KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Friday, January 17, 2025

IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2025


IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 14 JANUARI 2025


SURAT YUDAS

YUDAS 1:5

(Seri 8)


Subtema: MENANGIS UNTUK DAGING


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dihimpunkan di atas gunung TUHAN yang kudus, beribadah lewat Ibadah Doa Penyembahan.  Itu artinya sebentar kita akan tersungkur di ujung kaki salib TUHAN, sujud menyembah kepada Dia, hanya kepada Dia saja kita berbakti.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online/live streaming/ video internet, baik itu Youtube maupun Facebook dan media sosial lainnya yang dapat diakses. Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita pribadi lepas pribadi. 


Selanjutnya, mari kita sambut SURAT YUDAS sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan.

Yudas 1:5

(1:5) Tetapi, sekalipun kamu telah mengetahui semuanya itu dan tidak meragukannya lagi, aku ingin mengingatkan kamu bahwa memang Tuhan menyelamatkan umat-Nya dari tanah Mesir, namun sekali lagi membinasakan mereka yang tidak percaya.


TUHAN menyelamatkan umat Israel dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan mereka dibinasakan di padang gurun.

Mesir adalah gambaran dunia ini disebut juga tanah perbudakan. 

Kemudian, yang dibinasakan di sini adalah; orang-orang yang tidak percaya


Saudara, kisah ini diangkat ke permukaan atau diceritakan kembali oleh Yudas (Yehuda), tujuannya adalah untuk mengingatkan kita (gereja TUHAN) di hari-hari terakhir ini, supaya jangan mengalami hal (nasib) yang sama, seperti yang dialami oleh bangsa Israel.

Demikian juga rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus dengan kisah yang sama dalam 1 Korintus 10

Pada 1 Korintus 10:1-4 umat Israel telah diselamatkan dari tanah Mesir (tanah perbudakan).


Namun kita lihat….

1 Korintus 10:5

(10:5) Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.


Israel diselamatkan dari tanah Mesir, namun sangat disayangkan mereka ditewaskan di padang gurun. 

Yang ditewaskan di padang gurun adalah "bagian yang terbesar."

Bagian yang terbesar 🡪 generasi pertama dari bangsa Israel yang lahir di Mesir, mereka itulah orang-orang yang tidak percaya, sehingga TUHAN tidak berkenan kepada mereka


Saudara, TUHAN  sudah mengangkat sumpah (janji) untuk memberikan tanah Kanaan kepada Abraham, Ishak dan Yakub dan keturunan keempat dan seterusnya. Tetapi, sekalipun demikian, bagian yang terbesar itulah generasi yang pertama dari bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir; tewas di padang gurun. Berarti, perjalanan mereka tidak sampai kepada tujuan dengan lain kata berhenti di tengah jalan, dan ini sangat merugikan sekali. Jangan sampai hal ini menimpa kehidupan kita masing-masing, tetapi, biarlah TUHAN terus membawa kehidupan kita sampai kepada tujuan hidup kita masing-masing.


Mari kita lihat itu selengkapnya dalam….

Bilangan 14:2

(14:2) Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!


Inti dari ayat ini, bangsa Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Harun.  

Dalam persungutan itu mereka ingin mati di Mesir atau di padang gurun

Mesir atau padang gurun adalah; gambaran dari dunia dan semua yang ada di dalamnya sebagaimana dalam 1 Yohanes 2:16, antara lain:

  • Keinginan daging

  • Keinginan mata

  • Keangkuhan hidup


Sejenak kita membaca…

Matius 16:24-25

(16:24) Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. (16:25) Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.


Perlu untuk diketahui:

  • Barangsiapa mempertahankan nyawanya dengan lain kata; mempertahankan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, maka, konsekuensinya adalah ia akan kehilangan nyawanya.

  • Sebaliknya, barangsiapa rela kehilangan nyawanya dengan lain kata; tidak mempertahankan nyawanya karena sangkal diri, pikul salib, kemudian mengikuti jejak Kristus yang berdarah itu, maka ia akan memperoleh hidup kekal.


Matius 16:26

(16:26) Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?


Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia yaitu; keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup, tetapi kehilangan nyawanya? Pendeknya, mempertahankan nyawa seperti bagian yang terbesar dari bangsa Israel; akan kehilangan nyawa.  


Selanjutnya, apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? 

Artinya; segala sesuatu yang kita peroleh dari dalam dunia ini tidak bisa kita gunakan untuk mengganti nyawa yang hilang. Maka, mau tidak mau, biarlah kita senantiasa sangkal diri, pikul salib dan ikut jejak Yesus yang berdarah-darah, supaya kita memperoleh hidup kekal. Itulah tujuan hidup kita sehingga sampai malam ini kita datang menghadap TUHAN dalam pertemuan-pertemuan ibadah yang TUHAN percayakan.


Matius 16:27

(16:27) Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.


Singkat kata, pada hari penghakiman, TUHAN akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. 

Oleh sebab itu, kita harus berjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan, termasuk keinginan terhadap segala sesuatu yang ada di dunia. Pendeknya, jangan kita mempertahankan nyawa, mempertahankan segala sesuatu yang berasal dari dunia ini, sebab, barangsiapa mempertahankan nyawa, tetapi kehilangan nyawa? Apa gunanya segala sesuatu kalau akhirnya bimasa?


Kita kembali membaca…

Bilangan 14:3

(14:3) Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?"


Perlu untuk diketahui, Yesus adalah IMAM BESAR AGUNG dan GEMBALA AGUNG.

  • Tugas Imam Besar Agung ialah melayani, berdoa dan memperdamaikan dosa dunia  = memimpin ibadah-ibadah di bumi ini sampai kepada tingkat ibadah yang tertinggi yaitu; doa penyembahan.

Jadi intinya, puncak ibadah adalah doa penyembahan.

  • Tugas Gembala Agung ialah untuk menuntun dan memelihara domba-domba-Nya, sehingga domba-domba tinggal tetap pada pembaringan yang kekal. 


Dari hal ini kita bisa melihat, TUHAN tidak membiarkan kita jatuh ke tangan antikris. Itu berarti, dengan tampilnya Yesus sebagai Gembala Agung dan Imam Besar Agung, menunjukkan kepada kita bahwasanya TUHAN tidak membiarkan kita jatuh ke tangan antikris (berada dalam cengkraman antikris), dengan lain kata; 

  1. TUHAN tidak menginginkan kita ditewaskan oleh pedang antikris.

  2. TUHAN juga tidak menginginkan kita menjadi tawanan atau diinjak-injak lalu masuk ke dalam aniaya yang besar.


Tetapi lihatlah, mereka yang masih mempertahankan nyawanya (menginginkan segala sesuatu yang berasal dari dunia), satu kali mereka akan tewas di padang gurun dunia ini. Mereka tidak menyadari mereka akan berhadapan dengan antikris, sebab satu kali antikris akan tampil sebagai raja dan berkuasa atas seantero dunia ini. Itu sebabnya dalam Wahyu 13:10  dikatakan --- Barangsiapa ditentukan untuk ditawan, ia akan ditawan; barangsiapa ditentukan untuk dibunuh dengan pedang, ia harus dibunuh dengan pedang.


Bagian yang terbesar dari bangsa Israel itulah generasi pertama, mereka ini adalah orang-orang yang tidak percaya. Oleh sebab itu, sementara TUHAN memimpin perjalanan mereka di padang gurun, mereka acap kali bersungut-sungut, dan di tengah persungutan itu mereka ingin mati di Mesir atau mati di Padang Gurun, ini adalah kebodohan.

Sedangkan di hari-hari terakhir ini, TUHAN tampil sebagai Imam Besar Agung dan Gembala Agung, tujuannya; supaya kita jangan jatuh ke tangan antikris. Maka, sungguh-sungguhlah tergembala, jangan datang dengan terpaksa, sebab ini adalah jaminan hidup kita. Uang yang banyak tidak bisa menjamin nyawa yang hilang. Keperkasaan, kelebihan yang kita punya, gelar yang tinggi atau jabatan yang tinggi, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai jaminan. Oleh sebab itu, jangan kita berpikir seperti dunia yang berpikir secara manusiawi.


Kembali kita membaca….

1 Korintus 10:6-10

(10:6) Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, (10:7) dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria." (10:8) Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang. (10:9) Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular. (10:10) Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.


Kalau beberapa waktu yang lalu kita bertahan di ayat 5 untuk beberapa seri pemberitaan Firman, pada malam ini kita akan maju pada ayat 6-10. Bantu doa ya saudaraku, supaya TUHAN tolong kita semua dan kita menikmati kemurahan TUHAN.


Apa yang telah terjadi dan dialami bangsa Israel, itu adalah "contoh" untuk memperingatkan kita (gereja TUHAN) di hari-hari terakhir ini, supaya:

  1. Jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat.

  2. Jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala.

  3. Janganlah kita melakukan percabulan.

  4. Janganlah kita mencobai TUHAN.

  5. Janganlah bersungut-sungut.


Selanjutnya, kita akan membahas 5 (lima) perkara di atas satu persatu. Tentu saja dimulai dari…

Keterangan:

  1. JANGAN KITA MENGINGINKAN HAL-HAL YANG JAHAT

Hal-hal yang jahat itu dikisahkan dalam Bilangan 11:4-23 --- Perikop: “TUHAN berjanji memberi daging.”

Namun, tentu saja kita tidak membaca secara keseluruhan, kita hanya membaca ayat 10-13.


Bilangan 11:10-13

(11:10) Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa. (11:11) Lalu berkatalah Musa kepada TUHAN: "Mengapa Kauperlakukan hamba-Mu ini dengan buruk dan mengapa aku tidak mendapat kasih karunia di mata-Mu, sehingga Engkau membebankan kepadaku tanggung jawab atas seluruh bangsa ini? (11:12) Akukah yang mengandung seluruh bangsa ini atau akukah yang melahirkannya, sehingga Engkau berkata kepadaku: Pangkulah dia seperti pak pengasuh memangku anak yang menyusu, berjalan ke tanah yang Kaujanjikan dengan bersumpah kepada nenek moyangnya? (11:13) Dari manakah aku mengambil daging untuk diberikan kepada seluruh bangsa ini? Sebab mereka menangis kepadaku dengan berkata: Berilah kami daging untuk dimakan.


Bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, bukan karena bangsa Israel bersungut-sungut, tetapi karena mereka menginginkan / mendambakan daging untuk dimakan. Sebenarnya, menginginkan daging sama artinya; menginginkan hal-hal yang jahat


Kalau anak-anak TUHAN atau orang-orang Kristen datang beribadah kepada TUHAN, lalu seorang imam mengambil pelayanan dalam setiap pertemuan ibadah, tetapi yang diinginkan adalah daging untuk dimakan, ini adalah hal-hal yang jahat. Bahkan untuk hal-hal yang jahat tersebut mereka menangis sejadi-jadinya di depan pintu kemah masing-masing. Tetapi, untuk hal yang suci, terlalu sedikit orang Kristen mau menangis. Kita harus berkaca kepada Firman Allah, jangan kita seperti itu lagi.


Sekarang kita lihat keinginan mereka untuk menikmati daging dalam….

Galatia 5:16 --- Perikop: "Hidup menurut daging atau Roh"

Yang kita inginkan daging atau Roh TUHAN? Pilih salah satu. Tetapi lihatlah tadi, bangsa Israel, dari setiap kaum, menangis sejadi-jadinya di depan pintu kemah, kenapa? Karena mereka menginginkan (mendambakan) daging untuk dimakan, ini adalah hal-hal yang jahat. Sekarang pilihan itu ada di tangan kita masing-masing, tentukan pilihanmu dengan bijaksana.


Galatia 5:16

(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.


Kalau kita hidup oleh Roh, maka kita akan dipimpin oleh Roh. Kalau kita hidup dipimpin oleh Roh, maka kita tidak akan menuruti keinginan daging dengan lain kata; tidak menginginkan hal-hal yang jahat. Berarti, barisan bangsa Israel yang dipimpin oleh Musa sebagai gembala yang menuntun, mereka masih dikuasai oleh daging


Mari kita lihat hal-hal jahat itu dalam….

Galatia 5:19-21

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Perbuatan daging telah nyata, yaitu:

(1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu,  (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah,  (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah,  (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora dan sebagainya


Galatia 5:21B

(5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Perlu untuk diketahui, barangsiapa menginginkan hal-hal yang jahat, maka konsekuensinya adalah tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah (tidak masuk Sorga).


Jadi, sangat lucu rasanya, bangsa Israel telah ditebus / diselamatkan dari tanah Mesir, disebut juga tanah perbudakan, tetapi sangat disayangkan “bagian yang terbesar” dari bangsa Israel ditewaskan di padang gurung. 

Kemudian kalau kita perhatikan 1 Korintus 10:6 --- Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
Ini harus menjadi perhatian kita saudara. Jangan kita berjuang untuk hal-hal yang jahat itulah keinginan daging, tetapi untuk menyenangkan hati TUHAN setetes air mata pun merasa rugi, kan lucu saudara.


Jadi memang, perjalanan bangsa Israel ini kalau ditelusuri di dalam Alkitab memang agak lucu. Tetapi, kita bukanlah kehidupan yang lucu oleh karena permainan palsu, karena hati kita tulus mengikuti jejak Kristus yang berdarah itu, kemanapun kita dibawa sampai kepada akhir perjalanan itulah Yerusalem yang baru.


Dampak negatif menginginkan daging / hal-hal yang jahat

Bilangan 11:6

(11:6) Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."


Melihat pernyataan mereka pada ayat ini, kesimpulannya adalah bangsa Israel pada akhirnya BOSAN / JEMU terhadap manna Sorgawi, sebab setiap hari yang mereka makan adalah manna itu sendiri.

Hati-hati saudara, jangan sampai untuk hal yang jahat kita tidak bosan, tetapi, untuk berhadapan dengan Firman kita merasa bosan, jangan kita seperti itu. 


Kemudian, karena mereka bosan terhadap Firman Allah, akhirnya mereka menginginkan hal-hal yang jahat itulah 15 keinginan daging di atas tadi. Inilah dampak negatif menginginkan hal-hal yang jahat. 


Kita bandingkan dengan…

Amsal 8:22-26

(8:22) TUHAN telah menciptakan aku sebagai permulaan pekerjaan-Nya, sebagai perbuatan-Nya yang pertama-tama dahulu kala. (8:23) Sudah pada zaman purbakala aku dibentuk, pada mula pertama, sebelum bumi ada. (8:24) Sebelum air samudera raya ada, aku telah lahir, sebelum ada sumber-sumber yang sarat dengan air. (8:25) Sebelum gunung-gunung tertanam dan lebih dahulu dari pada bukit-bukit aku telah lahir; (8:26) sebelum Ia membuat bumi dengan padang-padangnya atau debu dataran yang pertama.


Inti dari ayat ini adalah sudah semestinya kita mendahulukan Firman Allah dari segala yang ada di dunia ini, sebab sebelum langit bumi dan segala unsur-unsurnya ada; Firman Allah sudah terlebih dahulu ada. Tetapi lihatlah bangsa Israel; bosan terhadap Firman Allah yang semestinya Firman Allah didahulukan dari segala sesuatu, dari kepentingan diri, dari yang ada di ini bahkan unsur-unsurnya baik itu kesibukkan, pekerjaan, pendidikan, perkuliahan dan yang lain-lainnya, harusnya Firman Allah yang lebih kita dahulukan dari segala-galanya yang ada di bumi ini, di bawah kolong langit ini saudara.


Bahkan kalau kita perhatikan….

Amsal 8:27-29

(8:27) Ketika Ia mempersiapkan langit, aku di sana, ketika Ia menggaris kaki langit pada permukaan air samudera raya, (8:28) ketika Ia menetapkan awan-awan di atas, dan mata air samudera raya meluap dengan deras, (8:29) ketika Ia menentukan batas kepada laut, supaya air jangan melanggar titah-Nya, dan ketika Ia menetapkan dasar-dasar bumi, (8:30) aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya;


Lihatlah, langit bumi dan segala isinya, tercipta karena Firman. Bahkan pada ayat 30 Sang Firman berkata: aku ada serta-Nya sebagai anak kesayangan, setiap hari aku menjadi kesenangan-Nya, dan senantiasa bermain-main di hadapan-Nya.


Tidakkah semestinya harus kita alami seperti apa yang dialami oleh Allah? Kalau Allah hidup dengan Firman, bergaul dengan Firman-Nya, masakan kita yang diciptakan oleh Firman tidak Mu bergaul dengan Firman Allah? Sudah semestinya Firman Allah menjadi kesenangan kita dan setiap hari kita bermain bersama dengan Firman Allah, artinya; Firman itu sudah mendarah daging. Tetapi lihatlah bangsa Israel, mereka dituntun di padang gurun untuk dibawa masuk ke tanah perjanjian, tetapi mereka sendiri bosan terhadap manna, itulah sebabnya mereka menginginkan hal-hal yang jahat. 


Amsal 8:31

(8:31) aku bermain-main di atas muka bumi-Nya dan anak-anak manusia menjadi kesenanganku.


Biarlah Firman Allah itu bermain-main, menari-nari dan menjadi kesukaan.


Kita tahu juga dalam Matius 4:4 --- Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Ini harus kita sadari.

Jadi sebetulnya, kita tidak rugi manakala kita senantiasa bermain-main bersama dengan Firman Allah dan Firman Allah itu menari-nari, menjadi kesukaan di dalam diri kita masing-masing,


Tetapi lihatlah pekerjaan setan di dalam Matius 4:3 --- Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti. Ini adalah pekerjaan setan.

Jangan kita turuti pekerjaan setan, sebab manusia hidup bukan dari roti (makanan) tetapi manusia hidup dari setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.


Inilah yang dimaksud dengan; hal-hal yang jahat, minggu yang akan datang kita akan lanjutkan jika TUHAN kehendaki. Bantu doa. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment