KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Monday, March 24, 2025

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 MARET 2024

 



IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 22 MARET 2024

 

STUDY YUSUF

 

Subtema: MEMBASUH KAKI & MEMBERI MAKAN KELEDAI

 

Shalom.

Salam sejahtera di dalam kasih-Nya Tuhan Yesus Kristus yang telah menghimpunkan kita di atas gunung Tuhan yang kudus, sehingga kita boleh menghadap Dia lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini semuanya karena kasih karunia Tuhan.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan di luar penggembalaan ini juga sidang jemaat Tuhan yang mengikuti Firman Tuhan secara online, video internet, baik Youtube, Facebook atau media social lainnya yang dapat digunakan dimanapun saudara berada, kiranya damai sejahtera dari Sorga memenuhi hati kita sekaliannya untuk memberi satu sukacita dan Bahagia saat kita menantikan pembukaan rahasia Firman Tuhan di dekat kaki Tuhan.

Tetapi jangan lupa sementara saat mendengarkan Firman Tuhan, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan Tuhan supaya nanti Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.

 

Mari kita sambut STUDY YUSUF sebagai Firman penggembalaan Ibadah Kaum Muda Remaja.

Kita akan memasuki ayat yang baru berkat yang baru yaitu Kejadian 43:24.

Kejadian 43:24

(43:24) Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka diberinya makan.

 

Saudara-saudara Yusuf dibawa masuk ke dalam rumah Yusuf, lalu kepada mereka diberikanlah air, tujuannya: supaya mereka membasuh kaki.

 

Kita akan menyelidiki hal membasuh kaki.

Yohanes 13:4-5 -- Perikop: “Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya.”

(13:4) Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya, (13:5) kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.

 

Yesus menanggalkan jubah-Nya dan mengikat pinggang-Nya, kemudian secepatnya Yesus mengisi basi (bokor) dengan air, lalu mencuci kaki murid-murid-Nya satu per satu, tidak ada yang dilewati-Nya.

 

Yohanes                13:6-7

(13:6) Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?" (13:7) Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."

 

Petrus merasa tidak layak ketika Yesus membasuh kakinya.

Intinya, Petrus tidak tahu apa yang sedang Tuhan perbuat, tetapi kelak Petrus akan mengerti akan hal itu.

 

Kita juga mengalami hal yang serupa yaitu seringkali kita tidak mengerti rencana Tuhan, namun sekalipun demikian kita masih tetap berada di tengah ibadah pelayanan supaya kelak kita akan mengerti rencana Tuhan. Jangan kita undur dari situ.

 

Yohanes                13:8

(13:8) Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."

 

Yesus memang harus membasuh kaki murid-murid-Nya.

Tujuannya adalah supaya murid-murid mendapat bagian dalam tubuh Kristus.

 

Jadi meskipun pekerjaan itu (membasuh kaki murid-murid) nampak hina dan rendah, namun demi kesatuan tubuh Kristus, Yesus dengan rela mengerjakannya. Maka, demi kesatuan tubuh Kristus kita juga harus dengan rela melayani Tuhan, melayani pekerjaan Tuhan disertai dengan penyangkalan diri dan kerendahan di hati.

 

Terkait dengan KESATUAN TUBUH KRISTUS, kita akan membaca 1 Korintus 12:14.

1 Korintus 12:14 Banyak anggota tetapi satu tubuh

(12:14) Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

 

Tubuh tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota tubuh.

Misalnya ada kepala kemudian di dalam kepala ada otak besar, otak kecil, sepasang mata, sepasang telinga, hidung, mulut, dan seterusnya.

Kemudian dari leher ke bawah ada; dada, tangan, perut, paha, kaki, dan sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki.

Jadi tubuh memang tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.

 

1 Korintus 12:15

(12:15) Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

 

Pada ayat ini kita melihat ada salah satu dari anggota tubuh yang merasa rendah diri / tidak percaya diri = Minder.

Rendah diri tidaklah sama dengan rendah hati, berarti rendah diri adalah suatu kekeliruan.

Sebab kaki berkata; "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh." Jadi jelas ada salah satu dari anggota tubuh yang merasa rendah diri berarti tidak percaya diri = minder. Sementara tidak percaya diri (minder) itu dosa.

Jadi kaum muda remaja jangan pernah berpikir minder itu bukan dosa, karena orang yang minder satu kali kalau dia mempunyai atau berada di tempat yang tinggi, orang minder akan menjadi satu kehidupan yang sombong. Dia minder karena dia tidak punya. Itu sebabnya orang rendah diri (minder) itu dosa.

 

1 Korintus 12:16

(12:16) Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?

 

Kemudian pada ayat ini juga, ada anggota tubuh yang merasa dikesampingkan karena tidak diposisikan pada bagian yang terdepan, kalau mata memang bagian depan. Itu sebabnya telinga berkata; “Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?”

Jadi andai katapun kita tidak berada pada posisi yang terdepan, kita tinggal back up saja yang berada pada bagian depan. Jadi kita tidak perlu merasa dikesampingkan (tidak diperhatikan), tidak seperti itu.

Kalau kita merasa dikesampingkan, sampai kapanpun anggota tubuh yang berbeda-beda itu tidak akan bisa Bersatu. Kalau kehidupan seseorang dikuasai minder (rendah diri) sampai kapanpun, sampai Tuhan datang kesatuan tubuh tidak akan mungkin terwujud.

Berjanjilah kepada Tuhan bahwasanya kita adalah salah satu dari anggota tubuh Kristus, berusaha melepaskan diri dari roh minder dan tidak merasa dikesampingkan karena posisi tidak berada pada bagian depan, demi terwujudnya kesatuan tubuh Kristus, inilah mega proyek Allah.

 

1 Korintus 12:17

(12:17) Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?

 

Sesungguhnya anggota-anggota tubuh tidak perlu:

-          Rendah diri atau minder.

-          Merasa dikesampingkan karena tidak berada pada posisi terdepan.

Intinya, demi terwujudnya kesatuan tubuh maka anggota-anggota tubuh harus menepis …

-          Egosentris atau kepentingan diri sendiri.

-          Sifat merasa diri dibutuhkan dan merasa diri penting di tengah-tengah anggota tubuh.

 

Kita berada di tengah-tengah ibadah pelayanan, berada di antara anggota tubuh, harus melayani dengan rendah hati sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El Kudus. Bekerja sesuai dengan rencana Tuhan, jangan pernah merasa diri dibutuhkan, jangan pernah merasa diri penting, dan jangan dikuasai roh egosentris (kepentingan diri sendiri).

Sesungguhnya kita yang membutuhkan Tuhan dan Tuhan penting bagi kita, maka kita senantiasa berada di dalam rencana Tuhan.

 

Filipi 2:2-4 -- Perikop: “Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.”

(2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, (2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

 

Di dalam gereja Tuhan sudah harus memiliki lima hal, antara lain:

1.       Sehati.

2.       Sepikir.

3.       Satu kasih. Kalau kasih sumbernya dua nanti ada sekat-sekat itulah ajaran bilik-bilik, sumber kasih harus dari Tuhan.

4.       Satu jiwa. Kita mengerjakan segala sesuatu di hadapan Tuhan harus dengan jiwa = menjiwai. Jadi apapun yang kita kerjakan di tengah-tengah ibadah ini sama-sama kita jiwai.

5.       Satu tujuan. Tujuan akhir dari perjalanan rohani gereja Tuhan adalah dibawa masuk di dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. Jadi kaitan dari satu tujuan ini adalah hendaklah gereja Tuhan berada pada kedudukan (posisi) yang tinggi itulah imamat Rajani karena pada saat pesta nikah Anak Domba, Yesus tampil sebagai Raja dan suami (imam / pemimpin / imamat Rajani).

Inilah tujuan kita, berarti untuk sampai kepada tujuan ini maka kita harus menjadi imamt Rajani, harus melayani Tuhan, sudah harga mati, tidak bisa ditawar-tawar.

Jadi menjadi bagian dari Zangkoor, itu juga bagian dari imam, jadi bertahan di situ, jangan sampai mundur dari sana karena merasa tersakiti (dicurangi), bertahan saja.

 

Kemudian, gereja Tuhan;

-          tidak mencari kepentingan sendiri. Jadi melayani Tuhan dan berkorban tanpa kepentingan.

-          tidak mencari puji-pujian yang sia-sia. Berarti melayani Tuhan dan berkorban bukan untuk mencari puji-pujian yang sia-sia.

 

Kalau berkorban maka berkorbanlah sungguh-sungguh, kalau melayani layanilah Tuhan sungguh-sungguh, bukan karena ada kepentingan, bukan juga untuk mencari puji-pujian yang sia-sia, nanti puji-pujian datang dari Tuhan, datang dari tempat yang Maha tinggi, dari tempat yang tersembunyi. Jadi kalau kita mengerjakan sesuatu di tempat yang tersembunyi nanti Tuhan yang melihat di tempat yang tersembunyi. Tetapi kalau kita melayani karena ada kepentingan, kita melayani untuk mencari puji-pujian maka hormat hanya datang dari orang yang melihat, puji-pujian hanya datang dari orang yang melihat.

 

Sebaliknya gereja Tuhan harus menganggap orang lain lebih utama daripada dirinya sendiri.

Syarat untuk melakukan semua hal itu adalah RENDAH HATI, sebagaimana di dalam perikop: Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus.”

Ternyata kerendahan di hati ini perlu karena ini merupakan syarat mutlak untuk melakukan semua hal di atas, dan semua itu kita lakukan supaya terwujudnya kesatuan dari anggota tubuh yang berbeda-beda.

 

1 Korintus 12:21-22

(12:21) Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." (12:22) Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.

 

Anggota-anggota tubuh ternyata saling membutuhkan satu dengan yang lain. Kemudian, anggota tubuh yang nampaknya paling lemah ternyata adalah anggota tubuh yang paling dibutuhkan.

Oleh sebab itu, jangan kita merasa penting dan jangan merasa dibutuhkan. Itu sebabnya seorang pemimpin sidang jemaat tidak boleh memandang bulu, membedakan satu dengan yang lain, semua jemaat di pemandangan seorang pemimpin sidang jemaat harus sama, pemimpin sidang jemaat tidak boleh membuat kasta terhadap sidang jemaat yang dilayani.

 

1 Korintus 12:23-25

(12:23) Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus. (12:24) Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, (12:25) supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.

 

Demi terwujudnya kesatuan tubuh, maka;

-          Kita berikan penghormatan khusus kepada anggota tubuh yang kurang terhomat.

-          Kita juga harus memberikan perhatian khusus kepada anggota tubuh yang kurang elok.

Tujuannya: Supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, namun hendaklah saling memperhatikan satu dengan yang lain.

Singkat kata, perhatian Tuhan tertuju kepada anggota tubuh yang paling rendah dan hina, itulah KAKI.

 

Dalam Yohanes 13, Tuhan mencuci kaki dari murid-murid satu per satu dan tidak ada yang dilewati-Nya.

Jadi ternyata perhatian Tuhan tertuju kepada anggota tubuh yang paling rendah, anggota tubuh yang paling hina itulah kaki.

 

Perlu untuk diketahui; karena kita semua adalah anggota-anggota tubuh Kristus, kita tidak perlu rendah diri / minder / tidak percaya diri, dan kita tidak perlu merasa dikesampingkan karena tidak diposisikan pada bagian terdepan, tidak perlu seperti itu, karena ternyata perhatian Tuhan tertuju pada anggota tubuh yang paling lemah / rendah / hina itulah KAKI. Kalau orang yang sudah kuat untuk apa diperhatikan karena dia sudah kuat.

 

Jadi Kembali lagi saya sampaikan; jangan pernah rendah diri (minder) dan jangan pernah merasa dikesampingkan hanya karena tidak diposisikan pada bagian terdepan.

Contoh: karena Namanya tidak disebut-sebut lalu merasa dikesampingkan. Kalaupun dikesampingkan, ternyata perhatian Tuhan tertuju kepada bagian tubuh yang paling rendah, lemah, dan hina.

 

Perlu untuk diketahui: Kakilah yang paling mudah menerima debu yang kotor, menunjukkan begitu banyaknya kekeliruan dan kesalahan pada kemanusiaan kita ini. Itu sebabnya, manusia digambarkan seperti debu tanah; hina karena banyaknya kekeliruan, hina karena banyaknya dosa, hina karena banyaknya pelanggaran, hina karena banyak kesalahan dan kekeliruan-kekeliruan.

Jadi betul kaki ini bagian tubuh yang paling rendah dan hina, karena kaki paling mudah menerima debu yang kotor.

Itulah sebabnya Tuhan perlu untuk mencuci kaki murid-murid-Nya.

 

Yohanes 13:9-10

(13:9) Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" (13:10) Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

 

Petrus berharap supaya Tuhan membasuh tangan dan kepalanya, bukan hanya kakinya saja. Mendengar hal itu, Yesus berkata: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya.” Jadi, kalau sudah bersih tidak perlu lagi mandi selain membasuh kakinya saja.

Jadi yang sudah mandi dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus tidak perlu lagi dibaptis lagi dalam tiga nama tersebut.

 

Sebenarnya arti “mandi” di sini adalah mandi air Firman Tuhan.

 

Pertanyaan: Siapa yang perlu dimandikan dua kali?

Imamat 14:1-2, 8-9

(14:1) TUHAN berfirman kepada Musa: (14:2) "Inilah yang harus menjadi hukum tentang orang yang sakit kusta pada hari pentahirannya: ia harus dibawa kepada imam, (14:8) Orang yang akan ditahirkan itu haruslah mencuci pakaiannya, mencukur seluruh rambutnya dan membasuh tubuhnya dengan air, maka ia menjadi tahir. Sesudah itu ia boleh masuk ke dalam perkemahan, tetapi harus tinggal di luar kemahnya sendiri tujuh hari lamanya. (14:9) Maka pada hari yang ketujuh ia harus mencukur seluruh rambutnya: rambut kepala, janggut, alis, bahkan segala bulunya harus dicukur, pakaiannya dicuci, dan tubuhnya dibasuh dengan air; maka ia menjadi tahir.

 

Peraturan mandi disini berlaku hanya untuk orang yang sakit kusta yang sudah dinyatakan sembuh, ia harus mandi dua kali.

-          Mandi pertama: Itulah yang dimaksud dengan baptisan air.

-          Mandi kedua: Pada hari yang ketujuh, sesudah orang yang sakit kusta ditahirkan.

 

Pendeknya, pada akhir zaman (hari terakhir) ini, kita harus mandi Firman Tuhan, sesudah dibaptis lanjut mandi Firman Tuhan.

Jadi tidak cukup hanya lahir baru (dibaharui), tetapi harus lanjut mandi Firman Tuhan pada hari ketujuh atau setiap hari sabat itulah pertemuan-pertemuan ibadah di hari-hari terakhir ini.

Jadi jangan pernah merasa sudah tahir setelah dibaptis, belum, tetapi harus lanjut mandi air Firman Tuhan.

Sakit kusta berarti hidup dalam kebenaran diri sendiri atau hidup di dalam segala perbuatan-perbuatan daging yang jahat.

 

Efesus 5:26

(5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan Firman,

Mandi dengan air dan Firman Tuhan supaya gereja Tuhan menjadi suci. Kemudian, yang sudah mandi harus cuci kaki supaya mendapat bagian dalam anggota tubuh Kristus.

 

Efesus 5:27

(5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

Kira-kira kita mandi Firman Tuhan untuk apa? Suci sendiri? Sempurna sendiri? Tidak mungkin. Kalau salah satu anggota tubuh terpisah dari tubuh itu merupakan cacat cela, atau kerut atau yang serupa itu. Itu sebabnya pada ayat 26; yang sudah mandi harus cuci kaki supaya mendapat bagian dalam tubuh Kristus (sempurna). Sehingga pada ayat 27; Tuhan menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan sempurna,; tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu. Inilah yang disebut dengan tubuh Kristus yang sempurna.

 

Pendeknya, Firman Tuhan berkuasa mencuci hati kita yang kotor karena hawa nafsu, selanjutnya melangkah menurut kehendak Allah, sesuai dengan Firman Allah.

 

Penyucian terhadap dua kaki tersebut kelak akan terlaksana pada gereja Tuhan, maka untuk itu diperlukan penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati. Tuhan Yesus telah melakukan hal tersebut; sesudah Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya, selanjutnya Yesus melangkah ke taman Getsemani. Jadi penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati dimulai dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota.

 

Yohanes 13:1

(13:1) Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. (13:2) Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.

 

Itu sebabnya saya katakana; Firman Tuhan berkuasa membasuh hati kita yang kotor karena hawa nafsu, untuk selanjutnya melangkah menurut kehendak Allah itulah Firman Allah.

Jadi penyucian terhadap kedua kaki akan terlaksana pada gereja Tuhan, karena itu diperlukan penyangkalan diri dan kerendahan di hati.

Jadi sesudah membasuh kedua kaki murid-murid selanjutnya Yesus akan melangkah ke taman Getsemani.

Penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati itu dimulai dari taman Getsemani sampai ke bukit Golgota sebab Yesus dikhianati oleh Yudas dimulai dari taman Getsemani; Yudas berkata; “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”

Jadi jelas, penyucian terhadap kedua kaki kelak akan terlaksana terhadap gereja Tuhan (mendapat bagian dalam tubuh Kristus), itu sebabnya diperlukan penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati.

 

Yohanes 13:12

(13:12) Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? (13:13) Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

 

Yesus adalah Tuhan dan Guru, Ia telah memberikan contoh kepada sidang jemaat, kepada saya dan saudara. Jadi kita harus mengikuti contoh teladan-Nya.

 

Jadi sesudah Yesus membasuh kaki murid-murid selanjutnya Ia melangkahkan kaki-Nya menuju taman Getsemani.

Mengapa kita harus melakukan hal yang sama? Karena kita mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Guru, yang sudah mengajar dengan baik. Jadi gereja Tuhan harus mengalami penyucian ini juga supaya mendapat bagian dalam tubuh-Nya yang sempurna karena Yesus adalah Tuhan dan guru, ajaran-Nya benar, tidak ada yang salah.

 

Jadi Getsemani berbicara tentang penyangkalan diri disertai dengan kerendahan di hati.

Jadi, arti mencuci kaki adalah penetapan Tuhan atas gereja Tuhan menjadi anggota tubuh-Nya secara permanen.

Jadi Ketika Yesus mencuci kaki murid-murid itu merupakan penetapan Tuhan atas kita supaya kita menjadi anggota tubuh-Nya secara permanen.

Demi kesatuan tubuh ini, Dia tuangkan kasih-Nya kepada sidang jemaat seperti Tuhan menuangkan air ke dalam bokor seperti itulah Tuhan menuangkan kasih-Nya demi terwujudnya kesatuan tubuh ini.

Jadi saudara, Pembangunan tubuh Kristus yang sempurna adalah Mega proyek Allah, jangan kita anggap kecil mega proyek Allah ini.

 

Kejadian 43:24

(43:24) Setelah orang itu membawa mereka ke dalam rumah Yusuf, diberikannyalah air, supaya mereka membasuh kaki; juga keledai mereka diberinya makan.

 

Juga keledai mereka diberinya makan oleh kepada rumah Yusuf.

Saudara, malam ini kita datang menghadap Tuhan lewat Ibadah Kaum Muda Remaja = menguduskan hari sabat. Di situlah kita menikmati berkat dan kemurahan Tuhan, itulah Firman Allah yang dibukakan rahasianya, makan bersama-sama.

Keledai merupakan gambaran dari bangsa Kafir, itu sebabnya dalam Alkitab dikatakan bahwa keledai harus ditebus. Kalau tidak ditebus maka batang lehernya harus dipatahkan, kalau tidak mau ditebus bangsa Kafir harus dibinasakan (Keluaran 13:13)

Bukankah kita ini bangsa Kafir, bukankah kita ini bangsa Indonesia, kita bukan bangsa Israel secara jasmaniah, tetapi kita menjadi Israel secara rohani karena kemurahan Tuhan.

 

Singkat kata, bangsa Kafir turut menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus, ini adalah kemurahan karena penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus, Dialah Anak Domba Allah.

Jadi, keledai harus ditebus oleh Anak Domba Allah di atas kayu salib. Kalau tidak ditebus batang leher harus dipatahkan / dibinasakan saja. Maka kalau kita menyadari kita adalah bangsa Kafir maka seharusnya kita sungguh-sungguh meninggikan korban kristus di Tengah ibadah pelayanan ini sampai penebusan itu mantap di dalam diri kita. Di dalam penebusan tidak boleh tersinggung, ibadah yang ditandai darah, tidak boleh tersinggung, memang pahit rasanya. Tetapi kalau tidak mau dibinasakan saja. Diantara kita siapa yang mau dibinasakan? Atau siapa yang mau diselamatkan lewat penebusan Anak Domba? Ya sudah kalau begitu, jangan tersinggung kalau ibadah ditandai dengan darah karena kita sadar bahwa kita adalah bangsa Kafir, itulah keledai tadi

Jadi dari sini kita melihat bangsa Kafir turut mendapat bagian di dalam anggota tubuh Kristus. Kemurahan Tuhan besar kepada kita bukan?

Kaum muda remaja jangan pernah merasa rugi untuk berada di tengah ibadah yang ditandai dengan darah-darah, jangan mudah tersinggung, kalau tidak mau berdarah dipatahkan lehernya, tentu binasa karena kalau leher dipatahkan maka hubungan antara tubuh dan kepala terputus.

 

Efesus 3:1-6

(3:1) Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah (3:2) -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, (3:3) yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. (3:4) Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, (3:5) yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, (3:6) yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

 

Oleh karena kemurahan hati Tuhan bangsa Kafir:

-          Turut menjadi ahli-ahli waris, mewarisi tanah air Sorgawi.

-          Turut menjadi anggota-anggota tubuh yang sempurna, berarti menjadi mempelai wanita Tuhan.

-          Turut menjadi peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.

Sebagaimana pada malam hari ini kita turut menjadi peserta dalam janji yang diberikan Tuhan kepada kita semua karena kita semua berada pada gelanggang pertandingan, secara khusus lomba lari demi panggilan sorgawi -- mahkota kehidupan untuk selama-lamanya. Ini kemurahan, dari mana kemurahan ini kita peroleh? Dari Kitab Wahyu, Firman Allah yang rahasianya dibukakan, Firman Allah yang selama ini tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang harta terpendam itu telah dinyatakan kepada kita. Dan sekarang kita bersukacita karena Tuhan sudah menyatakan hal ini dengan gamblang kepada kita semua. Maka kita tidak perlu ragu lagi dalam pengikutan kita kepada Tuhan, tidak perlu ragu lagi untuk menyerahkan diri kita kepada Tuhan, tidak perlu ragu lagi untuk melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan walaupun ditandai dengan darah-darah, menjadi korban sembelihan di tengah ibadah pelayanan, tidak perlu ragu.

 

Efesus 2:15-16

(2:15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.

 

Oleh karena darah salib Ia telah membatalkan hukum Taurat, sehingga Kafir dan Israel menjadi satu itulah yang disebut tubuh Kristus yang sempurna.

Hukum Taurat à Tembok pemisah antara Kafir dan Israel sebab hukum taurat ada peraturan dan ketentuannya, sementara bangsa Kafir tidak memiliki hukum taurat. Maka kalau peraturan dari hukum taurat ini ditetapkan, bangsa Kafir binasa karena bangsa Kafir adalah orang yang tidak bersunat. Tetapi bersunat atau tidak bersunat, itu tidaklah penting (1 Korintus 7:19) karena Tuhan telah mati di atas kayu salib untuk memperdamaikan (mempersatukan) Kafir dan Israel, menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna.

 

Efesus 2:17

(2:17) Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",

Yesus datang untuk memberikan damai sejahtera kepada dua pihak yaitu yang jauh maupun yang dekat.

-        Yang jauh à Bangsa Kafir/orang-orang yang bukan Yahudi.

-        Yang dekat à Bangsa Israel atau bangsa pilihan.

Inilah nubuatan dari Kejadian 43:24.

Sebagai bangsa Kafir kita patut bersyukur kepada Tuhan karena Dia telah merobohkan tembok pemisah itulah hukum taurat dengan segala ketentuannya, Amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment