KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, December 18, 2024

IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 15 DESEMBER 2024

 


IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 14 DESEMBER 2024

STUDY YUSUF

 Subtema: MENYELESAIKAN PEKERJAAN ALLAH

 Shalom.

Selamat malam, salam sejahtera dan bahagia di dalam kita menikmati sabda Allah. Saya tidak lupa mengucap syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan TUHAN kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Kaum Muda Remaja malam ini. Biarlah kiranya Firman Allah sebagai pribadi Tuhan Yesus Kristus menjangkau kehidupan kita semua pribadi lepas pribadi dan kita semua dibentuk oleh TUHAN dan nanti kita akan mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar. Dan saya berharap karunia jabatan juga semakin dipertajam oleh TUHAN, sehingga setiap kali kita membawa korban dan persembahan semua itu dipersembahkan di atas mezbah untuk menyenangkan hati Tuhan.

 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan yang turut bergabung dengan penggembalaan GPT “Betania” Serang Cilegon, Banten, Indonesia lewat Online atau live streaming, video internet, baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari sorga turun diantara kita memenuhi kehidupan kita, memberi satu damai sejahtera dan sukacita (bahagia) saat mendengar Firman Tuhan.

 

Secepatnya kita sambut Firman penggembalaan untuk Ibadah Kaum Muda Remaja dari Study Yusuf.

Kejadian 43:16

(43:16) Ketika Yusuf melihat Benyamin bersama-sama dengan mereka, berkatalah ia kepada kepala rumahnya: "Bawalah orang-orang ini ke dalam rumah, sembelihlah seekor hewan dan siapkanlah itu, sebab orang-orang ini akan makan bersama-sama dengan aku pada tengah hari ini."

 

Intinya, saudara-saudara Yusuf telah tiba di Mesir. Kemudian, Yusuf melihat Benyamin ada diantara saudara-saudaranya.

Perlu untuk diketahui:

-       Dalam kunjungan yang pertama, saudara-saudara Yusuf tidak membawa Benyamin ke Mesir = Persekutuan yang belum sempurna (belum lengkap).

-       Dalam kunjungan yang kedua, saudara-saudara Yusuf membawa Benyamin ke Mesir = Persekutuan yang lengkap (sempurna) sebab kedua belas anak-anak Yakub sudah berada di Mesir.

 

Bukti adanya persekutuan yang lengkap: Yusuf mengadakan jamuan makan bersama-sama dengan saudara-saudaranya di dalam rumahnya sendiri.

Malam ini juga kita ada dalam persekutuan lewat Ibadah Kaum Muda Remaja, kita dijamu dan kita menikmati Firman Allah yang disampaikan di tengah-tengah ibadah malam ini saudara.

 

Kemudian, jamuan itu diadakan pada tengah hari. Tengah hari = tepat pada pukul 12 siang.

Mengapa? Sebab 1 hari terhitung dari pukul 6 pagi sampai pukul 6 sore, itu namanya 1 hari.

Jadi 1 hari 1 malam = 24 jam, tetapi kalau 1 hari disebutlah 12 jam.

 

Matius 7:12

(7:12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

 

Inti dari hukum Taurat (kitab para nabi) bersifat lahiriah.

Berbuat baik karena orang lain sudah terlebih dahulu berbuat baik, itu namanya perbuatan baik secara lahiriah, bukan perbuatan baik secara rohani.

 

Sekarang kita akan melihat jamuan makan pada tengah hari secara rohani.

Yohanes 4:1-42 berbicara tentang “percakapan antara Yesus dengan Perempuan Samaria.” Ini merupakan perikopnya.

 

Namun kita hanya membaca,

Yohanes 4:6

(4:6) Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

 

Di sini kita melihat ada percakapan antara Yesus dan perempuan Samaria.

Lokasi percakapan Yesus dengan perempuan Samaria: di pinggir sumur Yakub.

Waktu percakapan: pukul 12 siang = tengah hari.

 

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Yesus memberitahukan makanan rohani kepada murid-murid.

Pendeknya, jamuan pada tengah hari harus kita nikmati dan kita harus senantiasa berada di tengah-tengah jamuan tengah hari.


Alasannya: pada puncak gelap malam tidak ada lagi jamuan.

Saudara, puncak gelap malam disebut juga puncak pencobaan. Sedangkan puncak gelap malam (puncak pencobaan) terjadi pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia.

 

Sebelum kita menikmati jamuan tengah hari, kita lihat dulu alasan mengapa kita harus menikmati dan selalu berada di tengah-tengah jamuan pada tengah hari di dalam.

Daniel 12:11

(12:11) Sejak dihentikan korban sehari-hari dan ditegakkan dewa-dewa kekejian yang membinasakan itu ada seribu dua ratus dan sembilan puluh hari.

 

Antikris menghentikan korban sehari-hari yang disebut juga jamuan tengah hari.

 

Daniel 9:27A

(9:27A) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa.

 

Antikris menjadi raja dan memerintah atas seantero dunia selama 7 tahun.

Pada saat antikris menjadi raja, terjadi satu aniaya/siksaan yang besar sehingga tanggungan manusia menjadi berat. Maka hari itu disebutlah puncak pencobaan/puncak gelap malam. Karena aniaya itu manusia menjalankan hidup yang begitu berat. Maka tepatlah pada saat antikris menjadi raja disebutlah itu puncak gelap malam atau puncak pencobaan.

 

Daniel 9:27B

(9:27B) Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."

 

Pada pertengahan 7 masa (tahun) = 3,5 tahun yang kedua; antikris akan menghentikan korban sehari-hari (jamuan tengah hari) -> korban sembelihan dan korban santapan.

 

Saudara, selagi hari masih siang biarlah kita senantiasa berada di tengah-tengah jamuan tengah hari itu untuk menikmati korban santapan dan korban sembelihan;

-          Korban santapan: Pengajaran Firman Allah yang benar di dalam Firman pengajaran yang rahasianya dibukakan.

-          Korban sembelihan: Ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan korban Kristus berarti melayani disertai dengan korban.

Inilah jamuan tengah hari, yang pada akhirnya dihentikan pada saat puncak gelap malam / puncak pencobaan.

 

Untuk melihat jamuan tengah hari kita akan membaca di dalam.

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Makanan rohani atau jamuan pada tengah hari:

1.       Melakukan kehendak Allah.

2.       Menyelesaikan pekerjaan Allah.

 

Saudara, tentang melakukan kehendak Allah telah diterangkan beberapa minggu yang lalu, tepatnya sebelum kita mengadakan kebaktian PPT Natal tanggal 03-04 Desember 2024, hari selasa dan Rabu. Malam ini marilah kita mengikuti penjelasan tentang jamuan tengah hari;

YANG KEDUA: MENYELESAIKAN PEKERJAAN ALLAH.

 

Kita ada di tengah-tengah jamuan tengah hari kemudian imam-imam mengambil bagian di dalamnya, melayani Tuhan, melayani pekerjaan TUHAN sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus, sesuai dengan talenta-talenta yang dipercayakan oleh TUHAN. Dan semua pekerjaan yang ada di tengah ibadah pelayanan harus kita kerjakan sampai selesai.

 

Yohanes 8:39-42

(8:39) Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. (8:40) Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. (8:41) Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri." Jawab mereka: "Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah." (8:42) Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

 

Dari pembacaan ini, kita dapat melihat; pekerjaan yang dikerjakan oleh dua pihak:

Pihak pertama: IBLIS/SETAN.

Pekerjaannya: membunuh dan membinasakan Bait Allah sejati, yaitu; pribadi Yesus Kristus. YESUS Kristus adalah Tabernakel sejati/Bait Suci Sejati.

 

Ayat referensi:

Ayub 1:8-10

(1:8) Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan." (1:9) Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? (1:10) Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

 

Jadi dari sini kita melihat bahwa Iblis datang hanya untuk mencuri, merampas, membunuh, dan membinasakan.

Dalam hal ini Iblis berusaha untuk mencuri, berusaha untuk merampas kekayaan Ayub, bahkan menghendaki kematian Ayub.

Inilah pekerjaan setan, tidak lebih, tidak kurang.

 

Kalau di dalam kitab Ayub, Iblis hanya berusaha untuk mencuri, merampas, bahkan menghendaki kematian Ayub, tetapi nanti puncaknya ada di dalam Kitab Wahyu.

 

Wahyu 13:6

(13:6) Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

 

Kalau tadi dalam Kitab Ayub, Iblis hanya menghendaki kematian Ayub, tetapi di kitab Wahyu puncak pekerjaan Setan adalah menghendaki menghujat Allah, menghujat nama-Nya, bahkan menghujat kemah kediaman-Nya. Berarti jelas sekali Iblis setan bukan hanya merampas, bukan hanya mencuri, tetapi Iblis datang untuk membunuh dan membinasakan, dalam hal ini berusaha membunuh kemah sejati (pribadi Yesus Kristus).

 

Jadi saudara, dari sini kita bisa melihat bahwa kita ini mutlak harus berada pada jamuan tengah hari sebelum gelap malam tiba dan senantiasa berada di tengah-tengah jamuan itu, jangan merasa terpaksa untuk datang di tengah jamuan pada tengah hari itu.

Jangan terpaksa berada di tengah ibadah pelayanan untuk menikmati jamuan tengah hari sebab pada saat gelap malam tiba tidak ada jamuan untuk memperoleh kekuatan, tidak ada lagi kesempatan untuk memperbaiki kelakuan, tidak akan ada lagi kesempatan untuk bertobat.

 

Jadi jangan pernah tepaksa untuk mendengar Firman dan mencatat Firman Tuhan di dalam buku masing-masing. Karena kalau kita mencatat Khotbah dalam buku (catatan) masing-masing, nanti Roh kudus akan bekerja memeteraikan Firman itu di dalam loh daging, ditukik di hati kita semua (Amsal 7:1-3), nanti puncaknya nama kita tertulis di dalam Kitab Kehidupan Anak Domba (Wahyu 13:8).

 

Sama dengan di dalam Kitab Ayub, Iblis hanya menghendaki untuk merampas, mencuri, dan membunuh manusia (Ayub 1:8-10), tetapi puncaknya pada Kitab Wahyu, bukan hanya berusaha membunuh manusia, tetapi hendak membunuh Kemah Sejati (Wahyu 13:6).

 

Jadi intisarinya ada di dalam.

Yohanes 10:10

(10:10) Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Pencuri datang untuk membunuh dan membinasakan manusia, itu pihak dari Iblis Setan.

Jadi Iblis Setan bukan hanya berusaha untuk membunuh dan membinasakan, tetapi Dia adalah pencuri dan perampas.

Kaum Muda Remaja jangan berani mencuri milik Tuhan apalagi merampas hak (milik) orang lain, itu pekerjaan Setan, jangan ikuti (turuti) pekerjaan setan.

 

Dari pembacaan ini, kita dapat melihat; pekerjaan yang dikerjakan oleh dua pihak:

Pihak Kedua: TUHAN YESUS KRISTUS.

Yesus datang ke dunia ini untuk mengerjakan pekerjaan Allah sampai dengan selesai.

 

Yohanes 4:34

(4:34) Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.

 

Yesus datang ke dunia ini supaya;

-       Manusia mempunyai hidup.

-       Mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Jadi imam-imam melayani jangan tanggung, kalau melayani Tuhan sampai mati di situ. Jangan lagi pulang kampung seperti Orpa, kembali lagi kepada kenajisan percabulan, kembali lagi kepada penyembahan berhala (Rut 1:15).

Kita harus ikut contoh yang baik seperti Rut. Rut berkata kepada Naomi;

-          Ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi. Di mana engkau bermalam di situ jugalah aku bermalam.

-          Bangsamulah bangsa ku, Allahmulah Allah ku.

Berarti melayani Tuhan dan pekerjaan Tuhan. Sampai kapan? Sampai pada pengikutan yang ketiga. Apa pengikutan yang ketiga?

-          Di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan.

Sampai mati, sampai selesai. Jangan tanggung-tanggung kalau mengikuti Tuhan. Seperti pribadi Rut mengikuti Ibu Naomi, jangan kita seperti Orpa akhirnya pulang kampung ke Moab, akhirnya kembali kepada penyembahan berhala dan dosa kenajisan percabulan.

 

Yesus datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Allah dan mengerjakan pekerjaan Allah sampai selesai.

Kita bisa baca itu di dalam.

Matius 20:28

(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."

 

Yesus datang ke dunia untuk mengerjakan pekerjaan Allah yaitu;

1.       Melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan dari Roh Kudus serta sesuai dengan talenta yang diberikan oleh TUHAN.

2.       Memberikan nyawa sebagai tebusan dan pendamaian atas dosa dunia.


Pertanyaannya: Apakah pekerjaan ini dikerjakan sampai selesai? Sebab kalau kita lihat pada ayat di atas tidak ada kata selesai walaupun memang Yesus datang ke dunia untuk mengerjakan pekerjaan Allah, terkhusus untuk mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia. Tetapi di ayat ini, kita tidak menemukan kata selesai.

 

Jadi, apakah Yesus mengerjakan pekerjaan ini sampai selesai?

Jawabnya ada pada Injil Yohanes 19. Tetapi sebelum kita membaca ayat itu,

Perlu untuk diketahui: Yohanes pasal 18-19, menceritakan jam-jam dimana Yesus harus mengerjakan pekerjaan Allah.

Oleh sebab itu, jam-jam pekerjaan Allah jangan digunakan untuk yang lain, jam-jam untuk bekerja kepada TUHAN jangan dialih fungsikan, jangan disalah gunakan, tetapi jam-jam itu biar kita kerjakan dengan baik. Dengan lain kata jangan berfoya-foya pada siang hari atau jangan memboroskan harta rohani.

Imam-imam, pelayan Tuhan, harus melayani Tuhan sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus. Menunda-nunda pekerjaan Tuhan pada jam-jam pekerjaan Tuhan pada siang hari = memborosan harta rohani = berfoya-foya pada siang hari.

 

Jangan suka main handphone lagi pada jam-jam pekerjaan Tuhan. Di rumah juga ada jam-jam penyembahan, manfaatkan dengan baik, dimana saja hal yang baik kita kerjakan, itu jam-jam pekerjaan Allah, jam-jam itu jangan dirusak karena dialih fungsikan dengan yang lain.

 

Yohanes 19:28-29

(19:28) Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia -- supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci --: "Aku haus!" (19:29) Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

 

Yesus telah mengerjakan pekerjaan Allah. Diujung jam-jam pekerjaan itu, Yesus harus meminum anggur asam bercampur empedu.

Di sini memang tidak ada penyebutan empedu, tetapi di ayat lain ada penyebutan kata empedu (Matius 27:34).

-     Anggur asam -> dosa kelaliman dan keonaran.

Yesaya 5:7

      (5:7) Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

     

      Aggur asam adalah dosa kelaliman (zholim/kejahatan) dan keonaran (selalu berbuat onar). Rumah dalam suasana tentram, tetapi selalu membuat suatu percikan-percikan sehingga terjadi keonaran-keonaran. Entah dari sisi apa saja, dia selalu membuat percikan untuk membuat keadaan menjadi onar.

 

      Jadi dimanapun kita berada, di tempat pekerjaan, di rumah, jangan membuat percikan supaya jangan terjadi keonaran. Kalau ada satu kesalahan, ditutupi saja, kalau kesalahan itu besar, diperkecil, kalau kesalahan itu kecil, ditutupi saja. Jangan menimbulkan percikan, karena percikan yang datang dari dirimu akan membuat keonaran pada seisi rumah mu, pada seisi tempat dimana engkau berada.

      Inilah anggur asam telah diminum oleh Tuhan Yesus. Hebat ya Tuhan kita.

Bagaimana ketika kita ada pada jam-jam pekerjaan, kemudian ada percikan bikin onar, bagaimana? apakah membawa damai?

 

-     Empedu -> rasa pahit saat Yesus menanggung dosa manusia.

      Ketika menanggung kesalahan-kesalahan, tidak dipungkiri rasanya pahit, bukan saja, ketika menanggung dosa orang lain (sesama), menanggung dosa sendiri saja, rasanya pahit. Tetapi ada satu keikhlasan yang terdapat di dalam diri Yesus untuk meminum anggur asam bercampur empedu.

 

Di tengah ibadah pelayanan pasti ada rasa pahit, melayani Tuhan pasti ada dalam susah (rasa pahit), juga rasa berat pasti ada. Tetapi itu semestinya, kita tanggung, imam-imam tanggung, jemaat tanggung, kita semua menanggung rasa pahit itu.

      Jadi kalau datang beribadah tanpa rasa pahit semua orang bisa apalagi kalau pemberitaan Firman disertai guyon, semua orang paling suka, yang tidak kenal Tuhan Yesus saja berkata; “Amin, saya suka sekali pendeta itu, sekalipun saya penganut ajaran lain.”

 

Sekarang ada hal yang harus kita pelajari. Setelah saya menemukan ini, saya senang sekali, semoga juga saudara merasa senang. 

Dimana letak kesenangan yang saya maksud?

Pada waktu Yesus menderita sengsara di atas kayu salib, ternyata Yesus dua kali ditawari untuk minum anggur asam.

 

-       Tawaran pertama; ditolak oleh Yesus Kristus.

(Ayat referensi: Matius 27:34, Markus 15:23)

 

Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya (Matius 27:34)

 

Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya (Markus 15:23)

 

-          Tawaran kedua; Yesus terima.

(Ayat referensi:  Matius 27:48, Markus 15:36, Yohanes 19:29)

 

Dan segeralah datang seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. (Matius 27:48)

 

Maka datanglah seorang dengan bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata: "Baiklah kita tunggu dan melihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia." (Markus 15:36)

 

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. (Yohanes 19:29)

 

 

Di sini kita melihat, Yesus meminum anggur asam bercampur empedu.

Saudara, penolakan Yesus pada tawaran pertama, bukan karena jenis anggurnya berbeda, karena jelas anggurnya asam ditambah lagi rasa pahit. Rasa pahit itu timbul dari empedu dan getah mur.

 

Kalau kita teliti kembali

-          Pada injil Matius 27:34 dan Markus 15:23, ketika Yesus diberi minum anggur asam bercampur empedu dan getah Mur, Yesus menolak meminumnya. Tetapi kalau kita bandingkan dengan

-          Injil Matius 27:48, Markus 15:36, dan Yohanes 19:29, ketika Yesus diberi minum anggur asam bercampur empedu dan getah Mur, Yesus mau meminumnya.

 

Jadi jelas dari 3 ayat referensi ini, kita melihat pada tawaran yang kedua akhirnya Yesus meminum anggur asam bercampur empedu yang pahit atau getah mur yang pahit karena di situ kita temukan ada dua perkara;

1.       Bunga karang.

2.       Sebatang hisop.

 

Semenatara pada penawaran pertama, pada injil Matius 27:34 dan Markus 15:23, di situ kita tidak menemukan kata “bunga karang” dan “hisop.” Jadi itulah yang menjadi perbedaannya.

Setelah saya teliti dan selidiki, saya senang sekali menelitinya dan kita juga senang sekali setelah memahaminya bukan?

 

-          Bunga karang berfungsi untuk menghisap anggur asam sebanyak-banyaknya.

-          Hisop digunakan untuk menyerap darah sesudah diserap selajutnya disapukan kepada benda yang ditujukan oleh Allah supaya benda yang hina bisa menjadi mulia (perantara) … Keluaran 12:22.

Pendeknya, hisop adalah perantara.

 

Keluaran 12:22

(12:22) Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu rumahnya sampai pagi.

 

Hisop dicelupkan dalam darah kemudian darah itu disapukan kepada;

-          Ambang atas à tubuh

-          Kedua tiang pintu à jiwa dan roh

Dengan demikian ada tanda darah pada tubuh, jiwa, dan roh.

Jadi kalau ada tanda darah pada tubuh, jiwa, dan roh manusia, lepas dari tulah pemusnah, ada kebebasan, lepas dari kebinasaan/kematian anak sulung.

 

Jadi di sini kita bisa melihat, hisop dicelupkan dalam darah kemudian disapukan kepada ambang atas dan kedua tiang pintu menunjukkan bahwa hisop ini adalah perantara (pengantara). Dan kita tahu Yesus adalah perantara, Yesus adalah hisop sejati, Dialah yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia. Kalau tidak ada hisop manusia tidak akan pernah berdamai dengan Allah.

 

Jadi dalam hal ini Yesus adalah hisop sejati, Dia telah menumpahkan darah-Nya sebanyak-banyak di atas kayu salib, Dialah yang menjadi perantara antara Allah dan manusia.

 

Jadi saudara, kalau hanya sekedar minum anggur asam, tidak ada artinya. Namun setelah kita melihat penawaran yang kedua, dia mau meminum anggur asam bercampur empedu (pahit) karena di situ kita melihat ada dua benda yang begitu mulia dari Allah.

1.       Bunga karang.

2.       Hisop.

Kedua-duanya sebetulnya memiliki fungsi yang sama yaitu;

-       Menyerap darah sebanyak-banyak, kemudian

-       Menjadi perantara antara Allah dengan benda yang tidak mulia (manusia berdosa).

        Kalau darah salib tidak disapukan pada tubuh, jiwa, dan roh manusia berdosa, maka manusia berdosa tetap manusia berdosa, tetap benda yang hina tidak ada harganya, benda yang hina tidak layak masuk dalam Kerajaan Sorga, untuk apa benda hina masuk dalam kemuliaan, tidak ada gunanya dan tidak layak.

 

Jadi saudara, dari sini kita melihat betapa mulianya pekerjaan Allah yang dikerjakan oleh Yesus Anak Allah sendiri.

Jadilah hisop-hisop di bumi karena kita mengikuti teladan Yesus Kristus, Dialah bunga karang sejati, Dialah hisop sejati.

Apa artinya minum anggur tanpa bunga karang dicelupkan, tanpa hisop. Apa artinya kita minum anggur kalau kita tidak menjadi perantara (pendamaian) atas dosa sesama kita? Apa arti hidup ini? Sama saja dengan seseorang yang berada pada jamuan, minum anggur, tetapi tidak ada hisop, minum anggur tanpa bunga karang, apa artinya hidup semacam itu, itu hanya menggemukkan diri, itu hanya kesenangan daging. Tetapi Yesus melakukan itu dengan ketulusan di hati.

 

Apa artinya hidup mu tanpa engkau jadikan hidup mu menjadi bunga karang, apa arti hidup mu kalau engkau bukan hisop hai imam? Kalau engkau hanya datang di tengah ibadah sekedar melayani, tetapi tidak menjadi pendamaian, sama saja dengan, engkau datang pada jamuan raja mulia di dunia ini, sekedar minum anggur, tetapi hanya untuk menggemukkan daging mu. Menyedihkan sekali imam seperti ini.

Jadilah bunga karang saudara, ikutilah teladan hisop sejati yang sudah ditinggalkan Yesus Kristus.

 

Jadi tawaran untuk minum anggur asam itu ada dua kali;

-          Tawaran pertama ditolak karena hanya sekedar minum anggur tanpa bunga karang atau tanpa hisop. Tidak ada arti hidup melayani seperti itu, itu hanya menggemukkan daging.

-          Tetapi begitu tawaran yang kedua, barulah Yesus minum anggur asam bercampur empedu.

Dia tampil sebagai bunga karang dan tampil sebagai hisop, akhirnya penderitaan itu lengkap (sempurna), pelayanan (pekerjaan Allah) juga sempurna kalau ada bunga karang dan hisop.

 

Perikop: “Pelayanan untuk pendamaian.”

2 Korintus 5:18

(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

 

Sebagai perantara, Yesus Kristus telah memperdamaikan kita dengan Allah. Bahkan memperdamaikan dosa dunia dengan Allah.

Demikian juga dengan seorang utusan, harus menjadi seorang perantara untuk memperdamaikan dosa sesama. Itulah hisop.

 

2 Korintus 5:19

(5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

 

Pendeknya, oleh darah salib kita telah ditebus dan diperdamaikan kepada Allah.

Jadi di sini kita melihat Yesus adalah hisop sejati (perantara sejati). Sebab Yesus adalah Imam Besar Agung yang telah mengerjakan pekerjaan penebusan dan pendamaian atas dunia ini.


Ayat referensi:

Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,  yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan. (1 Timotius 2:5-6)

 

 

1 Yohanes 2:1-2

(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

 

Jadi Yesus Kristus, Dia adalah Imam Besar Agung, buktinya; Dia adalah perantara antara manusia dengan Allah untuk memperdamaikan dosa kita bahkan dosa dunia kepada Allah.

Apa jadinya manusia berdosa kalau tidak ada pengantara? Kalau Yesus tidak tampil sebagai Imam Besar Agung untuk mengerjakan pekerjaan Allah secara khusus penebusan dan pendamaian dosa.

 

Jadi perhatikan sekali lagi, imam-imam, anak-anak Tuhan, kalau kita hanya datang beribadah kemudian pelayan hanya sekedar melayani, tetapi tidak menjadi bunga karang, tidak menjadi hisop, maka sama seperti undangan raja, mengikuti jamuan di istana raja untuk minum anggur hanya untuk menggemukkan daging.

 

Jadi kalau anak Tuhan apalagi pelayan TUHAN suka menggerutu (ngomel) mempersalahkan pekerjaan-pekerjaan TUHAN, ini namya tidak mengerti soal bunga karang dan hisop, ini pelayan yang tidak tahu diri, tidak penting sebetulnya hidupnya untuk melayani TUHAN. Kita menjadi berarti, kita menjadi penting bukan karena sekedar pelayan, tetapi karena kita tahu arti bunga karang, kita tahu arti hisop yang sesungguhnya.

Barulah nanti Yesus menerima tawaran yang kedua, minum anggur asam bercampur empedu karena ada bunga karang dan hisop.

Jadilah bunga karang, jadilah hisop.

 

Yohanes 19:28-29 merupakan jam-jam di penghujung pekerjaan Yesus. Tetapi belum dikatakan selesai,

Apakah pekerjaan Allah yang dilakukan oleh Yesus dalam hal penebusan dan pendamian sudah selesai?

Maka kita lihat ayat selanjutnya.

 

Yohanes 19:30

(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Pada ayat ini Yesus berkata; “Sudah selesai.” Artinya pekerjaan Allah yang dikerjakan oleh Yesus Anak Allah, terkhusus soal penebusan dan pendamaian sudah selesai Yesus kerjakan.

Hosana bagi sang raja, diberkatilah Dia yang datang dalam nama TUHAN. Terpujilah nama Tuhan, Dia telah mengerjakan pekerjaan Allah sampai dengan selesai.

Ini kemurahan bagi kita semua. Kalau Yesus bekerja, Dia akan mengerjakan pekerjaan itu sampai selesai. Kita juga harus seperti itu, pekerjaan kecil yang dipercayakan oleh Tuhan, sekalipun nampak sederhana, kerjakan sampai dengan selesai (tuntas), jangan dianggap enteng. Atau pekerjaan yang besar (banyak) yang dipercayakan oleh Tuhan kepada seorang imam, kerjakan sampai selesai. Jangan setengah-setengah, apalagi berhenti di tengah jalan, itu kemurahan bagi kita semua.

 

Ibrani 1:3-4

(1:3) Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, (1:4) jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.

 

TUHAN meninggalkan dunia ini, bukan dalam keadaan tidak menentu. Tetapi TUHAN meninggalkan dunia ini setelah Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya. Jadi Dia adalah Imam Besar yang bertanggung jawab.

Jadi imam-imam juga harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan Tuhan, sederhana (kecil) atau besar yang dipercayakan oleh Tuhan jangan asal dikerjakan begitu saja. Pernah juga pada tahun lalu seorang bendahara mempercayakan tugasnya kepada yang lain akhirnya berantakan. Baik juga imam lain, baik juga pemain musik, pemimpin pujian, kita harus bertanggung jawab supaya pekerjaan itu tidak berantakan.

 

Bukti pekerjaan ALLAH selesai.

Yohanes 19:32-33

(19:32) Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; (19:33) tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,

 

 

Bukti pekerjaan Allah selesai: Tidak ada satupun tulang-tulang Yesus yang dipatahkan berarti anggota-anggota tubuh Kristus tetap berada dalam kesatuan tubuh yang sempurna. Itulah yang disebut Mempelai Wanita Tuhan.

Jadi Tuhan membawa kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Itu tanda (bukti) pekerjaan Tuhan telah selesai. Tuhan tidak akan pernah tinggalkan dunia ini sebelum Tuhan membawa kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.

 

Jadi sasaran akhir dari perjalanan rohani gereja Tuhan adalah masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba.

Jadi jamuan tengah hari membawa kita msuk dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba. Berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan, itulah tubuh yang sempurna, tidak terpisah-pisah (seperti tulang-tulang Yesus yang utuh), tidak ada satupun tulang-tulang-Nya yang dipatahkan.

 

Ayo, jadilah tubuh Kristus yang sempurna. Dan itu juga doa Yesus sebagai Imam Besar di dalam Yohanes 17:21-23.

Perikop: “Doa Yesus untuk murid-murid-Nya.”

Yohanes 17:21-23

(17:21) supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. (17:22) Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: (17:23) Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka sempurna menjadi satu, agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

 

Tubuh itu satu sekalipun anggotanya banyak dan berbeda-beda.

Singkat kata; Satu = sempurna = mulia. Itulah keadaan dari Mempelai wanita Tuhan.

Jadi Tuhan membawa kita masuk dalam pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, membawa dalam kesatuan tubuh yang utuh (satu/sempurna) kelak dipermuliakan bersama dengan Dia. Itu satu bukti Tuhan Yesus sudah menyelesaikan pekerjaan Allah Bapa.

Pekerjaan Allah Bapa dalam penebusan dan pendamaian sudah selesai. Buktinya kita dijadikan sebagai Mempelai wanita Tuhan, sebagai milik kepunyaan Allah sendiri.

 

Ciri pekerjaan Allah sudah selesai.

Yohanes 19:30

(19:30) Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Ciri pekerjaan Allah sudah selesai ada dua:

1.       Menundukkan kepala berarti ada dalam tanda ketundukan.

Kalau kita mengacu pada,

1 Petrus 3:1,5

(3:1) Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, (3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,

 

Ketundukan itu adalah hasil dari ketaatan. Sementara taat = patuh pada Firman/patuh pada ajaran yang benar.

Perlu untuk diketahui: ketundukan dari anak-anak Tuhan merupakan perhiasan rohani yang tidak ternilai.

Jadi saudara jangan anggap enteng soal ketundukan.

 

Dalam hal ini siapa yang tunduk?

1 Petrus 3:6

(3:6) sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.

 

Sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai Abraham tuannya.

Pendeknya, ketundukan adalah hasil dari ketaatan seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya.

Jadi ketaatan itu yang membawa kita menjadi hamba yang tunduk kepada tuan. Dan kalau kita juga adalah anak-anak Sara maka kita juga harus tunduk, tidak takut akan ancaman.

Bukankah Tuhan Yesus adalah tuan dari semua hamba-hamba Tuhan? Kita perlu tunduk.

 

Ayat referensi: Kolose 3:22-23; Efesus 6:5; dan 1 Timotius 3:15.

Tunduk itu harus dalam ketulusan. Jangan pura-pura baik di depan, tetapi di belakang tidak.

 

2.       Menyerahkan nyawa-Nya.

Dalam hal menyerahkan nyawa kita harus belajar dari injil.

Matius 27:50

(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.

 

Berseru à doa penyembahan.

Penyembahan = penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah.

Inilah puncak ibadah yaitu doa penyembahan.

 

Jadi ciri kedua pekerjaan Yesus sudah selesai adalah ibadahnya berada pada tingkat ibadah yang tertinggi atau berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan sebab penyembahan adalah penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Alah.

 

Jadi kalau kita sudah berada pada puncak ibadah itulah doa penyembahan, itu berarti kita sudah memiliki Roh Mempelai.

 

Bukti pekerjaan Yesus sudah selesai adalah menjadi Mempelai Tuhan.

Ciri Mempelai Tuhan yang kedua hidup dalam doa penyembahan.

Imam sedapat-dapatnya harus menyembah satu jam. Tuhan Yesus berkata kepada Yakobus, Petrus, dan Yohanes di dalam Matius 26:40; “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu dengan Aku?”

 

Bagaimana dengan jemaat GPT Betania, apakah sudah memiliki ciri Mempelai yang kedua? Hidup dalam doa penyembahan? Penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah. Maka menyembah harus 1 (satu) jam, tidak 30 (tiga puluh) menit, harus 1 (satu) jam.

 

Kita bersyukur kepada Tuhan, malam ini rahasia Firman dibukakan terkait dengan jamuan tengah hari ternyata arahnya sampai kepada pesta kawin Anak Domba. Kenapa disebut jamuan malam? Karena itu adalah UPAH.

 

Kita akan melihat hal UPAH ini di dalam.

Matius 20:8-9

(20:8) Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu. (20:9) Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.

 

Yang bekerja dari jam 6 pagi sampai selesai jam 6 sore berarti mereka bekerja selama 12 jam, kemudian yang bekerja dari jam 5 sore sampai jam 6 sore, mereka bekerja hanya 1 jam. Barulah pada waktu gelap malam mereka menerima upah.

 

Jadi kalau kita menikmati jamuan tengah hari, upahnya nanti jamuan malam pesata kawin Anak Domba. Di tengah malam itu kita sudah menerima upah. Upah berbuat dosa, dihukum, upah berbuat baik, ya selamat, menjadi Mempelai TUHAN.

 

Maka upah menikmati jamuan tengah hari adalah jamuan malam pesta kawin Anak Domba, sudah selesai. Tetapi upah kepada yang menolak jamuan tengah hari adalah kebinasaan, penghukuman kekal di dalam api neraka

 

Jadi itu sebabnya kita harus senantiasa menikmati jamuan tengah hari dan senantiasa ada di tengah-tengah jamuan tengah hari, harus ada di dalamnya, jangan lagi terpaksa beribadah apalagi melayani Tuhan. Amin.

 

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment