KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, February 11, 2025

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 08 FEBRUARI 2025

 



IBADAH KAMU MUDA REMAJA, 08 FEBRUARI 2025

STUDY YUSUF

 

Subtema: KRISTUS MENGASIHI JEMAAT

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, oleh karena kemurahan hati-Nya, malam ini kita dihimpunkan di atas gunung Tuhan yang kudus, beribadah lewat Ibadah Kaum Muda Remaja.

Dan saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan ketebusan Tuhan yang sedang mengikuti pemberitaan Firman Allah lewat online atau lewat live streaming atau video intenet baik dari Youtube maupun Facebook, dimanapun saudara berada.

Doa dan harapan saya, kiranya damai sejahtera dari sorga turun di antara kita, memberi suatu sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Firman Allah.

 

Selanjutnya kita akan mengikuti pemberitaan Firman Tuhan dari Study Yusuf sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.

 

Kejadian 43:23

(43:23) Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

 

Jawaban kepala rumah Yusuf kepada saudara-saudara Yusuf: “… uangmu itu telah kuterima.” Maksud uang di sini adalah uang untuk pembelian gandum pada waktu kunjungan mereka yang pertama di Mesir.

 

Kejadian 43:19-21

(43:19) Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: (43:20) "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, (43:21) tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali.

 

Sebenarnya uang untuk pembelian gandum itu telah dikembalikan lalu ditaruh pada karung masing-masing. Oleh sebab itu, saudara-saudara Yusuf ingin tahu mengapa uang mereka dikembalikan, akan tetapi kepala rumah Yusuf menjawab: “uangmu itu telah kuterima.”

 

Mari kita simak terlebih dahulu…

Kejadian 42:25

(42:25) Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.

 

Uang untuk pembelian gandum dari saudara-saudara Yusuf dikembalikan lalu ditaruh di dalam karung masing-masing sesuai dengan perintah Yusuf. Saudara, hal itu pasti diketahui oleh kepala rumah Yusuf, karena sebagai kepala rumah Yusuf dia harus dapat mempertanggung jawabkan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar dengan pembukuan yang rapi. Namun, apapun itu dan bagaimanapun uang itu ada pada karung mereka masing-masing, tidak jadi soal, yang pasti uang untuk pembelian gandum tersebut telah diterima oleh kepala rumah Yusuf. Itulah sebabnya kepala rumah Yusuf mengatakan bahwa uang dalam karung mereka masing-masing adalah harta terpendam dan sumbernya adalah Tuhan itu sendiri; Allah Abraham, Ishak, dan Yakub sebagaimana di dalam Kejadian 43:23.

Jadi kalau pada akhirnya mereka menemukan uang dalam karung masing-masing, disebutlah itu harta terpendam, sumbernya adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub itulah Israel.

 

Lebih jauh kita melihat tentang harta terpendam

Kolose 1:25-26

(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Tugas pelayanan yang dipercayakan Allah kepada Paulus adalah: untuk meneruskan Firman Allah sepenuhnya kepada jemaat di Kolose yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan.

Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan disebutlah itu harta terpendam. Sekarang harta terpendam itu telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Sama halnya seperti saudara-saudara Yusuf, uang untuk pembelian gandum telah dikembalikan sesuai dengan perintah Yusuf dan uang itu ditaruh di dalam karung saudara-saudara Yusuf masing-masing sumbernya adalah Allahnya Abraham, Ishak, dan Yakub (Israel).

 

Perlu untuk diketahui: Ada dua rahasia terbesar yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, yakni;

1.       Rahasia nikah.

2.       Rahasia ibadah.

 

Ada dua rahasia terbesar yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan namun telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Oleh sebab itu, jangan berhenti berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan supaya kita mengerti tentang rahasia yang tersembunyi secara khusus rahasia nikah dan rahasia ibadah.

 

Kita akan membahas kedua rahasia tersebut dan diawali tentang: RAHASIA NIKAH.

Efesus 5:32-33

(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

 

Rahasia besar yang dimaksud pada dua ayat ini adalah hubungan Kristus dengan jemaat, disebutlah itu hubungan nikah. Sebab pada ayat 33 dikatakan: “… kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.”

 

Pendeknya, rahasia nikah adalah satu dari dua rahasia terbesar. Kemudian, dalam hubungan nikah tersebut baik Kristus maupun jemaat ternyata memiliki peran masing-masing.

-          Kristus adalah Kepala, berarti Suami.

-          Jemaat adalah tubuh, berarti isteri.

 

Pertanyaannya: Apa peran Kristus sebagai Kepala / Suami dalam nikah?

Efesus 5:22-23

(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

 

Kristus adalah Kepala jemaat. Tanggung jawab Kepala: Menyelamatkan tubuh yaitu jemaat.

 

Terkait penyelamatan atas tubuh kita akan membaca di dalam…

Yohanes 3:17

(3:17) Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

 

Allah mengutus Yesus Kristus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan umat-Nya yakni jemaat yang adalah tubuh-Nya sendiri. Itulah tugas pokok dan fungsi utama dari seorang Kepala.

 

Praktek Kristus menyelamatkan jemaat:

Efesus 5:25-30

(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, (5:30) karena kita adalah anggota tubuh-Nya.

 

Praktek Kristus menyelamatkan tubuh-Nya ada dua:

YANG PERTAMA: Kristus mengasihi jemaat sama seperti mengasihi diri-Nya sendiri.

Wujud mengasihi: Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.

Tidak cukup hanya berkata; “aku mengasihi” tetapi wujudnya harus nampak sehingga perkataan dan perbuatan sama.

 

Matius 20:28

(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini untuk dua hal:

Yang pertama: UNTUK MELAYANI BUKAN UNTUK DILAYANI.

Pelayanan yang mendatangkan damai sejahtera harus menggunakan caranya Tuhan, yaitu:

-          Yang terbesar menjadi sebagai yang paling muda.

Muda berarti;

a.        Tidak merasa tua atau lebih senior dari yang lain.

b.       Tidak merasa lebih berpengalaman.

c.        Tidak suka menggurui.

-          Pemimpin sebagai pelayan.

Pelayan berarti menjadi seorang hamba yang sedang melayani Tuhan.

Melayani berarti tidak mengatur dan tidak suka memerintah. Itu sebabnya, pemimpin sebagai pelayan, tetapi pemimpin di dalam dunia berbeda dengan pemimpin di dalam Tuhan. Pempimpin di dunia suka mengatur, hanya bisa mengatur. Tetapi pemimpin di dalam Tuhan adalah pelayan berarti menjadi seorang hamba yang melayani.

Pelayanan semacam ini pasti mendatangkan damai sejahtera.

 

Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan, atau yang melayani? Bukankah dia yang duduk makan? Tetapi Aku ada di tengah-tengah kamu sebagai pelayan  (Lukas 22:24-27)

 

 

 

 

Yang kedua: UNTUK MENYERAHKAN NYAWANYA MENJADI TEBUSAN BAGI BANYAK ORANG.

Imamat 17:14

(17:14) Karena darah itulah nyawa segala makhluk. Sebab itu Aku telah berfirman kepada orang Israel: Darah makhluk apa pun janganlah kamu makan, karena darah itulah nyawa segala makhluk: setiap orang yang memakannya haruslah dilenyapkan.

 

Darah adalah nyawa segala makhluk, berarti memberikan nyawa = menumpahkan darah dan darah Yesus yang menjadi tebusan bagi banyak orang. Tempat penumpahan darah adalah salib di Golgota.

Jadi, tidak perlu heran jika harus sangkal diri dan pikul salib karena itu merupakan sarana untuk menumpahkan darah.

Jadi imam-imam di dalam hal melayani Tuhan dalam setiap pertemuan ibadah memang harus menyangkal dirinya, memikul salibnya. Karena sangkal diri dan pikul salib adalah sarana untuk menumpahkan darah.

Jadi melayani dengan sangkal diri dan pikul salib tidak perlu heran dan semestinya hal itu bukanlah sesuatu yang asing bagi para imam.

 

1 Petrus 1:18-19

(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

 

Kita semua telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia disebut juga itu dosa warisan;

-          Bukan dengan barang fana yaitu harta, kekayaan, uang yang banyak, kedudukan, dan lain sebagainya,

-          Bukan juga dengan perak atau emas berbatang-batang.

Akan tetapi kita semua ditebus oleh darah Yesus Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Maka, jelaslah bahwa Tuhan telah mengasihi kita. Wujud mengasihi adalah menyerahkan nyawa, menyerahkan nyawa = menumpahkan darah. Dan kita sudah melihat wujud itu ditulis oleh Rasul Petrus, kita ditebus bukan dengan barang fana, bukan pula dengan emas dan perak berbatang-batang, tetapi ditebus oleh darah Kristus yang sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tidak bercacat.

 

Kita akan melihat bahwa darah Kristus  itu mahal karena sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Yesaya 53:7

(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya. Tidak membuka mulut artinya: Tidak ngomel, tidak bersungut-sungut saat menderita dan tertindas atau saat seorang imam memikul tanggung jawab di tengah-tengah ibadah yang Tuhan percayakan.

Suasana semacam ini yaitu tidak membuka mulut digambarkan seperti:

a.        Anak domba yang dibawa ke pembantaian.

b.       Induk domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya.

Singkat kata, baik anak domba maupun induk domba sama-sama tidak membuka mulut. Dengan demikian, darah Kristus sama seperti darah Anak Domba; tidak bernoda dan tidak bercacat.

 

Dosa tidak bisa ditebus oleh apapun termasuk oleh darah manusia, karena pada dasarnya, di dalam darah manusia telah mengalir dosa dari sejah lahir. Namun, Yesus Kristus berkuasa untuk menebus kehidupan kita dengan darah-Nya karena darah-Nya sama seperti darah Anak Domba yang tidak bernoda dan tidak bercacat.

 

Perikop: “Kristus adalah Pengantara dari perjanjian yang baru.”

Kalau pengantara dari Perjanjian Lama beda, seperti Imam Besar Harun, untuk mengadakan pendamaian atas dosa umat Israel, dia harus masuk ke dalam Ruangan Maha Kudus, satu kali setahun dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu muda. Tetapi Kristus adalah pengantara dalam bentuk Perjanjian yang Baru.

 

Seperti apa pelayanan Imam Besar dalam bentuk Perjanjian yang Baru?

Ibrani 9:12

(9:12) dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.

 

Sebagai Imam Besar Agung Yesus telah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia tetapi bukan dengan darah domba jantan dan darah anak lembu, melainkan dengan membawa darah-Nya sendiri. Dari sini dapat kita lihat bahwa Yesus benar-benar mengasihi jemaat sama seperti mengasihi diri-Nya sendiri. Dia telah menyerahkan nayawa-Nya, menumpahkan darah-Nya, tempatnya adalah salib di Golgota, menebus dan memperdamaikan dosa kita.

 

Di atas tadi sudah saya katakan, imam besar Harun, dia harus masuk satu kali setahun ke dalam Ruangan Suci dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu satu kali setahun. Tetapi sebagai pengatara dalam Perjanjian Baru Kristus telah membawa darah-Nya sendiri, Dia menyerahkan nyawa-Nya untuk mengadakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia.

Jadi betul sekali wujud mengasihi adalah menyerahkan nyawa, mengasihi jemaat seperti diri-Nya sendiri.

 

Kita bersyukur kepada Tuhan kita memiliki Imam Besar Agung yang tidak sama dengan Imam Besar pada Perjanjian Lama. Sebab, pelayanan dari Imam Besar pada Perjanjian Lama justru merangsang dosa sehingga orang kembali mengulangi dosa yang sama karena tahun depan masih ada tugas pendamaian yang dikerjakan oleh imam Besar pada perjanjian lama.

 

Jadi kita bersyukur kepada Tuhan, Tuhan sangat mengasihi kita semua.

Iniloh rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, ini loh harta terpendam yang sudah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. Dahulu kita tidak mengenal Tuhannya Israel, tetapi oleh karena rahmat-Nya sekarang kita mengenal Dia secara pribadi. Dan Dia telah menebus kita bukan dengan barang fana, bukan dengan perak emas berbatang-batang, tetapi dengan darah-Nya sendiri karena sama seperti darah Anak Domba yang tak bercacat dan tak bernoda.

 

Di atas tadi telah dikatakan, Dia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, dan bukan buatan tangan manusia, itulah tubuh-Nya sendiri yang diserahkan untuk menumpahkan darah di atas kayu salib, di bukit Golgota.

Siapa yang sama seperti Dia di dunia ini, tidak ada. Maka kalau memang demikian, kita patut bersyukur, kita dipanggil dan dijadikan sebagai orang-orang kudus-Nya untuk menerima harta terpendam. Janganlah kita menyesal dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi satu kehidupan yang tergembala lalu imam-imam melayani di tengah-tengah ibadah tersebut menyesal, justru harusnya bersyukur karena harta terpendam dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Ibrani 13:11

(13:11) Karena tubuh binatang-binatang yang darahnya dibawa masuk ke tempat kudus oleh Imam Besar sebagai korban penghapus dosa, dibakar di luar perkemahan.

 

Korban penghapus dosa dibakar di luar perkemahan, ini adalah pelayanan dalam Perjanjian Lama.

 

Bandingkan dengan pelayanan pada Perjanjian Baru, dimana Yesus Kristus sebagai Imam Besar Agung.

Ibrani 13:12

(13:12) Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

 

Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya atau nyawa-Nya sendiri.

Di luar pintu gerbang = Di luar perkemahan, artinya: Menyangkali hidupnya sendiri.

 

Apabila seseorang masih mempertahankan harga diri, egosentris, keakuan, kebenaran diri sendiri, atau mempertahankan nyawanya maka orang semacam ini tidak akan pernah menjadi pendamaian, dia tidak akan bisa mengerjakan tugas yang mulia yaitu pekerjaan penebusan dan pendamaian. Sementara pekerjaan penebusan dan pendamaian dibakar di luar perkemahan.

 

Jadi saudara, tidakkah kita benar-benar dikasihi oleh Tuhan dan Dia telah membuktikan-Nya, Dia telah mengasihi kita seperti diri-Nya, wujudnya menerahkan nyawa = menumpahkan darah karena di dalam darah ada nyawa.

 

Ibrani 13:13

(13:13) Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

 

Untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus yang ditebus oleh darah salib kita harus pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Berarti, rela menyangkali diri dan menerima kehinaan, sampai akhirnya kita menjadi tubuh Kristus yang telah ditebus oleh darah Kristus.

 

Ibrani 13:14

(13:14) Sebab di sini kita tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap; kita mencari kota yang akan datang.

 

Saudara, untuk menjadi bagian dari tubuh Kristus yang telah ditebus oleh darah salib, kita harus pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya. Di luar perkemahan tadi adalah sanggup menyangkali dirinya untuk memikul satu tanggung jawab dan rela dihinakan.

Jadi orang yang rela dihinakan itu adalah orang yang sudah siap menyangkali diri, tidak lagi mempertahankan harga diri, ego, kepentingan diri sendiri, keakuannya sendiri, dan sebagainya.

Marilah kita pergi kepada-Nya, syaratnya: sangkali diri untuk menanggung kehinaan-Nya sampai akhirnya kita semua menjadi tubuh Kristus yang telah ditebus oleh darah Yesus.

 

Kehidupan yang rindu mencari satu kota tanpa malam itulah Yerusalem Baru (Kerajaan Sorga), maka dia harus rela menyangkali diri di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya.

Tentu kita semua merindukan satu kota tanpa malam itulah Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga. Kalau memang rindu, buanglah harga diri, jangan lagi mempertahankan harga diri, egosentris, kepentingan diri sendiri, kebenaran diri sendiri, keakuan, dan seterusnya.

 

Ibrani 13:15

(13:15) Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya.

 

Ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan sama seperti Maria ketika mempersembahkan minyak narwastu ke tubuh Tuhan Yesus yang harganya tiga ratus (300) dinar yang sama dengan gaji satu tahun seorang buruh di Israel.

Kita sudah melihat praktek yang pertama Kristus Mengasihi Jemaat yaitu mengasihi seperti diri-Nya sendiri. Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

No comments:

Post a Comment