IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 24 APRIL 2021
STUDY
YUSUF
(Seri:
230)
Subtema:
ROH ALLAH SEBAGAI CINCIN METERAI
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia memerintah di hati kita masing-masing.
Biarlah
kiranya Firman Allah melawat kehidupan kita masing-masing, memberkati dengan
segala pertolongan dari sorga, dari Allah. Baik juga kepada seluruh umat TUHAN
yang sedang memberikan dirinya untuk digembalakan oleh GPT “BETANIA” Serang dan Cilegon, Banten, Indonesia,
baik anda di tanah air (dalam negeri), maupun di luar negeri, TUHAN kiranya
memberkati saudara lewat pemberitaan firman melalui live streaming video
internet Youtube, Facebook.
Segera
kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda
Remaja, pada Kejadian 41:41. Sebelum kita memasuki ayat 42, terlebih dahulu
kita sesaat (sejenak) untuk memperhatikan ringkasan pemberitaan dari ayat 41.
Kejadian
41:41
(41:41)
Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik
engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Yusuf
dilantik untuk menjadi penguasa atas seluruh tanah Mesir.
Perlu
untuk diketahui: Apabila seorang imam atau pelayan TUHAN atau seorang hamba
TUHAN datang menghadap Allah dalam tahbisan yang suci dan benar, seyogianya TUHAN
sudah melantik dia sebagai imamat rajani atau menjadi hamba TUHAN yang berkuasa
dan memerintah di atas muka bumi ini.
Jadi,
kalau Yusuf dilantik menjadi mangkunegara, itu bukan tanpa alasan:
1.
Yusuf adalah pribadi yang memiliki
kekayaan rohani yang sangat besar, kekayaan sorgawi yang limpah dalam hidupnya,
itu terlihat dalam Kejadian 37.
2.
Yusuf adalah seorang penuh Roh-El Kudus
dan penuh dengan Firman Allah (bijaksana), sesuai dengan pernyataan raja Firaun
pada Kejadian 41:39-40.
3.
Yusuf juga mempunyai segudang pengalaman
hidup bersama dengan TUHAN.
Adapun
pengalaman hidup Yusuf bersama dengan TUHAN dibagi dalam 3 (tiga) fase:
-
Fase yang Pertama: Ketika Yusuf
tinggal di rumah Yakub, ayahnya, Yusuf sangatlah dibenci oleh saudara-suadaranya.
-
Fase yang Kedua: Ketika
Yusuf di rumah Potifar, ia difitnah oleh isteri Potifar sendiri.
-
Fase yang
Ketiga:
Ketika Yusuf berada di dalam penjara.
Kejadian
40:15
(40:15) Sebab aku
dicuri diculik begitu saja dari negeri orang Ibrani dan di sini pun aku tidak
pernah melakukan apa-apa yang menyebabkan aku layak dimasukkan ke dalam
liang tutupan ini."
Singkatnya:
Yusuf dimasukkan ke dalam liang tutupan, dengan tanpa salah atau tanpa dosa.
Liang
tutupan lebih sadis dari pada penjara biasa, di mana hal itu dilukiskan di dalam
Mazmur 105.
Pengkotbah
4:13
(4:13) Lebih
baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang
raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
Lebih
baik seorang muda yang miskin, seorang muda yang susah, seorang muda yang
sengsara, tetapi ia memiliki hikmat seperti Yusuf.
Pengkotbah
4:14
(4:14) Karena
dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan
miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
Dan
akhirnya, dari pengalaman yang menyakitkan itulah, orang muda itu (Yusuf)
keluar menjadi raja, walaupun awalnya dia lahir dari orang miskin, dia berasal
dari orang yang susah.
Pengkotbah
4:15
(4:15) Aku
melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan
bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti
raja itu.
Selanjutnya, pada saat orang muda itu menjadi raja, dia akan menuntun banyak orang
kepada kebenaran karena hikmatnya.
Jadi,
hikmat ini perlu dimiliki oleh seorang muda di tengah-tengah ibadah dan
pelayanannya, dengan satu tujuan; untuk menuntun banyak orang dalam kebenaran,
sebagaimana dalam Daniel 12:3, demikian
juga pada Filipi 1:14 dan
seterusnya.
Demikianlah
nanti akhirnya, lewat pengalaman yang banyak itu, pengalaman yang susah itu, Yusuf
keluar menjadi raja, dilantik menjadi raja.
Mari
kita melihat SUASANA PELANTIKAN.
Kejadian
41:42
(41:42) Sesudah
itu Firaun menanggalkan cincin meterainya dari jarinya dan mengenakannya
pada jari Yusuf; dipakaikannyalah kepada Yusuf pakaian dari pada kain halus
dan digantungkannya kalung emas pada lehernya.
Bukti
bahwa Yusuf dilantik dengan sah menjadi mangkunegara, ada 3 (tiga):
1.
Diberi
cincin
meterai pada jari-jari Yusuf.
2.
Diberi
pakaian
dari kain halus atau lenan halus.
3.
Diberi
kalung
emas pada lehernya.
Marilah
kita mengikuti penjelasan demi penjelasan dari 3 (tiga) hal di atas tersebut.
Keterangan:
CINCIN METERAI.
Cincin
meterai à Roh Allah
yang suci dengan kuasa yang sangat besar atau pun kuasa yang penuh.
Mengapa
demikian? Sebab pada cincin meterai tersebut terukirlah stempel kerajaan.
-
Sebuah surat akan diakui legalitasnya atau
dianggap sah apabila surat itu telah dimeteraikan atau diberi stempel atasnya.
-
Sebaliknya, surat tidak akan dianggap sah --
walaupun isinya penting -- apabila tidak diberi stempel, sekalipun ada tanda
tangan yang tertera di situ.
CONTOH
CINCIN METERAI, dalam Ester 3,
dengan perikop: “Muslihat Haman untuk memunahkan orang Yahudi”
Ester
3:8-9
(3:8) Maka
sembah Haman kepada raja Ahasyweros: "Ada suatu bangsa yang hidup
tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di dalam seluruh daerah
kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan dengan hukum segala bangsa,
dan hukum raja tidak dilakukan mereka, sehingga tidak patut bagi raja
membiarkan mereka leluasa. (3:9) Jikalau baik pada pemandangan raja,
hendaklah dikeluarkan surat titah untuk membinasakan mereka; maka hamba
akan menimbang perak sepuluh ribu talenta dan menyerahkannya kepada tangan para
pejabat yang bersangkutan, supaya mereka memasukkannya ke dalam perbendaharaan
raja."
Ada
suatu bangsa yang hidup tercerai-berai dan terasing di antara bangsa-bangsa di
dalam seluruh daerah kerajaan tuanku, dan hukum mereka berlainan dengan hukum
segala bangsa dan hukum raja tidak dilakukan mereka, sehingga tidak patut bagi
raja membiarkan mereka leluasa. Haman sedang menceritakan tentang orang
Yahudi yang dibuang ke daerah teritorial dari pada Ahasyweros, yang memang
betul tercerai-berai di antara bangsa-bangsa.
Jikalau
baik pada pemandangan raja, hendaklah dikeluarkan surat titah untuk
membinasakan mereka -- itulah muslihat dari pada Haman --; maka hamba
akan menimbang perak sepuluh ribu talenta dan menyerahkannya kepada tangan para
pejabat yang bersangkutan, supaya mereka memasukkannya ke dalam perbendaharaan
raja.
Singkatnya:
Haman menghadap raja Ahasyweros, dan memohonkan agar kiranya mengeluarkan surat
titah atau surat perintah.
Adapun
isinya adalah untuk membinasakan semua bangsa Yahudi yang berada di bawah kekuasaan
atau berada di bawah teritorial raja Ahasyweros, karena dia menganggap bahwa hukum
yang berlaku di bawah bangsa Yahudi dan hukum yang berlaku di bawah raja
Ahasyweros tidak sama (berlainan); jadi, mereka wajib untuk dibinasakan. Dan
dalam surat itu, dia sangat menghinakan bangsa Yahudi, sehingga disebut bangsa
yang tercerai-berai.
Ester
3:10
(3:10) Maka raja
mencabut cincin meterainya dari jarinya, lalu diserahkannya kepada
Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru orang Yahudi itu,
Mendengar
cerita dari Haman, maka raja Ahasyweros mencabut cincin meterainya, lalu
diserahkan kepada Haman.
Siapa
Haman ini? Haman bin Hamedata, orang Agag, seteru orang Yahudi itu.
Jadi,
Haman ini ternyata adalah orang Agag. Orang Agag adalah musuh dari pada orang
Yahudi.
Dan
rupa-rupanya -- sedikit kita melebar --, roh Agag ini masih ada sampai pada
zaman Ester. Sebenarnya, Samuel telah mencincang-cincang Agag raja Amalek, kemudian
Allah menolak Saul karena ia membiarkan Agag hidup (tidak membunuh Agag).
Tetapi ternyata, roh Agag ini masih sampai zamannya Ester; padahal sebetulnya, sudah
dicincang-cincang habis oleh Samuel. Bahkan, TUHAN sendiri telah menolak Saul,
karena Saul tidak membunuh Agag, raja Amalek.
Sekali
lagi saya sampaikan: Roh Agag ini masih ada sampai kepada zamannya Ester, sampai
kepada zaman pembuangan, di benteng Susan, zaman raja Ahasyweros.
Ester
3:12
(3:12) Maka
dalam bulan yang pertama pada hari yang ketiga belas dipanggillah para
panitera raja, lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah
surat kepada wakil-wakil raja, kepada setiap bupati yang menguasai daerah
dan kepada setiap pembesar bangsa, yakni kepada tiap-tiap daerah menurut
tulisannya dan kepada tiap-tiap bangsa menurut bahasanya; surat itu ditulis atas
nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja.
Dalam
bulan yang pertama pada hari yang ketiga belas dipanggillah para panitera raja,
lalu, sesuai dengan segala yang diperintahkan Haman, ditulislah surat kepada
wakil-wakil raja ... Jadi, para panitera raja menulis surat.
Panitera
raja ini adalah orang-orang pandai, orang-orang cerdas, yang bisa menuliskan
surat dalam banyak bahasa, yang berada di bawah teritorial (kekuasaan) dari
pada Ahasyweros, mulai dari India sampai Etiopia. Jadi, semua panitera ini bisa
menuliskan surat dengan berbagai bahasa di tiap-tiap daerah.
Lalu,
dituliskan surat itu kepada wakil-wakil raja, dituliskan surat itu kepada
setiap bupati yang menguasai daerah, dituliskan surat itu kepada setiap
pembesar bangsa, yakni kepada tiap-tiap daerah menurut tulisannya dan kepada
tiap-tiap bangsa menurut bahasanya. Kemudian, surat itu ditulis atas
nama raja Ahasyweros; sesudah ditulis, surat itu pun dimeterai dengan
cincin meterai raja Ahasyweros.
Inilah
muslihat Haman untuk membinasakan orang-orang Yahudi yang berada di daerah atau
di bawah kekuasaan (teritorial) dari pada Ahasyweros.
Ester
3:13
(3:13)
Surat-surat itu dikirimkan dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat ke
segala daerah kerajaan, supaya dipunahkan, dibunuh dan dibinasakan
semua orang Yahudi dari pada yang muda sampai kepada yang tua, bahkan
anak-anak dan perempuan-perempuan, pada satu hari juga, pada tanggal tiga belas
bulan yang kedua belas -- yakni bulan Adar --, dan supaya dirampas harta milik
mereka.
Kemudian,
surat itu pun dikirim dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat -- istilah
sekarang adalah dengan menggunakan perangko kilat, atau dengan ekspedisi
ekspres -- ke segala daerah kerajaan di bawah teritorial dari pada Ahasyweros,
di mana isinya adalah supaya dipunahkan, supaya dibunuh, supaya dibinasakan
semua orang Yahudi, baik yang muda, baik yang tua, baik laki-laki, baik
perempuan, bahkan anak-anak, pada satu hari juga.
Inilah
muslihat dari pada Haman. Dan semua muslihat itu dituliskan di dalam surat,
lalu dikirimkan kepada tiap-tiap daerah, tiap-tiap bangsa, menurut
bahasa-bahasa mereka, untuk memunahkan, membinasakan, membunuh seorang orang
Yahudi.
Biarlah
kita sungguh-sungguh dalam mendengar firman, supaya Roh Kudus termeterai di
dalam hidup kita, supaya kita semua rendah hati, sebab tidak ada artinya
beribadah, kalau kita sibuk dengan perasaan. Oleh sebab itu, perhatikan Firman
TUHAN.
Kita
perhatikan 1 Samuel 15.
1
Samuel 15:1-3
(15:1)
Berkatalah Samuel kepada Saul: "Aku telah diutus oleh TUHAN untuk
mengurapi engkau menjadi raja atas Israel, umat-Nya; oleh sebab itu,
dengarkanlah bunyi firman TUHAN. (15:2) Beginilah firman TUHAN semesta
alam: Aku akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada
orang Israel, karena orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika
orang Israel pergi dari Mesir. (15:3) Jadi pergilah sekarang,
kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah
ada belas kasihan kepadanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun
perempuan, kanak-kanak maupun anak-anak yang menyusu, lembu maupun domba, unta
maupun keledai."
Aku
akan membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel ... TUHAN
mau membalas apa yang dilakukan orang Amalek kepada orang Israel ... karena
orang Amalek menghalang-halangi mereka, ketika orang Israel pergi dari Mesir.
TUHAN
memberi perintah kepada Saul untuk menumpas habis orang Amalek tanpa belas
kasihan, dari laki-laki perempuan, tua muda sampai anak-anak yang menyusu, sampai
kepada binatangnya tanpa belas kasihan. Mengapa demikian? Karena ternyata,
orang Amalek menghalang-halangi perjalanan bangsa Israel di padang gurun =
Menghalangi rencana penyelamatan terhadap bangsa Israel.
Saat
ini kita sedang melangkah dalam perjalanan rohani kita menuju Yerusalem yang
baru; jangan sampai ada sesuatu yang menghalangi perjalanan yang ini, sebab ini
merupakan rencana Allah, proyek Allah yang besar, supaya kita sampai kepada
tujuan hidup, itulah Yerusalem yang baru.
Jadi,
siapapun yang menghalangi rencana penyelamatan, maka akan TUHAN balas
kepadanya. Jadi, seorang imam harus berpihak kepada penggembalaan, jangan
menjadi batu sandungan; juga sidang jemaat, jangan menjadi batu sandungan; jangan
suka mencerai-beraikan antara yang satu dengan yang lain, jangan suka
memecah-belah, sebab TUHAN akan ingat dosa semacam ini, itulah dosa Amalek.
1
Samuel 15:9
(15:9) Tetapi
Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu
yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang
berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang
tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
Tetapi
kenyataannya, Saul tidak membunuh Agag, raja Amelek. Ada lagi yang lebih fatal;
segala binatang yang tambun-tambun tidak ditumpas mereka, sebaliknya segala binatang
yang kurus dan yang buruk mereka tumpas.
Intinya:
Saul tidak dengar-dengaran, ia melangkahi titah TUHAN, padahal dia diurapi untuk
menjadi raja, dengan catatan; untuk melakukan pekerjaan TUHAN. Jadi, imam-imam
diurapi, dimeteraikan oleh Roh Kudus adalah untuk melakukan pekerjaan TUHAN;
jangan lupakan itu.
Itulah
kegunaan dari pengurapan Roh-El Kudus, yaitu untuk mengerjakan pekerjaan TUHAN.
1
Samuel 15:10-11
(15:10) Lalu
datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian: (15:11) "Aku
menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari
pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel
dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.
TUHAN
menyesal menjadikan Saul raja atas Israel, sebab Saul telah menolak perintah
TUHAN, melangkahi titah TUHAN. Jangan kita membuat hati TUHAN menyesal terhadap
kita; oleh sebab itu, jangan sesekali melangkahi perintah TUHAN, apalagi
imam-imam yang sudah ditahbiskan dan diurapi oleh Roh TUHAN.
Di
lain pihak, berserulah Samuel semalam-malaman, sebab hatinya hancur karena
sikap (ulah) dari Saul ini. Hal itu menunjukkan bahwa Samuel ini adalah seorang
hamba TUHAN (nabi) yang bertanggung jawab.
Singkat
kata: Agag adalah musuh dari orang Yahudi. Setiap orang yang menghalang-halangi
perjalanan keselamatan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib, itu
adalah musuh dari orang-orang yang melayani TUHAN. Berbicara orang Yahudi, itu
berbicara tentang imamat rajani.
Ingat
itu: Yang menjadi musuh dari imamat rajani adalah orang-orang yang menghalangi rencana
penyelamatan yang telah dikerjakan oleh Yesus di atas kayu salib.
Itulah
roh Agag yang ternyata masih berlangsung, masih ada sampai zaman Ester. Jadi, betul-betul
Agag ini menjadi musuh orang Yahudi, sampai pada zamannya Ester.
Pertanyaannya:
MENGAPA HAMAN HENDAK MEMBINASAKAN ORANG YAHUDI?
Ester
3:1
(3:1) Sesudah
peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag, dikaruniailah
kebesaran oleh raja Ahasyweros, dan pangkatnya dinaikkan serta kedudukannya
ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.
Sesudah
peristiwa-peristiwa ini maka Haman bin Hamedata, orang Agag ...
Mengapa disebut orang Agag? Karena roh dari Agag itu bekerja di dalam
diri Haman.
Bermula
dari ayat 1, Ahasyweros menaikkan pangkat Haman, kemudian kedudukannya
ditetapkan di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda. Jadi, sungguh
pangkatnya tinggi, kedudukannya tinggi; itulah yang akhirnya membuat dia
menjadi sombong.
Hati-hati,
kalau TUHAN sudah memberikan kita dan membawa kita kepada suatu kedudukan yang sangat
tinggi, ingat; itu adalah kemurahan TUHAN. Diberi kesempatan untuk melayani
TUHAN sebagai kedudukan yang sangat tinggi, itu adalah kemurahan TUHAN; jangan dianggap
enteng, supaya engkau berkenan di hadapan TUHAN dan dihormati manusia.
Kalau
harta, kekayaan, bahkan gelar tinggi, itu semua tidak abadi; selama itu ada,
mungkin seseorang bisa dihormati, tetapi kalau itu sudah habis, maka
penghormatan pun sudah habis, sesuai dengan 1 Petrus 1:24, Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala
kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur.
Manusia seperti rumput, kemuliaannya pun seperti rumput; kalau rumput kering, maka
gugurlah kemuliaannya.
Ester
3:2
(3:2) Dan semua
pegawai raja yang di pintu gerbang istana raja berlutut dan sujud
kepada Haman, sebab demikianlah diperintahkan raja tentang dia, tetapi Mordekhai
tidak berlutut dan tidak sujud.
Semua
pegawai raja harus berlutut sujud kepada Haman, dan itu merupakan perintah
raja, teringat dengan kedudukan Haman yang sangat tinggi tadi.
Tetapi
di sini kita melihat: Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud kepada
Haman. Ini adalah pendirian yang kuat.
Ester
3:5-6
(3:5) Ketika
Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah
hati Haman, (3:6) tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk
membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya
kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang
Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros.
Ketika
Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat
panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh
hanya Mordekhai saja, hanya membunuh satu orang saja, karena
bangsa Israel dianggap budak. Kok budak dibunuh oleh tangan seorang pejabat
tinggi, sepertinya hina sekali; kira-kira begitu.
Pendeknya:
Sangat panaslah hati Haman, karena sekalipun pangkat dan kedudukannya tinggi,
namun Mordekhai tidak berlutut dan tidak sujud kepadanya. Pendeknya, Haman
adalah gambaran orang yang gila hormat.
Kesimpulannya:
Muslihat Haman ini adalah cincin meterai
yang bukan berasal dari TUHAN. Kalau itu bukan cincin meterai dari TUHAN,
maka tidak ada kuasanya. Kalau melayani TUHAN tanpa pengurapan, hanya karena
kepentingan, hanya karena gila hormat, hanya untuk mencari keuntungan, itu
bukan berasal dari TUHAN, itu bukan cincin meterai dari TUHAN.
Jadi,
muslihat Haman bukanlah cincin meterai yang berasal dari TUHAN, sebab setiap
orang yang hidup dalam kuasa dari Roh Allah yang suci, maka ia tidak mungkin
gila hormat, sebaliknya ia akan sama seperti Mordekhai; tidak menyembah
siapapun, kecuali Allah yang hidup, Allah Abraham Ishak Yakub, Allah Israel. Mengapa?
Sebab hanya kepada Dia sajalah kita berbakti, sekalipun Setan menawarkan
kemewahan dunia dan kemegahannya. Hanya kepada TUHAN sajalah kita berbakti,
sesuai dengan Matius 4:8-10.
Jangan
sampai karena kerajaan dunia, karena kemegahan dunia dan kemewahan yang ada di
dalamnya, itu semua terbuka lebar bagi kita, lalu kita lupa untuk menyembah
TUHAN; tetapi Mordekhai tidak demikian, dia betul-betul dimeteraikan oleh Roh
Allah. Mordekhai adalah pribadi yang termeterai oleh Roh Allah, dia tidak
berlutut terhadap orang yang gila hormat, terhadap Haman.
Kita
perhatikan Roma 8, dengan perikop: “Hidup
oleh Roh” Hiduplah dengan Roh Allah, supaya nyatalah kiranya stempel Allah
di dalam diri kita.
Roma
8:5
(8:5) Sebab
mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging;
mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Sebab
mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging, dengan
lain kata; tidak ada stempel Allah. Orang yang hidup menurut daging, ia pasti memikirkan
hal-hal yang dari daging, ia tidak akan memikirkan hal-hal yang dari Roh, berarti
bukan stempel Allah, dan ia bukan milik Allah, bukan milik kepunyaan Allah.
Sebaliknya,
mereka yang hidup menurut Roh Allah yang suci dan berada di dalam pengaruh yang
besar dari Roh Allah yang suci, maka kehidupan yang semacam ini memikirkan
hal-hal yang dari Roh, memikirkan ibadah dan pelayanan, memikirkan kegiatan
Roh, itulah perkara-perkara di atas, perkara rohani.
Itulah
meterai Allah, yaitu memikirkan kegiatan-kegiatan Roh, ibadah dan pelayanan, perkara
rohani. Ingat itu, jangan diabaikan. Jadi, stempel Allah adalah memikirkan
pekerjaan TUHAN, tidak memikirkan keinginan di hati. Tidak ada stempel TUHAN di
dalam kehidupan yang memikirkan keinginan di hati.
Roma
8:6
(8:6) Karena keinginan
daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan
damai sejahtera.
Karena
keinginan daging adalah maut ... Kalau tidak ada stempel Allah, maka
binasa.
Sebaliknya,
keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Kalau kita betul-betul
kita hidup di bawah pengaruh yang besar dari Roh Allah, di sini dikatakan; ada
hidup dan ada damai sejahtera.
Hidup,
berarti; tidak pasif, tetapi aktif di tengah ibadah dan pelayanan. Kalau mati,
tidak ada aktivitas, tidak ada sesuatu yang dapat menyenangkan hati TUHAN
dari hidupnya. Tetapi hidup itu ada aktivitas, ada kegiatan Roh yang sifatnya
menyenangkan hati TUHAN.
Roma
8:11
(8:11)
Dan
jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati,
diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara
orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya,
yang diam di dalam kamu.
Jika
Roh Allah diam di dalam diri kita
masing-masing, maka kita berada dalam suasana kebangkitan = Hidup. Biarlah orang mati mengubur orang matinya.
Roma
8:13
(8:13) Sebab,
jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu
mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
Sebab,
jika kamu hidup menurut daging, tanpa stempel Allah, maka , kamu akan mati,
akan binasa. Sebaliknya, jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan
tubuhmu, kamu akan hidup.
-
Jika seseorang hidup menurut daging atau
gila hormat, atau tidak menyembah Allah = Binasa (mati).
-
Sebaliknya, jika seseorang hidup di dalam
kuasa Roh Allah, maka keinginan daging akan dimatikan, termasuk gila hormat.
Jadi,
Roh itu yang mematikan segala perbuatan (kegiatan) daging, itu adalah tanda
bahwa stempel Allah ada di dalam diri kita masing-masing; diakui dan sah
sebagai milik kepunyaan TUHAN.
Bukan
berarti kalau kita bergelar tinggi, sekolah tinggi, menjadi bangsawan, kaya,
lalu kita diakui TUHAN, bukan seperti itu. Tetapi yang menjadi stempel Allah,
yang menjadi milik Allah adalah orang yang diurapi, dan oleh Roh TUHAN itu Ia
mematikan segala perbuatan daging. Ayo, tanamkan itu di dalam pemikiran ini.
Roma
8:14-15
(8:14) Semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (8:15)
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi,
tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Semua
orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah; sebaliknya,
orang yang dipimpin oleh daging, bukanlah milik Allah.
Sebab
kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi ... Kalau kita
hidup di dalam Roh Allah, tidak diperbudak oleh daging dengan segala
keinginan-keinginannya, kita tidak menjadi suatu kehidupan
yang takut -- biasanya, seseorang menjadi takut karena ia hidup dalam kuasa
dosa, hidup dalam kuasa daging --, tetapi kamu telah menerima Roh yang
menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya
Bapa!"
Setiap
orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah, dan oleh Roh Allah itu,
kita akan berseru kepada Allah: "ya Abba, ya Bapa!" Artinya,
di dalam penyembahan itu, kita mengakui bahwasanya Allah adalah Bapa yang baik,
Bapa yang memelihara anak-anaknya.
Firman
ini mengalir; oleh sebab itu, biarlah ini diikuti, sebab itulah yang disebut pemberitaan
firman oleh ilham Roh-El Kudus, ayat satu menjelaskan ayat yang lain.
Mari
kita lihat BAPA YANG BAIK.
Matius
7:9-11
(7:9) Adakah
seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
(7:10) atau memberi ular, jika ia meminta ikan? (7:11)
Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu,
apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka
yang meminta kepada-Nya."
Di
sini kita perhatikan, YANG PERTAMA: Bapa yang baik tidak memberi batu
jika anaknya meminta roti.
Artinya;
TUHAN itu limpah kasih karunia. Apa buktinya? Hidup kita tidak membatu, tidak
kaku oleh hukum Taurat.
Apa
yang membuat kita membatu, menjadi kaku? Ya karena hukum Taurat (sepuluh hukum
yang tertulis pada dua loh batu); kejahatan dibalas dengan kejahatan, kebaikan
dibalas dengan kebaikan = Membatu.
Tetapi
puji TUHAN, Dia adalah Bapa yang baik, yang sudah menyatakan kasih karunia-Nya
dengan limpah, sehingga kita tidak membatu.
BATU -> Hukum
Taurat.
ROTI ->
Kasih Karunia.
YANG
KEDUA: Bapa yang baik tidak memberi ular jika anaknya meminta ikan.
TUHAN
sudah mengaruniakan Roh-Nya yang luar biasa untuk memenuhi hati kita
masing-masing, sehingga kalau kita berada di dalam pengaruh yang besar dari Roh
Allah yang suci, ada dalam kekuasaan yang besar dari Roh Allah, maka kita tidak
akan mungkin menjadi sama seperti ular yang licik.
-
Ular adalah
gambaran dari pada Setan.
-
Ikan adalah
gambaran dari pada Roh Allah.
Itu
sebabnya, setiap kali TUHAN membagi-bagikan roti, selalu disertakan dengan
ikan, itulah firman yang diurapi.
Jadi,
muslihat Haman adalah cincin meterai yang tidak sah dari Allah.
Kita
bandingkan dengan CINCIN METERAI DARI ALLAH.
Ester
8:1-2
(8:1) Pada hari
itu juga raja Ahasyweros mengaruniakan harta milik Haman, seteru orang Yahudi,
kepada Ester, sang ratu, dan Mordekhai masuk menghadap raja, karena Ester telah
memberitahukan apa pertalian Mordekhai dengan dia. (8:2) Maka raja
mencabut cincin meterai yang diambil dari pada Haman, lalu diserahkannya
kepada Mordekhai; dan Mordekhai diangkat oleh Ester menjadi kuasa
atas harta milik Haman.
Mordekhai
masuk menghadap raja, karena Ester telah memberitahukan apa pertalian Mordekhai
dengan dia.
Akhirnya, diketahui juga kebangsaan yang asli antara Ester dan Mordekhai, dan
apa pertalian antara Mordekhai dengan Ester, di mana mereka itu sepupu.
Ester,
sang Ratu, bersama dengan Mordekhai, mereka menghadap raja Ahasyweros.
Kemudian, dalam kesempatan itu, cincin yang diambil dari Haman diserahkan
kepada Mordekhai.
Semua
karena kemurahan TUHAN. TUHAN itu adil. TUHAN itu melihat dan maha tahu. Jadi,
kita tidak boleh berlaku curang, termasuk Roh Allah juga tidak bisa dicurangi. Sebagaimana
di dalam 2 Timotius 2:19, TUHAN tahu
siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya. Tetapi dasar yang diletakkan Allah
itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" Jadi, Roh Allah itu tidak bisa dimanipulasi di
dalam diri seorang hamba TUHAN. TUHAN tetap tahu hamba TUHAN yang diurapi;
TUHAN mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya.
Jangan
kita ini sudah melayani TUHAN, tetapi masih banyak pura-puranya; bernyanyi, tetapi
diserempet kepada kenajisan, jangan, sebab nanti persembahan mereka bukan
kepada Allah, melainkan kepada roh-roh jahat. Hati-hati; jangan angkat pujian
tetapi diserempet kepada kenajisan; itu tidak bagus, sebab nanti persembahan
itu kepada roh-roh jahat.
Ingat;
TUHAN mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya. Jadi, Roh Kudus itu tidak
bisa dimanipulasi. Hamba TUHAN tidak boleh pura-pura diurapi; seolah-olah dia dalam
urapan, padahal banyak tipu muslihat seperti Haman; seolah-olah dalam pengurapan
yang penuh, padahal gila hormat, ingin disanjung, dan lain sebagainya.
Namun
akhirnya, TUHAN memberikan dan memeteraikan Roh-Nya kepada milik kepunyaan-Nya,
sebab TUHAN itu adil, TUHAN maha tahu, percayalah.
Ester
8:3-5
(8:3) Kemudian
Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon
karunianya, supaya dibatalkannya maksud jahat Haman, orang Agag itu,
serta rancangan yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi. (8:4)
Maka raja mengulurkan tongkat emas kepada Ester, lalu bangkitlah Ester
dan berdiri di hadapan raja, (8:5) serta sembahnya: "Jikalau baik
pada pemandangan raja dan jikalau hamba mendapat kasih raja, dan hal ini
kiranya dipandang benar oleh raja dan raja berkenan kepada hamba, maka hendaklah
dikeluarkan surat titah untuk menarik kembali surat-surat yang berisi
rancangan Haman bin Hamedata, orang Agag itu, yang ditulisnya untuk membinasakan
orang Yahudi di dalam semua daerah kerajaan.
Kemudian
Ester berkata lagi kepada raja sambil sujud pada kakinya dan menangis memohon
karunianya, supaya dibatalkannya maksud jahat Haman, orang Agag itu, yaitu
surat yang sudah terlanjur dikirim dengan cap stempel raja, serta rancangan
yang sudah dibuatnya terhadap orang Yahudi.
Singkat
kata: Saat menghadap, Ester memohon kepada Ahasyweros supaya menarik kembali
surat yang berisi rancangan Haman untuk membunuh, memunahkan, membinasakan
orang-orang Yahudi tadi.
Lalu,
tongkat emas itu diangkat (diulurkan) kepada Ester, berarti; Ester berkenan
untuk menyampaikan permohonannya.
Kalau
kita perhatikan juga di dalam Perjanjian Lama -- kalau saya tidak salah -- di dalam
kitab Yehezkiel, ada juga “tongkat emas” sebagai tongkat pengukur. Di dalam
Wahyu juga ada “tongkat emas” sebagai tongkat pengukur. Ukuran layak tidaknya
permohonan persembahan kita adalah diukur oleh TUHAN, bukan manusia yang
mengukur puncak ibadah kita masing-masing.
Ester
8:6
(8:6) Karena bagaimana
hamba dapat melihat malapetaka yang menimpa bangsa hamba dan bagaimana
hamba dapat melihat kebinasaan sanak saudara hamba?"
Alasan
Ester memohon kepada sang raja adalah karena Ester tidak menginginkan
kebinasaan bangsanya.
Kalau
kita perhatikan di dalam 1 Petrus 2:9,
umat pilihan adalah bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri, di mana
pekerjaan mereka adalah untuk memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah.
Tetapi
kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat
kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang
besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada
terang-Nya yang ajaib: Itulah tugas milik kepunyaan Allah. Jadi,
Ester tidak menginginkan kematian dari pada bangsanya, karena tugas dari pada
umat pilihan adalah untuk memberitakan salib di mana pun kita ada.
Jadi,
pikiran Ester ini maju sekali; menginginkan berita salib itu diberitakan di
mana pun berada.
Ester
8:7-12
(8:7) Maka
jawab raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu, serta kepada Mordekhai, orang
Yahudi itu: "Harta milik Haman telah kukaruniakan kepada Ester, dan Haman
sendiri telah disulakan pada tiang karena ia sudah mengacungkan tangannya
kepada orang Yahudi. (8:8) Tuliskanlah atas nama raja apa yang
kamu pandang baik tentang orang Yahudi dan meteraikanlah surat itu dengan
cincin meterai raja, karena surat yang dituliskan atas nama raja dan
dimeteraikan dengan cincin meterai raja tidak dapat ditarik kembali." (8:9)
Pada waktu itu juga dipanggillah para panitera raja, dalam bulan yang ketiga --
yakni bulan Siwan -- pada tanggal dua puluh tiga, dan sesuai dengan segala yang
diperintahkan Mordekhai ditulislah surat kepada orang Yahudi, dan kepada para
wakil pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah, dari India sampai ke
Etiopia, seratus dua puluh tujuh daerah, kepada tiap-tiap daerah menurut
tulisannya dan kepada tiap-tiap bangsa menurut bahasanya, dan juga kepada orang
Yahudi menurut tulisan dan bahasanya. (8:10) Maka ditulislah pesan atas
nama raja Ahasyweros dan dimeterai dengan cincin meterai raja, lalu
dengan perantaraan pesuruh-pesuruh cepat yang berkuda, yang mengendarai kuda
kerajaan yang tangkas yang diternakkan di pekudaan, dikirimkanlah surat-surat (8:11)
yang isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul
dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan
segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan
daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya, (8:12)
pada hari yang sama di segala daerah raja Ahasyweros, pada tanggal tiga belas
bulan yang kedua belas, yakni bulan Adar.
Perintah
raja Ahasyweros: Tuliskanlah apa yang
kamu pandang baik, jelas untuk menarik kembali muslihat dari pada Haman,
yaitu yang ingin membunuh, membinasakan, dan memunahkan orang Yahudi. Dan
tulisan itu dimeteraikan atau distempel dengan cincin meterai raja. Dan akhirnya,
tulisan itu dikirim kepada wilayah daerah wilayah teritorial kekuasaan dari
pada Ahasyweros.
Jadi,
atas perintah raja Ahasyweros, Ester pun menuliskan permohonan supaya
keinginan-keinginan untuk membunuh orang Yahudi ditarik kembali; surat yang
isinya untuk membunuh orang-orang Yahudi ditarik kembali, lalu surat itu
distempelkan dengan cincin meterai raja Ahasyweros.
Ester
8:15-16
(8:15) Dan
Mordekhai keluar dari hadapan raja dengan memakai pakaian kerajaan dari
pada kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas
yang mengagumkan serta jubah dari pada kain lenan halus dan kain
ungu muda. Maka kota Susan pun bertempiksoraklah dan bersukaria:
(8:16) orang Yahudi telah beroleh kelapangan hati dan sukacita,
kegirangan dan kehormatan.
Di
sini kita perhatikan: Sesudah permohonan Ester dan Mordekhai itu dikabulkan, lalu
atas perintah Ahasyweros “tuliskanlah apa yang kamu pandang baik”. Lalu,
Ester pun menuliskan surat ke semua wilayah yang ada di bawah teritorial Ahasyweros
untuk menarik kembali surat yang pernah dilayangkan (dikirimkan) oleh Haman
dengan muslihatnya itu. Hal itu pun terjadi oleh karena kemurahan TUHAN.
Sesudah
itu, Mordekhai keluar dari hadapan raja dan tampil memakai pakaian kerajaan,
yakni:
1.
Kain ungu tua.
2.
Kain lenan
3.
Tajuk emas yang mengagumkan.
4.
Jubah dari pada kain lenan halus.
5.
Kain ungu muda,
Penampilan
dari Mordekhai ini menunjukkan bahwa Yesus tampil sebagai Imam Besar, yang
sudah mengadakan pendamaian terhadap dosa manusia. Yesus telah mengerjakan
penebusan dan pendamaian itu di atas kayu salib di bukit Golgota 2021 tahun
yang lalu.
Kita
bersyukur, sebab bisa dibayangkan; kalau kita berada di bawah hukum Taurat,
itulah hukum dosa dan hukum maut, maka semua binasa. Tetapi puji TUHAN, Yesus
telah mengerjakan penebusan dan pendamaian dosa di atas kayu salib, itu bisa
kita lihat dengan penampilan dari Mordekhai, setelah meninggalkan raja
Ahasyweros; itu adalah kemurahan TUHAN.
Demikian
juga terhadap surat yang ditulis oleh Rasul Yohanes sesuai penglihatan yang
diterimanya di pulau Patmos, sampai ke tangan 7 (tujuh) sidang jemaat di Asia
Kecil, termasuk jemaat-jemaat di Asia Kecil yang lainnya; tetapi lebih dari
pada itu, TUHAN Yesus Kristus, Anak Domba Allah yang telah disembelih, Ia telah
terlebih dahulu mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian terhadap dosa di
atas kayu salib; itu kemurahan TUHAN, bagaikan surat yang dikirim oleh Ester supaya
pembunuhan terhadap bangsa Yahudi tidak terlaksana. Sungguh mulia TUHAN kita
itu; Dia sangat memperhatikan orang yang hina.
Sesudah
melihat suasana ini ...
Ester
8:15B-16
(8:15) Dan
Mordekhai keluar dari hadapan raja dengan memakai pakaian kerajaan dari pada
kain ungu tua dan kain lenan, dengan memakai tajuk emas yang mengagumkan serta
jubah dari pada kain lenan halus dan kain ungu muda. Maka kota Susan pun
bertempiksoraklah dan bersukaria: (8:16) orang Yahudi
telah beroleh kelapangan hati dan sukacita, kegirangan dan
kehormatan.
Maka
bukan
hanya benteng Susan, tetapi kota Susan pun bertempiksoraklah dan bersukaria,
karena pekerjaan penebusan dan pendamaian dosa yang dikerjakan oleh Yesus 2021
tahun yang lalu di bukit Golgota.
Orang
Yahudi telah beroleh kelapangan hati dan sukacita, kegirangan dan kehormatan. Mereka
bertempiksorak, orang Yahudi bersukacita, sebab orang Yahudi telah beroleh
kelapangan hati dan beroleh sukacita, beroleh kegirangan dan kehormatan. Jangan
lupa pekerjaan pendamaian yang memberi kemerdekaan, kelepasan, kemenangan besar
bagi kita, sehingga ada sukacita.
Kita
perhatikan Roma 8, dengan perikop: “Hidup oleh Roh” Hiduplah oleh Roh. TUHAN
tahu siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya; Roh Kudus tidak boleh dipalsukan. Hari
ini hamba TUHAN bisa memalsukan Roh Kudus, tetapi TUHAN tahu siapa yang menjadi
milik kepunyaan-Nya. Oleh sebab itu, Sungguh-sungguhlah melayani TUHAN, datanglah
dengan tulus dan murni.
Roma
8:1
(8:1)
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam
Kristus Yesus.
Yang
sudah mengalami penebusan dan pendamaian terhadap dosa, yang sudah dikerjakan
oleh Kristus, maka tidak ada penghukuman bagi mereka lagi
Roma
8:2
(8:2) Roh, yang
memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan
hukum maut.
Oleh
Roh Allah, kita bertempiksorak, sebab oleh Roh Allah, kita dimerdekakan dari
hukum dosa dan hukum maut, itulah hukum Taurat. Kita bersyukur kepada TUHAN.
Roma
8:3-4
(8:3) Sebab apa
yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah
dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri
dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia
telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging,
Sebab
apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging,
telah dilakukan oleh Allah. Keselamatan
Allah dinyatakan, karena ternyata hukum Taurat tidak mampu untuk menyelamatkan
manusia, karena tidak berdaya oleh daging, maka TUHAN Allah melakukan
keselamatan itu dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, dengan
mengutus Anak-Nya sendiri dan menjadi manusia, yang dikuasai dosa karena
dosa -- karena manusia itu sudah dikuasai oleh dosa --, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.
Akhirnya,
karena dosa manusia itu, maka dosa itu ditanggung di dalam tubuh Yesus, di
dalam diri Yesus di atas kayu salib. Itulah cara Allah untuk menyelamatkan
manusia yang berada di bawah hukum dosa dan hukum maut, itulah hukum Taurat.
Itulah kasih dan kemurahan Allah kepada manusia, lewat pribadi Yesus Kristus,
Anak-Nya yang tunggal, sehingga ada kemerdekaan, ada kelepasan, ada kemenangan,
karena Yesus telah menanggung penderitaan di atas kayu salib.
Roma
8:4
(8:4) supaya tuntutan
hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging,
tetapi menurut Roh.
Kalau
kita hidup menurut Roh, maka kita merdeka.
Kita
perhatikan Ester 6, dengan perikop: “Mordekhai dihormati” Lihatlah,
pribadi yang sudah memakai jubah kebesaran (pakaian kerajaan), sebagai gambaran
dari pribadi Yesus Imam Besar, yang sudah mengerjakan penebusan dan pendamaian
terhadap dosa, yang dia tanggung di atas kayu salib, sehingga kita merdeka, sehingga
kita pun bertempiksorak dan bersukacita malam ini.
Tetapi
selama seseorang berada dalam hamba dosa, maka tangisan tidak pernah berhenti,
derita tidak pernah berhenti.
Ester
6:1
(6:1) Pada
malam itu juga raja tidak dapat tidur. Maka bertitahlah baginda membawa kitab
pencatatan sejarah, lalu dibacakan di hadapan raja.
Setiap
tingkah laku, tindak tanduk, perbuatan, solah tingkah manusia, itu semua
tercatat dengan baik di dalam kitab, dan semuanya itu tercatat di hadapan
TUHAN. Perbuatan baik, perbuatan jahat, itu tertulis di dalam kitab-Nya TUHAN.
Jadi, selain kitab kehidupan, ada juga kitab lain, mengenai tindak-tanduk,
solah tingkah dan perbuatan dari setiap orang.
Jadi,
jangan sesuka hati dalam bersolah tingkah. Di hadapan manusia kita bisa
bersandiwara, tetapi di hadapan TUHAN tidak bisa, sebab ada kitabnya. Jangan
kita menyesal di kemudian hari nanti, jangan anggap enteng perihal masuk sorga.
Ester
6:2
(6:2) Dan di
situ didapati suatu catatan tentang Mordekhai, yang pernah
memberitahukan bahwa Bigtan dan Teresh, dua orang sida-sida raja
yang termasuk golongan penjaga pintu, telah berikhtiar membunuh raja
Ahasyweros.
Rupa-rupanya
di dalam kitab pencatatan sejarah itu, ketika dibacakan catatan tentang
Mordekhai, ternyata Mordekhai itu pernah memberitahukan bahwa Bigtan dan
Teresh, golongan penjaga pintu, berikhtiar membunuh raja Ahasyweros.
Singkat
kata: Mordekhai ini membela Ahasyweros dari orang-orang yang berikhtiar untuk membunuh
raja Ahasyweros.
Demikian
halnya dengan kita sekarang; kita harus berpihak kepada Allah, dan berpihak di
daerah teritorial dari Allah, yakni ibadah dan pelayanan. Jangan berpihak
kepada manusia; jangan berpihak kepada hati pikiran perasaan manusia daging,
tetapi;
-
Berpihaklah kepada Allah.
-
Berpihaklah kepada daerah teritorial
Allah, itulah ibadah dan pelayanan.
Jangan
berpihak kepada yang lain. Siapapun dia di atas dunia ini; musuh orang
adalah seisi rumah, jangan ikuti tabiat dagingnya.
Ester
6:3-4
(6:3) Maka
bertanyalah raja: "Kehormatan dan kebesaran apakah yang dianugerahkan
kepada Mordekhai oleh sebab perkara itu?" Jawab para biduanda raja
yang bertugas pada baginda: "Kepadanya tidak dianugerahkan suatu apa
pun." (6:4) Maka bertanyalah
raja: "Siapakah itu yang ada di pelataran?" Pada waktu itu Haman baru
datang di pelataran luar istana raja untuk memberitahukan kepada baginda, bahwa
ia hendak menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk
dia.
-
Satu sisi, seharusnya Mordekhai
mendapatkan penghormatan.
-
Tetapi sisi lain, Haman ini justru ingin
menyulakan Mordekhai pada tiang yang sudah didirikannya untuk Mordekhai, di
dalam Ester 5:9-14.
Berarti,
rencana dan pemikiran dari pada raja Ahasyweros tidak
sama dengan rencana dan pemikiran Haman.
Tetapi
kita, di tengah-tengah ibadah pelayanan ini harus sehati sepikir dan seperasaan
dengan Kristus Yesus; harus berpihak kepada TUHAN; itulah Mordekhai, itulah
orang yang mengadakan pendamaian dan penebusan terhadap dosa. Inilah milik
kepunyaan Allah yang sudah distempel dengan Roh Allah.
Betul-betul
dia sudah distempel dengan Roh Allah. Mordekhai ini adalah milik kepunyaan
Allah; TUHAN tahu siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya. Ingat: Yang menjadi milik kepunyaan Allah,
pastilah ia menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
di
dalam Kristus Yesus.
Apa
artinya seperti Haman dengan tipu muslihatnya ada di tengah-tengah istana
kerajaan, ada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan sebagai takhta Allah,
tetapi tidak berpihak kepada Allah? Itu tidak benar.
Saya
berharap, kita semua berpihak kepada Allah, berpihak kepada ibadah dan
pelayanan. Biarlah kita satu dengan rencana Allah, satu dengan pemikiran Allah.
Jangan kita merancangkan sendiri rancangan yang tidak baik, jangan kita
memikirkan pikiran yang tidak baik, tetapi apa yang menjadi rancangan Allah,
biarlah kita ada di dalamnya; apa yang menjadi pikiran Allah, biarlah kita ada
di dalamnya, supaya diberi suatu kehormatan yang besar kepada kita.
Itu
adalah tindakan dari orang-orang yang sudah dimeteraikan, milik kepunyaan Allah,
sedangkan TINDAKAN DARI ESTER adalah dapat kita perhatikan dalam Ester 4.
Ester
4:15-17
(4:15) Maka
Ester menyuruh menyampaikan jawab ini kepada Mordekhai: (4:16)
"Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah
untuk aku; janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik
waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa
demikian, dan kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan
dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
(4:17) Maka pergilah Mordekhai dan diperbuatnyalah tepat
seperti yang dipesankan Ester kepadanya.
Di
sini kita melihat tindakan Ester atas muslihat Haman adalah berpuasa 3 (tiga)
hari 3 (tiga) malam bersama dengan dayang-dayangnya, bahkan selurh orang Yahudi
yang berada di bawah kekuasaan raja Ahasyweros, termasuk Mordekhai.
Tidak
makan tidak minum, jelas ini berbicara soal pengalaman kematian dan
kebangkitan. Puasa itu untuk menghancurkan, untuk menghukum takhta Setan, itulah
daging. Demikian jugalah pengakuan Daud di dalam kitab Mazmur, di mana dia
berpuasa untuk menghukum, untuk menghancurkan takhta Setan, itulah daging. Mazmur
55:13b.
Jadi,
daging ini harus dihukum dengan puasa, daging ini harus dihancurkan, supaya
tidak layak untuk menjadi takhtanya Setan, sesuai pengakuan Daud dalam kitab
Mazmur.
Kemudian,
Ester berkata: “Kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati”. Tetapi
ingat: Kalau matinya benar, maka bangkitnya benar. Jangan sampai kita hidup
dalam kebangkitan palsu. Ini adalah tindakan dari orang-orang yang sudah
menerima stempel Allah.
2
Korintus 5:5
(5:5) Tetapi
Allahlah yang justru mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan
Roh, kepada kita sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan
bagi kita.
Roh
Allah itu merupakan jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.
Jadi,
stempel Allah itu adalah bukti bahwa kita sah menjadi milik kepunyaan Allah.
Kalau belum ada stempel, belum ada cincin meterai, maka tidak sah.
Jadi,
cincin meterai muslihat dari Haman, itu adalah cincin meterai yang palsu.
Tetapi hidup Mordekhai dan Ester adalah milik kepunyaan Allah yang sah, mereka
sudah menerima cincin meterai yang sah dari TUHAN, dan itu bisa kita lihat dari
segala kegiatan mereka, itulah milik kepunyaan Allah.
Bagaimana
kita melihat wibawa firman ini? Luar biasa, bukan? Ayat menjelaskan ayat; tidak
memaksakan pemberitaan firman dengan ayat yang lain.
Lebih
tepatnya, kita baca kembali 2 Timotius 2.
2
Timotius 2:19
(2:19) Tetapi dasar
yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan
mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut
nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."
Tetapi
dasar yang diletakkan Allah itu teguh
... Dasar
dari bangunan adalah korban Kristus, dan itulah yang membuat kita kuat. Oleh
sebab itu, sebaiknya, hamba-hamba TUHAN berdiri di atas korban Kristus, dan
TUHAN tahu, TUHAN mengenal hamba-hamba TUHAN, pelayan TUHAN, imam-imam yang
berdiri di atas korban Kristus.
Meterainya
ialah TUHAN mengenal siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya. Siapakah mereka? "Setiap
orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan", sama
sekali tidak ada muslihat seperti Haman.
Itulah
milik kepunyaan Allah, yaitu mereka yang berdiri di atas korban dan tidak ada
muslihat seperti Haman; mereka itulah yang menjadi milik kepunyaan Allah, yang
sudah menerima stempel Allah. Kalau sudah distempel, berarti sah menjadi milik
kepunyaan Allah.
Kesimpulannya:
Inilah cincin meterai yang menyelamatkan bangsa Israel.
2
Korintus 1:21-22
(1:21) Sebab Dia
yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus,
adalah Allah yang telah mengurapi, (1:22) memeteraikan tanda
milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita
sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.
Allah
telah mengurapi hamba-hamba-Nya, kemudian memeteraikan tanda
milik-Nya atas kita, dengan Roh Allah yang sudah mengurapi kita semua.
Jadi, Roh Allah itu adalah stempel.
Yang
menjadi milik Allah, stempelnya adalah Roh Allah itu sendiri. Dan TUHAN sudah
memberikan Roh Kudus itu di dalam hati kita, sebagai jaminan dari semua yang
telah disediakan untuk kita. Oleh sebab itu, jangan dukakan Roh Kudus itu,
tetapi rawat dan pelihara Dia dengan baik-baik, karena Dia terlalu sensitif
bagi kita.
Efesus
1:12-14
(1:12) supaya
kami, yang sebelumnya telah menaruh harapan pada Kristus, boleh menjadi
puji-pujian bagi kemuliaan-Nya. (1:13) Di dalam Dia kamu juga -- karena
kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu -- di
dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus,
yang dijanjikan-Nya itu. (1:14) Dan Roh Kudus itu adalah jaminan
bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan
kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Orang-orang
yang percaya dimeteraikan dengan Roh Kudus, dan Roh Kudus itu adalah jaminan
bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan
kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya.
Jadi,
meterai dari orang yang menjadi milik kepunyaan
Allah adalah Roh Allah. Saya berharap, kita semua memiliki stempel Allah.
Efesus
4:30
(4:30) Dan janganlah
kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu
menjelang hari penyelamatan.
Di
hari-hari terakhir ini, jangan kita buat Roh Kudus berduka, sebab TUHAN sudah
memeteraikan Roh Kudus-Nya dalam kehidupan kita, sebagai jaminan dari milik
kepunyaan Allah.
Jangan
buat Roh Kudus berduka, jangan mendukakan Roh Kudus; jangan malas-malasan,
jangan tidur-tiduran, tetapi beradalah dalam kegiatan Roh, berada dalam
pengaruh yang besar dari Roh Allah, sebab Roh Kudus itu adalah jaminan untuk menjadi
milik kepunyaan Allah. Jangan buat Dia berduka.
Saat
kapan manusia berduka? Saat ada kematian. Roh Kudus juga akan berduka, kalau
kita hidup menurut daging. Daging itu mati, Roh yang menghidupkan. Kalau
seseorang lebih menuruti daging, berarti ia “mati”, Roh Kudus berduka.
Jadi,
menjelang kedatangan TUHAN, jangan kita buat Roh Kudus berduka, sebab TUHAN
sudah memeteraikan milik kepunyaan-Nya, supaya kita jangan sampai binasa. Tetapi
jelas; TUHAN mengenal, TUHAN tahu siapa yang menjadi milik kepunyaan-Nya. Haleluya.. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment