KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, December 12, 2024

IBADAH RAYA MINGGU, 9 DESEMBER 2024

IBADAH RAYA MINGGU, 9 DESEMBER 2024

WAHYU PASAL 18


Subtema: PEMBALASAN ATAS BABEL


Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada TUHAN yang telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh. Kita juga patut bersyukur kepada TUHAN, karena TUHAN memberi kesehatan, umur panjang, itu artinya TUHAN memberi kesempatan bagi kita untuk menikmati kasih dan kemurahan TUHAN.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN, yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube, Facebook atau media sosial apapun yang saudara pergunakan. Kiranya TUHAN hadir di tengah-tengah kita, membawa damai sejahtera, dan memberi satu sukacita, bahagia saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN untuk terus mendengarkan Firman TUHAN Allah.


Namun jangan lupa, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya  Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita masing-masing. Jadi, jangan hanya duduk diam, pikiran ngelantur kemana-mana. Kalau menghadap TUHAN, ingat; tubuh untuk TUHAN dan TUHAN untuk tubuh. Yang multimedia; fokuskan diri untuk melayani pekerjaan TUHAN.


Selanjutnya, mari kita sambut Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.

Kita sudah diberkati oleh TUHAN dari Wahyu 18:4-5 terkait dengan suara dari Sorga yang disebut juga dengan panggilan Sorgawi yang bunyinya supaya kita diceraikakn dari perempuan Babel, karena dosa perempuan Babel telah bertimbun-timbun dan timbunan dosa itu sampai ke langit. Dari suara panggilan itu, TUHAN merindukan supaya kita semua menceraikan diri dari perempuan Babel dan jangan ditunda-tunda, jangan berlama-lama, sebab kalau menunda-nunda terhadap suara panggilan TUHAN = menendang ke galah rangsang, maksudnya; semakin kita menolak semakin tersakiti, semakin menunda-nunda semakin tersakiti, walaupun tidak ada yang menyakiti. Berita ini sudah disampaikan di minggu yang lalu, kiranya kita betul-betul diteguhkan oleh Firman Allah yang sudah kita terima, sehingga kita berada dalam suasana dimana Roh TUHAN membangkitkan kerohani kita di hari-hari terakhir ini; tidak lagi tertidur lelap.


Sekarang, kita masuk pada berkat yang baru…

Wahyu 18:6-7

(18:6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; (18:7) berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.


Intinya, hari pembalasan sudah tiba.

Saudara, segala sesuatu yang kita perbuat di atas muka bumi ini satu kali akan menerima balasannya dari TUHAN. Itu berarti..

  • Kalau kita hidup di dalam kebenaran dan kesucian dengan lain kata; berusaha untuk mencapai kepada kesempurnaan; TUHAN akan membalasnya. 

  • Sebaliknya, kalau masih menyukai kejahatan dan menikmati dosa, maka TUHAN akan membalaskannya juga.

Jadi, hari pembalasan itu ada dari TUHAN disebutlah itu hari penghakiman.


Oleh sebab itu, saudara jangan menjadi kehidupan yang pandir, artinya; jangan jadi orang bodoh dan bebal, tidak berani mengambil keputusan yang baik dihadapan TUHAN. Karena hari pembalasan sudah tiba, maka siksaan dan perkabungan akan ditimpakan kepada perempuan Babel sebanyak kemuliaan dan kemewahan yang telah ia nikmati. Jadi, pembalasan itu sesuai dengan perbuatan yang diperbuat oleh setiap orang.


“HUKUMAN YANG SAMA” DENGAN HUKUMAN YANG DITERIMA OLEH PEREMPUAN BABEL

YANG PERTAMA 

Ibrani 10:29

(10:29) Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?


Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia.

"Dia" di sini adalah orang-orang….

  • Yang menginjak-injak Anak Allah.

Yesus adalah Firman yang menjadi manusia. Menolak Firman Allah yang disampaikan sama artinya menginjak-injak Anak.

  • Yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya.

Kita tahu saudara bahwa; tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.

TUHAN Yesus Kristus adalah Anak Allah, darah-Nya telah tertumpah di atas kayu salib 2000 tahun yang lalu, itu artinya; Dia telah menegakkan perjanjian yang kedua. Darah yang tertumpah itu adalah darah perjanjain untuk menggenapi perjanjian yang pertama.

  • Yang menghina Roh kasih karunia

Yakub telah memberikan kepada Yusuf; jubah yang maha indah, disebutlah itu Roh kasih karunia.

TUHAN mempercayakan ibadah dan pelayanan, itu adalah jubah yang maha indah. Kemudian, kepada para imam / pelayan TUHAN / hamba-hamba TUHAN dipercayakan karunia-karunia dan jabatan Roh Kudus, itu merupakan jubah yang maha indah = Roh kasih karunia. 


Jadi, kepada mereka yang tidak menghargai tiga perkara ini; dikatakan; betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia.


Lebih rinci kita baca dalam…

Ibrani 2:1

(2:1) Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.


Lebih teliti memperhatikan apa yang telah didengar berarti; Firman yang didengar jangan disia-siakan (diabaikan).

Kalau boleh saya minta, Firman Allah yang disampaikan kiranya mendarah daging, jangan hanya sekedar pengetahuan. Kalau hanya sekedar pengetahuan, dia tahu yang baik, dia lakukan yang baik, karena orang lain juga punya pengetahuan yang sama. Tetapi, sebenarnya yang baik itu tidak timbul dari dalam hatinya. Kalau ada di antara kita seperti itu, jangan lanjutkan. Kalau dilanjutkan akan malu sendiri, karena itu tipuan dari kebodohan, karena TUHAN melihat.


Ibrani 2:2

(2:2) Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,


Firman Allah yang disampaikan oleh malaikat-malaikat tetap berlaku.

Malaikat-malaikat 🡪 para hamba-hamba TUHAN yakni; gembala-gembala atau pemimpin-pemimpin jemaat.

Kemudian, dalam kesempatan yang lain yakni; setiap pelanggaran dan ketidaktaatan; mendapat balasan yang setimpal. 

Jadi saudara, jangan kita bermasabodo dengan Firman Allah yang disampaikan oleh para Malaikat yakni gembala-gembala / pemimpin-pemimpin jemaat. Sebaliknya, harus lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar dari Firman yang disampaikan oleh para malaikat.


Ibrani 2:3

(2:3) bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan


Orang-orang yang menyia-nyiakan Firman yang disampaikan oleh para malaikat tidak akan luput (lepas) dari hukuman.

Menyia-nyiakan Firman Allah = ...

  1. Menginjak-injak Anak Allah.

  2. Menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya.

  3. Yang menghina Roh kasih karunia (jubah yang maha indah).

Jubah yang maha indah sudah dipercayakan kepada kita, antara lain;

  • Ibadah dan pelayanan (ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok).

  • Karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang dipercayakan kepada seorang pelayan TUHAN / imam-imam / hamba-hamba TUHAN.


Lebih rinci tentang keselamatan yang terkait dengan roh kasih karunia..

Ibrani 10:26

(10:26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.


Sengaja berbuat dosa sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

Maksudnya; darah salib tidak berlaku untuk mengampuni dosanya.


Saudara, para malaikat telah menyampaikan Firman Alllah, secara khusus tentang Roh kasih karunia yaitu; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok. Tetapi, dengan sengaja melawan sesudah memperoleh pengetahuan yang benar, maka darah Yesus tidak berlaku atas dia.

Demikian juga seorang imam, kepadanya dipercayakan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus, tetapi dengan sengaja dia turun dari pelayanan, dan tidak mau kembali kepada pelayanan, tidak mau menerima Roh kasih karunia; darah Yesus tidak berlaku atas dia.


Yang sudah diberi kesempatan untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, lalu diperlengkapi dengan Roh kasih karunia itulah karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus, jangan coba-coba turun. Karena kalau engkau turun dan tidak kembali lagi; darah Yesus atau korban apapun baik korban bakaran, korban penghapus dosa, korban keselamatan, korban sembelihan; tidak berlaku atas dia, berarti; darah Yesus tidak mengampuni dia lagi.


Hati-hati saudara! Sebab itu, yang sudah mendapat Roh kasih karunia, jangan sombong, tetapi justru harus semakin dihargai, dijaga, dirawat dengan sungguh-sungguh, karena setan mudah sekali merampasnya dengan banyak godaan.

Oleh sebab itu, untuk laki-laki, kalau cari pasangan; carilah yang seimbang. Demikian juga yang perempuan, kalau mencari pasangan, carilah pasangan yang seimbang sebagaimana dalam Keluaran 2:1-2 -- Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi; lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya.

Jadi, pemuda-pemudi apalagi seorang imam, cari pasangan yang seimbang, supaya lahir Musa rohani. Pemudi, kalau melihat laki-laki karena keadaan atau statusnya, itu namanya tiang-tiang berhala, harus ditebang. Laki-laki, kalau engkau melihat perempuan karena status sosial, itu namanya tiang-ting berhala yang harus ditebang. Ini keselamatan yang harus disampaikan oleh seorang malaikat terkait dengan Roh kasih karunia, itulah jubah yang maha indah. 


Orangtua, jangan tega membiarkan anakmu menikah dengan pasangan yang tidak seimbang hanya karena status sosial, itu sebetulnya tiang-tiang berhala yang harus ditebang. Kenapa orangtua bangga melihat anaknya menikah dengan pasangan yang tidak seimbang? Hanya berdiam diri / bermasa bodoh, tidak peduli, tidak mau mengajak anak perempuanmu atau anak laki-lakimu untuk berbicara secara face to face, justru berkata; dia keras kepala. Padahal orangtua tidak berusaha dengan berdoa dan berpuasa dengan lain kata; menghukum daging supaya doa didengar TUHAN. 


Saudara, di dalam diri imam ada benih suci itulah Firman Allah, Roh Allah dan kasih Allah, jangan sampai itu berpasangan dengan yang tidak seimbang, TUHAN tidak rela. Hal itu sama seperti sesuatu yang tidak boleh tetapi dipaksa, itu tidak mungkin bisa. Bukankah seorang imam sudah penuh dengan Firman, Roh Allah dan kasih Allah, masakan ini dipaksakan dengan pasangan yang tidak seimbang?  Hai orang tua, ajak anakmu bicara, duduk berdua, jangan lihat dia bergaul, berpacaran dengan bebas lalu dibiarkan begitu saja, dimana akal sehatmu sebagai orangtua? Padahal sudah punya pengalaman yang sama.


Inilah berita Firman yang disampaikan oleh seorang malaikat, beritanya soal Roh kasih karunia, antara lain; 

  • Ibadah dan pelayanan (tekun tiga macam ibadah pokok).

  • Karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh kudus.


Saya heran melihat orangtua membiarkan anaknya bergaul dengan orang yang tidak mengenal Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. Lalu tangisanmu, pengertianmu selama ini apa? Berarti, pelayananmu selama ini kepada TUHAN pura-pura saja, tidak ada kepastian di dalam dirimu. Tidak ada ketegasankah sesuai dengan ketegasan Firman? Pemuda/pemudi, perhatikan Firman ini, perhatikan apa yang disampaikan oleh para malaikat. Kenapa saya sampaikan hal ini? Karena TUHAN perlihatkan ada satu perempuan (imam), kepalanya sudah botak bagian depan, tinggal sedikit lagi pada bagian belakang. Kalau dilanjutkan pergaulannya, maka botak semua; tidak tunduk lagi pada ajaran yang benar.


Kebenaran yang disampaikan oleh para malaikat adalah; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok.

Pendeknya, mengabaikan ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok = menyia-nyiakan keselamatan yang disampaikan oleh para malaikat.


Ibrani 10:27

(10:27) Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.


Kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat menghanguskan semua orang durhaka.

Durhaka = memberontak terhadap Firman Allah yang disampaikan oleh para malaikat terkait dengan Roh kasih karunia (jubah yang maha indah).


Kita sudah dengar pembalasan terhadap mereka yang menolak Firman yang disampaikan oleh para Malaikat; kebenaran yang terkait dengan Roh kasih karunia (jubah yang maha indah). Jadi, hukumannya ada saudara, kenapa kita tidak teliti memperhatikan Firman yang disampaikan oleh para malaikat, padahal Firman yang disampaikan oleh para malaikat itu berlaku, sementara dalam kesempatan yang lain pelanggaran dan ketidaktaan mendapat balasan yang setimpal. 


Ini persamaan hukuman dengan hukuman yang diterima oleh perempuan Babel. Saya berharap, orangtua pulang ke rumah ajak anak untuk bicara. Kalau pasangannya tidak mau tekun dalam tiga macam ibadah pokok, berhenti jangan lanjutkan, jangan gara-gara sedikit terhipnotis dengan tiang berhala, tegas saja. Saya menyampaikan ini bukan karena marah, tetapi ini Firman TUHAN dan Firman punya ketegasan. Sekali lagi, saya tidak memaksa karena TUHANpun tidak memaksa, ada pilihan; jalan lebar atau jalan sempit, keputusan tetap di tangan anda, bukan di tangan saya. Tetapi resikonya, pembalasan akan ditentukan setimpal dengan perbuatan masing-masing.


Ibrani 10:30

(10:30) Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."


Pembalasan adalah hak TUHAN. TUHAN yang akan menuntut pembalasan.

Jadi, pembalasan itu satu kali akan tergenapi pada harinya TUHAN.


Jangan sampai kita sama seperti orang Fasik, dalam pikirannya dalam Mazmur 10:3-4 -- Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya, dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.


Orang fasik berpikir:

  1. Tidak ada Allah.

  2. Allah tidak akan menuntut.

Fasik itu berbicara tentang kesombongan dan keangkuhan, tidak peduli dengan ibadah dan pelayanan, jangan kita seperti itu.


Ibrani 10:31

(10:31) Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.


Terkait dengan ayat ini saya mau sambungkan dulu, dimana Daud pernah berbuat dosa, yaitu;

  • Membunuh Uria orang Het.

  • Berzinah dengan Batsyeba (isteri Uria orang Het).

Daud dihukum karena dosa itu dengan lain kata; mendapat hukuman yang setimpal yaitu;

  • Anak hasil perzinahan dengan Batsyeba akhirnya mati. 

  • Nikah dan rumah tangganya hancur-hancuran; anaknya berzinah dengan anaknya (beda ibu) dan itu diketahui oleh rakyat Israel. Kemudian, anak yang satu dengan anak yang lain (beda ibu) berselisih dan diketahui oleh rakyat Israel. Itu merupakan hukuman dan konsekuensi dari sebuah kesalahan.

Namun Daud masih mendapat kesempatan untuk diampuni. Akan tetapi, kalau penghukuman itu jatuh pada hari penghakiman; ngeri benar (tidak ada lagi pengampunan).

Jadi, perhatikan dan teliti apa yang disampaikan oleh para Malaikat, jangan sombong, jangan pandir. 

Itu persamaan hukuman, seperti hukuman yang diterima oleh perempuan Babel.


“HUKUMAN YANG SAMA” DENGAN HUKUMAN YANG DITERIMA OLEH PEREMPUAN BABEL

YANG KEDUA

2 Tesalonika 1:6-8

(1:6) Sebab memang adil bagi Allah untuk membalaskan penindasan kepada mereka yang menindas kamu (1:7) dan untuk memberikan kelegaan kepada kamu yang ditindas, dan juga kepada kami, pada waktu Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diri-Nya bersama-sama dengan malaikat-malaikat-Nya, dalam kuasa-Nya, di dalam api yang bernyala-nyala, (1:8) dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.


Pertama-tama saya sampaikan; pada hari TUHAN atau hari penghakiman, di situ akan ada pembalasan. Pada hari pembalasan itu, maka; anak-anak TUHAN akan dihukum, lalu dilemparkan dalam api neraka. Namun dalam kesempatan yang lain, itu adalah tanda kelegaan dan pembelaan kepada mereka yang sungguh-sungguh mengikuti TUHAN, berarti;

  • Sungguh-sungguh menyangkal diri.

  • Sungguh-sungguh mengikut salib-Nya.

  • Sungguh-sungguh mengikut TUHAN.

Saya menyampaikan itu, supaya kita tahu.


Tetapi, yang mau saya sampaikan di sini adalah; TUHAN mengadakan pembalasan terhadap, yaitu;

  1. Orang-orang yang tidak mau mengenal Allah secara pribadi.

  2. Tidak mentaati Injil Yesus


Terkait dengan:

Orang-orang yang tidak mau mengenal Allah secara pribadi

Filipi 3:10-11

(3:10) Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, (3:11) supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.


Yang dikehendaki oleh rasul Paulus adalah mengenal TUHAN secara pribadi.

Mula-mula atau diawali dengan; persekutuan dengan sengsara / derita salib supaya satu dengan Dia dalam kematian-Nya.

Tetapi ingat, kalau kita satu dalam kematian TUHAN, maka tentu kita juga satu dalam kebangkitan-Nya. 

Tidak mungkin satu dalam kematian tetapi tanpa kebangkitan-Nya. Tetapi mustahil juga rasanya, kita ada dalam kebangkitan, tanpa kematian. Kalau orang berkata; mengalami kebangkitan, tetapi menolak kematian; itu kebangkitan palsu, hanya suka dengan mujizat, berkat-berkat, tetapi menolak sengsara salib apalagi kematian-Nya.

Pendeknya, yang pasti di sini kita lihat adalah; hanya satu yang dikehendaki rasul Paulus mengenal TUHAN secara pribadi. Tetapi ini setelah ia ditangkap oleh TUHAN. 


Sekarang kita lihat, sebelum ia ditangkap oleh TUHAN…

Filipi 3:4-7

(3:4) Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: (3:5) disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, (3:6) tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat. (3:7) Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 


Kelebihan-kelebihan Rasul Paulus secara lahiriah:

  1. Disunat pada hari kedelapan, 

  2. Dari bangsa Israel, 

  3. Dari suku Benyamin, 

  4. Orang Ibrani asli, 

  5. Tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 

  6. Tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, 

  7. Tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat ia tidak bercacat.

Hal 1-4 = kelebihan rasul Paulus secara lahiriah dari sejak lahirnya.

Hal 5-7 = kelebihan rasul Paulus dalam bentuk tindakan-tindakannya sebelum menerima jabatan rasul.


Filipi 3:8

(3:8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,


Kalau kita balikkan pengertian dari ayat 8 adalah; orang yang tidak mengenal Allah secara pribadi adalah orang yang masih terikat dengan hal-hal yang lahiriah. Tetapi, setelah rasul Paulus melepaskan diri dari tujuh perkara yang menjadi kelebihannya, akhirnya ia mengenal TUHAN secara pribadi. Berarti sebaliknya, tidak mengenal Allah secara pribadi adalah orang-orang  yang masih terikat dengan hal-hal lahiriah.


Manusia duniawi adalah orang yang terikat dengan “yang lahiriah”, maka manusia duniawi akan berpikir secara duniawi, maksudnya; tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi. Satu dengan kematian dan kebangkitan Yesus itu terlalu asing bagi dia, apalagi rela menderita sengsara dengan salib Kristus, itu terlalu asing bagi dia.


Kita lihat hamba TUHAN yang terikat dengan hal lahiriah…

Matius 23:16-18

(23:16) Celakalah kamu, hai pemimpin-pemimpin buta, yang berkata: Bersumpah demi Bait Suci, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi emas Bait Suci, sumpah itu mengikat. (23:17) Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu? (23:18) Bersumpah demi mezbah, sumpah itu tidak sah; tetapi bersumpah demi persembahan yang ada di atasnya, sumpah itu mengikat.


Dari sini kita bisa melihat, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi adalah pemimpin yang bodoh dan buta, karena mereka melayani (berada di tengah ibadah dan pelayanan), tetapi terikat dengan perkara-perkara lahiriah. Sehingga, mereka tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi, tidak mau terikat dengan Bait Suci Allah yang menguduskan kehidupannya, tidak mau terikat dengan mezbah (ibadah dan pelayanannya). Kalaupun ada di tengah ibadah dan pelayanan, tetapi hatinya terikat dengan perkara-perkara yang lahiriah.

Saudara, jikalau masih ada di antara kita yang seperti itu, hal itu bisa menjadi contoh kepada seisi rumah, akhirnya seisi rumah tidak bertumbuh dan itu sangat mengerikan sekali.


Saudara, pengaruh pribadi seseorang dalam rumah itu besar. Dahulu suka membawa korban, suka mengembalikan persembahan persepuluhan dan persembahan khusus, tetapi kenapa sesudah ada keberadaan kita di rumah itu, satu persatu mundur? Ini templak untuk kita semakin berubah, bukan untuk membunuh lalu membinasakan, bukan begitu cara TUHAN. 

Templak harus ada, tidak mungkin tidak ada, sebab Yesus masuk ke dalam Bait Suci untuk mengadakan penyucian. Maka, ibadah di bumi harus senada dan seirama dengan nyanyian yang diserukan oleh 4 (makhluk) di Sorga; "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." (Wahyu 4:8).


Bayangkan, tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi, akhirnya;

  • Tidak mau dikuduskan dengan Bait Suci Allah karena terikat dengan emas dalam Bait Suci Allah.

  • Ada di tengah ibadah dan pelayanan (mezbah), tetapi tidak mau terikat dengan ibadah dan pelayanan, kecuali dengan persembahan yang ada di atas mezbah.


Hati-hati saudara, pembalasan akan terjadi terhadap orang semacam ini. Hari ini engkau merasa seperti tidak ada apa-apa, tetapi besok; ngeri benar kalau hukuman itu terjadi pada hari penghakiman. Kalau sekarang orang minta ampun; darah Yesus masih menyucikan dengan lain kata; masih ada kesempatan untuk diampuni. Tetapi, kalau toh dia berkeras hati, menunda-nunda kemurahan sampai hari penghakiman; ngeri benar. Selagi hari masih siang berarti masih ada kesempatan, sebab, akan tiba gelap malam dimana orang tidak dapat lagi bekerja; mengerjakan keselamatannya, sebab korban sehari-hari sudah dirampas, gembala sudah dibunuh. Korban sembelihan dan korban santapan (gembala), kalau itu dirampas, tidak ada lagi kesempatan. Teliti dan perhatikan apa yang kita dengar, jangan diabaikan. Itulah yang dimaksud dengan tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi, karena masih terikat dengan perkara yang lahiriah.


Terkait dengan;

Tidak mentaati Injil Yesus

Perjanjian baru disebut dengan KITAB INJIL Tetapi Injil terbagi menjadi dua bagian, bagian yang dimaksud dengan Injil Yesus adalah Injil sinoptik; menceritakan Yesus sepenuhnya yaitu; Matius, Markus, Lukas dan Yohanes

  • Injil MATIUS menceritakan kelahiran Yesus dari garis keturunan raja sebagaimana dalam Matius 1:1 -- Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.

Abraham juga disebut menjadi raja. Kenapa? Karena ia bertemu dengan Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek, Dia adalah Raja Salem (Ibrani 7:1).  Bukti Abraham adalah raja; ia berhadapan dengan raja ketika ia membela Lot keponakannya. Kemudian ia juga bertemu dengan Imam Besar Agung menurut peraturan Melkisedek, raja Salem.

Jadi, kalau ditarik dari garis silsilah, Yesus adalah keturunan raja. Tetapi saudara, oleh Roh TUHAN yang mengurapi, kita diangkat menjadi raja-raja. 


  • Injil MARKUS menceritakan Yesus sebagai Hamba, karena Injil Markus diawali dengan pelayanan Yohanes pembaptis.

Jadi, tidak menceritakan tentang kelahiran. Itu sebabnya, seorang hamba tidak peduli dengan “hari kelahiran” dengan lain kata; tidak peduli dengan dirinya, selain melayani TUHAN.


Ini namanya Injil Yesus, kita menjadi raja karena Roh TUHAN, kita melayani harus mengambil rupa sebagai seorang hamba. Seorang hamba harus memberi pelayanan yang memuaskan tuannya, sebab, entah ia pulang membajak atau pulang dari menggembalakan kambing dombanya; dia harus memberi makan tuannya, sebagaimana dalam Lukas 17:7-9, -- "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

Hamba tidak butuh terimakasih, bahkan hari kelahirannya pun ia tidak peduli selain hanya memuaskan tuannya. Itu sebabnya, Injil Markus tidak menceritakan hari kelahiran Yesus.


  • Injil LUKAS menceritakan derita sengsara Yesus sebagai Manusia.

Itu sebabnya, Injil Lukas diawali dengan menceritakan kelahiran dari Yohanes pembaptis sebagai mausia, barulah menceritakan kelahiran Yesus Kristus dari rahim perawan Maria. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus adalah manusia dalam derita sengsaranya.

Kalau Yesus menderita sengsara sebagai manusia, maka, ini adalah teladan bagi kita semua dan kita harus tahu dengan Injil Yesus semacam ini, jangan sampai kita tidak mau tahu.


  • Injil YOHANES menceritakan Yesus sebagai Anak Allah dan itu bisa terlihat dari awal dari Injil Yohanes yaitu; Yohanes 1:1 --- Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

Yesus adalah Anak Allah. Sebagai Anak Allah, Dia menunjukkan kebenaran dan keadilan, itulah Firman Allah. Jadi, dalam diri kita harus ada keadilan dan kebenaran dari Firman Allah. Jangan berlaku curang dan selalu mendengar suara daging, entah suara daging orangtua, anak, saudara laki-laki, saudara perempuan, jangan dengar, tidak ada keadilan di situ. 

Tetapi Injil Yohanes berbicara tentang Yesus Anak Allah, sebab Dia adalah Firman Allah yang menampilkan keadilan dan kebenaran dari Firman Allah itu sendiri. 


Inilah Injil Yesus yang dimaksud dan kita tidak boleh tidak mau tahu dengan Injil semacam ini, supaya pembalasan tidak ditimpakan  atas mereka, seperti hukuman yang dijatuhkan kepada perempuan Babel. 


Kalau kita ambil garis lurus dari atas sampai ke bawah; maka;

  • SECARA GARIS VERTIKAL; yang pertama adalah Injil Yohanes; berbicara soal Yesus Anak Allah untuk menunjukkan keadilan dan kebenaran.  Lalu turun ke dunia berarti Injil Lukas, berbicara tentang Yesus adalah manusia dalam derita sengsara-Nya.

  • SECARA GARIS HORIZONTAL, dimulai dari titik kiri itulah Injil Matius; berbicara tentang Yesus adalah raja. Lalu mengarah ke sebelah kanan itulah Injil Markus berbicara tentang Yesus adalah hamba.

Kalau garis vertikal disatukan dengan garis horizontal, maka ditemukanlah satu pemandangan yang begitu indah dan menarik, itulah SALIB DI GOLGOTA.





Salib di Golgota adalah central dari segala sesuatu yang ada di atas muka bumi ini. 

  • Ibadah dan pelayanan centralnya adalah salib.

  • Nikah rumah tangga dasarnya (centralnya) juga salib (kasih).

  • Melayani TUHAN dasarnya (centralnya ) juga kasih, bukan pengetahuan.

Kalau melayani karena pengetahuan, sebetulnya hatinya tidak rela, selalu menggerutu, padahal itu kerugian.

Kita dipakai kalau kita rendah hati, kalau karena pengetahuan sebetulnya engkau yang memakai dirimu, bukan TUHAN yang pakai. 


Saudara, suatu pengertian yang disampaikan oleh para malaikat. harus diteliti dan diperhatikan, supaya kita diperhatikan oleh TUHAN. 


Inilah orang yang menerima hukuman yang setimpal yaitu;

  • Tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi.

  • Tidak mentaati Injil Yesus TUHAN kita.


2 Tesalonika 1:8-10

(1:8) dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. (1:9) Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya, (1:10) apabila Ia datang pada hari itu untuk dimuliakan di antara orang-orang kudus-Nya dan untuk dikagumi oleh semua orang yang percaya, sebab kesaksian yang kami bawa kepadamu telah kamu percayai.


Orang-orang yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mau mentaati Injil Yesus, maka:

  • Binasa selama-lamanya.

  • Dijauhkan dari hadirat TUHAN.

Saudara, sekarang kita ada di hadirat TUHAN, tetapi kalau tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi dan tidak mau mentaati Injil Yesus; dijauhkan dari hadirat TUHAN.

Bayangkan, ada ditengah ibadah tetapi tidak bisa merasakan hadirat TUHAN, apa itu namanya kalau bukan ibadah lahiriah / ibadah Taurat, ibadah yang hanya menunjukkan kelebihannya kepada mata manusia, sebetulnya tidak ada keinginan untuk mengenal TUHAN secara pribadi dan mentaati Injil Yesus.

  • Dijauhkan dari kemuliaan kekuatan-Nya.


Kalau kita perhatikan ayat 9, ini persis seperti yang dialami oleh serigala berbulu domba itulah nabi-nabi palsu…

Matius 7:15, 22

(7:15) "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (7:22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?


Mereka telah melakukan 3 (tiga) perkara ajaib yaitu;

  • Sibuk bernubuat (menyampaikan Firman TUHAN) demi nama TUHAN.

  • Sibuk mengusir setan demi nama TUHAN.

  • Sibuk mengadakan banyak mujizat (tanda-tanda heran) demi nama TUHAN.


Matius 7:23

(7:23) Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"


Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Mereka diusir dari dalam kerajaan Sorga karena tidak mau mengenal TUHAN secara pribadi dan tidak mau mentaati Injil Yesus TUHAN kita. Kalau jatuh dalam hari penghakiman; ngeri benar.

Kalau hari ini kita berdosa, masih ada kesempatan untuk diampuni kalau diakui, karena darah Yesus berlaku untuk mengampuni dan menyucikan. Tetapi kalau toh bertahan, tidak mau berubah, memiliki sikap pandir; ngeri benar, sebab tidak ada kesempatan bertobat di situ.


“HUKUMAN YANG SAMA” DENGAN HUKUMAN YANG DITERIMA OLEH PEREMPUAN BABEL

YANG KETIGA 

Keluaran 32:31-32

(32:31) Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka. (32:32) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu -- dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."


Bangsa Israel telah jatuh dalam dosa penyembahan berhala; mereka menyembah lembu emas tuangan. Kemudian, Musa memohon kepada TUHAN supaya kiranya TUHAN mengampuni dosa penyembahan berhala ini. Kalau TUHAN tidak mengampuni, Musa meminta supaya namanya dihapuskan dari kitab kehidupan Anak Domba, sebetulnya ini adalah kerugian.

Dari ayat ini kita bisa melihat, seorang gembala yang bertanggungjawab tidak hanya memperhatikan dirinya sendiri, tetapi memperhatikan keadaan dari jiwa-jiwa (domba-domba) yang dipercayakan oleh TUHAN.


Pemuda dan pemudi, kalau saudara berpacaran dengan yang tidak seimbang, yang tidak mau tergembala, tidak mau tekun dalam tiga macam ibadah pokok, itu bukan karena saya sinis, benci atau dengki, tetapi itu perhatian saya sebagai seorang gembala. Demikian juga kalau berpacaran dengan pemuda atau pemudi hanya karena embel-embel dan ada teguran TUHAN bagimu di situ, itu perhatian TUHAN bukan karena saya benci dan sinis. Karena begitu besar tanggungjawab dari Musa, dia rela supaya nama-Nya dihapuskan dari kitab Anak Domba padahal itu perbuatan yang keliru. Jadi, kalau saudara tidak teliti dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh para malaikat lalu membenci nasihat Firman, disebutlah itu orang bebal, pandir. Menyukai suara daging keluarga itu bodoh.


Keluaran 32:33

(32:33) Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.


Siapa yang menyembah berhala lembu emas tuangan, maka nama itu akan secepatnya dihapus dari kitab kehidupan Anak Domba.

Berarti; dosa penyembahan berhala (lembu emas tuangan) ada di dalam kitab-kitab.


Keluaran 32:34

(32:34) Tetapi pergilah sekarang, tuntunlah bangsa itu ke tempat yang telah Kusebutkan kepadamu; akan berjalan malaikat-Ku di depanmu, tetapi pada hari pembalasan-Ku itu Aku akan membalaskan dosa mereka kepada mereka."


Pada hari pembalasan, TUHAN membalaskan dosa mereka kepada mereka. 

Jadi, jangan sampai ada diantara kita merasa bahwa TUHAN tidak akan menuntut balas dosa-dosa yang diperbuat, dalam hal ini; dosa penyembahan berhala lembu emas tuangan. Kalau saudara mengira TUHAN tidak menuntut balas; saudara keliru, karena sejatinya TUHAN ada di Sorga sekarang, Dia sedang menyoroti segala tindak tanduk dan segala gerakan ibadah dan pelayanan kita.

Sekali lagi saya sampaikan, saudara jangan pernah berpikir kalau TUHAN tidak menuntut dan membalas, itu pemikiran yang keliru. Saya anjurkan, secepatnya singkirkan pemikiran yang seperti itu, jangan lama-lama.


Balasan terhadap orang yang tidak menyembah lembu emas tuangan, kita bandingkan dengan…

Wahyu 20:4

(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.


Orang yang mati syahid (martir) adalah orang-orang yang ibadahnya tidak sampai kepada puncak ibadah itulah doa penyembahan, akhirnya leher mereka digorok oleh pedang antikris. Tetapi pada akhirnya mereka dibangkitkan, disebutlah itu kebangkitan yang pertama, untuk selanjutnya memerintah sebagai raja di dalam kerajaan 1000 tahun damai. Mengapa? Karena, walaupun ibadah mereka tidak memuncak sampai kepada doa penyembahan, tetapi yang pasti mereka;

  • Tidak menyembah binatang itulah antikris.

  • Tidak menyembah patung antikris (berhala-berhala), termasuk lembu emas tuangan.

  • Tidak menerima tanda dari antikris disebut juga cap meterai dari antikris yaitu 666 di dahi atau di tangan kanan mereka.

Sehingga, mereka hidup kembali disebutlah itu kebangkitan yang pertama.

Balasan terhadap yang hidup dalam penyembahan berhala sampai hari ini; nama-Nya tidak dituliskan dalam kitab kehidupan, kemudian ia menerima hukuman / balasan yang setimpal.


Sejenak kita membaca…

Lukas 21:20 dengan perikop: Tentang runtuhnya Yerusalem

(21:20) "Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat.


Saudara, keruntuhan Yerusalem sudah mulai nampak, dari mana kita tahu? Dari pembacaan ayat Firman.

120 lebih negara di dunia ini sudah bersepakat dan menyatakan bahwa bapa Benjamin Netanyahu adalah penjahat perang. Mereka ingin menangkap bapa Benjamin Netanyahu (pemimpin Israel). Karena, yang menginginkannya sebagai buronan penjahat perang baru 120 negara, akhirnya belum bisa memenuhi keinginan 120 negara ini. Tetapi, apabila seluruh negara di dunia ini menginginkan hal yang sama, inilah yang disebut keruntuhan Yerusalem sudah dekat.


Jadi saudara, sekali lagi saya sampaikan; dari mana kita tahu keruntuhan Yerusalem? Dari ayat Firman ini, sehingga kita bisa membaca keadaan zaman. Lalu, kalau seorang orangtua membiarkan anaknya berpasangan dengan pasangan yang tidak seimbang, heran juga bagi saya. Padahal keruntuhan Yerusalem sudah dekat dengan lain kata; kedatangan TUHAN sudah di ambang pintu, lalu mengapa kita tidak mau meneliti dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh para malaikat TUHAN? Padahal, Firman yang disampaikan oleh para malaikat itu berlaku kekal.


Lukas 21:21

(21:21) Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota,


Orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan.

Orang yang suam-suam secepatnya naik ke atas gunung TUHAN; tekun dalam tiga macam ibadah pokok. 


Orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota -- pengertian ini sama. 

Kata "pedusunan" 🡪 sunyi senyap, bisa juga disebut ketinggalan zaman. Sedangkan “kota” 🡪 keramaian, kemajuan zaman nampak.

Memang kalau kita dalam pedusunan; sama artinya sunyi senyap itulah doa penyembahan dikatakan kolot, tetapi itu yang TUHAN mau -- tidak terbawa arus zaman yang ada di dalam kota. Tetapi, yang sudah di pedusunan, tetaplah di situ, tetaplah dalam doa penyembahannya (sunyi senyap), walaupun orang berkata kolot, tidak suka ke mall, tidak apa-apa. Inilah perhatian TUHAN kepada kita semua.


Lukas 21:22

(21:22) sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis.


Masa pembalasan senada (seirama) dengan masa keruntuhan Yerusalem.

Berarti, kedatangan TUHAN sudah dekat (sudah diambang pintu), jangan bermain-main lagi, teliti dan perhatikan apa yang kita dengar dan apa yang sudah disampaikan oleh para malaikat, sebab, apa yang disampaikan oleh para malaikat tetap berlaku sampai selama-lamanya.


Yang tinggal di daerah pastoral (Taman Krakatau), satu dengan yang lain saling perhatikan pekerjaan TUHAN, jangan sibuk main handphone. Apapun yang dikerjakan oleh imam yang lain perhatikan, sudah tepat atau belum, jangan bermasabodo. Misalnya, bagianmu hanya keyboard, keyboard saja yang lain tidak diperhatikan, engkau sibuk dengan dirimu sendiri sehingga terjadi pembiaran, maksudnya supaya engkau menonjolkan diri, tidak seperti itu, TUHAN tidak pakai orang semacam itu, yang TUHAN mau kebersamaan. Ini ketegasan, tidak boleh lembek-lembek lagi. 

Yang di Yudea cepatlah naik ke gunung; tekun dalam tiga macam ibadah pokok. Firman yang disampaikan oleh hamba TUHAN itu berlaku selama-lamanya, sebab itu teliti dan perhatikan apa yang engkau dengar dari mulut seorang malaikat yang tulus menyampaikan Firman Allah (yang tidak ada maksud loba).


Lukas 21:23

(21:23) Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,


Jadi, pada masa keruntuhan Yerusalem atau masa penghukuman sebagai pembalasan dari TUHAN, ada 2 (dua) yang mengalami celaka

  • Ibu-ibu yang sedang hamil 🡪 gembala-gembala yang sudah melayani tetapi belum lahir baru; masih merokok, minum tuak, terikat dengan adat istiadat, terikat dengan perkara-perkara duniawi dan perkara lahiriah, tetapi mengerti menyampaikan Firman.

Kemudian hidup dalam kenajisan percabulan. Percabulan ini ada 2 (dua) jenis:

  1. Kenajisan percabulan secara jasmani semacam perselingkuhan.

  2. Kenajisan percabulan secara rohani yaitu; menduakan hati TUHAN. TUHAN hanya pelengkap, yang dirindukan nomor satu hanyalah uang / perkara-perkara duniawi, sehingga berani tinggalkan ibadah pelayanan.

  • Ibu-ibu yang masih menyusui bayi 🡪 gembala-gembala yang kerohaniannya masih kanak-kanak, tidak mengerti apa-apa, hanya suka susu saja. Anak-anak suka susu, tidak suka makanan keras, sedangkan makanan keras itu untuk orang dewasa sebagaimana dalam Ibrani 5:13-14 --  Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.


Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini,

Saat antikris menjadi raja atas seantero dunia, itu penghukuman atas dunia, tetapi, pembelaan bagi anak-anak TUHAN, yang ibadahnya sudah memuncak sampai puncak ibadah itulah doa penyembahan (Lukas 2:24)


Saudara, Firman Allah sudah disampaikan selama 1 jam 45 menit. Kalau TUHAN kehendaki kita akan melihat Wahyu 18:7 di minggu yang akan datang. Bantu doa supaya TUHAN nyatakan kasih karunia-Nya lewat pembukaan rahasia Firman yang akan kita terima di minggu yang akan datang. 


Saudara, pembalasan akan terjadi setimpal atau sesuai dengan perbuatan setiap orang. Jangan saudara berpikir, TUHAN tidak pernah menuntut, dan jangan berkata; TUHAN tidak ada. Satu kali TUHAN akan menuntut segala perbuatan-perbuatan kita di atas muka bumi ini. Jangan biarkan hati, pikiran kita keluar dari kebenaran Firman TUHAN. Tetapi, biarlah hati dan pikiran kita sepadan dengan Firman Allah yang kita terima malam ini. Maka, berkat, damai sejahtera dan sukacita menjadi bagian kita dari sekarang, sampai kesudahan dunia ini.


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment