IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 13 FEBRUARI 2021
(Seri: 224)
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Kita bersyukur, oleh karena rahmat TUHAN, kita dimungkinkan untuk berada di tengah Ibadah Kaum Muda Remaja.
Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming Youtube, Facebook di mana pun anda berada, baik di dalam dan di luar negeri.
Selanjtunya, mari kita berdoa, kita mohonkan kemurahan hati TUHAN supaya kiranya firman yang dibukakan itu berkuasa untuk meneguhkan setiap hati kita masing-masing, sehingga ibadah ini tidak menjadi sia-sia, ibadah ini menjadi korban dan persembahan yang menyenangkan hati TUHAN, mengandung janji dan kuasa, baik untuk masa sekarang, maupun untuk masa yang akan datang; nama TUHAN dipermuliakan.
Kejadian 41:37-39
(41:37) Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.(41:38) Lalu berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?" (41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau.
- Yusuf adalah seorang yang penuh dengan Roh Allah yang suci
Dan minggu yang lalu kita sudah terima penjelasan tentang hal itu.
-
Itu sebabnya, kalau kita perhatikan ayat
38, Firaun berkata: “Mungkinkah kita mendapat orang seperti ini, seorang
yang penuh dengan Roh Allah?”
-
Kemudian, Firaun juga berkata pada ayat
39: “ ... tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana
seperti engkau.”
(41:27) Ketujuh ekor lembu yang kurus dan buruk, yang keluar kemudian, maksudnya tujuh tahun, demikian pula ketujuh bulir gandum yang hampa dan layu oleh angin timur itu; maksudnya akan ada tujuh tahun kelaparan. (41:28) Inilah maksud perkataanku, ketika aku berkata kepada tuanku Firaun: Allah telah memperlihatkan kepada tuanku Firaun apa yang hendak dilakukan-Nya. (41:29) Ketahuilah tuanku, akan datang tujuh tahun kelimpahan di seluruh tanah Mesir. (41:30) Kemudian akan timbul tujuh tahun kelaparan; maka akan dilupakan segala kelimpahan itu di tanah Mesir, karena kelaparan itu menguruskeringkan negeri ini. (41:31) Sesudah itu akan tidak kelihatan lagi bekas-bekas kelimpahan di negeri ini karena kelaparan itu, sebab sangat hebatnya kelaparan itu.
Sekalipun dua mimpi itu berbeda tetapi artinya sama, yakni;
-
Akan terjadi 7 (tujuh) tahun kelimpahan di
seluruh tanah Mesir.
-
Sesudah itu, akan timbul 7 (tujuh) tahun
kelaparan yang hebat sampai mengurus-keringkan seluruh tanah Mesir, juga hal
itu sesuai nubuatan Amos 8:11, juga dinubuatkan oleh nabi Daniel pasal 8,9,11,12.
Oleh sebab itu, kehidupan muda remaja, bukan saja dalam kandang penggembalaan GPT “BETANIA”, juga kaum muda remaja di mana pun anda berada, perhatikanlah Firman TUHAN malam ini; kelaparan yang akan terjadi ke depan, bukan suatu kelaparan biasa, tetapi kelaparan yang sampai mengurus-keringkan seantero dunia ini, sampai bekas-bekas dari 7 (tujuh) tahun kelimpahan itu tidak nampak lagi.
(41:32) Sampai dua kali mimpi itu diulangi bagi tuanku Firaun berarti: hal itu telah ditetapkan oleh Allah dan Allah akan segera melakukannya.
-
Mimpi Firaun yang pertama: Dari sungai
Nil keluar 7 (tujuh) lembu yang tambun, sesudah itu keluarlah 7 (tujuh) lembu
yang kurus badannya, lalu menelan 7 (tujuh) lembu yang gemuk tadi.
-
Mimpi Firaun yang kedua: Nampak 7
(tujuh) bulir gandum yang berisi dan bernas, lalu sesudah itu muncul juga 7
(tujuh) bulir gandum yang kosong, tetapi pada akhirnya juga menelan 7 (tujuh)
bulir gandum tersebut.
Supaya pada akhirnya, kalau kita perhatikan dalam 1 Korintus 14: Kalau nafiri itu ditiup dengan terang benderang, maka semua akan mempersiapkan dirinya untuk berperang. Sebab, ketika kita datang beribadah dan melayani TUHAN di atas bumi ini, kita sama dengan sedang berperang menghadapi musuh, siasat, geliat, tipu daya dari Iblis atau Satan.
Oleh sebab itu, kita juga harus sama dengan pribadi Yusuf; jadilah Yusuf-Yusuf di akhir zaman, artinya;
-
penuh dengan Roh Allah yang suci,
supaya kita senantiasa memberikan diri untuk dipimpin (dituntun) oleh Roh Allah
itu sendiri,
-
serta Yusuf juga memiliki hikmat, yakni
akal budi dan kebijaksanaan, itulah pembukaan rahasia firman yang sudah
kita terima dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita, sehingga kita semua memiliki
(mempunyai) pengertian tentang segala sesuatu, tentang masa dan waktu, tentang
apa yang akan terjadi ke depan.
Kejadian 41:33-37
(41:33) Oleh sebab itu, baiklah tuanku Firaun mencari seorang yang berakal budi dan bijaksana, dan mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir. (41:34) Baiklah juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima dari hasil tanah Mesir. (41:35) Mereka harus mengumpulkan segala bahan makanan dalam tahun-tahun baik yang akan datang ini dan, di bawah kuasa tuanku Firaun, menimbun gandum di kota-kota sebagai bahan makanan, serta menyimpannya. (41:36) Demikianlah segala bahan makanan itu menjadi persediaan untuk negeri ini dalam ketujuh tahun kelaparan yang akan terjadi di tanah Mesir, supaya negeri ini jangan binasa karena kelaparan itu." (41:37) Usul itu dipandang baik oleh Firaun dan oleh semua pegawainya.
-
Yusuf mengusulkan supaya Firaun mengangkat
seorang yang berakal budi dan bijaksana, sehingga menjadi kuasa atas tanah
Mesir.
-
Yusuf mengusulkan supaya Firaun
menempatkan penilik-penilik atas tanah Mesir.
Penilik-penilik à Gembala sidang, pemimpin-pemimpin dalam rumah TUHAN.
Tujuannya ialah untuk dijadikan sebagai persediaan dalam 7 (tujuh) tahun kelaparan yang akan terjadi atas negeri Mesir, dengan demikian, tanah Mesir tidak akan kurus kering oleh karena 7 (tujuh) tahun kelaparan yang hebat yang akan terjadi.
(41:39) Kata Firaun kepada Yusuf: "Oleh karena Allah telah memberitahukan semuanya ini kepadamu, tidaklah ada orang yang demikian berakal budi dan bijaksana seperti engkau. (41:40) Engkaulah menjadi kuasa atas istanaku, dan kepada perintahmu seluruh rakyatku akan taat; hanya takhta inilah kelebihanku dari padamu."
- Yusuf diangkat menjadi kuasa atas istana Firaun.
(41:41) Selanjutnya Firaun berkata kepada Yusuf: "Dengan ini aku melantik engkau menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir."
Itu kalau sistim kerajaan. Tetapi kalau sistim kepresidenan, yang menjadi pemimpin tertinggi tentu adalah presiden.
Sekarang kita akan melihat BENTUK ROHANINYA, di dalam Mazmur 2 dengan perikop: “Raja yang diurapi TUHAN”. Setiap raja yang dilantik, maka raja ini pun pasti akan diurapi. Setiap melantik seorang raja, maka raja akan diurapi.
- Sama seperti raja Saul; ketika dilantik menjadi raja, maka dia diurapi.
- Demikian juga Daud; ketika dia dilantik menjadi raja, dia juga diurapi.
Mazmur 2:6
(2:6) "Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!"
Kalau seorang raja memimpin pemerintahannya, maka jelas; Allah itu Mahabesar dan sangat terpuji.
(48:2) Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita! (48:3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
- Gunung yang menjulang permai = Elok dan indah.
Itulah yang membuat kehidupan kita menjadi suatu kehidupan yang elok (permai), menjadi suatu kehidupan yang berwibawa. Kalau kita melayani TUHAN dengan sistem kerajaan, maka berkenan kepada TUHAN, serta dihormati oleh manusia dan Allah, karena TUHAN sudah memilih raja-Nya dan melantiknya di gunung Sion.
(12:22) Tetapi kamu sudah datang ke Bukit Sion, ke kota Allah yang hidup, Yerusalem sorgawi dan kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah, (12:23) dan kepada jemaat anak-anak sulung, yang namanya terdaftar di sorga, dan kepada Allah, yang menghakimi semua orang, dan kepada roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna, (12:24) dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.
1. Datang kepada beribu-ribu malaikat, suatu kumpulan yang meriah.
Allah telah memilih seorang raja dan melantiknya untuk menjadi raja di atas gunung Sion, supaya kelak nanti kita menjulang dan permai, berarti; Elok dan Indah menjadi suatu kegirangan bagi TUHAN.
Mazmur 48-2-3
(48:2) Besarlah TUHAN dan sangat terpuji di kota Allah kita! (48:3) Gunung-Nya yang kudus, yang menjulang permai, adalah kegirangan bagi seluruh bumi; gunung Sion itu, jauh di sebelah utara, kota Raja Besar.
- Gunung yang menjulang permai, berarti; elok dan indah.
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
Singkatnya:
- Segala bangsa akan datang berduyun-duyun ke gunung Sion;
Jawabnya: Sebab dari Sion keluar Pengajaran. Adapun kegunaan dari pengajaran ialah untuk mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN.
Amsal 30:18-19
(30:18) Ada tiga hal yang mengherankan aku, bahkan, ada empat hal yang tidak kumengerti: (30:19) jalan rajawali di udara, jalan ular di atas cadas, jalan kapal di tengah-tengah laut, dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis.
I. Jalan rajawali di udara.
Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah RAJA. Tetapi, oleh karena pengurapan dari Allah Yang Mahatinggi, TUHAN menjadikan kita imam-imam dan raja-raja di tengah-tengah ibadah dan pelayanan di atas muka bumi ini = diurapi = dilantik, ditahbiskan menjadi imam-imam dan raja-raja.
- jangan mendukakan Roh Allah yang suci,
Mungkin kita tidak secara langsung menyakiti orang lain dengan kata-kata atau pun dengan pukulan, tetapi dengan malas saja, orang lain sudah tersakiti. Jadi, jangan salahkan orang lain yang mungkin geram, karena mungkin sudah tersakiti oleh kemalasan kita.
Jelas ini menunjuk; sengsara Yesus sebagai MANUSIA, dan itu bagaikan kita berjalan di atas cadas-cadas.
Kalau ada pergumulan-pergumulan, hadapi saja; kalau ada persoalan-persoalan, hadapi saja, walaupun sakit seperti berjalan di atas cadas-cadas, itulah sengsara Yesus sebagai Manusia. Anak Manusia telah menanggung suatu penderitaan yang sangat hebat di atas kayu salib di bukit Golgota 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu; ini adalah perjalanan yang sangat unik.
Jadi, terang saja, kalau Salomo yang punya hikmat itu, tetap dia berkata: tidak mudah untuk memahami jalan-jalan semacam ini.
Kalau di dunia; yang benar tetap benar, yang salah tetap salah. Tetapi di dalam TUHAN tidak demikian; yang benar, sekali waktu harus tetap memikul salib, supaya darah salib membenarkan kita. Demikian juga; yang salah sekali waktu bisa dibenarkan oleh darah salib.
Hal ini tidak mudah dipahami oleh raja Salomo sekalipun ia penuh dengan hikmat, tetapi ini merupakan jalan-jalan TUHAN yang harus kita pahami dan untuk selanjutnya kita lalui.
Itu sebabnya, kita sekaliannya harus berada di atas gunung sion. Mengapa kita harus berada di atas gunung Sion? Sebab dari Sion keluar pengajaran, sedangkan kegunaannya ialah: untuk mengajar kita tentang jalan-jalan TUHAN;
- Jalan yang pertama: Jalan rajawali di udara.
Jelas ini menunjuk; kebangkitan Yesus sebagai HAMBA.
Sebagai hamba, Ia sama seperti kapal yang berjalan di tengah-tengah laut, membawa muatan dari sorga. Segala barang-barang berharga menjadi muatan di dalam kapal itu. Karena memang tidak ada sesuatu yang tidak berharga dan berarti di dalam diri Yesus.
Oleh sebab itu, jadilah syahbandar yang baik. TUHAN sedang mencari pelabuhan hati kita masing-masing; Dia adalah hamba TUHAN yang membawa segala barang-barang yang berharga dari sorga, sama seperti kapal yang berlayar di tengah lautan.
Tidak ada sesuatu yang tidak berharga di dalam diri Yesus; tidak ada sesuatu yang tidak berarti dalam diri Yesus. Segala sesuatu yang ada di dalam diri Yesus, semuanya berharga, bahkan yang terkait dengan pribadi Yesus pun semuanya berarga dan mulia; dan itu bisa menjadi milik kita, sebab Dia adalah hamba TUHAN yang sedang melayani kita semua.
Berbicara “laut” itu berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan dari seorang hamba.
Jelas ini berbicara tentang; pesta nikah Anak Domba, di mana laki-laki akan bersatu dengan perempuan. Menunjukkan bahwa Yesus adalah: ANAK ALLAH.
Inilah akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini; membawa kita untuk berada dalam perjamuan malam kawin Anak Domba, pesta nikah Anak Domba, dimana Yesus tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, sedangkan gereja TUHAN tampil sebagai mempelai wanita-Nya, dan itu dituliskan dalam Wahyu 19.
(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
- Yesus adalah Raja dan Dia akan tampil sebagai Mempelai Laki-Laki Sorga.
Dan ayat 9 bagian B dikatakan: “Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah.” Ini Firman Allah yang benar.
- muaranya hanya sebatas mujizat palsu.
- muaranya hanya sebatas berkat-berkat (keberkatan).
- muaranya hanya sebatas keberhasilan di bumi.
itu adalah ajaran sesat, sehingga sesat di tengah jalan, tidak sampai pada tujuan akhir hidup. Itulah pesan Rasul Paulus kepada Timotius.
Amsal 30:24-38
(30:24) Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: (30:25) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, (30:26) pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, (30:27) belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, (30:28) cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.
Yang Pertama: Semut.
Mengapa dikatakan binatang yang terkecil? Sebab di sini dikatakan; semut ini merupakan bangsa yang tidak kuat = Terkecil.
Tetapi, yang disebut menyediakan makanannya di musim panas. Arti rohaninya; menghargai pembukaan rahasia Firman TUHAN sebagai makanan rohani kita masing-masing = Cekatan.
Mengapa disebut binatang yang terkecil? Karena pelanduk adalah bangsa yang lemah = Terkecil.
Tetapi, yang membuat rumahnya di bukit batu, artinnya; menghargai atau menjunjung tinggi korban Kristus = Cekatan.
Kalau kita menyadari diri sebagai bangsa yang lemah tidak berdaya, ayo, bangunlah hidup rohanimu di atas batu penjuru, di atas batu pilihan, dan di atas batu yang mahal, itulah korban Kristus.
Mengapa disebut binatang yang terkecil? Sebab belalang disebut tidak mempunyai raja = Terkecil.
Namun, semuanya berbaris dengan teratur = Cekatan.
Kalau tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, ini adalah gambaran dari suatu kehidupan yang memberikan dirinya untuk dipenuhkan (dipimpin) oleh Roh Kudus, sehingga menjadi suatu kehidupan yang berbaris dengan teratur.
Kalau kita dipenuhkan dengan Roh Kudus, kita tidak perlu diajar oleh orang lain, tetapi Roh itu sendiri akan mengajar kita tentang segala sesuatu, Roh itu sendiri akan memimpin kita dalam segala sesuatu. Jadi, kalau seseorang penuh dengan Roh Kudus, maka dia akan dipimpin oleh Roh Kudus = Kecil, tetapi cekatan.
Mengapa disebut binatang yang terkecil? Karena dengan mudah dapat ditangkap oleh tangan manusia = Terkecil.
Tetapi, yang juga ada di istana-istana raja = Cekatan.
Artinya; berada di dalam pesta nikah Anak Domba, berada di dalam pesta nikah Anak Raja. Siapa yang berada di dalam pesta nikah Anak Domba, anak Raja? Itulah mempelai perempuan. Jadi, yang kelak masuk dalam pesta nikah Anak Domba adalah yang cekatan.
1.
Kalau saudara menghargai pembukaan
rahsaia firman, seperti semut menyediakan makanan di musim panas = Cekatan.
2.
Kalau mau menghargai korban Kristus,
sama seperti pelanduk yang lemah membuat rumahnya di atas bukit batu = Cekatan.
3.
Kalau memberikan dirinya dipenuhkan
oleh Roh Kudus, dipimpin oleh Roh Kudus, diajar oleh Roh Kudus = Cekatan,
seperti belalang.
4.
Bahkan sampai menerima Pengajaran Mempelai
yang memimpin kehidupannya untuk dibawa masuk dalam pesta nikah Anak Domba,
sama seperti cicak = Cekatan.
Yesaya 2:2-3
(2:2) Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, (2:3) dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
- Segala bangsa akan datang berduyun-duyun ke gunung Sion;
Jawabnya adalah sebab Firman TUHAN dari Yerusalem.
Apa manfaat (kegunaan) dari Yerusalem? Manfaatnya ialah kita berjalan menempuhnya = mengikuti contoh teladan dari Yerusalem. Yerusalem -> Hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan Tuhan.
Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung; mari kita mengikuti contoh teladan yang ditinggalkan oleh Yesus Kristus yang tertulis dalam 1 Petrus 2.
(2:19) Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung. (2:20) Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
Yesus; Dia yang benar dijadikan dosa, supaya kita, manusia yang berdosa ini dibenarkan oleh darah salib Kristus; itu adalah kasih karunia bagi orang berdosa. Jadi, menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, itu merupakan kasih karunia.
(2:21) Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Kalau kita mengikuti jejak Yesus yang berdarah, mengikuti tapak kaki Yesus yang berdarah-darah itu, ingat: maka saat itu juga semua dosa rontok, semua musuh dapat dikalahkan, sebab Yesus telah mengalahkan musuh, di mana Ia telah meremukkan kepala ular dengan tumit-Nya 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu di atas kayu salib di bukit Golgota.
Jadi, sudah sangat jelas sekali; kalau kita betul-betul mengikuti jejak-jejak yang ditinggalkan oleh Yesus, tapak-tapak kaki Yesus yang berdarah, maka pada saat itu juga semua dosa rontok, semua musuh akan terkalahkan, sebab Ia telah meremukkan kepala ular dengan tumit-Nya di atas kayu salib, 2.000 (dua ribu) tahun yang lalu di bukit Golgota. Oleh sebab itu, jangan sampai kita tidak mengikuti jejak-jejak kaki Yesus yang berdarah.
-
Satu ayat Firman TUHAN ditambah dengan
cerita si kancil, si kura-kura, si buaya.
-
Atau menyampaikan satu dua ayat firman
ditambah dengan dongeng nenek-nenek tua yang tidak tahu kebenarannya.
-
Atau ditambah dengan filsafat-filsafat
manusia.
Saudara lihat saja yang logikanya tinggi, kalau mengadakan debat hebat sekali, tetapi ia sendiri tidak mengakui keberadaan TUHAN Yesus Kristus. Itulah firman yang ditambahkan.
1.
Diganti dengan teori kemakmuran, artinya;
orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya.
2.
Diganti dengan tanda-tanda atau pun
mujizat-mujizat palsu, sehingga di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, hamba
TUHAN sibuk mengadakan sensasi. Misalnya; dalam setiap pertemuan ibadah, hamba
TUHAN itu sibuk untuk mengadakan sidang jemaat rubuh dan rubuh. Padahal, kalau
sidang jemaat berkali-kali rubuh, itu perlu dipertanyakan, berarti sidang
jemaat ini sedang kerasukan Setan, lalu terjadi kelepasan, lalu rubuh lagi. Tetapi
Rasul Paulus tidak demikian; cukup satu kali rubuh setelah mengalami kelepasan,
sesudah itu bangkit sampai selama-lamanya. Demikian juga Yesus hanya mati satu
kali, lalu selanjutnya bangkit dan dipermuliakan.
-
Yang Pertama: Karena dari Sion
keluar pengajaran, yang manfaatnya ialah mengajar kita tentang jalan-jalan
TUHAN.
-
Yang Kedua: Karena Firman
TUHAN keluar dari Yerusalem. Apa manfaat dari Yerusalem, apa manfaat dari
hamba-hamba TUHAN, imam-imam, pelayan-pelayan di tengah-tengah ibadah dan
pelayanan? Supaya kita berjalan menempuhnya, atau sama dengan; kita mengikuti
contoh teladan dari hamba-hamba TUHAN, pelayan-pelayan TUHAN yang melayani di
tengah ibadah pelayanan itu sendiri.
- pada saat itu juga semua dosa rontok,
- Pemimpin pujian adalah imam, pelayan TUHAN.
Imam itu harus menjadi contoh teladan dalam perkataan, perbuatan, dalam segala tindak tanduknya, dalam segala tingkah lakunya. Jadi, bukan hanya sebatas berdiri di altar, tetapi harus menjadi contoh teladan.
1.
Karena dari Sion keluar pengajaran.
Manfaat pengajaran ialah mengajar kita tentang 4 (empat) jalan TUHAN.
2.
Karena Firman TUHAN dari Yerusalem. Apa
manfaat Yerusalem (imam-imam, pelayan-pelayan TUHAN) ? Menjadi contoh teladan,
berjalan menempuhnya = mengikuti contoh teladannya.
Kalau engkau imam, pelayan TUHAN tetapi belum cukup untuk menjadi contoh teladan, saya kira engkau perlu intropeksi diri. Jangan engkau egois hanya untuk kepentingan diri, hanya untuk pamer-pamer sendiri saja. Tidak ada artinya bagi TUHAN imam semacam ini.
- adalah sebagai seorang yang penuh dengan Roh Allah yang suci,
- sampai pada akhirnya nanti, gunung Sion itu menjulang dan permai, elok dan indah,
No comments:
Post a Comment