IBADAH RAYA MINGGU, 20 SEPTEMBER 2020
WAHYU PASAL 12
(Seri: 23)
Subtema: NAGA MEMBURU PEREMPUAN
Shalom.
Mula pertama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN; selayaknyalah Dia ditinggikan di tempat yang maha tinggi.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Selanjutnya, mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita sehingga kita boleh merasakan uluran dua tangan TUHAN yang penuh kuasa, uluran dua tangan TUHAN yang penuh kasih untuk segera memberi pertolongan dan memberi jawaban dalam segala pergumulan-pergumulan yang sedang kita alami di hari-hari terakhir ini.
Kita segera memperhatikan Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu. Dan sekarang, kita akan memasuki ayat yang baru, itulah ayat 13.
Wahyu 12:13
(12:13) Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Naga memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Perempuan di sini, tidak lain tidak bukan, itulah sidang mempelai TUHAN, gereja TUHAN yang sudah disempurnakan.
Sebenarnya, memburu merupakan aktivitas atau kegiatan YANG KEEMPAT dari naga itu di dalam Wahyu 12:1-18.
Ada 6 (enam) perbuatan yang dilakukan oleh naga atau Iblis di dalam Wahyu 12, antara lain:
1. Menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi ... Wahyu 12:4.
Kita kembali memperhatikan perbuatan naga YANG KEEMPAT, yaitu: Memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
Pertanyaannya: Mengapa ia bertindak demikian?
Jawabnya: Sebab naga itu sadar bahwa ia telah dilemparkan ke bumi. Jadi, kalau ia memburu mempelai perempuan, itu karena ia sadar bahwa ia telah dilemparkan ke bumi. Pendeknya; naga itu menyadari bahwa ia mengalami kekalahan telak.
Jadi, dengan memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu, ia mau melampiaskan dan sekaligus membinasakan gereja TUHAN yang sempurna sebagai usaha yang terakhir dari Iblis untuk membalas dendam atas kekalahan yang dialaminya (dideritanya).
Tetapi, Iblis lupa dan tidak sadar, bahwa TUHAN telah memberkati sekaligus memberi kuasa penuh kepada manusia dari sejak semula /sejak penciptaan.
Kejadian 1:27-28
(1:27) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (1:28) Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Selain memberkati Adam dan isterinya itu, Allah juga memberi kuasa supaya mereka berkuasa atas:
1. Ikan-ikan di laut.
Sekali lagi saya sampaikan: Sebetulnya, dari sejak penciptaan semula, TUHAN sudah memberkati Adam dan isterinya, sekaligus memberi kuasa, sehingga Adam dan isterinya berkuasa atas segala perkara, baik yang di laut, di udara, dan di bumi.
Begitu rupa perhatian TUHAN kepada manusia dari sejak semula manusia diciptakan. TUHAN memperhatikan manusia; setelah diciptakan, TUHAN tidak begitu saja melupakan manusia, tetapi TUHAN menciptakan manusia, selanjutnya diberkati, dan memberi kuasa atas segala perkara, baik yang di laut, di udara, dan di bumi. Jadi, begitu rupa, begitu hebat, begitu luar biasa perhatian TUHAN kepada manusia.
Kita rangkaikan lagi Kejadian 1:27-28 ini dengan suratan 1 Petrus 1:12.
1 Petrus 1:12
(1:12) Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.
Kepada mereka, hamba-hamba TUHAN, terkhusus nabi-nabi dan rasul-rasul, telah dinyatakan: “ ... Bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka...” Kalau hamba TUHAN diutus untuk melayani umat TUHAN, itu juga merupakan bagian dari perhatian TUHAN.
Di sini tadi dikatakan: “ ... Yang diutus dari sorga, menyampaikan berita Injil kepada kamu -- saya dan saudara --, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.”
Pendeknya: Allah memberitahukan segala rencana-rencana-Nya kepada manusia, semua rencana-Nya dinyatakan kepada manusia, tetapi kepada malaikat-malaikat-Nya tidak.
Artinya, selain memberkati sekaligus memberi kuasa kepada manusia, ternyata TUHAN juga memperhatikan manusia lebih dari pada yang lain, lebih dari makhluk apapun, termasuk lebih dari pada malaikat-malaikat di sorga.
Begitu luar biasa, begitu heran perhatian TUHAN, begitu besar perhatian TUHAN kepada umat TUHAN, lebih dari pada para malaikat-malaikat-Nya.
Berita Injil merupakan berita tentang pribadi Yesus, Anak Allah, seutuhnya, yang diawali dari sorga, turun ke dunia dan menjadi sama dengan manusia, kemudian rela mati di kayu salib, bangkit pada hari yang ketiga; kemudian, setelah 40 (empat puluh) hari di bumi, ia naik ke sorga dan dipermuliakan.
Semua peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Yesus tertulis dengan lengkap di dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Mulai dari sorga turun ke bumi, kemudian dalam keadaan manusia, Ia merendahkan diri-Nya, lalu taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib, lalu hari ketiga bangkit; setelah 40 (empat puluh) hari di bumi, Ia naik ke sorga dan dipermuliakan. Semuanya dituliskan dalam Injil secara lengkap, secara detil; itulah berita Injil yang disampaikan kepada manusia, tetapi kepada malaikat-malaikat-Nya tidak.
Artinya, betapa besar dan betapa heran perhatian TUHAN kepada manusia lebih dari pada malaikat, sebab semua rencana-rencana itu dinyatakan kepada manusia, tetapi kepada malaikat tidak. Itu sebabanya, di sini dikatakan: “ ... Yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh malaikat-malaikat.”
Jadi, jangan saudara berpikir bahwa malaikat lebih mulia dari pada manusia, tidak. Perhatian TUHAN lebih besar kepada manusia dari pada kepada malaikat-malaikat.
Kembali saya sampaikan: Semua peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Yesus ditulis secara komplit di dalam Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Selanjutnya, kita akan memperhatikan CIRI PENULISAN INJIL.
- Injil Matius menuliskan atau menceritakan Yesus sebagai Raja.
Empat karakter (tabiat) dari Yesus yang tertulis dalam Injil Matius, Markus Lukas dan Yohanes, kita akan kaitkan dengan EMPAT MAKHLUK DI SORGA.
Wahyu 4:7
(4:7) Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Empat makhluk dengan empat muka:
- Makhluk yang pertama sama seperti SINGA à Yesus Raja, itulah yang dituliskan oleh Injil Matius.
Wahyu 4:8
(4:8) Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Kemudian, empat makhluk tersebut tidak henti-hentinya mereka berseru siang dan malam; siang malam berseru-seru.
Adapun seruan atau pujian empat makhluk, YANG PERTAMA: “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa.”
Artinya, empat makhluk tersebut menyerukan atau memujikan kekudusan dari Allah Trinitas, yakni TUHAN Yesus Kristus.
Biarlah kiranya dari mulut kita ini senantiasa menyerukan, memujikan kekudusan dari pada Allah Trinitas.
- TUHAN = Allah Bapa, tabiat-Nya; Kasih Allah.
- Yesus = Allah Anak (Anak Allah), tabiat-Nya; Firman Allah, yakni mengerjakan penebusan oleh korban-Nya.
- Kristus = Roh Allah.
- Kasih Allah yang sempurna berkuasa menguduskan kehidupan manusia.
- Firman Allah yang heran juga berkuasa menguduskan kehidupan manusia.
- Termasuk Roh Allah (Roh Suci) juga berkuasa menguduskan kehidupan dari manusia itu sendiri.
Jadi, ketiga tabiat dari Allah Trinitas tersebut berkuasa untuk menguduskan kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
Adapun seruan atau pujian empat makhluk, YANG KEDUA: “YANG SUDAH ADA dan yang ada dan yang akan datang.”
Seruan ini menunjukkan bahwa empat makhluk tersebut betul-betul meninggikan sengsara salib atau menjunjung tinggi korban Kristus. Dari seruan ini, kita bisa mengerti, kita bisa melihat bahwa empat makhluk itu betul-betul mengagungkan korban Kristus. Alasan saya mengatakan itu, mari kita lihat Wahyu 1:4.
Wahyu 1:4
(1:4) Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya,
Di sini kita melihat, pribadi Yesus dinyatakan sebagai: yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang.
Berbeda dengan Wahyu 4:8, seruan yang kedua dari empat makhluk, diawali dengan yang sudah ada, yang ada, barulah yang akan datang. Sedangkan dalam Wahyu 1:4, yang diawali dengan yang ada, yang sudah ada, dan yang akan datang.
Wahyu 1:8,17-18
(1:8) "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (1:17) Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, (1:18) dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
Kemudian, pada ayat 8, Yesus berkata: “Aku adalah Alfa dan Omega.” Perhatikanlah pribadi Yesus sebagai Alfa dan Omega di dalam yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang.
Lalu, pada ayat 17, Yesus berkata kembali: “Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir.” Berarti, Alfa dan Omega; Yang Awal dan Yang Akhir. Kemudian, pada ayat 18 dikatakan: “ ... Dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup ...”
Jadi,
pribadi Yesus Kristus adalah Alfa dan Omega atau Yang Awal dan Yang Akhir,
tetapi juga Dia adalah yang ada, yang sudah ada dan yang akan datang,
persamaannya; yang hidup, lalu mati di kayu salib, lalu hidup
kembali.
-
Yang hidup = yang ada.
-
Mati di kayu salib = yang sudah ada.
-
Lalu, hidup kembali = yang akan
datang.
-
Injil Lukas menceritakan Yesus sebagai Anak
manusia.
-
Kemudian Injil Matius menceritakan Yesus
sebagai Raja.
- Lalu Injil Markus menceritakan Yesus sebagai Hamba.
Itulah karakter dari empat makhluk di mana wujudnya adalah salib.
1.
Tidak nampak tabiat daging.
2.
Tidak ada lagi yang disembunyikan.
TUHAN YESUS
KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment