KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, February 28, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 FEBRUARI 2025


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 25 FEBRUARI 2025


SURAT YUDAS

YUDAS 1:5

(Seri 14)


Subtema: MENYEMBAH BERHALA = MEMBENCI TUHAN, MENYEMBAH BERHALA = MENGASIHI TUHAN

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita semua dihimpunkan oleh TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah dan melayani lewat Ibadah doa penyembahan di malam ini.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube maupun dari Facebook atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan baik di dalam maupun di luar negeri, dimanapun saudara berada.

Selanjutnya, dari tempat doa dan harapan kami, biarlah kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi kehidupan kita pribadi lepas pribadi untuk memberi satu sukacita dan kebahagiaan saat kita duduk diam mendengarkan firman TUHAN dekat kaki TUHAN seperti Maria. 


Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohonlah kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu memberkati dan meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi untuk selanjutnya membawa kita tersungkur di ujung kaki salib TUHAN sujud menyembah kepada Dia, itulah adalah wujud dari kesempurnaan.


Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


TUHAN menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan, karena pada akhirnya mereka dibinasakan di padang gurun

  • Yang dibinasakan adalah; orang-orang yang tidak percaya.

  • Mesir adalah gambaran dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, yang juga disebut sebagai tanah perbudakan.

  • Padang gurun adalah gambaran dari lintasan / perjalanan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.


Saudara, kisah penyelamatan bangsa Israel dari tanah Mesir sebetulnya telah melegenda bagi bangsa Israel itu sendiri secara turun-temurun sampai hari ini. Namun, sekalipun demikian, kisah ini sengaja diangkat ke permukaan atau diceritakan kembali oleh Yudas (Yehuda) dengan satu tujuan; untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini, supaya tidak mengalami nasib yang sama.


Demikian juga dengan rasul Paulus, juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10. Sedangkan ayat 1-4 intinya ialah; umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan).


1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.


Bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di padang gurun, meskipun mereka telah ditebus oleh korban Paskah atau diselamatkan dari tanah perbudakan. 

Bagian yang terbesar 🡪 generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di Mesir.

Saudara, TUHAN tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari bangsa Israel, sebab mereka tidak percaya terhadap janji TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang mereka itulah Abraham, Ishak dan Yakub


1 Korintus 10:6-10

(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.


Apa yang telah terjadi dan menimpa bangsa Israel di padang gurun, itu merupakan contoh untuk memperingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini. Dan contoh itu diceritakan kembali baik oleh Yudas kepada kita (gereja TUHAN) malam ini, maupun oleh rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. 


Antara lain…

  1. Supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).

  2. Supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala …  (ayat 7).

  3. Supaya janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).

  4. Supaya janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).

  5. Supaya janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).

Kita akan membahas kelima hal tersebut satu persatu. 


Malam ini kita akan kembali membahas tentang: 

SUPAYA JANGAN KITA MENJADI PENYEMBAH-PENYEMBAH BERHAL (Bagian Ketiga)

Keluaran 32:1-35 inti sarinya adalah bangsa Israel menyembah patung anak lembu emas tuangan

Keluaran 32:8

(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."


Bangsa Israel memang telah diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan), namun sangat disayangkan, di padang gurun mereka menyimpang dari jalan TUHAN (perintah TUHAN), sebab:

  1. Mereka telah membuat anak lembu emas tuangan.

  2. Kepadanya mereka sujud menyembah.

  3. Kepadanya mereka mempersembahkan korban.


Perlu untuk diketahui:

Definisi “berhala” adalah segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN.

Meninggalkan jam-jam ibadah karena sesuatu, disebutlah itu penyembahan berhala. 


Saudara, beberapa waktu yang lalu ada tiga orang imam dan satu jemaat dengan sengaja menyembah berhala, sungguh hati TUHAN sedih. Padahal hal ini berkali-kali kita baca, tetapi ternyata masih berani tinggalkan jam-jam ibadah hanya untuk pesta-pesta. Lalu saya bertanya kepada mereka, memangnya kamu makan apa di sana? Sampai harus meninggalkan jam ibadah karena pesta. Lalu ada yang menjawab; makan daging babi, ada juga yang menjawab; makan ayam, lalu ada yang menjawab; makannya biasa saja. Kalau ternyata hanya makan daging babi, sepotong ayam, dan ada juga yang berkata makannya biasa saja, lalu kenapa kamu melawan TUHAN?

Itulah sebabnya, akhirnya TUHAN pun memberitahukan lewat kesaksian “kalian semua sulit bersatu.” Kemudian, kelanjutannya adalah bagaimana kalian mau masuk Sorga? Sebab, masih mempedulikan pesta (yang memiliki pesta) dari pada hati TUHAN. 


Saya berharap dan selalu berdoa supaya hal ini jangan menimpa jemaat GPT “Betania” Serang & Cilegon. Karena, kalau itu menimpa kita, maka nasibnya akan sama seperti bangsa Israel. Itu sebabnya, menjalankan ibadah jangan formalitas, karena formalitas itu bagian dari penyembahan berhala. Umpama; patung buatan tangan manusia….

  • Punya mata tidak melihat.

  • Punya telinga tidak bisa mendengar.

  • Punya mulut tidak bisa bicara.

  • Punya hidung tetapi tidak bisa mencium.

  • Punya tangan tetapi tidak bisa meraba.


Bagaimana dengan malam ini, apakah kita datang ibadah hanya sebatas formalitas? Baru saja datang beribadah terkait dengan formalitas, besok dan lusa firman itu terabaikan begitu saja, sungguh memalukan. Selain mempermalukan diri sendiri, juga membuat sedih hati TUHAN. Saya berharap ada satu orang yang menegur dan berkata; ini tidak baik, tetapi semua sepakat melawan hati TUHAN. Padahal, nafas hidup, kesehatan, umur panjang datang dari TUHAN, diberi kesempatan beribadah itu kemurahan. 


Saya harus menyampaikan ini supaya saya dan saudara diakui sebagai anak TUHAN, dijadikan sebagai kekasih TUHAN. Jadi, bukan tidak punya dasar saya menyampaikan ini. Tujuan saya adalah sebagaimana yang tertulis dalam Ibrani 12:5-6 --- Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."


Kalau TUHAN masih berbicara dan menyatakan teguran / hajaran, itulah didikan salib, berarti; TUHAN mau jadikan kita sebagai kekasih-Nya dan anak-anak-Nya, sehingga tidak ada alasan untuk sakit hati terhadap didikan salib. Dan jangan juga berkata; saya sudah tua., sebab TUHAN tidak pandang bulu, mau tua atau muda, kecil atau besar, kaya atau miskin;TUHAN tidak perduli. Itu sebabnya, orang Yahudi, ahli Taurat dan orang Farisi, teramat lebih cendekiawan pada masa itu; sakit hati, tetapi TUHAN tidak peduli, sebab TUHAN telah melepaskan segala reputasi-Nya berarti;

  • Meninggalkan kemuliaan-Nya

  • Meninggalkan Bapa-Nya di Sorga

  • Meninggalkan rumah di Sorga

Itu dasarnya TUHAN tidak peduli dengan lain kata; didikan salib tetap harus disampaikan.


Selanjutnya, setelah kita mendapat penjelasan kalimat yang pertama yaitu; mereka telah membuat anak lembu tuangan sekarang kita perhatikan: KEPADANYA MEREKA SUJUD MENYEMBAH

Terkait dengan kalimat ini...

Keluaran 20:3 --- Perikop: Kesepuluh Firman.

(20:3) Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.


Salah satu butir yang tertulis pada kesepuluh Firman adalah: Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.


Yang terkait dengan butir kedua dari kesepuluh hukum ada pada ayat 4

Keluaran 20:4

(20:4) Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.


Yang terkait dengan itu: Jangan mendirikan patung yang menyerupai apapun

  • Yang ada di langit, di atas.

Arti rohaninya; jangan mempertuhankan para malaikat Sorga, termasuk hamba-hamba TUHAN.

Saya sebagai gembala sidang; tidak boleh dipertuhankan. Hormat kepada bapa jasmani, kemudian hormat kepada bapa rohani dua kali lipat, lebih hormat lagi kepada Bapa di Sorga, memang itu hukumnya. Tetapi, dilarang mempertuhankan malaikat Sorga, hamba-hamba TUHAN, yaitu; pemimpin jemaat (gembala).

  • Yang ada di bumi, di bawah (di kolong langit).

Arti rohaninya: jangan mempertuhankan manusia, termasuk nabi-nabi palsu (binatang yang keluar dari dalam bumi)

  • Yang ada di dalam air, di bawah bumi.

Arti rohaninya ialah; jangan mempertuhankan antikris dan yang ada di alam barzah (alamnya setan).


Itulah yang terkait dengan butir yang kedua dari sepuluh hukum, yaitu: jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.


Keluaran 20:5

(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,


Kalimat yang harus kita perhatikan adalah; jangan sujud menyembah kepadanya dengan lain kata; jangan beribadah kepada allah lain. Dan hal itu dikutip oleh TUHAN Yesus Kristus serta dinyatakan kembali kepada si penyesat.


Matius 4:8-9

(4:8) Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, (4:9) dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."


Puncak ibadah atau penyembahan tertinggi dari setan tritunggal adalah kerajaan dunia dengan segala kemewahan dan keindahan-keindahan di dalamnya, dan setan berusaha menyesatkan pikiran TUHAN Yesus dengan hal ini.


Lalu kita lihat sikap TUHAN Yesus dalam menghadapi penyesat semacam ini.

Matius 4:10

(4:10) Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"


Yesus berkata: enyahlah iblis. Itu berarti; Yesus menengking (mengusir) setan, karena perkataan iblis tidak sesuai dengan Firman Allah yang tertulis dalam kitab suci secara khusus yang tertulis dalam Keluaran 20:3-5, juga dalam kitab Ulangan pasal 6.

Artinya bagi kita sekarang adalah segala kegiatan / aktivitas di bumi ini harus diukur oleh Firman Allah yang tertulis dalam kitab Suci, antara lain...

  • Ibadah harus diukur oleh Firman Allah.

  • Penyembahan harus diukur oleh Firman Allah.

  • Pelayanan dari seorang imam juga harus diukur oleh Firman Allah.

  • Termasuk karunia-karunia yang ada pada seorang imam, harus diukur oleh Firman Allah.


Saudara, beberapa hari yang lalu ada seorang perempuan, dia pernah tergembala di tempat ini, dan ia berbicara kepada saya lewat telepon; dua hari yang akan datang saya akan menikah om, saya jawab: ya sudah. Kemudian ia berkata: ada suara yang berkata kepada saya; menikah saja, menikah, menikah, menikah

Suara itu mungkin dia dengar, tetapi perlu untuk diketahui; nubuat dari seorang hamba TUHAN sekalipun harus diukur dengan Firman Allah. Karunia mimpi, karunia bernubuat, penglihatan-penglihatan dan apapun yang disodorkan oleh hamba TUHAN di tengah ibadah dan pelayanannya; harus diukur oleh Firman Allah. Kalau tidak sesuai dengan Firman Allah, semuanya itu adalah palsu.

Jadi, jangan sampai, saat si penyesat menyodorkan sesuatu yang enak-enak karena cocok bagi daging, lalu kita terima-terima saja. Saudara jangan lupa; segala sesuatu diukur oleh Firman, sebab Yesus berkata: “ada tertulis.” Jangan merasa diberkati dalam sebuah pekerjaan, lalu saudara berkata; ini berkat dari TUHAN, belum tentu saudara, ukurannya dari Firman. Kalau karena pekerjaan atau karena berkat itu harus meninggalkan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, itu bukan dari TUHAN, jelas itu dari setan yang sedang menyuguhkan dunia dengan segala kemegahan, kemewahan dan keindahan-keindahan di dalamnya.


Perhatikanlah hal itu dengan sungguh-sungguh saudara, supaya kita semakin dewasa. Jangan ingin melayani, tetapi hidup rohaninya belum sesuai dengan standarnya Firman. Atau, merasa lebih rohani, sehingga tidak butuh nasihat, tetapi tidak terukur dengan standar Firman, kan masih ada yang seperti itu; diam-diam seperti sudah lebih dewasa, padahal dia masih butuh nasihat Firman. Oleh sebab itu, kembali saya katakan; segala kegiatan di bumi harus diukur sesuai dengan standarnya Firman, termasuk kedewasaan rohanimu.


Adapun yang tertulis dalam Kitab Suci adalah setiap makhluk harus menyembah kepada Allah dan kepada Dia saja kita berbakti (beribadah).


Mari kita bandingkan dengan….

Ulangan 6:13

(6:13) Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.


Kepada Dia haruslah engkau beribadah, yaitu; kehidupan yang takut akan TUHAN.

Berjanjilah mulai malam ini, saudara akan membuktikan takut akan TUHAN itu dengan cara beribadah, tidak boleh tidak, dengan lain kata; tidak meninggalkan ibadah hanya karena pesta, ulang tahun atau hanya karena menjaga perasaan orang lain.


Matius 4:11

(4:11) Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.


Jika ibadah dan pelayanan, termasuk penyembahan kita; telah diukur dengan lain kata telah memenuhi standar Firman Allah, maka secepatnya yang terjadi adalah; iblis pergi dan menjauh dari kehidupan anak-anak TUHAN, tidak perlu lagi diusir / ditengking secara lahiriah (hurufiah), tidak perlu minta tolong kepada hamba TUHAN (pendeta).


Selanjutnya, kalau hidup rohani kita sudah memenuhi standar Firman Allah, maka; mendapatkan pelayanan dari malaikat-malaikat Sorga. Kemanapun kita melangkah, TUHAN perintahkan malaikat-Nya menyertai kita, menjaga dan menjadi pengawal kita, sekaligus menghalau pekerjaan iblis setan. Itu sebabnya saya katakan, tidak perlu setan ditengking, kalau hidup kita sudah sesuai dengan standarnya Firman Allah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Itulah kebahagiaan dari anak-anak TUHAN yaitu; langsung menikmati pelayanan dari malaikat di Sorga. Malaikat itu pelayan, gembala sidang juga malaikat sidang jemaat. Kita semua menikmati pelayanan dan doa Imam Besar Agung supaya iman dan hidup kita tidak gugur, Kemudian, kehidupan kita diperdamaikan dengan Allah, yang dahulu jauh karena dosa. Tidakkah saudara bersyukur dan berterimakasih kepada TUHAN? Oleh sebab itu, ibadah dan pelayanan jangan formalitas, itu kaitannya dengan penyembahan berhala.


Pendeknya…

  • Tanpa ditengking; setan pergi dan menjauh dari kehidupan kita

  • Selanjutnya, malaikat Sorga melayani kita dimanapun kita melangkah, karena hidup, ibadah, pelayanan kita diukur oleh Firman Allah.

Itulah letak kebahagiaan anak TUHAN yang takut akan TUHAN.


Kita kembali membaca….

Keluaran 20:5

(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, kita dilarang untuk sujud menyembah atau berbakti kepada “allah lain”, sebab; TUHAN Allah adalah Allah yang cemburu. Tetapi, bukan tidak ada alasan TUHAN cemburu, TUHAN cemburu ada alasannya.


Mari kita lihat….

Keluaran 19:4 --- Perikop: TUHAN menampakkan diri di gunung Sinai

(19:4) Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.


TUHAN menghukum Firaun dan orang Mesir dengan sepuluh tulah. 

Jadi, Firaun dan orang Mesir dihukum, dimulai dari tulah satu sampai kepada tulah kesepuluh.

Untuk sekedar mengingatkan saja, (1) Tulah kesatu: Air menjadi darah (2) Tulah kedua: Katak (3) Tulah ketiga: Nyamuk (4) Tulah keempat: Lalat (5) Tulah kelima: Penyakit sampar pada ternak (6) Tulah keenam: Barah (7) Tulah ketujuh: Hujan es (8) Tulah kedelapan: Belalang (9) Tulah kesembilan: Gelap gulita (10) Tulah kesepuluh: Kematian anak sulung orang Mesir.


Sementara Alkitab berkata; bangsa Israel lepas dari penghukuman, dimana bangsa Israel tinggal di Gosyen, mereka tetap terpelihara. Tetapi, Firaun dan Mesir mendapatkan hukuman dari tulah satu sampai kesepuluh dan itu dilihat dan disaksikan langsung oleh mata kepala dari bangsa Israel.


Selanjutnya, di sini dikatakan: Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

TUHAN mendukung bangsa Israel dengan kepak sayap-Nya, selanjutnya dibawa kepada TUHAN. Kalau TUHAN membawa bangsa Israel kepada TUHAN, dan mendukung mereka di atas sayap burung rajawali, apa itu artinya bagi bangsa Israel?


Mari kita lihat…

Keluaran 19:5-6

(19:5) Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. (19:6) Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."


Bangsa Israel dijadikan sebagai harta kesayangan bagi TUHAN. Maksudnya adalah...

  • Bangsa yang terpilih itu berarti imamat rajani.

  • Bangsa yang kudus itu berarti milik kepunyaan Allah sendiri.


Yesus Kristus adalah Mempelai Laki-Laki Sorga, sedangkan gereja TUHAN adalah milik kepunyaan-Nya sendiri. Jadi, kalau gereja TUHAN bukan menjadi milik kepunyaan-Nya sendiri, dengan lain kata; milik kepunyaan TUHAN dirampas oleh berhala-berhala di bumi ini; TUHAN cemburu. Hanya suami yang bodoh, tolol dan idiot menyerahkan isterinya kepada yang lain, tetapi TUHAN kita hidup dan bijaksana, bukan “tuhan-tuhan” di bumi, tolol dan idiot. Jadi, TUHAN punya alasan untuk cemburu, sebab tidak mungkin milik kepunyaan-Nya diserahkan kepada berhala.


Jadi, saudara harus yakin dengan tekad yang bulat, hati yang bulat, bahwasanya kita harus menjadi…

  • Bangsa yang terpilih, berarti menjadi imamat rajani.

Layanilah TUHAN dengan sungguh-sungguh, bukan dengan formalitas lagi.

  • Bangsa yang kudus, milik kepunyaan Allah sendiri, itulah sidang mempelai wanita TUHAN.

Milik-Nya tidak mungkin diserahkan kepada berhala saudara. “tuhan kecil” tidak sebanding dengan Allah kekal, Allah yang hidup.


Jadi, kita semua harus menyadari kecemburuan ini, TUHAN cemburu bukan dengan cemburu membabi buta; cemburu TUHAN beralasan. Tetapi orang bodoh tidak mengerti kecemburuan TUHAN, itu sebabnya dia tidak takut TUHAN, sibuk dengan berhala-berhala di bumi. Kalau ikut TUHAN, ikutlah TUHAN dengan sungguh-sungguh. Kalau beribadah, tekunlah dalam tiga macam ibadah pokok. Kalau memang harus binasa karena berhala; tidak usah ikut TUHAN, nanti dua kali lipat ruginya, sebab orang yang mendua hati tidak mendapat apa-apa. Jadi harus totalitas, mau ikut TUHAN atau ikut dunia? Sama-sama mendapat keuntungan. Kalau kita totalitas untuk Sorga; sifatnya kekal, tetapi, kalau totalitas untuk dunia, dapat keuntungan, tetapi bersifat sementara.


Saya kira TUHAN mau menjadikan kita sebagai milik-Nya, TUHAN tidak rela menyerahkan milikNya kepada “tuhan kecil” di bumi, Dia cemburu, maklumi kecemburuan-Nya. Jadi, wajar saja TUHAN cemburu jika bangsa Israel sujud menyembah kepada “allah kecil” itulah berhala. 


Kita kembali memperhatikan….

Keluaran 20:5

(20:5) Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,


Konsekuensi / dampak negatif apabila sujud menyembah kepada berhala (allah lain): TUHAN akan mengadakan pembalasan, bahkan pembalasan karena kesalahan bapa; ditanggung oleh...

  • Anak (keturunan pertama) 

  • Cucu (keturunan kedua) 

  • Juga cicit (keturunan ketiga)

  • Sampai anaknya cicit (keturunan keempat)


Umpama, kalau saya membuat TUHAN cemburu karena menyembah berhala, maka, kesalahan saya itu akan ditanggung kedua putera kami yaitu; Isai David dan Markh Mikha, itulah keturunan pertama. Juga nanti, akan ditunggang lagi kepada keturunan kedua, ketiga sampai keempat. Jadi, untuk orangtua, sadarlah! Jangan kait-kaitkan kesalahanmu kepada keturunan yang pertama, dua, tiga dan keempat dengan berhala mu. Jangan jerumuskan anak, cucu dan keturunan-keturunan mu dengan daging mu itu, sebab TUHAN tidak rela, karena anak mu juga titipan TUHAN, engkau tidak berkuasa atas dia. Bijaksanalah dan perhatikan Firman malam ini, jangan biarlah diri untuk dibawa kepada kebodohan, karena daging dan keinginannya yang sangat jahat itu. Konsekuensi ini harus diperhatikan dengan baik-baik.


Perlu untuk diketahui:

Sujud menyembah kepada berhala (allah lain) setara dengan membenci TUHAN. 

Walaupun saudara berkata: aku mengasihi TUHAN, tetapi meninggalkan jam-jam ibadah karena pesta-pesta, berarti sedang menunjukkan permusuhan mu kepada TUHAN. Tidak ada artinya berkata: aku mengasihi TUHAN, tetapi menyembah berhala, itu namanya mengajak TUHAN untuk bermusuhan.


Kalau orang lain kita ajak bermusuhan; sakitnya minta ampun, lebih lagi kalau TUHAN yang bermusuhan dengan mu; tidak sanggup kita menghadap TUHAN. Tetapi saya percaya, jika kita rendah hati menghargai kemurahan TUHAN lewat  Firman Allah yang kita terima malam ini; TUHAN akan tolong kita semua. 


Di atas tadi kita sudah melihat dalil dari kesepuluh hukum di dalam Keluaran 20:3 adalah jangan ada padamu allah lain dihadapan-Ku, itu adalah dalil kedua. Namun perlu untuk diketahui: bangsa Israel sujud menyembah kepada berhala lembu emas tuangan, hal itu terjadi sebelum kesepuluh hukum diturunkan. Tetapi, sekalipun demikian, tidak ada dasar mereka untuk sujud menyembah kepada berhala, sebab dari awal saja TUHAN; sudah memberi pengertian.


Mari kita lihat hal itu, sekaligus menjadi JALAN KELUARNYA.

Keluaran 3:13-15 --- Perikop: Musa diutus TUHAN

(3:13) Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?" (3:14) Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." (3:15) Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.


Sesungguhnya TUHAN telah mengutus Musa dan Harun sekaligus memperkenalkan pribadi TUHAN kepada bangsa Israel, dimulai dari Abraham, Ishak dan Yakub (berganti nama menjadi Israel). Jadi, Israel tahu bahwa mereka punya Allah, namanya adalah...

- AKU ADALAH AKU

- AKULAH AKU


Pendeknya, bangsa Israel sudah tahu dan mengenal pribadi Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Lalu, mengapa mereka membuat “tuhan” yang lain? Jadi, sekalipun sepuluh hukum, termasuk hukum kedua, yang melarang untuk mendirikan patung berhala, yang melarang sujud menyembah, sekalipun hukum itu belum keluar, harusnya, hal itu tidak diperbolehkan; mendirikan patung dan sujud menyembahnya. Karena, mereka sudah memiliki TUHAN yang melebihi dari semua TUHAN yang ada di muka bumi ini


Tentang: AKU ADALAH AKU

Berarti, diawali dengan "Aku" diakhiri dengan "Aku"

Wahyu 1:8

(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa."


TUHAN Allah adalah Alfa dan Omega.  Kemudian,  yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.

Apa maksud yang tertulis pada ayat ini?


Wahyu 1:17-18

(1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.


TUHAN Allah adalah Yang Awal dan Yang Akhir.  Kemudian Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya.


Mari kita lihat sinkronisasinya…

  • Alfa = Yang Awal

  • Omega = Yang Akhir

  • Yang Ada = Yang Hidup

  • Yang Sudah Ada = Yang Telah Mati 

  • Yang Akan Datang = Yang Hidup Untuk Selamanya


Jadi, siapakah TUHAN Allah kita? TUHAN Allah kita adalah Alfa dan Omega. Tetapi, dari Alfa untuk sampai kepada Omega, harus dijembatani dengan SALIB DI GOLGOTA itulah manusia Yesus Kristus, itulah Allah.


Tentang: AKULAH AKU

Artinya: Allah itu Esa, tidak ada yang lain, selain Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah yang hidup.


Terkait dengan hal itu, mari kita perhatikan…

1 Timotius 2:5

(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, 


Allah itu Esa, tidak ada yang lain dan Dia sendiri yang menjadi Pengantara antara Allah dengan manusia.

Berarti, dari sini kita bisa melihat; tidak ada Allah yang lain. Berhala tidak bisa dijadikan Allah, karena berhala tidak layak bahkan tidak pantas menjadi “pengantara”, karena berhala tidak mempunyai darah untuk diteteskan sebagai penebusan dan pendamaian atas dosa dunia.

Jadi, Allah kita hidup, sementara berhala itu mati. Biar pun seseorang mempunyai uang yang banyak, itu tidak bisa menebus apalagi memperdamaikan manusia dengan TUHAN. Sekalipun karirmu berhasil di dunia ini, lalu pekerjaanmu bagus, bisnis berhasil, kalau itu dijadikan “tuhan”; itu tidak dapat menebus dan memperdamaikan kepada Allah yang hidup.


Jadi, yang diperkenalkan Musa kepada bangsa Israel adalah Allah yang hidup, satu-satunya, tidak ada yang lain. Dan Ia telah berkorban, telah menyerahkan nyawa-Nya kepada bangsa Israel. Ini adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang sudah dinyatakan. Kepada orang yang terdahulu memang belum disampaikan secara hurufiah, tetapi secara rohani sudah disampaikan. 


Jadi saudara, bangsa Israel, termasuk Israel rohani itulah saya dan saudara adalah bangsa yang diberkati atau bangsa yang berbahagia karena berkat kemurahan TUHAN. Tanpa disadari, kita diberkati oleh kemurahan TUHAN. Dahulu kita bodoh, kita berpikir, dengan berhala yang selama ini kita sembah; kita bahagia, padahal sebetulnya kebahagiaan semacam ini tidak kekal, karena sesungguhnya kebahagiaan kita yang sejati karena berkat kemurahan TUHAN saja


Keluaran 3:16

(3:16) Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir.


Oleh korban-Nya, kita diindahkan oleh TUHAN dan layak datang menghadap TUHAN lewat doa penyembahan, tersungkur di kaki salib TUHAN. Yang tidak layak menjadi layak karena darah salib.


Keluaran 3:17

(3:17) Jadi Aku telah berfirman: Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.


Dan selanjutnya, TUHAN akan membawa kita kepada satu negeri, ke negeri yang dijanjikan oleh TUHAN. Negeri itu berlimpah susu dan madu.


Keluaran 20:6

(20:6) tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.


Yang mengasihi berarti; setia berbakti sampai pada puncak kebaktian itulah doa penyembahan. Dan yang berpegang pada perintah TUHAN, dalam hal ini, terkait dengan hukum yang kedua dari sepuluh hukum; 

  • Jangan ada allah lain dihadapan-Ku (Keluaran 20:3

  • Jangan membuat patung yang menyerupai apapun (Keluaran 20:4

  • Jangan sujud menyembah kepada dia (Keluaran 20:5


Jadi, orang yang berbakti, beribadah sampai kepada puncaknya itulah doa penyembahan = mengasihi TUHAN selama-lamanya. Amin


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang