Tema: BERKAT
TUHAN PANGKAL SELAMAT
(Seri
08)
Subtema: PEMIMPIN-PEMIMPIN BUTA DISERTAI DENGAN TULI
Shalom!
Selamat
malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh berada di dalam rumah
Tuhan, beribadah melayani Tuhan, sehingga kita boleh mempersembahkan korban
kepada Tuhan, semua karena kemurahan Tuhan.
Kembali kita memeriksa firman penggembalaan untuk Ibadah
Raya Minggu dari Mazmur 127: 1-5, namun kita hanya membaca ayat 1-2 saja.
Mazmur 127: 1-2
(127:1) Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN
yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau
bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
(127:2) Sia-sialah
kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti
yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang
dicintai-Nya pada waktu tidur.
Ada 3
hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka bumi ini:
- YANG PERTAMA: Jikalau
bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya.
-
YANG KEDUA: Jikalau
bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
-
YANG KETIGA:
a.
Sia-sialah kamu bangun
pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam.
b.
Sia-sialah orang makan
roti yang diperoleh dengan susah payah.
Itulah 3 hal yang mendatangkan kesia-siaan di atas muka
bumi ini.
Kita masih
tetap memperhatikan KESIA-SIAAN YANG KEDUA, yaitu;
JIKALAU BUKAN TUHAN YANG MENGAWAL KOTA, SIA-SIALAH
PENGAWAL BERJAGA-JAGA.
Yesaya 56: 9-10a
(56:9) Hai segala binatang di padang, hai segala binatang
di hutan, datanglah untuk makan!
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah
orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah
anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka
tidur saja;
Umat Tuhan,
sebagai kawanan domba Allah menjadi makanan bagi binatang-binatang di padang,
binatang-binatang di hutan, menjadi santapan bagi binatang buas.
Daging ini adalah
binatang buas, yang sekali waktu siap menerkam, oleh sebab itu, jangan
menyayangi / jangan mengasihani daging dengan keinginannya, sebab daging adalah
musuh dalam selimut.
Mari kita
lihat; MANUSIA DAGING.
Kejadian 25: 27
(25:27) Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau
menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang,
tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka
tinggal di padang.
Berarti; Esau
adalah gambaran dari manusia daging = kehidupan yang sedang diterkam oleh
binatang di padang.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan,
kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan,
perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh
pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu --
bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.
Inilah
perbuatan-perbuatan daging;
1.
Percabulan 6. Perseteruan 11.Percideraan
2.
Kecemaran 7. Perselisihan 12.Roh
pemecah
3.
Hawa nafsu 8. Iri hati 13.Kedengkian
4.
Penyembahan
berhala 9. Amarah 14.Kemabukan
5.
Sihir 10.Kepentingan
diri sendiri 15.Pesta pora
Kalau hidup
dalam 15 tabiat daging, berarti ia sedang diterkam oleh binatang di padang =
menjadi santapan bagi binatang buas.
Saya kembali
mengatakan; daging ini adalah binatang buas. Kalau daging disayangi, kalau dibiarkan,
tidak dijinakkan, ia bisa menjadi binatang buas yang siap menerkam.
Galatia 5: 21
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu --
bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.
Kalau menuruti
15 tabiat daging, berarti diterkam oleh binatang di padang / binatang di hutan
(menjadi santapan bagi binatang buas); tidak mendapat bagian dalam kerajaan
sorga.
Dalam kitab Wahyu
13: 1, 11 terdapat dua jenis binatang, yaitu;
-
Binatang yang
keluar dari dalam laut, itulah antikris.
-
Binatang yang
keluar dari dalam bumi, itulah nabi-nabi palsu.
Kalau binatang
ini menerkam kehidupan anak-anak Tuhan, maka ia pasti tidak akan masuk dalam Kerajaan
Sorga.
Ciri-ciri manusia daging.
Kejadian 25:
33-34
(25:33) Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu
kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak
kesulungannya kepadanya.
(25:34) Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang
merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah
Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Esau menjual
hak kesulungannya kepada Yakub, karena Esau memandang ringan hak kesulungan =
tidak menghargai hak kesulungan.
Keluaran 4: 22-23
(4:22) Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah
firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku yang sulung;
(4:23) sebab itu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah
anak-Ku itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung."
JADI, HAK
KESULUNGAN ITU ADALAH IBADAH PELAYANAN KEPADA TUHAN.
Kalau tidak
menghargai ibadah pelayanan = kehilangan hak kesulungan, seperti Esau dan
seperti kematian anak-anak sulung dari orang Mesir.
Sekali lagi
saya katakan; Hak kesulungan itu adalah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan
kepada kita.
Kita patut bersyukur
tentunya pada malam hari ini, sebab Tuhan memberi kesempatan bagi kita untuk
beribadah melayani. Jangan memandang ringan hak kesulungan itu, hargailah
ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan.
Hosea 2: 10-11
(2:10) Aku akan menghentikan segala kegirangannya,
hari rayanya, bulan barunya dan hari Sabatnya dan segala perayaannya.
(2:11) Aku akan memusnahkan pohon anggurnya dan pohon
aranya, yang tentangnya dikatakannya: Ini semuanya pemberian kepadaku, yang
dihadiahkan kepadaku oleh para kekasihku! Aku akan membuatnya menjadi hutan,
dan binatang-binatang di padang akan memakannya habis.
Kalau seseorang
sedang diterkam oleh binatang buas, maka tidak ada hari raya, tidak ada bulan
barunya, tidak ada Sabat.
Artinya; tanpa
hari perhentian untuk beribadah melayani Tuhan = JAUH DARI IBADAH PELAYANAN.
Kemudian, ada
hal yang tidak kalah penting untuk kita perhatikan, yaitu;
TUHAN MEMUSNAHKAN
POHON ANGGURNYA dan POHON ARANYA.
Artinya; tidak
hidup menurut keinginan Roh Kudus dan tidak hidup di dalam kebenaran firman
Tuhan.
-
Anggur adalah
gambaran dari Roh Kudus, sebagai minuman rohani.
-
Pohon ara
adalah gambaran dari firman Tuhan, sebagai makanan rohani.
Roma 8: 5, 7
(8:5) Sebab mereka yang hidup menurut daging,
memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh,
memikirkan hal-hal yang dari Roh.
(8:7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan
terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini
memang tidak mungkin baginya.
Mereka yang
hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, sebaliknya mereka
yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Kemudian, mereka
yang hidup menurut keinginan daging menjadi seteru Allah, karena tidak takluk
kepada hukum Allah (firman Tuhan).
Sekali lagi
saya katakan;
Kalau menjadi
santapan dari binatang buas, jauh dari ibadah pelayanan, persis seperti Esau
yang menjual hak kesulungannya.
Coba saja kita memeriksa
diri kita masing-masing; oleh karena keinginan-keinginan daging / menuruti hawa
nafsu dan keinginannya, jauh dari ibadah pelayanan, jauh dari hari raya, tidak
akan menguduskan hari Sabat, tanpa hari perhentian.
Keadaan seseorang tanpa hari perhentian
(tanpa hari raya).
Kejadian 25: 29
(25:29) Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu,
lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Kalau tidak
masuk pada hari perhentian, jauh dari ibadah pelayanan, jauh dari hari raya,
seseorang menjadi LELAH.
Lelah, artinya;
letih, tidak bertenaga = tidak mampu menghadapi masalah, tidak mampu mengatasi
persoalan-persoalan di atas muka bumi, sampai akhirnya stress, putus asa, kecewa
dan akhirnya meninggalkan Tuhan.
Itulah keadaan
orang yang lelah, seperti Esau.
Penyebab umat Tuhan (kawanan domba Allah)
menjadi makanan binatang buas.
Yesaya 56: 10
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah
orang-orang buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah
anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka
tidur saja;
SEBAB
PENGAWAL-PENGAWAL UMAT TUHAN ADALAH ORANG-ORANG BUTA, inilah yang disebut;
jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga =
pengawalan yang sia-sia.
Mari kita
perhatikan; APA YANG DIMAKSUD DENGAN BUTA.
Yesaya 42: 20
(42:20) Engkau melihat banyak, tetapi tidak
memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar.
Melihat banyak
tetapi tidak memperhatikan (mengerti), itulah orang buta yang mengawal umat
Tuhan (kawanan domba).
Kemudian,
biasanya buta diikuti dengan tuli; memasang telinga tetapi tidak mendengar.
KITA KAITKAN
DENGAN; PELAYANAN YESUS KRISTUS KETIKA MENYEMBUHKAN ORANG YANG BUTA SEJAK
LAHIRNYA.
Yohanes 9: 16,
5
(9:16) Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu:
"Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari
Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat
membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara
mereka.
(9:5) Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."
Saudaraku,
Yesus telah menyembuhkan orang buta, yaitu; orang yang buta sejak lahirnya dimelekkan.
Sekalipun Yesus
telah menyembuhkan orang buta, dan orang-orang Farisi sendiri telah melihatnya,
tetapi orang-orang Farisi tidak percaya dengan apa yang dikerjakan oleh Yesus
Kristus.
Itu sebabnya
orang-orang Farisi disebut pemimpin-pemimpin buta; melihat tetapi tidak memperhatikan
(tidak mengerti).
Mazmur 78: 10-11
(78:10) mereka tidak berpegang pada perjanjian Allah dan enggan
hidup menurut Taurat-Nya.
(78:11) Mereka melupakan pekerjaan-pekerjaan-Nya dan
perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib, yang telah diperlihatkan-Nya kepada mereka.
Kalau melihat
tetapi tidak memperhatikan (melupakan) = tidak berpegang kepada firman Tuhan
dan enggan hidup menurut firman Tuhan.
Sebetulnya orang-orang
Farisi sudah melihat, tetapi tidak mengerti, mengapa? Karena enggan melakukan
firman Tuhan. Orang yang enggan setara dengan; hidup segan, mati pun tidak mau.
Jangan mau
menjadi pribadi yang enggan dalam segala perkara, supaya tidak enggan melakukan
firman Tuhan. Saya tahu diawal-awal kita digembalakan oleh firman pengajaran, banyak
di antara kita yang dikuasai oleh roh gengsi; gengsi untuk melayani Tuhan,
gengsi untuk melakukan firman Tuhan, tetapi biarlah hari demi hari kita
memperhatikan dan melakukan firman Tuhan.
Lebih jauh kita
lihat; orang yang melihat tetapi tidak mau memperhatikan.
Mazmur 92: 6-8
(92:6) Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN,
dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.
(92:7) Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal
tidak akan mengerti hal itu.
(92:8) Apabila orang-orang fasik bertunas seperti
tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah
supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya.
Orang yang melihat
tetapi tidak memperhatikan (tidak mengerti) pekerjaan Tuhan, kemudian tidak
mengerti betapa dalamnya rancangan-rancangan Tuhan, adalah ORANG BODOH dan
ORANG BEBAL.
Tuhan telah
melakukan perkerjaan yang ajaib, Tuhan telah menyembuhkan orang buta, tetapi jika
melihat namun tidak memperhatikan (tidak mengerti), itulah orang bodoh, itulah
orang bebal; sekalipun sudah diberi pengertian dalam setiap pertemuan-pertemuan
ibadah; orang bebal, tetaplah bebal, orang bodoh tetaplah bodoh.
-
Bodoh = tidak
punya pengertian.
-
Bebal = diberi
pengertian tetapi tidak mau.
Berapa banyak
firman Tuhan yang sudah kita terima, tetapi orang bodoh dan orang bebal,
sekalipun melihat tetap tidak memperhatikan (tidak mengerti).
Para imam-imam,
pandanglah / perhatikanlah ke depan, layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh,
sebab kemajuan rohani sidang jemaat adalah kemajuan kandang penggembalaan, jangan
egois, jangan mengasihani daging.
Kalau
mengasihani daging, orang lain yang menjadi korban, sebaliknya kalau kita mau
menyerahkan nyawa, mau pikul salib (rela berkorban), maka orang lain tertolong,
seperti Yesus yang telah memberikan nyawa-Nya bagi domba-dombanya (memikul
salib), sehingga kita semua tertolong.
Bukti seseorang bebal.
Yohanes 9: 17-19
(9:17) Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu:
"Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan
matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."
(9:18) Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa
tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang
tuanya
(9:19) dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu,
yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang
dapat melihat?"
Sesungguhnya, orang
Farisi telah melihat bahwa Yesus menyembuhkan / memelekkan orang yang buta dari
sejak lahirnya, kemudian orang-orang Farisi telah mendengar kesaksian dari
orang buta itu, tetapi mereka tidak memperhatikannya (tidak mengerti), bukankah
ini adalah suatu kebebalan?
Kemudian, oleh
karena kebebalan itu, orang-orang Farisi bertanya kepada ibu dari orang yang telah
dimelekkan, untuk meminta bukti yang otentik, bukankah ini adalah kebebalan?
Orang yang
bersangkutan sudah menceritakan apa yang terjadi / sudah memberi kesaksian yang
benar, tetapi orang-orang Farisi masih meminta bukti kepada ibu dari orang yang
telah dimelekkan, bukankah ini suatu kebodohan? Bukan hanya bodoh, tetapi juga bebal.
Biarlah malam
ini kita merasakan lawatan Tuhan, rancangan-rancangan Allah yang begitu besar
dan begitu dalam, lewat kandang penggembalaan yang Tuhan percayakan, dalam
kehidupan kita masing-masing, tidak perlu bertanya kepada orang-orang lain, biarlah
kita sendiri boleh merasakan pengalaman yang luar biasa bersama dengan Tuhan
Yesus Kristus, lewat firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Kemudian; ORANG
BUTA PASTI DIIKUTI DENGAN TULI.
Yohanes 9:
24-25
(9:24) Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang
tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan
Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."
(9:25) Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa,
aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan
sekarang dapat melihat."
Satu hal yang
harus kita ketahui; bahwa Tuhan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar dan
memiliki rancangan-rancangan yang dalam di tengah-tengah ibadah yang Tuhan
percayakan.
Yohanes 9:
26-27
(9:26) Kata mereka kepadanya: "Apakah yang
diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"
(9:27) Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan
kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi?
Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"
Kalau buta
pasti diikuti dengan tuli.
Orang yang sudah
disembuhkan dari kebutaan telah menjelaskan satu kali, kemudian kembali memberi
penjelasan kepada orang-orang Farisi = orang-orang Farisi tidak dengar-dengaran
= tuli.
Itu sebabnya
orang buta itu berkata: “Telah kukatakan
kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya”, artinya tidak dengar-dengaran =
tuli.
Keadaan orang tuli.
Yohanes 9: 28-29
(9:28) Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau
murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.
(9:29) Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada
Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."
Keadaan orang
tuli; menjadi murid Musa, artinya; BERADA DI BAWAH HUKUM TAURAT.
Orang yang
tuli, orang yang tidak dengar-dengaran, pasti berada di bawah hukum Taurat, sebaliknya
kalau kita dengar-dengaran kepada Kristus sebagai kepala dari tiap-tiap gereja,
pasti berada di bawah hukum kasih karunia.
HUKUM TAURAT
adalah;
-
Tangan ganti tangan,
mata ganti mata, gigi ganti gigi.
Artinya; kejahatan dibalas dengan kejahatan = orang yang bersalah tidak
luput dari hukuman.
-
Menjalankan ibadahnya
secara lahiriah.
Menjalankan ibadah secara lahiriah = tidak mau dikoreksi oleh firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Seandainya orang-orang Farisi tersebut mau dikoreksi, mereka pasti berubah dan
menjadi manusia rohani, bukan manusia lahiriah.
Kalau menerima
firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, berarti; mau disucikan dari dosa,
itu adalah kasih karunia. Tetapi kalau tidak dengar-dengaran / menolak firman
pengajaran yang rahasianya dibukakan, yang bersifat mengoreksi dan menyucikan
dosa, keadaan seseorang menjadi tuli, sehingga berada di bawah hukum Taurat.
Dampak negatif bila mengikuti pemimpin-pemimpin
buta.
Yesaya 56: 10
(56:10) Sebab pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang
buta, mereka semua tidak tahu apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing
bisu, tidak tahu menyalak; mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
Pemimpin-pemimpin
buta TIDAK TAHU APA-APA.
Mari kita lihat
persamaannya.
1 Yohanes 2: 11b
(2:11) Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada
di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia
pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya.
Yang dimaksud
pemimpin buta tidak tahu apa-apa = tidak tahu ke mana ia pergi.
Berarti; tidak
tahu arah tujuan hidupnya, sehingga kalau kita perhatikan orang yang semacam
ini (orang buta), ketika ia berjalan, pasti tabrak sana, tabrak sini, karena tidak
ada yang menuntun (berada dalam kegelapan), sehingga arah tujuan hidupnya tidak
tahu / tidak jelas.
Kemudian kalau kita
perhatikan bunyi dari injil Matius 15: 14, yaitu: “ ... Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta
menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang”.
Biarlah firman
pengajaran memimpin kita sampai ke Yerusalem yang baru, sebab Pemimpin kita
tidak buta, itulah pribadi Yesus Kristus sebagai terang dunia (Yohanes 9: 5)
Julukan yang diterima oleh pemimpin-pemimpin
buta.
1.
Yesaya 56: 10
(56:10) Sebab
pengawal-pengawal umat-Ku adalah orang-orang buta, mereka semua tidak tahu
apa-apa; mereka semua adalah anjing-anjing bisu, tidak tahu menyalak;
mereka berbaring melamun dan suka tidur saja;
JULUKAN YANG PERTAMA: ANJING-ANJING
BISU.
Bisu, berarti; tidak tahu menyalak = membiarkan umat Tuhan tetap di dalam
dosa.
Kalau ia menyalak, ia pasti menegor / mengoreksi setiap kekurangan-kekurangan
yang ada.
Firman Tuhan mengatakan: “Barangsiapa
Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!”
(Wahyu 3: 19). Relakanlah hati saudara untuk ditegor dan dikoreksi oleh firman
nubuatan, firman pengajaran yang rahasianya dibukakan, jangan senang dengan
pemberitaan firman yang sifatnya tidak mengoreksi dan tidak menyucikan dosa.
Kemudian, anjing-anjing bisu, mereka hanya suka berbaring melamun dan suka
tidur saja = PEMALAS.
Mari kita perhatikan ladang seorang pemalas.
Amsal 24: 30-31
(24:30) Aku melalui ladang
seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
(24:31) Lihatlah, semua
itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya
sudah roboh.
Ladang seorang pemalas;
-
Semua itu
ditumbuhi onak duri.
Berarti; hati sidang jemaat berduri / suka menyakiti.
-
Tanahnya
tertutup dengan jeruju.
Berarti; hatinya berduri, hanya bisa menyakiti, menusuk perasaan orang
lain.
-
Kemudian lebih
parah lagi, temboknya sudah rubuh.
Artinya; tidak ada lagi yang menjaga.
Itulah keadaan sidang jemaat kalau pemimpinnya buta.
Amsal 24: 32-33
(24:32) Aku memandangnya,
aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran.
(24:33) "Tidur
sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk
tinggal berbaring,"
Tidur sebentar lagi,
mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring = seorang pemalas.
Saudara perhatikan saja; kalau hamba Tuhan tidak mau memeriksa / mengoreksi
dosa sidang jemaatnya, ia pasti malas menggali rahasia firman Tuhan dan sudah
barang tentu malas juga untuk menyembah, sebab hanya lewat doa penyembahan
saja, seorang gembala sidang memperoleh pembukaan rahasia firman Tuhan untuk
selanjutnya disampaikan kepada sidang jemaat, sebagai kebutuhan bagi sidang
jemaat.
2.
Yesaya 56: 11
(56:11) anjing-anjing
pelahap, yang tidak tahu kenyang. Dan orang-orang itulah gembala-gembala,
yang tidak dapat mengerti! Mereka semua mengambil jalannya sendiri,
masing-masing mengejar laba, tiada yang terkecuali.
JULUKAN YANG KEDUA: ANJING-ANJING
PELAHAP.
Pelahap, berarti; tidak tahu kenyang.
Orang yang tidak tahu kenyang adalah orang yang mementingkan diri sendiri,
tidak peduli dengan umat Tuhan, sebagai kawanan domba (Yudas 1: 12).
Kemudian kalau kita melihat anjing-anjing pelahap, di sini dikatakan;
mereka mengambil jalannya sendiri, masing-masing mengambil laba, tiada yang
terkecuali, hanya untuk menggemukkan diri sendiri, sama seperti imam Eli; ia hanya
menggemukkan diri sendiri, ia tidak mau menegor kekurangan anak-anaknya.
Hanya untuk mencari loba, mencari untung = hamba Tuhan yang serakah, yang hanya
mementingkan diri sendiri, dan tidak mau menegor / mengoreksi kekurangan sidang
jemaatnya.
Jalan keluarnya.
Yohanes 9: 3
(9:3) Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga
orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam
dia.
“Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena
pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia”. Artinya; segala sesuatu yang terjadi, atas seijin Tuhan.
Berarti kalau kita
hidup di dalam Tuhan (berada di dalam rencana Allah), kita harus mau menerima
apapun yang terjadi, sebab segala sesuatu yang terjadi adalah atas seijin Tuhan,
supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan di dalam diri kita masing-masing
(Yeremia 29: 11).
Saudaraku,
segala sesuatu yang terjadi, baik atau pun tidak baik, kita tidak perlu
bertanya: “Mengapa hal ini bisa terjadi?”,
kemudian, kita tidak perlu mempersalahkan orang lain, situasi, keadaan, kondisi
yang ada, sebab pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan, sehingga dengan
demikian, kita dapat melihat kemuliaan Allah.
Yohanes 9: 4
(9:4) Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang
mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak
ada seorang pun yang dapat bekerja.
Oleh sebab itu,
biarlah kita tetap setia mengerjakan pekerjaan Allah = melayani sampai nafas
terakhir, selama masih siang, selagi Tuhan masih memberi kesempatan.
Yang sudah
menerima kepercayaan dari Tuhan, bekerjalah dengan sungguh-sungguh, selagi hari
masih siang.
Sebab suatu
saat nanti, akan datang malam, di mana seorang pun tidak dapat bekerja lagi,
artinya; tidak ada lagi kesempatan untuk melayani Tuhan.
Kita
mengetahui, bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, sebab keadaan dunia
sudah semakin gelap, karena dosa semakin bertambah-bertambah, semakin memuncak.
Selagi Tuhan
masih beri kesempatan / hari masih siang, bekerjalah sampai nafas terakhir,
sebab akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
Puncaknya malam
adalah pada masa aniaya antikris, selama 3,5 tahun; pada masa itu, tidak ada
lagi kesempatan untuk beribadah melayani Tuhan.
Saya kembali
katakan: selagi ada kesempatan, hargailah kesempatan yang Tuhan berikan.
Kemudian, kalau
kita melayani Tuhan, BEKERJA UNTUK TUHAN, BERARTI KITA DISEBUT ORANG-ORANG
SIANG, menjadi kesaksian / menjadi terang dunia.
Oleh sebab itu,
pada ayat 5 dikatakan: “Selama Aku di
dalam dunia, Akulah terang dunia”. Kalau kita setia melayani Tuhan = anak-anak
siang, anak-anak terang.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment