KAMI DAPAT MENGIRIMKAN REKAMAN KOTBAH NATAL TANGGAL 27
DESEMBER 2012, DALAM BENTUK KEPINGAN CD.
BILA SAUDARA BERMINAT SILAHKAN KIRIMKAN ALAMAT ATAU
MENGHUBUNGI NOMOR ...
-
081310481499
-
085282582279
-
081398777231
Tema: BAHWA
AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD
Subtema: KEADILAN DARI
TUNAS DAUD MEMBEBASKAN KAWANAN DOMBA DARI PERSUNDALAN DI SEBELAH UTARA
Shalom!
Selamat malam, salam
sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya
besar, kita dimungkinkan untuk beribadah malam hari ini, lewat ibadah natal.
Saya berterima kasih
untuk kehadiran para undangan, sidang jemaat dan juga hamba-hamba Tuhan yang
hadir pada malam hari ini, baik dari dalam kota maupun dari luar kota.
Kalau malam ini kita
bersama-sama merayakan natal, semua karena kemurahan Tuhan tentunya.
Biarlah kiranya jiwa
kita dipuaskan malam ini, lewat berita natal.
Oleh sebab itu, saya
berharap sekali, kiranya kedatangan kita ini tidak sia-sia, biarlah kiranya
ibadah ini mengandung janji, baik janji di masa sekarang, maupun janji di masa
yang akan datang.
-
Janji di masa
sekarang; Tuhan pelihara kehidupan kita.
-
Janji di masa
yang akan datang; Tuhan selamatkan kita, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Biarlah kiranya ibadah
natal malam ini mengandung kuasa. Berkuasa terhadap 3 hal, yaitu;
-
Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala keinginannya.
-
Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
- Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh dunia dengan arus dan pengaruhnya yang
menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.
Segera saja kita
menikmati kebenaran firman Tuhan malam hari ini.
Mari kita membuka...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan
kebenaran di negeri.
Kita akan bertitik
tolak dari Yeremia 23: 5, secara khusus Yeremia 23: 5d;
“BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS
ADIL BAGI DAUD”, sesuai dengan tema natal kita malam hari ini.
Tunas Daud ini,
keadilannya bukan hanya bagi Daud, tetapi juga bagi kita semua.
Tetapi, sebelum kita
melihat keadilan dari Tunas Daud ini, terlebih dahulu kita memperhatikan ayat
1-2.
Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan
kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" --
demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel,
terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan
kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak
menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
Kalau kita perhatikan
di sini; para gembala-gembala membiarkan kawanan domba terhilang dan tercerai-berai
/ terserak, karena para gembala tidak menjaga kawanan domba dengan baik.
Mari kita perhatikan
model gembala yang seperti ini dalam injil Yohanes.
Yohanes 10: 12-13
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan
yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang,
meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan
mencerai-beraikan domba-domba itu.
(10:13) Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak
memperhatikan domba-domba itu.
Berarti, kalau kawanan
domba itu terhilang dan tercerai-berai, karena ia adalah SEORANG UPAHAN.
Kalau ia adalah seorang
gembala yang baik / seorang gembala tanpa upah (seorang gembala / pemilik domba-domba),
niscaya dia bertanggung jawab terhadap kawanan domba yang Tuhan percayakan dan
tidak membiarkan kawanan domba terhilang dan tercerai-berai.
Tetapi karena ia
adalah seorang gembala upahan, dia biarkan kawanan domba terhilang, dia biarkan
kawanan domba tercerai-berai.
Kalau kita bandingkan
dengan pribadi Yesus; Dia adalah Gembala yang baik, dan kita adalah
domba-dombanya.
Gembala yang baik memberikan
nyawa-Nya kepada kawanan domba. (Yohanes 10: 11)
Tetapi seorang upahan;
membiarkan kawanan domba itu tercerai-berai dan terhilang. Ketika serigala
datang, ia lari meninggalkan kawanan domba, sehingga serigala menerkam dan
mencerai-beraikan kawanan domba.
Lebih jauh kita perhatikan;
SEORANG UPAHAN.
Yudas 1: 11c
(1:11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan
yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke
dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.
Kalau seorang hamba
Tuhan / seorang gembala melayani karena upah (SEORANG UPAHAN), berarti ia
sedang MENCEBURKAN DIRI DALAM KESESATAN BILEAM, sedang mengikuti jalannya
Bileam, karena Bileam juga sesat karena upah.
Mari kita perhatikan; BILEAM,
yang adalah seorang nabi, tetapi MELAYANI KARENA UPAH.
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap
engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang
memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya
mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.
Ajaran Bileam; memberi
nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, hanya karena upah.
Hanya karena upah, nabi
besar memberikan nasihat kepada Balak, raja Moab, supaya bangsa Israel (kawanan
domba Allah) disesatkan dan terhilang, bukankah itu adalah sikap yang sangat
bodoh dari seorang nabi / hamba Tuhan?
Ada 2 nasihat Bileam kepada Balak, raja Moab,
supaya bangsa Israel sesat.
YANG PERTAMA: SUPAYA ORANG ISRAEL MAKAN PERSEMBAHAN
BERHALA.
Mari kita lihat kisahnya
/ peristiwa yang pernah terjadi dalam kitab Bilangan 25.
Bilangan 25: 2
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke
korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban
itu dan menyembah allah orang-orang itu.
Bangsa Israel makan
dari persembahan berhala.
Bukankah ini bodoh sekali?
Sebab makanan rohani kita adalah firman Tuhan, kalau makan persembahan yang
dipersembahkan kepada berhala, itu adalah suatu kebodohan.
Berhala adalah segala sesuatu
yang melebihi dari Tuhan.
Bandingkan dengan; MAKANAN
YESUS KRISTUS.
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan
kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Makanan Yesus Kristus
adalah;
-
MELAKUKAN
KEHENDAK ALLAH BAPA.
= melakukan kebenaran firman Tuhan / hidup benar sesuai kebenaran firman
Tuhan.
-
MENYELESAIKAN
PEKERJAAN ALLAH BAPA.
= melayani Tuhan sampai nafas terakhir.
Itu adalah makanan
kita, bukan persembahan yang dipersembahkan kepada berhala.
Tetapi mengapa
akhirnya bangsa Israel sesat, melakukan itu semua (makan persembahan berhala)? Itu
terjadi karena gembala upahan, yang menyebabkan banyak domba-domba menjadi
bodoh.
Ketika bangsa Israel
makan persembahan berhala, mari kita lihat; APA YANG SEDANG TERJADI PADA WAKTU
ITU.
Bilangan 25: 2
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke
korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari
korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.
BANGSA ISRAEL TURUT
MEMPERSEMBAHKAN KORBAN SEMBELIHAN KEPADA BAAL-PEOR, ALLAH ORANG MOAB.
Dalam Mazmur 51: 19,
dikatakan: “Korban sembelihan kepada Tuhan
adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak dipandang hina oleh
Tuhan.”
Kalau jiwa kita
hancur, hati patah dan remuk hanya untuk allah asing, berjuang tetapi hanya
untuk allah asing, bukankah itu suatu kebodohan?
Kalau secara rohani,
pengertian Baal-Peor adalah mempertuhankan perut.
Kalau hanya untuk
perut kita berjuang, jiwa hancur, hati patah dan remuk, bukankah itu adalah
suatu kebodohan? Hanya karena pekerjaan, atau karena suatu perkara-perkara
lahiriah lalu jiwa kita hancur, hati patah dan remuk, bukankah itu suatu
kebodohan?
Itulah yang terjadi
kalau seseorang / domba-domba makan persembahan berhala.
Jika separuh dari apa yang
kita persembahkan kepada allah lain, kita persembahkan kepada Tuhan, maka akan
dipandang mulia oleh Tuhan, tetapi kenyataannya, banyak di antara kita yang
berjuang hanya untuk allah lain, jiwa hancur, hati patah dan remuk hanya untuk
hal yang sia-sia, namun di mata Tuhan, itu adalah suatu kebodohan. Ini sangat
disayangkan sekali.
Gembala upahan memang
sungguh merusak sistem penggembalaan yang benar, tetapi banyak domba-domba
tidak menyadari hal ini.
Saya dan sidang jemaat
sangat terbeban, untuk meluruskan kebenaran ini; semoga persekutuan yang baik
ini adalah awal dari segala-galanya.
Kepada para gembala,
saya mohon maaf, saya tidak bermaksud bahwa saya lebih benar, tetapi biarlah
kita perhatikan hal ini; ketika sidang jemaat, sebagai kawanan domba Allah
makan persembahan berhala, kemudian mereka berkorban hanya untuk hal-hal yang
lahiriah, sangat disayangkan sekali. Di mana hati nurani seorang gembala ketika
hal ini terjadi??
Ada 2 nasihat Bileam kepada Balak, raja Moab,
supaya bangsa Israel sesat.
YANG KEDUA: SUPAYA BANGSA ISRAEL, KAWANAN DOMBA ALLAH,
BERBUAT ZINAH.
Kita lihat kisah /
peristiwa yang pernah terjadi.
Bilangan 25: 1
(25:1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah
bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
Bangsa Israel berzinah
dengan perempuan-perempuan Moab.
Berzinah, arti rohaninya;
a.
Menduakan hati
Tuhan.
b.
Melangsungkan
hubungan yang tidak sah.
Roma 7: 2-3
(7:2) Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada
suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati,
bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
(7:3) Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah,
kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati,
ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri
laki-laki lain.
Seorang isteri terikat
oleh hukum kepadanya suaminya selama suaminya itu hidup, tetapi kalau ia
menjadi isteri laki-laki lain, ia berzinah / melangsungkan hubungan yang tidak
sah.
Setiap orang / anak-anak
Tuhan yang melangsungkan hubungan yang tidak sah, ia pasti banyak melanggar
hukum Allah.
Bukan hanya perzinahan
secara jasmani, namun berlaku juga atas perzinahan secara rohani / melakukan
hubungan yang tidak sah.
Saya beri contoh.
-
Merokok, itu
adalah hubungan yang tidak sah.
Kalau melangsungkan hubungan yang tidak sah di hadapan Tuhan, pasti ia
banyak melanggar hukum Allah.
-
Minum /
mabuk-mabukan, main judi = melangsungkan hubungan yang tidak sah, pasti ia
banyak melanggar hukum Allah.
Mengapa kawanan domba
Allah melakukan hal ini, mengapa sidang jemaat melakukan hal ini? Itu semua karena
gembala upahan.
Ketika sidang jemaat
melangsungkan hubungan yang tidak sah, tetapi dibiarkan oleh gembala upahan,
sebab yang terpenting bagi seorang gembala upahan adalah perpuluhan dan persembahan
(kolekte).
Yang lebih kasihan
lagi adalah orang kaya; dosanya tidak dikoreksi (dibiarkan dalam dosa), karena
yang penting bagi gembala upahan adalah perpuluhan dan persembahannya besar.
Kita harus mengerti
firman Tuhan, jangan dibodoh-bodohi oleh gembala upahan, supaya dengan
demikian, kita melihat Tunas adil itu (merasakan kebenaran dan keadilan).
Sekarang kita kembali
memperhatikan Yeremia 23.
Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan
kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" --
demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel,
terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan
kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak
menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu
perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.
Kembali saya sampaikan,
bahwa; kawanan domba terhilang dan tercerai-berai karena GEMBALA TIDAK MENJAGA,
TIDAK MEMPERHATIKAN KAWANAN DOMBA DENGAN BAIK.
Bangsa Israel adalah
kawanan domba bagi Allah, namun para gembala tidak memperhatikan kawanan domba,
sehingga terhilang dan tercerai-berai.
Sekarang pertanyaannya:
DIMANAKAH POSISI KETIKA KAWANAN DOMBA INI TERHILANG DAN
TERCERAI-BERAI?
Yeremia 23: 8
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan
membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari
segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan
tinggal di tanahnya sendiri."
Posisi kawanan domba
ketika terhilang dan tercerai-berai: BERADA DI SEBELAH UTARA.
Kita lihat lebih jauh
mengenai; SEBELAH UTARA.
Yesaya 14: 12-13
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang
Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang
mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku
hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang
Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.
Sebelah utara, itu
adalah takhta dari pada Bintang Timur, putera Fajar, yang disebut juga Lucifer atau
IBLIS SETAN.
Jadi, ketika kawanan
domba ini terhilang, ketika kawanan domba tercerai-berai / terserak, posisinya
berada di sebelah utara, berada di takhta iblis setan. Inilah yang tidak dipahami
jemaat / kawaan domba.
Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun,
dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya
yang terkurung pulang ke rumah?
Sehinga 3 hal terjadi,
yaitu;
1.
MEMBUAT DUNIA
INI SEPERTI PADANG GURUN.
Di padang gurun itu tidak ada kehidupan; kering-kering, gersang, tandus.
Kering-kering, artinya; tidak menghasilkan buah, seperti ranting yang tidak
melekat pada pokok anggur menjadi kering.
Demikian juga kalau tidak ada persekutuan antara tubuh dengan kepala;
kering-kering, tidak menghasilkan buah.
2.
MENGHANCURKAN
KOTA-KOTANYA.
Kota-kota itu adalah tempat keramaian. Tempat keramaian itu adalah ibadah
pelayanan, itulah kota-kotanya Allah.
Kalau kota-kota Allah menjadi sunyi sepi, berarti; tanpa ibadah, tanpa
pelayanan.
3.
TIDAK
MELEPASKAN ORANG-ORANGNYA TERKURUNG PULANG KE RUMAH.
Artinya; terikat, terbelenggu, tidak terlepas dari dosa apa saja yang dia
buat.
Yeremia 3: 12
(3:12) Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke
utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah
firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati,
demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.
Ini adalah bukti bahwa
posisi Israel berada di sebelah utara.
Mari kita lihat; KONDISI ROHANI ISRAEL
KETIKA BERADA DI UTARA.
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia:
"Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu,
bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke
bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
Saudaraku, kondisi
rohani Israel, sebagai kawanan domba Allah, ketika berada di sebelah utara; HIDUP
DI DALAM PERSUNDALAN.
Mari kita lihat
persundalan secara rohani.
Ada 2 persundalan Israel ketika berada di sebelah utara:
1.
ISRAEL NAIK KE
ATAS SETIAP BUKIT YANG MENJULANG TINGGI.
Arti rohaninya; hidup di dalam ketinggian hati = hidup dalam dosa
kesombongan.
Kalau seseorang, apalagi hamba Tuhan hidup dalam ketinggian hati / dosa
kesombongan, berarti sedang bersundal di hadapan Tuhan.
Apa artinya melayani tetapi hidup dalam persundalan, apa artinya menjadi seorang
hamba Tuhan tetapi hidup dalam dosa kesombongan?
Saya bersyukur, rekan-rekan saya dari luar daerah, bersama-sama beribadah
malam hari ini, bukan karena kami besar, tetapi karena ada persekutuan yang
baik; saling merendahkan diri satu dengan yang lain.
2.
PERGI KE BAWAH
SETIAP POHON YANG RIMBUN UNTUK BERSUNDAL DI SANA.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah mencari ketenangan, mencari
keteduhan, lewat keinginan-keinginan daging.
Banyak orang Kristen yang mencari keteduhan, ketenangan jiwa, tetapi lewat
keinginan-keinginan daging, ini adalah perbuatan salah, sebab itu adalah
persundalan.
Pohon adalah gambaran dari manusia daging.
Saya tahu, banyak masalah yang kita hadapi, demikian juga dengan saya,
banyak beban yang harus saya pikul di atas pundak. Masalah datang silih
berganti; masalah yang satu belum selesai, masalah yang kedua datang, masalah
yang kedua belum selesai, masalah yang ketiga datang, tetapi bukan berarti
untuk mencari ketenangan, harus lewat keinginan-keinginan daging.
Banyak saya perhatikan hal seperti ini; sedikit menghadapi masalah, seseorang
segera mengambil jalan pintas, misalnya dengan merokok, minum-minuman keras, pergi
ke diskotik, dan lain sebagainya, itu adalah persundalan, saudaraku.
Ada satu pujian yang sangat bagus sekali: “Kalau kucari damai hanya kudapat dalam Yesus, kalau kucari ketenangan
hanya kutemui di dalam Yesus. Tak satupun dapat menghiburku, tak seorangpun
dapat menolongku, hanya Yesus jawaban hidupku. Bersama Dia hatiku damai, walau
dalam lembah kekelaman. Bersama Dia hatiku tenang, walau hidup penuh tantangan.
Tak satupun dapat menghiburku, tak seorangpun dapat menolongku. Hanya Yesus
jawaban hidupku.”
HANYA YESUS JAWABAN HIDUP KITA. Barangkali banyak kesusahan / kesulitan
yang kita hadapi, banyak masalah, beban hidup, pergumulan-pergumulan yang datang
silih berganti, tetapi jangan sampai bersundal di bawah pohon yang rimbun, seperti
yang dilakukan oleh Israel pada waktu berada di sebelah utara.
Kerohanian mereka merosot, karena mencari perteduhan lewat keinginan-keinginan
daging, itu adalah persundalan. Saya sangat sedih sekali karena gembala-gembala
membiarkannya, hal ini sangat disayangkan.
Jangan mencari ketenangan di bawah pohon yang rimbun, sebab itu adalah
persundalan. Kalau memang berat, pikul saja, datang kepada Tuhan, jangan lari
dari kenyataan.
Itulah kondisi Israel
ketika berada di sebelah utara, ketika berada di takhta iblis setan, sangat
disayangkan.
Semua itu terjadi
karena gembala upahan tidak mengoreksi dosa.
Meskipun agak pedas,
tetapi ini harus diterima sepenuhnya, jangan dibiarkan persundalan terjadi
hanya karena upah.
Ketika bangsa Israel
bersundal di sebelah utara, maka ISRAEL MENERIMA PREDIKAT / JULUKAN DARI TUHAN.
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia:
"Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad
itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah
setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?
Ketika bangsa Israel
bersundal di sebelah utara, mereka menerima predikat / julukan dari Tuhan,
yaitu PEREMPUAN MURTAD.
1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir,
dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang
telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini
benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita,
tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama
dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua
mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Antikris itu berasal
dari antara kita, berasal dari kawanan domba Allah, tetapi karena tidak
sungguh-sungguh menguduskan diri, tidak sepenuhnya menyerahkan hidup kepada
Tuhan, dan tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan, akhirnya mereka murtad,
undur, keluar dari anggota tubuh Kristus = menjadi bagian dari antikris.
Bagaimana dengan kita, para gembala, apakah kita biarkan kawanan domba seperti ini? Mungkin firman ini terlalu keras, tetapi harus disampaikan, dan harus dilakukan.
Kita belajar seperti
Petrus, walaupun dia terlihat konyol, tetapi suatu kali dia berkata: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi?
Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yohanes 6: 68).
Firman yang keras itu
adalah Roh dan hidup, berarti memang harus disampaikan.
Banyak orang tidak
sanggup mendengar firman ini, sehingga dia tidak mau berubah, justru
menyalahkan firman pengajaran, saya heran dengan hal seperti ini.
Sekarang, mari kita
lihat; KONDISI
ROHANI YEHUDA KETIKA BERADA DI SEBELAH UTARA.
Yeremia 3: 8-9
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah
menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai;
namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut,
melainkan ia juga pun pergi bersundal.
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia
mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.
Rupa-rupanya bukan
hanya Israel yang bersundal; saudara perempuan Israel, yaitu Yehuda, juga bersundal
sama seperti Israel, saudara yang tertua.
Tuhan pikir, yang muda
ketakutan dengan diberinya surat cerai kepada Israel, tetapi rupa-rupanya Yehuda
juga turut bersundal.
Ada 2 persundalan Yehuda:
1. BERZINAH DENGAN
MENYEMBAH BATU.
Arti rohaninya; mempertahankan kekerasan hati.
Kalau seseorang tetap mempertahankan kekerasan hati, ini juga disebut
persundalan.
Batu -> kekerasan hati.
Orang yang keras hati adalah orang yang masih mempertahankan dosa. Orang
yang mempertahankan dosa, berarti; orang yang menikmati dosa, itu sebabnya
menyembah batu disebut berzinah / bersundal.
KERUGIAN KALAU SESEORANG MEMPERTAHANKAN KEKERASAN HATI:
Ketika mendengar firman, dia segera menerima dengan gembira, tetapi begitu
ada aniaya karena firman, ada ujian, ada cobaan, dia segera undur, karena benih
firman itu tidak berakar dalam hati, kenapa? Karena hatinya berbatu-batu
(Matius 13). Kalau tanah hatinya subur, benih itu pasti berakar.
2. BERZINAH DENGAN
MENYEMBAH KAYU.
Artinya; menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Kayu itu adalah gambaran daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Sekalipun saudara tidak membuat patung dari kayu, tetapi kalau menuruti
hawa nafsu dan keinginan daging, itu disebut persundalan.
Orang yang menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, berarti ia tidak
menuruti keinginan Roh.
Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah
nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala,
sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah,
kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan,
pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu --
seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
1.
Percabulan 6. Perseteruan 11.Percideraan
2.
Kecemaran 7. Perselisihan 12.Roh
pemecah
3.
Hawa nafsu 8. Iri hati 13.Kedengkian
4.
Penyembahan
berhala 9.
Amarah 14.Kemabukan
5.
Sihir 10.Kepentingan diri
sendiri 15.Pesta pora
Itulah tabiat daging. Kalau mempertahankan 15 tabiat daging, berarti sedang
melakukan persundalan di hadapan Tuhan.
Dalam Roma 8, orang yang hidup menurut tabiat daging, maka ia tidak hidup menurut
keinginan Roh = melakukan persundalan terhadap Roh Tuhan.
Saya juga banyak melakukan kesalahan, namun saya mau mengakui segala
kekurangan, tetapi jangan diulangi lagi, hiduplah menurut keinginan Roh, jangan
pertahankan keinginan daging.
Oleh karena
persundalan dari pada Yehuda, maka YEHUDA MENERIMA PREDIKAT / JULUKAN DARI TUHAN.
Yeremia 3: 8
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah
menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai;
namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut,
melainkan ia juga pun pergi bersundal.
Predikat / julukan
yang diterima Yehuda karena persundalannya adalah; disebut PEREMPUAN YANG TIDAK
SETIA.
Kita lihat; CONTOH KETIDAKSETIAAN
Matius 25: 24-26
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu
talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang
kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari
tempat di mana tuan tidak menanam.
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan
talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
(25:26) Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang
jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana
aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Awalanya, tuan ini
mempercayakan kepada hamba yang pertama; LIMA TALENTA, hamba yang kedua; DUA
TALENTA, dan hamba yang ketiga; SATU TALENTA.
Hamba yang ketiga menerima
satu talenta dari tuannya, selanjutnya talenta itu disembunyikannya di dalam
tanah.
Artinya; tidak setia
dalam perkara yang kecil, tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang
kecil.
Saudaraku, kita
masing-masing, saya dan saudara, diperlengkapi dengan karunia jabatan dan
talenta masing-masing sesuai kepercayaan Tuhan, dan biarlah talenta ini kita
kerjakan dengan setia.
Tetapi kita melihat
hamba yang ketiga ini; menyembunyikan talenta itu di dalam tanah = tidak setia
memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.
Menyembunyikan talenta
dalam tanah = mengubur masa depan.
Kalau Tuhan percayakan
satu talenta atau dua talenta atau lima talenta, Tuhan percayakan sebagai
singer, pemimpin pujian, pemain musik, dan sebagianya; KERJAKAN DENGAN BAIK, sebab
itu adalah masa depan saya dan saudara.
Sebaliknya, kalau
tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil = mengubur masa depan.
Saya tambahkan sedikit;
1.
24 tua-tua
duduk di atas takhta-takhta di sekeliling takhta Anak Domba melayani Tuhan
siang dan malam.
Siapa yang melayani? Yang melayani adalah 24 tua-tua, sejak kapan? Sejak
sekarang.
2.
Kerajaan 1000
tahun damai.
Siapa yang menjadi raja-raja dan imam imam? Mereka itu adalah yang mengambil
pelayanan dari sejak sekarang; setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.
Ingat pemuda pemudi;
pelayanan adalah masa depan / masa depan saudara adalah melayani Tuhan, bukan
pada ijazah, bukan pada kekuatan, bukan pada kekayaan, bukan pada jabatan yang
tinggi, tetapi PELAYANAN.
Jika saudara dipercaya
talenta (satu talenta atau dua talenta atau lima talenta) oleh Tuhan, setialah
memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, sebab itu adalah masa depan, dan
masa depan kita ada di tangan Tuhan.
Kalau saudara di luar
Tuhan, mempertuhankan jabatan yang tinggi, perhatikan dengan baik, saya beri
contoh;
Setelah Yesus berpuasa
40 hari 40 malam ...
-
Cobaan yang
pertama; roti diubah dari batu, dan Yesus menang.
Yesus berkata: “Manusia hidup tidak
dari roti saja, tetapi dari firman”.
-
Cobaan yang
kedua; iblis setan membawa Yesus ke bubungan Bait Allah, itu adalah posisi yang
tinggi.
Tetapi setelah dibawa ke posisi yang tinggi, iblis berkata: “Jatuhkanlah dirimu ke bawah!”.
Kalau anak Tuhan memiliki POSISI / JABATAN YANG TINGGI, namun jika tidak di
dalam Tuhan, itu adalah SARANA BAGI IBLIS SETAN UNTUK MENJATUHKAN ANAK-ANAK
TUHAN.
Kembali saya katakan;
masa depan kita bukan pada ijazah, bukan pada kedudukan, tetapi masa depan kita
adalah melayani Tuhan.
Tetapi kalau mengubur
talenta, tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil = mengubur masa
depan = masa depan suram.
Sekarang kita lihat; APA YANG TERJADI KETIKA SEORANG HAMBA TIDAK
SETIA MEMIKUL TANGGUNG JAWAB DALAM PERKARA KECIL?
1.
Matius 25: 24
(25:24) Kini datanglah juga hamba
yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah
manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang
memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
Yang pertama; HAMBA YANG KETIGA MEMPERSALAHKAN TUANNYA.
Tuan dari seorang hamba adalah Tuhan Yesus Kristus.
Kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil; akan
mempersalahkan Tuhan.
Kalau seseorang berani mempersalahkan Tuhan, lebih lebih lagi
mempersalahkan sesama.
Hamba yang ketiga berani berkata bahwa tuannya kejam, padahal dia yang
tidak setia.
2.
Matius 25: 24
(25:25) Karena itu aku takut
dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah
kepunyaan tuan!
Kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil; MENJADI
PRIBADI YANG TAKUT.
1 Yohanes 4: 17-18
(4:17) Dalam hal inilah kasih
Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian
percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di
dalam dunia ini.
(4:18) Di dalam kasih tidak ada
ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan
mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam
kasih.
Barangsiapa takut, tidak sempurna dalam kasih; itulah yang terjadi kalau
tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.
Orang yang takut, tidak sempurna dalam kasih, dan kalau tidak sempurna
dalam kasih, sedang menanggung hukuman. Tetapi kalau kita memiliki kasih, maka
berani menghadapi hari penghakiman.
Itulah Yehuda,
perempuan yang tidak setia. Semuanya itu terjadi / disebabkan oleh gembala
upahan.
Yeremia 6: 22-23
(6:22) Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu
bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar
akan bergerak maju dari ujung bumi.
(6:23) Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis,
tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka
mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau,
hai puteri Sion!"
Musuh yang datang dari
utara, suatu suku bangsa yang besar, mereka bengis, tidak kenal belas kasih,
tidak peduli atas kehancuran manusia.
Kalau semuanya itu
terjadi, itu karena pekerjaan dari iblis setan, musuh kita, yang tidak mengenal
belas kasih dan bengis, hal ini harus kita sadari.
Kita sudah melihat
betapa luar biasanya setan menghancurkan kawanan domba (terhilang dan
tercerai-berai), dengan memakai gembala upahan.
Sekarang kita lihat; JALAN
KELUARNYA.
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah
firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan
memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran
di negeri.
Perhatikan; Tunas adil
bagi Daud, juga bagi kita, akan melaksanakan keadilan dan kebenaran.
Tunas Daud, itulah
pribadi Yesus Kristus. Menurut silsilahnya, Yesus Kristus adalah garis keturunan
dari Daud.
Kenapa harus disebut
tunas?
Tunas adalah pucuk
tumbuhan yang tumbuh dari pangkal pohon setelah ditebang.
Kalau pohon telah
ditebang, berarti tidak ada lagi kehidupan, tidak ada lagi pengharapan.
Tunas Daud, berarti;
yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah = masih ada penghaparan.
Mari kita lihat; KEADILANNYA.
Yeremia 23: 4
(23:4) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala
yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak
terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.
Gembala yang seperti
ini yang kita harapkan; di mana gembala itu adalah GEMBALA YANG TUHAN KIRIMKAN.
Mari kita lihat;
gembala yang Tuhan kirimkan, sebagai Tunas yang adil bagi Daud juga bagi kita
sekalian.
Yeremia 3: 14-15
(3:14) Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah
firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu,
seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan
membawa kamu ke Sion.
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan
dan pengertian.
Inilah Tunas adil bagi
Daud, dan juga bagi kita; Tuhan kirimkan / berikan gembala-gembala untuk
menggembalakan kawanan domba, YANG SESUAI DENGAN HATI TUHAN, bukan gembala
sesuai dengan keinginan hatinya sendiri (seperti gembala upahan, yang membiarkan
kawanan domba tercerai-berai).
Kiranya kita, para gembala-gembala,
jangan sampai menggembalakan kawanan domba sesuai hati sendiri, janganlah mengikuti
jalannya Bileam.
Kalau ada kesalahan
pada domba-domba, harus dikoreksi, jangan dibiarkan dalam dosanya, itulah gembala
yang sesuai dengan hati Tuhan.
Jangan biarkan
domba-domba tercerai-berai, terhilang, terserak. Jangan membiarkan orang kaya tetap
dalam dosanya, hanya karena mengharapkan sepersepuluhnya saja; apalagi kalau ia
adalah seorang pengusaha dan berpenghasilan 100 juta, berarti sepersepuluhnya
10 juta, belum lagi persembahan-persembahan yang lain.
Bukan seperti itu gembala
yang berasal dari Tuhan, itu bukan Tunas adil, tetapi SEORANG GEMBALA YANG
BERASAL DARI TUHAN adalah SEORANG GEMBALA YANG MEMILIKI HATI SESUAI DENGAN HATI
TUHAN.
SEPERTI APA GEMBALA MEMILIKI HATI SEPERTI
HATI TUHAN?
Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai
dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan
pengertian.
Menggembalakan sesuai
dengan hati Tuhan, berarti; sesuai dengan VISI dan MISI-NYA TUHAN.
Keuntungannya kalau
menggembalakan sesuai dengan visi dan misi Tuhan:
1.
gembala
menggembalakan kawanan domba sesuai kehendak Tuhan,
2.
gembala
menggembalakan kawanan domba sesuai rencana Tuhan,
3.
gembala
menggembalakan kawanan domba sesuai hati Tuhan,
4.
gembala
menggembalakan kawanan domba sesuai maunya Tuhan,
5.
gembala
menggembalakan kawanan domba sesuai jalannya Tuhan.
Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang
sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan
dan pengertian.
Inilah gembala yang
baik, yang sesuai dengan hati Tuhan:
1. Gembala itu menggembalakan
sesuai dengan PENGERTIAN YANG BERASAL
DARI FIRMAN TUHAN, bukan pengertian dari dunia.
Tidak perlu mempelajari filsafat-filsafat kosong, pelajari saja alkitab /
pelajarilah firman Tuhan, ambil pengertian dari firman Tuhan, itulah yang
benar.
Mempelajari firman Tuhan, berarti; belajar untuk mengerti isi hati Tuhan, kehendak
Tuhan, rencana Tuhan, jalannya Tuhan, dan lain-lain.
Biarlah kiranya seorang gembala menggembalakan kawanan domba sesuai dengan
hati Tuhan, memiliki pengeritan dari firman Tuhan, mulai dari kitab Kejadian
sampai kitab Wahyu.
Jangan setuju dengan gembala upahan, jangan kompromi terhadap dosa, supaya
kita dan kawanan domba merasakan keadilan dari Tunas Daud, sehingga tidak ada
ratap tangis, dukacita karena persundalan.
2.
Selain
menggembalakan dengan pengertian, juga menggembalakan kawanan domba dengan PENGETAHUAN YANG BERASAL DARI TUHAN.
Tidak salah mempunyai pengetahuan; belajar dari SD, SMP, SMA, S1, S2, S3,
dan sebagainya, tidak salah memiliki pengetahuan dunia. Tetapi jauh lebih baik,
kalau seorang gembala memiliki pengetahuan dari firman Tuhan, lalu disampaikan
kepada kawanan domba.
Yeremia 3: 18
(3:18) Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada
kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara
ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.
Kalau gembala itu
menggembalakan kawanan domba sesuai dengan hati Tuhan, nanti Yehuda mengajak
keluar Israel (saudara tertua) dari sebelah utara = saudara bersaudara saling
mengingatkan.
Milik pusaka adalah tanah
Kanaan, di situlah gunung Sion.
Satu dengan yang lain,
saudara bersaudara, katakan: “Ayo, di
situ ada firman pengajaran. Gembalanya menyampaikan firman Tuhan sesuai dengan
pengertian dan pengetahuan yang berasal dari firman Tuhan, bukan
filsafat-filsafat kosong, bukan cerita-cerita isapan jempol, dan bukan dongeng
nenek-nenek tua”.
Lebih jauh kita lihat ...
Yeremia 33: 7-9
(33:7) Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan
akan membangun mereka seperti dahulu:
(33:8) Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan
yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala
kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap
Aku.
(33:9) Dan kota ini akan menjadi pokok kegirangan:
ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku di depan segala
bangsa di bumi yang telah mendengar tentang segala kebajikan yang Kulakukan
kepadanya; mereka akan terkejut dan gemetar karena segala kebajikan dan segala
kesejahteraan yang Kulakukan kepadanya.
Inilah Tunas adil bagi
Daud, bagi kita semua:
1. IBADAH
PELAYANAN MENJADI POKOK KEGIRANGAN.
Ibadah bukan lagi ibadah lahiriah, bukan lagi ibadah liturgis, yang
berkata: “Haleluya, haleluya!”,
tetapi rohnya tidak ada kegirangan, hanya tubuhnya saja yang kegirangan =
pelayanan tubuh.
Tetapi pelayanan yang benar, harus sampai pada PELAYANAN ROH, sebab kalau
tidak sampai pada pelayanan roh, tubuh bisa saja kegirangan, tubuh bisa saja berbuat
baik / memuji Tuhan, tetapi kalau rohnya tidak berubah, maka tubuh dan jiwanya pun
tidak berubah. Kalau roh sudah berubah, tubuh dan jiwanya pasti berubah.
INGAT! PELAYANAN ITU HARUS SAMPAI PELAYANAN ROH, BUKAN PELAYANAN TUBUH.
Hari ini bisa saja menangis karena terharu mendengar firman Tuhan, tetapi
rohnya berubah atau tidak?
Sebab, motor penggerak dari tubuh dan jiwa adalah roh manusia itu sendiri.
Misalnya;
·
Kalau seseorang
mencuri, itu karena dia dia dikuasai roh mencuri.
·
Kalau seseorang
berdusta, itu karena rohnya dikuasai roh berdusta.
Tetapi kalau rohnya sudah berubah, di kota itu ada kegirangan = ibadah
pelayanan menjadi kegirangan bagi roh kita, bukan hanya tubuh. Barangkali tubuh
kita lemah karena sakit, tetapi roh kita merasakan kegirangan.
2. TERNAMA.
Dikenan karena sopan santun, dikenan karena hidup benar, dikenan karena
baik, dikenan karena hidup suci.
3. TERPUJI.
Mendapat pujian karena melayani sesuai dengan sistem Kerajaan Sorga.
Kerajaan Sorga itu bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai
sejahtera, sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
4. TERHORMAT.
Kalau melayani dengan sistem Kerajaan Sorga dikenan oleh Tuhan dan
dihormati oleh manusia.
Yeremia 33: 12
(33:12) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Di daerah
ini, yang sudah menjadi reruntuhan, tanpa manusia dan tanpa hewan, dan di
segala kotanya akan ada lagi padang rumput bagi gembala-gembala yang
membaringkan kambing domba di situ.
Betul-betul kawanan
domba dibaringkan di atas rumput yang hijau, betul-betul dikenyangkan oleh
makanan rohani, itulah firman Tuhan, bukan firman yang lucu-lucu.
Kalau si pemberita
menyampaikan firman yang lucu, ia disebut pelawak, seperti Simson; setelah
hilang kuasanya, ia hanya bisa melawak di kuil Dagon. Ini harus dipahami.
Saudara mau pilih gembala
yang mana; GEMBALA YANG MENGGEMBALAKAN SESUAI PENGERTIAN FIRMAN TUHAN ATAU
SEORANG GEMBALA UPAHAN, YANG MENYAMPAIKAN FIRMAN YANG LUCU-LUCU?
SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelumnya mohon maaf
saudaraku, biasanya gereja-gereja mengundang pembicara / mengundang gembala
lain, sewaktu ibadah natal. Anehnya, domba-dombanya lebih suka gembala lain, saya
tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Kalau ada domba lebih
menyukai gembala yang lain, ini adalah pertanyaan besar: “ADA APA...?”.
Sekali lagi mohon maaf
saudaraku, bukan berarti saya sok suci, tetapi ini adalah fakta; setiap kali
saya tidak melayani, misalnya ketika saya sakit 3-4 bulan yang lalu, sidang
jemaat yang kami layani, mulai merasa tidak tenang.
Saya mengatakan hal
ini, supaya meluruskan pelayanan saja, sesuai dengan hati-Nya Tuhan.
Yeremia 33: 13
(33:13) Di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah
Bukit, di kota-kota Tanah Negeb, di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem dan
di kota-kota Yehuda, kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang
yang menghitungnya, demikianlah firman TUHAN."
Kambing domba akan
lewat lagi = kambing domba akan tergembala lagi, menjadi satu kawanan dalam
satu kandang, satu gembala (tidak dua atau tiga gembala), dalam satu kandang
penggembalaan.
Kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang
yang menghitungnya.
Siapa yang bisa
menghitung? Yang bisa menghitung kawanan domba hanyalah gembala setempat,
tetapi kalau gembala digilir, tidak bisa mengerti, tidak bisa menghitung, tidak
mengenal sejauh mana kerohanian kawanan domba dalam satu kandang, satu
penggembalaan.
Hanya gembala /
pemilik domba-domba itulah yang dapat memahami, mengerti pergumulan apa yang
sedang terjadi / yang sedang dihadapi domba-domba, hanya gembala yang tahu, sedangkan
gembala upahan tidak mengetahuinya dan tidak mau tahu, sebab pelayanannya hanya
sebatas pelayanan tubuh, bukan pelayanan roh = melayani karena upah.
Lebih jauh lagi kita
perhatikan ...
Yeremia 33: 14-15
(33:14) "Sesungguhnya, waktunya akan datang,
demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan
kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
(33:15) Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan
menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan
kebenaran di negeri.
Janji Allah dalam
Yeremia 23, digenapi dalam Yeremia 33.
Kalau berbicara
Yeremia 23 dan Yeremia 33, berarti ada jarak 10 pasal.
Kalau kita berbicara angka
10 -> hukum Allah.
Berarti, hukum Allah
sudah digenapi (dari 23 sampai 33). Inilah keadilan dari Tunas Daud itu.
Apakah kita tidak
bersyukur kepada Tuhan, karena Dia mengerti keberadaan kita?
Dahulu tidak ada
kegirangan sekarang ada kegirangan. Dahulu hanya ada ratap tangis hingga
akhirnya bersundal untuk mencari ketenangan dan keteduhan, tetapi sekarang ada
kegirangan, ternama, terpuji, sebab Tuhan sudah menggenapi Tunas yang adil itu
kepada bangsa Israel, sebagai kawanan domba bagi Allah, dan juga bagi kita
dalam setiap negeri, tergembala di dalam satu kandang satu gembala, bukan dua
tiga gembala.
Yeremia 33: 16
(33:16) Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan
Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan
dipanggil: TUHAN keadilan kita!
Tidak ada lagi ratap
tangis, dukacita = tenteram, karena sudah dibebaskan dari sebelah utara, dibebaskan
dari takhtanya iblis setan, karena sesungguhnya dosalah yang menyebabkan
seseorang menderita.
Hasil setelah dibawa keluar dari utara, kemudian
berada dalam kandang penggembalaan, digembalakan dengan baik sesuai dengan
pengertian dari firman Tuhan.
HASIL YANG PERTAMA.
Yeremia 33: 17
(33:17) Sebab beginilah firman TUHAN: Keturunan Daud
tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel!
Keturunan Daud tidak
terputus, berarti; TETAP MENJADI RAJA.
Itu sebabnya, takhta Yehuda
itu terus turun temurun dari keturunan Daud, tidak silih berganti seperti
Israel.
Takhta kerajaan Yehuda
terus turun temurun = tetap menjadi raja.
KITA TETAP MENJADI
RAJA, TIDAK TERPUTUS.
Berbicara raja, berarti
berbicara tentang kuasa dan otoritas.
Berkuasa terhadap dosa
yang ditimbulkan oleh 3 hal, yaitu;
-
Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-
Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
- Berkuasa atas
dosa yang ditimbulkan oleh arus dan pengaruh dunia yang menghanyutkan, yang
membawa pada kematian rohani.
Kalau raja tidak
berkuasa, berarti tidak terlihat kemuliaannya, sebab kemuliaan raja terletak
pada kuasanya.
Berarti kalau kita
menjadi raja; BERKUASA ATAS DOSA.
Inilah hasilnya, kalau
tergembala dalam satu kandang, satu gembala, menjadi satu kawanan di dalam
kandang penggembalaan; tetap menjadi raja, tidak terputus, sampai Tuhan datang
pada kali yang kedua.
Menjadi raja di
kerajaan 1000 tahun damai, sampai menjadi 24 tua-tua yang duduk di atas
takhta-takhtanya, mengelilingi takhta Anak Domba.
HASIL YANG KEDUA.
Yeremia 33: 18
(33:18) Dan keturunan imam-imam orang Lewi tidak akan
terputus mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan membakar korban
sajian dan mengorbankan korban sembelihan sepanjang masa."
KETURUNAN IMAM-IMAM
LEWI TIDAK TERPUTUS.
Artinya; tetap menjadi
imam, tetap melayani Tuhan.
Imam-imam = pelayan-pelayan.
Selain kita menjadi
raja yang berkuasa terhadap dosa, yang ditimbulkan oleh 3 hal, Tuhan menjadikan
kita semua pelayan-pelayan, menjadi imam-imam, keturunan dari Lewi.
Satu suku ini (yaitu
suku Lewi) betul-betul bulat menyerahkan hidupnya kepada Tuhan; melayani Tuhan,
sejak bangsa Israel menyembah berhala, menyembah patung lembu emas tuangan di
padang gurun, suku Lewi melayani Tuhan sampai di tanah Kanaan.
Keturunan imam-imam
Lewi tidak terputus, itulah hasilnya kalau kawanan domba tergembala dengan baik
dalam satu kandang, satu gembala di dalam kandang penggembalaan.
Tadi saya sudah
katakan; masa depan kita terletak pada pelayanan, bukan pada ijazah, bukan pada
kedudukan, bukan pada pekerjaan, bukan pada kekuatan, bukan pada kekayaan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA,
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment