IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 FEBRUARI 2025
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:11
(Seri 10)
Subtema: KEMALANGAN DAN DICELA
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dihimpunkan oleh dua tangan TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung online/live streaming/video internet, baik dari Youtube, maupun dari Facebook, atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan.
Doa dan harapan saya kiranya damai sejahtera turun dari Sorga memenuhi kehidupan kita masing-masing, memberi satu sukacita dan kebahagiaan disaat kita mendengar firman TUHAN, dekat kaki TUHAN. Namun tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Yehuda berkhianat dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab...
Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.
Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Peristiwa tersebut ditulis dengan jelas oleh nabi-nabi TUHAN, secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.
Malam ini kita masih membahas…
Tentang: YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.
Kisah tersebut dapat kita temukan di dalam Nehemia 13:23.
Nehemia 13:23
(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.
Orang-orang Yahudi memperistri:
Perempuan-perempuan Asdod.
Perempuan-perempuan Amon.
Perempuan-perempuan Moab.
Pendeknya, orang-orang Yahudi menikah dengan anak perempuan "allah asing" disebut juga dengan kawin campur.
2 Korintus 6:14
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Orang-orang percaya apabila menikah dengan orang-orang yang tidak percaya disebutlah itu kawin campur atau pasangan yang tidak seimbang
Orang-orang percaya → anak-anak Allah yang senantiasa berbakti kepada Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub, itulah Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah yang berkuasa, TUHAN dan Juruselamat yang berdaulat atas setiap kehidupan kita.
Orang-orang yang tidak percaya → anak-anak perempuan allah asing yang senantiasa hidup di dalam penyembahan berhala.
Sebenarnya, nikah campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang; DILARANG KERAS oleh TUHAN, sekali-kali hal itu tidak diizinkan dan tidak ada restu oleh TUHAN. Hal ini harus diperhatikan oleh anak-anak TUHAN, teramat lebih pemuda/pemudi. Tetapi, orang tua juga harus memperhatikan ini supaya bisa mempersiapkan putra dan putrinya ke depan.
Oleh sebab itu, pemuda dan pemudi, kalau mau menikah harus terlebih dahulu mendapat doa dan restu dari orangtua, juga mendapat doa dan restu dari bapa rohani.
Tujuannya; supaya nikah rumah tangga, serta buah nikahmu diberkati oleh TUHAN.
Pendeknya, mendapat doa dan restu dari kedua orangtua dan bapa rohani (gembala sidang) = melibatkan TUHAN di dalam nikah dan rumah tangga itu, sehingga apapun yang terjadi dalam nikah, TUHAN yang bertanggung jawab.
Saudara tahu dengan pasti, dua hati yang berbeda jika dipersatukan, itu tidak semudah membalikan telapak tangan, pasti ada perselisihan, persoalan. Tetapi, sesulit apapun persoalan, jika TUHAN dilibatkan di dalam nikah itu, pasti TUHAN yang bertanggungjawab dan menyelesaikan segala sesuatunya. Itulah pentingnya menikah dengan doa dan restu dari kedua orang tua serta doa dan restu dari bapa rohani (gembala sidang). Itu harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
Sekali lagi saya sampaikan, pemuda dan pemudi, perhatikanlah Firman TUHAN soal kawin campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang ini. Tetapi orangtua juga harus memperhatikannya, supaya orangtua mempersiapkan nikah-nikah dari putera-puteri, karena putera-puteri itu titipan TUHAN, bukan milik / kehendak sendiri. Hal ini sudah kita pelajari pada minggu yang lalu.
Sekarang kita akan memasuki ayat yang baru (berkat yang baru). Tetaplah berdoa dalam Roh supaya kita mendapatkan pertolongan dari ayat yang baru.
Nehemia 13:28-29
(13:28) Seorang dari anak-anak Yoyada bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu. Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku. (13:29) Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.
Selanjutnya di sini kita melihat bahwasanya seorang imam menjadi menantu Sanbalat, orang Horon atau orang Horoni. Persamaannya, imam tersebut menikah dengan anak perempuan allah asing, disebutlah itu kawin campur (menjadi pasangan yang tidak seimbang).
Seharusnya....
Imam menikah dengan seorang imam.
Lewi menikah dengan Lewi.
Pelayan TUHAN menikah dengan pelayan TUHAN.
Hamba TUHAN (hamba kebenaran) menikah dengan hamba TUHAN (kebenaran).
TUHAN tidak mengizinkan kawin campur (pasangan yang tidak seimbang), TUHAN mau hamba kebenaran menikah dengan hamba kebenaran, jangan sampai hamba kebenaran menikah dengan orang yang tidak mengerti apa-apa, walaupun dia orang kristen, kalau menurut saya. Kalau calon pasanganmu itu membuat jarakmu semakin jauh dari TUHAN, ya jangan lanjutkan. Manusia hidup bukan dari roti atau makanan atau pakaian atau apapun yang ada di dunia ini, tetapi manusia hidup dari setiap perkataan, itulah firman Allah yang keluar dari mulut Allah, itu jaminan hidup.
Ironisnya, imam tersebut ternyata adalah anak dari imam besar Yoyada, seorang imam besar yang setia di hadapan Allah. Ketika Atalya hendak membunuh Yoas, Yoyada berusaha menyembunyikannya, karena Yoas ini yang akan melanjutkan pemerintahan dengan lain kata; menjadi raja atas Yehuda. Yoas disembunyikan di dalam rumah TUHAN untuk beberapa tahun lamanya (kurang lebih 7 tahun), karena dialah yang akan mewarisi takhta kerajaan atas Yehuda. (Ayat referensi: 2 Raja-raja 11)
Jadi sekali lagi saya sampaikan, Yoyada adalah seorang imam besar yang setia kepada Raja di atas segala raja, itulah Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Allah yang hidup, Allah yang berkuasa. Tetapi sangat disayangkan, satu orang dari antara anak imam besar Yoyada ternyata menjadi menantu Sanbalat, orang Horon atau orang Horoni. Jadi Sanbalat itu bukan orang Israel, bukan orang Yehuda atau Yahudi, tetapi orang Horoni.
Pendeknya; anak imam besar Yoyada….
Telah mencemarkan jabatan iman.
Jangan cemarkan jabatan imam, ini harus jadi peringatan bagi kita semua. Jangan sampai Firman Allah yang sudah kita terima dari TUHAN, kita lupakan begitu saja, semestinya, itu menjadi praktek dalam kehidupan kita.
Telah merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi (para imam).
Sebab kita tahu, bahwasanya dalam kitab Bilangan 3:8 TUHAN telah mengangkat suku Lewi menjadi imam / pelayan TUHAN / anak sulung, untuk tugas yang mulia.
Melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di Tabernakel (kemah pertemuan).
Menjadi pendamaian atas dosa-dosa umat Israel.
Tetapi, bilamana seorang imam mengambil anak perempuan allah asing dengan lain kata; masuk dalam nikah campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang = merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi.
Itu sebabnya seorang imam harus menikah dengan imam, supaya pasangan itu sama-sama melayani TUHAN, kalau tidak, pasti terseret dengan maunya pasangan itu, tidak bisa bertahan. TUHAN mau nikahmu menjadi pelayan TUHAN, bahkan buah nikahmu mengerti bahasa kasih, turut melayani TUHAN kelak, itu yang TUHAN kehendaki. Jadi, kalau seorang imam menikah dengan anak perempuan allah asing, (tidak mengerti pelayanan), suatu saat imam ini akan terseret; (turun dari pelayanan), itu sudah pasti tidak bisa dipungkiri.
Saudara lihat, berapa banyak orang yang awalnya hanya berlibur beberapa bulan, ternyata terseret dengan arus dunia, jadi tidak boleh bermain-main. Kekuatan kita tidak seberapa menghadapi dunia dan arusnya, setan dengan tipu dayanya. Kalau sampai hari ini kita terpelihara, tergembala dengan sungguh-sungguh; dan menjadi suatu kehidupan yang taat, setia, dengar-dengaran, mengikuti geraknya Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel yang menggembalakan kita sampai sejauh ini, itu karena kemurahan TUHAN. TUHAN akan terus berkemurahan jikalau kita tetap hidup dalam kemurahan itu, dan kita akan bergerak sesuai dengan kemurahan TUHAN.
Singkat kata, anak Imam besar Yoyada ini adalah seorang imam, tetapi sayangnya menjadi menantu Sanbalat, orang Horoni, dia sudah merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi. Jangan kita merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi, jika kita diangkat menjadi anak sulung; tetaplah menjadi anak sulung, jangan turun dari situ.
Inilah yang menjadi keinginan Sanbalat sehingga memberikan anak perempuannya menjadi istri bagi anak laki-laki imam besar Yoyada, yaitu; untuk merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi. Maka, Sanbalat memberikan anak peremuannya menjadi isteri bagi anak laki-laki dari imam besar Yoyada.
Jadi hati-hati terhadap tipu daya iblis atau setan. Jangan saudara berpikir, karena calon pasangan putra atau putri saudara seorang yang berhasil di dunia, tetapi tidak mengenal ibadah dan pelayanan, saudara jangan bahagia disitu, sebab kebahagiaanmu itu sifatnya sementara. Saya berani mengatakan itu, karena itu adalah tipu daya dari Sanbalat (iblis/setan); merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi.
Jadi para orang tua berdoa sungguh-sungguh, doakan putra dan putrimu masing-masing supaya tetap tekun dalam tiga macam ibadah pokok dan setia didalamnya untuk menantikan kedatangan TUHAN kembali. Doakan putra dan putri tetap tergembala, digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel lewat ketekunan tiga macam ibadah pokok, dalam satu kandang penggembalaan oleh seorang gembala, karena gembala yang tau penyakit dari domba-domba sehingga dia tau juga memberi kesembuhan.
Sesungguhnya, SIAPAKAH SANBALAT INI?
Nehemia 4:1 --- Perikop: Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
Mega proyek Allah adalah kita dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Tetapi lihatlah di sini, ternyata ada orang-orang yang menentang pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Itu sebabnya di atas tadi saya katakan; hati-hati dengan tipu daya dari iblis setan, karena dia halus sekali. Jadi kalau seseorang tidak tinggal di dalam TUHAN, dia tidak akan pernah mengerti itu. Itu sebabnya kita harus sungguh-sungguh menyerahkan diri untuk tetap berada di dalam gunung batu itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus yang telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib.
Nehemia 4:1A
(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi
Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok yang telah diruntuhkan.
Tembok Yerusalem telah diruntuhkan zaman Nebukadnezar. Lalu Rumah TUHAN terbengkalai, kemudian peralatannya diangkut ke Babel pada zaman Nebukadnezar.
Raja Artahsasta (raja Persia) mengizinkan Nehemia kembali ke Yerusalem. Sebetulnya Nehemia ini salah satu juru minum daripada raja Artahsastra pada masa itu di pembuangan di Babel yang akhirnya kerajaan Babel terbelah dua menjadi Media dan Persia, Irak dan Iran yang sekarang.
Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; Raja Artahsasta (raja Persia) itu mengizinkan Nehemia kembali ke Yerusalem dalam rangka:
Membangun kembali tembok Yerusalem yang telah menjadi reruntuhan.
Memperbaiki pintu-pintu gerbang Yerusalem yang telah hangus dibakar oleh api.
Sebab, dengan runtuhnya tembok Yerusalem dan pintu gerbangnya terbakar oleh api, itu merupakan cela bagi Yehuda.
Ayat referensi….
Pada Nehemia pasal 1-2, Nehemia memohon kepada Artahsasta, supaya ia diberi izin, lalu membawa surat kuasa dari raja untuk kembali membangun tembok Yerusalem.
Setelah kembali ke Yerusalem…
Nehemia 2:17
(2:17) Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
Jadi, dengan runtuhnya tembok Yerusalem dan terbakarnya pintu-pintu gerbang di Yerusalem, itu adalah…
Kemalangan yang dialami oleh orang-orang Yahudi.
Kemudian, itu juga merupakan cela bangsa-bangsa lain.
Kemudian, ketika Nehemia sedang membangun kembali tembok Yerusalem:
Bangkitlah amarah Sanbalat.
Ia sangat sakit hati.
Sebetulnya, Sanbalat bukan orang Yehuda dan Israel, dia adalah orang Horon (satu kali disebut orang Horoni). Berarti tidak ada kaitannya dengan rencana pembangunan tembok yang runtuh serta pintu yang terbakar.
Jadi, seandainya orang-orang Yahudi membangun kembali tembok yang runtuh; tidak ada kaitannya.
Kita membangun rumah dengan baik, masa orang lain harus marah, masa orang lain harus sakit hati, itu kan tidak masuk akal. Kita membangun tembok rumah atau pagar rumah kita, dan tidak mengganggu orang lain, dan orang lain menjadi marah lalu sakit hati, itu kan tidak masuk akal. Ini juga yang terjadi; Sanbalat marah dan sakit hati, tidak masuk akal. Dari sini kita bisa berpikir berarti "ada sesuatu" yang tidak beres.
Nehemia 4:1-2
(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi (4:2) dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
Sanbalat mengolok-olok orang Yahudi dan berkata: apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Dari perkataan ini menunjukkan bahwasanya Sanbalat menganggap lemah orang-orang Yahudi, lebih tepatnya mengecilkan orang-orang Yahudi.
Saudara, tiada satupun bangsa di bumi ini yang dapat mengecilkan umat Israel. Satu-satunya bangsa yang dipilih langsung oleh TUHAN hanyalah bangsa Israel, tidak ada yang lain. Jadi semestinya, Sanbalat ini pun tidak dapat mengecilkan orang-orang Yahudi. Tetapi kenyataanya Sanbalat ini mengolok-olok dan menganggap lemah orang-orang Israel (orang-orang Yahudi), itu adalah keangkuhan Sanbalat.
Kembali kita memperhatikan….
Nehemia 2:17
(2:17) Berkatalah aku kepada mereka: "Kamu lihat kemalangan yang kita alami, yakni Yerusalem telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar. Mari, kita bangun kembali tembok Yerusalem, supaya kita tidak lagi dicela."
Dengan runtuhnya tembok Yerusalem, itu adalah....
Kemalangan di pihak orang-orang Yahudi.
Dicela oleh bangsa-bangsa lain.
Kita lihat persamaannya dalam…..
Yesaya 5:7
(5:7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.
Kebun anggur TUHAN ialah Israel.
Saudara, TUHAN menantikan buah anggur yang manis, ibadah dan pelayanan kita mau dicicipi oleh TUHAN.
Jadi, jangan sengaja terlambat datang ibadah, lalu duduk-duduk di luar sana. Jangan diulangi lagi hal itu, jangan membangun patung berhala buatan tangan sendiri, itu tidak baik. Kalau kita menyembah TUHAN, ikuti aturan TUHAN, dalam ibadah tidak boleh seenaknya sendiri, apalagi seorang imam; harus jadi contoh.
Pendeknya, dari pernyataan ini, kita bisa melihat bahwa TUHAN mendambakan untuk mencicipi buah anggur yang manis, itulah buah dari ibadah dan pelayanan kita kepada TUHAN.
Sedangkan Yehuda adalah tanam-tanaman kegemaran TUHAN.
Kita tahu bahwa di ladang TUHAN ada tanam-tanaman yang berwarna-warni, itu bicara soal karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang berbeda-beda. Imam-imam tentu saja melayani sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang dipercayakan oleh TUHAN kepadanya, itu adalah tanam-tanaman kegemaran TUHAN. TUHAN gemar melihat imam-imam yang melayani sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan yang dipercayakan, senang sekali TUHAN melihatnya.
Namun sangat disayangkan, kebun anggur TUHAN menghasilkan buah anggur yang asam yaitu: kelaliman dan keonaran. Sedangkan…..
Buah anggur yang manis itulah keadilan dan kebenaran.
Sementara buah anggur yang asam adalah kelaliman dan keonaran.
Lalim = jahat, sedangkan onar = bikin susah saja, tidak bawa damai sejahtera.
Yesaya 5:5-6
(5:5) Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; (5:6) Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya.
Akibat kebun anggur menghasilkan buah anggur yang asam yaitu; kelaliman dan keonaran dari bangsa Israel…
Pagar duri ditebang.
Dampak negatifnya; kebun dimakan habis, artinya; kehilangan harta rohani yaitu; karunia-karunia jabatan Roh El-Kudus.
Saudara, saya sampaikan dengan tandas, dengan kasih dan dengan tegas; karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus yang berbeda-beda (beragam), dipercayakan oleh TUHAN kepada seorang imam sebagai harta rohani yang indah. Oleh sebab itu, hendaknya dijaga, dipelihara, dipertahankan oleh seorang imam/pelayan TUHAN/ anak sulung, sebab, satu kali semua itu akan dimakan habis (dirampas), dan kalau itu dirampas, tentu saja seorang imam akan menderita.
Lihat, dalam Kidung Agung 5:3-7, Mempelai Laki-Laki datang mengetuk pintu. Tetapi mempelai perempuan tidak membukanya, dengan berbagai-bagai alasan:
“Bajuku telah kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi?”
“ Kakiku telah kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?"
Ini adalah kebenaran diri sendiri.
Akhirnya pada ayat 5-7 --- Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing pintu. Kekasihku kubukakan pintu, tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Jadi, hati-hati dengan kebenaran diri sendiri, jangan egois, kesempatan hanya satu kali. Oleh sebab itu, imam-imam harus memperhatikan harta yang berharga itu, jangan sampai dimakan habis.
Kemudian --- seperti pingsan aku ketika ia menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya. Lihatlah, ketika Mempelai Laki-Laki meninggalkan dia --- aku ditemui peronda-peronda kota (pada saat antikris berkuasa dan menjadi raja), dipukulinya aku, dilukainya, selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok. Jadi, semua yang di miliki itulah harta rohani; karunia-karunia dan jabatan Roh El-Kudus, kalau tidak dijaga dengan baik, satu kali dimakan habis oleh setan. Dan kalau setan merampas apa yang dipunya oleh seorang imam, dia akan dipukuli dan dilukai (menderita hebat). Belum pernah saya melihat seorang imam turun dari pelayanan, lalu berkata; aku bahagia.
Seorang imam perempuan (anak gadis) pulang kampung. Di sana, entah dia atau orangtuanya bercerita kepada seorang hamba TUHAN, bahwa ketika dia meninggalkan penggembalaan ini, dia berkata; “aku sekarang seorang yang merdeka dan bebas.” Dia tidak tahu, ketika dia melepaskan diri dari ibadah dan pelayanan (ikatan dengan TUHAN), maka; dia menjadi terikat dengan setan, dia tidak sadar itu. Akhirnya sekarang; masuk dalam nikah campur, tidak mendapat doa dan restu orang tua, apalagi gembalanya. Dilukai, dipukulilah dia, dan akhirnya berkata; “biarpun aku setengah tahun menikah dan menjadi janda aku siap,” perkataan macam apa seperti itu? Pemikiran seseorang menjadi bodoh kalau dia tinggalkan TUHAN.
Ini menjadi pelajaran bagi imam-mam, sebab itu, jangan sakit hati kalau ada didikan dan teguran dari gembala, supaya terpelihara apa yang dipercayakan oleh TUHAN. Kalau kita tidak tergembala dengan sungguh-sungguh, harta rohani yang kita punya ini habis semua, kebenaran habis, Roh kudus habis, karunia Roh kudus juga habis, kasih dari sorga juga habis, ini kemalangan.
Melanda temboknya, sehingga kebun anggur itu diinjak-injak.
Artinya; satu kali masuk dalam aniaya besar, yaitu pada saat antikris menjadi raja atas dunia ini. Pada saat itu ada siksaan yang dahsyat dan ada juga yang diinjak-injak.
Jadi saudara, kalau kita merenungkan kasih sayang dan kasih setia TUHAN itulah kemurahan TUHAN yang telah dianugerahkan bagi kita siang dan malam, maka kita akan berkata; kitalah orang yang berbahagia. Karena ternyata, apa yang dipercayakan oleh TUHAN, itu cara TUHAN untuk memelihara kehidupan kita sekarang, besok, lusa sampai kesudahan dunia ini. Terkadang, bila Roh kudus mencekram kehidupan kita sepenuhnya, saat itu kita renungkan kebaikan TUHAN dan segala pertolongan TUHAN, disitu air mata tidak bisa terbendung.
Kemudian, kebun anggur itu pun ditumbuhi oleh rumput duri dan onak duri.
Kalau kebun anggur ditumbuhi oleh rumput duri dan onak duri, ini adalah tanda bahwa kebun anggur tersebut tidak diranting atau tidak disiangi, dengan lain kata; tidak dibersihkan oleh firman Allah (tidak mengalami penyucian).
Kita tau bahwa dalam Yohanes 15:1-3 ada kisah mengenai kebun anggur --- "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. --- Tetapi lihatlah, di atas tadi; kebun anggur itu ditumbuhi onak duri, tanda bahwa kebun anggur tidak diranting, tidak disiangi atau tidak dibersihkan oleh firman Allah (tidak mengalami penyucian).
Seandainya seorang imam melayani TUHAN dengan sungguh-sungguh, maka dia akan terus disiangi, dengan lain kata; dia akan mengalami penyucian demi penyucian sehingga semakin menghasilkan buah anggur yang manis, itu yang dinantikan oleh TUHAN. Tetapi rupanya sudah tumbuh rumput duri, onak duri, tanda bahwa kebun anggur tidak dirantingi, tidak disiangi, tidak lagi mengalami penyucian.
Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya = tidak mendapat ajaran Allah sebagai siraman rohani.
Kita tau…..
Hujan awal, itu berbicara soal Penginjilan supaya orang percaya, bertobat, dibaptis air, dipenuhkan Roh Kudus, lalu tekun dalam tiga macam ibadah pokok.
Hujan akhir, itu berbicara soal Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, yang membawa kita masuk dalam Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, menjadi sidang mempelai wanita TUHAN.
Tetapi lihatlah, TUHAN tidak lagi menurunkan hujan ke atasnya, berarti; tidak akan mengalami kebaikan lagi ke depan (tidak mengalami pemulihan). Nah, hal yang demikian tentu saja menjadi cela di mata bangsa-bangsa lain dengan lain kata; bikin malu saja, tidak mengalami pemulihan, yang jahat terus jahat, yang najis terus najis.
Saudaram, soal kemalangan dan dicela bangsa-bangsa tadi kita berangkat dari Nehemia 2:17 dan kita temukan lagi di dalam Yesaya 5:1-7.
Itulah sebabnya…
Nehemia 4:1b
(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi (4:2) dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
Ketika Sanbalat mengolok-olok orang-orang Yahudi, ia berkata…
Apakah mereka memperkokoh sesuatu?
Hal ini dikatakan Sanbalat, karena ia tahu kemalangan umat Israel dan Yehuda (orang-orang Yahudi). Kemudian, Israel dan Yehuda menjadi cela bangsa-bangsa.
Apakah mereka hendak membawa persembahan?
Sanbalat tahu Israel sedang dibuang berarti dijajah, mulai dari….
Zaman Nebukadnezar raja Babel (orang-orang Kasdim).
Lalu Babel pecah menjadi dua bagian, karena anak Nebukadnezar menajiskan rumah TUHAN yang di Yerusalem, menajiskan perabotan rumah TUHAN yang di Yerusalem, sebab semua peralatan yang ada di rumah TUHAN itu dibawa ke Babel. Lalu di Babel semua peralatan kudus dinajiskan, akhirnya TUHAN memperlihatkan tangan menulis di tembok dengan tulisan; mene, mene tekel ufarsin.
Singkat kata, tulisan di dinding memberitahukan bahwa kerajaan Babel menjadi pecah dua bagian; Media dan Persia, itulah Irak dan Iran sekarang (Babel dulu ada di Irak).
Sampai zaman Persia tepatnya raja Arthasta menjadi raja.
Bangsa Israel pada masa itu sangat mengalami kesulitan, menderita hebat, segala yang mereka punya dihabisi, dirampas, dibawa ke Babelonia yang akhirnya menjadi Media Persia – sehingga itu menjadi cela. Lalu Sanbalat berkata; apakah mereka hendak membawa persembahan, maksudnya dari mana uangnya sebagai persembahan?
Jadi sungguh-sungguh tergembala ya, supaya kita jangan diukur oleh orang lain, musuh , dunia, setan. Orang yang tergembala pasti dipelihara TUHAN, baik soal apa yang dimakan, diminum dan dipakai, percayalah, tidak bisa kita dijengkali oleh orang lain. Tetapi lihatlah kemalangan Israel, mereka juga sudah dicela oleh bangsa-bangsa lain, termasuk Sanbalat, mengolok-olok dengan berkata; Apakah mereka hendak membawa persembahan?
Apakah mereka akan selesai dalam sehari?
Maksudnya, tidak ada artinya bangsa Israel membangun kembali tembok yang sudah runtuh, pengertiannya seperti itu. Tembok yang runtuh itu tidak mungkin selesai dalam sehari, mustahil menurut Sanbalat. Tetapi, kalau Sanbalat tahu TUHANnya Israel dan Yehuda, dia tidak mungkin berkata seperti itu.
Demikian juga kita, mungkin rohani kita, nikah kita, rumah tangga sedang berada dalam keruntuhan; tidak usah pesimis. Andaikata orang lain mengolok-olok, tetaplah setia, kita tidak boleh dipengaruhi oleh ucapan-ucapan mulut dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tetap setia dan tekun saja tiga macam ibadah pokok, karena bagi TUHAN tidak ada yang mustahil. TUHANlah tembok penjaga kita saudara, kapan Dia datang, terserah TUHAN. Jadi, keliru apabila Sanbalat ini berkata; apakah mereka selesai dalam satu hari ? Sebab dalam sedetik TUHAN bisa tampil dan menjadi Tembok Penjaga bagi kita semua.
Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?
Batu-batu dari timbunan puing-puing tembok yang runtuh dan sudah terbakar, bagi Sanbalat, bagi dunia, bagi setan itu adalah sesuatu yang tidak mungkin dihidupkan, dengan lain kata; mustahil.
Tetapi kalau kita bandingkan dengan ….
1 Petrus 2:2-4
(2:2) Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan, (2:3) jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan. (2:4) Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
TUHAN Yesus Kristus adalah batu yang terpilih dan batu penjuru yang mahal.
Kalau kita tahu kalau Yesus adalah batu yang terpilih, batu penjuru yang mahal dan dihormati di hadirat Allah -- tidak ada yang mustahil -- batu-batu yang berasal dari reruntuhan tembok yang runtuh; bisa dihidupkan.
1 Petrus 2:5
(2:5) Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup.
TUHAN bisa pakai kita semua kalau kita mau menjadi alat kemuliaan-Nya, itulah batu hidup.
Persoalanya, kita mau tidak? Bisa kok TUHAN menjadikan kita sebagai batu, untuk apa?
Untuk pembangunan suatu rumah rohani bagi suatu imamat kudus.
Kemudian untuk mempersembahkan persembahan rohani; melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
Kalau Yesus batu hidup, batu yang terpilih, batu yang mahal, maka batu itu sendiri akan menjadikan batu-batu yang lain menjadi hidup --- tidak ada yang mustahil bagi TUHAN --- asal kita mau saja.
Dari keempat olok-olok ini Sanbalat menganggap; membangun kembali tembok yang sudah runtuh adalah hal yang mustahil. Tetapi kenyataannya, bagi TUHAN tidak ada yang mustahil, bagi orang-orang yang percaya; tidak ada yang mustahil.
Sedikit pandangan saja dalam….
Roma 11:19-21
(11:19) Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. (11:20) Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! (11:21) Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Israel tetap bangsa pilihan TUHAN, berharga di mata TUHAN, jauh lebih berharga.
Jadi, kita tidak boleh sombong, tidak boleh kita angkuh….
Kesempatan yang ada untuk sidang jemaat tekun dalam tiga macam ibadah pokok; manfaatkan dengan baik,
Bagi seorang imam; melayani di tengah-tengah ketekunan tiga macam ibadah pokok, sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus.
Manfaatkan kesempatan ini saudara, sehingga kehidupan kita tegak tercacak, dengan syarat: jangan sombong, jangan merasa diri hebat.
Roma 11:22
(11:22) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga.
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, tetapi apabila bangsa kafir dipotong; tidak ada kemurahan.
Di atas tadi saya sudah sampaikan, dari empat olok-olok tersebut, Sanbalat menganggap; membangun tembok Yerusalem yang sudah runtuh adalah hal yang mustahil. Tetapi kalau kita bandingkan dengan Roma 11 TUHAN sangat memperhatikan umat Israel, asal saja kita tetap di dalam kemurahan, untuk menghargai kemurahan TUHAN dan oleh kemurahan TUHAN itu kita didorong untuk terus melakukan pekerjaan TUHAN lebih dari yang lain. Amin
Karena waktu terbatas kita akan lanjutkan di minggu yang akan datang.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment