IBADAH KAUM MUDA
REMAJA, 02 FEBRUARI 2025
STUDY YUSUF
Pertama-tama
saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan, salam sejahtera dalam kasih-Nya
Tuhan kita Yesus Kristus yang telah menghimpunkan kita di atas gunung Tuhan
yang kudus, beribadah, melayani lewat Ibadah Kaum Muda Remaja.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, yang turut bergabung dalam
penggembalaan GPT Betania lewat online
atau live streaming atau video
internet, baik Youtube, Facebook
dimanapun saudara berada.
Dan
selanjutnya marilah kita sambut Study Yusuf sebagai Firman
penggembalaan dalam Ibadah Kaum Muda Remaja.
Namun
tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan supaya Firman yang dibukakan
itu, meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.
Kejadian
43:23
(43:23)
Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu
telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah
kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada
mereka.
Kepala
rumah Yusuf menjawab mereka: “Uangmu itu
telah ku terima.”
Kepala
rumah Yusuf menjawab demikian sebab saudara-saudara Yusuf ingin tahu mengapa
uang pembelian gandum dalam kunjungan yang pertama ada di dalam karung mereka
masing-masing.
"Mohon
bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, tetapi
ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah
uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung.
Tetapi sekarang kami membawanya kembali. (Kejadian 43:20-21)
Sejenak
kita akan membaca di dalam…
Kejadian
42:25
(42:25)
Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi
dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam
karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka.
Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.
Uang
saudara-saudara Yusuf yang digunakan untuk pembelian gandum, dikembalikan lalu
ditaruh dalam karung masing-masing, sesuai dengan perintah Yusuf
Saudara,
mustahil rasanya kepala rumah Yusuf tidak mengetahui kalau uang mereka dikembalikan
ke dalam karung masing-masing. Akan tetapi, apapun itu dan bagaimanapun uang
itu ada dalam karung masing-masing, tidak menjadi persoalan, yang pasti uang
untuk pembelian gandum tersebut telah diterima oleh kepala rumah Yusuf.
Sekalipun saudara-saudara Yusuf berkata bahwa uang pembelian gandum telah
dikembalikan lagi kepada mereka dan uang itu ditaruh pada karung mereka masing-masing.
Oleh
sebab itu, kepala rumah Yusuf mengatakan bahwa uang dalam karung masing-masing
adalah harta terpendam, sebagaimana di dalam Kejadian 43:23; jelas di situ kepala rumah Yusuf mengatakan; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan
kepadamu harta terpendam”
Jadi,
harta terpendam tersebut datangnya dari Allah Israel yakni Allah Abraham, Allah
Ishak, dan Allah Yakub.
Selanjutnya
marilah kita melihat Allah Abaraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub dari kisah
pertemuan Musa dengan Tuhan…
Keluaran
3:6 --- Perikop: “Musa diutus TUHAN”
(3:6)
Lagi Ia berfirman: "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan
Allah Yakub." Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang
Allah.
Kepada
Musa Allah berfirman, Akulah Allah yaitu Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah
Yakub.
Terkait
dengan Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub kita akan membaca di dalam…
Matius
22:30-32
(22:30)
Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan
hidup seperti malaikat di sorga. (22:31)
Tetapi tentang kebangkitan orang-orang mati tidakkah kamu baca apa yang difirmankan
Allah, ketika Ia bersabda: (22:32) Akulah
Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub? Ia bukanlah Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup."
Allah
Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukan Allah orang mati, melainkan Allah
orang hidup.
-
Orang
hidup -> orang-orang yang berada pada suasana kebangkitan.
Sebaliknya,
kalau anak-anak TUHAN tidak berada dalam suasana kebangkitan, sekalipun dia
telah diberkati secara jasmaniah maka ia bukanlah orang yang hidup, melainkan
orang yang mati.
Prakteknya:
tidak kawin dan tidak dikawinkan, melainkan hidup seperti malaikat di Sorga.
·
Tidak
kawin dan tidak dikawinkan = tidak hidup
dalam kenajisan percabulan.
1 Korintus 6:13
(6:13) Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan:
tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk
percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. (6:14) Allah, yang membangkitkan Tuhan,
akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. (6:15) Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus?
Akan kuambilkah anggota Kristus untuk menyerahkannya kepada percabulan?
Sekali-kali tidak!
Jelas bahwa tidak
kawin dan tidak dikawinkan = tidak hidup di dalam kenajisan dan percabulan.
Dengan lain kata tidak menyerahkan dirinya kepada kenajisan (percabulan) sebab
memang Tuhan tidak rela bila anak-anak Tuhan menyerahkan dirinya kepada
kenajisan percabulan.
Ingat, tubuh
untuk Tuhan dan Tuhan untuk tubuh. Jadi tubuh ini tidak boleh diserahkan kepada
percabulan.
·
Hidup
seperti malaikat di Sorga = tidak hidup dalam hawa nafsu dan
keinginan-keinginan daging yang jahat.
Jalan untuk
memperoleh kebangkitan:
Keluaran
3:1
(3:1)
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya,
imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang
padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
“Musa biasa
menggembalakan kambing domba.” Arti rohaninya: tergembala dengan baik
dan benar di dalam satu kandang penggembalaan = tergembala sampai mendarah
daging.
Tergembala
jika dikaitkan dengan Pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN SUCI.
Di
dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat -> ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
1.
Meja Roti Sajian -> ketekunan
dalam Ibadah pendalaman Alkitab disertai
dengan Perjamuan Suci.
2.
Pelita Emas -> ketekunan
dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
Kesaksian Roh.
3.
Mezbah Dupa -> ketekunan
dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Keluaran
3:1
(3:1)
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di
Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang
gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Dampak positif
tekun dalam tiga macam ibadah pokok:
Dari
padang gurun, domba-domba diseberangkan sampai ke gunung Allah.
Artinya:
lewat penggembalaan domba-domba dibawa sampai kepada tingkat ibadah yang
tertinggi atau puncak ibadah itulah doa penyembahan. Penyembahan = penyerahan
diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
Itulah
dampak positif bilamana kehidupan kita tekun dalam 3 macam ibadah pokok,
domba-domba diseberangkan sampai ke gunung Allah.
Kita
lanjut membaca di dalam…
Keluaran
3:2-3
(3:2)
Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar
dari semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala,
tetapi tidak dimakan api. (3:3)
Musa berkata: "Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan
yang hebat itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Musa
melihat di gunung Allah, semak duri menyala, tetapi tidak dimakan api ->
kesucian yang tinggi dari TUHAN.
Semak
duri menyala berbicara pencobaan-pencobaan
yang menimpa gereja TUHAN.
Pencobaan
itu jelas terjadi atas seizin TUHAN untuk mengerjakan penyucian.
Adapun
penyucian yang dialami oleh gereja:
-
Penyucian
pertama: Disucikan dengan darah Kristus.
Syaratnya: mengaku dosa sehingga terjadi
pengampunan terhadap dosa… (1 Yohanes
1:8-10)
-
Penyucian
kedua: Disucikan oleh Firman Allah.
Syaratnya: mau menghargai Firman Allah
dengan segala kerendahan di hati (Lukas
10:39,42).
-
Penyucian
ketiga: Disucikan oleh tujuh kali
penyucian darah, sebagai penyucian yang terakhir.
Tujuannya: untuk menyempurnakan gereja
TUHAN.
Sekali
lagi, semak duri menyala, berbicara pencobaan-pencobaan yang menimpa gereja
Tuhan dan pecobaan itu adalah untuk mengerjakan penyucian.
Keluaran
3:4-5
(3:4)
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah." (3:5)
Lalu Ia berfirman: "Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu
dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang
kudus."
Selanjutnya
di sini kita perhatikan, TUHAN berfirman kepada Musa; “Tanggalkanlah kasutmu dari kaki mu.”
Kasut
Musa yang lama -> Pendirian Musa yang
lama, yaitu:
1.
Pengetahuan Musa
yang ia peroleh selama 40 tahun di Mesir.
2.
Pengalaman
menggembalakan domba-domba selama 40 tahun di Midian.
Lukas
10:3-4
(10:3)
Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah
serigala. (10:4) Janganlah
membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi
salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.
Saat
menghadapi ujian, yang datang dari setan tritunggal (naga, antikris dan nabi
palsu) syaratnya:
-
Harus
menanggalkan pendirian yang lama.
-
Jangan kompromi
/ berpadanan dengan dunia ini.
Jangan
memberi salam kepada siapapun, sebelum sampai pada tujuan.
Keluaran
3:7-10
(3:7)
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan
umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan
oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. (3:8) Sebab itu Aku telah turun untuk
melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari
negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang
berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang
Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. (3:9) Sekarang seruan orang Israel telah sampai kepada-Ku; juga
telah Kulihat, betapa kerasnya orang Mesir menindas mereka. (3:10) Jadi sekarang, pergilah, Aku
mengutus engkau kepada Firaun untuk membawa umat-Ku, orang Israel, keluar
dari Mesir."
Tujuan dari penyucian:
Selanjutnya
TUHAN mengutus Musa untuk melepaskan bangsa Israel dari tanah Mesir dan dari
tangan Firaun.
Jadi
kalau kita disucikan di dalam kandang penggembalaan ini, Tuhan mau pakai kita
semua, Tuhan mau mengutus kita semua menjadi pelepas seperti Musa diutus untuk
menjadi pelepas bangsa Israel.
-
Mesir -> Dunia
dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
-
Firaun -> Iblis Setan
disebut juga sebagai penguasa kegelapan.
Kita
lihat respon Musa saat dijadikan sebagai pelepas...
Keluaran
3:4
(3:4)
Ketika dilihat TUHAN, bahwa Musa menyimpang untuk memeriksanya, berserulah
Allah dari tengah-tengah semak duri itu kepadanya: "Musa, Musa!" dan
ia menjawab: "Ya, Allah."
Terhadap
pengutusan itu Musa menjawab: “Ya, Allah.”
Perlu
untuk diketahui: TUHAN mengenal siapa yang Ia panggil (utus), TUHAN tidak pernah salah terhadap orang-orang
yang telah Ia panggil.
Kita
semua ada di tengah ibadah pelayanan dalam penggembalaan GPT Betania bukan
suatu kebetulan, Tuhan tidak pernah salah memanggil kita semua.
Kemudian, ketika Musa berkata: “Ya, Allah”, tanpa disadari, sebenarnya Musa mengenal
Allah secara pribadi, sebab “Ya Allah” artinya: Allah itu Ya dan Amin. Berarti;
TUHAN menetapkan Musa. Sebagaimana Rasul Paulus ditetapkan oleh Tuhan untuk
diutus kepada Bangsa Kafir di dalam hal menyampaikan Firman Allah itulah pribadi
Yesus yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.
2
Korintus 1:17
(1:17)
Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau
adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak
terdapat "ya" dan "tidak"?
Rasul
Paulus dipanggil dan diutus kepada bangsa kafir, untuk menunaikan tugas yang
mulia yaitu untuk menyampaikan Firman Allah itulah pribadi Yesus yang telah
menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.
Terhadap
pekerjaan itu, ia tidak serampangan. Serampangan
artinya: serentak terdapat "ya" dan "tidak."
Jadi
satu kali dia berkata ya, tetapi dalam kesempatan yang lain dia juga bisa
berkata tidak, tetapi yang pasti terhadap panggilan Tuhan, Rasul Paulus tidak
serampangan, di dalam dirinya tidak serentak terdapat ya dan tidak.
2
Korintus 1:18-20
(1:18)
Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya"
dan "tidak". (1:19) Karena
Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu,
yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan
"tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".
(1:20) Sebab Kristus adalah
"ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita
mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.
Di
dalam Allah hanya ada YA dan AMIN. Berarti; ditetapkan oleh Tuhan.
Amin
artinya: benar, pasti,
Jadi
di tengah-tengah pengutusan kita harus berkata: "Ya” dan “Amin." Dengan demikian, Tuhan
telah menetapkan kita di tengah-tengah pengutusan.
Maka
kita tidak boleh serampangan di tengah-tengah ibadah pelayanan. Di dalam diri
kita tidak boleh serentak terdapat ya dan tidak. Tetapi terhadap janji Allah,
kita harus berkata; “Ya” dan “Amin.” Berarti Tuhan telah menetapkan kita
sebagai kehidupan yang diutus, menjadi pelepas. Kita harus yakin kita dipakai
Tuhan, kita telah ditetapkan untuk pekerjaan yang mulia.
Jadi,
kita datang beribadah bukan asal beribadah, beribadah tidak boleh serampangan,
melayani tidak boleh serampangan. Di dalam diri kita tidak boleh serentak
terdapat ya dan tidak. Tetapi sebaliknya; ya dan amin. Itulah penyahutan Musa
kepada Allah; “Ya Allah.” Singkat kata; Musa telah ditetapkan untuk menjadi
pelepas (diutus melepaskan) bangsa Israel dari tanah Mesir dan tangan Firaun.
Sekarang
kita akan kembali untuk membaca…
Keluaran
3:13-15
(3:13)
Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang
Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku
kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --
apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (3:14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU."
Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH
AKU telah mengutus aku kepadamu." (3:15)
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada
orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah
Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan
itulah sebutan-Ku turun-temurun.
Apabila
Musa ditolak di tengah pengutusannya, maka ia harus berkata: AKU ADALAH AKU,
AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.
AKU
ADALAH AKU berarti:
-
Dari
awal sampai pada akhirnya, Dia tidak akan pernah berubah.
- Dialah Allah yang kekal.
Wahyu
1:8, 17-18
(1:8)
"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah
ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."
(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan
kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di
atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang
Akhir, (1:18) dan Yang Hidup.
Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku
memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Yesus
adalah Alfa dan Omega, berarti; Yang Awal dan
Yang Akhir.
Kemudian
yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang. Artinya: Ia yang hidup, telah mati, namun hidup
kembali.
Itu
namanya; yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang.
Itulah
yang dimaksud AKU ADALAH AKU.
Berarti
tidak lain tidak bukan, Allah yang hidup adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan
Allah Yakub, itulah pribadi Tuhan Yesus Kristus yang telah menderita sengsara dan
mati di atas kayu salib.
Selanjutnya
kita akan melihat pribadi Alfa dan Omega, pribadi yang hidup, mati, hidup. Dan
itu harus disampaikan kepada bangsa Kafir sebab kalau kita bandingkan dengan
pengutusan Musa dan Rasul Paulus, terkait dengan Alfa dan Omega, karena Paulus juga
telah ditetapkan sebagai pelepas bagi
bangsa Kafir.
Itu
sebabnya dalam pengakuannya di tengah pelayanan pemberitaan Firman, dia tidak
serampangan, artinya di dalam dirinya tidak serentak terdapat ya dan tidak,
melainkan ya dan amin. Dia telah ditetapkan dan diutus sebagai pelepas.
Kemudian
kalau kita lihat dalam pengutusan Musa, apabila bangsa Israel menolak, ia harus
berkata AKU ADALAH AKU. AKULAH AKU mengutus aku kepada mu.
Kita
lihat hal itu di dalam…
Kolose
1:25-26 --- Perikop: Pelayan dan
penderitaan Paulus
(1:25)
Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan
Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang
tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
Rahasia
yang tersembunyi dari abad ke abad jelas itu menunjuk pribadi Yesus Kristus yang telah menderita sengsara
bahkan mati di atas kayu salib, itulah Alfa
dan Omega.
Pendeknya,
harta terpendam telah dinyatakan kepada jemaat di kolose.
Tadi
kepala rumah Yusuf berkata; “Aku telah
menerima uang mu.”
Mengapa
dia berkata seperti itu kepada saudara-saudara Yusuf? Karena saudara-saudaraYusuf
ingin mengetahui, mengapa uang mereka, (uang untuk pembelian gandum) dikembalikan
pada karung mereka masing-masing. Oleh pertanyaan ini, kepala rumah Yusuf
berkata; “Aku telah menerima uang mu.”
Padahal di dalam Kejadian 42:25;
jelas ketika Yusuf memerintahkan untuk mengisi karung mereka dengan gandum lalu
mengembalikan uang pembelian gandum mereka, untuk selanjutnya ditaruh dalam
karung masing-masing, jelas kepala rumah Yusuf pasti tahu karena kepala rumah
Yusuf adalah kepala manajemen. Kepala manajemen harus me-manage uang yang masuk dan uang yang keluar supaya dia bisa memberi
pertanggung jawaban.
Tetapi
lihatlah, saudara-saudara Yusuf justru berkata; mengapa uang untuk pembelian
gandum mereka, kembali ke karung mereka masing-masing.
Saudara,
apapun itu judulnya dan bagaimanapun itu bisa terjadi, kepala rumah Yusuf
berkata; “Aku telah menerima uang mu.”
Itu
sebabnya kepala rumah Yusuf berkata di dalam Kejadian 43:23; “Tenang
sajalah, jangan takut; Allah mu dan Allah bapa mu telah memberikan kepada mu HARTA
TERPENDAM dalam karung mu.”
Allah Abraham,
Allah Ishak, dan Allah Yakub itulah Alfa dan Omega, itulah yang
diberitakan oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Itulah harta terpendam
yang selama ini tersembunyi dari abad ke abad.
Jadi,
jika seorang pemimpin sidang jemaat di tengah ibadah pelayanan dalam sebuah kandang
penggembalaan sibuk menceritakan yang lain, ia tidak sibuk menceritakan pribadi
Yesus yang menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, maka jemaat itu
tidak akan pernah mengetahui harta terpendam, dengan lain kata; tidak akan
pernah mengenal Yesus secara pribadi.
Tetapi
lihatlah, kepala rumah Yusuf ini sungguh bijaksana, dia bagaikan kepala rumah
Tuhan yang setia dalam segenap rumah TUHAN di dalam hal menyampaikan Firman
yang disebut sebagai Pengajaran Salib padahal notabene dia adalah bangsa Kafir,
orang Mesir, bukan orang Yahudi, bukan bangsa Israel.
Kolose
1:24
(1:24)
Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan
dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu
jemaat.
Ayat
ini tidak berbicara bahwa rasul Paulus lebih sempurna daripada pribadi Yesus. Tetapi
maksudnya di sini adalah bahwa Rasul Paulus harus melanjutkan dan menceritakan
pribadi Yesus yang telah menderita sengsara di atas kayu salib supaya
penderitaan Kristus itu sempurna.
Kalau
hanya orang Yahudi yang mengetahui tentang kematian Yesus di atas kayu salib
maka penderitaan Yesus belum sempurna, tetapi penderitaan Kristus itu sempurna bilamana
berita itu sampai ke ujung bumi, sampai kepada kita malam ini, sebagai harta terpendam, yang tersembunyi dari abad ke abad namun telah
dinyatakan.
Itulah
dahsyatnya kedalaman Firman Allah yang dinyatakan kepada kita malam ini.
Jadi
saudara, kita sudah melihat Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub adalah
Alfa dan Omega, AKU ADALAH AKU.
Jadi
seorang utusan yang ditetapkan oleh TUHAN tidak boleh serampangan, dia harus
menyampaikan pengajaran salib kepada sidang jemaat. Dan kita sudah menerima
harta terpendam itu. Amin.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala Sidang;
Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment