KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 19, 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 16 FEBRUARI 2025






IBADAH RAYA MINGGU, 16 FEBRUARI 2025

WAHYU PASAL 18

Wahyu 18:20


Subtema:  LANGIT ADALAH TAKHTA ALLAH


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN, kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus; beribadah dan melayani kepada TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dari zangkoor.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube, maupun dari Facebook dimanapun saudara berada. Dan kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di tengah-tengah kita memberi satu sukacita, dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Firman TUHAN.  Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu

Sekarang tibalah kita membaca Wahyu 18:20, berarti ayat terakhir dari perikop pertama; “Jatuhnya Babel.”

Wahyu 18:20 

(18:20) Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."


Kalimat terakhir, di situ dikatakan: Allah telah menjatuhkan hukuman atas Babel, karena kamu.

"Kamu" 🡪 Sorga dan orang-orang kudus atau bumi.

Pendeknya, hukuman dijatuhkan atas Babel jelas karena Sorga dan orang-orang kudus di bumi ini

Ini adalah pembelaan TUHAN kepada saya dan saudara.


Hal itu bisa dilihat dari cara TUHAN menjatuhkan hukuman atas Babel, sebab kalau kita periksa Wahyu 18:8, terdapat dua jenis hukuman yang dijatuhkan atas Babel.

JENIS HUKUMAN YANG PERTAMA

Wahyu 18:8 

 (18:8) Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."


Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari.


Marilah kita membahas tentang: SATU HARI

Mazmur 84:11

(84:11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.


Intinya di sini: ada kata satu hari dan seribu hari.


Kita hubungkan ayat ini dengan...

2 Petrus 3:8

(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.


Di hadapan TUHAN satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.


Lanjut kita melihat…

Wahyu 20:4 --- Perikop: “Kerajaan seribu tahun damai”

(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.


Di sini kita melihat Ada jiwa-jiwa dimana kepalanya dipenggal (leher digorok) oleh pedang antikris, karena:

  • Firman Allah 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

  • Karena kesaksian tentang Yesus, disebut juga kesaksian Roh 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa ibadahnya tidak memuncak sampai kepada DOA PENYEMBAHAN.

Penyembahan artinya; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah, tidak lagi kepada yang lain.


Mereka itu adalah orang yang mati martir / mati syahid, dengan bukti; sekalipun ibadah mereka tidak sampai kepada tingkat ibadah tertinggi atau puncak ibadah, yakni; doa penyembahan, namun mereka…

  1. Tidak menyembah binatang itu = antikris.

  2. Tidak menyembah patung antikris = tidak menyembah berhala-berhala di bumi ini.

  3. Tidak menerima tanda antikris ditaruh pada dahi atau tangan kanan.

Singkat kata, orang yang mati martir (mati syahid) hidup kembali dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun damai, Pendeknya, kebangkitan yang pertama berlaku bagi mereka yang hanya mati martir.


Saya tidak berharap kalau ibadah kita tidak memuncak sampai doa penyembahan. Harapa dan doa saya sebagai gembala; supaya ibadah kita berada pada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak ibadah) itulah doa penyembahan. Namun, andaikata ibadah itu belum sampai kepada puncaknya…

  • Tolak untuk menyembah antikris dan yang terkait dengan gerakannya

  • Tolak untuk menyembah berhala-berhala di bumi ini, berarti; jangan jauh dari jam-jam ibadah, tekunlah dalam tiga macam ibadah pokok.

  • Kemudian, tolak untuk menerima cap meterai dari antikris yang akan ditaruh pada tangan kanan atau pada dahi.

Cap meterai dari antikris adalah 666.

Jadi kalau pun mati, leher / kepala dipenggal oleh pedang antikris, tetap akan mengalami kebangkitan yang pertama. Tetapi jauh lebih baik ibadah memuncak sampai doa penyembahan, sehingga bebas dari puncak pencobaan.


Jadi, untuk menghadapi puncak pencobaan pada saat antikris menjadi raja selama 3½ tahun di bumi, harus berada pada puncak ibadah (doa penyembahan). Inilah kelebihan TUHAN dalam kemurahan-Nya yang begitu besar kepada penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon. Tekunlah dalam tiga macam ibadah pokok!


Perlu untuk diketahui: kerajaan seribu tahun damai bila dikaitkan dengan peta zaman, terkena kepada hari yang ketujuh.

Ingat, di atas tadi kita sudah melihat, di hadapan TUHAN satu hari = seribu tahun dan sebaliknya, seribu tahun = satu hari.

TUHAN menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya selam enam hari.

Enam hari 🡪 Adam sampai sekarang, dengan pembagian sebagai berikut;

  • Zaman Adam sampai Abraham itu, 2000 tahun yang pertama.

  • Zaman Abraham sampai Yesus naik ke Sorga, itu 2000 tahun yang kedua.

  • Zaman Yesus naik Roh Kudus turun sampai sekarang, itu 2000 tahun yang ketiga, itu adalah zaman Roh Kudus

  • Sedangkan hari yang ketujuh itulah kerajaan seribu tahun damai, inilah yang dimaksud dengan satu hari.


Lebih rinci tentang satu hari, kita lihat pada ayat lain. Kita fokus dulu pada “SATU HARI” supaya kita tahu jenis penhukuman yang pertama.


Dalam Yohanes 11:8, murid-murid melarang Yesus untuk kembali ke Yudea. Karena, pada masa itu orang-orang Yahudi hendak melempari Yesus, lalu murid-murid itu berkata; masih maukah Engkau kembali ke sana?


Yohanes 11:9

(11:9) Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.


Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk dengan lain kata; tidak akan tersandung. Berarti, sebaliknya kalau orang berjalan pada malam hari ia akan tersandung. Jadi, selagi hari masih siang mari kita bekerja, karena nanti akan datang gelap malam dan sandungannya berat sekali, itu yang disebut dengan puncak pencobaan, siksaan yang dahsyat, yang tidak dapat ditanggung atau dilewati oleh siapapun.


Singkat kata, ada 12 jam dalam satu hari, berarti; dari jam 6 pagi sampai jam 6 sore. Sedangkan, satu hari berbicara tentang siang hari. Kalau kita berjalan di siang hari (dalam terang) maka; kaki tidak akan terantuk (tersandung). Tetapi kalau kita berjalan dalam gelap malam; kaki terantuk, sandungannya besar sekali, tepatnya pada saat antikris menjadi raja selama 3½ di bumi ini. Itu adalah sandungan yang begitu besar yang tidak dapat dilewati oleh setiap orang.

Oleh sebab itu, biarlah kita tetap berada dalam satu hari, berbicara tentang siang hari, itulah keadaan dari pada anak-anak terang.


Lanjut mengenai “siang hari”…

Wahyu 22:3-5 -- Perikop: Yerusalem yang baru

(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.


Satu kota tanpa malam itulah kota kudus Yerusalem baru = berada dalam keadaan siang hari.


Ada pujian dengan judul; SATU KOTA TANPA MALAM 

Satu kota tanpa malam di yerusalem baru, di rumah bapa surga mulia

Aku rindu ke sana bertemu Yesus Tuhanku, aku rindu kesana bersama dia

Reff:
Inilah harapanku, tujuan hidupku, dalam hidupku

Ingin bertemu Yesus Tuhanku, Raja damai Raja damai dalam hidupku

Kalau kita ada di Yerusalem baru, kaki kita tidak mungkin terantuk lagi saudara, karena tidak ada lagi sandungan. Itulah satu hari.


Jadi, saudaraku yang terkasih, malam ini kita sepakat bahwa satu hari berbicara tentang kerajaan Sorga.


Kita lanjutkan hal itu dalam...

Yesaya 66:1 --- Perikop: Keselamatan sesudah hukuman

(66:1) Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?


Di sini TUHAN berkata; langit adalah takhta-Ku.

Singkat kata, langit 🡪 kerajaan Sorga dan kerajaan Sorga adalah takhta Allah


Dalam Wahyu 18;20 di situ dikatakan -- Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu yaitu; di langit dan di bumi (orang-orang kudus-Nya). Sementara pada  Yesaya 66:1 langit adalah kerajaan Sorga dan kerajaan Sorga itu adalah takhta Allah.


Pertanyaan: Siapakah yang dimaksud dengan takhta Allah?

Untuk memperoleh jawaban kembali kita melihat ayat yang sama…

Wahyu 22:3-5

(22:3) Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, (22:4) dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. (22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.


Kota kudus Yerusalem baru, itulah mempelai wanita TUHAN dijadikan sebagai takhta Allah dan takhta Anak Domba.

Jadi, siapakah yang dimaksud dengan takhta Allah? Itulah mempelai wanita TUHAN.


Bukti mempelai wanita TUHAN adalah takhta Allah ada 3 (tiga):

  1. Hamba-hamba-Nya beribadah kepada TUHAN.

Saudara, kalau kita mau berbakti kepada TUHAN, ingat, kita tidak mungkin jatuh di dalam penyembahan berhala, karena hanya kepada TUHAN saja kita berbakti.


  1. Mereka akan melihat wajah-Nya = berhadapan secara face to face = saling kenal mengenal berarti; setia menyangkal diri dan memikul salib. Itu namanya mengenal TUHAN secara pribadi. Kalau mengenal TUHAN hanya karena kesaksian, karena mujizat, berkat-keberkatan, berhasil keberhasilan, orang semacam ini belum tentu mengenal TUHAN secara pribadi. Tetapi, bilamana anak-anak TUHAN (kita sekaliannya) mau menyangkal diri, mau memikul salibnya, mau mengikut TUHAN, tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan = mengenal TUHAN secara pribadi.


Dari tadi, saat saya menaikkan pujian pujian, saya berkata; pujian ini datang dari Sorga, ini adalah hasil dari pergumulan. Karena, semua pujian ini terkait dan menyambung dengan Firman Allah yang kita terima malam ini saudara. 

Aku rindu mengenalMu

MengenalMu secara pribadi

Bukan hanya kukagumi

Semua karya dan ciptaanMu

Tapi tiada ku kenal pribadi

Semuanya sia-sia saja


Reff:

Aku mengenalMu secara pribadi

Hingga ku tahu rencanaMu

Aku mengenalMu secara pribadi

Lewat Firman dan Roh Kudus kukenal


Sebetulnya Firman dan Roh Kudus juga bicara tentang salib, karena pribadi yang disalibkan itu setelah naik, Roh Kudus turun. Jadi, mengenal TUHAN secara pribadi berati; menyangkal diri, memikul salib, setia mengikut TUHAN dan tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan. Itulah takhta Allah.


Jadi, kita harus claim dengan kuat bahwa mempelai wanita TUHAN adalah takhta Allah.  TUHAN tidak sudi yang lain menjadi takhta Allah, kalau kita lihat Yesaya 66:1 --- Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?


Jadilah takhta Allah! Terus ikut geraknya Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, jangan tinggalkan lagi, supaya kita menjadi mempelai TUHAN. Kalau mau diberkati, dengarlah Firman tentang berkat-berkat, kalau mau lihat mujizat, ikuti berita tentang mujizat-mujizat. Tetapi, kalau mau menjadi mempelai TUHAN, ikuti Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Itulah hak kesulungan itu bagi kita, “karena kamu” (saya dan saudara), TUHAN timpakan hukuman atas perempuan Babel. Siapa kamu? Mempelai TUHAN. Karena mempelai TUHAN mau dijadikan sebagai takhta Allah, dan supaya rencana ini terwujud, maka perempuan Babel harus di hukum dalam satu hari. 


  1. Nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.

Singkat kata, “mereka” di sini adalah mempelai TUHAN

Mari kita lihat satu pembuktian yang akurat...

Wahyu 14:1 -- Perikop: Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya 

(14:1) Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya


Inti dari mempelai TUHAN ada 144.000 orang yang telah ditebus dari bumi.

Kemudian, di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya

Artinya: dipikiran dari inti mempelai tidak ada lagi yang lain selain Tuhan Yesus Kristus, Mempelai Pria Sorga.


Kemudian di sini dikatakan: Anak Domba berdiri di bukit Sion 🡪 gunung Sion /mempelai wanita TUHAN adalah takhta Allah. Jadi, tidak perlu ragu lagi, yang menjadi takhta Allah adalah gunung Sion, Yerusalem baru, mempelai wanita TUHAN, tidak ada lagi yang lain.


Saudara, saya rindu kita semua berhasil dan diberkati oleh TUHAN, tetapi, biarpun seseorang berhasil karena jungkir balik untuk mengolah usaha (bisnis); dia tidak bisa menjadi takhta Allah, karena TUHAN sudah menjadikan gunung Sion, Yerusalem baru, mempelai wanita TUHAN menjadi takhta Allah. Berarti kalau ia bukan tahkta Allah, semua akan dihukum seperti perempuan Babel.


Jadi, dari cara penghukuman yang pertama itulah “satu hari”, sudah jelas sekali bahwa TUHAN sangat memperhatikan mempelai wanita TUHAN. karena mempelai wanita TUHAN, milik kepunyaan-Nya hendak dijadikan sebagai takhta Allah, takhta Anak Domba. Terpujilah kasih karunia TUHAN, karena kita digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.


Yel-yel….

"PENGAJARAN MEMPELAI DALAM TERANG TABERNAKEL"

MENDAHSYATKAN


“YANG MENDAHSYATKAN”
PENGAJARAN MEMPELAI DALAM TERANG TABERNAKEL



Perlu untuk diketahui: takhta Allah jika dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada Tabut Perjanjian.


Marilah kita berangkat untuk melihat: TABUT PERJANJIAN

Keluaran 25:10-11, 17-20--- Periko: Mengenai tabut perjanjian

(25:10) "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. (25:11) Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. (25:17) Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. (25:18) Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. (25:19) Buatlah satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya. (25:20) Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub itu.


Tabut perjanjian terdiri dari 2 bagian, yaitu:

  1. Peti / Tabut → sidang mempelai wanita TUHAN dalam keadannya yang sempurna.

Tanda sempurna: tabut yang terbuat dari kayu penaga disalut dengan emas murni dari dalam dan dari luar. 

Artinya: daging dengan segala tabiat-tabiatnya yang jahat itu tidak nampak lagi

  • Kayu penaga → daging dan tabiat-Nya.

  • Emas murni → kemuliaan dan kesucian Roh Kudus, sehingga tabiat daging (kayu penaga) tidak nampak lagi

  1. Tutup pendamaian dengan dua kerub di atasnya 🡪 Allah Trinitas di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Pria Sorga.

  • Tutupan grafirat 🡪 pribadi Allah Anak = YESUS

  • Kerub pertama 🡪 Allah Bapa = TUHAN.

  • Kerub kedua 🡪 Allah Roh Kudus = KRISTUS.

Jadi, dua kerub seiras dengan tutupan grafirat 🡪 pribadi Allah di dalam nama TUAN Yesus Kristus yang adalah Mempelai Pria Sorga.


Arti rohani Tabut Perjanjian:

  1. Takhta Allah.

  2. Hubungan nikah sidang jemaat dengan Kristus berdasarkan kasih

Jadi, dasar dari hubungan nikah adalah kasih.


Berulang kali saya sampaikan, tidak ada rasa bosan bagi saya, asal saudara jangan bosa juga, untuk pemuda dan pemudi, kalau mau masuk dalam nikah harus mantap untuk hidup dalam kasih agape. Kalau belum mantap dalam kasih agape, jangan masuk dalam nikah, hati-hati, supaya nikahmu jangan menjadi korban pembuliaan dunia dan setan. Tetapi kalau hidupmu sudah mantap, hidup dalam kasih agape, tekun dalam tiga macam ibadah puncaknya kasih (doa penyembahan) barulah masuk dalam nikah. Karena dasar dari nikah baik nikah secara jasmani (suami isteri) maupun nikah rohani (hubungan jemaat dengan Kristus sebagai Kepala) adalah kasih, tidak ada lagi dasar yang lain.


Satu sisi saya bersedih melihat nikah yang tidak ada doa restu dari orangtua dan teramat lebih bapa gembala (ibu arti rohaninya bapa gembala), dengan lain kata; tidak melibatkan TUHAN di dalamnya, saya sedih dan itu hampir terjadi di Sumatera dari seorang wanita. Namun dibalik itu TUHAN beri sukacita malam ini, tidak saya duga-duga, TUHAN kembalikan kepada kita Ibu Handoyo, sudah lama tidak beribadah. Dibalik dukacita, TUHAN berikan kepada saya sukacita. Sukacita saya tentu sukacita saudara, sudah pasti, tidak mungkin tidak. Dibalik dukacita ada sukacita.


Jadi saudara, jangan pernah berhenti berdoa. Anak doakan orangtua dan orangtua doakan anak-anakmu. Tetapi, orang tua juga beri teladan, jangan bolong dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok. Menginginkan anak menjadi baik, tetapi ibadah kita bolong-bolong, bagaimana doa kita didengar TUHAN? 

Tetapi malam ini, dari Firman yang kita dengar, kita rindu menjadi takhta Allah. Kalau kita menjadi takhta Allah, kita bebas dari penghukuman, seperti TUHAN menghukum perempuan Babel.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan, arti rohani TABUT PERJANJIAN:

  1. Takhta Allah.

  2. Hubungan nikah sidang jemaat dengan Kristus berdasarkan kasih.

Jadi, untuk masuk dalam nikah, mantapkan dulu diri ini untuk menghidupi kasih Allah. Kalau belum, janga. Tetapi kalau toh juga tidak mau mendengar Firman Allah, nasihat Firman, keputusan tetap di tangan anda. TUHAN tidak pernah memaksa untuk ikut TUHAN dengan sungguh-sungguh, hanya memberi tahu kepada kita “ini loh jalannya.” 

Dan dari sejak semula TUHAN juga sudah mengatakan itu kepada nikah Adam. Taman Eden 🡪 ibadah, di situ ada sepasang nikah. Jadi nikah itu adalah ibadah dan ibadah adalah nikah. Hubungan kita dengan TUHAN adalah hubungan nikah.


Sebagaimana dalam….

Kejadian 2:15-17

(2:15) TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (2:16) Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, (2:17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."


Inilah syaratnya, yaitu; mengusahakan dan memelihara ketekunan tiga macam ibadah di tamannya TUHAN Yesus, Tanah Permai, di sebelah barat.


Jadi sekali lagi saya sampaikan, dalam pengikutan kita, TUHAN tidak pernah memaksa, tetapi ada syarat; kalau mau usahakan dan pelihara taman Eden, dengan lain kata pelihara ketekunan dalam tiga macam ibadah. Tetapi jangan kau makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Jadi, dalam mengikuti TUHAN; tidak ada unsur paksaan, keputusan tetap di tangan kita. Tetapi saya tidak akan berhenti memberi pengertian, sesuai dengan takaran kasih karunia yang dipercayakan oleh TUHAN kepada saya.


Keluaran 25:22

(25:22) Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk disampaikan kepada orang Israel."


Di atas Tabut Perjanjian….

  1. Allah berhadirat.

  2. Allah berfirman.

  3. Allah memerintah.


Singkat kata, langit (kerajaan Sorga) adalah takhta Allah 🡪 gunung Sion yakni; sidang mempelai wanita TUHAN, gereja TUHAN yang sempurna, berarti sudah dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna lewat Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.


Wahyu 18:20

(18:20) Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu."


Karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.

"Kamu" 🡪 yang di langit dan di bumi. Dan kita sudah melihat, alasan TUHAN menghukum Babel, jelas karena “kamu”, terkait dengan langit adalah kerajaan Sorga, itulah takhta Allah.  Dari mana kita bisa melihat? Dari jenis penghukumannya yaitu; dihukum dalam satu hari


Jadi, Allah menjatuhkan penghukuman atas Babel karena langit.

Langit adalah gambaran dari kerajaan Sorga (takhta Allah) 🡪 gunung Sion / mempelai TUHAN.

Perlu untuk diketahui, di gunung Sion ada damai sejahtera, sebab di atas gunung Sion Allah bertakhta di dalamnya.


Mazmur 2:1 --- Perikop: “Raja yang diurapi TUHAN”

(2:1) Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?


Di sini kita melihat, bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa rusuh, karena mereka-reka perkara yang sia-sia dengan lain kata; kesukaannya hanya untuk mencari perkara yang sia-sia saja. 


Mazmur 2:2-3

(2:2) Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: (2:3) "Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!"


Selain rusuh, kita lihat di sini; raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya. 


Mazmur 2:4

(2:4) Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.


Kalau kita hanya sibuk mencari perkara  yang sia-sia, lalu terjadi rusuh, TUHAN tertawa dan mengolok-olok.

Banyak orang Kristen sebetulnya sudah diolok-olok dari Sorga; tetapi tidak sadar. Kalau manusia yang mengolok-olok dia, dia malu dan merah, tetapi kalau  TUHAN yang mengolok-olok; tidak peduli, sudah mati rasanya, itulah manusia duniawi


Mazmur 2:5

(2:5) Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya:


TUHAN menyatakan satu amarah, dan murka yang sangat besar kepada mereka, itulah raja-raja dan pembesar-pembesar di bumi, yang bersepakat melawan TUHAN.


Semakin hari, langit, bumi serta unsur-unsurnya rusak, seiring rusaknya laku manusia. Berkali-kali saya sampaikan, hari-hari ini hujan sebentar saja, banjir dimana-mana, bukan hanya satu lokasi atau satu daerah atau satu provinsi, tetapi hampir semua provinsi. Dulu, yang namanya gunung seperti Papua sangat jarang sekali terdengar banjir. Namun tahun yang lalu Jayapura sudah mengalami kebanjiran, ini adalah barometernya. Semua sudah mengalami kebanjiran hebat baik secara jasmani, maupun secara rohani. Gunung juga meletus, lalu terjadi banjir bandang, longsor terjadi dimana-mana, jalan amblas, banjir rob dan kasih semakin dingin. Jadi, dunia ini. bumi ini, sudah tidak enak dan nyaman lagi untuk dihuni. Dan  TUHAN sedang mengolok-olok penduduk bumi yang sedang bersepakat melawan TUHAN. 


Sekarang Mazmur 2:1-5 kita bandingkan dengan takhta Allah itulah mempelai TUHAN / gunung Sion.

Mazmur 2:6

(2:6) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"


Jadi jelas sekali, di atas gunung Sion:

  • Allah bertakhta.

  • Ada damai sejahtera.

Tetapi, bila dia bukan gunung Sion, bukan mempelai TUHAN, maka, dia akan menerima hukuman dari TUHAN, TUHAN akan menghukum, menertawakan dan mengolok-olok dia dari Sorga.


Inilah jenis penghukuman yang pertama yaitu; segala jenis malapetakanya akan datang dalam satu hari.

Berbicara soal “satu hari”, itu berbicara tentang kerajaan Sorga. Sementara kerajaan Sorga adalah takhta Allah. Lalu siapa yang dikatakan sebagai “takhta Allah? Itulah gunung Sion, kota kudus Yerusalem baru, sidang mempelai wanita TUHAN, gereja TUHAN yang sempurna; masuk dalam pembangunan tubuh Kristus lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Di atas gunung Sion ada damai sejahtera, di luar gunung Sion; tidak ada damai sejahtera, sebaliknya mengalami penghukuman seperti TUHAN menghukum perempuan Babel.


Doa dan harapan saya, kiranya keluarga besar GPT “Betania” Serang & Cilegon; menjadi takhta Allah. TUHAN tidak menginingkan yang lain menjadi “takhta Allah.”  TUHAN mau mempelai TUHAN yang menjadi takhta-Nya, tidak ada yang lain.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment