WAHYU PASAL 18
Wahyu 18:6-7
(Seri 7)
Subtema: SATU HARI
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN, kita dimungkinkan untuk beribadah kepada TUHAN lewat Ibadah Raya Minggu disertai kesaksian Roh, kesaksian dari zangkoor.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online / live streaming / video internet baik dari Youtube, Facebook ataupun media sosial lainnya yang dapat diakses. Kiranya TUHAN mengurapi alat-alat elektronik yang dipergunakan.
Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di antara kita, memenuhi kehidupan kita dan kiranya sukacita dan bahagia saat kita duduk diam mendengarkan Firman TUHAN Allah. Namun jangan lupa, tetaplah berdoa di dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.
Selanjutnya, mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu. Dan kita masih membahas Wahyu 18:6-7 untuk seri yang ke 7, di malam ini.
Wahyu 18:6-7 --- Perikop: “Jatuhnya Babel”
(18:6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; (18:7) berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
Kedatangan TUHAN sudah di ambang pintu, itu berarti; hari penghakiman tidak lama lagi akan tiba, dimana TUHAN akan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan pekerjaannya dan perbuatannya.
Sedangkan terhadap perempuan Babel, TUHAN akan membalaskan dua kali lipat menurut pekerjaannya, seperti yang tertulis pada Wahyu 18:7A --- berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati.
Singkat kata perempuan Babel sudah menikmati kemuliaan dan kemewahan, sebab ia berkata dalam hatinya:
Aku bertakhta seperti ratu 🡪 kesombongan dari perempuan Babel.
Apabila kesombongan menjadi "mahkota dalam hati" itu berasal dari setan (Lucifer). Sebab, kejatuhan dari Lucifer adalah dosa kesombongan sebagaimana yang tertulis dalam Yesaya 14:13-15.
Di situ Lucifer berkata “aku”sebanyak 5 (lima) kali. Setelah selesai mengatakan “aku”, TUHAN berkata kepada malaikat yang memberontak ini (Lucifer) pada ayat 15 --- sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur.
Ciri hidup di dalam dosa kesombongan: berada di dunia orang mati, itulah liang kubur.
Apa itu dunia orang mati?
Mazmur 6:6
(6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
Tanda seseorang berada di dunia orang mati:
Lupa kepada TUHAN
Tidak tahu bersyukur
TUHAN sudah beri nafas kehidupan, kesehatan, kemampuan untuk melaksanakan semua aktivitas, tetapi tetap saja lupa TUHAN, lupa ibadah dan pelayanan dan tidak tahu bersyukur atas kebaikan dan kemurahan yang TUHAN sudah nyatakan itu. Inilah tanda seseorang sudah berada pada dunia orang mati, sekalipun dia tidak dikuburkan di liang kubur.
Jadi, anak-anak TUHAN belajar untuk tahu berterima kasih dan tahu bersyukur kepada TUHAN. Jangan bawa diri kepada dunia orang mati.
Lebih dijelaskan lagi dalam…
Mazmur 9:18
(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.
Yang melupakan Allah di sini adalah orang-orang fasik.
Jadi, orang yang membawa dirinya kepada dunia orang mati adalah orang fasik / sombong / angkuh / tinggi hati, lupa kepada TUHAN.
Aku bukan janda 🡪 perempuan Babel bersandar kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Hal ini sangat bertentangan dengan konsep dalam "hubungan nikah" dimana Kristus adalah Kepala, sedaangkan sidang jemaat adalah tubuh-Nya.
Mari kita lihat hubungan kita dengan TUHAN seperti apa, dalam…
Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Jadi, hubungan kita dengan TUHAN sama seperti hubungan kepala dengan tubuh.
Kristus adalah kepala atas tubuh.
Sedangkan sidang jemaat adalah tubuh dari kepala.
Pendeknya, hubungan kita dengan TUHAN adalah hubungan suami isteri. Jadi bukan sekedar jemaat datang, kemudian selesai ibadah; pulang.
Efesus 5:32-33
(5:32) Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. (5:33) Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Konsep dalam hubungan nikah yang suci adalah sama seperti tubuh dengan kepala, mempunyai peran masing-masing,
Peran suami sebagai kepala: mengasihi isteri, seperti dirinya sendiri.
Peran isteri (sidang jemaat) sebagai tubuh: hormat atau tunduk kepada kepala.
1 Petrus 3:5
(3:5) Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya,
Tunduk berarti; menaruh pengharapan kepada Allah, tidak kepada yang lain, dengan lain kata; tidak bersandar kepada kekuatan dan kemampuan diri sendiri.
Jadi, ketika perempuan Babel berkata: "Aku bukan janda", itu menunjukkan bahwa ia bersandar kepada kekuatan dan kemampuan dirinya sendiri. Padahal peran seorang isteri harus tunduk kepada suami, tidak bersandar kepada kekuatan dan kemampuannya sendiri, sekalipun seorang isteri punya kedudukan / jabatan yang lebih tinggi dari suami.
Singkat kata, gereja TUHAN yang suci, perhiasan rohaninya adalah tunduk, tandanya; menaruh pengharapan kepada kepala, berarti; tidak bersandar kepada kekuatan, kemampuan sendiri.
Aku tidak akan pernah berkabung.
Hal ini menunjukkan perempuan Babel tidak pernah mengalami dukacita, dengan lain kata; merasa diri kuat.
Pendeknya, "penyembahan mamon" yakni; kenajisan percabulan / cinta uang / tamak / serakah, tanpa disadari akan menyodorkan suatu keteguhan hati yang palsu, sehingga merasa diri kuat.
Kalau seseorang cinta akan uang, pasti ia merasa diri kuat, karena itu yang disodorkan oleh penyembahan mamon.
Saudara, dalam kehidupan sehari-hari, itu tercermin dari kisah tentang: “orang kaya yang bodoh” dan hal itu sudah diterangkan pada minggu yang lalu. Ayat referensinya: Lukas 12:13-21.
Sebenarnya, 3 (tiga) isi hati yang ada di dalam diri perempuan Babel yaitu; aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, aku tidak pernah berkabung, semuanya sudah diterangkan. Saya hanya mengulangi kembali secara garis besarnya saja, karena kita akan masuk pada ayat berikutnya.
Singkat kata, karakter dari perempuan Babel adalah…
Sombong.
Bersandar pada kekuatan diri sendiri.
Merasa diri kuat.
Sekarang kita masuk pada ayat yang baru…
Wahyu 18:8
(18:8) Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Allah, yang menghakimi dia, adalah kuat."
“TUHAN Allah adalah kuat”, akan menghakimi perempuan Babel, sehingga malapetaka akan datang dalam satu hari yaitu: sampar serta perkabungan dan kelaparan, kemudian, ia akan dibakar dengan api.
Jadi, hal ini harus kita perhatikan dengan baik, sebab TUHAN akan membalaskan setiap orang menurut perbuatan masing-masing, menurut pekerjaan masing-masing, menurut solah tingkah / tabiat masing-masing dihadapan TUHAN.
Saudara, selama kita di bumi, kita hanyalah orang asing dan pendatang. Kalau merasa sebagai orang asing dan pendatang, berarti; kita tidak boleh terlena di atas muka bumi. Kalau TUHAN berkati, ya puji TUHAN, tetapi kita tidak boleh terlena dengan segala sesuatu yang ada di dunia ini. Semua bonus atau berkat-berkat yang diberikan, disyukuri saja, tetapi tidak boleh terlena. Kenapa? Karena kita hanyalah seorang asing dan pendatang di bumi. Sesungguhnya kita berasal dari TUHAN, dari Sorga, jadi kita harus kembali lagi ke Sorga.
Di atas tadi kita sudah melihat, TUHAN Allah adalah kuat, akan menghakimi perempuan Babel sehingga malapetaka akan datang dalam satu hari, menimpa perempuan Babel, antara lain sampar serta perkabungan dan kelaparan, kemudian yang terakhir; ia akan dibakar dengan api. Sebetulnya, jauh berapa ribu tahun yang lalu, hal ini telah dinubuatkan oleh satu dari lima nabi besar yaitu; nabi Yesaya.
Mari kita perhatikan hal itu dalam….
Yesaya 47:1-3 --- Perikop: "Keruntuhan Babel"
(47:1) Turunlah dan duduklah di atas debu, hai anak dara, puteri Babel! Duduklah di tanah dengan tidak bertakhta, hai puteri Kasdim! Sebab engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit. (47:2) Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai! (47:3) Biarlah auratmu tersingkap dan aibmu kelihatan! Aku akan mengadakan pembalasan dan tidak menyayangkan seorang pun,
TUHAN akan mengadakan pembalasan, maka:
TUHAN menurunkan dan merendahkan perempuan Babel sehingga dosa kenajisan percabulan berhenti, sebab di situ dikatakan; engkau tidak akan disebutkan lagi manis dan genit.
TUHAN mempermalukan perempuan Babel, dan pada saat itu tidak ada lagi yang dapat diperbuat selain pekerjaan yang sia-sia. Apa buktinya pekerjaan sia-sia? --- Ambillah batu kilangan dan gilinglah tepung, bukalah kerudungmu; angkatlah sarungmu, singkapkanlah paha, seberangilah sungai-sungai!
Yesaya 47:7
(47:7) Katamu tadinya: "Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.
Untuk selama-lamanya aku tetap menjadi ratu, perkataan ini sama seperti dalam kitab Wahyu tadi.
Sedang engkau tidak menyadari dan tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.
Dia sibuk dalam kemewahan dan kemegahan, tetapi dia tidak menyadari kesudahan dari langit, bumi, dan segala yang ada ini. Saudara, langit dan bumi akan berlalu, jadi jangan sibuk hanya memikirkan harta di bumi jika terlena dengan segala sesuatu yang disuguhkan oleh dunia ini. Diberkati tidak salah, tetapi jangan terikat.
Yesaya 47:8-9
(47:8) Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!" (47:9) Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu.
Dahulu perempuan Babel berkata di dalam hati, antara lain…
Aku tetap menjadi ratu.
Aku tidak akan jadi janda.
Aku tidak akan pernah menjadi punah.
Namun kenyataannya, perempuan Babel tidak menyadari dan tidak pernah memikirkan bahwa semuanya akan berakhir dengan cara yang menyakitkan dan memilukan dengan lain kata berakhir dengan cara yang tragis.
Jadi, nanti banyak orang akan menderita hebat tanpa disadari. Sebelum hari itu terjadi, lebih baik hari ini kita sangkal diri, pikul salib dengan lain kata; rela kehilangan nyawa untuk memperoleh nyawa (hidup kekal). Dari pada kita memperoleh segala sesuatu = mempertahankan nyawa, tetapi kehilangan nyawa.
Sekali lagi saya sampaikan, lebih baik hari ini kita kehilangan nyawa oleh karena salib, tetapi oleh salib juga kita akan memperoleh nyawa. Dari pada kita tolak salib, karena mempertahankan harga diri, mempertahankan segala sesuatu yang ada di bumi, namun ujungnya kehilangan nyawa, untuk apa? Ini yang tidak disadari oleh perempuan Babel. Jangan roh ini turun kepada kita, pikirkan ke depan apa yang terjadi saudara.
Di atas tadi dikatakan; dalam sekejap mata, dalam satu hari dua hal akan ditimpakan kepada perempuan Babel yaitu; kepunahan dan kejandaan.
Tentang: KEJANDAAN dan KEPUNAHAN.
Kepunahan berarti; benar-benar habis tidak tersisa.
Kejandaan dengan sepenuhnya, berarti:
Menjadi jajahan.
Pada malam hari ia menangis tersedu-sedu air mata tidak berhenti mengalir di pipi.
Hidup tanpa penghiburan.
Semua teman mengkhianati bahkan teman menjadi musuh.
Sebagaimana dalam Ratapan 1:1-2 --- Perikop: “Keruntuhan dan kesunyian Yerusalem” --- Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jajahan. Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorang pun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya.
Kepunahan dan kejandaan sudah kita bahas, sekarang kita melihat….
Tentang: SATU HARI.
Kita lihat ayat referensinya tentang satu hari …
Mazmur 84:11
(84:11) Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik.
Yang kita cuplik dari ayat ini adalah satu hari dan seribu hari, dengan lain kata; 1 hari = 1000 tahun.
2 Petrus 3:8
(3:8) Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.
Di hadapan TUHAN: satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari (1 Hari = 1000 tahun)
Kita tahu ada 7 hari dalam seminggu, oleh sebab itu, mari kita lihat peta zaman…
Saudara,…
Zaman Adam sampai zaman Abraham ada 2000 tahun, berarti; 2 hari.
Zaman Abraham sampai zaman Yesus Kristus ada 2000 tahun, berarti sudah 4 hari.
Zaman Yesus mati dan naik ke Sorga sampai hari ini ada 2000 tahun, berarti sudah 6 hari.
Bahkan 2000 tahun yang ketiga ini sudah lebih, sebab sekarang kita sudah berada pada 2025, artinya; sebetulnya kita sudah masuk pada hari ketujuh.
Jadi, yang dimaksud dengan “satu hari” adalah hari yang ketujuh. Sedangkan enam hari lamanya kita diberi kesempatan mengerjakan keselamatan itu dengan takut dan gentar dengan lain kata; masuk dalam penyucian sampai sempurna, supaya nanti layak masuk pada hari yang ketujuh, yaitu; perhentian kekal.
Kita lihat persamaannya dalam…
Wahyu 20:4
(20:4) Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
Kerajaan 1000 tahun damai disebut juga satu hari (hari yang ketujuh) yaitu; hari perhentian kekal.
Yohanes 11:9
(11:9) Jawab Yesus: "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini.
Pada ayat ini, menjelaskan kepada kita bahwa; satu hari = siang hari.
Kita lihat lagi, siang hari ini ada dimana…
Wahyu 22:5 -- Perikop: "Yerusalem yang baru"
(22:5) Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
Siang hari 🡪 Yerusalem yang baru, kota kudus yang turun dari Sorga, dari Allah.
Pendeknya, satu kota tanpa malam adalah Yerusalem yang baru.
Intinya dari dua ayat tadi yaitu; Mazmur 84:11 dan Yohanes 11:9 berbicara tentang satu hari yang menunjuk kerajaan Allah dan apabila kerajaan Allah hadir, maka Sion (gereja TUHAN) akan dipulihkan. Inilah soal satu hari.
Saudara, kadang kala kita suka baca Alkitab, tetapi, apapun yang tertulis di situ kita hanya baca saja, tanpa memahaminya. Padahal, setiap tulisan yang tertulis dalam Kitab Suci baik itu Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru, semuanya mengandung arti, bahkan satu kata saja bisa mengandung arti.
Yesaya 60:1 --- Perikop: “Kemuliaan Sion yang akan datang”
(60:1) Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.
Inti ayat 1 ini adalah berbicara tentang kerajaan Allah datang, sehingga yang terjadi; nampak kemuliaan TUHAN terbit atas gereja TUHAN. Kalau kerajaan Allah tidak turun atas hidup kita masing-masing, maka, kita tidak mungkin terang, kemuliaan TUHAN pun tidak mungkin nampak dalam kita masing-masing.
Tetapi, kalau kerajaan Allah sudah datang, kehidupan kita dipulihkan, tandanya; ada kemuliaan yang bercahaya, terpancar dalam kehidupan ini, berarti; kehidupannya tidak murahan, bicaranya tidak murahan (tidak asal bunyi), sikap dan perbuatan juga tidak asal melangkah. Kemudian, ada dalam terang dengan lain kata; tidak ada dosa yang disembunyikan, tidak suka dusta.
Tetapi mari kita lihat….
Yesaya 60:2-3
(60:2) Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. (60:3) Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja-raja kepada cahaya yang terbit bagimu.
Di sini kita bisa melihat, sesungguhnya dunia ada di dalam kegelapan, kekelaman, karena dunia ini berada di bawah kuasa si jahat (kegelapan), sebab itu jelas pada ayat 2 dikatakan; sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa. Hanya saja, kerajaan Allah datang, turun atas kita, sehingga tampillah kemuliaan dan kita juga tampil dalam terang. Pendeknya, dunia boleh berada dalam kegelapan, tetapi, manakala kerajaan Allah datang; kita dalam kemuliaan, kita ada dalam terang.
Jadi, dari sini kita dapat mengerti bahwa ibadah ini adalah sebuah sarana untuk menghadirkan kerajaan Allah di bumi, di dalam kehidupan kita pribadi lepas pribadi, sehingga, manakala kerajaan Allah datang, kita ada dalam kemuliaan, kita ada dalam terang; tidak ada lagi yang disembunyikan. Namun sesungguhnya, dunia dalam kegelapan, dunia dalam kekelaman yang paling kelam.
Kita bandingkan dengan….
Mazmur 126:1-3 --- Perikop: “Pengharapan di tengah-tengah penderitaan”
(126:1) Nyanyian ziarah. Ketika TUHAN memulihkan keadaan Sion, keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi. (126:2) Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tertawa, dan lidah kita dengan sorak-sorai. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: "TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!" (126:3) TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
Ketika kerajaan Allah datang; Sion dipulihkan, tandanya:
Seperti orang-orang bermimpi
Mulut kita penuh dengan tertawa
Lidah kita dengan sorak-sorai
Jadi, kalau keadaan kita dipulihkan, kita menjadi kesaksian. Ketika kita menjadi kesaksian, maka orang lain akan melihat dan mengetahui serta mengakui bahwa kita adalah anak TUHAN yang diberkati dan dipulihkan, anak TUHAN yang sudah menjadi terang ajaib di bumi. Mungkin mulut tidak mengakui dengan secara lisan, tetapi itu tersirat dalam hati mereka.
Inilah tentang satu hari, berbicara tentang kerajaan Allah datanglah, dan kalau itu datang; kehidupan kita ada dalam kemuliaan, ada dalam terang dan orang lain mengakuinya.
Di atas tadi kita sudah membaca Yesaya 47:9 -- Kedua hal itu akan menimpa engkau dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat manteramu. Kenapa ada sihir? Karena orang tidak suka salib, semua orang maunya instan. “Simsalabim;” berhasil, “simsalabim” diberkati, itu adalah kenajisan percabulan; mengambil jalan pintas, tidak suka dengan salib yang harus dipikul. Tetapi lihatlah, ketika penghukuman terjadi, dalam sekejap mata menimpa perempuan Babel, kemudian pada satu hari; perempuan Babel dihukum, tetapi di sisi lain; gereja TUHAN dipulihkan.
Pendeknya, kalau kerajaan Allah datang, perempuan Babel dihukum, tetapi, di sisi lain TUHAN memulihkan sehingga seperti orang-orang bermimpi, berarti; menikmati nubuat / pembukaan rahasia Firman, kemudian ada tawa, ada sukacita dan menjadi kesaksian.
Jadi, ketika kerajaan Allah datang 2 (dua) hal terjadi:
Penghakiman bagi orang berdosa.
Pemulihan bagi orang yang benar.
Itu sebabnya, pada hari penghakiman TUHAN mengadakan pembalasan sesuai dengan perbuatannya.
Jadi saudara, kebenaran yang kita miliki harus berasal dari Firman bukan menurut pemikiran kita. Jangan merasa karena amal soleh saudara (perbuatan baik), lalu seseorang masuk Sorga. Kalau masuk Sorga karena hasil usaha, sama seperti kebenaran hukum Taurat; Yesus tidak perlu disalibkan. Tetapi yang benar, kita dibenarkan, dikuduskan, sampai disempurnakan hanya karena darah salib.
Kita sudah melihat penghukuman terhadap perempuan Babel satu hari.
Sekarang kita lihat: SATU HARI TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN YANG DIPULIHKAN.
Kita belajar dari Zakharia.
Zakharia 3:8-9
(3:8) Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu -- sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas. (3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
TUHAN akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Satu hari berbicara tentang kerajaan Allah yakni; ibadah dan pelayanan. Lalu seorang Imam Besar hadir di tengah-tengah ibadah tersebut untuk melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. Tunas Daud, singa dari suku Yehuda itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus, Dia adalah Imam Besar Agung.
Kita tahu dengan pasti, bahwa baik kerohanian kita maupun ibadah kita tidak berjalan dengan baik, jika Imam Besar tidak hadir / tidak memimpin ibadah di bumi ini dan kerohanian kita. Jadi, dari sini kita bisa melihat, kita sangat membutuhkan Imam Besar Agung, Tunas Daud, Yesus Kristus.
Saudara, Imam Besar kita adalah TUHAN Yesus Kristus, sekarang duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Saudara tidak melihat, tetapi Alkitab berkata dalam Ibrani 1:3
Senantiasa berdoa untuk keselamatan jiwa kita supaya hidup kita dan iman kita jangan gugur.
TUHAN Yesus bukan saja mendoakan Petrus, tetapi TUHAN juga mendoakan kita supaya jangan kita gugur dengan iman kita, dengan lain kata; selamat (Lukas 22:32).
Senantiasa melayani kita dengan menyampaikan Firman TUHAN itulah Firman yang rahasianya dibukakan.
Kita sudah melihat tentang satu hari, tetapi kita lihat dulu…
Zakharia 3:1-2
(3:1) Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. (3:2) Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api?"
Di sini kita melihat, iblis berdiri di sebelah kanan imam besar Yosua untuk mendakwa.
Jadi, iblis ini kurang ajar karena dia mengambil tempat yang mulia, itu bukan tempatnya dia.
Sekilas, dalam pandangan mata; iblis ini benar. Lalu iblis mencari-cari kesalahan imam besar Yosua, memang iblis seperti itu. Kita datang menghadap TUHAN dalam setiap pertemuan ibadah, pasti didakwa terus, sebab setan tidak akan pernah diam, dia selalu mengambil tempat yang kurang ajar, mengambil yang bukan tempatnya.
Kenapa demikian? Tujuannya untuk mendakwa, mencari-cari kesalahan supaya kita terus merasa tertuduh, merasa tidak layak untuk beribadah, merasa diri tidak layak untuk melayani TUHAN, merasa diri tidak sanggup beribadah kepada TUHAN, itulah cara setan untuk mendakwa anak-anak TUHAN. Sehingga, anak-anak TUHAN banyak alasan kalau diajak melayani TUHAN dengan berkata: “aku belum layak melayani TUHAN”, atau saat diajak beribadah “belum waktunya.”
Contoh lain, tidak bisa ibadah dengan alasan “mohon maaf masih hamil”, saat sudah lahiran diajak ibadah “mohon maaf baru lahiran”, anaknya umur satu tahun “mohon maaf lagi repot-repotnya”, pas mau masuk sekolah “maaf cari uang buat bayar sekolah anak”, begitu terus sampai TUHAN datang dan akhirnya binasa.
Itulah cara setan, dia mengambil tempat yang kurang ajar dan hal ini harus kita perhatiakn dengan sungguh-sungguh.
Kenapa setan mendakwa imam besar Yosua?
Zakharia 3:3
(3:3) Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,
Adapun Yosua mengenakan / memakai pakaian yang kotor waktu berdiri dihadapan TUHAN.
Pakaian 🡪 perbuatan hidup sehari-hari.
Perlu untuk diketahui:
Ketika iblis mendakwa imam besar Yosua, itu adalah suatu gambaran bahwasanya ibadah itu sia-sia dan tidak berkenan.
Saudara perhatikan, ibadah ini bisa berjalan dengan baik kalau kepemimpinan TUHAN baik di tempat ini. Tetapi, kalau kepemimpinan TUHAN tidak baik di tempat ini, seperti imam besar Yosua memakai pakain kotor maka; ibadah itu tidak baik, ibadah menjadi sia-sia walaupun nampaknya gedung gerejanya mewah, meriah.
Umpama, saya ini gembala sidang / pemimpin sidang jemaat / imam, tetapi memakai pakaian kotor, bukankah ibadah yang kita jalankan menjadi sia-sia? Jadi, ketika imam besar Yosua memakai pakaian kotor dan didakwa oleh setan karena memakai pakaian kotor, itu gambaran dari ibadah yang sia-sia, suatu ibadah yang tidak berkenan.
Jadi, suatu ibadah yang benar dan berkenan, ukurannya adalah TUHAN, bukan logika manusia.
CARA TUHAN SUPAYA IBADAH BERKENAN:
YANG PERTAMA: TUHAN memberikan pakaian baru
Zakharia 3:4
(3:4) yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."
Pakaian kotor Yosua ditanggalkan / diganti dengan pakaian pesta.
Artinya; kita harus bersedia melepaskan cara-cara hidup yang sia-sia, yang tidak sesuai dengan Firman TUHAN, yakni; hidup yang lama, yang tua, yang karatan.
Sedangkan pakaian baru 🡪 pakaian kebenaran dari TUHAN atas kehidupan yang dibaharui. Kalau dikaitkan dengan pola Tabernakel, terkena kepada BEJANA PEMBASUHAN TEMBAGA.
Mari kita lihat pakaian kebenaran dalam…
Keluaran 28:2-4 --- Perikop: “Mengenai pakaian imam”
(28:2) Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan. (28:3) Haruslah engkau mengatakan kepada semua orang yang ahli, yang telah Kupenuhi dengan roh keahlian, membuat pakaian Harun, untuk menguduskan dia, supaya dipegangnya jabatan imam bagi-Ku. (28:4) Inilah pakaian yang harus dibuat mereka: tutup dada, baju efod, gamis, kemeja yang ada raginya, serban dan ikat pinggang. Demikianlah mereka harus membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, dan bagi anak-anaknya, supaya ia memegang jabatan imam bagi-Ku.
Di sini kita melihat kepada seorang ahli diperintahkan untuk membuat pakaian kudus bagi Harun dan anak-anaknya supaya dengan pakaian kebenaran ini; Harun dan anak-anaknya memegang jabatan imam bagi TUHAN.
Tidak boleh melayani TUHAN dengan cara hidup yang lama, yang tua dan yang karatan. Itu sebabnya TUHAN perintahkan supaya pakaian kotor yang ada di tubuh imam besar Yosua harus ditanggalkan, lalu diganti dengan pakaian baru. Untuk apa? Supaya ia layak memegang jabatan imam besar.
Doa dan harapan saya untuk kita semua, kiranya pakaian kita dari hari ke hari dibaharui, sampai nanti hati ini mantap datang kepada TUHAN untuk memegang jabatan imam, melayani sesuai dengan karunia-karunia Roh Kudus dan melayani sesuai dengan jabatan-jabatan Roh Kudus.
Inilah yang dimaksud; dalam satu hari dipulihkan. Sesungguhnya, keadaan dunia dalam gelap gulita, buktinya; imam besar Yosua memakai pakaian kotor, lalu iblis mengambil tempat yang kurang ajar; sebelah kanan, itu bukan tempatnya. Tetapi lihatlah dalam Zakharia 3:9 --- Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini, kenapa dikatakan “negeri ini?” Karena tergantung pada pemimpinnya --- dalam satu hari saja.
Pendeknya, ibadah dari umat Israel sia-sia, hanya karena kepemimpinan yang tidak berkenan dihadapan TUHAN.
Sekali lagi saya sampaikan; Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja, selanjutnya datanglah kerajaan-Nya; Sion dipulihkan. Sedangkan kerajaan Sorga itulah ibadah dan pelayanan, di situlah kita menghadirkan kerajaan Sorga, tetapi, harus menanggalkan pakaian lama, ganti dengan pakaian baru, tujuannya untuk memegang jabatan imam. Jangan pertahankan hidup lama, hidup tua, hidup karatan.
Logam yang tidak berkarat adalah emas, berarti; ada kemurnian di hati, kalau tidak murni berarti; karatan, itu jangan dipakai.
Yang sudah memegang jabatan imam; pertahankan, jangan pernah turun lagi. Yang ingin kembali kepada jabatan semula; berjuanglah untuk mendaki gunung Sion.
YANG KEDUA: TUHAN memberikan serban tahir atau topi
Zakharia 3:5
(3:5) Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
Intisari dari ayat ini, TUHAN memberikan serban tahir, kalau dalam ejaan lama destar suci, kalau dalam bahasa sehari-hari; topi di kepala imam besar Yosua.
Kita lihat serban atau topi dalam…
Keluaran 28:36-38
(28:36) Juga haruslah engkau membuat patam dari emas murni dan pada patam itu kauukirkanlah, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN. (28:37) Haruslah patam itu engkau beri bertali ungu tua, dan haruslah itu dilekatkan pada serban, di sebelah depan serban itu. (28:38) Patam itu haruslah ada pada dahi Harun, dan Harun harus menanggung akibat kesalahan terhadap segala yang dikuduskan oleh orang Israel, yakni terhadap segala persembahan kudusnya; maka haruslah patam itu tetap ada pada dahinya, sehingga TUHAN berkenan akan mereka.
Serban (topi) dengan patam (plat emas) di dahi imam besar Harun 🡪 kehidupan yang selalu disucikan, supaya ibadah dan pelayanannya berkenan dihadapan Allah. Pendeknya, hidup dalam kesucian Allah dengan segenap pikiran yang harus dipusatkan pada perkara-perkara di atas. Jadi, kehidupan yang dikuduskan; pikirannya dipusatkan kepada perkara di atas.
Serban tahir 🡪 kehidupan yang dikuduskan
Patam 🡪 pikirannya selalu dipusatkan kepada perkara yang di atas (kerajaan Sorga)
Masa seorang pemimpin sidang jemaat atau imam dalam sebuah gereja dalam rumah TUHAN pikirannya yang lahiriah, pikirannya dalam kenajisan percabulan, pikirannya dalam penyembahan berhala? Itu tidak benar.
Itulah sebabnya, sampai hari ini saya hanya bisa merendahkan diri di ujung kaki salib TUHAN. Hidup saya 30 hari sebulan, gaji saudara lebih besar, saya hidup dari kemurahan TUHAN saja. Dan saya juga tidak mencari pelayanan di mana-mana, hal itu tidak akan pernah saya kerjakan. Makan tidak makan, layani TUHAN saja, saya tidak akan pernah mampir-mampir ke sana ke mari, kecuali kalau TUHAN yang mengutus kita keluar untuk sebuah persekutuan, kalau sudah selesai langsung pulang.
Setelah melayani persekutuan hamba-hamba TUHAN, ada saja seorang hamba TUHAN menawarkan melayani di gereja lokal, seperti di Boyolali, tetapi saya tidak mau menerima. Sebab dua tiga domba-domba yang dipercayakan oleh TUHAN adalah tanggungjawab saya, saya harus melayani, memberi makan dan minum domba-domba.
Yesus Imam Besar Agung, duduk di sebelah kanan Allah berdoa supaya iman kita jangan gugur. Yesus Imam Besar Agung; melayani, menyampaikan Firman Allah.
TUHAN pasti pelihara imam-imam yang betul-betul melayani dalam kesuciannya dan yang pikirannya dipusatkan kepada TUHAN. Jadi, saudara tidak perlu ragu melayani TUHAN. Tidak perlu harus menjadi gembala sidang, melayani TUHAN sesuai karunia jabatan saja, entah sebagai seorang pemimpin pujian, singer, kolektan, pemain musik dan lain sebagainya, pasti kehidupannya dipelihara oleh TUHAN dengan ajaib. Tidak mungkin seorang pekerja tidak mendapat upah. Di dunia saja, orang tahu mengupah pekerja, apalagi bekerja untuk TUHAN, sebab TUHAN itu adil saudara.
Jadi, seorang imam jangan terpaksa untuk melayani TUHAN, jangan pura-pura, jangan mencari keuntungan dan mencari pujian yang sia-sia, layani saja dengan tulus.
Kolose 3:1-2
(3:1) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. (3:2) Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Kalau kamu dibangkitkan. Maksudnya, sesudah mati (hidup lama dikubur), selanjutnya bangkit dan hidup untuk Allah dalam kebenaran, dengan lain kata;
Pengalaman kematian = dosa dan hidup lama dikubur, tandanya: daging tidak bersuara, tidak bersungut-sungut.
Sesudah mati (dosa dikubur), barulah bangkit.
Suasana kebangkitan: memikirkan perkara di atas, itulah perkara rohani; ibadah dan pelayanan serta segala sesuatu yang terkait dengan ibadah dan pelayanan, itulah yang TUHAN berikan.
Di atas tadi kita sudah melihat…
YANG PERTAMA: TUHAN berikan pakaian kebenaran.
YANG KEDUA: TUHAN berikan serban tahir.
Sekarang kita lihat…
YANG KETIGA: TUHAN memberikan satu batu permata.
Zakharia 3:9
(3:9) Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua -- satu permata yang bermata tujuh -- sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran di atasnya, demikianlah firman TUHAN semesta alam, dan Aku akan menghapuskan kesalahan negeri ini dalam satu hari saja.
Kepada Imam Besar Yosua diberikan; satu permata yang bermata tujuh.
Satu permata 🡪 Kristus.
Bermata 7 🡪 hamba-hamba TUHAN yang diutus ke seluruh bumi, itulah biji mata TUHAN.
TUHAN ada di Sorga, tetapi Ia sedang menyorot ibadah dan pelayanan kita, sedang menyoroti hati kita, rumah tangga kita, segala sesuatu yang ada di bumi ini lewat pelayanan dari hamba-hamba TUHAN yang diurapi.
Pelita menyala karena ada minyak. Mungkin saudara bertanya-tanya apa ini maksudnya, dalam sekali.
Mari kita lihat…
Wahyu 5:6
(5:6) Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
Berdiri seekor Anak Domba seperti telah disembelih.
Kenapa TUHAN dikatakan “seekor Anak Domba”? Karena seperti telah disembelih.
Itu sebabnya, jemaat disebut kawanan Domba Allah, supaya bisa mempersembahkan korban; hatinya dipersembahkan, pikirannya dipersembahkan, tenaganya dipersembahkan. Jadi bukan hanya kolekte atau persepuluhan, tetapi semua dipersembahkan dengan lain kata; harus mau disembelih.
Jadi, selama ini kita kan kurang mengerti ibadah dan pelayanan, yang kita tahu datang ke gereja, duduk, lalu dengar khotbah, itupun kalau didengar, setelah itu pulang, tidak mengerti apa-apa, tidak mengerti Sorga, tidak mengenal Allah, tetapi mengaku Kristen dan banyak orang Kristen di muka bumi seperti ini. Tetapi doa saya, kita bukan sekedar kristen-kristenan saudara.
Seekor Anak Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh, tetapi juga “bermata tujuh”, itulah hamba-hamba TUHAN yang diutus ke seluruh bumi, menyoroti ibadah dan pelayanan kita, nikah rumah tangga kita, keadan kita dan segala sesuatu, tidak ada yang tersembunyi. Lihat saudara, TUHAN utus Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel di provinsi Banten, lalu dalam penggembalaan GPT “Betania” ini kita disoroti lewat Firman Allah yang kita terima, jadi, tidak ada yang tersembunyi saudara.
Kita masuk lebih dalam…
Keluaran 28:30
(28:30) Dan di dalam tutup dada pernyataan keputusan itu haruslah kautaruh Urim dan Tumim; haruslah itu di atas jantung Harun, apabila ia masuk menghadap TUHAN, dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya, di hadapan TUHAN.
Di dalam tutup dada pernyataan harus ditaruh Urim dan Tumim.
Saudara, ternyata Sorga itu kaya, luas dan dalam, tetapi kita hanya datang untuk mencari ibadah yang ringan-ringan. Rohani kita harus punya bobot dalam timbangan Sorgawi, supaya kita masuk Sorga. Kalau rohani kita ringan-ringan saja, tidak layak masuk ke Sorga. Jadi, kerajaan Sorga itu dalam, tidak seringan yang kita pikirkan.
Saudara, di dalam tutup dada pernyataan, haruslah ditaruh; urim dan tumim. Sedangkan angka 7 bicara angka sempurna.
Jadi, 7 biji mata adalah pandangan Allah yang sempurna, berarti pandangannya tidak keliru, sebab Allah tahu segala perkara-perkara yang kita alami sampai sedalam-dalamnya dari setiap kehidupan manusia.
TUHAN dapat menyelediki kehidupan kita sampai sempurna, TUHAN dapat mengetahui masalah apa yang sedang terjadi sedatail-detailnya di dalam diri kita masing-masing.
Batu permata 🡪 suatu hukuman untuk menjadi sempurna dan "oleh batu" segala kesalahan akan dihapus.
Kita tahu, waktu perempuan yang kedapatan berzinah di pagi hari; akan dihukum oleh batu kan saudara. Tetapi lihatlah, hukuman itu telah ditanggung oleh Yesus, dimana dua loh batu dipecahkan di lereng gunung Sinai; Yesus telah memecahkan segenap hidupnya di atas kayu salib.
Jadi jelas, batu permata 🡪 suatu hukuman untuk menjadi sempurna dan "oleh batu" segala kesalahan akan dihapus.
Singkat kata: urim dan tumim adalah koreksi yang tajam atas sidang jemaat, untuk menyempurnakan gereja TUHAN sehingga gereja TUHAN tampil tanpa cacat, kerut atau serupa itu yakni; kehidupan yang tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
Tumim 🡪 hukum atau Firman Allah untuk menghukum / menunjuk dosa, sampai sedalam-dalamnya.
Urim 🡪 Roh Kudus yaitu; terang.
Jadi, sesudah dihukum, diselidiki oleh Tumim (Firman Allah), lalu tampil Urim (Roh Kudus), sehingga kita berada dalam keadaan terang dan sampai sempurna. Pelita menyala karena ada minyak (Roh Kudus).
Kolose 1:20-22
(1:20) dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (1:21) Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, (1:22) sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya --- tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun, setan sekalipun tidak bisa mengganggu gugat, karena darah salib sudah menyucikan dan memperdamaikan kita dengan Allah, sehingga kita semua menjadi milik kepunyaan TUHAN.
Singkat kata...
Pakaian baru 🡪 kehidupan yang dibenarkan.
Serban tahir 🡪 kehidupan yang disucikan.
Satu batu permata 🡪 kehidupan yang disempurnakan, layak untuk melayani TUHAN dan ditahbiskan untuk melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN.
Demikianlah imam besar Yosua layak melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN.
YANG PERTAMA: Diberikan pakaian; dibenarkan lebih dahulu.
YANG KEDUA: Diberikan serban tahir; dikuduskan.
YANG KETIGA: Diberikan satu batu permata; sempurna.
Itulah yang dimaksud dengan “SATU HARI” kepada gerja yang dipulihkan. Tetapi “ SATU HARI” juga menjadi penghukuman bagi perempuan Babel. Biarlah kiranya, satu hari, itulah kerajaan Sorga hadir untuk memulihkan kita, bukan untuk menghakimi dan membinasakan kita semua.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment