IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 01 MARET 2024
STUDY YUSUF
Subtema: KRISTUS MERAWATI JEMAAT
Shalom.
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN
oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dihimpunkan di atas di gunung TUHAN yang
kudus, beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Kaum Muda Remaja di malam ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat
ketebusan TUHAN secara khusus kaum muda remaja dimanapun berada yang turut
bergabung lewat online atau live streaming, video internet, baik
dari Youtube maupun Facebook, maupun media sosial apapun yang dapat
digunakan/diakses, kiranya damai sejahtera turun memenuhi kehidupan kita,
memberi satu sukacita dan bahagia saat mendengarkan Firman Allah.
Selanjutnya mari kita sambut Study Yusuf sebagai
Firman Penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja, tetapi jangan lupa tetaplah
berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan supaya Firman yang dibukakan itu
meneguhkan setiap kehadiran kita di malam ini.
Kejadian 43:23
(43:23) Tetapi jawabnya:
"Tenang sajalah, jangan takut; Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan
kepadamu harta terpendam dalam karungmu; uangmu itu telah kuterima."
Kemudian dikeluarkannyalah Simeon dan dibawanya kepada mereka.
Kepala rumah Yusuf berkata: “…uangmu itu telah kuterima." Hal itu dikemukakan sebagai jawaban dari
pernyataan saudara-saudara Yusuf di ayat sebelumnya.
Kejadian 43:19-21
(43:19) Karena itu mereka mendekati
kepala rumah Yusuf itu, dan berkata kepadanya di depan pintu rumah: (43:20) "Mohon bicara tuan! Kami
dahulu datang ke mari untuk membeli bahan makanan, (43:21) tetapi ketika kami sampai ke tempat bermalam dan membuka
karung kami, tampaklah uang kami masing-masing dengan tidak kurang jumlahnya
ada di dalam mulut karung. Tetapi sekarang kami membawanya kembali.
Uang untuk membeli gandum telah dikembalikan lalu
ditaruh pada karung masing-masing (karung saudara-saudara Yusuf).
Kejadian 42:25
(42:25) Sesudah itu Yusuf
memerintahkan, bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum
dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan ke dalam karungnya,
serta bekal mereka di jalan akan diberikan kepada mereka. Demikianlah dilakukan
orang kepada mereka itu.
Yusuf memerintahkan supaya karung saudara-saudaranya
itu:
-
Diisi dengan gandum.
-
Uang untuk membeli gandum dikembalikan pada karung
masing-masing.
Ini adalah satu bukti kuat bahwa pernyataan dari
saudara-saudara Yusuf itu benar yaitu yang terdapat pada Kejadian 43:19-21.
Namun sekalipun demikian kepala rumah Yusuf tetap
mengklaim bahwa uang dari saudara-saudara Yusuf untuk membeli gandum telah ia
terima.
Pendeknya uang yang ada pada karung saudara-saudara
Yusuf tersebut nampaknya menjadi sebuah misteri, sesuatu yang masih belum jelas
atau masih menjadi teka-teki, bahkan masih belum terbuka rahasianya. Akan
tetapi, kepala rumah Yusuf berkata (Kejadian 43:23): “Allahmu dan Allah bapamu telah memberikan
kepadamu harta terpendam dalam karungmu …” Pendeknya harta terpendam
datangnya dari Allah Israel.
Marilah kita melihat lebih rinci tentang harta
terpendam yang TUHAN berikan kepada gereja-Nya, di dalam Kolose 1:24.
Kolose 1:24 -- Perikop: “Pelayanan dan Penderitaan Paulus.”
(1:24) Sekarang aku bersukacita
bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa
yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.
Yesus Kristus telah menderita sengsara dan mati di
atas kayu salib untuk tubuh-Nya yaitu sidang jemaat.
Namun penderitaan Kristus atau sengsara salib akan dianggap kurang atau tidak sempurna,
bila tidak disampaikan atau tidak diberitakan kepada bangsa-bangsa lain yaitu
kepada orang-orang yang bukan Yahudi (bangsa kafir).
Perlu untuk diketahui: Tubuh Kristus bukan saja hanya
orang-orang Yahudi, namun juga orang-orang yang bukan Yahudi, bukan hanya
bangsa Israel, tetapi juga bangsa kafir.
Itu sebabnya jika sengsara salib atau penderitaan
Kristus hanya ditujukan kepada bangsa Yahudi maka akan terasa kurang atau tidak
sempurna jika tidak disampaikan kepada bangsa kafir (orang-orang bukan Yahudi),
karena sesungguhnya tubuh Kristus itu terdiri dari Israel dan kafir, bangsa
Yahudi dan bangsa bukan Yahudi. Ayat referensi: Efesus 2:11-14, Yohanes
10:16.
Kolose 1:25-26
(1:25) Aku telah menjadi pelayan
jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk
meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, (1:26) yaitu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari
turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang
kudus-Nya.
Tugas yang dipercayakan Allah kepada Rasul Paulus
adalah untuk meneruskan Firman Allah sepenuhnya
kepada bangsa-bangsa lain itulah bangsa kafir, yang bukan bangsa Yahudi.
Singkat kata: Penderitaan Kristus atau sengsara salib adalah
rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan
disebutlah itu HARTA TERPENDAM. Namun, pada akhirnya harta terpendam ini telah
dinyatakan kepada bangsa-bangsa lain (bangsa kafir, bukan Yahudi).
Terkait tentang hal juga disampaikan kepada jemaat
Efesus.
Efesus 3:4-6 -- Perikop: “Rahasia Panggilan Orang-Orang Bukan Yahudi.”
(3:4) Apabila kamu membacanya,
kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, (3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan
dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan
di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, (3:6) yaitu bahwa orang-orang bukan
Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota
tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad yakni
rahasia Kristus disebut juga harta terpendam, namun telah disampaikan kepada
bangsa kafir (orang-orang yang bukan Yahudi).
Adapun rahasia itu adalah ternyata bangsa kafir
(orang-orang yang bukan Yahudi):
-
Turut menjadi ahli
waris, berarti turut mewarisi Kerajaan Sorga.
-
Turut menjadi anggota-anggota
tubuh Kristus yang telah disempurnakan, itulah sidang mempelai wanita Tuhan.
-
Turut menjadi peserta
dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Firman TUHAN
Allah ya dan amin yang telah dijanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang
bangsa Israel terkait tanah Kanaan yaitu Abraham, Ishak, Yakub.
Kita berbahagia sebagai bangsa kafir mendapatkan harta
terpendam karena sesungguhnya rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, dari
turunan ke turunan telah dinyatakan itulah Injil sepenuh, sehingga tiga perkara
di atas menjadi bagian dari bangsa kafir (orang-orang yang bukan Yahudi).
Efesus 3:2
(3:2) -- memang kamu telah mendengar tentang tugas
penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
Rasul Paulus ditugaskan untuk menyampaikan rahasia
yang disembunyikan dari abad ke abad kepada bangsa kafir (orang-orang bukan
Yahudi).
Efesus 3:3
(3:3) yaitu bagaimana rahasianya
dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas
dengan singkat.
Apa yang telah disampaikan kepada Rasul Paulus terkait
dengan janji-janji Allah terkait dengan rahasia yang tersembunyi dari abad ke
abad (ayat 6) dapat dipertanggungjawabkan, sebab apa yang disampaikan oleh
Rasul Paulus kepada orang-orang yang bukan Yahudi itu sesuai dengan apa yang ia
dengar, ia lihat dari TUHAN. Pendeknya, apa yang diperlihatkan oleh TUHAN
kepada seorang hamba Tuhan disebutlah itu WAHYU
(Revelation / penyingkapan).
Jadi tentu saja bangsa kafir berbahagia dengan wahyu
yang disampaikan oleh Rasul Paulus, karena ternyata bangsa kafir mendapatkan
kemurahan, sesuai dengan yang tertulis pada Efesus 3:6; turut menjadi
ahli waris, turut menjadi anggota-anggota tubuh Kristus, turut menjadi peserta
dalam janji.
Pendeknya peristiwa
salib adalah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad (harta terpendam)
namun telah dinyatakan kepada bangsa kafir. Harta terpendam itu telah diterima
oleh bangsa kafir dan sekarang bagaimana cara kita menghargainya; ibadah,
pelayanan yang dipercayakan TUHAN sesuai dengan karunia-karunia Roh El Kudus.
Perlu untuk diketahui: Sesungguhnya ada dua rahasia
terbesar di dalam Kristus Yesus yang tersembunyi dari abad ke abad, antara
lain:
1. Rahasia nikah.
2. Rahasia ibadah.
Kita masih membahas tentang: RAHASIA NIKAH.
Efesus
5:32-33
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang
aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah
isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati
suaminya.
Rahasia besar yang dimaksud di sini adalah RAHASIA NIKAH, sebab hubungan antara
Kristus dengan jemaat sama seperti hubungan suami isteri. Kemudian dalam
hubungan nikah tersebut baik Kristus maupun jemaat memiliki peran masing-masing.
Pertanyaannya: APA
PERAN KRISTUS DALAM NIKAH?
Efesus 5:22-23
(5:22) Hai isteri, tunduklah
kepada suamimu seperti kepada Tuhan (5:23)
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala
jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus berperan sebagai KEPALA. Adapun tugas
Kepala adalah menyelamatkan tubuh yakni sidang jemaat.
PRAKTEK KRISTUS MENYELAMATKAN TUBUH.
Efesus 5:25-30
(5:25) Hai suami, kasihilah
isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diri-Nya baginya (5:26) untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman, (5:27) supaya dengan
demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat
atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus
mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi
isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29)
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, (5:30) karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Praktek Kristus menyelamatkan tubuh: Kristus mengasihi jemaat dan telah mengorbankan diri-Nya bagi jemaat,
berarti mengasihi jemaat seperti mengasihi diri-Nya sendiri.
Adapun wujud kasih Kristus terhadap jemaat:
YANG PERTAMA: Untuk menguduskan jemaat dengan memandikannya dengan air dan firman
… ayat 26 – 27.
YANG KEDUA: Kristus
mengasuh jemaat dan merawati jemaat … ayat 28 – 29.
Kita masih melihat hal “mengasuh dan merawati
jemaat” dan kita hubungkan dengan 1 Tesalonika 2.
1 Tesalonika 2:5-6
(2:5) Karena kami tidak pernah
bermulut manis -- hal itu kamu ketahui -- dan tidak pernah
mempunyai maksud loba yang tersembunyi -- Allah adalah saksi -- (2:6) juga tidak pernah kami mencari
pujian dari manusia, baik dari kamu, maupun dari orang-orang lain,
sekalipun kami dapat berbuat demikian sebagai rasul-rasul Kristus.
Rasul Paulus di tengah-tengah pelayanannya:
a. Tidak pernah bermulut manis.
Bermulut manis artinya:
Tutur katanya menarik dan memikat hati manusia tetapi hati Tuhan sama sekali
tidak terpikat dan tidak tertarik. Hal itu dilihat
langsung oleh jemaat-jemaat yang ada di Asia kecil.
b. Tidak pernah mempunyai
maksud loba yang tersembunyi.
Loba = Memperkaya
diri sendiri di tengah-tengah pelayanan = Serakah dan tamak.
Sebenarnya yang
terpenting adalah “asal ada makanan dan
pakaian cukuplah” dan hal itu TUHAN
yang menjadi saksinya.
Hamba Tuhan bisa
berkata tidak pernah mempunyai maksud loba, tetapi belum tentu hal itu bisa
terbukti, tetapi Rasul Paulus berkata; “Allah adalah saksi.”
c. Tidak pernah mencari pujian
dari manusia.
Berarti tidak
mencuri kemuliaan TUHAN di tengah-tengah pelayanan, disebutlah pelayanan yang
tulus dan murni.
Ayat referensi: 1
Tesalonika 2:3.
1 Tesalonika 2:7
(2:7) Tetapi kami berlaku
ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati
anaknya.’
Sesungguhnya Rasul Paulus di tengah pelayanannya ia berlaku ramah terhadap jemaat, sama
seperti seorang ibu ramah kepada anak-anaknya.
IBU à Gembala sidang atau pemimpin jemaat.
Adapun tugas dari seorang gembala sidang adalah mengasuh
dan merawati anak-anak rohani yakni sidang jemaat.
MENGASUH = Memberi didikan.
Contoh: Kelahiran Musa.
-
Musa diasuh di rumah ayahnya tiga bulan lamanya namun pada
akhirnya ia dibuang ke sungai Nil.
-
Selanjutnya Musa diambil dari air dan diasuh oleh
puteri Firaun karena dia telah diangkat menjadi anak.
Kita akan membahas tentang: MERAWATI sidang jemaat.
Lukas 10:30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah seorang
yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan
penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi
yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
Turun dari Yerusalem ke Yerikho artinya: Seorang
pelayan TUHAN meninggalkan ibadah pelayanan karena perkara-perkara duniawi.
Akibatnya: Jatuh
ke tangan penyamun-penyamun.
PENYAMUN-PENYAMUN à Antikris. Pekerjaan dari
antikris bila menjadi raja atas dunia ini:
Yang pertama: Merampok harta rohani yang dimiliki
oleh seorang pelayan TUHAN sampai habis-habisan.
Kidung Agung 5:2 -- Perikop: “Kerinduan Mempelai Perempuan.”
(5:2) Aku tidur, tetapi hatiku
bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. "Bukalah pintu, dinda, manisku,
merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh
tetesan embun malam!"
Tidur tetapi hati bangun = Tidak panas
tetapi tidak dingin = Suam rohani.
Semestinya pengikutan kita kepada TUHAN ialah panas
atau dingin (tidak suam/tidak hangat-hangat kuku), artinya mengikuti TUHAN
dengan sungguh-sungguh, mengikuti TUHAN dengan sepenuhnya dan tidak
tanggung-tanggung.
Alasannya: TUHAN telah menderita sengsara dan mati di
atas kayu salib untuk mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia,
sama seperti pada ayat 2: “… kepalaku
penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!"
Kidung Agung 5:3-5
(5:3) "Bajuku telah
kutanggalkan, apakah aku akan mengenakannya lagi? Kakiku telah
kubasuh, apakah aku akan mengotorkannya pula?" (5:4) Kekasihku memasukkan tangannya
melalui lobang pintu, berdebar-debarlah hatiku. (5:5) Aku bangun untuk membuka pintu bagi kekasihku, tanganku
bertetesan mur; bertetesan cairan mur jari-jariku pada pegangan kancing
pintu.
Mempelai perempuan
hidup di dalam kebenaran diri sendiri, padahal TUHAN telah menunjukkan jati
diri-Nya (pada ayat 2): “ … karena
kepalaku penuh embun, dan rambutku penuh tetesan embun malam!" sehingga
tampaklah cairan mur yang bertetesan
pada pegangan kancing pintu.
Cairan mur itu bertetesan bila kayu atau pohon itu
dilukai. Bukankah TUHAN sudah dilukai di atas kayu salib? Rasanya pahit seperti
pahitnya mur.
Kidung Agung 5:6
(5:6) Kekasihku kubukakan pintu,
tetapi kekasihku sudah pergi, lenyap. Seperti pingsan aku ketika ia
menghilang. Kucari dia, tetapi tak kutemui, kupanggil, tetapi tak disahutnya.
Akhirnya mempelai perempuan ada dalam suasana PINGSAN
ROHANI.
Pingsan artinya: Tidak hidup tetapi tidak mati = Suam.
Demikianlah mempelai perempuan mencari TUHAN namun
Mempelai Laki-Laki telah pergi meninggalkan mempelai perempuan, karena
pengikutan mempelai perempuan dalam suasana pingsan/suam.
Jadi kalau pengikutan kita kepada TUHAN dalam suasana
suam maka TUHAN akan meninggalkan mempelai perempuan. Maka kalau mengikut
TUHAN; ikutilah TUHAN sepenuhnya, kalau basa maka basah sekalian.
Kidung Agung 5:7
(5:7) Aku ditemui
peronda-peronda kota, dipukulinya aku, dilukainya,
selendangku dirampas oleh penjaga-penjaga tembok.
Selendang dari mempelai perempuan dirampas oleh
peronda-peronda kota atau penjaga-penjaga tembok, yakni antikris.
Selendang à Harta rohani
yakni karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus, disebut juga roh
pengasihan.
Kemudian selain merampas
selendang, mempelai perempuan juga dipukuli
dan dilukai.
Lukas 10:30
(10:30) Jawab Yesus: "Adalah
seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan
penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang
juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah
mati.
Setelah merampas harta rohani lalu penyamun-penyamun memukuli sampai setengah mati.
Lukas 10:31-33
(10:31) Kebetulan ada seorang
imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia
melewatinya dari seberang jalan. (10:32)
Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang
itu, ia melewatinya dari seberang jalan. (10:33) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam
perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah
hatinya oleh belas kasihan.
Ketika orang itu dipukuli sampai setengah mati ada
tiga oknum yang melihat peristiwa tersebut:
1. Seorang imam.
2. Seorang Lewi.
3. Seorang Samaria.
Namun yang tergerak
hatinya oleh belas kasihan adalah ORANG SAMARIA, bukan imam, dan bukan
Lewi.
Padahal imam telah ditahbiskan untuk mempersembahan 3
korban binatang, sehingga ia layak untuk memimpin ibadah-ibadah.
Sedangkan Lewi, TUHAN telah mengangkatnya sebagai anak
sulung, berarti dipercaya untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan Tuhan.
Jadi pelayanan -- baik itu seorang imam maupun seorang
Lewi -- tidak menjamin seseorang dapat disebut sebagai orang yang mengasihi,
berarti pelayanan tidak bisa menjadi tolak ukur. Yang menjadi tolak ukur
kehidupan kita sehingga dikaitkan dengan Kerajaan Sorga adalah melakukan
perintah kudus, kasih yang utama yaitu:
-
Mengasihi TUHAN dengan segenap hati, jiwa, dan segenap
akal budi.
-
Kemudian mengasihi sesama seperti mengasihi diri
sendiri.
Lukas 10:34
(10:34) Ia pergi kepadanya lalu
membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur.
Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu
membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Tanda memiliki belas kasih: Merawati luka-luka dari orang yang dipukuli sampai setengah mati.
Apabila seseorang tidak bisa melakukan perintah kudus yaitu
mengasihi TUHAN dengan segenap hati, segenap jiwa, dan segenap akal budi,
kemudian mengasihi sesama seperti diri sendiri, maka kehidupannya sama sekali tidak terhubung dengan Kerajaan
Sorga.
Namun sekalipun Samaria -- bukan Lewi dan bukan imam
-- hatinya tergerak oleh belas kasihan.
Yesus Kristus adalah Gembala yang baik, Dia bukan saja
mengasuh kita namun Ia juga telah merawati kita sampai saat ini. Begitu banyak
luka-luka yang ada dalam diri ini; hati terlukai, perasaan terlukai, pikiran
terlukai karena orang lain yang berlaku jahat, iri, dengki, dan luka itu juga
dapat terjadi karena kebodohan yang diperbuat. Namun yang pasti luka-luka dalam
diri ini telah dirawati oleh TUHAN Yesus Kristus sebab Ia telah berlaku ramah kepada
kita sama seperti orang ibu kepada anak-anaknya. Sebab tidak ada ibu yang tidak
merawati apabila didapati anak-anaknya sakit.
Inilah wujud dari kasih Kristus sebagai Kepala/suami
kepada tubuh-Nya itulah sidang jemaat (mempelai perempuan-Nya).
Hal merawat kita lihat dalam Ayub 5.
Ayub 5:18
(5:18) Karena Dialah yang
melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi
yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Ada dua hal kita temukan pada ayat 18:
1. Dia yang melukai, tetapi yang membebat luka-luka itu.
Hal itu telah
kita alami dalam diri kita masing-masing, manakala pedang tajam bermata dua
itulah Firman Allah yang rahasia dibukakan mengoreksi kehidupan kita itu sama
seperti melukai, namun tujuannya untuk mengangkat penyakit (rasa sakit, iri
hati, akar pahit, sombong, dan lain sebagainya) yang ada di dalam hati, dan
setelah itu semua diangkut barulah luka itu dibalut kembali. Sekalipun sakit
namun akhirnya menyembuhkan. Maka jangan pernah ada rasa kecewa terhadap pedang
tajam yang disampaikan.
2. Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula.
Dua tangan TUHAN
sudah diulurkan kepada kita semua karena kita telah mengalami banyak pukulan,
sementara TUHAN sendiri mengajarkan kita dengan baik terkait dengan penggenapan
hukum Taurat yaitu kejahatan tidak dibalas kejahatan, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya
pipi kirimu … Matius 5:38-39.
Menerima pukulan
tanpa balasan, bukankah hal itu menyakitkan diri? Tetapi Dia yang mengajarkan
untuk menerima pukulan-pukulan, untuk menerima hajaran-hajaran, berarti tidak
membalas kejahatan dengan kejahatan. Namun ingat kasih TUHAN yang akan
menyembuhkan kita.
Jadi kejahatan
tidak bisa dibalas dengan kejahatan, pukulan tidak bisa dibalas dengan pukulan,
namun kejahatan harus dibalas dengan kasih, kasih itulah nanti yang akan
memulihkan kita. Namun selama kita masih merasa jengkel maka tidak akan
menerima pemulihan. Tangan TUHAN itu yang menyembuhkan karena tangan TUHAN
penuh dengan kasih.
Hosea 6:1A
(6:1) "Mari, kita akan berbalik
kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan
kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
Mari, kita berbalik kepada TUHAN, artinya: jangan lagi
tinggalkan ibadah pelayanan karena perkara-perkara dunia, imam-imam tidak
meninggalkan pelayanan, imam-imam tidak bermasa bodo dengan karunia jabatan Roh
Kudus yang dipercayakan.
Bertobatlah, kembalilah kepada TUHAN, untuk tetap ada
di atas gunung TUHAN, kembalilah beribadah dan melayani TUHAN.
Hosea 6:1B
(6:1) "Mari, kita akan berbalik
kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan
kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
TUHAN Yesus Kristus adalah singa dari suku Yehuda, Dia
telah mengaum itulah Firman Allah yang disampaikan dan menerkam kehidupan kita.
Lewat auman dan terkaman singa dari suku Yehuda kita mendapatkan kesembuhan.
Pukulah tidak boleh dibalas oleh pukulan, sangkal
diri, pikul salib itulah yang dilakukan oleh Yesus. Namun, oleh karena kasih
Kristus itulah yang menyembuhkan dan membalut luka-luka di hati, tangan TUHAN
yang membalut hati kita.
Hosea 6:2
(6:2) Ia akan menghidupkan
kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita,
dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
Yesus telah menderita sengsara dan mati di atas kayu
salib lalu hari ketiga Dia bangkit, supaya kita dibangkitkan dari antara orang
mati dan kita hidup selama-lamanya, berarti tidak mati/tidak binasa.
Hosea 6:3
(6:3) Marilah kita mengenal dan
berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia
akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim
yang mengairi bumi."
Bagaimana pengenalan kita kepada Kristus Yesus TUHAN
kita? Apakah karena kata orang? Apakah karena kata pendeta? Apakah karena kata
orang tua? Tetapi Rasul Paulus benar-benar mengenal TUHAN secara pribadi,
pengenalan itu dimulai dari persekutuan dengan penderitaan Kristus supaya satu
dengan kematian-Nya. Jika satu dalam kematian-Nya maka satu dalam
kebangkitan-Nya (Filipi 3:10-11).
Seseorang yang dihidupkan kembali itu merasakan
perkara-perkara ajaib yang dinyatakan kepada kita, antara lain:
-
Ia pasti muncul seperti fajar, artinya:
Pertolongan TUHAN tidak akan terlambat; baik di dalam pekerjaan, baik di
tengah-tengah menuntut ilmu.
-
Ia akan datang kepada kita seperti hujan.
Hujan terdiri
dari hujan awal dan hujan akhir.
Hujan awal:
Pengajaran dari dua belas rasul hujan awal; percaya, bertobat, tekun dalam tiga
macam ibadah pokok.
Hujan akhir:
Membawa kita masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna itulah sidang
mempelai wanita TUHAN, milik kepunyaan Allah sendiri.
-
Musim yang mengairi bumi.
Dalam setiap
musim hidup kita TUHAN selalu mengairi kita dengan kasih dari Sorga.
Banyak musim
yang kita hadapi di dunia ini ada musim kering, musim dingin, musim panas,
musim kemarau, dan setiap musim kita sering mengalami rasa sakit dan pada setia
musim TUHAN hadir dalam kehidupan kita semuanya. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment