Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
RAYA MINGGU, 28 MARET 2021 KITAB
WAHYU (Seri:
18) Subtema:POLA HIDUP & IBADAH YANG BENAR SUPAYA NAMA TERTULIS
DALAM KITAB KEHIDUPAN ANAK DOMBA Pertama-tama
saya mengucapkan terimakasih kepada TUHAN; biarlah kiranya
segala puji, segala hormat, hanya bagi Dia yang berada di dalam kekekalan,yang
sudah melayakkan kehidupan kita untuk berada di tengah-tengah perhimpunan
Ibadah Raya Minggu yang disertai dengan kesaksian. Selanjutnya,
saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHANyang
sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHANlewat live streaming video intenetYoutube,
Facebook, baik di dalam maupun di luar negeri dimanapun
anda berada. Mari kita berdoa, kita mohon kemurahan TUHAN, supaya
kiranya lewat pembukaan Firman TUHANmeneguhkan setiap hati
kita masing-masing, sehingga kehadiran kita tidak
menjadi percuma, kita tidak datang beribadah dengan ibadah Taurat,
ibadah yang dijalankan secara lahiriah, di mana mulut terlihat
memuji TUHAN, tetapi hatinya jauh dari TUHAN, sama
artinya; mempersembahkan tubuh jasmani di tengah ibadah ini, tetapi batinnya
jauh merantau kemana-mana --
lama-lama,
kehidupan semacam ini akan terhilang --. Oleh sebab
itu, mari giatkan ibadah dan pelayananmu di hari-hari terakhir ini. Biarlah roh pemberontakan lepas dari hati kita masing-masing. Mari
kita sambut kembali Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu
13, dan saat ini kita
masih berada pada ayat yang ke-8, dengan perikop: “Binatang yang
keluar dari dalam laut.” Binatang
yang keluar dari dalam laut, tentunya itu
menunjuk kepada;
Antikris.Sementara
Wahyu 13 ini, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel (Pengajaran
Tabernakel)
terkena kepada Pintu Gerbang. Jadi, Wahyu 13 ini
adalah Pintu Gerbang Maut. Sementara Wahyu 1, itu
Pintu Gerbang juga, tetapi Pintu Gerbang Sorgawi. Kitab
Wahyu ini terbagi menjadi dua bagian:
-Bagian
yang pertama: Wahyu 1-Wahyu 12, yang berbicara
tentang gereja TUHAN, Mempelai TUHAN.
-Sedangkan bagian yang kedua:
Wahyu 13-Wahyu
22, itu berbicara tentang pribadi Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja, Mempelai
Pria Sorga.
Tetapi
pintu gerbang
di dalam Wahyu 13 ini diawali dengan pintu gerbang maut, karena
berbicara soal Antikris. Wahyu
13:8 (13:8)Dan semua
orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih. Kita awali untuk memperhatikan kalimat: Dan semua orang
yang diam di atas bumi akan menyembahnya... Jadi,
akan terjadi suatu keheranan yang luar biasa,
karena di hari-hari terakhir ini, semua orang yang
diam di atas bumi pada akhirnya akan menyembah binatang yang keluar dari
dalam laut,
yaitu antikris. Hal ini menunjukkan betapa besarnya
kuasa yang dimiliki oleh antikristersebut,
sehingga semua orang yang diam di bumi ini satu kali kelak akan datang untuk
menyembah Antikris. Oleh
sebab itu,
sudah seharusnya dari sejak sekarang, orang-orang Kristen, anak-anak TUHANmemperhatikannya;
jangan sampai kita ikut turut menyembah antikris dikemudian
hari, sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Wahyu
13:8 ini. Dengan
demikian, gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini harus lebih sungguh-sungguh
lagi menyerahkan dirinya kepada TUHAN, dengan kata lain;
ibadahnya harus memuncak sampai kepada doa penyembahan. Berarti,
untuk sampai kepada puncak ibadah, perhatian kita harus senantiasa tertuju kepada
perkara-perkara di atas, perhatian kita bukan lagi tertuju
kepada perkara-perkara di bawah, maksudnya;
jangan sampai kita terlena oleh daya darik bumi, yakni
kemegahan-kemegahan dan kemewahan-kemewahan yang disuguhkan oleh dunia ini. Pada
Minggu
yang lalu, kita sudah melihat tentang;anak-anak TUHAN
yang hidup dari iman Abraham, di mana sampai matipun
mereka selalu berpikir bahwa mereka adalah pendatang dan orang asing di dunia
ini, karena mereka rindu tanah air sorgawi. Sehingga,sekalipun
ada akses besar atau terbuka jalan lebar-lebar untuk menjadi kaya, terbuka
jalan lebar-lebar untuk menjadi orang top, orang hebat, cendikiawan, untuk menjadi bangsawan,
bahkan orang yang terkenal seantero dunia ini, kalau memang harus meninggalkan TUHAN,
mereka tolak,mereka tidak mau
menjadi orang yang terlena di dunia ini, karena tanah air mereka adalah tanah
air sorgawi. Pada
Minggu
yang lalu telah disampaikan di dalam surat yang dikirim oleh Rasul Paulus
kepada orang Heber atau Ibrani 12; kiranya apa yang sudah
kita terima pada Minggu
yang lalu, itu jelas dalam ingatan kita masing-masing dan menjadi berkat untuk
persiapan di masa yang akan datang. Di
hari-hari ini,
memang Setan
begitu gencarnya menarik anak-anak TUHANuntuk
berada di dalam genggaman tangan Setan, sehingga
tidak sedikit dari anak-anak TUHANberusaha dan berlomba-lomba
untuk menjadi orang yang terkenal, untuk menjadi orang kaya, untuk menjadi
orang top, bahkan mendambakan supaya keberadaannya itu diakui oleh orang
banyak, bahkan berkeinginan supaya keberadaannya diakui oleh dunia ini, tanpa
sedikitpun menghiraukan hati TUHAN; itu keinginan
manusia di akhir zaman ini, dan itu cara Setan untuk menarik
anak-anak TUHAN supaya berada di dalam genggaman yang erat di dalam genggaman
tangan Setan,
supaya nanti anak-anak TUHANmelupakan TUHAN, tidak menghiraukan
hati TUHANsedikitpun.
Kiranya hal ini dapat kita pahami dengan secepat mungkin;
jangan kita terlena dengan dunia dan segala apapun yang disuguhkan bagi kita
semua. Sekarang
kita akan melihat;POLA HIDUP DAN POLA IBADAH DARI TUHAN YESUS KRISTUS. Mari
kita simak, dengan hati yang terbuka lebar-lebar disertai dengan rendah
hati,
sebagai gambaran dari tanah yang baik, tanah yang subur, yang diawali dari Injil Matius 4, dengan perikop: “Pencobaan di
padang gurun.” Matius
4:1 (4:1) Maka Yesus dibawa
oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Yesus
dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis ... Di
sini kita melihat,bahwasanya; Yesus dikuasai
oleh Roh Allah sepenuhnya, dan selanjutnya
Dia dibawa ke padang gurun untuk dicobai. Berarti,
setiap orang yang dikuasai oleh Roh Allah sepenuhnya,
maka orang yang semacam ini rela masuk dalam ujian, rela masuk dalam cobaan
atau ujian-ujian yang terjadi di atas muka bumi ini atas seizin
TUHAN; itu
tanda kehidupan yang diurapi oleh Roh Kudus dengan sepenuhnya. Jangan sampai
kita lari dari kenyataan hidup. Matius
4:2-10 (4:2) Dan setelah
berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. (4:3)
Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak
Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."(4:4) Tetapi Yesus
menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi
dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (4:5) Kemudian
Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,(4:6) lalu berkata
kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah,
sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan
terantuk kepada batu." (4:7) Yesus berkata kepadanya: "Ada
pula tertulis: Janganlah engkau mencobai TUHAN, Allahmu!" (4:8) Dan
Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan
kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan
berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau
sujud menyembah aku." (4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya:
"Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah TUHAN,
Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Setelah
berpuasa 40 (empat puluh) hari 40 (empat puluh) malam,
akhirnya laparlah
Yesus; ini
merupakan kesempatan emas bagi Iblis atau Satan untuk mencobai
Yesus, dan
akhirnya Yesus pun dicobai oleh Iblis sebanyak tiga kali. Ujian yang pertama: Iblis meminta supaya batu-batu
menjadi roti. Tetapi
lihatlah jawaban Yesus:“Ada tertulis: Manusia
hidup bukan dari roti (makanan) saja, tetapi dari
setiap firman (perkataan-perkataan) yang keluar dari
mulut Allah.”
Jadi,
kita hidup bukan dari makanan, tetapi kita hidup dari perkataan Allah, kita hidup dari setiap Firman yang keluar dari mulut
Allah. Jadi, jangan
keliru, jangan keluar dari pengertian itu. Alasan
Yesus mengatakan hal itu adalah karena ujian yang pertama ini terhubung
langsung dengan daging dengan segala keinginan-keinginannya. UjiaN yang kedua: Iblis membawa Yesus ke kota Suci --
kota Yerusalem yang sekarang --, lalu ditempatkan
di bubungan Bait Allah (menara gereja),
suatu kedudukan yang sangat tinggi, dandari
sana Iblis atau Satan berkata:“Jatuhkanlah
diri-Mu ke bawah.” Adapun
alasan Iblis menyatakan Yesus untuk menjatuhkan diri ke bawah ialah:“Sebab
ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk
kepada batu.” Tetapi
jawab Yesus:“Janganlah engkau mencobai TUHAN, Allahmu!” Alasan Yesus
mengatakan hal ini ialah karena ujian yang kedua ini terhubung langsung dengan keangkuhan
hidup. Singkatnya:
-Batu
menjadi roti (makanan),sebagai ujian pertama terhubung langsung dengan
daging dan keinginannya.
-Ujian
yang kedua ini terhubung langsung dengan keangkuhan hidup.
Jadi,
kalau seseorang mempertahankan dirinya di dalam ketinggian,
tanpa sadar, itu adalah keangkuhan hidup. Keangkuhan
hidup adalah awal dari kejatuhan. Jadi,
sebelum jatuh sudah ada tanda-tanda kejatuhan, itulah keangkuhan hidup. Hati-hati; sangat
disayangkan sekali nanti kalau sampai akhirnya jatuh. Namun,
perlu untuk diketahui untuk kita bersama-sama sore (petang)
ini:Untuk ujian yang
pertama dan ujian yang kedua tersebut, perkataan Iblis selalu diawali dengan:“Jika Engkau Anak Allah”,artinya;
-Sekalipun
kita sekaliannya adalah anak-anak Allah, janganlah hidup
menurut hawa nafsu daging dan keinginan-keinginannya yang jahat itu.
-Sekalipun
kita sekaliannya adalah anak-anak Allah, janganlah hidup
di dalam keangkuhan hidup.
Hati-hati.
Inilah hebatnya Setan memelintir
kebenaran, tetapi untuk menjerumuskan;hati-hati
kalau tidak dengar-dengaran.Sepertinya
kita sudah di pihak yang benar, padahal kalau tidak dengar-dengaran, itu cara Setan
untuk menjerumuskan. Jadi, jauh lebih baik
menjadi domba yang tergembala, maka nanti TUHANyang
menuntun sampai selamat. Jadi, sekalipun
kita adalah anak-anak Allah ... -jangan
hidup di dalam hawa nafsu daging dengan segala keinginannya, -kemudian
jangan hidup di dalam keangkuhan, sebab keangkuhan adalah awal kejatuhan
manusia. Kejatuhan
yang pertama adalah kesombongan.Jadi,
bukan Hawa yang pertama jatuh ke dalam dosa; tetapi dosa yang pertama adalah kesombongan, jatuhnya Setan
dari langit ke bumi. Perhatikan hal ini dengan baik; hati-hati, saya sudah
ingatkan. Saya tidak tahu mengapa setiap kali saya mengatakan ini, hal itu akan
terjadi ke depan, sebagaimana yang seringkali saya sampaikan pasti terjadi; itu
artinya, mulut ini dipelihara untuk mengatakan yang baik, yang benar, yang
suci. Ujian yang ketiga: Yesus dibawa ke atas gunung yang
sangat tinggi. Tujuannya adalahuntuk
memperlihatkan kerajaan dunia dan untuk memperlihatkan kemegahan-kemegahan,
serta kemewahan-kemewahan yang ada di dalam dunia ini. Tetapi
kalau TUHANmembawa
kita ke atas gunung yang sangat tinggi, kalau TUHANmembawa
kita ke gunung Sion, kota Allah yang kudus, Yerusalem yang Baru, tujuannya hanya
satu, yaitu untuk memperlihatkan kerajaan sorgawi, untuk
memperlihatkan kemegahan dan kemewahan dari kerajaan sorgawi; berbeda dengan Setan. Jadi,
kerajaan dunia dan kemegahan serta kemewahan-kemewahan yang ada di dalam dunia
ini merupakan daya tarik bumi yang sangat kuat untuk menarik anak-anak TUHAN, sehingga
... -tanpa
sadar diapun
melepaskan dirinya dari ibadah, -tanpa
sadar ia akan melepaskan dirinya dari pelayanan di hadapan TUHAN. Hati-hati
dengan kepentingan diri. Kemudian,
setelah Iblis memperlihatkan kerajaan dan kemegahan dan kemewahan
dunia, kemudian Iblis berkata bahwa semuanya itu akan diberikan Iblis kepada
Yesus dengan syarat mutlak bahwa Yesus harus
menyembah Iblis atau Satan. Kalau
pikiran seseorang hanya tertuju kepada daya tarik bumi, kerajaan bumi, kerajaan dunia dan kemegahannya, sebetulnya dia sedang
menyembah Setan. Hati-hati
gereja TUHAN, sidang jemaat di Malaysia, di Bandung, umat TUHAN yang
senantiasa memberikan dirinya digembalakan lewat livestreaming GPT “BETANIA”
Serang dan Cilegon, baik di dalam dan luar
negeri, perhatikan:Hati dan pikiran
jangan semata-mata tertuju kepada daya tarik bumi, hati dan pikiran
dan perasaan ini jangan semata-mata tertuju kepada kerajaan dunia dengan segala
kemegahan-kemegahannya, dengan segala kemewahan-kemewahannya, sebab itu
berasal dari Setan,
bukan berasal dari TUHAN.
-Kalau
kita berada di gunung TUHAN, maka TUHANmemperlihatkan
Kerajaan Sorga dan kemegahannya.
-Tetapi kalau anak TUHANberada
di atas gunung yang tinggi, sekalipun ada di tengah ibadah, tetapi perhatiannya
hanya tertuju kepada kerajaan dunia dan kemegahannya, berarti dia sedang
menyembah Setan.
Walaupun engkau berkata tidak menyembah Setan, tetapi
berhala-berhala di dunia, itu adalah roh-roh dunia.
Kembali saya sampaikan: Semuanya itu akan diberikan
kepada Yesus, dengan satu syarat mutlak,Yesus harus menyembah Setan. Lalu, apa kata Yesus kepada Iblis terhadap
tawaran itu? Apakah Yesus tergiur? Apakah Yesus tergoda? Apakah Yesus kepincut
dengan daya tarik bumi, kerajaan dunia dan kemegahannya? Matius
4:10 (4:10) Maka berkatalah
Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus
menyembah TUHAN, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Maka
berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis!Kalau
dunia dan kerajaannya sudah mulai menggoda, kalau dunia dengan kemewahan, kemegahannya
sudah mulai menggoda, katakan; “Enyahlah Iblis!”, sebab itu
adalah ajaran Setan. Kita
ini sedang melangsungkan ibadah sorgawi di bumi, bukan melangsungkan
ibadah bumi dan ibadah laut.
-Ibadah
bumi; sibuk dengan sensasi, sibuk dengan mujizat yang dikerjakan oleh
nabi palsu.
-Sementarra
ibadah laut; sibuk dengan kemegahan, sibuk dengan kemewahan, sibuk dengan
kelimpahan.
Tetapi
di bumi ini kita sedang mengerjakan dan sedang mengusahakan ibadah yang
turun dari sorga; kiranya hal ini kita pahami
dengan sungguh-sungguh. Alasan
Yesus untuk menolak tawaran Setan yang menggiurkan itu adalah setiap yang
diciptakan oleh TUHANAllah,
dia hanya menyembah kepada TUHANAllah,
dan hanya kepada Dia
sajalah kita berbakti. TUHANtidak
pernah menciptakan Setan; Setan adalah
malaikat yang jatuh oleh karena pemberontakan; tetapi
TUHAN yang menciptakan malaikat. Jadi, setiap yang diciptakan oleh dua tangan TUHAN wajib
hukumnya menyembah TUHAN Allah yang hidup, dan hanya kepada
Dia sajalah kita berbakti, hanya kepada Dia sajalah kita beribadah, kita
melakukan segala sesuatu di dalam kandang penggembalaan ini hanya untuk kepentingan
TUHAN, tidak ada kepentingan diri. Semoga
hati dan pikiran saya dan kita semua diterangi oleh Firman Allah. Saya tahu,
tidak mudah meluruskan pikiran yang bengkok. Nabi palsu sekalipun salah,
tetapi ia tidak mau dan tidak bisa diluruskan. Lihat
ajaran Setan, contohnya;saksi
Jahowa,
biar sudah salah, tetapi selalu merasa
paling benar. Itu bagaikan daging yang sudah kena selar besi panas; susah
dihapus, sebab sudah termeterai. Hati-hati. Inilah
pola hidup dan pola ibadah yang benar. -Pola
hidup yang benar; kita hidup dari Firman. -Pola
ibadah yang benar; kita menyembah dan berbakti hanya kepada TUHAN. Ini
pola hidup dan pola ibadah yang benar, supaya jangan
berada di dalam keangkuhan,sebab
itu merupakan awal dari kejatuhan, DP (Down Payment) dari
kejatuhan. Jikalau
kita hidup dan bertekun di dalam pola hidup dan pola ibadah yang benar tadi,
maka nyata pembelaan TUHAN, dan kita pasti berkemenangan oleh karena TUHAN, sebab TUHAN
yang memberikan kemampuan untuk melewati segala cobaan,TUHAN
yang memberikan kemampuan untuk melewati ujian-ujian yang terjadi atas seizin
TUHAN,
yang kita hadapi di atas muka bumi ini. Biarlah kita bertekun dengan
pola hidup dan pola ibadah yang benar,supaya kita
berkemenangan. Matius
4:11 (4:11) Lalu Iblis
meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Di
sini kita melihat:
“Lalu Iblis meninggalkan Dia...” Berarti,
kekalahan terjadi di pihak setan, sebaliknya kemenangan
terjadi di pihak pribadi Anak Domba Allah. Kemudian,
dalam kesempatan yang lain, malaikat-malaikat sorgawi datang melayani Yesus
Kristus. Allahmengutus malaikat-Nya
untuk melayani anak-anak Allah yang berkemenangan. Anak-anak
Kerajaan, anak-anak
berkemenangan mendapatkan pelayanan yang istimewa dan dikhususkan oleh TUHAN; oleh sebab itu, jangan
sampai kita tidak mengerti pola hidup dan pola ibadah yang benar.
-Pada
ayat 1, Yesus sepenuhnya dikuasai oleh Roh Allah yang suci;awalnya begitu.
-Lalu
di akhirnya, pada ayat 11,
Allah memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melayani Yesus.
Tentu
ada maksudnya “awal”
dan “akhir”
ini. Singkat
kata:Kita sangat
membutuhkan Roh Allah, kita juga sangat membutuhkan malaikat-malaikat Allah
untuk menjaga tahbisan, untuk menjaga hidup kita masing-masing. Setiap
kali berdoa, ingat sungguh-sungguh:Minta
supaya Roh TUHAN memenuhi hati kita, minta malaikat-Nya menjagai kita, sehingga
imam-imam, hamba-hamba TUHAN, anak-anak TUHAN senantiasa berada dalam tahbisan
yang benar, dalam tahbisan yang suci, tahbisannya hanya kepada TUHAN Yesus
Kristus, tidak lagi kepada kepentingan diri. Itu
pola hidup, itu pola ibadah yang bekenan kepada TUHAN, sehingga sampai kapanpun
tidak ada kesempatan bagi dia untuk ditarik oleh daya tarik
bumi, dan
selanjutnya menyembah Setan dan antikris. Tadi
kita sudah melihat pola hidup dan pola ibadah yang benar yang disuguhkan oleh
pribadi Yesus Anak Allah kepada kita di hari-hari terakhir ini, biarlah itu
betul-betul nyata dalam kehidupan kita masing-masing. TUHAN Yesus baik sekali loh;
kurang apa cara TUHAN untuk menyatakan isi hati-Nya
yang paling dalam itu?Janganlah
kita mengambil jalan sendiri, dengan
menggunakan pola hidup dan pola ibadah dengan cara sendiri. Jangan sampai kita
terkena dengan ayat yang tertulis di Amsal 14:12, banyak orang
menyangka jalannya lurus, tetapi ujungnya binasa, maut sedang menanti. Lihat, orang-orang
yang di luar TUHAN; dia menyangka jalannya lurus, dia
menyangka pola hidup dan pola ibadahnya sudah benar, sehingga dia ... -tidak
mau terikat dengan penggembalaan, -tidak
mau terikat dengan pelayanan, -tidak
mau terikat dengan Roh Allah sepenuhnya, dia
hanya mau pelayanan dari dunia ini, sehingga tidak dalam tahbisan yang benar
kepada TUHAN. Saya
sangat bersyukur kepada TUHAN, dari pengertian ini saya sangat bersyukur. Jadi,yang
menjagai tahbisan seorang hamba TUHAN, pelayan TUHAN supaya tahbisannya
benar-benar tertuju kepada TUHAN dalamtahbisan yang
benar dan yang suci ialah; dijaga oleh Roh Allah dan malaikat-malaikat-Nya. Setiap kali kita melangkah keluar dari rumah, biarlah
kita senantiasa
ingat TUHAN, ingat Roh TUHAN.Minta
kepada Allah:“Kirim malaikat-Mu TUHAN,
kirim Roh-Mu TUHAN, jagai hati ini. Kirim malaikat-Mu, jagai hamba-Mu ini,
supaya tetap tahbisan ini terjaga, tidak ternodai, tidak dirusak oleh apapun.” Tahbisan
kita hanyalah kepada TUHAN, setiap kali kita
datang kepada TUHAN lewat ibadah-ibadah yang TUHAN percayakan di atas bumi ini. Kita perhatikan Keluaran 29, dengan perikop: “Mengenai
pentahbisan Harun dan anak-anaknya”. Sekiranya
nanti di tahun-tahun yang akan datang, jika TUHAN izinkan, akan
ada seleksi ketat untuk masuk dalam golongan imam-imam. Saya sudah berdoa
kepada TUHAN, harus ada seleksi ketat, supaya tahbisan itu hanya
tertuju kepada TUHAN, sedikitpun tidak ada kepentingan diri
lagi, yang penting Gembala Agung senang; maka, kita semua
harus diajar tentang tahbisan. Sedikit kita kulik, kita korek, mengenai
tahbisan imam dihadapan
TUHAN. Keluaran
29:1 (29:1)
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan
mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor
lembu jantan muda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Untuk
tahbisan imam-imam, di sini kita melihat;TUHAN menentukan
dan menuntut tiga korban binatang yang harus dipersembahkan kepada TUHAN, sebagai
syarat untuk memegang jabatan imam bagi TUHAN. Ada tiga korban binatang yang
harus dipersembahkan, yaitu adalah satu
ekor lembu jantan muda +dua ekor domba jantan yang tidak bercela. Adapun
arti ketiga
korban binatang yang dituntut untuk dipersembahkan sebagai syarat untuk
memegang jabatan imam: Yang Pertama: Lembu jantan mudaà Korban pendamaian (grafirat) terhadap dosa, sesuai dengan yang tertulis di dalam 2 Korintus 5:
19-21. Jadi, setiap imam-imam
yang memegang jabatan imam bagi TUHAN harus menjadi korban pendamaian;rela
menjadi korban untuk memperdamaikan sidang jemaat dihadapan
TUHAN, itulah
tugas seorang imam. Jadi, di
dalam melayani, tidak ada sedikitpun kepentingan di
situ. Oleh sebab itu, kalau diajar yang
benar, tidak usah merasa difitnah; sebaliknya kalau
tidak mau diajar, maka kita pasti salah terus sampaikapanpun. -Mana
mungkin Bapa yang baik memberikan ular kalau anaknya minta ikan. -Mana
mungkin Bapa yang baik memberikan batu kalau anaknya minta roti. Camkan dengan sungguh-sungguh, dengan
pikiran yang cerdas.Sayapun
belajar; apa
yang saya dapat dan mengerti dari TUHAN, itu yang saya sampaikan. Kalau saya
tidak mengerti, saya diam, supaya jangan
salah-salah, sebab bahaya nanti kalau salah dalam pemberitaan Firman, sebab
pemberitaan ini sifatnya sudah mendunia. Jadi,
setiap imam yang sudah ditahbiskan, tugasnya ialah harus menjadi
korban untuk memperdamaikan sidang jemaat di hadapanTUHAN.
Ayat referensinya ialah 2 Korintus 5: 19-21. Yang Kedua: Domba jantan yang pertamaà Penyerahan diri
imam untuk taat sepenuhnya kepada kehendak TUHAN, bukan taat kepada kehendak
daging, bukan taat kepada kepentingan diri, tidak, melainkan sepenuhnya
taat kepada kehendak Allah. Ayat referensinya
dapat saudara perhatikan dalam Filipi 2:5-8 dan Ibrani
5:7-9. Yang Ketiga: Domba jantan yang keduaà Kekudusan imam
untuk diteladani oleh sidang jemaat. Sebagai ayat
referensinya mulai
dari Injil Yohanes 17:17,19. Doakan
saudara, kita harus saling mendoakan, supaya kami tetap
dalam nikah yang suci, itu doa saya untuk menjadi teladan bagi sidang jemaat.
Tetapi kalau memang ada teladan itu, biarlah itu
diikuti,
tetapi yang tidak baik jangan diikuti;
dengar saja Firman TUHAN. Jadi,
dari sejak semula, TUHAN telah memperingatkan bangsa Israel tentang pola hidup
dan pola ibadah yang benar ini, di manatujuannya adalahsupaya
bangsa Israel jangan mengikuti allah lain dan menyembahnya. Kesimpulannya:Matius 4:1-11, Injil
Lukas 4:1 dst, itu merupakan penggenapan
Firman, penggenapan hukum Taurat, penggenapan
Firman para nabi yang digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib. Sebelum
kita melihat penggenapan terhadap hukum Taurat yang sudah
digenapkan oleh Yesus di atas kayu salib, mari kita melihat sejenakUlangan
6, dengan perikop: “Kasih kepada Allah adalah perintah
yang utama”. Inti
dari hukum taurat hanya satu, yaitu kasih. -Yang
mewakili loh batu pertama; kasih kepada TUHAN, itu hukum yang terutama. -Yang mewakili loh
batu yang kedua; kasih kepada sesama, itu hukum yang kedua. Apakah
betul Matius 4 merupakan penggenapan hukum Taurat
yang sudah digenapi di atas kayu salib? Mari kita
perhatikan Ulangan 6:11-12. Ulangan
6:11-12 (6:11) rumah-rumah,
penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang
tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami
-- dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, (6:12) maka
berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu
keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik...Sebagaimana di
dalam Pola Tabernakel -- rumah TUHAN,
itulah Tabernakel, hidup kita ini -- ... Di HALAMAN,ada dua
alat:
1.Mezbah
Korban Bakaran àPertobatan.
2.Kolam
Pembasuhan Tembaga
àBaptisan
air; baptisan
di dalam kematian Yesus Kristus untuk mengubur
hidup yang lama, sehingga
kita berada di dalam suasana kebangkitan, hidup dalam hidup yang baru ditengah
ibadah dan pelayanan.
Itu
juga merupakan alat yang baik, perabotan yang baik. Lalu,
masuk berada di DALAM RUANGAN SUCI,tentu terlebih
dahulu melewati pintu kemah, terlebih dahulu mengalami kepenuhan Roh
Kudus.Jadi,
imam-imam harus penuh dengan Roh Kudus,
tidak boleh dengan keinginan daging dalam melayani TUHAN,
barulah nanti masuk dalam Ruangan Suci, di situ ada alat-alat yang baik:
2.Kaki Dian Emas
dengan 7 (tujuh) pelita yang menyala diatasnya
àRoh
Allah supaya menjadi terang.Ini
juga alat yang baik yang harus kita miliki di dalam diri kita masing-masing.
3.Mezbah Dupa àDoa
penyembahan.
Mezbah dupa merupakan satu dari tiga alat yang ada di dalam Ruangan
Suci yang sangat dekat dengan tirai, dekat dengan perobekan daging, untuk
selanjutnya menembusi takhta Allah.
Hanya satu perkara yang dapat menembusi takhta
Allah, yaitu doa penyembahan. Selanjutnya,
didalam RUANGAN MAHA SUCI
ada tabut, itu berbicara tentang hubungan nikah. Sedangkan tabut
terdiri dari dua bagian: Bagian pertama itulah Tutupan Grafirat (Tutupan Pendamaian atau tutup peti)
yang seluruhnya terbuatemas dengan dua
kerub
diatasnyaà
Allah Trinitas, TUHAN Yesus Kristus. -Tutupan Grafirat
itu adalah; TUHAN Yesus Kristus. -Kerub
pertama;
Allah Bapa. -Kerub
kedua;
Allah Roh Kudus. Lalu,bagian
keduaadalah peti dari tabut perjanjian yang dilapisi bagian luar
dan bagian dalam. Ini
semua alat-alat yang baik di dalam di rumah TUHAN,
Tabernakel rohani,hidup kita; biarlah itu
semua kita miliki,tanda
bahwa kita diberkati secara limpah, diberkati secara rohani dengan limpah. Kalau seseorang diberkati, rumahnya pasti berisi,
tidak mungkin kosong. Lalu,
kalau sudah diberkati dengan berbagai-bagaibarang barang (perabotan
peralatan) yang baik, selanjutnya di sini dikatakan:
“ ... yang
tidak kau isi ...” Darimana
semua peralatan itu? Jelas, dari TUHAN
datangnya. Itu semua bukan kita yang isi, tetapi
itu diberikan kepada kita, maka bersyukurlah. Selanjutnya di sini dikatakan: “ ... sumur-sumur
yang tidak kau gali ...”Hamba-hamba TUHAN, sumber air, sumber
pembukaan firman diutus, lima jabatandiutus
bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembagunan tubuh Kristus. Bersyukur
kalau kita mendapatkan pembukaan rahasia firman yang digali rahasianya, sampai
kita menikmati kelimpahannya, dipuaskan oleh pembukaan firman. “ ... kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun
yang tidak kau tanami ...”
-Tumbuh kebun anggur
untuk menikmati air anggur yang manis.
-Kemudian,
tumbuh juga pohon zaitun untuk selanjutnya mengalami pemerasan buah zaitun, mengalami
pengurapan.
Jadi,
selain menikati kasih (anggur yang manis),
juga menikmati pengurapan dari Allah Roh Kudus, itu harus
terjadi. Dan
kalau terjadi, itu
bukan karena kita hebat, bukan karena kecakapanmu, tetapi itu terjadi karena kemurahan
TUHAN. “ ... dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang...”, berarti limpah berkat,“ ... maka
berhati-hatilah ...” Kalau
sudah diberkati dengan limpah, baik jasmani maupun rohani; hati-hati,
mawas diri, prihatin. Dalam
bentuk apa kita harus hati-hati? “ ... supaya
jangan engkau melupakan TUHAN...” Kalau sudah
diberkati dengan limpah, jangan lupa TUHAN; hal ini berlaku untuk yang jasmani maupun rohani.
-Kalau
jasmani sudah diberkati, hati-hati; jangan
lupa TUHAN.
-Kalau sudah
diberkati secara rohani dan dipakai dengan luar biasa, hati-hati;
jangan lupa TUHAN, tetap rendah hati.
Ternyata, di
luar pemikiran saya, tidak saya duga, banyak hamba-hamba TUHAN sedang berdoa
untuk kita, saya tidak menyangka itu.Mengapa
saya bilang banyak? Ya, karena memang banyak;
di luar pemahaman saya, lalu disampaikan kepada saya lewat telepon: “Pak,
hati-hati, ya”Saya menjawab:“Kenapa
bapak berkata seperti itu?” Kemudian beliau menjawab:
“Tetap rendah hati, karena saya melihat
anugrah TUHAN dalam pembukaan firman semakin limpah. Hati-hati,
ya pak.” Tentu
dia
mengatakan itu berdasarkan pengalaman yang dia lihat; maka, saudara
juga perlu doakan saya. Tetapi “hati-hati” itu bukan saja
ditujukan kepada saya, melainkan juga pada kita
semua.Kalau sudah di
berkati dengan limpah baik jasmani maupun
rohani;hati-hati,
mawas diri,jangan
lupa TUHAN. Hal ini sering terjadi: Waktu susah, hamba TUHAN
nangisnya minta ampun luar biasa, tetapi setelah diberkati nangisnya ... yaa titik-titik. Selanjutnya, di sini dikatakan: “ ... jangan engkau
melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah
perbudakan.” Jadi,
jangan lupa kepada TUHAN,mengapa? Sebab TUHAN
yang membawa bangsa Israel keluar dari tanah perbudakan,
tanah perhambaan. Pendeknya:Bangsa
Israel ditebus oleh darah Anak Domba Paskah,
dibebaskan dari tanah Mesir karena Anak Domba Paskah
telah disembelih pada waktu senja. Jadi, benar-benar umat
Israel ini sudah dibeli, dan harganya sudah di
bayar dengan lunas oleh Anak Domba Paskah, tepatnya
sesudah melewati sembilan
tulah, lalu untuk masuk kepadatulah
yang kesepuluh. Di dalam
Keluaran 12:1-7, di
situ di perintahkan supaya Anak Domba Paskah itu di sembelih pada waktu senja. Lalu
nanti dari darahnya itu disapukan pada ambang pintu dan kedua
tiang pintu yang menopang ambang pintu, artinya;harus
ada tanda darah pada tubuh,jiwa,
dan roh,
sebab malam itu Allah turun dan melewati setiap perkemahan. Kalau
dilihat-Nya
ada tanda darah, maka tulah pemusnah tidak masuk dalam kemah-kemah Israel. Tetapi
jika tidak ada tanda darah di dalam kemah, pada tubuh,
jiwa dan rohnya, maka tulah pemusnah masuk ke dalam rumah itu,
sehingga mengalami kematian anak sulung dari bangsa Mesir,
sampai kepada kematian anak sulung dari binatang orang Mesir. Sesudah
tulah kesepuluh ini, barulah Israel keluar. Jadi,
jelas;bangsa Israel dibawa keluar, itu karena darah Anak Domba
Paskah telah disembelih pada waktu senja. Juga kita dibawa keluar dari dunia
ini, jelas oleh karena darah Anak Domba Paskah yang disembelih.Berarti,
tidak ada alasan untuk lupa kepada TUHAN. Kalau
diberkati, puji
TUHAN; kalau
dipakai untuk melayani sesuai dengan perabotan peralatan
yang ada di dalam rumah TUHAN,puji
TUHAN;
tetapi hati-hati,
jangan lupa TUHAN, karena TUHAN yang membebaskan kita dari perbudakan dosa
dunia ini, sesuai dengan Keluaran 12:1-7. Sebagai ayat referensinya mari kita perhatikan ayat yang
lazim kita baca dan dengar, namun hal ini sangat perlu untuk mengingatkan kita. 1
Petrus 1:16-17 (1:16) sebab ada
tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.(1:17) Dan jika kamu
menyebut-Nya Bapa, yaitu Dia yang tanpa memandang muka menghakimi semua orang
menurut perbuatannya, maka hendaklah kamu hidup dalam ketakutan selama kamu
menumpang di dunia ini.
Kuduslah
kamu, sebab Aku kudus ... Siapakah yang
dapat melihat Allah? Yaitu orang yang suci
hatinya.Berarti,
kalau tidak suci hatinya, maka tidak dapat
melihat Allah. Percayalah
dengan Firman, jangan percaya kepada pemikiran manusia daging, apalagi kotbah-kotbah
yang tidak jelas.Seseorang tidak akan sampai
ke sorga kalau hatinya tidak suci. Jadi, jangan karena
melihat kemewahan, karena sensasi yang ada di dalam gereja, mujizat
atau keberkatan, tidak;
hati ini perlu suci, karena
yang dapat melihat TUHAN hanyalah hati yang suci, sesuai dengan Injil Matius 5, yang berbicara tentang kotbah di
bukit. Intinya:Kalau
kita hidup kudus, menunjukkan
bahwa;
kita hidup dalam ketakutan selama kita menumpang di dunia ini. Takut
akan TUHAN benci kejahatan, keangkuhan, kesombongan, ketinggian dan dusta tipu
daya,sesuai dengan Amsal 8:13. Itulah maksud dari “kekudusan”, maka biarlah kita takut TUHAN saja. Mengapa
hal itu dinyatakan pada ayat 16-17? Mari kita membaca
ayat 18-19 ... 1
Petrus 1:18-19 (1:18) Sebab kamu tahu,
bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi
dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Sebab
kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu... Jadi,
kita harus tahu dengan pasti; kita semua telah
ditebus dari cara hidup yang sia-sia, itulah dosa warisan. Kalau
yang diwariskan kepada anak cucu adalah harta, itu enak; kalau
yang diwariskan adalah batangan emas,yapraise
the
Lord.Tetapi ini yang
diwariskan adalah dosa, itulah dosa nenek moyang (dosa warisan). Namun
sekalipun demikian, kita ini ditebus dari cara hidup
yang sia-sia atau dosa warisan nenek moyang, bukan dengan barang fana. Harta,
kekayaan,
uang yang banyak tidak bisa menebus dosa manusia. Jadi, jangan
saudara berpikir;untuk
masuk surga harus kaya, punya uang banyak lalu kita sogok TUHAN dengan bertriliun-triliun
milyar, tidak bisa. Kita
ditebus dari cara hidup yang lama bukan dengan barang fana, bukan dengan harta kekayaan,
uang yang banyak, bukan dengan batangan emas, bukan
dengan batangan perak, melainkan dengan darah yang mahal. Kita semua
ditebus dengan darah Anak Domba Paskah yang disembelih. Dengan
demikian, kita ini bukan milik kita lagi, kita sudah miliknya TUHAN Yesus.
Maka, kalau kita sadar bahwa kita ini benar-benar milik TUHAN,
maka kita tidak boleh semena-mena, tidak boleh sesuka hati dengan hidup ini, dengan berkata:
“Ah,tidak
mau lagi ikut TUHAN.Ah,tidakmau lagi melayani TUHAN.Ah,tidakmau
beribadah.” Hal itu menunjukkan bahwa kamu semena-mena dengan hidupmu.
Kita harus sadar, bahwa kita sudah ditebus
dari dosa warisan, bukan
dengan barang fana, tetapi dengan darah Anak Domba Paskah yang disembelih. Jadi,
jangan sesuka hati untuk datang beribadah, kadang datang beribadah,
kadang tidak datang; jangan sesuka hati juga melayani. Engkau
berurusan dengan darah Yesus, bukan berurusan
dengan saya;
engkau sedang mengecilkan darah Yesus, dan itu yang tidak
disadari. Jadi, tahbisan
ini sangat perlu kepada TUHAN,bukan
untuk diri sendiri; lebih baik tergembala
sungguh-sungguh, dari pada terpisah dengan kasih Yesus Kristus hanya
karena kerajaan dunia. Banyak orang ingin terkenal,
viral, tetapi akhirnya lupa kesucian, tahbisan tidak dijaga dengan
rapi.Kiranya hal ini dapat
dipahami dengan baik. Kita perhatikan 1 Petrus 2, dengan perikop: “Yesus
Kristus batu penjuru” 1
Petrus 2:8 (2:8) Mereka tersandung
padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka
juga telah disediakan. Mereka
tersandung padanya... Ahli-ahli bangunan, itulah orang-orang Farisi, imam-imam kepala dan tua-tua dari umat Israel, orang Yahudi, mereka tersandung padanya,
tersandung kepada
salib Kristus, mengapa?
Karna tidak taat kepada Firman. Lihatlah
pribadi Yesus, Anak Allah: Untuk menghadapi
ujian, Ia selalu menggunakan Firman TUHAN.
-Baik ujian yangpertama
Yesus selalu berkata:“ada
tertulis”,
itulah firman yang tertulis di Kitab Suci, mulai dariperjanjian lama dan
perjanjian baru.
-Baik ujian yang kedua, juga berkata: “ada
tertulis”.
-Juga untuk menghadapi
ujian
ketiga, juga berkata: “ada tertulis”.
Jadi, bukan
menggunakan feeling, kemampuan,
pengertian manusia tidak, tetapi selalu ikutin
aturan TUHAN. Saya
banyak di ajar oleh TUHAN: Dahulu,
dalam hal berkotbah, sayatidak pakai penolong-penolong
berupa catatan; saya
anggap kecil saja semua.Tetapi
lama kelamaan saya belajar; saya gunakan
catatan kecil. Rupanya,TUHAN
ajar lagi;
supaya lebih baik dari yang baik, saya harus menggunakan tulisan dalam buku. Memang,TUHAN
yang benar;
kalau TUHAN yang mengajar,TUHAN yang benar,
ajaran-Nya
benar, tidak ada yang salah.Tinggal
kita yang dengar-dengaran saja, ikuti maunya TUHAN saja. 1
Petrus 2:9-10 (2:9) Tetapi kamulah
bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan
Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari
Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang
ajaib: (2:10) kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang
telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah
beroleh belas kasihan. Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri... Ini jelas
imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN. ... Supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia ... Adapun
tugas dari hamba-hamba TUHAN adalah untuk memberitakan salib. Dimanapun
kita berada,
beritakan salib. Karya
Allah yang terbesar adalah salib di golgota. Jadi,
tugas dari hamba hamba TUHAN, imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN adalah untuk
memberitakan salib dimana
pun berada,
dalam keadaan situasi kondisi apapun. ... Yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan
kepada terang-Nya yang ajaib... Karena
TUHAN yang sudah melepaskan kita dari perbudakan dosa (tempat
gelap),
lalu dilepaskan dan sekarang berada dalam terang yang ajaib, itulahibadah
dan pelayanan dalam pengembalaan ini. Oleh sebab itu, bersyukurlah ... bersyukurlah ...Ibadah
pelayanan ini adalah terang ajaib. ... Kamu, yang dahulu bukan umat Allah ... Dahulu
bangsa Israel pernah diperbudak di Mesir, bangsa kafir
dahulu bukan umatnya Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, umat
ketebusan-Nya oleh darah Anak Domba Paskah tadi. ...Yang
dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.Bangsa kafir dahulu tidak dikasihani, tetapi sekarang telah beroleh
belas kasihan,
oleh karena darah Anak Domba Paskah telah disembelih; itu
belas kasihan TUHAN. Yang
kita butuhkandi hari-hari terakhir ini adalah belas
kasihan TUHAN. Kita
tidak mampu untuk berbuat apa-apa, maka yang kita
butuhkan hanyalah belas
kasihan. Kalau
kita sekarang berada di tengah ibadah dan pelayanan, berada di dalam terang-Nya yang ajaib, itu semua hanya oleh karna belas kasihan TUHAN. Ingat
kondisi dan keadaan kita sebelum kita dipanggil oleh TUHAN;
betapa bejatnya, betapa bodohnya, betapa jahatnya, betapa najisnya, betapa
pendurhakaan itu nyata dalam setiap hari, mengambil jalannya masing-masing,
tidak menuruti keinginan hati TUHAN, tetapi oleh karena
darah Anak Domba Paskah kita ditebus, kita berada di dalam terangnya yang ajaib malam ini. Oleh sebab itu, kalau sudah diberkati, hati-hatilah.Kalau sudah
dipercayakan sebuah pelayanan, hati hatilah.Kalau
sudah diberkati jasmani maupun rohani, hati
hati, berarti; takutlah akan TUHAN. Penjelasan
ini berawal dari Ulangan 6,yang digenapi oleh
Yesus di kayu salib, dan sudah nyata di injil Matius
4 dan injil Lukas 4 juga. Setelah tadi kita memperhatikan Ulangan 6:11-12, sekarang
kita perhatikan Ulangan 6:13-16. Ulangan
6:13-15 (6:13) Engkau harus
takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan
demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah. (6:14) Janganlah kamu mengikuti
allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu, (6:15) sebab TUHAN,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit
murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka
bumi. Engkau
harus takut akan TUHAN, Allahmu... Takut akan TUHAN
benci kejahatan, kesombongan, keangkuhan, kecongkakan, dan tipu daya dusta, sesuai dengan Amsal 8:13. ... Kepada Dia haruslah engkau beribadah... Jadi, sudah dinubuatkan, bahwa; kepada
Dia engkau harus beribadah, dan demi nama-Nya
haruslah engkau bersumpah. Jadi,
kita harus pegang teguh kepada nama TUHAN, bukan
nama lain. Hal
itu sudah dinyatakan kepada bangsa Israel, dan
kita sudah melihat penggenapannya di atas kayu salib, yang
dibuktikan dengan sikap Yesus ketika menghadapi
ujian yang ketiga di Injil Matius 4, di mana ketika
Ia di bawa ke gunung yang sangat tinggi,dalam
sekejap mata Setan
memperlihatkan kerajaan dunia, dari situ juga Setan
memperlihatkan kemegahan dan kemewahan dunia sebagai daya tarik
bumi (medan
magnet bumi). Tetapi
biarlah kita takut akan TUHAN,
kepada Dialah kita harus beribadah,
dan berpegang teguh kepada nama TUHAN, nama Yesus Kristus adalah
nama yang luar biasa, tidak ada nama yang lebih hebat dari nama Yesus. Janganlah
kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu... Jangan
mengikuti allah lain, jangan tunduk kepada roh-roh dunia, jangan tunduk kepada
berhala-berhala dunia. ... Sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang
cemburu di tengah-tengahmu ... TUHAN itu cemburu
kalau kita jatuh ke dalam penyembahan berhala... supaya jangan bangkit murka TUHAN,
Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi. Jadi, sudah digenapi oleh Yesus di kayu salib, bukan?Dan
sudah dibuktikan dalam praktek pola hidup dan pola ibadah yang benar.
Sekalipun ada tawaran yang
menggiurkan dari kerajaan dunia dan kemegahan dunia, tetapi Yesus berkata: “Enyahlah, Iblis!” Kalau
hati kita mulai tertarik kepada ajaran-ajaran roh-roh dunia,
berhala-berhala di
dunia, katakan: “Enyahlah engkau, Iblis!”Jangan
tergoda lagi, sebab hanya kepada Dia sajalah
kita berbakti. Setiap ciptaanTUHAN, maka ia
harus terus berbakti kepada Dia, dan hanya kepada Dia sajalah kita beribadah,
berpegang teguh kepada nama Yesus, nama yang
berkuasa. Nama
Yesus adalah nama yang berkemenangan, yang
memberi kemenangan. Barulah,
kalau kita sudah betul-betul beribadah kepada TUHAN, lihat DUA HAL YANG LAIN. Ulangan
6:16 (6:16)Janganlah kamu
mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa. Lalu,
pesan Musa kepada bangsa Israel: “Janganlah
kamu mencobai TUHAN,Allahmu” Jangan
mencobai TUHAN Allah. Kesombongan, keangkuhan, ketinggian hati bagaikan berada
di bubungan Bait Allah, itu adalah awal dari kejatuhan. Jangan
suka mencobai TUHAN. Kalau
sudah jatuh, malaikat tidak bisa menatang apapun. Kalau manusia
jatuh, hanya
darah Yesus yang bisa mengangkat kita dari lembah kekelaman, lembah yang paling
kelam itu, tetapi malaikat tidak bisa melakukannya.
Apa yang dikatakan Setan kepada Yesus: “Mengenai Engkau Ia
akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di
atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu”, itu adalah
tipu muslihat dari Setan untuk memutar balik fakta. Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas: Jangan mencobai TUHAN
Sekalipun berada pada kedudukan yang tinggi, sebab keangkuhan awal dari kejatuhan. Lalu
lihat HAL BERIKUTNYA. Ulangan
6:17 (6:17) Haruslah kamu berpegang
pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya
kepadamu;
Manusia
hidup bukan dari roti makanan, tetapi manusia hidup dari perintah ketetapan TUHAN
yang keluar dari mulut Allah. Ulangan
6:18 (6:18) haruslah engkau
melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu
dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN
dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
Kalau
kita memiliki pola hidup yang benar dan pola ibadah yang
benar, maka
TUHAN memberkati kita sampai selama-lamanya;
janji-janji TUHAN menjadi bagian kita. Bersyukur
sajalah kepada TUHAN;tidak
cukup lagi kata-kata selain “Terimakasih ...
terimakasih ...”,
puji syukur kepada TUHAN, sebabkita
bukanlah siapa-siapa. Jadi,
seandainya kerajaan dunia dan kemegahannya sudah mulai disuguhkan kepadamu, dengan cara;
ingin terkenal, ingin diakui oleh dunia, sampai banyak uang, banyak penggemar-penggemar
mengikuti, katakan:“Enyahlah Iblis!”.
Ini adalah sesuatu yang tidak disadari oleh
banyak umat Kristen di hari-hari terakhir ini. Kalau tujuan hamba TUHAN beribadah dan melayani hanya untuk
terkenalmulai
menggoda, seharusnya hamba TUHAN berkata:Enyahlah
Iblis!”, sebab itu
adalah kerajaan dunia, kemegahan dunia, kemewahan dunia. Itulah
tentang pola hidup dan pola ibadah yang benar. Maka,
setelah kita melihat perbandingannya, tentu kita bersyukur supaya kita tidak
jatuh kepada pennyembahan berhala, tidak menyembah binatang yang keluar dari
dalam laut,
itulah antikris. Lalu, kita kembali
kita membaca Wahyu 13:8. Wahyu 13:8 (13:8) Dan semua
orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya
tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya ... Semua orang yang
diam di atas bumi akan menyembah binnatang itu, itulah antikris. Pertanyaannya:
Siapakah
mereka yang diam di bumi ini yang menyembah antikris? Jawabnya
ialahyaitu setiap orang yang namanya tidak
tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang
telah disembelih. Jadi, yang akhirnya
turut menyembah antikris adalah orang-orang yang namanya tidak tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba yang telah disembelih. Pada seri pertama pada Minggu yang lalu, telah diuraikan,
yang dikaitkan dengan Musa dan bangsa Israel. Ketika bangsa Israel jatuh dalam
penyembahan berhala -- sebab dari api itu tiba-tiba
keluarlah patung anak lembu emas tuangan --, oleh karena dosa
itu, TUHAN marah sekali dan TUHAN mau
membinasakan umat Israel. Tetapi
oleh karena itulah, Musa memohon, mengadakan pendamaian terhadap dosa itu,
bahkan berkata: “kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan
jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis”.
Tetapi TUHAN
mengerti hati seorang hamba TUHAN yang murni;
memang gereget
melihat kejahatan, gereget melihat umat Israel dalam penyembahan yang
salah itu. Namun itu kan dalam emosi manusiawi, tetapi TUHAN
tahu itu. Akhirnya,
dengan sabarTUHAN
berkata:
“Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam
kitab-Ku.” Pada akhirnya, nama bangsa
Israel yang keluar dari Mesir sudahterhapus
dari kitab kehidupan Anak Domba, namun sekalipun demikian, TUHAN tetap
memerintahkan Musa untuk menuntun bangsa Israel di padang gurun. Pertanyaannya:Apa
TUHAN itu bodoh menuntun orang yang binasa? Tidak. TUHAN mau menyelamatkan next
generation,
generasi selanjutnya yang lahir di padang gurun. Inilah yang akan
mewarisi tanah perjanjianyang
diwariskan, yang akhirnya menjadi milik pusaka bangsa Israel atas pimpinan
Yosua. Jadi,
yang sanpai tiba di tanah perjanjian hanyalah Kaleb bin Yefune dan Yosua bin
Nun,bersama generasi
yang lahir di padang gurun, sementara
generasi pertama yang lahir di Mesir, mayat mereka begelimpangan di padang
gurun. Jadi,sudah
sangat jelas;
siapa yang berdosa, nama itu yang dihapuskan dari kitab kehidupan. Sekalipun
Musa sudah menyerahkan hidupnya, rela untuk binasa demi umat Israel, tetapi TUHAN
itu adil, “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah
yang Kuhapuskan dari dakam kitab-Ku.” Siapa yang berdosa, maka nama itulah yang dihapuskan dari kitab kehidupan
Anak Domba, tetapi
Musa tidak. Kita sudah melihat kisah Musa dan bangsa Israel, di mana
mereka yang jatuh dalam penyembahan berhala, maka namanya tidak tertulis dalam
kitab kehidupan Anak Domba. Namun, masih ada lagi orang-orang yang menyembah
antirkis, yang akan binasa, yang namanya tidak
tertulis dalam kitab kehidupan. Wahyu
21:27 (21:27) Tetapi tidak akan
masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau orang yang melakukan kekejian
atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya tertulis di dalam kitab
kehidupan Anak Domba itu. Yang
masuk dalam Kerajaan Sorga, Yerusalem Baru,
itulah orang-orang yang namanya tertulis
dalam kitab kehidupan Anak Domba. Sementara yang namanya
terhapus dari kitab kehidupan Anak Domba, antara lain; -Orang-orang
yang melakukan sesuatu yang najis. -Orang-orang
yang melakukan kekejian. -Orang-orang
yang melakukan dusta. Inilah
tiga golongan yang namanya tidak tertulis dalam kitab
kehidupan Anak Domba. Tiga golongan inilah jugayang turut
menyembah binatang yang keluar dari dalam laut, yaitu; antikris. Mari
kita melihat
penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus
dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: Sesuatu
yang NAJIS. Wahyu
17:4-5 (17:4) Dan perempuan itu
memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya.(17:5) Dan pada dahinya
tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi." Singkatnya: Melacur
dengan wanita Babel bebar, sama artinya;
hidup dalam kenajisan percabulannya. Gereja yang melacur
dengan wanita Babel, artinya;
hidup di dalam kenajisan percabulan. Kita
lihat KENAJISAN PERCABULAN. Ibrani
12:16 (12:16) Janganlah ada
orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah
seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Janganlah
ada orang yang menjadi cabul ... Apa itu cabul? Yang mempunyai
nafsu yang rendah seperti Esau. Roh cabul = nafsu
rendah, itulah pribadi Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan. Menjual
hak kesulungannya, menjual ibadah dan pelayanannya, meninggalkan ibadah dan
pelayanannya hanya demi semangkok sop kacang merah, itu nafsu cabul. Jadi, kalau
ibadah hanya sibuk berbicara soal kelimpahan, itu nafsu cabul, itu nafsu
rendah. Nafsunya terlalu rendah, nafsu murahan, itulah Esau; sehingga
ia menyimpan jubahnya dirumahnya. Jubah
itu adalah karunia-karunia, jabatan-jabatan
Roh Kudus, namun itu dia simpan, karena menganggap
rendah ibadah dan pelayanan; itu nafsu cabul.
Berarti,
dia sedang melacur dengan perempuan pelacur, itulah Babel;ini
adalah pelacuran rohani, di mana hanya demi
kelimpahan, lantas dia jual hak kesulungan, dia jual ibadah dan
pelayanan, hanya karena sesuap nasi, hanya untuk uang. Itu adalah nafsu
cabul, nafsunya rendah, murahan. Ibrani
12:17 (12:17) Sebab kamu tahu,
bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak,
sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya,
sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata. Sebab
kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak... Tetapi pada saat ia hendak menerima berkat yang satu
itu, itulah berkat dari hak kesulungan, ia ditolak, sebab ia tidak
beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Selagi
yang namanya
ada kesempatan untuk bertobat, gunakanlah
kesempatan ini sebaik mungkin. Jangan sampai kita ditolak TUHAN nanti,
karena sudah melacur dengan perempuan Babel, itulah
nafsu rendah, nafsu cabul. Kita
kembali
membaca Wahyu 18. Wahyu 18:3,9 (18:3) karena semua
bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah
menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya." (18:9) Dan raja-raja
di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan
dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang
membakarnya.
-Semua bangsa minum
dari anggur hawa nafsu cabul, semua bangsa hanya sibuk mencari kelimpahan, itu
adalah nafsu cabul.
-Juga raja-raja di
bumi berlaku cabul dengan perempuan Babel; sudah melacur rohani juga.
-Bahkan sampai
kepada pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa
nafsunya.
Semua bangsa, pelayan TUHAN, sampai kepada
pedagang-pedagangmenjadi kaya oleh karena kenajisan percabulan dari pada perempuan
Babel Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup
dalam kelimpahan dengan dia...Kalau beribadah hanya karena kelimpahan,itu
nafsu cabul, itu melacur rohani. Nama orang yang semacam ini dihapuskan
dari kitab kehidupan Anak Domba, ngeri betul. Mari
kita melihat
penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus
dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: KEKEJIAN. Wahyu
17:4 (17:4) Dan perempuan itu
memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian
dan kenajisan percabulannya.
Di tangan perempuan Babel itu ada suatu cawan emas penuh
dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya. Berbeda dengan cawan emas di tangan satu malaikat di dalam Wahyu 8, di mana isinya adalah dupa kemenyan (doa penyembahan). Tetapi
di tangan Babel besar, di tangannya ada cawan emas yang
isinya dua hal, yakni; 1.Kenajisan
percabulan, yang tadi sudah dijelaskan. 2.Penuh dengan segala kekejian. Jadi, di tangan perempuan Babel itu ada suatu cawan emas
penuh dengan segala kekejian, apakah itu? Wahyu
17:5 (17:5) Dan pada
dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Selain disebut ibu dari wanita-wanita pelacur yang
menyebabkan gereja melacur, kemudian ia disebut juga ibu dari kekejian bumi,
sebab di tangannya ada cawan, selain isinya kenajisan percabulan, tetapi juga berisi kekejian bumi. Itulah perempuan Babel. Wahyu
17:3 (17:3) Dalam roh aku dibawanya
ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor
binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat.
Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.
Babel
besar menunggangi seekor binatang yang keluar dari dalam laut, itulah Antikris. Praktek
ibadah dari antikris, yang diunggangi oleh Babel besar tadi. Daniel
8:12 (8:12) Suatu kebaktian
diadakan secara fasikmenggantikan korban sehari-hari, kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Antikris
mengadakan kebaktian fasik. Apa itu kebaktian fasik? Yang tidak berbicara soal
salib, tetapi hanya berbicara soal keberhasilan; berhasil, berhasil, berhasil. Antikris
mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari. Apa itu korban
sehari-hari? Antara lain; 1.Korban
sembelihan à
Ibadah yang dihubungkan dengan salib. 2.Korban
santapan à
Pengajaran Firman Allah yang benar dan murni. Dua
perkara, sebagai korban sehari-hari itu akan dihentikan
dari atas muka bumi ini, supaya tergenapilah Amos 8:11, di manasuatu
kali nantiTUHAN akan mengirimkan kelaparan atas
negeri ini, bukan lapar karena makanan, bukan
haus karenaminuman, tetapi akan Firman TUHAN. Karena,
pada saat antikris berkuasa selama 3.5 (tiga setengah) tahun di atas
muka bumi ini,
mereka mengadakan kebaktian fasik menggantikan korban sehari-hari, itulah; -Korban sembelihan,
yaitu ibadah
dan pelayanan yang dihubungkan dengan salib. -Dan korban santapan, itulah pengajaran Firman Allah yang benar dan murni. Korban sehari-hari kelak akan dihentikan,
sehingga tergenapilah Amos 8:11. Hati-hati,
selagi masih ada kesempatan untuk memungut remah-remah yang jatuh dari meja tuannya, selagi masih ada kesempatan untuk menikmati pembukaan Firman TUHAN, itulah remah-remah -- berarti, ayat demi ayat, pasal demi pasal -- yang
jatuh dari meja tuannya. Karena, sesungguhnya roti itu hanya diberikan kepada “anak”,
itulah bangsa Israel, tetapi karena bangsa Israel keras hati, maka jatuhlah kepada
bangsa kafir. Oleh sebab itu, selagi yang namanya masih ada kesempatan, gunakanlah
dengan baik, sebab suat kali nanti, ibadah fasik akan dijalankan manakala
antikris sebagai diktator buas sudah berkuasa di bumi ini, menggantikan korban
sehari-hari. Itulah praktek kekejian. Jadi,
kalau orang Kristen berdoa kepada TUHAN, tetapi
memalingkan telinga kepada pengajran Firman Allah yang benar, memalingkan
telinga dari korban santapan, doanya itu merupakan kekejian. Tetapi
anehnya,
banyak umat TUHAN, banyak orang Kristen berdoa
tanpa
mau mendengarkan Firman Allah, merekamenaikkan
permohonannya disertai sungut-sungut tanpa mau mendengarkan perkataan yang
keluar dari mulut Allah; doa semacam
ini di dalam Amsal 28:9 mengatakan kekejian, “Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga
doanya adalah kekejian.” Kalau
seseorang berdoa tanpa mendengar
Firman, itu merupakan doa kekejian,sama
juga dengan; ibadah tetapi mengentikan korban sehari-hari, itu
kekejian. Selagi
masih ada kesempatan untuk menikmati Pengajaran Firman Allah yang benar,
gunakan kesempatan itu, supaya nama kita tetap
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba. Sebab jika kita mempraktekkan kekejian, maka nama kita langsung dihapus dari kitab kehidupan Anak Domba. Jadi,
sudah seharusnya,
saya, sidang jemaat, dan anda yang mengikuti pemberitaan
firman lewat livestreamingbaik di dalam
dan di
luar negeri, sudah seharusnya kita bersyukur bisa
mendapatkan pengertian yang luar biasa dari TUHAN,berartiTUHAN
sedang menyatakan rencana keselamatannya bagi kita semua. TUHANtidak
menghendaki kita untuk binasa. Mari
kita melihat
penjelasan dari 3 (tiga) hal yang namanya terhapus
dari kitab kehidupan Anak Domba, tentang: PENDUSTA. Yohanes
8:44 (8:44) Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh
manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam
dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas
kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Ini adalah perkataan Yesus kepada orang Yahudi, keturunan
Abraham yang bukan dari Allah: “Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu
ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.” Apa keinginan Setan? 1.Pembunuh
manusia dari sejak semula = Tidak memiliki
kasih. 2.Tidak
hidup di dalam
kebenaran, berarti; menyangkal salib Kristus. 3.Ia
adalah pendusta, dan
bapa segala dusta menyangkal Allah Roh Kudus. Ia adalah pendusta
dan bapa segala dusta ..Jadi, orang
yang berdusta, berarti dia adalah anak Setan, sebab
bapa pendusta adalah Setan. Siapa yang pernah
berdusta? Siapa yang suka berdusta? Siapa yang sudah berada di dalam TUHAN,
melayani TUHAN, namun masih berdusta? Minta ampunlah kepada TUHAN. Pendusta adalah
Setan; ia adalah bapa pendusta, dan itu adalah keinginan Setan yang ketiga yang
dia lakukan. Maka, setiap orang yang berdusta, dia adalah anak Setan, sebab
Setan adalah bapa pendusta. Jadi, setiap orang yang suka berdusta, maka namanya
tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Seringkali saya lucu
melihat orang Kristen; untuk memperbaiki keadaan, dia
harus terpaksa berdusta, sehingga adalah yang disebut “berdusta
demi kebaikan”.
Sesungguhnya, tidak ada kaitan antara “benar” dengan “dusta”. Dusta adalah dusta; kebenaran adalah kebenaran.
Jadi, tidak ada kaitannya. Ya diatas “ya”,
tidak di atas “tidak”;
apapun resikonya,
terima, sebab tidak ada dusta demi kebaikan. Inilah orang yang
berdusta, yaitu anak-anak Setan, sebab
bapa pendusta adalah Setan. Ingat; dalam
satu rumah, antara suami dan istri, dan anak-anak harus saling
mengingatkan soal dusta. Jujur saja, seorang bapa harus tegas terhadap
dirinya lebih dulu. Kalau seandainya melihat anak sudah
tidak jujur, sudah
mulai dusta, paksa untuk berkata jujur, tetapi alaskan “sayatidak
apa-apakan, yang penting jujur, jangan dusta”.
Ini adalah awal, supaya nanti kita semua
penuh dengan Roh Kudus. Inilah
tiga golongan dan praktek-prakteknya dari mereka yang namanya
tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, namanya
dihapuskan dari kitab kehidupanAnak Domba,sebab
TUHAN dengan tegas berkata kepada Musa: “Siapa
yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam
kitab-Ku”. Jadi
tidak bisa;
ayah menggantikan anak, atau anak menggantikan ayah, atausebaliknya
ibu
menggantikan anak perempuannya, atau anak perempuannya kepada ibunya, dan
seterusnya dan seterusnya, itutidak
bisa, sebab masing-masing kita memberikan pertanggung-jawaban
kepada TUHAN. Inilah
tiga golongan dengan prakteknya yang tidak tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba. Tetapi marilah kita perhatikan Jalan keluar
supaya akhirnya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba, yang kita bandingkan dalam Filipi 4, dengan perikop: “Nasihat-nasihat
terakhir”. Filipi
4:2-3 (4:2) Euodia kunasihati
dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.(4:3) Bahkan, kuminta
kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia: tolonglah mereka. Karena
mereka telah berjuang dengan aku dalam pekabaran Injil, bersama-sama
dengan Klemens dan kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya
tercantum dalam kitab kehidupan. Euodia
kunasihati dan Sintikhe kunasihati, supaya sehati sepikir dalam Tuhan.Biarlah kita sehati sepikir dalam TUHAN, ingat
itu; jangan bawa hati kita masing-masing, walaupun menurutmu itu baik. Bahkan,
kuminta kepadamu juga, Sunsugos, temanku yang setia... Sunsugos setia sebab ia telah berjuang bersama bapa
rohaninya, yaitu Rasul Paulus dalam pekabaran Injil, termasuk Klemens dan
kawan-kawanku sekerja yang lain, yang nama-namanya tercantum dalam kitab
kehidupan. Ada
dua hal harus kita perhatikan sebagai hal pokok dari ibadah dan pelayanan kita di atas muka bumi ini: 1.Supaya
kiranya kita sehati sepikir dalam TUHAN,
seperti Euodia dan Sintikhe. 2.Setia dan berjuang di
dalam pekabaran Injil,
seperti Sunsugos
dan Klemens. Kalau
kita sehati sepikir dalam TUHAN, kemudian setia di dalam perjuangan di dalam hal
pekabaran injil, maka nama orang semacam inilah yang tertulis dalam kitab
kehidupan Anak Domba.
-Siapa
yang mau sehati sepikir di tengah ibadah pelayanan
ini, dengansatu visi dan misi?
Kiranya nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
-Siapa
yang mau setia dihadapan
TUHAN,berjuang
bersama-sama?Nama inilah
yang tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.
Dua
hal pokok inilah
yang terpenting; 1.Sehati
sepikirlah kita di dalam melayanai pekerjaan TUHAN. 2.Setia di dalam
perjuangan di dalam pekabaran injil. Apalagi,TUHAN
sudah memberikan PPT (Pengajaran Pembangunan Tabernakel)kepada
kita, dan sudah disahkan oleh negara KEMENHUNKAM; jangan
sampai TUHAN memberikan
ini, tetapi kita sia-siakan. Yang namanya sudah terdaftar, masuk
dalam kepengurusan, hargai ini, karena tahun ini kita
rindu supaya pelantikan pengurus pusat yang harus
melibatkan pemerintah daerah, Bimas Kristen provinsi Banten, mungkin juga dari
kepolisian dan tentara,
dan KESBANGPOL,
itu yang terutama sebagai saksi pelantikan itu. Jadi,
nama-nama yang sudah terdaftar di situ, sungguh-sungguh; jangan
sampai tidak sehati sepikir. Saya
beritahukan hal ini sekarang, supaya jangan sampai memberontak di kemudian hari, karena sesungguhnya terbuka lebar, ada kesempatan untuk
memberontak; tetapi ini adalah pekerjaan TUHAN. Sesudah itu, barulah kita
melantik pengurus-pengurus daerah di tanah air ini. Kekuatan kita
tidak seberapa, kita ini seperti jemaat di Makedonia, tetapi biarlah kiranya kita kaya
dalam kemurahan. Ingat
hal pokok dalam melayani:
1.Sehati sepikir,
bukan soal siapa yang lebih hebat, lebih benar, melainkan sehati sepikir.
2.Kemudian,
setia dan tetap berjuang dalam pekabaran Injil, lewat Pengajaran
Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Filipi
4:4-5 (4:4) Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!(4:5) Hendaklah kebaikan
hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! Bersukacitalah
senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!Yang terpenting adalah bersukacita sajalah; jangan ada
sungut-sungut. Apa tanda sukacita itu ada? Hendaklah kebaikan
hatimu diketahui semua orang. Kebaikan hati perlu
untuk diketahui semua orang, mengapa? Karena kedatangan TUHAN sudah dekat. Jadi,jangan
bertahan dalam kebodohan hanya karena
pengertian sendiri dan kebenaran
sendiri. Filipi
4:6-7 (4:6)Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala
hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.(4:7) Damai sejahtera
Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam
Kristus Yesus. Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, baik soal
studymu, soal masa depanmu, soal pekerjaanmu, soal jodohmu,
soal ekonomimu, soal keuanganmu, soal makan minummu, apa saja, bahkan
soal penyakit sekalipun, tidak usah kuatir. Yakinlah; tidak
usah kuatir, maka kita berkemenangan. Tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada
Allahdalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.Katakanlah: “TUHAN, saya ingin ada di dalam TUHAN.
Saya ingin ada di dalam ibadah dan pelayanan. Saya ingin melayani engkau. Saya
ingin melayani pekerjaan TUHAN”, disertai dengan ucapan syukur. Filipi
4:8-9 (4:8) Jadi akhirnya,
saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,
semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar,
semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah
semuanya itu.(4:9) Dan apa yang
telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang
telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah
itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. Jadi
akhirnya, kesimpulannya, saudara-saudara, keluarga
Allah, keluarga besar GPT “BETANIA”
Serang & Cilegon, keluarga Allah Bandung dan Malaysia, keluarga Allah yang
ada di tanah air yang senantiasa mengikuti Firman penggembalaan lewat livestreaming youtube, Facebook
GPT “BETANIA”
Serang & Cilegon, dimanapun saudara berada, baik di dalam negeri(di
tanah air), termasuk
anak TUHAN, umat TUHAN di luar negeri (manca negara)
yang terus memberikan dirinya tergembala lewat GPT “BETANIA”
Serang & Cilegon livestreaming,akhirnya
perhatikanlah:(1) semua
yang benar, (2) semua yang mulia, (3) semua
yang adil, (4) semua yang suci, (5) semua
yang manis, (6) semua yang sedap didengar, (7) semua
yang disebut kebajikan, (8) semua yang patut dipuji, pikirkan 8 (delapan) perkara ini.
-Dan apa yang telah kamu pelajari... Apa yang sudah kita pelajari di petang ini dan
hari-hari yang sudah lalu ...
-... dan apa yang telah
kamu terima ... Apa yang sudah kita terima, itulah kemurahan TUHAN yang sudah kita terima,
pengertian yang sudah kita terima ...
-... dan apa yang telah
kamu dengar ... Apa yang sudah kita dengar lewat Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel, Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El
Kudus ...
-... dan apa yang telah
kamu lihat padaku ... Apa yang sudah kita lihat, yaitu contoh teladan yang ditinggalkan oleh
Yesus, mengikuti tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah ...
Lakukanlah itu, sampai nama kita tertulis dalam kitab
kehidupan Anak Domba. Maka Allah sumber damai sejahtera
akan menyertai kamu, TUHAN akan menyertai setiap pekerjaan TUHAN. Itu
saja yang perlu kita lakukan, jangan untuk kepentingan
diri,apalagi untuk
terkenal, top, dan kaya, itu semua tidak
ada artinya, sebab kalau bukan dari TUHAN, sia-sia waktumu di situ. Biarlah nama tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba; -sehati sepikir, seiya sekata dalam TUHAN. -Tetapi juga SETIA
BERJUANG dalam pekabaran injil. Kekekalan;Penyembahan! Kekekalan;Penyerahan diri!
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA
MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment