IBADAH AWAL TAHUN, 01 JANUARI 2013
Tema: MENANTIKAN
LANGIT YANG BARU DAN BUMI BARU, DI MANA TERDAPAT KEBENARAN.
Shalom!
Selamat malam,
salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena
kemurahan-Nya kita boleh beribadah pada malam hari ini, ini adalah ibadah
sulung bagi kita tahun ini.
Kiranya ibadah
sulung ini betul-betul mengandung janji dan mengandung kuasa bagi kita.
Sehingga di
tahun yang baru ini, hidup kita menjadi baru, mulai dari perkataan, sikap,
tingkah laku, gerak-gerik, tubuh, jiwa, roh, semuanya menjadi baru dan terus
menerus dibaharui sampai puncaknya adalah Yerusalem baru, menjadi pengantin
perempuan Tuhan yang senantiasa berdandan untuk suaminya.
Kita lihat
firman Tuhan untuk tahun yang baru ini dari...
2 Petrus 3: 13
(3:13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit
yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Janji Allah
sesuai dengan firman-Nya: LANGIT YANG BARU dan BUMI YANG BARU, di mana di
dalamnya terdapat kebenaran, itulah yang kita nanti-nantikan sesuai dengan apa
yang telah DIJANJIKAN OLEH ALLAH.
Sekarang, kita
melihat: Keadaan
yang lama sebelum Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.
Dikaitkan dengan penciptaan langit dan bumi.
Kejadian 1: 1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap
gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Saudaraku, sebelum
segala sesuatunya menjadi baru, keadaan bumi dalam 3 hal;
1.
Belum
berbentuk.
2.
Kosong.
3.
Gelap gulita.
Keterangan YANG
PERTAMA:
BELUM BERBENTUK.
Kejadian 1:
26-27
(1:26) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.
Allah
menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan, menurut gambar dan rupa
Allah.
Kejadian 2: 7
(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu
dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya;
demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Tuhan Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah, dibentuk menurut gambar dan rupa Allah.
JADI, BENTUK
MANUSIA ITU SEGAMBAR DAN SERUPA DENGAN ALLAH.
Kejadian 3: 6-7
(3:6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik
untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya.
(3:7) Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu,
bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Akhirnya,
manusia dan isterinya jatuh dalam dosa, karena mereka melanggar hukum Allah.
1 Yohanes 3: 4
(3:4) Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga
hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah.
Setiap orang
yang berdosa, melanggar hukum Allah, sebaliknya orang yang melanggar hukum
Allah, itu adalah dosa.
Setelah Adam
dan Hawa melanggar hukum Allah, mereka jatuh dalam dosa = Adam dan Hawa jatuh
dalam dosa, karena melanggar hukum Allah.
Sesungguhnya,
Allah telah memberi perintah, yaitu: “Semua
pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya,
sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:
16-17).
Tetapi perintah
Allah itu dilanggar, akhirnya manusia dan isterinya itu jatuh dalam dosa,
berarti; merusak bentuk Allah, merusak gambar dan rupa Allah, merusak wujud
Allah di dalam diri manusia dan isterinya = belum berbentuk.
Keterangan YANG
KEDUA:
KOSONG.
1 Korintus 3: 16
(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah
dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
(3:17) Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka
Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah
itu ialah kamu.
Saya dan
saudara, laki-laki / perempuan, besar / kecil, tua / muda, disebut Bait Allah =
rumah Tuhan, tempat Roh Allah berdiam.
Kalau kita
kaitkan dengan pola Tabernakel, Bait Allah / Bait Suci itu terkena pada RUANGAN
SUCI.
Di dalam
ruangan suci terdapat 3 macam alat, yaitu;
-
Meja roti sajian
= penuh dengan firman.
-
Pelita emas =
penuh dengan Roh Kudus.
-
Mezbah dupa =
penuh dengan kasih Allah.
Berarti, kalau
Bait Allah kosong = Bait Allah tanpa 3 oknum Allah;
-
tidak
dipenuhkan dengan firman Tuhan, itulah Allah Anak,
-
tidak
dipenuhkan dengan Roh Kudus,
-
dan tidak
dipenuhkan dengan kasih Allah Bapa.
Saya bersyukur
kepada Tuhan, sejak saya terpanggil menjadi hamba Tuhan, saya hidup oleh karena
firman, hidup oleh Roh Kudus dan tinggal dalam kasih, walaupun jatuh bangun di
tengah-tengah ibadah pelayanan, dibanding dengan kehidupan saya sebelum
terpanggil betul-betul kosong, tidak memiliki firman, tidak memiliki Roh Kudus
dan tidak memiliki kasih.
Kalaupun mengasihi,
itu karena ada keinginan sendiri, karena ada motivasi, karena ada kepentingan-kepentingan
di dalamnya. Sesungguhnya, kasih Allah tanpa kepentingan-kepentingan, tanpa
embel-embel, itulah yang saya syukuri pada saat ini.
Matius 12: 43-45
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia
pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi
ia tidak mendapatnya.
(12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang
telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih
tersapu dan rapi teratur.
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan
orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan
berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Saya menghimbau
kepada saudara: jangan tandus, maksudnya; jangan kering-kering, layanilah Tuhan,
berarti harus ada persekutuan, seperti ranting yang melekat pada pokok anggur,
supaya menghasilkan buah, dan yang menikmati buah bukan rantingnya tetapi orang
lain.
Saudaraku,
kalau Bait Suci tanpa Allah dengan 3 oknum-Nya, roh jahat yang pernah keluar,
akan kembali.
Oleh sebab itu,
jangan hanya puas karena sudah dilepaskan, karena sudah meninggalkan kehidupan
/ tabiat yang lama, sebab kalau tidak sungguh-sungguh, roh jahat itu akan
kembali, sehingga keadaan orang itu menjadi lebih buruk dan lebih parah dari
yang semula.
Kalau anak Tuhan
sudah dilepaskan dari kegelapan, dari dunia dengan arusnya, kemudian kembali mencemarkan
diri, seperti babi yang kembali ke kubangan; kejahatannya akan lebih parah lagi
dari sebelumnya.
Itu sebabnya
dalam 2 Petrus dikatakan: “Karena itu
bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan
Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus
yang disampaikan kepada mereka”.
Kalau anak
Tuhan sudah di dalam Tuhan namun kembali melakukan suatu kejahatan, maka akan
lebih parah / lebih jahat dari pada orang dunia, sampai mampu merusak ibadah
pelayanan dalam satu kandang penggembalaan.
Matius 12: 45
(12:45) Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang
lebih jahat dari padanya dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya
keadaan orang itu lebih buruk dari pada keadaannya semula. Demikian juga akan
berlaku atas angkatan yang jahat ini."
Itu akan
berlaku kepada setiap orang, kepada angkatan yang jahat ini.
Hari-hari ini
adalah hari-hari terakhir, di mana dosa kejahatan semakin memuncak, itu akan
berlaku.
Kalau seorang
hamba Tuhan kembali mengulangi kejahatannya, saya melihat ia akan sukar sekali
untuk bangkit kembali.
Inilah yang
saya kuatirkan, oleh sebab itu saya memohon doa kepada saudara, sebab saya ini
bukan superman, bukan batman, tetapi saya manusia biasa.
Daging jika dicubit masih ada rasa, tetapi saya berusaha berjuang, belajar dari
pengalaman, sebab pengalaman adalah guru yang terbaik.
Kalau mengulangi
kesalahan yang sama, di manakah pengalaman saudara yang dahulu? Pengalaman itu
harus menjadi guru yang baik, supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Keterangan YANG
KETIGA:
GELAP GULITA.
Lukas 22: 53
(22:53) Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah
kamu di dalam Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Tetapi inilah saat
kamu, dan inilah kuasa kegelapan itu."
Saudaraku,
kegelapan itu terjadi ketika Yesus ditangkap dan disalibkan oleh imam-imam
kepala, tua-tua, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, itulah SAAT KEGELAPAN.
Ada 4 hal yang terjadi saat dalam kegelapan, yaitu:
1.
Matius 27: 41-42
(27:41) Demikian juga
imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan
Dia dan mereka berkata:
(27:42) "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia
Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya
kepada-Nya.
Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta
tua-tua mengolok-olok = mengecilkan Yesus sebagai Raja = tidak mengakui Yesus
sebagai Raja = TIDAK MENJADIKAN DIRI SENDIRI SEBAGAI RAJA.
Berbicara raja, berarti berbicara tentang kuasa, berbicara tentang otoritas,
sebab kemuliaan seorang raja, terletak pada kuasanya.
Berarti, jika mengecilkan / mengolok-olok Yesus sebagai Raja;
-
Tidak berkuasa
terhadap dosa yang ditimbulkan oleh IBLIS SETAN, itulah roh jahat dan roh
najis.
-
Tidak berkuasa
terhadap dosa yang ditimbulkan oleh DAGING dengan hawa nafsu dan keinginannya.
-
Tidak berkuasa terhadap
dosa yang ditimbulkan oleh DUNIA dengan segala arus pengaruhnya yang
menghanyutkan, yang membawa pada kematian.
2.
Lukas 23: 35
(23:35) Orang banyak
berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia,
katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan
diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."
Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta
tua-tua mengolok-olok = mengejek Yesus sebagai Mesias.
Artinya; TIDAK HIDUP DALAM URAPAN ROH KUDUS.
Mesias -> orang yang diurapi. Yesus adalah Mesias = Kristus, artinya;
yang diurapi.
Kalau seseorang tidak hidup dalam urapan Roh Kudus, maka ia hidup menurut
hawa nafsu dan keinginan daging, itu sudah pasti.
Bagaimana kita melihat seseorang tidak hidup dalam urapan Roh Kudus? Itu
terlihat kalau ia hidup menurut hawa nafsu dan keinginan daging saja;
-
Memikirkan
hal-hal yang dari daging (Roma 8: 5).
-
Tidak takluk
kepada hukum Allah (Roma 8: 7).
3.
Yohanes 19: 19
(19:19) Dan Pilatus
menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya: "Yesus,
orang Nazaret, Raja orang Yahudi."
Ketika Yesus disalibkan, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta tua-tua
mengolok-olok Yesus orang Nazaret = MENGECILKAN YESUS SEBAGAI SEORANG NABI.
Sebab kalau berbicara Yesus orang Nazaret, itu berbicara bahwa Yesus adalah
seorang nabi.
Kalau mengecilkan Yesus sebagai seorang nabi, itu artinya; tidak mengakui
firman nubuatan, firman para nabi = tidak mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan
= tidak mengakui firman pengajaran yang rahasianya dibukakan = berada dalam
kegelapan.
Kalau mau mengakui pembukaan rahasia firman Tuhan, dalam Mazmur dikatakan: “Bila tersingkap firman-firman-Mu maka
seluruh kehidupan akan diterangi” = segala sesuatu yang terselubung dalam
hati akan tersingkap.
Sebaliknya, kalau seseorang tidak mau mengakui firman para nabi, firman
nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti berada dalam
masa kegelapan.
4.
Yohanes 19: 23
(19:23) Sesudah
prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu
membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian --
dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke
bawah hanya satu tenunan saja.
Mereka membagi-bagi pakaian dan juga MENGAMBIL JUBAH YANG MAHA INDAH.
Artinya; mengecilkan pelayanan, sebab jubah itu adalah pakaian dari imam
besar = masa kegelapan / berada dalam kegelapan dosa.
Kalau tidak melayani Tuhan, itu adalah masa kegelapan; oleh sebab itu,
setialah melayani Tuhan sampai nafas terakhir.
Kalau tidak melayani Tuhan, mengecilkan pelayanan, berarti yang kita layani
adalah roh-roh jahat, roh-roh najis = berada dalam kegelapan.
Sekali lagi saya katakan: layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, sesuai
dengan talenta dan karunia jabatan yang Tuhan percayakan. Talenta yang Tuhan
percayakan kepada setiap orang berbeda-beda; ada yang satu talenta, ada yang
dua talenta, ada yang lima talenta, itu adalah masa depan, oleh sebab itu
jangan menyembunyikan talenta dalam tanah.
Menyembunyikan talenta dalam tanah = mengubur masa depan.
Hargailah karunia jabatan yang Tuhan percayakan, baik sebagai pemimpin
pujian, singer, pemain musik, kolektan, multimedia, guru sekolah minggu,
transleter, dan lain sebagainya.
Efesus 4: 18-19
(4:18) dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup
persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan
karena kedegilan hati mereka.
(4:19) Perasaan mereka telah tumpul, sehingga
mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala
macam kecemaran.
PENGERTIAN MENJADI GELAP adalah;
1.
Yang pertama: JAUH
DARI HIDUP PERSEKUTUAN DENGAN ALLAH, sehingga yang terjadi adalah ...
-
Kebodohan.
Orang bodoh banyak melakukan perbuatan-perbuatan yang bodoh.
Perbuatan yang bodoh adalah perbuatan yang tidak menyenangkan hati Tuhan.
-
Kedegilan hati.
= kekerasan hati = mempertahankan dosa kejahatan = menyukai dosa kejahatan
bahkan menikmatinya, inilah pengertian gelap.
2.
Yang kedua: PERASAAN
MEREKA TELAH TUMPUL, sehingga yang terjadi adalah ...
-
Menyerahkan
diri kepada hawa nafsu dan keinginan daging.
Kalau tumpul, digambarkan seperti pisau atau golok yang tumpul, sekalipun diasah
dengan sekuat tenaga, tidak akan bisa tajam, sehingga hanya menyerahkan diri
kepada hawa nafsu daging dan keinginannya, sekalipun diberi pengertian yang
benar, sesuai dengan ketajaman firman Tuhan, kalau tumpul tetap saja
menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan keinginannya.
Segala sesuatu yang tidak baik, segala sesuatu yang tidak suci, akan
berakhir dengan kepahitan, tetapi karena tumpul, ia akan terus menuruti hawa
nafsu dan keinginan dagingnya saja.
-
Mengerjakan
dengan serakah, segala macam kecemaran.
Segala kecemaran dikerjakan dengan serakahnya, berarti dosa kejahatan itu
masih kurang-kurang.
Ini adalah perasaan yang tumpul, biarpun sudah dinasihati, tetap saja masih
kurang-kurang / tidak ada puas-puasnya melakukan kejahatan.
Orang yang tumpul, biar sampai mulut berbusa-busa memberi nasihat, mengingatkan,
tetap saja tumpul, bahkan kurang-kurang / tidak ada puas-puasnya dengan segala
macam kecemaran.
Saudaraku, jangan biarkan hati dan pengertian tumpul, supaya karunia
jabatan dipertajam dan supaya firman Tuhan menajamkan hidup saya dan saudara.
Itulah keadaan
sebelum Tuhan menjadikan segala sesuatu baru.
Jalan keluarnya.
2 Petrus 3: 12-13
(3:12) yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat
kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan
unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
(3:13) Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan
langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.
Biarlah kita
menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, sebab di dalam segala sesuatu
yang baru terdapat kebenaran.
Kalau masih
mempertahankan hidup yang lama, tidak ada kebenaran di dalamnya; BELUM
BERBENTUK, GELAP GULITA, KOSONG, itu bukanlah kebenaran.
Oleh sebab itu,
biarlah kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, sesuai dengan
janji-Nya.
2 Petrus 3: 14
(3:14) Sebab itu, saudara-saudaraku yang kekasih, sambil
menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu kedapatan tak
bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan
Dia.
Sambil kita
menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, syaratnya; harus berusaha
supaya tidak kedapatan bercacat dan tak bernoda di hadapan-Nya + BERDAMAI
DENGAN ALLAH.
Efesus 2: 15-16
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk
menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan
dengan itu mengadakan damai sejahtera,
(2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam
satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada
salib itu.
Supaya berdamai
dengan Allah, dimulai dengan salib Kristus; menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
Galatia 5:
24-25
(5:24) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah
menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
(5:25) Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita
juga dipimpin oleh Roh,
Barangsiapa
menjadi milik Kristus, dia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu
dan keinginannya = berdamai dengan Allah = hidup oleh Roh, selanjutnya dipimpin
oleh Roh Kudus.
Kalau kita hidup
oleh Roh, biarlah kita memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus.
Apa buktinya
kita hidup oleh Roh? kita dapat beribadah malam hari ini, karena hidup oleh
Roh, tetapi tidak hanya sebatas itu, selanjutnya daging harus dipimpin oleh Roh
Kudus, sehingga tabiat daging tidak terlihat.
Kolose 3: 5
(3:5) Karena itu matikanlah dalam dirimu segala
sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat
dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Masuk dalam
pengalaman kematian, secara khusus segala sesuatu yang bersifat duniawi.
·
Roma 6: 3-4
(6:3) Atau tidak
tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?
(6:4) Dengan demikian
kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian,
supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Dibaptis dalam Kristus, berarti dibaptis dalam kematian Kristus = yang lama
telah dikuburkan, supaya kita satu dalam kebangkitan Kristus, yaitu; hidup
dalam hidup yang baru = manusia baru, yang terus menerus dibaharui.
·
Kolose 3: 5
(3:5) Karena itu
matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan,
hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama
dengan penyembahan berhala,
Segala sesuatu yang duniawi harus dimatikan, berarti yang lama dikubur,
yaitu
-
Percabulan
dimatikan.
Cabul adalah perbuatan yang rendah.
-
Kenajisan dimatikan.
Berarti; terlepas dari dosa kenajisan, terlepas dari roh najis, mulai dari
perkataan, sikap, tingkah laku, cara berpikir, sudut pandang, gerak-gerik.
-
Hawa nafsu
serta keinginannya dimatikan / dikubur.
Hawa nafsu adalah suatu keinginan yang datang dari daging, bukan dari
mana-mana.
Hawa nafsu bisa juga disebut kepentingan-kepentingan / melakukan segala
sesuatu untuk diri sendiri, bukan untuk Tuhan, karena datangnya dari keinginan
daging.
Selama manusia hidup dalam hawa nafsu, segala sesuatu yang diperbuatnya belum
tentu positif, sekalipun terlihat baik.
-
Nafsu jahat
dimatikan.
Keinginan untuk berbuat jahat, harus dimatikan / dikubur.
-
Serakah
dimatikan.
Serakah = tamak = cinta akan uang = melayani karena cinta uang, karena
upah.
Semua itu sama dengan penyembahan berhala.
Kolose 3: 6
(3:6) semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas
orang-orang durhaka].
Orang-orang
durhaka adalah orang-orang yang tidak dapat melakukan sesuatu yang baik di
hadapan Tuhan, maupun terhadap sesama, itulah manusia duniawi, sehingga
mendatangkan murka Allah.
Kolose 3: 7-8
(3:7) Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu
hidup di dalamnya.
(3:8) Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini,
yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata
kotor yang keluar dari mulutmu.
Sekarang, ada
hal yang harus dibuang, yaitu;
-
Marah. - Fitnah.
-
Geram. - Kata-kata kotor.
-
Kejahatan.
Kolose 3: 9
(3:9) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena
kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
Jangan lagi
saling mendustai, berarti; terlepas dari roh dusta dan tipu muslihat, karena
manusia lama serta kelakuannya telah ditanggalkan.
Kolose 3: 10
(3:10) dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Perbuatan
daging dan kecemaran dunia telah dimatikan = telah mengenakan manusia baru yang
terus menerus dibaharui, sampai kita memperoleh pengetahuan yang benar menurut
gambar Khaliknya / gambar sang Pencipta = segambar dan serupa dengan Allah =
kembali berbentuk.
Di tahun 2013,
biarlah kita mengiringi Yesus Kristus dengan bentuk semula; segambar dan serupa
dengan Allah.
Biarlah kita
berjalan mengikuti jejak Kristus dengan bentuk semula, segambar dan serupa
dengan Allah.
Biarlah kita
beribadah melayani Tuhan dengan bentuk semula; segambar dan serupa dengan Allah.
Di manapun kita
berada di tahun 2013 ini, kembali pada bentuk yang semula; segambar dan serupa
dengan Allah.
Oleh sebab itu,
dalam setiap ibadah, terlebih saat mendengar firman, kiranya firman itu terus
membaharui kita, sampai kita memperoleh pengetahuan yang benar, menurut gambar Khaliknya.
Ayo, kembalikan
gambar dan rupa Allah, kembali pada bentuk semula; segambar dan serupa dengan
Allah.
Kalau tidak
segambar dan serupa dengan Allah; maka segambar dan serupa dengan setan. lihat
saja orang yang segambar dan serupa dengan setan, mukanya persis seperti setan,
kotor, bau, semuanya seperti setan; tidak ada yang mengundang tertawa, ia tertawa
sendiri, persis seperti setan.
Hasilnya.
Wahyu 21: 1-2
(21:1) Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang
baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut
pun tidak ada lagi.
(21:2) Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
Kota yang
kudus, Yerusalem yang baru = hidup suci.
Kemudian, Yerusalem
yang baru, turun dari sorga, dari Allah, bagaikan pengantin perempuan yang
berdandan untuk suaminya.
Perhiasan
rohani dari seorang perempuan adalah ketundukannya, bukan dengan rambut yang
dikepang-kepang atau perhiasan-perhiasan yang lain.
Inilah yang
tampak jelas terlihat kalau lagit yang pertama dan bumi yang pertama telah
berlalu.
Wahyu 21: 3
(21:3) Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta
itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia
akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia
akan menjadi Allah mereka.
-
KEMAH ALLAH ADA DI TENGAH-TENGAH MANUSIA DAN IA AKAN DIAM
BERSAMA-SAMA DENGAN MEREKA.
Artinya;
·
Allah
berhadirat.
·
Allah
bertabernakel.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai
Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman Allah telah menjadi manusia (firman menjadi daging), dan diam di
antara kita = Allah bertabernakel / berhadirat.
Kalau Allah berkemah / bertabernakel, berhadirat di antara umat-Nya, maka akan
terlihat kemuliaan Allah, seperti pribadi Yesus Kristus, sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kebenaran yang sejati adalah; menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung (1 Petrus 2: 19).
Kesimpulannya: inilah kebenaran yang terdapat di dalam langit yang baru dan
bumi yang baru.
-
MEREKA AKAN MENJADI UMAT-NYA DAN IA AKAN MENJADI ALLAH
MEREKA .
Kita menjadi umat-Nya = menjadi kawanan domba, dan Allah adalah Tuhan,
tidak ada lagi allah yang lain.
Wahyu 21: 4
(21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata
mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau
ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah
berlalu."
Air mata
terhapus, tidak ada derita, tidak ada perkabungan, dukacita, ratap tangis
karena yang lama sudah berlalu. Biarlah di tahun 2013 ini, kita hidup dalam
hidup yang baru = manusia baru.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment