Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
RAYA MINGGU, 27 DESEMBER 2020 WAHYU
PASAL 13 (Seri:
5) Subtema: TABIAT
ANTIKRIS Selamat
sore. Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi kehidupan kita pribadi lepas
pribadi. Kita
patut bersyukur, oleh karena kemurahan TUHAN, kita dimungkinkan untuk
mengusahakan dan memelihara Ibadah Raya Minggu oleh karena dua tangan TUHAN
yang kuat menghimpunkan kita pribadi lepas pribadi. Puji
TUHAN, kita mendapatkan sound system yang baru, semua karena kemurahan TUHAN
yang dibantu oleh Bapak Antonius yang sengaja datang dari Jakarta; puji TUHAN,
selamat sore, selamat petang Bapak Antonius. Dan
saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti
pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube,
Facebook di mana pun anda berada, baik di dalam maupun di luar negeri; TUHAN
memberkati, Shalom. Selanjutnya,
mari kita mohonkan segala kemurahan dari hati TUHAN supaya kiranya pembukaan
Firman TUHAN meneguhkan hati kita masing-masing, sehingga ibadah ini tidak jadi
percuma, firman yang kita terima tidak jadi percuma; di atas segalanya nama
TUHAN dipermuliakan. Segera
kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Kitab Wahyu
pasal 13. Sekarang kita akan memperhatikan Wahyu 13:2, namun pembacaan dimulai
pada ayat 1. Wahyu
13:1 (13:1) Lalu aku
melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya
tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan
macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa.
Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya
yang besar. Binatang
yang keluar dari dalam laut itu, jelas itu menunjuk; antikris. Kemudian,
binatang tersebut merupakan gabungan (kombinasi) 3 jenis binatang di dalam satu
tubuh, itulah tubuh antikris. Adapun
tiga jenis binatang tersebut: (1)Macan tutul. (2)Beruang. (3)Singa. Kalau
tiga jenis binatang digabung menjadi “satu tubuh”, dapat dibayangkan betapa
hebat dan betapa besar kuasa yang dimiliki oleh antikris tersebut apabila
menjadi raja yang berkuasa atas negeri ini. Kemudian,
kalau kita perhatikan di sini, kepada binatang tersebut, naga itu memberikan: 1.Kekuatannya. Artinya,
antikris menjadi suatu keadaan yang sangat kuat nanti apabila menjadi raja
selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas bumi ini. 2.Takhtanya. Artinya,
antikris nantinya akan menjadi sebuah pemerintahan yang begitu besar yang sudah
terbentuk. 3.Kekuasaannya yang besar. Lebih
jauh kita melihat tentang antikris di dalam 3 (tiga) jenis binatang tersebut. Daniel
7:2-6 (7:2)
Berkatalah Daniel, demikian: "Pada malam hari aku mendapat penglihatan,
tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, (7:3) dan
empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. (7:4)
Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali;
aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan
ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.
(7:5) Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya
seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk
masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan
kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak. (7:6) Kemudian aku
melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada
empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan
kepadanya diberikan kekuasaan. Ada
4 (empat) jenis binatang keluar dari dalam laut, keluar dari dalam dunia ini,
sesuai dengan penglihatan dari pada nabi Daniel di atas tempat tidurnya. Adapun
tiga jenis binatang yang pertama: 1.Singa. 2.Beruang. 3.Macan tutul. Dengan
demikian, apa yang dilihat oleh nabi Daniel sama dengan apa yang dilihat oleh
Rasul Yohanes di pulau Patmos. Sekalipun jabatan mereka berbeda-beda, tetapi
apa yang mereka lihat itu sama. Jadi,
sekalipun jabatan mereka berbeda-beda, namun mereka saling melengkapi satu
dengan yang lain, tidak saling sikut menyikut, tidak tumpang tindih. Inilah
yang TUHAN tuntut, yang TUHAN dambakan dari kehidupan kita masing-masing. Jadi,
tidak boleh ada penonjolan sekalipun berbeda jabatan, berbeda-beda karunia. Tadi
kita sudah mengerjakan Sound Systemnya masing-masing; kita harus saling
melengkapi supaya tidak saling sikut menyikut. Daniel
7:7 (7:7) Kemudian
aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat,
yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari
besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya;
ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk
sepuluh. Selanjutnya,
di sini kita melihat “binatang yang keempat”. Binatang yang keempat ini berbeda
dengan 3 (tiga) jenis binatang yang pertama, sebab binatang ini sangat
menakutkan dan mendahsyatkan, sebab; -Ia sangat kuat. -Ia bergigi besar dari besi. -Ia melahap dan meremukkan, lalu sisanya
diinjak-injak dengan kakinya. Inilah
wujud dari antikris yang sebenarnya; sungguh memiliki kekuatan dan kekuasaan
yang sangat besar sekali apabila nanti menjadi raja selama 3.5 (tiga setengah)
tahun di atas muka bumi ini. Oleh
sebab itu, perhatikanlah apa yang sudah kita terima sore ini, jangan kita
anggap enteng, sebab perkara ini nanti akan terjadi ke depan; ini tidak bisa
dihindari, ini akan terjadi, sebab Firman TUHAN yang tertulis dalam Alkitab
“ya” dan “Amin”. Tidak seperti hati manusia yang berubah-ubah; sebentar begini,
sebentar begitu, tetapi firman itu akan tergenapi, oleh sebab itu,
perhatikanlah apa yang kita terima sore hari ini. Kembali
saya sampaikan: Inilah wujud dari antikris yang sebenarnya; sungguh memiliki
kekuatan dan kekuasaan yang sangat besar karena naga, itulah Iblis atau Satan,
memberikan kekuatannya, takhtanya dan kekuasaannya yang besar kepada antikris. Pendeknya:
Siapapun tidak akan dapat bertahan berdiri menghadapi antikris apabila ia
mengandalkan pengetahuannya, apabila ia mengandalkan kekuatannya, apabila ia
mengandalkan kemampuannya, apabila ia mengandalkan kekayaannya, apabila ia
mengandalkan jabatannya. Kalau
kita melihat tadi betapa besar kekuatan, betapa besar takhtanya, betapa besar
kekuasaan yang diberikan oleh naga kepada antikris, maka tiada seorang pun yang
dapat berdiri menghadap antikris dengan kekuatannya, dengan kemampuannya,
dengan kedudukan jabatan yang tinggi, dengan hartanya, dengan segala apapun
yang dia miliki. Oleh
sebab itu, belajar untuk bergantung kepada TUHAN. Kalau pun kita memiliki
harta, kekayaan, kedudukan, jabatan, gelar tinggi, itu adalah kemurahan, tidak
bisa diandalkan. Bergantunglah kepada TUHAN. Adapun
kesimpulan karakter dari tiga jenis binatang tersebut ialah: 1.Singa. Pada ayat 4,
terlihat dengan jelas; tangkas dan licik. 2.Beruang. Pada ayat 5,
terlihat dengan jelas, bahwa beruang memiliki kekuatan yang besar. 3.Macan tutul. Pada ayat 6,
macam tutul memiliki kecepatan di dalam mempertahankan wilayah kekuasaannya
yang sangat luas dan besar. Inilah
tabiat atau karakter dari 3 (tiga) jenis binatang. Jadi,
sudah sangat jelas, bahwa; naga (Iblis Setan) telah memberikan kekuatannya,
memberikan takhtanya dan memberikan kekuasaannya yang besar kepada antikris.
Dan hal itu bisa kita lihat dari 3 (tiga) jenis binatang yang pertama dan yang
keempat sangat menakutkan, mendahsyatkan. Kita
bersyukur menjadi anak TUHAN, apalagi kalau kita tergembala; semua rencana
TUHAN dinyatakan kepada umat-Nya sebagai kawanan domba Allah, sebagaimana malam
ini TUHAN nyatakan rencana-Nya dalam kehidupam kita, dalam rangka penyelamatan. Lebih
jauh kita melihat tentang 3 (tiga) jenis binatang yang digabung menjadi satu
tubuh, itulah tubuh antikris, di dalam Hosea 13. Hosea
13:7-8 (13:7) Maka Aku
menjadi seperti singa bagi mereka, seperti macan tutul Aku
mengintip-intip di pinggir jalan. (13:8) Aku mau mendatangi mereka
seperti beruang yang kehilangan anak, Aku mau mengoyakkan dada mereka.
Di sana Aku memakan mereka seperti singa; binatang liar di padang akan
merobek mereka. Kita
kembali melihat dan menyoroti 3 (tiga) jenis binatang dengan tabiatnya: Binatang
yang pertama: MACAN TUTUL. Tabiatnya
ialah mengintip di pinggir jalan. Yang menjadi sasaran macan tutul ialah
perjalanan atau langkah-langkah yang tidak sesuai ketetapan firman; orang-orang
yang berjalan di tengah jalan, tetapi langkah-langkahnya tidak sesuai dengan
ketetapan firman. Inilah sasaran dari pada macan tutul. Oleh
sebab itu, kita yang sudah menerima firman yang dibukakan rahasinya, terimalah
dengan sukacita, terimalah dengan lemah lembut, terimalah dengan rendah hati,
supaya dalam perjalanan rohani kita menuju Yerusalem Baru, kita melangkahkan
kaki sesuai dengan ketetapan Firman Allah yang sudah kita terima sampai pada saat
ini. Kalau tidak, maka menjadi sasaran dari pada macan tutul, sasaran dari pada
antikris. Binatang
yang kedua: BERUANG. Tabiatnya
ialah mengoyakkan dada manusia. Oleh sebab itu, jangan kita selalu
pasang dada; jangan kita mengandalkan kekuatan, jangan kita mengandalkan
kemampuan, jangan mengandalkan jabatan tinggi, gelar tinggi. Jangan
mengandalkan apa yang kita punya, jangan pasang dada. Sebab, orang yang merasa
diri kuat, inilah yang menjadi sasaran dari pada beruang; orang yang
mengandalkan kekuatannya, inilah yang menjadi sasaran beruang, itulah manusia
daging. Oleh
sebab itu, biarlah kiranya kita senantiasa hidup di dalam pimpinan dari Roh-El
Kudus, hidup di dalam pengaruh yang besar dari Allah Roh-El Kudus. Jangan
sesekali menuruti keinginan daging. Inilah yang menjadi sasaran dari pada
beruang. Hati-hati,
yang menjadi sasaran antikris adalah mereka yang mengandalkan kekuatan, pasang
dada, maka dada akan dikoyakkan; mau dada orang kaya sekalipun tetap
dikoyakkan. Inilah
kelebihan kita di dalam TUHAN; kita memperoleh pengertian yang baik, benar dan
luar biasa. Tidak ada artinya memiliki semua yang ada ini kalau tidak hidup di
dalam TUHAN, sebab yang ada ini suatu kali nanti akan berlalu. Jangan
bergantung kepada yang sifatnya berlalu, tetapi bergantunglah kepada
pribadi yang sifatnya kekekalan, itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus. Binatang
yang ketiga: SINGA Adapun
tabiatnya ialah makan sampai kenyang. Kalau belum kenyang, singa akan
makan sampai kenyang. Inilah singa yang mengaum-aum mencari mangsa yang dapat
ditelannya. Siapa
yang menjadi sasarannya? Itulah orang-orang yang lemah à Orang yang tidak mengarahkan pandangannya
kepada salib Kristus. Orang
yang lemah tidak mengarahkan pandangannya kepada salib; kalau mengarahkan
pandangannya kepada salib, maka ia pasti kuat, tidak lemah. Hosea
13:6 (13:6) Ketika
mereka makan rumput, maka mereka kenyang; setelah mereka kenyang,
maka hati mereka meninggi; itulah sebabnya mereka melupakan Aku. Sasaran
dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut -- atau sasaran dari antikris -- adalah
orang-orang yang melupakan TUHAN, itu adalah orang-orang yang tinggi hati
karena segala kelimpahan-kelimpahan yang ia miliki. Melupakan
TUHAN; mengapa? Karena dia tinggi hati. Mengapa tinggi hati? Karena dia sudah
diberkati degan limpah. Inilah yang menjadi sasaran dari pada antikris. Kalau
pun diberkati, jangan lupa TUHAN ya. Jangan tinggi hati. Saya berharap
kita semua harus rendah hati; kalau tidak, yang menjadi sasaran antikris adalah
orang yang melupakan TUHAN. Mengapa dia lupakan TUHAN? Karena dia sudah menjadi
tinggi hati, karena dia sudha diberkati dengan limpah. Tidak
salah kalau diberkati, bersyukur, tetapi jangan lupa TUHAN. Kalau sudah
diberkati dengan gelar tinggi, sarjana, puji TUHAN, tidak salah, tetapi jangan
lupa TUHAN. Segala sesuatunya sudah diberkati termasuk bisnis, pekerjaan, puji
TUHAN, tetapi jangan lupa TUHAN. Tidak salah diberkati dan tidak boleh alergi
dengan berkat, itu harus, tetapi jangan lupa TUHAN, jangan tinggi hati, karena
kalau kita lupa karena kelimpahan, inilah yang menjadi sasaran dari antikris. Antikris
itu juga disebut juga “bangsa-bangsa yang lain”, di mana sasarannya
adalah “keturunan perempuan yang lain”, yang ibadahnya tidak memuncak
sampai doa penyembahan. Hosea
13:1-2 (13:1) Apabila
Efraim berbicara, gemetarlah orang; ia diangkat-angkat di Israel, tetapi ia
bersalah dengan menyembah Baal, sehingga matilah ia. (13:2) Sekarang pun
mereka terus berdosa, dan membuat baginya patung tuangan dari perak dan
berhala-berhala sesuai dengan kecakapan mereka; semuanya itu buatan
tukang-tukang. Persembahkanlah korban kepadanya!, kata mereka. Baiklah manusia mencium
anak-anak lembu! Praktek
melupakan TUHAN dan tinggi hati ialah hidup di dalam penyembahan berhala. Di
sini kita perhatikan: Mereka itu mencium anak-anak lembu, patung anak
lembu tuangan; itu adalah penyembahan berhala. Seharusnya,
ketika kita menghadap TUHAN lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan,
seharusnya kita segera saja (secepatnya) saja tersungkur di kaki salib TUHAN,
merendahkan diri di hadapan TUHAN sampai mencium kaki TUHAN. Singkatnya, yang
harus kita sembat hanyalah TUHAN Jadi,
praktek lupa TUHAN dan tinggi hati ialah hidup di dalam penyembahan berhala. Berhala,
artinya; segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN. Contohnya ialah: -Meninggalkan ibadah pelayanan karena
pekerjaan, itu berhala. -Meninggalkan ibadah pelayanan karena uang,
itu adalah berhala. -Meninggalkan ibadah pelayanan hanya karena
kesibukan-kesibukan di dunia, itu adalah berhala. -Meninggalkan ibadah pelayanan atau
meninggalkan TUHAN karena terikat dengan perkara lahiriah, itu adalah berhala. Jadi,
sekalipun kita tidak membuat patung, sekalipun kita tidak membuat arca dan
terafim di rumah masing-masing, tetapi kalau kita meninggalkan TUHAN,
meninggalkan ibadah, meninggalkan pelayanan, hanya karena satu perkara, itu
adalah penyembahan berhala. Hosea
13:3 (13:3) Sebab itu
mereka akan seperti kabut pagi atau seperti embun yang hilang
pagi-pagi benar, seperti debu jerami yang diterbangkan badai dari
tempat pengirikan atau seperti asap dari tingkap. Gambaran
dari orang yang hidup dalam penyembahan berhala: -Seperti kabut pagi. Berarti,
berlalu cepat. -Seperti embun yang hilang pagi-pagi benar; juga
berlalu cepat. -Seperti debu jerami yang diterbangkan
badai dari tempat pengirikan; juga berlalu cepat. -Seperti asap dari tingkap; juga berlalu
cepat. Pendeknya:
Gambaran dari orang yang hidup dalam penyembahan berhala tidak tinggal tetap
atau suatu keadaan yang tidak bertahan lama = Hidup dengan sia-sia = Binasa.
Hidupnya tidak sampai kepada kekekalan, tidak sampai dibawa masuk ke dalam
Kerajaan Sorga; tidak bertahan lama. Kita
ini mau hidup selama-lamanya dan menikmati keindahan sorga untuk
selama-lamanya, atau binasa selama-lamanya? Saya kira, kita rindu untuk berada
di dalam Kerajaan Sorga, berada dalam kekekalan untuk menikmati kebahagiaan
bersama dengan Dia sampai selama-lamanya, bukan? Ayo, bijaksanalah untuk
menanggapi apa yang sudah kita1 terima malam ini. Kemudian,
lebih rinci lagi tentang tabiat dari 3 (tiga) jenis binatang tersebut di dalam
versi kitab Mazmur. Mazmur
10:8-10 (10:8) Ia duduk
menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang
yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah; (10:9) ia
mengendap di tempat yang tersembunyi seperti singa di dalam semak-semak;
ia mengendap untuk menangkap orang yang tertindas. Ia menangkap orang yang
tertindas itu dengan menariknya ke dalam jaringnya. (10:10)
Ia membungkuk, dan meniarap, lalu orang-orang lemah jatuh ke
dalam cakarnya yang kuat. Tabiat
dari 3 (tiga) jenis binatang: Yang
Pertama: MACAN TUTUL. Tabiatnya
ialah “mengintip orang lemah”, mengendap di tempat yang tersembunyi.
Sebaliknya, mangsanya yang menjadi sasarannya tidak dapat melihat macan tutul
di tempat yang tersembunyi. Kalau
memang semacam ini suasananya, singkatnya: Keadaan mangsa adalah lemah dan
tidak berdaya, keadaannya sama seperti tertuduh, keadaannya sama seperti orang
yang terdakwa, tanpa daya, tinggal divonis, tinggal menerima hukuman dan
penghakiman, tinggal tunggu waktu, sebab sudah diintip dari tempat yang
tersembunyi. Oleh
sebab itu, hati-hati. Kalau TUHAN beri kesempatan untuk beribadah, jangan
saudara salah gunakan kesempatan ini, seperti pengejek-pengejek di dalam 2
Petrus yang mengatakan: Di mana TUHAN tidak datang-datang, dari dahulu
bumi sama saja, generasi ke generasi sudah mati berlalu tetapi bumi masih sama
saja, TUHAN tidak datang. Hati-hati,
sebetulnya, kalau TUHAN tidak datang sampai hari ini, itu adalah panjang sabar
TUHAN, dan panjang sabar TUHAN ini merupakan kesempatan dan peluang emas bagi
kita untuk bertobat. Berbaliklah kepada Dia. Hati-hati, jangan sibuk dengan
keadaan dunia ini. Dunia ini suatu kali nanti akan lenyap, maka jangan sibuk
dengan dunia ini. Kita mencari tanah air sorgawi, dari situlah kita berawal,
tetapi karena manusia (Adam yang pertama) jatuh dalam dosa, maka kita sekarang
bagaikan dilemparkan di bumi ini. Hati-hati. Jadi,
antikris itu mengintip di tempat yang tersembunyi, sementara mangsa dan
sasarannya ini tidak dapat melihat. Jadi, seoalah-olah keadaan yang terdakwa,
tinggal tunggu waktu divonis. Oleh sebab itu, angkat dua tangan, menyerahlah
kepada TUHAN. Jangan andalkan kekuatan lagi. Yang
Pertama: SINGA. Tabiatnya
ialah di dalam semak-semak, ia mengendap di tempat tersembunyi untuk
menangkap orang yang tertindas. Selanjutnya, orang yang tertindas itu ditarik
dalam jaringnya, ditarikdalam
perangkapnya. Perlu
untuk diketahui bagi kita semua: Jangan kita tinggalkan ibadah; jangan lepaskan
pelayanan yang TUHAN percayakan ini hanya karena menginginkan kebebasan dunia.
Mengapa? Sebab itu merupakan perangkap, sebab itu merupakan jerat, sebab itu
merupakan jaring Setan. Kebebasan
dunia adalah jaring Setan. Jangan tinggalkan TUHAN. Jangan tinggalkan ibadah.
Hai pelayan, hamba-hamba TUHAN, jangan tinggalkan ibadahmu hanya karena
menginginkan kebebasan dunia. Dunia ini adalah perangkap Setan, dunia ini
adalah jaring Setan. Camkanlah apa yang sudah TUHAN nyatakan, jangan anggap
enteng; sebelum nanti tangis-tangis darah pun tidak akan dapat kesempatan untuk
bertobat, sekarang adalah waktunya untuk bertobat kepada TUHAN.
Sungguh-sungguhlah. Bertahan dalam TUHAN; jangan inginkan kebebasan dunia,
mengapa? Karena itu jaring Setan, perangkap Setan. Yang
Ketiga: BERUANG. Tabiatnya
ialah membungkuk dan meniarap = Merendahkan diri serendah-rendahnya.
Sekilas pandang hal ini terlihat baik, tetapi tujuan ia membungkuk dan meniarap
adalah supaya orang-orang lemah jatuh dalam cakarnya. Pendeknya:
Beruang adalah gambaran dari seorang hamba TUHAN yang tidak jujur, hamba TUHAN
yang tidak tulus dalam melayani TUHAN. Jika
hamba TUHAN tidak mendidik sidang jemaat untuk memikul salibnya, jika hamba
TUHAN tidak menghubungkan ibadah pelayanan terhadap salib, lalu pura-pura
merendahkan dirinya, pura-pura lemah lembut, itu bagaikan beruang yang menusuk
sidang jemaat dengan cakarnya. Kalau
hamba TUHAN tidak mengajarkan sidang jemaat untuk memikul salib; kalau hamba
TUHAN tidak menghubungkan ibadah dan pelayanan ini kepada salib untuk memikul
salib, lalu hamba TUHAN itu pura-pura merendahkan diri, pura-pura lemah lembut
di tengah ibadah pelayanannya di hadapan sidang jemaat, itu bagaikan cakar
beruang menusuk sidang jemaat, bagaikan cakar beruang mengoyak-ngoyak sidang jemaat.
Hati-hati. Kalau
hamba TUHAN yang sibuk bicara berkat setiap minggu, hanya bicara soal
mengadakan sensasi-sensasi, di mana sidang jemaat diajarkan rubuh-rubuh --
setiap hari rubuh-rubuh --, tetapi berita salib tidak disampaikan, lalu
selanjutnya hamba TUHAN itu pura-pura rendah hati, pura-pura lemah lembut, itu
bagaikan cakar beruang menusuk sidang jemaat. Inilah hikmat TUHAN yang harus
kita miliki. Anak-anak
TUHAN sidang jemaat di Malaysia dan di Bandung, biarlah sungguh-sungguh
memperhatikan Firman TUHAN. Yang
benar ialah masing-masing kita harus memikul salibnya. Yang benar ialah seorang
gembala sidang harus membawa berita salib untuk disampaikan di tengah ibadah.
Yang benar adalah seorang hamba TUHAN harus menghubungkan hidupnya,
menghubungkan pelayannya, menghubungkan sidang jemaat kepada sebuah salib yang
harus dipikul. Kalau tidak, maka hanya sibuk mengadakan sensasi lewat
mengadakan jemaat rubuh-rubuh, sibuk mengadakan sensasi, yaitu berita hanya
soal berkat-berkat, tetapi jemaat tidak dihubungkan kepada berita salib, itu
bagaikan cakar beruang menusuk sidang jemaat, sidang jemaat dikoyak-koyak oleh
cakar dari beruang. Inilah hikmat TUHAN yang perlu kita miliki. Tanpa
pengertian, gereja TUHAN disebut gereja yang tolol, sesuai dengan Hosea 13. Lalu,
apakah saudara bangga dengan salib Kristus? Kalau hamba TUHAN tidak
memberitakan “salib”, lalu untuk apa Yesus disalib? Kalau hamba TUHAN setiap
ibadah hanya membuat sensasi dengan membuat jemaat rubuh-rubuh, lalu untuk apa
Yesus mati di kayu salib. Kalau hamba TUHAN setiap minggu hanya bicara soal
berkat-berkat, lalu untuk apa Yesus mati di kayu salib; sia-sia Yesus mati di
kayu salib. Amsal
28:15 (28:15) Seperti
singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, demikianlah orang fasik yang
memerintah rakyat yang lemah. Seperti
singa yang meraung atau beruang yang menyerbu; demikianlah
kelak apabila antikris memerintah sebagai raja di atas negeri ini selama 3.5
(tiga setengah) tahun. Jadi,
sudah bisa dibayangkan apa yang akan terjadi, sungguh umat TUHAN nanti
mengalami suatu hidup yang berat, mengalami suatu kesesakan yang begitu berat
sekali. Bisa dibayangkan saudara? Ayo, jangan bermain-main dengan nyawa. Jangan
bermain-main dengan hidup masing-masing. Amsal
28:13 (28:13) Siapa
menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya
dan meninggalkannya akan disayangi. Siapa
menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung. Jika seseorang
tidak mengakui dosa, berkat TUHAN tidak berpihak kepada dia, kemurahan TUHAN
tidak berpihak kepada dia. Oleh sebab itu, cepat-cepat akui dosa yang belum
diakui, supaya saudara dan saya beruntung. Tetapi
siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi. Sebaliknya, orang
yang secepatnya mengakui dosa, lalu meninggalkan dosa itu, maka TUHAN sayang
dia, TUHAN akui dia sebagai anak yang disayangi. Jadi, apa artinya kita
membenarkan diri dengan cara menyembunyikan dosa, namun TUHAN tidak sayang.
Pilih mana? Pilih jadi anak yang disayang atau merasa diri benar tetapi TUHAN
tidak kenal? Tidak ada keberuntungan dengan anak yang tidak dikenal, tidak
punya masa depan. Hati-hati
untuk berbuat dosa, pengakuannya yang susah. Melakukan dosa cepat, tetapi saat
mengakuinya setengah mati; bisa merusak sistem imunitas. Ketakutan saat dikejar
bayangan dosa, akhirnya tidak punya lagi daya tahan tubuh. Kalau dosa semakin
lama disembunyikan, maka tidak punya ketahanan tubuh, tidak ada keberuntungan
di situ. Maka, cepat-cepat akui dosa. Saya berharap nanti saudara menangis di
kaki salib TUHAN dengan rendah hati. Jangan bertahan, itu tidak ada artinya;
tidak ada keberuntungan jika mengakui dosa; adanya sial dan sial selalu. Amsal
28:14 (28:14)
Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang
mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka. Tetapi
berbahagialah orang yang senantiasa takut akan TUHAN, benci kejahatan.
Orang yang mengeraskan hatinya, tidak mau mengakui dosa dan tidak mau
meninggalkan dosa, ia akan jatuh ke dalam malapetaka yang besar, yaitu pada
masa aniaya antikris berlangsung selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas
negeri ini. Jadi, tidak ada artinya kalau kita keras hati, bertahan,
menyembunyikan dosa, tidak ada keberuntungan; dia akan jatuh ke dalam
malapetaka atau ditimpa oleh malapetaka, itulah masa kesesakan, masa aniaya
antikris 3.5 (tiga setengah) tahun. Jangan keras hati. Kemudian,
kita akan melangkah maju untuk memasuki ayat yang baru, untuk selanjutnya
menerima berkat yang baru pula. Wahyu
13:3 (13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Maka,
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Kemudian,
pada ayat 3 ini, Rasul Yohanes melihat satu dari antara ketujuh kepala
binatang tersebut seperti kena luka yang membahayakan hidupnya. Berarti,
binatang tersebut sudah berada di ambang kematian oleh karena luka parah yang
membahayakan dirinya itu.Tetapi kalau
kita perhatikan di sini, luka yang membahayakan hidupnya itu sendiri sembuh. Singkatnya:
Terjadi mujizat kesembuhan, sehingga oleh karena mujizat kesembuhan yang
terjadi itu, seluruh dunia heran. Kalau
mujizat kesembuhan terjadi di tengah ibadah dan pelayanan, tentu kita sangat
bersyukur, tetapi tidak perlu heran, karena itu adalah bagian dari
berkat-berkat TUHAN. Itu bagian-Nya TUHAN untuk dilimpahkan kepada kita.
Seharusnya, kita tidak perlu heran. Yang
seharusnya membuat heran adalah salib yang membuat kita berubah. Kalau mujizat,
itu bagiannya TUHAN. Jadi,
seluruh dunia heran; sebenarnya ini adalah pengertian yang salah, inilah yang
disebut mujizat palsu. Memang terjadi kesembuhan, tetapi inilah yang disebut
mujizat palsu. Mengapa? Sebab sengsara itu, penderitaan oleh karena luka itu
seharusnya lanjut sampai kepada pengalaman kematian, tetapi justru sengsara dan
luka itu sembuh. Kalau
kita bandingkan dengan sengsara yang dialami oleh Yesus di atas kayu salib,
penderitaan salib, selanjutnya sengsara salib membawa Yesus mati, tetapi hari
ketiga bangkit. Tetapi binatang itu tidak. Jadi, itulah yang disebut “mujizat
palsu”. Walaupun yang sakit sembuh, tetap disebut mujizat palsu. Itu hanyalah
akal-akalan dari pada binatang tersebut. Padahal
kalau kita perhatikan, bukankah binatang itu keluar dari dalam laut? Sementara
laut adalah gambaran dari baptisan air. Baptisan airà Pengalaman Yesus
dalam tanda kematian dan kebangkitan. Jadi, seharusnya, luka parah yang dialami
binatang itu, luka parah dari salah satu kepala itu seharusnya membawa dia masuk
dalam pengalaman kematian, untuk selanjutnya hari ketiga dia bangkit. Tetapi
tidak, luka parah itu justru sembuh, padahal binatang itu keluar dari dalam
laut. Sementara
“laut” adalah bayangan dari baptisan air; itulah pengalaman Yesus dalam tanda
kematian dan kebangkitan. Tetapi kenyataannya, luka itu sembuh; mujizat
terjadi, sehingga banyak orang, seluruh dunia heran. Singkatnya:
Pelayanan dari antikris hanya membuat heran-heran, hanya membuat sensasional,
bukan mengajarkan sidang jemaat supaya matanya memandang perbuatan Allah yang
ajaib, perbuatan Allah yang heran, itulah salib di Golgota. Itulah yang
mengubahkan hidup kita; itulah perbuatan heran. Kalau
mujizat kesembuhan, itu adalah perbuatan TUHAN. Tetapi yang mengubahkan kita
adalah manakala kita mau diubahkan salib. Jadi, salib yang mengubahkan, tetapi
mujizat adalah bagian dari janji TUHAN. Sejenak
kita melihat 2 Tesalonika 2, dengan perikop: “Kedurhakaan sebelum kedatangan
TUHAN” Kedurhakaan dulu terjadi, barulah kedatangan TUHAN. 2
Tesalonika 2:1-2 (2:1) Tentang
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta
kepadamu, saudara-saudara, (2:2) supaya kamu jangan lekas bingung dan
gelisah, baik oleh ilham roh, maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan
dari kami, seolah-olah hari Tuhan telah tiba. Tentang
kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus dan terhimpunnya kita dengan Dia kami minta
kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah. Kita ini
sudah dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN yang kuat; jangan gelisah, tetap tenang
apapun yang terjadi. Dalam susah dan senang tetap tenang, jangan gelisah apapun
yang terjadi. Jangan kacau karena pikiran ini yang seringkali membuat seseorang
menjadi tidak tenang, tetapi kalau TUHAN sudah menghimpunkan kita, maka kita
tenang saja, tidak usah gelisah, sampai hari TUHAN, sampai TUHAN datang kembali
sebagai Raja. Tenang saja; jangan gelisah, jangan kacau karena pikiran yang
tidak menentu, tenang saja. Khususnya kehidupan yang sudah dihimpunkan oleh dua
tangan TUHAN di tengah ibadah ini. 2
Tesalonika 2:3-4 (2:3) Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab
sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan
diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia
duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Janganlah
kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Termasuk
antikris, dengan cara apapun juga, termasuk dengan mujizat palsu. Tenang saja,
tidak usah gelisah, tidak usah cemburu karena di sana ada mujizat palsu, tetapi
di sini tidak ada mujizat palsu; tenang saja. Tidak usah kecewa lalu menolak
TUHAN karena pikul salib; tenang. Lalu jangan cemburu karena di sana ada
mujizat palsu, tenang saja. Di sana ada orang kaya, lalu kita kekurangan;
tenang, tidak usah gelisah. Kita
harus ketahui: Sebelum hari TUHAN, sebelum TUHAN datang kembali sebagai Raja
dan Mempelai Pria Sorga, maka; -Haruslah datang dahulu murtad. -Haruslah dinyatakan dahulu manusia
durhaka. Jadi,
sebelum TUHAN datang, haruslah datang terlebih dahulu murtad; banyak orang
nanti mengundurkan diri karena kecewa. Kemudian, haruslah dinyatakan dahulu
manusia durhaka, itulah pemberontak, itulah antikris. Itulah sebelum TUHAN
datang. Yaitu
lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah
sebagai Allah.Lawan yang meninggikan diri, itulah
antikris, di mana mereka menyebut diri mereka sebagai Allah yang harus
disembah. Bahkan
ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah. Keadaan
semacam ini akan terlebih dahulu terjadi sebelum hari TUHAN, sebelum kedatangan
TUHAN kembali untuk yang kedua kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga
menjemput mempelai perempuan-Nya di awan nan permai; terlebih dahulu antikris
memerintah di atas muka bumi ini. Siapa antikris ini? Antikris ini adalah orang
yang sombong, angkuh, tinggi hati, yang ingin untuk selalu disembah, karena
selalu menyatakan dirinya sebagai Allah yang harus disembah. Jadi, terlebih
dahulu banyak orang murtad, terlebih dahulu banyak orang yang mendurhaka,
memberontak, barulah TUHAN nanti datang. Sebelum ini terjadi, TUHAN belum
datang; camkanlah. 2
Tesalonika 2:5 (2:5) Tidakkah
kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih
bersama-sama dengan kamu? Tidakkah
kamu ingat, bahwa hal itu telah kerapkali kukatakan kepadamu, ketika aku masih
bersama-sama dengan kamu? Pengajaran semacam ini harus
berulang-ulang disampaikan kepada sidang jemaat, dan sidang jemaat tidak boleh
bosan mendengarkan berita firman tentang kedatangan TUHAN. Dan sebelum TUHAN
datang, terlebih dahulu antikris memerintah di atas negeri ini selama 3.5 (tiga
setengah) tahun; pengajaran seperti ini harus disampaikan berulang-ulang dan
berulang-ulang. Itulah sebabnya ada kitab “Ulangan”, berulang-ulang untuk
mengingatkan kita. Oleh
sebab itu, kalau anak-anak TUHAN datang ke pastori, saya selalu berulang-ulang
mengingatkan, sedangkan kalau diingatkan saja bisa dengan sengaja melanggar,
apalagi jika tidak diingatkan. Baru saja saya dua kali tidak menyembah setiap
Sabtu pagi, dan ternyata banyak yang tidak menyembah; langsung kelihatan
kualitas rohaninya, tetapi ingin unjuk diri di dalam pelayanan. Itulah anehnya;
mau melayani, ingin pamer, tetapi tidak mau menyerahkan diri kepada TUHAN. Oleh
sebab itu, pengajaran semacam ini harus disampaikan berulang-ulang. Berkatnya
“iya” tetapi penyembahannya “tidak”, itu aneh. Ini adalah imam yang tidak tahu
diri; sudah diberi kesempatan tetapi tidak dipergunakan dengan baik,
dipercayakan karunai tetapi tidak digunakan dengan baik; hanya tahunya “enak”,
pamer-pamer melayani. Kalau kita sadar, malu loh kita sebetulnya kepada
TUHAN; tetapi “dasar muka tembok” ya tidak malu. Banyak “muka tembok”,
tidak malu; melayani mau, tetapi menyembah tidak mau. Itu adalah “muka tembok”,
dan ini adalah orang yang “keras hati”, sasaran dari antikris. Jangan kita
menjadi umat yang tolol, tidak punya pengertian, tetapi tahu membuat kejahatan,
pandai berbuat kejahatan. 2
Tesalonika 2:6-8 (2:6) Dan
sekarang kamu tahu apa yang menahan dia, sehingga ia baru akan menyatakan diri
pada waktu yang telah ditentukan baginya. (2:7) Karena secara rahasia
kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan.
Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,(2:8) pada waktu itulah
si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya
dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali. Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan,
itu adalah kemurahan. Sebetulnya, kedurhakaan itu sudah dan sedang berlangsung,
tetapi sekarang ini masih ada yang menahan, sehingga kita masih bisa menikmati
kemurahan TUHAN, bagaikan seorang malaikat lain; kaki kanannya menginjak laut,
kaki kirinya menginjak daratan, di tangan kirinya ada gulungan kitab yang
terbuka (pembukaan firman), dan tangan kanannya teracung ke langit. Masih ada
yang menahannya. TUHAN masih memberi kesempatan bagi kita untuk menikmati
pembukaan rahasia firman. Tetapi
kalau yang menahannya itu telah disingkirkan dari gereja, dari rumah
TUHAN, dari Bait Allah, pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan
dirinya, barulah antikris berkuasa di atas muka bumi ini selama 3.5 (tiga
setengah) tahun. Sidang
jemaat yang di Malaysia, sidang jemaat di Bandung, dan sidang jemaat yang
sedang pulang kampung di Jawa, di Sumatera, perhatikan firman ini dengan
sungguh-sungguh. Baik juga anak-anak TUHAN yang terus memberi diri digembalakan
lewat live streaming, perhatikanlah ini sungguh-sungguh. Lihat,
APA YANG DISINGKIRKAN? Daniel
12:11 (12:11) Sejak dihentikan
korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang
membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari. Setelah
korban sehari-hari dihentikan, maka dewa kekejian ditegakkan, antikris berkuasa
selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Perhatikanlah hal ini dengan baik. Daniel
9:27 (9:27) Raja itu
akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh
masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan
dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang
membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan
itu." Raja
itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu
kali tujuh masa, selama 7 (tujuh) tahun, tepatnya pada pertengahan
yang kedua, itulah 3.5 (tiga setengah) tahun puncaknya. Pada
pertengahan tujuh masa itu, pada 3.5 (tiga setengah) tahun yang kedua,
antikris akan menghentikan, menyingkirkan korban sehari-hari, yaitu: 1.Korban sembelihan, itulah ibadah
pelayanan yang dihubungkan dengan salib. 2.Korban santapan, itulah Firman
Allah yang dibukakan rahasianya. Kalau
ini sudah disingkirkan, maka Pembinasa Keji akan berdiri dan berkuasa di dalam
Bait Allah selama 3.5 (tiga setengah) tahun. Selama
“yang menahannya” itu masih ada, belum disingkirkan, ayo, sungguh-sungguh
manfaatkan kesempatan yang ada. Bagaikan seorang malaikat lain, dengan kaki
kanan menginjak laut, kaki kiri menginjak daratan, tangan kanan teracung,
tangan kiri ada gulungan kitab yang terbuka. Tetapi
kalau “yang menahan”, tangan yang teracung ini sudah disingkirkan, barulah
Pembinasa Keji berdiri di tempat kudus, korban sehari-hari disingkirkan,
itulah; -Korban santapan = Firman Allah. -Korban sembelihan = Ibadah dan pelayanan. Sampai
ke ujung dunia pun, kalau sudah disingkirkan, kita tidak akan menemukan
gulungan kitab yang dibukakan, itulah korban satanpan. Jadi,
selagi ada ibadah yang dihubungkan dengan salib, itu adalah kemurahan.
Kemudian, di tengah-tengah ibadah itu ada pembukaan firman yang dibukakan
rahasianya disampaikan, itu adalah kemurahan. Kalau nanti disingkirkan,
Pembinasa Keji berdiri di tempat kudus, maka tidak ada lagi kesempatan. Inilah
kemurahan TUHAN bagi kita semua. Kita
kembali memperhatikan 2 Tesalonika 2. 2
Tesalonika 2:7-8 (2:7) Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu
itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan
membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang
kembali. Karena
secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang
menahan; ini
adalah kesempatan. Nikmati korban sehari-hari, nikmati korban santapan, nikmati
korban sembelihan, jangan sia-siakan ibadah yang dihubungkan dengan salib.
Jangan sesekali bersungut-sungut di tengah ibadah dan pelayanan, jangan, tetapi
biarlah hal itu kita manfaatkan. Kalau
yang menahannya itu telah disingkirkan, kalau korban
sehari-hari disingkirkan -- itulah korban santapan (Firman Allah) dan korban
sembelihan (ibadah yang dihubungkan dengan salib) --, maka pada waktu itulah
si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, dengan lain kata; Pembinasa
Keji (antikris) berkuasa atas negeri ini, memerintah atas negeri selama 3.5
(tiga setengah) tahun. Tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya; suatu kali nanti
antikris akan dibinasakan. 2
Tesalonika 2:9 (2:9)Kedatangan
si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai
rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, Kedatangan
si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, itu adalah
pekerjaan Setan. Jadi,
ketika antikris memerintah sebagai raja selama 3.5 (tiga setengah) tahun --
atau sama dengan 42 ( empat puluh dua) bulan, atau sama dengan 1.260 (seribu
dua ratus enam puluh) haru -- di atas muka bumi ini, itu adalah pekerjaan
Setan, karena di atas tadi, tepatnya di dalam Wahyu 13:2, Setan
memberikan 3 (tiga) hal kepada antikris, yaitu kekuatannya, takhtanya
dan kekuasaannya yang besar. Itu adalah pekerjaan Setan. Tetapi
kalau kita datang menghadap TUHAN di tengah ibadah pelayanan, ini adalah
pekerjaan TUHAN yang harus kita layani, kita kerjakan, kita tanggung jawabi. Kedatangan
si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan
ajaib,
tanda-tanda, tetapi disertai dengan “mujizat palsu”, sebagaimana dalam Wahyu
13:3, disertai dengan mujizat palsu. Itulah
satu dari tujuh kepala itu luka parah yang membahayakan hidup, tetapi akhirnya
sembuh; itu yang diadakan oleh antikris di tengah ibadah dan pelayanannya. Maka,
ukuran layak atau tidak layaknya sebuah ibadah, sebuah pelayanan dalam sebuah
penggembalaan, bukan dilihat dari mujizat, bukan dilihat dari berkat yang ada,
tetapi dilihat dari penyerahan diri kita kepada TUHAN. Bukan dilihat dari
kemampuan saudara, bukan dilihat dari uang yang ada pada saudara, bukan, tetapi
dilihat dari penyerahan diri saudara. Kembali
saya sampaikan: Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis.
Ketika antikris memerintah 3.5 (tiga setengah) tahun di atas muka bumi, jelas
itu adalah pekerjaan Setan. Kemudian, pelayanan mereka disertai dengan
rupa-rupa perbuatan ajaib, disertai dengan mujizat palsu. Jadi, hal ini sudah
sesuai dengan Wahyu 13:3 tadi. 2
Tesalonika 2:10 (2:10) dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Dengan
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka
tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka. Apa
kebenaran yang menyelamatkan? Itulah sengsara salib. Mereka
tolak salib, sibuk dengan mujizat palsu. Jadi, sekali lagi saya sampaikan:
Jangan bersungut-sungut kalau di tengah ibadah kita dituntut untuk memikul
salib. Jangan menolak kebenaran, jangan menolak salib, sebab didikan itu
datangnya dari salib, supaya kita benar. Kalau
diajar “sepersepuluh”, pikul saja salibmu, jangan berontak. Jangan berontak
dalam memikul salib. Jangan banyak bersungut-sungut, justru harusnya
menangislah di hadapan TUHAN; kasihilah salib; kasihilah kebenaran yang sejati;
di luar salib tidak ada lagi kebenaran. Sekali lagi saya sampaikan: kasihi
kebenaran yang sejati, jangan tolak. 2
Tesalonika 2:11-12 (2:11) Dan
itulah sebabnya Allah mendatangkan kesesatan atas mereka, yang
menyebabkan mereka percaya akan dusta, (2:12) supaya dihukum
semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Antikris
dan pengikut-pengikutnya pada akhirnya akan dihukum dan dibinasakan di dalam
api neraka sampai selama-lamanya, unlimited. Orang yang tidak percaya
salib adalah orang yang diizinkan TUHAN untuk disesatkan oleh antikris, dan
akhirnya percaya kepada mujizat palsu, serta dusta dari nabi-nabi palsu,
termasuk antikris. Saudara
harus bangga karena tergembala di tempat ini. Entah apa jadinya kalau kita
tidak tergembala. Jangan saudara berpikir sempit; hanya memikirkan sesaat saja
tetapi ujungnya binasa. Banyak orang menyangka jalannya lurus, tetapi ujungnya
maut. Wahyu
13:3 (13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, sakit parah, tetapi luka yang
membahayakan hidupnya itu sembuh, ini disebut mujizat, tetapi sesungguhnya
ini adalah mujizat palsu. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu.
Ini adalah pengikutan yang keliru, pengikutan yang salah. Doakan,
di minggu yang akan datang, kita akan melihat “pengikutan yang keliru” ini
supaya kita semakin diberkati oleh TUHAN, nyata pemeliharaan dan pertolongan
dari TUHAN. Kita semua mendapatkan keselamatan, bahagia di dalam kerajaan
kekal.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
IBADAH
NATAL, 25 DESEMBER 2020 Tema:
MEREKA AKAN MENAMAKANNYA IMANUEL (Matius 1:23) (Seri:
2) Subtema:
DUDUK DI ATAS TAKHTA BERSAMA YANG LANJUT USIANYA Selamat
malam. Salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita.
Malam ini kita bersyukur kepada TUHAN, karena malam ini, oleh karena kemurahan
TUHAN, kita diberi kesempatan untuk merayakan di tahun 2020 ini, di penghujung
tahun ini, semua karena kemurahan TUHAN. Dan
biarlah lewat Ibadah Natal malam ini kita boleh mendapatkan suatu berkat yang
ajaib dari TUHAN untuk selanjutnya memberi pertolongan yang besar untuk
memasuki di tahun 2021. Tidak
lupa juga saya menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti
pembertiaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube,
Facebook baik di dalam maupun di luar negeri di mana pun anda berada; TUHAN
Yesus memberkati. Sidang jemaat di Bandung, di Malaysia; TUHAN memberkati kita
semua. Selanjutnya,
mari kita mohon kemurahan TUHAN supaya TUHAN membukakan firman-Nya sekaligus
meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing pribadi lepas pribadi. Shalom.
Selamat natal bagi kita semuanya. Baik juga anak-anak TUHAN yang mengikuti pemberitaan
Firman lewat live streaming sidang jemaat di Malaysia, di Bandung: Selamat
Natal, selamat malam, TUHAN Yesus memberkati kita semua. Tema
Natal di tahun ini sudah disampaikan pada kemarin malam dalam Ibadah Malam
Natal, itulah “Mereka akan menamakan-Nya Imanuel”. Langsung saja kita
perhatikan Injil Matius 1. Matius
1:23 (1:23)
"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah
menyertai kita. Dan
mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang artinya:
Allah menyertai kita sekaliannya. Berarti,
nama-Nya sesuai dengan karakter atau tabiat-Nya. Sebaliknya, karakter, tabiat,
atau pun perbuatan-Nya sesuai dengan nama-Nya sendiri. Oleh
sebab itu, kita patut mengucap syukur sedalam-dalamnya kepada TUHAN, kita patut
mengucap syukur setinggi-tingginya kepada TUHAN kita, Yesus Kristus, sebab Dia
dinamakan Imanuel, sebab kita membutuhkan penyertaan TUHAN dalam hidup kita
masing-masing. Tidak
ada seorang manusia yang tidak membutuhkan penyertaan dari TUHAN. Hanya orang
yang tidak mengenal kasih dari sorga yang tidak membutuhkan penyertaan dari
TUHAN, itulah orang fasik, orang sombong, orang angkuh, orang yang tidak
mempedulikan agama. Kemudian,
penyertaan TUHAN yang berlaku dalam hidup kita masing-masing, juga berlaku
sebagaimana dengan penyertaan TUHAN terhadap ketujuh sidang jemaat yang ada di
dalam Kitab Wahyu. Mari
kita melihat Wahyu 1. Wahyu
1:4 (1:4) Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, Kasih
karunia dan damai sejahtera menyertai ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil. Kita
melihat penyertaan ini terhadap ketujuh sidang jemaat; tentu juga TUHAN akan
menyertai setiap langkah-langkah perjalanan rohani kita di hadapan TUHAN
pribadi lepas pribadi tanpa memandang muka. Wahyu
22:20 (22:20) Ia yang
memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! TUHAN
Yesus akan segera datang, akan segera kembali untuk yang kedua kalinya; untuk
itu, kita tidak perlu ragu lagi. Oleh sebab itu, kita sangat membutuhkan
penyertaan TUHAN dari sekarang sampai kepada kedatangan-Nya untuk yang kedua
kalinya sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Wahyu
22:21 (22:21) Kasih
karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin. Namun
kenyataannya, oleh karena kasih karunia TUHAN Yesus Kristus menyertai sidang
jemaat di Asia kecil, demikian juga penyertaan yang sama akan berlaku pada kita
sampai Maranatha, TUHAN datang kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Singkatnya:
Penyertaan TUHAN dari awal sampai berakhirnya, itu berlaku terhadap
ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil. Sebab,
dalam penyertaan itu, TUHAN Yesus juga merupakan Imam Besar, yang memiliki Urim
dan Tumim yang terdapat pada tutup dada, yang akan menyelidiki isi hati dari
pada kehidupan anak-anak TUHAN, menyelidiki setiap kehidupan gereja TUHAN. Jadi,
jelas; TUHAN menyertai kita dari awal sampai akhirnya, karena Dia adalah Imam
Besar yang memiliki Urim dan Tumim pada tutup dada yang menyelidiki kehidupan
gereja TUHAN sampai pada akhirnya; TUHAN melihati, TUHAN menyoroti keberadaan
kita di tengah-tengah pengikutan kita kepada TUHAN, di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan kita kepada TUHAN, di tengah-tengah penyerahan diri kita kepada
TUHAN. Dia yang memiliki Urim dan Tumim; Dia yang menyelidiki hati kita
masing-masing pribadi lepas pribadi. Singkatnya:
TUHAN menyertai gereja-Nya dari awal sampai akhir. Kita
kembali untuk membaca Wahyu 1. Wahyu
1:4,8 (1:4) Dari
Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai
sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan
datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya, (1:8)
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa". TUHAN
menyertai ketujuh sidang jemaat di Asia Kecil dari awal sampai akhir. Mengapa
demikian? Karena Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir,
kemudian yang dilanjutkan dengan yang ada, yang sudah ada, dan yang
akan datang = kekekalan. Dari
awal kekekalan sampai kepada akhir kekekalan, Dia menyertai kita sekaliannya,
sebagaimana TUHAN menyerti 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia Kecil. Jadi,
kita bangga punya Allah. Seorang perawan suci (Maria) melahirkan seorang Anak
Laki-Laki, dan segera saja menamakan Dia “Imanuel”. Mengapa malaikat Gabriel
harus menyatakan itu kepada Maria dna Yusuf? Karena Allah ingin menyertai
perjalanan rohani kita dari sekarang sampai Maranatha. Tuhan tidak mau
tinggalkan kita seorang diri, apalagi dalam segala pergumulan-pergumulan yang
kita hadapi. Kalau
kita sampai berada di bulan Desember ini, berada di ujung tahun 2020 ini, itu
jelas harus kita akui dengan terang benderang di hadapan TUHAN bahwa itu karena
penyertaan TUHAN bagi kita. Walau
banyak pergumulan, kita lewati begitu saja. Walau banyak badai topan
pergumulan-pergumulan yang kita hadapi silih berganti, tetapi oleh penyertaan
TUHAN, TUHAN bawa kita sampai pada penghujung tahun 2020. Kita bersyukur kepada
TUHAN. Itu sebabnya kita bisa menyelenggarakan Kebaktian (Ibadah) Natal 2020
bersama keluarga Allah sidang jemaat GPT “BETANIA” Serang Cilegon, dan umat TUHAN yang
terus mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook baik di dalam maupun di luar negeri; TUHAN menyertai
kita sekaliannya. Namun,
“pribadi yang berada di dalam kekekalan” ini, sebenarnya sudah
dinyatakan dari sejak zaman nabi-nabi, termasuk pada zaman Daniel, yang akan
kita perhatikan dalam Daniel 7:9. Sebelum
kita membaca Daniel 7:9, perlu saya beritahu: di dalam Daniel 7:1-8,
TUHAN memperlihatkan kepada Daniel suatu perkara yang luar biasa yang akan
terjadi, di mana 4 (empat) mata angin mengguncang dunia ini. Saat dunia ini
diguncang, dari dalam lautan dunia ini keluarlah 4 (empat) jenis binatang buas.
Hal ini telah disampaikan berulang-ulang dalam Ibadah Raya Minggu, yang juga
telah disampaikan tadi malam dalam Ibadah Malam Natal. Adapun
3 jenis binatang YANG PERTAMA adalah: 1.Singa. 2.Beruang. 3.Macan tutul. Jenis
binatang yang pertama adalah “SINGA”. Singa mempunyai pekerjaan
yang luar biasa, di mana dia menyamar seperti malaikat terang, sehingga musuh
tidak bisa melihat penyamarannya. Dan itu bisa kita temukan di dalam Mazmur
10, di mana singa ini mengendap-endap di semak-semak, jelas itu
merupakan gambaran dari tentara yang tangkas, tentara yang elit, tentara yang
betul-betul luar biasa, yang mempunyai kemampuan yang hebat untuk mengalahkan
musuhnya, sebab dia dapat mengelabui musuhnya. Namun
di dalam Daniel 7:4, sesuatu yang aneh terlihat; pada punggungnya
terlihat sayap burung nasar. Sebetulnya, itu adalah akal-akalan. Mengapa?
Sebab sayap burung nasar itu sudah diberikan kepada sidang mempelai wanita
TUHAN untuk diterbangkan ke padang belantara, jauh dari mata ular. Itu
sebabnya, pada akhirnya, 2 (dua) sayap burung nasar itu tercabut dari
punggungnya, lalu dia terangkat dari bumi dan ditegakkan pada dua kaki seperti
manusia, seperti manusia (gereja) yang berdiri di atas korban, tetapi itu juga
merupakan akal-akalan. Itulah hebatnya antikris ini untuk mengelabui lewat
penyamaran yang hebat itu, sehingga kehidupan yang lemah tidak akan berdaya. Kemudian,
pada Daniel 7:4 juga dikatakan: “kepadanya diberikan hati manusia.”
Seolah-olah dia mengerti isi hati manusia, seolah-olah memahami kesusahan hati
manusia, tetapi sebetulnya itu juga merupakan akal-akalan. Hanya
pribadi yang di dalam “kekekalan”; Yesus Kristus, Dia adalah Pribadi yang
disalibkan, hanya Dialah yang memahami isi hati kita, sehingga Pribadi yang
disalibkan itu disebut “batu sentuhan”, sebab Dia dapat menyentuh sampai
kedalaman isi hati kita masing-masing. Itulah yang dilihat oleh Daniel. Lalu,
binatang yang kedua adalah “BERUANG”. Beruang ini juga lihai.
Dalam kitab Mazmur 10, beruang sangat lihai sekali, sebab di dalam Kitab Mazmur
itu jelas dikatakan bahwa ia membungkuk dan meniarap, itu
berbicara kerendahan di hati. Memang demikianlah antikris untuk mengalahkan
musuhnya, sampai berada dalam cengkraman yang kuat. Dan setelah berada dalam
cengkraman yang kuat, musuh (mangsa) tidak akan pernah dilepaskan. Itulah
gambaran dari kerendahan hati antikris yang pura-pura. Kemudian,
binatang yang ketiga adalah “MACAN TUTUL”. Pergerakan dari macan
tutul ini sangat gesit, karena memiliki kecepatan tinggi, sehingga kalau kita
perhatikan dalam Daniel 7:6, macam tutul ini mempunyai 4 (empat) sayap
burung pada punggungnya. Kegunaan
sayap, jelas untuk menerbangkan burung. Berarti, kegunaan dari 4 (empat) sayap
burung pada macam tutul ini adalah untuk segera menerbangkan macan tutul ke
empat penjuru bumi (Timur, Barat, Utara, Selatan) -- sesuai dengan jumlah
sayapnya -- dengan secepatnya. Berarti, secepatnya dia akan berada di antara
seantero dunia ini. Juga,
macan tutul ini berkepala empat. Kalau berbicara tentang “kepala”, jelas itu
berbicara tentang seorang pemimpin, seorang pemerintah yang berkuasa. Jadi,
suatu kali kelak, antikris akan menjadi penguasa, menjadi diktator yang ganas
atas seantero dunia ini dengan kekuasaan yang sangat besar sekali. Inilah
3 (tiga) jenis BINATANG YANG PERTAMA dari 4 (empat) jenis binatang yang dilihat
lewat mimpi atau penglihatan pada saat malam Daniel tidur di atas tempat
tidurnya. Oleh
sebab itu, sebelum kita melihat binatang yang keempat, saya mau sampaikan:
Siapa yang bisa menghadapi antikris dengan 3 (tiga) jenis binatang; -Yang memiliki karakter yang begitu gesit,
seperti macan tutul? -Yang memiliki karakter yang begitu tangkas,
seperti singa? -Yang memiliki karakter yang begitu
lihai, seperti beruang? Apabila
ia jauh dari TUHAN, dengan kata lain; tanpa penyertaan dari TUHAN, maka
tiadalah mungkin seorang manusia sanggup menghadapi gelagat (geliat) dari
antikris ini dengan kepandaiannya, dengan kekuatannya, dengan segala kemampuan
yang dia miliki; tiadalah yang bisa. Kita
butuh penyertaan dari TUHAN. Kita bangga kepada Allah, Ia meberikan Anak-Nya
yang tunggal dengan nama Imanuel; TUHAN mau menyertai perjalanan rohani kita
sampai Maranatha, TUHAN datang kembali sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga. Jadi,
ibadah ini cukup menjanjikan; ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan ini
tidak membosankan. Sebaliknya, menggairahkan hidup rohani kita semua. Biarlah
kita melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN dengan semangat api Roh Kudus,
bagaikan nyala api. Lalu
kita akan melihat binatang YANG KEEMPAT di dalam Daniel 7:7, binatang
yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi
besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan
kakinya. Suatu
kali nanti, apabila ibadah dari gereja TUHAN tidak sampai kepada puncaknya,
tidak berada pada kedudukan yang tertinggi -- itulah doa penyembahan --, dengan
kata lain; penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah, inilah
yang menjadi sasaran empuk dari antikris, sehingga manakala ia mempertahankan
Yesus sebagai TUHAN dan Juruselamat, maka ia harus bayar harga, ia harus
menyerahkan lehernya untuk digorok, sebab pedang antikris akan memenggal
kepalanya, bagaikan dilahap dan diremukkan. Kemudian,
sisanya diinjak-injak, diperlakukan semena-mena, diperlakukan dengan
tidak manusiawi, itulah mereka yang menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh
enam) sebagai cap meterai dari pada antikris; diperdaya dengan sesuka hati,
dengan semau-maunya, karena menyangkut kebutuhan hajat orang banyak. Itulah
yang diperlihatkan oleh TUHAN kepada Daniel. Dan suatu kali kelak, masa
kesesakan itu akan terjadi di depan, tetapi TUHAN tetap menyertai kita. Apa
buktinya? Akhirnya, TUHAN juga memperlihatkan kepada Daniel dalam Daniel 7:9.
Sesudah penglihatan mengenai 4 (empat) jenis binatang itu, lalu TUHAN
memperlihatkan bentuk yang lain di dalam Daniel 7:9. Daniel
7:9 (7:9) Sementara
aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang
Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih
seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; Sementara
aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Di sini
kita melihat “takhta-takhta diletakkan”, tetapi kenyataannya yang duduk
hanyalah “Yang Lanjut Usianya”. Biarlah kita semua mendapat tempat di
takhta-takha yang lain, kita semua mendapat tempat duduk di atas takhta-takhta
yang lain. Singkatnya:
Daniel melihat Yang Lanjut Usianya duduk di takhta itu. Pendeknya:
Di sini kita melihat TUHAN tampil sebagai Yang Lanjut Usianya. Berarti,
Dialah pribadi yang sifatnya ada dalam kekekalan. Yang Lanjut Usianya, itulah
Pribadi yang sifatnya “kekekalan”. Kemudian,
dalam penampilan-Nya di dalam “kekekalan” ditandai dengan 2 (dua) hal: 1.Pakaian-Nya putih seperti salju dan
rambut-Nya bersih seperti bulu domba. 2.Kursi-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar. Mari
kita lihat persamaan dalam penglihatan yang sama di dalam Wahyu 1. Wahyu
1:8 (1:8) "Aku
adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa". Allah
adalah pribadi di dalam kekekalan; Dialah pribadi yang sifatnya “kekekalan”. Kemudian,
di dalam “kekekalan” itu ditandai dengan 2 (dua) hal: Wahyu
1:14 (1:14)Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya
bagaikan nyala api. Penampilan
TUHAN di dalam kekekalan ditandai dengan 2 (dua) hal: 1.Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu
yang putih metah. 2.Mata-Nya bagaikan nyala api. Singkatnya:
Apa yang dilihat oleh nabi Daniel sama dengan apa yang dilihat
oleh Rasul Yohanes di pulau Patmos. -Daniel ini adalah seorang nabi. -Sedangkan Yohanes adalah seorang rasul. Tetapi
apa yang dilihat oleh kedua hamba TUHAN besar ini sama; mereka melihat pribadi
dalam “kekekalan” yang ditandai dengan 2 (dua) hal. Selanjutnya,
mari kita ikuti penjelasan dari kedua hal di atas. YANG
PERTAMA: “Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah” Amsal
16:31 (16:31)Rambut
putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. Singkatnya;
Rambut putih adalah mahkota yang indah. Kalau
ada orang yang rambutnya putih, tidak perlu malu, karena itu merupakan mahkota
yang indah. Kalau memang mulai ada rambut putih, tidak perlu dicabut, sebab itu
merupakan mahkota yang indah. Kemudian,
ayat ini kita kaitkan dengan Amsal 20:29 Amsal
20:29 (20:29) Hiasan
orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban. Hiasan
orang muda ialah kekuatannya. Hiasan atau kemuliaan orang muda adalah
kekuatannya. Jadi, kalau orang muda malas, tidak rajin, lemas, tidak ada
kekuatan untuk melayani pekerjaan TUHAN, ini perlu dipertanyakan, “umurnya
sudah berapa banyak?” Hiasan
orang muda ialah kekuatannya. Jadi, tidak pantas orang muda malas,
lemas, dan tidak mau melayani pekerjaan TUHAN. Maka,
wajar saja kalau motor penggerak di tengah ibadah pelayanan dalam sebuah
penggembalaan adalah orang muda. Tetapi kalau orang muda malas, berarti dia
tidak memiliki perhiasan, tidak mulia di hadapan TUHAN. Itulah sedikit tentang
orang muda. Sebaliknya,
keindahan orang tua ialah uban. Keindahan atau mahkota orang tua adalah
uban atau rambut putih. Jadi,
orang tua yang rambutnya putih tidak perlu dicat-cat, sebab sekali lagi saya sampaikan;
keindahan atau mahkota orang tua adalah uban (rambut putih). Pendeknya:
Antara Amsal 20:29 sama dengan Amsal 16:31. Namun,
uban atau rambut putih di dalam Amsal 20:29 dikatakan ada di kepala
orang tua. Berarti, kalau berbicara tentang rambut putih atau uban, itu
berbicara tentang suatu kehidupan yang sudah melewati satu masa yang sangat
panjang, dengan berbagai pengalaman yang tidak bisa diselami oleh akal dan
pikiran manusia. Ketika melewati satu masa yang sangat panjang itu, di situ
kita akan mendapat pelajaran-pelajaran, di situ mendapat pengalaman-pengalaman
hidup, dan itu merupakan suatu pengalaman yang tidak bisa diselami oleh akal
dan pikiran manusia. Satu
masa yang sangat panjang yang dilewati itu, di situ banyak pengalaman hidup
yang dijadikan sebagai guru, di situ ada banyak hikmat TUHAN yang harus
diperhatikan. Jangan sampai melewati satu kurun waktu tanpa pengalaman; orang
semacam tidak punya hikmat, tidak berakal budi, tidak bijaksana. Tidak
menggunakan pengalaman sebagai guru, itu adalah orang bodoh. Selanjutnya,
kita akan memperhatikan Ibrani 2, dengan perikop: “Yesus seketika
lebih rendah dari pada malaikat-malaikat”. Yesus sesaat lamanya lebih
rendah dari para malaikat. Maukah untuk sesaat kita menjadi rendah di hadapan
TUHAN? Ibrani
2:6-7 (2:6) Ada orang
yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau
mengindahkannya? (2:7) Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang
singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya
dengan kemuliaan dan hormat, Ada
orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya -- TUHAN ingat
manusia, padahal manusia adalah debu tanah --, atau anak manusia --
itulah Yesus, Anak Manusia --, sehingga Engkau mengindahkannya? Namun Engkau
telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada
malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. Dimahkotai
kemuliaan dan hormat, jelas karena mau merendahkan diri untuk melewati sebuah
pergumulan, itulah salib yang harus kita pikul masing-masing. Itu sebabnya di
atas tadi saya bertanya: Maukah kita merendahkan diri untuk sesaat lamanya? Karena
itu ada kaitannya dengan memikul salib. Ibrani
2:8-9 (2:8) segala
sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan
segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak
takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu
telah ditaklukkan kepada-Nya. (2:9) Tetapi Dia, yang untuk waktu yang
singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus,
kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan
hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. Segala
sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya." Sebab dalam menaklukkan
segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatu pun yang Ia kecualikan, yang tidak
takluk kepada-Nya." Jelas ini berbicara tentang pekerjaan
Yesus, Anak Allah di atas kayu salib. Pekerjaan penebusan di atas kayu salib. Anak
Manusia telah direndahkan sebab Ia harus melewati suatu pergumulan maut, dan Ia
telah menanggung banyak kehinaan di atas kayu salib. Singkatnya: Oleh karena
penderitaan maut, Ia dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Jadi,
jelas, uban (rambut putih) merupakan pengalaman-pengalaman perjalanan hidup yang
sudah kita lalui bersama dengan salib Kristus. 1
Petrus 5:1 (5:1) Aku
menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan
Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan
dinyatakan kelak. Sengsara
salib adalah suatu pengalaman yang harus dilalui setiap orang, untuk kemuliaan
yang akan diterima kelak. Inilah
pengalaman Rasul Petrus bersama dengan Yesus; dialah yang menjadi saksi atas
penderitaan Yesus Kristus. 1
Petrus 5:4-6 (5:4) Maka kamu,
apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak
dapat layu. (5:5) Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah
kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang
terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi
mengasihani orang yang rendah hati." (5:6) Karena itu rendahkanlah
dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya. Kerendahan
hati itu sangat diperlukan sekali. Mengapa? Karena kerendahan hati itu berguna
untuk dapat memikul salib. Kalau kita tidak rendah hati, tidak mungkin kita
mengerjakan ibadah yang dihubungkan dengan salib. Jadi,
kerendahan hati itu sangat diperlukan sekali, karena kerendahan hati itu
berguna untuk dapat melayani pekerjaan TUHAN sampai akhirnya menerima
mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu = Kekal. Sebagaimana
dengan 24 (dua puluh empat) tua-tua, mereka duduk di atas takhta-takhta itu,
sama seperti apa yang dilihat oleh Daniel dalam penglihatannya dalam Daniel
7:9 tadi, Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu
duduklah Yang Lanjut Usianya. “Takhta-takhta
diletakkan”, berarti; ada banyak takhta. Sementara tadi di dalam 1 Petrus
5:4-6 dikatakan; kerendahan hati itu sangat diperlukan, mengapa? Karena
kerendahan hati sangat berguna untuk dapat memikul salib, sampai akhirnya kita
dapat menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu (kekal), sebagaimana
dengan 24 (dua puluh empat) tua-tua yang duduk di takhta-takhta itu. Kita
punya kerinduan, supaya kita juga kelak duduk di takhta-takhta itu,
takhta-takhta yang diletakkan itu. Yang Lajut Usianya sudah duduk di
takhta itu, tetapi masih ada takhta-takhta yang lain. Mari
kita lihat Wahyu 4. Wahyu
4:4 (4:4) Dan
sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta
itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan
mahkota emas di kepala mereka. TUHAN
mau jadikan kita seperti 24 (dua puluh empat) tua-tua. Di sini kita melihat:
mereka memakai pakaian putih dengan mahkota emas di atas kepala mereka. Jelas,
mahkota di kepala 24 (dua puluh empat) tua-tua, itu adalah mahkota yang tidak
layu, sifatnya kekal. Jadi,
pengalaman satu masa dalam kurun waktu yang sangat panjang, di situ kita akan
menemukan banyak pengalaman, maka dibutuhkan kerendahan di hati untuk dapat
memikul salib. Di dalam hal memikul salib, di situ banyak pengalaman-pengalaman
yang akhirnya ditemukan, dan itu merupakan hikmat Allah. Perjalanan
hidup yang sangat panjang, di situ kita akan memungut hikmat, pengertian dari
TUHAN, sampai akhirnya kita menerima mahkota kemuliaan, persis seperti 24 (dua
puluh empat) tua-tua memakai pakaian putih dengan mahkota emas di atas kepala
mereka. Dalam
susunan Tabernakel 24 (dua puluh empat) tua-tua terkena kepada Meja Roti
Sajian. Di
atas meja terdapat 12 (dua belas) ketul roti. Jadi 12 (dua belas) ketul roti di
atas meja, itu merupakan bayangan dari 12 (dua belas) rasul hujan awal dan 12
(dua belas)rasul hujan akhir, itulah 24
(dua puluh empat) tua-tuayang duduk di
takhta itu, mereka memakai pakaian putih dengan mahkota emas di atas kepala
mereka masing-masing. “Tua-tua”,
berarti sudah melewati suatu kurun waktu yang sangat panjang. Di situ banyak
pengalaman-pengalaman hidup yang menjadi guru yang sangat luar biasa untuk
mendidik kehidupan kita masing-masing, sehingga menjadi suatu kehidupan yang
bijaksana. Itulah “rambut putih”. Jadi,
jelas 24 (dua puluh empat) tua-tua terkena pada Meja Roti Sajian, dengan 12
(dua belas) roti di atas meja. Amsal
4:1-9 (4:1)
Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya
engkau beroleh pengertian, (4:2) karena aku memberikan ilmu yang baik
kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku. (4:3) Karena ketika aku
masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi
ibuku, (4:4) aku diajari ayahku, katanya kepadaku: "Biarlah hatimu
memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan
hidup. (4:5) Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan
jangan menyimpang dari perkataan mulutku. (4:6) Janganlah meninggalkan
hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan
dijaganya. (4:7) Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan
segala yang kauperoleh perolehlah pengertian. (4:8) Junjunglah dia, maka
engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau
memeluknya. (4:9) Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di
kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu". Singkatnya:
Mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu. Oleh
sebab itu, biarlah kiranya kita menjunjung tinggi hikmat Allah, menghormati
hikmat Allah, sebab itu merupakan mahkota yang indah yang dikaruniakan kepada
kita masing-masing. Perjalanan
hidup yang sangat panjang, di situ kita banyak menemukan hikmat, sebab
pengalaman hidup adalah guru yang mendidik kita untuk memperoleh hikmat. Mahkota
yang indah akan dikaruniakan di atas kepala kalau kita mau menghargai hikmat,
menjunjung tinggi hikmat, menghormati hikmat, itulah pengalaman hidup yang kita
temukan dalam satu kurun waktu yang sangat panjang yang sudah kita lalui. Itu
yang mendewasakan kita sampai menjadi “tua-tua”. Itulah “rambut putih”. Amsal
16:31 (16:31) Rambut
putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran. Jadi,
sudah sangat jelas: Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada
jalan kebenaran. Rambut putih tidak diberikan kepada hewan (binatang), hanya
diberikan kepada manusia, dan itu didapat pada jalan kebenaran. Biarlah kiranya
kita mendapat mahkota kemuliaan sama seperti 24 (dua puluh empat) tua-tua. Kita
sudah melewati satu kurun waktu yang sangat panjang. Di situ kita memetik, di
situ kita memungut banyak hikmat, karena banyak pengalaman-pengalaman yang
mendidik dan menyekolahkan kita masing-masing. Sekarang,
tentang YANG KEDUA: “Mata-Nya bagaikan nyala api” Wahyu
1:14 (1:14) Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan
nyala api. Kepala
dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, itulah mahkota
yang indah. Dan dari mana kita mendapatkannya, kita sudah melihat hal itu tadi. Sekarang
kita akan melihat: Mata-Nya bagaikan nyala api. Jadi, dari mata-Nya
terpancar kewibawaan yang luar biasa sebagai raja dalam kemuliaan-Nya yang
besar. Kita
bandingkan dengan Daniel 7. Daniel
7:9B (7:9) Sementara
aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba;
kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; -Rasul Yohanes melihat: Mata-Nya
bagaikan nyala api, dalam Wahyu 1:14. -Sedangkan nabi Daniel melihat: Kursi-Nya
dari nyala api. Dengan
demikian, ada sangkut paut, ada hubungan yang kuat antara mata dengan kursi
(takhta Allah). Berarti,
yang menjadi takhta Allah ialah biji mata TUHAN, hamba-hamba TUHAN yang diurapi
oleh TUHAN, itulah takhta Allah, biji mata TUHAN, itulah hamba-hamba TUHAN yang
diurapi oleh TUHAN. Biarlah
kita sebagai orang-orang pilihan TUHAN melayani TUHAN dengan giat. Sebagai
pilihan TUHAN, kiranya kita semua melayani pekerjaan TUHAN dengan giat. Jadilah
takhta Allah. Kalau
keledai muda saja dapat ditunggangi oleh TUHAN sampai dibawa ke Yerusalem yang
baru, biarlah kiranya kita semua ditunggangi oleh TUHAN, menjadi takhta Allah,
melayani pekerjaan TUHAN dengan giat. Kita
lihat dulu tentang soal “nyala api” dalam Mazmur 104. Mazmur
104:4 (104:4) yang
membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Mu, Yang
membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai
pelayan-pelayan-Mu. Hal ini dihubungkan langsung dengan apa yang dinyatakan
oleh Rasul Paulus kepada orang Ibrani, di mana ternyata dia mengadopsi ayat ini
lalu disampaikan kembali kepada orang Ibrani. Kita
akan melihat Ibrani 1, dengan perikop: “Anak Allah lebih tinggi dari
pada malaikat-malaikat”. Tadi lebih “rendah”, berarti dibutuhkan kerendahan
hati walaupun sesaat. Untuk apa? Untuk memikul salib.Sekarang di sini kita akan melihat “Anak
Allah lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat”. Ibrani
1:5-7 (1:5) Karena
kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan:
"Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini?" dan
"Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?" (1:6)
Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata:
"Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." (1:7) Dan tentang
malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi
badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api". "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia". Setiap
hamba-hamba TUHAN yang diurapi oleh TUHAN harus hidup dalam penyembahan;
penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah. "Yang
membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi
nyala api". Jadi, sudah sangat jelas, nyala api di sini menunjuk
kepada; hamba-hamba TUHAN, pelayan TUHAN yang giat melayani TUHAN dalam
kegerakan Roh Kudus. Itulah “nyala api”; melayani TUHAN, bernyala-nyala dengan
kobaran api Roh Kudus. Dan
itu yang disampaikan oleh Rasul Paulus dalam tulisannya kepada orang Ibrani.
Dan penyampaian ini juga ditujukan kepada kita supaya hamba TUHAN, pelayan
TUHAN sungguh-sungguh melayani TUHAN bagaikan nyala api, melayani TUHAN dengan
berkobar-kobar, itulah kobaran api Roh Kudus. Jadilah biji mata TUHAN, melayani
dengan kobaran api Roh Kudus. 1
Korintus 15:58 (15:58) Karena
itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan
giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan
dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. Berdirilah
teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Mengapa? Sebab
dalam persekutuan kita dengan Tuhan, setiap jerih payah dari hamba TUHAN tidak
sia-sia. Semuanya diperhitungkan oleh TUHAN; oleh sebab itu, giatlah melayani
TUHAN. Layanilah TUHAN dengan kobaran api Roh Kudus. Jadilah biji mata TUHAN
dengan nyala api. Kita
lihat dulu hamba TUHAN yang disebut “nyala api”, “mata-Nya bagaikan nyala api”,
di dalam Yehezkiel 1. Yehezkiel
1:5-6 (1:5) Dan di
tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah
kelihatannya mereka: mereka menyerupai manusia, (1:6) tetapi
masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. Di
sini kita melihat: 4 (empat) makhluk hidup menyerupai 4 (empat) muka. Mari
kita melihat EMPAT MUKA tersebut. Yehezkiel
1:10 (1:10) Muka
mereka kelihatan begini: Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka
singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka
rajawali di belakang. Adapun
4 (empat) muka itu ialah: 1.Muka manusia di depan. 2.Muka singa di sebelah kanan. 3.Muka lembu di sebelah kiri. 4.Muka rajawali di sebelah belakang. Yehezkiel
1:12-13 (1:12)
Masing-masing berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke
sanalah mereka pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan. (1:13) Di
tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang menyala,
seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk hidup itu,
dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat sabung-menyabung. Masing-masing
berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka
pergi.
Mereka menuruti kegiatan Roh, menuruti pengaruh dari Roh Kudus itu dalam
kehidupan mereka; dia tidak melawan pengaruh dari Roh Kudus. Di
tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang menyala, itulah
nyala api, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara
makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat
sabung-menyabung. Sudah
sangat jelas: 4 (empat) makhluk hidup adalah gambaran hamba TUHAN yang menjadi
takhta Allah. Mereka melayani sesuai dengan pengaruh dari Roh Kudus itu
sendiri, sebab pada ayat 12 dikatakan: “Masing-masing berjalan lurus ke
depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi” Melayani
TUHAN sesuai dengan kobaran api Roh Kudus; inilah “nyala api”. Kemudian, mereka
tidak berbalik kalau berjalan. Yehezkiel
1:14 (1:14)
Makhluk-makhluk hidup itu terbang ke sana ke mari seperti kilat. Kalau
kita melayani TUHAN sesuai dengan nyala api, sesuai dengan geraknya Roh Kudus,
maka pelayanan kita tidak stuck, tidak ada rasa jenuh, tetapi pergerakan
kita luas sekali, lebih mobile kalau kita bergerak sesuai tuntunan Roh
Kudus. Jadi,
sudah sangat jelas, Bahwa: Mata-Nya bagaikan nyala api, itulah hamba TUHAN yang
menjadi takhta Allah. Yang menjadi takhta Allah, itulah biji mata TUHAN, itulah
hamba-hamba TUHAN yang diurapi; melayani sesuai dengan geraknya Roh-El Kudus,
bukan sesuai dengan keinginan daging.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI