IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 22 MARET 2024
STUDY
YUSUF
Subtema:
MEMBASUH KAKI & MEMBERI MAKAN KELEDAI
Shalom.
Salam sejahtera di dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus
yang telah menghimpunkan kita di atas gunung Tuhan yang kudus, sehingga kita
boleh menghadap Dia lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini semuanya karena
kasih karunia Tuhan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan di luar
penggembalaan ini juga sidang jemaat Tuhan yang mengikuti Firman Tuhan secara online,
video internet, baik Youtube, Facebook atau media social
lainnya yang dapat digunakan dimanapun saudara berada, kiranya damai sejahtera
dari Sorga memenuhi hati kita sekaliannya untuk memberi satu sukacita dan
Bahagia saat kita menantikan pembukaan rahasia Firman Tuhan di dekat kaki Tuhan.
Tetapi jangan lupa sementara saat mendengarkan Firman
Tuhan, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan supaya nanti Firman
yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Mari kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman
penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kita akan memasuki ayat yang baru berkat yang baru
yaitu Kejadian 43:24.
Kejadian 43:24
(43:24) Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah
Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga
keledai mereka diberinya makan.
Saudara-saudara Yusuf dibawa masuk ke dalam rumah
Yusuf, lalu kepada mereka diberikanlah air, tujuannya: supaya mereka membasuh
kaki.
Kita akan menyelidiki hal membasuh kaki.
Yohanes 13:4-5 -- Perikop: “Yesus membasuh kaki
murid-murid-Nya.”
(13:4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya.
Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, (13:5) kemudian Ia menuangkan air ke
dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu
menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Yesus menanggalkan jubah-Nya dan mengikat
pinggang-Nya, kemudian secepatnya Yesus mengisi basi (bokor) dengan air, lalu
mencuci kaki murid-murid-Nya satu per satu, tidak ada yang dilewati-Nya.
Yohanes
13:6-7
(13:6) Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus
kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" (13:7) Jawab Yesus kepadanya: "Apa
yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan
mengertinya kelak."
Petrus merasa tidak layak ketika Yesus membasuh kakinya.
Intinya, Petrus tidak tahu apa yang sedang Tuhan
perbuat, tetapi kelak Petrus akan mengerti akan hal itu.
Kita juga mengalami hal yang serupa yaitu seringkali
kita tidak mengerti rencana Tuhan, namun sekalipun demikian kita masih tetap
berada di tengah ibadah pelayanan supaya kelak kita akan mengerti rencana
Tuhan. Jangan kita undur dari situ.
Yohanes
13:8
(13:8) Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan
membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku
tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
Yesus memang harus membasuh kaki murid-murid-Nya.
Tujuannya adalah supaya
murid-murid mendapat bagian dalam tubuh Kristus.
Jadi meskipun pekerjaan itu (membasuh kaki
murid-murid) nampak hina dan rendah, namun demi kesatuan tubuh Kristus, Yesus
dengan rela mengerjakannya. Maka, demi kesatuan tubuh Kristus kita juga harus
dengan rela melayani Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan disertai dengan
penyangkalan diri dan kerendahan di hati.
Terkait dengan KESATUAN TUBUH KRISTUS, kita akan
membaca 1 Korintus 12:14.
1 Korintus 12:14 Banyak anggota tetapi satu tubuh
(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota,
tetapi atas banyak anggota.
Tubuh tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas
banyak anggota tubuh.
Misalnya ada kepala kemudian di dalam kepala ada otak
besar, otak kecil, sepasang mata, sepasang telinga, hidung, mulut, dan
seterusnya.
Kemudian dari leher ke bawah ada; dada, tangan, perut,
paha, kaki, dan sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki.
Jadi tubuh memang tidak terdiri dari satu anggota,
tetapi atas banyak anggota.
1 Korintus 12:15
(12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku
bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak
termasuk tubuh?
Pada ayat ini kita melihat ada salah satu dari anggota
tubuh yang merasa rendah diri / tidak percaya diri = Minder.
Rendah diri tidaklah sama dengan rendah hati, berarti
rendah diri adalah suatu kekeliruan.
Sebab kaki berkata; "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh."
Jadi jelas ada salah satu dari anggota tubuh yang merasa rendah diri berarti
tidak percaya diri = minder. Sementara tidak percaya diri (minder) itu dosa.
Jadi kaum muda remaja jangan pernah berpikir minder
itu bukan dosa, karena orang yang minder satu kali kalau dia mempunyai atau
berada di tempat yang tinggi, orang minder akan menjadi satu kehidupan yang
sombong. Dia minder karena dia tidak punya. Itu sebabnya orang rendah diri
(minder) itu dosa.
1 Korintus 12:16
(12:16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku
bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak
termasuk tubuh?
Kemudian pada ayat ini juga, ada anggota tubuh yang
merasa dikesampingkan karena tidak
diposisikan pada bagian yang terdepan, kalau mata memang bagian depan. Itu sebabnya
telinga berkata; “Karena aku bukan
mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak
termasuk tubuh?”
Jadi andai katapun kita tidak berada pada posisi yang terdepan,
kita tinggal back up saja yang berada pada bagian depan. Jadi kita tidak perlu merasa
dikesampingkan (tidak diperhatikan), tidak seperti itu.
Kalau kita merasa dikesampingkan, sampai kapanpun
anggota tubuh yang berbeda-beda itu tidak akan bisa Bersatu. Kalau kehidupan
seseorang dikuasai minder (rendah diri) sampai kapanpun, sampai Tuhan datang
kesatuan tubuh tidak akan mungkin terwujud.
Berjanjilah kepada Tuhan bahwasanya kita adalah salah
satu dari anggota tubuh Kristus, berusaha melepaskan diri dari roh minder dan tidak merasa dikesampingkan karena posisi tidak
berada pada bagian depan, demi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus, inilah mega
proyek Allah.
1 Korintus 12:17
(12:17)
Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata
seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
Sesungguhnya anggota-anggota tubuh tidak perlu:
-
Rendah diri atau
minder.
-
Merasa
dikesampingkan karena tidak berada pada posisi terdepan.
Intinya, demi terwujudnya kesatuan tubuh maka
anggota-anggota tubuh harus menepis …
-
Egosentris atau
kepentingan diri sendiri.
-
Sifat merasa diri
dibutuhkan dan merasa diri penting di tengah-tengah anggota tubuh.
Kita berada di tengah-tengah ibadah pelayanan, berada
di antara anggota tubuh, harus melayani dengan rendah hati sesuai dengan
karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Bekerja sesuai dengan rencana
Tuhan, jangan pernah merasa diri dibutuhkan, jangan pernah merasa diri penting,
dan jangan dikuasai roh egosentris (kepentingan diri sendiri).
Sesungguhnya kita yang membutuhkan Tuhan dan Tuhan
penting bagi kita, maka kita senantiasa berada di dalam rencana Tuhan.
Filipi 2:2-4 -- Perikop: “Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.”
(2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu
jiwa, satu tujuan, (2:3)
dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang
sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap
yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya
sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
Di dalam gereja Tuhan sudah harus memiliki lima hal,
antara lain:
1.
Sehati.
2.
Sepikir.
3.
Satu kasih.
Kalau kasih sumbernya dua nanti ada sekat-sekat itulah
ajaran bilik-bilik, sumber kasih harus dari Tuhan.
4.
Satu jiwa. Kita mengerjakan segala sesuatu di hadapan Tuhan
harus dengan jiwa = menjiwai. Jadi apapun yang kita kerjakan di tengah-tengah
ibadah ini sama-sama kita jiwai.
5.
Satu tujuan. Tujuan akhir dari perjalanan rohani gereja Tuhan
adalah dibawa masuk di dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. Jadi
kaitan dari satu tujuan ini adalah hendaklah gereja Tuhan berada pada kedudukan
(posisi) yang tinggi itulah imamat Rajani karena pada saat pesta nikah Anak
Domba, Yesus tampil sebagai Raja dan suami (imam / pemimpin / imamat Rajani).
Inilah tujuan kita, berarti
untuk sampai kepada tujuan ini maka kita harus menjadi imamt Rajani, harus
melayani Tuhan, sudah harga mati, tidak bisa ditawar-tawar.
Jadi menjadi bagian dari Zangkoor,
itu juga bagian dari imam, jadi bertahan di situ, jangan sampai mundur dari
sana karena merasa tersakiti (dicurangi), bertahan saja.
Kemudian, gereja Tuhan;
-
tidak mencari
kepentingan sendiri. Jadi melayani Tuhan dan berkorban tanpa kepentingan.
-
tidak mencari
puji-pujian yang sia-sia. Berarti melayani Tuhan dan berkorban bukan untuk
mencari puji-pujian yang sia-sia.
Kalau berkorban maka
berkorbanlah sungguh-sungguh, kalau melayani layanilah Tuhan sungguh-sungguh,
bukan karena ada kepentingan, bukan juga untuk mencari puji-pujian yang
sia-sia, nanti puji-pujian datang dari Tuhan, datang dari tempat yang Maha
tinggi, dari tempat yang tersembunyi. Jadi kalau kita mengerjakan sesuatu di
tempat yang tersembunyi nanti Tuhan yang melihat di tempat yang tersembunyi.
Tetapi kalau kita melayani karena ada kepentingan, kita melayani untuk mencari
puji-pujian maka hormat hanya datang dari orang yang melihat, puji-pujian hanya
datang dari orang yang melihat.
Sebaliknya gereja Tuhan harus menganggap orang lain
lebih utama daripada dirinya sendiri.
Syarat untuk melakukan semua hal itu adalah RENDAH
HATI, sebagaimana di dalam perikop: “Nasihat
supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.”
Ternyata kerendahan di hati ini perlu karena ini
merupakan syarat mutlak untuk melakukan semua hal di atas, dan semua itu kita
lakukan supaya terwujudnya kesatuan dari anggota tubuh yang berbeda-beda.
1 Korintus 12:21-22
(12:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan:
"Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada
kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." (12:22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya
paling lemah, yang paling dibutuhkan.
Anggota-anggota tubuh ternyata saling membutuhkan satu dengan yang lain. Kemudian, anggota tubuh
yang nampaknya paling lemah ternyata
adalah anggota tubuh yang paling
dibutuhkan.
Oleh sebab itu, jangan kita merasa penting dan jangan
merasa dibutuhkan. Itu sebabnya seorang pemimpin sidang jemaat tidak boleh
memandang bulu, membedakan satu dengan yang lain, semua jemaat di pemandangan seorang
pemimpin sidang jemaat harus sama, pemimpin sidang jemaat tidak boleh membuat
kasta terhadap sidang jemaat yang dilayani.
1 Korintus 12:23-25
(12:23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut
pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan
terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian
khusus. (12:24) Hal itu tidak
dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita
begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan
penghormatan khusus, (12:25) supaya
jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang
berbeda itu saling memperhatikan.
Demi terwujudnya kesatuan tubuh, maka;
-
Kita berikan penghormatan khusus kepada anggota tubuh yang kurang terhomat.
-
Kita juga harus
memberikan perhatian khusus kepada
anggota tubuh yang kurang elok.
Tujuannya: Supaya jangan terjadi perpecahan dalam
tubuh, namun hendaklah saling memperhatikan satu dengan yang lain.
Singkat kata, perhatian Tuhan tertuju kepada anggota
tubuh yang paling rendah dan hina, itulah KAKI.
Dalam Yohanes 13, Tuhan mencuci kaki dari
murid-murid satu per satu dan tidak ada yang dilewati-Nya.
Jadi ternyata perhatian Tuhan tertuju kepada anggota
tubuh yang paling rendah, anggota tubuh yang paling hina itulah kaki.
Perlu untuk diketahui; karena kita semua adalah
anggota-anggota tubuh Kristus, kita tidak perlu rendah diri / minder / tidak
percaya diri, dan kita tidak perlu merasa dikesampingkan karena tidak diposisikan
pada bagian terdepan, tidak perlu seperti itu, karena ternyata perhatian Tuhan
tertuju pada anggota tubuh yang paling lemah / rendah / hina itulah KAKI. Kalau
orang yang sudah kuat untuk apa diperhatikan karena dia sudah kuat.
Jadi Kembali lagi saya sampaikan; jangan pernah rendah
diri (minder) dan jangan pernah merasa dikesampingkan hanya karena tidak
diposisikan pada bagian terdepan.
Contoh: karena Namanya tidak disebut-sebut lalu merasa
dikesampingkan. Kalaupun dikesampingkan, ternyata perhatian Tuhan tertuju
kepada bagian tubuh yang paling rendah, lemah, dan hina.
Perlu untuk diketahui: Kakilah yang paling mudah
menerima debu yang kotor, menunjukkan begitu banyaknya kekeliruan dan kesalahan
pada kemanusiaan kita ini. Itu sebabnya, manusia digambarkan seperti debu
tanah; hina karena banyaknya kekeliruan, hina karena banyaknya dosa, hina
karena banyaknya pelanggaran, hina karena banyak kesalahan dan
kekeliruan-kekeliruan.
Jadi betul kaki ini bagian tubuh yang paling rendah
dan hina, karena kaki paling mudah menerima debu yang kotor.
Itulah sebabnya Tuhan perlu untuk mencuci kaki
murid-murid-Nya.
Yohanes 13:9-10
(13:9) Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan
hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" (13:10) Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi,
ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia
sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Petrus berharap supaya Tuhan membasuh tangan dan
kepalanya, bukan hanya kakinya saja. Mendengar hal itu, Yesus berkata: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah
membasuh diri lagi selain membasuh kakinya.” Jadi, kalau sudah bersih tidak
perlu lagi mandi selain membasuh kakinya saja.
Jadi yang sudah mandi dalam nama Bapa, Anak, dan Roh
Kudus tidak perlu lagi dibaptis lagi dalam tiga nama tersebut.
Sebenarnya arti
“mandi” di sini adalah mandi air Firman
Tuhan.
Pertanyaan:
Siapa yang perlu dimandikan dua kali?
Imamat 14:1-2, 8-9
(14:1)
TUHAN berfirman kepada Musa: (14:2) "Inilah
yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari
pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam, (14:8)
Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur
seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir.
Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar
kemahnya sendiri tujuh hari lamanya. (14:9)
Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut
kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci,
dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.
Peraturan mandi disini berlaku hanya untuk orang yang
sakit kusta yang sudah dinyatakan sembuh, ia harus mandi dua kali.
-
Mandi pertama:
Itulah yang dimaksud dengan baptisan air.
-
Mandi kedua: Pada
hari yang ketujuh, sesudah orang yang sakit kusta ditahirkan.
Pendeknya, pada akhir zaman (hari terakhir) ini, kita
harus mandi Firman Tuhan, sesudah dibaptis lanjut mandi Firman Tuhan.
Jadi tidak cukup hanya lahir baru (dibaharui), tetapi
harus lanjut mandi Firman Tuhan pada hari ketujuh atau setiap hari sabat itulah
pertemuan-pertemuan ibadah di hari-hari terakhir ini.
Jadi jangan pernah merasa sudah tahir setelah
dibaptis, belum, tetapi harus lanjut mandi air Firman Tuhan.
Sakit kusta berarti hidup dalam kebenaran
diri sendiri atau hidup di dalam segala perbuatan-perbuatan daging yang
jahat.
Efesus 5:26
(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan
memandikannya dengan air dan Firman,
Mandi dengan air dan Firman Tuhan supaya gereja Tuhan
menjadi suci. Kemudian, yang sudah
mandi harus cuci kaki supaya mendapat
bagian dalam anggota tubuh Kristus.
Efesus 5:27
(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di
hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu,
tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Kira-kira kita mandi Firman Tuhan untuk apa? Suci
sendiri? Sempurna sendiri? Tidak mungkin. Kalau salah satu anggota tubuh
terpisah dari tubuh itu merupakan cacat cela, atau kerut atau yang serupa itu. Itu
sebabnya pada ayat 26; yang sudah mandi harus cuci kaki supaya mendapat
bagian dalam tubuh Kristus (sempurna). Sehingga pada ayat 27; Tuhan
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan sempurna,; tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu. Inilah yang disebut dengan tubuh Kristus yang sempurna.
Pendeknya, Firman Tuhan berkuasa mencuci hati kita
yang kotor karena hawa nafsu, selanjutnya melangkah menurut kehendak Allah,
sesuai dengan Firman Allah.
Penyucian terhadap dua kaki tersebut kelak akan
terlaksana pada gereja Tuhan, maka untuk itu diperlukan penyangkalan diri disertai
dengan kerendahan di hati. Tuhan Yesus telah melakukan hal tersebut;
sesudah Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, selanjutnya Yesus melangkah ke
taman Getsemani. Jadi penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati
dimulai dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota.
Yohanes 13:1
(13:1)
Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya
sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama
seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia
mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (13:2) Mereka sedang
makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot,
anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Itu sebabnya saya katakana; Firman Tuhan berkuasa
membasuh hati kita yang kotor karena hawa nafsu, untuk selanjutnya melangkah
menurut kehendak Allah itulah Firman Allah.
Jadi penyucian terhadap kedua kaki akan terlaksana
pada gereja Tuhan, karena itu diperlukan penyangkalan diri dan kerendahan di
hati.
Jadi sesudah membasuh kedua kaki murid-murid
selanjutnya Yesus akan melangkah ke taman Getsemani.
Penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati
itu dimulai dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota sebab Yesus dikhianati
oleh Yudas dimulai dari taman Getsemani; Yudas berkata; “Orang yang akan
kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”
Jadi jelas, penyucian terhadap kedua kaki kelak akan
terlaksana terhadap gereja Tuhan (mendapat bagian dalam tubuh Kristus), itu
sebabnya diperlukan penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati.
Yohanes 13:12
(13:12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan
pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka:
"Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (13:13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu
tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Yesus adalah Tuhan dan Guru, Ia telah
memberikan contoh kepada sidang jemaat, kepada saya dan saudara. Jadi kita
harus mengikuti contoh teladan-Nya.
Jadi sesudah Yesus membasuh kaki murid-murid
selanjutnya Ia melangkahkan kaki-Nya menuju taman Getsemani.
Mengapa kita harus melakukan hal yang sama? Karena
kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Guru, yang sudah mengajar dengan
baik. Jadi gereja Tuhan harus mengalami penyucian ini juga supaya mendapat
bagian dalam tubuh-Nya yang sempurna karena Yesus adalah Tuhan dan guru,
ajaran-Nya benar, tidak ada yang salah.
Jadi Getsemani berbicara tentang penyangkalan diri disertai
dengan kerendahan di hati.
Jadi, arti mencuci kaki adalah penetapan Tuhan atas
gereja Tuhan menjadi anggota tubuh-Nya secara permanen.
Jadi Ketika Yesus mencuci kaki murid-murid itu
merupakan penetapan Tuhan atas kita supaya kita menjadi anggota tubuh-Nya
secara permanen.
Demi kesatuan tubuh ini, Dia tuangkan kasih-Nya kepada
sidang jemaat seperti Tuhan menuangkan air ke dalam bokor seperti itulah Tuhan
menuangkan kasih-Nya demi terwujudnya kesatuan tubuh ini.
Jadi saudara, Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna
adalah Mega proyek Allah, jangan kita anggap kecil mega proyek Allah ini.
Kejadian 43:24
(43:24) Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah
Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka
diberinya makan.
Juga
keledai mereka diberinya makan oleh kepada
rumah Yusuf.
Saudara, malam ini kita
datang menghadap Tuhan lewat Ibadah Kaum Muda Remaja = menguduskan hari sabat.
Di situlah kita menikmati berkat dan kemurahan Tuhan, itulah Firman Allah yang
dibukakan rahasianya, makan bersama-sama.
Keledai merupakan
gambaran dari bangsa Kafir, itu sebabnya dalam Alkitab dikatakan bahwa keledai
harus ditebus. Kalau tidak ditebus maka batang lehernya harus dipatahkan, kalau
tidak mau ditebus bangsa Kafir harus dibinasakan (Keluaran 13:13)
Bukankah kita ini bangsa Kafir, bukankah kita ini
bangsa Indonesia, kita bukan bangsa Israel secara jasmaniah, tetapi kita
menjadi Israel secara rohani karena kemurahan Tuhan.
Singkat kata, bangsa Kafir turut menjadi bagian dari
anggota tubuh Kristus, ini adalah kemurahan karena penebusan yang telah dikerjakan
oleh Yesus, Dialah Anak Domba Allah.
Jadi, keledai harus ditebus oleh Anak Domba Allah di
atas kayu salib. Kalau tidak ditebus batang leher harus dipatahkan /
dibinasakan saja. Maka kalau kita menyadari kita adalah bangsa Kafir maka
seharusnya kita sungguh-sungguh meninggikan korban kristus di Tengah ibadah
pelayanan ini sampai penebusan itu mantap di dalam diri kita. Di dalam
penebusan tidak boleh tersinggung, ibadah yang ditandai darah, tidak boleh
tersinggung, memang pahit rasanya. Tetapi kalau tidak mau dibinasakan saja.
Diantara kita siapa yang mau dibinasakan? Atau siapa yang mau diselamatkan
lewat penebusan Anak Domba? Ya sudah kalau begitu, jangan tersinggung kalau
ibadah ditandai dengan darah karena kita sadar bahwa kita adalah bangsa Kafir,
itulah keledai tadi
Jadi dari sini kita melihat bangsa Kafir turut
mendapat bagian di dalam anggota tubuh Kristus. Kemurahan Tuhan besar kepada
kita bukan?
Kaum muda remaja jangan pernah merasa rugi untuk
berada di tengah ibadah yang ditandai dengan darah-darah, jangan mudah
tersinggung, kalau tidak mau berdarah dipatahkan lehernya, tentu binasa karena
kalau leher dipatahkan maka hubungan antara tubuh dan kepala terputus.
Efesus 3:1-6
(3:1) Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang
dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal
Allah (3:2) -- memang kamu telah
mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan
kepadaku karena kamu, (3:3) yaitu
bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah
kutulis di atas dengan singkat. (3:4)
Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan
rahasia Kristus, (3:5) yang pada
zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi
yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang
kudus, (3:6) yaitu bahwa orang-orang
bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota
tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan bangsa Kafir:
-
Turut
menjadi ahli-ahli waris, mewarisi
tanah air Sorgawi.
-
Turut
menjadi anggota-anggota tubuh yang sempurna, berarti menjadi mempelai wanita Tuhan.
-
Turut
menjadi peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
Sebagaimana pada malam hari ini kita turut menjadi
peserta dalam janji yang diberikan Tuhan kepada kita semua karena kita semua
berada pada gelanggang pertandingan, secara khusus lomba lari demi panggilan
sorgawi -- mahkota kehidupan untuk selama-lamanya. Ini kemurahan, dari mana
kemurahan ini kita peroleh? Dari Kitab Wahyu, Firman Allah yang rahasianya
dibukakan, Firman Allah yang selama ini tersembunyi dari abad ke abad, tetapi
sekarang harta terpendam itu telah dinyatakan kepada kita. Dan sekarang kita
bersukacita karena Tuhan sudah menyatakan hal ini dengan gamblang kepada kita
semua. Maka kita tidak perlu ragu lagi dalam pengikutan kita kepada Tuhan,
tidak perlu ragu lagi untuk menyerahkan diri kita kepada Tuhan, tidak perlu
ragu lagi untuk melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan walaupun ditandai
dengan darah-darah, menjadi korban sembelihan di tengah ibadah pelayanan, tidak
perlu ragu.
Efesus 2:15-16
(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah
membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan
keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu
mengadakan damai sejahtera, (2:16) dan
untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib,
dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
Oleh karena darah salib Ia telah membatalkan hukum
Taurat, sehingga Kafir dan Israel menjadi satu itulah yang disebut tubuh
Kristus yang sempurna.
Hukum Taurat à Tembok pemisah antara Kafir dan Israel sebab hukum
taurat ada peraturan dan ketentuannya, sementara bangsa Kafir tidak memiliki
hukum taurat. Maka kalau peraturan dari hukum taurat ini ditetapkan, bangsa
Kafir binasa karena bangsa Kafir adalah orang yang tidak bersunat. Tetapi
bersunat atau tidak bersunat, itu tidaklah penting (1 Korintus 7:19) karena
Tuhan telah mati di atas kayu salib untuk memperdamaikan (mempersatukan) Kafir
dan Israel, menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 2:17
(2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu
yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
Yesus datang untuk memberikan damai sejahtera kepada
dua pihak yaitu yang jauh maupun yang dekat.
-
Yang jauh à Bangsa Kafir/orang-orang
yang bukan Yahudi.
-
Yang dekat à Bangsa Israel
atau bangsa pilihan.
Inilah nubuatan dari Kejadian 43:24.
Sebagai bangsa Kafir kita patut bersyukur kepada Tuhan
karena Dia telah merobohkan tembok pemisah itulah hukum taurat dengan segala
ketentuannya, Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS
KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt.
Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment