KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Saturday, March 1, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 FEBRUARI 2025

 

 


 

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 27 FEBRUARI 2025

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 11)

 

Subtema: SERIGALA MELOMPAT TEMBOK

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita semua dihimpunkan oleh TUHAN di atas gunung TUHAN yang kudus, sehingga kita boleh datang menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

 

Saya juga tidak lupa menyapa saudara-saudari Bapak/ibu terkasih yang turut bergabung lewat online, lewat live streaming, lewat video internet, baik dari YouTube, Facebook, atau dari media sosial lainnya yang dapat diakses. Selanjutnya dari tempat ini doa dan harapan kami, kiranya damai sejahtera turun diantara kita, memberi damai sejahtera, memberi sukacita dan kita boleh merasakan satu kebahagiaan untuk mendengarkan firman TUHAN di ujung kaki salib TUHAN.

 

Mari secepatnya kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalam Alkitab diserati dengan perjamuan suci.

 

Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

Yehuda berkhianat dan perbuatan keji di lakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab..

-          Yehuda menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

-          Telah menjadi suami anak perempuan Allah asing.

Peristiwa tersebut ditulis dengan jelas oleh nabi-nabi TUHAN, secara khusus ditulis di dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.

 

Sekarang kita masih membahas tentang:

YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.

Mari kita baca Nehemia 13:23.

 

Nehemia 13:23

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.

 

Orang-orang Yehuda tidak menikah dengan sesama bangsanya sendiri, tetapi mereka justru memperistri perempuan-perempuan di luar bangsanya, yaitu:

-          Perempuan-perempuan Asdod.

-          Perempuan-perempuan Amon. 

-          Perempuan-perempuan Moab.

Pendeknya; orang-orang Yahudi menikah dengan anak perempuan “allah asing”, disebutlah itu kawin campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang. Hal ini dilihat dan diketahui langsung oleh Nabi Nehemia.

 

2 Korintus 6:14 - - -  Perikop: Jangan ada lagi noda kekafiran

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

 

Apabila orang-orang yang percaya kepada Allah Israel menikah dengan orang yang tidak percaya disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang/kawin campur.

-          Orang-orang yang percaya → Anak-anak Allah yang senantiasa berbakti kepada Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, itulah Allah yang hidup.

-          Orang-orang yang tidak percaya → Anak perempuan Allah asing yang hidup dalam penyembahan berhala.

 

Sebenarnya nikah campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang DILARANG KERAS OLEH TUHAN, sekali-kali hal itu tidak diizinkan bahkan tidak direstui oleh TUHAN.

Sebagai tambahan, sebelum kita membaca ayat berikutnya, saya berpesan kepada pemuda; carilah pasangan yang seimbang, jangan menikah dengan anak perempuan allah asing, yang hidup dalam penyembahan berhala, walaupun dia orang kristen. Jadi kalau calon pasangan mu itu tidak mau untuk tergembala, apalagi tidak mau melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN jangan menikah, nanti nikahmu itu susah. Orang yang terikat dengan berhala, pengertiannya terlalu dalam dengan berhala itu sendiri, maka ketika engkau sebagai pemuda memberi pengertian tentang penyembahan yang benar kepada Allah yang hidup, sulit bagi dia. Misalnya; seringkali orang dunia berkata; kalau saya tidak bekerja bagaimana saya membayar ini dan itu, bayar anak sekolah, macam-macam, karena sesungguhnya hidupnya terikat dengan berhala-berhala di bumi ini.

 

Demikian juga pemudi kalau engkau mencari pasangan, carilah seorang laki-laki yang bisa menjadi imam. Imam berarti kepala (pemimpin). Pemimpin itu berarti menjadi pelayan, bukan menjadi diktator. Jangan karena menjadi seorang pemimpin, perilaku menjadi seperti diktator, tetapi yang benar pemimpin itu harus menjadi pelayan. Jadi pemudi carilah pemimpin yang mau melayani TUHAN dan mau melayani pekerjaan TUHAN.

Seorang perempuan boleh bangga mendapatkan calon pasangan laki-laki yang rajin bekerja di dunia, tapi lebih bangga lagi seandainya dia lebih-sungguh-sungguh lagi menyerahkan dirinya kepada TUHAN, karena suami seperti ini dapat dipastikan menjadi imam yang baik, pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik adalah seorang pelayan. Yang tua menjadi yang termuda, pemimpin menjadi pelayan. Itu sekedar tambahan saja.

 

Sekarang kita kembali untuk membaca …

Nehemia 13:28-29

(13:28) Seorang dari anak-anak Yoyada bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu. Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku. (13:29) Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.

 

Disini kita melihat, bukan hanya orang awam saja yg menjadi pasangan tidak seimbang atau kawin campur, tetapi ternyata imam juga kawin campur atau menikah dengan anak perempuan allah asing.

 

Yang menjadi menantu Sanbalat disini adalah anak imam besar Yoyada. Sebenarnya imam besar Yoyada ini adalah seorang yang setia kepada Allh, tetapi seorang anak laki-laki daripada Yoyada menjadi menantu daripada Sanbalat.

Pendeknya anak imam besar Yoyada:

-          Telah mencemarkan jabatan imam.

-          Telah merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi (para imam).

 

Terkait PERJANJIAN TUHAN DENGAN LEWI

Bilangan 8:18-19

(8:18) Maka Aku mengambil orang Lewi ganti semua anak sulung yang ada pada orang Israel, (8:19) dan Aku menyerahkan orang Lewi dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepada Harun dan anak-anaknya untuk melakukan segala pekerjaan jabatan bagi orang Israel di Kemah Pertemuan, dan untuk mengadakan pendamaian bagi orang Israel, supaya orang Israel jangan kena tulah apabila mereka mendekat ke tempat kudus."

 

Suku Lewi diangkat oleh TUHAN menjadi anak sulung.

Adapun tugas dari anak sulung adalah;

-          Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN di kemah pertemuan.

-          Mengadakan pendamaian bagi orang Israel.

Berarti kalau seorang imam menikah dengan anak perempuan Allah asing, menikah dengan seorang perempuan yang hidup dalam penyembahan berhala, maka secara otomatis dia tidak akan bisa fokus mengerjakan apa yang dipercayakan oleh TUHAN, dengan lain kata merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi. Jadi, Sanbalat sengaja memberikan anak perempuannya menjadi istri imam; anak laki-laki Imam Yoyada, itu merupakan siasat busuk Sanbalat. Mari kita akan melihat itu di dalam Nehemia 4:1

 

Nehemia 4:1. - - - Perikop: Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan.

(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi.

 

Ketika tembok Yerusalem dibangun kembali:

-          Bangkitalah amarah Sanbalat.

-          Sanbalat sakit hati.

Inikan perlu dicurigai, kenapa saya katakan perlu dicurigai? kalau saya membangun tembok rumah saya, kenapa orang lain harus bangkit amarahnya?  kenapa orang lain harus sakit hati?. Berarti kalau amarah Sanbalat  bangkit dan ia sakit hati, perlu dicurigai, tentu saja ada sesuatu yang tidak beres di dalam dirinya. Mari kita simak seterusnya…

 

Nehemia 4:1b

(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi (4:2) dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"

 

Ketika tembok Yerusalem dibangun, Sanbalat sangat marah dan sakit hati, kemudian dilanjutkan dengan mengolok-olok.

Olok-olok Sanbalat;

-          Apakah mereka memperkokoh sesuatu?

-          Apakah mereka hendak membawa persembahan?

Menunjukan bangsa Israel bangsa yang sangat melarat sekali, karena mereka sedang dibuang ke Babel, maka tentu saja dalam pemikirannya mereka tidak memiliki sesuatu untuk dipersembahkan.

-          Apakah mereka akan selesai dalam sehari?

-          Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?

Hal ini sudah diterangkan pada minggu yang lalu dengan jelas.

 

Nehemia 4:3

(4:3) Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

 

Sesudah Sanbalat mengolok-olok, Tobia yang disamping Sanbalat melanjutkan olok-olok Sanbalat dan berkata: kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

Pendeknya, apabila tembok Yerusalem dibangun kembali itu akan roboh, apabila anjing hutan meloncat dan menyentuhnya. Sedangkan Anjing hutan disebut juga Serigala Nabi–nabi palsu.

 

Mari kita membaca

Yohanes 10:12.

(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Pekerjaan daripada anjing hutan (serigala) ialah: menerkam dan mencerai beraikan domba-domba.

 Jadi kalau tidak ada pagar tembok atau penjaga itulah gembala, maka serigala akan menerkam dan mencerai beraikan domba-domba. Pendeknya, pekerjaan Serigala adalah merusak sistem penggembalaan, sehingga nanti domba-domba menjadi liar dan tidak tergembala.

 

SUASANA LIAR DAN TIDAK TERGEMBALA

Kita baca…

Ayub 39:8-11

(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang? (39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

 

Tanda apabila  domba-domba liar, tidak tergembala:

a.        Ia menertawakan keramaian kota = Mengecilkan ibadah dan pelayanan.

b.       Tidak mendengarkan teriak si penggiring = domba-domba tidak mendengar suara gembala.

Sejauh ini kita semua telah digembalakan oleh Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, tetapi kalau domba sudah menjadi liar, maka dia tidak akan mendengarkan si penggiring. Biarlah hati kita semua mantap tergembala dengan baik, sehingga kita semua menjadi satu kehidupan yang dengar-dengaran.

Kalau domba-domba tergembala pasti mendengar suara gembala, mendengar teriak si penggiring, teguran si penggiring.

c.        Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau = Berada di semua tempat peribadatan sesuai kehendak hatinya, alasanya; mencari yang hijau-hijau, alasanya; beribadah di mana saja sama, karena di sana juga ada firman, disini ada firman. Jadi alasanya rumput hijau, tapi itu dibenarkan oleh TUHAN. Kalau seseorang berada di semua tempat peribadatan, sudah pasti dia tidak tau aturan penggembalaan. Yang TUHAN mau kita ada dalam satu kandang penggembalaan sebagai tempat pembaringan. Di situ aturannya banyak, dan aturan itu harus diikuti oleh domba yang tergembala di tempat dimana ia tergembala. Tetapi kalau ia ada di semua tempat-tempat peribadatan, beribadah sesuka hati, maka aturannya sesuka hatinya, termasuk mengembalikan apa yang menjadi miliknya TUHAN, antara lain: Persembahan persepuluhan dan khusus,  dan juga yang sama dengan persembahan persepuluhan adalah imamat rajani; menjadi pelayan-pelayan TUHAN. Kemudian yang menjadi miliknya TUHAN adalah mempelai wanita TUHAN

 

Jadi yang menjadi miliknya TUHAN itu, antara lain:

-       Kemuliaan TUHAN, itu tidak bisa disentuh.

Sebab itu kita tidak boleh mencuri kemuliaan TUHAN.

-       Imamat rajani dan mempelai wanita TUHAN.

Bagaimana seorang pelayan TUHAN bisa melayani TUHAN dengan aturan yang datang dari Sorga sementara dia berada di semua tempat-tempat peribadatan, bagaimana juga dia menjadi mempelai wanita TUHAN sementara dia tidak dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.

-       Persembahan persepuluhan.

    Itulah keadaan domba-domba bila menjadi liar tidak tergembala.

 

Lanjut kita lihat  ANJING HUTAN (SERIGALA)

Matius 7:15 - - - Perikop: Hal pengajaran yang sesat.

Pengajaran sesat itu datang dari anjing hutan (serigala)

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.

 

Anjing hutan (serigala berbulu domba) itulah nabi-nabi palsu. Sesungguhnya nabi-nabi palsu adalah binatang buas, sebab pekerjaan anjing hutan (serigala berbulu domba) adalah menerkam dan mencerai beraikan domba-domba, jadi merusak sistem penggembalaan yang benar, sehingga domba-domba menjadi liar, tidak tergembala, dicerai beraikan.

 

PRAKTEK MENERKAM DAN MENCERAI BERAIKAN DOMBA-DOMBA

Matius 7:22

(7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?

 

Anjing hutan (serigala berbulu domba) itulah nabi-nabi palsu sibuk mengadakan tiga perkara ajaib, antara lain:

1.        Bernubuat

Bernubuat atau menyampaikan firman Allah (pesan Allah) itu adalah pekerjaan yang baik. Kemudian Ketika mereka bernubuat mereka menyerukan nama TUHAN.

2.        Sibuk mengusir setan.

Pengusiran setan ini juga perlu, supaya orang-orang yang terikat dilepaskan dari ikatan setan. Kemudian ketika mereka mengusir setan, mereka juga mengerjakan demi nama TUHAN

3.        Sibuk mengadakan banyak mujizat.

Karunia semacam ini juga perlu, sehingga orang yang sakit nanti sembuh. Misalnya yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang mati pun bisa dihidupkan kembali, dan seterusnya, dan seterusnya, itu adalah Mukjizat dan itu pun perlu. Dan ketika mereka mengadakan mujizat mereka juga menyerukan nama TUHAN

 

Matius 7:23

(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

 

Namun pada akhirnya, TUHAN akan berterus terang dan berkata kepada nabi-nabi palsu (serigala berbulu domba):

-          Aku tidak pernah mengenal kamu.

TUHAN akan mengenal kita sejauh pengenalan kita kepada TUHAN. Jadi untuk mengukur dan mengetahui, bahwa TUHAN mengenal kita, ukuranya sejauh pengenalan kita kepada TUHAN.

Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran. (Hosea 6:6)

 

TUHAN menyukai, antara lain:

a.        Kasih setia bukan korban sembelihan.

Yang rindu tetap mengasihi TUHAN, setialah kepada TUHAN, jangan seperti perempuan-perempuan yang tidak mengasihi TUHAN tebar pesona, memberi pengharapan kosong, akhirnya si a kecewa, si b kecewa, si c kecewa.

Kalau mempersembahkan korban sembelihan, itu bagus; jiwa hancur; hati patah dan remuk, tapi TUHAN berkata; Aku menyukai kasih setia, bukan korban-korban. Jadi jangan saudara sengaja berkorban tapi tidak setia, itu tidak bagus.

 

b.       Pengenalan akan Allah lebih dari korban-korban bakaran .

Itu sebabnya kalau kita bandingkan dengan pernyataan Rasul Paulus, itulah firman Allah yang diajarkan kepada sidang jemaat di Korintus; Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku. (1 Korintus 13:1-3)

 

Mempersembahkan korban bakaran, membakar dirinya, tapi tidak memiliki kasih, maka korban bakaran tidak memiliki faedah, jangan kan kepada TUHAN, kepada dirinya sendiri tidak ada faedahnya. Itu sebabnya saya kataka; TUHAN mengenal kita sejauh pengenalan kita kepada TUHAN. Maka kalau kita lanjutkan lagi dalam Filipi 3:10-11

 

Filipi 3:10-11

(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

 

Intinya; Rasul Paulus mengenal TUHAN secara pribadi, prosesnya diawali dengan persekutuan dalam penderitaan Kristus, sampai akhirnya menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya; menyatu dengan kematianNya.

Tapi perlu untuk diketahui; kalau kita satu dengan kematian Kristus otomatis kita satu dengan kebangkitanNya, pendeknya dibangkitkan dari antara orang mati.

Jadi jelas, walaupun serigala berbulu domba (nabi-nabi palsu) sibuk bernubuat, sibuk mengusir setan, sibuk mengadakan mujizat, tetapi kalau mereka tidak mengenal TUHAN secara pribadi, maka TUHAN tidak mengenal mereka.

Tadi TUHAN mengenal kita sejauh pengenalan kita kepada TUHAN. Ukuran seorang hamba TUHAN mengenal TUHAN bukan dilihat dari karunia, termasuk karunia mujizat yang diadakannya, sekalipun dia bisa mengadakan banyak mujizat, pengenalan itu tidak boleh diukur dari karunia yang ada. Tetapi lihatlah Rasul Paulus mengenal TUHAN secara pribadi, prosesnya diawali persekutuan dengan penderitaan, menderita sengsara salib sampai menyatu dengan kematianNya. Ingat kalau kita menjadi satu dengan kematianNya, kita juga satu dengan kebangkitanNya, supaya akhirnya kita dibangkitkan dari antara orang mati.

 

Kemudian pada akhir zaman TUHAN juga berkata; Enyahlah daripadaku kamu sekalian pembuat kejahatan.

Pendeknya, nabi-nabi palsu diusir dari kerajaan Sorga. Awalnya memang berada di tengah-tengah kerajaan Sorga, namun pada akhirnya mereka diusir keluar dari kerajaan Sorga, itulah artinya; Enyahlah daripadaku.

 

Bukankah kita saat ini berada di tengah-tengah hadirat TUHAN, bagiakan kita berada dalam kerajaan Sorga sekarang ini?. Tetapi pada akhirnya pada saat TUHAN datang pada kali yang kedua TUHAN berkata kepada nabi-nabi palsu: Enyalah dari padaKu, berarti diusir dari kerajaan Sorga. Awalnya sudah berada di dalam kerajaan Sorga, namun pada akhirnya diusir (dikeluarkan) dari dalam kerajaan Sorga, mengapa? karena mereka adalah pembuat kejahatan.

 

Contoh persamaan kejahatan:

-          Anak sulung.

Dia bertahun-tahun ikut bapaknya, dan bertahun tahun bekerja di ladang bapaknya, tetapi pada akhirnya ia tidak masuk dalam rumah bapaknya, karena dia cemburu, iri hati kepada adeknya. Baru saja adiknya pulang, bapaknya langsung menyambut dia dengan menyembelih lembu sapi, lalu memberikan kepadanya pakaian yang baru, sepatu yang baru, termasuk cincin meterai. Jadi iri juga perbuatan kejahatan, jadi hati-hati dengan iri, dengki, benci, cemburu, dan seterusnya, dan seterusnya, itu adalah pembuat kejahatan.

Pendeknya, tanpa kasih seseorang  tidak dapat mengampuni dan menerima kekurangan orang lain.

-          Lima gadis yang bodoh.

Lima gadis yang bodoh juga ada di tengah-tengah penantian Mempelai Laki-laki, namun mereka tidak membawa minyak persediaan dalam buli-buli, akhirnya mereka ditolak masuk dalam perjamuan kawin anak domba, pintu tertutup bagi mereka.

 

 Matius 25:10

(25:10) Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. (25:11) Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!

 

Awalnya sudah ada di jalur yang benar, awalnya sudah ada di dalam penantian terhadap Mempelai Laki-laki Sorga, buktinya; baik 5 gadis yang bijaksana, maupun 5 gadis yang bodoh sama-sama mempersiapkan pelita, untuk apa? menyongsong mempelai laki-laki Sorga.

 

Matius 25:1

(25:1) "Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki.

 

Jadi sudah ada di jalur penantian, sudah ada di tengah-tengah kerajaan Sorga, mereka tidak membawa minyak persediaan dan mengabaikannya.

Saat ini kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan bagaikan membawa pelita, lalu kemudian kita sibuk dalam ketekunan 3 macam ibadah pokok, sibuk melayani TUHAN, sibuk melayani pekerjaan TUHAN, itu bagaikan membawa minyak persediaan dalam buli-buli. Jadi kalau hanya datang saja beribadah lalu pulang = tidak membawa minyak persediaan, satu kali pelita akan padam di tengah jalan.

Kita semua memang harus membawa pelita, dan pelita harus tetap menyala, dengan syarat, membawa minyak persediaan dalam buli-buli. Kalau hanya datang beribadah, bagaikan membawa pelita; hanya datang beribadah tetapi tidak mengerti pekerjaan TUHAN, datang duduk, selesai beribadah pulang = tidak membawa persediaan minyak dalam buli-buli.

 

Buli-buli disini terbuat dari tabung tanduk. Menjadi tabung itu datangnya dari tanduk, berarti terlebih dahulu ada penyembelihan = ibadah disertai pengorbanan. Datang beribadah bagaikan membawa pelita, tetapi pelita harus tetap harus tetap menyala dengan membawa minyak persediaan dalam tabung. Jadi kita tidak boleh datang beribadah, duduk, lalu pulang, tetapi harus membawa minyak persediaan = ibadah ditandai dengan korban. Memang agak repot membawa pelita, lalu membawa minyak persediaan dalam buli-buli, itulah tabung tanduk, tapi tidak jadi soal supaya pelita tetap bernyala, sebagaimana pujian

 

NR.193 BIAR PELITAKU TETAP BERNYALA

Biar pelitaku tetap bernyala,

Bernyala hingga Engkau kembali

Tolongku tuk bertekun

Menanti kedatangaMu

Biar makin terang saat kau kembali

 

Pelita harus tetap menyala, dan semakin terang saat TUHAN datang kembali sebagai Raja Mempelai Pria sorga, maka syaratnya harus membawa minyak persediaan dalam buli-buli (tabung tanduk), berarti terkait dengan pengorbanan di dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok. Inilah yang tidak didapat dari anak-anak TUHAN; orang kristen karena tidak mengerti Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

 

Jadi kehidupan semacam ini di sebutlah itu pembuat kejahatan. Jadi bukan berarti karena anjing hutan (serigala berbulu domba) itulah nabi-nabi palsu sibuk mengadakan tiga perkara ajaib dan mereka melakukan semuanya itu dengan menyebut nama TUHAN, lalu mereka dikatakan layak masuk sorga, itu bukan menjadi barometer (tolak ukur). Kalau hanya sibuk dengan tiga perkara ajaib,  tersebut tetapi tidak memperhatikan semuanya itu, kemudian tidak mengasihi seperti anak sulung tadi, maka itu juga pembuat kejahatan. Lebih terangnya Matius 7:21.

 

 Matius 7:21

(7:21) Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

 

Bernubuat demi nama TUHAN, mengusir setan demi nama TUHAN, mengadakan banyak mujizat demi nama TUHAN, bukan jaminan sehingga nabi-nabi palsu dikatakan layak untuk masuk dalam kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Allah Bapa, ayat referensinya Matius 26:39, 42.

 

Yesus menderita sengsara bahkan mati di kayu salib, itu bukan kehendak Yesus Anak Allah, tetapi itu adalah kehendak Allah Bapa Bapa. Jadi menyangkal diri, memikul salib, ikut TUHAN dengan sungguh-sungguh, itu adalah kehendak Allah Bapa, itu yang terpenting.

Kalau hanya sibuk mengadakan 3 perbuatan ajaib, tetapi tidak menyangkal diri, tidak memikul salib, tidak mengikut TUHAN, itu adalah pembuat kejahatan. Sementara ketika nabi-nabi palsu mengadakan mujizat-mujizat dan pengusiran setan, tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur sehingga ia dikatakan layak masuk sorga, tetapi untuk layak masuk Sorga jelas karena kehendak Allah, yaitu; menderita sengsara, mati di atas kayu salib, itu kehendak Allah, sehingga oleh kehendak Allah ini nanti kehidupan kita layak masuk dalam kerajaan Sorga, sebagaimana dalam injil Yohanes 6:39.

 

Yohanes 6:39.

(6:39) Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.

 

Oleh karena kehendak Allah kita semua dibangkitkan pada akhir zaman, dengan lain kata tidak ada satupun yang terhilang karena kehendak Allah.

 

Yohanes 6:40

(6:40) Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."

 

Oleh karena kehendak Allah kita memperoleh hidup kekal, itu yang terpenting, bukan karena mujizat kita memperoleh hidup kekal. Biar sejuta kali mujizat terjadi di depan mata, seseorang tidak akan memperoleh hidup kekal karena mujizat itu. Itu sebabnya di atas tadi saya katakan; bernubuat itu perlu, supaya orang tau kebenaran firman Allah, mengusir setan itu perlu supaya orang yang kerasukan setan dilepaskan dari ikatan setan, kemudian mengadakan mujizat itu perlu supaya orang sakit sembuh dari segala jenis penyakit,  akan tetapi janganlah mengabaikan kehendak Allah. 

 

Mari kita lihat lagi pekerjaan dari serigala berbulu domba (nabi-nabi palsu/anjing hutan)

Wahyu 13:11

(13:11) Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

 

Jelas ayat 11 ini berbicara tentang nabi-nabi palsu atau serigala berbulu domba. Lihat pekerjaan selanjutnya sebagai praktek untuk menerkam dan mencerai beraikan domba-domba.

 

Wahyu 13:12

(13:12) Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

 

Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya.

Jadi nanti orang dunia yang menolak TUHAN akan bekerja sama (berkolaborasi) dengan serigala berbulu domba. Hal itu tidak perlu diragukan lagi, karena beberapa tahun yang lalu, mungkin 10 tahun yang lalu ada hamba TUHAN dari Sulawesi Selatan atau tengah, saya tidak tahu, protes dengan pernyataan saya ini; bahawa orang dunia nanti akan bekerja sama dengan nabi-nabi palsu, tapi percayalah itu akan terjadi nanti. Sebab kuasa antikris (binatang pertama yang keluar dari dalam laut) akan dijalankan oleh nabi-nabi palsu di depan matanya.

 

Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

Nabi palsu ini menyebabkan seluruh bumi menyembah binatang pertama (antikris) yang luka prarahnya telah sembuh. Jadi lihatlah, oleh karena serigala berbulu domba itulah nabi-nabi palsu akhirnya banyak orang kristen nanti turut menyembah binatang pertama (antikris.) Jadi justru hamba-hamba TUHAN nanti yang menyebabkan penyembahan kepada anarkis, bukan siapa-siapa.

 

Binatang pertama yang keluar dari dalam laut itu antikris. Lalu binatang pertama ini dikatakan pernah mengalami luka parah, lalu luka parah itu sembuh, itu sebabnya sangat terkait sekali dengan Matius 7:22: Dimana nabi-nabi palsu sibuk mengadakan mujizat kesembuhan, sibuk mengusir setan, tetapi tidak mengajarkan apa yang menjadi kehendak Allah, yaitu; menderita sengsara bahkan mati di kayu salib, tidak diajarkan, yang diajarkan  luka parah disembuhkan.

 

Melihat suasana dimana nabi palsu mengadakan mujizat kesembuhan, akhirnya banyak orang kristen mengikuti antikris (menyembah antikris). Jadi yang menyebabkan orang Kristen menyembah antikris bukan kehendak sendiri, tetapi karena nabi palsu; hamba-hamba TUHAN:

-          Yang sibuk bernubuat, tapi tidak menyampaikan kehendak Allah,

-          Yang sibuk mengusir setan, tapi tidak menyampaikan kehendak Allah,

-          Yang sibuk mengadakan banyak mujizat, tapi tidak menyampaikan kehendak Allah,

akhirnya banyak orang kristen menyembah antikris. Hati-hati…

 

Berarti saudara yang terkasih jangan muak dengan kehendak Allah, lalu berkata; hari-hari dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok; hari-hari salib, itu perkataan bodoh. Memang yang semestinya dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok adalah sengsara salib; kehendak Allah; cawan di dalamnya anggur darah salib, itu yang harus kita minum, dan untuk itu kita harus berkata “ya Bapa”.

 

Wahyu 13:13

(13:13) Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

 

Nabi-nabi palsu:

-          Mengadakan tanda-tanda dahsyat.

-          Menurunkan api dari langit ke bumi di mata semua orang.

Jadi mereka sengaja mengadakan demonstrasi, yaitu mengadakan mujizat, tanda-tanda heran, bahkan menurunkan api dari langit, supaya orang kagum melihat apa yang telah ia kerjakan, orang kagum dan dia menghimpunkan sebanyak-banyaknya jiwa demi mengumpulkan pundi-pundi, memperkaya diri sendiri. Tambah banyak jiwa tidak dipungkiri kolektenya akan bertambah, perpuluhannya, persembahan khususnya, persembahan syukurnya bertambah banyak juga, itu sebabnya dia mengadakan demonstrasi di dalam hal tanda-tanda ajaib tadi. Di dalam hal menurunkan api dari langit harus diperlihatkan ke semua orang, supaya orang takjub, dan orang yang takjub itu akan datang berkerumun ke tempat itu. Inilah akal-akalan anjing hutan (serigala berbulu domba/nabi-nabi palsu), persis seperti perkataan Tobia, jadi Tobia ini adalah gambaran dari nabi-nabi palsu.

Dia berkata; Boleh saja tembok itu dibangun kembali, tetapi apabila anjing (serigala hutan) menyentuhnya robohlah tembok batu mereka itu.

 

Wahyu 13:14

(13:14) Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

 

Jadi tujuan dari nabi-nabi palsu mengadakan tanda-tanda heran dan mujizat-mujizat, pengusiran setan, termasuk juga menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata orang adalah supaya akhirnya orang-orang yang diam di bumi mendirikan patung berhala. Padahal dalam kesempatan Ibadah doa penyembahan; orang yang mendirikan patung berhala, ibadahnya bersifat formalitas, karena patung berhala punya mata tetapi tidak bisa melihat, punya telinga tidak bisa mendengar, punya hidung tetapi tidak dapat mencium, punya mulut tetapi tidak dapat berkata-kata, bahkan kerongkongannya tidak dapat mengeluarkan suara, punya tangan tapi tidak bisa merabah (menjamah) pekerjaan TUHAN, punya kaki tidak bisa mengikuti langkah-langkah TUHAN Yesus Kristus, jadi sifatnya hanya formalitas saja. Wajar saja tadi pada akhirnya TUHAN berkata kepada mereka; enyahlah daripadaku kamu semua pembuat kejahatan, wajar saja TUHAN berkata bahwa nabi palsu adalah pembuat kejahatan.

 

Selanjutnya, tujuan mereka mendirikan patung berhala adalah untuk menghormati antikris yang mengadakan mujizat kesembuhan; luka sembuh. Bukankah kita sudah melihat peristiwa itu pada tahun 2020, dimana gempa bumi terjadi mengguncang seluruh dunia (seantero dunia). Berapa banyak mayat bergelimpangan , berapa ratus ribu jiwa yang mati di seluruh dunia oleh karena gempa bumi yang terjadi. Tetapi lihatlah siasat dari setan; orang yang luka nanti sembuh lewat jus racikan. Kemudian terjadi lagi luka  parah, sembuh lagi, luka parah, sembuh lagi oleh karena jus racikan itu. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

 

Wahyu 13:16-17

(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

 

Selanjutnya oleh karena nabi-nabi palsu banyak orang menerima tanda atau cap meterai antikris. Tanda itu akan ditaruh pada tangan kanan atau pada dahinya.

Jadi yang menyebabkan banyak orang kristen nanti menerima tanda meterai daripada antikris adalah nabi-nabi palsu itu sendiri. Jadi kita harus lebih percaya kepada kehendak Allah, maka kalau TUHAN menggembalakan kita sesuai dengan kehendakNya, semestinya kita bersyukur dan berterima kasih kepada TUHAN, bukan malah sebaliknya kita bersungut-sungut. Jangan kita ngomel, jangan kita bersungut-sungut, jangan menggerutu supaya TUHAN tolong kita oleh kehendakNya.

 

Meterai dari antikris yang akan ditaruh pada tangan kanan atau pada dahi adalah 666, dan itu adalah bilangan binatang, bilangan binatang itu adalah bilangan manusia.

-          6 Pertama tubuh dikuasai daging

-          6 Kedua jiwa dikuasai daging

-          6 Ketiga Roh dikuasai daging

Itu sebabnya TUHAN berkata kepada nabi-nabi palsu sebagai pembuat kejahatan, walaupun mereka sibuk mengadakan tiga perbuatan ajaib, dan semua itu dilakukan dengan menyebut nama TUHAN. Tapi bukan berarti dengan menyebut nama TUHAN mereka lalu masuk dalam kerajaan Sorga. Oleh sebabnya jalan keluarnya malam ini …

 

JALAN KELUAR

Kita kembali baca…

Nehemia 4:4-6

(4:4) Ya, Allah kami, dengarlah bagaimana kami dihina. Balikkanlah cercaan mereka menimpa kepala mereka sendiri dan serahkanlah mereka menjadi jarahan di tanah tempat tawanan. (4:5) Jangan Kaututupi kesalahan mereka, dan dosa mereka jangan Kauhapus dari hadapan-Mu, karena mereka menyakiti hati-Mu dengan sikap mereka terhadap orang-orang yang sedang membangun. (4:6) Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati.

 

Singkat kata Nehemia tetap melanjutkan pembangunan tembok Yerusalem sampai ujung satu dengan ujung yang lain bertemu, selanjutnya mereka berdoa. Kenapa orang bekerja tetapi tidak berdoa? karena pekerjaan yang dia kerjakan tidak di dalam hatinya (pekerjaan itu tidak dijiwai), seandainya pekerjaan yang ia kerjakan itu ada di hatinya, maka ia akan terus bekerja disertai dengan doa.

 

Jalan keluarnya; pekerjaan TUHAN dikerjakan dengan segenap hati (dijiwai). Kalau dia mengerjakan itu dengan segenap hati, pasti dia mengerjakan dengan doa.

 

Nehemia 4:7

(4:7) Ketika Sanbalat dan Tobia serta orang Arab dan orang Amon dan orang Asdod mendengar, bahwa pekerjaan perbaikan tembok Yerusalem maju dan bahwa lobang-lobang tembok mulai tertutup, maka sangat marahlah mereka. (4:8) Mereka semua mengadakan persepakatan bersama untuk memerangi Yerusalem dan mengadakan kekacauan di sana.

 

Singkat kata pembangunan tembok Yerusalem pun terus berlangsung (maju), kemudian lobang-lobang ditutupi oleh Nehemia dan orang-orang yang bekerja bersama dengan dia, sehingga

-          Baik Tobia, maupun Sanbalat dan orang-orang lain yang bersepakat dengan dia sangat marah.

-          Mereka mengadakan persepakatan untuk memerangi Yerusalem

Yang bersepakat disini antara lain: Tobia, Sanbalat , Orang Amon, OrangAram, Orang Asdod dst…

-          Berusaha untuk mengadakan kekacaun.

Tetapi Nehemia tetap bekerja maju terus disertai dengan doa, karena dia mengerjakannya dengan segenap hati.

 

Apakah amarah, apakah  dengan persepakatan, apakah dengan kekacauan yang diadakan lalu pembangunan itu berhenti?

Nehemia 4:9

(4:9) Tetapi kami berdoa kepada Allah kami, dan mengadakan penjagaan terhadap mereka siang dan malam karena sikap mereka.

 

Sikap Nehemia menghadapi Sanbalat, dan Tobia:

-          Tetap berdoa kepada Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub.

-          Mengadakan penjagaan kepada mereka siang dan malam (berjaga-jaga siang dan malam)

Jangan kita berjaga-jaga hanya siang hari saja, tetapi berjaga-jaga pada waktu malam.

 

Kita lanjutkan melihat kata PENJAGAAN ini dalam…

Yohanes 10:11 - - - Perikop: Gembala yang baik.

(10:11) Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; (10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. (10:13) Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

 

Gembala upahan lari ketika serigala datang, pendeknya gembala upahan adalah gembala yang tidak bertanggung jawab, dia bukan pemilik domba-domba. Kalau hanya mencari uang di tengah penggembalaan maka ia bukan gembala domba-domba, dia adalah gembala upahan. Kalau dia gembala domba-domba yang dipercayakan TUHAN dia akan tetap bertanggung jawab, sebagaimana Yesus adalah gembala yang baik, Dia bertanggungjawab, buktinya; Dia menyerahkan nyawaNya, jiwaNya, kepada domba-domba.

 

Jadi disini kita melihat tampil dua penjaga

-          Yang pertama: Yesus adalah penjaga yang baik, karena Dia menyerahkan nyawaNya.

-          Yang kedua; penjaga upahan.

 

Sekalipun Tobia berkata; kalau seekor anjing hutan melompat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka. Yesus adalah gembala yang baik, Dia penjaga yang baik, Dia gunung batu yang teguh, Dia tempat perlindungan kita, tidak mungkin roboh. Yang roboh  itu adalah bilamana yang menjadi penjaga-penjaga adalah gembala upahan atau nabi-nabi palsu yang hanya sibuk mengadakan tiga perkara ajaib, tetapi mengabaikan kehendak Allah. 

 

Ada dua jenis penjagaan:

1.        Yesus gembala yang baik.

2.        Gembala upahan.

Gembala yang baik penjagaannya siang dan malam (Nehemia 4:9).  Dia memperhatikan kehidupan kita siang dan malam, Ia tidak terlelap, ia tidak tertidur.  Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.

Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel. (Mazmur 121:3-4). Berarti kalau tembok dibangun dengan doa akan menjadi penjagaan yang baik bagi kita siang dan malam.

 

Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku (Yohanes 10:14)

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment