IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 21 NOVEMBER 2024
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:10
(Seri 1)
Subtema: BERKHIANAT SATU SAMA LAIN
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN oleh rahamatNya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus beribadah dan melayani lewat ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN Bapak/ibu saudara saudari yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA Serang&Cilegon Banten, Indonesia lewat online atau live streaming, atau video internet Youtube facebook, dan media sosial lainnya dimanapun saudara berada.
Doa saya kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi kehidupan kita sehingga kita boleh merasakan satu sukacita dan kebahagiaan saat kita duduk diam mendengarkan firman TUHAN dekat kaki TUHAN.
Mari kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk ibadah pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.
Setelah kita menerima kemurahan dari TUHAN lewat pembahasan dari Maleakhi 2:8-9 untuk beberapa seri pemberitaan firman Allah, dan kita sangat diberkati oleh TUHAN, kita banyak memperoleh pengertian dari Sorga dari Maleakhi 2:8-9 secara khusus tentang para imam yang menyimpang dari jalan TUHAN; akhirnya menjadi pemimpin-pemimpin yang buta tidak tau apa-apa dan seterusnya, seterusnya, dan itu adalah satu pelajaran yang baik bagi kita semua sehingga kita dapat menentukan atau mengambil keputusan baik di hadapan TUHAN untuk menjadi domba yang tergembala di dalam satu kandang penggembalaan.
Sekarang kita akan masuk pada perikop yang kedua dari Maleakhi 2:10
Maleakhi 2:10 perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian
(2:10) Bukankah kita sekalian mempunyai satu bapa? Bukankah satu Allah menciptakan kita? Lalu mengapa kita berkhianat satu sama lain dan dengan demikian menajiskan perjanjian nenek moyang kita?
Inti dari ayat 10; Bangsa Israel saling berkhianat antara yang satu dengan yang lain.
Sifat penghianat ini adalah sifat yang sangat menyakiti hati sesama, apalagi menyakiti hati TUHAN. Saya menaruh percaya yang besar kepada TUHAN bahwa kita semua sidang jemaat GPT BETANIA adalah keluarga Allah, maka tentu saja saudara mempunyai pemikiran yang sama dengan apa yang saya pikirkan. Tetapi kalau kita memang adalah keluarga Allah tidak pantas menghianati satu sama yang lain, jangan suka main belakang ya saudara.
Saudara sudah melihat betapa TUHAN itu baik dan memperhatikan kehidupan kita sekaliannya pribadi lepas pribadi, dalam kadang penggembalaan ini, kita menikmati pembukaan rahasia firman, sebab itu kalau toh juga masih ada diantara kita berani mengkhianat satu sama lain maka itu sangat menyakiti hati TUHAN. Saya sendiri juga di dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN ini secara khusus di tengah-tengah pemberitaan firman penuh dengan pergumulan, sehingga sangat sulit rasanya untuk menghianati satu sama lain.
Jadi sekali lagi saya sampaikan inti dari Maleakhi 2:10; berkhianat satu sama lain padahal kita sekaliannya mempunyai Bapa yang sama, kemudian kita punya satu Allah Dialah yang menciptakan kita, manusia diciptakan oleh Allah yang satu bukan Allah yang berbeda-beda, tapi anehnya orang Israel saling berkhianat satu dengan yang lain. Kalau andaikata TUHAN kita dua masuk akal untuk saling mengkhianati, kalau andaikata Bapa yang menciptakan hidup kita dua masuk akal rasanya jika satu dengan yang lain saling mengkhianati, tetapi lihatlah bangsa Israel saling mengkhinat satu dengan yang lain padahal TUHANnya satu, Bapanya satu, Dialah satu-satunya yang menciptakan langit dan bumi, menciptakan manusia, tidak masuk akal sebetulnya, tapi kenyataannya itu terjadi, bahkan sampai hari ini itu juga terjadi dalam satu kandang penggembalaan.
Ini pelajaran bagi kita semua, jadi dimanapun kita berada ingat kita semua jemaat GPT BETANIA adalah satu keluarga; keluarga Allah, jadilah dasar kebenaran dan tiang penopang di tengah ibadah pelayanan ini.
Kita akan lanjutkan dalam Ayub 31:13-15
Ayub 31:13-15 dengan perikop: Sekali lagi Ayub mengaku tidak bersalah
(31:13) Jikalau aku mengabaikan hak budakku laki-laki atau perempuan, ketika mereka beperkara dengan aku, (31:14) apakah dayaku, kalau Allah bangkit berdiri; kalau Ia mengadakan pengusutan, apakah jawabku kepada-Nya? (31:15) Bukankah Ia, yang membuat aku dalam kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu juga yang membentuk kami dalam rahim?
Allah satu-satunya yang membentuk manusia dalam rahim tidak ada yang lain. Ayub menyadari betul akan hal itu, itulah sebabnya disini kita melihat Ayub tidak mempunyai keberanian untuk mengabaikan hak orang lain itulah hak budak laki-laki atau budak perempuan, dia tidak mempunyai keberanian untuk mengkhianati hak orang lain, karena ia menyadari betul TUHAN yang membentuk manusia didalam rahim. Kalau Ayub menyadari akan hal itu, maka malam ini saya juga harus ingatkan kita semua; kita juga harus menyadari hal itu bahwa; TUHANlah yang membentuk manusia dalam rahim, lalu kalau kita menyadari n hal itu maka kita tidak akan mempunyai keberanian untuk mengabaikan apa yang menjadi hak orang lain, tidak berani mengkhianati orang lain.
Saya diampuni TUHAN lah kalau kesaksian ini pernah saudara alami, saya minta ampun dan jangan sampai TUHAN ambil RohNya. Dahulu, ada seseorang hanya untuk melampiaskan hasratnya adiknya pun ditumbalkan. Saya berharap adeknya ini menyadari, saya berharap yang pernah jadi tumbal dari keganasan dari orang itu, maka belajarlah dari situ, karena kesalahannya lah engkau turut masuk dalam kubangan yang sama, itu namanya menghianati TUHAN dan mengkhianati sesama. Kalau itu ada di dalam satu rumah jangan lanjutkan. Dahulu saya berpikir ia datang beribadah sungguh-sungguh, ternyata pulang-pulang di tengah jalan berbuat serong, tumbalnya orang yang disekitarnya. Kalau engkau menyadari itu jangan teruskan, itu suatu pengkhianatan yang besar, jangan ikuti pembiaran dari orang itu kalau engkau sudah mulai dipengaruhi sampai hari ini, supaya engkau dipakai dalam melayani TUHAN. Padahal lahir dari rahim yang sama, TUHAN yang membentuk manusia di dalam rahim.
Kalau kesaksian ini membangun dan benar engkau pasti terbangun, dan kalau engkau mengakuinya engkau pasti terbangun dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama dan tidak akan mau menerima pengaruh-pengaruh dari dia, apalagi dalam hal pembiaran. Kita bersyukur dari Ayub 31:13-15; kita diberkati oleh TUHAN.
Jadi sekali lagi saya sampaikan; Allah satu-satunya yang membentuk manusia dalam rahim, Ayub menyadari betul hal itu, itu sebabnya Ayub tidak mempunyai keberanian untuk mengabaikan apa yang menjadi hak orang lain, hak budak laki-laki, hak budak perempuannya, ia tidak berani mengkhianati sesamanya, tidak berani menyakiti hati TUHAN. Ayub 34:19
(34:19) Dia yang tidak memihak kepada para pembesar, dan tidak mengutamakan orang yang terkemuka dari pada orang kecil, karena mereka sekalian adalah buatan tangan-Nya?
Jadi sekali lagi sampaikan dengan tandas; sesungguhnya manusia adalah buatan tangan TUHAN; dibentuk di dalam rahim, karena TUHAN yang membentuk manusia dalam rahim maka TUHAN tidak mungkin berpihak kepada satu kelompok (golongan) lalu akhirnya mengabaikan kelompok yang lain, itu bukan TUHAN namanya.
Jadi TUHANlah satu-satunya yang membentuk manusia dalam rahim dan TUHAN tidak mungkin berpihak pada golongan yang lain, TUHAN tidak mungkin berpihak kepada kelompok yang lain supaya mengabaikan yang lain, tidak demikian. Kalau sudah berpihak kepada satu kelompok pasti mengabaikan yang lain itu namanya pengkhianatan. Ingat dalil firman TUHAN; TUHAN lah satu-satunya yang membentuk manusia dalam rahim, tidak dua. Kita harus menyadari itu supaya satu sama lain jangan saling mengkhianat, jangan suka main belakang, orang yang suka main belakang di depan baik tetapi di belakang tidak.
Sekarang kita akan belajar lebih dalam lagi dari …
Matius 19:16-19 perikop: Orang muda yang kaya
(19:16) Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" (19:17) Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah."
Hanya satu yang baik, yaitu; TUHAN yang membentuk manusia dalam rahim.
Yakobus 4:12
(4:12) Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Jadi TUHAN Yesus Kristuslah yang membentuk manusia dalam rahim, jadi hanya satu yang baik persamaannya hanya satu pembuat hukum, hanya satu yang menjadi hakim itulah TUHAN Yesus Kristus.
Kemudian untuk memperoleh hidup kekal TUHAN berkata kepada orang muda kaya: turutilah segala perintah Allah."
Terkait dengan turutilah segala perintah Allah."
Yohanes 15:10
(15:10) Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.
Menuruti perintah Allah = tinggal di dalam kasih Allah. Oleh sebab itu, supaya kita memperoleh hidup yang kekal; turutilah perintah Allah
Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah, karena dengan menuruti segala perintah Allah = tinggal di dalam kasih.
Mari kita lihat lagi orang muda yang kaya dalam injil Matius 19:17
Matius 19:17-19
(19:17) Jawab Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah." (19:18) Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, (19:19) hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Kata orang itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?"
Yang TUHAN ajarkan kepada orang muda kaya tersebut; Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Perintah yang harus dilakukan adalah perintah yang tertulis di dalam loh batu kedua. Ada 10 hukum;
hukum pertama sampai hukum keempat tertulis dalam loh batu pertama = mengasihi TUHAN.
Sementara hukum yang kelima sampai hukum yang ke sepuluh tertulis pada loh batu yang kedua intinya adalah mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri.
Jadi benar saja menuruti segala perintah TUHAN = tinggal di dalam kasih, itu sarana untuk memperoleh hidup yang kekal.
Matius 19:20
(19:20) Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?"
Kata orang muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, berarti dia sudah mengasihi sesama seperti diri sendiri. Selanjutnya orang muda kaya itu berkata; apa lagi yang masih kurang?"
Sebetulnya tidak ada satupun manusia yang tampil sempurna di hadapan TUHAN baik itu Henokh, Musa dan Elia, yaitu pribadi-pribadi yang sudah naik diangkat ke Sorga, tetapi lihatlah orang muda kaya ini merasa bahwa dia sudah sempurna, sehingga dia berkata disini: Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?" Jadi seolah-olah menunjukan bahwa di dalam dirinya tidak ada kekurangan
Matius 19:21
(19:21) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (19:22) Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Untuk menjadi sempurna (untuk memperoleh hidup kekal), Yesus berkata kepada orang muda kaya itu: juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, (memperoleh hidup kekal) kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
Pendeknya, orang kaya muda tersebut tidak memperoleh hidup kekal, tidak memperoleh harta di Sorga, dengan lain kata tidak mencapai kesempurnaan karena hartanya banyak. Jadi ternyata harta ini yang membuat seseorang jauh dari hidup kekal, jauh dari TUHAN, jauh dari ibadah dan pelayanan.
Maka saya hanya sekedar mengingatkan saja yang mempunyai harta di bumi gunakanlah itu dengan baik di hadapan TUHAN, jangan jadikan itu sebagai berhala, jangan menaruh hidup kepada hal-hal yang lahiriyah termasuk berkat-berkat, bisnis, usaha, pekerjaan, kedudukan, jabatan dan pangkat. Memang itu perlu untuk menunjang kehidupan selama kita hidup di bumi, tapi jangan itu semua yang menjadi penghalang bagi kita untuk memperoleh hidup kekal, jangan itu menjadi penghalang untuk mencapai kesempurnaan, jangan itu menjadi penghalang untuk memperoleh harta di Sorga.
Sekarang kita bandingkan KISAH ORANG MUDA KAYA INI DENGAN PRIBADI YESUS – yang membentuk manusia dari rahim – Dia Imam besar Agung di dalam …
Ibrani 2:11-13
(2:11) Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, (2:12) kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," (2:13) dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
TUHAN yang menguduskan kita semua dan sebaliknya kita memang dikuduskan oleh TUHAN. Singkat kata, mereka yang dikuduskan berasal dari satu pribadi itulah Allah di dalam nama TUHAN Yesus Kristus.
Manusia dibentuk oleh TUHAN di dalam rahim, jadi hanya TUHAN yang membentuk kita, tidak ada tuhan yang lain. TUHAN yang menguduskan kita dan kita dikuduskan oleh TUHAN satu-satunya yang menguduskan kita, satu-satunya yang membentuk kita di dalam rahim.
Ibrani 2:14-15
(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Yesus Kristus telah melepaskan segala reputasi-Nya, itu berarti:
Ia telah meninggalkan Bapa-Nya di Sorga.
Ia telah meninggalkan rumah-Nya di Sorga.
Ia telah melepaskan segala kemuliaan-Nya.
Kemudian, Ia turun ke dunia, mengambil rupa sebagai Manusia dan mati di atas kayu salib.
Pendeknya, Yesus telah menjual segala milik-Nya lalu dibagi-bagikan kepada orang miskin.
Kita yang miskin menjadi kaya oleh karena kemiskinanNya. Kita ini dahulu debu tanah, hina karena dosa, dipermuliakan karena salib kasar yang hina, disitu Dia menanggung supaya kita dipermuliakan. Jadi jelas sekali Dia telah menjual segala sesuatu yang Dia miliki, Dia tidak mempertahankan reputasinya, segala kemuliaan Nya tidak dipertahankan, segala sesuatunya sudah dilepaskan (dijual) lalu dibagi-bagikan kepada orang yang miskin.
Jadi apa yang dikerjakan Yesus Anak Allah bertolak belakang (kontradiksi/berbanding terbalik) dengan apa yang ditunjukan orang muda kaya tadi di dalam injil Matius 19.
Saudara malam ini kita datang kepada TUHAN, itu berarti kita mau mengikuti Dia, maka oleh sebab itu kita perlu menjual segala yang kita punya termasuk harga diri. Harga diri ini sangat mahal bagi mereka yang fasik, angkuh, sombong, tinggi hati tetapi bagi mereka yang mengerti rencana TUHAN tau bahwa TUHAN satu-satunya membentuk manusia dari rahim, maka ia tentu menuruti segtala perintah TUHAN, tinggal di dalam kasih sehingga oleh kasih itu kita mampu mengasihi TUHAN, mampu mengasihi sesama, tidak berani untuk menghianati satu dengan yang lain.
Ini satu pelajaran yang indah yang tidak boleh dilupakan oleh manusia. Ingat sekali lagi saya sampaikan dengan tandas sidang jemaat GPT BETANIA Serang & Cilegon kita semua adalah keluarga Allah, kalau begitu jangan mengkhinat satu sama lain, saudara melayani bukan saya perbudak.
Jadi jangan kita sedih kalaupun harus melepaskan dan menjual harga diri ini demi terwujudnya pembentukan tubuh Kristus yang sempurna, supaya kita semua satu keluarga. Jadi Yesus telah menjual lalu dibagi-bagi kepada orang miskin, kitalah orang miskin itu; yang miskin menjadi kaya oleh karena kemiskinan TUHAN, yang hina dipermuliakan karena salib kasar hina itu, sehingga lewat kematianNya; Ibrani 2:14.
Ibrani 2:14
(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
Setan berkuasa atas maut, setan tidak pernah membawa manusia kepada hidup kekal, penghianatan tidak pernah membawa manusia kepada hidup kekal.
Jadi lewat kematian Yesus di atas kayu salib pekerjaan iblis telah dimusnahkan sehingga manusia bebas dari perhambaan dosa.
Ibrani 2:15
(2:15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Akhirnya kita dilepaskan dari segala perhambaan dosa.
Kenapa seseorang diperhamba oleh dosa? karena takutnya kepada maut, artinya takut tidak punya uang, tidak punya pekerjaan, takut tidak punya makanan dan minuman, takut, takut, takut, akhirnya diperhamba dosa, tinggalkan TUHAN, tinggalkan ketekunan tiga macam ibadah pokok, tetapi puji TUHAN Yesus telah menjual segala yang Ia miliki, dan hasil penjualan itu diberikan kepada kita semua orang miskin dan orang hina, tetapi ingat oleh karena kemiskinanNya kita kaya, oleh karena salib kasar hina kita dipermuliakan. Jadi betul-betul penghianatan itu tidak ada di dalam diri Yesus. Kalau kita satu dengan Yesus maka roh penghianatan itu tidak ada di dalam diri kita masing-masing.
Jangan ada lagi pembiaran ya, mungkin ada hasutan-hasutan dari keluargamu, saudara daging, kakak, adik; tolak dengan tegas, ikuti yang benar. Ingat engkau pernah dikhianati, ikuti yang benar, TUHAN datang untuk mengadakan pemisahan, musuh orang adalah seisi rumah, jadi engkau harus tau siapa yang menghianati mu, engkau harus tau siapa yang mengasihimu. Saya berharap kita dari sekarang semakin dewasa supaya satu dengan yang lain tidak ada lagi pembiaran terhadap pekerjaan TUHAN.
Ibrani 2:16
(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
TUHAN Yesus memperhatikan keturunan Abraham, itulah manusia yang dibentuk dalam rahim,
TUHAN tidak memperhatikan malaikat, buktinya; ketika malaikat berbuat dosa langsung berubah menjadi setan, tinggal menunggu dia dilemparkan ke api neraka (hari penghakiman).
Jadi dari sini kita bisa melihat TUHAN itu sangat memperhatikan saya dan saudara, lebih memperhatikan saya dan saudara daripada malaikat, TUHAN lebih mengasihi saya dan saudara lebih daripada malaikat di Sorga. Jadi begitu besar kasih Allah sehingga Ia mengaruniakan AnakNya yang tunggal supaya kita tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal (Yohanes 3:16).
Amsal 14:31
(14:31) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
Satu dengan lain jangan saling mengkhianati, tetapi biarlah satu sama lain saling mengasihi, saling memperhatikan; itulah bagian dari memuliakan TUHAN.
Biarlah kita senantiasa menjadi pribadi-pribadi yang memuliakan TUHAN memperhatikan atau menaruh belas kasihan kepada orang miskin. Jadi jangan karena sudah tua miskin tidak bisa apa-apa engkau abaikan, engkau tidak memuliakan TUHAN disitu, lalu memandang muka; memperhatikan yang punya harta dan lain sebagainya, engkau tidak sedang memuliakan TUHAN, engkau sedang tertipu dengan pengkhianatanmu.
Seringkali orang kristen ditipu oleh penghianatannya, tanpa disadari, sebab itu TUHAN bangunkan kita dari tidur selama ini, TUHAN sadarkan kita sehingga kita tidak lagi hidup sama seperti dahulu. Kalau saudara perhatikan baiklah hidup kita semua.
CIRI-CIRI TELAH MENJUAL SEGALA MILIKNYA
Ibrani 2:11-13
(2:11) Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara, (2:12) kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," (2:13) dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
Ciri-ciri telah menjual segala miliknya:
Ia tidak malu mengakui orang lain dalam susah maupun senang, baik orang kaya maupun orang miskin.
Kebanyakan manusia duniawi lebih suka mengakui orang kaya daripada mengakui orang miskin, tetapi lihatlah orang yang sudah menjual segala miliknya ciri pertama; ia tidak mengakui orang lain, baik dalam susah maupun di dalam senang, baik orang kaya, maupun orang miskin sama tidak dibeda-bedakan. Mulai dari sekarang belajar; kalau engkau melihat yang miskin yang lemah tak berdaya papah sudah tidak berdaya lagi akui dia, perhatikan dia, tidak usah malu, itu ciri harga dirimu sudah terjual.
Memberitakan nama TUHAN di antara sesama, berarti tidak memberitakan nama lain, tidak membesar-besarkan apapun di atas muka bumi.
Saudara, ada dosa yang halus di dalam memberitakan yang lain; seringkali kita berkata; biarpun saudaraku kaya-kaya aku tidak iri melihat kekayaannya, yang terpenting aku di dalam TUHAN. Sebetulnya pengakuan seperti itu terlalu halus, itu bukan memberitakan nama TUHAN. Tetapi biarlah kita semua memberitakan nama TUHAN dimanapun kita berada, entah dokter itu saudaramu, entah pun itu mentri saudaramu, entah pun itu dosen saudaramu, tidak usa itu beritakan, nama TUHAN saja beritakan, karena tidak ada apa-apanya yang engkau beritakan itu bagimu, tidak dapat engkau dari situ, beritakan saja nama TUHAN dimanapun engkau berada, dari situ engkau dapat pahala, dari situ engkau dapat berkat, dari situ engkau dapat kemurahan, percaya kepada firman, jangan percaya dengan perasaanmu, jangan percaya dengan perasaan manusia daging.
Kemudian senantiasa memuji-muji TUHAN di tengah-tengah jemaat, berarti; tidak lupa untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok = tergembala dengan sungguh-sungguh.
Orang yang tergembala pasti memuji-muji TUHAN dalam satu kandang penggembalaan,
Dipercaya oleh TUHAN.
Kita semua dipercayakan oleh TUHAN ibadah-ibadah, kemudian di tengah-tengah ibadah imam-imam melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN sesuai karunia-karunia dan jabatan-jabatan yang dipercayakan oleh TUHAN, biarlah kiranya kita menjadi pribadi-pribadi yang dapat dipercaya oleh TUHAN. Ibadah dipercaya, pelayanan dipercaya, kita mau mempertanggungjawabkan apapun yang dipercayakan oleh TUHAN, sampai nanti tiba saatnya TUHAN mengaruniakan kepada kita pakaian putih, dikaruniakan (dipercayakan).
Jadi orang yang layak masuk dalam pesta nikah Anak Domba (menjadi mempelai TUHAN) dalam Wahyu 19:8 adalah orang yang dipercaya, kalau tidak dipercaya, tidak bertanggung jawab atas ibadah dan pelayanan tidak mungkin menjadi mempelai TUHAN.
Jadi imam-imam harus bisa dipercaya, sampai nanti dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang putih bersih dan berkilau-kilauan – Dikaruniakan berarti dipercayakan –.
Untuk menjadi mempelai TUHAN berarti dimulai dari orang-orang yang dipercaya. Ibadah dipercaya dipertanggungjawabkan, pelayanan dipercaya dipertanggungjawabkan sampai mati disitu berarti setia, akhirnya kita masuk dalam pesta kawin Anak domba.
Inilah tiga ciri-ciri yang tidak boleh dilupakan
Matius 7:12
(7:12) "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Inti dari hukum Taurat (kitab para nabi):
Mengasihi karena dikasihi.
Berbuat baik karena orang lain sudah terlebih dahulu berbuat baik, sebaliknya; kejahatan di balas kejahatan.
Tetapi jangan salah; di dalam injil Matius 5:17
Matius 5:17
(5:17) "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
Yesus datang ke dunia bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapi (menyempurnakan hukum Taurat). Ketika Yesus menyempurnakan hukum taurat maka terlihat dengan jelas dua hal di dalam ayat 18
Matius 5:18
(5:18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.
Hukum taurat bukan untuk ditiadakan, tetapi untuk disempurnakan sehingga ketika TUHAN Yesus menyempurnakan hukum taurat nampak 2 hal:
Menjadi SATU IOTA artinya; merendahkan diri dihadapan TUHAN.
Menjadi SATU TITIK artinya; mau menjadi kecil dan mau mengecilkan dirinya di hadapan TUHAN sekecil-kecilnya.
Di sini kita melihat TUHAN betul-betul menyempurnakan hukum taurat dimulai dari ayat 21…
Matius 5:21-22, 27
(5:21) Kamu telah mendengar yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. (5:22) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.
(5:27) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. (5:28) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. (5:29) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (5:30) Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Ketika TUHAN menyempurnakan hukum taurat di atas kayu salib betul-betul kita mengalami satu penyucian yang hebat, kita disucikan oleh TUHAN.
Matius 5:31-37
(5:31) Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya. (5:32) Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah. (5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; (5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. (5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Ketika Yesus menggenapi hukum Taurat; kita menjadi pribadi yang konsekuen dihadapan TUHAN, artinya; ya di atas ya, tidak di atas tidak sebab lebih daripada itu dari si jahat.
Matius 5:38-41
(5:38) Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi. (5:39) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. (5:40) Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. (5:41) Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
Ketika TUHAN menggenapi hukum taurat nampaklah perbuatan yang baik dua kali lipat banyaknya.
Matius 5:43-48
(5:43) Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. (5:44) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (5:45) Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. (5:46) Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? (5:47) Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? (5:48) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Jadi kita perlu mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri supaya kita jangan saling mengkhianat satu sama lain.
Jadi kita bersyukur kepada TUHAN hukum taurat telah digenapi (disempurnakan) sehingga kita boleh mengalami penyucian, kita boleh melakukan perbuatan baik dua kali lipat dan mengasihi sesama, tidak mengkhinata satu sama lain. Yesus telah melepaskan segala reputasiNya, Dia datang ke dunia ini bukan untuk melenyapkan orang berdosa tapi untuk mengangkat harkat dan bartabat orang berdosa; yang miskin menjadi kaya yang hina dipermuliakan oleh salib kasar yang hina itu, betul-betul Dia menjual segala sesuatu sehingga kita memperhatikan kita semua, penghianatan tidak ada di dalam diriNya.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang