KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, December 13, 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 10 DESEMBER 2024

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 1 0 DESEMBER 2024


SURAT YUDAS

YUDAS 1:5

(Seri 3)


Subtema: SIKAP MENGHADAPI KABAR BUSUK


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN, TUHAN membawa dan menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, dan kita tahu di atas gunung TUHAN ada korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan. Tetapi ingat saudara, satu kali korban sehari-hari, itulah korban sembelihan dan korban santapan akan dirampas. Hal itu sudah dinubuatkan dalam Matius 26:31 -- “ … Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.” Oleh sebab itu, selama kita ada di atas gunung TUHAN yang kudus, kita bersyukur kepada TUHAN, itu artinya, TUHAN membuka keran yang begitu luas, sehingga memperoleh kesempatan untuk diselamatkan oleh TUHAN. Apalagi sampai sejauh ini kita semua telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel untuk membawa kita masuk dalam Yerusalem yang baru itulah mempelai TUHAN. 


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri, dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di tengah kita memenuhi kehidupan kita untuk memberi satu sukacita sekaligus bahagia saat kita duduk diam dengar Firman TUHAN, dekat kaki TUHAN. Namun jangan lupa, beroda dalam Roh, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi.


Selanjutnya, mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari…

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


TUHAN menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun membinasakan mereka yang tidak percaya.

Saudara, kisah ini dinyatakan untuk mengingatkan gereja TUHAN di hari-hari terakhir supaya:

  • Semakin teguh di dalam TUHAN.

  • Percaya dengan segala rencana-rencana TUHAN yang besar.

Dengan demikian kita tidak binasa, sebab TUHAN sebagai Gembala Agung akan terus memimpin perjalanan kita di atas muka bumi ini sampai pada tujuan hidup kita sekaliannya itulah hidup kekal; Yerusalem yang baru, bahagia bersama dengan Dia selama-lamanya.


Kelanjutan kisah ini ternyata juga disampaikan oleh rasul Paulus kepada jemaat-jemaat di Asia kecil, terutama jemaat di Korintus.

1 Korintus 10: 1-4 intinya; TUHAN menyelamatkan bangsa Israel dari tanah Mesir (tanah perbudakan).

Sekarang kita membaca…

1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.


Bangsa Israel diselamatkan dari tanah Mesir, namun mereka ditewaskan di padang gurun, berarti; langkah perjalanan mereka di padang gurun; gugur dengan lain kata; tidak ada yang masuk ke tanah perjanjian.


Sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.

  • Bagian yang terbesar generasi pertama yang lahir di tanah Mesir.

  • Bagian yang terkecil pribadi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune.

Singka kata, "bagian yang terbesar" itulah generasi pertama yang lahir di tanah Mesir,  mereka semua ditewaskan di padang gurun oleh karena berita busuk yang disampaikan sepuluh pengintai. Kemudian, oleh karena berita busuk tersebut, bangsa Israel mulai bersungut-sungut (Bilangan 14:29). Inilah awal mula persungutan.


Bilangan 13:25-27

(13:25) Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu, (13:26) dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu. (13:27) Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.


Setelah lewat empat puluh hari, pulanglah kedua belas pengintai dan sepakat menceritakan bahwa tanah Kanaan memang berlimpah susu dan madu.


Bilangan 13:28-31

(13:28) Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. (13:29) Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan." (13:30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (13:31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."


Sesudah menyampaikan tanah Kanaan limpah susu dan madu, selanjutnya sepuluh pengintai berkata kepada Musa:

  • Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, alasannya; karena penduduk negeri Kanaan lebih kuat

  • Kota-kotanya berkubu dan sangat besar.

Kita tahu bahwa TUHAN Yesus adalah kota benteng dan kubu pertahanan, tempat perlindungan yang kekal.

Akan tetapi, Kaleb dan Yosua tidak sependapat dengan sepuluh pengintai tersebut, itu sebabnya Kaleb dengan tegas berkata: TIDAK! 


Saudara, kalau suara daging mulai menghasut diri supaya tegar tengkuk dan keras hati, sombong dan angkuh, jangan dengar. Tetapi belajar seperti Kaleb dan Yosua berkata; tidak. Kata “tidak” maksudnya; Kaleb dan Yosua akan tetap maju dan menduduki negeri Kanaan. Alasannya; bangsa Israel pasti mengalahkan penduduk negeri Kanaan


Ulangan 7:7-8

(7:7) Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari bangsa mana pun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu -- bukankah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa? -- (7:8) tetapi karena TUHAN mengasihi kamu dan memegang sumpah-Nya yang telah diikrarkan-Nya kepada nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari tangan Firaun, raja Mesir.


TUHAN memilih umat Israel dari antara bangsa di bumi ini, bukan karena kelebihan mereka atau yang lain-lain, tetapi, karena...

  • TUHAN mengasihi umat-Nya

  • Dan memegang sumpah-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub yaitu; menjanjikan tanah Kanaan

Singkat kata, TUHAN menebus dan menyelamatkan bangsa Israel dari rumah perbudakan Mesir dan dari tangan Firaun.

  • Mesir dunia, disebut juga rumah perbudakan, sebab segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini adalah keinginan daging, keinginan mata, serta keangkuhan hidup.

  • Firaun gambaran dari iblis setan yang merupakan raja atas dunia (kuasa kegelapan).

Tujuan dari penebusan dan penyelamatan yang dikerjakan Allah: membawa bangsa Israel masuk ke tanah Kanaan (tanah perjanjian)


Jadi saudara, TUHAN telah menebus kita dengan darah-Nya, berarti; dosa diampuni, sama artinya TUHAN telah menyelamatkan kita dari bumi ini. Jadi, kita datang kepada TUHAN bukan mencari keselamatan, karena kita sudah diselamatkan. Kita datang menghadap TUHAN dan senantiasa berada di dalam rumah TUHAN, supaya kita masuk di dalam penyucian. Sampai akhirnya lewat pengudusan di bumi ini, selanjutnya kita di bawa ke dalam kerajaan Sorga, itu janji TUHAN. Kalau tidak seperti itu, untuk apa TUHAN Yesus menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib? Tentu ada tujuan yang mulia, ada sasaran yang mulia itulah kerajaan Sorga, itulah janji TUHAN kepada gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini.


Oleh sebab itu, jangan sia-siakan pekerjaan penebusan yang telah dikerjakan oleh Yesus 2000 tahun yang lalu. Dalam kesempatan kebaktian natal Persekutuan Pengajaran Pembangunan Tabernakel (PPT) kita sudah melihat betapa perempuan Samaria disucikan dari “dosa masa lalu” yaitu; kenajisan percabulan dan penyembahan berhala, oleh darah Yesus. Dosa masa lalu hanya bisa disucikan dan diampuni oleh darah Yesus, dengan syarat mau mengakui dosa dengan tuntas jangan dicicil. 

Kemudian, “penyucian masa sekarang” dan “penyucian masa yang akan datang”. Ini merupakan gerak langkah kita untuk menuju Yerusalem yang baru dan TUHAN yang pimpin gerak langkah kita sekaliannya.


Ulangan 7:9-10

(7:9) Sebab itu haruslah kauketahui, bahwa TUHAN, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai kepada beribu-ribu keturunan, (7:10) tetapi terhadap diri setiap orang dari mereka yang membenci Dia, Ia melakukan pembalasan dengan membinasakan orang itu. Ia tidak bertangguh terhadap orang yang membenci Dia. Ia langsung mengadakan pembalasan terhadap orang itu.


Kaleb dan Yosua tahu dengan pasti bahwasanya;

  • TUHAN mengasihi umat Israel.

  • TUHAN menjanjikan tanah Kanaan kepada nenek moyang Israel (Abraham, Ishak dan Yakub).

Itu sebabnya, ketika sepuluh pengintai berkata; 

  • Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, alasannya; karena penduduk negeri Kanaan lebih kuat

  • Kota-kotanya berkubu dan sangat besar.

Tetapi Kaleb dan Yosua berkata: TIDAK, artinya; tidak sependapat dengan sepuluh pengintai. Mengapa? Sebab mereka harus maju untuk menduduki tanah Kanaan. 


Dengan sikap tahu bahwa TUHAN mengasihi umat Israel dan TUHAN menjanjikan tanah Kanaan, menunjukkan bahwa Kaleb dan Yosua…

  1. Mengasihi TUHAN dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan mereka.

Mengapa demikian? Sebab, dalam Markus 12:29 dikatakan; Allah itu esa / satu / tunggal tidak ada yang lain.

Kalau andaikata TUHAN ada dua, maka kasih kepada TUHAN akan terbagi-bagi; kasih kepada TUHAN yang satu, kasih kepada “tuhan” yang lain. Itu sebabnya, banyak orang Kristen tidak sungguh-sungguh menjalankan ibadah dan pelayanannya dihadpan TUHAN karena “TUHANnya” dua. 

  • Kalau bisnis bukan “tuhan” dia akan tinggalkan bisnisnya untuk TUHAN.

  • Kalau pekerjaan bukan “tuhan”, maka dia akan tinggalkan pekerjaannya untuk TUHAN, dengan lain kata tetap menghadap TUHAN Allah yang Esa dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok. 

  • Kalau berhala-berhala di bumi ini bukan “tuhannya”, maka dia akan tetap berada di atas gunung TUHAN yang kudus dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok.

Itu namanya mengasihi TUHAN dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan, itulah Yosua dan Kaleb, itulah kasih-Nya kepada TUHAN.


Markus 12:29-30, 34

(12:29) Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. (12:30) Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. (12:34) Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.


Mengasihi TUHAN dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan adalah tanda orang bijaksana. Saya rindu kita semua menjadi satu pribadi yang bijaksana. Sedikit bercerita, setiap kali ibu Harun kasih laporan berkat Firman yang diterima, sekarang sudah singkat, padat, berisi, tetapi saya tahu bahwa ibu Harun sudah mengerti, itu bagian dari kehidupan yang bijaksana. Sedangkan kehidupan yang bijaksana, tidak jauh dari kerajaan Sorga.


Dahulu, betapa bodohnya kehidupan kita dan begitu banyaknya kesalahan dan pelanggaran yang kita perbuat, itu perbuatan bodoh. Tetapi lihatlah, orang yang mengasihi TUHAN adalah orang bijaksana sedangkan orang yang bijaksana tidak jauh dari kerajaan Sorga, dengan lain kata sudah dekat dengan kerajaan Sorga.


Dari sini kita bisa melihat, Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun adalah orang-orang yang bijaksana.

  • Yosua gambaran Firman Allah. 

  • Kaleb gambaran Roh Kudus.

Firman dan Roh menjadikan kita semua orang bijaksana, pemimpin-pemimpin rohani yang dapat menuntun banyak orang kepada kebenaran.


  1. Berpegang kepada perintah-Nya.

Kata berpegang berarti; menganut atau memeluk ajaran TUHAN yaitu; perintah Allah / ketetapan Allah / peraturan Allah. Sedangkan, central (pusat) dari ajaran TUHAN / pengikut TUHAN adalah salib di Golgota yang merupakan kehendak Allah dan untuk kehendak Allah kita harus taat.


Ibrani 5:7-8

(5:7) Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. (5:8) Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya,


Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa Yesus banyak menanggung penderitaan saat menaikkan permohonan-Nya di atas kayu salib. Tetapi sekalipun demikian, Yesus telah belajar menjadi taat dari apa yang diderita-Nya = taat kepada kehendak Allah.

Ketika Yesus menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, itu kehendak Allah / perintah Allah / peraturan TUHAN. 


Ibrani 5:9

(5:9) dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,


Dari ayat ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwasanya, kita semua harus taat kepada kehendak Allah. Karena, kalau kita mau diselamatkan; harus taat kepada kehendak Allah, sebab TUHAN Yesus adalah pokok keselamatan, pokok kehidupan, pokok anggur yang benar.


Itulah prbadi Kaleb dan Yosua.


Kita kembali memperhatikan…

Bilangan 13:30-31

(13:30) Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (13:31) Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."


Sepuluh pengintai berkata; kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, alasannya; karena mereka lebih kuat dari bangsa Israel.  Akan tetapi, Kaleb dan Yosua berkata; TIDAK, maksudnya; mereka harus maju dan menduduki negeri Kanaan, alasannya; mereka pasti akan mengalahkannya.


Perlu untuk diketahui,  di dalam TUHAN ADA KEPASTIAN, sebagaimana dalam…

Filipi 3:1

(3:1) Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.


Firman yang diulang-ulang / disampaikan / diingatkan lagi, itu memberi kepastian.


Lebih rinci lagi…

Kisah Para Rasul 2:35

(2:35) Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.


Musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu, berarti; Yesus berkemenangan.

2000 tahun yang lalu Yesus telah mengalahkan musuh di atas kayu salib, tumit-Nya telah meremukkan kepala ular, sesudah itu Dia naik dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Jadi, duduk disebelah Kanan Allah adalah tanda kemenangan.


Hal yang senada juga diajarkan oleh rasul Paulus kepada jemaat di Roma dalam…

Roma 8:34

(8:34) Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?


Kalau TUHAN yang membela, kita semua pasti berkemenangan. 


Kisah Para Rasul 2:36

(2:36) Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."


Kaum Israel harus tahu dengan pasti, Yesus yang mati di kayu salib (yang memberi kemenangan), adalah:

  1. TUHAN.

Kita tidak perlu ragu kalau ada orang berkata; kok TUHANmu sengsara bahkan mati di kayu salib? Mengapa mereka berkata demikian; karena mereka menggunakan logika yaitu; TUHAN itu kekal, maha besar dan maha segala-galannya, artinya; tidak mungkin menderita apalagi mati di kayu salib, itu sesuatu yang tidak mungkin. Tetapi jangan ragu, Yesus yang mati di atas kayu salib adalah TUHAN kita. Berarti, Dia adalah Allah yang hidup, berkuasa, TUHAN dan Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita. Singkat kata, Dialah sesembahan kita, tidak ada yang lain.

Dahulu, sebelum terpanggil, lebih tepatnya, sebelum tergembala, kita mudah sekali diseret kepada penyembahan berhala dan kenajisan percabulan. Tetapi, kita bersyukur kepada TUHAN, Dialah Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah yang berkuasa, TUHAN dan Juruselamat yang berkuasa atas kehidupan kita dengan lain kata; TUHAN adalah sesembahan kita, hanya kepada Dia sajalah kita berbakti, tidak kepada yang lain.


  1. KRISTUS

Kita akan lihat ini dalam…

Efesus 1:22-23

(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.


Kristus adalah Kepala jemaat, sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya yakni; kepenuhan Kristus


Ibrani 6:1

(6:1) Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,


Asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dimulai dari percaya, bertobat, dibaptis air, dipenuhkan Roh kudus, ini disebut lahir baru. Di tengah-tengah asas-asas pertama yang terjadi, di situ banyak terjadi; mujizat, tanda-tanda heran, perbuatan ajaib, termasuk pengusiran setan. Tetapi, setelah lahir baru, di sini dikatakan; beralih kepada perkembangannya yang penuh.


Malam ini kita buktikan bahwa kita adalah kepenuhan Kristus; dipenuhkan oleh Firman Allah, Roh Allah dan kasih Allah.

Kalau jemaat dipenuhkan oleh setan, susah datang menghadap TUHAN, atau kepenuhan setengah setan sulit juga datang kepada TUHAN. Sebab itu, kalau Kristus adalah Kepala, maka jemaat adalah tubuh-Nya, maksudnya; kepenuhan Kristus. Dan biarlah kita benar-benar kepenuhan Kristus saudara, jangan setengah-setengah. Biarlah bulat hati kita menjadi kepenuhan Kristus, itu namanya jemaat. Jemaat bukanlah kepenuhan; daging, setan, dunia, itu sudah tidak benar namanya.

Kehidupan yang sudah tergembala, semestinya tahu bahwa tubuh Kristus; kepenuhan Kristus, bukan kepenuhan dunia, daging, setan. Tetapi faktanya banyak orang Kristen kepenuhan daging, kepenuhan harga diri, kepenuhan dunia, kepenuhan setan, ini sebenarnya mengerikan saudara. Yang benar; jemaat adalah kepenuhan Kristus.


Terkait dengan kepenuhan Kristus kita lihat….

Efesus 4:11-13

(4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,


Di sini kita melihat, TUHAN memperlengkapi orang-orang kudus-Nya dengan 5 (lima) jabatan (rasul, nabi, penginjil, gembala, guru)…

  • Bagi pekerjaan pelayanan.

  • Bagi Pembangunan tubuh Kristus.

Supaya kita semua mencapai kedewasaan penuh = mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Jadi, pertumbuhan rohani yang dialami oleh anak-anak TUHAN harus sesuai dengan kepenuhan Kristus, bukan dengan kriteria kita. Jangan kita nampak dewasa, tetapi tidak sesuai dengan kepenuhan Kristus.


Efesus 4:15

(4:15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.


Di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia.

Contoh; dalam hal mengembalikan milik TUHAN, dahulu hanya tahu mengembalikan sepersepuluh dari gaji. Kemudian terjadi pertumbuhan; dalam kasih kita bertumbuh, dalam segala hal ke arah Dia, mulai kita mengerti mengembalikan milik TUHAN (sepersepuluh) dari berkat lain yang kita terima. Misalnya, kemarin, keluarga pastori mendapat lima kotak makanan, lalu saya ambil sepersepuluhannya. Jadi, yang kerja, kalau tidak mendapat uang makan, tetapi dikasih makan siang; hitung, dengan lain kata; ambil sepersepuluhannya dari makanan yang engkau makan itu.


Masih ada lagi perkara lain, dulu sikap kita datang kepada TUHAN, sengaja bikin waktu mepet-mepet, tetapi, sekarang datang lebih awal. Kemudian, dalam hal mengasihi lebih lagi, dalam hal menyerahkan diri kepada TUHAN lebih lagi, dalam ketulusan lebih lagi, tidak ada lagi pur-pura dan masih banyak lagi hal-hal lain yang terkait dengan bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia.

Tetapi, pertumbuhan itu semua arahnya kepada Dia, jangan melakukan sesuatu untuk dilihat mata manusia, harus kepada Dia yaitu; Kristus yang ada Kepala. Kalau suara meredup, jangan karena cengeng atau jengkel, kalau meredup, mereduplah selamanya, tetapi harus ke arah Dia. Kalau tegas, tegaslah selamanya, tetapi harus ke arah Dia, jangan sebentar begini, besok lain lagi; tidak penuh Roh Kudus, itu kepenuhan daging, dunia dan setan.


Pendeknya, lewat pertumbuhan rohani dalam "segala hal" nanti akan mengarah kepada Dia = tubuh dan kepala akhirnya menyatu, inilah arti dari kepenuhan Kristus. Jadi, kita tidak boleh mempertahankan asas-asas pertama tentang ajaran Kristus; percaya, bertobat, dibaptis air dan kepenuhan Roh Kudus, walaupun di situ banyak tanda-tanda heran, mujizat, keajaiban dan lain sebagainya. Tidak boleh bertahan harus beralih kepada perkembangannya yang penuh.


Lebih teliti lagi kita lihat; perkembangannya yang penuh dalam…

Efesus 4:16

(4:16) Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.


Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu.

Berarti, ketika tubuh dan kepala menjadi satu, disebutlah tubuh Kristus yang sempurna. 

Tubuh Kristus yang sempurna adalah tubuh yang anggotanya banyak tetapi sekalipun demikian merupakan satu, inilah kepenuhan Kristus. Akhirnya, karena menjadi kepenuhan Kristus (tubuh dan kepala menjadi satu); layak masuk dalam pesta nikah Anak Domba bersanding dengan Dia, ada dalam mahligai-Nya; ada dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba, sasaran akhir dari perjalanan rohani kita di atas muka bumi ini.


Singkat kata, kita harus tahu dengan pasti bahwa Yesus yang menderita sengsara di atas kayu salib adalah TUHAN dan KRISTUS.

Kaleb dan Yosua tahu itu walaupun pribadi TUHAN Yesus Kristus belum ditampilkan pada masa itu, tetapi, Musa sempat berkata kepada umat Israel; seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya (Ulangan 18:18).

Itu sebabnya, ketika sepuluh pengintai membawa kabar yang melemahkan, Kaleb dan Yosua berkata; TIDAK, kita harus maju menduduki negeri Kanaan. Mengapa? Karena mereka tahu, TUHAN sudah menjanjikan negeri itu kepada Abraham, Ishak dan Yakub (nenek moyang Israel). Mereka juga tahu, TUHAN Allah yang hidup mengasihi Israel (umat pilihan).

Jadi, anak TUHAN yang senantiasa menikmati pembukaan rahasia Firman, tahu tentang hidupnya, hubungannya dengan TUHAN, tahu masa depan, tahu segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi; tahu rencana TUHAN di dalam dirinya.


Kita sudah melihat keyakinan dari Kaleb dan Yosua, selanjutnya mari kita lihat kabar yang dibawa oleh sepuluh pengintai…

Bilangan 13:32-33

(13:32) Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. (13:33) Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."


Sepuluh  pengintai membawa "kabar busuk" antara lain:

  1. Negeri yang memakan penduduknya.

Manusia harus dimanusiakan oleh manusia. Tetapi, kalau manusia makan manusia = hewan / binatang buas.


Hal itu dapat kita lihat dalam…

Wahyu 13:1-2

(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat. (13:2) Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.


Binatang yang keluar dari dalam laut itulah antikris. 

Binatang yang keluar dari dalam laut adalah kombinasi dari tiga jenis binatang yaitu;

  • Macan tutul, berbicara tentang kecepatan.

Oleh sebab itu, di hari-hari terakhir ini kita jangan bermasabodo, berlambat-lambat, menunda-nunda pekerjaan TUHAN supaya jangan kita dilibas oleh antikris.

  • Beruang.

Kaki depan dari beruang, apabila memukul, dia dapat merobohkan semua musuhnya. Kemudian dua kaki depan juga mencengkram, dan setiap yang dicengkram akan terikat tidak akan dilepaskannya, apalagi kalau sudah mendapatkan cap meterai dari antikris 666 di tangan kanan atau di dahi.

  • Singa; yang mengaum-ngaum mencari orang yang dapat ditelannya.

Pendeknya, manusia makan manusia adalah binatang buas = antikris.


Tetapi, untuk kombinasi tiga jenis binatang buas ini, kita tidak perlu ragu. Itu sebabnya TUHAN berkata kepada Simon Petrus dan murid-murid; kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku (Lukas 22:8). 

Di ayat yang lain Yesus berkata; berjaga-jagalah dan berdoalah supaya jangan jatuh dalam pencobaan (Matius 26:41), berarti; berjaga-jaga dan berdoa itu adalah puncak ibadah (doa penyembahan). 

Jadi, puncak ibadah berhadapan langsung dengan puncak pencobaan, tepatnya pada saat antikris menjadi raja. Tetapi lihatlah, sepuluh pengintai ini, membawa kabar busuk. Kepada kita semua ada kabar baik yaitu; TUHAN memimpin ibadah-ibadah di atas muka bumi ini sampai kepada puncak ibadah yakni; doa penyembahan. Berjaga-jagalah dan berdoalah, ukurannya; satu jam.


Jadi, puncak pencobaan akan dihadapi dengan puncak ibadah. Kita tidak mungkin menghadapi puncak pencobaan dengan kelebihan yang kita punya, antara lain; uang, harta, kedudukan, jabatan, gelar, itu tidak akan sanggup engkau hadapi dengan kelebihan yang semacam ini. Engkau harus menghadapi puncak pencobaan dengan puncak ibadah itulah doa penyembahan. Tetapi, Kaleb dan Yosua tahu punck ibadah, sementara sepuluh pengintai, dari ungkapan yang pertama sudah menunjukkan bahwa ibadah mereka belum memuncak sampai kepada doa penyembahan, ini adalah berita busuk.


  1. Orang-orangnya tinggi perawakannya.

  2. Orang Enak keturunan raksasa.

Terkait dengan poin 2 dan 3 yaitu; tinggi perawakannya bahkan disebut dengan raksasa, sebetulnya, bukanlah jaminan untuk mengalahkan yang kecil. Tetapi, inilah kabar busuk yang ke 2 dan 3 yang disampaikan oleh sepuluh pengintai kepada Musa dan Harun dan seluruh umat Israel juga turut mendengar pada waktu itu.

Alasan saya mengatakan, tinggi perawakannya bahkan dengan raksasa, bukanlah jaminan untuk mengalahkan yang kecil: contoh, Daud itu kecil perawakannya, tetapi ia berkemenangan terhadap Goliat.  Jadi, kunci rahasianya adalah tergembala dengan baik di dalam satu kandang penggembalaan.


Saya akan tunjukkan ayatnya…

1 Samuel 17:13-15

(17:13) Ketiga anak Isai yang besar-besar telah pergi berperang mengikuti Saul; nama ketiga anaknya yang pergi berperang itu ialah Eliab, anak sulung, anak yang kedua ialah Abinadab, dan anak yang ketiga adalah Syama. (17:14) Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besar-besar itu pergi mengikuti Saul. (17:15) Tetapi Daud selalu pulang dari pada Saul untuk menggembalakan domba ayahnya di Betlehem.


Sesibuk-sibuknya Daud di istana Saul, ia selalu ingat untuk pulang ke kandang penggembalaan. 

Jadi, sesibuk-sibuknya kita di dunia ini. kita harus kembali ke kandang penggembalaan, sama artinya; tergembala dengan sungguh-sungguh di dalam satu penggembalan dengan satu gembala = tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itu kunci keberhasilannya.


Ada lagi ayat referensi yang lain…

2 Samuel 21:15 dengan perikop: “Peperangan melawan Filistin”

(21:15) Ketika terjadi lagi peperangan antara orang Filistin dan orang Israel, maka berangkatlah Daud bersama-sama dengan orang-orangnya, lalu berperang melawan orang Filistin, sampai Daud menjadi letih lesu. 


Selama hidupnya, Daud selalu berperang melawan Filistin. 


2 Samuel 21:16-22

(21:16) Yisbi-Benob, yang termasuk keturunan raksasa -- berat tombaknya tiga ratus syikal tembaga dan ia menyandang pedang yang baru -- menyangka dapat menewaskan Daud. (21:17) Tetapi Abisai, anak Zeruya, datang menolong Daud, lalu merobohkan dan membunuh orang Filistin itu. Pada waktu itu orang-orang Daud memohon dengan sangat kepadanya, kata mereka: "Janganlah lagi engkau maju berperang bersama-sama dengan kami, supaya keturunan Israel jangan punah bersama-sama engkau." (21:18) Sesudah itu terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin di Gob; pada waktu itu Sibkhai, orang Husa, memukul kalah Saf, yang termasuk keturunan raksasa. (21:19) Dan terjadi lagi pertempuran melawan orang Filistin, di Gob; Elhanan bin Yaare-Oregim, orang Betlehem itu, menewaskan Goliat, orang Gat itu, yang gagang tombaknya seperti pesa tukang tenun. (21:20) Lalu terjadi lagi pertempuran di Gat; dan di sana ada seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam: dua puluh empat seluruhnya; juga orang ini termasuk keturunan raksasa. (21:21) Ia mengolok-olok orang Israel, maka Yonatan, anak Simea kakak Daud, menewaskannya. (21:22) Keempat orang ini termasuk keturunan raksasa di Gat; mereka tewas oleh tangan Daud dan oleh tangan orang-orangnya.


Daud dan tentaranya mengalahkan empat orang-orang yang tinggi perawakannya yang disebut juga dengan raksasa-raksasa, antara lain; 

  • Yesbi Benon

  • Sibkhai

  • Goliat

  • Seorang yang tinggi perawakannya, yang tangannya dan kakinya masing-masing berjari enam -- seluruhnya ada 24 jari-jari.

Tetapi, sekalipun tinggi perawakannya, bahkan seperti raksasa yang ukurannya berlipat ganda lebih besar dari manusia pada umumnya, Daud yang kecil (pribadi  yang senantiasa sangkal diri, pikul salib dan ikut TUHAN), sanggup mengalahkan raksasa-raksasa.

Saudara, harusnya kabar busuk ini tidak perlu disampaikan, tetapi sepuluh pengintai menyampaikan kabar busuk. Padahal di atas tadi kita sudah melihat, Yosua dan Kaleb berkata; kita harus maju maksudnya; tidak sependapat dengan kabar busuk dari sepuluh pengintai.


Apapun rintangan dan tantangan, seperti apapun daging besar dan tingginya, bahkan daging disebut sebagai raksasa-raksasa yang coba menghalau, menghalangi gerak langkah rohani kita di atas bumi, kita harus sependapat dengan Kaleb dan Yosua, tidak sependapat dengan sepuluh pengintai. Karena kita harus maju, kita harus menduduki negeri Kanaan yang sudah dijanjikan oleh TUHAN dari abad ke abad.


  1. Kami lihat diri kami seperti belalang, demikian juga mereka terhadap kami.

Kabar ini menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti apa-apa, tidak mengerti apa yang diucapkannya. 

Kalau mereka berbicara soal belalang maka kita akan belajar dari belalang dalam…

Amsal 30:24-28

(30:24) Ada empat binatang yang terkecil di bumi, tetapi yang sangat cekatan: (30:25) semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan makanannya di musim panas, (30:26) pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit batu, (30:27) belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur, (30:28) cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di istana-istana raja.


Ada 4 (empat) binatang terkecil namun cekatan salah satunya adalah belalang

Belalang; walaupun tidak punya raja / pemimpin, tetapi semua berbaris dengan teratur.


Anak TUHAN yang diurapi oleh Roh Kudus, tidak perlu diajar / diatur / dipimpin, sebab dia akan berbaris dengan teratur sebagaimana tertulis dalam 1 Yohanes 2:27 -- Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Roh Kudus mengajar tentang segala sesuatu, sehingga barisan tetap teratur, terpimpin dengan baik, bukan hanya di rumah TUHAN, di luar rumah TUHAN dia tetap terpimpin dengan baik. Tetapi lihatlah, kabar busuk dari sepuluh pengintai ini, mereka tidak tahu apa yang diucapkannya; Kami lihat diri kami seperti belalang, demikian juga mereka terhadap kami. Kalau belalang, pasti teratur barisannya.


Singkat kata, kabar busuk ini hanya untuk melemahkan dan menjatuhkan bangsa Israel.


Akhirnya, kalau kita perhatikan di dalam…

Bilangan 14:2

(14:2) Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!


Oleh karena kabar busuk, umat Israel bersungut-sungut. Sungut-sungut adalah suara daging.

Suara daging tersebut ialah; menginginkan mati di Mesir dan di padang gurun.


Beda dengan Rut dalam pengikutannya kepada Naomi (Rut 1:16-17); 

  1. Kemana engkau pergi ke situ aku pergi, kemana engkau bermalam di situ aku bermalam.

  2. Allahmulah Allahku bangsamulah bangsaku.

  3. Dimana engkau mati, akupun mati di sana.


Jadi, suara daging membuat seseorang bodoh dan keliru. Semestinya kita satu dalam kematian TUHAN Yesus Kristus, supaya kelak kita dibangkitkan bersama-sama dengan Dia pada kebangkitan yang kedua (menghadap takhta putih) nama kita tertulis dalam kitab kehidupan Anak Domba.


Inilah awal dari semua malapetaka itu; bersungut-sungut. Kenapa orang turun dari pelayanan? Sungut-sungut (suara daging). Kenapa seseorang tidak sungguh-sungguh mendengarkan Firman TUHAN dengan lain kata; tidak mau dikoreksi? Karena ada sungut-sungut. Kenapa tidak sampai kepada kepenuhan Kristus? Karena sungut-sungut (suara daging). 

Singkat kata, umat Israel diselamatkan dari tanah Mesir, tetapi ditewaskan di padang gurun; karena bersungut-sungut. Hati-hati dengan sungut-sungut. Kadang-kadang gara-gara satu orang, seisi rumah ikut-ikutan bersungut-sungut.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang










No comments:

Post a Comment