Salam sejahtera di dalam kasih Yesus Kristus. Sebagai tanda rasa syukur kepada Tuhan, lewat media ini kami membagi - bagikan Firman Tuhan yaitu Firman Pengajaran yang benar yang rahasianya dibukakan.
Semoga menjadi berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus Kristus memberkati.
IBADAH
RAYA MINGGU, 31 JANUARI 2021 KITAB
WAHYU (Seri:10) Subtema:
ANTIKRIS MENYEDOT PERHATIAN MANUSIA DUNIAWI Shalom. Segala
puji, segala hormat hanya bagi Dia yang sudah melayakkan kita untuk berada di
tengah-tengah perhimpunan Ibadah (Kebaktian Umum) Minggu dalam kesempatan ini. Saya
juga tidak lupa menyapa sidang jemaat yang berada di rumah, di kediaman
masing-masing, baik di Serang, Cilegon, sekitarnya, maupun sidang jemaat yang
di Malaysia, sidang jemaat yang di Bandung, bahkan saya tidak lupa menyapa umat
TUHAN yang senantiasa setia dan tekun memberikan dirinya untuk digembalakan
lewat online atau live streaming video internet Youtube, Facebook baik
di dalam negeri maupun di luar negeri, di mana pun anda berada. Mari
kita mohonkan kemurahan TUHAN dalam doa kita masing-masing supaya kiranya
pembukaan Firman TUHAN yang dinyatakan pada saat ini mampu untuk meneguhkan setiap
kehidupan kita masing-masing, sehingga ibadah ini menjadi dupa, korban
persembahan yang menyenangkan hati TUHAN, dan mengandung janji baik untuk masa
sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Segera
kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu dari Wahyu 13,
dan kita masih berada pada ayat 3, secara khusus bagian B. Wahyu
13:3B (13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Seluruh
dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Artinya,
orang-orang yang heran terhadap mujizat kesembuhan yang diadakan oleh antikris
adalah manusia duniawi. Yang
heran terhadap mujizat palsu yang diadakan oleh antikris tersebut adalah
manusia duniawi, dengan demikian, di sini kita melihat; antikris sangat
memahami betul untuk menyedot perhatian dari manusia duniawi. Mereka itu
betul-betul licik. Kita
kaitkan perkara ini di dalam suratan 1 Yohanes 4 untuk melihat
PERSAMANNYA. 1
Yohanes 4:1 (4:1)
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh,
tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak
nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia. Saudara-saudaraku
yang kekasih,
sidang jemaat yang terkasih, umat TUHAN yang tergembala lewat live streaming
yang terkasih di mana pun anda berada, baik di dalam maupun di luar negeri,
perhatikanlah firman ini: Janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah
roh-roh itu. Jangan
dengan mudah percaya akan setiap roh, maksudnya; roh-roh yang ada di tengah
ibadah-ibadah dan pelayanan itu perlu untuk diuji. Mengapa roh-roh itu harus
diuji? Jawabnya; karena sekarang ini banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul
dan telah memenuhi dunia ini. Kita harus hati-hati ketika berada di
tengah-tengah sebuah ibadah dan pelayanan. 1
Yohanes 4:2-3 (4:2)
Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, (4:3) dan
setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak berasal dari Allah. Roh itu adalah
roh antikristus dan tentang dia telah kamu dengar, bahwa ia akan datang dan
sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia. Yesus
Kristus telah datang sebagai manusia, dan sebagai manusia, Dia telah
mati di kayu salib. Kalau Yesus datang bukan sebagai manusia, berarti sebagai
hakim; tetapi puji TUHAN, Yesus datang sebagai manusia, itu sebabnya Dia mati
di kayu salib. Dari
1 Yohanes 4:2-3 ini, kita belajar untuk mengenal antara Roh Allah
dan roh antikris:
-Mengaku bahwa Yesus Kristus telah datang
sebagai manusia yang telah mati di atas kayu salib, jelas itu adalah
Roh Allah. Pendeknya; sebuah ibadah dan sebuah pelayanan yang
dihubungkan langsung dengan salib Kristus, itu adalah Roh Allah, itu berasal
dari Allah, itu adalah ibadah yang berasal dari Allah, dari sorga.
-Sebaliknya, setiap ibadah dan pelayanan
yang tidak dihubungkan langsung dengan salib, itu merupakan roh antikris
yang berasal dari dunia ini, bukan dari sorga, dari Allah.
Kalau
ada pengejek-pengejek yang berkata soal “teologi penderitaan”, jangan kita
langsung menciut, karena itu memang harus terjadi; di hari-hari terakhir akan
muncul pengejek-pengejek. Pada zaman Yesus pun sudah ada pengejek-pengejek. 1
Yohanes 4:5 (4:5) Mereka berasal
dari dunia; sebab itu mereka berbicara tentang hal-hal duniawi dan dunia
mendengarkan mereka. Mereka
berasal dari dunia. Antikris itu bukan berasal dari Allah, bukan berasal
dari sorga, melainkan berasal dari dunia. Apa
buktinya antikris berasal dari dunia? Sebab itu mereka berbicara tentang
hal-hal duniawi, antikris berbicara tentang hal-hal duniawi; di tengah
ibadah pelayanan, mereka sibuk menghubungkan ibadah pelayanan itu dengan
perkara-perkara lahiriah. Kemudian,
ada hubungan timbal balik sebab; dunia mendengarkan mereka. Jadi, kalau
antikris sibuk berbicara tentang hal-hal dunia, itu karena dunia mau
mendengarkan mereka. Pendeknya:
Antikris berupaya untuk menyedot perhatian dunia, bukan untuk menyenangkan hati
TUHAN. Mereka melayani hanya untuk memuaskan hati manusia, memuaskan hati
dunia, bukan memuaskan hati TUHAN, singkatnya; antikris menyedot perhatian
seantero dunia. Jangan kita sama dengan dunia; oleh sebab itu, dewasalah. Hal
ini sangat bertentangan dengan pelayanan dari Rasul Paulus, yang akan kita
lihat dalam Kolose 3. Kolose
3:1-3 (3:1) Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di
atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2)Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi. (3:3) Sebab kamu telah
mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Karena
itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus ... Kebangkitan
itu satu paket dengan kematian. Jadi, kalau kita “mati”, pasti satu paket
dengan “kebangkitan” Kristus. Hal
yang harus kita ketahui apabila kita sudah menjadi satu di dalam kematian dan
kebangkitan Kristus:
1.Carilah perkara yang di atas, di mana
Kristus duduk di sebelah kanan Allah Bapa = Cari dahulu kerajaan Allah, serta
kebenaran yang di dalamnya, nanti semuanya ditambahkan, nanti semuanya akan
menyusul; cari dahulu sumbernya.
2.Pikirkan perkara yang di atas, bukan
yang di bawah, yakni perkara-perkara lahiriah atau perkara-perkara duniawi.
Inilah
yang diajarkan oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di Kolose, yaitu mencari
perkara yang di atas dan memikirkan perkara yang di atas, bukan
perkara di bawah, bukan perkara lahiriah, bukan perkara duniawi. Jadi,
ajaran antikris bertolak belakang dengan ajaran Paulus, karena Rasul Paulus
berusaha untuk menyenangkan hati TUHAN di tengah ibadah dan pelayanannya. Pendeknya:
Rasul Paulus mengajarkan sebuah ibadah dan sebuah pelayanan yang dihubungkan
langsung dengan salib Kristus yang sudah memberi kemenangan kepada kita
masing-masing. Sementara ibadah dan pelayanan dari antikris hanya terhubung
langsung dengan perkara lahiriah, itulah perkara duniawi. Demikian
juga, perkara ini jauh-jauh sudah dinubuatkan oleh nabi Daniel, yang dapat kita
lihat dalam Daniel 8. Daniel
8:11 (8:11) Bahkan
terhadap Panglima bala tentara itu pun ia membesarkan dirinya, dan dari
pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya
yang kudus dirobohkannya. Antikris
membesar-besarkan dirinya terhadap Panglima bala tentara, yakni TUHAN kita,
Yesus Kristus, dengan jalan ... YANG
PERTAMA: Antikris menghentikan korban sehari-hari, yakni;
1.Korban sembelihan, yang berbicara
tetang; ibadah pelayanan yang dihubungkan langsung dengan salib.
2.Korban santapan, yang berbicara
tentang; pengajaran Firman Allah yang benar dan murni, sebagai kebutuhan jiwa
kita masing-masing.
YANG
KEDUA: Antikris merobohkan Bait Suci Allah atau kediaman Allah
sendiri. Ini
adalah suatu tindakan yang tidak sopan dan tidak ada ampun, sebetulnya. Ini
adalah tindakan yang menunjukkan bahwa antikris ini tidak mendapatkan
pengampunan lagi dari TUHAN. Jangan
ada tindakan-tindakan yang menunjukkan bahwa kita jauh dari kasih karunia.
Jangan ada sungut-sungut lagi, tetapi minta ampunlah sejadi-jadinya. Gunakan
pengalaman-pengalaman yang sudah terjadi; jangan seperti anak kecil yang
mengulangi kesalahan yang sama dan masih banyak menyembunyikan dosa di tempat
yang tersembunyi. Antikris
merobohkan Bait Suci Allah atau kemah kediaman-Nya, tindakan ini
menunjukkan bahwa TUHAN tidak akan mengampuni, jauh dari kasih karunia. Wahyu
13:5-6 (13:5) Dan
kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat;
kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya. (13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat
nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di
sorga. Antikris
menyombongkan dirinya di hadapan Allah, bahkan ia membuka mulutnya untuk: -Menghujat Allah. -Menghujat nama-Nya, itulah Yesus
Kristus. -Menghujat kemah kediaman-Nya. Menghujat
kemah kediaman-Nya atau merobohkan Bait Suci Allah = menghujat Roh
Allah. Jelas, TUHAN tidak mengampuni antikris. Jangan
menghujat kemah kediaman Allah. Kalau pun kita belum sempurna, artinya; -kurang menghargai kasih dari Allah Bapa, -kurang menghargai korban Kristus, namun
selagi ada kesempatan, TUHAN masih beri pengampunan. Tetapi barangsiapa
menghujat kemah kediaman Allah, atau merobohkan Bait Suci Allah, sama artinya;
menghujat Roh Allah, dan itu adalah perbuatan yang sangat fatal dan keliru. Lukas
12:9-10 (12:9) Tetapi
barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan
malaikat-malaikat Allah. (12:10) Setiap orang yang mengatakan sesuatu
melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus,
ia tidak akan diampuni.
-Barangsiapa menyangkal Aku di depan
manusia,
menyangkal Bapa dan kasih-Nya, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat
Allah.
-Setiap orang yang mengatakan sesuatu
melawan Anak Manusia, ia akan diampuni.
Kalau
menghujat Bapa, masih diampuni; kalau menghujat Anak, juga masih diampuni. Tetapi
barangsiapa menghujat Roh Kudus, menghujat kemah
kediaman Allah dengan segala kegiatan-kegiatan Roh yang ada di dalam kemah
kediaman Allah itu sendiri, ia tidak akan diampuni. Mengapa? Karena sama
dengan merobohkan Bait Suci Allah. Oleh
sebab itu, hargai ibadah, sebab itu merupakan kegiatan Roh yang ada di dalam
kemah kediaman, rumah TUHAN. Jadi, jangan marah-marah kalau disuruh ibadah,
apapun alasannya; apalagi ingin menunjukkan taringnya bahwa ia lebih baik,
lebih benar kepada keluarganya, bahkan merasa layak menjadi Pendeta dan Hamba
TUHAN, hati-hati, itu adalah penghujatan terhadap Roh Kudus. TUHAN yang
mengangkat dan menurunkan; Jangan coba-coba menghujat kemah kediaman Allah
dengan kegiatan Roh yang ada di dalam kemah kediaman Allah, sebab TUHAN tidak
akan ampuni. Lukas
12:11 (12:11) Apabila
orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana
dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Apabila
orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada
pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa ... Nanti,
antikris akan berkuasa di atas muka bumi ini seantero dunia ini, memerintah di
bumi ini, tetapi sekalipun demikian, janganlah kamu kuatir. Tidak
usah kuatir, sekalipun dunia ini sedang diguncang oleh Covid-19. Dan sesudah
guncangan ini, akan muncul 3 (tiga) jenis binatang buas yang merupakan wujud
(gambaran) dari antikris, tetapi tidak perlu kuatir, asal saja kita tidak
menghujat Roh Allah, tidak menghujat kemah kediaman Allah dengan segala
kegiatan-kegiatan Roh yang ada di dalamnya, itulah ibadah dan pelayanan yang
ada di dalam kemah kediaman Allah itu sendiri. Tidak usah kuatir, berarti juga
tidak usah kuatir akan masa depan. Janganlah
kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Biar
kita bodoh dipandang dunia, tetapi tidak usah kuatir, karena TUHAN yang bela,
tidak usah kita sibuk membuat rancangan “begini”, rancangan “begitu”, sebab
TUHAN yang bela orang bodoh, asal mau menyerah dalam kegiatan Roh di kemah
kediaman Allah. Biarpun
kita bodoh, asal kita mau menghargai kegiatan Roh yang ada di dalam kemah
Allah, maka TUHAN pasti bela. Engkau harus yakin dengan firman; jangan yakin
dengan pikiranmu, jangan yakin dengan perasaanmu yang serasa lebih hebat dari
pengertian TUHAN. Jangan
terpengaruh kalau ada orang yang kuatir di sekitarmu, lalu engkau bela dia,
jangan, supaya engkau jangan turut dengan kebodohannya. Jangan turuti perasaan
daging. Ikut TUHAN tidak boleh turuti perasaan daging, biar dia suami atau pun
isteri. Lukas
12:12 (12:12) Sebab
pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu
katakan." Kalau
kita hargai kegiatan Roh, maka sebaliknya ada hubungan timbal balik, sebab Roh
Kudus itu mengajar kita dalam segala perkara. Pasti ada hubungan timbal balik,
sebab TUHAN tidak egois. Kita
kembali melihat IBADAH DARI ANTIKRIS di dalam Daniel 8. Daniel
8:12 (8:12) Suatu kebaktian
diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran
dihempaskannya ke bumi, dan apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil. Suatu
kebaktian diadakan secara fasik, inilah praktek menghujat kemah kediaman
Allah dengan segala kegiatan Roh yang ada di dalamnya. Akhirnya, antikris ini
mengadakan kebaktian secara fasik, mengapa? Karena antikris sudah menggantikan korban
sehari-hari dengan kebaktian secara fasik. Korban
sehari-hari, itulah: 1.Korban sembelihan = Ibadah yang
dihubungkan dengan salib. 2.Korban santapan = Airman Allah
yang benar dan murni. Kemudian,
kebenaran dihempaskannya ke bumi. Sesudah kebenaran itu dihempaskan,
korban sehari-hari dihempaskan ke bumi, dianggap kecil, diinjak-injak,
selanjutnya perhatikan kalimat: apa pun yang dibuatnya, semuanya berhasil. Artinya,
inti dari kebaktian fasik adalah sibuk berbicara tentang keberhasilan secara
dunia, yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan Kerajaan Sorga (Kerajaan
Allah). Perlu
untuk diketahui: Berbicara tentang keberhasilan secara dunia kaitannya adalah
... -Keberkatan secara jasmani. -Kemudian, kaitannya adalah mujizat-mujizat
palsu yang diadakan oleh antikris tersebut. Seperti yang tertulis dalam
Wahyu 13, satu dari antara tujuh kepala mengalami luka parah yang membahayakan
hidupnya, namun pada akhirnya, sembuh, itu adalah mujizat kesembuhan. Jadi,
keberhasilan secara duniawi kaitannya adalah keberkatan secara jasmani,
kemudian kaitannya adalah mujizat-mujizat palsu yang diadakan oleh antikris
tersebut; itu saja, tidak lebih, tidak kurang -> orang-orang yang mencuri
kemuliaan Allah.
-Saya ini tidak anti mujizat, kita semua
butuh mujizat, misalnya; yang sakit sembuh, yang timpang (lumpuh) berjalan,
yang tuli mendengar, yang buta melihat, dan lain sebagainya, sebagaimana yang
telah diadakan oleh Yesus dalam pelayanan-Nya di atas muka bumi ini.
-Saya juga bukan anti keberkatan, saya rindu
diberkati.
Tetapi
kalau ibadah itu hanya berbicara soal keberhasilan secara duniawi, namun
menghentikan korban sehari-hari, itulah; -ibadah yang dihubungkan dengan salib, -dan Firman Pengajaran Mempelai sebagai
pengajaran yang murni dan benar, maka
itulah yang disebut dengan kebaktian fasik. Lebih
dalam Rasul Paulus menjelaskan tentang KEBAKTIAN FASIK, kebaktian yang
dijalankan oleh antikris, sebab memang mereka menggantikan korban sehari-hari
dengan kebaktian fasik. Filipi
3:17 (3:17)
Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup
sama seperti kami yang menjadi teladanmu. Rasul
Paulus layak untuk menjadi contoh teladan bagi sidang jemaat di Asia kecil. Di
tengah-tengah ibadah dan pelayanannya itu, dia sibuk mencari perkara di atas
dan memikirkan perkara di atas, dia tidak sibuk memikirkan perkara di bawah,
sebab dia memiliki pendirian yang teguh tentang salib Kristus di tengah
pemberitaan Firman Allah kepada sidang jemaat di Korintus 1:22-24. Jadi,
Rasul Paulus layak untuk menjadi contoh teladan. Keberhasilan
secara duniawi dan keberkatan secara jasmaniah, itu belum layak untuk menjadi
contoh teladan. Yang layak untuk menjadi contoh teladan, selanjutnya layak
untuk diikuti hanyalah salib di Golgota. Itu
sebabnya, dengan yakin Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Setiap orang
yang mau mengikut Aku, -- syaratnya ialah -- ia harus menyangkal
dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”. Mengapa dengan yakin Yesus
berkata bahwa Dia layak untuk menjadi contoh teladan terhadap
pengikut-pengikut-Nya? Karena Dia sudah terlebih dahulu menyerahkan diri-Nya
untuk mati di kayu salib. Itu yang penting. Sekarang,
kita BANDINGKAN dengan ibadah dari antikris, di mana mereka menyelenggarakan
suatu kebaktian fasik; mengapa bisa terjadi seperti itu? Filipi
3:18-19 (3:18) Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis, banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus.
(3:19) Kesudahan mereka ialah kebinasaan, Tuhan mereka ialah perut
mereka, kemuliaan mereka ialah aib mereka, pikiran mereka semata-mata tertuju
kepada perkara duniawi. Karena,
seperti yang telah kerap kali kukatakan kepadamu, dan yang kunyatakan pula
sekarang sambil menangis ... Hal itu jelas; dalam penderitaannya,
di tengah ibadah dan pelayanannya, ketika melayani sidang jemaat, Rasul Paulus
banyak mengalami pergumulan. Apa
meterai dari pergumulan? Itulah tetesan air mata yang jatuh di tempat yang
rendah, karena hanya orang rendah hatilah yang sanggup memikul salib. ...
Banyak orang yang hidup sebagai seteru salib Kristus. Inilah yang
sangat disesalkan oleh Rasul Paulus; dia sangat menangisi, dia sangat menyesali
sikap-sikap dari kebaktian yang semacam ini. Kesudahan
mereka ialah kebinasaan, karena banyak orang yang hidup sebagai
seteru salib Kristus tadi, akhirnya pasti binasa. Kalau tidak menyangkal diri,
memikul salib, mengikut TUHAN, pasti binasa. Ayo, biarlah kita rendah hati di
dalam menyangkal diri dan memikul salibnya. Lihat,
dengan tandas Rasul Paulus berkata: Banyak orang yang hidup sebagai seteru
salib Kristus, sama seperti antikristus, di mana mereka menghentikan korban
sehari-hari, sehingga menggantikannya dengan mengusahakan kebaktian fasik Mengapa
hal itu terjadi? Karena ternyata, pikiran mereka semata-mata tertuju kepada
perkara duniawi, perkara lahiriah, yaitu; -keberhasilan, -keberkatan secara jasmaniah, -dan sibuk dengan mujizat-mujizat palsu. Mengapa
antikris menjadi seteru salib Kristus? Dengan jelas Filipi 3:19
mengatakan: “pikiran mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi”,
pikiran mereka tidak tertuju kepada perkara di atas, pikiran mereka tidak
tertuju kepada perkara rohani, itulah ibadah dan pelayanan sebagai hasil dari
pekerjaan Yesus di kayu salib. Pikiran
mereka semata-mata tertuju kepada perkara duniawi, itulah perkara lahiriah,
itulah keberhasilan, keberkatan jasmani, dan sibuk mengadakan mujizat palsu, di
mana tujuannya adalah untuk memuaskan dan menyenangkan hati dunia, bukan
menyenangkan hati TUHAN. Jadi,
betul-betul antikris ini sangat memahami betul untuk menyedot perhatian dari
dunia. Janganlah kita seperti itu ya, tetapi biarlah kiranya kita
menjadi suatu kehidupan yang taat, berarti; mengerjakan keselamatan itu dengan
takut dan gentar, artinya; tidak pamer-pamer. Orang yang pamer-pamer di dalam
melayani, sibuk dengan sensasi-sensasi, ingat rumus ini; pasti orang
semacam ini banyak melakukan kesalahan di tempat yang tersembunyi, itulah
timbal baliknya. Sepintas
kita sudah melihat geliat, lika-liku, visi dan misi ibadah pelayanan dari
antikris; dan biarlah itu menjadi berkat bagi kita tentunya. Maka,
kita kembali untuk membaca Wahyu 13. Wahyu
13:3 (13:3) Maka
tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang
membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh.
Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Tadi
kita sudah melihat: Ibadah dan pelayanan yang dijalankan oleh antikris menyedot
perhatian dari manusia duniawi, akhirnya seluruh dunia heran, lalu mengikut
binatang itu. Manusia
duniawi yang heran terhadap mujizat palsu yang diadakan oleh antikris itu, pada
akhirnya mereka mengikuti binatang itu, pada akhirnya mereka menjadi
pengikut-pengikut dari antikris. Kalau
gereja TUHAN atau orang Kristen hanya mengharapkan kepuasan secara jasmaniah,
maka tidak tertutup kemungkinan, orang-orang semacam ini akan menjadi
pengikut-pengikut antikris; saya yakin mengatakan hal itu. Oleh sebab itu; -Jangan kita bodoh walaupun kita kaya.
Bodoh = Melupakan TUHAN. -Jangan kita tolol walaupun kita mempunyai
gelar tinggi. Tolol = Tidak punya pengertian. Sebab
di dalam Yeremia 4:22, orang yang tolol dan bodoh biasanya pandai untuk
melakukan kejahatan. Sekali
lagi saya sampaikan: Manusia duniawi yang heran terhadap mujizat palsu yang
diadakan oleh antikris itu, pada akhirnya menjadi pengikut-pengikut dari
antikris. Mengapa? Karena hati mereka telah dipuaskan oleh cara dari pelayanan
antikris tersebut. Barulah,
setelah mereka menjadi pengikut-pengikut dari antikris, selanjutnya kita
perhatikan ayat 4. Wahyu
13:4 (13:4) Dan
mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu.
Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama
seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?" Pengikut-pengikut
antikris tersebut digiring untuk selanjutnya menyembah naga itu dan menyembah
binatang yang keluar dari dalam laut (antikris). Jadi,
cara antikris untuk menggiring pengikut-pengikutnya sungguh luar biasa; pelan,
tetapi pasti binasa. Berbanding terbalik dengan pengikut-pengikut
Kristus; perlahan-lahan, tetapi pasti selamat. Sekali
lagi saya sampaikan: Pengikut antikris digiring untuk selanjutnya menyembah
naga dan menyembah binatang (antikris) itu sendiri. Bukankah ini bodoh namanya? Jangankan
manusia fasik, jangankan antikris -- itulah binatang yang keluar dari dalam
laut --, satu dari tua-tua itu pun tidak mau untuk disembah, sehingga dia
berkata kepada Rasul Yohanes: Saya ini sama dengan engkau, jangan engkau
menyembah saya, tetapi sembahlah TUHAN Allahmu. Tetapi di sini kita
melihat; antikris itu sangat lihai, sangat licik, sehingga pengikut-pengikut
itu digiring begitu rupa untuk selanjutnya menyembah naga dan menyembah
binatang yang keluar dari dalam laut (antikris). Jadi,
jangan kita sesekali mengandalkan pengertian dari manusia daging. Jangan
andalkan harta, kekayaan, uang yang banyak, gelar tinggi untuk menghadapi
geliat lika-liku dari antikris; kita tidak akan mampu. Tetapi belajarlah untuk
bersandar kepada dada Kristus, supaya sama dengan Rasul Yohanes yang
mendapatkan pembukaan rahasia Kerajaan Sorga di pulau Patmos. ALASAN
pengikut-pengikut antikris menyembah naga itu ialah sebab naga
itu telah memberikan kuasa yang besar kepada antikris. Jadi,
manusia duniawi ini, ternyata mereka itu hanya heran terhadap kuasa-kuasa
seperti mujizat-mujizat, kuasa-kuasa yang hanya berbicara soal keberhasilan,
keberkatan, dan lain sebagainya; itu saja yang membuat mereka heran. Seharusnya,
salib Kristus sangat heran dan ajaib. Heranlah terhadap salib Kristus; sungguh
heranlah Kristus, sungguh heranlah Allah kita, Dia kubu pertahanan, tempat
perlindungan, tempat perteduhan kita masing-masing, Dialah gunung batu. ALASAN
pengikut-pengikut itu menyembah binatang (antikris) ialah karena mujizat
palsu yang diadakan oleh antikris itu sendiri. Sebenarnya,
ini merupakan penyembahan yang salah, penyembahan yang keliru dari pengikut-pengikut
antikris tersebut; ini penyembahan yang salah kaprah. Mengapa salah kaprah?
Karena dari dasarnya pun sudah salah. Kalau dasar bangunan salah, maka ke
atasnya juga salah, tingkat kemiringannya akan semakin jauh. Kalau dasarnya
salah, nanti ujungnya semakin jauh dari TUHAN. Jangan
kita berbicara soal kebangkitan sedang berlangsung, tetapi mengabaikan
dasar yang teguh, itulah salib Kristus, korban Kristus, dan akhirnya
penyembahan mereka salah kaprah, jauh dari harapan TUHAN; dan itu menyedihkan
hati TUHAN tentunya. Sudah
berapa banyak kita menyakiti hati TUHAN? Sudah sangat banyak sekali, bahkan
tidak terhitung. Tidak hanya banyak, tetapi juga berulang-ulang, bahkan dengan
sengaja menyakiti hati TUHAN; itu artinya, manusia itu betul-betul keras hati.
Saya tambahkan; selain keras hati, juga keras kepala. Hasil
kolaborasi dari keras hati dan keras kepala adalah tegar tengkuk, lehernya
tidak digunakan untuk menundukkan kepala di kaki salib = tanpa ketundukkan.
Kalau keras hati dan keras kepala kolaborasi, maka hasilnya adalah tidak ada
penundukan. Hati-hati
yang keras hati; jangan bawa kebenaranmu, tetapi akuilah kebenaran yang dari
sorga. Itulah
pengikutan yang salah kaprah, merupakan penyembahan yang salah dan keliru dari
pengikut-pengikut antikris. Sekarang,
kita bandingkan dengan PENGIKUTAN YANG BENAR. Tadi
malam hal ini sudah disinggung dalam kesempatan Ibadah Kaum Muda Remaja, tetapi
jika kita kembali memperhatikannya kembali, ini tidaklah menjadi soal, sampai
kita memperoleh suatu pengertian yang suci dari TUHAN. Kita
akan memperhatikan Matius 2, dengan perikop: “Orang-orang majus dari
Timur”. Tentang orang-orang majus ini tidak ditemukan, tidak diketahui asal
muasalnya, tidak ada orang yang tahu alamat rumahnya. Demikianlah Roh Allah kalau
bekerja; kita tidak tahu datang dari mana dan ke mana perginya, itulah suasana
kebangkitan untuk selanjutnya menuju kepada kemuliaan. Dan
memang, TUHAN sudah lupakan latar belakang kita, TUHAN sudah lupakan kejahatan
dan kenajisanmu, segala tipu muslihatmu sudah TUHAN lupakan, TUHAN lupakan
latar belakang itu; oleh sebab itu, jadilah orang-orang majus. Matius
2:1-2 (2:1) Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem (2:2) dan bertanya-tanya:
"Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat
bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Sesudah
Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah
orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Kalau TUHAN sudah
lupakan dosa masa lalu, kita menjadi kehidupan yang polos, tidak peduli
sekalipun Yesus lahir pada zaman yang tidak enak. TUHAN sudah lupakan dosa masa
lalu, kita tidak peduli dengan segala sesuatu. Yang hanya kita tahu adalah
Yesus Raja orang Yahudi sudah lahir. Dari
pembacaan Matius 2:1-2, Bintang Timur menuntun orang-orang majus. Jadilah
suatu kehidupan yang sama dengan orang-orang majus, sebab TUHAN sudah lupakan
masa lalu kita, TUHAN tidak peduli dengan latar belakang kita, dan TUHAN tidak
ragu untuk menuntun kehidupan yang semacam ini. Jadi,
tidak usah kecil hati, tidak usah rendah diri. Jangan pernah merasa tertuduh.
Sekali menyerah seperti orang majus, menyerahlah untuk selamanya. Jangan
berhenti dalam pengikutan kepada TUHAN Sekali
lagi saya sampaikan: Bintang Timur menuntun orang-orang majus. Bintang Timur àFirman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El Kudus = Akal
budi dan kebijaksanaan, itulah yang menuntun orang-orang majus. Oleh
sebab itu, biarlah kiranya kita mengikuti geraknya Firman Pengajaran yang
rahasianya dibukakan, firman dalam terang Roh-El Kudus yang akan menuntun kita
sampai kepada kebenaran; dituntun tepat sampai kepada kebenaran. Jangan
mau dituntun oleh bintang-bintang yang tidak jelas, tetapi biarlah kita
dituntun oleh bintang Timur yang gilang-gemilang, itulah Firman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terangnya Roh-El Kudus, itulah akal
budi dan kebijaksanaan. Kalau
bintang-bintang lain, itu kebodohan dan membinasakan. Itu sebabnya, dalam Yesaya
14, antikris juga disebut Bintang Timur, tetapi bukan gilang-gemilang. Selanjutnya,
perhatikan: Orang-orang majus dituntun sampai kebenaran, dengan satu tujuan;
untuk menyembah Allah yang hidup. Seperti
yang tertulis pada ayat 2: Kami telah melihat bintang-Nya di Timur
dan kami datang untuk menyembah Dia. Jadi, tujuan mereka mereka untuk
mengikuti TUHAN, dituntun sampai kepada kebenaran adalah untuk menyembah Allah
yang hidup; itu saja. Kita
ini disebut pengikut Kristus; apabila kita menyangkal diri, memikul salib dan
mengikut TUHAN, maka nanti kita akan dituntun sampai kepada kebenaran.
Kebenaran itu berarti tidak terdapat lagi noda, aib, atau cacat cela, tidak
terdapat lagi kesalahan. Namun,
sekalipun tidak terdapat lagi kesalahan, dengan lain kata sudah jauh dari
perbuatan jahat, jauh dari perbuatan najis, tidak boleh puas di situ, tetapi
harus lanjut sampai kepada kekekalan. Kekekalan; Penyembahan. Kekekalan;
Penyerahan diri. Jadi,
harus sampai kepada kekekalan, itulah penyembahan, atau penyerahan diri
sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Matius
2:9 (2:9) Setelah
mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang
mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di
atas tempat, di mana Anak itu berada. Kalau
mengikuti gerak dari Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan dalam terang Roh-El
Kudus, maka akan tiba sampai kepada tujuan, selanjutnya hidup dalam doa
penyembahan. Matius
2:10-11 (2:10) Ketika
mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka. (2:11) Maka
masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya,
lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan
mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Setelah
tiba tepat pada kebenaran, selanjutnya mereka menyembah Allah yang hidup, dan
mereka membuktikannya. Jadi, perkataan dan perbuatan mereka sama, itulah
orang-orang majus. Dalam
suasana penyembahan itu, orang-orang majus mempersembahkan 3 (tiga) perkara:
1.Emas, berbicara
tentang; kemurnianà
Firman Allah. Firman Allah itu murni.
2.Kemenyan, berbicara
tentang; doa penyembahanà
Kasih Allah. Hanyut dan tenggelam dalam kasih Allah, itu adalah penyembahan.
3.Mur, berbicara
tentang; pengurapanà
Roh Allah yang suci.
Inilah
yang dipersembahkan oleh orang-orang majus. Jadilah kehidupan orang-orang majus
secara rohani, sehingga di dalam penyembahan itu kita mempersembahkan 3 (tiga)
perkara, yaitu emas, kemenyan, dan mur. KESIMPULANNYA:
Orang-orang majus à
Manusia-manusia Ilahi yang akhirnya diangkat hidup-hidup ke sorga, yakni: 1.Musa, berbicara
tentang; kemurnian dari Taurat Allah. 2.Henokh, berbicara
tentang; penyembahan = kasih Allah. 3.Elia, berbicara
tentang; pribadi yang diurapi oleh Roh Allah yang suci. Biarlah
kita merindu supaya akhirnya kita semua diangkat dan diselamatkan, sama seperti
tiga manusia Ilahi. Oleh sebab itu, biarlah kita menjadi manusia Ilahi saja. Kita
akan melihat PELAJARAN yang sangat menarik, yang dapat kita pelajari kembali
dari Injil Matius 2:2. Matius
2:2 (2:2) dan
bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia." Perhatikan
kalimat: Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Berarti,
Yesus yang dilahirkan itu adalah Raja orang Yahudi. Pendeknya; Yesus
adalah Raja. Tetapi, jangan lupa; ketika Ia lahir, Ia dibaringkan di dalam
palungan. Dari
Injil Matius 2:2 ini, kita mendapat suatu pelajaran yang begitu manis,
menjadi suatu pelajaran yang begitu menarik dan mengherankan. Mengapa saya
katakan demikian? Sebab, dari ayat 2 ini, kita dapat mengambil suatu
kesimpulan, YANG PERTAMA: DIBARINGKAN DI DALAM PALUNGAN, menunjukkan
bahwa; Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih. Ini
adalah suatu pelajaran yang sangat menarik, dan kita harus memperhatikan
pelajaran ini supaya pengikutan kita benar sama seperti pengikutan dari orang
majus, di mana mereka dituntun oleh bintang timur yang gilang-gemilang, tidak
dituntun oleh bintang timur yang menyesatkan, itulah antikris. Kembali
saya sampaikan: Dibaringkan di dalam palungan, menunjukkan bahwa Yesus adalah
Anak Domba Allah yang disembelih. Hal ini dihubungkan langsung dengan Injil Matius
20:20-28, dengan perikop “Permintaan Ibu Yakobus dan Yohanes; bukan
memerintah, melainkan melayani”. Namun,
kita awali pembacaan pada ayat 20-21 saja. Matius
20:20-21 (20:20) Maka
datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu
sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. (20:21) Kata
Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah,
supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di
sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu." Isteri
Zebedeus meminta kepada TUHAN Yesus supaya kedua anak laki-lakinya, yaitu
Yakobus dan Yohanes, kelak berada di dalam kerajaan Sorga, lalu duduk di
sebelah kanan dan kiri Yesus Kristus. Itulah permintaan isteri Zebedeus kepada
TUHAN Yesus. Kalau
kita tidak paham, sepintas permintaan atau doa permohonan ini baik dan rohani,
tetapi lihat, apa jawaban Yesus terhadap permintaan dari isteri Zebedeus
tentang dua anaknya itu. Matius
20:22-23 (20:22) Tetapi
Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah
kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya:
"Kami dapat."(20:23) Yesus berkata
kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di
sebelah kanan-Ku atau di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu
akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah
menyediakannya." Yesus
menjawab, kata-Nya:“Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta.” Jadi,
permintaan, permohonan dalam doa isteri Zebedeus ini salah; dia salah meminta,
dia tidak tahu apa yang diucapkannya kepada TUHAN. Tidak
sedikit orang Kristen seperti ini: “TUHAN, buat saya berhasil. TUHAN,
berkati ini, berkati itu.”Memangnya saudara saja yang mau
diberkati? Tetapi yang menjadi persoalannya adalah: apakah permintaan itu
sesuai dengan kehendak TUHAN? Bukankah itu persoalannya sekarang? Lalu,
ketika isteri Zebedeus dalam keadaan salah ketika menaikkan doa permohonannya
kepada TUHAN, selanjutnya Yesus berkata: Dapatkah kamu meminum cawan, yang
harus Kuminum, maksudnya; menanggung penderitaan yang tidak harus
ditanggung di kayu salib? Lalu, kata mereka kepada-Nya: "Kami
dapat." Memang,
kalau ikut TUHAN harus sangkal diri, pikul salib, dan ikut TUHAN, berarti;
menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, sama seperti Yesus
menderita di kayu salib, dan memang harus begitu untuk ikut TUHAN. Kemudian,
Yesus berkata kepada mereka:“Cawan-Ku memang akan kamu minum ... ”
Memang, pengikut-pengikut Kristus harus menyangkal dirinya, memikul salibnya
dan mengikut TUHAN; memang itu harus. Selanjutnya
Yesus kembali berkata: “... tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di
sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada
orang-orang bagi siapa Bapa-Ku telah menyediakannya.” Singkatnya; soal
berada di dalam Kerajaan Sorga, itu adalah kehendak Allah. Kepada siapa TUHAN
berkemurahan, itu adalah kehendak Allah Bapa, bukan kehendak siapa-siapa.
Kerajaan Sorga bukan kehendak manusia, Kerajaan Sorga adalah kehendak Allah;
itu sebabnya, ketika kita berada di tengah-tengah Kerajaan Sorga, berada di
tengah-tengah ibadah dan pelayanan, jangan kita kerjakan menurut kehendak
sendiri. Jangan
kalau tidak sesuai dengan hati, lalu kita marah-marah; engkau harus menangis
di hadapan TUHAN kalau itu pernah terjadi. Jangan mencak-mencak, ngomel,
bersungut-sungut, menggerutu, persis seperti anak kecil, tidak tahu apa yang
diperbuatnya, persis seperti isteri Zebedeus; tidak mengerti apa yang dia
sampaikan, dia tidak mengerti yang dia mohonkan. Kebodohan
semacam ini banyak terjadi, tetapi saya berharap hal itu terjadi terulang di
dalam diri kita masing-masing. Jadi,
di dalam mengikut TUHAN, kita memang harus memikul salib, tetapi untuk berada
di dalam Kerajaan Sorga, itu adalah hak Allah, Dialah yang menentukannya; TUHAN
yang menentukan segala sesuatu. Matius
20:24 (20:24) Mendengar
itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu. Mendengarkan
permintaan dari isteri Zebedeus ini, 10 (sepuluh) rasul-rasul yang lain marah.
Tidak sedikit orang Kristen memiliki roh yang demikian; ketika melihat
kesalahan orang lain, lantas cepat-cepat marah, padahal kesalahan dari 10
(sepuluh) rasul itu juga banyak. Oleh
sebab itu, saya sedikit tersenyum melihat tingkah dari 10 (sepuluh) murid atau
10 (sepuluh) rasul yang lain ini, yang ternyata juga ada di tengah-tengah kita
masing-masing, bukan? Tetapi, kiranya itu tidak lagi terjadi di antara kita.
Sepintas, memang itu manusiawi, tetapi kalau kita sudah di dalam TUHAN, kita
harus lebih rohani. Matius
20:25-28 (20:25) Tetapi
Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa
pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan
pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. (20:26)
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, (20:27) dan
barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi
hambamu; (20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang." Anak
Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Inilah pekerjaan
Anak Domba Allah yang disembelih, yaitu menjadi tebusan bagi banyak
orang, sebab Dia adalah Anak Domba Allah yang disembelih. Dari
pembacaan Matius 20:25-28, kita dapat menemukan 2 (dua) hal: HAL
PERTAMA; Ukuran untuk menjadi pemimpin di dalam dunia: 1.Pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyat dengan tangan besi. 2.Pembesar-pembesar menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka. Itu
pemimpin di dalam dunia; tetapi, ukuran untuk menjadi pemimpin di dalam TUHAN
tidaklah demikian. HAL
KEDUA; Ukuran untuk menjadi pemimpin di dalam TUHAN:
1.Barangsiapa ingin menjadi besar di
antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayan. Jadi, yang terbesar, tandanya
adalah pelayan.
2.Barangsiapa ingin menjadi terkemuka
di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba. Jadi, terkemuka itu harus
menjadi hamba.
Inilah
pemimpin di dalam TUHAN. Jadi, pemimpin “di dalam dunia” dengan pemimpin “di
dalam TUHAN”, itu berbanding terbalik, kontradiksi, tidak sama. Sekali
lagi saya sampaikan, kalau pemimpin di dalam TUHAN;
-Yang terbesar menjadi pelayan. Jadi, kalau
mau menjadi besar di hadapan, layani saja, maka pasti besar di mata TUHAN.
-Kemudian, untuk menjadi yang terkemuka
(terdepat) hendaklah menjadi hamba.
Mari
kita katakan: “Aku adalah hamba-hamba yang tidak berguna; aku hanya
melakukan apa yang aku harus lakukan bagi TUHAN”. SEBAGAI
CONTOH: Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani,
selanjutnya untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. Hal
ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih. Ini
adalah suatu pelajaran yang sangat berharga bagi kita malam ini di dalam hal
mengikuti TUHAN. Jadi,
kita melihat; keberadaan dari orang majus ini tidak salah di dalam hal
mengikuti TUHAN, mereka tahu siapa yang mereka ikuti. Perkataan dan perbuatan
mereka sama, tidak seperti isteri Zebedeus; dia tidak tahu apa yang dia katakan
kepada TUHAN, dia tidak tahu apa yang dia perbuat di hadapan TUHAN. Kembali
saya sampaikan: Ketika Yesus lahir, Dia dibaringkan di dalam palungan. Hal ini
menunjukkan bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih. Kalau kita
memahami bahwa Yesus adalah Anak Domba yang disembelih, maka pasti pengikutan
kita benar, tidak salah. -Dalam cara kita berdoa, memohon, meminta
dalam doa tidak salah. -Menjadi pemimpin yang benar di mata TUHAN. Dua
perkara itu akan nyata dalam kehidupan kita. Dari
Injil Matius 2:2 ini, kita mendapat suatu pelajaran yang begitu manis,
menjadi suatu pelajaran yang begitu menarik dan mengherankan. Mengapa saya
katakan demikian? Sebab, dari ayat 2 ini, kita dapat mengambil suatu
kesimpulan, YANG KEDUA: YESUS ADALAH RAJA ORANG YAHUDI,
menunjukkan bahwa; Yesus adalah Singa dari suku Yehuda. Jadi,
sangat bermanfaat sekali pelajaran-pelajaran yang kita petik dari Injil Matius
2:2 ini; oleh sebab itu, mari kita memperhatikan penjelasan tentang pelajaran
yang kedua dari Injil Matius 2:2 ini dengan sungguh-sungguh. Kembali
saya sampaikan: Yesus adalah raja orang Yahudi, menunjukkan bahwaYesus
adalah Singa dari suku Yehuda. Singa itu adalah raja hutan, raja dari
semua binatang di hutan. Terkait
dengan SINGA DARI SUKU YEHUDA ini, kita hubungkan langsung dengan Wahyu 5. Wahyu
5:3-4 (5:3) Tetapi
tidak ada seorang pun yang di sorga atau yang di bumi atau yang di
bawah bumi, yang dapat membuka gulungan kitab itu atau yang dapat melihat
sebelah dalamnya. (5:4) Maka menangislah aku dengan amat sedihnya,
karena tidak ada seorang pun yang dianggap layak untuk membuka gulungan kitab
itu ataupun melihat sebelah dalamnya. Tidak
ada seorang pun dapat membuka gulungan kitab;
-Baik yang di sorga, itulah para
malaikat-malaikat.
-Baik yang di bumi à Hamba-hamba TUHAN yang sudah menerima 5
(lima) jabatan, termasuk saya sendiri.
-Baik yang di bawah bumi à Alam berzah, alam
maut.
Tidak
ada seorang pun yang dapat membukakan rahasia firman dari dalam dirinya, baik
itu makhluk di sorga, di bumi dan di bawah bumi; oleh karena itulah, Rasul
Yohanes menangis sejadi-jadinya; ini bukanlah tangisan biasa. Ini
juga adalah tangisan saya setiap kali mempersiapkan Firman TUHAN; maka, kiranya
saudara juga belajar menghargai korban Kristus. Saya pun banyak belajar;
-selain belajar untuk meneliti Firman TUHAN
dalam Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,
-yang tidak kalah penting, saya juga harus
belajar di kaki salib berjam-jam.
Ini
bukanlah omong kosong. Ini adalah tangisan saya. Oleh
sebab itu, jangan gampang menangis ... -Hanya karena Corona, lalu stress,
dan menangis. -Hanya karena tidak ada beras, lalu stress,
dan menangis. Memang
harus saya akui, itu manusiawi, tetapi tangisan semacam ini tidak menyelesaikan
pergumulan saudara. Tangisan
yang dapat menghapus air mata, tangisan yang dapat menyelesaikan segala
persoalan di atas muka bumi adalah tangisan dari seorang hamba TUHAN saat
menantikan pembukaan rahasia firman. Wahyu
5:5 (5:5) Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis!
Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga
Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka ketujuh meterainya." Lalu
berkatalah seorang dari tua-tua itu kepada Rasul Yohanes: “Jangan engkau
menangis!” Bukan salah jika Rasul Yohanes menangis, tetapi perkataan “Jangan
engkau menangis!” di sini menunjukkan bahwa sesungguhnya, singa dari
suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, Dia telah berkemenangan dan
memberi kemenangan bagi kita, dengan demikian; maut -- musuh yang terakhir --
telah dikalahkan, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya. Singkatnya:
Singa dari suku Yehuda, yaitu Tunas Daud, mampu membuka gulungan kitab dan
ketujuh meterainya, Dia sanggup menyingkapkan rahasia firman Allah. Pengikutan
yang benar adalah pengikutan dari orang majus. Kita mengikuti TUHAN, tetapi
harus membutuhkan, harus mencari pembukaan rahasia Firman TUHAN; itu yang
benar. Jangan mengikuti suatu ibadah, sebuah pelayanan, tetapi di dalamnya
tidak ada pembukaan rahasia firman, itu adalah pengikutan yang keliru. Jadi,
pengikut-pengikut antikris pada akhirnya dituntun sampai kepada penyembahan
yang salah, dituntun sampai kepada penyembahan yang keliru, karena dasar mereka
di dalam mengikuti TUHAN sudah salah. Oleh sebab itu, kita pun tidak boleh
salah di dalam hal mengikuti TUHAN. Jika mengikuti sebuah ibadah, mengikuti
sebuah pelayanan, di dalamnya harus terjadi pembukaan rahasia firman. Yesus
adalah raja orang Yahudi, Dia Singa dari suku Yehuda; Dia yang sanggup membuka
gulungan kitab dan ketujuh meterainya, Dia yang sanggup menyingkapkan rahasia
firman, sampai segala sesuatu yang terselubung akhirnya tersingkap, pintu-pintu
yang tertutup akhirnya terbuka, tidak ada yang mustahil bagi TUHAN. Mungkin
kita sekarang ini sedang mengalami jalan buntu dengan banyaknya persoalan,
dengan banyaknya pergumulan, tetapi Singa dari suku Yehuda telah menyelesaikan
segala persoalan, telah menyelesaikan segala pergumulan, telah membuka
pintu-pintu yang tertutup; yang susah dihibur, yang sakit disembuhkan, yang
lemah dikuatkan kembali. Kita
bersyukur, kita berada di dalam pengikutan yang benar, kita berada di track
jalur yang benar. Segala kemuliaan hanya bagi Dia, tidak untuk yang lain-lain,
sebab Dia sudah berkemenangan, dan kemenangan itu diberikan kepada kita. TUHAN
sudah membukakan rahasia firman-Nya, maka segala pintu-pintu yang tertutup akan
terbuka. Sidang
jemaat yang mengikuti pemberitaan firman ini di rumah masing-masing, baik yang
di Malaysia, di Bandung, maupun umat TUHAN yang terus memberikan diri untuk
digembalakan lewat live streaming baik di dalam negeri maupun di luar
negeri, perhatikan: Singa dari suku Yehuda telah berkemenangan, dan
kemenangan itu sudah diberikan kepada kita lewat pembukaan rahasia firman Allah,
maka segala pintu-pintu yang tertutup akan terbuka, sebab tidak ada yang
mustahil bagi TUHAN. Orang-orang
majus adalah orang-orang yang penuh dengan kasih karunia. Dia lupakan latar
belakang saya dan saudara; Dia tidak ingat lagi alamat rumah saya dan saudara.
Yang penting sekarang adalah hari ini dan seterusnya, bagaimana cara pengikutan
kita kepada TUHAN? Oleh sebab itu, jangan sesekali melihat dan mengingat ke
belakang lagi. Lihat
SINGA DARI SUKU YEHUDA di dalam Amos 3. Amos
3:1-2 (3:1) Dengarlah
firman ini, yang diucapkan TUHAN tentang kamu, hai orang Israel, tentang
segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya: (3:2)
"Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu
Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu. “Hanya
kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi” Perkataan TUHAN ini
tertuju kepada mereka yang sudah ditebus oleh Anak Domba Paskah yang telah
disembelih. Jadi, tidak usah ingat masa lalu, tetapi berpikirlah seperti
orang-orang majus. Amos
3:7-8 (3:7) Sungguh,
Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada
hamba-hamba-Nya, para nabi. (3:8)Singa telah mengaum, siapakah yang
tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?" Di
sini kita perhatikan: Singa dari suku Yehuda telah mengaum, siapakah yang
tidak takut? Kalau
TUHAN sudah bukakan rahasia firman-Nya, kita semua menjadi suatu kehidupan yang
takut dan gentar. Oleh sebab itu, kerjakanlah keselamatanmu dengan takut dan
gentar. Jangan hanya terlihat manis di depan manusia, tetapi di belakangnya
banyak kejahatan yang tersembunyi. Tetapi
kalau Singa dari suku Yehuda sudah mengaum, siapa yang tidak takut? Kalau
terjadi pembukaan rahasia firman, dan kalau kita terima dengan segala
kerendahan hati kita masing-masing, maka kitalah pribadi-pribadi yang menjadi
suatu kehidupan yang takut akan TUHAN, tidak berani melakukan dosa di tempat
yang tersembunyi. Kemudian,
Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat? Pekerjaan
nabi adalah bernubuat, membukakan rahasia firman. Berarti, segala rahasia yang
terkandung di dalam hati akan tersingkap = dosa dibongkar dengan tuntas
setuntas-tuntasnya. Inilah yang terjadi kalau Singa dari suku Yehuda sudah
mengaum, untuk selanjutnya berkemenangan terhadap dosa yang ditimbulkan oleh 3
(tiga) si seteru, yaitu dunia, Setan dan daging. Lalu,
kemenangan yang diberikan oleh Singa dari suku Yehuda itu sampai kapan? Kejadian
49:8 (49:8) Yehuda,
engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk
musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda,
engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu ... Mengapa ada
pujian terhadap Yehuda? Karena tangan Yehuda menekan tengkuk musuhnya, sehingga
Yehuda mendapatkan pujian-pujian dari saudara-saudaranya. Kemudian,
di sini juga dikatakan: “ ... kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu”
Bahkan, sampai saudara-saudaranya pun akan sujud kepada Yehuda. Singkatnya
dari ayat 8 ini: Yehuda adalah gambaran pribadi yang berkemenangan.
Yesus adalah Singa dari suku Yehuda, Dialah Tunas Daud, dan Daud itu berasal
dari suku Yehuda. Kejadian
49:9 (49:9) Yehuda
adalah seperti anak singa: setelah menerkam, engkau naik ke suatu tempat
yang tinggi, hai anakku; ia meniarap dan berbaring seperti singa jantan
atau seperti singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Kemenangan
yang diberikan olehSinga dari suku
Yehuda adalah kemenangan yang selama-lamanya. Tidak ada yang dapat menggangu
gugat Singa dari suku Yehuda. Kita
butuh pembukaan rahasia firman yang memberi kemenangan kepada kita, untuk
selanjutnya membawa kita untuk berada di tempat yang tinggi, dan kemenangan itu
sifatnya selama-lamanya. Kita
bersyukur kepada TUHAN, karena Dia adalah Singa dari suku Yehuda yang
berkemenangan, dan kemenangan itu diberikan kepada kita untuk selama-lamanya.
Dan selanjutnya, kita berada di tempat yang tinggi sampai selama-lamanya;
bahagia bersama dengan Dia. Dunia
ini dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, baik itu harta, kekayaan, uang
yang banyak, termasuk mujizat palsu, itu semua sifatnya sementara, tetapi
kemenangan yang diberikan oleh Singa dari suku Yehuda sifatnya adalah untuk
selama-lamanya. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
No comments:
Post a Comment