IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 17 APRIL 2021
STUDY YUSUF
(Seri: 229)
Subtema: DEMOKRATIS,
KESAKSIAN, DIPERMULIAKAN KARENA KUNCI DAUD
Pertama-tama saya tidak lupa mengucapkan;
segala puji, segala hormat hanya bagi Dia yang telah memungkinkan kita untuk
berada di tengah perhimpunan Ibadah Pemuda Remaja, semua tentu karena kemurahan
hati TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa pemuda
remaja, anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang senantiasa memberikan dirinya untuk
digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang
dan Cilegon lewat live streaming video internet Youtube, Facebook, baik
di dalam maupun di luar negeri, di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan
TUHAN supaya lewat pembukaan firman Allah yang sebentar akan kita terima
sanggup melawat setiap kehidupan kita; memberkati dan memberi pertolongan bagi
kehidupan kita masing-masing.
Oleh sebab itu, marilah kita dengan rendah
hati dan lemah lembut saat duduk dekat kaki TUHAN dan terus dengar Firman TUHAN,
supaya firman itu jangan berlalu begitu saja, sehingga segala pengorbanan dan kehadiran
kita tidak menjadi sia-sia, tidak menjadi percuma.
Mari segera kita sambut STUDY YUSUF
sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Kejadian 41,
dan kembali kita membaca ayat 37-41. Memang terlihat agak mundur sedikit,
tetapi TUHAN mau menyatakan berkat-Nya, artinya tidak ada sesuatu pun dari
berkat itu yang akan ketinggalan; tetapi semua berkat itu akan dinyatakan, tidak
ada satu pun yang ketinggalan, dan itu adalah kemurahan bagi kita.
Kejadian 41:37-41
(41:37) Usul itu
dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. (41:38) Lalu
berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang
seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39) Kata
Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini
kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti
engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada
perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku
dari padamu." (41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf:
"Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh
tanah Mesir."
Singkat kata: Yusuf dilantik menjadi kuasa
atau menjadi mangkunegara atas seluruh tanah Mesir, sesuai perikop yang ada “Yusuf
di Mesir menjadi penguasa”.
Namun dari ayat-ayat Firman Allah yang
sudah kita baca bersama-sama, dapatlah kita bagi menjadi beberapa bagian kecil
yang tidak boleh kita lewatkan, yaitu:
I. HAL DEMOKRATIS.
Hal ini dapat kita baca secara khusus pada
ayat 37-38A.
Kejadian 41:37-38A
(41:37) Usul itu dipandang
baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. (41:38)
Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita
mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
Sebenarnya, nama Firaun itu adalah
gelar bagi raja yang memegang kendali pada pemerintahan di seluruh negeri Mesir
dengan kekuasaan yang sangat besar, kekuasaan yang tak terbatas; itu arti Firaun.
Berarti, Firaun bisa saja berbuat segala sesuatu sesuai kehendak hatinya, tanpa
dibatasi undang-undang negara atau kerajaan itu.
Dengan kata lain, pemerintahan di negeri
Mesir bersifat autokratis, artinya; segala urusan ada dalam tangan raja,
atau segala perkara ditentukan oleh sang baginda raja tanpa kompromi lebih
dahulu kepada rakyatnya.
Tetapi, sesuatu yang luar biasa akhirnya
bisa terjadi setelah Yusuf tiba di Mesir, dan Yusuf memberi usul kepada Firaun.
Adapun usul Yusuf tersebut dapat kita baca pada Kejadian 41:33-35.
Kejadian 41:33-35
(41:33) Oleh
sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan
bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34)
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik
atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut
seperlima dari hasil tanah Mesir. (41:35) Mereka harus mengumpulkan
segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di
bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan,
serta menyimpannya.
Adapun
usul dan nasihat Yusuf kepada Firaun untuk mengatasi 7 (tujuh) tahun
kelaparan yang dahsyat ada 3 (tiga) hal, yakni:
1.
Mencari seorang yang berakal budi dan
bijaksana, sekaligus mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir, ayat 33.
2.
Menempatkan penilik-penilik atas negeri
Mesir selama 7 (tujuh) tahun kelimpahan untuk memungut 1/5 (seperlima) dari hasil
tanah Mesir, ayat 34.
3.
Mengumpulkan segala bahan makanan selama 7
(tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi di bawah pengawasan Firaun, ayat 35.
Inilah
3 (tiga) usul atau 3 (tiga) nasihat Yusuf kepada Firaun.
Kejadian
41:36
(41:36)
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk
negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah
Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu."
Dan akhirnya, segala bahan makanan itu pun
menjadi persediaan selama 7 (tujuh) tahun kelaparan yang dahsyat itu nanti
berlangsung.
Amos 8:11
(8:11)
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan
akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan
firman TUHAN.
Sesungguhnya, waktu akan datang, sesuai
dengan Firman TUHAN, di mana TUHAN akan mengirimkan kelaparan ke atas
negeri, tetapi bukan kelaparan akan
makanan dan kehausan akan air minuman, melainkan akan mendengarkan Firman TUHAN;
ini merupakan nubuatan dari Amos 8:11, dan itu juga diceritakan dengan gamblang
(jelas) di dalam kitab Daniel pasal 7, pasal
8, sampai dengan pasal 12. Pada saat antikris memerintah di bumi ini selama
3.5 (tiga setengah) tahun, maka antikris itu akan menghentikan korban
sehari-hari, sehingga mereka disebut pembinasa keji.
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi 7
(tujuh) tahun kelaparan itu, maka Yusuf mengusulkan 3 (tiga) hal di atas tadi,
sehingga pada saat terjadi 7 (tujuh) tahun kelimpahan, mereka akan mengumpulkan
segala bahan makanan, supaya apabila 7 (tujuh) tahun kelaparan menyusul,
semuanya dalam keadaan terpelihara dengan baik. Ini pun harus menjadi pusat
perhatian kita supaya kita jangan asal datang beribadah. Kita ini datang bukan
untuk asal beribadah, melainkan sedang memperhatikan apa yang akan terjadi.
Amos 8:12
(8:12) Mereka
akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur
untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
Pada saat 7 (tujuh) tahun kelaparan yang
dahsyat itu berlangsung, maka terlihatlah suatu kekeliruan yang besar, yakni
orang-orang yang lapar dan haus akan Firman TUHAN bertindak dengan keliru:
YANG PERTAMA: Mereka akan mengembara
dari laut ke laut.
Jadi, pada saat 7 (tujuh) kelaparan yang
dahsyat itu berlangsung, terlihat kekeliruan yang sangat besar, yang dialami
oleh orang-orang yang lapar dan haus akan Firman TUHAN, di mana mereka akan
mengembara dari laut ke laut. Artinya; mereka akan menemukan ajaran antikris, sebab
antikris itu keluar dari dalam laut, setelah lautan dunia ini mengalami suatu guncangan
yang hebat.
Tetapi menurut hemat saya, dunia ini
sedang mengalami suatu keguncangan yang besar setelah Covid-19 ini terjadi. Dan
tidak lama lagi, bahkan sedang berlangsung, antikris sudah ada di atas muka
bumi ini.
Kemudian, berbicara tentang ibadah laut,
itu jelas berbicara tentang kelimpahan, berbicara tentang keberkatan, sesuai
dengan Wahyu 17:3-5. Tetapi malam
ini, kita sedang melangsungkan dan mengusahakan ibadah sorgawi dari Allah di
bumi ini, tidak sibuk berbicara soal kelimpahan.
YANG KEDUA: Mereka akan menjelajah
dari Utara ke Timur.
Artinya; mereka akan menemukan takhta
Setan dan ajaran yang menyesatkan dari nabi-nabi palsu, sesuai dengan Yesaya
14:12-14, Injil Matius 7:21-23.
Tujuan mengembara dan menjelajah adalah
untuk mencari Firman TUHAN, tetapi kenyataannya, mereka tidak menemukannya.
Justru sebaliknya, mereka menemukan ajaran antikris dan menemukan takhta Setan,
serta ajaran dari nabi-nabi palsu.
Akhirnya, perhatikanlah ayat 13-14.
Amos 8:13-14
(8:13) Pada hari
itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak
teruna karena haus; (8:14) mereka yang bersumpah demi Asima,
dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi
dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak
akan bangkit-bangkit lagi."
Akhirnya, pada 7 (tujuh) tahun kelaparan yang
hebat itu, maka anak-anak dara yang cantik juga anak-anak teruna
(pemuda-pemuda) akan rebah dan lesu dan tidak bangkit-bangkit lagi karena lapar
dan haus akan Firman TUHAN.
Sebenarnya, Yusuf sudah menceritakan hal
itu secara gamblang kepada Firaun. Jadi, sesudah 7 (tujuh) tahun kelimpahan
akan menyusul 7 (tujuh) tahun kelaparan, dan oleh karena 7 (tujuh) tahun
kelaparan yang dahsyat itu akan menimbulkan seperti apa yang dinubuatkan oleh Amos 8:11.
Dan
nubuatan Amos 8:11 itu juga diceritakan dengan gamblang oleh Daniel pasal 7-12, di mana ketika
antikris menjadi diktator yang ganas dan buas, mereka akan menghentikan korban
sehari-hari, itulah;
-
Korban
sembelihan
à Ibadah yang
dihubungkan dengan salib.
-
Korban
santapan
à Pengajaran
Firman Allah yang benar dan murni.
Korban
sehari-hari itu akan dihentikan, dan digantikan dengan ibadah-ibadah yang
fasik, sehingga mereka sibuk berbicara soal kelimpahan, tetapi mengabaikan atau
menginjak-injak korban Kristus, kebenaran yang sejati.
Hal itu diceritakan dengan gamblang kepada
Firaun; dan malam ini, TUHAN juga sudah menyatakan hal itu kepada kita, supaya
secepatnya kita tanggap dengan rencana Allah di dalam penyelamatannya atas
kehidupan kita, termasuk atas seantero dunia ini.
Kita akan memperhatikan TUJUAN YUSUF MENGUSULKAN
3 (TIGA) HAL DI ATAS.
Kejadian 41:36
(41:36)
Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam
ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan
binasa karena kelaparan itu."
Tujuan Yusuf mengusulkan 3 (tiga) hal di
atas adalah supaya negeri Mesir, supaya dunia ini tidak binasa karena kelaparan
yang akan terjadi menimpa atas seantero dunia ini.
Kelanjutan dari ayat 36 adalah ayat 37-38.
Kejadian 41:37-38
(41:37) Usul itu dipandang
baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya. (41:38) Lalu berkatalah
Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti
ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
Setelah kita memperhatikan pembacaan pada
Kejadian 41:37-38, intinya di sini: Pada ayat 37, usul itu dipandang baik oleh
Firaun dan oleh pegawai-pegawainya. Kemudian, setelah mendengarkan usul yang
baik dan penting itu, akhirnya pada ayat
38 berkatalah Firaun kepada para
pegawai-pegawainya.
Artinya, setelah 3 (tiga) usul itu
disampaikan oleh Yusuf kepada Firaun, maka terlihatlah sifat demokratis,
nampaklah sifat demokratis (pemerintahan rakyat). Mengapa demikian?
Karena keputusan raja Firaun adalah hasil dari musyawarah terlebih dahulu.
Jadi, setelah mendengarkan usul itu,
selanjutnya berkatalah Firaun kepada para pegawainya, diajaklah para pegawainya
itu bermusyawarah dan bermufakat. Setelah bermusyawarah, barulah Firaun
berkata: “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh
dengan Roh Allah?”, dengan kata lain; barulah nampak demokratis, keputusan
yang adil; itu adalah pemerintahan rakyat, hasil musyawarah.
Kembali saya sampaikan: Setelah 3 (tiga)
usul itu disampaikan oleh Yusuf kepada Firaun, maka terlihat sifat demokratis
(pemerintahan rakyat), tidak lagi autokratis. Mengapa demikian? Karena
keputusan raja Firaun adalah hasil dari musyawarah terlebih dahulu -- antara
Firaun kepada para pegawainya -- untuk menuju keadilan.
Pendeknya: Keputusan dan keadilan dari
Allah tidak terelakkan lagi, itu akan tiba pada waktu-Nya. Biarlah kiranya
keputusan dan keadilan TUHAN kita terima sesuai dengan waktu-Nya TUHAN saja, itu
adalah keadilan yang sejati. Sebab, usul Yusuf tersebut semata-mata bukan saja
untuk kepentingan raja Firaun dan pegawai-pegawainya, tetapi demi kepentingan
hajat orang banyak (seantero dunia.) Mau tidak mau, keputusan keadilan TUHAN
tidak terelakkan lagi.
Pendeknya: Pengajaran Pembangunan
Tabernakel atau Pengajaran pembangunan Tubuh Kristus -- yang disingkat PPT --
bersifat internasional. Malam ini, dalam nama TUHAN Yesus Kristus saya
deklarasikan lewat Ibadah Kaum Muda Remaja.
Singkat
kata:
-
Dari dalam rumah penjara naik ke istana
raja.
-
Dari seorang hukuman yang hina dan
sengsara melompat ke atas menjadi jabatan kepala pemerintahan yang mulia dan berbahagia.
Inilah
tujuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT); TUHAN bisa angkat yang hina dan
papah menjadi yang mulia, dari penjara (dari hukuman) melompat menjadi kepala
pemerintahan, menjadi mangkunegara. Inilah tujuan atau sifat dari Pengajaran
Pembangunan Tabernakel (PPT) atau Pengajaran pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna.
Jadi, jangan ragu berada dalam Pengajaran
Pembangunan Tabernakel (PPT), sebab TUHAN sudah deklarasikan beberapa tahun
yang lalu; dan pemerintah Repulik Indonesia sudah mengeluarkan Akte, sudah
mengeluarkan Surat Keputusan dari Kemenhumkam;
semua karena kemurahan TUHAN.
Pengkotbah 4:13
(4:13) Lebih
baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja
tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
Lebih baik seorang muda miskin, tetapi
berhikmat. Yesus adalah Pribadi yang kaya; Pribadi dalam kemuliaan; turun ke
bumi dan rela menjadi miskin di atas kayu salib, supaya kita yang miskin
menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya. Jadi, hikmat itu datangnya dari salib.
Jadi, lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang
raja tua tetapi bodoh karena tidak mau menerima didikan salib.
Oleh sebab itu, jangan sia-kan masa mudamu;
selagi ada yang namanya kesempatan, gunakan untuk memikul salib, maka dari
situlah datangnya hikmat; berangkat dari kerelaan hati kita masing-masing.
Pengkotbah 4:14
(4:14) Karena dari
penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan
miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
Karena dari penjara orang muda itu keluar
untuk menjadi raja ... Dari dalam penjara, orang muda yang miskin tetapi
berhikmat keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa
pemerintahan orang yang tua itu.
Kita bersyukur, oleh karena didikan salib,
kita memiliki hikmat; dari dalam penjara itulah orang muda itu diangkat menjadi
raja. Dari yang papah, hina, menjadi mulia; dari seorang hukuman, orang yang
terpenjara, lalu melompat menjadi kepala pemerintahan, menjadi mangkunegara di
Mesir.
Itulah hal pertama yang dapat kita
periksa.
Dari Kejadian
41:37-41 yang sudah kita baca bersama-sama, dapatlah kita bagi menjadi
beberapa bagian kecil yang tidak boleh kita lewatkan, yaitu:
II. FIRAUN MEMUJI YUSUF DAN ALLAH ISRAEL.
Kejadian 41:38B-39
(41:38) Lalu
berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang
seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39)
Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan
semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan
bijaksana seperti engkau.
Sebenarnya, Firaun ini adalah bangsa kafir,
maksudnya; bangsa kafir hidup di dalam penyembahan berhala, ia tidak mengenal
Allah orang Israel, ia tidak mengenal Allah yang hidup, Allah yang Esa,
tidak ada allah yang lain.
Tetapi lihatlah; sejak Yusuf datang ke
Mesir, dan ia pun dapat mengartikan mimpi dari pada Firaun, kemudian Yusuf
memberi nasihat dan mengusulkan 3 (tiga) hal di atas tadi kepada Firaun, sejak
itulah Firaun mengenal Allah orang Israel.
Pendeknya:
Firaun memuji Yusuf dan Allah orang Israel. Hal itu nyata dari pengakuan atau
perkataan Firaun sendiri mengenai Yusuf, yakni:
-
Yang Pertama: “Mungkinkah kita mendapat orang seperti
ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?”
-
Yang Kedua: Firaun mengaku dan berkata
kepada Yusuf: “Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu,
tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau”
Sejak
itulah Firaun mengenal Allah Israel, dilihat dari pengakuan Firaun kepada Yusuf,
baik dari pengakuan yang pertama pada ayat 38B, maupun pengakuan
yang kedua pada ayat 39. Sejak itulah Firaun mengenal Allah dan memuji Allah
Israel, Allah yang hidup, Allah yang Esa, tidak
ada Allah yang lain selain Dia.
Kita bersyukur, pengakuan Firaun terhadap Yusuf,
sebagai pujian kepada Allah Israel, ternyata setelah saya selidiki, juga pernah
diucapkan raja Nebukadnezar kepada Daniel, yang disebut juga Beltsazar.
Daniel 4:7-8
(4:7) Kemudian
orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim dan ahli nujum datang menghadap
dan aku menceritakan kepada mereka mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat
memberitahukan maknanya kepadaku. (4:8) Pada akhirnya Daniel datang
menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku,
dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus. Lalu kuceritakan
kepadanya mimpi itu:
Kemudian orang-orang berilmu, ahli jampi,
para Kasdim dan ahli nujum datang menghadap dan aku menceritakan kepada mereka
mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku, mereka
tidak dapat mengartikan mimpi itu dengan baik. Akhirnya, Daniel menghadap
Nebukadnezar, datang kepada Nebukadnezar, itulah Daniel yang dinamai
Beltsazar, ia penuh dengan roh para dewa yang kudus.
Dewa yang kudus untuk sekarang
adalah Allah yang hidup. Berarti penuh dengan roh para dewa yang kudus,
istilah sekarang adalah penuh dengan Roh Allah yang kudus, Roh Allah yang hidup.
Jadi, Daniel ini penuh dengan Roh Allah yang kudus; oleh sebab itulah
Nebukadnezar menceritakan mimpinya itu kepada Daniel, yang disebut juga Beltsazar,
karena dia penuh dengan Roh Allah yang suci.
Bantu doa, supaya Roh Allah yang suci itu
tetap mempengaruhi (menguasai) kehidupan saya seutuhnya, baik tubuh jiwa dan
roh, baik hati pikiran dan perasaan saya, supaya dengan demikian nanti, TUHAN
tetap mempercayakan apa yang akan dipercayakan oleh TUHAN dari sorga, dari
Allah, di tengah-tengah pertemuan-pertemuan ibadah kita, dalam penggembalaan
GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon,
Banten Indonesia.
Daniel 4:9-10
(4:9) Hai
Beltsazar, kepala orang-orang berilmu! Aku tahu, bahwa engkau penuh
dengan roh para dewa yang kudus, dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar
bagimu! Sebab itu inilah riwayat penglihatan mimpi yang kudapat, maka
ceritakanlah kepadaku maknanya. (4:10) Adapun penglihatan yang kudapat
di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang
sangat tinggi;
-
Hai Beltsazar, kepala orang-orang berilmu!
Ternyata
Daniel yang disebut Beltsazar ini adalah kepala orang-orang berilmu.
-
Aku tahu, bahwa engkau penuh dengan roh
para dewa yang kudus. Nebukadnezar juga menyadari bahwa Daniel
itu penuh dengan Roh Allah yang kudus.
-
Dan bahwa tidak ada rahasia yang sukar
bagimu!
Dan Nebukadnezar juga menyadari bahwa Daniel yang penuh dengan Roh Kudus itu, dapat
juga menyingkapkan segala rahasia, dapat mengartikan segala mimpi.
Jadi,
sudah jelas; dari sini kita melihat; ada suatu pujian kepada Daniel yang
disebut Beltsazar, itu bisa dilihat dari pengakuan Nebukadnezar bahwa;
-
Daniel ini penuh dengan Roh Kudus.
-
Kemudian Nebukadnezar mengakui bahwa tidak
ada yang sukar bagi Daniel.
Nebukadnezar
menyadari bahwa Daniel dapat menyingkapkan segala rahasia yang tersembunyi, yang
tidak bisa disingkapkan oleh pejabat, oleh orang pintar, oleh orang nujum, oleh
tukang jampi sekalipun, tetapi semuanya itu dapat diartikan oleh Daniel.
Kembali saya sampaikan: Nebukadnezar
mengakui bahwa Daniel dapat mengartikan mimpinya, sebab tidak ada rahasia yang
sukar bagi Daniel.
Daniel 4:37
(4:37) Jadi
sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan
Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya
adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak.
Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, raja
Babelonia, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala
perbuatan-Nya adalah benar -- Nebukadnezar juga mengakui bahwa perbuatan Allah
yang Esa adalah benar --. Kemudian, Nebukadnezar juga berkata bahwa jalan-jalan-Nya adalah
adil. Kemudian, Nebukadnezar juga
menyadari bahwa TUHAN sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak,
yang tinggi hati.
Jadi, dari hal yang kedua ini kita
melihat: Firaun memuji Yusuf, dan oleh karena itu juga ia memuji Allah orang
Israel. Tetapi Nebukadnezar juga pernah memuji Daniel, dan akhirnya memuji
Allah orang Israel.
Kemudian, kita akan beralih kepada anak
Nebukadnezar, itulah Belsyazar, di mana pada akhirnya ia pun memuji Daniel dan perbuatannya,
di dalam Daniel 5.
Daniel 5:8-9
(5:8) Tetapi
semua orang bijaksana dari raja, yang telah datang menghadap, tidak sanggup
membaca tulisan itu dan tidak sanggup memberitahukan
maknanya kepada raja. (5:9) Sesudah itu sangatlah cemas
hati raja Belsyazar dan ia menjadi pucat; juga para pembesarnya
terperanjat.
Tetapi semua orang bijaksana dari raja,
yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu, tulisan
di dinding.
Sementara mereka bersama pejabat-pejabat
tinggi di Babelonia, Belsyazar (anak Nebukadnezar) berpesta pora, lalu
menajiskan alat-alat Tabernakel yang diangkut dari Yerusalem. Sementara mereka
menajiskan alat-alat Tabernakel itu dengan pesta pora bersama pejabat-pejabat
tinggi di istana kerjaan, tiba-tiba ada tulisan: “Mené, mené, tekél ufarsin”
Melihat tulisan itu, dia sangat takut;
anak Nebukadnezar ketakutan. Melihat tulisan di dinding itu, dia sangat pucat
pasi, lalu dia datang kepada ahli nujum, tukang-tukang jampi, tetapi
kenyataannya juga tidak ada yang dapat mengartikan tulisan itu.
Tetapi semua orang bijaksana dari raja,
yang telah datang menghadap, tidak sanggup membaca tulisan itu, tulisan
di dinding dengan tulisan “Mené, mené, tekél ufarsin”, dan tidak
sanggup memberitahukan maknanya kepada raja. Karena orang orang
bijaksana di kerajaan tidak dapat mengartikan tulisan itu, maka sangatlah
cemas hati raja Belsyazar (anak Nebukadnezar), kemudian menjadi takutlah
ia, kemudian ia menjadi pucat; dan hal yang sama juga dialami oleh para
pembesarnya.
Jadi, cemaslah hati raja Belsyazar, ia
menjadi pucat, ia mengalami rasa takut yang hebat, karena semua orang bijaksana
di istana raja tidak dapat menceritakan tulisan yang ada di dinding, di mana
tulisan itu adalah “Mené, mené, tekél ufarsin”.
Daniel 5:10
(5:10) Karena
perkataan raja dan para pembesarnya itu masuklah permaisuri ke dalam
ruang perjamuan; berkatalah ia: "Ya raja, kekallah hidup tuanku! Janganlah
pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan janganlah menjadi pucat;
Karena perkataan raja dan para pembesarnya yang
ketakutan itu, lalu melihat momentum yang terjadi, masuklah permaisuri ke
dalam ruang perjamuan; berkatalah ia. Apa perkataan permaisuri itu kepada Belsyazar?
Intinya: Permaisuri meyakinkan Belsyazar dan
berkata: “Ya raja, kekallah hidup tuanku!” Kemudian, permaisuri
berkata kembali: “Janganlah pikiran-pikiran tuanku menggelisahkan tuanku dan
janganlah menjadi pucat””
Alasan permaisuri meyakinkan raja Belsyazar
demikian, dapat kita temukan pada ayat 11.
Daniel 5:11
(5:11) sebab
dalam kerajaan tuanku ada seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus!
Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat pada orang itu kecerahan, akal
budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa. Ia telah
diangkat oleh raja Nebukadnezar, ayah tuanku menjadi kepala orang-orang
berilmu, para ahli jampi, para Kasdim dan para ahli nujum,
“Sebab dalam kerajaan tuanku ada
seorang yang penuh dengan roh para dewa yang kudus!” Permaisuri
berkata bahwa dalam kerajaan Babelonia ada seorang yang penuh dengan roh para
dewa yang kudus, penuh dengan Roh Allah yang kudus.
“Dalam zaman ayah tuanku ada terdapat
pada orang itu kecerahan, akal budi dan hikmat yang seperti hikmat para dewa.”
Kemudian, permaisuri juga mengatakan bahwa dia (Daniel) adalah seorang yang
berakal budi, seorang yang bijaksana, seorang yang penuh dengan hikmat dari
sorga, dari Allah.
Ini adalah pujian permaisuri kepada Daniel
oleh karena hikmatnya, dan dia juga penuh dengan Roh Allah yang suci.
Singkat kata: Pujian yang diterima oleh
Yusuf tersebut, itu juga merupakan pujian kepada Allah Israel, Allah yang
hidup, Allah yang Esa, tidak ada Allah seperti Dia, karena
Allah-lah yang mengaruniakan baik Roh-Nya yang suci maupun akal budi dan
kebijaksanaan.
Sekali lagi saya sampaikan: Pujian yang
diterima oleh Yusuf merupakan pujian kepada Allah-Nya yang telah mengurapi Dia
dengan Roh TUHAN yang suci, kemudian yang juga telah mengaruniakan kepada dia;
hikmat, akal budi dan kebijaksanaan.
Jadi, kalau kita penuh dengan Roh Allah,
kita juga mempraktekkan pembukaan rahasia firman yang kita terima sampai sejauh
ini, maka orang lain juga turut memuji TUHAN; dihormati oleh manusia dan diakui
oleh Allah.
Oleh sebab itu, kita harus dengan tulus
hati saat mendengar Firman TUHAN disertai dengan kepenuhan Roh Kudus. Jangan
kita datang dengar firman dengan cara-cara manusia daging; waktu menulis
tulislah, waktu melihat lihatlah, supaya firman itu sampai kepada kita semua.
Kita kembali memperhatikan Kejadian 41.
Kejadian 41:39-40
(41:39) Kata
Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini
kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana
seperti engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas
istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta
inilah kelebihanku dari padamu."
Dalam pujian itu, Firaun juga berkata: “ ...
tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.”
Kemudian, Firaun juga berkata: “Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan
kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat”
Demikianlah TUHAN memakai hamba-hamba
TUHAN yang setia untuk membukakan rahasia firman-Nya, supaya bangsa kafir
mengenal TUHAN, serta memuji TUHAN.
Biarlah kita semua setia di hadapan TUHAN,
maka nanti, bangsa kafir, bangsa yang menyembah berhala, yang hidup dalam
kelimpahan kenajisannya, akan turut memuji TUHAN; oleh sebab itu,
sungguh-sungguh.
Daniel 2:27
(2:27) Daniel
menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang ditanyakan tuanku
raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana,
ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum.
Daniel
berkata kepada raja Belsyazar: “Rahasia, yang ditanyakan tuanku raja,
tidaklah dapat diberitahukan kepada raja oleh orang bijaksana, ahli jampi,
orang berilmu atau ahli nujum.”
Pertama-tama
saya mau sampaikan: Segala rencana-rencana penyelamatan yang dikerjakan oleh
Yesus Kristus atas dunia ini tidak dapat diberitahukan oleh orang bijaksana,
tidak dapat diceritakan oleh ahli jampi, tidak dapat disampaikan oleh orang-orang
berilmu, cendikiawan atau ahli nujum di dunia ini.
Tidak
salah kita menuntut ilmu di dunia ini;
-
Enam tahun menuntut ilmu di Sekolah Dasar
(SD);
-
Tiga tahun menuntut ilmu di Sekolah
Menengah Pertama (SMP);
-
Kemudian, tiga tahun menuntut ilmu di
Sekolah Menengah Atas (SMA);
-
Bahkan ada juga sebagian di antara kita
yang masuk sampai Perguruan Tinggi;
Lewat
pendidikan yang kita jalani di dunia, kita memperoleh pengetahuan yang banyak;
itu bagus, tidak salah. Tetapi pengetahuan itu belum sempurna untuk memperoleh
keselamatan.
Jadi,
sudah sangat jelas; orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli nujum tidak
dapat menyatakan yang sifatnya rahasia, tidak dapat menceritakan tentang
rahasia Kerajaan Sorga, kecuali hikmat Allah.
Siapa
yang pernah naik ke sorga? Siapa yang pernah menjadi penasihat dari pada Anak Allah?
Tidak ada.
Daniel
2:28
(2:28) Tetapi di
sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah
memberitahukan kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada
hari-hari yang akan datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat
di tempat tidur ialah ini:
Tetapi
di sorga ada Allah yang mampu menyingkapkan rahasia-rahasia
... Jadi, dari sorga, TUHAN dapat menyingkapkan rahasia firman, memberitahukan kepada
manusia, apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, apa yang akan terjadi
di hari-hari terakhir ini di dalam rangka rencana penyelamatan kepada manusia.
Oleh
sebab itu, seorang nabi yang mendapatkan mimpi, dia harus menceritakan mimpinya
itu dengan baik, dengan benar, dan murni. Seorang hamba TUHAN yang memperoleh
pembukaan rahasia firman, dia harus sampaikan dengan baik dan benar, dengan
hati yang tulus dan murni, tidak boleh ditambahkan, tidak boleh dikurangkan,
tidak boleh pakai perasaan manusia daging, dan tidak boleh takut kepada orang
kaya.
Kepada
hamba TUHAN yang seperti itu akan dipercayakan pembukaan rahasia firman, menyingkapkan
rahasia Kerajaan Sorga, memberitahukan rencana keselamatan di hari-hari
terakhir ini, sehingga lewat pembukaan rahasia firman ini, bangsa kafir (bangsa
yang tidak mengenal Allah) akhirnya memuji TUHAN dan mengakui bahwa Allah itu
Esa, tidak ada yang lain.
Inilah
2 (dua) hal yang terlewatkan, tetapi masih ada satu lagi yang terlewatkan.
Dari Kejadian 41:37-41 yang sudah kita
baca bersama-sama, dapatlah kita bagi menjadi beberapa bagian kecil yang tidak
boleh kita lewatkan, yaitu:
III.
HAL MELANTIK YUSUF MENJADI MANGKUBUMI.
Ini
sama dengan berbicara tentang pengangkatan TUHAN.
Kalau
TUHAN yang mengangkat, tidak ada yang dapat menahan. Sebaliknya, kalau TUHAN
yang merendahkan, tidak ada yang dapat meninggikan. Ingat itu.
Mari
kita lihat Kejadian 41.
Kejadian
41:40-41
(41:40) Engkaulah
menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan
taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu." (41:41)
Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik
engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Firaun
berkata kepada Yusuf: “Engkaulah yang menjadi kuasa atas istanaku, dan
kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat ...” Selanjutnya, Firaun pun
melantik Yusuf menjadi perdana menteri, menjadi mangkunegara atas seluruh tanah
Mesir.
Singkat
kata, di sini kita melihat: Firaun melantik seorang Ibrani yang sederajat
dengan hamba yang hina dan rendah, bahkan Yusuf adalah seorang hukuman yang
dijebloskan ke dalam liang tutupan, namun akhirnya menjadi kepala pemerintahan
atas seluruh negeri Mesir. Hal ini tentunya tidak dapat dipercaya menurut akal
sehat manusia, tetapi bagi TUHAN tidak ada yang mustahil.
Tetapi
ada juga ayat yang berkata: Bagi orang-orang yang percaya, tidak ada yang
mustahil. Berarti, ada suatu kerja sama antara kita dengan TUHAN, supaya
segala yang tidak mungkin akhirnya menjadi mungkin; tidak ada yang mustahil,
maka harus ada kerja sama.
Jadi,
tidak ada yang mustahil bagi TUHAN, juga tidak ada yang mustahil bagi
orang-orang yang percaya, berarti; dibutuhkan kerja sama. Pantangan dari kerja
sama -- hanya satu -- adalah jangan putus asa, jangan segera kecewa, jangan
persalahkan korban TUHAN, dan lain sebagainya.
Demikian
halnya kita bisa menyatakan hal yang mulia itu, rencana yang mulia itu terhadap
atau atas sidang jemaat di Filadelfia di dalam Wahyu 3, dengan perikop: “Kepada
jemaat di Filadelfia”.
Wahyu
3:7
(3:7) "Dan
tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang
Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak
ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka.
Sidang
jemaat di Filadelfia dikoreksi oleh Firman dari Yang Kudus, dikoreksi oleh Yang
Benar, dikoreksi oleh yang memegang kunci Daud. Siapakah Dia? Apabila Ia
membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat
membuka. Dialah yang menentukan segala sesuatu, sehingga apa yang tidak
mungkin bagi manusia, segalanya bisa mungkin bagi Allah.
Fungsi
dari anak kunci adalah untuk membuka pintu. TUHAN sudah membuka pintu bagi kita,
dan TUHAN berkata: “Welcome”, “Selamat datang di dalam kerajaan-Ku”.
God has opened heaven, and He say to all people on the earth: “Welcome”.
Selamat datang di dalam kerajaan-Ku, sebab TUHAN sudah membuka pintu
sorga.
Lewat
ibadah kaum muda remaja ini, kita ada di dalam Kerajaan Sorga; tidak ada yang
mustahil. Dahulu, kita hidup dalam penyembahan berhala, hidup di dalam
kenajisan, hidup dalam bergelimpangan dosa, tetapi TUHAN menebus kehidupan kita.
Dahulu kita berada dalam kegelapan, namun sekarang kita berada dalam terang
yang ajaib; itu adalah kemurahan TUHAN bagi kita semua.
-
Kalau TUHAN sudah membuka, maka tidak ada
yang dapat menutup.
-
Sebaliknya, kalau TUHAN merendahkan, tidak
ada yang dapat membuka.
Itulah
fungsi anak kunci, yaitu untuk membuka pintu. Dan kalau TUHAN sudah membuka, kita
akan masuk ke dalamnya, dan kalau kita sudah ada di dalam, maka tidak mungkin
lagi keluar.
Hanya
orang bodoh yang turun dari Yerusalem ke Yerikho. Hanya orang yang tidak punya
akal sehat yang mau meninggalkan ibadah dan pelayanan. Kita semua memiliki akal
sehat, bukan?
Wahyu
3:8
(3:8)
Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang
tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa,
namun engkau menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.
Aku
tahu segala pekerjaanmu ... TUHAN tahu segala pekerjaan, TUHAN
tahu segala tindak-tanduk dari sidang jemaat di Filadelfia. Apakah pekerjaan
mereka? Apakah tindak-tanduk dari sidang jemaat di Filadelfia?
Karena
TUHAN tahu segala tindak-tanduk mereka, lalu dengan tegas TUHAN berkata: Lihatlah,
Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorang pun. Kalau
TUHAN yang membuka pintu, maka tidak ada yang dapat menutup; dan kalau pintu
sudah terbuka, kita akan dibawa masuk ke dalamnya; dan kalau kita dibawa masuk
ke dalamnya, maka tidak mungkin untuk dibawa keluar kembali. Mengapa? Karena
TUHAN tahu, TUHAN mengenal kita semua.
Mengapa
kita ada malam ini di tempat ini untuk datang menghadap TUHAN lewat Ibadah Kaum
Muda Remaja? Karena TUHAN yang tahu keadaan kita semua.
Kemudian,
di sini dikatakan: “Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau
menuruti firman-Ku dan engkau tidak menyangkal nama-Ku.” TUHAN juga tahu
bahwa kekuatan sidang jemaat di Filadelfia ini tidak seberapa. Namun ternyata,
dibalik itu semua mereka memiliki kelebihan yang luar biasa, antara lain:
-
Yang pertama: Jemaat di Filadelfia ini menuruti Firman TUHAN.
-
Yang kedua: Mereka tidak menyangkal Firman TUHAN.
Jangan
kita menyangkal TUHAN; jangan malu menyangkal diri, memikul salibnya. Jangan
malu merendahkan diri; jangan pertahankan harga diri. Jangan malu rendah hati,
jangan malu pikul salib, jangan malu mengakui hal yang baik, benar, suci dan
mulia, tetapi malulah kalau kita melakukan dosa.
Wahyu
3:9
(3:9) Lihatlah,
beberapa orang dari jemaah Iblis, yaitu mereka yang menyebut dirinya orang
Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, melainkan berdusta, akan
Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan menyuruh mereka datang dan
tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku mengasihi
engkau.
Akhirnya,
orang-orang yang tidak mengenal TUHAN mengaku bahwa TUHAN mengasihi jemaat di
Filadelfia; ada pengakuan yang luar biasa. Ternyata, TUHAN jadikan kita biji
mata TUHAN, dan orang lain akan mengakui bahwa kita semua adalah biji mata TUHAN,
milik kepunyaan Allah sendiri. TUHAN yang menentukan segala sesuatunya.
Pada
akhirnya, pujian kepada Yusuf adalah pujian kepada Allah. Demikian juga kalau
orang lain akan datang tersungkur di depan kaki jemaat Filadelfia, dan mengaku
bahwa TUHAN mengasihi mereka.
Memang
kekuatan kita tidak seberapa, tetapi harus mempunyai kelebihan menurut
standarnya TUHAN, yaitu;
1.
Menuruti firman TUHAN.
2.
Kemudian tidak menyangkal Firman TUHAN.
Tadi,
ibu rohani berkata: Barangsiapa menyangkal nama TUHAN, maka TUHAN akan
menyangkal dia di hadapan Bapa dan para malaikat-Nya.
Jangan malu mengakui TUHAN Yesus Kristus.
Roma
9:11
(9:11) Sebab
waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang
jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan
berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --
Rencana
Allah telah pemilihan-Nya diteguhkan bukan berdasarkan perbuatan manusia,
tetapi berdasarkan panggilan-Nya, itulah kemurahan. Kita ini dipanggil oleh
darah salib, sedangkan darah salib adalah kemurahan.
Roma
9:12-13
(9:12) dikatakan
kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," (9:13)
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Di
sini kita perhatikan, Allah berkata kepada Ribka: Anak yang tua, itulah
Esau, menjadi hamba anak yang muda, itulah Yakub, seperti ada yang
tertulis: Allah mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.
Kemudian
setelah kita lihat reaksi Allah yang sedemikian yang telah menyatakan kasih
karunia-Nya, yang telah menyatakan kemurahan-Nya kepada Yakub, bagaimana reaksi
kita?
Roma
9:14
(9:14) Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Jika
demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah kita
berkata bahwa Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Allah itu adil.
Kalau
TUHAN memilih Yakub atau Israel, itu adalah keadilan, dan itu adalah kemurahan.
Dan kemurahan yang dinyatakan kepada Yakub, itulah keadilan TUHAN.
Roma
9:15
(9:15) Sebab Ia
berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku
mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku
mau bermurah hati."
Singkat
kata: TUHAN menaruh belas kasihan kepada siapa Ia menaruh belas kasihan.
Kemudian, TUHAN mau bermurah hati kepada siapa TUHAN mau bermurah hati. Jadi
semata-mata tidak tergantung kepada kehendak orang atau usaha orang, tetapi
tergantung kepada kemurahan hati Allah saja, sesuai dengan ayat 16.
Jadi,
kalau TUHAN yang mengangkat, tidak ada yang dapat menjatuhkan. Kalau TUHAN
membuka pintu, tidak ada yang dapat menutup pintu. Dan kalau anak kunci membuka
pintu dan pintu terbuka bagi kita, dan selanjutnya kita masuk di dalamnya, maka
kita tidak akan keluar dari dari sana; dan itu adalah kemurahan TUHAN bagi
kita. Kalau kita masuk dalam pilihan TUHAN, itu karena kemurahan hati TUHAN;
semata-mata bukan tergantung kepada kehendak orang atau usaha orang, tetapi
tergantung kemurahan hati Allah.
Tidak
masuk akal; orang Ibrani yang sederajat dengan hukuman, sederajat dengan
seorang hamba, papah, hina, tidak masuk hitungan, tetapi justru dipermuliakan. Seorang
hukuman menjadi kepala, menjadi pemimpin, menjadi mangkunegara, menjadi Perdana
Menteri; tidak ada yang mustahil.
Kalau
TUHAN sudah menyatakan kemurahan-Nya, maka tidak ada yang mustahil. Dan TUHAN
berkemurahan kepada siapa Ia berkemurahan; semata-mata bukan karena kehendak
manusia, itulah keadilan TUHAN. Keadilan TUHAN, itulah cara TUHAN untuk
melantik, itulah cara TUHAN untuk mengangkat kita, mengangkat derajat kita di
atas muka bumi ini setinggi-tingginya.
Lihat,
dalam Wahyu 1.
Wahyu
1:5-6
(1:5) dan dari
Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati
dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita
dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya -- (1:6)
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam
bagi Allah, Bapa-Nya, -- bagi Dialah kemuliaan dan kuasa
sampai selama-lamanya. Amin.
Bagi
Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh
darah-Nya
... Jelas, itu adalah kemurahan. Selanjutnya, oleh karena darah-Nya, oleh
karena kemurahan-Nya, telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi
imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya.
Menjadi
imamat rajani, itu adalah kedudukan yang sangat tinggi sekali. Dan kalau TUHAN
sudah meninggikan kita, itu karena darah salib, karena kemurahan. Darah salib
adalah kemurahan. Darah salib juga keadilan TUHAN.
Wahyu
5:9-10
(5:9) Dan
mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima
gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah
disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi
Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan
Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi
imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi."
Engkau
layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya ... Hanya
Anak Domba Allah yang telah disembelih, itulah Singa dari suku Yehuda, Tunas
Daud, Dia sajalah yang sanggup membuka gulungan kitab.
Tidak
ada yang sanggup membuka gulungan kitab, baik yang di sorga, di bumi dan di
bawah bumi, kecuali Anak Domba Allah yang telah disembelih, singa dari suku
Yehuda, itulah Tunas Daud.
...
Karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli
mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Kehidupan yang mereka sudah ditebus oleh darah salib dari berbagai suku, kaum,
bahasa dan bangsa, selanjutnya membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan
menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di
bumi. Itu semua karena kemurahan TUHAN.
Menjadi
imamat rajani, berada pada kedudukan yang tinggi, itu jelas karena kemurahan
hati TUHAN bagi kita. Mendapatkan pembukaan rahasia firman malam ini, itu juga karena
kemurahan TUHAN. Dijadikan imamat rajani, suatu kedudukan yang sangat tinggi
dan istimewa, itu juga karena kemurahan TUHAN. Semata-mata bukan karena usaha atau
kekuatan kita.
Jika
malam ini kita dapat menikmati pembukaan rahasia firman, rahasia sorga
dinyatakan dibentangkan di bumi ini, itu adalah kemurahan, karena tidak ada
seorang pun yang dapat naik ke sorga, melihat sorga seperti apa, kecuali Dia
yang turun ke bumi yang telah mati di atas kayu salib.
Tidak
ada orang yang dapat menjadi penasihat dari Yesus, lalu menjadi penasihat yang
ajaib untuk menceritakan rahasia sorga; tidak ada. Hanya Dia yang sanggup
menyingkapkan rahasia Kerajaan Sorga; Dialah penasihat yang ajaib. Dan oleh
karena darah-Nya, oleh karena kemurahan-Nya, kita dijadikan sebagai imamat
rajani, suatu kedudukan yang sangat tinggi dan istimewa. Itu adalah kemurahan.
Malam
ini kita dapat menikmati pembukaan firman, jelas karena kemurahan TUHAN, bukan
karena gagah hebat, bukan karena kita cakap, bukan karena kita pintar, tetapi
karena darah salib.
Lebih
tegas lagi kita perhatikan dalam Yesaya 11, dengan perikop: “Raja Damai yang
akan datang”
Yesaya
11:3-4
(11:3) ya,
kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan
sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang. (11:4) Tetapi
ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan
keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran;
ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan
nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
Singkat
kata: Dia adalah Raja salem, Raja yang adil, Raja damai sejahtera. Dia adil,
Dia menyatakan keputusan yang jujur, Dia juga menjatuhkan keputusan terhadap
orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia juga menghakimi orang-orang
yang lemah dengan keadilan-Nya. Sebaliknya, ia menghajar bumi dengan
perkataannya seperti dengan tongkat, lalu dengan nafas mulutnya ia akan
membunuh orang fasik.
Amsal
16:10-13
(16:10) Keputusan
dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat
salah. (16:11) Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN,
segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya. (16:12)
Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh
oleh kebenaran. (16:13) Bibir yang benar dikenan raja, dan
orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
Keputusan
dari Allah ada di bibir raja. Jadi, apapun yang diperbuat oleh Firaun
terhadap Yusuf, itu jelas karena Allah yang menyatakan rencana itu, bukan
Firaun.
Timbangan
dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam
pundi-pundi (kantong-kantong)
adalah buatan-Nya. Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta
menjadi kokoh oleh kebenaran. Itu merupakan keadilan TUHAN yang sudah
dinyatakan, sampai akhirnya hal melantik Yusuf menjadi mangkubumi juga
terlaksana, sebab TUHAN yang mengangkat kita semua.
TUHAN
yang melantik Yusuf menjadi mangkubumi, berarti TUHAN-lah yang mengangkat dan
mempermuliakan derajat manusia di atas muka bumi ini; semata-mata bukan karena
kehendak manusia.
Inilah
3 (tiga) angka romawi yang sudah TUHAN nyatakan malam ini:
I.
Hal yang pertama ialah soal demokrasi, tidak autokratis.
Demokrasi itu pemerintahan rakyat; jadi, keputusannya adalah hasil musyawarah.
Dulu, Firaun tidak mengenal demokrasi, tetapi setelah Yusuf datang ke Mesir dan
dapat mengartikan mimpi, maka sifatnya bersifat demokrasi.
II.
Hal yang Kedua: Bangsa kafir, bangsa yang tidak mengenal Allah, akhirnya
memuji Allah Israel.
III.
Hal yang ketiga: Allah yang mengangkat derajat manusia di atas muka bumi ini.
Ingatlah
itu; kalau TUHAN sudah mengangkat, tidak ada yang dapat merendahkan. Kunci Daud
fungsinya hanya satu, yaitu membuka pintu. Kalau TUHAN sudah membuka pintu dan kita
masuk ke dalamnya, tentu kita tidak akan keluar lagi dari sana. Hanya orang
bodoh yang meninggalkan ibadah dan pelayanan.
Tetapi
saya tambahkan sedikit: Ada beberapa yang tadinya sudah ada di dalam, namun akhirnya
di luar, itulah:
1.
Anak sulung. Mengapa? Karena ada iri hati.
2.
Kemudian, nabi-nabi palsu; sudah ada di
dalam, tetapi akhirnya ada di luar, karena tidak mau meninggikan korban
Kristus.
Perhatikanlah
itu jangan ada iri hati, jangan kecilkan korban Kristus, supaya kita tetap bertahan
ada di dalam. TUHAN Yesus memberkati kita dari sekarang sampai Maranata.
Saya
rindu untuk kita memperhatikan Kejadian 45:6-8, namun ayat 8 yang menjadi
perhatian kita.
Kejadian
45:6
(45:6) Karena
telah dua tahun ada kelaparan dalam negeri ini dan selama lima tahun lagi orang
tidak akan membajak atau menuai.
Berarti,
sudah ada 7 (tujuh) tahun kelimpahan, sesudah itu menyusul 7 (tujuh)
tahun kelaparan, dan kelaparan sedang berlangsung; pada saat itulah saudara-saudara
Yusuf datang ke Mesir dari Kanaan.
Kejadian
45:7
(45:7) Maka
Allah telah menyuruh aku mendahului kamu untuk menjamin kelanjutan
keturunanmu di bumi ini dan untuk memelihara hidupmu, sehingga
sebagian besar dari padamu tertolong.
TUHAN
mengutus kita di bumi provinsi Banten ini, lalu membawa Pengajaran Pembangunan
Tabernakel (PPT), hanya untuk satu tujuan, yaitu untuk menjamin kelanjutan
keturunan manusia di bumi dan untuk memelihara kelangsungan hidup manusia di
bumi.
Kejadian
45:8
(45:8) Jadi bukanlah
kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah
menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh
istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Jadi
bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, bukanlah
saudara-saudara Yusuf yang menyuruh Yusuf ke Mesir, walaupun prosesnya
betul-betul melewati proses yang betul-betul luar biasa. Tetapi, Allah yang
menempatkan Yusuf:
-
Sebagai bapa bagi Firaun.
-
Sebagai tuan atas seluruh istananya.
-
Sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir.
Jadi,
TUHAN yang mengangkat derajat manusia oleh karena kemurahan-Nya. Dan TUHAN
berkemurahan kepada siapa Dia menyatakan kemurahan; semata-mata bukan karena
kecakapan, bukan karena kepandaian, tetapi oleh karena kemurahan hati TUHAN, bukan
karena hasil usaha manusia. Oleh sebab itu, hargai kemurahan hati TUHAN.
Lihat
kunci Daud adalah kerendahan hati. Kalau kita merendahkan diri serendah-rendahnya,
maka TUHAN akan meninggikan. Tetapi kalau kita meninggikan diri, maka TUHAN
akan merendahkan. Jadi, kunci Daud adalah kunci keberhasilan; jadilah rendah
hati, maka TUHAN akan angkat kita semua.
TUHAN
demokrasi, berarti TUHAN nyatakan keadilan. TUHAN akan memakai kita dengan
setia, supaya bangsa kafir memuji Allah. TUHAN jadikan kita gunung Sion, menjadi
kesaksian, menjulang permai, menjadi kegirangan lewat Pengajaran Mempelai
supaya orang lain memuji Allah.
TUHAN
juga yang mengangkat dan mempermuliakan kita semua oleh karena belas kasih
kemurahan TUHAN, karena Dialah yang memegang kunci Daud. Tetaplah rendah hati;
itu kunci Daud.
Yang
sudah melayani TUHAN tetap rendah hati; jangan pernah merasa diri bisa, jangan
pernah merasa diri mampu. Kalau gembala bisa aku juga bisa jadi gembala,
itu adalah perkataan yang konyol. Kalau dia suci, aku juga lebih suci,
itu salah.
Jangan
pernah merasa diri lebih suci, jangan pernah merasa diri lebih baik, jangan
pernah merasa diri pantas dan layak untuk sepertinya menjadi saluran berkat, Sebab
Rasul Paulus berkata: Segala sesuatu diperbolehkan, benar, tetapi tidak
semuanya membangun, tidak semuanya berguna. Yang terpenting adalah memiliki
kunci Daud; rendah hati.
Ingat
3 (tiga) poin di atas;
1.
Demokrasi, itulah keadilan-Nya.
2.
TUHAN jadikan kita gunung Sion
(kesaksian), supaya orang lain memuji Allah.
3.
TUHAN mempermuliakan (melantik) kita semua, karena kunci Daud. Amin, Haleluya.. Amin..
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment