IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 23 JANUARI 2025
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:11
(Seri 6)
Subtema: ORANG-ORANG YANG TIDAK PERCAYA.
Pertama-tama saya mengucapkan puji
syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dimungkinkan untuk
berada di tengah perhimpunan Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan
perjamuan suci.
Dan saya juga tidak lupa menyapa
anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang juga turut bergabung dalam
penggembalaan GPT “Betania” lewat
online atau live streaming, atau
video internet baik itu dari Youtube, maupun dari Facebook dan media sosial
lainnya.
Selanjutnya mari kita sambut firman
penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab dari Study Maleakhi. Namun jangan
lupa tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan hati TUHAN supaya firman yang
dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.
Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN
memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan
keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat
kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Yehuda berkhianat dan perbuatan keji
dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab...
-
Yehuda
telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.
-
Yehuda
telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Peristiwa tersebut ditulis oleh
nabi-nabi TUHAN secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab
Nehemia.
Malam ini kita masih membahas
tentang : Yehuda telah menjadi suami anak
perempuan allah asing.
Mari kita melihat kisah tersebut di
dalam Nehemia 13:23.
KETERANGAN: YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ALLAH ASING.
Nehemia 13:23
(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa
beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod,
perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.
Nehemia juga melihat kesalahan yang
lain, yaitu; beberapa orang Yahudi memperistri:
-
Perempuan-perempuan
Asdod.
-
Perempuan-perempuan
Amon.
-
Perempuan-perempuan
Moab.
2 Korintus 6:14-15 --- Perikop:
"Jangan ada lagi noda kekafiran"
(6:14) Janganlah kamu merupakan
pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab
persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah
terang dapat bersatu dengan gelap? (6:15)
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama
orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Menikah dengan anak perempuan
"allah asing" disebutlah itu
pasangan yang tidak seimbang (tidak sepadan).
Anak perempuan allah
asing → orang-orang yang tidak percaya.
Bukti orang yang tidak percaya ada
3, yaitu:
Yang pertama: KEDURHAKAAN → orang-orang yang memberontak kepada TUHAN.
Mari kita lihat 2 Tesalonika 2:7-8
2 Tesalonika 2:7-8
(2:7) Karena secara rahasia kedurhakaan
telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang
menahannya itu telah disingkirkan, (2:8)
pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi
Tuhan Yesus akan membunuhnya dengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya,
kalau Ia datang kembali.
Tanda adanya kedurhakaan; korban
sehari-hari disingkirkan.
Korban sehari-hari →
korban sembelihan dan korban santapan.
-
Korban
sembelihan → ibadah
pelayanan yang disertai dengan pengorbanan.
-
Korban
santapan → Firman
Allah yang murni dan benar yaitu; Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.
Korban sehari-hari juga berbicara
tentang gembala.
Adapun tugas gembala: Menuntun
domba-domba-Nya di atas gunung TUHAN yang kudus.
Gunung TUHAN yang kudus → ketekunan dalam tiga macam ibadah
pokok, antara lain:
1.
Ketekunan
dalam Ibadah Pendalaman Alkitab disertai perjamuan suci.
Jika
dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN
2.
Ketekunan
dalam Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh.
Jika
dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena PELITA EMAS. Pelita supaya tetap
bernyala maka harus ada minyaknya. Kalau kita menjadi terang (menjadi
kesaksian) dalam segala perkara, maka sudah seharusnya kita semua penuh dengan
Roh Allah yang suci.
3.
Ketekunan
dalam Ibadah Doa Penyembahan.
Jika
dikaitkan dengan pola kerajan Sorga terkena MEZBAH DUPA.
Matius 26:30-31 --- Perikop: Petrus
akan menyangkal Yesus
(26:30) Sesudah menyanyikan nyanyian
pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun. (26:31) Maka berkatalah Yesus kepada
mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada
tertulis: Aku akan membunuh gembala dan kawanan domba itu akan
tercerai-berai.
Apabila si pendurhaka membunuh
(menyingkirkan) gembala yakni; korban sehari-hari, maka kawanan domba dalam satu
kandang penggembalaan akan tercerai-berai.
Gembala → korban
sehari-hari.
Dari pelajaran ini kita sudah
seharusnya lebih-lebih sungguh mulai dari sejak sekarang untuk menyerahkan diri
menjadi satu kehidupan domba yang tergembala, sebab ada waktunya nanti gembala
(korban sehari-hari) akan disingkirkan (diambil).
Jadi kalau tidak dari sekarang kita
menghargai kandang penggembalaan maka satu kali nanti tidak tertutup
kemungkinan masuk dalam aniaya antikris yang akan berlangsung selama 3.5 tahun.
Berada dalam kandang penggembalaan;
atau tekun di tengah ibadah-ibadah itu adalah kemurahan hati TUHAN bagi kita
semua, karena korban sehari-hari menggembalakan kita di atas gunung TUHAN yang
kudus, tetapi satu kali akan dirampas tepatnya pada saat antikris menjadi raja
atas seantero dunia,
-
mereka menjalankan kuasanya dengan
tangan besi dan
-
menjalankan kuasanya juga dengan
kekerasan.
Ini harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh.
2 Tesalonika 2:9-10
(2:9) Kedatangan si pendurhaka itu
adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib,
tanda-tanda dan mujizat-mujizat palsu, (2:10)
dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa
karena mereka tidak menerima dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan
mereka.
Kedatangan si pendurhaka (antikris),
jelas itu adalah pekerjaan iblis setan.
Kemudian, kedatangan si pendurhaka
itu disertai dengan:
-
Rupa-rupa
perbuatan ajaib.
-
Tanda-tanda
heran.
-
Mujizat-mujizat
palsu.
Jadi jangan salah antikris
mengadakan mujizat, tanda heran dan perbuatan ajaib sebetulnya itu adalah
rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa.
Siapakah mereka yang harus binasa
itu? mereka itu adalah orang-orang yang tidak
mengasihi dan tidak menerima
kebenaran yang sejati. Kebenaran yang sejati menunjuk kepada pribadi Yesus
yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib.
Jadi selagi masih ada waktu, selagi
masih ada kesempatan yang TUHAN berikan kepada kita, mari kita hargai dan kita
gunakan kesempatan itu untuk menjunjung tinggi korban sehari-hari yang
menggembalakan hidup rohani kita sampai kepada kesudahan dunia ini. Kemudian
jangan kita menolak kebenaran yang sejati sumbernya adalah salib di
golgota.
Jadi selagi masih ada kesempatan:
-
Marilah tergembala sungguh-sungguh
di atas gunung TUHAN yang kudus digembalakan oleh korban sehari-hari itulah
korban sembelihan dan korban santapan.
-
Kemudian marilah kita mengasihi dan
menerima dengan hati yang terbuka yaitu kebenaran yang sejati itulah Yesus
Kristus dan salibNya.
2 Korintus 6:14
(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan
yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah
terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat
bersatu dengan gelap?
Bukti tidak percaya ada 3, yaitu:
Yang kedua:
GELAP
Terkait dengan gelap ini kita akan
belajar dari Kejadian 1:1-2.
Kejadian 1:1-2
(1:1) Pada mulanya Allah menciptakan
langit dan bumi. (1:2) Bumi belum
berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh
Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Tanda gelap gulita ada dua:
1.
Bumi
belum berbentuk (The Earth is not yet formed).
2.
Bumi
kosong (Empty Earth).
Mari kita melihat Tentang: BUMI
BELUM BERBENTUK.
Bumi belum berbentuk dalam bahasa
Ibrani: Tohu.
Tohu = ketiadaan bentuk =
kebingungan (tidak jelas) dan ketidaknyataan (abstrak)
Intinya, manusia telah kehilangan
gambar dan rupa Allah.
CIRI-CIRI KEHILANGAN GAMBAR DAN RUPA
ALLAH (TOHU):
a. Menjadi sama dengan debu tanah.
Kejadian 2:7
(2:7) ketika itulah TUHAN Allah membentuk
manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Jadi ciri-ciri kehilangan gambar dan
rupa Allah (tohu/belum berbentuk); Menjadi
sama dengan debu tanah.
Manusia dibentuk dari debu tanah,
itu berarti, jikalau manusia kehilangan gambar dan rupa Allah, maka menjadi
sama dengan Debu tanah. Debu tanah berarti; hina dan rendah, karena kelakuannya
kotor dan hidupnya jorok.
Ukuran hina dan rendah itu dilihat
dari kelakuan dan perbuatan. Jadi manusia mulia bukan karena hartanya, manusia
disebut orang besar bukan karena ia punya kelebihan secara lahiriah. Pendeknya,
kelakuannya kotor, perbuatannya jorok maka dia sama dengan debu tanah.
Kemudian apabila kelakuannya kotor
dan hidupnya jorok menunjuk orang yang tidak mau disucikan oleh darah Yesus.
Seandainya dia mau dengan rela
disucikan oleh darah salib, niscaya;
-
perbuatannya dibenarkan oleh darah salib,
-
perbuatannya dikuduskan oleh darah salib,
-
perbuatannya sampai sempurna.
Perlu untuk diketahui kehidupan tohu
semacam ini satu kali akan diinjak-injak seperti debu tanah oleh antikris atau
masuk dalam aniaya besar.
Matius 24:15, 21
(24:15) "Jadi apabila kamu melihat
Pembinasa keji berdiri di tempat kudus, menurut firman yang disampaikan oleh
nabi Daniel -- para pembaca hendaklah memperhatikannya –
(24:21) Sebab pada masa itu akan terjadi
siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai
sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi.
Kalau masih tetap mempertahankan
keadaan tohu (belum berbentuk), dengan lain kata hina dan rendah dan tidak mau
disucikan oleh darah salib, maka satu kali akan diinjak-injak oleh antikris,
masuk dalam siksaan yang dahsyat sekali.
Nah ini harus diperhatikan dengan
sungguh-sungguh. Hal ini juga diterangkan dalam Wahyu 11:2
Wahyu 11:2:
(11:2) Tetapi kecualikan pelataran Bait
Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah
diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci
empat puluh dua bulan lamanya."
Singkat kata, debu tanah selamanya
akan diinjak-injak oleh antikris, selain diinjak-injak juga dianiaya oleh
antikris akhirnya (endingnya) binasa.
Tadi ciri-ciri apabila kehilangan
gambar dan rupa Allah (tohu):
b. Menjadi sama dengan binatang.
Kejadian 2:19
(2:19) Lalu TUHAN Allah membentuk dari
tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya
kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama
yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah
nanti nama makhluk itu.
Binatang juga dibentuk dari tanah,
tetapi perbedaan antara manusia dan binatang:
-
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan
roh (inilah tritunggal manusia).
-
Sedangkan binatang tidak memiliki;
jiwa dan roh.
DAMPAK NEGATIF; tidak memiliki jiwa
2 Petrus 2:12
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan
yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap
dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh
perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar.
Hewan atau binatang tidak berakal =
tidak memiliki jiwa.
Kalau manusia tidak berakal (tidak
memiliki akal) maka ia sama dengan hewan (binatang), hidupnya tidak berarti.
Contoh tidak berakal
1 Timotius 1:12-13
(1:12) Aku bersyukur kepada Dia, yang
menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia
dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku –
(1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan
seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah
kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Sebelum bertobat dengan lain kata
sebelum dipanggil menjadi alat kemuliaan TUHAN, rasul Paulus tadinya:
-
Seorang
penghujat, itu berarti tidak menghargai kemah
kediaman Allah yakni; rumah TUHAN = tempat kegiatan Roh. Ayat referensi Wahyu 13:5-6: Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan
hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan
lamanya. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan
kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
-
Seorang
penganiaya, itu berarti jiwa-jiwa yang cinta
TUHAN (milik kepunyaan TUHAN) dianiaya.
-
Seorang
ganas, itu berarti memiliki tabiat sama seperti binatang tidak
mengenal belas kasihan
Dan disini dikatakan; semuanya itu telah kulakukan tanpa
pengetahuan yaitu di luar iman.
Rasul Paulus melakukan semua itu tanpa
pengetahuan, berarti tidak memiliki akal sehat atau hidup di luar iman.
Kalau kita hidup di luar iman memang
akal sehat menjadi rusak, berarti tidak berakal. Itu pentingnya kita semua
hidup oleh iman, sehingga seseorang memiliki akal sehat. Darimana akal sehat
itu dimiliki seseorang? dari pengertian lewat pembukaan rahasia firman.
Bilamana pengertian itu menyatu dengan akal maka seseorang menjadi bijaksana,
itu yang disebut dengan berakal budi. Tetapi kalau seseorang sudah kehilangan
akal sehat atau akal sehatnya sudah di rusak = hidup di luar iman, maka ia sama
seperti Rasul Paulus; tadinya seorang penghujat,
tadinya seorang penganiaya, tadinya
seorang ganas.
Kembali kita baca…
2 Petrus 2:12b
(2:12) Tetapi mereka itu sama dengan hewan
yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap
dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga
oleh perbuatan mereka yang jahat mereka sendiri akan binasa seperti binatang
liar.
Kehidupan yang tidak berakal (tidak
memiliki jiwa) satu kali akan binasa seperti binatang atau hewan. Jadi hewan
(binatang) dilahirkan hanya untuk ditangkap dan musnahkan. Yang dicari oleh
TUHAN adalah jiwa saya dan jiwa saudara. Jadi TUHAN tidak butuh hewan karena
hewan tidak memiliki jiwa. Itu dampak negatif tidak memiliki jiwa.
DAMPAK NEGATIF tidak memiliki Roh
Galatia 5:16 -- Perikop: Hidup
menurut daging atau Roh
(5:16) Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh,
maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Apabila manusia hidup tanpa Roh
Allah disebutlah ia manusia daging.
Ada baiknya kita merawat dan
memelihara Roh kudus yang dikaruniakan Allah supaya dalam segala aktivitas kita
semuanya ada dalam pengaruh dari Roh Allah yang suci itu, tetapi bilamana
manusia hidup tanpa Roh Allah, disebutlah ia manusia daging, maka segala
aktivitas pelayanan dikerjakan oleh daging, bukan oleh Roh Allah.
Galatia 5:19-20
(5:19) Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan,
iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah. (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta
pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti
yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Ada 15 tabiat daging; (1)
percabulan, (2) kecemaran, (3) hawa nafsu, (4) penyembahan berhala, (5) sihir,
(6) perseteruan, (7) perselisihan, (8) iri hati, (9) amarah, (10) kepentingan
diri sendiri, (11) percideraan, (12) roh pemecah, (13) kedengkian, (14)
kemabukan, (15) pesta pora.
Barangsiapa melakukan hal-hal yang
demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Kita akan membaca lebih rinci di
dalam …
1 Korintus 12:1a- - - Perikop: Rupa-rupa
karunia, tapi satu Roh.
(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia
Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
Sekarang tentang karunia-karunia Roh.
Ingat, Roh kudus yang ada di dalam diri kita TUHAN yang mengaruniakannya.
Jadi segala sesuatu yang
dikaruniakan oleh TUHAN termasuk Roh TUHAN harus dirawat dengan baik, karena
kita tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Roh TUHAN. Saudara seorang pemimpin
pujian tidak akan bisa berbicara dan meneguhkan hati sidang jemaat kalau tidak
diurapi oleh Roh TUHAN. Pemain musik tidak akan bisa memainkan alat musiknya
dan meneguhkan hati dari jemaat kalau ia tidak dipenuhkan dengan Roh TUHAN.
Teramat lebih saya sendiri sebagai pemberita firman TUHAN tidak akan mungkin
meneguhkan hati daripada sidang jemaat yang mendengarkan firman Allah kalau
saya tidak dalam pengurapan.
1 Korintus 12:1b-2
(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia
Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu
kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu.
Sebelum seseorang dikaruniakan Roh
Kudus maka hidupnya sama seperti bangsa Kafir; tanpa berpikir ditarik kepada
berhala-berhala yang bisu, dengan lain kata mudah diseret kepada penyembahan
berhala, demikianlah bangsa kafir sebelum mengenal Allah, sebelum dikaruniakan
kepadanya Roh Allah.
Berhala ialah segala sesuatu yang
melebihi dari TUHAN.
Kalau orang itu meninggalkan TUHAN
atau jam-jam ibadah hanya karena kesibukan-kesibukan di bumi karena pekerjaan,
karena perkuliahan, karena bisnis dan seterusnya dan seterusnya itu adalah
berhala. Dan orang yang tidak memiliki Roh Allah dia akan lebih mengutamakan
berhala-berhala di bumi ini daripada bersekutu dengan TUHAN. Itulah keadaan
manusia jikalau ia hidup tanpa Roh Allah; gampang diseret kepada berhala. Ini
harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.
1 Korintus 12:3
(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu,
bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata:
"Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku:
"Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Bila seseorang memiliki Roh Allah
yang suci, ia tidak akan mampu berkata; terkutuklah Yesus, sama seperti malaikat
Mikhael tidak menggunakan kata terkutuk kepada malaikat-malaikat yang
memberontak kepada TUHAN. Demikian juga anak-anak TUHAN bila ia dipenuhkan
dengan Roh Allah yang suci tentu kata-kata yang keluar dari mulut pasti membangun orang lain, menghibur
dan menguatkan orang
lain.
Jangan kita seperti berpihak kepada
penggembalaan tetapi perkataan dan perbuatan penuh dengan menghakimi,
menjatuhkan, menjustifikasi, merendahkan orang lain, itu tidak baik, itu
berarti dia tidak penuh Roh Kudus. Sebab itu saya berkali-kali mengatakan
seorang imam harus rendah hati dan penuh dengan Roh Kudus, pelayananya pasti
diberkati. Kita belajar dari kebenaran firman Allah, jangan menggunakan akal di
luar iman, itu akal yang rusak. Bukan hanya seorang bendahara semua imam juga
melayani dengan Roh Allah yang suci untuk; membangun, menghibur, menguatkan
orang lain.
Mulai sekarang kita harus belajar
dan terus belajar hingga semakin dewasa, kita harus memiliki jiwa (akal sehat), kita juga harus
memiliki Roh Allah yang suci itu
yang diingini TUHAN dari dalam diri kita masing-masing; jiwa kita dan Roh Allah
yang ada di dalam diri kita diingini oleh TUHAN (Yakobus 4:5)
Jadi bila seseorang memiliki Roh
Allah yang suci ia tidak berani berkata terkutuklah Yesus, sebaliknya oleh Roh
Allah yang suci seseorang akan mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN.
Saudara ini benar, kalau tidak ada
Roh Allah sulit rasanya untuk mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN.
Ada banyak orang didunia ini tidak
mau mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruselamat, juga tidak mengakui
bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah sesembahan, junjungan hidup dengan berbagai
macam alasan antara lain:
-
TUHAN
tidak sama dengan manusia.
-
TUHAN
tidak menderita sengsara dengan lain kata tidak bisa direndahkan (ditelanjangi)
Kalau
saudara perhatikan orang-orang yang tidak mengakui Yesus adalah TUHAN
seringkali mencemooh ketika Yesus menderita sengsara dan ditelanjangi.
-
TUHAN
tidak mati karena TUHAN Maha Kuasa.
Tetapi jikalau kita penuh Roh Kudus
kita akan mengakui bahwa Yesus adalah TUHAN dan Juruselamat dan sesembahan kita
semua, dan kepada Dia sajalah kita berbakti.
Kita sudah melihat dampak negatif tidak memiliki Roh Allah yang suci, tidak
bisa berbuat apa-apa, tidak bisa menyenangkan hati TUHAN, padahal tujuan kita
datang menghadap TUHAN hanya satu; menyenangkan hati TUHAN. Ini harus
diperhatikan, jangan diabaikan.
Roma 14:8-9
(14:8) Sebab jika kita hidup, kita
hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup
atau mati, kita adalah milik Tuhan. (14:9)
Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi
Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.
Yesus harus menderita dan mati di
atas kayu salib, namun ia bangkit pada hari ketiga, mengapa? supaya ia menjadi
TUHAN, supaya Ia menjadi Juruselamat (manusia berdosa diselamatkan). Kalau
Yesus tidak menderita sengsara dan mati di kayu salib, manusia tetap ada dalam
keadaannya sebagai orang yang berdosa.
Jadi untuk mengakui bahwa Yesus
adalah TUHAN, Yesus adalah Juruselamat, juga sesembahan, kita harus penuh
dengan Roh Allah yang suci, itu sudah harga mati. Roh Allah yang suci yang
dikaruniakan TUHAN dalam diri kita harus dirawat, sedangkan iri hati, benci,
dengki, cemburu, jangan dirawat, itu semua tabiat-tabiat daging, supaya
pelayanan kita makin hari makin dewasa, dimulai dari diri kita masing-masing
lalu ditanamkan dalam nikah, rumah tangga nanti keluar menjadi kesaksian.
Roma 14:12
(14:12) Demikianlah setiap orang di antara
kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.
Satu kali kita akan memberi
pertanggungjawaban kepada TUHAN saat kita menghadap takhta pengadilan, takhta
batu putih. Jadi jangan kita datang menghadap TUHAN dan mengambil bagian dalam
pelayanan dengan sesuka hati, ingat semuanya itu tercatat, dan kita akan
memberi pertanggungjawaban, sebab itu hati-hatilah mulai dari sekarang, rawat
lah Roh Allah yang suci, karena tanpa Roh Allah kita tidak bisa berbuat
apa-apa, tidak dapat menyenangkan hati TUHAN, tidak dapat membangun, menghibur
dan menguatkan orang lain.
Kita kembali membaca…
Kejadian 1:2
(1:2) Bumi belum berbentuk dan kosong;
gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas
permukaan air.
Jadi tadi gelap gulita menutupi
samudera raya. Tanda gelap gulita ada dua:
1.
Bumi
belum berbentuk.
2.
Bumi
kosong.
Sekarang kita akan melihat tentang; BUMI KOSONG. Kosong dalam bahasa ibrani
disebut BOHU.
Jadi bohu; menyiratkan kekosongan
atau kehampaan, tidak ada apa-apanya.
Soal kekosongan ini dapat kita kita
pelajari hal itu dari injil Matius
12:44.
Matius 12:43-44 - - - Perikop: Kembalinya
Roh jahat.
(12:43) "Apabila roh jahat keluar dari
manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang tandus mencari perhentian.
Tetapi ia tidak mendapatnya. (12:44)
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka
pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu dan rapi teratur.
Perhentian dari iblis (setan) Roh
jahat itu adalah tempat-tempat yang tandus.
Tandus → kerohanian yang kering-kering, gambarannya
seperti ranting tidak melekat pada pokok, akhirnya menjadi kering, tandanya
tidak akan menghasilkan buah.
Di luar TUHAN kita tidak bisa
berbuat apa-apa selain kering-kering rohani, sebab itu sungguh-sungguhlah
melekat pada pokok anggur yang benar.
Yesus adalah; pohon kehidupan/pohon
keselamatan supaya kita tidak menjadi tempat yang tandus, kerohanian kita tidak
kering-kering. Hati-hati, karena kalau rohani kering-kering itu adalah tempat
perhentian bagi setan.
Saudara enam hari TUHAN bekerja,
hari ketujuh adalah hari perhentian, itu sebabnya TUHAN menguduskan hari sabat
(hari ketujuh, hari perhentian), tapi bukan berarti kita menjadi seorang yang
malas, tetapi justru pada hari ketujuh kita ada dalam segala aktivitas
pelayanan sesuai dengan karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh El-Kudus,
supaya jangan tandus (kering-kering rohani) sebagai tempat perhentian bagi
setan, hati-hati.
Pilih mana menjadi tempatnya roh
jahat atau menjadi tempatnya Roh Allah?
Kalau menjadi tempat Roh Allah ada
aktivitas pelayanan = menghargai hari ke-7. Ambil keputusan yang tepat mulai
dari sekarang.
Lalu ia berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah
kutinggalkan itu. Maka pergilah ia dan mendapati rumah itu kosong, bersih tersapu
dan rapi teratur.
Disini kita melihat Rumah dalam
keadaan kosong, walau bersih tersapu dan rapi teratur.
-
Bersih
tersapu jelas itu pekerjaan Firman Allah
-
Rapi
teratur jelas itu pekerjaan pekerjaan Roh
Allah.
Sama
seperti belalang walaupun tidak ada pemimpinnya dia berbaris dengan teratur
dalam Amsal 30:27; belalang yang tidak mempunyai raja, namun
semuanya berbaris dengan teratur.
Jadi
kalaupun kita tidak dikomandoi oleh manusia, namun jika Roh Allah menguasai
hidup kita tau apa yang baik yang harus kita kerjakan. Beda dengan orang yang
belum penuh Roh kudus dia akan melakukan sesuatu karena komando manusia, dan
kecenderungannya melakukan sesuatu hanya
untuk dilihat manusia, menyenangkan hati manusia, bukan menyenangkan hati
TUHAN. Tetapi kalau dia penuh dengan Roh Allah dia kan berbaris dengan teratur,
terpimpin dalam segala perkara baik dalam melayani TUHAN, melayani pekerjaan
TUHAN baik dalam segala perkara, dia sudah terpimpin.
Ini
tolak ukur kita sekarang adalah Firman Allah, jangan pernah merasa lebih
dewasa, lebih rohani dari orang lain, dari sini kita berkaca.
Pendeknya, walaupun rumah itu
dikatakan bersih tersapu dan rapi teratur tapi rumah itu tetap
dikatakan kosong. Kata kosong dapat
juga diartikan NOL = nihil.
Kita lanjut melihat apa yang
dimaksud dengan kosong lebih rinci dalam Wahyu
2:2-4.
Wahyu 2:2-4. - - - Perikop: Kepada
jemaat di Efesus.
(2:2) Aku tahu segala pekerjaanmu:
baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar
terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut
dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah
mendapati mereka pendusta. (2:3) Dan
engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak
mengenal lelah. (2:4) Namun
demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang
semula.
TUHAN menyoroti dan mengoreksi
jemaat di Efesus secara menyeluruh, tampaklah mereka: istimewa pada bagian
luarnya, sebab...
-
Mereka
giat bekerja, melayani dengan segala jerih payah, tekun dan tidak mengenal lelah.
-
Tidak
kompromi dengan orang-orang jahat.
-
Hidup
dalam kebenaran dan bisa mengenal pendusta-pendusta.
-
Sabar
menderita oleh karena nama TUHAN.
Dari sudut pandang (kacamata)
manusia jemaat di Efesus memang nampak luar biasa, tetapi sekalipun demikian;
TUHAN mencela jemaat di Efesus, sebab setelah dikoreksi oleh pedang tajam,
ternyata hal-hal istimewa itu dikerjakan tanpa kasih semula (kasih mula-mula),
itu berarti yang menjadi motor penggerak segala aktivitas pelayanan di tengah
ibadah dan pelayanan bukan lagi karena kasih semula (kasih mula-mula) tetapi
ambisi, gengsi, popularitas dan nama besar juga hormat, puji-pujian bagi diri
sendiri.
Jadi itu semua bisa dikerjakan;
sabar menderita, tetapi kalau motor penggeraknya bukan kasih semula berarti ada
motor penggerak yang lain; ambisinya, keinginannya, penonjolan dirinya, mencari
hormat pujian itu bisa, sampai jungkir balik pun bisa – saudara bisa melihat
itu sendiri kalau saudara koreksi di hari-hari yang lalu – tetapi TUHAN
mencela.
Tadi dilihat pada bagian luar sangat
istimewa menurut kacamata manusia, tetapi begitu ditusuk oleh pedang tajam
bermata dua nampak dengan jelas, ternyata yang menjadi motor penggeraknya bukan
kasih mula-mula, tetapi ambisi, puji-pujian dan hormat, itu sebabnya TUHAN
mencela jemaat di Efesus.
Jadi ternyata orang bisa saja memuji
TUHAN, membawa segala korban-korban bahkan seorang hamba TUHAN bisa saja
berkhotbah tanpa kasih semula, tetapi ingat hasilnya kosong, hasilnya nol
persisi seperti dalam injil Matius 12:44:
Rumah itu dalam keadaan kosong walaupun bersih
tersapu, walaupun rapi teratur,
yang kurang satu, yaitu; kasih,
sehingga rumah itu tetap dikatakan kosong. Berapa banyak kita yang hadir disini
tiap kali ada di rumah TUHAN beribadah tersapu bersih, selain itu rapi teratur,
tapi rumah itu tetap dikatakan TUHAN; kosong, sama seperti jemaat di Efesus
sekalipun melakukan hal-hal yang luar biasa dan istimewa nampak pada bagian
luarnya, tapi setelah pedang tajam menusuk sampai kedalaman, tampaklah bahwa
yang menjadi motor penggerak dari aktivitas pelayanan itu; adalah ambisinya,
keinginannya, hasratnya, karena ingin mencari pujian dan hormat, akhirnya di
mata TUHAN berkata; hasilnya tetap NOL (kosong).
Saya juga sampai hari ini masih
belajar disitu, sebab untuk menjadi seorang suami masih terus saya lama belajar
dan sampai hari ini masih belajar. Dahulu saya merasa bahwa saya ini suami,
artinya kepala; pemimpin ; semua harus tunduk. Kemudian kalau saya benar saya harus tetap benar, tidak boleh
dipersalahkan karena benar, tetapi sekarang arti suami yang sesungguhnya;
mengasihi anggota keluarga baik istri, maupun anak, maupun orangtua seperti
diri sendiri. Perlu untuk diketahui; pemimpin adalah pelayan, kepala itu
pelayan, saya lama sekali memahami seperti itu.
Mungkin sampai detik ini kita telah
melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN di dalam rumah TUHAN, sekarang yang
menjadi pertanyaannya adalah; apa yang menjadi motor penggeraknya? jika motor
penggeraknya ambisi, cari nama, dan mencari puji-pujian itu hasilnya tetap Nol
(kosong) walaupun sudah jungkir balik, sampai keringat-keringatan.
TUHAN dengan kasihNYA ternyata
sanggup menggetarkan hati kita malam ini bukan? TUHAN menunjukan kasihNYAya
malam ini .
Dalam suratan 1 Korintus 13 rasul Paulus berkata:
-
Sekalipun
aku dapat … (ayat 1)
-
Sekalipun
aku mempunyai … (ayat 2).
-
Sekalipun
aku membagi-bagikan segala sesuatu … (ayat 3)
Tetapi jika aku tidak mempunyai
kasih, aku...
-
Sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing … (ayat 1)
-
Sama
sekali tidak berguna … (ayat 2)
-
Sedikitpun
tidak ada faedahnya bagiku … (ayat 3)
1 Korintus 13:1-4 - - - Perikop: Kasih
(13:1) Sekalipun aku dapat
berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku
tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang
gemerincing. (13:2) Sekalipun aku
mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan
memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna
untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama
sekali tidak berguna. (13:3) Dan sekalipun
aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan
tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak
ada faedahnya bagiku.
Sekalipun bersih tersapu, sekalipun
rapi teratur namun rumah itu tetap disebut kosong.
Paulus adalah salah satu Rasul yang
memiliki teladan yang dapat dicontoh.
Perlu untuk diketahui;wujud nyata
dari kasih mula-mula adalah; KORBAN KRISTUS.
Jadi, kasih Allah yang pertama kali
dinyatakan kepada manusia di atas kayu salib itu kait-mengait atau menyangkut
dengan pengampunan dosa. Jadi apapun yang kita kerjakan sudah seharusnya untuk
kemulian TUHAN, jangan kita melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN, bahkan semua
yang kita kerjakan dengan segala jerih payah bahkan korban-korban yang tidak
sedikit, motor penggeraknya bukan ambisi, motor penggeraknya adalah kasih semula.
Yang dinyatakan Allah di atas kayu
salib itu menyangkut pengampunan dosa, jadi Yesus Kristus Anak tunggal Allah
mengorbankan diriNya di atas kayu salib itu menyangkut soal pengampunan dosa
bukan menyangkut untuk mengangkat harkat dan martabatnya, bukan untuk mencari
puji-pujian dan hormat, tidak sama sekali.
Kita berkata; TUHAN penuhkan aku
dengan kasih semula, TUHAN aku malu melihat diri ku sendiri, aku sekarang
sedang bercermin kepada firman Allah, selama ini aku melayani TUHAN dengan
motor (penggerak) yang lain, aku malu TUHAN, itulah doa kita di kaki salib
sebentar.
Kita kembali membaca….
2 Korintus 6:15
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat
antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan
orang-orang tak percaya?
BUKTI TIDAK PERCAYA
YANG KETIGA: BELIAL → iblis setan.
Belial adalah perlambangan dari
semua yang buruk, dari semua yang jahat.
Contohnya: anak-anak imam Eli.
1 Samuel 2:12 -- Perikop: Kejahatan
anak-anak Eli
(2:12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah
orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
Anak-anak Imam Eli adalah
orang-orang dursila, sebab mereka tidak mengindahkan TUHAN dan tidak
menghormati kekudusan TUHAN.
Pendeknya kedua anak laki-laki imam
Eli sama sekali tidak peduli kepada TUHAN
Sebagai bukti:
a.
Memandang
rendah korban untuk TUHAN, sebab batas hak para imam terhadap
bangsa itu tidak dijaga (1 Samuel
2:13-17); setiap kali umat TUHAN
mempersembahkan korban misalnya itu korban sembelihan, belum juga
dipersembahkan di atas mezbah korban bakaran bujang (pembantu) daripada kedua
anak-anak imam Eli seceptanya merampas korban itu dari tangan umat Israel yang
sedang mempersembahkan korban di atas mezbah korban bakaran.
Apabila orang itu menjawabnya:
"Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu
sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga
harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan." (1 Samuel 2:16)
Jadi
jelas anak imam Eli memandang rendah
korban untuk TUHAN sebab batas hak para imam terhadap bangsa itu tidak dijaga.
Jadi suka-sukanya melayani TUHAN, suka-sukanya melayani pekerjaan TUHAN, mau
terlambat, mau tidak terlambat suka-sukanya. Kalau pelayan TUHAN seperti ini
kan sudah ironis sekali. Kalau terlambat karena satu dan lain hal memang tidak
bisa dielakan lagi ya sudah, tapi jangan diatur-atur waktu terlambat.
b.
Hofni
dan Pinehas kedua anak lelaki imam Eli Berzinah dengan perempuan-perempuan yang
melayani di Tabernakel
1
Samuel 2:22-24
(2:22) Eli telah sangat tua. Apabila
didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang
Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di
depan pintu Kemah Pertemuan, (2:23) berkatalah
ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga
kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? (2:24) Janganlah begitu,
anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat
TUHAN melakukan pelanggaran.
Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan
kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan
pelanggaran.
Orang
tua kalau melihat anak salah jangan dibela-bela, tegas saja. Kadang-kadang saya
masih melihat orang tua membela anaknya padahal anak ini tidak menghormati
orang lain, masih tutup mata terhadap anak yang tidak menghormati orang lain;
Imam
Eli berkali-kali menerima laporan dari umat TUHAN, tapi ia sekedar menegur dan
berkata; Janganlah begitu, anak-anakku. Saya
tidak habis pikir melihat orang tua seperti ini. Jujur saya kalau melihat anak
saya berbuat salah saya tegur habis, jemaat saksinya, tidak segan-segan saya
teriak kepada anak. Jadi jangan pakai perasaan lagi saudara.
Jadi
ternyata kesalahan ini pun datang dari orang tua, coba orang tua tegas anak
tidak seperti itu, itu namanya dosa warisan, tapi jangan coba-coba tegas kalau
saudara tidak disiplin, tidak terpimpin hidupnya akan dilawan juga. Kenapa
melawan? karena hidupnya tidak terpimpin. Coba orang tua tergembala
sungguh-sungguh, dengar-dengaran kepada suara gembala, mengikuti gembala itulah
Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel pasti berkuasa penuh, tapi imam
Eli tidak berkuasa. Melihat anak sudah salah, dia hanya menegur dan berkata; janganlah begitu, bukan kabar baik yang
kudengar itu. Itu bukan didikan tapi pembiaran, anak dijerumuskan dan
binasa, bodoh jadinya.
Jadi
kalau orang tua pakai perasaan itu bodoh; menjerumuskan anak.
Jadi anak Imam Eli adalah orang
dursila perlambanagn dari belial. Jadi belial adalah perlambangan dari segala
yang buruk, segala yang jahat contohnya anak imam Eli; memandang rendah korban
untuk TUHAN, kemudian berzinah dengan perempuan-perempuan yang melayani di
Tabernakel.
1 Samuel 2:25
(2:25) Jika seseorang berdosa terhadap
seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang
berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi
tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan
mereka.
Sudah melihat anaknya tidak sopan
baik dalam sisi Roh dan kejiwaan, apalagi dalam sisi perbuatan harusnya peka,
jangan ada pembiaran.
Jadi singkat kata dari ayat 25 ini Belial tidak diampuni, sebab darah Yesus
tidak berlaku atas belial.
Kita tahu Yesus adalah Imam besar
Agung, Dia adalah perantara, pekerjaaNya mengadakan penebusan dan pendamaian
atas dosa dunia. Kalau manusia berdosa terhadap TUHAN siapa yang jadi perantara
bagi dia. Kalau kita berdosa dengan sesama TUHAN ampuni, tapi kalau manusia
berdosa terhadap TUHAN seperti Hofni dan Pinehas kedua anak lelaki imam Eli
maka jelas dia adalah Belial darah Yesus tidak berlaku atas dia, TUHAN tidak
akan ampuni dia.
AKIBAT MENJADI PASANGAN YANG TIDAK
SEIMBANG
Nehemia 13:23-24
(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa
beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod,
perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab. (13:24) Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod
atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.
Akibat menjadi pasangan yang tidak
seimbang: lahirlah anak yang tidak bisa
berbicara bahasa Yahudi selain bahasa berhala yaitu; noda kekafiran dan ini
sudah diterangkan berapa waktu yang lalu semoga jelas dalam ingatan jangan
dilupakan.
Bahasa berhala persis seperti
penyangkalan Petrus sebanyak tiga kali
-
Penyangkalan pertama Matius 26:70: Aku tidak tahu apa yang engkau maksud
-
Penyangkalan kedua Matius 26:72: Aku tidak kenal orang itu
-
Penyangkal ketiga Matius 26:74: Aku tidak kenal orang itu tetapi diawali dengan kata mengutuk dan bersumpah.
Ini bahasa kekafiran, sedangkan
bahasa Yahudi adalah bahasa kasih dan itu sudah ditampilkan oleh Yesus di
hadapan Pilatus.
Yesus adalah raja orang Yahudi untuk
itulah Dia datang dan lahir ke dunia ini. Jadi salib di Golgota itu adalah
bahasa kasih bahasa orang Yahudi, sedangkan bahasa dari kekafiran itu adalah
bahasa penyangkalan; itu bahasa berhala-berhala. Kalau sudah menyembah berhala
pasti menyangkal salib di Golgota sebagaimana dalam Yohanes 18:35-36
Yohanes 18:35-37
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku
seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan
Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" (18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku
bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku
telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi
Kerajaan-Ku bukan dari sini." (18:37)
Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab
Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir
dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan
suara-Ku."
Yesus tampil untuk menyatakan bahasa
kasih itulah bahasa orang Yahudi, bahkan Dia raja Yahudi berbicara dengan
bahasa kasih, buktinya Dia serahkan diriNya untuk menderita sengsara dan mati
di atas kayu salib, itu bahasa kasih. Tetapi lihatlah pasangan yang tidak
seimbang ini; lahirlah anak-anak yang tidak bisa berkata-kata bahasa Yahudi
(bahasa kasih), selain bahasa kafir .
Ayat referensi bahasa kasih ada di
dalam 1 Korintus 13:4-7.
Kemudian ada lagi akibat menikah
dengan perempuan allah asing (menjadi pasangan yang tidak seimbang) Nehemia 13:26: Berubah setia seperti
Salomo karena memperistri perempuan-perempuan asing. Perlu untuk diketahui
berubah setia kepada Allah adalah kejahatan besar.
Nehemia 13:27
(13:27) Apakah orang harus mendengar bahwa
juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap
Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"
Kalau seseorang menjadi pasangan
dari berhala pasti tidak menjadi
kesaksian, sebab itu mari kita tetap menjadi pasangan TUHAN, jangan
tinggalkan jam-jam ibadah karena berhala-berhala di bumi. Kalau kita menjadi
pasangan berhala-berhala di bumi pasti mempermalukan nama TUHAN berarti tidak
akan pernah menjadi kesaksian baik perkataan maupun perbuatan, bahkan dalam
segala perkara tidak akan pernah menjadi kesaksian. Jalan keluarnya 2 Korintus 6:16.
JALAN KELUARNYA
2 Korintus 6:16.
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena
kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan
mereka dan hidup di tengah-tengah
mereka, dan Aku akan menjadi Allah
mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Tidak ada hubungan antara Bait Allah dengan berhala berarti
jangan kita menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan anak perempuan allah
asing, sebab di dalam 1
Korintus 6:13 tubuh (biat Allah) untuk TUHAN, dan TUHAN untuk tubuh.
Jadi tubuh kita untuk TUHAN melayani
TUHAN dan pekerjaan TUHAN; tekun tiga macam ibadah pokok, itu namanya tubuh
untuk TUHAN.
Karena kita adalah bait dari Allah
yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku
akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku
akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment