IBADAH
KAUM MUDA REMAJA, 05 SEPTEMBER 2020
STUDY
YUSUF
(Seri:
207)
Subtema:
SEORANG PENILIK YANG
BERTANGGUNG JAWAB PADA MASA KELIMPAHAN.
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera, bahagia kiranya memenuhi kehidupan anak-anak muda
remaja secara khusus dalam penggembalaan GPT “BETANIA”
Serang dan Cilegon, baik juga anak-anak kaum muda remaja di luar penggembalaan,
tanpa terkecuali anak-anak TUHAN, umat TUHAN dimanapun anda berada yang
senantiasa mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada.
Selanjutnya,
mari kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan
firman-Nya bagi kita, dari study Yusuf sebagai firman penggembalaan untuk
Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian
41:33-34
(41:33)
Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi
dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34)
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik
atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari
hasil tanah Mesir.
Untuk
menangulangi tujuh tahun kelimpahan kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan
yang akan mengurus keringkan negeri Mesir, maka Yusuf mengusulkan atau memberi nasihat
kepada Firaun untuk mengangkat:
1. Seorang
yang berakal budi dan bijaksana, sehingga nanti menjadi
kuasa atas Mesir.
2. Mengangkat
penilik-penilik atas negeri Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan.
Pada
minggu yang lalu, kita sudah medapatkan pejelasan tentang: SEORANG YANG BERAKAL
BUDI DAN BIJAKSANA.
Seorang
yang berakal budi dan bijaksana, itulah pribadi Yusuf sendiri yang diangkat
menjadi kuasa atas tanah Mesir dan memerintah atas istana Firaun. Singkatnya,
pemerintahan itu beralih ke tangan sidang mempelai TUHAN, itulah gereja TUHAN
yang sempurna. Sekalipun memang Firaun mempertahankan takhta itu, namun bagi
Yusuf itu tidak menjadi soal dan tidak terlalu penting, yang terpenting bagi
Yusuf adalah supaya visi dan misi TUHAN terlaksana dan berjalan dengan baik.
Firaun
rohani itulah gambaran dari iblis atau setan; senantiasa berusaha untuk menjadi
kepala, menjadi pemimpin, tetapi kelak jika memang sudah tiba waktunya dimana
nanti mimpi Firaun itu tergenapi, mau tidak mau kuasa dan pemerintahan itu akan
beralih kepada tangan sidang mempelai TUHAN, kita tinggal menunggu waktu saja
dan bertekun di dalam TUHAN.
Pada
minggu yang lalu, bagian dari penjelasan seorang yang berakal budi dan
bijaksana sudah dijelaskan. Tugas dari seorang yang berakal budi dan bijaksana
adalah untuk menuntun banyak orang kepada kebenaran, seperti bintang-bintang di
cakrawala bercahaya di dalam kegelapan, dengan lain kata bercahaya atas
angkatan-angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat, sesuai dengan Filipi
2:15. Kiranya apa yang telah disampaikan dalam pemaparan minggu yang lalu,
tentang seorang yang berakal budi dan bijaksana itu menjadi berkat dan kiranya
hal itu masih jelas dalam ingatan kita masing-masing, dan itu merupakan tanda
bahwa firman itu betul-betul diperhatikan dan tanda bahwa firman itu
betul-betul dipelihara, sehingga selanjutnya ada hubungan timbal balik dimana
firman itu sendiri akan memelihara kehidupan kita masing-masing. Sejauh mana
kita menghargai pembukaan firman, sejauh itu nanti pembukaan firman yang memelihara
kehidupan kita, sampai kepada kesudahan dunia ini.
Selanjutnya,
marilah kita melihat dan menerima penjelasan tentang: PENILIK-PENILIK YANG AKAN
DITEMPATKAN ATAS NEGERI MESIR.
Usul
atau nasihat yang kedua dari Yusuf kepada Firaun adalah supaya menempatkan
penilik-penilik atas negeri Mesir dalam tujuh tahun kelimpahan. Mengangkat
seorang penilik dan menempatkannya atas negeri Mesir, sebenarnya merupakan
perhatian yang besar dari TUHAN untuk seantero dunia ini termasuk kepada kita,
secara khusus kepada kita malam ini, juga terhadap anak-anak TUHAN, pemuda
remaja yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video
internet Youtube, Facebook dimanapun anda berada.
Lebih
jauh kita memperhatikan tentang: PENILIK.
Kisah
Para Rasul 20:20-21
(20:20)
Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu.
Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum
maupun dalam perkumpulan-perkumpulan di rumah kamu; (20:21) aku
senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani,
supaya mereka bertobat kepada Allah dan percaya kepada Tuhan
kita, Yesus Kristus.
Kita
awali dulu dari ayat 20-21, karena nanti terkait dengan ayat berikutnya
yang harus kita bahas tentang penilik.
Singkatnya
dari ayat yang sudah dibaca, Rasul Paulus tidak lalai dalam hal:
1. Memberitakan
firman Allah.
2. Mengajarkan
firman Allah.
3. Bersaksi
dari hal firman Allah.
Tiga
hal tersebut dikerjakan Rasul Paulus supaya orang-orang bertobat kepada Allah
dan percaya kepada TUHAN kita Yesus Kristus.
Kisah
Para Rasul 20:26-27
(20:26)
Sebab itu pada hari ini aku bersaksi kepadamu, bahwa aku bersih, tidak bersalah
terhadap siapa pun yang akan binasa. (20:27) Sebab aku tidak lalai
memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu.
Jadi,
andaikata ada orang yang akan binasa maka Rasul Paulus tidak dapat
dipersalahkan, sebab ia bersih. Arti bersih di sini ialah ia tidak lalai dengan
tanggung jawabnya, sesuai dengan apa yang diakuinya pada ayat 20-21,
yaitu tidak lalai dalam hal:
1. Memberitakan
firman Allah.
2. Mengajarkan
firman Allah.
3. Bersaksi
dari hal firman Allah.
Perlu
untuk diketahui; TUHAN adalah penjaga Israel, maka sebagai penjaga Ia
bertanggung jawab terhadap manusia, dengan bukti:
a.
Ia tidak tidur dan tidak
terlelap ... Mazmur 121:3-4 (... Sesungguhnya tidak terlelap dan
tidak tertidur Penjaga Israel).
b. Ia
tidak lalai dalam menepati janji-Nya ... 2 Petrus 3:9 ( Tuhan tidak
lalai menepati janji-Nya, ...).
Kisah
Para Rasul 20:28
(20:28)
Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang
ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang
diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
“
... Kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan
jemaat Allah ...” Tugas dari seorang penilik adalah
untuk menggembalakan, sehingga dimana-mana harus ada gembala atau
pemimpin atas seluruh negeri Mesir.
Yusuf
mengusulkan atau memberi nasihat kepada Firaun untuk mengangkat penilik atas
negeri Mesir pada masa tujuh tahun kelimpahan gandum, supaya gandum tertampung
dengan baik sehingga tidak tercecer, tidak terbuang begitu saja. Demikian juga
kita, untuk masa-masa sekarang ini itulah 2000 tahun zaman Roh El Kudus disebut
juga zaman kemurahan, artinya: kelimpahan firman yang sekarang dinyatakan oleh
TUHAN lewat pembukaan firman-Nya itu harus dipungut dengan baik, itu ada
kaitannya dengan seorang penilik.
Pendeknya,
dalam sebuah penggembalaan harus ada seorang gembala, harus ada seorang
pemimpin, atau harus ada seorang pemimpin sidang jemaat yang bertanggung jawab.
Sebab, pembukaan firman TUHAN yang senantiasa disampaikan di tengah-tengah
ibadah yang dipercayakan oleh TUHAN tidak terpisahkan dari seorang gembala
sidang, pemimpin sidang jemaat atau seorang penilik jemaat. Itulah tugas dari
seorang penilik jemaat.
Sebelum
lebih jauh melihat tugas dari seorang penilik jemaat atau gembala sidang, maka
terlebih dahulu kita melihat SYARAT-SYARAT UNTUK MENJADI PENILIK JEMAAT.
1
Timtius 3:1
(3:1)
Benarlah perkataan ini: "Orang yang menghendaki jabatan penilik jemaat
menginginkan pekerjaan yang indah."
"Orang
yang menghendaki jabatan penilik jemaat menginginkan pekerjaan yang
indah." Berarti, menjadi penilik jemaat atau
gembala sidang atau pemimpin sidang jemaat adalah sebuah jabatan yang indah,
lebih indah dari semua jabatan yang ada di atas muka bumi ini. Sekalipun
menjadi penilik jemaat adalah sebuah jabatan yang indah, namun kita tidak boleh
mengabaikan jabatan-jabatan yang sudah diterima oleh anak-anak TUHAN,
jabatan-jabatan yang sudah diterima oleh pemuda remaja dimanapun anda bekerja,
itu tetap harus dihargai.
1
Timotius 3:2
(3:2)
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari
satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan,
cakap mengajar orang,
Syarat
untuk menjadi penilik jemaat ialah YANG PERTAMA: Haruslah seorang yang
tak bercacat.
Dengan
adanya perkataan “tak bercacat” secara otomatis akan timbul dalam
pemikiran kita segala cacat cela; buta, timpang, tuli, bisu, dan lain
sebagainya. Hal itu tidak salah, tetapi kita akan kembali memeriksa ukuran tak
bercacat sesuai dengan firman TUHAN.
Kidung
Agung 4:1-7
(4:1)
Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati
matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang
bergelombang turun dari pegunungan Gilead. (4:2) Gigimu bagaikan
kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat pembasuhan,
yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada. (4:3) Bagaikan
seutas pita kirmizi bibirmu, dan elok mulutmu. Bagaikan belahan buah delima
pelipismu di balik telekungmu. (4:4) Lehermu seperti menara Daud,
dibangun untuk menyimpan senjata. Seribu perisai tergantung padanya dan gada
para pahlawan semuanya. (4:5) Seperti dua anak rusa buah dadamu,
seperti anak kembar kijang yang tengah makan rumput di tengah-tengah bunga
bakung. (4:6) Sebelum angin senja berembus dan bayang-bayang menghilang,
aku ingin pergi ke gunung mur dan ke bukit kemenyan. (4:7) Engkau cantik
sekali, manisku, tak ada cacat cela padamu.
Singkatnya,
Mempelai Laki-Laki berkata kepada mempelai perempuan: Tak ada cacat cela
padamu (mempelai perempuan).
Ukuran
tak bercacat cela menurut TUHAN Yesus Kristus yang nyata dilihat Mempelai
Laki-Laki di dalam diri mempelai perempuan, antaralain:
1. Bagaikan
merpati matamu, artinya: memiliki pandangan rohani
dalam kesucian dan ketulusan hatinya.
Ciri-ciri seseorang yang memiliki
pandangan rohani: memandang perkara-perkara yang di atas, itulah
perkara-perkara yang di sorga, jelas itu menunjuk kepada ibadah dengan
pelayanan dengan segala kegiatan-kegiatan yang ada di dalamnya.
Kalau
kita memandangnya dengan kesucian dan ketulusan hati, disebutlah itu bagaikan
merpati matamu.
2. Rambutmu
bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead,
artinya: ada dalam tanda ketundukan kepada Kristus sebagai Kepala, ini menunjuk
kepada: seorang hamba TUHAN atau seorang penilik yang taat, ia dengar-dengaran.
3. Gigimu
bagaikan kawanan domba yang baru saja dicukur, yang keluar dari tempat
pembasuhan, artinya: mengalami kebahagiaan karena
telah mengalami penyucian oleh air dan firman TUHAN. Tiadalah mungkin gigi akan
nampak, kalau kita tidak dalam keadaan tersenyum bahagia.
4. Bagaikan
seutas pita kirmizi bibirmu, artinya: bibir atau mulut
yang senantiasa mengeluarkan perkataan yang sifatnya meninggikan korban
Kristus, berarti tidak suka mencela dan tidak suka menghakimi dalam setiap
perkataannya.
5. Lehermu
seperti menara Daud. Fungsi leher adalah untuk
menghubungkan antara tubuh dengan kepala, antara sidang jemaat dengan Allah,
dan itu telah dikerjakan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib, sebab Dia
adalah Imam Besar yang memperdamaikan dosa, sehingga Dialah yang layak untuk
menjadi pengantara antara Allah dengan manusia.
6. Seperti
dua anak rusa buah dadamu Ã
sebuah kedewasaan rohani dari seorang penilik. Jadi, tidak mungkin seorang
sidang jemaat lebih rohani dari seorang penilik atau pemimpin sidang jemaat.
Dengan
enam hal yang dimiliki oleh penilik sidang jemaat ini, menunjukkan bahwa
penilik jemaat TIDAK BERCACAT CELA.
Syarat
YANG KEDUA untuk menjadi seorang penilik, kembali kita memperhatikan 1
Timotius 3:2.
1
Timotius 3:2
(3:2)
Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari
satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan,
cakap mengajar orang,
Syarat
yang kedua ialah suami dari satu isteri, jelas itu
menunjuk kepada: seorang gembala yang setia dan senantiasa berusaha menjaga
kesucian nikahnya.
Kita
sempurnakan syarat ini dengan melihat Titus 1:7.
Titus
1:7
(1:7)
Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat,
tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak
serakah,
Pada
ayat ini kembali dikatakan: harus tidak bercacat, kita sudah melihat
secara singkat sesuai dengan pengakuan Mempelai Laki-Laki kepada mempelai
perempuan-Nya dalam Kidung Agung 4:1-7.
Dalam
1 Timotius 3:2 setelah dikatakan tidak bercacat selanjutnya dikatakan
“suami dari satu isteri,” tetapi dalam Titus 1:7 setelah dikatakan tidak
bercacat dilanjutkan dengan “tidak angkuh.” Tidak bercacat dan tidak angkuh,
berarti tidak tinggi hati melainkan rendah hati, sehingga dengan sikap rendah
hati nama TUHAN dipermuliakan.
Itulah
syarat secara mutlak dari seorang penilik jemaat:
- Tidak bercacat.
- Suami dari satu isteri.
- Kemudian, tidak angkuh;
tidak sombong, tidak tinggi hati. Sehingga dengan sikap yang rendah hati ini
nama TUHAN dipermuliakan di tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN
percayakan.
Tugas
dari seorang penilik.
Kejadian
41:34
(41:34)
Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik
atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima
dari hasil tanah Mesir.
Dalam
tujuh tahun kelimpahan penilik-penilik harus memungut seperlima dari hasil
tanah Mesir.
Persamaan
dari seperlima (1/5):
- 0,2 (dalam bentuk desimal).
- 2/10 atau 20/100 (dalam bentuk pecahan).
Terkait
dengan ayat ini, supaya kita dapat melihat lebih jauh kita akan melihat Keluaran
16.
Keluaran
16:15
(16:15)
Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain:
"Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi
Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu
menjadi makananmu.
Dahulu
kita tidak mengenal firman TUHAN apalagi berita Injil yang isinya tentang salib
Kristus itu sangat asing bagi kita, dahulu kita hanya mengenal berita-berita
yang berasal dari dunia; bicara soal sensasional, bicara soal
kelimpahan-kelimpahan, bicara soal berkat-berkat, bicara soal kerajaan dunia
dan kemegahannya sebagaimana yang ditunjukkan oleh iblis setan di atas gunung
kepada Yesus Kristus. Tetapi Musa berkata kepada bangsa Israel: "Inilah
roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.”
Jadi,
Keluaran 16:15 sesuai dengan pengakuan dari pada Yesus Kristus kepada
dua belas murid di dalam Injil Yohanes 4:34, makanan-Ku ialah:
1. Melakukan
kehendak Dia.
2. Menyelesaikan
pekerjaan-Nya.
Jadi,
Injil Yohanes 4:34 = Keluaran 16:15.
Keluaran
16:16
(16:16)
Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya;
masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang,
menurut jumlah jiwa."
Dalam
perjalanan di padang gurun TUHAN memelihara bangsa Israel dengan memberi mereka
makan manna segomer untuk tiap-tiap orang. Ada tujuh hari dalam seminggu, dan
segomer untuk tiap-tiap orang dikumpulkan dari hari pertama sampai dengan hari
yang kelima.
Keluaran
16:22
(16:22)
Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat
banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua
pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Pada
hari yang keenam bangsa Israel harus memungut roti dua kali lipat
banyaknya, berarti dua gomer untuk tiap-tiap orang.
Supaya
kita dapat mengatahui ukuran dua gomer ini, maka kita harus membaca Keluaran
16:35-36.
Keluaran
16:35-36
(16:35)
Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah
yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan. (16:36)
Adapun segomer ialah sepersepuluh efa.
“Adapun
segomer ialah sepersepuluh efa.” Demikianlah TUHAN
memelihara bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun. Tetapi untuk hari
keenam bangsa Israel harus memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, berarti
dua gomer untuk tiap-tiap orang.
Satu
gomer merupakan “sepersepuluh efa,”
berarti kalau dua gomer adalah “dua per sepuluh efa.”
Keluaran
16:23-26
(16:23)
Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok
adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu
kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala
kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi." (16:24)
Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang
diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya. (16:25)
Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah
sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang. (16:26)
Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat;
maka roti itu tidak ada pada hari itu."
Manna
untuk hari sabat atau hari perhentian dipungut oleh bangsa Israel pada hari
keenam.
-
Gomer yang pertama
merupakan pemeliharaan sehari-hari.
-
Sedangkan, gomer yang
kedua untuk pemeliharaan hari sabat.
Kesimpulannya,
hari keenam adalah hari terakhir menjelang kedatangan TUHAN kembali. Di
hari-hari terakhir ini kita harus mengumpulan firman Allah dua kali lipat
banyaknya, sebab itu merupakan jaminan pemeliharaan untuk kita dapat masuk pada
hari ketujuh itulah hari sabat, hari perhentian kekal.
Oleh
sebab itu, pemuda remaja, anak-anak TUHAN, termasuk yang sedang mengikuti
pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming kita harus mengetahui
bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, hari keenam, kedatangan TUHAN
sudah tidak lama lagi. Maka karena hari ini adalah hari-hari terakhir dan kita
berada di ujung abad ini, sehingga mau tidak mau kita harus mengumpulkan firman
TUHAN dua kali lipat banyaknya. Kalau kita mengumpulkan firman TUHAN dua kali
lipat banyaknya, maka tentu saja penyerahan kita juga harus dua kali lipat di
dalam hal mengumpulkan roti atau manna itulah firman Allah.
Jadi,
ini harus menjadi suatu perhatian penting, jangan sampai kita menganggap enteng
di dalam kelimpahan pembukaan firman, sebab itu adalah kesempatan bagi kita dan
kesempatan yang kita peroleh saat ini adalah panjang sabarnya TUHAN, jangan
disia-siakan.
Supaya
hati kita diteguhkan, kita akan membaca Keluaran 16:33.
Keluaran
16:33
(16:33)
Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah
manna di dalamnya segomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN
untuk disimpan turun-temurun."
Atas
perintah Musa; haruslah mengambil sebuah buli-buli, kemudian disimpan segomer
manna di dalamnya, lalu ditempatkan di hadapan TUHAN untuk disimpan turun
temurun. Pada pembacaan ayat 33, dapat kita ambil kesimpulan: satu gomer
manna dalam buli-buli ditempatkan di hadapan TUHAN sampai selama-lamanya.
Kesimpulannya,
ada tiga makna kegunaan dari makanan itulah manna, yaitu:
1. Manna
untuk pemeliharaan sehari-hari.
2. Manna
untuk hari sabat.
3. Manna
untuk disimpan dalam buli-buli.
Pendeknya,
TUHAN memanggil kita bukan untuk merugikan kita, tetapi kita dipanggil untuk
pemeliharaan jiwa kita masing-masing, sebab TUHAN menjamin kita dengan manna,
TUHAN menjamin hidup kita dengan firman Allah.
Semua
yang ada ini akan berlalu, tetapi firman Allah kekal sampai selama-lamanya.
1
Petrus 1:24
(1:24)
Sebab: "Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya
seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur, (1:25)
tetapi firman Tuhan tetap untuk selama-lamanya." Inilah firman
yang disampaikan Injil kepada kamu.
Semua
yang hidup adalah seperti rumput, kemudian segala kemuliaannya seperti bunga
rumput, -- kemuliaan yang ada di dalam diri manusia juga digambarkan
seperti bunga rumput --.
Perlu
untuk diketahui, pada akhirnya rumput menjadi kering dan otomatis bunga juga
yang gambaran dari kemuliaan akan gugur, berlalu begitu saja, namun firman
Tuhan tetap untuk selama-lamanya. Inilah firman yang disampaikan Injil, Injil
menunjuk kepada: Matius, Markus, Lukas, Yohanes, secara khusus menceritakan
tentang pribadi Yesus dari sorga turun ke bumi, mati di kayu salib dan bangkit
pada hari yang ketiga, empat puluh hari kemudian Dia naik ke sorga (naik
dipermuliakan).
Berita
Injil adalah berita salib dan isi pemberitaan firman TUHAN adalah salib
Kristus, tidak ada yang lain, sehingga kita boleh mengalami pemeliharaan dari
TUHAN sebagaimana bangsa Israel dipelihara oleh TUHAN, sebab mereka diberi
manna selama empat puluh tahun di padang gurun sampai tapal batas. Jadi TUHAN
memanggil kita bukan untuk menipu kita, melainkan untuk memelihara kehidupan
kita masing-masing, hargai panggilan dan biarlah kita semua berpadanan dengan
panggilan TUHAN.
Jadi
sekali lagi, TUHAN memanggil kita bukan untuk merugikan kita, tetapi kita
dipanggil untuk pemeliharaan jiwa kita masing-masing, sebab TUHAN menjamin kita
dengan makan manna:
-
Dalam kehidupan
sehari-hari dipelihara.
-
Kemudian, hari ketujuh
itulah hari sabat, hari perhentian, juga dipelihara.
-
Sampai selama-lamanya
dipelihara TUHAN.
Mazmur
37:25-26
(37:25)
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat
orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; (37:26)
tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak
cucunya menjadi berkat.
TUHAN
memelihara jiwa kita masing-masing, sampai kepada anak cucunya diberkati oleh
TUHAN. Inilah pengalaman dari Mazmur Daud:
-
Dari muda sampai tua
orang benar tidak ditinggalkan TUHAN, dipeliharan TUHAN.
-
Anak cucu dijamin oleh
TUHAN.
-
Tiap hari TUHAN menaruh
belas kasihan bahkan senantiasa memberi pinjaman, sampai akhirnya menjadi
berkat.
Kalau
tiap hari TUHAN pelihara, berarti itu adalah belas kasihan TUHAN kepada kita.
Apalagi hari-hari ini virus corona bermutasi dua kali lipat lebih cepat. Namun
sampai detik ini kita dipelihara oleh TUHAN karena TUHAN melihat kita
sungguh-sungguh dalam mengumpulkan Firman Allah, sebagaimana bangsa Israel
mengumpulkan manna segomer tiap hari namun pada hari keenam sebagai jaminan
pada hari sabat mereka mengumpulkan dua gomer untuk tiap-tiap orang, dan satu
gomer manna akhirnya akan diletakan di dalam buli-buli -- yang berada dalam Tabut
Perjanjian -- di hadapan TUHAN turun temurun, sampai selama-lamanya dipelihara
oleh TUHAN. Kita bersyukur dan kita berterimakasih kepada TUHAN, sebab itu kita
belajar untuk mengumpulkan firman TUHAN dalam kelimpahan tujuh tahun ini.
Roma
4:19-21
(4:19)
Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah
sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim
Sara telah tertutup. (4:20) Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang
karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan
Allah, (4:21) dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk
melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Janji
firman Allah berkuasa untuk melaksana apa yang telah Allah janjikan.
TUHAN
memanggil Abraham dan melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya, demikian juga
TUHAN memanggil kehidupan anak-anak pemuda remaja dan firman Allah sebagai
janji Allah akan menggenapi segala sesuatunya, sebagai tanda pemeliharaan TUHAN
dalam kehidupan kita masing-masing. Firman Allah berkuasa untuk melaksanakan
apa yang telah dijanjikan oleh Allah.
Untuk
kesempatan malam ini, kita sudah sedikit melihat tentang penilik dan tugasnya,
tetapi ini baru sebagian saja. Namun saya sebagai penilik merindu supaya di
minggu yang akan datang kita kembali memperhatikan dan kembali menerima berkat
yang sama tentang seorang penilik dengan tugas-tugasnya. Kita berdoa supaya
TUHAN kembali membukakan firman-Nya tentang seorang penilik dan tugas-tugasnya
supaya kita kembali diberkati oleh karena kemurahan hati TUHAN, tetapi yang
pasti kita dipanggil oleh TUHAN bukan untuk merugikan kita, apalagi
membinasakan, namun kita dipanggil untuk memberkati dan memelihara kehidupan
kita sampai selama-lamanya, karena firman Allah berkuasa untuk menyatakan dan menggenapi
segala sesuatunya sebagai tanda pemeliharaan dalam kehidupan kita
masing-masing.
Mari
kita berdoa supaya TUHAN kembali memberkati kita di minggu yang akan datang,
pemberitaan firman malam ini merupakan pendahuluan tentang seorang penilik
dengan tugasnya, yang bertugas untuk mengumpulkan makanan dalam tujuh tahun
kelimpahan itu untuk mengantisipasi tujuh kelaparan yang akan menyusul sesudah
itu sampai menguruskan negeri Mesir, bahkan nanti tidak akan terlihat
bekas-bekas kelimpahan-kelimpahan itu. Oleh sebab itu, Yusuf menasihatkan atau
mengusulkan kepada Firaun; selain mengangkat seorang yang berakal budi dan
bijaksana, juga Yusuf menasihati atau mengusulkan untuk segera mengangkat
penilik-penilik dan menempatkannya di seluruh negeri Mesir.
Penggembalaan
ini penting dan seorang gembala juga penting dalam sebuah penggembalaan, karena
seorang gembala harus bertanggung jawab di dalam hal pembukaan rahasia firman
di tengah-tengah sidang jemaat yang dipercayakan kepada seorang gembala.
Pembukaan firman itu harus dikumpulkan dalam tujuh tahun kelimpahan ini, maka
harus ada seorang penilik supaya firman itu tidak tercecer begitu saja. TUHAN
sudah berikan pembukaan firman kepada kita, kepada manusia, jangan biarkan
firman itu tercecer, maka seorang penilik, seorang gembala harus ditempatkan
dalam sebuah penggembalaan, sebuah penggembalaan tidak ada artinya kalau tidak
ada seorang penilik. Kalau tidak ada seorang pemimpin sidang jemaat yang
disebut gembala yang bertanggung jawab di dalam hal memberitakan firman TUHAN,
maka penggembalaan tidak ada artinya.
Kalau
tidak ada penilik yang bertanggung jawab maka kelimpahan akan menjadi sia-sia,
tidak akan ada artinya. Alkitab ini tidak ada artinya, kalau seorang penilik
tidak ditempatkan dalam sebuah penggembalaan. Sebab itu, mari kita manfaatkan
waktu yang ada ini, ini adalah hari terakhir, hari keenam, maka mau tidak mau
kita harus mengumpulkan dua kali lipat. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment