SURAT YUDAS
YUDAS 1:5
(Seri 18)
Subtema: TEGAR TENGKUK
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, sebab oleh karena rahmat-Nya kita sekaliannya dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, datang menghadap Dia lewat Ibadah Doa Penyembahan. Sebentar kita akan duduk dekat salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, disebut sebagai puncak ibadah atau puncak ibadah yang tertinggi.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube maupun dari Facebook atau media sosial lainnya yang dapat digunakan / diakses. Doa dan harapan kita semua, kiranya damai sejahtera dari Sorga turun dan memenuhi ruangan ini, untuk memberi satu sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Sabda Allah. Namun tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita, membawa diri kita rendah di bawah kaki TUHAN, sujud menyembah kepada Dia. Biarlah Firman Allah meneguhkan kita malam ini.
Mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.
Yudas 1:5
(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.
TUHAN memang telah menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan, karena pada akhirnya mereka dibinasakan di padang gurun.
Yang dibinasakan adalah; orang-orang yang tidak percaya.
Mesir adalah gambaran dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya
Saudara, kisah tentang bangsa Israel dibebaskan / diselamatkan dari tanah Mesir; tidak asing lagi bagi kita. Namun sekalipun demikian, kisah ini sengaja diangkat kembali ke permukaan atau diceritakan kembali oleh Yudas (saudara Yesus), tujuannya: untuk memperingatkan orang-orang yang terpanggil di hari-hari terakhir ini, sehingga tidak binasa di tengah perjalanan menuju kerajaan Sorga.
Rasul Paulus juga memperingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama di dalam 1 Korintus 10.
Ayat 1-4 intinya; umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan).
1 Korintus 10:5
(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
Bagian yang terbesar dari bangsa Israel ditewaskan di padang gurun, meskipun mereka telah diselamatkan dari tanah Mesir.
Bagian yang terbesar 🡪 generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di Mesir.
Mereka ditewaskan di padang gurung, sebab TUHAN tidak berkenan kepada mereka 🡪 orang-orang yang tidak percaya kepada janji TUHAN kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
1 Korintus 10:6-10
(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
Apa yang dialami bangsa Israel di padang gurun adalah contoh untuk memperingatkan kita di hari-hari terakhir ini, supaya...
Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat … (ayat 6).
Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala … (ayat 7).
Janganlah kita melakukan percabulan … (ayat 8).
Janganlah kita mencobai TUHAN … (ayat 9).
Janganlah bersungut-sungut … (ayat 10).
Malam ini kita kembali untuk membahas bagian “B” yaitu:
JANGAN KITA MENJADI PENYEMBAH-PENYEMBAH BERHALA (Bagian ketujuh)
Kisah tersebut ditulis dengan jelas dan lengkap di dalam kitab Musa yang kedua yaitu, Keluaran 32:1-35
Keluaran 32:8 --- Perikop: "Anak lembu emas"
(32:8) Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
Bangsa Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir, namun pada saat tiba di padang gurun, secepatnya mereka menyimpang dari jalan TUHAN, sebab:
Mereka telah membuat patung anak lembu tuangan.
Kepadanya mereka sujud menyembah.
Dan mempersembahkan korban.
Demikianlah kehidupan seseorang apabila ia memeluk "ilah lain", maka ia akan mendirikan patung berhala bagi dirinya sendiri.
Keluaran 32:9
(32:9) Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk
Dalam pemandangan TUHAN, bangsa Israel adalah bangsa yang tegar tengkuk.
Bayangkan, Israel telah dibebaskan dari tanah Mesir oleh karena korban Paskah, tetapi tiba di padang gurun mereka menyimpang dari jalan TUHAN, sebab mereka mendirikan patung berhala. Kehidupan semacam ini adalah kehidupan yang tegar tengkuk dipemandangan TUHAN. Orang yang tegar tengkuk; sulit menundukkan kepalanya.
Tegar tengkuk = hidup tanpa penundukan diri kepada TUHAN dengan lain kata; tidak tunduk dan pasrah kepada TUHAN.
Keluaran 32:10
(32:10) Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
Perlu untuk diketahui: penyembahan berhala oleh karena ketegar tengkukan, membangkitkan murka TUHAN.
Itu berarti, penyembahan berhala adalah tanda kebinasaan. Berhala adalah segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN.
Saudara, kalau kita melihat tanda ini ada di dalam diri kita, marilah kita bersikap bijaksana untuk melepaskan diri atau menanggalkan tanda tersebut dari diri kita masing-masing, selagi hari masih siang (masih ada kesempatan). Kalau sudah tiba gelap malam, tidak ada lagi kesempatan untuk melepaskan tanda kebinasaan itu.
Mari kita membaca soal gelap malam yang tidak bisa terhindari lagi…
Keluaran 10:21 --- Perikop: “Tulah kesembilan:gelap gulita”
Saudara, ada sepuluh tulah sebagai penghukuman TUHAN atas tanah Mesir. Sedangkan tulah kesembilan adalah tulah yang menuju kepada penghabisan tulah. Jadi, tulah kesembilan adalah tulah yang akan mengakhiri semua tulah.
Itu sebabnya, kembali saya tandaskan; kalau kita melihat tanda kebinasaan itu ada di dalam diri kita, marilah kita bersikap bijaksana untuk melepaskan diri dari tanda kebinasaan itu, selagi hari masih siang. Sebab, kalau siang hari sudah berlalu, maka akan datang gelap malam dan di situ tidak ada lagi kesempatan untuk melepaskan diri dari tanda kebinasaan.
Keluaran 10:21
(10:21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."
Tulah kesembilan: gelap gulita meliputi tanah Mesir gambaran dari dunia ini.
Gelap gulita berbicara tentang; dosa dan puncaknya dosa, tepatnya pada saat antikris menjadi raja atas dunia.
Pendeknya, zaman antikris adalah zaman penghukuman dari tujuh cawan murka Allah atas seantero dunia ini dan penghukuman itu berlangsung selama 3½ tahun
Keluaran 10:22
(10:22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
Ayat ini berbicara tentang kegelapan.
Kegelapan meliputi tanah Mesir selama tiga hari.
Itu berarti; terang kasih dari Allah Bapa (matahari); tidak bersinar lagi.
Kegelapan pernah meliputi bukit Golgota selama tiga jam; dari jam 12 siang sampai jam 3 sore, tepatnya pada waktu Yesus mati di atas kayu salib. Ayat referensi: Matius 27:45.
Itu berarti; terang dari Anak Allah berhenti bekerja = pekerjaan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia sudah tergenapi (sudah selesai) 🡪 bulan sudah menjadi darah.
Kalau dahulu Yesus yang berdarah-darah, tetapi kalau pekerjaan penebusan sudah tergenapi yang menjadi korbannya adalah kita dengan lain kata; kita yang berdarah-darah sampai mati, itulah yang disebut bulan menjadi darah.
Kegelapan terjadi waktu aniaya berlangsung selam 3½ tahun = 3½ masa = 42 bulan = 1260 hari, itu adalah masa kegelapan (puncak gelap malam).
Itu berarti; Allah Roh Kudus tidak bekerja lagi 🡪 bintang-bintang sudah menjadi mahkota dari mempelai wanita TUHAN. Ayat referensi: Wahyu 12:1 --- Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
“Seorang perempuan berselubungkan matahari” jadi, kalau gelap malam sudah tiba, dengan lain kata terang dari kasih Allah Bapa sudah berhenti, maka matahari sudah menjadi miliknya mempelai perempuan.
Kemudian, dengan bulan di bawah kakinya = bulan sudah menjadi darah.
Dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya = sudah menjadi milik kepunyaan TUHAN selama-lamanya, ini kan tanda keselamatan dan tidak akan beralih lagi dari mempelai TUHAN (gereja TUHAN yang sempurna).
Itulah sebabnya saya katakan di atas tadi, kalau kita melihat tanda kebinasaan itu ada di dalam diri kita, marilah kita bersikap bijaksana untuk secepatnya melepaskan diri dari tanda kebinasaan itu, selagi hari masih siang, jangan tegar tengkuk saudara. Memang TUHAN mendapati bangsa Israel sebagai bangsa yang tegar tengkuk, sebab baru saja diselamatkan dari tanah Mesir, tiba di padang gurun; mereka langsung menyimpang dari jalan TUHAN, salah satu penyimpangannya adalah mendirikan patung anak lembu emas tuangan, kepadanya mereka menyembah dan mempersembahkan korban.
Manusia dunia juga begitu, kalau ia memeluk ilah lain; kaki jadi kepala, kepala jadi kaki (jungkir balik) di dalam hal mempersembahkan korban kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin. Tetapi seperempat dari situ saja ia tidak mau mempersembahkannya kepada TUHAN. Sebetulnya hal ini aneh, tetapi nyata dan tanda ini ada di dalam kehidupan orang Kristen. Doa saya, kiranya kehidupan kita semua menjadi kehidupan yang bijaksana, kalau mau mendengar dan melakukan Firman TUHAN.
Keluaran 10:23
(10:23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.
Ketika kegelapan terjadi;
Tidak ada orang yang dapat melihat temannya.
Artinya; kasih Allah sudah menjadi dingin, tanda bahwa orang itu tidak mengampuni dan tidak mengalami penebusan.
Tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya
Artinya; tidak bersuasanakan kebangkitan dengan lain kata; tidak ada aktivitas dari Roh Allah itulah ibadah dan pelayanan.
Pendeknya, ketika gelap malam tiba, raja kegelapan malam berkuasa atas dunia yaitu; setan tritunggal 🡪 naga, antikris dan nabi-nabi palsu. Pada waktu itulah...
Kasih tidak ada lagi di dunia,
Penebusan atas korban Kristus tidak berlaku lagi di dunia,
Roh Kudus dan aktivitasnya tidak ada lagi di bumi ini.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; bilamana kita melihat tanda kebinasaan itu ada di dalam diri kita, marilah berlaku bijaksana, secepatnya melepaskan diri dari tanda kebinasaan. Jangan lagi dikuasai oleh penyembahan berhala, itu tanda kebinasaan, jangan lagi tegar tengkuk selagi hari masih siang. Lihat, begitu tiba gelap malam, raja kegelapan berkuasa itulah setan tritunggal; naga, antikris dan nabi-nabi palsu. Camkanlah apa yang sudah kita dengar malam ini, sebagai tanda kasih dari TUHAN kepada kita semua.
Keluaran 20:21
(10:21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit, supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba gelap itu."
“Sehingga orang dapat meraba gelap itu.”
Pendeknya, kepahitan karena gelap malam akan dialami oleh orang-orang yang tidak mau lepas dari ikatan berhala, itulah yang dimaksud; orang dapat meraba gelap itu.
Ini adalah pengertian rohani. Kalau secara jasmani, tidak ada yang bisa kita raba dari gelap malam, karena bersifat hampa.
Keluran 10:24
(10:24) Lalu Firaun memanggil Musa serta berkata: "Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan, juga anak-anakmu boleh turut beserta kamu."
“Kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan.”
Kambing domba dan lembu sapi itu gambaran dari harta / mamon sebagai ikatan yang terakhir.
Jadi, Firaun telah mengizinkan bangsa Israel untuk beribadah, isterinya, anaknya, semuanya boleh dibawa pergi, tetapi, kambing domba dan lembu sapi; harus ditinggalkan. Binatang ini = harta = mamon, ini merupakan ikatan terakhir. Itu berarti, harta inilah nanti yang akan dikuasai oleh antikris.
Oleh sebab itu, sekali lagi saya sampaikan, kalau kita sudah melihat tanda ini di dalam diri kita, ayo bijaksana untuk secepatnya melepaskan diri dari tanda ini selagi hari masih siang. Pada ayat ini kita sudah melihat, pada akhirnya Firaun menyera dan membiarkan bangsa Israel pergi beribadah, tetapi tinggalkan kambing domba dan lembu sapi. Binatang ini = harta atau mamon, inilah yang dikuasai oleh antikris. Jadi kita tidak boleh dikuasai oleh ikatan ini, dengan lain kata; tanda berhala ini tidak boleh ada, ini adalah ikatan terakhir, sebab itu milik antikris. Satu kali, yang ada ini akan dikuasai oleh antikris bila gelap malam tiba, raja kegelapan akan berkuasa dan menguasai ikatan yang terakhir itulah harta / mamon.
Saudara…
Boleh saja bekerja, tetapi tidak boleh ada ikatan dengan pekerjaan itu.
Boleh-boleh saja ada uang, tetapi tidak boleh ada ikatan dengan uang.
Padahal, kalau kita mau beribadah, yang dibutuhkan adalah korban sembelihan dan korban bakaran dari binatang-binatang itu, itu sebabnya, tidak boleh ada ikatan. Saya juga tidak mungkin melarang anda bekerja, tetapi tidak boleh ada ikatan.
Bekerja boleh, tetapi persiapkan diri untuk besok beribadah, jangan karena satu kegiatan engkau di situ berjibaku sampai flu, pilek, demam dan batuk-batuk dengan lain kata; ibadah tidak dipersiapkan. Jadi, ikatan berhala itu harus dipersiapkan dan ikatan yang terakhir adalah mamon. Dan ini memang yang paling sulit, tetapi, bilamana kita melihat tanda ikatan ini ada di dalam diri kita; berlakulah bijaksana.
Wahyu 13:15
(13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Ketika kegelapan malam tiba, setan tritunggal (naga, antikris dan nabi-nabi palsu) akan berkuasa atas dunia. Kemudian, orang-orang yang diam di bumi akan dipaksa untuk menyembah antikris (patung mamon / patung uang / patung berhala) --- kaya oleh kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel. Dan orang yang tidak menyembah patung binatang itu akan dibunuh.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Angka 666 adalah tanda ikatan dengan patung binatang / patung mamon / patung harta, sebab patung dapat berbicara. Uang juga dapat berbicara, uang dapat mengatur dunia ini bagi orang yang mau diatur. Tetapi kita hanya tunduk dan pasrah hanya kepada Allah yang Esa itulah TUHAN Yesus Kristus, sebab Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dengan manusia, tidak ada lagi Ilah lain yang dapat dijadikan sebagai penebusan atas dosa dunia.
Jadi sekali lagi saya tandaskan; angka 666 adalah tanda ikatan dengan patung binatang / patung mamon / patung harta dan tanda ini nanti akan dilekatkan pada tangan kanan atau pada dahi.
Perlu untuk diketahui: dengan adanya tanda itu, orang-orang akan bebas untuk membeli atau menjual.
Jadi, roh antikris = roh mamon = roh jual beli. Apabila seseorang sudah menerima "tanda kebebasan" itu, maka ia akan menjadi milik setan seutuhnya. Jadi miliknya setan ada cap meterainya yaitu; 666.
Oleh sebab itu, jangan melepaskan diri dari ikatan Roh TUHAN atau berusaha melepaskan diri dari ketekunan tiga macam ibadah pokok demi kebebasan dunia (jual-beli), karena itu adalah jerat kegelapan; naga, antikris dan nabi palsu.
Jadi….
Apabila kita melihat tanda berhala itu ada pada tangan atau perbuatan; jangan dilanjutkan.
Apabila kita melihat tanda berhala itu ada pemikiran atau dahi; berusaha lepaskan dari pemikiran itu.
Supaya kita jangan turut dibinasakan bersama dengan dunia, serta binatang pertama dan setan tritunggal, marilah kita melihat: JALAN KELUAR
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
“Yang terpenting adalah hikmat.”
Banyak orang Kristen mengabaikan hikmat pengertian lewat pembukaan rahasia Firman. Banyak orang Kristen rajin ke gereja, bahkan jam-jam ibadah tidak ditinggalkan, tetapi aneh; banyak dari antara orang Kristen mengabaikan hikmat.
Amsa 8:10-12 --- Perikop: “Wejangan hikmat”
(8:10) Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas pilihan. (8:11) Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apa pun yang diinginkan orang, tidak dapat menyamainya. (8:12) Aku, hikmat, tinggal bersama-sama dengan kecerdasan, dan aku mendapat pengetahuan dan kebijaksanaan.
Hikmat lebih berharga dari; perak, emas dan batu permata, bahkan lebih berharga dari segala sesuatu yang diinginkan orang. Apa yang paling diinginkan oleh manusia, tidak lebih berharga dari hikmat Allah.
Itu sebabnya di atas tadi saya katakan; banyak orang Kristen datang ke gereja, tetapi hikmat diabaikan. Kalau kita abaikan hikmat, maka yang ditampilkan adalah kebodohan dihadapan TUHAN.
Hamba TUHAN, anak-anak TUHAN yang hidup di dalam kebenaran, pasti penuh dengan hikmat. Tetapi, hikmat Salomo melebihi dari semua yang berhikmat. Itu sebabnya dia bisa menggubah tiga ribu sajak dan nyanyiannya ada seribu lima. Dia menulis kitab Amsal dan kitab Kidung Agung. Jadi, hikmat Salomo betul-betul melebihi dari semua hikmat.
Mari kita lihat….
1 Raja-raja 3:11
(3:11) Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum,
Bagi orang yang bijaksana, hikmat adalah yang terpenting. Beda dengan orang bodoh, melihat ada musuh; nyawanya ingin diambil, begitu cepatnya kakinya menemui perempuan jalang untuk hidup dalam kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel. Tetapi, bagi orang yang berhikmat, orang yang bijaksana, hikmat adalah yang terpenting.
Saya tidak tahu, setelah kita mendengarkan apa yang dinyatakan malam ini, bagaimana tindakan kita selepas ibadah malam ini, apakah kaki kita sama seperti kaki orang muda yang tidak berpengalaman; mudah sekali menuju jalan dari perempuan Babel? Saya tidak mengerti. Tetapi yang saya tahu, saya adalah gembala sidang, saya tetap harus berdoa untuk sidang jemaat yang TUHAN percayakan, karena itu adalah tanggungjawab yang TUHAN taruh kepada seorang pemimpin jemaat.
Jadi, sekali lagi saya sampaikan, yang diinginkan oleh Salomo adalah hikmat. Kemudian, sumber dari hikmat pengetahuan adalah didikan salib, sebagaimana dalam Amsal 8:10 tadi --- “……terimalah didikan salib…..”
Hal itu juga ditulis dalam….
1 Korintus 1:23-24
(1:23) tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan, (1:24) tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Kristus yang disalibkan, harus diajarkan, disebutlah itu didikan salib. Ajaran salib ini…
Untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan.
Untuk orang-orang bukan Yahudi (bangsa kafir) suatu kebodohan.
“Tetapi untuk mereka yang dipanggil…Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.”
Jadi, sumber dari hikmat Allah adalah didikan salib.
Kalau seseorang datang beribadah tetapi mengabaikan didikan salib, ini yang disebut orang yang tersandung dan orang yang bodoh. Jadi, salib harus ditegakkan di tengah ibadah dan pelayanan oleh seorang pemimpin jemaat supaya jemaat tidak bodoh, tidak mudah tersinggung dan tersandung dengan korban-korban yang harus dipersembahkan di tengah ibadah dan pelayanan.
Kembali kita memperhatikan…
1 Raja-raja 3:9
(3:9) Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"
Dengan hikmat Allah, Salomo...
Dapat paham menimbang perkara.
Perlu untuk diketahui, banyak perkara yang terjadi di atas muka bumi ini dan banyak perkara yang tidak dapat kita pahami juga. Tetapi oleh hikmat, kita paham menimbang perkara.
Salomo tepat dan benar dalam mengambil keputusan, karena kedua perempuan tunasusila itu membawa perkara-perkara mereka. Perempuan yang satu mengaku bahwa anaknyalah yang hidup, sementara waktu anak itu mati tidak ada saksinya. Tetapi, oleh hikmat, Salomo paham menimbang perkara.
Dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat.
Orang yang bodoh tidak dapat membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Bahkan orang bodoh menyangka jalannya lurus, padahal ujungnya maut.
Wahyu 13:18
(13:18) Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Oleh karena hikmat (akal budi dan kebijaksanaan), kita dapat menghitung; bilangan binatang itu. Sedangkan bilangan binatang itu adalah bilangan manusia (666), karena manusia terdiri dari; tubuh, jiwa dan roh dan manusia diciptakan pada hari keenam.
Kalau tidak memiliki hikmat, maka, siapapun dia tidak bisa menghitung bilangan binatang itu. Saya akan buktikan dengan kesaksian. Pada tahun 2020 terjadi gempa bumi yang mengguncang seluruh dunia, dan banyak manusia / orang-orang yang diam di bumi ini menjadi korban, tetapi ada juga yang tertolong dan sembuh. Berapa ratus juta yang binasa di atas muka bumi ini? Kemudian, pada masa itu ada satu peraturan supaya setiap orang ditetapkan untuk melakukan dengan lain kata menerima “jus racikan.” Kenapa orang dengan mudah menerima jus itu? Karena hikmat tidak dia miliki.
Jadi memang, orang yang tegar tengkuk sukar sekali untuk dididik. Biar dididik; merasa paling benar. Nanti, sesudah dia melihat akibat dari kesalahan barulah datang kepada TUHAN dan menyesal, tetapi besok terulang kembali, selalu seperti itu. saya berdoa supaya roh tegar tengkuk ini tidak lagi melanda kehidupan kita semua, supaya jangan menyesal di kemudian hari, karena penyesalan datang terlambat.
Amsal 1:8-9 --- Perikop: “Nasihat dan peringatan”
(1:8) Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu (1:9) sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu.
Didikan salib adalah…
Karangan bunga indah di kepala 🡪 adanya persekutuan yang indah dengan TUHAN, yang datangnya dari gereja TUHAN. Kehidupan semacam ini sama seperti orang yang rindu bersekutu dengan TUHAN; tidak sulit untuk dihimbau, tetapi dengan sadar ia sudah ada di persekutuan itu.
Suatu kalung bagi leher 🡪 kasih setia melingkupi kehidupan kita pribadi lepas pribadi.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang