IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 FEBRUARI 2021
(Seri: 131)
Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita masing-masing.
Sebentar kita akan menundukkan kepala kita di kaki salib TUHAN, tersungkur di hadapan takhta-Nya, sujud menyembah Allah yang hidup, sebab memang Dia layak untuk disembah, diagungkan sampai selama-lamanya, Dialah Pribadi di dalam kekekalan.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, sidang jemaat di Bandung, di Malaysia, bahkan umat TUHAN, yang senantiasa memberikan dirinya untuk digembalakan lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.
Selanjutnya, marilah kita berdoa, memohon segala kasih dan kemurahan TUHAN supaya pembukaan firman itu terjadi, sekaligus meneguhkan setiap kehidupan kita masing-masing, berarti kehidupan kita sudah dipimpin sampai kepada doa penyembahan, dengan kata lain; rohani kita sudah berada pada puncaknya, itulah doa penyembahan, suatu kedudukan yang sangat tinggi, tidak bisa dijangkau oleh mata ular, yaitu Iblis atau Satan dengan tri tunggalnya.
Kolose 3:19
(3:19) Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Efesus 5:25-29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana: Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26) untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28) Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
YANG PERTAMA pada ayat 25: Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.
Ini adalah kasih dari Mempelai Laki-Laki Sorga kepada mempelai perempuan-Nya, yang pertama; untuk menguduskan sidang jemaat dengan air firman yang limpah, sehingga dengan demikian, Ia menempatkan sidang jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya sidang jemaat kudus dan tidak bercela. Inilah kasih yang pertama dari seorang suami, supaya mempelai perempuan-Nya (isteri-Nya) menjadi kudus dan tidak bercela di hadapan diri-Nya.
Perkara yang pertama soal seorang suami di dalam hal mengasihi isterinya ini telah dipaparkan dari sejak tahun yang lalu.
Seorang suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri. Pendeknya: Siapa yang mengasihi isterinya = mengasihi dirinya sendiri. Mengapa demikian?
(5:31) Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Sebab, Yesus sendiri sebagai Anak Allah telah meninggalkan segala milik kepunyaan-Nya, yakni:
- Ia telah meninggalkan Bapa-Nya.
Hal itu ditulis dengan terang benderang di dalam Filipi 2:5-8, dengan satu tujuan yang mulia; supaya Kristus, yang adalah Kepala secepatnya menyatu dengan sidang jemaat yang adalah tubuh-Nya.
Jadi, antara suami dengan isteri dipersatukan oleh salib di Golgota. Dan apa yang sudah dipersatukan oleh kasih Allah, itulah salib di Golgota, tidak boleh dipisahkan oleh apapun kecuali maut. Oleh sebab itu, kita tidak boleh terpisah dengan kasih Allah, kecuali maut.
Tetapi, tentu tidak ada yang mau binasa, bukan? Oleh sebab itu, bertahanlah dengan kasih Allah, sebab itu adalah dasar membangun hubungan kita dengan Kristus, sebagai Kepala, sebagai suami.
(5:29) Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
(2:7) Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Kalau saudara melihat gembala sidang yang sebentar-sebentar dia ke luar negeri, sebentar-sebentar pergi ke sana kemari, tidak usah heran. Sebetulnya, itu adalah kesalahan besar, sebab tugas dari gembala sidang adalah harus menetap di dalam kandang penggembalaan, karena hanya gembala sidang yang memahami, hanya gembala sidang yang mengerti tentang keadaan dari domba-domba dalam sebuah penggembalaan; yang lain tidak paham, dia hanyalah sekedar tamu yang berkunjung.
Kita harus semakin mengerti dan semakin dewasa dalam hal ini; oleh sebab itu, tidak boleh berada di semua gunung-gunung tempat rumah TUHAN beribadah, apapun alasannya, sekalipun cari firman, tetapi harus tergembala dengan baik, supaya kita semua dapat diasuh dengan baik juga oleh TUHAN Yesus Kristus.
Kisah Para Rasul 7:21
(7:21) Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri.
-
Seorang ibu haruslah
bertanggung jawab di dalam hal mengasuh anak yang
dilahirkan dari rahimnya sendiri.
-
Sebaliknya,
seorang anak berhak untuk mendapatkan hak asuh dari ibunya sendiri, dari rahim ibu yang melahirkan dia.
- Dia adalah Kepala rumah TUHAN,
yang telah mengasuh hidup rohani kita masing-masing, lewat ibadah dan pelayanan dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon.
Kisah Para Rasul 7:22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Berarti, diasuh = menerima didikan langsung dari TUHAN.
- 6 (enam) tahun di Sekolah Dasar.
- 3 (tiga) tahun di Sekolah Menengah Pertama.
- Lalu 3 (tiga) tahun kemudian di Sekolah Menengah Atas.
- Bahkan ada beberapa di antara kita yang mengikuti pendidikan sampai kepada Perguruan Tinggi.
Pendidikan semacam itu baik, tidak salah; tetapi didikan sekuler, didikan yang berasal dari dunia, belum sempurna untuk memperoleh keselamatan dari sorga, dari Allah. Namun didikan langsung dari TUHAN adalah untuk mendapatkan hikmat dari Allah, dari sorga.
1 Korintus 11:31-32
(11:31) Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita. (11:32) Tetapi kalau kita menerima hukuman dari Tuhan, kita dididik, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
Hal yang senada juga diucapkan oleh Rasul Paulus pada ayat berikutnya: Tetapi kalau kita menerima hukuman dari TUHAN, menghadapi ujian atas seizin TUHAN, itu merupakan didikan dari TUHAN, supaya kita tidak akan dihukum bersama-sama dengan dunia.
Pendeknya: Ibadah dan pelayanan yang dihubungkan langsung dengan salib adalah ibadah yang mendatangkan didikan dari TUHAN, didikan dari sorga, didikan dari Allah kepada sidang jemaat atau umat TUHAN, di atas muka bumi ini. Dengan kata lain; ibadah dan pelayanan yang dihubungkan langsung dengan salib merupakan didikan yang datang dari atas, dari Allah, dari sorga, bukan dari bumi -- sebab pendidikan di bumi belum sempurna --.
Rasul Paulus menerima lima jabatan; berbeda dengan hamba-hamba TUHAN yang lain yang hanya menerima satu jabatan, tetapi Paulus ini menerima lima jabatan langsung dari TUHAN, yaitu Rasul, Nabi, Penginjil, Gembala dan Guru. Dan dalam pelayanan pemberitaan firman, diakhiri di Yerusalem; sekalipun dia tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi yang pasti, hukuman dan penjara sudah menanti dia di Yerusalem.
Jadi, kiriman yang terakhir kepada sidang jemaat adalah orang Ibrani. Dan soal didikan ini, terakhir kali dituliskan oleh Rasul Paulus kepada orang Ibrani. -- Rasul Paulus adalah orang Ibrani asli. --
(12:5) Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
- Jangan anggap enteng didikan TUHAN.
Berarti, mau tidak mau, ibadah dan pelayanan yang sedang kita kerjakan, yang sedang kita usahakan di bumi ini harus dihubungkan langsung dengan salib Kristus.
-
Kalau
seorang hamba TUHAN masih memakai perasaan di dalam hal memberitakan ayat
Firman TUHAN yang tertulis dalam Kitab Suci, itu menunjukkan bahwa dia belum
jujur.
-
Kalau
hamba TUHAN hanya mengenakkan telinga orang kaya, itu menunjukkan bahwa dia
belum jujur.
-
Kalau
hamba TUHAN memberitakan Firman TUHAN, tetapi tujuannya hanya untuk mencari
nafkah, itu menunjukkan bahwa dia belum jujur.
(12:6) karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
- TUHAN menghajar orang yang dikasihi-Nya.
Yang “angkat tangan”, berarti sudah harus konsekuen dengan tangan yang terangkat. Apa maksudnya? Arahkan diri senantiasa kepada Pribadi yang ada di atas, di mana Yesus yang telah disalibkan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Itu arti rohani dari “angkat tangan”.
Jadi, semata-mata, malaikat yang kuat mengangkat tangannya itu artinya ialah mengarahkan pandangannya kepada pribadi Yesus, Pribadi yang telah disalibkan, yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa.
Kalau saudara rindu untuk menjadi orang yang diakui sebagai anak, rindu sebagai orang yang dikasihi Allah, maka saudara harus “angkat tangan”, berarti; harus konsekuen, artinya; mata harus tetap tertuju kepada Pribadi yang telah disalibkan, yang sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, itulah malaikat yang kuat ...
-
Yang
mengangkat tangan kanannya.
-
Lalu
tangan kirinya memegang gulungan kitab yang terbuka, itulah Firman
Pengajaran yang rahasianya dibukakan.
-
Lalu
kaki kanan menginjak laut untuk menahan
antikris.
-
Dan kaki kirinya
menginjak bumi untuk menahan nabi-nabi palsu dengan ajarannya yang palsu.
- Meterai dari orang-orang yang dikasihi oleh Allah ialah HAJARAN.
Jangan seperti Bani Korah; di mana orang Lewi sudah diberi kesempatan untuk melayani seperti imam-imam di Ruangan Suci, tetapi masih menuntut pangkat “imam” lagi. Hati-hati, sidang jemaat, imam-imam jangan merasa “saya bisa seperti gembala”, hati-hati.
- Meterai dari orang-orang yang dikasihi oleh Allah ialah HAJARAN.
(12:7) Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (12:8) Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Kita BANDINGKAN dengan Pribadi Yesus Kristus di dalam Ibrani 5, dengan perikop: “Yesus sebagai Imam Besar”
Ibrani 5:5
(5:5) Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya: "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini",
Kalau TUHAN, Allah Bapa mengakui Yesus sebagai Anak Allah dengan tegas, siapa yang dapat mengganggu gugat? Demikian halnya, kalau Allah sudah mengakui kita sebagai anak-anak Allah, siapa yang dapat mengganggu gugat?
(5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,
Mengapa Allah mengakui Yesus Kristus sebagai Anak yang tunggal, dengan tandas, tidak ada keraguan? Karena ternyata, Yesus Kristus diakui sebagai Anak Allah, meterainya ialah sengsara salib, sebab Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya. Jangan putus asa dengan sengsara salib. Jangan juga anggap enteng terhadap didikan TUHAN.
Matius 26:42
(26:42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Jadi, sudah sangat jelas; untuk diakui sebagai anak-anak Allah, maka kita sebagai umat Allah harus meminum cawan Allah, yaitu menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung, dan itu merupakan didikan Allah kepada kita semua.
Jangan seperti “gereja tua”, karena sudah pergi ke gereja, lantas berkata: “Saya percaya, saya anak TUHAN”, tetapi apa meterainya? Kalau tidak ada meterainya, ya tentu tidak diakui oleh TUHAN, selain hanya anak-anak gampang, anak yang lahir di luar nikah saja.
Kalau suara daging sudah terlihat, berarti tidak mampu menjadi anak TUHAN. Mau tergembala di gereja mana saja, tetapi kalau tidak dihubungkan dengan salib, saya berani berkata: “bukan anak TUHAN”, melainkan anak gampang, yang lahir di luar nikah.
Amsal 3:11
(3:11) Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.
- Jangan kita menolak didikan TUHAN.
(3:12) Karena TUHAN memberi ajaran kepada yang dikasihi-Nya, seperti seorang ayah kepada anak yang disayangi. (3:13) Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian,
- Bagi orang yang dikasihi oleh TUHAN.
- Dan bagi orang-orang yang diakui-Nya sebagai anak-anak Allah.
-
Untuk mendapatkan
hikmat Allah. Hikmat Alalh kita peroleh lewat didikan salib.
Pengetahuan dunia hanya diperoleh lewat pendidikan selama ada di atas muka bumi
ini, tetapi belum sempurna untuk memperoleh keselamatan.
-
Untuk memperoleh
kepandaian dari Allah, dari sorga, dari
atas.
Jadi, rasa-rasanya, kita semua harus bersyukur, karena salib di Golgota, sehingga kita memperoleh hikmat dan kepandaian.
Tetapi kalau gereja TUHAN pada waktu petang ini, di hari-hari terakhir ini menjelang gelap malam, puncak kesesakan, masa aniaya antikris menolak ajaran tentang salib, dengan tanpa ragu saya berkata: dia adalah gereja paling bodoh. Ini bukanlah bahasa preman, ini hanya untuk memberi sebuah pengertian.
Jadi, di mana pun saudara berada, entah di Batam, di Jakarta, kalau saya berkata “bodoh” seperti itu, bukan berarti saya preman, tetapi saya hanya memberi penegasan, supaya saudara mengerti “mana hikmat” dan “mana kebodohan”.
Kisah Para Rasul 7:22
(7:22) Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya.
Tanpa hikmat Allah, tanpa hikmat dari sorga, tanpa hikmat dari atas, tentu saja seseorang tidak akan berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya, tidak akan pernah menjadi contoh teladan baik dalam perkataan maupun dalam perbuatan.
Kalau kepandaian dari dunia ini; seperti apapun pandainya, tetapi dia belum tentu bisa menjadi contoh teladan dalam perkataan dan perbuatan. Itu sebabnya, saya katakan di atas tadi: Pendidikan di bumi belum sempurna, tetapi lewat didikan salib, kita memperoleh hikmat.
1 Korintus 4:9
(4:9) Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
Kalau penyataan ini kita terima secara sepintas, kok aneh rasanya. Hamba TUHAN lain berkata: “kita dipermuliakan”, tetapi di sini kok menderita sekali dalam ikut TUHAN?
Dari tadi saya sudah sampaikan: Harus jujur dalam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, termasuk di dalam hal pemberitaan Firman Allah. Memang di sini dikatakan: “Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah”, jelas itu berbicara tentang pengalaman kematian.
- Tontonan bagi dunia.
- Tontonan bagi malaikat-malaikat.
- Tontonan bagi manusia.
Tidak bisa dipungkiri, bahwasanya anak-anak TUHAN harus menyangkal dirinya, memikul salibnya, dengan kata lain; harus dengan rela menanggung banyak perkara di tengah-tengah ibadah dan pelayanan dalam sebuah penggembalaan, sehingga kita menjadi tontonan, bukan penonton. Kalau kita dengan rela menerima, menanggung segala perkara di tengah ibadah dan pelayanan, maka tentu saja kita layak menjadi tontonan bagi dunia ini, tontonan bagi malaikat di sorga, tontonan bagi manusia di bumi ini.
Tetapi hari ini Rasul Paulus bisa menjawab dan menyangkal hamba TUHAN tersebut; sebab Rasul Paulus berkata; kalau kita satu dengan kematian Kristus, maka otomatis kita satu dengan kebangkitan Kristus. Tetapi kalau hamba TUHAN menyatakan kepada sidang jemaat yang dilayaninya supaya sidang jemaatnya tertarik kepada dia dan berkata kebangkitan sedang berlangsung, tetapi tanpa dasar yang teguh, tanpa korban Kristus (sebagai dasar dari bangunan yang teguh), sesungguhnya di adalah pembohong. Penegasan “pembohong” kepada seorang hamba TUHAN ialah bullshit. Saya mengatakan “bullshit” bukan karena saya preman, tetapi penegasan bahwa dia adalah pembohong besar. Jadi, kita patut bersyukur dengan didikan yang murni, tidak ternodai.
Siapa yang tidak mau ingin kaya? Saya pun ingin banyak uang, tetapi harus dengan caranya TUHAN. TUHAN Yesus sendiri bisa melenyapkan orang Yahudi pada saat itu, tentara Romawi pada saat itu, tetapi Yesus berkata kepada Pilatus: Untuk itulah Aku lahir, dan untuk itu pula Aku mati di atas kayu salib; supaya Aku menyatakan kebenaran di atas kayu salib.
Itu sebabnya, nanti nabi-nabi palsu dan Mesias-mesias palsu akan muncul, lalu kalau ada orang berkata: Lihat; Mesias ada di sana, Mesias ada di sini, jangan percaya, sebab kedatangan TUHAN tidak seperti itu. Itu sebabnya pada ayat berikutnya, di katakan: Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun.
Jadi, kalau Yesus hanya mengadakan mujizat di sini, mujizat di sana, maka dunia tidak melihat, tetapi karena Yesus telah mati di atas kayu salib, maka seantero dunia melihat. Jadi, jangan lagi kita mau dibodoh-bodohi.
(4:10) Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
- Rela menjadi bodoh, tetapi sidang jemaat yang dia layani menjadi arif bijaksana.
- Rela menjadi lemah, tetapi oleh karena pelayanannya, sidang jemaat menjadi kuat.
- Rela menjadi hina, tetapi oleh karena kesaksian ini, sidang jemaat menjadi mulia.
Kalau hanya omong omong omong, cerita cerita cerita, saya masih ragu dengan gembala sidang semacam itu.
Tentu kita semua rindu untuk menjadi anak-anak Allah, bukan? Rindu menjadi orang-orang yang dikasihi TUHAN, bukan? Kalau saudara menerima hal ini dengan rendah hati, saudara pasti hancur hati. Menjadi anak bupati saja senangnya minta ampun, apalagi menjadi anak Allah.
(4:11) Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
Sehingga, banyak kali saya mengalami lapar, banyak kali saya haus, telanjang, dipukul, mungkin bukan dengan tangan, tetapi dengan kata-kata, saya banyak terima pukulan, banyak sekali, dan waktu itu pun masih nomaden (mengembara), tidak punya rumah, tidak punya tempat yang tetap. Sehingga, setiap kali saya harus menginjili, setiap hari berjalan berkilo-kilo bahkan puluhan kilo, sebetulnya saya jarang sekali menemukan anak TUHAN, tetapi anehnya, saya harus keluar, sampai ke Merak, Cikande, kota Serang, kota Cilegon saya kelilingi, dalam keadaan tidak ada uang, tidak ada persembahan, tidak ada kolekte, tidak ada perpuluhan.
Yang paling menyedihkan adalah ketika sudah tiba sore hari, petang hari, di situlah tangisan itu lebih hebat lagi; di mana hamba Mu akan berbaring meletakkan kepala ini setelah sepanjang hari berjalan, lapar, haus, belum ada sidang jemaat, TUHAN? Tetapi salib-Nya menolong kita sampai hari ini.
Kalau saya pandang orang lain, mungkin hari ini saya tidak akan menjadi hamba TUHAN, tidak menjadi gembala, tetapi saya belajar memandang salib, maka saya kuat.
(4:12) kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; (4:13) kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
-
Ketika ia dimaki,
ia memberkati. Ini adalah pekerjaan tangan yang tidak ringan, ini adalah
pekerjaan tangan yang sangat berat sekali.
-
Ketika ia dianiaya,
ia sabar. Ini juga merupakan pekerjaan tangan yang berat.
-
Ketika ia difitnah,
ia menjawab dengan ramah. Ini juga merupakan pekerjaan tangan yang
berat.
-
Bahkan ia rela
menjadi sampah
dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu. Ini juga merupakan pekerjaan tangan yang berat.
(4:14) Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. (4:15) Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
Pendeknya; Rasul Paulus menjadi bapa bagi sidang jemaat di Korintus, apa meterainya? Meterainya adalah Firman Allah yang telah disampaikan kepada sidang jemaat di Korintus. Itu adalah meterainya kalau dia adalah “bapa”.
Itu sebabnya, saya juga yakin bahwa saya ini adalah “bapa rohani”, apa meterainya? Limpah pembukaan firman. Itu sebabnya, kalau di Patekosta, dalam menyebut gembala sidang, walaupun dia sudah tua, tetap memanggil dengan sebutan “Oom”, sebagai tanda penghormatan dari zaman dahulu sampai hari ini. Sekalipun sidang jemaat lebih tua, tetapi karena itu adalah ajaran dari Rasul Paulus sampai hari ini kita pakai, ya tetap berlaku sampai hari ini, itu sebabnya sidang jemaat memanggil dengan sebutan “Oom”, sampai di desa-desa saat kami melayani di Sumatera, tetap memanggil dengan sebutan “Oom”.
(4:16) Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Jadi, tulisan Rasul Paulus bukanlah omong kosong. Rasul Paulus menyampaikan khotbah dalam bentuk tulisan, tetapi dalam perbuatan tangannya pun dia betul-betul lakukan walaupun pekerjaan tangan itu berat.
(4:17) Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
(4:18) Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu. (4:19) Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
Siapa yang pernah sombong; setelah mengerti sedikit firman, lalu tanpa sadar telah sombong? Jangan terulang lagi.
(4:20) Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
Ibrani 5:6
(5:6) sebagaimana firman-Nya dalam suatu nas lain: "Engkau adalah Imam untuk selama-lamanya, menurut peraturan Melkisedek."
(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Kekekalan; Penyembahan.
Kekekalan; Penyerahan diri.
No comments:
Post a Comment