untuk masuk ke rumah harus memberi air untuk membasuh kaki. Itu merupakan hal yang wajar, tetapi hal itu pun tidak dilakukan oleh Simon si kusta, orang Farisi tersebut.
Bandingkan dengan:
- Roma 16:16, “Bersalam-salamlah
kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.”
- 1 Korintus 16:20, “Salam
kepadamu dari saudara-saudara semuanya. Sampaikanlah salam seorang kepada yang
lain dengan cium kudus.”
-
2 Korintus 13:12, “Berilah
salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Salam dari semua orang
kudus kepada kamu.”
-
1 Tesalonika 5:26, “Sampaikanlah
salam kami kepada semua saudara dengan cium yang kudus.”
Bandingkan dengan:
- Mazmur 133:2, “Seperti
minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut
Harun dan ke leher jubahnya.”
-
Pengkotbah 9:7-9, “Mari,
makanlah rotimu dengan sukaria, dan minumlah anggurmu dengan hati yang senang,
karena Allah sudah lama berkenan akan perbuatanmu. Biarlah selalu putih
pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu. Nikmatilah hidup
dengan isteri yang kaukasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniakan
TUHAN kepadamu di bawah matahari, karena itulah bahagianmu dalam hidup dan
dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari.”
Kesimpulannya; ketika Yesus datang ke rumahnya:
-
Simon si kusta tidak memberikan Yesus air
untuk membasuh kaki.
- Simon si kusta tidak mencium pipi kanan
dan pipi kiri Yesus sebagai tanda salam-salaman. Hal ini merupakan hal yang
wajar saja.
-
Simon si kusta tidak meminyaki rambut
(kepala Yesus). Hal ini juga merupakan hal yang wajar untuk dilakukan,
merupakan tanda persekutuan dalam kesukaan.
1. Dia membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
2. Tiada henti-hentinya mencium kaki Yesus.
3. Meminyaki kaki Yesus dengan minyak wangi.
Perempuan berdosa melakukan tiga hal, YANG PERTAMA: “Membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.”
Menyeka dengan rambut, artinya: segala kemuliaan dipersembahkan atau diperuntukkan hanya bagi Allah, bukan untuk hal yang lain.
Sebab, rambut panjang dari seorang wanita merupakan tanda dari ketundukannya kepada seorang laki-laki. Biarlah kiranya segala puji, segala hormat, dan segala pengagungan hanya bagi Dia dari sekarang sampai selama-lamanya, sampai Maranatha TUHAN Yesus datang kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
(11:5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
Seorang wanita harus memiliki rambut panjang untuk dijadikan sebagai penudung kepala, karena segala kemuliaan dan pengagungan hanya bagi Dia, tidak untuk yang lain.
(11:6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. (11:7) Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Rambut panjang harus menudungi kepala seorang perempuan untuk menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Biarlah segala kemuliaan, pengagungan hanya bagi Dia, tidak untuk yang lain.
Perhatikan, penaklukan pribadi Yesus kepada Bapa sungguh luar biasa, itu yang benar.
(11:3) Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
-
Kepala dari laki-laki ialah Kristus.
- Kepala dari perempuan ialah laki-laki. Mau tidak
mau isteri harus tunduk kepada suami untuk menyinarkan kemuliaan laki-laki.
Kalau seorang perempuan tidak tunduk, berarti sama dengan: menghina laki-laki
(kepala), tidak menyinarkan kemuliaan laki-laki.
-
Kepala dari Kristus ialah Allah.
Ibrani 5:5
(5:5) Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", (5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek." (5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Kalau diperhatikan pada poster atau gambar Yesus; rambut Yesus terlihat panjang, jangan beranggapan bahwa Yesus adalah perempuan, sebab hal itu semua mengandung arti rohani, termasuk kumis dan jenggot pada gambar Yesus, hal itu juga mengandung arti rohani.
Kalau Kristus sebagai Anak juga tunduk dan pasrah kepada Allah Bapa, teramat lebih perempuan harus menyinarkan kemuliaan laki-laki. Biarlah kita meneladani apa yang telah dikerjakan oleh Yesus; Dia telah menaklukan diri-Nya kepada Allah.
(11:15) tetapi bahwa adalah kehormatan bagi perempuan, jika ia berambut panjang? Sebab rambut diberikan kepada perempuan untuk menjadi penudung.
Kalau kita segera menundukkan diri, maka kita akan mendapat penghargaan dan penghormatan di mata TUHAN, itulah rambut panjang.
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Seorang perempuan yang memiliki gelar tinggi, bukan berarti dia harus mengatur suaminya dengan kepandaian, justru seorang perempuan mendapat penghormatan dan penghargaan dari Allah kalau dia menundukkan dirinya kepada kepala (suami). Ketundukkan seorang isteri kepada suami, itu merupakan perhiasan kemuliaan dari kepala. Jangan kita sama seperti perempuan yang tidak tunduk kepada suami, itu membusukkan tulang suaminya. Kalau tulang sudah busuk, apa yang dapat diperbuat? Tidak ada.
Mencium kaki Yesus, berbicara tentang penyembahan sebagai puncak dari ibadah kita di atas muka bumi ini. Biarlah kita senantiasa membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Kristus, itu merupakan tempat yang terindah. Mengapa saya katakan itu sebagai tempat yang terindah?
Matius 23:1-12
(23:1) Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: (23:2) "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. (23:3) Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. (23:4) Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (23:5) Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; (23:6) mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; (23:7) mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi. (23:8) Tetapi kamu, janganlah kamu disebut Rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara. (23:9) Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga. (23:10) Janganlah pula kamu disebut pemimpin, karena hanya satu Pemimpinmu, yaitu Mesias. (23:11) Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. (23:12) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.
Kalau menjalankan ibadah hanya secara Taurat, berarti ibadahnya belum sampai kepada puncaknya, kalau hanya untuk pamer dan dilihat orang lain itu adalah ibadah yang belum sampai kepada puncaknya.
Kalau ibadah sudah memuncak yaitu berada dalam doa penyembahan (hidup dalam penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah), maka kehidupan yang semacam ini terlepas dari daya tarik bumi, misalnya: di tengah-tengah ibadah dan pelayanan tidak untuk mencari hormat, tidak suka dipanggil Rabi, tidak suka dipangil Guru, tidak mau dijadikan sebagai Mesias, atau disebut orang nomor satu.
Kita akan melihat satu perkara yang lepas dari daya tarik bumi, di dalam Wahyu 8:3-4.
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Semua perkara yang ada di bumi ini, jika dilemparkan ke atas pada akhirnya akan jatuh ke bawah. Hanya satu perkara yang lepas dari daya tarik bumi, itulah asap dupa kemenyan (doa penyembahan) yang naik di hadirat TUHAN; tidak gila hormat, tidak gila gelar, tidak mencari pujian, tidak mau disebut orang nomor satu = LEPAS DARI DAYA TARIK BUMI.
(7:45) Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
Jadi, pembukaan firman memberi pengertian yang baik kepada kita, yang sekaligus membawa kita sampai kepada penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
Kita bersyukur kepada TUHAN Yesus, karena dua tangan TUHAN yang kuat menarik kita untuk berada pada perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci; kita berada dalam kegiatan Roh, namun biarlah kiranya kita semua berada di dalam pengaruh yang besar dari kuasa Roh El Kudus, memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus.
Orang yang hidup menurut keinginan Roh memikirkan perkara-perkara yang di atas, perkara-perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan. Sebaliknya, mereka yang hidup menurut daging memikirkan hal-hal yang dari daging, tidak memikirkan perkara di atas, perkara rohani. Jadi, jangan kita jauh dari kegiatan Roh, biarlah kita selalu berada dalam kegiatan Roh, bahkan menjadi tawanan Roh.
Jangan kita ingin melepaskan diri dari kegiatan rohani ini. Jangan melepaskan diri dari kegiatan Roh untuk menginginkan hal-hal yang bersifat daging.
Matius 4:1
(4:1) Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Tetapi karena Yesus berada dalam pengaruh yang besar dari kuasa Roh-El Kudus, maka Dia dibawa ke padang gurun dengan satu tujuan; untuk dicobai Iblis. Ini adalah sesuatu yang tidak diinginkan, sesuatu yang tidak dikehendaki oleh daging tentunya.
Biasanya, manusia daging berusaha untuk melepaskan diri dari ujian, cobaan, tetapi mereka yang hidup di bawah pengaruh yang besar oleh kuasa Roh-El Kudus; rela untuk menghadapi cobaan. Haleluya..
(4:2) Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (4:3) Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." (4:4) Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, (4:6) lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" (4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Kalau kita mau menghormati pembukaan Firman Allah, maka nilai dari pembukaan firman lebih tinggi dari pada yang lain, derajatnya lebih tinggi dari yang lain, sehingga TUHAN memberi kemenangan kepada kita semua.
Sebagaimana dengan pribadi Yesus Kristus, di dalam bertindak, ditentukan oleh Firman Allah.
1. Mampu menghadapi ujian.
2. Menghormati pembukaan firman. Prakteknya, setiap tindakan ditentukan oleh Firman Allah.
Yesus tiada satu kali pun melangkahi pembukaan firman, Dia menghormati pembukaan firman, lebih dari yang lain, lebih dari soal makan minum.
1. Mereka itu hidup dari perkataan yang keluar dari mulut Allah.
Biarlah kiranya kehidupan kita betul-betul dalam pengaruh yang besar dari kuasa Roh Kudus; yang memberi kemenangan dalam setiap pencobaan, menghormati pembukaan firman. Mengapa anak-anak TUHAN tidak mau menghormati pembukaan firman? Karena dia belum berada di bawah pengaruh yang besar dari Roh Kudus. Puncaknya, Roh kudus memimpin hidup kita berada dalam suatu kedudukan ibadah yang tertinggi yaitu; doa penyembahan.
(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Hari-hari terakhir ini adalah hari-hari yang jahat, keadaan dunia sudah semakin gelap (malam), karena dosa sudah semakin memuncak. Puncak dosa, itulah dosa makan minum dan kawin mengawinkan (dosa kenajisan). Perhatikanlah hal ini dengan sungguh-sungguh dan dengan baik.
Roma 8:12
(8:12) Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, tetapi bukan kepada daging, supaya hidup menurut daging.
(8:13) Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. (8:14) Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (8:15) Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Apa tanda kalau kita bersuasanakan kebangkitan? Di sini jelas dikatakan: Kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!" = mengakui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah Bapa yang baik.
Bapa yang baik tidak akan memberi batu, kalau anaknya minta roti.
Batu à Hukum Taurat. Kerugian kalau hidup di bawah hidup Taurat ialah mata ganti mata, gigi ganti gigi, arti rohaninya; kejahatan dibalas dengan kejahatan. Tetapi Bapa yang baik tidak memberi batu kepada anak yang meminta roti; itu adalah kasih karunia, itu adalah kemurahan.
- Ular à Iblis atau Setan.
- Tidak memberikan batu kalau anaknya meminta roti.
Galatia 5:16,18
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. (5:18) Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Batu à Hukum Taurat. Sedangkan roti hidup, itulah pribadi Yesus Kristus yang disalibkan, Dia telah memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib, itu adalah: kasih karunia dan kebenaran. TUHAN Yesus Kristus adalah Bapa yang baik.
Kalau menurut matematika, Simon si kusta ini adalah orang yang cerdas, punya pengetahuan, itu sebabnya Yesus berkata kepadanya: “Betul pendapatmu itu.” Yesus membenarkan pendapat Simon si kusta.
Tetapi di sela-sela Dia membenarkan pendapat Simon si kusta, orang Farisi itu, Yesus sekaligus menyatakan suatu kebenaran untuk mencelikkan mata rohani dari pada Simon si kusta lewat suatu perbandingan antara tindakan dari pada Simon si kusta dan tindakan dari pada perempuan berdosa. Dan kita sudah melihat tindakan itu; tentu saja, kebenaran itu sudah diteguhkan, serta mencelikkan mata rohani setiap mereka yang mendengar di situ.
Tetapi sangat lucu rasanya, jika seseorang berbuat dosa yang banyak dan dosa yang banyak itu diampuni, namun masih sombong, tidak tahu diri; sangat lucu orang seperti ini. Kalau dia menyadari diri sebagai orang yang berdosa, bahkan dialah yang paling berdosa, lalu dosa yang banyak itu diampuni, pasti ia banyak berbuat kasih, tidak hitung-hitungan di dalam hal berkorban. Orang yang suka hitung-hitungan, pasti sedikit diampuni dosanya.
Angka 50 itu dapat ditemukan di dalam Tabernakel, dengan lain kata; ditemukan di dalam Kerajaan Sorga, tetapi angka 500 tidak ditemukan di dalam Tabernakel. Berarti, kalau dosanya yang banyak itu diampuni, itu adalah kasih karunia/kemurahan yang double.
Kalau memang tugas kita harus membersihkan gereja, mengatur kursi, itu adalah kasih karunia. TUHAN sudah berikan kendaraan; waktu kita menerima berkat kendaraan sepeda motor, kita berkata: Puji TUHAN, digunakan untuk melayani pekerjaan TUHAN, tetapi setelah dosanya diampuni, dia lupa melayani pekerjaan TUHAN dengan menggunakan motornya; ini adalah orang yang tidak menyadari kasih karunia. Ayo, belajarlah dewasa, ingat dosa yang banyak sudah diampuni TUHAN
Bersyukurlah, kalau dosa yang banyak itu diampuni TUHAN. Ingat; siapa kita dahulu sebelum dipanggil oleh TUHAN? Kita datang dengan latar belakang yang berbeda-beda; ada orang yang hidup dalam perdukunan sebagai kutuk nenek moyang, hidup dalam kenajisan, hidup dalam percabulan, dalam penyembahan berhala, dosa kejahatan, dosa kecemaran, kesombongan, keangkuhan, tetapi pada akhirnya TUHAN berkata: “Dosamu telah diampuni”, itu adalah kemurahan.
Motor penggerak di tengah-tengah kita beribadah dan melayani dan mengerjakan pekerjaan TUHAN adalah iman yang suci. Jadi, apabila hidup kita semakin suci, semakin iman.
Selain berkata: “Dosamu telah diampuni”, selanjutnya Yesus berkata: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!” Sebagaimana dengan Rut, telah meninggalkan Negeri Moab, untuk pergi ke Betlehem bersama dengan Naomi mertuanya itu.
No comments:
Post a Comment