IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 08 JANUARI 2013
Tema: HAL BERDOA
(Seri
29)
Subtema: MAKANAN SECUKUPNYA YAITU MENDENGAR DAN
MELAKUKAN FIRMAN TUHAN
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan
malam hari ini.
Biarlah kiranya firman Tuhan malam ini membawa kita rendah di bawah kaki
Tuhan, sujud di kaki Tuhan, hanyut dan tenggelam dalam kasih Tuhan.
Kita masih berada dalam Matius 6: 5-13, tiba saatnya kita memperhatikan ayat
11.
Matius 6: 11
(6:11) Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Kita bertitik tolak dari sini: BERIKANLAH KAMI PADA HARI INI MAKANAN
KAMI YANG SECUKUPNYA.
Kita memperhatikan ketika bangsa Israel makan
manna di padang gurun, mereka menikmati makanan yang berasal dari Tuhan.
Keluaran 16: 15-18
(16:15) Ketika orang
Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah
ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka:
"Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
(16:16) Beginilah
perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya;
masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang,
menurut jumlah jiwa."
(16:17) Demikianlah
diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang
sedikit.
(16:18) Ketika mereka
menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak
kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.
Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.
Bangsa Israel makan manna dengan secukupnya;
-
ada orang yang mengumpulkan
sedikit, tetapi tidak kekurangan,
-
ada orang yang mengumpulkan banyak,
tetapi tidak kelebihan.
Inilah yang dimaksud dengan makanan yang secukupnya, sesuai dengan perintah
Tuhan kepada bangsa Israel dengan perantaraan Musa.
Ini berlangsung selama 5 hari, dimulai dari HARI PERTAMA sampai HARI KELIMA;
masing-masing mengumpulkan manna segomer setiap orang.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Firman itu telah menjadi manusia. Firman Allah itu adalah makanan rohani.
Ketika makan / menikmati makanan secukupnya, maka firman itu akan menjadi
manusia / menjadi daging = mendarah daging dalam kehidupan manusia.
Proses
supaya firman menjadi daging / mendarah daging.
Mazmur 1: 1-2
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan
pencemooh,
(1:2) tetapi yang kesukaannya
ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Proses supaya firman Tuhan mendarah daging: KESUKAANNYA ADALAH TAURAT TUHAN,
selanjutnya MERENUNGKAN TAURAT TUHAN SIANG DAN MALAM, bagaikan lembu sapi; pada
siang hari makan rumput, pada malam hari dikunyah kembali (memamah biak),
sampai memperoleh sari-sarinya = sampai firman itu mendarah daging.
Kiranya hal ini terjadi dalam kehidupan saya dan saudara.
Wahyu 1: 3
(1:3) Berbahagialah
ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang
menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.
Ketika firman itu mendarah daging dalam kehidupan manusia, maka otomatis
manusia itu mengalami kebahagiaan, itu sebabnya di sini dikatakan: “Berbahagialah orang yang membacakan firman
Tuhan, mendengarkan firman Tuhan dan yang menuruti firman Tuhan.”
Kebahagiaan itu dapat kita lihat kembali dalam ...
Mazmur 1: 1
(1:1) Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang
fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh,
Kebahagiaan itu akan terlihat dalam kehidupan seseorang dengan 3 hal,
yaitu;
1.
TIDAK BERJALAN MENURUT NASIHAT
ORANG FASIK.
Berarti; berjalan
menurut nasihat firman Tuhan.
2.
TIDAK BERDIRI DI JALAN ORANG
BERDOSA.
Berarti; berdiri di
jalan kebenaran yang menuju hidup.
3.
TIDAK DUDUK DI DALAM KUMPULAN
PENCEMOOH.
Biarlah kita senantiasa
berada dalam kumpulan-kumpulan, di mana Tuhan ijinkan kita untuk beribadah
melayani Tuhan, jangan berada dalam kumpulan pencemooh.
Kalau 3 hal ini terjadi, pasti orang itu berbahagia, itu sudah pasti.
Ketika firman mendarah daging, dalam kehidupan manusia, selain berbahagia,
terlihat KEMULIAAN ALLAH.
Yohanes 1: 14
(1:14) Firman itu
telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Kemuliaan itu penuh dengan 2 hal;
-
PENUH KASIH KARUNIA.
1 Petrus 2: 19
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak
Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Menanggung penderitaan
yang tidak harus ia tanggung = kasih karunia = kemurahan Tuhan = anugerah Allah
yang besar.
-
PENUH KEBENARAN.
Yohanes 17: 17
(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah
kebenaran.
Saudaraku, firman
Allah itu adalah kebenaran yang menguduskan setiap orang, mulai dari hati
nurani yang jahat dan perbuatan / tampilan luar dikuduskan oleh air firman Tuhan
= luar dan dalam dikuduskan oleh firman Tuhan, inilah kemuliaan Allah itu.
1 Timotius 6: 8
(6:8) Asal ada
makanan dan pakaian, cukuplah.
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.
MAKAN SECUKUPNYA ITU, DIIKUT SERTAKAN DENGAN PAKAIAN.
Pakaian itu adalah ...
Kejadian 3: 24
(3:21) Dan TUHAN Allah
membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu,
lalu mengenakannya kepada mereka.
Kegunaan pakaian: untuk menutupi dosa ketelanjangan.
Berarti, kalau kita MENIKMATI
MAKANAN SECUKUPNYA, maka DOSA
TERTUTUPI.
Syarat
untuk menikmati makanan secukupnya.
Keluaran 16: 19
(16:19) Musa berkata
kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya
sampai pagi."
Syaratnya: tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi = makanan itu
tidak boleh dibiarkan / ditinggalkan sampai pagi.
Arti rohaninya; keperluan untuk satu hari, cukup untuk satu hari, tidak
boleh disisakan = melakukan firman Tuhan tidak boleh ditunda-tunda.
Matius 6: 33-34
(6:33) Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka
semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(6:34) Sebab itu
janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."
Jadi, makanan secukupnya itu harus dinikmati untuk hari ini, jangan
ditinggalkan, jangan disisakan, sebab jelas sekali di sini dikatakan: “Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Kesusahan hari esok, dicukupkan untuk hari esok.”
Artinya adalah: LANGSUNG MELAKUKAN FIRMAN TUHAN, JANGAN DITUNDA-TUNDA.
Menikmati makanan secukupnya (satu hari) adalah ORANG YANG MENCARI KERAJAAN
SORGA dan KEBENARAN dari sorga, bukan kebenaran yang berasal dari manusia,
bukan kebenaran yang berasal dari dunia.
Dalam Roma 14: 17, dikatakan: “Kerajaan
Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera
dan sukacita oleh Roh Kudus.”
Keluaran 16: 20
(16:20) Tetapi ada
yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi,
lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada
mereka.
Di sini kita perhatikan: ada orang yang meninggalkan makanan (manna) itu
sampai pagi.
Kalau membiarkan makanan itu sampai pagi = TIDAK DENGAR-DENGARAN.
Kalau mereka mendengarkan apa yang disampaikan oleh Musa, pasti mereka
tidak akan meninggalkan manna itu sampai besok pagi.
Kalau kita mendengar firman dan tidak segera melakukan firman itu, berarti:
tidak dengar-dengaran.
Kalau kita dengar-dengaran, ketika kita dengar firman, pasti segera
ditindaklanjuti.
Dampak
negatif bila tidak dengar-dengaran terhadap suara firman penggembalaan:
-
BERULAT.
Artinya: dikuasai oleh
si jahat / dikuasai oleh roh jahat.
Ulat -> iblis setan
/ roh jahat.
Mari kita lihat
gambarannya.
Matius 13: 19
(13:19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan
Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang
ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Mendengar firman
tetapi tidak melakukannya karena tidak mengerti, maka firman itu dirampas oleh
si jahat, sehingga keadaan orang itu pun menjadi jahat.
Kila lihat persamaan
ayat ini.
Lukas 8: 10-12
(8:10) Lalu Ia menjawab: "Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui
rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan
dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan
sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
(8:11) Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah.
(8:12) Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah
mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam
hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan.
Orang yang berlaku jahat
adalah orang yang tidak percaya. Orang yang tidak percaya adalah orang yang
tidak memperoleh keselamatan.
Banyak orang Kristen punya
telinga / mendengar tetapi tidak mengerti, punya mata tetapi tidak melihat.
Tuhan sudah menyatakan
kemurahan-Nya, kebaikan-Nya namun tidak mau tahu dengan kebaikan Tuhan,
akhirnya orang itu berubah menjadi jahat, tidak percaya dan tidak memperoleh
keselamatan.
-
BERBAU BUSUK.
Amos 4: 10
(4:10) "Aku telah melepas penyakit sampar ke antaramu seperti kepada
orang Mesir; Aku telah membunuh terunamu dengan pedang pada waktu kudamu
dijarah; Aku telah membuat bau busuk perkemahanmu tercium oleh hidungmu;
namun kamu tidak berbalik kepada-Ku," demikianlah firman TUHAN.
Berbau busuk itu;
tetap mempertahankan dosa (hidup dalam dosa).
Jadi, kalau dosa itu tetap
dipertahankan, akan menjadi berbau busuk.
Kesimpulannya: dengan
berdoa “Berikanlah kami makanan
secukupnya”, berarti; MENDENGAR DAN MELAKUKAN FIRMAN TUHAN SAMPAI MENDARAH
DAGING.
Makanan yang
secukupnya itu harus kita nikmati untuk satu hari, jangan ditinggalkan sampai
pagi (besok), supaya tidak berulat dan supaya tidak berbau busuk. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment