KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, November 13, 2012

IBADAH RAYA MINGGU, 11 NOVEMBER 2012



Tema: SIAPA YANG TERBESAR DALAM KERAJAAN SORGA
           (Seri 06)

Subtema: PUTERI BERADA DI ISTANA RAJA KARENA KEELOKANNYA (MEMILIKI PERHIASAN-PERHIASAN).

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya, kita boleh beribadah pada malam hari ini, dalam ibadah raya minggu.
Biarlah firman penggembalaan untuk ibadah raya minggu ini, sanggup menjawab persoalan-persoalan yang kita hadapi, memberi jawaban dan memberi kepastian bagi kita sekalian.

Kita kembali memperhatikan Matius 18: 1-5, namun kita hanya membaca ayat 1-2 saja.
Matius 18: 1-2
(18:1) Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?"
(18:2) Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka

Pada ayat pertama kita perhatikan; murid-murid bertanya "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?".
Sepintas kita perhatikan, pertanyaan ini, merupakan pertanyaan yang rohani, namun kalau kita perhatikan pada ayat 2; Yesus tidak segera menjawab pertanyaan murid-murid, dan juga tidak menunjuk siapa-siapa yang terbesar dalam Kerajaan Sorga, melainkan MEMANGGIL SEORANG ANAK KECIL dan MENEMPATKANNYA DI ANTARA MEREKA.
Ini menunjukkan bahwa 12 murid menginginkan yang terbesar dengan cara manusiawi / duniawi.

Mari kita perhatikan kisah yang sama dalam injil Markus.
Markus 9: 33-34
(9:33) Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"
(9:34) Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.

Saudaraku, lebih jelas kita melihat; ketika murid-murid menginginkan yang terbesar, pada saat itu terjadi PERTENGKARAN, terjadi PERSELISIHAN satu dengan yang lain.

Setiap kali seseorang menginginkan yang terbesar di antara sesamanya, di situ pasti terjadi pertengkaran / perselisihan, seperti 12 murid bertengkar hanya karena menginginkan yang terbesar.
Barangkali pertengkaran tidak terjadi lewat adu mulut atau adu fisik, tetapi jika seseorang menginginkan yang terbesar, berarti di situ sedang terjadi pertengkaran dan perselisihan, itu dapat dilihat / dirasakan dari suasana yang ada; suasana menjadi tegang, suasana tidak kondusif, tidak tenang, sehingga semuanya menjadi serba salah, dan perkataannyapun menjadi tidak teratur.

Saat mendengar firman Tuhan kita bisa terharu, bahkan sampai hancur-hancuran / sampai meneteskan air mata, tetapi setelah selesai beribadah, kembali terjadi perselisihan satu dengan yang lain, itu berarti; belum mengalami pelayanan roh.
Jika pelayanan hanya sebatas pelayanan tubuh saja, bagaimana dengan roh saya dan saudara, bagaimana dengan hati dan pikiran yang tidak terlihat? Oleh sebab itu, biarlah kita mengalami pelayanan roh, supaya keubahan itu tetap / permanen.
Hal ini harus kita perhatikan dengan baik, terlebih imam-imam yang mengambil bagian dalam pelayanan; biarlah kita menyambut Yesus seutuhnya, bukan hanya pada bagian tertentu saja.
Jadi, sekali lagi saya katakan; setiap kali seseorang menginginkan yang terbesar, di situ pasti terjadi pertengkaran / perselisihan satu dengan yang lain.

Kita kaitkan dalam injil Lukas.
Lukas 22: 24
(22:24) Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

PADA WAKTU PERJAMUAN MALAM, TERJADI PERTENGKARAN / PERSELISIHAN DI ANTARA MURID-MURID YESUS, KARENA MURID-MURID MENGINGINKAN YANG TERBESAR.
Perjamuan malam, berarti; ada jamuan makan dan minum, namun ironisnya, pada saat itu terjadi pertengkaran di antara mereka. Mengapa hal ini bisa terjadi? Itu karena SATU DENGAN YANG LAIN MENGINGINKAN YANG TERBESAR.
Kejadian seperti ini, sangat disayangkan; kita menikmati makanan rohani (itulah firman Tuhan) dan menikmati minuman rohani (itulah Roh Kudus), tetapi pada saat itu terjadi pertengkaran.

Jangan menginginkan yang terbesar, tunduklah kepada otoritas Tuhan = dengar-dengaran, berarti; lambat untuk berkata-kata, lambat untuk marah = daging tidak bersuara (Yakobus 1: 19).
Sebaliknya, kalau tidak dengar-dengaran, berarti; daging bersuara.

Ukuran yang terbesar menurut cara-cara manusiawi / duniawi.
Lukas 22: 25
(22:25) Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.

-      RAJA-RAJA BANGSA-BANGSA MEMERINTAH RAKYAT MEREKA.
Berarti; menurut ukuran manusiawi / duniawi, yang terbesar adalah raja-raja atau pemerintah-pemerintah di dalam satu kerajaan atau dalam satu negara.
-      ORANG-ORANG YANG MENJALANKAN KUASA DISEBUT PELINDUNG-PELINDUNG.
Siapa yang merasa diri kuat dan hebat, itulah pelindung, itulah yang terbesar menurut ukuran duniawi.
Kalau itu yang saudara inginkan, saudara tidak perlu datang beribadah melayani Tuhan, tidak perlu datang menyerahkan hidup ke dalam tangan Tuhan; tinggal pergi saja ke atas gunung Kawi, kemudian belajar fitness kepada Ade Rai, lalu saudara memperbesar otot, orang yang seperti ini disebut pelindung-pelindung, menurut ukuran duniawi.

Sekarang bandingkan; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga.
Lukas 22: 26
(22:26) Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan.

-      YANG TERBESAR HENDAKLAH MENJADI SEBAGAI YANG PALING MUDA.
Saudaraku, muda di sini, dalam bahasa batak, disebut naposo, kemudian kalau ditambahkan naposo ni Tuhan, berarti; pelayan Tuhan.
Kalau menjadi yang terbesar, hendaklah menjadi yang termuda; siap sedia melayani Tuhan, baik atau tidak baik waktunya.
-      PEMIMPIN SEBAGAI PELAYAN.
Kalau mau menjadi pemimpin yang berhasil, pemimpin yang sukses di tengah-tengah ibadah pelayanan, di rumah, di tempat bekerja, di sekolah, di mana saja, layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Biarlah kita semua menjadi pemimpin yang berhasil, di mana saja kita duduk dan berdiri.

Kembali kita perhatikan; yang terbesar menurut ukuran Kerajaan Sorga, di dalam injil Markus.
Markus 9: 35
(9:35) Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."

Dalam injil Markus, yang terbesar menurut Kerajaan Sorga;
-      YANG TERDAHULU HENDAKLAH IA MENJADI YANG TERAKHIR DARI SEMUANYA.
Menjadi yang terakhir, berarti; mengutamakan orang lain / menomorsatukan orang lain, dari pada diri sendiri = mengutamakan kepentingan orang lain, dari pada kepentingan diri sendiri.

Filipi 2: 3
(2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;

Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, seseorang tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia, sebaliknya hendaklah dengan rendah hati seorang dengan yang lain.

Filipi 2: 4
(2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.

Dan jangan tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi lebih mengutamakan kepentingan yang lain.
Walaupun kita berbeda-beda, namun kita berada dalam satu kandang penggembalaan, berarti; satu dengan yang lain saling terkait, satu dengan yang lain saling membutuhkan.

1 Korintus 4: 6
(4:6) Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.

Jika mengutamakan yang satu dari pada yang lain / mengutamakan kepentingan sendiri dari pada kepentingan orang lain, adalah; dosa kesombongan.
Oleh sebab itu, mulai dari pengertian, pemahaman, kebenaran hati, jangan sampai melampaui firman Tuhan yang tertulis di dalam kitab suci.

-      YANG TERDAHULU HENDAKLAH MENJADI PELAYAN DARI SEMUANYA / MELAYANI SEMUA ORANG.
Yakobus 2: 2-3
(2:2) Sebab, jika ada seorang masuk ke dalam kumpulanmu dengan memakai cincin emas dan pakaian indah dan datang juga seorang miskin ke situ dengan memakai pakaian buruk,
(2:3) dan kamu menghormati orang yang berpakaian indah itu dan berkata kepadanya: "Silakan tuan duduk di tempat yang baik ini!", sedang kepada orang yang miskin itu kamu berkata: "Berdirilah di sana!" atau: "Duduklah di lantai ini dekat tumpuan kakiku!",

Saudaraku, memperhatikan orang kaya, tetapi tidak memperhatikan yang miskin, berarti; melayani dengan memandang muka = tidak melayani semua orang.

Yakobus 2: 4
(2:4) bukankah kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat?

Saudaraku, kalau melayani dengan memandang muka, berarti; membuat suatu pembedaan / membeda-bedakan satu dengan yang lain, ini adalah perbuatan yang jahat di hadapan Tuhan.
Membuat pembedaan = bertindak sebagai hakim dengan pikiran yang jahat.

Oleh sebab itu, saya sebagai gembala sidang memperhatikan sidang jemaat mulai dari yang terkecil sampai terbesar, saya berusaha merangkul semua sidang jemaat, tidak hanya memperhatikan satu orang saja, sebab itu adalah perbuatan jahat di hadapan Tuhan.

Yakobus 2: 1
(2:1) Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka.

Iman tidak ada kaitannya dengan perkara lahiriah, oleh sebab itu, iman tidak boleh diamalkan dengan memandang muka.
Iman itu percaya walaupun tidak melihat, itulah iman yang benar, oleh sebab itu iman tidak boleh dikaitkan dengan perkara lahiriah, berarti; tidak boleh memandang muka.
Biarlah kita semua sama, satu roh, di manapun kita berada, jangan amalkan iman itu dengan memandang muka.

Yakobus 2: 8
(2:8) Akan tetapi, jikalau kamu menjalankan hukum utama yang tertulis dalam Kitab Suci: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri", kamu berbuat baik.

Kalau kita melayani sesama, berarti; mengasihi sesama manusia, seperti mengasihi diri sendiri, juga mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, akal budi dan segenap kekuatan kita.

Jadi, yang terbesar dalam Kerajaan Sorga = menjadi kecil = merendahkan diri serendah-rendahnya.

Kembali kita perhatikan...
Markus 9: 36-37
(9:36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:
(9:37) "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Tadi kita sudah melihat yang terbesar dalam Kerajaan Sorga, berarti; mau menjadi kecil, merendahkan diri serendah-rendahnya, inilah yang disebut MENYAMBUT ANAK KECIL DI DALAM NAMA YESUS KRISTUS = menyambut Yesus Kristus sebagai Anak Allah, dan Allah Bapa yang mengutus Yesus Kristus.

Tidak henti-hentinya saya mengatakan; sambutlah Yesus seutuhnya, jangan hanya pada bagian tertentu saja, misalnya;
-      datang beribadah hanya karena kepentingan-kepentingan.
-      melayani Tuhan supaya dilihat orang, dan sebagainya.

Keadaan bila menempatkan diri kecil di antara sesama.
Markus 9: 36
(9:36) Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:

YESUS MEMELUK ANAK KECIL TERSEBUT.
Berarti, kalau kita menempatkan diri kecil dan merendahkan diri serendah-rendahnya di antara sesama manusia; KITA BERADA DALAM PELUKAN TUHAN.
Berada dalam pelukan Tuhan = BERADA DALAM HANGATNYA KASIH SAYANG DAN KASIH SETIA TUHAN.

Biarlah kita semua berada dalam pelukan Tuhan, kita boleh merasakan hangatnya kasih sayang dan kasih setia Tuhan, setiap saat setiap waktu, di manapun kita berada.
Bayangkan, kalau kasih semakin dingin, di situ terjadi kekejian dan penyiksaan, tetapi kalau kita berada dalam pelukan Tuhan, kita merasakan kehangatan kasih sayang dan kasih setia Tuhan = penuh dengan damai sejahtera.

Ada 4 binatang yang terkecil di bumi namun cekatan.
Amsal 30: 24-28
(30:24) Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan:
(30:25) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas,
(30:26) pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu,
(30:27) belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur,
(30:28) cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.

Adapun binatang yang terkecil di bumi, antara lain;
1.    Semut.
Semut disebut bangsa yang tidak kuat, itu sebabnya semut disebut binatang yang terkecil.
Namun semut cekatan, letak kecekatannya; semut menyediakan makanannya di musim panas = HIDUP BENAR SESUAI FIRMAN TUHAN. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 21 OKTOBER  2012)
2.    Pelanduk (kancil).
Pelanduk bangsa yang lemah, itu sebabnya pelanduk disebut salah satu binatang yang terkecil.
Namun pelanduk cekatan, letak kecekatannya;  pelanduk membuat rumahnya di bukit batu = berdiri di atas korban Kristus = menghargai korban Kristus = TINGGAL DALAM KASIH ALLAH. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 28 OKTOBER 2012)
3.    Belalang.
Belalang yang tidak mempunyai raja, itu sebabnya belalang disebut binatang yang terkecil.
Namun belalang cekatan, letak kecekatannya; semuanya (belalang) berbaris dengan teratur, sekalipun tidak mempunyai raja, belalang tetap teratur, tetap terpimpin karena HIDUP DALAM PENGURAPAN ROH KUDUS. (telah disampaikan pada IBADAH RAYA MINGGU, 04 NOVEMBER 2012)
4.    Cicak.
Cicak dapat (mudah) ditangkap dengan tangan, itu sebabnya cicak disebut binatang yang terkecil.
Namun cicak cekatan, letak kecekatannya; cicak ada di istana-istana raja.

Kita sudah melihat mengenai;
-      Semut = hidup benar sesuai firman Tuhan.
-      Pelanduk = tinggal dalam kasih Allah.
-      Belalang = hidup dalam pengurapan Roh Kudus.

3 hal di atas sudah kita miliki, sekarang kita melihat keterangan yang keempat.
Keterangan: CICAK.
Cicak dapat ditangkap dengan tangan, itu sebabnya cicak disebut binatang yang terkecil, tetapi cicak cekatan, letak kecekatannya; cicak berada di istana-istana raja.

Mazmur 45: 11-13
(45:11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!
(45:12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!
(45:13) Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.

PUTERI BERADA DI ISTANA RAJA, sama seperti CICAK BERADA DI ISTANA-ISTANA RAJA.
Kemudian, kalau kita perhatikan di sini, SANG RAJA BEGITU BERGAIRAH KARENA KEELOKAN SANG PUTERI.
Puteri -> gereja Tuhan / anak-anak Tuhan.

Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG PERTAMA.

Mazmur 45: 12
(45:12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

SANG PUTERI SUJUDLAH KEPADA SANG RAJA.
Sujud kepada raja = HIDUP DALAM DOA PENYEMBAHAN.
Biarlah kiranya, kita senantiasa sujud menyembah kepada Tuhan, itulah aktivitas kita, kalau kita disebut puteri yang disayangi, puteri yang dikasihi.

Mari kita lihat; AKTIVITAS DI DALAM KERAJAAN SORGA DARI 24 TUA-TUA.
Wahyu 4: 9-10
(4:9) Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya,
(4:10) maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata:

Setiap kali 4 makhluk menaikkan puji-pujian, hormat dan ucapan syukur, 24 TUA-TUA SEGERA SUJUD MENYEMBAH DI HADAPAN DIA YANG DUDUK DI ATAS TAKHTA ITU.
Ini adalah aktivitas di dalam istana-istana raja; sujud menyembah, seperti 24 tua-tua.

Saudaraku, kalau kita perhatikan di sini, ketika 24 tua-tua sujud menyembah, mereka MELEMPARKAN MAHKOTA di hadapan Anak Domba yang duduk di atas takhta-Nya.
Artinya; ketika kita sujud menyembah, maka tidak ada lagi kemuliaan yang harus dipertahankan, tidak ada lagi harga diri yang harus dipertahankan / tanpa kebanggaan diri. Sehingga dengan demikian, perhiasan kita yang sesungguhnya terletak pada doa penyembahan.

Wahyu 4: 11
(4:11) "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."

24 tua-tua mengakui, bahwa; yang berhak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa adalah Dia yang duduk di atas takhta itu (Anak Domba), bukan siapa-siapa, bukan diri sendiri.

-      Keterangan: PUJI-PUJIAN.
24 tua-tua memberi puji-pujian kepada Dia (Anak Domba) yang duduk di atas takhta-Nya.
Biarlah kiranya kita juga senantiasa menaikkan puji-pujian hanya kepada Dia, bukan kepada yang lain-lain, kemudian pada saat kita menaikkan puji-pujian kepada Dia; Allah bersemayam, Allah berhadirat, Allah bertakhta (Mazmur 22: 4).
-      Keterangan: HORMAT.
Berarti; meninggikan Dia (Anak Domba) setinggi-tingginya.
-      Keterangan: KUASA.
24 tua-tua mengakui kuasa, bahwa; Dialah (Anak Domba) yang berkuasa atas segala sesuatunya.

Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG KEDUA.

Mazmur 45: 14
(45:14) Keindahan belaka puteri raja itu di dalam, pakaiannya berpakankan emas.

Kemudian saudaraku, kalau kita perhatikan di sini; PAKAIAN DARI PUTERI RAJA DI DALAM ISTANA RAJA, DISISIPKAN DENGAN BENANG EMAS / BERPAKANKAN EMAS.
Artinya; HIDUP OLEH ROH, MEMBERI DIRI DIPIMPIN OLEH  ROH KUDUS.
Pakaian -> kelakuan sehari-hari, sedangkan emas -> kuasa Roh-El Kudus, tabiat dari Allah.

Dengan pakaian berpakankan emas, sang puteri memiliki keindahan yang sungguh luar biasa, demikian juga kehidupan saya dan saudara; akan memiliki keindahan bila tetap tinggal di dalam istana raja dan hidup dalam pimpinan Roh-El Kudus.

Keelokan sang puteri, disebabkan 3 hal.
YANG KETIGA.

Mazmur 45: 15
(45:15) Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja; anak-anak dara mengikutinya, yakni teman-temannya, yang didatangkan untuk dia.

Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja.
Pakaian bersulam berwarna-warna -> jubah / pakaian imam besar.

Keluaran 28: 6, 8
(28:6) Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.
(28:8) Sabuk pengikat yang ada pada baju efod itu haruslah sama buatannya dan seiras dengan baju efod itu, yakni dari emas, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya.

Pakaian yang berwarna-warna, itulah baju efod, yakni dari; emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya (pakaian bersulam).

Keterangan:
-      EMAS -> Roh-El Kudus = hidup oleh Roh, dipimpin oleh Roh Kudus.
Berarti; tidak lagi menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
-      KAIN UNGU TUA / BIRU LAUT -> kuasa kebangkitan Kristus, sebagai hamba.
Hamba di sini, adalah hamba kebenaran, bukan hamba dosa.
-      KAIN UNGU MUDA -> kemuliaan raja, yang dimiliki oleh Kristus, sebagai Raja.
Berbicara raja, berbicara tentang kuasa dan otoritas = berkuasa atas dosa, yang disebabkan oleh 3 hal, yaitu;
·        Iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
·        Daging, dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
·        Dunia, dengan segala arus dan pengaruhnya.
-      KAIN KIRMIZI / WARNA MERAH -> sengsara yang dialami oleh Kristus, sebagai manusia.
Berarti; sebagai manusia, satu di dalam penderitaan-Nya, itulah sengsara salib = aniaya firman, yaitu; menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
-      LENAN HALUS / BISUS PUTIH -> kesucian Ilahi yang dimiliki oleh Kristus, sebagai Anak Allah.
Berarti; hidup di dalam seluruh kekudusan (1 Petrus 1: 15-16).

Itulah pakaian bersulam (dipintal) yang berwarna-warna, sebagai pakaian dari imam besar.
Imam Besar Agung, itulah Yesus Kristus, sedangkan tubuh-Nya adalah saya dan saudara, yang juga harus memakai pakaian yang berwarna-warna.

Kalau kita perhatikan di sini; Dengan pakaian bersulam berwarna-warna ia dibawa kepada raja.
Berarti; kalau sang puteri dibawa kepada raja, itu karena pakaian yang indah tersebut, bukan karena yang lain-lain.

Keluaran 28: 2
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.

Jadi, pakaian bersulam berwarna-warna itu, adalah PERHIASAN KEMULIAAN.

Yehezkiel 16: 10, 13
(16:10) Aku mengenakan pakaian berwarna-warna kepadamu dan memberikan engkau sandal-sandal dari kulit lumba-lumba dan tutup kepala dari lenan halus dan selendang dari sutera.
(16:13) Dengan demikian engkau menghias dirimu dengan emas dan perak, pakaianmu lenan halus dan sutera dan kain berwarna-warna; makananmu ialah tepung yang terbaik, madu dan minyak dan engkau menjadi sangat cantik, sehingga layak menjadi ratu.

DENGAN PAKAIAN YANG BERWARNA-WARNA itu, sang puteri menghiasi dirinya di hadapan raja, dan SANG PUTERI MENJADI SANGAT CANTIK, sehingga LAYAK MENJADI RATU.
Kalau perempuan berada di istana raja, apalagi kalau bukan sebagai ratu / mempelai perempuan?

Inilah puncaknya; setelah memiliki firman, kasih dan Roh Kudus, sebagai perhiasan rohani, membawa sang puteri menjadi ratu / mempelai perempuan Tuhan (Wahyu 12: 1).
Sama halnya dengan 3 binatang yang terkecil di bumi, yaitu;
-      Semut; yang menyediakan makanannya pada musim panas = hidup benar sesuai dengan FIRMAN TUHAN.
-      Pelanduk; mendirikan rumah di atas bukit batu = korban Kristus, yang adalah KASIH ALLAH.
-      Belalang; sekalipun tanpa raja, tetapi berbaris dengan teratur = hidup di dalam pimpinan ROH KUDUS.

Biarlah kiranya lewat ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini, membawa kita masuk ke dalam PEMBANGUNAN TUBUH KRISTUS YANG SEMPURNA / menjadi MEMPELAI PEREMPUAN TUHAN, sebab inilah SASARAN AKHIR DARI IBADAH PELAYANAN DI BUMI, bukan yang lain-lain, semoga hal ini dapat dipahami dengan baik.
Oleh sebab itu, di tengah-tengah ibadah pelayanan yang Tuhan percayakan ini, biarlah kiranya kita;
-      semakin sungguh-sungguh menyerahkan diri kepada Tuhan,
-      semakin sungguh-sungguh menguduskan diri di hadapan Tuhan,
-      dan sepenuh hati dalam setiap ibadah yang Tuhan percayakan,
sehingga tidak ada lagi waktu untuk yang lain-lain, tidak ada lagi waktu untuk bermain-main di hari-hari terakhir ini, di mana kedatangan Tuhan sudah tidak lama lagi.

Saya kira, kita semua rindu menjadi “boru hasian” (dalam bahasa batak) / puteri yang dikasihi, menjadi ratu (mempelai perempuan), sehingga dengan segala aktivitas dan pelayanan kita semua, sang Raja bergairah, itulah Yesus Kristus, Raja di atas segala raja, Kepala gereja, Mempelai Pria Sorga.
-      Oleh sebab itu, perhiasan kita bukan dari rambut yang berkepang-kepang dan bukan dari emas perak, tetapi perhiasan kita adalah DOA PENYEMBAHAN = ketundukan.
-      Kemudian, biarlah kita semua berpakaian yang berpakankan emas, berarti dipimpin Roh Kudus; HIDUP OLEH ROH, DIPIMPIN ROH.
-      Lalu selanjutnya, mengenakan pakaian yang berwarna-warna, pakaian dari imam besar; ungu muda, ungu tua, kain kirmizi, lenan halus, dan yang terakhir, itulah benang emas = MELAYANI SANG RAJA.
Pakaian yang berwarna-warna -> pakaian imam besar.

Mazmur 45: 12
(45:12) Biarlah raja menjadi gairah karena keelokanmu, sebab dialah tuanmu! Sujudlah kepadanya!

Saudaraku, biarlah raja menjadi gairah karena keelokan sang puteri, yaitu saya dan saudara, karena;
-      hidup dalam doa penyembahan,
-      dipimpin Roh Kudus,
-      dan melayani sang Raja.
Gairah, berarti; ada hasrat yang luar biasa untuk memperhatikan sang puteri dalam segala sesuatu, tidak luput dari pandangan / perhatian sang raja, untuk sang puteri.

Syarat untuk berada di istana raja.
Mazmur 45: 11
(45:11) Dengarlah, hai puteri, lihatlah, dan sendengkanlah telingamu, lupakanlah bangsamu dan seisi rumah ayahmu!

Lupakan bangsamu dan lupakan seisi rumah ayahmu.

Mari kita lihat keterangan; LUPAKAN BANGSAMU.
1 Petrus 2: 9
(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

Melupakan bangsa, berarti; melepaskan diri dari kegelapan dosa dan berada dalam terang-Nya yang ajaib.
Terang itu hanya berbuahkan: kebaikan, keadilan dan kebenaran (Efesus 5: 9).
Biarlah kita melepaskan diri dari kuasa kegelapan, berpindah ke dalam terang-Nya yang ajaib.

Barangkali ada dosa yang disembunyikan di tempat yang gelap, tinggalkan segera, lalu berpindahlah ke dalam terang, dengan demikian kita menjadi bangsa-Nya Allah, bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.
Semua harus menjadi terang, segala sesuatu harus menjadi terang, tidak boleh ada yang terselubung dalam hati; manusia mungkin tidak melihat, tetapi Tuhan menguji batin. Saudara tidak perlu takut pada manusia, tetapi takutlah pada Tuhan, oleh sebab itu; tinggalkan kegelapan, itu adalah syarat mutlak untuk berada di dalam istana raja.

SEBAGAI CONTOH.
Rut 1: 15-17
(1:15) Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
(1:16) Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
(1:17) di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Rut berkata kepada Naomi: “Bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”.
Berarti; Rut telah meninggalkan / melupakan bangsanya = berpindah dari gelap kepada terang.

Kalau meninggalkan bangsanya, berarti; berpindah dari gelap kepada terang, dan selanjutnya menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, juga terlepas dari penyembahan berhala, karena bangsa-bangsa lain memiliki allahnya masing-masing, tetapi bangsa Israel menyembah Allah yang hidup.

Jadilah bangsanya Allah, bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, milik kepunyaan Allah, berarti; tetap setia beribadah melayani Tuhan.
Kalau bangsa lain, allah mereka banyak, antara lain; emas dan perak, harta kekayaan, kedudukan dan jabatan, tetapi Allah kita adalah Allah yang hidup; Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub; Allah yang memberi iman, Allah yang memberi harap, Allah yang memberi kasih, itulah Allah yang hidup.
Kalau emas dan perak, sudah lama mati; tidak mampu memberi iman, harap dan kasih kepada saya dan saudara.

Bagi Rut, untuk mengikuti Naomi, adalah HARGA MATI, berarti;
-      Untuk menjadi imamat yang rajani, bangsa yang terpilih (milik kepunyaan Allah) = setia melayani Tuhan, adalah HARGA MATI.
-      Menyembah Allah yang hidup, yaitu Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, adalah HARGA MATI, berarti; melupakan allah lain = melepaskan diri dari segala jenis penyembahan berhala.

Mari kita lihat keterangan; LUPAKAN SEISI RUMAH AYAHMU.
Berarti; berpegang teguh pada kebenaran firman = melakukan kehendak Allah Bapa.
Ketika murid-murid berkata kepada Yesus; “Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau.”, tetapi Yesus berkata; “Barangsiapa MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." (Markus 3: 35).
Biarlah kita mau melakukan kehendak Allah Bapa, dan apa yang menjadi kehendak Allah biarlah itu yang kita lakukan.

Lukas 9: 57-62
(9:57) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
(9:58) Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
(9:59) Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
(9:60) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
(9:61) Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
(9:62) Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Ada 3 pernyataan orang-orang kepada Yesus Kristus tentang hal mengikut Yesus, yaitu;
-      Mengikuti Yesus, tetapi TIDAK MENJADI PELAKU FIRMAN TUHAN (ahli Taurat, dalam injil Matius).
-      Mengikuti Yesus, tetapi TERLEBIH DAHULU MENGUBURKAN BAPANYA.
-      Mengikuti Yesus, tetapi MEMINTA IZIN UNTUK PAMITAN TERLEBIH DAHULU DENGAN KELUARGANYA.
Ini = TIDAK MELUPAKAN SEISI RUMAH AYAH.

Barangkali, bagi manusia kita sudah dianggap mati / terhilang, karena kita menyerahkan hidup kita seutuhnya, karena kita sudah menyambut Yesus seutuhnya, namun sebaliknya, saat ini kita HIDUP. Oleh sebab itu, biarlah kita mengatakan; “BANGSAMULAH BANGSAKU DAN ALLAHMULAH ALLAHKU”.

Hasilnya.
Mazmur 45: 13
(45:13) Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian; orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.

Ada 2 hal yang diperoleh sang puteri, yaitu:
-      Puteri Tirus datang dengan pemberian-pemberian.
Artinya; orang-orang yang mengecilkan ibadah pelayanan, akan datang dengan membawa pemberian-pemberian.
-      Orang-orang kaya di antara rakyat akan mengambil muka kepadamu.
Artinya; orang-orang lain akan datang untuk memberi perhatian.

Dengan memperoleh 2 hal tersebut, ini menunjukkan bahwa sang puteri adalah ratu (mempelai perempuan), bagi sang raja. Ini juga yang akan kita alami, sebagai tanda perbuatan yang ajaib dari pihak Tuhan, bagi gereja-Nya. Terpujilah Tuhan kekal sampai selama-lamanya, Haleluya.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman;
Gembala Sidang: Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment