KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, May 15, 2020

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 14 MEI 2020



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 14 MEI 2020


KITAB RUT
(Seri: 92)

Subtema: PENEBUSAN BAGI BANGSA KAFIR DAN ISRAEL SEKALIGUS

Shalom.
Suatu kebahagiaan yang besar, jikalau kita berada di dalam hadirat TUHAN, sampai akhirnya nanti kita boleh mengalami penebusan. Penebusan, berarti terjadi pengampunan dosa.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat TUHAN, hamba-hamba TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun anda berada.

Selanjutnya, mari kita berdoa, memohon kemurahan TUHAN, supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita, sehingga lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci ini, kita boleh merasakan uluran dua tangan kasih TUHAN memberi pertolongan, memberi jalan keluar dalam setiap pergumulan (persoalan) yang sedang kita hadapi menjelang kedatangan TUHAN yang sudah tidak lama lagi. Apalagi wabah Corona ini semakin hari semakin bertambah-tambah, berarti keresahan juga akan bertambah-tambah, dunia digoncang;
-       Bagi anak-anak TUHAN, ini merupakan suatu tanda positif, tanda kelepasan dari dunia.
-       Tetapi bagi dunia, ini adalah tanda negatif, karena ini merupakan malapetaka sampai nanti membinasakan.
O, alangkah heran darah Yesus, yang senantiasa memelihara dan melindungi juga membela setiap kehidupan kita masing-masing.
Kita bersyukur kepada TUHAN sebagai umat ketebusan TUHAN. Kita ini adalah bangsa kafir yang mendapat kemurahan dari TUHAN.

Segera saja kita menyambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai perjamuan suci, dari KITAB RUT. Kita masih berada pada Rut 2:20.
Rut 2:20
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."

Pertama-tama kita perhatikan kalimat: “Sesudah itu” Artinya, sesudah Naomi menerima hasil tuaian yang dibawa oleh Rut dari ladang Boas.

Selanjutnya, berkatalah Naomi kepada Rut, menantunya itu, yang mana perkataan Naomi itu dibagi dalam dua bagian.
Perkataan Naomi, YANG PERTAMA: “Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati.
Singkatnya, dalam ucapannya itu, Naomi memberkati Boas yang telah memberkati Rut, menantunya itu. Dalam hal ini, Naomi yakin seyakin-yakinnya dengan ucapan berkatnya, sebab karena kerelaan TUHAN mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang hidup dan kepada orang-orang yang mati.
-       Orang-orang yang hidup, menunjuk; bangsa Israel atau umat pilihan.
-       Orang-orang yang mati, menunjuk; bangsa kafir atau di luar Israel, sesuai dengan Efesus 2:11-13.

Perkataan Naomi pada bagian yang pertama ini telah saya sampaikan beberapa minggu yang lalu berturut-turut. Dan sekarang, marilah kita kembali memperhatikan perkataan Naomi yang kedua.

Perkataan Naomi, YANG KEDUA: “Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.
Inilah perkataan Naomi yang kedua kepada Rut, menantunya itu. Terkait dengan perkataan Naomi yang kedua ini kepada menantunya, kita lihat lebih rinci pada Imamat 25.

Imamat 25:24
(25:24) Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.

Di sini kita melihat: Diberi hak untuk menebus tanah yang pernah dijual. Inilah suatu peraturan atau suatu ketetapan yang berlaku di Israel turun menurut. Tentu ini mengandung makna rohani bagi kita sekaliannya.

Oleh sebab itu, mari kita perhatikan ayat 25.
Imamat 25:25
(25:25) Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.

Apabila seseorang jatuh miskin dan menjual miliknya, maka seorang kaumnya yang terdekat atau saudara yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu (saudara yang jatuh miskin tadi).

“Harus datang dan menebus”, ini perlu untuk digaris bawahi, ini merupakan perhatian kita.

Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

Anak Manusia, Yesus Kristus, datang ke dunia ini bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang di atas muka bumi ini. Hal ini harus diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh kita semua, terkhusus oleh para hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan TUHAN, imam-imam, diaken-diaken, atau apapun sebutannya.

Oleh sebab itu, baik sidang jemaat, teristimewa imam-imam, pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN, kita datang di tengah perhimpunan ibadah, bukan untuk dilayani. Kadang-kadang, ketika seorang hamba TUHAN dipercaya jabatan gembala, dipercaya menjadi pemimpin dalam suatu rumah TUHAN, sebaliknya justru menunggu-nunggu untuk dihormati; ini adalah suatu pengertian yang sangat keliru tentunya. Kiranya hal ini dipahami dengan baik.

1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Kita telah ditebus dari cara hidup yang sia-sia -- disebutlah itu dosa warisan --, bukan dengan barang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Jadi, Yesus mati di atas kayu salib bukan karena dosa-Nya, tetapi Dia datang ke dunia ini untuk menebus dosa manusia, menebus perbuatan sia-sia atau yang disebut juga dengan dosa warisan. Kita ditebus bukan dengan barang fana, bukan ditebus dengan harta dan kekayaan, bukan dengan uang tebusan, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah Kristus yang sama seperti darah anak darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Berarti dalam hal ini, kerabat atau saudara yang terdekat bukanlah barang fana, bukan pula perak dan emas, atau harta kekayaan, uang, melainkan Yesus Kristus, Anak Allah, Dia telah datang ke dunia yang fana ini, dengan satu tujuan untuk menebus manusia yang hina karena dosa. Inilah kerabat saudara yang terdekat, yaitu darah salib Kristus, Dia datang untuk menebus. Puji TUHAN .. Haleluya.

OLEH SEBAB ITU, JANGAN KITA HANYA MEMBERI PERHATIAN KEPADA SAUDARA ATAU KERABAT PALSU, YAITU BARANG FANA -- ATAU PERAK DAN EMAS, HARTA DAN KEKAYAAN --, KARENA PERKARA-PERKARA ITU SEMUA TIDAK MEMPUNYAI DARAH UNTUK MENEBUS KEHIDUPAN MANUSIA YANG HINA KARENA DOSA.
KIRANYA HAL INI DIPAHAMI DENGAN BAIK. BIARLAH SIKAP DAN PEMIKIRAN YANG BERLIKU-LIKU SEBAGAIMANA JALAN ULAR YANG BERLIKU-LIKU INI DILURUSKAN OLEH PENGAJARAN FIRMAN ALLAH YANG BENAR DAN MURNI MALAM INI.

Sekali lagi saya tandaskan: Yesus datang sebagai Penebus oleh darah-Nya, Dialah saudara (kerabat) yang terdekat. Dalam Amsal 17:17, di situ dikatakan: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Seorang Sahabat, Dia menjadi saudara dalam segala kesusahan kita semua, itulah pribadi Yesus.

Singkatnya: Kepada barang fana tidak diberi hak untuk menebus kehidupan manusia berdosa, selain oleh darah salib Kristus, sebagai kerabat, sebagai saudara yang terdekat yang berhak menebus dosa manusia, termasuk menebus dosa Naomi yang telah kehilangan segala-galanya dan juga Rut, menantunya, yang merupakan bangsa Moab, bangsa kafir, bangsa di luar Israel.
Kita ini bukan bangsa Israel, kita ini bangsa kafir, namun bisa saja menjadi bangsa Israel rohani.

-       Naomi adalah bangsa Israel, menunjuk; orang-orang yang hidup. Namun pada akhirnya jatuh miskin, sebab ia kehilangan segala-galanya.
-       Rut adalah bangsa Moab -- atau bangsa kafir, bukan bangsa Israel --, menunjuk; orang-orang yang mati, namun yang juga berhak untuk menerima penebusan oleh darah salib, Dialah Yesus Kristus, kerabat, saudara yang terdekat, sebab dalam kesusahan, Dia sangat mengerti kita.

Berkaitan dengan itu, segera kita perhatikan Kolose 1.
Kolose 1:13-14
(1:13) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; (1:14) di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

“Di dalam Dia, kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.” Jadi, kehidupan yang ditebus adalah suatu kehidupan yang sudah diampuni. Sebaliknya, orang yang diampuni, berarti; kehidupannya telah ditebus oleh darah salib Kristus.

Tanda bahwa dosa telah diampuni:
-       Melepaskan kita dari kuasa kegelapan” Kita dilepaskan dari kuasa kegelapan, itulah Iblis dan dunia.
-       Memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya”, itulah ibadah dan pelayanan sebagai takhta Allah, yang disebut juga sebagai gunung Sion.

Jadi, kalau saat ini kita berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci, itu merupakan tanda penebusan bagi kehidupan orang-orang yang diampuni dosanya. Oleh sebab itu, jangan jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah, jangan tinggalkan gunung Sion, rumah Allah Yakub.

Roma 11:26
(11:26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan …” Apa proses penyelamatan itu? Sudah sangat jelas, Rasul Paulus menuliskan hal ini kepada jemaat di Roma: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Inilah proses penebusan yang terjadi kepada kita masing-masing manakala kita berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah, berada di takhta Allah, berada di atas gunung Sion, dan hal itu disampaikan oleh Rasul Paulus dengan tandas kepada jemaat di Roma, supaya firman Allah yang dinyatakan oleh para nabi tergenapi di hari-hari terakhir ini.

Di malam yang indah ini kita patut bersyukur tentunya, karena kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, yakni gunung Sion, disebut juga kerajaan terang atau takhta Allah. Mengapa demikian? Karena dari gunung Sion akan datang Penebus. Pendeknya, di luar TUHAN, di luar ibadah dan pelayanan, seseorang tidak akan mengalami penebusan.

Sedikit saya bercerita: Dahulu, sebelum saya terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya mempunyai suatu pemahaman -- yang seringkali disampaikan oleh orang-orang tua yang mengaku dirinya Kristen sejak lahir -- bahwa: “Kehidupan ini adalah gereja TUHAN, maka kita tidak perlu datang ke gereja, karena kehidupan kita ini adalah gereja”. Saya sempat mengadopsi pemahaman semacam itu, tetapi ternyata hal itu adalah kekeliruan.
Jadi, di luar TUHAN, di luar ibadah pelayanan, seseorang tidak akan mengalami penebusan. Oleh sebab itu, jangan sampai hanya karena perkara lahiriah, karena kesibukan di bumi, karena barang fana, karena pekerjaan, lantas kita meninggalkan ibadah. Perkara-perkara yang saya sebut tadi, semuanya itu tidak mempunyai darah untuk menebus kita, semua itu bukan kerabat atau saudara terdekat.

Ibrani 10:19-24
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, (10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. (10:22) Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. (10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.

Jadi, saudara-saudara …”, perhatikanlah firman ini baik-baik: “ … oleh darah Yesus …” itulah darah yang telah menebus kehidupan manusia, “kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus …” Puji TUHAN, kita berada di tempat kudus, kita berada di tengah perhimpunan ibadah pelayanan ini, terkhusus Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci, “karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri”, itulah perobekan daging, di mana tirai terbelah dua dari atas sampai ke bawah.

Di sini dikatakan: “Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh” Hal ini jelas berbicara tentang ketekunan dalam hal beribadah, sebab di tengah-tengah ibadah itu, kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.

Selanjutnya, terkait dengan ketekunan dalam ibadah, pada ayat 22-24, kita menemukan tiga kata, yaitu:
1.     Kata “iman” pada ayat 22.
2.     Kata “pengharapan” pada ayat 23.
3.     Kata “kasih” pada ayat 24.

-       “Iman”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, terkena kepada satu dari tiga alat yang ada di dalam Ruangan Maha Suci, itulah Meja Roti Sajian.
-       “Pengharapan”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian. Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, jelas itu terkena pada Kaki Dian Emas atau Pelita Emas.
-       “Kasih”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, terkena kepada Mezbah Dupa Emas, itulah nafas hidup.

Ada banyak sebutan-sebutan dari ibadah-ibadah di atas muka bumi, tetapi tiga macam ibadah pokok tidak boleh diabaikan. Sekarang ini terlalu banyak sebutan ibadah-ibadah;
-       Ada yang namanya ibadah padang.
-       Ada yang namanya ibadah bahasa Roh.
-       Ada yang namanya ibadah Retreat.
-       Ada yang namanya ibadah Family Altar, dan masih banyak lagi sebutannya.
tetapi tiga macam ibadah pokok tidak boleh diabaikan, karena tiga macam itu merupakan ibadah yang pokok sebagai tabiat dari Allah Trinitas, itulah iman, harap dan kasih.

Ibrani 10:25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, yaitu tiga macam ibadah pokok di atas tadi, antara lain:
1.     Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci = IMAN.
2.     Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian = PENGHARAPAN.
3.     Ibadah Doa Penyembahan = KASIH.
Oleh sebab itu, dengan tegas Rasul Paulus berkata: “ … marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Jadi, jangan sampai kita jauh dari setiap pertemuan ibadah, jangan kita jauh dari TUHAN, jangan kita jauh dari tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, sebab itu merupakan sarana yang sangat tepat dan efektif, sehingga kehidupan kita boleh mengalami penebusan oleh darah salib.

Ibrani 10:26
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.” Jika kita sudah memperoleh pengertian dan mengerti kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok, tetapi dengan sengaja menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, menjauhkan diri dari tiga macam ibadah pokok, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia atau sama dengan tidak mengalami penebusan dosa, termasuk juga bagi bangsa Israel.

Sekalipun bangsa Israel adalah umat pilihan, tetapi mereka juga tidak boleh jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah, mereka harus tetap ada di atas gunung Sion, ada di takhta Allah, ada di tengah-tengah ibadah pelayanan, teramat lebih kita, yang adalah bangsa kafir, sebab kita bukanlah umat pilihan. Kita yang adalah bangsa kafir mutlak harus berada di atas gunung Sion, ada di dalam pertemuan-pertemuan ibadah, ada di dalam tiga macam ibadah pokok, dengan satu tujuan, yaitu supaya memperoleh penebusan oleh darah salib Kristus, sebab;
-       Kita memperoleh ibadah ini adalah karena darah salib.
-       Juga ketika di tengah-tengah rumah TUHAN diberikan jabatan-jabatan, diberikan karunia-karunia Roh Kudus untuk memperlengkapi mereka yang melayani di tengah ibadah pelayanan, juga itu oleh karena darah salib Kristus.
Jadi, menghargai karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh TUHAN kepada setiap orang yang ada di dalam rumah TUHAN, sama dengan; menjunjung tinggi korban Kristus.

Hal ini harus kita pahami dengan baik, bahwa; penebusan terjadi kalau kita berada di atas gunung Sion. Penebusan terjadi kalau kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, terkhusus tidak jauh dari tiga macam ibadah pokok. Kalau sengaja berbuat dosa dengan menjauhkan diri dari tiga macam ibadah pokok, maka darah salib tidak berlaku atau sama artinya dengan tidak mengalami penebusan oleh darah salib.
Kita tidak boleh panas hati kalau ada teguran-teguran semacam ini. Memang betul, saya ini menyampaikan dengan jelas dan tegas supaya saudara mengerti tentang penebusan. Barang fana, harta yang ada di dunia ini, yang ada di bumi ini, semua itu akan berlalu, itu bukan kerabat, itu bukan saudara dekat, dia tidak mengerti kesusahan kita, dia tidak mempunyai darah untuk menebus kehidupan manusia dari dosa.

Biarlah kiranya kita menjadi bijaksana dan dewasa untuk menangkap apa yang baik untuk keselamatan jiwa kita masing-masing, sebab kehidupan kita ini bukan binatang yang hidup untuk dimusnahkan. Kita ini adalah manusia, yang walaupun adalah bangsa kafir yang sudah jatuh dalam dosa, bahkan hendak berujung kepada kematian, tetapi masih ada penebusan oleh darah salib, sampai nanti memuncak, yaitu diubahkan segambar serupa dengan Dia, sama mulia dengan TUHAN. Jadi, manusia itu adalah makhluk yang tertinggi dari ciptaan Allah, yang sangat diperhatikan oleh TUHAN.
Sebaliknya, Allah tidak menyayangkan malaikat-Nya manakala sudah jatuh dalam dosa, tetapi justru langsung dilemparkan ke dalam api neraka dan berubah menjadi Setan, di mana untuk sementara waktu disimpan di dalam gua-gua sampai tiba hari penghakiman, lalu dilemparkan ke dalam api neraka, api yang tidak pernah padam.

Ibrani 10:26-27
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu. (10:27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

Puji TUHAN, kita sudah memperoleh pengetahuan, yakni; kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok. Oleh sebab itu, jangan sengaja berbuat dosa, jangan sengaja tinggalkan tiga macam ibadah pokok, supaya kita boleh mengalami penebusan oleh darah salib.

Ibrani 10:28-29
(10:28) Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. (10:29) Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Menolak untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok atau tidak menghargai tiga macam ibadah pokok, hal itu setara dengan tiga hal, yaitu:
1.     Menginjak-injak Anak Allah = menolak IMAN.
2.     Menganggap najis darah perjanjian (darah Yesus) yang berkuasa untuk menebus seseorang = menolak KASIH.
3.     Menghina Roh kasih karunia = menolak PENGHARAPAN.
Jadi, kalau kita tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok = menolak pribadi dari Allah Trinitas.

Banyak orang Kristen hanya memahami soal Ibadah atau Kebaktian Minggu (pengharapan), tetapi sesungguhnya, ada dua lagi ibadah yang tidak boleh dihindarkan, itulah;
-       Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci (iman).
-       Juga puncak ibadah, itulah Ibadah Doa Penyembahan (kasih).

Tentu kita patut bersyukur kepada TUHAN, sebab lewat Pengajaran Mempelai ini, kita boleh diterangi oleh Pengajaran Tabernakel, termasuk hidup, ibadah, pelayanan, nikah dan rumah tangga kita. Ibadah pelayanan ini diterangi oleh Pengajaran Tabernakel. Ibadah ini berpola Kerajaan Sorga.
Kesimpulannya: Tiga macam ibadah pokok itu bukan ibadah buatan tangan manusia, itu bukan ibadah karena aturan-aturan yang dibuat oleh gerejawi, tetapi tiga macam ibadah pokok adalah ibadah yang datang dari Allah Trinitas, dari sorga turun ke bumi, sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang diterima oleh Musa di atas gunung Sinai.
Selama 2 (dua) kali 40 (empat puluh) hari 40 (empat puluh) malam, Musa berada di atas gunung Sinai. Semata-mata bukan hanya untuk dua loh batu saja, tetapi di situ Musa mendapat petunjuk-petunjuk oleh memperoleh pengetahuan yang benar di dalam hal membangun Tabernakel sorgawi di bumi.

Hati-hati, jangan ada orang yang menganggap remeh, jangan ada orang yang menganggap najis darah perjanjian, jangan ada orang yang menganggap enteng Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel. Ibadah ini tidak terang kalau tidak ada Pengajaran Tabernakel.
-       Di halaman ada api dari Mezbah Korban Bakaran yang menerangi.
-       Di Ruangan Suci ada Kaki Dian dengan 7 (tujuh) pelita yang menyala-nyala.
-       Di Ruangan Maha Suci ada Shekinah Glory, cahaya kemuliaan Allah yang menerangi.
Jadi, Pengajaran Mempelai ini harus berada di dalam terangnya Pengajaran Tabernakel. Jangan kita anti dengan Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel.

Menolak untuk tidak tekun dalam tiga macam ibadah pokok, sama dengan; 
1.     Menginjak-injak Anak Allah atau iman.
2.     Menganggap najis darah Yesus yang berkuasa untuk menebus seseorang atau kasih.
3.     Menghina Roh kasih karunia atau pengharapan.
Maka, TUHAN akan menjatuhkan hukuman berat atas dia, lebih berat dari hukuman oleh hukum Taurat (hukum Musa).

Kita kembali membaca Rut 2 untuk memperhatikan perkataan Naomi pada bagian yang kedua.
Rut 2:20B
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."

Orang itu kaum kerabat kita … ”, jelas itu adalah pribadi Boas. Boas rohani adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah kerabat, saudara yang terdekat, bagaikan seorang sahabat, dia menjadi saudara dalam kesusahan … Amsal 17:17.

Kalimat berikutnya ialah: “ … dialah salah seorang yang wajib menebus kita.” Yesus wajib menebus kita, karena Dialah saudara yang terdekat, Dialah kerabat yang harus datang menebus. Dan Dia sudah datang 2000 (dua ribu) tahun yang lalu, Dia sudah datang ke dunia yang fana ini. Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan Ia telah menyerahkan nyawa-Nya (darah-Nya) untuk menebus dosa manusia.

Sekali lagi saya sampaikan; Allah tidak menyayangkan malaikat. Jikalau malaikat jatuh dalam dosa, ia akan berubah langsung menjadi Setan dan dilemparkan ke dalam api neraka. Tetapi Allah sangat menyayangkan manusia, sebab masih ada kemungkinan besar, masih ada kesempatan besar untuk manusia berdosa dapat berubah oleh karena penebusan darah salib, dan perubahan itu akan memuncak sampai nanti kembali pada wujud semula, segambar serupa dengan Allah.
Berbeda dengan malaikat yang tidak mempunyai tubuh dan darah, oleh sebab itulah malaikat tidak membutuhkan darah Yesus. Yang membutuhkan darah Penebusan adalah manusia. Jadi, kehidupan yang ditebus akan dibenarkan, kemudian disucikan, tetapi kesucian bukanlah akhir, melainkan awal untuk sampai membawa kita kepada kesempurnaan.

“ … Dialah salah seorang yang wajib menebus kita.” Kita, menunjuk kepada; Naomi dan Rut, menantunya = Israel dan kafir = orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.
-       Naomi, yang adalah bangsa Israel à orang-orang yang hidup.
-       Rut, yang adalah bangsa Moab (bangsa kafir) à orang-orang yang mati.
Singkatnya: Penebusan itu berlaku bagi bangsa Israel dan bangsa kafir sekaligus. Ingatlah apa yang saya sampaikan ini: “berlaku sekaligus”, berarti Darah itu tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel, tetapi juga bagi bangsa kafir sekaligus.

Efesus 1:7-8
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (1:8) yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.

Oleh darah Kristus, kita beroleh penebusan, itulah pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, bangsa kafir. Jadi, penebusan itu merupakan kekayaan kasih karunia yang dilimpahkan kepada kita, itulah darah penebusan yang berlaku kepada setiap orang, termasuk bangsa kafir.

Efesus 1:9
(1:9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus

Rahasia kehendak Allah dinyatakan kepada bangsa kafir, dan itu merupakan rencana Allah menurut kerelaan, bukan terpaksa, yang mana dari semula telah ditetapkan di dalam Kristus Yesus, Anak-Nya yang tunggal, Anak satu-satunya.

Efesus 1:10
 (1:10) sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.

Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita, yaitu rencana kerelaan yang dari semula yang telah ditetapkan di dalam Kristus. Apabila sudah genap waktunya, Ia akan mempersatukan segala sesuatu di dalam pribadi Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga, termasuk mempersatukan kafir dan Israel, persis seperti apa yang dikatakan oleh Ibu Naomi kepada Rut, menantunya itu: “ … Dialah salah seorang yang wajib menebus kita.” Kita, menunjuk kepada; Naomi (Israel) dan Rut (kafir) sekaligus.

Berbahagialah seorang anak, berbahagialah anak-anak rohani (sidang jemaat) jikalau memiliki seorang ibu yang mengerti rencana Allah yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Kristus Yesus; yang manakala sesudah mengalami penebusan, lalu tiba (genap) waktunya, maka Dia akan mempersatukan kafir dan Israel, persis seperti apa yang dikatakan oleh Ibu Naomi kepada Rut, menantunya.
Jadi, Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel berkuasa membawa kita masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, berarti masuk dalam kesatuan tubuh Kristus.

Seorang anak rohani atau sidang jemaat akan mengalami kerugian yang besar jikalau ibu (gembala sidang) tidak mengerti rencana Allah yang seperti ini. Maka, sedih rasanya melihat manakala di tengah-tengah perhimpunan ibadah; jika seorang ibu, itulah gembala sidang (hamba TUHAN) sibuk berbicara berkat-berkat jasmani, sibuk berbicara perkara-perkara lahiriah, sibuk berbicara soal pengetahuan manusiawi, sibuk berbicara tentang berkat-berkat di bawah ini, sibuk untuk mengadakan banyak mujizat (kesembuhan-kesembuhan), tetapi;
-       mengabaikan salib;
-       mengabaikan Darah yang berkuasa menebus;
-       mengabaikan Darah yang mempersatukan.

Saya berharap, anda yang sedang menyaksikan pemberitaan Firman lewat live streaming: Kiranya Allah mengasihi saudara. Oleh sebab itu, terimalah firman ini dengan lemah lembut dan rendah hati. Jangan sibuk dengan perkara lahiriah supaya saudara jangan mengalami kerugian.
“Ibu”, menunjuk kepada; gembala sidang, yang tugasnya adalah mengasuh dan merawati.
-       Mengasuh, berarti; memberi didikan (pengajaran firman) yang benar dan murni.
-       Dirawat, berarti; menyembuhkan segala luka-luka batin, baik itu sakit jasmani maupun sakit rohani.
Dalam 1 Tesalonika 7:2,14, bukan saja sebagai seorang “ibu”, tetapi sekali waktu Rasul Paulus juga menyatakan dirinya sebagai “bapak”, yang tugasnya adalah memberi nasihat-nasihat firman. Jadi, seorang “bapak” tidak sibuk hanya mengadakan mujizat kesembuhan, tidak sibuk hanya untuk bicara soal perkara lahiriah, tetapi seorang “bapak” harus dengan segala kerelaan menuangkan waktunya untuk memberi suatu nasihat-nasihat Firman Allah yang benar dan murni kepada anak-anak rohani, itulah sidang jemaat, dalam satu penggembalaan di dalam rumah TUHAN.

Tadi kita sudah melihat: “mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu”, termasuk mempersatukan kafir dan Israel.

Sekarang, mari kita melihat Efesus 2.
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang dikerjakan oleh tangan manusia, --

Dari ayat ini bisa melihat, bahwa; memang, bangsa Israel (bangsa Yahudi) disebutlah bangsa yang bersunat.

Efesus 2:12
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.

Tetapi keadaan dari bangsa kafir, yang bukan bangsa Israel ialah:
-       Tanpa Kristus.
-       Tidak termasuk kewargaan Israel.
-       Tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
-       Tanpa pengharapan.
-       Tanpa Allah di dalam dunia.
Sudah pasti, bangsa kafir pada akhirnya akan berujung pada kebinasaan.

Tetapi, lihatlah pada ayat 13.
Efesus 2:12
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.

Yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah salib Kristus.
-       “Jauh”, jelas ini menunjuk bangsa kafir = orang-orang yang dahulu mati, yang diwakili oleh Rut, yang adalah bangsa Moab (bangsa kafir).
-       “Dekat”, jelas ini menunjuk bangsa Israel = orang-orang yang hidup, yang diwakili oleh Naomi.
Jadi, sudah sangat jelas sekali bahwa darah salib itu menebus dosa manusia, baik bangsa kafir maupun bangsa Israel sekaligus, persis seperti yang dinyatakan oleh Naomi kepada Rut: “Dialah salah seorang yang wajib menebus kita”. Kita, itulah Israel dan kafir, yang “jauh” sudah menjadi “dekat”.

Mari kita lihat PENEBUSAN itu berlaku bagi bangsa bangsa Israel dan kafir SEKALIGUS.
Yohanes 19:30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Singkatnya: Yesus telah mati di atas kayu salib, dan Ia telah menanggung dosa manusia di atas kayu salib.

Yohanes 19:31-34
(19:31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. (19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34) tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

Dengan matinya Yesus di atas kayu salib, Ia telah menebus dosa dunia, baik bangsa Israel maupun bangsa kafir sekaligus. Jadi, penebusan itu terjadi dan berlaku bagi bangsa Israel dan kafir sekaligus.

Perhatikan dengan baik: Untuk bangsa Israel adalah empat luka, tetapi untuk bangsa kafir, cukup dengan satu tusukan di lambung.
-       “Dengan empat luka”, (dua luka di tangan dan dua luka di kaki), itu merupakan penebusan untuk bangsa Israel, bangsa pilihan, milik kepunyaan Allah sendiri, maka tidak perlu dilahirkan kembali.
-       “Satu luka di lambung”, itu merupakan penebusan bagi bangsa kafir. Sebab pada saat lambung-Nya ditombak, segera mengalir keluar darah dan air sebagai tanda kelahiran baru bagi bangsa kafir. Bangsa kafir (bukan Yahudi), yang dahulu "jauh", yang dahulu hidup dalam dosa -- di mana upah dosa berujung pada maut --, yang dahulu sudah mati oleh karena pelanggaran dan dosa-dosanya -- sesuai dengan Efesus 2:1 dan Efesus 2:11-15 --, maka penebusan untuk bangsa kafir adalah satu tusukan di lambung, segera keluar mengalir darah dan air untuk melahirkan kembali bangsa kafir.
Jadi, penebusan oleh darah salib sekaligus berlangsung bagi Israel dan bangsa kafir. Inilah kelimpahan kasih karunia yang dinyatakan TUHAN kepada kita, bangsa kafir, yang telah ditetapkan-Nya dari sejak semula; suatu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang telah dinyatakan kepada bangsa kafir.

Jadi, tanda kelahiran seorang anak adalah darah dan air ketuban.
“Darah”, menunjuk; pertobatan. Tanda seseorang bertobat ialah tidak mengulangi dosa yang sama, tidak mengulangi dosa masa lalu. Sesudah bertobat, barulah ada tanda air.
“Air”, menunjuk; baptisan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
-       Kuasa kematian Yesus: mengubur hidup lama.
-       Kuasa kebangkitan Yesus: hidup dalam hidup yang baru.

Kalau “tanda kelahiran baru” ini kita kaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, maka:
-       Mezbah Korban Bakaran, menunjuk kepada; pertobatan.
-   Kolam Pembasuhan Tembaga, menunjuk kepada; baptisan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
Ø  Kuasa kematian Kristus adalah mengubur hidup lama. Kalau hidup lama sudah mati, maka hidup lama itu harus dikubur, supaya jangan ada aroma bau busuk. Kalau mati, tetapi tidak dikubur, maka orang lain yang mencium baunya. Kalau melayani tetapi hidup lama tidak dikubur, maka orang lain akan tersandung nantinya. Melayani dengan kejahatan, melayani dengan kenajisan, dusta palsu dan lain sebagainya, maka orang lain akan tersandung karena aroma bau busuk.

Ø  Kuasa kebangkitan Kristus adalah hidup dalam hidup yang baru. 


Jadi, sudah sangat jelas, bahwa; darah penebusan berlaku bagi Israel dan kafir sekaligus Dia kerjakan di atas kayu salib.
-       Empat luka, yaitu dua di tangan dan dua di kaki, merupakan penebusan bagi bangsa Israel.
-       Satu tusukan di lambung, itulah penebusan bagi bangsa kafir.

Sebelum wabah Corona (Covid-19), ada beberapa di antara kita yang sudah direncanakan untuk masuk dalam baptisan di bulan Maret atau April 2020 ini, tetapi TUHAN bermaksud lain. Saya sangat mengerti hal ini, karena sebelum ada tanda air, harus terlebih dahulu diawali dengan tanda darah. Bertobat dahulu sungguh-sungguh, berarti mengakui segala kesalahan. Dan orang yang mengaku kesalahan, ia tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sudah diakuinya. Sesudah itu, segeralah masuk tanda air, itulah baptisan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
-       Kematian Kristus; mengubur hidup lama.
-       Kebangkitan Kristus; hidup dalam hidup yang baru, supaya kita melayani TUHAN dalam hidup yang baru.
Kalau kematiannya benar, maka kebangkitannya benar. Tetapi ada kebangkitan palsu, mengapa? Karena kematiannya palsu, yaitu melayani dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Mengapa demikian? Karena kematiannya palsu, sehingga banyak orang yang akan tersandung.

Singkatnya: Penebusan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus berlangsung sekaligus bagi bangsa Israel dan bangsa kafir.

Yohanes 19:35
(19:35) Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya.

Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar” Dan orang itu ialah kepala pasukan. Kepala pasukan, yang mewakili bangsa kafir, ia mengetahui tentang kesaksian Yesus adalah kesaksian benar.
Kalau kita sudah mengalami kelahiran baru oleh penebusan darah salib dan oleh baptisan kematian dan kebangkitan Kristus, maka kita akan tahu bahwa kesaksian Yesus adalah kesaksian yang benar.

Yohanes 19:36
(19:36) Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."

Tergenapilah kitab para nabi, yaitu: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Hal ini berbicara tentang kesatuan tubuh Kristus, sehingga dengan demikian tergenapilah nubuatan dari para nabi.
Inilah rencana Allah yang telah dinyatakan kepada kita sebagai rahasia yang telah tersembunyi dari abad ke abad dan dari keturunan ke keturunan dalam rangka mempersatukan bangsa Israel dan bangsa kafir. Setelah genap waktunya, Ia mempersatukan dalam Kristus Yesus segala sesuatu, termasuk kafir dan Israel, segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi.

Kembali saya tandaskan: Tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan.

Mari kita melihat NUBUATAN NABI MUSA.
Keluaran 12:46
(12:46) Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak boleh kamu patahkan.

Daging Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga. Jadi, daging Paskah itu tidak boleh dibagi-bagi ke tetangga, melainkan satu daging harus dimakan dalam satu rumah, dan satu tulang pun tidak boleh dipatahkan.

Hal yang senada untuk meneguhkan kita tentang merayakan Paskah, kita akan melihat Bilangan 9:12.
Bilangan 9:12
(9:12) Janganlah mereka meninggalkan sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka merayakannya.

Merayakan Paskah dan ketetapannya, antara lain:
1. Daging Paskah tidak boleh ditinggalkan sebagian dari padanya sampai pagi.
2. Satu tulang pun tidak boleh dipatahkan.

“Satu tulang pun tidak boleh dipatahkan”, arti rohaninya untuk kita sekarang ialah korban Paskah mempersatukan anggota tubuh Kristus, yakni kafir dan Israel bersatu. Inilah perayaan Paskah dan ketetapannya. Biarlah kita menjalankan ibadah Paskah dengan langkah-langkah sesuai dengan ketetapan firman TUHAN.

Efesus 3:8-9
(3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, (3:9) dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,

Sedikit saya tambahkan: Kepercayaan TUHAN adalah kemurahan hati TUHAN kepada seorang hamba TUHAN. Kalau seorang pelayan TUHAN dipercaya untuk melayani TUHAN, itu adalah kemurahan … Efesus 3:7.

Rasul Paulus memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga. Dan hal yang sama, yaitu kekayaan Kristus yang tidak terduga itu dinyatakan kepada kita masing-masing. Itulah rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu dan mempersatukan Israel dan kafir; inilah kekayaan Kristus yang tidak terduga, yang dinyatakan kepada bangsa kafir.

Siapa kita ini, kalau akhirnya kita menjadi bagian dari anggota-anggota tubuh Kristus, dianggap menjadi Israel rohani? Dahulu hidup jauh dari Allah;
-       Tanpa Kristus.
-       Tidak termasuk kewargaan Israel.
-       Tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
-       Tanpa pengharapan.
-       Tanpa Allah di dalam dunia.
Hal itu menunjukkan bahwa sesungguhnya kita adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel.
Tetapi sekarang, Rasul Paulus memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga, yaitu rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala sesuatu, yang mempersatukan segala sesuatu, yaitu Israel dan kafir bersatu. Inilah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, kekayaan Kristus yang tidak terduga dinyatakan kepada kita, sehingga nubuatan firman para nabi tergenapi saat ini bagi kita semua, bangsa kafir.

Kita patut bersyukur kepada TUHAN, sebab dahulu;
-       kita tidak mengerti apa-apa,
-       kita datang dengan kosong,
-       kita tidak mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
-       kita tidak mengerti tentang penebusan oleh darah salib.
Tetapi sekarang;
-       kita memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
-       hati kita telah diterangi,
-       dan kita juga sekaligus mengalami penebusan oleh darah salib Kristus,
tentu itu adalah kekayaan Kristus yang tak terduga, inilah rahasia Allah yang berabad-abad tersembunyi.
Tetapi setelah genap waktunya, Ia mempersatukan kafir dan Israel menjadi satu tubuh, itulah yang disebut tubuh Kristus, tubuh yang sempurna, tubuh Mempelai. Inilah sasaran akhir dari ibadah pelayanan kita di atas muka bumi. Biarlah kiranya hal ini dipahami dengan baik.

Roma 16:25-26
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, (16:26) tetapi yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --

Rahasia yang didiamkan berabad-abad lamanya, sekarang telah dinyatakan, telah diberitakan oleh kitab para nabi kepada bangsa kafir. Pendeknya, nubuatan para nabi tergenapi.
Tujuan rahasia yang tersembunyi berabad-abad dinyatakan kepada bangsa kafir ialah untuk membimbing bangsa kafir kepada ketaatan iman.

Roma 1:5
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya.

Lewat kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, Paulus menerima jabatan rasul dan jabatan yang lain untuk menuntun semua bangsa, termasuk Israel dan dan kafir, dengan tujuan; supaya mereka percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus. Berarti, tidak taat kepada nama tuhan-tuhan lain, Yesus yang lain, roh yang lain, juga Injil yang lain, tetapi kita hanya percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus.

Apa ciri dari pemberitaan Yesus yang lain, roh yang lain, Injil yang lain? Yaitu bebas dari pengajaran salib, karena sibuk dengan dongeng-dongeng nenek tua, cerita isapan jempol, sibuk dengan mengadakan mujizat-mujizat kesembuhan. Tetapi Rasul Paulus menuntun semua bangsa, tujuannya supaya percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus, tidak taat kepada yang lain-lain.

Rasul Paulus betul-betul hamba TUHAN yang dapat dipercaya, dan hal itu dapat kita buktikan dalam Roma 15:18.
Roma 15:18
(15:18) Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,

Rasul Paulus tidak berani memberitakan sesuatu yang lain:
-       Tidak berani memberitakan Yesus yang lain.
-       Tidak berani memberitakan Injil yang lain.
-       Tidak berani memberitakan roh yang lain.
Ciri dari tiga hal di atas ialah bebas dari Pengajaran Salib, bebas dari kehendak Allah, karena sibuk dengan dongeng, takhayul, perkara lahiriah, pengetahuan, sibuk dengan berkat-berkat lahiriah, mujizat kesembuhan.

Aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus …” Jadi, Rasul Paulus itu sibuk mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Kristus, yaitu dia sibuk menyangkal diri dan memikul salib.
-       Dia tidak sibuk bercerita tentang Yesus lain, roh lain, injil lain,
-       Dia tidak sibuk bercerita tentang berkat-berkat lahiriah, termasuk mujizat kesembuhan.
Rasul Paulus adalah seorang hamba TUHAN yang takut TUHAN. Tetapi kalau hamba TUHAN;
-       sibuk dengan Yesus lain, roh lain, injil lain,
-       sibuk dengan berbicara berkat,
-       sibuk dengan mujizat kesembuhan,
tetapi mengabaikan kehendak Allah, maka dia bukanlah hamba Allah.

Tujuan Rasul Paulus sibuk mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Kristus ialah untuk memimpin bangsa-bangsa kepada ketaatan, sehingga ketaatan itu nampak dalam perkataan dan perbuatan.
Ketaatan itu harus nampak dalam perkataan maupun perbuatan, sebab semua perkataan yang keluar dari mulut, semua itu berasal dari batin (hati). Oleh sebab itu, biarlah kita taat lahir batin di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. Jadi, bukan hanya tampak taat di bagian luarnya, seperti jemaat Efesus yang terlihat luar biasa, istimewa, baik, rajin, tetapi dalam batin (hati) tidak ada ketaatan, itu tidaklah benar.
Ayo, bangkitlah sekarang juga, dan biarlah ketaatan itu nampak dalam perkataan dan juga nampak dalam perbuatan. Biarlah kita memperhatikan firman ini dengan sungguh-sungguh.

Roma 15:21
(15:21) tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya."

-       Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akhirnya melihat Dia.
-       Mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akhirnya akan mengertinya.
Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, apa yang tidak didengar oleh telinga, apa yang tidak pernah timbul di dalam hati, itu yang dinyatakan oleh TUHAN Yesus Kristus, Dia ajaib. Itulah rahasia Allah yang tersembunyi dari abad ke abad di dalam Kristus Yesus telah dinyatakan.
-       Dahulu tidak dilihat, sekarang sudah melihat.
-       Dahulu tidak didengar, sekarang sudah didengar.
Sudah melihat dan mendengar, berarti sudah menyaksikan kemuliaan Allah. Yesus ajaib, Dia menyatakan keajaiban-Nya.

Mujizat pertama dan mujizat kedua terjadi di Kana.
-       Mujizat pertama, itulah air berubah menjadi anggur, berarti ada keubahan. Setelah enam tempayan, itulah kehidupan manusia daging, diisi oleh air firman TUHAN, maka akan berproses sehingga terjadi sudah keubahan menjadi manusia rohani. Jadi, mujizat pertama, itulah keubahan hidup; manusia nafsani menjadi manusia rohani.
-       Sedangkan mujizat kedua ialah kesembuhan dari anak yang hampir mati.
Jadi, yang terutama adalah mujizat pertama, itulah keubahan dalam hidup.
Hidup kita dengan TUHAN, kaitannya adalah hubungan nikah, maka dalam hubungan nikah, dalam hubungan antara tubuh dengan Kepala harus ada keubahan terus menerus, dari sehari ke sehari terus mengalami pembaharuan. Sekalipun manusia lahiriah merosot, namun tidak tawar hati, sebab manusia batiniah terus menerus dibaharui dari sehari ke sehari, sehingga dengan demikian, keajaiban yang terdapat di dalam Kristus Yesus boleh kita alami dalam hidup, dalam pelayanan, dalam nikah, semua yang terjadi adalah mujizat pertama, mujizat pertama dan mujizat pertama, bukan mujizat kedua, sebab mujizat kedua hanyalah soal kesembuhan saja. Biarlah dalam hidup kita terjadi keubahan, pembaharuan demi pembaharuan, sampai puncaknya segambar serupa dengan Allah.

Jadi, apa yang tidak pernah didengar telinga, apa yang tidak timbul di dalam hati, apa yang tidak kita pikirkan, semuanya TUHAN nyatakan. Siapa yang pernah berpikir, bahwa pada akhirnya kita sedang mengalami proses yang menuju pada keubahan dan mengarah pada kesempurnaan, siapa yang bisa menyangka dahulu? Kita ini datang dari latar belakang yang terpuruk; seorang yang jahat, seorang yang najis, seorang yang ada dalam dunia kelam, tetapi kita;
-       Ditarik dan sekarang berada di atas gunung Sion.
-       Ditarik dan sekarang berada dalam kerajaan terang.
-       Ditarik dan sekarang berada di hadapan takhta Allah.
Tujuannya; supaya kita, Israel dan kafir, boleh mengalami penebusan sekaligus di atas kayu salib. Amin.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment