IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 04 FEBRUARI 2025
SURAT YUDAS
YUDAS 1:5
(Seri 11)
Subtema: BOSAN TERHADAP
MANNA
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada TUHAN oleh karena rahmatNya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN
yang kudus beribadah dan melayani kepada TUHAN lewat Ibadah doa penyembahan,
itu artinya sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud
menyembah kepada Dia, sampai pada akhirnya kita menjadi tumpuan kaki TUHAN;
satu dari dua kerinduan TUHAN, satu dari dua yang diharapkan dan dihormati oleh
gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.
Selanjutnya saya juga tidak lupa
menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dengan GPT
BETANIA lewat live streaming, atau
video internet baik dari Facebook, maupun dari Youtube atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan dengan
baik. Kiranya damai sejahtera dari Sorga
turun diantara kita, memenuhi kita, memberi suatu sukacita dan kebahagiaan saat
kita duduk diam mendengarkan firman TUHAN dekat kaki TUHAN.
Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan. Namun tetaplah berdoa dalam Roh
untuk memohon kepada TUHAN, supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap
hati kita pribadi lepas pribadi.
Yudas 1:5
(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah
mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan
kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun
sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir,
namun membinasakan mereka di padang gurun, yakni; orang-orang yang tidak
percaya di padang gurun.
Mesir adalah gambaran dunia ini
disebut juga sebagai tanah perbudakan.
Walaupun kita sudah pernah mendengar
kisah tentang bangsa Israel diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan),
mungkin sejak dari sekolah minggu, namun kisah ini sengaja diangkat ke
permukaan atau sengaja diceritakan kembali oleh Yudas, tujuannya; untuk mengingatkan gereja TUHAN di
hari-hari terakhir ini supaya kita jangan mengalami kisah yang sama; binasa
(ditewaskan di padang gurun)
Saudara, Rasul Paulus juga
memperingatkan jemaat di korintus dengan
kisah yang sama dalam 1 Korintus 10.
Sementara Ayat 1-4 intisarinya adalah; umat Israel ditebus berarti
diselamatkan dari tanah Mesir.
Setelah ditebus (diselamatkan) dari
tanah Mesir (tanah perbudakan) selanjutnya marilah kita baca ….
1 Korintus 10:5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah
tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan
di padang gurun.
Bangsa Israel telah ditebus
(diselamatkan) dari tanah Mesir (tanah perbudakan), namun sangat disayangkan
bagian yang terbesar dari mereka ditewaskan di padang gurun.
Saudara, perjalanan umat Israel di
padang gurun adalah gambaran dari perjalanan gereja TUHAN di hari-hari terakhir
ini bukan? jangan kita binasa (ditewaskan) dalam perjalanan rohani kita menuju
kerajaan Sorga
Bagian yang terbesar → generasi pertama dari bangsa Israel
yang lahir di Mesir.
Pendeknya, TUHAN tidak berkenan kepada orang-orang yang tidak percaya.
Saudara, sejauh ini kita telah
digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, TUHAN telah
menuntun kita dan terus memimpin kita di depan, tujuannya; untuk membawa kita
masuk dalam kerajaan Sorga. Jangan sampai kita tidak percaya kepada Firman
Pengajaran mempelai dalam terangnya Tabernakel yang terus menggembalkan hidup
rohani kita semua, supaya jangan kita ditewaskan di tengah perjalanan rohani
kita menuju kerajaan Sorga.
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai
contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan
hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah
berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis:
"Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka
dan bersukaria." (10:8) Janganlah
kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari
mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai
Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga
mereka mati dipagut ular. (10:10)
Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa
orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Apa yang menimpa bangsa Israel di
padang gurun, adalah contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari
terakhir ini, supaya kita jangan mengalami nasib yang sama.
Antara lain:
a. Jangan kita menginginkan hal-hal
yang jahat … (ayat 6).
b. Jangan kita menjadi
penyembah-penyembah berhala …
(ayat 7).
c. Janganlah kita melakukan percabulan
… (ayat 8).
d. Janganlah kita mencobai TUHAN …
(ayat 9).
e. Janganlah bersungut-sungut …
(ayat 10).
Kita akan membahas lima hal diatas
satu persatu.
Kita masih membahas tentang
keterangan 1: Jangan kita menginginkan
hal-hal yang jahat.
Keterangan:
JANGAN KITA MENGINGINKAN HAL-HAL YANG JAHAT (bagian
4).
Kisah ini dapat kita jumpai dalam
kitab Bilangan 11:1-30; intinya
bangsa Israel menginginkan hal-hal yang jahat. Mari kita temukan hal itu lebih
rinci di dalam Bilangan 11:10.
Bilangan 11:10
(11:10) Ketika Musa mendengar bangsa itu,
yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya,
bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.
Bangkitlah murka TUHAN dengan
sangat, sebab bangsa Israel menginginkan
hal-hal yang jahat.
APA KEINGINAN YANG JAHAT TERSEBUT?
Bilangan 11:4, 13, 18
(11:4) Orang-orang bajingan yang ada di
antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula
serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging? (11:13) Dari manakah aku mengambil
daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis
kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. (11:18) Tetapi kepada bangsa itu
haruslah kaukatakan: Kuduskanlah dirimu untuk besok, maka kamu akan makan
daging; sebab kamu telah menangis di hadapan TUHAN dengan berkata: Siapakah
yang akan memberi kami makan daging? Begitu baik keadaan kita di Mesir, bukan?
-- TUHAN akan memberi kamu daging untuk dimakan.
Bangsa Israel mengharapkan daging
untuk dimakan, dan mereka mengharapkan itu disertai tangisan.
Pendeknya, mengharapkan daging untuk
dimakan menunjukan bahwa bangsa Israel
menginginkan hal-hal yang jahat, itu sudah pasti saudara.
Kita akan baca nanti keinginan
daging itu betul-betul adalah hal-hal yang jahat, namun sebelum kita membaca
itu marilah kita lihat (baca) terlebih dahulu Roma 9:12-13.
Roma 9:12-13.
(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak
yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," (9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi
membenci Esau."
TUHAN membenci Esau karena
ternyata Esau menjadi hamba. Lebih
terangnya kata “hamba” disini kita dapat petunjuk dari Kejadian 25:27-28.
Kejadian 25:27-28
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak
itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di
padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di
kemah. (25:28) Ishak sayang
kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka
kasih kepada Yakub.
Esau menjadi seorang yang pandai berburu daging,
berarti Esau mengharapkan daging untuk dimakan. Demikian juga Ishak ayahnya;
menikmati daging yang diburu Esau.
Jadi, mengharapkan daging untuk
dimakan = menginginkan hal-hal yang jahat, itulah sebabnya Esau suka tinggal di
padang. Sebaliknya, Yakub menyerahkan diri kepada TUHAN, ia seorang yang
tenang, tidak sibuk berburu daging, itulah sebabnya Yakub suka tinggal di rumah
TUHAN.
Hamba atas daging atau menginginkan
hal-hal yang jahat tidak mungkin suka dan tinggal di rumah TUHAN dan tidak akan
pernah menjadi rumah TUHAN.
Tubuh ini rumah TUHAN, rumah TUHAN
untuk TUHAN, TUHAN untuk rumah TUHAN, rumah TUHAN bukan untuk berhala, bukan
untuk percabulan, bukan untuk yang lain-lain; orang yang menginginkan hal-hal
yang jahat tidak mungkin suka tinggal di rumah TUHAN, ia tidak akan pernah
menjadi tempat Roh Allah bekerja. Jadi itu sebabnya Esau suka tinggal di
padang.
Padang → dunia
dan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Yang pasti segala sesuatu yang ada
di dunia ini adalah:
1.
Keinginan
daging.
2.
Keinginan
mata
3.
Keangkuhan hidup
Sebagaimana yang tertulis; Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia. (1
Yohanes 2:16)
Pendeknya, dunia ini adalah tempat yang subur bagi daging.
Jadi orang yang mengharapkan daging
untuk dimakan tempatnya adalah padang, itu sebabnya dunia ini adalah tempat
yang subur bagi daging.
Jadi manusia daging sangat
mengharapkan dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.
Supaya kita bisa melihat bahwa
mengharapkan daging untuk dimakan = menginginkan hal-hal yang jahat, lanjut
kita baca…
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta
pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti
yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian,
ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 Perbuatan daging, antara
lain: (1) percabulan, (2) kecemaran, (3)
hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5)
sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14)
kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya.
Jadi dari sini kita dapat melihat:
mengharapkan daging untuk dimakan = menginginkan hal-hal yang jahat.
15 tabiat daging itu hal-hal yang
jahat semua, itu bukan hal-hal yang suci dan benar dimata TUHAN. Semua
keinginan daging adalah hal-hal yang jahat, itu sebabnya Yehuda mengangkat
kisah tentang Israel diselamatkan dari tanah Mesir namun dibinasakan di padang
gurun untuk memperingatkan kita gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.
Demikian juga Rasul Paulus mengangkat kisah yang sama untuk memperingkatkan
jemaat di Korintus supaya jangan melakukan contoh-contoh yang diperbuat bangsa
Israel di padang gurun, yaitu menginginkan hal-hal yang jahat.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang
telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Apabila menginginkan hal-hal yang
jahat, ia tidak mendapat bagian dalam kerajaan Sorga, berarti mutlak bagi kita
untuk menghargai hal-hal yang rohani, yaitu; ibadah dan pelayanan dengan segala
sesuatu yang terkait di dalam ibadah dan pelayanan tersebut, karena orang-orang
yang menginginkan hal-hal yang jahat tidak berhak untuk mendapatkan bagian
dalam kerajaan Sorga. Lebih jelas lagi dalam 1 Korintus 15:50…
1 Korintus 15:50
(15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak
kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak
binasa.
Singkat kata; daging dan darah tidak
mendapat bagian dalam kerajaan Sorga. Jadi setiap orang yang mengharapkan
daging untuk dimakan = menginginkan hal-hal yang jahat, dan setiap orang yang
menginginkan hal-hal yang jahat tidak berhak mendapat bagian dalam kerajaan
Sorga.
Kita tahu banyak lagu rohani, salah
satunya adalah;
SATU HAL YANG KURINDUKAN
Satu
hal yang kurindukan ya Tuhan
Selalu
berada di dekat-Mu
Dengan
s'genap hati
Dengan
s'genap jiwa
Kumenanti
dihadirat-Mu
Kita punya satu kerinduan yang
mendalam yaitu masuk dalam kerajaan Sorga, bahagia bersama dengan Dia
selama-lamanya di dalam kerajaan Sorga.
Dunia ini sudah tidak layak lagi
dihuni, dimana kasih semakin dingin, itu secara rohani. Secara alamiah gunung
longsor dimana-mana, banjir terjadi dimana-mana, bukan hanya satu daerah,
tetapi dimana-mana, jalan amblas; jalur kota yang satu dengan yang lain terputus,
dan seterusnya dan seterusnya, ke depan akan lebih parah lagi.
Sebaiknya kita memiliki Roh Allah,
dan oleh Roh itu kita akan merasa sebagai orang asing, dan pendatang di bumi
ini karena kita rindu untuk mewarisi satu tanah air yang dijanjikan oleh TUHAN
itulah tanah air Sorgawi. Tidak ada yang bisa diharapkan di dunia ini, dunia
ini hanyalah ladang yang subur untuk daging dan keinginan-keinginan yang jahat.
Kita kembali
membaca…
Bilangan 11:6
(11:6) Tetapi sekarang kita kurus kering,
tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Bangsa Israel menginginkan hal-hal
yang jahat atau mengharapkan daging untuk dimakan, ternyata penyebabnya adalah
karena mereka telah bosan dan jemu terhadap manna yang mereka jumpai setiap
hari.
Sebetulnya TUHAN memelihara bangsa
Israel di padang gurun dengan menurunkan manna dari langit dari Sorga, tetapi
karena yang mereka jumpai setiap hari manna akhirnya mereka merasa bosan,
akhirnya merasa jemu, bahkan muak sehingga akhirnya karena rasa bosan itu
timbullah keinginan untuk mengharapkan daging untuk dimakan = menginginkan
hal-hal yang jahat. Daging itu hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang
jahat.
Jadi mereka bosan dan jemu terhadap
manna yang memang mereka jumpai setiap hari. Hari ini mereka menjumpai manna,
besok mereka menjumpai manna, lusa mereka menjumpai manna, setiap hari yang
mereka jumpai manna, akhirnya mereka merasa bosan; jemu, dan akhirnya
mengharapkan daging untuk dimakan, dengan lain kata menginginkan hal-hal yang
jahat, karena tidak ada satupun keinginan daging yang baik, yang benar,
berkenan kepada TUHAN.
Manna → Firman Allah dan pribadi Allah itu
sendiri.
Bagaimana dengan kehidupan kita,
apakah kita jemu dan bosan manakala Firman Allah diperkatakan setiap hari? tapi
ada banyak orang kristen bosan (jemu) bilamana firman Allah diperkatakan setiap
hari. Bahkan baru selesai ibadah di
tengah jalan yang dibicarakan yang lain, seharusnya firman Allah direnungkan
siang dan malam, dimamabiak, diulangi kembali untuk diperkatakan sampai
memperoleh sari-sarinya, sebagaimana dengan binatang yang tidak najis (tidak
haram) salah satunya lembu sapi; pagi hari dia makan mencari rumput di padang,
tetapi malam hari dia mengunyah kembali; merenungkan firman siang dan malam
sampai memperoleh sari-sarinya. Tetapi ternyata eh ternyata banyak juga orang
kristen yang tidak suka memperkatakan firman TUHAN setiap hari, jemu
memperkatakan firman TUHAN.
Saya ingatkan kepada kita semua,
setelah ibadah selesai, tetaplah perkatakan Firman Allah, dengan lain kata
renungkan Firman Allah siang dan malam jangan pernah merasa bosan. Kalau bosan
memperkatakan firman Allah, satu kali mengharapkan daging untuk dimakan, tidak
bisa dipungkiri, mulut ini tidak asal bicara, karena saya lebih yakin kepada
firman Allah, daripada akal (rasio) manusia. Mungkin orang kristen berkata;
tergantung juga om, tidak tergantung, alkitab yang berkata.
Ulangan 6:1-25 Perikop: Kasih kepada Allah adalah perintah yang
utama
(6:1) "Inilah perintah, yakni
ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN,
Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, (6:2) supaya seumur hidupmu engkau
dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala
ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
Firman Allah harus disampaikan dan diajarkan, sehingga
menimbulkan Roh takut akan TUHAN.
Kalau Firman Allah tidak disampaikan
dan diajarkan, siapa yang membuat kita sehingga memiliki Roh takut akan TUHAN,
tidak ada. Roh takut akan Allah timbul
manakala firman Allah senantiasa disampaikan dan diajarkan dengan baik, itu
sebabnya dalam setiap pertemuan ibadah yang diberitakan bukan soal yang
lahiriah, yang disampaikan bukan soal dongeng nenek tua, tahayul-tahayul,
filsafat kosong, filosofi-filosofi, bukan kesaksian manusia yang seolah-olah
karena kesaksian itu nampak rohani, bukan, walaupun kesaksian itu dari seorang
yang berhasil di dalam TUHAN, bukan itu
yang menjadi pemicu sehingga seseorang memiliki roh takut akan TUHAN, tetapi
Roh takut akan TUHAN datangnya dari firman Allah yang disampaikan, firman Allah
yang diajarkan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam sebuah penggembalaan
yang TUHAN percayakan. Jadi pemimpin jemaat harus tau kebenaran semacam ini.
Pak Musa adalah pemimpin yang luar
biasa, apa buktinya? dalam Ibrani 3
jelas disitu dikatakan ia setia dalam segenap rumah Allah, karena yang
disampaikan adalah firman Allah, yang diajarkan adalah firman Allah, tidak
sibuk menyampaikan cerita-cerita yang tidak masuk akal, yang tidak ada
kaitannya dengan sorga.
MUARA TAKUT AKAN TUHAN: lanjut umurnya, kaitannya; menduduki tanah
perjanjian.
Bukankah TUHAN telah menjanjikan
satu tanah air bagi kita itulah tanah air Sorgawi?
Jadi lanjut umur ini kaitannya dengan tanah perjanjian, kalau
pendek umur tidak ada kaitannya dengan tanah perjanjian.
Jadi bagian yang terbesar yang
ditewaskan di padang gurun tidak ada kaitannya dengan kerajaan Sorga, yang
mengharapkan daging untuk dimakan.
Pendeknya, darah daging tidak
mewarisi kerajaan Sorga.
Jadi muara takut akan TUHAN; LANJUT
UMUR, kaitannya: MENDUDUKI TANAH PERJANJIAN (Kerajaan Sorga)
Kita sudah menduduki daerah
teritorial dari kerajaan Sorga yakni; ibadah dan pelayanan, Dan sudah
seharusnya anak-anak TUHAN hidup dengan Roh takut akan TUHAN,
Itu berarti:
-
Tidak
ada keinginan untuk menyembunyikan dosa.
-
Tidak
berani berbuat dosa di hadapan TUHAN.
Hati-hati saudara, miliki Roh takut
akan TUHAN, seseorang bisa kelihatan baik dimata manusia, tetapi di tempat yang
tersembunyi banyak hal-hal yang tidak baik. Berpihaklah kepada TUHAN, tapi
jangan pura-pura berpihak.
Ulangan 6:6-7
(6:6) Apa yang kuperintahkan kepadamu
pada hari ini haruslah engkau perhatikan, (6:7) haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada
anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun.
Pendeknya, Firman Allah harus disampaikan dan diajarkan, dengan lain kata;
harus diperkatakan setiap hari.
Baik...
-
Saat
duduk di rumah.
Saat
duduk di rumah bersama dengan keluarga; orang tua dan anak satu rumah tangga
saat duduk bicarakan firman Allah, di dalam firman Allah ada lanjut umur,
kaitan lanjut umur adalah menduduki tanah perjanjian, berarti terjadi
pemeliharaan dalam hidup. Kehidupan kita sudah dipelihara bukan hanya rohani
tetapi lahiriyah juga, soal makan minum sudah dicukupkan. Cari dahulu kerajaan
Allah dan kebenaran yang di dalamnya maka semua akan ditambahkan, jangan
dibalik dengan cari dahulu kerjaan dan segala sesuatu yang ada di dalam dunia,
itu terbalik. Itu sebabnya saat duduk di rumah firman Allah harus diperkatakan
dan tidak boleh ada rasa jemuh dan tanpa rasa bosan.
-
Sedang
dalam perjalanan.
Kemanapun
kita melangkah di tengah perjalanan ada baiknya memperkatakan firman Allah yang
hidup dan berkuasa supaya TUHAN melindungi perjalanan kita, dengan demikian
tibalah kita sampai kepada tujuan. Jangan di tengah perjalanan kita sibuk
membicarakan hal-hal yang tidak baik, tidak benar, tidak suci, itu yang
menggagalkan perjalan sehingga tidak sampai kepada tujuan. Di atas kendaraan
menuju ibadah dan pulang ibadah menuju ke rumah perkatakan firman Allah, jangan
sibuk bercanda. Tidak salah bercanda, tapi jangan sibuk sampai lupa memperkatakan firman TUHAN Allah,
akhirnya celaka di tengah jalan. Lihat orang yang celaka di tengah jalan
pikirannya mumet, banyak pikiran jorok, ini pelajaran yang baik untuk
diperhatikan.
-
Saat
tidur dan saat bangun firman Allah juga harus diperkatakan.
Singkat kata, anak-anak TUHAN tidak
boleh bosan dan jemu terhadap Firman Allah, sekalipun hal itu disampaikan dan
diajarkan setiap hari dan setiap saat. Hati-hati dengan rasa jemu kepada
firman, nanti mengharapkan daging untuk dimakan.
Banyak juga orang kristen dalam
perjalanan menuju gereja berhenti di tengah jalan, padahal tidak ada sesuatu
yang terlalu penting, mampir di mol, mampir di indomaret, mampir di
warung-warung dan sengaja terlambat karena mampir-mampir melihat-lihat hal yang
fana. Semestinya dalam perjalanan menuju kerajaan Sorga sebaiknya kita
memperkatakan firman Allah, sebelum sampai tujuan jangan beri salam ke kiri dan
ke kanan, itu pesan TUHAN kepada murid-murid, fokus.
Jadi sekali lagi saya sampaikan;
anak TUHAN tidak boleh bosan (jemu) terhadap firman Allah sekalipun hal itu
disampaikan dan diajarkan setiap hari dan setiap saat.
Ulangan 6:8
(6:8) Haruslah juga engkau mengikatkannya
sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
Firman Allah haruslah:
-
Terikat
pada tangan kanan = terikat dengan perbuatan hidup kita.
Artinya:
perbuatan hidup kita harus terikat dengan Firman Allah yang disampaikan dan
diajarkan kepada kita. Kalau perbuatan kita terikat dengan firman maka lepas
dari yang jahat yang najis, dan lain sebagainya termasuk berhala-berhala. Jadi
kalau perbuatan kita terikat dengan firman maka perbuatan kita akan terpisah
dari hal-hal yang tak suci.
-
Lambang
pada dahi
Artinya;
Firman Allah selalu dalam pikiran dan ingatan kita masing-masing, dengan lain
kata firman sudah terpatri dalam pikiran ini, tidak ada lagi yang lain, sehingga Firman Allah tidak kita lupakan.
Jangan saudara berpikir; wah kalau firman terus dalam pikiran kapan pikiran
kita mencari pekerjaan, jangan berkata seperti itu. Perlu untuk diingat Firman
Allah menjadikan yang tidak ada menjadi ada, sehingga apa yang tidak pernah
didengar oleh telinga, yang tidak timbul didalam hati, yang tidak pernah
dipikirkan itu yang disediakan TUHAN. Perbuatan
kita sudah semestinya terikat dengan firman Allah, juga ingatan pikiran ini sudah harus terikat dengan firman Allah.
DAMPAK NEGATIF MUAK TERHADAP FIRMAN
ALLAH
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada
semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi
tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual
selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau
bilangan namanya. (13:18) Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan
bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Nabi palsu dengan ajarannya yang
palsu, oleh karena kelicikannya.
Perlu untuk diketahui; Ajaran palsu adalah jalan yang licin,
barangsiapa melewatinya akan tergelincir.
Bukti seseorang tergelincir: semua orang dari lapisan masyarakat akan
menerima tanda pada tangan kanan atau dahinya, tujuannya bebas untuk membeli dan bebas untuk menjual,
pendeknya; orang yang tergelincir di jalan yang licin dikuasai oleh
roh antikris (roh jual beli). Inilah dampak negatif manakala seseorang muak
terhadap firman Allah akhirnya dikuasai roh antikris (roh jual beli), dia
diberi tanda pada tangan kanan dan diberi tanda pada dahinya dengan lain kata
dikuasai oleh roh jual beli (roh antikris).
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus
enam puluh enam.
Tanda pada tangan kanan atau pada
dahi adalah bilangan antikris yaitu; 666
(cap antikris).
Kalau seseorang sudah dikuasai oleh
roh antikris dengan materai 666, maka jangan lagi berpikir bahwa ia akan
selamat, sebab materai (cap) dari antikris sama seperti daging yang diselar – besi dipanaskan lalu ditempelkan,
lalu menimbulkan cap – dan itu tidak pernah bisa berubah.
Oleh sebab itu perhatikanlah firman
Allah dengan sungguh-sungguh, jangan bosan. Jangan pernah merasa diri
direndahkan, karena memang kita harus merendahkan diri dibawa naungan firman
Allah, jangan kita malu, rasa malu tidak akan bisa menyelamatkanmu, harga diri
seseorang tidak akan bisa menyelamatkannya, kedudukan, jabatan yang tinggi,
kelebihan yang ia miliki tidak dapat
menyelamatkan seseorang, buktinya ia menerima cap meterai dari antikris 666
sebagai tanda di tangan kanannya atau di
dahinya.
Kalau sudah menerima tanda dari
antikris = tubuh, jiwa dan rohnya telah dikuasai
oleh daging.
-
6
pertama: tubuh mengharapkan daging
untuk dimakan
-
6
kedua: jiwa mengharapkan
daging untuk dimakan
-
6
ketiga: roh mengharapkan
daging untuk dimakan
Itulah sebabnya angka 6 itu tiga,
kan jauh lebih baik 4 supaya lebih banyak, tetapi cukup tiga karena memberi
pengertian.
Roh jual beli itu terjadi di bait
Allah …
Yohanes 2:13-14 — Perikop: Yesus
menyucikan bait Allah.
(2:13) Ketika hari raya Paskah
orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem.(2:14) Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu,
kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ.
Paskah itu berbicara pembebasan.
Jadi yang membebaskan kita dari segala ikatan dan perhambaan dosa ialah darah
Yesus (korban paskah). Tapi lihatlah pada ayat 14…
Ternyata, orang-orang yang tidak
menghargai korban Paskah, di dalam dirinya terdapat 3 hal:
a.
Pedagang
Memperdagangkan
lembu sapi, kambing domba dan merpati = menjual
korban Kristus. Dalam perjanjian lama pekerjaan penebusan dan pendamaian
atas dosa dengan perantaraan mempersembahkan 3 jenis korban binatang, antara
lain; lembu, kambing domba dan burung merpati (burung tekukur), berarti dengan
menemukan pedagang lembu sapi, pedagang domba = menjual korban Kristus.
b.
Didapatinya
meja-meja penukar uang.
Artinya:
cinta akan uang; tamak dan serakah
c.
Didapati
bangku-bangku pedangan merpati.
Bangku
berbicara tentang kedudukan atau keakuan
seseorang, menunjukkan ia sombong, tinggi hati dan tidak mengakui TUHAN
berdaulat di dalam hidupnya.
Itulah yang terjadi bila seseorang
dikuasai roh jual beli (roh antikris) tidak menghargai korban Paskah, hatinya
menjadi tempat uang (terikat dengan uang) bahkan di dalam dirinya ada keakuhan,
tidak mengizinkan TUHAN berkuasa dan berdaulat di dalam dirinya. Inilah dampak
negatif kalau muak terhadap firman Allah ada tanda di tangan kanannya 666, ada
tanda di dahinya 666.
CIRI-CIRI MENGINGINKAN HAL-HAL YANG
JAHAT:
CIRI YANG PERTAMA: Tidak mau bayar harga, maunya gratisan
...
Bilangan 11:5
(11:5) Kita teringat kepada ikan yang kita
makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang
prei, bawang merah dan bawang putih.
Banyak orang kristen serba gratis,
datang beribadah gratisan, tidak mau bayar harga, seorang imam melayani TUHAN
dan melayani pekerjaan TUHAN gratisan tidak mau bayar harga.
Umpama; saat ini kita kan sedang
menyewa gedung gereja, maka untuk bisa kita tempati gedung ini kita harus bayar
harga, kita kumpulkan kolekte tambahan untuk sewa gedung (bayar harganya). Atau
ada lagi contoh seorang imam hanya bisa memimpin pujian tetapi soal pekerjaan
yang lain ia tidak mau mengerti, tidak mau berkorban, dan masih banyak contoh
yang lain.
Kemudian, kita tau gedung ini
dipakai beberapa gereja akhirnya mau tidak mau kita harus mengadakan bongkar
pasang, setiap kali kita memulai ibadah kita harus pasang alat-alat musik yang
begitu banyak, sound system yang begitu banyak kabelnya yang dikaitkan juga
dengan multimedia kita, kita juga harus bongkar pasang, dan kita harus kerjakan
itu semua, itu namanya bayar harga. Jadi jangan kita datang beribadah hanya
dengan gratisan .
CIRI YANG KEDUA: Membuat tanggung jawab seorang gembala
semakin berat ...
Bilangan 11:13-14
(11:13) Dari manakah aku mengambil daging
untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku
dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan. (11:14) Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas
seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.
Ciri-ciri menginginkan hal yang
jahat; membuat tanggung jawab seorang gembala semakin berat, itu sudah pasti.
Saudara renungkan saja perbuatan
jahat malas tidak mau beribadah, tanggung jawab gembala kepada seorang jemaat
yang malas beribadah luar biasa, dia harus menaikan syafaatnya kepada TUHAN
dengan penuh tetesan air mata, kenapa? karena jemaat menginginkan hal-hal yang
jahat, mengharapkan daging untuk dimakan. Jadi jemaat yang mengharapkan daging
untuk dimakan, dagingnya bermalas-malas tidak mau datang menghadap TUHAN lewat
ketekunan tiga macam ibadah pokok semakin memperberat tanggung jawab dari
seorang gembala. Tapi hal ini seringkali tidak sadari, kita seringkali melihat
dari sisi kebenaran kita sendiri, tidak pernah melihat dari sisi bagaimana
hatinya TUHAN (pilu hatinya TUHAN), hancur hatinya melihat daging-daging yang
diharapkan oleh jemaat; bermalas-malasan datang beribadah, bermalas-malasan
untuk melayani TUHAN.
CIRI YANG KETIGA: Menolak TUHAN tanpa rasa takut ...
Bilangan 11:20
(11:20) tetapi genap sebulan lamanya,
sampai keluar dari dalam hidungmu dan sampai kamu muak – karena kamu telah
menolak TUHAN yang ada di tengah-tengah kamu dan menangis di hadapan-Nya dengan
berkata: Untuk apakah kita keluar dari Mesir?"
Ciri yang ketiga; Menolak TUHAN
tanpa rasa takut.
Dimana bukti tidak ada rasa
takutnya?; masih ingin tetap kembali ke Mesir, padahal mereka sendiri
diperbudak di Mesir sampai memahitkan hati mereka. Mereka dilepaskan dari
kepahitan karena korban paskah, tapi anehnya mereka tidak menghargai korban
Paskah, ini namanya menolak TUHAN tanpa rasa takut.
JALAN KELUAR SUPAYA KITA JANGAN
BINASA
1 Korintus 15:50
(15:50) Saudara-saudara, inilah yang hendak
kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam
Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak
binasa. (15:51) Sesungguhnya aku
menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi
kita semuanya akan diubah, (15:52) dalam
sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi
dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa
dan kita semua akan diubah. (15:53)
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang
dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Disini kita bisa melihat terjadi
suatu keubahan, kita semua akan
diubahkan oleh kuasa nafiri yang ditiup yaitu firman Allah yang disampaikan.
Singkat kata; firman Allah sanggup
mengubahkan kita, dan kita diubahkan dalam sekejap mata jelas karena firman
Allah.
Lihat manusia duniawi berusaha untuk
menjadi orang yang terbaik tapi dia hidup di luar TUHAN, tidak akan bisa
berubah, tapi kita bisa berubah, diubahkan dalam sekejap mata dengan kuasa
firman Allah itulah nafiri yang ditiup, itulah firman Allah yang disampaikan.
Kehidupan yang sudah diubahkan dalam sekejap itulah yang disebut orang yang
sudah memeiliki tuubuh kebangkitan.
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak
dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.
Jadi lewat firman Allah kita
diubahkan sampai mengenakan tubuh kebangkitan, ini yang harus kita kenakan
supaya kita jangan binasa.
1 Korintus 5:54
(15:54) Dan sesudah yang dapat binasa ini
mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang
tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut
telah ditelan dalam kemenangan.
Dengan tubuh kebangkitan kita berkemenangan. Jadi
hanya Firman Allah yang sanggup mengubahkan kita dalam sekejap mata.
Lihat orang-orang yang di luar
TUHAN, orang-orang pandai, orang-orang cendikiawan, orang yang punya kedudukan
tinggi, jabatan tinggi, gelar yang tinggi berusaha (berjuang) untuk mengubah
tatanan hidupnya dengan cara pengertian sendiri, tapi tidak akan bisa dalam sekejap,
bahkan tidak akan pernah bisa, dia akan gagal dan gagal. Kita hanya bisa
diubahkan sekejap hanya saat nafiri ditiup, firman Allah disampaikan sampai
kita memperoleh tubuh kebangkitan; mengenakan yang tidak mati.
Saudara lihat orang pandai, orang cendekiawan,
orang berilmu tinggi, mungkin dia punya tata krama yang tinggi, mungkin dia
punya etika yang tinggi sehingga kata-katanya diatur sedemikian rupa lemah
lembut dan nampak rendah hati, berbicara disertai membungkuk, tapi pengertian
semacam ini tidak akan membawa dia masuk dalam kerajaan sorga, pengetahuan
manusia tidak akan membawa seseorang masuk sampai ke sorga, itu sebabnya TUHAN
perintahkan Musa dalam pengutusannya; tanggalkan
kasutmu itu . Kasut pada dua kakinya itu berbicara soal pengalaman yang
diperoleh 40 tahun di Mesir, dan 40 tahun pengalaman di Midian tidak akan
sampai membawa dia ke Sorga.
1 Tesalonika 4:13-14
(4:13) Selanjutnya kami tidak mau,
saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal,
supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan. (4:14) Karena jikalau
kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya
juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah
bersama-sama dengan Dia.
Kalau kita satu dengan kematian dan kebangkitan-Nya kita
akan dikumpulkan bersama dengan Dia.
1 Tesalonika 4:15-16
(4:15) Ini kami katakan kepadamu dengan
firman Tuhan: kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan,
sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. (4:16) Sebab pada waktu tanda
diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah
berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam
Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Dengan bunyi nafiri kita diubahkan
dalam sekejap sehingga memiliki tubuh kebangkitan dan kita bertemu dengan Dia
di awan nan permai.
Sesudah dibakitkan …
1 Tesalonika 4:16-17
(4:17) sesudah itu, kita yang hidup, yang
masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong
Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan
Tuhan.
Jadi hanya oleh karena firman Allah
kita bisa diubahkan bahkan dalam sekejap mata, sampai nanti sama seperti Dia
dan diangkat di awan nan permai menyongsong Dia.
Awan nan permai → Doa
Penyembahan.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment