WAHYU PASAL 18
Wahyu 18:21
(Seri 3)
Tema: AHLI SENI
Mula pertama mengucap syukur kepada TUHAN dan tentu kita semua berterimakasih, karena rahmat-Nya kita semua dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh malam ini.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, bapak/ibu saudara/saudari yang terkasih, yang turut bergabung lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube, maupun dari Facebook, atau media sosial lainnya yang dapat dipergunakan (diakses). Doa dan harapan kami, kiranya damai sejahtera dari Sorga turun dan memenuhi ruangan ini (hido kita), juga yang mengikuti secara online, untuk memberi satu sukacita dan kebahagiaan saat duduk diam dekat kaki TUHAN dan terus mendengarkan Firman TUHAN Allah yang ajaib.
Marilah kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh
Wahyu 19:21 --- Perikop: “Babel tidak akan bangkit lagi”
(18:21) Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Babel kota besar itu akan dilemparkan dengan keras ke bawah, berarti; ke tempat yang paling rendah dan ia tidak akan ditemukan lagi. Dengan demikian Babel tidak akan bangkit lagi untuk selama-lamanya.
Pendeknya, kebinasaan terjadi di negeri Babel serta segala sesuatu yang ada di dalamnya, antara lain;
Kerajaan / kemuliaan duniawi
Kemewahan-kemewahan, keindahan-keindahan dan kemegahan-kemegahannya
Itu berarti; kesenangan yang berasal dari dunia ini tidak ditemukan lagi. Namun saudara, jauh sebelumnya hal ini telah dinubuatkan nabi Yeremia.
Mari kita menuju kitab Yeremia…
Yeremia 51:24
(51:24) Namun Aku akan membalaskan kepada Babel dan kepada segenap penduduk negeri orang Kasdim segala kejahatan yang telah mereka lakukan terhadap Sion, di depan matamu sendiri, demikianlah firman TUHAN.
Penghukuman terjadi atas negeri Babel, dan penghukuman tersebut merupakan pembalasan dari TUHAN, sebab Babel telah berlaku jahat terhadap Sion. Sion 🡪 sidang mempelai TUHAN (inti mempelai TUHAN
Berarti, dari sini kita bisa melihat, dalam pengikutannya kepada TUHAN, Sion banyak kali ditandai dengan korban (tersakiti) oleh karena kejahatan Babel. Oleh sebab itu, jangan berkecil hati kalau banyak kali tersakiti walaupun bukan karena kesalahan kita. Namun, kalau tersakiti karena kesalahannya; terima saja, itu merupakan cara TUHAN di dalam hal memperhatikan saya dan kita semua.
Kita lebih jauh melihat kejahatan Babel kepada Sion…
Yeremia 51:25
(51:25) Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
Kejahatan Babel kepada Sion terlihat dari tabiat / karakternya. Karakternya disebut sebagai "gunung pemusnah"
Gunung berbicara soal tingkat ibadah yang tertinggi, disebut juga puncak ibadah itulah doa penyembahan. Tetapi, gunung di sini adalah “gunung pemusnah”.
Mari kita lihat “gunung pemusnah” itu di dalam…
Wahyu 17:4 --- Perikop: "Penghakiman atas Babel"
(17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Di tangan Babel ada suatu cawan emas, isinya: kekejian dan kenajisan percabulan.
Cawan emas dari Babel dengan isinya, disebutlah itu "gunung pemusnah."
Jadi Babel membuat suatu tiruan sebagai tandingan, sebab, di tangan dari Imam Besar Agung ada cawan emas penuh dengan kemenyan, itulah penyembahan (tingkat ibadah yang tertinggi). Sedangkan cawan emas di tangan Babel isinya; kekejian dan kenajisan percabulan. Jadi, dari karakter ini terlihat dengan jelas Babel merupakan “gunung pemusnah”, ia betul-betul berlaku jahat kepada Sion.
Saudara, cawan emas dari Babel dengan isinya tersebut disebutlah “gunung pemusnah”, alasannya dapat dilihat dari praktek-praktek ibadahnya. Dan hal itu harus kita ketahui bersama-sama.
PRAKTEK KEKEJIAN di dalam ibadah: mengabaikan korban sehari-hari yakni korban sembelihan dan korban santapan.
Korban sembelihan 🡪 ibadah dan pelayanan yang disertai dengan korban Kristus atau ibadah dan pelayanan yang ditandai dengan darah, namun, itu tidak nampak lagi. Itu merupakan praktek dari kekejian.
Untuk kesekian kali saya sampaikan, jangan kita berkecil hati kalau pun ibadah ini harus dihubungkan langsung dengan korban Kristus. Dengan lain kata; ibadah dan pelayanan kita ditandai dengan darah-darah dari kepala sampai ujung kaki, baik dalam pikiran, pandangan, hati, perasaan dan setiap langkah-langkah, semestinya ditandai dengan darah. Namun kenyataannya, praktek kekejian sudah dilancarkan oleh Babel di dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. Kalau kita melihat hal itu terjadi, maka berhati-hatilah, waspadalah, bertahanlah dalam penggembalaan ini.
Korban santapan 🡪 Firman penggembalaan yang murni dan benar yakni; Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan. Inilah korban santapan yang semestinya kita santap dan nikmati, namun sayangnya setan dan ajarannya marak sekali masuk di tengah-tengah ibadah yang ada di atas muka bumi ini. Jemaat tidak lagi menikmati korban santapan, itulah Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan, tetapi jemaat justru dicekoki dengan karunia-karunia; baik karunia kesembuhan, karunia mujizat, karunia iman untuk menggeser gunung dan lain sebagainya.
Karunia itu perlu, tetapi jangan salah, yang diutamakan di dalam ibadah-ibadah adalah; korban santapan, bukan karunia. Karunia kesembuhan itu pelu supaya yang sakit sembuh. Karunia iman juga perlu supaya dengan iman; yang tidak ada menjadi ada. Tetapi inti ibadah adalah menikmati korban santapan. Jangan salah, jangan kita mengabaikan pengertian ini.Jadi, kalau korban santapan dihentikan itu merupakan ibadah dalam bentuk kekejian.
PRAKTEK KENAJISAN PERCABULAN.
Wahyu 18:3 -- Perikop: “Jatuhnya Babel”
(18:3) karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
Menjadi kaya dalam kelimpahan, itu tidak salah. Tetapi, kalau menjadi kaya oleh karena kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel, itulah yang disebut dengan kenajisan percabulan.
Saudara, bekerja dengan benar, berbisnis, berdagang, berwiraswasta, berniaga atau mengelola sebuah usaha dengan benar, itu tidak salah, sah dan boleh-boleh saja. Akan tetapi, meninggalkan jam-jam ibadah, meninggalkan persekutuan kita dengan TUHAN, sehingga jauh dari ibadah menurut pola kerajaan Sorga yakni; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok hanya karena kesibukan-kesibukan duniawi, disebutlah itu kenajisan percabulan.
Pendeknya, menjual hak kesulungan demi sepiring makanan = kenajisan percabulan.
Saudara, kaya karena kelimpahan hawa nafsu adalah nafsu rendah (Ibrani 12:16).
Karena sesungguhnya, TUHAN sanggup memelihara hidup kita secara ajaib, asal saja kita berada dalam persekutuan yang erat dengan TUHAN. Tidak perlu meninggalkan jam-jam ibadah hanya karena kelimpahan-kelimpahan, tidak perlu menjual hak kesulungan hanya karena sepiring makanan, tidak perlu, itu nafsu rendah. Percayalah kepada Firman Allah, TUHAN sanggup memelihara hidup kita secara ajaib.
Singkat kata, dari pemaparan tersebut, nampaklah dengan jelas bahwa Babel adalah “gunung pemusnah”.
Jadi, saudara jangan pernah berpikir, dengan kenajisan percabulan akan selamat, apalagi dengan praktek kekejian; percayalah, itu “gunung pemusnah.”
Kita kembali membahas / membaca...
Yeremia 51:25
(51:25) Sesungguhnya, Aku menjadi lawanmu, hai gunung pemusnah, demikianlah firman TUHAN, yang memusnahkan seluruh bumi! Aku akan mengacungkan tangan-Ku kepadamu, menggulingkan engkau dari bukit batu, dan membuat engkau menjadi gunung api yang telah padam.
Di atas tadi Babel disebut “gunung pemusnah”, namun telah menjadi “gunung api yang telah padam” sebab, TUHAN menghukum Babel dengan tangan yang teracung dan TUHAN juga menggulingkan Babel dari bukit batu.
Kalau digulingkan dari bukit batu yang tinggi, berarti; digulingkan ke bawah bukan? = berada di tempat yang paling hina dan rendah. Inilah penghukuman atas Babel; gunung pemusnah menjadi gunung api yang telah padam.
Dahulu, Babel berapi-api dengan segala api kejahatannya, api kekejiannya, api kenajisan percabulannya sehingga Sion tersakiti, bumi dimusnahkan, tetapi pembalasan satu kali akan terjadi. Dari sini kita juga harus belajar, bahwasanya tidak selamanya langit dan bumi yang pertama ini ada, dan kita tidak boleh terlena dengan dunia ini. Semestinya, di dalam hati dan pikiran ini, kita harus merasa sebagai orang asing dan pendatang di bumi ini; tidak boleh terlena. Karena pada dasarnya “gunung pemusnah” akan menjadi “gunung api yang telah padam.”
Alkitab berkata dalam Matius 23:12 --- Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Dahulu, Babel bagaikan bukit batu yang tinggi, “gunung pemusnah” berapi-api menghabisi / menyakiti gunung Sion. Tetapi pada akhirnya, ia akan direndahkan. Tetapi sebaliknya, barangsiapa merendahkan diri dengan lain kata; menyangkal diri pikul salib dan ikut TUHAN = mau merendahkan diri dan menjadi kecil, satu kali akan ditinggikan di tempat yang paling tinggi = gunung Sion. Jadi, jangan kita sombong dengan prakteknya yaitu; dalam kenajisan percabulan dan kekejian.
Sekarang kita melihat…
Wahyu 18:22-23
(18:22) Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. (18:23) Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
Babel adalah “gunung pemusnah”, tetapi telah menjadi “gunung api yang telah padam”, sebab;
YANG PERTAMA: Suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, peniup-peniup seruling dan suara sangkakala tidak akan terdengar lagi di dalamnya
Perkara-perkara tersebut 🡪 doa penyembahan sebagai tingkat ibadah yang tertinggi, disebut juga puncak ibadah. Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa.
Dampak negatif hidup tanpa doa penyembahan:
“Seorang yang ahli di dalam sesuatu kesenian tidak ditemukan lagi di dalamnya.”
Kalau tidak ada lagi seorang yang ahli dalam kesenian dalam rumah TUHAN akan rugi besar. Kita butuh ahli kesenian, dan biarlah itu keluar dari antara sidang jemaat yang di dalam GPT Betania Serang & Cilegon., itu doa saya.
Marilah kita membahas soal: AHLI DALAM SESUATU SOAL KESENIAN.
1 Raja-raja 4:29
(4:29) Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut,
Akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, itu merupakan suatu pemandangan yang sangat indah dan hal itu hanya dapat dilukiskan oleh seorang ahli seni, secara khusus ahli seni lukis.
Perlu untuk diketahui; TUHAN adalah Seorang yang ahli seni dalam segalanya.
Yesaya 49:14 --- Perikop: “Sion dipulihkan”
(49:14) Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku.
Hal ini akan terlontar dari mulut seorang anak TUHAN manakala ia menghadapi masalah dan masalahnya itu seperti jalan buntu. Keadaan seseorang yang mengalami jalan buntu, selalu merasa seorang diri, seolah-olah TUHAN meninggalkan dia. Persis seperti bangsa Israel menghadapi laut Teberau; dari belakang Firaun dan Mesir mengejar, ke kanan padang gurun, ke kiri padang gurun; sama saja, itu kan jalan buntu.
Ketika menghadapi kesulitan dan kesulitan itu seperti jalan buntu; tidak ada solusi dan jalan keluar, sepertinya kita ditinggalkan oleh TUHAN, apalagi kalau hamba TUHAN tidak mengunjungi dia, seringkali jemaat bersungut-sungut. Ditambah lagi sesama jemaat tidak mau memperhatikan dia, maka dia akan berkata; “TUHAN telah meninggalkan aku,” tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Bersabar saja saat mengalami jalan buntu.
Yesaya 49:15
(49:15) Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
Saudara, dari ayat ini kita dapat melihat, ternyata ada juga ibu-ibu yang tega melupakan bayinya. Tetapi, TUHAN tidak akan pernah meninggalkan kita, seperti apapun kondisi kita.
Yesaya 49:16
(49:16) Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
TUHAN adalah ahli seni lukis dan lebih hebat dari ahli seni lukis yang ada di atas muka bumi ini, Ia telah melukiskan kehidupan kita di dua telapak tangan-Nya sehingga kehidupan kita menjadi elok dan indah dihadapan-Nya.
Umur panjang di tangan kanan TUHAN, kekayaan ada di tangan kiri TUHAN, sehingga kita bahagia oleh karena seni lukis yang dilukiskan oleh dua tangan TUHAN.
Pada mulanya memang demikian, TUHAN membentuk Adam dari seonggok tangan liat, dibentuk segambar dan serupa dengan Allah, Dia lukiskan kehidupan kita ini, Dia rangkai kehidupan kita ini menjadi satu kehidupan yang indah. TUHAN kita ahli lukis dari semua ahli lukis, itu yang membuat kehidupan kita menjadi indah.
Namun, kelanjutan dari ahli seni lukis, di sini juga dikatakan; "Tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku."
TUHAN tetap menjadikan kita biji mata-Nya bilamana iman kita tetap tertuju kepada TUHAN.
Tembok-tembok berbicara soal iman kepada TUHAN berarti; percaya walau tidak melihat.
TUHAN kita adalah seni lukis, telah melukiskan kehidupan kita, merangkai hidup kita menjadi indah, bahagia bersama dengan TUHAN dan sekarang, TUHAN mulai melukiskan kita kembali.
Dulu kita jauh dari TUHAN, sekarang kita dipanggil oleh TUHAN, selanjutnya kita mulai dilukiskan kembali pada dua telapak tangan TUHAN, karena TUHAN tidak akan pernah melupakan kita, TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Kalau seorang ibu bisa melupakan anak yang dikandungnya, TUHAN tidak akan pernah melupakan kita.
Marilah kita kembali untuk melihat dan membaca…
1 Raja-raja 4:30
(4:30) sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.
Hikmat Salomo itu...
Melebihi hikmat segala bani Timur
Bani Timur 🡪 orang-orang yang hidup di luar TUHAN (di luar Tabernakel) dengan lain kata; orang-orang yang tidak percaya.
Ingat, ketika Adam dan isterinya melanggar hukum Allah, lebih tepatnya jatuh dalam dosa, secepatnya TUHAN mengusir mereka dari taman Eden ke sebelah Timur.
Melebihi segala hikmat orang Mesir.
Mesir 🡪 orang-orang dunia / manusia duniawi.
Banyak orang pandai, cendikiawan di dunia ini, tetapi hikmat Salomo, yang datang dari Sorga dari Allah, melebihi segala hikmat orang Mesir. Lihat orang pandai di bumi, dia ahli dalam satu bidang, tetapi melanggar hukum Allah, itu perbuatan bodoh. Jadi, hikmat dunia itu kebodohan.
1 Raja-raja 4:31-32
(4:31) Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya. (4:32) Ia menggubah tiga ribu amsal, dan nyanyiannya ada seribu lima.
Salomo lebih bijaksana dari semua orang.
Ia menggubah tiga ribu Amsal.
Ayat referensi: Amsal 1:1, Amsal 10:1, Amsal 25:1. Ketiga ayat ini adalah saksi, sehingga satu perkara dianggap sah.
Jadi, kalau dia menggubah tiga ribu Amsal, menunjukkan bahwa Salomo ahli seni dalam hal puisi, sajak-sajak.
Nyanyiannya ada seribu lima.
Ayat referensi: Kidung Agung 1:1.
Dari sini kita bisa melihat bahwa, Salomo adalah ahli dalam seni musik, sajak / puisi, ahli dalam seni tarik suara (vokalnya bagus).
Saudara, banyak lagu rohani tercipta di atas muka bumi ini, gereja-gereja menyanyikannya. Kenapa? Karena ada ahli seni tarik suara. Ada banyak lagu kidung PPT yang sering kali kita nyanyikan, itu tercipta karena ahli seni tarik suara. Itu sebabnya saya katakan tadi, rugi rasanya kalau seorang ahli dalam seni tidak ada dalam satu kandang penggembalaan / rumah TUHAN.
Tidak memuji orangtua saya, beliau sudah sepuh (tua), dahulu tidak mengerti apa-apa, sekarang, oleh hikmat itulah pembukaan rahasia Firman, akhirnya dipercaya (dikurniakan) oleh TUHAN untuk menciptakan lagu, berarti; ahli seni dalam tarik suara. Tetapi kita juga masish membutuhkan pemimpin zangkoor yang lebih lagi, berarti kita doakan lagi orangtua (mama) saya yang saya cintai ini, supaya lebih lagi dipakai TUHAN untuk memimpin zangkoor GPT “Betania” ini. Kita butuh ahli seni di tengah ibadah dan pelayanan GPT “Betania” Serang & Cilegon.
Tetapi saudara, ketika penghukuman jatuh atas Babel, dimana tangan TUHAN teracung, ia digulingkan dari bukit batu dan akhirnya berada di tempat paling hina dan rendah, dan tidak ada lagi doa penyembahan. Kerugiannya; tidak ada seorang ahli dalam seni di situ. Jadi, pentingnya ibadah ini membawa kita sampai puncak ibadah. Pasti (niscaya) nanti lahir bibit-bibit ahli seni dalam seni tarik suara, seni dalam puisi / sajak, ada lagu-lagu baru tercipta lagi. TUHAN sedang menunggu lagu-lagu baru tercipta.
Jadi, kalau sepertinya kita di push, ibadah kita dipush, itu karena TUHAN mau supaya ibadah kita sampai kepada puncaknya itulah doa penyembahan, supaya lahirlah ahli-ahli dalam seni baik seni tarik suara, senia lukis dan lain sebagainya. Di situlah keindahan itu, karena TUHAN sudah melukiskan kita pada dua telapak tangan-Nya, sehingga kehidupan kita menjadi indah, itulah kebahagiaan. Tetapi di dalam Babel tidak ada lagi kebahagiaan.
1 Raja-raja 4:33
(4:33) Ia bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras yang di gunung Libanon sampai kepada hisop yang tumbuh pada dinding batu; ia berbicara juga tentang hewan dan tentang burung-burung dan tentang binatang melata dan tentang ikan-ikan.
Salomo bersajak dengan sajak-sajaknya yang banyak, antara lain:
Bersajak tentang pohon-pohonan, dari pohon aras sampai pohon hisop pada dinding batu.
Bersajak tentang hewan.
Bersajak tentang burung-burung.
Bersajak tentang binatang melata.
Bersajak tentang ikan-ikan.
Perkara-perkara tersebut dijadikan sebagai sajak-sajak yang indah.
Adapun sajak-sajak tersebut dibagi dalam 3 (tiga bagian):
BAGIAN PERTAMA.
Bersajak tentang pohon aras yang di gunung Libanon
Kaitannya ialah; Salomo mendirikan / membangun Bait Allah, sebab memang Salomo mendirikan Bait Allah di Yerusalem dari pohon aras yang di Libanon.
Saudara, kita semua harus memberi diri dibawa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel (pola kerajaan Sorga). Kalau kita mempunyai pengalaman dalam pembangunan semacam ini, kita juga pasti bisa bersajak terkait dengan pembangunan itu. Salomo bersajak karena dia punya pengalaman ketika mendirikan (membangun) Bait Allah di Yerusalem dari pohon aras.
Jadilah pohon-pohon aras yang memiliki pengalaman di dalam pembangunan tubuh Kristus saudara! Pohon-pohon di ladang bertepuk tangan memuji TUHAN. Selayaknyalah TUHAN dipuja, karena Dia adalah Raja di atas segala raja, yang telah membangun kehidupan kita menjadi takhta dan tumpuan kaki TUHAN. Dari situ kita nanti mempunyai pengalaman bersajak, bersaksi, dimanapun kita berada, baik dalam perkataan yang terucap maupun dari gerak-gerik / perbuatan hidup.
Bersajak tentang hisop yang tumbuh pada dinding batu.
Hisop 🡪 hamba TUHAN / seorang imam, yang hidup dalam tahbisan yang benar dan suci.
Berarti; dia mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia = menjadi pengantara. Kenapa demikian? Karena hisop adalah tumbuhan yang begitu lembut, tumbuh pada dinding-dinding batu di dalam air. Dan hisop ini sanggup menyerap darah sebanyak-banyaknya dan darah itu nanti disapukan pada ambang atas pintu dan disapukan pada dua tiang pintu, sehingga tulah pemusnah tidak masuk untuk menulahi rumah-rumah dari umat Israel dengan lain kata; bebas dari tulah pemusnah / kebinasaan / kematian anak sulung.
Jadi, memang kita tidak perlu ragu untuk menjadi korban dalam rangka memperdamaikan isteri, suami, anak, mertua, menantu, dan orang-orang yang ada di rumah atau disekitar kita. Kalau kita hidup di dalamnya, tidak tertutup kemungkinan kita juga menjadi sama seperti Salomo; dia bisa bersajak tentang hisop yang tumbuh pada dinding batu, kita bisa menjadi saksi-saksi dari Yerusalem sampai ujung bumi. Dimanapun kita berada tetap menjadi pendamaian. Kita ada di kota Yerusalem baru, di dalamnya ada ahli seni; seni lukis, seni tarik suara dan sajak-sajak. Dengan demikian, TUHAN dipuja karena Dia adalah Imam Besar (pendamaian dosa), karena Dia adalah raja Salem, pertama-tama memberi damai sejahtera.
BAGIAN KEDUA: Bersajak tentang hewan
Kita akan melihat sajak ini di dalam…
2 Petrus 2:12 ---Perikop: “Nabi-nabi dan guru-guru yang palsu”
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu = hewan yang tidak berakal 🡪 orang-orang yang tidak bijaksana = bodoh.
Mendengar Firman Allah tetapi tidak melakukannya = bodoh. Ciri-cirinya; mendirikan rumah di atas pasir.
Pasir 🡪 daging dengan segala tabiat-tabiatnya yang jahat.
Dampak negatif rumah dibangun di atas dasar pasir adalah: Rumah tersebut tidak sanggup menghadapi 3 (tiga) jenis ujian, antara lain (Matius 7:26-27):
Turunlah hujan
Ini adalah ujian yang datang dari atas, itulah naga si ular tua dengan segala tipu muslihatnya.
Kenapa naga dikatakan si ular tua? Karena umur ular itu memang sudah tua. Sebelum Adam ada, ular sudah ada, gambaran dari iblis setan. Malaikat yang memberontak kepada TUHAN dilemparkan ke bumi, itulh ular dengan segala tipu muslihatnya sampai sekarang, berarti sudah 6000 tahun lebih. Naga itu adalah si ular tua, berarti dia sudah memiliki segudang pengalaman di dalam hal menjatuhkan bintang-bintang di langit.
Datanglah banjir.
Ini adalah ujian dari antikris yakni; kaya karena kelimpahan hawa nafsu dari perempuan Babel, disebut juga kenajisan percabulan atau banjir jahanam. Karena, air yang banyak itu sudah diduduki oleh Babel (Wahyu 17:1-2).
Raja-raja atau bangsa-bangsa di bumi ini sudah dikuasai oleh perempuan Babel, itu namanya air yang banyak / banjir jahanam.
Jadi, kalau kehidupan seorang Kristen dibangun atas kedagingan, ia tidak akan sanggup menghadapi kelimpahan tetapi hawa nafsu perempuan Babel. Contoh; ketika mendengar gaji lebih besar di luar negeri; ia akan nekat meninggalkan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel karena gaji tersebut. Mengapa? Karena dia dibangun di atas pasir. Setelah itu ia akan berkata kepada orang-orang: dimana-mana ada TUHAN, dimana-mana ada Firman, tanpa Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel bisa hidup. Itu memang benar, tetapi; hidup yang seperti apa? Jangan kita hidup kamuflase dan semu, tetapi sasaran kita adalah hidup dalam keabadian, hidup selama-lamanya bersama dengan TUHAN.
Saudara, dengan sajak ini kita bisa melihat keadaan hewan, keadaan yang tidak berakal budi, tidak bijaksana dengan lain kata; bodoh. Kalau tidak ada ahli dalam kesenian, dari mana kita mengerti pemahaman seperti ini? Bukankah TUHAN adalah hikmat itu sendiri, ahli dalam kesenian sehingga kita mengerti segala sesuatu?
Angin melanda rumah itu.
Ini adalah ujian dari nabi-nabi palsu dengan ajarannya yang palsu dan membinasakan.
Sebagai contoh…
1 Timotius 4:1-3
(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka. (4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.
Nabi-nabi palsu…
“Melarang orang kawin.”
Saudara, Firman Allah mengajarkan; laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk bersatu dengan isterinya, itu yang benar. TUHAN terlebih dahulu membuktikannya; Ia telah melepaskan segala reputasi-Nya, Ia telah melepaskan segala kemuliaan-Nya, Bapa-Nya di Sorga, Ia telah meninggalkan rumah-Nya di Sorga, turun ke bumi dan menjadi manusia, menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, supaya oleh korban-Nya tubuh dan kepala bersatu. Jadi, ajaran nabi-nabi palsu adalah ajaran yang membinasakan. Tetapi, bagaimana mungkin rumah yang dibangun di atas dasar pasir, landasan hidupnya adalah kedagingan, pemikiran daging, perasaan daging, hawa nafsu daging, akan mampu menghadapi ajaran palsu semacam ini?
“Melarang orang makan makanan yang diciptakan oleh Allah.”
Ada 2 (dua) makanan Yesus sebagaimana Yohanes 4:34, yaitu;
Melakukan kehendak Allah Bapa, yang dibutuhkan adalah ketaatan.
Menyelesaikan pekerjaan Allah, yang dibutuhkan adalah kesetiaan.
Ini dilarang oleh nabi-nabi palsu.
Kita kembali membaca….
2 Petrus 2:12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar,
Jadi, kalau tidak berakal dengan lain kata tidak bijaksana alias bodoh, sama seperti hewan; dilahirkan untuk selanjutnya ditangkap lalu akhirnya dimusnahkan selama-lamanya di dalam api neraka.
Itu sebabnya, untuk kesekian kali saya katakan; kita patut bersyukur kepada rahmat TUHAN, karena TUHAN Yesus adalah ahli dalam kesenian di tengah ibadah dan pelayanan di dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon. Dia nyatakan diri-Nya sebagai ahli dalam kesenian, sehingga kita mengerti tentang sajak; hewan, sehingga kita mengerti muara (akhir) dari setan. Berterimakasihlah kepada TUHAN, andaikata kita jauh dan tidak terpanggil, maka tentu saja hidup kita sama seperti hewan yang tidak berakal budi (bodoh).
BAGIAN KETIGA: Salomo bersajak tentang...
Burung-burung di udara 🡪 NAGA si ular tua dengan segala tipu muslihatnya.
Tetapi kita bersyukur, Yesus Anak Allah yang kita sembah tidak terperangkap oleh tipu muslihat dari naga si ular tua. Karena TUHAN Yesus sadar; perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (Efesus 6:12).
Jadi saudara, ingat; perjuangan kita bukan melawan darah daging, bukan melawan sesama, tetapi melawan naga, si ular tua dengan segala tipu muslihatnya.
Yesus Anak Allah, TUHAN yang kita sembah tidak tertipu daya oleh tipu muslihat naga si ular tua, karena TUHAN itu sadar; Dia berjuang bukan melawan orang Yahudi, Dia berjuang bukan melawan bangsanya yang telah menyalibkan Dia Dia juga berjuang bukan melawan tentara Romawi (bangsa kafir). Dia berjuang melawan tipu muslihat iblis setan. Fakta-fakta kebenaran itu terlihat pada saat Yesus diadili / dihakimi di hadapan mahkamah agama pada masa itu….
Di Hadapan Pilatus, imam besar.
Dia dituduh dengan berbagai macam tuduhan yang palsu, tetapi tidak terbukti, tidak terlihat kesalahan di dalam diri-Nya. Namun, sekalipun ada tuduhan-tuduhan yang palsu, Ia tidak berjuang melawan tuduhan-tuduhan dari orang-orang pada mahkama pengadilan agama.
Juga ketika Dia diperhadapkan dihadapan Herodes, di situ ia dipermainkan oleh Herodes, Ia tidak berjuang melawan Herodes.
Kemudian, kembali lagi ke Pilatus, di situpun banyak tuduhan-tuduhan palsu, namun, sedikitpun Ia tidak membantah tuduhan palsu, karena Dia sedang menghadapi naga ular tua dengan segala tipu muslihatnya, karena perjuangan kita bukan melawan darah daging, tetapi melawan naga dengan segala tipu muslihatnya.
Binatang melata berarti di darat 🡪 NABI-NABI PALSU.
Kita sudah banyak menerima pengertian tentang nabi-nabi palsu. Tetapi yang pasti, satu hal yang harus saya sampaikan; kalau seorang hamba TUHAN / pemimpin jemaat di dalam satu rumah TUHAN (kandang penggembalaan) sibuk menceritakan; cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, takhayul-takhayul dan filsafat-filsafat kosong manusia, dan sibuk guyon-guyon, yang dikaitkan dengan cerita si kura-kura, si kancil, si buaya untuk memperlengkapi satu ayat yang disampaikan di tengah ibadah, ingat; itu adalah nabi-nabi palsu, Alkitab yang mengatakannya.
Saudara, guru-guru palsu menerangkan satu ayat dengan cerita isapan jempol, dongeng nenek-nenek tua, kemudian filsafat-filsafat manusia sampai mempelajari filsafat kemana-mana, sehingga menjadi retorika bukan pelaku dengan lain kata; kesalahan terus dideteksi dengan filsafat yang kosong sehingga hidupnya retorika. Fakta kebenaran tidak jadi praktek hidup itulah retorika, ingat itu adalah gambaran dari nabi-nabi palsu, percayalah, itu ada ayatnya dan saya bisa pertanggungjawabkan kepada TUHAN, saya berani menyampaikan hal ini.
Ikan-ikan tempatnya di lautan dunia 🡪 ANTIKRIS, sebab lautan dunia / air yang banyak, telah diduduki oleh perempuan Babel dari berbagai suku, kaum, bahasa dan bangsa-bangsa di bumi.
Pelajaran tentang antikris ini sudah kita terima dalam pertemuan-pertemuan ibadah yang lalu-lalu.
Singkat kata, antikris adalah ajaran soal kelimpahan namun oleh hawa nafsu perempuan Babel, disebutlah itu kenajisan percabulan.
Saudara…
Naga kaitannya dengan tipu dayanya,
Antikris kaitannya dengan kenajisan percabulannya,
Nabi-nabi palsu kaitannya dengan ajaran palsunya,
Ternyata naga, antikris dan nabi-nabi palsu adalah tritunggal dari iblis (setan).
Yesaya 9:13-14
(9:13) Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga. (9:14) Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.
Setan tritunggal adalah;
Naga disebut juga si ular tua merah padam dengan tipu muslihatnya.
Kepala naga 🡪 antikris, itulah tua-tua (yang dituakan) dan orang-orang terpandang atau cendikiawan yang datang dari bumi. Jadi, orang pandai di bumi namun tidak takut akan TUHAN, inilah cikal bakal dari antikris itu.
Ekor naga 🡪 nabi-nabi palsu.
Yesaya 9:15
(9:15) Sebab orang-orang yang mengendalikan bangsa ini adalah penyesat, dan orang-orang yang dikendalikan mereka menjadi kacau.
Setan tritunggal adalah penyesat, satu kali tampil sebagai pemimpin dan mengendalikan bumi ini selama 7 (tujuh) tahun yang akan memuncak pada pertengahan 3½ tahun yang kedua. Selanjutnya, orang yang dikendalikan oleh setan tritunggal (antikris) menjadi kacau.
Saudara, pada tahun 2020 tepatnya pada bulan Maret, bangsa Indonesia yang kita cintai ini mengalami gempa bumi, sehingga menggoncang bukan hanya negeri yang kita cintai ini tetapi menggoncang seantero dunia. Sehingga, penduduk bumi menjadi kacau balau, berarti keadaan menjadi tidak tenang, tidak kondusif, dengan bukti;
Orang-orang berada dalam ketakutan mencekam dan kecemasan / kekuatiran.
Tidak bebas beraktivitas sehingga dampaknya ekonomi merosot, pemerintahan dan regulasinya terganggu. Kalau ekonomi terganggu politik juga terganggu.
Anak-anak TUHAN tidak bisa datang beribadah kepada TUHAN, hal itu kita alami pada masa itu.
Jadi, apa yang telah terjadi di atas muka bumi ini bukan suatu kebetulan, tetapi itu merupakan tanda-tanda yang terjadi atas seizin TUHAN supaya pikiran ini terbuka dan secepatnya kita datang kepada TUHAN bagaikan ranting melekat pada pokok; menjadi suatu kehidupan yang takut akan TUHAN, benci kejahatan dan mengerti tentang perjalanan baju efod.
Yang dibutuhkan perjalanan baju efod adalah penyangkalan diri serta kerendahan di hati. Baju efod juga selalu dihubungkan dengan pelayanan, itulah baju gamis (ungu tua).
Jadi saudara, kita sudah mendapat lawatan oleh TUHAN, kita dilawat oleh seorang ahli dalam kesenian, hidup kita menjadi indah, nikah menjadi indah, rumah tangga kita menjadi indah, ibadah dan pelayanan kita menjadi indah, semua menjadi indah, karena Dia pelukis dalam hidup kita.
Saudara, jika TUHAN kehendaki kita akan melihat BAGIAN YANG KEDUA dan BAGIAN YANG KETIGA pada Wahyu 18:22-23 --- Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan."
Hal tersebut akan kita lihat di minggu yang akan datang. Tetap berdoa mohon kemurahan TUHAN, kalau mau diberkati oleh Tuhan.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment