IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 23 MEI 2020
STUDY YUSUF
(Seri: 192)
Subtema: PAKAIAN KEBENARAN DAN JUBAH YANG MAHA INDAH
Shalom.
Saya tidak lupa mengucap syukur dan terima
kasih kepada TUHAN kita, Yesus Kristus, Kepala Gereja yang memelihara kehidupan
kita, membela, melindungi kehidupan muda remaja sebagai biji mata TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
TUHAN, umat TUHAN, hamba-hamba TUHAN, teramat lebih pemuda remaja yang sedang
mengikuti pemberitaan Firman TUHAN lewat live streaming video internet
Youtube, Facebook di mana pun anda berada. Kiranya TUHAN memberkati kita
sekaliannya.
Namun kita tidak lupa berdoa untuk memohon
kemurahan TUHAN supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita
sekaliannya. Seperti halnya Daniel memohon kemurahan kepada TUHAN supaya
kiranya TUHAN membukakan firman-Nya, maka segeralah malaikat Gabriel
menunjukkan pembukaan firman kepada dia… Daniel 9:23. Demikian juga
dengan kita malam ini, lewat malaikat sidang jemaat, itulah firman
penggembalaan, kita boleh menikmati pembukaan firman TUHAN pada saat malam ini.
Segera kita sambut STUDY YUSUF sebagai
firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah bagi Yusuf dua orang
anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera, imam di On. (41:51)
Yusuf memberi nama Manasye kepada anak sulungnya itu, sebab katanya:
"Allah telah membuat aku lupa sama sekali kepada kesukaranku dan
kepada rumah bapaku." (41:52) Dan kepada anaknya yang kedua
diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah membuat aku mendapat anak
dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu,
lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki.
-
Yang
sulung bernama Manasye.
-
Yang kedua
bernama Efraim.
Selanjutnya, kita akan memeriksa arti
rohani kedua nama anak laki-laki Yusuf tersebut, dimulai dari yang sulung,
yaitu Manasye.
MANASYE, artinya; Yusuf lupa sama sekali terhadap dua perkara, yakni:
1.
Yusuf lupa
kepada kesukarannya.
2.
Yusuf lupa
kepada rumah bapanya.
Kita masih memperhatikan KESUKARAN YUSUF
yang dibagi dalam tiga fase.
-
Fase yang
pertama: “Yusuf tinggal bersama saudara-saudaranya” … Kejadian 37.
-- Kita sudah diberkati dari pemberitaan Kejadian 37 ini pada tahun-tahun yang
lalu --.
-
Fase yang
kedua: “Yusuf di rumah Potifar” … Kejadian 39.
-
Fase yang
ketiga: “Yusuf berada di dalam penjara” … Kejadian 40.
Saat ini kita masih berada pada FASE YANG
KEDUA: “YUSUF DI RUMAH POTIFAR.”
Kejadian 39:15-18
(39:15) Dan ketika didengarnya bahwa aku berteriak sekeras-kerasnya,
ditinggalkannyalah bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." (39:16)
Juga ditaruhnya baju Yusuf itu di sisinya, sampai tuan rumah pulang. (39:17)
Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar,
katanya: "Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari itu datang kepadaku
untuk mempermainkan aku. (39:18) Tetapi ketika aku berteriak
sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar."
Setelah Yusuf difitnah kepada seisi rumah
Potifar (ayat 13-15), Yusuf juga difitnah oleh perempuan itu di hadapan
Potifar, suaminya, dengan perkataan yang sama, yang juga telah disampaikan
perempuan itu kepada seisi rumah Potifar.
Kesimpulannya: Untuk menghadapi hawa nafsu
berahi isteri Potifar, Yusuf harus kehilangan pakaian kebenaran. Kemudian,
pakaian atau kebenaran itu telah diputar balikkan oleh isteri Potifar, sehingga
Yusuf menjadi orang yang bersalah, Yusuf menjadi orang yang tertuduh dan
terdakwa.
Demikianlah Yusuf telah kehilangan, yakni:
1.
“Jubah
yang maha indah”, itulah pakaian karunia atau harta
yang indah. Yusuf kehilangan jubah yang maha indah ketika ia dijual oleh
saudara-saudara tertuanya.
2.
“Pakaian
kebenaran.” Kapan Yusuf kehilangan pakaian
kebenaran? Waktu ia menghadapi nafsu berahi isteri Potifar.
Hal yang sama juga dialami oleh Yesus
Kristus ketika Ia dijatuhi hukuman mati di atas kayu salib. Kalau Yesus telah
mengalaminya dua ribu tahun yang lalu, maka pemuda remaja juga harus mengalami
sama seperti yang dialami oleh Yusuf di Mesir. Mesir adalah gambaran dari dunia
ini. Jadi, selama kita ada di dunia ini, kita juga harus mengalami seperti yang
dialami oleh Yusuf di Mesir.
Yohanes 19:23
(19:23) Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya
lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit,
dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan
Yesus, selanjutnya mereka mengambil:
1.
Pakaian
Yesus.
2.
Jubah
Yesus, jubah yang maha indah.
Selanjutnya, kita akan memperhatikan kedua
hal tersebut secara khusus.
Tentang: PAKAIAN YESUS.
Untuk pakaian Yesus, prajurit-prajurit
kafir membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian.
Berarti, satu prajurit memperoleh 1/4 (seperempat) bagian.
Empat bagian, menunjuk; empat penjuru bumi,
yaitu Timur, Barat, Utara, Selatan. Artinya, kebenaran itu harus menjadi milik
seluruh empat penjuru dunia, khususnya kepada bangsa kafir, karena yang
membagi-bagikan pakaian Yesus menjadi empat bagian adalah prajurit Romawi
(bangsa kafir), bukan tentara Yahudi. Jadi, kalau pakaian itu dibagi menjadi
empat bagian, itu bukanlah suatu kebetulan, kalau dikaitkan dengan Amanat Agung
dari TUHAN Yesus Kristus kepada rasul-rasul.
Matius 28:18-19
(28:18) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan
segala kuasa di sorga dan di bumi. (28:19) Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh
Kudus,
Perikop ayat ini adalah “Perintah untuk
memberitakan Injil”, itulah Amanat Agung dari TUHAN Yesus Kristus kepada 12
(dua belas) murid, yaitu untuk memberitakan Injil.
Sebelum Yesus terangkat ke sorga,
murid-murid diperintahkan untuk memberitakan Injil, inilah Amanat Agung TUHAN
Yesus Kristus kepada murid-murid. Pada ayat
19, Yesus berkata kepada murid-murid: “ … Jadikanlah semua bangsa
murid-Ku …”, berarti; diajar untuk dengar-dengaran.
-
Murid itu
diajar, dengar-dengaran.
-
Sedangkan
seorang guru, mengajar.
Pada ayat 20, Yesus berkata kepada
murid-murid: “… ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu.” Yesus sendiri sudah terlebih dahulu melakukan hal
itu, sebab Ia datang ke dunia ini untuk melakukan apa yang Dia dengar dan apa
yang Dia lihat dari Allah Bapa. Demikian juga murid-murid diperintahkan untuk memberitakan
Injil, dengan lain kata mengajar seluruh bangsa untuk melakukan sesuai dengan
apa yang diperintahkan Yesus kepada mereka.
Berita Injil, artinya; memberitakan tentang
kesaksian Yesus atau memberitakan hal ihwal Yesus. Berarti, bukan memberitakan
hal-hal yang lain. Pendeknya, bukan memberitakan injil yang lain.
Berbicara tentang Injil, itu menunjuk
kepada; Matius, Markus, Lukas, Yohanes. Di situ secara lengkap dan jelas
pribadi Yesus, diceritakan;
-
Mulai dari
kedatangan-Nya ke dunia ini yang diawali dengan kelahiran-Nya.
-
Kemudian
menjadi anak dan bertumbuh dewasa.
-
Kemudian
melayani dan mati, hari ketiga bangkit.
-
Sampai
akhirnya kembali dipermuliakan, pada saat Ia naik ke Sorga.
Semuanya dituliskan secara lengkap dan
rinci di dalam Injil, Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Itulah hal ihwal
Yesus Kristus. Jadi, bukan memberitakan injil yang lain.
Galatia 1:6-9
(1:6) Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang
oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil
lain, (1:7) yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang
mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.
(1:8) Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang
memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami
beritakan kepadamu, terkutuklah dia. (1:9) Seperti yang telah kami
katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang
memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu
terima, terkutuklah dia.
Perikop ayat ini adalah “Hanya satu
Injil”, berarti; tidak ada injil yang lain. Ini merupakan ketetapan hati
dari Rasul Paulus sesuai dengan surat yang dikirim kepada sidang jemaat di
Galatia. Yang pasti, sidang jemaat di
Galatia ini dipanggil bukan untuk mengikuti Injil yang lain.
Perlu untuk diketahui: Hanya satu Injil,
tidak ada yang lain. Oleh sebab itu, sudah waktunya bagi kita untuk bersikap
tegas dan berpegang pada satu Injil, dan jangan mudah dipengaruhi oleh injil
yang lain tanpa dapat membedakan yang benar dan yang salah.
Hanya satu Injil, tidak
ada injil yang lain; kepada jemaat di Galatia sudah diberitakan Injil sepenuh.
Dan Simon Petrus juga jelas mengetahui pribadi Yesus; itu sebabnya, ketika
Yesus bertanya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka:
-
Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis.
-
Ada juga yang mengatakan: Elia.
- Dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang
dari para nabi.
Tetapi saat Yesus
bertanya kepada murid-murid-Nya: Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa
katamu, siapakah Aku ini?" Simon Petrus menjawab: " Engkau adalah
Mesias, Anak Allah yang hidup!".
Kalau berbicara tentang
“Mesias”, jelas itu berbicara tentang kehidupan yang diurapi. Dalam Perjanjian
Lama, ada tiga pemimpin yang diurapi:
1.
Raja.
2.
Imam.
3.
Nabi.
Tetapi, kalau dikaitkan
dengan empat Injil:
1.
Raja, terkena pada Injil Matius.
2.
Imam (imamat), terkena pada Injil Markus.
3.
Nabi yang sengsara, terkena pada Injil Lukas.
Selain mengaku Yesus
adalah Mesias, Simon Petrus juga berkata: “Anak Allah yang hidup”. Kalau
dikaitkan dengan empat Injil, Anak Allah yang hidup terkena pada Injil
Yohanes.
Inilah Injil sepenuh,
yang menjadi dasar dari gereja TUHAN, di mana sidang jemaat dibangun di atas
dasar batu karang yang teguh. Jadi, hanya ada satu Injil.
Maka, kalau ada hamba
TUHAN memberitakan injil yang lain, di mana dasar dari gereja dibangun di atas
dasar perkara lahiriah, dibangun di atas dasar berkat-berkat jasmani, dan hanya
sibuk berbicara soal kesembuhan secara lahiriah, ia adalah hamba TUHAN yang
terkutuk. Kalau hamba TUHAN terkutuk, maka otomatis yang dilayani juga
terkutuk.
Jadi, hanya ada satu
Injil yang harus diberitakan ke seluruh dunia, ke empat penjuru bumi, secara
khusus kepada bangsa kafir, karena yang membagi-bagikan pakaian Yesus menjadi
empat bagian adalah tentara Romawi (tentara kafir), bukan tentara Yahudi.
Dan perlu untuk kita
ketahui; injil yang lain tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang
salah (yang tidak benar).
Selanjutnya, kita akan
melihat Efesus 3:7
Efesus 3:7
(3:7) Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya
menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan
kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
Kalau hamba TUHAN jujur
dalam melayani pekerjaan TUHAN, itu adalah anugerah. Sebaliknya, kalau sidang
jemaat menikmati pemberitaan Injil sepenuh, itu adalah anugerah.
Efesus 3:8-9
(3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala
orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan
kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga
itu, (3:9) dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia
yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala
sesuatu,
Memberitakan Injil,
berarti; memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang
tidak terduga. Sebab Kristus merupakan rahasia Allah yang tersembunyi dari
abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan, namun yang sekarang dinyatakan
kepada bangsa kafir, dengan satu tujuan; untuk menciptakan keduanya menjadi
satu, dengan lain kata; bangsa kafir dan bangsa Israel menjadi satu.
Tetapi kesatuan tubuh
Kristus ini tentu dimulai dari;
-
Nikah, itulah hubungan kita dengan TUHAN, yaitu hubungan
suami isteri.
-
Nikah yang lebih besar, itulah dalam kandang penggembalaan,
antara yang satu dengan yang lain.
-
Kemudian berkembang lagi; antar kandang penggembalaan.
-
Lebih berkembang lagi; antar denominasi gereja.
-
Berkembang lagi; antar bangsa dengan bangsa.
-
Lebih besar lagi, sampai memuncak (mengerucut); kafir dan
Israel bersatu.
Inilah kekayaan yang
tak terduga, rahasia Allah yang tersembunyi dari abad ke abad, itulah pribadi
Yesus Kristus dinyatakan kepada bangsa kafir, Injil sepenuh diberitakan kepada
bangsa kafir. Tentu kita yang adalah bangsa kafir sangat bersyukur, sebab kasih
karunia dianugerahkan kepada kita.
2 Korintus 11:4
(11:4) Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang
datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan,
atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu
terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.
Pesan Rasul Paulus
kepada jemaat di Korintus: “Sebab kamu sabar saja”. Dan juga saya
mengadopsi pernyataan yang sama, yaitu: “Sebab kamu sabar saja”. Dalam
hal apa kita “sabar saja” ?
“Sabar saja”, jika ada yang memberitakan,
yakni:
YANG PERTAMA: “Yesus yang lain.”
Yesus yang lain, jelas ini menunjuk kepada
Yesus Barabas, Yesus yang dibebaskan dari salib; dia adalah seorang penjahat
dan pemberontak terhadap negara, sesuai dengan apa yang tertulis dalam Injil Matius
27:16.
-
Yesus yang
disalibkan adalah Yesus Kristus.
-
Yesus yang
lain adalah Yesus Barabas, bebas dari salib.
Kalau saat ini kita diajar untuk memikul
salib, biarlah kita sabar saja. Jangan segera menerima berita tentang Yesus
yang lain. Jangan segera putus asa, tetapi sabar saja. Jangan cengeng rohani.
“Sabar saja”, jika ada yang memberitakan,
yakni:
YANG KEDUA: “Roh yang lain.”
Roh yang lain, jelas ini menunjuk; roh
antikris, atau disebut juga dengan roh jual beli.
1 Yohanes 4:1
(4:1) Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh,
tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi
palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Jangan segera percaya akan setiap roh.
Bukan berarti kalau seorang hamba TUHAN di dalam melayani TUHAN sudah pasti
disertai dengan Roh kebenaran, Roh dari Allah, itu belum tentu. Oleh sebab itu,
Rasul Paulus berkata: “… tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal
dari Allah atau bukan?”
Sekarang ini banyak nabi-nabi palsu yang
telah muncul dan pergi ke seluruh dunia, itu sebabnya setiap roh perlu untuk
diuji, karena kalau kita lihat penampilannya; nabi-nabi palsu ini adalah
serigala yang menyamar seperti domba (serigala berbulu domba). Nabi-nabi palsu
ini tidak bisa dilihat secara kasat mata, tetapi itu bisa dilihat manakala roh
itu terlebih dahulu diuji. Bagaimana cara mengujinya?
1 Yohanes 4:2-3
(4:2) Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang
mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari
Allah, (4:3) dan setiap roh, yang tidak mengaku Yesus, tidak
berasal dari Allah. Roh itu adalah roh antikristus dan tentang dia telah
kamu dengar, bahwa ia akan datang dan sekarang ini ia sudah ada di dalam dunia.
Perbedaan antara Roh Allah dan roh antikris
adalah:
-
Kalau Roh
Allah, maka ia mengakui Yesus yang disalibkan.
-
Sedangkan
roh antikristus adalah roh yang tidak mengakui salib Kristus di tengah ibadah
pelayanannya. Setiap roh yang tidak mengaku bahwa Yesus Kristus datang sebagai
manusia, dengan kata lain; tidak mengakui salib Kristus, maka ia bukan berasal
dari Allah. Mengabaikan salib di tengah ibadah pelayanan, itu adalah roh
antikristus.
Persamaan dari roh antikris dapat kita
lihat dalam Wahyu 13.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar,
kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya
atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli
atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama
binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam
ratus enam puluh enam.
Roh antikris adalah roh jual beli, dengan
tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) sebagai cap meterai dari antikris di
dahi atau pun di tangan kanan. Mereka yang sudah menerima tanda 666 (enam ratus
enam puluh enam) di tangan kanan atau pun di dahi, mereka itu bebas menjual dan
bebas membeli. Berarti, roh antikris adalah roh jual beli.
Saya teringat: Ketika Bait Allah dijadikan
sebagai sarang penyamun (roh jual beli), maka di situ terdapat:
1.
Pedagang
lembu sapi, kambing domba dan pedagang merpati, itu menunjukkan bahwa korban
Kristus diperjual-belikan.
2.
Bangku-bangku
penukar uang, itu menunjuk kepada kedudukan atau keakuan, atau sama dengan roh
egosentris.
3.
Di atas
meja terdapat uang, itu menunjuk kepada hati yang cinta akan uang.
Jadi, kalau korban Kristus sudah
diperjual-belikan, maka di atas meja terdapat uang, itulah roh jual beli.
“Sabar saja”, jika ada yang memberitakan,
yakni:
Yang KETIGA: “Injil yang lain.”
Injil yang lain, jelas ini menunjuk; Firman
Allah yang ditambahkan dan yang dikurangkan.
Ditambahkan, artinya; menyampaikan satu
atau dua ayat Firman Allah, lalu disertai atau ditambahkan dengan:
1.
Dongeng
nenek-nenek tua.
2.
Takhayul-takhayul.
3.
Filsafat-filsafat
kosong manusia.
4.
Cerita-cerita
isapan jempol. Berarti, menyampaikan satu dua ayat Firman ditambahkan dengan
cerita si kancil, si kura-kura dan si buaya, dikemas begitu rupa untuk
menyukakan telinga sidang jemaat.
Dikurangkan, artinya; pengajaran Firman Allah
yang benar dan murni dikurangkan atau diganti dengan:
1. Theologi
kemakmuran, artinya; orang Kristen tidak boleh miskin, harus kaya. Berarti,
hanya berbicara soal berkat dan keberkatan, tetapi salib diabaikan.
2. Tanda-tanda
heran atau pun mujizat-mujizat (kesembuhan), misalnya;
-
Yang sakit
sembuh.
-
Yang
lumpuh berjalan.
-
Yang buta
melihat.
-
Yang tuli
mendengar.
Sebetulnya,
mujizat kesembuhan itu perlu, tetapi bukan itu yang terutama, karena besok raga
ini juga bisa sakit lagi, bahkan mati. Itu sebabnya, Rasul Paulus berkata: “Hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Jadi, orang yang sakit lalu
sembuh atau orang mengalami mujizat kesembuhan, bukan berarti dia semakin suci
dan sempurna, tidak, karena orang yang sakit sembuh, raga ini besok bisa sakit
lagi, bahkan bisa mati, karena tubuh berasal dari debu tanah kembali ke tanah.
Saya mengatakan hal ini, bukan berarti mujizat kesembuhan itu tidak perlu;
mujizat itu perlu, tetapi yang terutama adalah mujizat yang pertama, yaitu air
berubah menjadi anggur, itulah keubahan di dalam nikah. Hubungan kita dengan
TUHAN adalah hubungan nikah; harus ada perubahan yang meningkat dari sehari ke
sehari, tidak boleh berjalan di tempat.
Demikian tentang “injil yang lain”,
menunjuk kepada Firman Allah yang ditambahkan dan yang dikurangkan.
Itulah pakaian kebenaran yang diserahkan
oleh Yusuf kepada isteri Potifar, tetapi pakaian atau kebenaran itu sudah
diputar balik, di mana kebenaran menjadi salah, yang salah menjadi benar. Dan
kita sudah melihat pakaian Yesus yang sudah dibagi menjadi empat bagian oleh
prajurit-prajurit Romawi.
Tentang: JUBAH YESUS.
Yohanes 19:23
(19:23) Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil
pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu
bagian -- dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak
berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.
Selain mengambil pakaian Yesus dan dibagi
menjadi empat bagian, ternyata “jubah Yesus juga mereka ambil”,
itulah jubah yang maha indah.
Adapun jubah Yesus, jubah yang maha indah
itu tidak berjahit dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Satu bahan yang
tidak terjahit, berarti tidak ada tangan manusia yang menjamah atau
mengerjakannya. Jelas ini menunjuk kepada kasih Allah, sebagai pakaian
kemuliaan yang bukan dibuat oleh tangan manusia.
Efesus 4:10-12
(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh
lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11)
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12)
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan,
bagi pembangunan tubuh Kristus,
“Ia yang telah turun, Ia juga yang telah
naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit”, ini
merupakan pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Kematian dan
kebangkitan Yesus Kristus merupakan kasih Allah untuk memenuhkan segala
sesuatu, termasuk memberikan lima jabatan, antara lain;
1.
Jabatan
rasul.
2.
Jabatan
nabi.
3.
Jabatan
penginjil.
4.
Jabatan
gembala.
5.
Jabatan
guru.
Tujuannya adalah untuk memperlengkapi
orang-orang kudus;
-
Bagi
pekerjaan pelayanan.
-
Bagi
pembangunan tubuh Kristus = tubuh Kristus yang
sempurna = tubuh mempelai.
Jadi, kesatuan tubuh Kristus ini bukanlah
pekerjaan manusia. Kalau kita, anggota tubuh yang berbeda-beda menjadi satu dan
sempurna, sampai dibawa dalam kemuliaan, itu bukan karena tangan manusia yang
mengerjakannya, tetapi itu adalah pekerjaan dari jubah yang maha indah.
Kolose 3:14
(3:14) Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat
yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Kasih sudah harus menjadi pakaian dari para
imam, para pelayan TUHAN atau hamba-hamba TUHAN, karena kasih berguna sebagai
pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. Kalau kita satu, berarti
sempurna, sama dengan; sama mulia dengan TUHAN.
Kita bersyukur dengan pekerjaan dari kasih
Allah, yang membawa gereja TUHAN sampai sempurna, membawa gereja TUHAN sampai
kepada kemuliaan yang kekal, dan itu bukanlah pekerjaan tangan manusia. Itu
sebabnya, jubah Yesus, jubah yang maha indah itu hanya satu tenunan saja; dari
atas sampai ke bawah.
Berkaitan dengan itu, kita segera membaca
Injil Yohanes 17.
Yohanes 17:4
(17:4) Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan
pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.
Yesus Kristus, Anak Allah, telah
mempermuliakan Allah di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa.
Itu berbicara tentang kesatuan tubuh Kristus yang sempurna, gereja TUHAN
dipermuliakan.
Yohanes 17:21-23
(17:21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya
Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita,
supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (17:22)
Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (17:23)
Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna
menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan
bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.
“Supaya mereka semua menjadi satu”,
sama seperti Bapa dengan Anak adalah satu. Satu, sempurna, mulia, maka segambar
serupa dengan Allah.
Kalau terwujud kesatuan tubuh, berarti sama
dengan; Yesus, Anak Allah, telah memberikan kemuliaan itu kepada gereja TUHAN
yang sempurna, tubuh Kristus yang sempurna.
Pada ayat 4; Setelah terwujudnya
kesatuan tubuh, Yesus, Anak Allah, berkata kepada Bapa: “Aku telah
mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau
berikan kepada-Ku untuk melakukannya.” Jelas, ini berbicara tentang
kesatuan tubuh.
Pada ayat 21-23; Yesus, Anak Allah,
berkata: “Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan
kepada-Ku.”
Jadi, kalau terwujud kesatuan tubuh Kristus
yang sempurna, maka gereja TUHAN dipermuliakan, dan sebaliknya, nama TUHAN
dipermuliakan di bumi. Terjadi hubungan timbal balik.
Itulah kuasa dari jubah yang maha indah,
dan ini bukanlah pekerjaan tangan manusia, tetapi jelas ini merupakan pekerjaan
dari kasih Allah yang membawa kita sampai kepada kemuliaan Allah.
SYARAT UNTUK MEMPEROLEH JUBAH YANG MAHA
INDAH.
Yohanes 19:24
(19:24) Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah
kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi
untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi
pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku."
Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.
Prajurit itu berkata: “Janganlah kita
membaginya menjadi beberapa potong.” Jadi, jubah Yesus, jubah yang maha
indah itu tidak boleh dibagi-bagi, tidak boleh dipotong-potong, sebab jubah
yang maha indah itu merupakan satu tenunan saja dari atas sampai ke bawah,
tidak boleh dipotong-potong (dibagi-bagi) untuk mendapatkannya.
Jadi, untuk memperoleh jubah yang maha
indah itu prosesnya melalui undian, sampai seseorang mendapat undian. Berarti,
siapa yang beruntung, dialah yang mendapatkannya, sama dengan; mendapatkannya
hanya karena kemurahan TUHAN saja, itulah undian.
Tetapi perlu saya tambahkan sedikit: Sejauh
ini, kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel, dengan satu tujuan; untuk membawa gereja TUHAN menjadi sempurna,
itulah yang disebut tubuh Mempelai. Jadi, ke mana saja kita dibawa, ikuti saja
gerak dari Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel, dimulai dari taat,
setia, dengar-dengaran.
Untuk memperoleh jubah yang maha indah
bukan berdasarkan pilihan. Berarti, seseorang mendapatkannya bukan karena
dipilih atau ditunjuk, atau bukan karena sudah ditentukan orangnya, tetapi
berdasarkan undian. Berbicara “undian”,
itu berbicara tentang kemurahan TUHAN. Jadi, semua tergantung kemurahan TUHAN
saja.
Dikatakan kepada Ribka
"Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada
tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian,
apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman
kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh
belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah
hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang,
tetapi kepada kemurahan hati Allah… Roma 9:12-16.
Roma 11:13
(11:13) Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Justru karena aku adalah rasul untuk bangsa-bangsa bukan Yahudi, aku menganggap
hal itu kemuliaan pelayananku,
Rasul Paulus diangkat menjadi rasul bagi
bangsa kafir, dan Rasul Paulus menganggap hal itu sebagai kemuliaan pelayanan
bagi dia.
Roma 11:14-17
(11:14) yaitu kalau-kalau aku dapat membangkitkan cemburu di dalam hati
kaum sebangsaku menurut daging dan dapat menyelamatkan beberapa orang dari
mereka. (11:15) Sebab jika penolakan mereka berarti perdamaian bagi
dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari
antara orang mati? (11:16) Jikalau roti sulung adalah kudus, maka
seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang
juga kudus. (11:17) Karena itu apabila beberapa cabang telah
dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di
antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang
penuh getah,
Bangsa kafir disebut juga tunas liar, yang
telah dicangkokkan dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh
getah; itu adalah kemurahan bagi bangsa kafir.
Jikalau akar adalah kudus, maka
cabang-cabang juga kudus. Akar dan pohon zaitun, itu gambaran dari pribadi
Yesus Kristus yang telah disalibkan. Jadi, kalau kita turut dicangkokkan di
antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
jelas itu adalah kemurahan.
Roma 11:18
(11:18) janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu
bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar
itu yang menopang kamu.
Tunas liar yang dicangkokkan ditopang oleh
akar pohon zaitun. Maka, kita yang hidup dalam kemurahan, tidak boleh bermegah,
tidak boleh menyombongkan diri, sebab bangsa kafir adalah tunas liar yang
dicangkokkan di antaranya, sehingga kita turut mendapat bagian dalam akar pohon
zaitun yang penuh getah. Getah dari pohon zaitun itu rasanya pahit, itulah
sengsara yang dialami Yesus, ketika Dia menanggungnya di atas kayu salib.
Jadi, bukan kamu yang menopang akar itu,
melainkan akar itu yang menopang kamu. Akar yang penuh getah, itulah
pribadi Yesus Kristus, penuh kasih dan kemurahan, yang dinyatakan kepada bangsa
kafir.
Juga kemurahan yang sama diterima oleh
Rasul Paulus, sehingga oleh kemurahan itu dia bisa berbicara soal kemurahan.
Seseorang tidak akan bisa berbicara tentang kemurahan, kalau ia tidak terlebih
dahulu hidup oleh kemurahan. Sama juga halnya dengan hamba TUHAN; kalau dia
berbicara tentang satu perkara, maka sudah terlebih dahulu ia diteguhkan oleh
TUHAN untuk selanjutnya berita itu disampaikan kepada sidang jemaat yang TUHAN
percayakan.
1 Korintus 15:9
(15:9) Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak
layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah.
Mengapa Rasul Paulus berkata: “Karena
aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul?”
Karena dia mempunyai latar belakang sebagai seorang penganiaya, seorang ganas,
seorang yang kejam, pembunuh, dia berani mendatangi sidang jemaat dari rumah ke
rumah, seorang yang sadis. Itulah alasannya sehingga dia berkata: “Aku
adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul”,
dia menyadari diri sebagai seorang pendosa.
1 Korintus 15:10
(15:10) Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada
sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.
Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi
bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.
Rasul Paulus menyadari hidup adalah karena
kemurahan, dan juga ia menerima jabatan Rasul, jelas karena kemurahan TUHAN.
Sebetulnya, ia tidak layak, tetapi oleh karena kemurahan TUHAN ia menjadi
layak. Sama seperti bangsa kafir yang disebut dengan tunas liar, tetapi
mendapat bagian dari akar pohon zaitun.
Tetapi di sini kita perhatikan, Rasul
Paulus berkata: “ … dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia.”
Berarti, orang yang sudah mendapat kemurahan harus menghargai kemurahan. Jangan
kita menganggap sepi kekayaan dan kemurahan TUHAN. Bukti kalau seseorang menghargai kemurahan
ialah giat bekerja bahkan lebih giat dari orang lain.
1 Korintus 15:11
(15:11) Sebab itu, baik aku, maupun mereka, demikianlah kami mengajar dan
demikianlah kamu menjadi percaya.
Orang yang hidup dalam kemurahan, dia harus
menghargai kemurahan, supaya kemurahan itu tidak menjadi sia-sia, dan oleh
kemurahan itu banyak orang menjadi percaya dan bertobat. Seperti halnya dengan
Rasul Paulus; oleh karena pelayanan Rasul Paulus baik bagi bangsa kafir maupun
bagi orang Yahudi sendiri, sehingga banyak orang menjadi percaya.
Hargailah kemurahan TUHAN. Mengapa? Karena
kita semua hidup oleh karena kemurahan.
Mazmur 22:17-19
(22:17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung
aku, mereka menusuk tangan dan kakiku. (22:18) Segala tulangku dapat
kuhitung; mereka menonton, mereka memandangi aku. (22:19) Mereka membagi-bagi
pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.
Pada Ayat 17, jelas berbicara
tentang; sengsara salib. Anjing-anjing adalah gambaran dari bangsa kafir, yang
menyalibkan pribadi Yesus.
Sedangkan pada Ayat 18, dikatakan;
“Segala tulangku dapat kuhitung.” Jelas hal ini berbicara tentang; kesatuan
tubuh Kristus.
Lalu pada Ayat 19, berbicara
tentang; pakaian Yesus dibagi-bagi, serta jubah yang maha indah diperoleh lewat
undian, jelas ini merupakan pekerjaan dari sengsara salib. Tujuannya ialah
supaya terwujudnya kesatuan tubuh Kristus yang sempurna.
Kedatangan Yesus Kristus yang pertama
adalah untuk menyerahkan segenap hidup-Nya di atas kayu salib; Dia sudah
memecah-mecahkan diri-Nya di atas kayu salib, supaya kita hidup. Dialah roti
hidup, roti yang turun dari sorga, supaya kita hidup di dunia ini, sampai nanti
memperoleh hidup kekal.
Demikian juga dengan Yusuf; telah datang
mendahului saudara-saudaranya dan Yakub, ayahnya, di Mesir, supaya ada hidup,
supaya dunia hidup. Sebab kita sudah melihat di atas tadi dalam Kejadian
41:50-52, di situ dituliskan: “Sebelum datang tahun kelaparan.”
Jadi, akan datang tujuh tahun kelaparan, sesudah tujuh tahun kelimpahan, supaya
apa? Supaya dunia ini hidup.
Jadi, sama; baik Yusuf maupun Yesus, telah
mengalami pengalaman yang sama;
-
Pakaiannya
telah dibagi dan diserahkan.
-
Jubah yang
maha indah juga telah dibagi dan telah diserahkan.
Kita bersyukur kepada TUHAN; betapa indah
dan mulianya rencana TUHAN dalam kehidupan orang Kristen, teramat istimewa
kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini.
Selanjutnya, kita akan melihat Kejadian
39.
Kejadian 39:18-19
(39:18) Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya
bajunya padaku, lalu ia lari ke luar." (39:19) Baru saja didengar
oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah
aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya.
Di sini kita melihat; sekalipun kebenaran
itu diputar balik dan Yusuf dipersalahkan, namun Yusuf tetap berdiam diri.
Pakaian atau kebenaran itu telah
diserahkan, namun pakaian dan kebenaran itu dipersalahkan, sehingga kebenaran
menjadi salah, yang salah menjadi benar. Perempuan itu telah mengatakan hal itu
yang pertama kali atas seisi rumah Potifar, dan yang kedua kali dengan
perkataan yang sama kepada Potifar, suaminya.
Namun sekalipun demikian, baik di hadapan
seisi rumah Potifar, maupun terhadap Potifar sendiri; Yusuf tetap berdiam diri.
Ini adalah suatu sikap yang luar biasa, suatu contoh teladan yang luar biasa,
yang juga telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri;
-
Di hadapan
Mahkamah Agama, tepatnya di hadapan Imam Besar Hanas -- mertua Imam Besar
Kayafas -- yang mengadili Yesus pada peradilan pertama; di situ banyak
saksi-saksi dusta, tuduhan-tuduhan palsu.
-
Maupun di
hadapan Pilatus, wali negeri; di situ juga terjadi tuduhan palsu oleh imam-imam
kepala, tua-tua bangsa Yahudi.
Namun Yesus tetap berdiam diri, sebab
perjuangan kita bukan melawan darah dan daging, bukan melawan manusia,
melainkan melawan roh-roh jahat di udara serta tipu dayanya, sehingga dengan
demikian Yesus tidak terperangkap dengan tipu daya Iblis Setan (roh jahat di
udara), maka dengan demikian, pekerjaan Allah terlaksana oleh-Nya.
Oleh sebab itu, janganlah kita berjuang
berhadapan melawan satu dengan yang lain, sebab itu merupakan perjuangan yang salah,
perjuangan yang keliru, bahkan perjuangan yang bodoh, tidak benar. Perjuangan
kita bukan melawan darah daging, bukan melawan sesama, tetapi melawan roh-roh
jahat di udara dengan segala tipu daya muslihatnya.
Sikap yang manis, perbuatan yang manis telah
ditunjukkan oleh Yesus, Anak Allah; Dia menyerahkan pakaian-Nya, bahkan Dia
menyerahkan jubah yang maha indah. Pengalaman Yesus juga sama dengan pengalaman
Yusuf. Kalau itu juga merupakan pengalaman Yesus, berarti pengalaman Yusuf
sudah harus menjadi pengalaman kehidupan muda remaja di hari-hari terakhir ini.
Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment