IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 14 MEI 2020
KITAB RUT
(Seri: 92)
Subtema: PENEBUSAN BAGI BANGSA KAFIR DAN ISRAEL SEKALIGUS
Shalom.
Suatu kebahagiaan yang besar, jikalau kita
berada di dalam hadirat TUHAN, sampai akhirnya nanti kita boleh mengalami
penebusan. Penebusan, berarti terjadi pengampunan dosa.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
Tuhan, umat TUHAN, hamba-hamba TUHAN yang sedang mengikuti pemberitaan firman
TUHAN lewat live streaming video internet Youtube, Facebook di mana pun
anda berada.
Selanjutnya, mari kita berdoa, memohon
kemurahan TUHAN, supaya kiranya TUHAN membukakan firman-Nya bagi kita, sehingga
lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci ini, kita boleh
merasakan uluran dua tangan kasih TUHAN memberi pertolongan, memberi jalan
keluar dalam setiap pergumulan (persoalan) yang sedang kita hadapi menjelang
kedatangan TUHAN yang sudah tidak lama lagi. Apalagi wabah Corona ini semakin
hari semakin bertambah-tambah, berarti keresahan juga akan bertambah-tambah,
dunia digoncang;
-
Bagi
anak-anak TUHAN, ini merupakan suatu tanda positif, tanda kelepasan dari dunia.
-
Tetapi
bagi dunia, ini adalah tanda negatif, karena ini merupakan malapetaka sampai
nanti membinasakan.
O, alangkah heran darah Yesus, yang
senantiasa memelihara dan melindungi juga membela setiap kehidupan kita
masing-masing.
Kita bersyukur kepada TUHAN sebagai umat
ketebusan TUHAN. Kita ini adalah bangsa kafir yang mendapat kemurahan dari
TUHAN.
Segera saja kita menyambut firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai perjamuan suci,
dari KITAB RUT. Kita masih berada pada Rut 2:20.
Rut 2:20
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi kepada menantunya: "Diberkatilah
kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada
orang-orang yang hidup dan yang mati." Lagi kata Naomi kepadanya:
"Orang itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib
menebus kita."
Pertama-tama kita perhatikan kalimat: “Sesudah
itu” Artinya, sesudah Naomi menerima hasil tuaian yang dibawa oleh Rut dari
ladang Boas.
Selanjutnya, berkatalah Naomi kepada Rut,
menantunya itu, yang mana perkataan Naomi itu dibagi dalam dua bagian.
Perkataan Naomi, YANG PERTAMA: “Diberkatilah
kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela mengaruniakan kasih setia-Nya kepada
orang-orang yang hidup dan yang mati.”
Singkatnya, dalam ucapannya itu, Naomi
memberkati Boas yang telah memberkati Rut, menantunya itu. Dalam hal ini, Naomi
yakin seyakin-yakinnya dengan ucapan berkatnya, sebab karena kerelaan TUHAN
mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang hidup dan kepada orang-orang
yang mati.
-
Orang-orang
yang hidup, menunjuk; bangsa Israel atau umat pilihan.
-
Orang-orang
yang mati, menunjuk; bangsa kafir atau di luar Israel, sesuai dengan Efesus
2:11-13.
Perkataan Naomi pada bagian yang pertama
ini telah saya sampaikan beberapa minggu yang lalu berturut-turut. Dan
sekarang, marilah kita kembali memperhatikan perkataan Naomi yang kedua.
Perkataan Naomi, YANG KEDUA: “Orang
itu kaum kerabat kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita.”
Inilah perkataan Naomi yang kedua kepada
Rut, menantunya itu. Terkait dengan perkataan Naomi yang kedua ini kepada
menantunya, kita lihat lebih rinci pada Imamat 25.
Imamat 25:24
(25:24) Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
Di sini kita melihat: Diberi hak untuk
menebus tanah yang pernah dijual. Inilah suatu peraturan atau suatu
ketetapan yang berlaku di Israel turun menurut. Tentu ini mengandung makna
rohani bagi kita sekaliannya.
Oleh sebab itu, mari kita perhatikan ayat
25.
Imamat 25:25
(25:25) Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian
dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya
yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual
saudaranya itu.
Apabila seseorang jatuh miskin dan menjual
miliknya, maka seorang kaumnya yang terdekat atau saudara yang terdekat harus
datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu (saudara yang jatuh miskin
tadi).
“Harus datang dan menebus”, ini perlu untuk digaris bawahi, ini merupakan perhatian kita.
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan
bagi banyak orang."
Anak Manusia, Yesus Kristus, datang ke
dunia ini bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang di atas muka bumi ini. Hal ini
harus diperhatikan dan dipahami dengan baik oleh kita semua, terkhusus oleh
para hamba-hamba Tuhan, pelayan-pelayan TUHAN, imam-imam, diaken-diaken, atau
apapun sebutannya.
Oleh sebab itu, baik sidang jemaat,
teristimewa imam-imam, pelayan TUHAN, hamba-hamba TUHAN, kita datang di tengah
perhimpunan ibadah, bukan untuk dilayani. Kadang-kadang, ketika seorang hamba
TUHAN dipercaya jabatan gembala, dipercaya menjadi pemimpin dalam suatu rumah
TUHAN, sebaliknya justru menunggu-nunggu untuk dihormati; ini adalah suatu
pengertian yang sangat keliru tentunya. Kiranya hal ini dipahami dengan baik.
1 Petrus 1:18-19
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang
sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang
mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan
tak bercacat.
Kita telah ditebus dari cara hidup yang
sia-sia -- disebutlah itu dosa warisan --, bukan dengan barang fana, bukan pula
dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus
yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Jadi, Yesus mati di atas kayu salib bukan
karena dosa-Nya, tetapi Dia datang ke dunia ini untuk menebus dosa manusia,
menebus perbuatan sia-sia atau yang disebut juga dengan dosa warisan. Kita
ditebus bukan dengan barang fana, bukan ditebus dengan harta dan kekayaan,
bukan dengan uang tebusan, bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
Kristus yang sama seperti darah anak darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.
Berarti dalam hal ini, kerabat atau saudara
yang terdekat bukanlah barang fana, bukan pula perak dan emas, atau harta
kekayaan, uang, melainkan Yesus Kristus, Anak Allah, Dia telah datang ke dunia
yang fana ini, dengan satu tujuan untuk menebus manusia yang hina karena dosa.
Inilah kerabat saudara yang terdekat, yaitu darah salib Kristus, Dia datang
untuk menebus. Puji TUHAN .. Haleluya.
OLEH SEBAB ITU, JANGAN KITA HANYA
MEMBERI PERHATIAN KEPADA SAUDARA ATAU KERABAT PALSU, YAITU BARANG FANA -- ATAU
PERAK DAN EMAS, HARTA DAN KEKAYAAN --, KARENA PERKARA-PERKARA ITU SEMUA TIDAK
MEMPUNYAI DARAH UNTUK MENEBUS KEHIDUPAN MANUSIA YANG HINA KARENA DOSA.
KIRANYA HAL INI DIPAHAMI DENGAN BAIK.
BIARLAH SIKAP DAN PEMIKIRAN YANG BERLIKU-LIKU SEBAGAIMANA JALAN ULAR YANG
BERLIKU-LIKU INI DILURUSKAN OLEH PENGAJARAN FIRMAN ALLAH YANG BENAR DAN MURNI
MALAM INI.
Sekali lagi saya tandaskan: Yesus datang
sebagai Penebus oleh darah-Nya, Dialah saudara (kerabat) yang terdekat. Dalam Amsal
17:17, di situ dikatakan: “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” Seorang Sahabat, Dia menjadi
saudara dalam segala kesusahan kita semua, itulah pribadi Yesus.
Singkatnya: Kepada barang fana tidak diberi
hak untuk menebus kehidupan manusia berdosa, selain oleh darah salib Kristus,
sebagai kerabat, sebagai saudara yang terdekat yang berhak menebus dosa
manusia, termasuk menebus dosa Naomi yang telah kehilangan segala-galanya dan
juga Rut, menantunya, yang merupakan bangsa Moab, bangsa kafir, bangsa di luar
Israel.
Kita ini bukan bangsa Israel, kita ini bangsa
kafir, namun bisa saja menjadi bangsa Israel rohani.
-
Naomi
adalah bangsa Israel, menunjuk; orang-orang yang hidup. Namun pada akhirnya
jatuh miskin, sebab ia kehilangan segala-galanya.
-
Rut adalah
bangsa Moab -- atau bangsa kafir, bukan bangsa Israel --, menunjuk; orang-orang
yang mati, namun yang juga berhak untuk menerima penebusan oleh darah salib,
Dialah Yesus Kristus, kerabat, saudara yang terdekat, sebab dalam kesusahan,
Dia sangat mengerti kita.
Berkaitan dengan itu, segera kita
perhatikan Kolose 1.
Kolose 1:13-14
(1:13) Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan
kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; (1:14) di dalam Dia
kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.
“Di dalam Dia, kita memiliki penebusan
kita, yaitu pengampunan dosa.” Jadi, kehidupan yang
ditebus adalah suatu kehidupan yang sudah diampuni. Sebaliknya, orang yang
diampuni, berarti; kehidupannya telah ditebus oleh darah salib Kristus.
Tanda bahwa dosa telah diampuni:
-
“Melepaskan
kita dari kuasa kegelapan” Kita dilepaskan dari kuasa kegelapan, itulah
Iblis dan dunia.
-
“Memindahkan
kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya”, itulah ibadah dan pelayanan sebagai
takhta Allah, yang disebut juga sebagai gunung Sion.
Jadi, kalau saat ini kita berada di tengah
perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci, itu
merupakan tanda penebusan bagi kehidupan orang-orang yang diampuni dosanya.
Oleh sebab itu, jangan jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah, jangan tinggalkan
gunung Sion, rumah Allah Yakub.
Roma 11:26
(11:26) Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada
tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala
kefasikan dari pada Yakub.
“Dengan jalan demikian seluruh Israel
akan diselamatkan …” Apa proses penyelamatan itu? Sudah sangat jelas, Rasul
Paulus menuliskan hal ini kepada jemaat di Roma: “Dari Sion akan datang
Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.”
Inilah proses penebusan yang terjadi kepada
kita masing-masing manakala kita berada di tengah-tengah perhimpunan ibadah,
berada di takhta Allah, berada di atas gunung Sion, dan hal itu disampaikan
oleh Rasul Paulus dengan tandas kepada jemaat di Roma, supaya firman Allah yang
dinyatakan oleh para nabi tergenapi di hari-hari terakhir ini.
Di malam yang indah ini kita patut
bersyukur tentunya, karena kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan,
yakni gunung Sion, disebut juga kerajaan terang atau takhta Allah. Mengapa
demikian? Karena dari gunung Sion akan datang Penebus. Pendeknya, di luar
TUHAN, di luar ibadah dan pelayanan, seseorang tidak akan mengalami penebusan.
Sedikit saya bercerita: Dahulu, sebelum
saya terpanggil menjadi hamba TUHAN, saya mempunyai suatu pemahaman -- yang
seringkali disampaikan oleh orang-orang tua yang mengaku dirinya Kristen sejak
lahir -- bahwa: “Kehidupan ini adalah gereja TUHAN, maka kita tidak perlu
datang ke gereja, karena kehidupan kita ini adalah gereja”. Saya sempat
mengadopsi pemahaman semacam itu, tetapi ternyata hal itu adalah kekeliruan.
Jadi, di luar TUHAN, di luar ibadah
pelayanan, seseorang tidak akan mengalami penebusan. Oleh sebab itu, jangan
sampai hanya karena perkara lahiriah, karena kesibukan di bumi, karena barang
fana, karena pekerjaan, lantas kita meninggalkan ibadah. Perkara-perkara yang
saya sebut tadi, semuanya itu tidak mempunyai darah untuk menebus kita, semua
itu bukan kerabat atau saudara terdekat.
Ibrani 10:19-24
(10:19) Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, (10:20) karena Ia
telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu
diri-Nya sendiri, (10:21) dan kita mempunyai seorang Imam Besar
sebagai kepala Rumah Allah. (10:22) Karena itu marilah kita
menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan
tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (10:23) Marilah kita
teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang
menjanjikannya, setia. (10:24) Dan marilah kita saling memperhatikan
supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
“Jadi, saudara-saudara …”,
perhatikanlah firman ini baik-baik: “ … oleh darah Yesus …” itulah darah
yang telah menebus kehidupan manusia, “kita sekarang penuh keberanian dapat
masuk ke dalam tempat kudus …” Puji TUHAN, kita berada di tempat kudus,
kita berada di tengah perhimpunan ibadah pelayanan ini, terkhusus Ibadah
Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci, “karena Ia telah
membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya
sendiri”, itulah perobekan daging, di mana tirai terbelah dua dari atas
sampai ke bawah.
Di sini dikatakan: “Karena itu marilah
kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang
teguh” Hal ini jelas berbicara tentang ketekunan dalam hal beribadah, sebab
di tengah-tengah ibadah itu, kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai
kepala Rumah Allah.
Selanjutnya, terkait dengan ketekunan dalam
ibadah, pada ayat 22-24, kita menemukan tiga kata, yaitu:
1.
Kata “iman”
pada ayat 22.
2.
Kata “pengharapan”
pada ayat 23.
3.
Kata “kasih”
pada ayat 24.
-
“Iman”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai
dengan perjamuan suci. Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, terkena
kepada satu dari tiga alat yang ada di dalam Ruangan Maha Suci, itulah Meja
Roti Sajian.
-
“Pengharapan”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan
kesaksian. Kalau dikaitkan dengan pengajaran Tabernakel, jelas itu terkena pada
Kaki Dian Emas atau Pelita Emas.
-
“Kasih”, menunjuk; ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Kalau dikaitkan
dengan pengajaran Tabernakel, terkena kepada Mezbah Dupa Emas, itulah nafas
hidup.
Ada banyak sebutan-sebutan dari
ibadah-ibadah di atas muka bumi, tetapi tiga macam ibadah pokok tidak boleh
diabaikan. Sekarang ini terlalu banyak sebutan ibadah-ibadah;
-
Ada yang
namanya ibadah padang.
-
Ada yang
namanya ibadah bahasa Roh.
-
Ada yang
namanya ibadah Retreat.
-
Ada yang
namanya ibadah Family Altar, dan masih banyak lagi sebutannya.
tetapi tiga macam ibadah pokok tidak boleh
diabaikan, karena tiga macam itu merupakan ibadah yang pokok sebagai tabiat
dari Allah Trinitas, itulah iman, harap dan kasih.
Ibrani 10:25
(10:25) Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan
ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita
saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
Janganlah kita menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah kita, yaitu tiga macam ibadah pokok di atas tadi,
antara lain:
1.
Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci = IMAN.
2.
Ibadah
Raya Minggu disertai kesaksian = PENGHARAPAN.
3.
Ibadah Doa
Penyembahan = KASIH.
Oleh sebab itu, dengan tegas Rasul Paulus
berkata: “ … marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya
menjelang hari Tuhan yang mendekat.” Jadi, jangan sampai kita jauh dari
setiap pertemuan ibadah, jangan kita jauh dari TUHAN, jangan kita jauh dari
tengah-tengah ibadah dan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita, sebab itu
merupakan sarana yang sangat tepat dan efektif, sehingga kehidupan kita boleh
mengalami penebusan oleh darah salib.
Ibrani 10:26
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh
pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus
dosa itu.
“Jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah
memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu.” Jika kita sudah memperoleh pengertian dan mengerti
kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok, tetapi dengan sengaja menjauhkan
diri dari pertemuan-pertemuan ibadah, menjauhkan diri dari tiga macam ibadah
pokok, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia atau sama dengan tidak mengalami
penebusan dosa, termasuk juga bagi bangsa Israel.
Sekalipun bangsa Israel adalah umat
pilihan, tetapi mereka juga tidak boleh jauh dari pertemuan-pertemuan ibadah,
mereka harus tetap ada di atas gunung Sion, ada di takhta Allah, ada di
tengah-tengah ibadah pelayanan, teramat lebih kita, yang adalah bangsa kafir,
sebab kita bukanlah umat pilihan. Kita yang adalah bangsa kafir mutlak harus
berada di atas gunung Sion, ada di dalam pertemuan-pertemuan ibadah, ada di
dalam tiga macam ibadah pokok, dengan satu tujuan, yaitu supaya memperoleh
penebusan oleh darah salib Kristus, sebab;
-
Kita
memperoleh ibadah ini adalah karena darah salib.
-
Juga
ketika di tengah-tengah rumah TUHAN diberikan jabatan-jabatan, diberikan
karunia-karunia Roh Kudus untuk memperlengkapi mereka yang melayani di tengah
ibadah pelayanan, juga itu oleh karena darah salib Kristus.
Jadi, menghargai karunia-karunia Roh Kudus
dan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh TUHAN kepada setiap orang yang ada
di dalam rumah TUHAN, sama dengan; menjunjung tinggi korban Kristus.
Hal ini harus kita pahami dengan baik,
bahwa; penebusan terjadi kalau kita berada di atas gunung Sion. Penebusan
terjadi kalau kita berada di tengah-tengah ibadah dan pelayanan, terkhusus
tidak jauh dari tiga macam ibadah pokok. Kalau sengaja berbuat dosa dengan
menjauhkan diri dari tiga macam ibadah pokok, maka darah salib tidak berlaku
atau sama artinya dengan tidak mengalami penebusan oleh darah salib.
Kita tidak boleh panas hati kalau ada
teguran-teguran semacam ini. Memang betul, saya ini menyampaikan dengan jelas
dan tegas supaya saudara mengerti tentang penebusan. Barang fana, harta yang
ada di dunia ini, yang ada di bumi ini, semua itu akan berlalu, itu bukan
kerabat, itu bukan saudara dekat, dia tidak mengerti kesusahan kita, dia tidak
mempunyai darah untuk menebus kehidupan manusia dari dosa.
Biarlah kiranya kita menjadi bijaksana dan
dewasa untuk menangkap apa yang baik untuk keselamatan jiwa kita masing-masing,
sebab kehidupan kita ini bukan binatang yang hidup untuk dimusnahkan. Kita ini
adalah manusia, yang walaupun adalah bangsa kafir yang sudah jatuh dalam dosa,
bahkan hendak berujung kepada kematian, tetapi masih ada penebusan oleh darah salib,
sampai nanti memuncak, yaitu diubahkan segambar serupa dengan Dia, sama mulia
dengan TUHAN. Jadi, manusia itu adalah makhluk yang tertinggi dari ciptaan
Allah, yang sangat diperhatikan oleh TUHAN.
Sebaliknya, Allah tidak menyayangkan
malaikat-Nya manakala sudah jatuh dalam dosa, tetapi justru langsung
dilemparkan ke dalam api neraka dan berubah menjadi Setan, di mana untuk
sementara waktu disimpan di dalam gua-gua sampai tiba hari penghakiman, lalu
dilemparkan ke dalam api neraka, api yang tidak pernah padam.
Ibrani 10:26-27
(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh
pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus
dosa itu. (10:27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan
penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
Puji TUHAN, kita sudah memperoleh
pengetahuan, yakni; kebenaran tentang tiga macam ibadah pokok. Oleh sebab itu,
jangan sengaja berbuat dosa, jangan sengaja tinggalkan tiga macam ibadah pokok,
supaya kita boleh mengalami penebusan oleh darah salib.
Ibrani 10:28-29
(10:28) Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas
kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi. (10:29) Betapa lebih
beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak
Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya,
dan yang menghina Roh kasih karunia?
Menolak untuk tekun dalam tiga macam ibadah
pokok atau tidak menghargai tiga macam ibadah pokok, hal itu setara dengan tiga
hal, yaitu:
1.
Menginjak-injak
Anak Allah = menolak IMAN.
2.
Menganggap
najis darah perjanjian (darah Yesus) yang berkuasa
untuk menebus seseorang = menolak KASIH.
3.
Menghina
Roh kasih karunia = menolak PENGHARAPAN.
Jadi, kalau kita tidak tekun dalam tiga
macam ibadah pokok = menolak pribadi dari Allah Trinitas.
Banyak orang Kristen hanya memahami soal
Ibadah atau Kebaktian Minggu (pengharapan), tetapi sesungguhnya, ada dua lagi
ibadah yang tidak boleh dihindarkan, itulah;
-
Ibadah
Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci (iman).
-
Juga
puncak ibadah, itulah Ibadah Doa Penyembahan (kasih).
Tentu kita patut bersyukur kepada TUHAN,
sebab lewat Pengajaran Mempelai ini, kita boleh diterangi oleh Pengajaran
Tabernakel, termasuk hidup, ibadah, pelayanan, nikah dan rumah tangga kita.
Ibadah pelayanan ini diterangi oleh Pengajaran Tabernakel. Ibadah ini berpola
Kerajaan Sorga.
Kesimpulannya: Tiga macam ibadah pokok itu
bukan ibadah buatan tangan manusia, itu bukan ibadah karena aturan-aturan yang
dibuat oleh gerejawi, tetapi tiga macam ibadah pokok adalah ibadah yang datang
dari Allah Trinitas, dari sorga turun ke bumi, sesuai dengan petunjuk-petunjuk
yang diterima oleh Musa di atas gunung Sinai.
Selama 2 (dua) kali 40 (empat puluh) hari
40 (empat puluh) malam, Musa berada di atas gunung Sinai. Semata-mata bukan
hanya untuk dua loh batu saja, tetapi di situ Musa mendapat petunjuk-petunjuk
oleh memperoleh pengetahuan yang benar di dalam hal membangun Tabernakel
sorgawi di bumi.
Hati-hati, jangan ada orang yang menganggap
remeh, jangan ada orang yang menganggap najis darah perjanjian, jangan ada
orang yang menganggap enteng Pengajaran Mempelai dalam Terangnya Tabernakel.
Ibadah ini tidak terang kalau tidak ada Pengajaran Tabernakel.
-
Di halaman
ada api dari Mezbah Korban Bakaran yang menerangi.
-
Di Ruangan
Suci ada Kaki Dian dengan 7 (tujuh) pelita yang menyala-nyala.
-
Di Ruangan
Maha Suci ada Shekinah Glory, cahaya kemuliaan Allah yang menerangi.
Jadi, Pengajaran Mempelai ini harus berada
di dalam terangnya Pengajaran Tabernakel. Jangan kita anti dengan Pengajaran
Mempelai dalam Terangnya Tabernakel.
Menolak untuk tidak tekun dalam tiga macam
ibadah pokok, sama dengan;
1. Menginjak-injak Anak Allah atau iman.
2. Menganggap najis darah Yesus yang berkuasa untuk menebus seseorang atau kasih.
3. Menghina Roh kasih karunia atau pengharapan.
Maka, TUHAN akan menjatuhkan hukuman berat
atas dia, lebih berat dari hukuman oleh hukum Taurat (hukum Musa).
Kita kembali membaca Rut 2 untuk
memperhatikan perkataan Naomi pada bagian yang kedua.
Rut 2:20B
(2:20) Sesudah itu berkatalah Naomi
kepada menantunya: "Diberkatilah kiranya orang itu oleh TUHAN yang rela
mengaruniakan kasih setia-Nya kepada orang-orang yang hidup dan yang
mati." Lagi kata Naomi kepadanya: "Orang itu kaum kerabat
kita, dialah salah seorang yang wajib menebus kita."
“Orang itu kaum kerabat kita … ”,
jelas itu adalah pribadi Boas. Boas rohani adalah pribadi Yesus Kristus, Dialah
kerabat, saudara yang terdekat, bagaikan seorang sahabat, dia menjadi saudara
dalam kesusahan … Amsal 17:17.
Kalimat berikutnya ialah: “ … dialah
salah seorang yang wajib menebus kita.” Yesus wajib menebus kita, karena
Dialah saudara yang terdekat, Dialah kerabat yang harus datang menebus. Dan Dia
sudah datang 2000 (dua ribu) tahun yang lalu, Dia sudah datang ke dunia yang
fana ini. Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan Ia
telah menyerahkan nyawa-Nya (darah-Nya) untuk menebus dosa manusia.
Sekali lagi saya sampaikan; Allah tidak
menyayangkan malaikat. Jikalau malaikat jatuh dalam dosa, ia akan berubah
langsung menjadi Setan dan dilemparkan ke dalam api neraka. Tetapi Allah sangat
menyayangkan manusia, sebab masih ada kemungkinan besar, masih ada kesempatan
besar untuk manusia berdosa dapat berubah oleh karena penebusan darah salib,
dan perubahan itu akan memuncak sampai nanti kembali pada wujud semula,
segambar serupa dengan Allah.
Berbeda dengan malaikat yang tidak
mempunyai tubuh dan darah, oleh sebab itulah malaikat tidak membutuhkan darah
Yesus. Yang membutuhkan darah Penebusan adalah manusia. Jadi, kehidupan yang
ditebus akan dibenarkan, kemudian disucikan, tetapi kesucian bukanlah akhir,
melainkan awal untuk sampai membawa kita kepada kesempurnaan.
“ … Dialah salah seorang yang wajib
menebus kita.” Kita, menunjuk kepada; Naomi dan Rut, menantunya = Israel
dan kafir = orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati.
-
Naomi,
yang adalah bangsa Israel à orang-orang yang hidup.
-
Rut, yang
adalah bangsa Moab (bangsa kafir) Ã orang-orang yang mati.
Singkatnya: Penebusan itu berlaku bagi
bangsa Israel dan bangsa kafir sekaligus. Ingatlah apa yang saya sampaikan ini:
“berlaku sekaligus”, berarti Darah itu tidak hanya berlaku bagi bangsa Israel,
tetapi juga bagi bangsa kafir sekaligus.
Efesus 1:7-8
(1:7) Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan,
yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (1:8) yang dilimpahkan-Nya
kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian.
Oleh darah Kristus, kita beroleh penebusan,
itulah pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang
dilimpahkan-Nya kepada kita, bangsa kafir. Jadi, penebusan itu merupakan
kekayaan kasih karunia yang dilimpahkan kepada kita, itulah darah penebusan
yang berlaku kepada setiap orang, termasuk bangsa kafir.
Efesus 1:9
(1:9) Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendak-Nya kepada kita,
sesuai dengan rencana kerelaan-Nya, yaitu rencana kerelaan yang dari
semula telah ditetapkan-Nya di dalam Kristus
Rahasia kehendak Allah dinyatakan kepada
bangsa kafir, dan itu merupakan rencana Allah menurut kerelaan, bukan terpaksa,
yang mana dari semula telah ditetapkan di dalam Kristus Yesus, Anak-Nya yang
tunggal, Anak satu-satunya.
Efesus 1:10
(1:10)
sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus
sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Allah telah menyatakan rahasia kehendak-Nya
kepada kita, yaitu rencana kerelaan yang dari semula yang telah ditetapkan di
dalam Kristus. Apabila sudah genap waktunya, Ia akan mempersatukan segala
sesuatu di dalam pribadi Yesus Kristus, Kepala Gereja, Mempelai Pria Sorga,
termasuk mempersatukan kafir dan Israel, persis seperti apa yang dikatakan oleh
Ibu Naomi kepada Rut, menantunya itu: “ … Dialah salah seorang yang wajib
menebus kita.” Kita, menunjuk kepada; Naomi (Israel) dan Rut (kafir)
sekaligus.
Berbahagialah seorang anak, berbahagialah
anak-anak rohani (sidang jemaat) jikalau memiliki seorang ibu yang mengerti
rencana Allah yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam Kristus Yesus; yang
manakala sesudah mengalami penebusan, lalu tiba (genap) waktunya, maka
Dia akan mempersatukan kafir dan Israel, persis seperti apa yang dikatakan oleh
Ibu Naomi kepada Rut, menantunya.
Jadi, Pengajaran Mempelai dalam Terangnya
Tabernakel berkuasa membawa kita masuk ke dalam pembangunan tubuh Kristus yang
sempurna, berarti masuk dalam kesatuan tubuh Kristus.
Seorang anak rohani atau sidang jemaat akan
mengalami kerugian yang besar jikalau ibu (gembala sidang) tidak mengerti
rencana Allah yang seperti ini. Maka, sedih rasanya melihat manakala di
tengah-tengah perhimpunan ibadah; jika seorang ibu, itulah gembala sidang
(hamba TUHAN) sibuk berbicara berkat-berkat jasmani, sibuk berbicara
perkara-perkara lahiriah, sibuk berbicara soal pengetahuan manusiawi, sibuk
berbicara tentang berkat-berkat di bawah ini, sibuk untuk mengadakan banyak
mujizat (kesembuhan-kesembuhan), tetapi;
-
mengabaikan
salib;
-
mengabaikan
Darah yang berkuasa menebus;
-
mengabaikan
Darah yang mempersatukan.
Saya berharap, anda yang sedang menyaksikan
pemberitaan Firman lewat live streaming: Kiranya Allah mengasihi
saudara. Oleh sebab itu, terimalah firman ini dengan lemah lembut dan rendah
hati. Jangan sibuk dengan perkara lahiriah supaya saudara jangan mengalami
kerugian.
“Ibu”, menunjuk kepada; gembala sidang,
yang tugasnya adalah mengasuh dan merawati.
-
Mengasuh, berarti; memberi didikan (pengajaran firman) yang benar dan murni.
-
Dirawat, berarti; menyembuhkan segala luka-luka batin, baik itu sakit
jasmani maupun sakit rohani.
Dalam 1 Tesalonika 7:2,14, bukan
saja sebagai seorang “ibu”, tetapi sekali waktu Rasul Paulus juga menyatakan
dirinya sebagai “bapak”, yang tugasnya adalah memberi nasihat-nasihat firman.
Jadi, seorang “bapak” tidak sibuk hanya mengadakan mujizat kesembuhan, tidak
sibuk hanya untuk bicara soal perkara lahiriah, tetapi seorang “bapak” harus
dengan segala kerelaan menuangkan waktunya untuk memberi suatu nasihat-nasihat
Firman Allah yang benar dan murni kepada anak-anak rohani, itulah sidang
jemaat, dalam satu penggembalaan di dalam rumah TUHAN.
Tadi kita sudah melihat: “mempersatukan
di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu”, termasuk mempersatukan
kafir dan Israel.
Sekarang, mari kita melihat Efesus 2.
Efesus 2:11
(2:11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu -- sebagai orang-orang bukan
Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka yang
menamakan dirinya "sunat", yaitu sunat lahiriah yang
dikerjakan oleh tangan manusia, --
Dari ayat ini bisa melihat, bahwa; memang,
bangsa Israel (bangsa Yahudi) disebutlah bangsa yang bersunat.
Efesus 2:12
(2:12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk
kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan
yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di
dalam dunia.
Tetapi keadaan dari bangsa kafir, yang
bukan bangsa Israel ialah:
-
Tanpa
Kristus.
-
Tidak
termasuk kewargaan Israel.
-
Tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
-
Tanpa
pengharapan.
-
Tanpa
Allah di dalam dunia.
Sudah pasti, bangsa kafir pada akhirnya
akan berujung pada kebinasaan.
Tetapi, lihatlah pada ayat 13.
Efesus 2:12
(2:13) Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh",
sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
Yang dahulu "jauh", sudah
menjadi "dekat" oleh darah salib Kristus.
-
“Jauh”, jelas ini menunjuk bangsa kafir = orang-orang yang dahulu mati,
yang diwakili oleh Rut, yang adalah bangsa Moab (bangsa kafir).
-
“Dekat”, jelas ini menunjuk bangsa Israel = orang-orang yang hidup, yang
diwakili oleh Naomi.
Jadi, sudah sangat jelas sekali bahwa darah
salib itu menebus dosa manusia, baik bangsa kafir maupun bangsa Israel
sekaligus, persis seperti yang dinyatakan oleh Naomi kepada Rut: “Dialah
salah seorang yang wajib menebus kita”. Kita, itulah Israel dan kafir, yang
“jauh” sudah menjadi “dekat”.
Mari kita lihat PENEBUSAN itu berlaku bagi
bangsa bangsa Israel dan kafir SEKALIGUS.
Yohanes 19:30
(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah
selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu,
berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya
dan menyerahkan nyawa-Nya. Singkatnya: Yesus telah mati di atas kayu salib, dan
Ia telah menanggung dosa manusia di atas kayu salib.
Yohanes 19:31-34
(19:31) Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat
mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu
adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan
meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya
diturunkan. (19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan
kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama
dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan
melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, (19:34)
tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak,
dan segera mengalir keluar darah dan air.
Dengan matinya Yesus di atas kayu salib, Ia
telah menebus dosa dunia, baik bangsa Israel maupun bangsa kafir sekaligus.
Jadi, penebusan itu terjadi dan berlaku bagi bangsa Israel dan kafir sekaligus.
Perhatikan dengan baik: Untuk bangsa Israel
adalah empat luka, tetapi untuk bangsa kafir, cukup dengan satu tusukan di
lambung.
-
“Dengan
empat luka”, (dua luka di tangan dan dua luka di
kaki), itu merupakan penebusan untuk bangsa Israel, bangsa pilihan, milik
kepunyaan Allah sendiri, maka tidak perlu dilahirkan kembali.
-
“Satu
luka di lambung”, itu merupakan penebusan bagi
bangsa kafir. Sebab pada saat lambung-Nya ditombak, segera mengalir keluar darah
dan air sebagai tanda kelahiran baru bagi bangsa kafir. Bangsa kafir
(bukan Yahudi), yang dahulu "jauh", yang dahulu hidup dalam dosa --
di mana upah dosa berujung pada maut --, yang dahulu sudah mati oleh karena
pelanggaran dan dosa-dosanya -- sesuai dengan Efesus 2:1 dan Efesus
2:11-15 --, maka penebusan untuk bangsa kafir adalah satu tusukan di
lambung, segera keluar mengalir darah dan air untuk melahirkan kembali bangsa
kafir.
Jadi, penebusan oleh darah salib sekaligus
berlangsung bagi Israel dan bangsa kafir. Inilah kelimpahan kasih karunia yang
dinyatakan TUHAN kepada kita, bangsa kafir, yang telah ditetapkan-Nya dari
sejak semula; suatu rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, tetapi sekarang
telah dinyatakan kepada bangsa kafir.
Jadi, tanda kelahiran seorang anak adalah darah
dan air ketuban.
“Darah”, menunjuk; pertobatan. Tanda
seseorang bertobat ialah tidak mengulangi dosa yang sama, tidak mengulangi dosa
masa lalu. Sesudah bertobat, barulah ada tanda air.
“Air”, menunjuk; baptisan dalam kematian
dan kebangkitan Kristus.
-
Kuasa
kematian Yesus: mengubur hidup lama.
-
Kuasa
kebangkitan Yesus: hidup dalam hidup yang baru.
Kalau “tanda kelahiran baru” ini kita
kaitkan dengan Pengajaran Tabernakel, maka:
-
Mezbah
Korban Bakaran, menunjuk kepada; pertobatan.
- Kolam
Pembasuhan Tembaga, menunjuk kepada; baptisan dalam kematian dan kebangkitan
Kristus.
Ø Kuasa kematian Kristus adalah mengubur hidup lama.
Kalau hidup lama sudah mati, maka hidup lama itu harus dikubur, supaya jangan
ada aroma bau busuk. Kalau mati, tetapi tidak dikubur, maka orang lain yang
mencium baunya. Kalau melayani tetapi hidup lama tidak dikubur, maka orang lain
akan tersandung nantinya. Melayani dengan kejahatan, melayani dengan kenajisan,
dusta palsu dan lain sebagainya, maka orang lain akan tersandung karena aroma
bau busuk.
Ø Kuasa kebangkitan Kristus adalah hidup dalam
hidup yang baru.
Jadi, sudah sangat jelas, bahwa; darah penebusan
berlaku bagi Israel dan kafir sekaligus Dia kerjakan di atas kayu salib.
-
Empat
luka, yaitu dua di tangan dan dua di kaki, merupakan penebusan bagi bangsa
Israel.
-
Satu
tusukan di lambung, itulah penebusan bagi bangsa kafir.
Sebelum wabah Corona (Covid-19), ada
beberapa di antara kita yang sudah direncanakan untuk masuk dalam baptisan di
bulan Maret atau April 2020 ini, tetapi TUHAN bermaksud lain. Saya sangat
mengerti hal ini, karena sebelum ada tanda air, harus terlebih dahulu diawali
dengan tanda darah. Bertobat dahulu sungguh-sungguh, berarti mengakui segala
kesalahan. Dan orang yang mengaku kesalahan, ia tidak akan pernah mengulangi
kesalahan yang sudah diakuinya. Sesudah itu, segeralah masuk tanda air, itulah
baptisan dalam kematian dan kebangkitan Kristus.
-
Kematian
Kristus; mengubur hidup lama.
-
Kebangkitan
Kristus; hidup dalam hidup yang baru, supaya kita melayani TUHAN dalam hidup
yang baru.
Kalau kematiannya benar, maka
kebangkitannya benar. Tetapi ada kebangkitan palsu, mengapa? Karena kematiannya
palsu, yaitu melayani dalam dosa kejahatan dan dosa kenajisan. Mengapa
demikian? Karena kematiannya palsu, sehingga banyak orang yang akan tersandung.
Singkatnya: Penebusan yang dikerjakan oleh
Yesus Kristus berlangsung sekaligus bagi bangsa Israel dan bangsa kafir.
Yohanes 19:35
(19:35) Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian
ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran,
supaya kamu juga percaya.
“Dan orang yang melihat hal itu sendiri
yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar” Dan orang itu ialah
kepala pasukan. Kepala pasukan, yang mewakili bangsa kafir, ia mengetahui
tentang kesaksian Yesus adalah kesaksian benar.
Kalau kita sudah mengalami kelahiran baru
oleh penebusan darah salib dan oleh baptisan kematian dan kebangkitan Kristus,
maka kita akan tahu bahwa kesaksian Yesus adalah kesaksian yang benar.
Yohanes 19:36
(19:36) Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab
Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."
Tergenapilah kitab para nabi, yaitu: "Tidak
ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Hal ini berbicara tentang
kesatuan tubuh Kristus, sehingga dengan demikian tergenapilah nubuatan dari
para nabi.
Inilah rencana Allah yang telah dinyatakan
kepada kita sebagai rahasia yang telah tersembunyi dari abad ke abad dan dari
keturunan ke keturunan dalam rangka mempersatukan bangsa Israel dan bangsa
kafir. Setelah genap waktunya, Ia mempersatukan dalam Kristus Yesus segala
sesuatu, termasuk kafir dan Israel, segala yang ada di langit dan segala yang
ada di bumi.
Kembali saya tandaskan: Tidak ada
tulang-Nya yang dipatahkan.
Mari kita melihat NUBUATAN NABI MUSA.
Keluaran 12:46
(12:46) Paskah itu harus dimakan dalam satu rumah juga; tidak
boleh kaubawa sedikit pun dari daging itu keluar rumah; satu tulang pun tidak
boleh kamu patahkan.
Daging Paskah itu harus dimakan dalam satu
rumah juga. Jadi, daging Paskah itu tidak boleh dibagi-bagi ke tetangga,
melainkan satu daging harus dimakan dalam satu rumah, dan satu tulang pun tidak
boleh dipatahkan.
Hal yang senada untuk meneguhkan kita
tentang merayakan Paskah, kita akan melihat Bilangan 9:12.
Bilangan 9:12
(9:12) Janganlah mereka meninggalkan
sebagian dari padanya sampai pagi, dan satu tulang pun tidak boleh
dipatahkan mereka. Menurut segala ketetapan Paskah haruslah mereka
merayakannya.
Merayakan Paskah dan ketetapannya, antara
lain:
1. Daging Paskah tidak boleh
ditinggalkan sebagian dari padanya sampai pagi.
2. Satu tulang pun tidak boleh
dipatahkan.
“Satu tulang pun tidak boleh dipatahkan”, arti rohaninya untuk kita sekarang ialah korban Paskah
mempersatukan anggota tubuh Kristus, yakni kafir dan Israel bersatu. Inilah
perayaan Paskah dan ketetapannya. Biarlah kita menjalankan ibadah Paskah dengan
langkah-langkah sesuai dengan ketetapan firman TUHAN.
Efesus 3:8-9
(3:8) Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah
dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang
bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, (3:9)
dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah
berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
Sedikit saya tambahkan: Kepercayaan TUHAN
adalah kemurahan hati TUHAN kepada seorang hamba TUHAN. Kalau seorang pelayan
TUHAN dipercaya untuk melayani TUHAN, itu adalah kemurahan … Efesus 3:7.
Rasul Paulus memberitakan kepada
orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga. Dan hal yang
sama, yaitu kekayaan Kristus yang tidak terduga itu dinyatakan kepada kita
masing-masing. Itulah rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah
yang menciptakan segala sesuatu dan mempersatukan Israel dan kafir; inilah
kekayaan Kristus yang tidak terduga, yang dinyatakan kepada bangsa kafir.
Siapa kita ini, kalau akhirnya kita menjadi
bagian dari anggota-anggota tubuh Kristus, dianggap menjadi Israel rohani?
Dahulu hidup jauh dari Allah;
-
Tanpa
Kristus.
-
Tidak
termasuk kewargaan Israel.
-
Tidak
mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan.
-
Tanpa
pengharapan.
-
Tanpa
Allah di dalam dunia.
Hal itu menunjukkan bahwa sesungguhnya kita
adalah bangsa kafir, bukan bangsa Israel.
Tetapi sekarang, Rasul Paulus memberitakan
kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga, yaitu
rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah yang menciptakan segala
sesuatu, yang mempersatukan segala sesuatu, yaitu Israel dan kafir bersatu.
Inilah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, kekayaan Kristus yang tidak
terduga dinyatakan kepada kita, sehingga nubuatan firman para nabi tergenapi
saat ini bagi kita semua, bangsa kafir.
Kita patut bersyukur kepada TUHAN, sebab
dahulu;
-
kita tidak
mengerti apa-apa,
-
kita
datang dengan kosong,
-
kita tidak
mempunyai pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
-
kita tidak
mengerti tentang penebusan oleh darah salib.
Tetapi sekarang;
-
kita
memperoleh pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
-
hati kita
telah diterangi,
-
dan kita
juga sekaligus mengalami penebusan oleh darah salib Kristus,
tentu itu adalah kekayaan Kristus yang tak
terduga, inilah rahasia Allah yang berabad-abad tersembunyi.
Tetapi setelah genap waktunya, Ia
mempersatukan kafir dan Israel menjadi satu tubuh, itulah yang disebut tubuh
Kristus, tubuh yang sempurna, tubuh Mempelai. Inilah sasaran akhir dari ibadah
pelayanan kita di atas muka bumi. Biarlah kiranya hal ini dipahami dengan baik.
Roma 16:25-26
(16:25) Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang
kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan
rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya, (16:26) tetapi
yang sekarang telah dinyatakan dan yang menurut perintah Allah yang
abadi, telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala
bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman --
Rahasia yang didiamkan berabad-abad
lamanya, sekarang telah dinyatakan, telah diberitakan oleh kitab para nabi
kepada bangsa kafir. Pendeknya, nubuatan para nabi tergenapi.
Tujuan rahasia yang tersembunyi
berabad-abad dinyatakan kepada bangsa kafir ialah untuk membimbing bangsa
kafir kepada ketaatan iman.
Roma 1:5
(1:5) Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan
jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat
kepada nama-Nya.
Lewat kematian dan kebangkitan Yesus
Kristus, Paulus menerima jabatan rasul dan jabatan yang lain untuk menuntun
semua bangsa, termasuk Israel dan dan kafir, dengan tujuan; supaya mereka
percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus. Berarti, tidak taat
kepada nama tuhan-tuhan lain, Yesus yang lain, roh yang lain, juga Injil yang
lain, tetapi kita hanya percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus.
Apa ciri dari pemberitaan Yesus yang lain,
roh yang lain, Injil yang lain? Yaitu bebas dari pengajaran salib, karena sibuk
dengan dongeng-dongeng nenek tua, cerita isapan jempol, sibuk dengan mengadakan
mujizat-mujizat kesembuhan. Tetapi Rasul Paulus menuntun semua bangsa,
tujuannya supaya percaya dan taat kepada nama Tuhan Yesus Kristus, tidak taat
kepada yang lain-lain.
Rasul Paulus betul-betul hamba TUHAN yang
dapat dipercaya, dan hal itu dapat kita buktikan dalam Roma 15:18.
Roma 15:18
(15:18) Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang
lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus olehku,
yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, oleh perkataan
dan perbuatan,
Rasul Paulus tidak berani memberitakan
sesuatu yang lain:
-
Tidak
berani memberitakan Yesus yang lain.
-
Tidak
berani memberitakan Injil yang lain.
-
Tidak
berani memberitakan roh yang lain.
Ciri dari tiga hal di atas ialah bebas dari
Pengajaran Salib, bebas dari kehendak Allah, karena sibuk dengan dongeng, takhayul,
perkara lahiriah, pengetahuan, sibuk dengan berkat-berkat lahiriah, mujizat
kesembuhan.
“Aku tidak akan berani berkata-kata
tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus …”
Jadi, Rasul Paulus itu sibuk mengerjakan apa yang dikerjakan oleh Kristus,
yaitu dia sibuk menyangkal diri dan memikul salib.
-
Dia tidak
sibuk bercerita tentang Yesus lain, roh lain, injil lain,
-
Dia tidak
sibuk bercerita tentang berkat-berkat lahiriah, termasuk mujizat kesembuhan.
Rasul Paulus adalah seorang hamba TUHAN
yang takut TUHAN. Tetapi kalau hamba TUHAN;
-
sibuk
dengan Yesus lain, roh lain, injil lain,
-
sibuk
dengan berbicara berkat,
-
sibuk
dengan mujizat kesembuhan,
tetapi mengabaikan kehendak Allah, maka dia
bukanlah hamba Allah.
Tujuan Rasul Paulus sibuk mengerjakan apa
yang dikerjakan oleh Kristus ialah untuk memimpin bangsa-bangsa kepada
ketaatan, sehingga ketaatan itu nampak dalam perkataan dan perbuatan.
Ketaatan itu harus nampak dalam perkataan
maupun perbuatan, sebab semua perkataan yang keluar dari mulut,
semua itu berasal dari batin (hati). Oleh sebab itu, biarlah kita taat lahir
batin di hadapan Allah, bukan di hadapan manusia. Jadi, bukan hanya tampak taat
di bagian luarnya, seperti jemaat Efesus yang terlihat luar biasa, istimewa,
baik, rajin, tetapi dalam batin (hati) tidak ada ketaatan, itu tidaklah benar.
Ayo, bangkitlah sekarang juga, dan biarlah
ketaatan itu nampak dalam perkataan dan juga nampak dalam perbuatan. Biarlah
kita memperhatikan firman ini dengan sungguh-sungguh.
Roma 15:21
(15:21) tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum
pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka,
yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya."
-
Mereka,
yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akhirnya melihat Dia.
-
Mereka,
yang tidak pernah mendengarnya, akhirnya akan mengertinya.
Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata,
apa yang tidak didengar oleh telinga, apa yang tidak pernah timbul di dalam
hati, itu yang dinyatakan oleh TUHAN Yesus Kristus, Dia ajaib. Itulah rahasia
Allah yang tersembunyi dari abad ke abad di dalam Kristus Yesus telah
dinyatakan.
-
Dahulu
tidak dilihat, sekarang sudah melihat.
-
Dahulu
tidak didengar, sekarang sudah didengar.
Sudah melihat dan mendengar, berarti sudah
menyaksikan kemuliaan Allah. Yesus ajaib, Dia menyatakan keajaiban-Nya.
Mujizat pertama dan mujizat kedua terjadi
di Kana.
-
Mujizat
pertama, itulah air berubah menjadi anggur, berarti ada keubahan. Setelah enam
tempayan, itulah kehidupan manusia daging, diisi oleh air firman TUHAN, maka
akan berproses sehingga terjadi sudah keubahan menjadi manusia rohani. Jadi,
mujizat pertama, itulah keubahan hidup; manusia nafsani menjadi manusia rohani.
-
Sedangkan
mujizat kedua ialah kesembuhan dari anak yang hampir mati.
Jadi, yang terutama adalah mujizat pertama,
itulah keubahan dalam hidup.
Hidup kita dengan TUHAN, kaitannya adalah
hubungan nikah, maka dalam hubungan nikah, dalam hubungan antara tubuh dengan
Kepala harus ada keubahan terus menerus, dari sehari ke sehari terus mengalami
pembaharuan. Sekalipun manusia lahiriah merosot, namun tidak tawar hati, sebab
manusia batiniah terus menerus dibaharui dari sehari ke sehari, sehingga dengan
demikian, keajaiban yang terdapat di dalam Kristus Yesus boleh kita alami dalam
hidup, dalam pelayanan, dalam nikah, semua yang terjadi adalah mujizat pertama,
mujizat pertama dan mujizat pertama, bukan mujizat kedua, sebab mujizat kedua
hanyalah soal kesembuhan saja. Biarlah dalam hidup kita terjadi keubahan,
pembaharuan demi pembaharuan, sampai puncaknya segambar serupa dengan Allah.
Jadi, apa yang tidak pernah didengar
telinga, apa yang tidak timbul di dalam hati, apa yang tidak kita pikirkan,
semuanya TUHAN nyatakan. Siapa yang pernah berpikir, bahwa pada akhirnya kita
sedang mengalami proses yang menuju pada keubahan dan mengarah pada
kesempurnaan, siapa yang bisa menyangka dahulu? Kita ini datang dari latar
belakang yang terpuruk; seorang yang jahat, seorang yang najis, seorang yang
ada dalam dunia kelam, tetapi kita;
-
Ditarik
dan sekarang berada di atas gunung Sion.
-
Ditarik
dan sekarang berada dalam kerajaan terang.
-
Ditarik
dan sekarang berada di hadapan takhta Allah.
Tujuannya; supaya kita, Israel dan kafir,
boleh mengalami penebusan sekaligus di atas kayu salib. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment