IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 06 MARET 2025
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:11
(Seri 12)
Subtema: JANGAN MENYUKAI APA
YANG DIBENCI TUHAN
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmatNya kita semua dihimpunkan oleh TUHAN di
atas gunung TUHAN yang kudus, untuk datang menghadap Dia lewat Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa
saudara-saudari Bapak/ibu terkasih yang turut bergabung lewat online, lewat live streaming, lewat video internet,
baik dari YouTube, Facebook, atau dari media sosial lainnya yang dapat
digunakan. Kiranya damai sejahtera turun di tengah-tengah perhimpunan kita,
memenuhi kehidupan kita, memberi suatu sukacita dan bahagia saat kita duduk
diam mendengarkan firman TUHAN Allah.
Mari secepatnya kita sambut STUDY
MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalam Alkitab diserati
dengan perjamuan suci dengan hati yang terbuka. Namun tetaplah berdoa dalam Roh
mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita
pribadi lepas pribadi.
Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN
memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan
keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan
tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah
asing.
Yehuda berkhianat dan perbuatan keji
dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab..
-
Yehuda
menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.
-
Telah
menjadi suami anak perempuan Allah asing.
Malam ini kita masih membahas
tentang:
YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.
Kisah ini ditulis dengan jelas dan
lengkap di dalam kitab Ezra juga
ditulis dalam kitab Nehemia. Kita
akan membaca Nehemia 13:23.
Nehemia 13:23
(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa
beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan
Amon atau perempuan-perempuan Moab.
Orang-orang Yehuda memperistri:
-
Perempuan-perempuan Asdod.
-
Perempuan-perempuan Amon.
-
Perempuan-perempuan Moab.
Pendeknya; orang-orang Yahudi
menikah dengan anak perempuan “allah asing”, disebutlah itu kawin campur atau
menjadi pasangan yang tidak seimbang.
Kita lanjutkan pembacaan terkait
dengan pasangan yang tidak seimbang dalam …
2 Korintus 6:14 - - - Perikop: Jangan ada lagi noda kekafiran
(6:14) Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya.
Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Jemaat di Korintus menjadi pasangan
yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya, disebutlah itu kawin
campur. Dan hal itu DILARANG KERAS oleh TUHAN bahkan tidak diizinkan (tidak ada
restu) dari TUHAN.
Apa yang dilarang oleh TUHAN jangan
dilawan, supaya hidup, nikah, rumah tangga, teramat lebih ibadah dan pelayanan
kita ditolong dan diberkati oleh TUHAN. Kita semua merindukan pertolongan, kita
semua merindukan berkat dan kemurahan TUHAN saudara.
2 Korintus 6:15-16
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat
antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan
orang-orang tak percaya? (6:16) Apakah hubungan bait Allah
dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut
firman Allah ini: "Aku akan diam
bersama-sama dengan mereka dan hidup di
tengah-tengah mereka, dan Aku akan
menjadi Allah mereka, dan mereka akan
menjadi umat-Ku.
Sesungguhnya, tidak ada hubungan atau sangkut pautnya antara BAIT ALLAH dengan
BERHALA. Jadi, Bait Allah sepatutnya
berpasangan dengan TUHAN, sebaliknya, TUHAN pasangannya adalah Bait Allah
(hidup kita), karena TUHAN tidak sama dengan berhala.
Berhala juga disebut tuhan tapi
bentuknya ilah lain, tidak sama dengan TUHAN Allah Israel, karena TUHAN Allah
Israel adalah Allah yang hidup, Allah yang berkuasa, TUHAN dan Juruselamat atas
kehidupan manusia. Jadi sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; bait Allah
pasangannya adalah TUHAN, bukan berhala, sebaliknya TUHAN pasangannya adalah
bait Allah (hidup kita) karena TUHAN tidaklah sama dengan berhala (ilah lain).
Kalau kita mengerti ini dan
memperhatikan Firman Allah yang diajarkan, tentu kita akan ditolong oleh TUHAN,
baik ibadah kita, baik nikah rumah tangga, buah nikah akan ditolong dan
diberkati oleh TUHAN Yesus. Yang menolong, menyelamatkan / menebus kita dari
dunia ini bukan berhala, tetapi TUHAN Israel, Allah yang hidup dan berkuasa,
berdaulat atas hidup kita masing-masing.
Jadi pemuda-pemudi perhatikanlah
ini. Orang tua perhatikan putra-putrimu supaya TUHAN menolong masa depannya.
Sekarang kita kembali membaca…
Nehemia 13:28-29
(13:28) Seorang dari anak-anak Yoyada
bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu.
Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku. (13:29)
Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian
mengenai para imam dan orang-orang Lewi.
Ternyata, bukan saja orang-orang
Yahudi (orang awam), namun seorang imam pun menikah dengan anak perempuan allah
asing
-
Adapun
imam tersebut adalah anak laki-laki dari imam besar Yoyada.
-
Sedangkan
anak perempuan allah asing itu adalah putri dari Sanbalat, berarti seorang imam
menjadi menantu Sanbalat.
Dengan demikian imam tersebut telah:
-
Mencemarkan
jabatan imam.
-
bahkan
merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi.
Perjanjian TUHAN dengan Lewi jelas
tertulis di dalam Bilangan 8:18-19,
dimana suku Lewi diangkat menjadi anak sulung, ganti semua anak sulung dari
orang Israel.
Tugas anak sulung:
1.
Melayani
TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
2.
Mengerjakan
penebusan dan pendamaian atas sesamanya –
orang-orang yang percaya kepada TUHAN –
Tetapi bagaimana mungkin seorang
imam atau Lewi dapat mengerjakan
pekerjaan itu, sedangkan ia sendiri menikah dengan anak perempuan allah asing,
itu sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh.
Perlu untuk diketahui: Dengan memberikan puterinya menjadi isteri
seorang imam, ini adalah siasat
busuk dari Sanbalat, karena kawin
campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang, setara dengan dosa kenajisan
percabulan. Kalau seorang imam menikah dengan anak perempuan allah asing,
setara dengan dosa kenajisan percabulan.
Sejenak kita akan membaca…
Wahyu 18:1-3 --- Perikop: Jatuhnya
Babel
(18:1) Kemudian dari pada itu aku melihat
seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi
menjadi terang oleh kemuliaannya. (18:2)
Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh
Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat
dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung
yang najis dan yang dibenci, (18:3)
karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja
di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah
menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Babel kota besar itu adalah:
-
Tempat
kediaman roh-roh jahat.
-
Tempat
bersembunyi semua roh najis.
-
Tempat
segala burung-burung yang najis dan yang dibenci oleh TUHAN.
Jangan kita menyukai apa yang dibenci oleh TUHAN, supaya
kita jangan turut dibenci oleh TUHAN. Dengan demikian sudah seharusnya
kita berpihak kepada keinginan dan kehendak TUHAN, karena pada kenyataannya
disini kita melihat baik bangsa-bangsa, raja-raja dan pedagang-pedagang di bumi
ternyata menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel,
disebutlah itu hidup dalam kenajisan percabulan. Diperkaya oleh kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel disebutlah itu
hidup dalam kenajisan percabulan.
Perlu untuk diketahui, perempuan
Babel atau kota besar itu adalah anak perempuan allah asing (anaknya setan,
berasal dari setan) bukan anak TUHAN. Maka kalau diperkaya oleh kelimpahan hawa
nafsu perempuan Babel disebutlah itu kenajisan percabulan, sama seperti Esau,
dia menjual hak kesulungan demi sesuap nasi (semangkok sop kacang merah), itu
adalah kenajisan percabulan.
Wahyu 17:4
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu
dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di
tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan
percabulannya.
Di tangan perempuan Babel ada suatu
cawan emas penuh dengan; kekejian
dan kenajisan percabulan.
-
PRAKTEK KEKEJIAN: Mengabaikan korban sehari-hari itulah
korban sembelihan dan korban santapan.
a.
Korban
sembelihan berbicara tentang ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan
korban yang harus dipersembahkan.
b.
Korban
santapan berbicara tentang Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan,
itulah pengajaran yang murni dan benar.
Selain
mengabaikan korban sehari-hari, juga mengabaikan perkara-perkara rohani, antara
lain; ibadah dan pelayanan, kemudian mengabaikan segala sesuatu yang terkait
dengan ibadah dan pelayanan, termasuk jubah yang maha indah, disebutlah itu
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus.
Termasuk
juga apabila seseorang berdoa kepada TUHAN, tetapi memalingkan telinga dari
kebenaran firman Allah, ini juga merupakan praktek kekejian.
Termasuk
dua jenis batu timbangan yang berbeda, ada yang besar, ada yang kecil, itu juga
perbuatan keji di hadapan TUHAN. Firman Allah ditimbang dengan ringan, tetapi
untuk yang lahiriyah ditimbang terlalu besar, itu juga perbuatan keji walaupun
dia orang kristen, bahkan walaupun dia ada di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan, itu adalah praktek kekejian.
-
PRAKTEK KENAJISAN PERCABULAN: Kaya tetapi oleh karena kelimpahan hawa
nafsu perempuan Babel.
Itulah
sebabnya TUHAN membenci perempuan Babel, karena dia adalah sarangnya segala
burung yang najis dan yang dibenci TUHAN. Maka, kalau seorang imam menikah
dengan perempuan yang hidup dalam penyembahan berhala ( perempuan allah asing
), ia akan....
-
Mencemarkan jabatan imam.
-
Merusak perjanjian TUHAN dengan
Lewi.
Alasan
seorang imam turun (meninggalkan) pelayanan, jelas karena ia telah menikah
dengan anak perempuan allah asing, ( menyatukan dirinya dengan berhala-berhala
di bumi ). Itu sebabnya TUHAN sangat benci sekali dengan perempuan Babel.
Ibrani 2:14-17
(2:14) Karena anak-anak itu adalah
anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan
mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:15)
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya
berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut. (2:16) Sebab sesungguhnya, bukan
malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (2:17) Itulah sebabnya, maka dalam
segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi
Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus menjadi manusia, supaya ia
dapat menjadi Imam Besar. Tugas Imam besar; mendamaikan dosa dunia, termasuk
dosa kenajisan percabulan.
Dengan menjadi Imam Besar:
-
Ia
telah menaruh belas kasih kepada kepada anak manusia,
karena dosa manusia yang dibenci oleh TUHAN, yaitu kenajisan percabulan, sama
seperti anak laki-laki imam besar Yoyada menjadi menantu dari Sanbalat.
-
Ia
setia mengepalai rumah TUHAN.
Oleh sebab itu, jangan kita menyukai apa yang dibenci oleh TUHAN – yaitu; menikah dengan perempuan allah asing sampai
hidup dalam kenajisan percabulan – sebab Dia telah menunjukkan belas kasihan atau kemurahan yang limpah kepada
kita sekaliannya.
Ibrani 2:1 --- Perikop: Keselamatan
yang besar
(2:1) Karena itu harus lebih teliti kita
memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa
arus.
Jangan kita seperti kebanyakan orang
Kristen, datang beribadah hanya karena formalitas. Tetapi mulai sekarang
hendaklah kiranya kita semua lebih teliti lagi di dalam hal memperhatikan Firman Allah yang telah diajarkan kepada kita
dalam setiap pertemuan ibadah, secara khusus dalam ketekunan tiga macam ibadah
pokok. Jangan setelah didengar tetapi terabaikan begitu saja, sehingga terulang
lagi dosa yang dibenci oleh TUHAN; ada yang merokok, ada yang main judi, itu
juga kenajisan percabulan.
Bukankah TUHAN rela menjadi manusia,
melepaskan segala reputasinya ( segala kemuliaanNya ), antara lain:
Meninggalkan rumahNya dan BapaNya di Sorga, melepaskan segala yang ia miliki,
turun ke bumi dan menjadi manusia, supaya Ia Imam besar Agung, tugasnya;
mendamaikan dosa kita, dengan demikian Ia telah menaruh belas kasihan kepada
kita, Dia setia mengepalai rumah TUHAN (hidup kita) di hadapan BapaNya di
Sorga. Mulai sekarang lebih telitilah untuk memperhatikan firman Allah yang
diajarkan, jangan abaikan begitu saja. Doa saya kiranya kita betul-betul
memperhatikan firman Allah yang diajarkan itu kepada kita semua.
Ibrani 2:2-3
(2:2) Sebab kalau firman yang dikatakan
dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan
ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal, (2:3) bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan
yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang
telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan.
Berita salib telah disampaikan
kepada bangsa kafir, juga kepada kita semua. Rasul-rasul dengan sepenuhnya
neneruskan peristiwa salib kepada bangsa
kafir, kepada kita semua, sehingga kita
mengerti bahwa TUHAN sudah mengerjakan keselamatan itu. Dan sekarang saatnya bagi kita untuk
mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar. Oleh sebab itu, jangan kita menyia-nyiakan keselamatan yang besar itu, karena itu merupakan belas kasih dan kemurahan hati
TUHAN yang limpah.
Di atas tadi, Sanbalat telah
memberikan puterinya untuk menikah dengan seorang imam di Yerusalem itu adalah
sebuah akal busuk dari Sanbalat. Jadi,
penampilan Sanbalat di dalam kitab Nehemia secara umum dan secara khusus dalam Nehemia 13; gambaran dari antikris, sebab, yang
disodorkan perempuan Babel (antikris) adalah kenajisan percabulan dan kekejian.
Sedikit tambahan: Kalau ada
antikris, maka akan ada juga nabi-nabi palsu, diawali dengan si ular tua naga
merah padam, karena kepala dan ekornya merupakan wujud dari antikris dan
nabi-nabi palsu – itulah yang disebut setan tritunggal – Tetapi malam ini kita
belum sampai kepada nabi-nabi palsu, kita
masih terus mengusut Sanbalat yang dikaitkan dengan antikris.
Kita akan mengenali AKAL BUSUK
SANBALAT ….
Nehemia 4:1 --- Perikop: Kewaspadaan
terhadap orang-orang yang menentang pembangunan
(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa
kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit
hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi
Akhirnya Nehemia menceritakan
kondisi orang-orang yang terluput di Yerusalem dan kondisi tembok yang runtuh
di Yerusalem kepada Artasasta raja Persia. Singkat kata, oleh kemurahan TUHAN,
Artasasta mengizinkan Nehemia mengunjungi saudara-saudaranya yang tertinggal di
Yerusalem, karena ia sebetulnya seorang pelayan, tugasnya membawa piala berisi
anggur untuk Artasasta waktu itu. Lalu sesampainya di Yerusalem ia membangun
tembok Yerusalem yang runtuh. Hal itu didengar Sanbalat, dan Sanbalat sangat
marah dan sakit hati. Sebetulnya amarah dan sakit hatinya tidak masuk akal,
karena Sanbalat adalah orang Horoni, bukan orang Yahudi. Umpama kalau saya
membangun tembok rumah saya, kenapa orang lain harus marah? sebab tidak ada
kaitannya. Akhirnya dari sini kita nanti bisa memahami “ada sesuatu/ something wrong”
Nehemia 4:1b-2
(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa
kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia
mengolok-olokkan orang Yahudi (4:2) dan
berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa
gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka
memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka
akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu
dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"
Sanbalat mengolok-olok orang Yahudi
terkait dengan tembok Yerusalem yang runtuh namun dibangun kembali oleh
Nehemia.
Kemudian, olok-olok Sanbalat
tersebut ternyata didengar oleh:
-
Saudara-saudaranya
(orang Horoni).
-
Tentara
Samaria.
-
Termasuk
Tobia orang Amon.
Pendeknya, olok-olok (ejekan)
tujuannya adalah untuk mempermalukan.
Adapun olok-olok Sanbalat tersebut
adalah...
1.
Apakah
mereka memperkokoh sesuatu?
Ini
merupakan olok-olok, karena Sanbalat tahu bahwa orang-orang Yahudi sangat lemah
dan tidak berdaya.
2.
Apakah
mereka hendak membawa persembahan?
Ini
merupakan olok-olok, karena Sanbalat tahu bahwa orang-orang Yahudi akhirnya
jatuh miskin, karena sikap mereka sendiri. Untuk sesuap nasi, akhirnya
ladangnya dijual kepada sesama orang Israel juga. Lalu orang yang membeli
ladang itu menjual lagi, kemudian dijual lagi, akhirnya tidak ada perubahan,
yang miskin tetap miskin. Termasuk tekanan dari orang Amon, orang-orang Moab
yang diwakili Sanbalat itu sendiri (orang Horoni), termasuk ditekan orang-orang
Arab. Akhirnya suasana orang-orang yang di Yerusalem pada waktu itu betul-betul
tertekan habis.
3.
Apakah
mereka akan selesai dalam sehari?
Dalam
kondisi lemah dan tidak berdaya, ditambah lagi tidak punya uang, bagaimana
mungkin tembok bisa dibangun kembali di sekeliling kota Yerusalem yang begitu
luas. Sehingga ketika dia berkata; Apakah
mereka akan selesai dalam sehari, itu merupakan olok-olok juga.
4.
Apakah
mereka akan menghidupkan kembali batu-batu (reruntuhan) dari tembok Yerusalem
itu, sementara batu-batu itu sudah terbakar habis.
Semuanya ini sudah diterangkan
beberapa minggu yang lalu. Tapi yang jelas disini Sanbalat marah dan sakit
hati, diapun mengolok-olok Nehemia dan orang-orang Yahudi karena membangun kembali
tembok Yerusalem yang runtuh itu.
Kalau andaikata kita mendapat
olok-olok dari sesama kita, atau mungkin dari saudara yang terdekat terkait dengan ibadah dan pelayanan, terkait
dengan ketekunan tiga macam ibadah pokok,
saya kira kita tidak perlu
terpengaruh, saya kira kita tidak perlu goyah dengan olok-olok dari
saudara-saudara kita sekaliannya. Tetaplah
setia dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok, karena kalau tidak demikian
nanti ada dosa yang dibenci oleh TUHAN; menikah dengan anak perempuan allah
asing; menyatu dengan perempuan Babel. Jadi tidak perlu kita menjadi goyah,
pikiran kita pun tidak perlu terpengaruh, setia saja beribadah kepada TUHAN.
Pendeknya; Sanbalat mengolok-olok
karena Nehemia melakukan (mengerjakan) sesuatu yang tidak mungkin terjadi)
menurut logika manusia.
Matius 27:35-37
(27:35) Sesudah menyalibkan Dia mereka
membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi. (27:36) Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. (27:37) Dan di atas kepala-Nya terpasang tulisan yang menyebut
alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja orang Yahudi."
Yesus disalibkan, dan di atas
kepala-Nya tertulis; Yesus adalah Raja
orang Yahudi. Jadi kalau Yesus
disalibkan justru karena Yesus adalah raja orang Yahudi.
Ibrani 7:1-2 --- Perikop: Kristus
dan Melkisedek
Kristus artinya kepala (dalam bahasa
Yunani). Sedangkan kepala dalam Ibrani adalah Mesias.
Ibrani 7:1
(7:1) Sebab Melkisedek adalah raja
Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika
Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. (7:2) Kepadanya pun Abraham
memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah
pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
Melkisedek menyongsong Abraham dan sekaligus memberkatinya.
TUHAN Yesus adalah Melkisedek, TUHAN
Yesus telah menyongsong kita semua, sekaligus memberkati kita semua, jangan
ragu.
Tanda kita diberkati TUHAN: Mengembalikan
miliknya TUHAN yakni; persembahan
persepuluhan dari semua berkat-berkat yang kita terima.
Saya pun terus belajar untuk
mengembalikan milik TUHAN dari semua berkat-berkat yang saya terima. Umpama ada
kado, apapun bentuk kado yang saya terima dari sidang jemaat, atau di luar
sidang jemaat saya akan hitung berapa jumlahnya, sehingga demikian saya tau
berapa persepuluhan yang harus saya persembahkan. Andaikata mendapat traktiran
dari jemaat, misalnya dibawa makan, saya hitung berapa banyak yang saya makan,
dan apa yang saya makan, berapa jumlahnya, supaya tau mengambil
persepuluhannya. Intinya dari semua berkat-berkat yang kita terima harus ada
persembahan persepuluhannya. Jadi bukan hanya berkat gaji satu bulan atau
berkat bonus satu bulan, tapi juga termasuk persepuluhan dari berkat-berkat, misalnya
THR, misalnya berkat gaji yang ke 13, dan itu juga diceritakan di dalam injil Matius 23:23.; sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, …. Jadi
kita harus mengembalikan perpuluhan dari semua berkat-berkat yang kita terima,
inilah tanda bahwa TUHAN telah menyongsong dia, sekaligus memberkati dia.
Yang disebut anak-anak Abraham
adalah hidup dari iman Abraham. Walaupun dia Israel, tetapi tidak hidup dari
iman Abraham, maka dia adalah keturunan Abraham yang tidak berasal dari Allah,
jangan kita seperti itu.
Melkisedek adalah...
-
Raja
Salem = Raja yang memberi damai sejahtera.
Tidak
ada raja seperti ini yang sanggup memberi damai sejahtera atau kesejahteraan
kepada rakyat yang dipimpinNya, percaya saja.
-
Imam
Allah yang maha tinggi disebut juga Imam Besar Agung.
Ibrani 7:3
(7:3) Ia tidak berbapa, tidak beribu,
tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan
karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai
selama-lamanya.
Yesus adalah Anak Allah, dengan demikian Ia menjadi imam
sampai selama-lamanya. Bukti Yesus imam; imamatNya sampai
selama-lamanya, tidak berkesudahan; Ia
memimpin ibadah di bumi ini sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi (puncak
ibadah) itulah doa penyembahan.
KEKEKALAN = Penyembahan
KEKEKALAN = Penyerahan
diri
Jadi saudara; Yesus Kristus Raja
Salem berarti memberi damai sejahtera, tapi ia juga Imam besar Agung, Imam
Allah yang maha tinggi, dan Imamatnya tidak berkesudahan, buktinya
ibadah-ibadah di bumi dipimpin sampai kepada puncak ibadah; doa penyembahan.
Saudara, perbedaan antara Tabernakel
di bumi dengan Tabernakel di Sorga, letaknya; hanya pada Imam Besarnya. Kalau pola Tabernakel di bumi dibuat oleh
tangan Musa, sedangkan Tabernakel di Sorga bersifat rohani.
-
Tabernakel
di bumi imam besarnya adalah Harun, sehingga kita dapat melihat 3 macam
ibadah pokok = 3 alat di Ruangan Suci.
-
Sedangkan
Tabernakel di Sorga Imam besarnya adalah Melkisedek.
Sementara
cawan ukupan pembakaran emas itu sudah berada di Ruangan Maha Suci sebagaimana
dalam Ibrani 9:4. Dan rasul Paulus
mengajarkannya kepada jemaat di Ibrani, kemudian Rasul Paulus mengajarkannya
kepada jemaat di Korintus dalam 2 Korintus 12:1-4. Jadi, dari Sorga
berita ini dibawa turun ke bumi ini, sehingga kita menjadi yakin sekali
bahwasanya kita harus mengembalikan (membawa) persembahan persepuluhan sebagai
tanda bahwa kita semua telah diberkati oleh TUHAN.
Perbedaan Tabernakel di bumi dan
Tabernakel di Sorga, hanya pada imam besarnya, sedangkan polanya tetap sama.
Jadi Melkisedek selain Raja Salem
yang memberi damai sejahtera, juga sebagai Imam besar Agung memimpin kita
sampai kepada puncak ibadah yakni doa penyembahan, menunjukkan bahwa imamat-Nya
tidak berkesudahan, imamat-Nya tetap untuk selama-lamanya.
Daud pun menyatakan bahwa puncak ibadah merupakan menara doa atau
menara perlindungan; kota benteng yang teguh, sesuai dengan yang tertulis
dalam Kidung Agung 4:4.
Kidung Agung 4:4 --- Perikop: Mempelai
laki-laki memuji mempelai perempuan
(4:4) Lehermu seperti menara Daud,
dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada
para pahlawan semuanya.
Leher dari mempelai perempuan disebut seperti menara Daud.
Leher digunakan untuk menundukkan kepala → doa
penyembahan.
Kita harus membangun doa
penyembahan, berarti sebagai
landasannya ialah: tekun dalam 3 macam
ibadah pokok, disitu nanti imam
besar Agung memimpin kita sampai kepada puncak ibadah yaitu; Doa penyembahan.
Tujuan membangun doa penyembahan:
1.
Untuk
menyimpan senjata.
Dari
sini kita dapat melihat; apabila anak-anak TUHAN hidup dalam doa penyembahan
atau berada pada puncak ibadah, maka di dalam dirinya tersimpan senjata Allah,
sehingga kita layak disebut dengan laskar Kristus memerangi segala jenis dosa kejahatan.
2.
1000
(Seribu) perisai tergantung padanya.
Perisai
berarti; iman, sehingga oleh iman kita aman. Kita bisa merasakan nikmatnya
melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN atau nikmatnya pelayanan daripada
malaikat-malaikat di Sorga.
3.
Gada
para pahlawan semuanya.
Kita
tahu bahwa Daud adalah gembala yang setia, ditangannya ada gada. TUHAN Yesus
juga gembala, di tanganNya ada gadal; kita dihancurkan untuk dibentuk kembali
(diubahkan).
Dengan demikian doa penyembahan
adalah penjaga kita, sehingga Nehemia kembali membangun tembok Yerusalem yang
sudah runtuh; penjaga kota Yerusalem.
Membangun menara perlindungan yaitu doa penyembahan (puncak
ibadah) adalah satu-satunya
cara untuk sanggup menghadapi puncak pencobaan pada saat antikris menjadi
raja itulah Sanbalat, tidak ada cara lain. Nehemia sadar bahwa dia tidak
akan sanggup menghadapi pengaruh Sanbalat rohani, yakni; antikris dengan
mengandalkan kekuatannya sendiri, sekalipun ia seorang nabi.
Jadi hanya satu cara kita, yakni;
Melkisedek Raja salem memberi damai sejahtera.
Melkisedek Imam yang maha tinggi
memimpin ibadah kita sampai kepada puncak ibadah, yakni doa penyembahan,
sehingga sangat berkuasa melewati puncak pencobaan; sanbalat rohani.
Kita kembali membaca…
Matius 27:38-44 --- Perikop: Yesus
disalibkan
(27:38) Bersama dengan Dia disalibkan dua
orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. (27:39) Orang-orang yang lewat di
sana menghujat Dia dan sambil menggelengkan kepala, (27:40) mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan
Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu
jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib itu!" (27:41) Demikian juga imam-imam
kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan
mereka berkata: (27:42) "Orang
lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja
Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. (27:43) Ia menaruh harapan-Nya pada
Allah: baiklah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya!
Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Allah." (27:44) Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama-sama
dengan Dia mencela-Nya demikian juga.
Tiga golongan mengolok-olok Yesus
yang disalibkan:
GOLONGAN PERTAMA: Orang-orang yang lewat di sana.
Banyak orang kristen datang ke
gereja dan mendengar berita tentang Yesus telah menderita sengsara di atas kayu
salib 2000 tahun yang lalu, tetapi kalau itu tidak dipraktekan dalam hidup,
maka ia sama seperti orang yang lalu
lalang; yang hanya lewat dari peristiwa salib itu, karena ibadahnya
formalitas semata.
Kehidupan semacam ini cenderung
menghujat, sambil menggelengkan kepala, berarti ibadah yang disertai
(dihubungkan) dengan korban Kristus tidak masuk akal baginya. Jangan sampai
orang Kristen geleng-geleng kepala terhadap ibadah yang dihubungkan dengan
salib.
GOLONGAN KEDUA: Imam-imam kepala, tua-tua dan ahli-ahli Taurat.
Mereka berkata: orang lain diselamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak diselamatkan. Itu
olok-olok.
Perlu untuk diketahui; pengikut
Kristus berarti sangkal diri, memikul salibnya, kita tidak boleh lari dari situ
seperti keinginan dari imam-imam kepala, tua-tua, dan alih-alih taurat,
berkata; orang lain diselamatkan, tetapi
diri-Nya sendiri tidak diselamatkan.
Olok-olok dari imam-imam kepala,
tua-tua dan ahli-ahli taurat ini adalah olok-olok yang bodoh, sebab mereka
tidak tahu apa yang diolok-olokan. Kita tidak mungkin melarikan diri dari salib
untuk selamat. Tetapi yang benar pengikut Kristus tidaklah menyimpang ke kiri
dan ke kanan, kemudian ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya.
Ini yang tidak dipahami imam-imam
kepala, ahli-ahli taurat dan tua-tua orang Yahudi. Sangat disayangkan kalau
seorang imam seperti ini.
Yesus tidak bodoh (tidak mau
terpengaruh) dengan olok-olok dari pada golongan kedua; imam-imam kepala,
tua-tua, dan ahli-ahli taurat, Dia harus menderita sengsara dan mati di atas
kayu salib, supaya saya dan saudara selamat.
GOLONGAN KETIGA: Penjahat-penjahat yang disalibkan bersama
dengan Yesus.
Lukas 23:37
(23:37) dan berkata: "Jika Engkau
adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"
Golongan ketiga sama dengan
olok-olok golongan kedua; imam-imam kepala, tua-tua, dan ahli-ahli taurat,
yaitu menyelamatkan diri tanpa salib adalah hal yang mustahil. Sebaliknya
mengikuti teladan Yesus pasti selamat.
Kita kembali membaca…
Nehemia 6:1 --- Perikop:
Pembangunan tembok diselesaikan. Usaha-usaha membunuh Nehemia
(6:1) Ketika Sanbalat dan Tobia dan
Gesyem, orang Arab itu dan musuh-musuh kami yang lain mendengar, bahwa aku
telah selesai membangun kembali tembok, sehingga tidak ada lagi lobang, walaupun
sampai waktu itu di pintu-pintu gerbang belum kupasang pintunya, (6:2) maka Sanbalat dan Gesyem
mengutus orang kepadaku dengan pesan: "Mari, kita mengadakan pertemuan
bersama di Kefirim, di lembah Ono!" Tetapi mereka berniat mencelakakan
aku.
Akhirnya Sanbalat orang Horoni,
Tobia orang Amon dan Gesyem orang Arab, mendengar bahwa Nehemia telah selesai
membangun tembok Yerusalem yang runtuh, sehingga dengan demikian tidak ada lagi
lobang; celah untuk kenajisan percabulan.
Nehemia 6:15
(6:15) Maka selesailah tembok itu pada
tanggal dua puluh lima bulan Elul, dalam waktu lima puluh dua hari.
Singkat kata, tembok Yerusalem
selesai pada tanggal 25 dalam kurun waktu 52 hari. Dari sini kita bisa melihat,
Nehemia dan orang-orang Yahudi yang
turut membangun tembok Yerusalem, tidak terpengaruh dengan olok-olok Sanbalat,
sebagaimana yang tertulis Nehemia 4:2:
Apakah mereka akan selesai dalam sehari?
Akhirnya Nehemia selesai membangun
tembok Yerusalem dalam kurun waktu: 52
hari.
Dengan rincian 52 hari = 7
minggu + 3 hari.
-
7 minggu = 49 hari → hari raya pentakosta atau hari pencurahan Roh El-Kudus.
Kiranya
kita senantiasa merayakan hari Pentakosta, setiap hari kita boleh mengalami
pencurahan Roh El-Kudus, sehingga kita hidup tanpa roh kenajisan percabulan.
3 hari → pengalaman Yesus dalam tanda
kematian dan kebangkitan.
Nehemia 6:16
(6:16) Ketika semua musuh kami
mendengar hal itu, takutlah semua bangsa sekeliling kami. Mereka sangat
kehilangan muka dan menjadi sadar, bahwa pekerjaan itu dilaksanakan dengan
bantuan Allah kami.
Jadi apabila angka 52, dengan
rincian-rinciannya berkuasa untuk kita terima, maka:
1.
pihak
musuh malu.
2.
Mereka
sadar TUHAN turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Allah (Roma 8:28) .
Nehemia dan orang-orang yang
terluput di Yerusalem sangat mengasihi TUHAN. Bagaimana dengan kita; bukankah
kita disebut orang yang terluput? Tinggal
di Yerusalem? Adakah kita seperti Nehemia dan orang-orangnya sangat mengasihi
TUHAN? Sehingga semua terselesaikan dalam kurun waktu 52 hari. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA
MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U.
Sitohang
No comments:
Post a Comment