KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Sunday, March 23, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 MARET 2025

 



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 20 MARET 2025

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 14)

 

Subtema: ANAK-ANAK KAMBING DI TEMPAT PERKEMAHAN

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita semua dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung lewat online, lewat live streaming, lewat video internet, baik dari YouTube, Facebook, dan media sosial lainnya yang dapat digunakan / dapat diakses. Selanjutnya doa dan harapann kami kiranya damai sejahtera dari sorga turun memenuhi hati kita semua, dan damai sejahtera memberi sukacita, sehingga kita bahagia mendengarkan firman TUHAN Allah.

 

Kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalam Alkitab diserati dengan perjamuan suci.

 

Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

Yehuda berkhianat dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab..

-          Yehuda menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

-          Telah menjadi suami anak perempuan Allah asing.

 

Malam ini kita kita kembali  membahas tentang:

YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.

Kisah ini ditulis dengan jelas dan lengkap di dalam kitab nabi-nabi TUHAN, secara khusus ditulis di dalam  kitab Ezra dan kitab Nehemia. Kita akan membaca Nehemia 13:23.

 

Nehemia 13:23

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.

 

Orang-orang Yehuda memperistri:

-          Perempuan-perempuan Asdod.

-          Perempuan-perempuan Amon. 

-          Perempuan-perempuan Moab.

Pendeknya; orang-orang Yahudi menikah dengan anak perempuan “allah asing”, disebutlah itu kawin campur atau menjadi pasangan yang tidak seimbang.

 

SOAL PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG ….

2 Korintus 6:14  - - -   Perikop: Jangan ada lagi noda kekafiran

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

 

Jemaat di Korintus menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebenarnya, hal ini DILARANG KERAS oleh TUHAN, tidak ada doa dan restu dari TUHAN.


Apa yang dilarang oleh TUHAN (apa yang menjadi ketetapan-ketetapan TUHAN) jangan kita langgar, supaya;

-          Hidup, nikah rumah tangga, buah nikah, ditolong, dibela TUHAN.

-          Ibadah dan pelayanan kita berkenan dan menyukakan hati TUHAN.

 

2 Korintus 6:16

(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.

 

Sesungguhnya, tidak ada hubungan antara Bait Allah dengan berhala. Sebab; pasangan dari Bait Allah adalah TUHAN bukan berhala, dan TUHAN untuk Bait Allah, karena TUHAN tidak sama dengan berhala.

 

Kita kembali membaca…

Nehemia 13:28-29

(13:28) Seorang dari anak-anak Yoyada bin Elyasib, imam besar itu, adalah menantu Sanbalat, orang Horoni itu. Oleh sebab itu kuusir dia dari padaku. (13:29) Ya Allahku, ingatlah bagaimana mereka mencemarkan jabatan imam serta perjanjian mengenai para imam dan orang-orang Lewi.

 

Bukan saja orang Yahudi atau orang awam, ternyata seorang imampun dari tengah-tengah orang Yahudi itu menikah dengan anak perempuan allah asing = kawin campur = menjadi pasangan yang tidak seimbang.

 

Semestinya; imam menikah dengan imam, sama seperti laki-laki Lewi menikah dengan perempuan Lewi, sehingga lahirlah seorang  Musa. Hal ini harus dipahami sungguh-sungguh.

Tetapi kalau sama-sama tidak menghargai ibadah, yang lahir nanti bukan pribadi Musa; bukan pembebas bagi Israel, tetapi perongrong rohani dari orang tuanya.

 

Banyak orang tua jengkel dan marah-marah, ketika melihat anaknya salah, apalagi dalam pergaulan yang tidak baik, disertai tangisan air mata, berkata; salah apa aku ini TUHAN. Salah apa? loh dia sendiri tidak ibadah, dan tidak menghargai ibadah, kebanyakan orang tua begitu. Ini bukan untuk menakut-nakuti, tetapi memberi pengertian, supaya pikiran kita  terbuka. Itu sebabnya Lewi harus menikah dengan Lewi supaya lahirlah Musa; pembebas.

 

-          Adapun imam tersebut adalah; anak laki-laki imam besar Yoyada.

Jadi kalau bapaknya imam, anaknya harus imam. Tetapi salah seorang dari anak imam besar Yoyada memperistri anak perempuan allah asing.

-          Anak perempuan allah asing tersebut adalah puteri Sanbalat orang Horoni itu.

Dengan demikian, anak imam besar Yoyada telah;

a.       Mencemarkan jabatan imam.

b.      Merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi.

 

Adapun perjanjian TUHAN dengan Lewi, yaitu mengangkat suku Lewi dari tengah-tengah umat Israel menjadi anak sulung, tugasnya:

1.      Melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di dalam Tabernakel.

2.      Menjadi pendamaian atas dosa (Bilangan 8:18-19)

Tetapi karena anak imam Yoyada ini menikah dengan anak perempuan allah asing; atau menyatukan dirinya dengan berhala, akhirnya; bukan saja mencemarkan jabatan imam, tetapi  merusak perjanjian TUHAN dengan Lewi.

 

Perlu untuk diketahui: Terjadinya kawin campur tersebut merupakan siasat busuk dari Sanbalat.

Kawin campur atau pasangan tidak seimbang setara dengan dosa kenajisan percabulan. Ayat referensi Wahyu 17:1-4, Wahyu 18:2-3, Ibrani 12:16.

Perempuan Babel itu adalah anak perempuan allah asing. Kaya oleh kelimpahan hawa nafsu dari perempuan Babel, disebutlah itu kenajisan percabulan. Singkat kata, Sanbalat adalah gambaran dan bayangan dari antikris. Hal ini telah diterangkan pada Minggu-minggu yang lalu.

 

Selanjutnya kita akan mengenali apa yang menjadi kaitan  dari akal busuk Sanbalat tersebut.

Kembali kita baca…

Nehemia 4:1 --- Perikop: Kewaspadaan terhadap orang-orang yang menentang pembangunan.

(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi.

 

Tembok Yerusalem yang sudah runtuh ini dibangun kembali oleh Nehemia dan orang-orang yang terluput; tidak dibawa ke pembuangan pada  masa Nebukadnezar.

 

Ketika Sanbalat mendengar perihal pembangunan ini, maka;

-          Bangkitlah amarah Sanbalat,

-          kemudian sakit hatilah ia,

 

Pendeknya, Sanbalat rohani, yakni; antikris tidak suka melihat anak-anak TUHAN menjadi satu kawanan domba yang tergembala dengan penuh penjagaan (tergembala). Sebab itu perhatikanlah ini dengan sungguh-sungguh.

 

Nehemia 4:1b-2

(4:1) Ketika Sanbalat mendengar, bahwa kami sedang membangun kembali tembok, bangkitlah amarahnya dan ia sangat sakit hati. Ia mengolok-olokkan orang Yahudi (4:2) dan berkata di hadapan saudara-saudaranya dan tentara Samaria: "Apa gerangan yang dilakukan orang-orang Yahudi yang lemah ini? Apakah mereka memperkokoh sesuatu? Apakah mereka hendak membawa persembahan? Apakah mereka akan selesai dalam sehari? Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"

 

Selanjutnya sanbalat mengolok-olok orang Yahudi terkait dengan pembangunan tembok Yerusalem tersebut.
Adapun olok-olok Sanbalat antara lain:

-          Apakah mereka memperkokoh sesuatu?

-          Apakah mereka hendak membawa persembahan?

-          Apakah mereka akan selesai dalam sehari?

-          Apakah mereka akan menghidupkan kembali batu-batu dari timbunan puing yang sudah terbakar habis seperti ini?"

 

Dari olok-olok ini kita bisa melihat bahwa Sanbalat menganggap enteng dan mengecilkan Nehemia dan orang-orang Yahudi yang sedang membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh. Hal ini sesuai dengan nubuatan Nabi Daniel.

 

Daniel 8:10-11

(8:10) Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.  (8:11) Bahkan terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.

 

Disini kita melihat antikris membesarkan dirinya, sehingga ia merendahkan dan mengecilkan kerajaan Sorga dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, antara lain:

a.       Menjatuhkan bintang-bintang di langit ke bumi, lalu diinjak-injaknnya.

Bintang-bintang di langit → hamba TUHAN yang diurapi.

 

b.      Ia membesarkan dirinya terhadap Panglima bala tentara.

Prakteknya; merampas korban sehari-hari dari Panglima bala tentara tersebut.

-          Panglima bala tentaraTUHAN Yesus, Dialah Gembala Agung.

-          Korban sehari-harikorban sembelihan dan korban santapan.

Ketika antikris merampas korban sehari-hari = mengecilkan korban sembelihan dan korban santapan,

c.       Kebaktian diadakan secara fasik ganti korban sehari-hari.

Artinya: ibadah tidak lagi dihubungkan dengan korban sehari-hari, yakni; korban sembelihan dan korban santapan. Itu berarti ibadah tanpa korban sembelihan dan korban santapan (firman Allah), kecuali karunia kesembuhan, karunia iman untuk menggeser gunung dan karunia untuk mengadakan mujizat, dsb….

Jadi dengan demikian, Sanbalat rohani (antikris) betul-betul mengecilkan kerajaan sorga dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, termasuk ibadah yang benar dan ibadah yang murni.

 

PRAKTEK IBADAH FASIK; Sibuk bicara soal berhasil keberhasilan dan berkat-keberkatan.

Jadi, ibadah itu tidak lagi dihubungkan dengan korban sehari-hari (korban sembelihan dan korban santapan), kecuali bicara soal berhasil dan keberhasilan, berkat dan keberkatan; ini ibadah fasik.

]Dari pengertian ini akhirnya kita sekarang menyadari bahwasanya kita ini sedang menerima kemurahan yang besar dari sorga.

 

Lihatlah sekarang ini ajaran setan sudah masuk ke dalam rumah TUHAN. Di dalam rumah TUHAN yang ada hanya karunia-karunia, kemudian ibadah yang dijalankan hanya berbicara soal berkat-keberkatakan, berhasil dan keberhasilan. Hal itu sama dengan mengecilkan kerajaan Sorga dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, persis seperti Sanbalat, mengolok-olok. Dari 4 olok-olok itu nampaklah bahwa Sanbalat mengecilkan Nehemia dan orang-orang Yahudi yang turut membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh itu. Demikin juga Sanbalat rohani menurut nubuatan Daniel juga mengecilkan kerajaan Sorga dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya.

 

Sesungguhnya, IBADAH YANG SEJATI dan IBADAH YANG MURNI semestinya dihubungkan dengan korban sehari-hari (korban sembelihan dan korban santapan)

-          Ibadah sejati = puncak ibadah (penyembahan).

-          Ibadah murni = mengunjungi yatim piatu dan janda-janda (yang tidak punya kepala) supaya janda punya kepala (suami),  jelas itu bicara soal pesta nikah Anak Domba.

 

Korban sembelihan bicara soal ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan korban (ibadah berdarah-darah).

Kemudian, ketika ibadah dihubungkan dengan darah. Jangan kita mengomel dan bersungut-bersungut, jangan kita salahkan  ini dan itu dan seterusnya.

Perlu untuk diketahui; ibadah yang dihubungkan dengan darah? itu merupakan tangga yang ujungnya (muaranya) adalah  kerajaan sorga. Itu merupakan mimpi Yakub; di Betel melihat tangga ujungnya sampai ke sorga, sampai ke langit (kerajaan Sorga) (Kejadian 28:12-13)

 

Saat memikul salib di Golgota mungkin terasa berat, tetapi Alkitab juga berkata; malaikat-malaikat sorga turun naik di tangga itu, artinya; saat menyangkal diri dan memikul salibnya, TUHAN senantiasa menyertai kita, Dia tidak akan membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. Jadi jangan kita cepat-cepat berputus asa. Pandang saja salibNya, pasti kita kuat.

 

Percayalah terhadap firman Allah, tepis pikiran dan perasaan manusia daging, sebab itu yang membuat hati gelisah. Sebagaimana dengan Abraham, dia tidak bimbang karena ketidak percayaan (Roma 4:18-20)

 

Korban santapan bicara soal Pengajaran firman Allah yang benar dan murni itulah firman pengajran yang  rahasianya dibukakan.

 

Demikiannlah Sanbalat rohani, yaitu antikris ketika mengecilkan kerajaan Sorga dengan segala sesuatu yang ada didalamnya, yakni; mengecilkan bala tentara, itulah bintang-bintang (hamba TUHAN yang diurapi), kemudian mengecilkan Panglima bala tentara (TUHAN Yesus Kristus),  sebab daripadaNya dirampas korban sehari-hari, lalu mengecilkan ibadah pelayana, dan seterusnya, dan seterusnya.

 

Sebaliknya kita akan melihat;

ORANG YANG BERHARAP KEPADA TUHAN…

 

Matius 12:20-21

(12:20) Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (12:21) Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap."

 

Keadaan orang-orang yang berharap kepada TUHAN, sama seperti ...

a.      Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya.

b.      Sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan,

Kalau kita berapi-api (bernyala-nyala) di dalam melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN itu karena pertolongan TUHAN, bagi orang-orang yang berharap padaNya. Kalau kita masih berharap, TUHAN pasti tolong seperti pertolongan TUHAN kepada sumbu yang pudar nyalanya, tidak dipadamkan, berharap sepenuhnya kepada TUHAN.

 

Intinya, tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya dan menaruh harapannya kepada TUHAN.

Yang menaruh harap kepada TUHAN adalah; anak-anak kecil. TUHAN mau supaya kita semua menjadi salah satu dai anak-anak kecil, menaruh harap hanya kepada TUHAN (Yeremia 17:7) (Matius 18:6-7)

 

Terkait dengan Sanbalat rohani yakni antikris telah kita bahas bersama-sama pada minggu-minggu yang lalu?  sekarang kita kembali membaca kitab Nehemia 4.

 

Nehemia 4:3

(4:3) Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya: "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

 

Pertama-tama yang mengolok-olok adalah Sanbalat rohani (antikris), kemudian olok-olok itu dilanjutkan oleh Tobia orang Amon. Olok-olok Tobia; "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

 

Anjing hutan = serigalanabi-nabi palsu (Matius 7:15)

Kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan, ada dalam penjagaan yang baik, sebab TUHAN adalah gembala yang baik, tetapi Tobia rohani itulah Nabi-nabi palsu, berkata; "Sekalipun mereka membangun kembali, kalau seekor anjing hutan meloncat dan menyentuhnya, robohlah tembok batu mereka."

 

Pekerjaan serigala (nabi-nabi palsu) meloncat dan merobohkan tembok penjagaan.  Mari kita lihat pernyataan itu di dalam injil Yohanes 10:1.

 

Yohanes 10:1 --- Perikop: Gembala yang baik

(10:1) "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya siapa yang masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tetapi dengan memanjat tembok, ia adalah seorang pencuri dan seorang perampok;

 

Masuk ke kandang domba tanpa melalui pintu, tetapi memanjat tembok, ia adalah: pencuri dan perampok. 

Berarti; Tobia rohani (nabi-nabi palsu) adalah pencuri dan perampok.

Yesus berkata; Akulah pintu, ke domba-domba itu. Yang jadi pintu adalah; Yesus yang pernah menderita sengsara dan mati di atas kayu salib. Jadi ada di antara kandang domba, tetapi tidak melalui pintu (tidak melalui salib) itu adalah nabi-nabi palsu, pekerjaannya mencuri dan merampok.

 

Jadi dari pengertian ini seharusnya kita bersyukur dan berterimakasih kepada TUHAN, sebab oleh karena sengsara salib  itu kita beribadah, yaitu; ibadah yang dihubungkan dengan korban sembelihan, lalu dihubungan juga dengan korban santapan, kembali lagi kesitu. Bukan berarti setelah kita diberkati oleh TUHAN, lalu kita tinggalkan TUHAN, tidak mau tau dengan ibadah, dan tidak mau tau dengan pekerjaan TUHAN di tengah ibadah dan pelayanan, bukan begitu, tetapi kembali lagi kepada kita. 

 

Siklusnya begitu; dari TUHAN, kembali lagi kepada TUHAN. Ibadah ini datang dari sengsara salib, maka ibadah juga harus dihubungkan dengan korban sembelihan, dan korban santapan, itu siklusnya. Dan kita harus belajar untuk mengerti siklus ini.

Sama seperti seorang perempuan, dia harus mengerti siklusnya tiap bulan – ini tidak ada kaitannya dengan hal yang negatif – ini kaitan siklus. Kalau seorang perempuan tidak mengerti siklus, dia akan malu sendiri,  kemudian kalau siklusnya tidak beres berarti ada sesuatu yang tidak beres di dalam dirinya.

 

Yohanes 10:12

(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.

 

Resiko (dampak negatif) bila gembala tidak bertanggungjawab: Serigala menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba, sehingga domba-domba menjadi liar tidak tergembala.

Tapi seringkali kita tidak bisa membedakan mana gembala yang bertanggung jawab, mana gembala yang bertanggung jawab. Kita seringkali berpikir gembala yang bertanggung jawab menurut perasaan dan pemikiran manusia daging; yang tutur sapanya lembut, disertai dengan senyum yang manis, tetapi tidak ada koreksi, menurut kita itu adalah gembala yang bertanggung jawab. Sementara gembala yang senantiasa menggembalakan dengan korban sehari-hari, kita berpikir itu gembala yang jahat. Pemikiran yang seperti itu pemikiran yang salah, sebab itu kita harus mengerti mana gembala yang bertanggungjawab, dan mana gembala yang tidak bertanggungjawab. 

 

Jadi serigala (anjing hutan) itulah nabi-nabi palsu, pekerjaannya menerkam dan mencerai beraikan domba-domba, sehingga domba-domba menjadi liar tidak tergembala. Dengan demikian serigala (anjing hutan) telah merobohkan tembok penjagaan, sebab anjing hutan meloncat dan merobohkan tembok penjagaan.

 

KEADAAN DOMBA LIAR TIDAK TERGEMBALA:

Ayub 39:8-10

(39:8) Siapakah yang mengumbar keledai liar, atau siapakah yang membuka tali tambatan keledai jalang?  (39:9) Kepadanya telah Kuberikan tanah dataran sebagai tempat kediamannya dan padang masin sebagai tempat tinggalnya. (39:10) Ia menertawakan keramaian kota, tidak mendengarkan teriak si penggiring; (39:11) ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya, dan mencari apa saja yang hijau.

 

Keadaan domba bila tidak terikat dengan penggembalaan =  liar tidak tergembala:

1.      Ia menertawakan keramaian kota.

Artinya: mengecilkan ibadah dan pelayanan

2.      Tidak mendengarkan teriak si penggiring.

Artinya: tidak mendengarkan suara gembala. Sejauh ini kita sudah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.

3.      Ia menjelajah gunung-gunung padang rumputnya.

Artinya: beribadah di semua tempat peribadatan, alasanya adalah mencari apa saja yang hijau. Dimana-mana ada firman, dimana-mana ada TUHAN. Tapi yang TUHAN mau ialah; domba-domba harus tetap terikat dalam satu kandang penggembalaan dengan seorang gembala. Jadi jangan saudara berkata; dimana-mana ada TUHAN. Memang dimana-mana ada TUHAN, dimana-mana ada firman TUHAN, tetapi bukan berarti dimana-mana harus beribadah, tidak seperti itu, karena itu adalah pemikiran yang keliru, tidak sesuai dengan pola kerajaan Sorga.

 

Yeremia 50:6-7

(50:6) Umat-Ku tadinya seperti domba-domba yang hilang; mereka dibiarkan sesat oleh gembala-gembalanya, dibiarkan mengembara di gunung-gunung, mereka berjalan dari gunung ke bukit sehingga lupa akan tempat pembaringannya. (50:7) Siapa pun yang menjumpai mereka, memakan habis mereka, dan lawan-lawan mereka berkata: Kami tidak bersalah! Karena mereka telah berdosa kepada TUHAN, tempat kebenaran, TUHAN, pengharapan nenek moyang mereka!

 

Mengembara di gunung-gunung, berjalan dari gunung ke bukit, menunjukkan bahwa domba-domba lupa akan tempat pembaringan = berdosa kepada TUHAN, sebab TUHAN tempat kebenaran, TUHAN adalah pengharapan.

Jadi saudara jangan pernah berpikir ibadah bolong-bolong biasa saja, tidak.

Ibadah bolong-bolong = berdosa kepada TUHAN, sebab TUHAN itu tempat kebenaran. Pendeknya, kandang penggembalaan adalah tempat pembaringan, jadi kalau kita melupakan tempat pembaringan = lupa/ berdosa kepada TUHAN karena TUHAN adalah tempat kebenaran, serta tempat pengharapan.

 

Saudara, kedatangan TUHAN sudah dekat, ini harus diperhatikan, jangan lupa tempat pembaringan, supaya kita jangan berdosa kepada TUHAN, tempat kebenaran. Jelas sekali pengertian ini, jangan lagi saudara mengadopsi pengertian-pengertian dari mana-mana, nanti jadi bingung. Fokuskan dirimu kepada Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Kalau semua engkau tampung, engkau bingung.

Penggembalaan ini seharga dengan setetes darah salib, ibadah ini ada karena darah salib, oleh sebab itu jangan kita melupakan tempat pembaringan.

 

Matius 24:23

(24:23) Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.

 

Mesias ada di sini atau Mesias ada di sana adalah ajaran palsu dari anjing hutan rohani itulah nabi-nabi palsu.

Tujuan dari ajaran ini: supaya domba-domba segera meninggalkan kandang penggembalaan. Oleh sebab itu, kalau ada ajaran berkata; TUHAN ada disini, TUHAN ada di sana, jangan kita percaya, jangan kita langsung meninggalkan kadang penggembalaan.

 

Matius 24:26

(24:26) Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.

 

Praktek ajaran palsu dari nabi-nabi palsu:

1.      Lihat, Ia ada di padang gurun.

Artinya: domba-domba diajarkan untuk menjelajah padang gurun, domba-domba diajarkan untuk berada di semua tempat peribadatan, dari gunung ke bukit, dari gunung yang satu ke gunung yang lain.

Menjelajah padang gurun = meninggalkan tempat pembaringan yaitu; kandang penggembalaan = berdosa kepada TUHAN  tempat kebenaran dan tempat pengharapan.

2.      Lihat, Ia ada di dalam bilik.

Bilik adalah anyaman dari bilah bambu.

Kegunaannya: untuk dijadikan sebagai dinding rumah / ruangan yang disekat. Pendeknya, di dalam bilik = ada di dalam sekat atau suatu kelompok yang terpisah dari tubuh Kristus. Kalau kelompok-kelompok ini terbentuk, berarti ada sekat-sekat, sekat inilah yang menjadi pemisah dari anggota tubuh Kristus.

Sebagai tambahan; kalau kita tidak suka dengan ajaran yang sifatnya:

-          memimpin kita kepada penyembahan (ibadah sejati),

-          tidak suka dengan ajaran ibadah yang murni, jangan kita mencari teman untuk melawan ajaran itu, jangan membuat sekat dalam satu kandang penggembalaan, tidak baik, supaya tidak terpisah dari anggota tubuh Kristus yang lain.

    Pendeknya, untuk ajaran ini jangan kita percaya.

 

Untuk ajaran padang gurun jangan kita pergi kesitu, untuk ajaran bilik-bilik jangan kita  percaya.

 

1 Timotius 4:1-2 --- Perikop: Tugas Timotius dalam menghadapi pengajar sesat

(4:1) Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (4:2) oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

Di hari-hari terakhir ada orang murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.

Murtad = mundur dari salib Kristus, namun tetap nyatakan diri sebagai orang Kristen.

Hal ini terjadi karena tipu daya dari pendusta-pendusta itulah nabi-nabi palsu yang hati nuraninya memakai cap mereka. Sebab itu melayani jangan pakai perasaan, sama seperti; pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka.

 

1 Timotius 4:3

(4:3) Mereka itu melarang orang kawin, melarang orang makan makanan yang diciptakan Allah supaya dengan pengucapan syukur dimakan oleh orang yang percaya dan yang telah mengenal kebenaran.

 

Salah satu dari ajaran nabi-nabi palsu adalah; melarang orang kawin.

Sebenarnya, ajaran ini adalah ajaran bilik-bilik, sifatnya; memisahkan diri dari anggota-anggota tubuh Kristus yang lain. Ajaran ini melukai hati TUHAN dan  menciderai Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.

 

Bukankah TUHAN telah melepaskan segala reputasiNya, itu berarti;  Dia telah meninggalkan kemuliaanNya, Dia telah meninggalkan BapaNya di Sorga, Dia telah meninggalkan rumahNya di sorga, lalu turun ke bumi menjadi manusia, menderita sengsara dan mati di kayu salib, supaya lewat salib tubuh dan kepala menyatu.

Demikian juga seorang laki-laki, dia harus meninggalkan ayah dan ibunya, supaya ia bersatu dengan istrinya. Itu sebabnya saya katakan ajaran bilik-bilik menciderai Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, menyakiti hati TUHAN. Tapi itu yang tidak dipahami banyak pemimpin-pemimpin jemaat. Tapi kepada kita TUHAN menyatakan kemurahan yang sangat besar ini, yang luar biasa yang tidak bisa dipahami oleh logika manusia. Sebab itu kita harus berhati-hati, kemudian di hari-hari terakhir ini jangan kita menjadi sama seperti yang terdapat pada 1 Timotius 4:1-2 Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad, mundur dari Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, ibadah yang murni dan ibadah yang sejati.

 

Mundur dari ibadah sejati, mundur dari ibadah yang murni, lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan. Dari sini kita bisa melihat di luar Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel apa? …. saudara jawab sendiri dengan iman, saya tidak mau mengatakan itu. Doa saya; jangan keadaan kita seperti dalam 1 Timotius 4:1-2. Berpeganglah kepada ibadah yang sejati; tekun tiga macam ibadah pokok, tujuannya; memimpin kita berada pada puncak ibadah, yakni; doa penyembahan. Juga berpegang pada ibadah yang murni supaya kelak kita menjadi mempelai TUHAN. Sekarang ini kita bagaikan janda-janda, bagaikan yatim piatu (tidak punya kepala), oleh sebab itu jangan kita murtad dari ajaran itu.

 

JALAN KELUAR

Kidung Agung 1:8

(1:8) -- Jika engkau tak tahu, hai jelita di antara wanita, ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

 

Jaid Sulamit (inti mempelai TUHAN/gunung Sion) jelita di antara wanita, jelita di antara gereja-gereja.

Jadi lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel membawa kita menjadi gunung Sion; jelita di antara semua gereja-gereja.

 

ikutilah jejak-jejak domba, dan gembalakanlah anak-anak kambingmu dekat perkemahan para gembala.

Anak-anak kambing harus digembalakan supaya tidak menanduk, memberontak dan melawan seperti induknya.

 

Sedang domba yang tergembala; taat, setia, dengar-dengaran bukan? itu sebabnya anak kambing harus digembalakan, supaya jangan nanduk dan memberontak, jangan melawan kepada gembala.  DImana anak kambing digembalakan? Tempatnya: dekat perkemahan. Artinya: Tergembala dengan menggunakan terang Tabernakel, itulah pola kerajaan Sorga. Jadi bukan tergembala dengan sesuka hati begitu saja.

 

Kalau kita tergembala dengan menggunakan terang Tabernakel (pola kerajaan Sorga) maka Gembala Agung membawa kita dekat pada kerajaan sorga. Pendeknya pola ini akurat sekali untuk membawa kita kembali kepada Dia.

 

Ayat ini saya tidak buat-buat; dimana tempat anak kambing digemblaakan, dekat perkemahan; yaitu Tabernakel. Jangan saudara pikir saya karang-karang. Hanya saja banyak pemimpin-pemimpin jemaat tidak menyelidiki ini, memeriksa, mengkulik-kulik, begitu saja; cukup satu ayat titik. Jadi anak-anak kambing harus tergembala dengan terang Tabernakel; (pola kerajaan Sorga), pola ini akurat untuk membawa kawanan domba kembali kepada Gembala Agung.

 

Kita lihat TABERNAKEL

 



Terang Tabernakel terdiri dari 3 (tiga) daerah, yang merupakan tingkatan rohani.

DAERAH PERTAMA: HALAMAN
Terdapat:

1.      Mezbah Korban.

2.      Kolam Pembasuhan Tembaga

Tetapi untuk masuk ke daerah pertama  (halaman) terlebih dahulu melewati Pintu Gerbang = menerima Yesus sebagai TUHAN = percaya.

 

Apa yang dikatakan TUHAN kepada Sulamit (gunung sion/jelita di antara gereja-gereja) kita bandingkan dengan Ibrani 6:1-2.

 

Ibrani 6:1-2

Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah, (6:2) yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

 

Asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus:

1.      Percaya.

Menerima Yesus = percaya, bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada PINTU GERBANG

2.      Bertobat.

Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada MEZBAH KORBAN BAKARAN. Sebab syarat untuk dibaptis; bertobat.

3.      Dibaptis.

Bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA, berbicara tentang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

4.      Dipenuhkan Roh Kudus,

bila dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada PINTU KEMAH.

 

Penuh Roh kudus belum akhir, tetapi selanjutnya beralih kepada perkembangan yang penuh, berarti berada di dalam RUANGAN SUCI. menunjuk; tempat penggembalaan bagi anak-anak kambing, inilah tempat kebenaran, inilah tempat pengharapan (Ibrani 6:1-2)

HALAMAN berbicara iman, sedangkan RUANGAN SUCI berbicara pengharapan; prakteknya; tekun dalam tiga macam ibadah pokok, sesuai dengan tiga alat yang ada di dalam tempat penggembalaan.

1.      Meja roti sajian emas ketekunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

2.      Pelita emasketekunan Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

3.      Mezbah dupaKetekunan Ibadah Doa Penyembahan.

Jadi Ruangan Suci adalah; tempat kebenaran, dan tempat pengharapan. Selanjutnya, pengharapan itu akan dilabuhkan ke belakang tabir, yakni RUANGAN MAHA SUCI.

Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir ..(Ruangan Maha Suci) (Ibrani 6:19)

 

Tergembala harus menggunakan pola Tabernakel, tidak boleh suka-suka beribadah, dengan sebutan ibadah satu jam saja, atau satu setengah jam saja, tidak seperti itu. Atau ibadah pertengahan minggu, dalam Alkitab tidak tertulis tentang ibadah pertengahan minggu. Itu sebabnya anak-anak kambing harus digembalakan.

Tempatnya dimana? dekat perkemahan para gembala kawanan domba. Sampai pada akhirnya dilabuhkan ke belakang tabir, menjadi milik kepunyaan TUHAN, itulah TABUT PERJANJIAN; takhta Allah dan wujudnya adalah doa penyembahan; tumpuan kaki TUHAN. Tidak akan mungkin sampai ke Ruangan Maha Suci kalau kita tidak berada di tempat kebenaran dan tempat pengharapan, itulah Ruangan Suci, tidak mungkin. Biar dia S1, S2, biar dia S3 doktor kalau tidak menggunakan pola Tabernakel, saya kira tidak akan sampai ke Ruangan Maha Suci. Inilah jalan keluarnya kepada kita semua.

 

Jadi saudara, betapa jahatnya Sanbalat rohani ini, dan betapa jahatnya Tobia rohani ini (nabi-nabi palsu).

Tadi di Nehemia 4:1-2 Sanbalat mengolok-olok, mengecilkan kerajaan sorga dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Kemudian Tobia melanjutkan olok-olok, Nehemia 4:3; Lalu berkatalah Tobia, orang Amon itu, yang ada di dekatnya:

Jadi Sanbalat rohani itulah antikris, dekat dengan Tobia rohani itulah nabi-nabi palsu.

 

Bagaimana kita bisa menghadapi Sanbalat rohani dan Tobia rohani, sementara Sanbalat rohani bersatu dengan Tobia rohani. Kekuatan apa yang bisa kita gunakan untuk menghadapi antikris dan nabi palsu, tidak bisa, selain anak-anak kambing digembalakan menurut pola kerajaan Sorga, supaya jangan menanduk-nanduk. Jadi penggembalaan itu harus menggunakan kemah, yakni; pola Tabernakel; pola kerajaan Sorga, akurat membawa kita kembali kepada gembala Agung, amin.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

No comments:

Post a Comment