KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, February 26, 2025

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 FEBRUARI 2025



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 FEBRUARI 2025

STUDY YUSUF

 

Subtema: DIDIKAN YANG MENGASUH

 

Shalom..

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada Tuhan oleh karena rahmat-Nya kita semua dimungkinkan oleh Tuhan beribadah kepada Tuhan di atas gunung Tuhan yang kudus, lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, saudara/saudari dimanapun berada, baik di dalam maupun di luar negeri, kiranya damai sejahtera dari sorga memenuhi hati kita, memberi satu damai sejahtera, sukacita, bahagia di saat kita duduk diam mendengarkan Firman Tuhan, dekat kaki Tuhan.

 

Selanjutnya marilah kita sambut Study Yusuf sebagai Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.

Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh mohon kemurahan Tuhan supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Kita masih membaca Kejadian 43:23.

Kejadian 43:23

(43:23) Tetapi jawabnya: "Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima." Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.

 

Singkat kata; “Uang itu telah kuterima.” Hal itu dikatakan oleh Kepala Rumah Yusuf kepada saudara-saudara Yusuf karena mereka merasa, bahwasanya uang mereka untuk membeli gandum pada kunjungan yang pertama telah dikembalikan pada mulut karung masing-masing sebagaimana yang tertulis pada Kejadian 43:19-21.

 

Kejadian 43:19-21

(43:19) Karena itu mereka mendekati kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: (43:20) "Mohon bicara tuan! Kami dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, (43:21) tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali. (43:22) Uang lain kami bawa juga ke mari untuk membeli bahan makanan; kami tidak tahu siapa yang menaruh uang kami itu ke dalam karung kami."

 

Apa alasan kepala rumah Yusuf berkata; “Uangmu itu telah kuterima?” Sebab saudara-saudara Yusuf merasa, uang mereka untuk membeli gandum pada kunjungan yang pertama telah dikembalikan pada mulut karung masing-masing.

 

Kejadian 42:25

(42:25) Sesudah itu Yusuf memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya, serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan orang kepada mereka itu.

 

Yusuf memerintahkan supaya uang saudara-saudaranya dikembalikan ke dalam karung masing-masing.

Saudara, tentu saja peristiwa tersebut diketahui oleh kepala rumah Yusuf. Namun kenyataannya kepala rumah Yusuf telah mengklaim bahwa uang dari saudara-saudara Yusuf untuk membeli gandum telah diterima oleh kepala rumah Yusuf.

Sekalipun di sisi lain, saudara-saudara Yusuf merasa bahwa uang mereka untuk membeli gandum telah dikembalikan ke dalam mulut karung masing-masing, dan hal itu disampaikan secara langsung kepada kepala rumah Yusuf.

 

Itulah sebabnya kepala rumah Yusuf berkata kepada saudara-saudara Yusuf; “Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karung mu.”

 

Jadi sekali lagi saya sampaikan, dalam satu kesempatan, kepala rumah Yusuf berkata; “uang mu itu telah kuterima.” Tetapi di pihak yang lain, yakni saudara-saudara Yusuf berkata; uang mereka untuk membeli gandum pada kunjungan yang pertama telah dikembalikan ke dalam mulut karung mereka masing-masing. Dan itu disampaikan secara langsung oleh saudara-saudara Yusuf kepada kepala rumah Yusuf. Itulah sebabnya kepala rumah Yusuf berkata; “Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan kepadamu harta terpendam dalam karung mu.”

Singkat kata; uang yang terdapat pada karung-karung mereka, disimpulkan sebagai harta terpendam yang Tuhan berikan kepada saudara-saudara Yusuf.

 

Selanjutnya marilah kita melihat harta terpendam yang Tuhan berikan kepada Gereja-Nya di dalam..

Kolose 1:24

(1:24) Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.

 

Yesus Kristus telah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib untuk tubuh-Nya yaitu jemaat. Namun peristiwa itu akan dianggap kurang bila sengsara salib tidak disampaikan kepada bangsa-bangsa lain yang bukan bangsa Yahudi.

Kalau peristiwa salib hanya diperuntukkan kepada orang-orang Yahudi maka itu akan dianggap kurang karena peristiwa tersebut tidak disampaikan (diteruskan) kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi.

 

Kolose 1:25-26

(1:25) Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Sengsara dan matinya Yesus Kristus di atas kayu salib harus disampaikan kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi termasuk jemaat di Kolose yang menjadi bagian dari tubuh Kristus.

Pendeknya, peristiwa salib adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan di sebutlah itu harta terpendam. Namun sekarang harta terpendam yang tersembunyi dari abad ke abad telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Kita kembali membaca dahulu di dalam…

Efesus 3:1-5 -- Perikop: “Rahasia panggilan orang-orang bukan Yahudi.”

(3:1) Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah (3:2) -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, (3:3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. (3:4) Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, (3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,

 

Rahasia Kristus yakni peristiwa salib pada zaman angkatan-angkatan dahulu, tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi sekarang dinyatakan dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi Tuhan yang kudus.

-          Kepada rasul Paulus dalam bentuk Wahyu.

-          Kepada nabi-nabi; meneliti sesuai dengan keinginan Roh El-Kudus (1 Petrus 1:10-11).

 

Perlu untuk diketahui peristiwa salib ditulis secara jelas dan lengkap oleh Rasul Paulus di dalam penjara lalu dikirim kepada bangsa-bangsa yang bukan Yahudi, yang belum mengenal Allah Israel termasuk jemaat-jemaat di Asia kecil, diantaranya jemaat di Efesus dan di Kolose. Sebab Rasul Paulus dipercaya oleh Tuhan untuk meneruskan berita salib kepada bangsa-bangsa lain.

 

Jadi sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, peristiwa salib adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan. Pendeknya, peristiwa yang tersembunyi dari abad ke abad disebutlah itu harta terpendam yang telah dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.

 

Perlu untuk diketahui ada 2 (dua) rahasia besar yang tersembunyi dari abad ke abad:

1.       Rahasia nikah.

2.       Rahasia ibadah.

 

Saudara, malam ini kita kembali membahas,

Tentang: RAHASIA NIKAH.

Efesus 5:32-33

(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.

 

Rahasia besar yang dimaksud ialah hubungan Kristus dengan jemaat.

Kemudian hubungan Kristus dengan jemaat sama seperti hubungan suami isteri (hubungan nikah). Pendeknya, rahasia nikah adalah rahasia besar.

Kemudian, dalam nikah tersebut, baik Kristus maupun jemaat mempunyai peran masing-masing.

 

Pertanyaannya: Apa peran Kristus dalam nikah?

Efesus 5:22-23

(5:22) Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

 

Kristus adalah kepala dari jemaat. Adapun peran/tugas dari Kristus adalah menyelamatkan tubuh yakni jemaat.

Jadi saudara, pemuda/pemudi harus juga memperhatikan hubungan nikah ini. Seorang pemuda harus tahu, jikalau engkau kelak masuk dalam nikah dan menjadi seorang suami, engkau adalah kepala. Tugas dan peran mu adalah menyelamatkan nikah mu, tubuh mu (istri mu). Demikian juga seorang perempuan, kelak engkau akan masuk dalam nikah, engkau harus tahu memilih siapa yang menjadi calon suami mu. Jangan engkau memilih seorang suami hanya karena badannya tinggi, besar, gagah perkasa, hanya karena dia memiliki rupa, memiliki kedudukan, pangkat, dan jabatan yang tinggi, jangan. Karena sesungguhnya peran atau tugas dari suami (kepala) adalah penyelamat tubuh. Jadi peran dari Kristus adalah menyelamatkan tubuh (jemaat).

 

Peran Kristus menyelamatkan tubuh (jemaat).

Efesus 5:25-27

(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.

 

Kristus mengasihi jemaat dan telah mengorbankan diri-Nya bagi jemaat.

Pendeknya, Kristus mengasihi jemaat seperti diri-Nya sendiri.

Tujuan Kristus mengasihi jemaat ada dua yaitu:

-          Menguduskan jemaat sesudah memandikan jemaat dengan air dan Firman (ayat 26-27).

Hal itu telah diterangkan/dijelaskan selama dua minggu berturut-turut.

-          Mengasuh dan merawati jemaat (ayat 28-29)

 

Lebih rinci soal mengasuh dan merawati dapatlah kita temukan di dalam...

1 Tesalonika 2:5-6

(2:5) Karena kami tidak pernah bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi -- (2:6) juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.

 

Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya:

a.       Tidak pernah bermulut manis.

Bermulut manis artinya tutur katanya menarik bahkan memikat hati manusia, tetapi hati Tuhan tidak tertarik dan tidak terpikat.

b.       Tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi.

Maksud loba artinya ingin mempunyai keuntungan yang banyak di sebutlah itu serakah dan tamak. Tetapi Rasul Paulus tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi berarti tidak serakah dan tidak tamak.

c.        Tidak pernah mencari pujian dari manusia.

Disebutlah itu pelayanan yang murni (ayat 5-6).

Saudara, kalau kita perhatikan pelayanan Rasul Paulus ini maka pelayanan ini betul-betul menyukakan hati Tuhan.

 

Selanjutnya kita akan melihat pribadi Rasul Paulus di tengah ibadah pelayanan.

1 Tesalonika 2:7

(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.

 

Rasul Paulus berlaku ramah terhadap sidang jemaat seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anak-anaknya.

Ibu -> seorang gembala sidang (pemimpin jemaat).

Adapun tugas gembala ialah:

1.        Mengasuh jemaat.

2.        Merawati jemaat.

 

Sekarang kita kan melihat keterangan,

Tentang: MENGASUH.

Kisah Para Rasul 7:20-21

(7:20) Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. (7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.

 

Musa lahir dan ia elok di mata Tuhan. Kemudian, Musa diasuh baik oleh ayahnya maupun oleh putri Firaun.

Jadi yang mengasuh Musa adalah ayah biologisnya selanjutnya nanti diasuh oleh putri Firaun.

Dengan rincian sebagai berikut:

 

Yang pertama: Tiga bulan lamanya Musa diasuh oleh ayah biologis.

Keluaran 2:1

(2:1) Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; (2:2) lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.

 

Lewi kawin dengan lewi lahirlah anak laki-laki itulah Musa dan Musa ini canti (elok) di mata Allah.

Cantik (elok) menunjuk kesempurnaan atau dipermuliakan.

 

2 Korintus 3:18

(3:18) Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.

 

Hidup tanpa selubung (dosa tidak disembunyikan) adalah satu kehidupan yang telah diubahkan, kemudian kehidupan yang sudah diubahkan itu pada akhirnya menjadi serupa dengan gambar Allah, berarti wujudnya cantik seperti Kristus Anak Allah.

 

2 Korintus 4:4

(4:4) yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

 

Jadi, cantik seperti Kristus adalah gambar wujud Allah.

Saudara, perhatikanlah kehidupan tanpa selubung yang adalah satu kehidupan yang sudah diubahkan dan keubahan itu nanti akan dibawa sampai segambar dan serupa dengan Allah berarti cantik seperti Kristus, Anak Allah (gambar wujud Allah).

Cantik (elok) nya Musa diperoleh dari gambar wujud Allah itulah yang disebut cahaya kemuliaan Allah. Akan tetapi situasinya pada waktu itu/pada waktu Musa dilahirkan, anak laki-laki yang dilahirkan oleh orang Ibrani harus dibunuh. Tetapi karena bayi Musa cantik maka bayi Musa disembunyikan selama 3 bulan lamanya di rumah ayahnya.

 

Jadi saudara, bayi Musa diperhatikan oleh Tuhan karena cantik. Tetapi cantik di sini adalah cantik rohani, yakni;  memancarkan cahaya kemuliaan Allah, pasti dilindungi dan diperhatikan oleh Tuhan.

 

Keluaran 2:3-4

(2:3) Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan t'er, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil;  (2:4) kakaknya perempuan berdiri di tempat yang agak jauh untuk melihat, apakah yang akan terjadi dengan dia.

 

Tetapi bayi Musa tidak dapat lagi disembunyikan lebih lama lagi, akhirnya dia pun dibuang ke sungai Nil.

Dibuang ke air -> pengalaman kematian.

Dibuang artinya sama seperti Tuhan Yesus meninggalkan reputasinya, meninggalkan Bapa-Nya, meninggalkan kemuliaan-Nya di sorga, dibuang ke bumi itulah pengalaman kematian.

 

Roma 6:5

(6:5) Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.

 

Jika kita satu dengan kematian Kristus tentu saja kita akan dibangkitkan bersama dengan Kristus. Karena pengalaman kematian tidak terpisah dengan pengalaman kebangkitan.

Pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus, jika dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, terkena pada Kolam Pembasuhan Tembaga. Kolam Pembasuhan Tembaga -> Baptisan Kristus.

 

Roma 6:10

(6:10) Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.

 

Kematian Kristus adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya. Sementara kebangkitan-Nya adalah hidup bagi Allah/sepenuh hidupnya adalah hidup untuk Allah.

Pendeknya, Musa diasuh oleh ayahnya dalam bentuk pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus.

Jadi ketika Musa diasuh tiga bulan di rumah ayahnya itu adalah gambaran dari pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus.

 

Jadi untuk menjadi satu dengan pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus maka anak-anak Tuhan harus diasuh/dididik dengan baik. Tidak mungkin seorang anak bisa mengerti pengalaman Kristus di dalam tanda kematian dan kebangkitan, jikalau ia tidak diasuh. Jadi kita perlu diasuh oleh bapa rohani, supaya kita bisa menjadi satu di dalam pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.

 

Ibrani 12:9

(12:9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

 

Seorang anak harus menaruh hormat kepada ayah biologisnya yang telah mengasuh dengan ganjaran (didikan).

Dalam waktu yang singkat kita telah diasuh berarti dididik oleh ayah biologis, sehingga dengan demikian kita menjadi satu dengan pengalaman Yesus di dalam tanda kematian dan kebangkitan-Nya.

Adapun kematian Yesus Kristus adalah untuk mengubur hidup lama, sementara kebangkitan-Nya, sepenuhnya hidup benar dihadapan Allah.

 

Selanjutnya kita kembali membaca..

Kisah Para Rasul 7:21-22

(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. (7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.

 

Selanjutnya, Musa diasuh oleh puteri Firaun seperti anaknya sendiri.

Diasuh = Memberi didikan. Itu adalah gambaran dari ibu yang baik.

Kita semua tentu saja sudah merasakan bagaimana Tuhan mengasuh kita. Kita dididik sehingga kita memiliki tutur kata yang baik, memiliki solah tingkah yang baik dan berkenan kepada Tuhan.

 

Itu pentingnya kita diasuh dalam satu penggembalaan oleh seorang ibu (gembala sidang) untuk menerima didikan.

Jadi saudara, jangan anggap enteng dengan penggembalaan karena di dalam penggembalaan ada didikan.

Sekali lagi saya sampaikan, Musa diasuh oleh puteri Firaun. Diasuh berarti dididik atau memberi didikan.

 

Ibrani 12:3-4

(12:3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. (12:4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.

 

Dalam pergumulan melawan dosa, kita belum sampai mencucurkan darah. Berarti di sini kita memetik satu pelajaran, kita diijinkan oleh Tuhan di dalam hal menghadapi pergumulan. Tetapi yang pasti di dalam menghadapi pergumulan, kita tidak sampai mencucurkan darah. Perlu untuk diketahui; pergumulan yang dihadapi oleh setiap anak-anak Tuhan terjadi atas seijin Tuhan saudara, saudara jangan jadi kecil hati, jangan juga menjadi lemah dan jangan putus asa karena Yesus juga menanggung bantahan yang hebat dari orang-orang berdosa.

 

Yang pasti, saat kita menghadapi pergumulan demi pergumulan silih berganti, belum sampai mencucurkan darah. Maka saat dalam menghadapi pergumulan jangan menjadi lemah dan putus asa. Ingat! Tuhan sedang mengasuh berarti memberi didikan dengan banyaknya ganjaran dan pukulan-pukulan dan contoh itu bisa kita lihat dari pribadi Yesus Anak Allah.

 

Ibrani 12:5

(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

 

Anak-anak Tuhan jangan anggap enteng didikan Tuhan. kemudian, jangan putus asa apabila diperingatkan (ditegur) Tuhan. Kalau ada teguran jangan putus asa, jangan kecil hati, minder, bersungut-sungut, tidak baik.

Itu sebabnya Tuhan menghimbau kepada kita seperti kepada anak-anak, jangan anggap enteng didikan Tuhan, jangan putus asa apabila kita dididik dalam bentuk teguran/hajaran/diperingatkan dengan keras. Sebab Tuhan sedang mengasuh kita dalam kandang penggembalaan ini.

 

Orang yang sombong/menolak didikan berarti menganggap enteng didikan. Karena masih ada pemuda saya lihat, tidak suka diasuh. Buktinya: menolak didikan, merasa sudah dewasa. Sebab itu sering kali saya himbau dia, jangan sombong engkau. Engkau diberkatipun oleh Tuhan maka jangan sombong. Itukan didikan, kenapa dididik? Karena Tuhan mengasihi dia, sebab itu jangan anggap enteng didikan Tuhan.

 

Setelah melewati baptisan air (pengalaman kematian dan kebangkitan Kristus), selanjutnya diasuh di Ruangan Suci (kandang penggembalaan). Berarti rela menerima didikan, ditegur, disesah, dihajar. Kalau mengomel bersungut-sungut berarti menganggap enteng didikan.

 

Didikan Tuhan hanya berlaku bagi:

-          Orang yang dikasihi.

-          Orang yang diakui sebagai anak.

 

Ibrani 12:7

(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

 

Setiap anak harus menerima didikan. Didikan itu bisa lewat hajaran, bisa lewat teguran, bisa lewat peringatan-peringatan tegas, dan lain sebagainya. Tetapi apabila ia menganggap enteng didikan maka Tuhan secara langsung akan mendidik dia.

 

Satu kali ada seorang pemudi meninggalkan penggembalaan ini, sekarang ini dia hendak menikah, mungkin beberapa hari ke depan. Kemudian video call dengan saya, curhat disertai dengan air mata lalu berkata kepada saya; “Mengapa sekarang ini saya mengalami yang seperti ini?” Saya jawab: “Kamu sudah menerima didikan dari awal kamu tergembala di Serang, tetapi karena kamu tolak didikan dalam penggembalaan, maka sekarang Tuhan mendidik kamu dalam bentuk yang sekarang.”

 

Jadi demikian juga kalau kita menganggap enteng didikan dalam penggembalaan ini, nanti Tuhan yang mendidik. Kalau Tuhan yang mendidik sakitnya minta ampun, tetapi itupun kalau dia mau berubah, tetapi kalau dia tidak mau berubah maka ke depan hidup akan lebih parah lagi.

 

Saya berkali-kali sampaikan kepada seorang pemuda, kalau kamu menolak didikan dalam penggembalaan, nanti Tuhan yang mendidik kamu, tetapi dia tidak peduli, akhirnya kakinya dihantam oleh batu karang. Saya sudah mengerti, mengapa batu karang menghabisi kakinya, kemudian pada waktu itu belum berubah juga, saya sudah sampaikan; “berubah ya” tetapi tidak mau berubah juga. Akhirnya jari-jarinya putus diijinkan oleh Tuhan. Sesudah itu dia sadar betapa pentingnya menghargai didikan di dalam penggembalaan. Kalau dia menolak didikan/menganggap enteng didikan dalam penggembalaan, nanti Tuhan yang mendidik, itu jauh lebih sakit, tetapi yang pasti itu tanda bahwa Tuhan sedang mengasihi. Didikan itu untuk yang dikasihi, didikan itu untuk orang yang diakui sebagai anak.

 

Jadi waktu itu dua pemuda ini, pada hari ibadah, mereka pergi ke laut, yang satu tidak terjadi apa-apa, tetapi yang satu lagi, yang tadi saya katakan, kakinya dihajar oleh batu karang. Saya katakan; “Kamu dikasihi Tuhan, kamu diakui sebagai anak, sedangkan dia tidak, dia diam saja belum juga ada perubahan, kemudian terjadilah kejadian berikutnya, jari-jarinya diputus oleh alat tempat dia bekerja. Saya sampaikan lagi itu didikan Tuhan karena Tuhan mengakui engkau sebagai anak dan dikasihi, akhirnya dia mau mengakui semuanya, dan akhirnya dia kembali kepada jabatannya semula sebagai pemimpin pujian.

Sebab itu saya sampaikan malam ini, jangan anggap enteng didikan.

 

Ibrani 12:9

(12:9) Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?

 

Hormat kepada bapa biologis, tetapi jangan salah kita harus lebih taat kepada bapa rohani, terlebih lagi Bapa di Sorga supaya kita boleh hidup, bersuasana kebangkitan.

 

Inilah dua jenis asuhan:

-          Asuhan ayah biologis dididik supaya kita masuk dalam pengalaman kematian dan kebangkitan.

-          Asuhan dari pada bapa rohani, kita dididik dengan banyak teguran, kita diperingatkan dengan banyak hajaran, tetapi ingat jangan lupa, itu tanda bahwa Tuhan mengasihi mu, itu tanda bahwa engkau sedang diakui sebagai anak.

Kalau Tuhan diam itu artinya Tuhan sudah tidak suka lagi dengan mu, tetapi kalau Tuhan masih berbicara lewat pembukaan rahasia Firman, itu artinya engkau masih diakui sebagai anak. Pilih mana, Tuhan diam atau Tuhan berbicara lewat pembukaan rahasia Firman? Kalau nanti Tuhan sudah diam, serba salah kita, kita bingung, mau berbuat begini salah, berbuat begitu salah, diam salah, semua salah, jadi serba salah.

 

Ibrani 12:7

(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?

 

Intinya, setiap anak harus menerima didikan lewat teguran (hajaran) dari Tuhan dan itu adalah tanda bahwa Tuhan mengasuh hidup kita.

 

Ibrani 12:8

(12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

 

Bebas dari ganjaran (didikan) disebutlah anak-anak gampang, yakni; lahir di luar nikah, berarti anak yang tidak diakui oleh Allah, tidak sah dihadapan Allah. Itu bedanya anak gampang dengan anak yang diakui oleh Allah. Kalau dia diakui sebagai anak Allah, dia harus menerima didikan, tetapi anak yang tidak menerima didikan disebut anak gampang, berarti anak yang lahir di luar nikah, tidak diakui, tidak sah.

 

Jadi saudara, inilah dua asuhan;

-          Asuhan ayah biologis; kita dididik supaya kita menjadi satu dalam pengalaman Yesus dalam tanda kematian dan kebangkitan.

-          Asuhan seorang ibu; itulah gembala sidang / bapa rohani supaya kita betul-betul dididik oleh Tuhan, supaya kita diakui sebagai anak Allah, diakui sebagai kekasih Tuhan.

 

Ibrani 12:10

(12:10) Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.

Inti dari didikan Tuhan adalah supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan Tuhan.

 

Ibrani 12:11

(12:11) Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

 

Hasil dari didikan adalah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dididik oleh Tuhan.

Jadi ada kekudusan, ada kebenaran supaya ada damai sejahtera. Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 


No comments:

Post a Comment