KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, January 28, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 JANUARI 2025

 



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,  23 JANUARI 2025

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 6)

 

Subtema: ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.

 

Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dimungkinkan untuk berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.

Dan saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” lewat online atau live streaming, atau video internet baik itu dari Youtube, maupun dari Facebook dan media sosial lainnya.

 

Selanjutnya mari kita sambut firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Study Maleakhi. Namun jangan lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan hati TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.

 

 

Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

 

Yehuda berkhianat dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab...

-          Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

-          Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

Peristiwa tersebut ditulis oleh nabi-nabi TUHAN secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.

 

Malam ini kita masih membahas tentang : Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

Mari kita melihat kisah tersebut di dalam Nehemia 13:23.

 

KETERANGAN: YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.

Nehemia 13:23

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.

 

Nehemia juga melihat kesalahan yang lain, yaitu; beberapa orang Yahudi memperistri:

-          Perempuan-perempuan Asdod.

-          Perempuan-perempuan Amon.

-          Perempuan-perempuan Moab.

 

2 Korintus 6:14-15 --- Perikop: "Jangan ada lagi noda kekafiran"

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? (6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

 

Menikah dengan anak perempuan "allah asing"  disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang (tidak sepadan).

 

Anak perempuan allah asing → orang-orang yang  tidak percaya.

Bukti orang yang tidak percaya ada 3, yaitu: 

Yang pertama: KEDURHAKAAN → orang-orang yang memberontak kepada TUHAN. 

Mari kita lihat 2 Tesalonika 2:7-8

 

2 Tesalonika 2:7-8

(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan, (2:8) pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.

 

Tanda adanya kedurhakaan; korban sehari-hari disingkirkan.

Korban sehari-hari → korban sembelihan dan korban santapan.

-          Korban sembelihanibadah pelayanan yang disertai dengan pengorbanan.

-          Korban santapanFirman Allah yang murni dan benar yaitu; Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.

 

Korban sehari-hari juga berbicara tentang gembala.

Adapun tugas gembala: Menuntun domba-domba-Nya di atas gunung TUHAN yang kudus.

Gunung TUHAN yang kudusketekunan dalam tiga macam ibadah pokok, antara lain:

1.       Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.

Jika dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN

2.       Ketekunan dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.

Jika dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena PELITA EMAS. Pelita supaya tetap bernyala maka harus ada minyaknya. Kalau kita menjadi terang (menjadi kesaksian) dalam segala perkara, maka sudah seharusnya kita semua penuh dengan Roh Allah yang suci.

3.       Ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

Jika dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena MEZBAH DUPA.

 

Matius 26:30-31 --- Perikop: Petrus akan menyangkal Yesus

(26:30) Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. (26:31) Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan tercerai-berai.

 

Apabila si pendurhaka membunuh (menyingkirkan) gembala yakni; korban sehari-hari, maka kawanan domba dalam satu kandang penggembalaan akan tercerai-berai.

Gembala → korban sehari-hari.

 

Dari pelajaran ini kita sudah seharusnya lebih-lebih sungguh mulai dari sejak sekarang untuk menyerahkan diri menjadi satu kehidupan domba yang tergembala, sebab ada waktunya nanti gembala (korban sehari-hari) akan disingkirkan (diambil).

Jadi kalau tidak dari sekarang kita menghargai kandang penggembalaan maka satu kali nanti tidak tertutup kemungkinan masuk dalam aniaya antikris yang akan berlangsung selama 3.5 tahun.

 

Berada dalam kandang penggembalaan; atau tekun di tengah ibadah-ibadah itu adalah kemurahan hati TUHAN bagi kita semua, karena korban sehari-hari menggembalakan kita di atas gunung TUHAN yang kudus, tetapi satu kali akan dirampas tepatnya pada saat antikris menjadi raja atas seantero dunia,

-          mereka menjalankan kuasanya dengan tangan besi dan

-          menjalankan kuasanya juga dengan kekerasan.

Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

 

 

2 Tesalonika 2:9-10

(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10) dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka.

 

Kedatangan si pendurhaka (antikris), jelas itu adalah pekerjaan iblis setan.

Kemudian, kedatangan si pendurhaka itu disertai dengan:

-          Rupa-rupa perbuatan ajaib.

-          Tanda-tanda heran.

-          Mujizat-mujizat palsu.

 

Jadi jangan salah antikris mengadakan mujizat, tanda heran dan perbuatan ajaib sebetulnya itu adalah rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa.

Siapakah mereka yang harus binasa itu? mereka itu adalah orang-orang yang tidak mengasihi dan tidak menerima kebenaran yang sejati. Kebenaran yang sejati menunjuk kepada pribadi Yesus yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.

Jadi selagi masih ada waktu, selagi masih ada kesempatan yang TUHAN berikan kepada kita, mari kita hargai dan kita gunakan kesempatan itu untuk menjunjung tinggi korban sehari-hari yang menggembalakan hidup rohani kita sampai kepada kesudahan dunia ini.  Kemudian  jangan kita menolak kebenaran yang sejati sumbernya adalah salib di golgota.

Jadi selagi masih ada kesempatan:

-            Marilah tergembala sungguh-sungguh di atas gunung TUHAN yang kudus digembalakan oleh korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.

-            Kemudian marilah kita mengasihi dan menerima dengan hati yang terbuka yaitu kebenaran yang sejati itulah Yesus Kristus dan salibNya.

 

2 Korintus 6:14

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?

 

Bukti tidak percaya ada 3, yaitu:

Yang kedua: GELAP

Terkait dengan gelap ini kita akan belajar dari Kejadian 1:1-2.

 

Kejadian 1:1-2

(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. (1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Tanda gelap gulita ada dua:

1.       Bumi belum berbentuk (The Earth is not yet formed).

2.       Bumi kosong (Empty Earth).

 

Mari kita melihat Tentang: BUMI BELUM BERBENTUK.

Bumi belum berbentuk dalam bahasa Ibrani: Tohu.

Tohu = ketiadaan bentuk = kebingungan (tidak jelas) dan ketidaknyataan (abstrak)

Intinya, manusia telah kehilangan gambar dan rupa Allah.

 

CIRI-CIRI KEHILANGAN GAMBAR DAN RUPA ALLAH (TOHU):

a. Menjadi sama dengan debu tanah.

Kejadian 2:7

(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

 

Jadi ciri-ciri kehilangan gambar dan rupa Allah (tohu/belum berbentuk); Menjadi sama dengan debu tanah.

 

Manusia dibentuk dari debu tanah, itu berarti, jikalau manusia kehilangan gambar dan rupa Allah, maka menjadi sama dengan Debu tanah. Debu tanah berarti; hina dan rendah, karena kelakuannya kotor dan hidupnya jorok.

Ukuran hina dan rendah itu dilihat dari kelakuan dan perbuatan. Jadi manusia mulia bukan karena hartanya, manusia disebut orang besar bukan karena ia punya kelebihan secara lahiriah. Pendeknya, kelakuannya kotor, perbuatannya jorok maka dia sama dengan debu tanah.

 

Kemudian apabila kelakuannya kotor dan hidupnya jorok menunjuk orang yang tidak mau disucikan oleh darah Yesus.

Seandainya dia mau dengan rela disucikan oleh darah salib, niscaya;

-          perbuatannya dibenarkan oleh darah salib,

-          perbuatannya dikuduskan oleh darah salib,

-          perbuatannya sampai sempurna.

Perlu untuk diketahui kehidupan tohu semacam ini satu kali akan diinjak-injak seperti debu tanah oleh antikris atau masuk dalam aniaya besar.

 

Matius 24:15, 21

(24:15) "Jadi apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya – 

(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.

 

Kalau masih tetap mempertahankan keadaan tohu (belum berbentuk), dengan lain kata hina dan rendah dan tidak mau disucikan oleh darah salib, maka satu kali akan diinjak-injak oleh antikris, masuk dalam siksaan yang dahsyat sekali.

Nah ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini juga diterangkan dalam Wahyu 11:2

 

Wahyu 11:2:

(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."

 

Singkat kata, debu tanah selamanya akan diinjak-injak oleh antikris, selain diinjak-injak juga dianiaya oleh antikris akhirnya (endingnya) binasa.

 

Tadi ciri-ciri apabila kehilangan gambar dan rupa Allah (tohu):

b. Menjadi sama dengan binatang.

Kejadian 2:19

(2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu.

 

Binatang juga dibentuk dari tanah, tetapi perbedaan antara manusia dan binatang:

-          Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh (inilah tritunggal manusia).

-          Sedangkan binatang tidak memiliki; jiwa dan roh.

 

DAMPAK NEGATIF; tidak memiliki jiwa

2 Petrus 2:12

(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar.

 

Hewan atau binatang tidak berakal = tidak memiliki jiwa.

Kalau manusia tidak berakal (tidak memiliki akal) maka ia sama dengan hewan (binatang), hidupnya tidak berarti.

 

Contoh tidak berakal

1 Timotius 1:12-13

(1:12) Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku – (1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

 

Sebelum bertobat dengan lain kata sebelum dipanggil menjadi alat kemuliaan TUHAN, rasul Paulus tadinya:

-          Seorang penghujat, itu berarti tidak menghargai kemah kediaman Allah yakni; rumah TUHAN = tempat kegiatan Roh. Ayat referensi Wahyu 13:5-6: Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.

-          Seorang penganiaya, itu berarti jiwa-jiwa yang cinta TUHAN (milik kepunyaan TUHAN) dianiaya.

-          Seorang ganas, itu berarti memiliki tabiat sama seperti binatang tidak mengenal belas kasihan

Dan disini dikatakan; semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

Rasul Paulus melakukan semua itu tanpa pengetahuan, berarti tidak memiliki akal sehat atau hidup di luar iman.

 

Kalau kita hidup di luar iman memang akal sehat menjadi rusak, berarti tidak berakal. Itu pentingnya kita semua hidup oleh iman, sehingga seseorang memiliki akal sehat. Darimana akal sehat itu dimiliki seseorang? dari pengertian lewat pembukaan rahasia firman. Bilamana pengertian itu menyatu dengan akal maka seseorang menjadi bijaksana, itu yang disebut dengan berakal budi. Tetapi kalau seseorang sudah kehilangan akal sehat atau akal sehatnya sudah di rusak = hidup di luar iman, maka ia sama seperti Rasul Paulus; tadinya seorang penghujat, tadinya seorang penganiaya, tadinya seorang ganas.

 

Kembali kita baca…

2 Petrus 2:12b

(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar.

 

Kehidupan yang tidak berakal (tidak memiliki jiwa) satu kali akan binasa seperti binatang atau hewan. Jadi hewan (binatang) dilahirkan hanya untuk ditangkap dan musnahkan. Yang dicari oleh TUHAN adalah jiwa saya dan jiwa saudara. Jadi TUHAN tidak butuh hewan karena hewan tidak memiliki jiwa. Itu dampak negatif tidak memiliki jiwa.

 

DAMPAK NEGATIF tidak memiliki Roh

Galatia 5:16 -- Perikop: Hidup menurut daging atau Roh

(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

 

Apabila manusia hidup tanpa Roh Allah disebutlah ia manusia daging.

Ada baiknya kita merawat dan memelihara Roh kudus yang dikaruniakan Allah supaya dalam segala aktivitas kita semuanya ada dalam pengaruh dari Roh Allah yang suci itu, tetapi bilamana manusia hidup tanpa Roh Allah, disebutlah ia manusia daging, maka segala aktivitas pelayanan dikerjakan oleh daging, bukan oleh Roh Allah.

 

Galatia 5:19-20

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah. (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Ada 15 tabiat daging;  (1) percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir, (6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14) kemabukan, (15) pesta pora.

Barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

 

Kita akan membaca lebih rinci di dalam …

1 Korintus 12:1a- - - Perikop: Rupa-rupa karunia, tapi satu Roh.

(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.

 

Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Ingat, Roh kudus yang ada di dalam diri kita TUHAN yang mengaruniakannya.

Jadi segala sesuatu yang dikaruniakan oleh TUHAN termasuk Roh TUHAN harus dirawat dengan baik, karena kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Roh TUHAN. Saudara seorang pemimpin pujian tidak akan bisa berbicara dan meneguhkan hati sidang jemaat kalau tidak diurapi oleh Roh TUHAN. Pemain musik tidak akan bisa memainkan alat musiknya dan meneguhkan hati dari jemaat kalau ia tidak dipenuhkan dengan Roh TUHAN. Teramat lebih saya sendiri sebagai pemberita firman TUHAN tidak akan mungkin meneguhkan hati daripada sidang jemaat yang mendengarkan firman Allah kalau saya tidak dalam pengurapan.

 

1 Korintus 12:1b-2

(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.

 

Sebelum seseorang dikaruniakan Roh Kudus maka hidupnya sama seperti bangsa Kafir; tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu, dengan lain kata mudah diseret kepada penyembahan berhala, demikianlah bangsa kafir sebelum mengenal Allah, sebelum dikaruniakan kepadanya Roh Allah.

 

Berhala ialah segala sesuatu yang melebihi dari TUHAN.

Kalau orang itu meninggalkan TUHAN atau jam-jam ibadah hanya karena kesibukan-kesibukan di bumi karena pekerjaan, karena perkuliahan, karena bisnis dan seterusnya dan seterusnya itu adalah berhala. Dan orang yang tidak memiliki Roh Allah dia akan lebih mengutamakan berhala-berhala di bumi ini daripada bersekutu dengan TUHAN. Itulah keadaan manusia jikalau ia hidup tanpa Roh Allah; gampang diseret kepada berhala. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

 

1 Korintus 12:3

(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

 

Bila seseorang memiliki Roh Allah yang suci, ia tidak akan mampu  berkata; terkutuklah Yesus, sama seperti malaikat Mikhael tidak menggunakan kata terkutuk kepada malaikat-malaikat yang memberontak kepada TUHAN. Demikian juga anak-anak TUHAN bila ia dipenuhkan dengan Roh Allah yang suci tentu kata-kata yang keluar dari mulut pasti membangun orang lain, menghibur  dan menguatkan orang lain.

 

Jangan kita seperti berpihak kepada penggembalaan tetapi perkataan dan perbuatan penuh dengan menghakimi, menjatuhkan, menjustifikasi, merendahkan orang lain, itu tidak baik, itu berarti dia tidak penuh Roh Kudus. Sebab itu saya berkali-kali mengatakan seorang imam harus rendah hati dan penuh dengan Roh Kudus, pelayananya pasti diberkati. Kita belajar dari kebenaran firman Allah, jangan menggunakan akal di luar iman, itu akal yang rusak. Bukan hanya seorang bendahara semua imam juga melayani dengan Roh Allah yang suci untuk; membangun, menghibur, menguatkan orang lain.

 

Mulai sekarang kita harus belajar dan terus belajar hingga semakin dewasa, kita harus memiliki jiwa (akal sehat), kita juga harus memiliki Roh Allah yang suci itu yang diingini TUHAN dari dalam diri kita masing-masing; jiwa kita dan Roh Allah yang ada di dalam diri kita diingini oleh TUHAN (Yakobus 4:5)

Jadi bila seseorang memiliki Roh Allah yang suci ia tidak berani berkata terkutuklah Yesus, sebaliknya oleh Roh Allah yang suci seseorang akan mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN.

Saudara ini benar, kalau tidak ada Roh Allah sulit rasanya untuk mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN.

 

Ada banyak orang didunia ini tidak mau mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruselamat, juga tidak mengakui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah sesembahan, junjungan hidup dengan berbagai macam alasan antara lain:

-          TUHAN tidak sama dengan manusia.

-          TUHAN tidak menderita sengsara dengan lain kata tidak bisa direndahkan (ditelanjangi)

Kalau saudara perhatikan orang-orang yang tidak mengakui Yesus adalah TUHAN seringkali mencemooh ketika Yesus menderita sengsara dan ditelanjangi.

-          TUHAN tidak mati karena TUHAN Maha Kuasa.

Tetapi jikalau kita penuh Roh Kudus kita akan mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruselamat dan sesembahan kita semua, dan kepada Dia sajalah kita berbakti.

 

Kita sudah melihat dampak negatif tidak memiliki Roh Allah yang suci, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa menyenangkan hati TUHAN, padahal tujuan kita datang menghadap TUHAN hanya satu; menyenangkan hati TUHAN. Ini harus diperhatikan, jangan diabaikan.

 

Roma 14:8-9

(14:8) Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. (14:9) Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.

 

Yesus harus menderita dan mati di atas kayu salib, namun ia bangkit pada hari ketiga, mengapa? supaya ia menjadi TUHAN, supaya Ia menjadi Juruselamat (manusia berdosa diselamatkan). Kalau Yesus tidak menderita sengsara dan mati di kayu salib, manusia tetap ada dalam keadaannya sebagai orang yang berdosa.

Jadi untuk mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN, Yesus adalah Juruselamat, juga sesembahan, kita harus penuh dengan Roh Allah yang suci, itu sudah harga mati. Roh Allah yang suci yang dikaruniakan TUHAN dalam diri kita harus dirawat, sedangkan iri hati, benci, dengki, cemburu, jangan dirawat, itu semua tabiat-tabiat daging, supaya pelayanan kita makin hari makin dewasa, dimulai dari diri kita masing-masing lalu ditanamkan dalam nikah, rumah tangga nanti keluar menjadi kesaksian.

 

Roma 14:12

(14:12) Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.

 

Satu kali kita akan memberi pertanggungjawaban kepada TUHAN saat kita menghadap takhta pengadilan, takhta batu putih. Jadi jangan kita datang menghadap TUHAN dan mengambil bagian dalam pelayanan dengan sesuka hati, ingat semuanya itu tercatat, dan kita akan memberi pertanggungjawaban, sebab itu hati-hatilah mulai dari sekarang, rawat lah Roh Allah yang suci, karena tanpa Roh Allah kita tidak bisa berbuat apa-apa, tidak dapat menyenangkan hati TUHAN, tidak dapat membangun, menghibur dan menguatkan orang lain.

 

Kita kembali membaca…

Kejadian 1:2

(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

 

Jadi tadi gelap gulita menutupi samudera raya. Tanda gelap gulita ada dua:

1.      Bumi belum berbentuk.

2.      Bumi kosong.

Sekarang kita akan melihat tentang; BUMI KOSONG. Kosong dalam bahasa ibrani disebut BOHU.

Jadi bohu; menyiratkan kekosongan atau kehampaan, tidak ada apa-apanya.

Soal kekosongan ini dapat kita kita pelajari hal itu dari injil Matius 12:44.

 

Matius 12:43-44 - - - Perikop: Kembalinya Roh jahat.

(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian. Tetapi ia tidak mendapatnya. (12:44) Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.

 

Perhentian dari iblis (setan) Roh jahat itu adalah tempat-tempat yang tandus.

Tandus → kerohanian yang kering-kering, gambarannya seperti ranting tidak melekat pada pokok, akhirnya menjadi kering, tandanya tidak akan menghasilkan buah.

Di luar TUHAN kita tidak bisa berbuat apa-apa selain kering-kering rohani, sebab itu sungguh-sungguhlah melekat pada pokok anggur yang benar.

Yesus adalah; pohon kehidupan/pohon keselamatan supaya kita tidak menjadi tempat yang tandus, kerohanian kita tidak kering-kering. Hati-hati, karena kalau rohani kering-kering itu adalah tempat perhentian bagi setan.

Saudara enam hari TUHAN bekerja, hari ketujuh adalah hari perhentian, itu sebabnya TUHAN menguduskan hari sabat (hari ketujuh, hari perhentian), tapi bukan berarti kita menjadi seorang yang malas, tetapi justru pada hari ketujuh kita ada dalam segala aktivitas pelayanan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus, supaya jangan tandus (kering-kering rohani) sebagai tempat perhentian bagi setan, hati-hati.

Pilih mana menjadi tempatnya roh jahat atau menjadi tempatnya Roh Allah?

Kalau menjadi tempat Roh Allah ada aktivitas pelayanan = menghargai hari ke-7. Ambil keputusan yang tepat mulai dari sekarang.

 

Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.

Disini kita melihat Rumah dalam keadaan kosong, walau bersih tersapu dan rapi teratur.

-          Bersih tersapu jelas itu pekerjaan Firman Allah

-          Rapi teratur jelas itu pekerjaan pekerjaan Roh Allah.

Sama seperti belalang walaupun tidak ada pemimpinnya dia berbaris dengan teratur dalam Amsal 30:27; belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan teratur.

Jadi kalaupun kita tidak dikomandoi oleh manusia, namun jika Roh Allah menguasai hidup kita tau apa yang baik yang harus kita kerjakan. Beda dengan orang yang belum penuh Roh kudus dia akan melakukan sesuatu karena komando manusia, dan kecenderungannya  melakukan sesuatu hanya untuk dilihat manusia, menyenangkan hati manusia, bukan menyenangkan hati TUHAN. Tetapi kalau dia penuh dengan Roh Allah dia kan berbaris dengan teratur, terpimpin dalam segala perkara baik dalam melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN baik dalam segala perkara, dia sudah terpimpin.

Ini tolak ukur kita sekarang adalah Firman Allah, jangan pernah merasa lebih dewasa, lebih rohani dari orang lain, dari sini kita berkaca.

Pendeknya, walaupun rumah itu dikatakan bersih tersapu dan rapi teratur tapi rumah itu tetap dikatakan kosong. Kata kosong dapat juga diartikan NOL = nihil.

 

Kita lanjut melihat apa yang dimaksud dengan kosong lebih rinci dalam Wahyu 2:2-4.

Wahyu 2:2-4. - - - Perikop: Kepada jemaat di Efesus.

(2:2) Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. (2:3) Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. (2:4) Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.

 

TUHAN menyoroti dan mengoreksi jemaat di Efesus secara menyeluruh, tampaklah mereka: istimewa pada bagian luarnya, sebab...

-          Mereka giat bekerja, melayani dengan segala jerih payah,  tekun dan tidak mengenal lelah.

-          Tidak kompromi dengan orang-orang jahat.

-          Hidup dalam kebenaran dan bisa mengenal pendusta-pendusta.

-          Sabar menderita oleh karena nama TUHAN.

 

Dari sudut pandang (kacamata) manusia jemaat di Efesus memang nampak luar biasa, tetapi sekalipun demikian; TUHAN mencela jemaat di Efesus, sebab setelah dikoreksi oleh pedang tajam, ternyata hal-hal istimewa itu dikerjakan tanpa kasih semula (kasih mula-mula), itu berarti yang menjadi motor penggerak segala aktivitas pelayanan di tengah ibadah dan pelayanan bukan lagi karena kasih semula (kasih mula-mula) tetapi ambisi, gengsi, popularitas dan nama besar juga hormat, puji-pujian bagi diri sendiri.

Jadi itu semua bisa dikerjakan; sabar menderita, tetapi kalau motor penggeraknya bukan kasih semula berarti ada motor penggerak yang lain; ambisinya, keinginannya, penonjolan dirinya, mencari hormat pujian itu bisa, sampai jungkir balik pun bisa – saudara bisa melihat itu sendiri kalau saudara koreksi di hari-hari yang lalu – tetapi TUHAN mencela.

Tadi dilihat pada bagian luar sangat istimewa menurut kacamata manusia, tetapi begitu ditusuk oleh pedang tajam bermata dua nampak dengan jelas, ternyata yang menjadi motor penggeraknya bukan kasih mula-mula, tetapi ambisi, puji-pujian dan hormat, itu sebabnya TUHAN mencela jemaat di Efesus.

 

Jadi ternyata orang bisa saja memuji TUHAN, membawa segala korban-korban bahkan seorang hamba TUHAN bisa saja berkhotbah tanpa kasih semula, tetapi ingat hasilnya kosong, hasilnya nol persisi seperti dalam injil Matius 12:44: Rumah itu dalam keadaan kosong walaupun bersih tersapu, walaupun rapi teratur, yang kurang satu, yaitu; kasih, sehingga rumah itu tetap dikatakan kosong. Berapa banyak kita yang hadir disini tiap kali ada di rumah TUHAN beribadah tersapu bersih, selain itu rapi teratur, tapi rumah itu tetap dikatakan TUHAN; kosong, sama seperti jemaat di Efesus sekalipun melakukan hal-hal yang luar biasa dan istimewa nampak pada bagian luarnya, tapi setelah pedang tajam menusuk sampai kedalaman, tampaklah bahwa yang menjadi motor penggerak dari aktivitas pelayanan itu; adalah ambisinya, keinginannya, hasratnya, karena ingin mencari pujian dan hormat, akhirnya di mata TUHAN berkata; hasilnya tetap NOL (kosong).

 

Saya juga sampai hari ini masih belajar disitu, sebab untuk menjadi seorang suami masih terus saya lama belajar dan sampai hari ini masih belajar. Dahulu saya merasa bahwa saya ini suami, artinya kepala; pemimpin ; semua harus tunduk. Kemudian kalau saya benar  saya harus tetap benar, tidak boleh dipersalahkan karena benar, tetapi sekarang arti suami yang sesungguhnya; mengasihi anggota keluarga baik istri, maupun anak, maupun orangtua seperti diri sendiri. Perlu untuk diketahui; pemimpin adalah pelayan, kepala itu pelayan, saya lama sekali memahami seperti itu.

Mungkin sampai detik ini kita telah melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di dalam rumah TUHAN, sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah; apa yang menjadi motor penggeraknya? jika motor penggeraknya ambisi, cari nama, dan mencari puji-pujian itu hasilnya tetap Nol (kosong) walaupun sudah jungkir balik, sampai keringat-keringatan.

TUHAN dengan kasihNYA ternyata sanggup menggetarkan hati kita malam ini bukan? TUHAN menunjukan kasihNYAya malam ini .

 

Dalam suratan 1 Korintus 13 rasul Paulus berkata:

-          Sekalipun aku dapat … (ayat 1)

-          Sekalipun aku mempunyai … (ayat 2).

-          Sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu … (ayat 3)

Tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku...

-          Sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing … (ayat 1)

-          Sama sekali tidak berguna … (ayat 2)

-          Sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku … (ayat 3)

 

1 Korintus 13:1-4 - - -  Perikop: Kasih

(13:1) Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. (13:2) Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna. (13:3) Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.

 

Sekalipun bersih tersapu, sekalipun rapi teratur namun rumah itu tetap disebut kosong.

Paulus adalah salah satu Rasul yang memiliki teladan yang dapat dicontoh.

 

Perlu untuk diketahui;wujud nyata dari kasih mula-mula adalah; KORBAN KRISTUS.

Jadi, kasih Allah yang pertama kali dinyatakan kepada manusia di atas kayu salib itu kait-mengait atau menyangkut dengan pengampunan dosa. Jadi apapun yang kita kerjakan sudah seharusnya untuk kemulian TUHAN, jangan kita melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, bahkan semua yang kita kerjakan dengan segala jerih payah bahkan korban-korban yang tidak sedikit, motor penggeraknya bukan ambisi, motor penggeraknya adalah kasih semula.

Yang dinyatakan Allah di atas kayu salib itu menyangkut pengampunan dosa, jadi Yesus Kristus Anak tunggal Allah mengorbankan diriNya di atas kayu salib itu menyangkut soal pengampunan dosa bukan menyangkut untuk mengangkat harkat dan martabatnya, bukan untuk mencari puji-pujian dan hormat, tidak sama sekali.

 

Kita berkata; TUHAN penuhkan aku dengan kasih semula, TUHAN aku malu melihat diri ku sendiri, aku sekarang sedang bercermin kepada firman Allah, selama ini aku melayani TUHAN dengan motor (penggerak) yang lain, aku malu TUHAN, itulah doa kita di kaki salib sebentar.

 

Kita kembali membaca….

2 Korintus 6:15

(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?

 

BUKTI TIDAK PERCAYA YANG KETIGA: BELIAL → iblis setan.

Belial adalah perlambangan dari semua yang buruk, dari semua yang jahat.

Contohnya: anak-anak imam Eli.

 

1 Samuel 2:12 -- Perikop: Kejahatan anak-anak Eli

(2:12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,

 

Anak-anak Imam Eli adalah orang-orang dursila, sebab mereka tidak mengindahkan TUHAN dan tidak menghormati kekudusan TUHAN.

Pendeknya kedua anak laki-laki imam Eli sama sekali tidak peduli kepada TUHAN

Sebagai bukti:

a.       Memandang rendah korban untuk TUHAN, sebab batas hak para imam terhadap bangsa itu tidak dijaga (1 Samuel 2:13-17); setiap kali umat TUHAN mempersembahkan korban misalnya itu korban sembelihan, belum juga dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran bujang (pembantu) daripada kedua anak-anak imam Eli seceptanya merampas korban itu dari tangan umat Israel yang sedang mempersembahkan korban di atas mezbah korban bakaran.

Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan." (1 Samuel 2:16)

Jadi jelas anak imam  Eli memandang rendah korban untuk TUHAN sebab batas hak para imam terhadap bangsa itu tidak dijaga. Jadi suka-sukanya melayani TUHAN, suka-sukanya melayani pekerjaan TUHAN, mau terlambat, mau tidak terlambat suka-sukanya. Kalau pelayan TUHAN seperti ini kan sudah ironis sekali. Kalau terlambat karena satu dan lain hal memang tidak bisa dielakan lagi ya sudah, tapi jangan diatur-atur waktu terlambat.

 

b.       Hofni dan Pinehas kedua anak lelaki imam Eli Berzinah dengan perempuan-perempuan yang melayani di Tabernakel

1 Samuel 2:22-24

(2:22) Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, (2:23) berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? (2:24) Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.

 

Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran.

Orang tua kalau melihat anak salah jangan dibela-bela, tegas saja. Kadang-kadang saya masih melihat orang tua membela anaknya padahal anak ini tidak menghormati orang lain, masih tutup mata terhadap anak yang tidak menghormati orang lain;

Imam Eli berkali-kali menerima laporan dari umat TUHAN, tapi ia sekedar menegur dan berkata; Janganlah begitu, anak-anakku. Saya tidak habis pikir melihat orang tua seperti ini. Jujur saya kalau melihat anak saya berbuat salah saya tegur habis, jemaat saksinya, tidak segan-segan saya teriak kepada anak. Jadi jangan pakai perasaan lagi saudara.

Jadi ternyata kesalahan ini pun datang dari orang tua, coba orang tua tegas anak tidak seperti itu, itu namanya dosa warisan, tapi jangan coba-coba tegas kalau saudara tidak disiplin, tidak terpimpin hidupnya akan dilawan juga. Kenapa melawan? karena hidupnya tidak terpimpin. Coba orang tua tergembala sungguh-sungguh, dengar-dengaran kepada suara gembala, mengikuti gembala itulah Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel pasti berkuasa penuh, tapi imam Eli tidak berkuasa. Melihat anak sudah salah, dia hanya menegur dan berkata; janganlah begitu, bukan kabar baik yang kudengar itu. Itu bukan didikan tapi pembiaran, anak dijerumuskan dan binasa, bodoh jadinya.

Jadi kalau orang tua pakai perasaan itu bodoh; menjerumuskan anak.

Jadi anak Imam Eli adalah orang dursila perlambanagn dari belial. Jadi belial adalah perlambangan dari segala yang buruk, segala yang jahat contohnya anak imam Eli; memandang rendah korban untuk TUHAN, kemudian berzinah dengan perempuan-perempuan yang melayani di Tabernakel.

 

1 Samuel 2:25

(2:25) Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka.

 

Sudah melihat anaknya tidak sopan baik dalam sisi Roh dan kejiwaan, apalagi dalam sisi perbuatan harusnya peka, jangan ada pembiaran.

Jadi singkat kata dari ayat 25 ini Belial tidak diampuni, sebab darah Yesus tidak berlaku atas belial.

Kita tahu Yesus adalah Imam besar Agung, Dia adalah perantara, pekerjaaNya mengadakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia. Kalau manusia berdosa terhadap TUHAN siapa yang jadi perantara bagi dia. Kalau kita berdosa dengan sesama TUHAN ampuni, tapi kalau manusia berdosa terhadap TUHAN seperti Hofni dan Pinehas kedua anak lelaki imam Eli maka jelas dia adalah Belial darah Yesus tidak berlaku atas dia, TUHAN tidak akan ampuni dia.

 

AKIBAT MENJADI PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG

Nehemia 13:23-24

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (13:24) Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.

 

Akibat menjadi pasangan yang tidak seimbang: lahirlah anak yang tidak bisa berbicara bahasa Yahudi selain bahasa berhala yaitu; noda kekafiran dan ini sudah diterangkan berapa waktu yang lalu semoga jelas dalam ingatan jangan dilupakan.

Bahasa berhala persis seperti penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali

-          Penyangkalan pertama Matius 26:70: Aku tidak tahu apa yang engkau maksud

-          Penyangkalan kedua Matius 26:72: Aku tidak kenal orang itu

-          Penyangkal ketiga Matius 26:74: Aku tidak kenal orang itu tetapi diawali dengan kata mengutuk dan bersumpah.

Ini bahasa kekafiran, sedangkan bahasa Yahudi adalah bahasa kasih dan itu sudah ditampilkan oleh Yesus di hadapan Pilatus.

Yesus adalah raja orang Yahudi untuk itulah Dia datang dan lahir ke dunia ini. Jadi salib di Golgota itu adalah bahasa kasih bahasa orang Yahudi, sedangkan bahasa dari kekafiran itu adalah bahasa penyangkalan; itu bahasa berhala-berhala. Kalau sudah menyembah berhala pasti menyangkal salib di Golgota sebagaimana dalam Yohanes 18:35-36

 

Yohanes 18:35-37

(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" (18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." (18:37) Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku."

 

Yesus tampil untuk menyatakan bahasa kasih itulah bahasa orang Yahudi, bahkan Dia raja Yahudi berbicara dengan bahasa kasih, buktinya Dia serahkan diriNya untuk menderita sengsara dan mati di atas kayu salib, itu bahasa kasih. Tetapi lihatlah pasangan yang tidak seimbang ini; lahirlah anak-anak yang tidak bisa berkata-kata bahasa Yahudi (bahasa kasih), selain bahasa kafir .

Ayat referensi bahasa kasih ada di dalam  1 Korintus 13:4-7.

 

Kemudian ada lagi akibat menikah dengan perempuan allah asing (menjadi pasangan yang tidak seimbang) Nehemia 13:26: Berubah setia seperti Salomo karena memperistri perempuan-perempuan asing. Perlu untuk diketahui berubah setia kepada Allah adalah kejahatan besar.

 

Nehemia 13:27

(13:27) Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"

 

Kalau seseorang menjadi pasangan dari berhala pasti tidak menjadi  kesaksian, sebab itu mari kita tetap menjadi pasangan TUHAN, jangan tinggalkan jam-jam ibadah karena berhala-berhala di bumi. Kalau kita menjadi pasangan berhala-berhala di bumi pasti mempermalukan nama TUHAN berarti tidak akan pernah menjadi kesaksian baik perkataan maupun perbuatan, bahkan dalam segala perkara tidak akan pernah menjadi kesaksian. Jalan keluarnya 2 Korintus 6:16.

 

JALAN KELUARNYA

2 Korintus 6:16.

(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.

 

Tidak ada hubungan antara Bait Allah dengan berhala berarti jangan kita menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan anak perempuan allah asing, sebab di dalam 1 Korintus 6:13 tubuh (biat Allah) untuk TUHAN, dan TUHAN untuk tubuh.

Jadi tubuh kita untuk TUHAN melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN; tekun tiga macam ibadah pokok, itu namanya tubuh untuk TUHAN.

 

Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.

 

TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI

 

Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang

No comments:

Post a Comment