KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, January 3, 2013

IBADAH NATAL UMUM, 27 DESEMBER 2012


KAMI DAPAT MENGIRIMKAN REKAMAN KOTBAH NATAL TANGGAL 27 DESEMBER 2012, DALAM BENTUK KEPINGAN CD.
BILA SAUDARA BERMINAT SILAHKAN KIRIMKAN ALAMAT ATAU MENGHUBUNGI NOMOR ...
-      081310481499
-      085282582279
-      081398777231


Tema:  BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD

Subtema: KEADILAN DARI TUNAS DAUD MEMBEBASKAN KAWANAN DOMBA DARI PERSUNDALAN DI SEBELAH UTARA

Shalom!
Selamat malam, salam sejahtera, salam dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Oleh karena kasih-Nya besar, kita dimungkinkan untuk beribadah malam hari ini, lewat ibadah natal.
Saya berterima kasih untuk kehadiran para undangan, sidang jemaat dan juga hamba-hamba Tuhan yang hadir pada malam hari ini, baik dari dalam kota maupun dari luar kota.
Kalau malam ini kita bersama-sama merayakan natal, semua karena kemurahan Tuhan tentunya.

Biarlah kiranya jiwa kita dipuaskan malam ini, lewat berita natal.
Oleh sebab itu, saya berharap sekali, kiranya kedatangan kita ini tidak sia-sia, biarlah kiranya ibadah ini mengandung janji, baik janji di masa sekarang, maupun janji di masa yang akan datang.
-      Janji di masa sekarang; Tuhan pelihara kehidupan kita.
-      Janji di masa yang akan datang; Tuhan selamatkan kita, menjadi mempelai wanita Tuhan.
Biarlah kiranya ibadah natal malam ini mengandung kuasa. Berkuasa terhadap 3 hal, yaitu;
-      Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala keinginannya.
-      Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
- Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh dunia dengan arus dan pengaruhnya yang menghanyutkan, membawa kepada kematian rohani.

Segera saja kita menikmati kebenaran firman Tuhan malam hari ini.
Mari kita membuka...
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Kita akan bertitik tolak dari Yeremia 23: 5, secara khusus Yeremia 23: 5d;
BAHWA AKU AKAN MENUMBUHKAN TUNAS ADIL BAGI DAUD”, sesuai dengan tema natal kita malam hari ini.
Tunas Daud ini, keadilannya bukan hanya bagi Daud, tetapi juga bagi kita semua.

Tetapi, sebelum kita melihat keadilan dari Tunas Daud ini, terlebih dahulu kita memperhatikan ayat 1-2.
Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.

Kalau kita perhatikan di sini; para gembala-gembala membiarkan kawanan domba terhilang dan tercerai-berai / terserak, karena para gembala tidak menjaga kawanan domba dengan baik.

Mari kita perhatikan model gembala yang seperti ini dalam injil Yohanes.
Yohanes 10: 12-13
(10:12) sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.
(10:13) Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu.

Berarti, kalau kawanan domba itu terhilang dan tercerai-berai, karena ia adalah SEORANG UPAHAN.
Kalau ia adalah seorang gembala yang baik / seorang gembala tanpa upah (seorang gembala / pemilik domba-domba), niscaya dia bertanggung jawab terhadap kawanan domba yang Tuhan percayakan dan tidak membiarkan kawanan domba terhilang dan tercerai-berai.
Tetapi karena ia adalah seorang gembala upahan, dia biarkan kawanan domba terhilang, dia biarkan kawanan domba tercerai-berai.

Kalau kita bandingkan dengan pribadi Yesus; Dia adalah Gembala yang baik, dan kita adalah domba-dombanya.
Gembala yang baik memberikan nyawa-Nya kepada kawanan domba. (Yohanes 10: 11)
Tetapi seorang upahan; membiarkan kawanan domba itu tercerai-berai dan terhilang. Ketika serigala datang, ia lari meninggalkan kawanan domba, sehingga serigala menerkam dan mencerai-beraikan kawanan domba.

Lebih jauh kita perhatikan; SEORANG UPAHAN.
Yudas 1: 11c
(1:11) Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.

Kalau seorang hamba Tuhan / seorang gembala melayani karena upah (SEORANG UPAHAN), berarti ia sedang MENCEBURKAN DIRI DALAM KESESATAN BILEAM, sedang mengikuti jalannya Bileam, karena Bileam juga sesat karena upah.

Mari kita perhatikan; BILEAM, yang adalah seorang nabi, tetapi MELAYANI KARENA UPAH.
Wahyu 2: 14
(2:14) Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.

Ajaran Bileam; memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, hanya karena upah.
Hanya karena upah, nabi besar memberikan nasihat kepada Balak, raja Moab, supaya bangsa Israel (kawanan domba Allah) disesatkan dan terhilang, bukankah itu adalah sikap yang sangat bodoh dari seorang nabi / hamba Tuhan?

Ada 2 nasihat Bileam kepada Balak, raja Moab, supaya bangsa Israel sesat.
YANG PERTAMA: SUPAYA ORANG ISRAEL MAKAN PERSEMBAHAN BERHALA.

Mari kita lihat kisahnya / peristiwa yang pernah terjadi dalam kitab Bilangan 25.
Bilangan 25: 2
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.

Bangsa Israel makan dari persembahan berhala.
Bukankah ini bodoh sekali? Sebab makanan rohani kita adalah firman Tuhan, kalau makan persembahan yang dipersembahkan kepada berhala, itu adalah suatu kebodohan.
Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari Tuhan.

Bandingkan dengan; MAKANAN YESUS KRISTUS.
Yohanes 4: 34
(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

Makanan Yesus Kristus adalah;
-      MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH BAPA.
= melakukan kebenaran firman Tuhan / hidup benar sesuai kebenaran firman Tuhan.
-      MENYELESAIKAN PEKERJAAN ALLAH BAPA.
= melayani Tuhan sampai nafas terakhir.
Itu adalah makanan kita, bukan persembahan yang dipersembahkan kepada berhala.
Tetapi mengapa akhirnya bangsa Israel sesat, melakukan itu semua (makan persembahan berhala)? Itu terjadi karena gembala upahan, yang menyebabkan banyak domba-domba menjadi bodoh.

Ketika bangsa Israel makan persembahan berhala, mari kita lihat; APA YANG SEDANG TERJADI PADA WAKTU ITU.
Bilangan 25: 2
(25:2) Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu.

BANGSA ISRAEL TURUT MEMPERSEMBAHKAN KORBAN SEMBELIHAN KEPADA BAAL-PEOR, ALLAH ORANG MOAB.
Dalam Mazmur 51: 19, dikatakan: “Korban sembelihan kepada Tuhan adalah jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk, tidak dipandang hina oleh Tuhan.
Kalau jiwa kita hancur, hati patah dan remuk hanya untuk allah asing, berjuang tetapi hanya untuk allah asing, bukankah itu suatu kebodohan?

Kalau secara rohani, pengertian Baal-Peor adalah mempertuhankan perut.
Kalau hanya untuk perut kita berjuang, jiwa hancur, hati patah dan remuk, bukankah itu adalah suatu kebodohan? Hanya karena pekerjaan, atau karena suatu perkara-perkara lahiriah lalu jiwa kita hancur, hati patah dan remuk, bukankah itu suatu kebodohan?
Itulah yang terjadi kalau seseorang / domba-domba makan persembahan berhala.

Jika separuh dari apa yang kita persembahkan kepada allah lain, kita persembahkan kepada Tuhan, maka akan dipandang mulia oleh Tuhan, tetapi kenyataannya, banyak di antara kita yang berjuang hanya untuk allah lain, jiwa hancur, hati patah dan remuk hanya untuk hal yang sia-sia, namun di mata Tuhan, itu adalah suatu kebodohan. Ini sangat disayangkan sekali.
Gembala upahan memang sungguh merusak sistem penggembalaan yang benar, tetapi banyak domba-domba tidak menyadari hal ini.
Saya dan sidang jemaat sangat terbeban, untuk meluruskan kebenaran ini; semoga persekutuan yang baik ini adalah awal dari segala-galanya.

Kepada para gembala, saya mohon maaf, saya tidak bermaksud bahwa saya lebih benar, tetapi biarlah kita perhatikan hal ini; ketika sidang jemaat, sebagai kawanan domba Allah makan persembahan berhala, kemudian mereka berkorban hanya untuk hal-hal yang lahiriah, sangat disayangkan sekali. Di mana hati nurani seorang gembala ketika hal ini terjadi??

Ada 2 nasihat Bileam kepada Balak, raja Moab, supaya bangsa Israel sesat.
YANG KEDUA: SUPAYA BANGSA ISRAEL, KAWANAN DOMBA ALLAH, BERBUAT ZINAH.

Kita lihat kisah / peristiwa yang pernah terjadi.
Bilangan 25: 1
(25:1) Sementara Israel tinggal di Sitim, mulailah bangsa itu berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.

Bangsa Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab.
Berzinah, arti rohaninya;
a.     Menduakan hati Tuhan.
b.    Melangsungkan hubungan yang tidak sah.

Roma 7: 2-3
(7:2) Sebab seorang isteri terikat oleh hukum kepada suaminya selama suaminya itu hidup. Akan tetapi apabila suaminya itu mati, bebaslah ia dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya itu.
(7:3) Jadi selama suaminya hidup ia dianggap berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain; tetapi jika suaminya telah mati, ia bebas dari hukum, sehingga ia bukanlah berzinah, kalau ia menjadi isteri laki-laki lain.

Seorang isteri terikat oleh hukum kepadanya suaminya selama suaminya itu hidup, tetapi kalau ia menjadi isteri laki-laki lain, ia berzinah / melangsungkan hubungan yang tidak sah.
Setiap orang / anak-anak Tuhan yang melangsungkan hubungan yang tidak sah, ia pasti banyak melanggar hukum Allah.
Bukan hanya perzinahan secara jasmani, namun berlaku juga atas perzinahan secara rohani / melakukan hubungan yang tidak sah.

Saya beri contoh.
-      Merokok, itu adalah hubungan yang tidak sah.
Kalau melangsungkan hubungan yang tidak sah di hadapan Tuhan, pasti ia banyak melanggar hukum Allah.
-      Minum / mabuk-mabukan, main judi = melangsungkan hubungan yang tidak sah, pasti ia banyak melanggar hukum Allah.
Mengapa kawanan domba Allah melakukan hal ini, mengapa sidang jemaat melakukan hal ini? Itu semua karena gembala upahan.
Ketika sidang jemaat melangsungkan hubungan yang tidak sah, tetapi dibiarkan oleh gembala upahan, sebab yang terpenting bagi seorang gembala upahan adalah perpuluhan dan persembahan (kolekte).
Yang lebih kasihan lagi adalah orang kaya; dosanya tidak dikoreksi (dibiarkan dalam dosa), karena yang penting bagi gembala upahan adalah perpuluhan dan persembahannya besar.

Kita harus mengerti firman Tuhan, jangan dibodoh-bodohi oleh gembala upahan, supaya dengan demikian, kita melihat Tunas adil itu (merasakan kebenaran dan keadilan).

Sekarang kita kembali memperhatikan Yeremia 23.
Yeremia 23: 1-2
(23:1) "Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!" -- demikianlah firman TUHAN.
(23:2) Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah Israel, terhadap para gembala yang menggembalakan bangsaku: "Kamu telah membiarkan kambing domba-Ku terserak dan tercerai-berai, dan kamu tidak menjaganya. Maka ketahuilah, Aku akan membalaskan kepadamu perbuatan-perbuatanmu yang jahat, demikianlah firman TUHAN.

Kembali saya sampaikan, bahwa; kawanan domba terhilang dan tercerai-berai karena GEMBALA TIDAK MENJAGA, TIDAK MEMPERHATIKAN KAWANAN DOMBA DENGAN BAIK.
Bangsa Israel adalah kawanan domba bagi Allah, namun para gembala tidak memperhatikan kawanan domba, sehingga terhilang dan tercerai-berai.

Sekarang pertanyaannya:
DIMANAKAH POSISI KETIKA KAWANAN DOMBA INI TERHILANG DAN TERCERAI-BERAI?
Yeremia 23: 8
(23:8) melainkan: Demi TUHAN yang hidup yang menuntun dan membawa pulang keturunan kaum Israel keluar dari tanah utara dan dari segala negeri ke mana Ia telah mencerai-beraikan mereka!, maka mereka akan tinggal di tanahnya sendiri."

Posisi kawanan domba ketika terhilang dan tercerai-berai: BERADA DI SEBELAH UTARA.

Kita lihat lebih jauh mengenai; SEBELAH UTARA.
Yesaya 14: 12-13
(14:12) "Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa!
(14:13) Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.

Sebelah utara, itu adalah takhta dari pada Bintang Timur, putera Fajar, yang disebut juga Lucifer atau IBLIS SETAN.
Jadi, ketika kawanan domba ini terhilang, ketika kawanan domba tercerai-berai / terserak, posisinya berada di sebelah utara, berada di takhta iblis setan. Inilah yang tidak dipahami jemaat / kawaan domba.

Yesaya 14: 17
(14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?

Sehinga 3 hal terjadi, yaitu;
1.    MEMBUAT DUNIA INI SEPERTI PADANG GURUN.
Di padang gurun itu tidak ada kehidupan; kering-kering, gersang, tandus.
Kering-kering, artinya; tidak menghasilkan buah, seperti ranting yang tidak melekat pada pokok anggur menjadi kering.
Demikian juga kalau tidak ada persekutuan antara tubuh dengan kepala; kering-kering, tidak menghasilkan buah.
2.    MENGHANCURKAN KOTA-KOTANYA.
Kota-kota itu adalah tempat keramaian. Tempat keramaian itu adalah ibadah pelayanan, itulah kota-kotanya Allah.
Kalau kota-kota Allah menjadi sunyi sepi, berarti; tanpa ibadah, tanpa pelayanan.
3.    TIDAK MELEPASKAN ORANG-ORANGNYA TERKURUNG PULANG KE RUMAH.
Artinya; terikat, terbelenggu, tidak terlepas dari dosa apa saja yang dia buat.

Yeremia 3: 12
(3:12) Pergilah menyerukan perkataan-perkataan ini ke utara, katakanlah: Kembalilah, hai Israel, perempuan murtad, demikianlah firman TUHAN. Muka-Ku tidak akan muram terhadap kamu, sebab Aku ini murah hati, demikianlah firman TUHAN, tidak akan murka untuk selama-lamanya.

Ini adalah bukti bahwa posisi Israel berada di sebelah utara.

Mari kita lihat; KONDISI ROHANI ISRAEL KETIKA BERADA DI UTARA.
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Saudaraku, kondisi rohani Israel, sebagai kawanan domba Allah, ketika berada di sebelah utara; HIDUP DI DALAM PERSUNDALAN.

Mari kita lihat persundalan secara rohani.
Ada 2 persundalan Israel ketika berada di sebelah utara:
1.    ISRAEL NAIK KE ATAS SETIAP BUKIT YANG MENJULANG TINGGI.
Arti rohaninya; hidup di dalam ketinggian hati = hidup dalam dosa kesombongan.
Kalau seseorang, apalagi hamba Tuhan hidup dalam ketinggian hati / dosa kesombongan, berarti sedang bersundal di hadapan Tuhan.
Apa artinya melayani tetapi hidup dalam persundalan, apa artinya menjadi seorang hamba Tuhan tetapi hidup dalam dosa kesombongan?

Saya bersyukur, rekan-rekan saya dari luar daerah, bersama-sama beribadah malam hari ini, bukan karena kami besar, tetapi karena ada persekutuan yang baik; saling merendahkan diri satu dengan yang lain.

2.    PERGI KE BAWAH SETIAP POHON YANG RIMBUN UNTUK BERSUNDAL DI SANA.
Arti rohaninya untuk kita sekarang adalah mencari ketenangan, mencari keteduhan, lewat keinginan-keinginan daging.
Banyak orang Kristen yang mencari keteduhan, ketenangan jiwa, tetapi lewat keinginan-keinginan daging, ini adalah perbuatan salah, sebab itu adalah persundalan.
Pohon adalah gambaran dari manusia daging.

Saya tahu, banyak masalah yang kita hadapi, demikian juga dengan saya, banyak beban yang harus saya pikul di atas pundak. Masalah datang silih berganti; masalah yang satu belum selesai, masalah yang kedua datang, masalah yang kedua belum selesai, masalah yang ketiga datang, tetapi bukan berarti untuk mencari ketenangan, harus lewat keinginan-keinginan daging.
Banyak saya perhatikan hal seperti ini; sedikit menghadapi masalah, seseorang segera mengambil jalan pintas, misalnya dengan merokok, minum-minuman keras, pergi ke diskotik, dan lain sebagainya, itu adalah persundalan, saudaraku.

Ada satu pujian yang sangat bagus sekali: “Kalau kucari damai hanya kudapat dalam Yesus, kalau kucari ketenangan hanya kutemui di dalam Yesus. Tak satupun dapat menghiburku, tak seorangpun dapat menolongku, hanya Yesus jawaban hidupku. Bersama Dia hatiku damai, walau dalam lembah kekelaman. Bersama Dia hatiku tenang, walau hidup penuh tantangan. Tak satupun dapat menghiburku, tak seorangpun dapat menolongku. Hanya Yesus jawaban hidupku.”

HANYA YESUS JAWABAN HIDUP KITA. Barangkali banyak kesusahan / kesulitan yang kita hadapi, banyak masalah, beban hidup, pergumulan-pergumulan yang datang silih berganti, tetapi jangan sampai bersundal di bawah pohon yang rimbun, seperti yang dilakukan oleh Israel pada waktu berada di sebelah utara.
Kerohanian mereka merosot, karena mencari perteduhan lewat keinginan-keinginan daging, itu adalah persundalan. Saya sangat sedih sekali karena gembala-gembala membiarkannya, hal ini sangat disayangkan.
Jangan mencari ketenangan di bawah pohon yang rimbun, sebab itu adalah persundalan. Kalau memang berat, pikul saja, datang kepada Tuhan, jangan lari dari kenyataan.

Itulah kondisi Israel ketika berada di sebelah utara, ketika berada di takhta iblis setan, sangat disayangkan.
Semua itu terjadi karena gembala upahan tidak mengoreksi dosa.
Meskipun agak pedas, tetapi ini harus diterima sepenuhnya, jangan dibiarkan persundalan terjadi hanya karena upah.

Ketika bangsa Israel bersundal di sebelah utara, maka ISRAEL MENERIMA PREDIKAT / JULUKAN DARI TUHAN.
Yeremia 3: 6
(3:6) TUHAN berfirman kepadaku dalam zaman raja Yosia: "Sudahkah engkau melihat apa yang dilakukan Israel, perempuan murtad itu, bagaimana dia naik ke atas setiap bukit yang menjulang dan pergi ke bawah setiap pohon yang rimbun untuk bersundal di sana?

Ketika bangsa Israel bersundal di sebelah utara, mereka menerima predikat / julukan dari Tuhan, yaitu PEREMPUAN MURTAD.

1 Yohanes 2: 18-19
(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir.
(2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.

Antikris itu berasal dari antara kita, berasal dari kawanan domba Allah, tetapi karena tidak sungguh-sungguh menguduskan diri, tidak sepenuhnya menyerahkan hidup kepada Tuhan, dan tidak sepenuh hati beribadah melayani Tuhan, akhirnya mereka murtad, undur, keluar dari anggota tubuh Kristus = menjadi bagian dari antikris.

Bagaimana dengan kita, para gembala, apakah kita biarkan kawanan domba seperti ini? Mungkin firman ini terlalu keras, tetapi harus disampaikan, dan harus dilakukan.
Kita belajar seperti Petrus, walaupun dia terlihat konyol, tetapi suatu kali dia berkata: “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal” (Yohanes 6: 68).
Firman yang keras itu adalah Roh dan hidup, berarti memang harus disampaikan.
Banyak orang tidak sanggup mendengar firman ini, sehingga dia tidak mau berubah, justru menyalahkan firman pengajaran, saya heran dengan hal seperti ini.

Sekarang, mari kita lihat; KONDISI ROHANI YEHUDA KETIKA BERADA DI SEBELAH UTARA.
Yeremia 3: 8-9
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.
(3:9) Dengan sundalnya yang sembrono itu maka ia mencemarkan negeri dan berzinah dengan menyembah batu dan kayu.

Rupa-rupanya bukan hanya Israel yang bersundal; saudara perempuan Israel, yaitu Yehuda, juga bersundal sama seperti Israel, saudara yang tertua.
Tuhan pikir, yang muda ketakutan dengan diberinya surat cerai kepada Israel, tetapi rupa-rupanya Yehuda juga turut bersundal.

Ada 2 persundalan Yehuda:
1.    BERZINAH DENGAN MENYEMBAH BATU.
Arti rohaninya; mempertahankan kekerasan hati.
Kalau seseorang tetap mempertahankan kekerasan hati, ini juga disebut persundalan.
Batu -> kekerasan hati.
Orang yang keras hati adalah orang yang masih mempertahankan dosa. Orang yang mempertahankan dosa, berarti; orang yang menikmati dosa, itu sebabnya menyembah batu disebut berzinah / bersundal.

KERUGIAN KALAU SESEORANG MEMPERTAHANKAN KEKERASAN HATI:
Ketika mendengar firman, dia segera menerima dengan gembira, tetapi begitu ada aniaya karena firman, ada ujian, ada cobaan, dia segera undur, karena benih firman itu tidak berakar dalam hati, kenapa? Karena hatinya berbatu-batu (Matius 13). Kalau tanah hatinya subur, benih itu pasti berakar.

2.    BERZINAH DENGAN MENYEMBAH KAYU.
Artinya; menuruti hawa nafsu dan keinginan daging.
Kayu itu adalah gambaran daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
Sekalipun saudara tidak membuat patung dari kayu, tetapi kalau menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, itu disebut persundalan.
Orang yang menuruti hawa nafsu dan keinginan daging, berarti ia tidak menuruti keinginan Roh.

Galatia 5: 19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
(5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

1.    Percabulan                    6.  Perseteruan                        11.Percideraan
2.    Kecemaran                    7.  Perselisihan                         12.Roh pemecah
3.    Hawa nafsu                   8.  Iri hati                                 13.Kedengkian
4.    Penyembahan berhala  9.  Amarah                               14.Kemabukan
5.    Sihir                               10.Kepentingan diri sendiri      15.Pesta pora

Itulah tabiat daging. Kalau mempertahankan 15 tabiat daging, berarti sedang melakukan persundalan di hadapan Tuhan.
Dalam Roma 8, orang yang hidup menurut tabiat daging, maka ia tidak hidup menurut keinginan Roh = melakukan persundalan terhadap Roh Tuhan.
Saya juga banyak melakukan kesalahan, namun saya mau mengakui segala kekurangan, tetapi jangan diulangi lagi, hiduplah menurut keinginan Roh, jangan pertahankan keinginan daging.

Oleh karena persundalan dari pada Yehuda, maka YEHUDA MENERIMA PREDIKAT / JULUKAN DARI TUHAN.
Yeremia 3: 8
(3:8) Dilihatnya, bahwa oleh karena zinahnya Aku telah menceraikan Israel, perempuan murtad itu, dan memberikan kepadanya surat cerai; namun Yehuda, saudaranya perempuan yang tidak setia itu tidak takut, melainkan ia juga pun pergi bersundal.

Predikat / julukan yang diterima Yehuda karena persundalannya adalah; disebut PEREMPUAN YANG TIDAK SETIA.

Kita lihat; CONTOH KETIDAKSETIAAN
Matius 25: 24-26
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
(25:26) Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?

Awalanya, tuan ini mempercayakan kepada hamba yang pertama; LIMA TALENTA, hamba yang kedua; DUA TALENTA, dan hamba yang ketiga; SATU TALENTA.

Hamba yang ketiga menerima satu talenta dari tuannya, selanjutnya talenta itu disembunyikannya di dalam tanah.
Artinya; tidak setia dalam perkara yang kecil, tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil.
Saudaraku, kita masing-masing, saya dan saudara, diperlengkapi dengan karunia jabatan dan talenta masing-masing sesuai kepercayaan Tuhan, dan biarlah talenta ini kita kerjakan dengan setia.
Tetapi kita melihat hamba yang ketiga ini; menyembunyikan talenta itu di dalam tanah = tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.

Menyembunyikan talenta dalam tanah = mengubur masa depan.
Kalau Tuhan percayakan satu talenta atau dua talenta atau lima talenta, Tuhan percayakan sebagai singer, pemimpin pujian, pemain musik, dan sebagianya; KERJAKAN DENGAN BAIK, sebab itu adalah masa depan saya dan saudara.
Sebaliknya, kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil = mengubur masa depan.

Saya tambahkan sedikit;
1.    24 tua-tua duduk di atas takhta-takhta di sekeliling takhta Anak Domba melayani Tuhan siang dan malam.
Siapa yang melayani? Yang melayani adalah 24 tua-tua, sejak kapan? Sejak sekarang.
2.    Kerajaan 1000 tahun damai.
Siapa yang menjadi raja-raja dan imam imam? Mereka itu adalah yang mengambil pelayanan dari sejak sekarang; setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.
Ingat pemuda pemudi; pelayanan adalah masa depan / masa depan saudara adalah melayani Tuhan, bukan pada ijazah, bukan pada kekuatan, bukan pada kekayaan, bukan pada jabatan yang tinggi, tetapi PELAYANAN.
Jika saudara dipercaya talenta (satu talenta atau dua talenta atau lima talenta) oleh Tuhan, setialah memikul tanggung jawab dalam perkara kecil, sebab itu adalah masa depan, dan masa depan kita ada di tangan Tuhan.

Kalau saudara di luar Tuhan, mempertuhankan jabatan yang tinggi, perhatikan dengan baik, saya beri contoh;
Setelah Yesus berpuasa 40 hari 40 malam ...
-      Cobaan yang pertama; roti diubah dari batu, dan Yesus menang.
Yesus berkata: “Manusia hidup tidak dari roti saja, tetapi dari firman”.
-      Cobaan yang kedua; iblis setan membawa Yesus ke bubungan Bait Allah, itu adalah posisi yang tinggi.
Tetapi setelah dibawa ke posisi yang tinggi, iblis berkata: “Jatuhkanlah dirimu ke bawah!”.
Kalau anak Tuhan memiliki POSISI / JABATAN YANG TINGGI, namun jika tidak di dalam Tuhan, itu adalah SARANA BAGI IBLIS SETAN UNTUK MENJATUHKAN ANAK-ANAK TUHAN.
Kembali saya katakan; masa depan kita bukan pada ijazah, bukan pada kedudukan, tetapi masa depan kita adalah melayani Tuhan.
Tetapi kalau mengubur talenta, tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil = mengubur masa depan = masa depan suram.

Sekarang kita lihat; APA YANG TERJADI KETIKA SEORANG HAMBA TIDAK SETIA MEMIKUL TANGGUNG JAWAB DALAM PERKARA KECIL?
1.    Matius 25: 24
(25:24) Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.

Yang pertama; HAMBA YANG KETIGA MEMPERSALAHKAN TUANNYA.
Tuan dari seorang hamba adalah Tuhan Yesus Kristus.
Kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil; akan mempersalahkan Tuhan.
Kalau seseorang berani mempersalahkan Tuhan, lebih lebih lagi mempersalahkan sesama.
Hamba yang ketiga berani berkata bahwa tuannya kejam, padahal dia yang tidak setia.

2.    Matius 25: 24
(25:25) Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!

Kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil; MENJADI PRIBADI YANG TAKUT.

1 Yohanes 4: 17-18
(4:17) Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
(4:18) Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

Barangsiapa takut, tidak sempurna dalam kasih; itulah yang terjadi kalau tidak setia memikul tanggung jawab dalam perkara kecil.
Orang yang takut, tidak sempurna dalam kasih, dan kalau tidak sempurna dalam kasih, sedang menanggung hukuman. Tetapi kalau kita memiliki kasih, maka berani menghadapi hari penghakiman.

Itulah Yehuda, perempuan yang tidak setia. Semuanya itu terjadi / disebabkan oleh gembala upahan.

Yeremia 6: 22-23
(6:22) Beginilah firman TUHAN: "Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak maju dari ujung bumi.
(6:23) Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai puteri Sion!"

Musuh yang datang dari utara, suatu suku bangsa yang besar, mereka bengis, tidak kenal belas kasih, tidak peduli atas kehancuran manusia.
Kalau semuanya itu terjadi, itu karena pekerjaan dari iblis setan, musuh kita, yang tidak mengenal belas kasih dan bengis, hal ini harus kita sadari.
Kita sudah melihat betapa luar biasanya setan menghancurkan kawanan domba (terhilang dan tercerai-berai), dengan memakai gembala upahan.

Sekarang kita lihat; JALAN KELUARNYA.
Yeremia 23: 5
(23:5) Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri.

Perhatikan; Tunas adil bagi Daud, juga bagi kita, akan melaksanakan keadilan dan kebenaran.
Tunas Daud, itulah pribadi Yesus Kristus. Menurut silsilahnya, Yesus Kristus adalah garis keturunan dari Daud.

Kenapa harus disebut tunas?
Tunas adalah pucuk tumbuhan yang tumbuh dari pangkal pohon setelah ditebang.
Kalau pohon telah ditebang, berarti tidak ada lagi kehidupan, tidak ada lagi pengharapan.
Tunas Daud, berarti; yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah = masih ada penghaparan.

Mari kita lihat; KEADILANNYA.
Yeremia 23: 4
(23:4) Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekor pun, demikianlah firman TUHAN.

Gembala yang seperti ini yang kita harapkan; di mana gembala itu adalah GEMBALA YANG TUHAN KIRIMKAN.

Mari kita lihat; gembala yang Tuhan kirimkan, sebagai Tunas yang adil bagi Daud juga bagi kita sekalian.
Yeremia 3: 14-15
(3:14) Kembalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Inilah Tunas adil bagi Daud, dan juga bagi kita; Tuhan kirimkan / berikan gembala-gembala untuk menggembalakan kawanan domba, YANG SESUAI DENGAN HATI TUHAN, bukan gembala sesuai dengan keinginan hatinya sendiri (seperti gembala upahan, yang membiarkan kawanan domba tercerai-berai).

Kiranya kita, para gembala-gembala, jangan sampai menggembalakan kawanan domba sesuai hati sendiri, janganlah mengikuti jalannya Bileam.
Kalau ada kesalahan pada domba-domba, harus dikoreksi, jangan dibiarkan dalam dosanya, itulah gembala yang sesuai dengan hati Tuhan.
Jangan biarkan domba-domba tercerai-berai, terhilang, terserak. Jangan membiarkan orang kaya tetap dalam dosanya, hanya karena mengharapkan sepersepuluhnya saja; apalagi kalau ia adalah seorang pengusaha dan berpenghasilan 100 juta, berarti sepersepuluhnya 10 juta, belum lagi persembahan-persembahan yang lain.
Bukan seperti itu gembala yang berasal dari Tuhan, itu bukan Tunas adil, tetapi SEORANG GEMBALA YANG BERASAL DARI TUHAN adalah SEORANG GEMBALA YANG MEMILIKI HATI SESUAI DENGAN HATI TUHAN.

SEPERTI APA GEMBALA MEMILIKI HATI SEPERTI HATI TUHAN?
Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Menggembalakan sesuai dengan hati Tuhan, berarti; sesuai dengan VISI dan MISI-NYA TUHAN.
Keuntungannya kalau menggembalakan sesuai dengan visi dan misi Tuhan:
1.    gembala menggembalakan kawanan domba sesuai kehendak Tuhan,
2.    gembala menggembalakan kawanan domba sesuai rencana Tuhan,
3.    gembala menggembalakan kawanan domba sesuai hati Tuhan,
4.    gembala menggembalakan kawanan domba sesuai maunya Tuhan,
5.    gembala menggembalakan kawanan domba sesuai jalannya Tuhan.

Yeremia 3: 15
(3:15) Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hati-Ku; mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian.

Inilah gembala yang baik, yang sesuai dengan hati Tuhan:
1.   Gembala itu menggembalakan sesuai dengan PENGERTIAN YANG BERASAL DARI FIRMAN TUHAN, bukan pengertian dari dunia.
Tidak perlu mempelajari filsafat-filsafat kosong, pelajari saja alkitab / pelajarilah firman Tuhan, ambil pengertian dari firman Tuhan, itulah yang benar.
Mempelajari firman Tuhan, berarti; belajar untuk mengerti isi hati Tuhan, kehendak Tuhan, rencana Tuhan, jalannya Tuhan, dan lain-lain.

Biarlah kiranya seorang gembala menggembalakan kawanan domba sesuai dengan hati Tuhan, memiliki pengeritan dari firman Tuhan, mulai dari kitab Kejadian sampai kitab Wahyu.
Jangan setuju dengan gembala upahan, jangan kompromi terhadap dosa, supaya kita dan kawanan domba merasakan keadilan dari Tunas Daud, sehingga tidak ada ratap tangis, dukacita karena persundalan.

2.    Selain menggembalakan dengan pengertian, juga menggembalakan kawanan domba dengan PENGETAHUAN YANG BERASAL DARI TUHAN.
Tidak salah mempunyai pengetahuan; belajar dari SD, SMP, SMA, S1, S2, S3, dan sebagainya, tidak salah memiliki pengetahuan dunia. Tetapi jauh lebih baik, kalau seorang gembala memiliki pengetahuan dari firman Tuhan, lalu disampaikan kepada kawanan domba.

Yeremia 3: 18
(3:18) Pada masa itu kaum Yehuda akan pergi kepada kaum Israel, dan mereka akan datang bersama-sama dari negeri utara ke negeri yang telah Kubagikan kepada nenek moyangmu menjadi milik pusaka.

Kalau gembala itu menggembalakan kawanan domba sesuai dengan hati Tuhan, nanti Yehuda mengajak keluar Israel (saudara tertua) dari sebelah utara = saudara bersaudara saling mengingatkan.

Milik pusaka adalah tanah Kanaan, di situlah gunung Sion.
Satu dengan yang lain, saudara bersaudara, katakan: “Ayo, di situ ada firman pengajaran. Gembalanya menyampaikan firman Tuhan sesuai dengan pengertian dan pengetahuan yang berasal dari firman Tuhan, bukan filsafat-filsafat kosong, bukan cerita-cerita isapan jempol, dan bukan dongeng nenek-nenek tua”.

Lebih jauh kita lihat ...
Yeremia 33: 7-9
(33:7) Aku akan memulihkan keadaan Yehuda dan Israel dan akan membangun mereka seperti dahulu:
(33:8) Aku akan mentahirkan mereka dari segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa terhadap Aku, dan Aku akan mengampuni segala kesalahan yang mereka lakukan dengan berdosa dan dengan memberontak terhadap Aku.
(33:9) Dan kota ini akan menjadi pokok kegirangan: ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku di depan segala bangsa di bumi yang telah mendengar tentang segala kebajikan yang Kulakukan kepadanya; mereka akan terkejut dan gemetar karena segala kebajikan dan segala kesejahteraan yang Kulakukan kepadanya.

Inilah Tunas adil bagi Daud, bagi kita semua:
1.    IBADAH PELAYANAN MENJADI POKOK KEGIRANGAN.
Ibadah bukan lagi ibadah lahiriah, bukan lagi ibadah liturgis, yang berkata: “Haleluya, haleluya!”, tetapi rohnya tidak ada kegirangan, hanya tubuhnya saja yang kegirangan = pelayanan tubuh.
Tetapi pelayanan yang benar, harus sampai pada PELAYANAN ROH, sebab kalau tidak sampai pada pelayanan roh, tubuh bisa saja kegirangan, tubuh bisa saja berbuat baik / memuji Tuhan, tetapi kalau rohnya tidak berubah, maka tubuh dan jiwanya pun tidak berubah. Kalau roh sudah berubah, tubuh dan jiwanya pasti berubah.
INGAT! PELAYANAN ITU HARUS SAMPAI PELAYANAN ROH, BUKAN PELAYANAN TUBUH.
Hari ini bisa saja menangis karena terharu mendengar firman Tuhan, tetapi rohnya berubah atau tidak?
Sebab, motor penggerak dari tubuh dan jiwa adalah roh manusia itu sendiri.
Misalnya;
·        Kalau seseorang mencuri, itu karena dia dia dikuasai roh mencuri.
·        Kalau seseorang berdusta, itu karena rohnya dikuasai roh berdusta.
Tetapi kalau rohnya sudah berubah, di kota itu ada kegirangan = ibadah pelayanan menjadi kegirangan bagi roh kita, bukan hanya tubuh. Barangkali tubuh kita lemah karena sakit, tetapi roh kita merasakan kegirangan.
2.    TERNAMA.
Dikenan karena sopan santun, dikenan karena hidup benar, dikenan karena baik, dikenan karena hidup suci.
3.    TERPUJI.
Mendapat pujian karena melayani sesuai dengan sistem Kerajaan Sorga.
Kerajaan Sorga itu bukan soal makan dan minum, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera, sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
4.    TERHORMAT.
Kalau melayani dengan sistem Kerajaan Sorga dikenan oleh Tuhan dan dihormati oleh manusia.

Yeremia 33: 12
(33:12) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Di daerah ini, yang sudah menjadi reruntuhan, tanpa manusia dan tanpa hewan, dan di segala kotanya akan ada lagi padang rumput bagi gembala-gembala yang membaringkan kambing domba di situ.

Betul-betul kawanan domba dibaringkan di atas rumput yang hijau, betul-betul dikenyangkan oleh makanan rohani, itulah firman Tuhan, bukan firman yang lucu-lucu.
Kalau si pemberita menyampaikan firman yang lucu, ia disebut pelawak, seperti Simson; setelah hilang kuasanya, ia hanya bisa melawak di kuil Dagon. Ini harus dipahami.
Saudara mau pilih gembala yang mana; GEMBALA YANG MENGGEMBALAKAN SESUAI PENGERTIAN FIRMAN TUHAN ATAU SEORANG GEMBALA UPAHAN, YANG MENYAMPAIKAN FIRMAN YANG LUCU-LUCU?

SEDIKIT KESAKSIAN:
Sebelumnya mohon maaf saudaraku, biasanya gereja-gereja mengundang pembicara / mengundang gembala lain, sewaktu ibadah natal. Anehnya, domba-dombanya lebih suka gembala lain, saya tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi.
Kalau ada domba lebih menyukai gembala yang lain, ini adalah pertanyaan besar: “ADA APA...?”.
Sekali lagi mohon maaf saudaraku, bukan berarti saya sok suci, tetapi ini adalah fakta; setiap kali saya tidak melayani, misalnya ketika saya sakit 3-4 bulan yang lalu, sidang jemaat yang kami layani, mulai merasa tidak tenang.
Saya mengatakan hal ini, supaya meluruskan pelayanan saja, sesuai dengan hati-Nya Tuhan.

Yeremia 33: 13
(33:13) Di kota-kota Pegunungan, di kota-kota Daerah Bukit, di kota-kota Tanah Negeb, di daerah Benyamin, di sekitar Yerusalem dan di kota-kota Yehuda, kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang yang menghitungnya, demikianlah firman TUHAN."

Kambing domba akan lewat lagi = kambing domba akan tergembala lagi, menjadi satu kawanan dalam satu kandang, satu gembala (tidak dua atau tiga gembala), dalam satu kandang penggembalaan.

Kambing domba akan lewat lagi dari bawah tangan orang yang menghitungnya.
Siapa yang bisa menghitung? Yang bisa menghitung kawanan domba hanyalah gembala setempat, tetapi kalau gembala digilir, tidak bisa mengerti, tidak bisa menghitung, tidak mengenal sejauh mana kerohanian kawanan domba dalam satu kandang, satu penggembalaan.

Hanya gembala / pemilik domba-domba itulah yang dapat memahami, mengerti pergumulan apa yang sedang terjadi / yang sedang dihadapi domba-domba, hanya gembala yang tahu, sedangkan gembala upahan tidak mengetahuinya dan tidak mau tahu, sebab pelayanannya hanya sebatas pelayanan tubuh, bukan pelayanan roh = melayani karena upah.

Lebih jauh lagi kita perhatikan ...
Yeremia 33: 14-15
(33:14) "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda.
(33:15) Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri.

Janji Allah dalam Yeremia 23, digenapi dalam Yeremia 33.
Kalau berbicara Yeremia 23 dan Yeremia 33, berarti ada jarak 10 pasal.
Kalau kita berbicara angka 10 -> hukum Allah.
Berarti, hukum Allah sudah digenapi (dari 23 sampai 33). Inilah keadilan dari Tunas Daud itu.
Apakah kita tidak bersyukur kepada Tuhan, karena Dia mengerti keberadaan kita?

Dahulu tidak ada kegirangan sekarang ada kegirangan. Dahulu hanya ada ratap tangis hingga akhirnya bersundal untuk mencari ketenangan dan keteduhan, tetapi sekarang ada kegirangan, ternama, terpuji, sebab Tuhan sudah menggenapi Tunas yang adil itu kepada bangsa Israel, sebagai kawanan domba bagi Allah, dan juga bagi kita dalam setiap negeri, tergembala di dalam satu kandang satu gembala, bukan dua tiga gembala.

Yeremia 33: 16
(33:16) Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan kita!

Tidak ada lagi ratap tangis, dukacita = tenteram, karena sudah dibebaskan dari sebelah utara, dibebaskan dari takhtanya iblis setan, karena sesungguhnya dosalah yang menyebabkan seseorang menderita.

Hasil setelah dibawa keluar dari utara, kemudian berada dalam kandang penggembalaan, digembalakan dengan baik sesuai dengan pengertian dari firman Tuhan.
HASIL YANG PERTAMA.
Yeremia 33: 17
(33:17) Sebab beginilah firman TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel!

Keturunan Daud tidak terputus, berarti; TETAP MENJADI RAJA.
Itu sebabnya, takhta Yehuda itu terus turun temurun dari keturunan Daud, tidak silih berganti seperti Israel.
Takhta kerajaan Yehuda terus turun temurun = tetap menjadi raja.

KITA TETAP MENJADI RAJA, TIDAK TERPUTUS.
Berbicara raja, berarti berbicara tentang kuasa dan otoritas.
Berkuasa terhadap dosa yang ditimbulkan oleh 3 hal, yaitu;
-      Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
-      Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh iblis setan, itulah roh jahat dan roh najis.
-   Berkuasa atas dosa yang ditimbulkan oleh arus dan pengaruh dunia yang menghanyutkan, yang membawa pada kematian rohani.

Kalau raja tidak berkuasa, berarti tidak terlihat kemuliaannya, sebab kemuliaan raja terletak pada kuasanya.
Berarti kalau kita menjadi raja; BERKUASA ATAS DOSA.
Inilah hasilnya, kalau tergembala dalam satu kandang, satu gembala, menjadi satu kawanan di dalam kandang penggembalaan; tetap menjadi raja, tidak terputus, sampai Tuhan datang pada kali yang kedua.
Menjadi raja di kerajaan 1000 tahun damai, sampai menjadi 24 tua-tua yang duduk di atas takhta-takhtanya, mengelilingi takhta Anak Domba.

HASIL YANG KEDUA.
Yeremia 33: 18
(33:18) Dan keturunan imam-imam orang Lewi tidak akan terputus mempersembahkan korban bakaran di hadapan-Ku dan membakar korban sajian dan mengorbankan korban sembelihan sepanjang masa."

KETURUNAN IMAM-IMAM LEWI TIDAK TERPUTUS.
Artinya; tetap menjadi imam, tetap melayani Tuhan.
Imam-imam = pelayan-pelayan.
Selain kita menjadi raja yang berkuasa terhadap dosa, yang ditimbulkan oleh 3 hal, Tuhan menjadikan kita semua pelayan-pelayan, menjadi imam-imam, keturunan dari Lewi.
Satu suku ini (yaitu suku Lewi) betul-betul bulat menyerahkan hidupnya kepada Tuhan; melayani Tuhan, sejak bangsa Israel menyembah berhala, menyembah patung lembu emas tuangan di padang gurun, suku Lewi melayani Tuhan sampai di tanah Kanaan.
Keturunan imam-imam Lewi tidak terputus, itulah hasilnya kalau kawanan domba tergembala dengan baik dalam satu kandang, satu gembala di dalam kandang penggembalaan.
Tadi saya sudah katakan; masa depan kita terletak pada pelayanan, bukan pada ijazah, bukan pada kedudukan, bukan pada pekerjaan, bukan pada kekuatan, bukan pada kekayaan.

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment