Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
Subtema:
PENYUCIAN TERHADAP NODA KEKAFIRAN DAN KEJANDAAN
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita
masing-masing. Segala puji dan segala hormat hanya bagi Dia dari sekarang
sampai selama-lamanya. Biarlah damai sejahtera Kristus memerintah di tengah
perhimpunan ibadah ini, memerintah kehidupan kita masing-masing.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti
pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube,
Facebook di mana pun anda berada. Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan
hati TUHAN supaya firman itu keluar, supaya TUHAN membukakan firman-Nya bagi
kita di malam ini, sehingga ibadah ini betul-betul menjadi berkat yang heran
dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi seberapa kita yang hadir.
Untuk
yang kesekian kali, saya sudah menyampaikan Rut 3. Adapun isi pokok dari
Rut 3:1-18 dibagi dalam dua kisah:
1.Rut 3:1-7 adalah Rut
berada di bawah kaki Boas.
2.Rut 3:8-18 adalah Rut
memohon supaya Boas rela menjadi penebusnya.
Singkatnya,
kita sudah melihat pribadi yang membawa kehidupannya berada di bawah kaki salib
Kristus dua minggu berturut-turut, bukan? Lalu, untuk kita ketahui
bersama-sama: Setiap kehidupan yang mau masuk ke dalam penebusan, sudah
selayaknya membawa segenap hidupnya untuk berada di bawah kaki TUHAN Yesus Kristus,
sebagaimana Rut berada di kaki Boas -- itulah inti dari Rut 3:1-7 --.
Tetapi
untuk sampai berada di kaki Boas, kita harus ingat Rut 1, di mana Rut
setia di dalam hal pengikutannya kepada Naomi. Bukti kesetiaan Rut ialah
sekalipun Rut menghadapi ujian, namun Rut tidak mau mundur selangkahpun.
Pendeknya; Rut berkeras untuk tetap mengikuti Naomi.
Sejenak
kita melihat Rut 1.
Rut
1:18
(1:18)
Ketika
Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia,
berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
Sekalipun
menghadapi ujian berkali-kali dalam bentuk apapun, namun Rut tidak mau mundur
selangkahpun. Pendeknya: Rut tetap berkeras untuk tetap mengikuti Naomi, sampai
pada akhirnya tiba di Betlehem bersama dengan Naomi.
Kemudian,
pada Rut 2, setelah tiba di Betlehem, Rut berada di ladang Boas sampai
ia diberkati dengan limpah.
Rut
2:2,7
(2:2) Maka Rut,
perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: “Biarkanlah aku pergi ke ladang
memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku.” Dan
sahut Naomi kepadanya: “Pergilah, anakku.” (2:7) Tadi ia berkata:
Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara
berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia
datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketika pun ia tidak
berhenti.”
Rut
berada di ladang Boas sampai ia diberkati dengan limpah. Pendeknya: Oleh karena
kerendahan hati Rut, akhirnya ia terpelihara dengan kelimpahan jasmani dan
rohani.
Namun
soal kerendahan hati ini tidak bisa diukur dengan penampilan bagian luarnya
saja. Kalau kita perhatikan ayat 7: “Izinkanlah kiranya aku memungut
dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang
penyabit-penyabit.”
Rut
bekerja di ladang Boas untuk mengumpulkan jelai di ladang Boas, namun ia tetap
berada di belakang para penyabit-penyabit jelai. Jadi, di dalam hal bekerja di ladang
TUHAN, di dalam hal melayani pekerjaan TUHAN; tidak perlu menonjolkan diri.
Inilah kerendahan hati dari pada Rut di hadapan TUHAN.
Jadi,
soal kerendahan hati ini tidak bisa diukur dari penampilan bagian luarnya saja.
Perlu untuk diketahui: Manusia melihat apa yang ada di depan matanya, tetapi
TUHAN melihat hati manusia, TUHAN memperhatikan manusia dalam. TUHAN mengetahui
segala sesuatu karena TUHAN yang menyelidiki hati manusia. Pendeknya: TUHAN
mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya.
Sekalipun
sudah diberkati dengan segala kelimpahan, namun Rut hidup di dalam
dengar-dengaran kepada Naomi; itulah kerendahan hati dari pada Rut kepada
Naomi.
Lewat
ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan ini, TUHAN ajarkan kita untuk beribadah dan
melayani dengan segala kerendahan di hati. Mata manusia melihat apa yang di
depan mata, tetapi TUHAN melihat isi hati manusia, pendeknya; TUHAN mengetahui
siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya.
Sekarang,
kita akan memasuki lebih dalam lagi untuk memperhatikan Rut 3:1-4, namun
kita terlebih dahulu melihat bagian yang pertama, yaitu ayat 1.
Rut
3:1
(3:1) Lalu
Naomi, mertuanya itu, berkata kepadanya: "Anakku, apakah tidak ada baiknya
jika aku mencari tempat perlindungan bagimusupaya engkau
berbahagia?
Dari
pembacaan ayat 1 ini, kita dapat melihat: Naomi adalah gambaran dari
seorang gembala yang memiliki pandangan rohani, yakni tentang nikah, sebagai
tempat perlindungan yang abadi, supaya Rut pada akhirnya mengalami kebahagiaan
untuk selama-lamanya.
Memang,
sasaran akhir perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini ialah pesta nikah
Anak Domba, kelak berada dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, sesuai dengan
yang tertulis pada Wahyu 19:6-9. Hal ini telah disampaikan dua minggu
berturut-turun.
Sekarang,
kita akan melihat: LANGKAH-LANGKAH untuk berada di bawah kaki Boas
(perlindungan) -- sebab perlindungan itu berbicara soal nikah, sebagai tempat
perlindungan --.
Rut
3:2-4
(3:2)
Maka
sekarang, bukankah Boas, yang pengerja-pengerjanya perempuan telah kautemani
itu, adalah sanak kita? Dia pada malam ini menampi jelai di tempat pengirikan; (3:3)
maka mandilah dan beruraplah, pakailah pakaian bagusmu dan
pergilah ke tempat pengirikan itu. Tetapi janganlah engkau ketahuan
kepada orang itu, sebelum ia selesai makan dan minum. (3:4) Jika ia
membaringkan diri tidur, haruslah engkau perhatikan baik-baik tempat ia
berbaring; kemudian datanglah dekat, singkapkanlah selimut dari kakinya dan
berbaringlah di sana. Maka ia akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan."
Sebagai
seorang gembala yang memiliki pandangan rohani, maka Naomi berkata kepada Rut,
antara lain:
1.Mandilah.
2.Beruraplah.
3.Pakailah pakaian bagus.
4.Pergilah ke tempat pengirikan.
5.Perhatikan baik-baik tempat ia berbaring.
Berbahagialah
anak-anak TUHAN sebagai sidang jemaat Allah kalau ia memiliki gembala sidang
yang memiliki pandangan rohani, yakni; tentang nikah, sebagai tempat
perlindungan, supaya gereja TUHAN berbahagia untuk selama-lamanya.
Sesudah
menyatakan 5 (lima) perkara itu sebagai langkah-langkah untuk berada di kaki
Boas, sebagai tempat perlindungan, selanjutnya kita perhatikan ayat 5
sebagai tanggapan dari Rut terhadap pernyataan Naomi, mertuanya itu.
Rut
3:5
(3:5) Lalu kata
Rut kepadanya: "Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan."
Tanggapan
Rut terhadap pernyataan Naomi: "Segala yang engkau katakan itu akan
kulakukan."
Jawaban
Rut tersebut merupakan bukti ketaatan Rut kepada Naomi. Sekalipun Rut
sudah mengalami berkat yang besar, baik kelimpahan secara jasmani, maupun
kelimpahan secara rohani, namun Rut tetap saja mendengarkan nasihat dari Naomi
dengan segala kerendahan hatinya.
Kalau
imam-imam diperlengkapi oleh karunia-karunia Roh Kudus, kemudian diperlengkapi
juga dengan jabatan-jabatan yang dari sorga, dari Allah, singkatnya; diberkati
secara jasmani, dan diberkati secara rohani dengan limpah, seharusnya akan
semakin dengar-dengaran kepada TUHAN dengan segala kerendahan di hati.
Soal
ketaatan yang disertai kerendahan hati, itu adalah teladan yang ditinggalkan
oleh Yesus bagi kita, supaya kita juga boleh taat kepada TUHAN dengan segala
kerendahan hati.
Filipi
2:8
(2:8) Dan dalam
keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat
sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Sebagai
manusia, Yesus telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan
sampai mati di kayu salib.
Pendeknya:
Ketaatan Yesus kepada Bapa dalam kesetiaan-Nya sebagai hamba.
Ibrani
5:8
(5:8) Dan
sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa
yang telah diderita-Nya,
Sekalipun
Ia adalah Anak, namun Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya. Hal ini berbicara tentang ketaatan Yesus sebagai Anak
dalam segala penderitaan yang dialami-Nya.
Matius
26:42
(26:42) Lalu Ia
pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau
cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah
kehendak-Mu!"
Dalam
doa-Nya Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali
apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!” Pendeknya; Yesus harus
meminum cawan Allah = menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung,
sehingga dengan demikian jadilah kehendak Allah atau kehendak Allah terlaksana
oleh-Nya.
Namun,
dalam doa-Nya diawali dengan berkata: “Ya Bapa-Ku” Hal ini berbicara
tentang ketaatan Yesus sebagai Manusia yang dengar-dengaran.
Kesimpulan
dari tiga ayat yang sudah kita perhatikan di atas ialah:
-Sebagai hamba, Ia taat.
-Sebagai Anak, Ia taat terhadap apa yang diderita-Nya.
-Sebagai Manusia, Ia taat disertai dengan
dengar-dengaran.
Kesimpulannya:
Yesus sebagai Hamba, Yesus sebagai manusia, dan Yesus sebagai Anak, yang taat,
setia, dengar-dengaran, disertai segala kerendahan di hati.
Jangan
kita terlihat dengar-dengaran karena ada kepentingan, tetapi biarlah kita taat,
setia, dengar-dengaran, disertai dengan segala kerendahan di hati. Dan hal ini
dilakukan tanpa ada batas waktunya, tidak ditentukan oleh karena situasi,
kondisi, dan keadaan, tetapi seorang hamba memang harus taat, setia,
dengar-dengaran dengan segala kerendahan di hati dalam segala keadaan, situasi,
dan kondisi apapun. Demikianlah kita melihat pribadi Rut dalam ketaatannya
kepada Naomi.
Selanjutnya,
kita akan melihat; TUJUAN Naomi menyuruh rut untuk “mandi, berurap dan
memakai pakaian bagus” ialah supaya Rut betul-betul mengalami penyucian,
sebab, YANG PERTAMA:Rut ini adalah bangsa kafir yang
ditandai dengan kenajisannya.
Rut
berasal dari bangsa Moab, bangsa Kafir, yang ditandai dengan segala kenajisannya,
berasal dari kehidupan Kafir yang tidak suci.
2
Korintus 6:14-16
(6:14) Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan?
Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (6:15)
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah
bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena
kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Di
sini kita melihat: Menjadi pasangan yang tidak seimbang oleh karena noda
kekafiran, dengan lain kata; noda kekafiran menjadikan kita pasangan yang tidak
seimbang dengan TUHAN. Jadi, noda kekafiran inilah yang menajiskan gereja
TUHAN.
Contoh
pasangan yang tidak seimbang, antara lain;
1.Kebenarandengan kedurhakaan
(pemberontakan).
2.Terang dengan gelap.
Berarti, masih banyak dosa yang disembunyikan dalam gelap.
3.Kristusdengan Belial
(Iblis atau Satan).
4.Orang-orang yang percaya dengan orang-orang
tidak percaya.
5.Bait Allah dengan berhala.
Inilah
yang disebut pasangan yang tidak seimbang karena noda kekafiran itu masih
melekat, dan itulah yang menajiskan hidup gereja TUHAN sehingga menjadi
pasangan yang tidak seimbang dengan TUHAN.
Yesus
Kristus adalah Kepala Gereja, serta Mempelai Pria Sorga, sedangkan gereja TUHAN
adalah tubuh-Nya atau sidang mempelai-Nya. Tetapi kalau noda kekafiran masih
melekat, itulah yang menajiskan bangsa kafir, sehingga menjadi pasangan yang
tidak seimbang dengan TUHAN; itulah contoh pasangan yang tidak seimbang oleh
karena masih melekat dengan noda kekafiran dan kenajisan bangsa kafir.
Sementara
Naomi sedang mencari tempat perlindungan lewat nikah bagi Rut, supaya kelak Rut
mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya. Itu sebabnya, Naomi memerintahkan
Rut supaya segera mandi, berurap, memakai pakaian bagus, supaya Rut mengalami
penyucian, supaya nanti menjadi pasangan yang seimbang, sebab Rut ini memiliki
latar belakang yang tidak baik, di mana ia adalah bangsa kafir, bangsa Moab.
Sebenarnya,
TUHAN sangatlah mendambakan supaya kita mencari tempat perlindungan, dengan
lain kata; masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Pendeknya; TUHAN sangat
mendambakan supaya kita menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. Berarti, harus
menjadi pasangan yang seimbang; noda kekafiran yang menajiskan itu tidak
melekat di dalam diri kita masing-masing.
Kerinduan
TUHAN dapat kita lihat dari ungkapan-ungkapan Rasul Paulus yang disampaikan
secara langsung kepada sidang jemaat di Korintus.
2
Korintus 6:14-16
(6:16) Apakah
hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang
hidup menurut firman Allah ini: "Aku
akan diam bersama-sama dengan mereka
dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Kerinduan
TUHAN yang diungkapkan oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Korintus,
yakni:
1.“Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka.ӈ Pribadi Yesus
= Anak Allah.
2.“Hidup di tengah-tengah mereka.” à Pribadi Kristus
= Allah Roh Kudus. Daging itu mati, tetapi yang menghidupkan adalah Roh Allah
(Kristus).
3.“Aku akan menjadi Allah mereka.” à Pribadi TUHAN
= Allah Bapa.
4.“Mereka akan menjadi umat-Ku.” -
> Gereja Tuhan yang sempurna / Sidang Mempelai Tuhan = milik kepunyaan
Allah.
Pendeknya:
-Hal 1-3 = Allah Trinitas,
yakni TUHAN Yesus Kristus; Allah Bapa, Allah Anak, Allah Roh Kudus.
-Sedangkan hal 4à Gereja TUHAN yang
sempurna atau sidang mempelai TUHAN.
Kalau
dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, hal ini terkena pada TABUT dengan
TUTUP PENDAMAIAN = tubuh dan kepala menyatu.
Tutupan
pendamaian dengan dua kerub di atasnya à
Allah Trinitas yakni; Tuhan, Yesus, Kristus.
-Tutupan pendamaian yang
terbuat dari emas murni, itulah pribadi Yesus, Anak Allah, Mempelai Pria Sorga.
-Kerub yang pertama (I), itu adalah Allah
Bapa.
-Kerub yang kedua (II), itulah Allah Roh
Kudus.
Itulah
hal yang pertama sampai hal yang ketiga, yakni TUHAN Yesus
Kristus.
Sementara
hal yang keempat, itu menunjuk kepada; tabut dari peti perjanjian,
itulah gereja TUHAN yang sempurna, sidang mempelai TUHAN, milik kepunyaan Allah
sendiri.
Sebenarnya,
itulah yang menjadi kerinduan TUHAN, yaitu supaya kehidupan kita menyatu dengan
Allah, sama seperti tubuh dengan kepala, sama dengan tutup pendamaian yang
tepat berada di atas peti dari tabut perjanjian itu sendiri. Itulah kerinduan
TUHAN.
Ibu
Naomi adalah gambaran dari seorang gembala sidang yang memiliki pandangan
rohani; dia sedang mencari tempat perlindungan, yakni; masuk dalam nikah,
supaya nanti Rut mengalami kebahagiaan untuk selama-lamanya. Oleh sebab itu,
langkah-langkah untuk sampai berada di sana, sudah saya sampaikan di atas tadi,
di mana Naomi menyuruh (menyampaikan) supaya Rut mandi, berurap, memakai
pakaian bagus, supaya dia mengalami penyucian, karena Rut ini adalah
bangsa kafir, yang mana noda kekafiran ini masih melekat di dalam
dirinya, dan itulah yang menajiskan.
2
Korintus 6:17
(6:17) Sebab
itu: Keluarlah kamu dari antara
mereka, dan pisahkanlah dirimu dari
mereka, firman Tuhan, dan janganlah
menjamah apa yang najis, maka Aku akan
menerima kamu.
“Sebab
itu: Keluarlah kamu dari antara mereka ...”Rut ini juga adalah
pribadi yang memiliki pandangan rohani, bahkan memiliki pandangan nubuatan yang
memandang jauh ke depan; betul-betul dia mengerti tentang pesta nikah Anak
Domba. Rut telah meninggalkan bangsanya, dia telah meninggalkan allahnya --
itulah allah bangsa Moab serta meninggalkan ayah dan ibunya --, dia keluar dari
bangsa Moab, dia keluar dari noda kekafiran, supaya dia tidak mengalami
kenajisan.
Kemudian,
“ ... Pisahkanlah dirimu dari mereka, firman TUHAN ...” Sebaiknya, mulai
dari sekarang, baik seorang hamba TUHAN (pelayan Tuhan) sampai kepada seluruh
sidang jemaat, sudah seharusnya memisahkan diri dari noda kekafiran. Biarlah
kehidupan kita terpisah jauh dengan jarak yang jauh dari noda kekafiran yang
menajiskan itu.
Lalu,
“ ... Janganlah menjamah apa yang najis ...”, termasuk mayat orang tua,
mayat ayah dan mayat ibu, jangan dijamah. Tabiat daging dari orang tua, jangan
ikuti, sebab itulah yang menajiskan.
-Keluarlah kamu dari antara mereka = Keluar
dari noda kekafiran.
-Pisahkanlah dirimu dari mereka =
Terpisah jauh dari noda kekafiran.
-Janganlah menjamah apa yang najis = Jangan
menjamah tabiat daging yang menajiskan.
Tujuannya
adalah supaya TUHAN menerima kita menjadi sidang mempelai TUHAN, milik
kepunyaan-Nya. Kita diterima sebagai milik kepunyaan-Nya, itulah sidang mempelai
TUHAN.
Ingat,
hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, di mana tanda-tanda zaman sudah
terlihat dengan jelas; oleh sebab itu, jangan bermasa bodoh, jangan mengabaikan
apa yang baik, yang benar, yang suci dan yang mulia dari TUHAN. Yang ada ini sifatnya
fana, akan berlalu; oleh sebab itu, perhatikanlah apa yang baik, yang benar,
yang suci dari Allah, supaya keadaan kita baik.
Demikianlah
tujuan Naomi menyuruh Rut untuk mandi, berurap, dan memakai pakaian bagus ialah
supaya Rut betul-betul mengalami penyucian, sebab Rut adalah bangsa Moab,
bangsa Kafir, di mana noda kekafiran yang menajiskan itu masih melekat di dalam
dirinya, itulah yang menajiskan. Sementara TUHAN rindu supaya kita menjadi
milik kepunyaan-Nya, menjadi pasangan yang tidak seimbang.
Sekarang,
kita akan memperhatikan: TUJUAN Naomi menyuruh Rut untuk mandi, berurap dan
memakai pakaian bagus ialah supaya Rut betul-betul mengalami penyucian, sebab YANG
KEDUA: Rut adalah seorang janda.
Rut
adalah seorang janda, sebab ia ditinggal mati oleh suaminya, yang adalah anak
Naomi sendiri.
Sinonim
dari janda adalah tidak mempunyai suami = tidak mempunyai kepala atas
tubuh.
Sejenak
kita melihat TUBUH TANPA KEPALA.
Matius
8:20
(8:20) Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya."
Kalau
gereja TUHAN tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala atas tubuh atau tidak
mendudukkan kepala atas tubuh, maka otomatis tubuh menjadi;
1.Menjadi liangnya serigala. Berarti,
yang menjadi kepala atas tubuh adalah serigala.
2.Menjadi sarangnya burung. Berarti,
yang menjadi kepala atas tubuh adalah burung.
Tentang:
SERIGALA.
Serigala
à roh jahat. Adapun
pekerjaan dari serigala adalah menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba
sehingga domba-domba menjadi liar, tidak tergembala ... Yohanes 10:12.
Kalau
liar, berarti mengambil jalannya masing-masing. Mengapa mengambil jalannya
masing-masing? Karena hanya menuruti keinginan di hati, itulah yang disebut
liar, tidak tergembala. Jadi, kalau menuruti keinginan di hati, pasti mengambil
jalannya sendiri-sendiri, itulah yang membuat domba-domba menjadi sesat, tidak
tergembala, liar = diterkam dan dicerai-beraikan oleh serigala (roh jahat).
Sedangkan
kehidupan yang tidak tergembala dapat dilihat dalam Ayub 39:8-11.
Ciri-ciri
kehidupan domba yang liar tidak tergembala:
1.Menertawakan keramaian kota. Artinya,
mengecilkan ibadah dan pelayanan = mengecilkan tempat penggembalaan.
2.Tidak mendengarkan suara si penggiring. Artinya,
tidak mendengarkan suara gembala = tidak dengar-dengaran kepada gembala.
3.Menjelajah gunung-gunung padang rumputnya. Artinya,
beribadah di sembarang tempat = beribadah di tempat di mana ia suka (beribadah
sesuka hati) atau beribadah menurut selera daging, bukan sesuai kehendak TUHAN
lagi.
Banyak
juga anak-anak TUHAN, bahkan pelayan-pelayan TUHAN yang mendengar firman sesuai
selera daging, bukan menurut kehendak TUHAN. Contohnya;
-Mencari seorang hamba TUHAN yang suka
guyon-guyon.
-Akan cari hamba TUHAN yang tidak berani
menunjuk dosa / mengoreksi dosa.
-Cari hamba TUHAN yang pandai bercerita
tentang; si kancil, si kura-kura, dan si buaya.
-Kalau dia cinta uang, maka dia pasti cari
hamba TUHAN yang pandai mengadakan KKR yang membahas tentang keuangan.
Jadi,
mencari ibadah hanya sesuai dengan selera daging.
Bagaimana
dengan kita? Apakah kita datang beribadah hanya karena selera daging atau
karena kehendak TUHAN? Hal ini harus menjadi PR (tugas) bagi kita semua.
Sebaliknya,
BILA ANAK-ANAK TUHAN TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR, maka keuntungan (dampak
positif) yang nyata adalah, YANG PERTAMA.
1
Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi
kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan
merawati anaknya.
Bila
anak-anak TUHAN tergembala dengan baik dan benar, maka dampak positifnya, YANG
PERTAMA adalah anak-anak TUHAN mendapat:
-Hak asuh dari TUHAN =
Mendapat nasihat didikan firman yang mendewasakan kehidupan gereja TUHAN.
-Hak rawat dari TUHAN =
Mendapat kesembuhan dan pemulihan dari TUHAN, baik secara jasmani maupun secara
rohani, disembuhkan dan dipulihkan oleh TUHAN.
Itulah
yang terjadi kalau kita tergembala. Sekali lagi saya ingatkan dengan cerita
saya beberapa waktu lalu: Dahulu ada seorang gadis dari Sumatera datang ke
tempat ini. Kemudian, ketika dilihatnya penggembalaan ini tidak sesuai dengan
seleranya -- seperti contoh di atas tadi --, tidak cocok di hatinya, maka
setelah beberapa bulan, dia tinggalkan tempat ini. Tetapi saya sudah melihat
kondisinya, baik secara jasmani maupun secara rohani, dia menderita karena
sakit. Lalu saya sampaikan: Kamu harus berada di sini, maksud saya;
kalau dia tergembala dengan baik, maka tentu saja;
-Dia akan mendapat hak asuh dari
TUHAN, dia akan diasuh oleh Firman TUHAN, berarti mendapat nasihat dan didikan
dari Firman TUHAN.
-Selain itu, dia juga akan mendapat hak
rawat dari TUHAN, supaya ia mengalami kesembuhan dan pemulihan, baik secara
jasmani maupun secara rohani.
Namun
rupanya, dia tidak mengerti maksud hati saya, dia hanya menuruti apa kata
hatinya. Saya tidak bisa memaksa dia untuk tetap tergembala di sini, sekalipun
maksud dan tujuan saya adalah baik. Dan TUHAN pun tidak pernah memaksa kita
untuk memikul salib, walaupun TUHAN mendambakannya supaya kelak kita menjadi
milik kepunyaan-Nya.
Tetapi
kalau kita tidak liar, tidak beredar-edar, tidak mengambil jalannya sendiri,
tidak menuruti keinginan di hati, dengan lain kata; kalau kita betul-betul
tergembala, maka;
-Hak asuh dari TUHAN akan kita alami
masing-masing; diasuh oleh nasihat firman, diasuh oleh didikan firman, supaya
kita menjadi bijaksana, bahkan lebih dari pada itu menjadi dewasa, tidak
kanak-kanak secara rohani.
-Kemudian, dirawat oleh TUHAN supaya kita
mengalami kesembuhan, supaya kita boleh mengalami pemulihan, baik secara
jasmani -- segala penyakit disembuhkan --, baik secara rohani -- yaitu
luka-luka batin disembuhkan, termasuk akar kepahitan yang mengakar di hati akan
disembuhkan dan dipulihkan --. Inilah hak rawat yang kita alami, kita terima
langsung dari TUHAN, bila tergembala dengan baik dan benar.
Biarlah
kita anak-anak TUHAN sebagai kawanan domba betul-betul tergembala dengan baik
dan benar di dalam satu kandang, dan digembalakan oleh satu gembala sidang --
tidak dua, tidak banyak --, karena hanya satu gembala, itulah Gembala Agung,
Dialah Gembala yang mengerti dan merasakan apa yang dirasakan oleh
domba-domba-Nya.
Jika
kita tekun untuk terus mendengar firman TUHAN, maka pelan-pelan TUHAN akan bawa
kita sampai benar-benar ada di dalam hadirat-Nya / berada pada kedudukan yang
tinggi.
Ayub
5:17
(5:17)
Sesungguhnya, berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah
engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.
Berbahagialah
manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah kita menolak didikan
firman Allah = Mendapat hak asuh dari TUHAN.
Jadi,
kehidupan yang diasuh oleh TUHAN akan berbahagia. Siapa yang berbahagialah?
Dialah yang mau menerima teguran-teguran, itulah didikan TUHAN.
-Kalau didikan secara rohani, itulah
nasihat firman.
-Didikan secara lahiriah, misalnya; sekali
waktu kita bisa jatuh sakit, sekali waktu bisnis bisa bangkrut, sekali waktu
bisa jatuh celaka di pinggir jalan, sekali waktu ada sesuatu yang tidak enak
bagi daging ini.
Tetapi
itu semua merupakan teguran-teguran. Berbahagialah manusia yang ditegur Allah.
Kita
sudah menerima teguran secara rohani, itulah nasihat firman, didikan firman,
supaya kita semakin dewasa, supaya semakin arif bijaksana, semakin mengerti
memilah-milah tentang situasi, kondisi, keadaan, mana yang tidak baik dan mana
yang baik, kita bisa memilah-milah segala sesuatu, sehingga kita bisa melakukan
sesuatu yang baik dan benar, yang berguna, baik untuk diri sendiri, terlebih
untuk TUHAN.
Banyak
anak TUHAN yang tidak bersikap dewasa; sudah waktunya untuk istirahat, tetapi
tidak istirahat, terus saja main android, tetapi biarlah kita banyak menyembah.
Kalau engkau punya kucing, cukup kasih makan kucing, pelihara; jangan
bermain-main dengan kucing, habis waktumu dari pagi sampai malam, tetapi
gunakan waktu untuk berada di ujung kaki TUHAN, tempat perlindungan, supaya
berbahagia untuk selama-lamanya.
Berbahagialah
manusia yang ditegur Allah. Jadi, kalau sidang jemaat tidak mendapat teguran,
atau sebaliknya kalau gembala tidak menegur sidang jemaat ketika melihat jemaat
salah, maka tidak akan ada kebahagiaan di dalam penggembalaan, tidak ada kebahagiaan
dalam hidup, sebab teguran itulah yang membuat kita bahagia.
Jadi,
jangan saudara senang kalau saya diam terhadap saudara. Kalau saya sudah diam,
berarti saudara sudah bebal; itu sebabnya saya diam, tidak mau tegor lagi.
Tetapi kalau saya sudah tidak menegur, berarti saudara tidak mau menerima
teguran. Apalagi kalau sudah terlalu bebal, ya sudah, dari pada dia
salah mengerti lebih baik saya diam, saya biarkan dan saya lihat sampai dimana
dia; apakah dia bisa bertahan? Syukur, kalau bertahan. Tetapi kalau akhirnya
terhilang? Bukankah yang rugi diri sendiri?
Kembali
saya sampaikan: Berbahagialah manusia yang ditegur Allah; sebab itu
janganlah kita menolak didikan firman Allah = Menerima hak asuh dari
TUHAN.
Ayub
5:18
(5:18) Karena
Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli,
tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Karena
Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang
tangan-Nya menyembuhkan pula = Menerima hak rawat dari TUHAN.
Jadi,
kalau kita tergembala dengan baik, maka TUHAN merawati kehidupan kita, TUHAN
menyembuhkan luka-luka, TUHAN menyembuhkan penyakit baik secara jasmani maupun
secara rohani.
Dialah
yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang
tangan-Nya menyembuhkan pula. Yesus sudah terlebih dahulu menerima
pukulan-pukulan itu di atas kayu salib sehingga Ia sanggup merawati kehidupan
kita secara jasmani maupun secara rohani. Demikian juga TUHAN yang melukai,
dalam setiap pembukaan firman, hati kita terlukai, tetapi oleh pembukaan firman
itu jugalah yang menyehatkan dan menyembuhkan kita segala jenis penyakit
rohani, yaitu; dosa dan kejahatan.
Maka,
kalau seseorang tidak mengerti pembukaan firman dengan kuasa yang mengoreksi
dosa, orang semacam ini adalah orang yang belum mengerti rencana TUHAN, orang
semacam ini tidak pernah mengalami kesembuhan, baik jasmani maupun rohani;
hari-hari bersungut-sungut, hari-hari ngomel, hari-hari menggerutu manakala ada
teguran firman yang memang melukai hati. Tetapi ingat, teguran firman yang
melukai itu, itulah yang menyembuhkan kita.
Belajarlah
dewasa; jangan turuti pikiran dan perasaan hati, lalu dituangkan di media
sosial: Aku terluka, bukankah itu bodoh namanya? Bertahan saja, terima
saja semua teguran firman walaupun melukai hati. Firman penyucian itu sifatnya
mengoreksi dosa; memang, kalau teguran firman itu mengoreksi, hal itu tidak
enak bagi daging, tidak enak di hati, namun itu yang menyembuhkan. Cerita si
kancil, si kura-kura, si buaya tidak bisa menyehatkan rohani kita; jangan
keliru.
Betapa
leluasanya TUHAN berbicara kepada kita; malam ini Dia datang menghampiri kita,
Dia datang menyatakan isi hati-Nya yang sesungguhnya, sehingga ibadah ini jelas
bukan kamuflase, bukan ibadah yang semu, tetapi nyata. TUHAN dan hati-Nya
dinyatakan kepada kita; dengan kata lain; sorga itu nyata, sorga itu ada di
depan mata, tinggal kita mau melangkah sesuai ketetapan firman atau tidak.
Kalau
tidak mempunyai Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, maka banyak
hamba TUHAN yang membuat-buat keadaan supaya kita bisa melihat keadaan atau
tentang sorga, hamba TUHAN yang menceritakan sorga tetapi membuat sorga
sendiri;
-Misalnya, menceritakan mimpi.
-Kemudian bersama dengan Tuhan dalam roh,
lalu dibawa oleh TUHAN ke sorga, lalu sorga diperlihatkan dan neraka
diperlihatkan.
-Masih banyak lagi, misalnya; dia membuat
sorganya, supaya sidang jemaat mengetahui sorga itu, di mana seorang hamba
TUHAN mengaku bahwa TUHAN berkata kepada dia, dan kata TUHAN kepadanya: “Kembalikan
kuasa perjamuan dan kuasa minyak urapan.” Kalau manusia masih hidup di
dalam daging, kuasa apa yang dapat dia kembalikan soal perjamuan suci dan soal
minyak?
Inilah
contoh-contoh, di mana hamba-hamba TUHAN mengada-ngada tentang sorga, supaya
seolah-olah jemaat itu melihat sorga, padahal jemaat tidak melihat sorga.
Tetapi kalau TUHAN berbicara secara gamblang, maksudnya TUHAN menyatakan isi
hati-Nya lewat pembukaan rahasia firman, yakni di dalam pimpinan Roh Kudus,
itulah ayat firman satu menjelaskan ayat firman lain, terus ayat satu
menjelaskan ayat lain sampai terjadi pembukaan rahasia firman, berarti TUHAN
berbicara langsung, isi hati TUHAN dinyatakan langsung kepada kita, dengan kata
lain, sorga nyata di dalam kehidupan kita, sorga ada di depan mata kita, dan
kita tinggal melangkah sesuai dengan langkah-langkah ketetapan firman yang kita
terima. Sorga tidak diada-adakan, tetapi sudah nyata.
Semoga
para pemirsa, anak-anak TUHAN, umat TUHAN, sidang jemaat yang saya kasihi, Bapa
Ibu di mana pun anda berada, perhatikanlah hal ini. Jangan keliru lagi dengan
kelicikan-kelicikan hamba TUHAN yang palsu; sorga dibuat-buat selalu, ditambah
lagi dengan bahasa-bahasa roh yang tidak jelas. Belum apa-apa sudah berbahasa
lidah. Setahu saya, tunggu dulu di kaki salib, di loteng, dengan penyembahan
yang luar biasa. Tetapi yang sekarang ini terjadi; tidak ada air mata, tetapi
tiba-tiba bahasa lidah. Dia membuat sorganya sendiri supaya sidang jemaat
melihat sorga, padahal sidang jemaat sedang dimanipulasi, karena sesungguhnya
jemaat tidak akan melihat suasana sorga seperti itu.
Kembali
saya sampaikan: Dalam penggembalaan, kita mendapat hak asuh dari TUHAN
dan mendapat hak rawat dari TUHAN. Jadi, hak asuk dan hak rawat akan
kita terima langsung dan kita rasakan langsung dari TUHAN, karena Dia adalah
Gembala Agung; kalau kita betul-betul tergembala dalam satu kandang
penggembalaan yang baik dan benar dengan satu gembala / tidak banyak.
HASIL
bila domba-domba, kehidupan nak-anak TUHAN diasuh dan dirawat dalam
penggembalaan:..
Ayub
5:19-22
(5:19) Dari enam
macam kesesakan engkau diluputkan-Nya dan dalam tujuh macam engkau tidak kena
malapetaka. (5:20) Pada masa kelaparan engkau dibebaskan-Nya dari
maut, dan pada masa perang dari kuasa pedang. (5:21)
Dari cemeti lidah engkau terlindung, dan engkau tidak usah takut, bila
kemusnahan datang. (5:22)Kemusnahan dan kelaparan akan
kautertawakan dan binatang liar tidak akan kautakuti.
Hasilnya
bila kita betul-betul tergembala dengan baik dan benar di dalam satu kandang
penggembalaan yang baik dan benar dengan satu gembala, maka kehidupan kita
sebagai kawanan domba diluputkan dari masa kesesakan dan
tidak kena malapetaka. Percayalah kepada TUHAN, percayalah kepada
Firman TUHAN.
Diluputkan
dari masa kesesakan dan tidak kena malapetaka, yakni:
YANG
PERTAMA: Pada masa kelaparan, dibebaskan TUHAN dari maut.
Hal
itu dituliskan oleh nubuatan Amos 8:11, "Sesungguhnya, waktu
akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan
kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan
air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN. Sekali waktu memang, TUHAN
akan mengirimkan kelaparan atas negeri ini, bukan kelaparan akan makanan, bukan
kehausan akan minuman, tetapi lapar dan haus akan Firman TUHAN, sehingga
teruna-teruna, anak-anak dara yang cantik -- itulah gereja yang masih muda
rohani -- akan rebah dan tidak bangkit-bangkit. Inilah jaminan bila tergembala
dengan baik dan benar.
Kelaparan
yang hebat nanti akan terjadi pasa masa aniaya antikris. Tujuh tahun kelaparan
yang hebat itu akan terjadi, di mana puncaknya adalah 3.5 (tiga setengah) tahun
yang kedua. Dan kelaparan yang terjadi pada saat itu akan mengarah kepada maut
(kebinasaan). Sekarang ini TUHAN masih memberi kesempatan dengan luas kepada
kita untuk menikmati kelimpahan dari pembukaan firman; selama ada kesempatan,
biarlah itu kita manfaatkan, karena itu adalah kemurahan TUHAN. Mengapa kita
tidak gunakan waktu yang ada ini?
YANG
KEDUA: Pada masa perang dari kuasa pedang.
Hal
ini mengingatkan kita dengan Wahyu 6:2-3, di mana pada saat meterai yang
kedua dibuka, maka majulah kuda merah padam untuk mengambil damai sejahtera
dari dalam bumi, dan pada saat itulah setiap orang saling membunuh dengan
pedang. Jadi, pada masa perang dari kuasa pedang, hal ini terkait dengan
meterai yang kedua; kuda merah padam mengambil damai sejahtera, sehingga antara
satu dengan yang lain terjadi pertikaian, terjadi perang dengan menggunakan
senjata pedang.
Tetapi
ingat; kalau tergembala, maka kita boleh mengalami hak asuh dan hak rawat,
lepas dari meterai yang kedua.
YANG
KETIGA: Dari cemeti lidah engkau akan dilindungi.
Cemeti
lidah = perkataan-perkataan yang pedas yang penuh dengan keangkuhan. Kalau
orang angkuh berbicara, itu seperti cemeti lidah, sakitnya minta ampun.
Mari
kita lihat cemeti lidah dalam Wahyu 13.
Wahyu
13:5-7
(13:5) Dan
kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah,
menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. (13:7)
Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk
mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan
bahasa dan bangsa.
Setan
(naga) memberikan mulut kepada binatang itu (antikris); mulut yang penuh
kesombongan dan hujat; ia akan melakukannya selama 42 (empat puluh dua) bulan
atau 3.5 (tiga setengah) tahun, sehingga pada saat itu, antikris akan membuka
mulutnya untuk;
-Menghujat Allah.
-Menghujat nama-Nya.
-Menghujat kemah kediaman-Nya.
-Menghujat semua mereka yang diam di sorga.
Kata-kata
hujatan keluar dari mulut antikris, kata-kata sombong keluar dari mulut orang
yang angkuh, itulah cemeti lidah, dan itu akan terjadi selama 3.5 (tiga
setengah) tahun atau selama 42 (empat puluh dua) bulan, dan mereka akan
berkuasa atas suku, kaum, bahasa, dan bangsa. Antikris yang disebut juga
Pembinasa keji menjadi diktator yang ganas dan buas, tidak punya hati nurani.
Binatang yang keluar dari dalam laut, itu adalah antikris; binatang itu memang
tidak mempunyai hati nurani, termasuk antikris tidak mempunyai hati nurani.
Tetapi TUHAN lindungi kita dari cemeti lidah.
Sebaliknya,
cemeti lidah dari TUHAN (cambuk) disebut juga dengan; dua tiga tali yang
terjalin, itulah ayat-ayat firman yang dibukakan untuk mengadakan penyucian di
Bait Allah, sehingga;
-Tidak terdapat lagi pedagang-pedagang
lembu, kambing domba, dan merpati.
-Tidak ada lagi meja-meja penukar uang,
itulah cinta akan uang.
-Tidak ada lagi tempat duduk, itulah
keakuan, harga diri dan kebenaran diri sendiri.
YANG
KEEMPAT: Tidak usah takut bila kemusnahan datang.
Memang
nanti pada akhirnya, yang ada ini akan berlalu; langit, bumi, dan segala
sesuatu yang ada, itu semua bersifat fana, tidak kekal, dan itu semua akan
berlalu, diganti dengan langit bumi yang baru, itulah mempelai TUHAN. Oleh sebab
itu, kemusnahan memang akan datang, akan terjadi, sesuai dengan Wahyu
16:17-21, lewat penghukuman dari cawan murka Allah yang ketujuh, barulah
genap (selesai) penghukuman dari Allah Trinitas.
Bayangkan,
saudara, bagaimana hebatnya TUHAN memelihara kehidupan kita. Tetapi saya akan
membawa saudara ke dalam suasana itu, supaya jangan saudara menganggap enteng
ibadah ini.
Wahyu
16:17-21
(16:17) Dan
malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa. Dan dari dalam Bait Suci
kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: "Sudah
terlaksana." (16:18) Maka memancarlah kilat dan menderulah bunyi
guruh, dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat seperti belum pernah terjadi
sejak manusia ada di atas bumi. Begitu hebatnya gempa bumi itu. (16:19)
Lalu terbelahlah kota besar itu menjadi tiga bagian dan runtuhlah kota-kota
bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Maka teringatlah Allah akan Babel yang
besar itu untuk memberikan kepadanya cawan yang penuh dengan anggur kegeraman
murka-Nya. (16:20) Dan semua pulau hilang lenyap, dan tidak
ditemukan lagi gunung-gunung. (16:21) Dan hujan es besar, seberat
seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia menghujat Allah
karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat dahsyat.
Singkatnya:
Oleh karena penghukuman dari cawan murka Allah ketujuh ini, maka langit bumi
akan berlalu. Tetapi mereka yang tergembala dengan baik akan mendapat hak asuk
dan hak rawat dari TUHAN sampai kepada tidak usah takut bila kemusnahan
datang.
YANG
KELIMA: Binatang liar tidak akan kau takuti.
Sesuai
Wahyu 13:1,11, binatang liar itu ada dua jenisnya:
1.Binatang yang keluar dari dalam laut,
itulah antikris.
2.Binatang yang keluar dari dalam bumi,
itulah nabi-nabi palsu.
Yang
namanya binatang tidaklah punya hati nurani. Tetapi kalau kita tergembala,
diasuh dan dirawat, maka binatang liar tidak akan ditakuti, sekalipun
binatang liar tidak punya hati nurani.
Betapa
baiknya TUHAN kepada kita, bukan? Siapa yang mengerti rencana ke depan, siapa
yang tahu apa yang akan terjadi ke depan? Tetapi TUHAN sudah memperlihatkannya
kepada kita malam ini. Lalu, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak menyerahkan
diri kepada TUHAN, supaya kita benar-benar dibawa, dipimpin, dituntun dalam
sebuah rencana Allah yang besar dan heran.
Oleh
sebab itu, kalau kita perhatikan Ayub 39:30,Atas perintahmukah rajawali terbang
membubung, dan membuat sarangnya di tempat yang tinggi? Siapa yang
memerintahkan rajawali terbang tinggi di langit, mengatasi segala persoalan,
segala perkara, termasuk kemusnahan dunia ini? Selanjutnya, siapa yang
memerintahkan sehingga rajawali (burung nasar) itu membuat sarangnya di atas
bukit batu yang tinggi? Artinya, TUHANlah yang memimpin kehidupan rohani kita
sampai kepada penyembahan. Tidak ada seorang pun yang dapat membuat dirinya
menjadi suci, apalagi sempurna; TUHAN yang memimpin kita sampai kepada puncak
ibadah, itulah penyembahan, yakni penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada
kehendak Allah.
Maka,
kalau kita perhatikan pemaparan firman malam ini, kita bisa mengerti dan
mengenal pribadi Rut, bangsa kafir, bangsa Moab, tetapi luar biasa. Namun,
TUHAN tidak pernah pilih-pilih kasih, TUHAN juga mengasihi kita, sehingga kita
bisa meneladani apa yang telah dikerjakan oleh Yesus, sebagaimana Rut telah meneladani
ketaatan Yesus Kristus, sehingga sekalipun telah diberkati secara jasmani dan
secara rohani dengan limpah, namun ia tetap taat, setia, dengar-dengaran,
disertai dengan kerendahan hatinya kepada Naomi; ia tidak lantas sombong dan
merasa di atas angin.
BILA
ANAK-ANAK TUHAN TERGEMBALA DENGAN BAIK DAN BENAR, maka keuntungan (dampak
positif) yang nyata adalah, YANG KEDUA.
1
Petrus 2:25
(2:25) Sebab
dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada
gembala dan pemelihara jiwamu.
Kalau
tergembala dengan baik dan benar, maka anak-anak TUHAN sebagai kawanan domba
Allah terpelihara dengan baik, sesuai dengan pengakuan Daud di dalam Mazmur
23. TUHAN adalah gembalaku, selanjutnya Daud berkata: takkan
kekurangan aku, baik secara jasmani maupun secara rohani.
-Secara jasmani; soal makan,
minum, pakaian, sandang, dan pangan dicukupkan.
-Secara rohani; TUHAN mengambil
aib dan menutupi dosa kita semua, sehingga tidak nampak / tidak ada kekurangan.
Itulah
pemeliharaan dari gembala.
Memang,
dahulu kita sesat, karena mengambil jalannya masing-masing, menuruti kata hati
saja, tetapi setelah kembali dan berada dalam penggembalaan GPT “BETANIA”, TUHAN pelihara baik secara jasmani
maupun secara rohani.
Kita
bersyukur, karena TUHAN Yesus baik kepada kita semua. Kita berdoa, supaya kita
bisa melihat 5 (lima) perkara tadi lebih konkrit, yang tentu saja diawali
dengan “mandi.” Ini barulah pendahuluan dari 5 (lima) perkara ini,
supaya Rut ini mengalami penyucian, karena dia ini adalah bangsa kafir,
kemudian dia adalah seorang janda; sementara TUHAN mendambakan supaya kita
semua menjadi milik kepunyaan-Nya, bukan? Menjadi pasangan yang seimbang dengan
Dia.
Kita
kembali membaca Matius 8:20.
Matius
8:20
(8:20) Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung
mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepala-Nya."
Kalau
gereja TUHAN tidak menempatkan Kristus sebagai Kepala atas tubuh atau tidak
mendudukkan kepala atas tubuh, maka otomatis tubuh menjadi;
1. Menjadi liangnya serigala. Berarti, yang
menjadi kepala atas tubuh adalah serigala.
2. Menjadi sarangnya burung. Berarti, yang
menjadi kepala atas tubuh adalah burung.
Tentang:
BURUNG = roh najis.
Wahyu
18:2
(18:2) Dan ia
berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel,
kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci,
Tubuh
Babel adalah sarangnya burung; tempat bersembunyi segala burung yang najis dan
yang paling dibenci oleh TUHAN.
Kemudian,
dalam Wahyu 19:6-9, jelas itu berbicara tentang perjamuan kawin Anak
Domba, itu berbicara tentang pesta nikah Anak Domba.
Kesimpulan
antara Wahyu 18:2 dan Wahyu 19:6-9 ialah, bahwa; pekerjaan
dari roh najis adalah menghambat pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Itulah kerugian dari roh najis; merusak pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna.
Lihat,
kerugian dari roh najis, dampak negatif dari roh najis adalah menghambat
pembangunan tubuh Kristus.
-Wahyu 18:2 itu berbicara
tentang tubuh Babel yang dikuasai oleh roh najis.
-Sedangkan Wahyu 19:6-9 itu
berbicara tentang pesta nikah Anak Domba, sasaran akhir dari perjalanan rohani
kita di atas muka bumi ini, masuk dalam pesta nikah, menjadi sidang mempelai
TUHAN, milik kepunyaan TUHAN, itulah sasaran akhir.
Berarti,
kesimpulannya; roh najis ini menghambat pembangunan tubuh Kristus.
Bukan
saja hal itu berlaku di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam sebuah
penggembalaan, tetapi di luar penggembalaan, hal itu pun berlaku.
-Kalau nikah sudah dirusak oleh karena
kenajisan, maka pastilah di dalam nikah itu tidak ada kebahagiaan. Bukti nikah
tidak ada kebahagiaan: ekonomi, keuangan, damai sejahtera hilang dari nikah
itu, tidak ada di dalam nikah itu, percayalah.
-Baik juga anak-anak TUHAN di dalam
karirnya, sebagai pembisnis, sebagai pengusaha, sebagai seorang pegawai di
dalam sebuah instansi, kalau dia sudah dirusak oleh kenajisan, maka semua
pekerjaannya, semua usahanya, bisnisnya, apapun yang dikelolanya pasti rusak,
hancur. Percayalah dengan apa yang saya sampaikan ini.
-Termasuk baik olahragawan, kalau dia sudah
dikuasai kenajisan, maka hancurlah karirnya di situ.
Jadi,
jelas; kenajisan ini merusak pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Jadi,
inilah kenajisan sebagai noda kekafiran yang masih melekat di dalam diri bangsa
kafir, itulah bangsa Moab, bangsanya Rut, sehingga tadi kita melihat; Naomi
menyuruh (memerintahkan) Rut supaya ia segera mandi, berurap, memakai
pakaian bagus, sehingga Rut mengalami penyucian, karena dia ini adalah
bangsa kafir. Selain itu, Rut juga adalah seorang janda. Janda = tidak memiliki
suami, tubuh tanpa kepala; menjadi liangnya serigala dan sarangnya burung =
serigala menjadi kepala dan burung menjadi kepala = kejahatan dan kenajisan
menjadi kepala (pemimpin), maka rusaklah masa depan. Apa itu masa depan?
Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Tetapi,
TUHAN dengan kebaikan dan kemurahan-Nya, TUHAN menyatakan kasih-Nya kepada kita
malam ini. Kita belajar dari Naomi yang menyuruh Rut supaya segera mandi,
berurap dan memakai pakaian bagus, supaya Rut mengalami penyucian, karena dia
adalah bangsa kafir dan seorang janda.
Biarlah
kita ikuti pemberitaan firman ini dengan sungguh-sungguh. Kalau saudara
mengikuti, maka firman itu akan mendapat tempat di hati, dan itulah yang
membuat hati kita hancur, sehingga tanpa terasa, air mata mengalir (menetes) di
pipi ini. Tanda kerendahan hati kita di hadapan TUHAN adalah dengan kita mau
menghargai firman; jangan ibadah namun tidak pernah hancur hati, sebab itu
adalah tanda bahwa ia tidak pernah berubah. Tetapi mulai dari sekarang, bukan
hanya di tengah ibadah kita menghargai pembukaan firman, tetapi di luar ibadah
pun kita terus ingat firman, itulah yang disebut memamah biak (mengunyah
kembali).
Yesaya
54:4
(54:4) Janganlah
takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab
engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu
keremajaanmu, dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
TUHAN
Yesus baik. Jikalau kita taat, setia, dengar-dengaran dengan segala kerendahan
hati, maka Allah tidak akan mengingat-ingat masa lalu kita, yaitu aib
keremajaan dan aib kejandaan kita.
-Aib keremajaan itu bagaikan noda kekafiran
yang menajiskan.
-Aib kejandaan, berarti; tubuh tanpa
kepala.
Namun
di sini TUHAN berkata:
-“Janganlah takut, sebab engkau tidak
akan mendapat malu.”
-“Janganlah merasa malu, sebab engkau
tidak akan tersipu-sipu.”
TUHAN
lupakan aib malu keremajaan dan aib kejandaan. Noda kekafiran dan
kejandaan dilupakan TUHAN. TUHAN Yesus baik, sehingga kita tidak perlu malu dan
tersipu-sipu. Yang lalu biarlah berlalu, dan sekarang kita melayani dengan
segala kepercayaan diri.
Yesaya
54:5
(54:5) Sebab
yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta
alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah
Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi.
Yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau. Dia mau menjadi
suami kita dalam kasih sayang dan kasih setia.
Kemudian,
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel. Yang menjadi
Penebus adalah Yesus yang mengerjakan penebusan di atas kayu salib.
Kita
sudah ditebus oleh darah salib Kristus, maka kita tidak perlu ragu. Banyak
orang Kristen berani dan yakin karena mempunyai uang, berani dan yakin karena
mempunyai kedudukan, tetapi kita yakin, kita berani untuk beribadah dan
melayani karena yang menjadi Penebus kita adalah TUHAN Yesus Kristus. Uang,
harta, kedudukan, tuhan kecil di bumi atau yang disebut ilah zaman tidak punya
darah. Tetapi karena kita sudah ditebus dengan darah salib, kita tidak perlu
malu, maka kita mempunyai keyakinan.
Yesaya
54:7
(54:7) Hanya sesaat
lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang
besar Aku mengambil engkau kembali.
TUHAN
meninggalkan Israel untuk sesaat lamanya.
-TUHAN pernah tinggalkan Israel di Mesir
selama 430 tahun.
-Juga bangsa Israel pernah dibuang ke Babel
selama 70 tahun.
Tetapi
70 x 7 tahun, itulah pengampunan TUHAN; pengampunan tiada batas. Puji Tuhan,
Haleluya..
Hanya
sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar
Aku mengambil engkau kembali. TUHAN mempunyai alasan untuk mengatakan
hal ini, mari kita lihat di dalam Injil Matius 27.
Matius
27:45-46
(27:45) Mulai
dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. (27:46)
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan
Aku?
Mulai
dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Berarti,
tiga jam lamanya bukit Golgota diliputi kegelapan.
Kira-kira
jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama
sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Yesus
menanggung penderitaan yang tidak harus Ia tanggung untuk menebus dosa; Ia
ditinggalkan untuk sesaat lamanya. Inilah alasan sehingga Ia menebus kita
kembali; Ia telah ditinggalkan seorang diri. Oleh sebab itu, biarlah kita
bersyukur kepada TUHAN.
Roma
15:16
(15:16) yaitu
bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa
bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang
berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Yaitu
bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi, itulah
bangsa kafir, termasuk bangsa Moab, termasuk kita semua bangsa Indonesia,
bangsa kafir (bukan bangsa Yahudi) dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah,
supaya bangsa kafir dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang
berkenan kepada TUHAN, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Naomi
memerintahkan Rut untuk mandi, berurap dan, memakai pakaian bagus, supaya ia
boleh mengalami penyucian, karena;
1.Rut adalah bangsa kafir, kenajisan itu
masih melekat.
2.Rut adalah seorang janda.
Tetapi
oleh karena kemurahan TUHAN, Rasul yang ketigabelas, itulah Rasul Paulus,
diutus kepada orang yang bukan Yahudi (bangsa kafir), supaya kita boleh disucikan
oleh Roh Kudus dan kita diterima oleh TUHAN sebagai milik kepunyaan-Nya.
2
Tesalonika 2:13
(2:13) Akan
tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu,
saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih
kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam
kebenaran yang kamu percayai.
Kehidupan
kita dikuduskan oleh Roh Kudus karena TUHAN yang memilih kita untuk selanjutnya
diselamatkan menjadi milik kepunyaan Allah sendiri. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment