Tema: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel (Matius 2:6)
Dalam suasana hadirat TUHAN dan sukacita yang kita terima malam ini saya sampaikan kepada saudara di tengah sesi yang ketiga ini, dengan harap penuh kepada TUHAN, supaya kiranya TUHAN kembali melawat kehidupan kita, menjangkau kita lewat Firman Allah yang sebentar akan kita terima sesuai dengan tema yang ada.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang juga turut bergabung dalam kebaktian natal PPT sesi 3 (yang terakhir) baik di dalam negeri maupun di luar negeri, dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun dan memenuhi kehidupan kita, memberi satu sukacita dan bahagia saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN mendengarkan Firman TUHAN seperti Maria.
Tadi kita sudah melihat kesaksian dari hamba-Nya bapa Pdt. Petrus Sagala dan ibu tentang nikah secara singkat. Kemudian perjuangan menuju tempat ini; penuh dengan pergumulan. Ditambah lagi, bukan saja pergumulan soal perongkosan tetapi sakit (demam tinggi). Tetapi dengan satu keyakinan, kalau Lazarus empat hari sudah mati bisa bangkit, apalagi yang hanya sekedar demam saja. Terkait dengan kesaksian semacam ini juga kami alami, tetapi tidak ada kesempatan untuk bersaksi di situ. Biarlah kiranya nanti kesaksian Firman Allah yang kita terima, karena kesaksian Yesus adalah kesaksian Roh dan nubuat.
Namun, sebelum kita melihat tema yang sama, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.
Saya melihat tadi, betapa kita semua merasakan uluran tangan TUHAN, tangan yang penuh kasih kita rasakan, kita dijamah, dijangkau TUHAN kita, hancur hati kita, tidak bisa menahan air mata lagi. Ada yang hancur berdiri, ada yang hancur tersungkur, sama-sama kita hancur dihadapan TUHAN. Dan biarlah kiranya hati kita dihancurkan oleh TUHAN dari kasih-Nya sehingga kita enak melangsungkan hubungan intim dengan TUHAN. Hubungan kita adalah hubungan nikah suci dengan Mempelai Pria Sorga.
Mari kita kembali menyimak tema yang ada dari…
Matius 2:6
(2:6) Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Dari Betlehem (tanah Yehuda) akan bangkit seorang pemimpin.
Di dalam Alkitab ada 3 (tiga) jabatan / pemimpin yang diurapi oleh TUHAN:
1. Nabi.
2. Imam Besar.
3. Raja.
Matis 2:4
(2:4) Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
Yesus adalah Mesias.
Sebetulnya orang Yahudi tahu bahwa Yesus adalah Mesias, hanya mereka keras kepala, tegar tengkuk, akhirnya sekarang Yahudi ortodoks belum mengakui Yesus sudah lahir, itu akibat kekerasan kepala.
Mesias artinya;
Dalam bahasa Ibrani pemimpin yang diurapi.
Dalam bahasa Yunani (Gerika); Kristos / Kristus, artinya pemimpin yang diurapi.
Itu berarti, Yesus menggenapi tiga kepimpinan di dalam diri-Nya yaitu;
Nabi.
Imam Besar Agung
Raja mulia
Perlu untuk diketahui, kepemimpinan Yesus sebagai Nabi, sebagai Imam Besar Agung dan sebagai Raja erat kaitannya dengan Betlehem (Betlehem artinya; rumah roti). Itu berarti; seorang pemimpin harus memiliki kebenaran dan hidup dalam kebenaran itulah Firman Allah dan Firman Allah itu harus diajarkan seorang pemimpin.
Dalam penginjilan ada mujizat, tanda heran. Penginjilan tidak boleh dikecilkan, karena tidak mungkin sampai kepada Pengajaran Mempelai kalau tidak diawali dengan Penginjilan. Tetapi rasul Paulus berkata; setelah Penginjilan yaitu; percaya, bertobat, dibaptis air, dipenuhkan oleh Roh Kudus sebagaimana dalam Ibrani 6:1-2, beralihlah kepada perkembangannya yang penuh melalui Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, karena kita adalah kepenuhan-Nya. Kristus kepenuhan Allah, jemaat kepenuhan Kristus (Efesus 1:22-23).
Jadi, seorang pemimpin harus memiliki kebenaran dan hidup oleh kebenaran itu (Firman Allah) dan Firman Allah itu harus diajarkan. Sesudah menikmati Penginjilan (mujizat terjadi), beralih kepada perkembangan yang penuh. Siapa kepenuhan Kristus? Sidang jemaat. Kepenuhan Allah? Pribadi Kristus. Jadi, kalau kita sudah sampai kepenuhan Kristus, inilah yang disebut sosok Mempelai Wanita TUHAN.
Kita masih belajar untuk menyelidiki, meneliti kepemimpinan Yesus sebagai Imam Besar Agung.
Keterangan: YESUS SEBAGAI IMAM BESAR AGUNG.
Bukti Yesus Imam Besar Agung, dapat dilihat dari apa yang Yesus kerjakan.
Dalam Lukas 22:24-28 pekerjaan Yesus adalah sebagai seorang pelayan, berarti; Dia Imam Besar.
Syarat pelayanan: lemah lembut, rendah hati dan mau menjadi kecil. Jangan melayani kalau tidak mau menjadi kecil. Malu kita sama dunia, bangsa kafir dan kepada setan, apalagi sama TUHAN.
Itu adalah pekerjaan yang pertama.
Sekarang kita melihat pekerjaan Yesus..
YANG KEDUA
Lukas 22:28-34
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. (22:29) Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, (22:30) bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.
(22:31) Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, (22:32) tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." (22:33) Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!" (22:34) Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Selama kita hidup di bumi, kita banyak mengalami pencobaan, pencobaan pertama belum selesai, muncul pencobaan yang lain, terus menerus silih berganti. Dan jenis pencobaan ada banyak, ada penyakit, pemuda-pemudi belum dapat jodoh, masih pengangguran dan masih banyak lagi, saya tidak bisa sebut satu persatu. Namun, pencobaan itu belum klimaks, belum puncak dari pencobaan, itu belum seberapa.
Saudara, dari ayat yang sudah kita baca, intinya pekerjaan yang kedua dari TUHAN Yesus adalah Yesus berdoa untuk Simon Petrus. Dari pekerjaan yang kedua ini kita tahu bahwa Yesus adalah Imam Besar Agung.
Pertanyaannya: Mengapa Yesus berdoa untuk Simon?
Jawabnya: supaya Simon Petrus dan imannya jangan gugur.
Itu tujuan TUHAN Yesus sebagai Imam Besar berdoa untuk Simon Petrus, itu tujuan Yesu berdoa bagi gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini, mulai dari gembala sidang (pemimpin-pemimpin sidang jemaat) dengan berbagai jabatan; rasul, nabi, penginjil, gembala, guru dan lain sebagainya, termasuk kepada sidang jemaat. Kiranya kita dan iman kita jangan ada yang gugur.
Sebab, satu kali seluruh bumi akan ditampi oleh setan, tepatnya; pada saat antikris menjadi raja atas seluruh dunia.
Sebetulnya, tanda-tanda itu sudah jelas dengan adanya covid-19, itu semua gejala. Lihatlah, berapa juta di dunia ini yang mati pada saat itu, itu adalah bagian dari penampian. Saudara jangan berpikir itu adalah hal yang biasa, kita harus peka di situ.
Perlu untuk diketahui:
Pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini, disebutlah itu sebagai puncak pencobaan (puncak gelap malam).
Di atas tadi saya sudah katakan, kita banyak mengalami pencobaan di atas muka bumi ini, pencobaan yang satu dan pencobaan yang lain silih berganti terus menerus selama kita hidup (menumpang di bumi ini), tetapi itu belum klimaks (puncak).
Puncak pencobaan adalah pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia ini.
Selama hari masih siang, bekerjalah, nanti datang malam satu orangpun tidak ada yang bisa bekerja. Selagi masih ada kesempatan ayo kita berfellowship semacam ini, lepaskan diri dari denominasi sebab kita adalah tubuh Kristus. Kita bukan organisasi tetapi organisme; tubuh Kristus. Kita memang harus berorganisasi supaya ada naungan, tetapi, jangan lupa, kita ini tubuh Kristus.
Kita bisa berfellowship semacam ini. Kalau kita masih tetap terikat dengan organisasi, sampai kapanpun pembangunan tubuh Kristus tidak akan pernah terwujud dengan lain kata; tidak pernah masuk dalam pesta nikah Anak Domba. Tubuh itu satu anggotanya banyak, kalau satu anggota saja berpisah, jangan dua yang berpisah, satu saja tangan ini putus (tidak masuk dalam fellowship); tidak sempurna, itulah yang disebut dengan cacat atau cela atau kerut atau yang serupa itu. Kalau menginjil ya menginjil saja, tetapi jangan lupa untuk masuk dalam persekutuan dalam tubuh Kristus dalam hal ini Pengajaran Pembangunan Tabernakel. Selama masih murni dan benar ikuti, tetapi kalau sudah sesat (melenceng) tinggalkan.
Bagaimana respon Simon Petrus terhadap puncak pencobaan yang dinyatakan / dinarasikan oleh TUHAN Yesus kepada Dia?
Lukas 22:33
(22:33) Jawab Petrus: "Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!"
Untuk menghadapi aniaya besar yang terjadi itulah puncak gelap malam, Simon Petrus:
Bersedia masuk penjara.
Bersedia mati bersama dengan TUHAN.
Ini adalah pernyataan yang konyol. Itulah sebabnya seringkali saya sampaikan; Petrus ini sontoloyo, walaupun pada akhirnya ia insyaf juga.
Lukas 22:34
(22:34) Tetapi Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku."
Di sini kita melihat, TUHAN Yesus berkata kepada Petrus: hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.
Artinya; tidak ada satu orangpun yang sanggup melewati puncak pencobaan (puncak gelap malam) dengan mengandalkan kekuatannya, manusia dan kelebihan-kelebihan yang dia punya. Biasanya, bila seseorang putus asa, ia akan menyangkal TUHAN (salib-Nya). Banyak kelebihan; harta, kekayaan, kepandaian dan lain sebagainya, tetapi lihatlah; orang pandai nanti bersembunyi dicela gunung (melarikan diri dari hari penghakiman), tetapi tetap juga terkejar karena teknologi yang semakin canggih dan mutakhir.
Saya akan buktikan tidak ada seorangpun yang sanggup menghadapi puncak pencobaan…
1 Korintus 10:12
(10:12) Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
Jangan menganggap diri kuat dan hebat seperti Simon Petrus, jangan pernah menganggap diri henat karena punya kelebihan, sebab bila menganggap diri kuat satu kali pasti akan jatuh. Jatuh kemana?
1 Korintus 10:13
(10:13) Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa
Selama kita tinggal di bumi banyak mengalami pencobaan, maka itulah yang disebut dengan pencobaan-pencobaan, belum selesai yang satu, tampil lagi pencobaan lain, tetapi itu adalah pencobaan biasa. Sedangkan puncak pencobaan adalah pada saat antikris menjadi raja, oleh sebab itu jangan pernah merasa diri kuat seperti Simon Petrus.
Biarpun saya seorang pemimpin sidang jemaat (gembala sidang), mungkin sedikit mengerti rahasia Firman; jangan pernah merasa kuat, sebab tidak ada yang sanggup menghadapi puncak pencobaan. Sekalipun pencobaan itu disebut biasa, terkadang sulit juga, jengkel menghadapinya.
Kita lihat ayat referensi lain yang membuktikan puncak pencobaan tidak akan bisa dihadapi oleh siapapun.
Wahyu 13:1 dengan perikop: Binatang yang keluar dari dalam laut.
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Seekor binatang keluar dari dalam laut 🡪 antikris.
Adapun binatang ini…
Bertanduk 10 dan di atas tanduknya ada 10 mahkota.
Berkepala 7 dan di atas kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Wahyu 13:2
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Binatang yang keluar dari dalam laut itulah antikris adalah kombinasi dari 3 (tiga) jenis binatang, antara lain:
Macan tutul. bicara kecepatan.
Jadi, kalau anak-anak TUHAN menunda-nunda untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, akan dilibas habis oleh antikris. Dari sini kita bisa melihat, tidak mungkin dapat menghadapi antikris pada saat puncak pencobaan.
Kakinya seperti kaki beruang.
Beruang saat memangsa dia berdiri dengan dua kaki belakang, lalu dua kaki depan mencengkram dan setiap orang yang dicengkeram tidak bisa lepas apalagi kalau sudah menerima cap dari antikris (666). Saya semangat sekali menyampaikan hal ini supaya kita jangan bodoh.
Mulutnya seperti mulut singa.
Antikris meniru singa dari suku Yehuda; kalau sudah mengaum, siapa yang tidak mau kembali dengan gemetar dan mengaku dosanya. Demikian juga singa setan (antikris), ia juga mengaum, mencari mangsa yang dapat ditelan. Siapa yang dapat ditelan? Itulah yang lemah tidak berdaya.
Dari sini kita dapat melihat, siapa yang bisa menghadapi puncak pencobaan? Hanya orang konyol dan sontoloyo yang merasa bisa menghadapinya, seperti Simon Petrus.
Terkait dengan kekonyolan Simon Petrus, kita lihat ayat referensi yang lain dalam…
Matius 26:31-35 dengan perikop: Petrus akan menyangkal Yesus
(26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai. (26:32) Akan tetapi sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea." (26:33) Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (26:34) Yesus berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (26:35) Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lain pun berkata demikian juga.
Simon Petrus dan murid-murid yang lain sama-sama merasa diri kuat dalam menghadapi puncak pencobaan. Padahal pencobaan biasa saja sulit dihadapi; baru direndahkan saja sudah mencak-mencak disertai rasa jengkel.
Sebetulnya, Yesus sudah menceritakan bahwa tidak ada yang sanggup menghadapi puncak pencobaan. Sebab itu, harus dengar suara TUHAN (suara gembala) dari pada suara daging, daging itu menipu.
Singkat kata, gembala akan dibunuh (dirampas), maka, ketika gembala di bunuh atau dirampas; domba-domba akan tercerai-berai, tanda bahwa iman telah iman tergoncang dan itu berlangsung selama tiga hari. Tiga hari = tiga tahun, Alkibat yang mengatakannya.
Bangsa Israel waktu 40 hari pengintaian, ada yang bawa kabar busuk, tetapi Yosua dan Kaleb membawa kabar baik, kabar baik yang harus kita pikul. Tetapi, karena kabar busuk, akhirnya 40 hari berubah menjadi 40 tahun, itulah sebabnya tiga hari = tiga tahun.
Kita lihat saat gembala dirampas (dibunuh), kapan gembala dirampas?
Daniel 11:31
(11:31) Tentaranya akan muncul, mereka akan menajiskan tempat kudus, benteng itu, menghapuskan korban sehari-hari dan menegakkan kekejian yang membinasakan.
Pada saat antikris menjadi raja:
Mereka menajiskan tempat kudus.
Mereka menyingkirkan korban sehari-hari.
Ayat yang sama…
Daniel 9:27
(9:27) Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."
Antikris memerintah sebagai raja selama 7 (tujuh) tahun, klimaksnya pada pertengahan 7 tahun yaitu 3½ tahun yang kedua, pada saat itu ia akan menghentikan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.
Sebetulnya, korban sehari-hari harus ada di atas gunung TUHAN, itu yang menggembalakan kita. Kalau gembala dirampas (dibunuh) tiga hari, maka domba-domba akan tercerai-berai (imannya tergoncang). Itulah sebabnya domba harus tergembala supaya menjadi sia-sia sebutan Yesus sebagai Gembala Agung.
Sudah lihat gambaran siapa yang akan dibunuh (disingkirkan)? Itulah gembala. Apa yang menggembalakan kita? Korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan. Kalau di rumah TUHAN tidak ada gembala, bingunglah domba-domba, akhirnya imannya tergoncang. Kalau tidak ada korban sehari-hari kita bingung, kalau hanya mujizat itu bagus, tetapi kalau tidak ada gembala apa jadinya?
Bukan saya mengecilkan mujizat kesembuhan, pengusiran setan, dan kegerakan yang lain, tetapi, apa jadinya kalau gembala dirampas, korban sehari-hari (korban sembelihan dan korban santapan) dirampas? Biar sejuta kali mujizat terjadi, bila tidak ada gembala, tidak ada artinya, sebab bukan itu barometer yang membawa kita ke Sorga. Tetapi harus ada penginjilan, tidak tidak boleh dikurangi, supaya sampai kepada perkembangan yang penuh (mempelai TUHAN).
Korban sehari-hari adalah korban sembelihan dan korban santapan, inilah gembala yang dirampas (dibunuh) tiga hari.
Korban santapan itulah Firman Pengajaran yang murni dan benar.
Korban sembelihan itulah ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan korban (penyembelihan) / darah.
Pelayanan itu harus ditandai dengan darah, tidak ada pelayanan tanpa darah. Pelayanan harus seharga dengan setetes darah Yesus. Jangan pelayanan maunya enak-enaknya saja, itu tidak pas.
Inilah gembala, nanti akan dirampas (dibunuh) lamanya tiga hari = 3½ tahun.
Itu sebabnya tadi saya katakan; pencobaan di bumi ini adalah pencobaan biasa, tetapi walaupun pencobaan di bumi ini pencobaan biasa, kadang-kadang kita juga kalah. Jadi, sudah nampak dengan jelas bahwa ketika antikris menjadi raja itulah aniaya besar, itulah yang disebut puncak pencobaan (puncak gelap malam), tidak ada yang sanggup menghadapinya.
Ini adalah bahasa yang harus diarti rohanikan, tetapi kita juga bisa melihat dalam bahasa sehari-hari yang ditulis dalam…
Matius 24:15 dengan perikop: Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya --
Pembinasa keji adalah antikris. Kenapa disebut pembinasa keji? Karena menyingkirkan korban sehari-hari / menyingkirkan gembala yang menggembalakan domba-domba di atas gunung TUHAN. Oleh sebab itu, apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – jangan kita mati konyol karena pikiran yang sontoloyo dari gereja Petrus di akhir zaman ini.
Jangan kita abaikan dan berkata;
TUHAN saya bersedia masuk dalam penjara.
TUHAN saya bersedia mati bersama dengan Engkau.
TUHAN Yesus sudah katakan: sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.
Jadi, ibadah harus sungguh-sungguh, di atas gunung TUHAN harus sungguh-sungguh. Selagi masih ada gembala itulah korban sehari-hari; nikmatilah. Kalau harganya mahal; bayar saja.
Matius 24:21
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Saat antikris menjadi raja; di situ ada suatu aniaya besar yang belum pernah terjadi.
Mutilasi itu memang dahsyat, tetapi kalau mutilasi terjadi; kita tidak bisa rasa bagaimana aniaya. Tetapi ini; dipotong setelah itu dikasih jeruk nipis, terus dipukul tulang kering, tetapi tidak mati-mati. Jadi, betul-betul sakitnya tidak dapat direnungkan. Oleh sebab itu, jangan merasa santai dan bermasabodo sebab kedatangan TUHAN sudah di ambang pintu.
Kalau puncak gelap malam sudah tiba, tidak ada lagi kesempatan, sekalipun kita menyesal dan minta korban sehari-hari tidak ada lagi. Sebab itu, bekerjalah selama hari masih siang, sebab akan tiba gelap malam dan seorangpun tidak dapat lagi bekerja.
Inilah tugas Imam Besar Agung yang kedua; berdoa supaya gereja Simon Petrus Petrus dan imannya jangan gugur.
Kita kembali untuk menyimak….
Lukas 22:28
(22:28) Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami.
Untuk mengantisipasi puncak gelap malam (puncak pencobaan), kepada murid-murid Yesus berkata: Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku. Jadi, tergembalalah dengan sungguh-sungguh. Fellowship ini dimanfaatkan walaupun hanya tiga kali kebaktain (sesi).
Selanjutnya; dalam segala pencobaan yang Aku alami --
Sampai puncak pencobaan, tetaplah tergembala dengan lain kata; domba tinggal bersama dengan gembala, domba tetap menikmati korban sehari-hari (korban sembelihan dan korban santapan) di atas gunung TUHAN (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok).
Jangan lepaskan korban sehari-hari, sebab itu adalah gembala.
Kata TERGEMBALA, kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena kepada RUANGAN SUCI itulah kandang domba-domba.
Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 (tiga) macam alat:
Meja Roti Sajian 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Pelita Emas 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian.
Mezbah dupa 🡪 ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Inilah tinggal bersama dengan gembala; menikmati korban sehari-hari di atas gunung TUHAN yang kudus.
Jadi, kalau sudah menggunakan pola Tabernakel, saya tidak sempat menyebut ibadah pertengahan minggu, atau bahasa-bahasa manusia selain bahasa dari Sorga; ibadah buatan tangan TUHAN. Awalnya kita kaget mendengar ini, tetapi kalau kita sudah serahkan hidup kita menjadi domba, tinggal bersama dengan gembala, lama-lama kita nikmat tinggal bersama dengan gembala, tidak kapok-kapok lagi.
Kitalah domba yang harus tetap tinggal bersama dengan gembala saat menghadapi pencobaan-pencobaan biasa di bumi, sampai menghadapi puncak pencobaan. Ini adalah tawaran dari Gembala Agung, tawaran ini jangan dilewatkan begitu saja, hanya satu kali, kesempatan tawaran tidak datang dua kali. Jangan sampai pada puncak gelap malam kita baru berkata; dimana tadi gembala, dimana tadi korban sehari-hari, dimana tadi korban santapan? Tidak ada artinya, biar tangis darah seperti Esaupun tidak ada artinya, karena tidak ada lagi kesempatan bagi Esau. Tidakkah kita berbahagia menerima kesempatan tawaran ini saudara? Jangan disia-siakan, sebab kesempatan hanya satu kali. Tidak usah bingung soal tergembala ini, ikuti pelan-pelan.
Sekali lagi saya tandaskan; tergembala = tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Umpama, di dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon;
Tekun dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci; hari KAMIS.
Tekun dalam Ibadah Raya Minggu Disertai dengan kesaksian; hari MINGGU
Tekun dalam Ibadah Doa Penyembahan itu; hari SELASA.
Kelasnya sama. Jadi tidak boleh hanya mencari di Ibadah Raya Minggu saja atau di puncak ibadah saja itulah doa penyembahan tidak bisa, harus setara.
Lebih dalam kita melihat soal tergembala…
Matius 26:36 dengan perikop:Di taman Getsemani
(26:36) Maka sampailah Yesus bersama-sama murid-murid-Nya ke suatu tempat yang bernama Getsemani. Lalu Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa."
Yesus membawa murid-murid ke taman Getsemani, tujuannya: berdoa. Kenapa? Karena Yesus adalah Imam Besar Agung.
Matius 26:37-38
(26:37) Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, (26:38) lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."
Dari tempat itu (dari tempat 12 murid), selanjutnya Yesus membawa Yakobus (iman), Petrus (pengharapan) dan Yohanes (kasih) pada satu titik. Kemudian, Yesus berkata: tinggallah di sini dan berjaga-jaga dengan Aku.
Perlu untuk diketahui;
Yakobus, Petrus dan Yohanes bila dikaitkan dengan Pengajaran Tabernakel terkena kepada 3 (tiga) macam alat yang ada di dalam Ruangan Suci.
Yakobus terkena kepada Meja Roti Sajian 🡪 ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci = iman.
Petrus terkena kepada Pelita Emas 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh = pengharapan.
Yohanes terkena kepada Mezbah Dupa 🡪 ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu = kasih.
Puncak ibadah adalah doa penyembahan, bukan Ibadah Raya Minggu. Tetapi, harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tidak boleh pilih salah satu.
Matius 26:39-40
(26:39) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (26:40) Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
Di atas tadi kita melihat, dari tempat semula, lalu tiga murid (Yakobus, Petrus, Yohanes) dibawa ke “satu titik”. Kemudian, dari titik Yakobus, Petrus dan Yohanes berada Yesus maju sedikit. Apa artinya? Artinya adalah Yesus adalah Imam Besar Agung yang memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai kepada puncak ibadah di bumi itulah doa penyembahan. Itu yang saya maksud tadi malam. Waktu Yesus maju sedikit sudah menunjukkan bahwa Ia adalah Imam Besar Agung yang memimpin ibadah sampai pada puncaknya.
Kita akan lihat dalil yang ada dalam…
Wahyu 8:3-4
(8:3) Maka datanglah seorang malaikat lain, dan ia pergi berdiri dekat mezbah dengan sebuah pedupaan emas. Dan kepadanya diberikan banyak kemenyan untuk dipersembahkannya bersama-sama dengan doa semua orang kudus di atas mezbah emas di hadapan takhta itu. (8:4) Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Jadi puncak ibadah adalah doa penyembahan, bukan Ibadah Raya Minggu. Tetapi harus tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tidak boleh pilih salah satu. Ini adalah ibadah buatan tangan TUHAN, bukan buatan tangan manusia.
Dahulu kita kurang paham, yang penting kalau diberkati ya diberkatilah, kalau ada mujizat ya mujizatlah. Apa itu korban sehari-hari? Saya tidak perlu, pokoknya saya diberkati.
Saudara, umatku binasa karena tidak mengenal Allah (Hosea 4:6). Tanpa pengetahuan kerajinan sia-sia (Amsal 19:2).
Jadi jangan sampai kita ada dalam kerajinan (kegiatan Roh) semacam ini, tetapi tidak ada pembukaan rahasia Firman; hanya mujizat-mujizat saja, tidak ada artinya. Itulah tugas Imam Besar Agung, berdoa -- memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan. Penyembahan artinya; penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah.
Baik memang kalau kita memuji TUHAN; praise and worship, tetapi tidak boleh hanya lahiriahnya saja. Penyembahan itu harus sampai ke yang rohani, bukan penyembahan yang lahiriah saja, itu namanya puncak ibadah.
Jadi, dari apa yang dikerjakan oleh Yesus tadi;
Taman Getsemani 🡪 HALAMAN.
Membawa tiga murid 🡪 RUANGAN SUCI.
Yang terus sampai ke RUANGAN MAHA SUCI; asap dupa kemenyan.
Itulah pekerjaan Imam Besar Agung; memimpin ibadah-ibadah di bumi sampai pada puncak ibadah.
Jadi, berjaga-jagalah dan berdoalah selama satu jam, itulah puncak ibadah. Setelah kita berada pada puncak ibadah barulah kita mampu melewati puncak gelap malam. Jadi puncak gelap malam hanya bisa dihadapi dengan puncak ibadah itulah doa penyembahan. Jangan sampai kita menghadapi puncak gelap malam tanpa puncak ibadah. Pengertian ini harus ada.
Setelah sampai pada puncak ibadah, kepadanya diberikan sayap burung nasar yang besar supaya dipelihara di padang gurun selama aniaya berlangsung di bumi, tetapi dia dalam pemeliharaan. Jangan sampai kita menghadapi puncak pencobaan tanpa puncak ibadah. Kenapa kita harus berada pada puncak ibadah (doa penyembahan)? Supaya kita menerima dua sayap burung nasar, dengan demikian; sanggup menghadapi puncak pencobaan.
Berhenti dengan bermasabodo, sudah seharusnya dengan sungguh-sungguh memperhatikan segala sesuatu termasuk apa yang TUHAN sudah nyatakan di malam ini.
Matius 26:41
(26:41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.
Jadi, memang harus sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan.
Penyembahan = berjaga-jaga (menyembah) selama 1 jam, artinya; penyerahan diri sepenuhnya untuk taat kepada kehendak Allah. Roh memang penurut tetapi daging lemah, itu harus diketahui. Keinginan untuk masuk Sorga, tetapi tidak bisa kalau tidak sampai pada puncak ibadah, disebut juga dengan tingkat ibadah tertinggi itulah doa penyembahan.
Kita lihat tingkatan doa dalam…
1 Timotius 2:1
(2:1) Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang,
Tingkatan doa…
Doa permohonan.
Doa syafaat.
Doa ucapan syukur.
1 Timotius 2:5
(2:5) Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus,
Ayat ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Pengantara. Pengantara adalah Imam Besar Agung.
1 Timotius 2:6
(2:6) yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.
Menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia
Inilah puncak ibadah; doa penyembahan. Doa penyembahan artinya; penyerahan diri sepenuh untuk taat kepada kehendak Allah
Ketika Yesus dipilih untuk mengerjakan penebusan pendamaian, Dia harus kerjakan itu. Itu namanya penyerahan diri sepenuhnya.
Kata “penyerahan” supaya semakin jelas…
Matius 27:50
(27:50) Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya.
Yesus berseru pula dengan suara nyaring, ini adalah doa penyahutan; Eli, Eli lama sabakhtani.
Yesus diutus untuk minum cawan Allah; mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa.
Lalu menyerahkan nyawa-Nya ini adalah puncak ibadah.
Dengan puncak ibadah semacam inilah kita mampu menghadapi puncak pencobaan. Jangan hanya berkat-berkat yang tidak tahu arah juntrungannya kemana. Kita harus jelas dalam mengikuti TUHAN, walaupun bahasa saya sederhana, yang penting pengertian ini jangan diabaikan. Saya gunakan bahasa tinggi tetapi pengertian tidak dapat, untuk apa? Saya tidak sedang menghakimi, yang saya maksud; biar sederhana yang terpenting kita punya pengertian dan pengertian ini membawa kita sampai kepada puncak ibadah (doa penyembahan) sehingga dengan demikian kita sanggup menghadapi puncak gelap malam. Berarti benar kata Yesus; kamulah yang tetapi tinggal bersama-sama dengan Aku. Inilah tugas Imam Besar Agung yang kedua; berdoa. Untung TUHAN Yesus berdoa kepada Simon Petrus sehingga tertolonglah kita.
Sekarang kita melihat pekerjaan Yesus..
YANG KETIGA
Lukas 22:35-37
(22:35) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?" (22:36) Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang. (22:37) Sebab Aku berkata kepada kamu, bahwa nas Kitab Suci ini harus digenapi pada-Ku: Ia akan terhitung di antara pemberontak-pemberontak. Sebab apa yang tertulis tentang Aku sedang digenapi."
Yesus harus mati di atas kayu salib untuk menggenapi kitab para nabi. Dengan demikian Yesus mempersembahkan diri-Nya sebagai korban. Kalau Yesus mati di atas kayu salib lalu disetarakan dengan penjahat kiri dan kanan berarti; Yesus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai korban.
Hal itu diberitahukan kepada murid-murid…
Lukas 22:38
(22:38) Kata mereka: "Tuhan, ini dua pedang." Jawab-Nya: "Sudah cukup."
"Sudah cukup" artinya; dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban, Ia telah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa manusia, itu sudah cukup. Pendeknya, pekerjaan Yesus yang ketiga adalah mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia. Jadi, tidak lagi ajak perang, tetapi dengan korban-Nya, ada penebusan dan pendamaian.
Jadi, imam-imam / murid-murid / hamba-hamba TUHAN harus mengerjakan penebusan dan pendamaian.
Pendeknya, harus menjadi pendamaian, jangan bikin recok dengan dua pedang.
Singkat kata, tugas Imam Besar Agung;
Pelayan.
Berdoa.
Menjadi penebusan dan pendamaian atas dosa.
Ibrani 2:16-17
(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (2:17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Inilah tugas Imam Besar Agung; untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Ciri ketika imam mengadakan penebusan pendamaian:
Menaruh belas kasihan.
Setia kepada Allah.
Jadi, dimanapun kita berada jangan bikin huru-hara, jangan bawa pedang tetapi bawa damai, walaupun ada yang tengil, jorok, dekil, tetap bawa damai dan menaruh belas kasih dan tetap setia kepada TUHAN.
1 Yohanes 2:1-2
(2:1) Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (2:2) Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Tugas pengantara (Imam Besar) menjadi pendamaian.
Supaya kita tahu hamba TUHAN di tengah pengutusan, mari kita lihat..
Lukas 22:35-36
(22:35) Lalu Ia berkata kepada mereka: "Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?" (22:36) Jawab mereka: "Suatu pun tidak." Kata-Nya kepada mereka: "Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
Pengutusan pertama: murid-murid tidak kurang suatu apapun.
Pengutusan kedua: siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang.
Artinya: menjual atau mengorbankan harga diri untuk memiliki kebenaran itulah pedang bermata dua.
Apa itu pedang bermata dua? Itulah modal dasar dari seorang hamba di tengah-tengah pengutusan.
2 Korintus 5:18-19
(5:18) Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. (5:19) Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
Inilah dua pedang;
Dipercaya untuk membawa pelayanan pendamaian.
Dipercaya untuk membawa berita pendamaian.
Jadi, jangan gagal paham soal menjual jubah dan membeli pedang untuk maksud membuat huru-hara, tidak seperti itu. Maksudnya adalah seorang utusan harus menjadi pendamaian dimanapun berada. Maka untuk mengerjakan pendamaian itu, kepada seorang utusan dipercayakan dua pedang; pelayanan pendamaian dan berita pendamaian. Sekarang, yang tidak punya bekal pundi-pundi, jual jubahmu, beli pedang.
Inilah rahasia itu. Saya sangat bersyukur TUHAN berikan pedang ini, ini adalah kemurahan TUHAN dan ini sangat saya syukuri. Mendapatkan pembukaan bukan karena doktor, profesor, karena pendidikannya tinggi, bukan, tetapi penyerahan (puncak ibadah)
Jadi sudah tuntas ya; dua hari tiga kali ibadah, kita sudah lihat Yesus adalah Mesias pemimpin yang diurapi menggenapi tiga jabatan.;
Yesus nabi.
Yesus Imam Besar Agung
Tugas imam besar; melayani, berdoa, mengerjakan penebusan dan pendamaian dosa.
Yesus raja.
Bawalah ke pos pelayanan…
Pelayanan pendamaian.
Berita pendamaian.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment