KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 29, 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 26 JANUARI 2025


 IBADAH RAYA MINGGU, 26 JANUARI 2025


WAHYU PASAL 18

Wahyu 18:9-10

(Seri 1)


Selamat sore menjelang malam, salam sejahtera di dalam kita mengikuti Ibadah Raya Minggu di malam ini. 

Saya tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online/live streaming/video internet baik dari Youtube maupun Facebook dan media sosial lainnya yang dapat di akses untuk menerima kebenaran Firman TUHAN malam ini dimanapun saudara berada. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun di antara kita, di tengah-tengah kita, memberi satu sukacita dan bahagia saat kita menikmati Firman TUHAN di kaki salib TUHAN.


Namun, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan dari TUHAN, supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi.


Selanjutnya, marilAh kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.

Oleh karena kemurahan TUHAN kita akan memasuki berkat yang baru yaitu; Wahyu 18:9--10. Namun sesungguhnya ayat 9-10 ini mempunyai pengalaman yang sama dan suasana yang sama pada ayat berikutnya itulah ayat 11-16, kemudian, ayat 17-19. Tetapi saudara, walaupun sama suasana yang dialami oleh tiga golongan, walaupun sama pengalaman mereka, namun malam ini kita hanya meneliti dan menyelidki Wahyu 18:9-10.

Jadi, seberapa jauh nanti TUHAN membawa kita, baik panjang atau pendek pemberitaaan Firman Allah, kiranya TUHAN tetap meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi


Marilah kita baca...

Wahyu 18:9-10

(18:9) Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. (18:10) Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"


Intinya, dalam satu jam saja, sudah berlangsung penghakiman atas Babel; kota besar, kota yang kuat itu.

Maka, di sini kita melihat; raja-raja di bumi menangis dan meratapinya, dengan lain kata; berdukacita, sebab mereka melihat asap api yang membakar perempuan Babel.


Padahal sebelumnya, raja-raja di bumi telah berbuat cabul dan hidup di dalam kelimpahan oleh karena perempuan Babel tersebut. Namun pada akhirnya, perempuan Babel; menerima hukumannya, itu sebabnya, para raja-raja di bumi berdukacita. Pendeknya, raja-raja di bumi berpesta dengan penuh kenajisan dan kekejian, dengan lain kata; bersahabat dengan mamon.


Saudara, jangan mengingini kelimpahan dari kenajisan percabulan dari perempuan Babel, dengan lain kata; jangan kita bersahabat dengan mamon. Mengapa? Sebab di dalamnya ada roh kebinasaan.


Di dalam WAHYU 19 terdapat 2 (dua) jenis pesta: PESTA NIKAH ANAK DOMBA & PESTA BURUNG-BURUNG

Kita awali untuk melihat: PESTA BURUNG-BURUNG (Wahyu 19:17-21)

Pesta burung-burung bicara tentang kenajisan percabulan.

Walaupun dalam kelimpahan, sebenarnya, pesta ini penuh dengan kepalsuan, tidak memberi kepuasan, justru membinasakan orang-orang yang hidup di dalamnya.


Wahyu 19:17-18 --- Perikop: “Binatang serta nabinya dikalahkan”

(19:17) Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, (19:18) supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."


Di sini dikatakan: Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar.

Pendeknya, pesta burung-burung, pesta penuh dengan kenajisan percabulan dan kekejian adalah pesta palsu; tidak memberi kepuasan secara batiniah, tetapi justru membinasakan.


Alasannya: sebab dalam pesta burung-burung, mereka justru…

  • Makan daging semua raja, semua panglima dan semua pahlawan.

  • Makan daging semua kuda dan semua penunggangnya.

  • Makan daging semua orang baik yang merdeka, hamba, kecil atau yang besar


Wahyu 19:19-20

(19:19) Dan aku melihat binatang itu dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka telah berkumpul untuk melakukan peperangan melawan Penunggang kuda itu dan tentara-Nya. (19:20) Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.


Binatang, yakni; antikris dan raja-raja di bumi serta tentara-tentara mereka, akan memerangi Si Penunggang kuda putih dan tentara-Nya. Akan tetapi, binatang (antikris) serta tentara-tentaranya, mengalami kekalahan telak.

Tidak mungkin TUHAN yang adalah Si Penunggang kuda putih kalah terhadap binatang yang keluar dari dalam laut itulah antikris dan tentara-tentaranya. Pendeknya, pesta burung-burung adalah pesta palsu, di dalamnya ada roh kebinasaan.


Jadi saudara, jangan kita bersahabat (terikat) dengan mamon, sebab mamon tidak dapat menjamin hidup dan masa depan kita, justru di dalam kenajisan percabulan ada roh kebinaaan. Ingat, segala aktivitas di dunia ini ada rohnya.


Wahyu 19;21

(19:21) Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.


TUHAN akan mengadakan pembalasan terhadap orang yang hidup di dalam kelimpahan yang palsu, terhadap orang-orang yang bersahabat (terikat) dengan mamon, terhadap orang-orang yang hidup di dalam kenajisan percabulan dan kekejian.

Oleh sebab itu, biarlah kiranya kita menunjukkan satu sikap yang dewasa di hari-hari terakhir ini, supaya kita jangan bertindak salah dihadapan TUHAN. Jangan kita bersahabat dengan mamon, jangan hidup di dalam kelimpahan yang palsu, jangan hidup dalam kenajisan percabulan dan kekejian dari perempuan Babel, tidak ada kepuasan di situ, justru di dalamnya ada roh kebinasaan.


Tetapi juga, saya harus sampaikan; saya tidak alergi dengan berkat TUHAN, kalau diberkati “puji TUHAN”, tetapi jangan terikat dengan mamon, jangan hidup di dalam kelimpahan yang palsu, jangan juga hidup dalam kenajisan percabulan dari perempuan Babel. Sebab pada satu kali nanti, TUHAN akan membalaskan orang-orang yang hidup di dalamnya. 


Yohanes 12:47-48

(12:47) Dan jikalau seorang mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, Aku tidak menjadi hakimnya, sebab Aku datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya. (12:48) Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.


Menolak Firman Allah, maka ia akan dihakimi oleh Firman Allah itu sendiri, itulah Firman yang keluar dari mulut Allah.


Saudara, malam ini, TUHAN dengan nasihat-Nya menganjurkan kepada kita supaya kita jangan hidup dalam kelimpahan yang palsu, jangan bersahabat / terikat dengan mamon, dengan lain kata; jangan hidup dalam kenajisan percabulan, sebab satu kali TUHAN akan mengadakan pembalasan.

Itu sebabnya dengan jelas TUHAN berkata dalam ayat ini; kalau ada orang yang menolak Firman-Ku, Aku tidak akan menghakimi dia, tetapi Firman Allah yang keluar dari mulut Allah itulah yang menjadi hakimnya.


Sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut Si Penunggang kuda putih adalah Firman Allah yang heran dan berkuasa.

Sebab itu, dengan perantaraan Wahyu 18:9-10, menjadi satu nasihat kepada kita supaya kita jangan hidup dalam kelimpahan yang palsu, jangan terikat dengan mamon sebagaimana raja-raja di bumi yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan perempuan Babel. 

Tetapi, kalau toh juga ada yang menolak sehingga ia tidak sungguh-sungguh menyerahkan dirinya kepada TUHAN (jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok), maka, sudah ada hakimnya itulah Firman Allah yang keluar dari mulut Allah.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan; sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut Si Penunggang kuda putih adalah Firman Allah yang heran dan berkuasa. Jadi, kalau ada orang yang tetap mengeraskan hati, bukan karena Firman Allah tidak berkuasa, tetapi karena orang itu mengabaikan nasihat Firman Allah. Ingatlah hari penghakiman, di situ TUHAN akan mengadakan pembalasan. Kalau hari ini kita menolak Firman Allah, nanti Firman Allah itu sendiri yang menjadi hakimnya. Jadi, Yohanes 12:47-48 = Wahyu 19:21.


Di atas tadi kita sudah melihat pesta burung-burung (hidup dalam kenajisan percabulan), yang tidak memberi kepuasan, tetapi justru di dalamnya ada roh kebinasaan. Jangan kita mengeraskan hati supaya jangan dihakimi oleh sebilah pedang tajam yang keluar dari mulut si Penunggang kuda putih.


Sekarang kita akan bandingkan dengan pesta kawin Anak Domba.

Di dalam WAHYU 19 terdapat 2 (dua) jenis pesta:

Tentang: PESTA NIKAH ANAK DOMBA 

Wahyu 19:6-9 --- Perikop: “Perjamuan kawin Anak Domba”

(19:6) Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. (19:7) Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.] (19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."


Pesta kawin Anak Domba adalah pesta rohani, bukan pesta daging seperti pesta burung-burung, dimana yang dimakan di situ adalah; 

  • Makan daging semua raja, semua panglima dan semua pahlawan

  • Makan daging semua kuda dan semua penunggangnya

  • Makan daging semua orang baik yang merdeka, hamba, kecil atau yang besar


Pesta rohani penuh dengan; kesucian dan kemurnian di hati. 

Jadi, tidak ada motivasi atau kepentingan-kepentingan yang lain di dalam pesta itu. Demikian juga kita saat datang menghadap TUHAN; kita datang dengan ketulusan dan kemurnian di hati.


Sebagai bukti nyata pada ayat 6-7, di situ dikatakan: "Terdengar suara himpunan orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: Haleluya" Hal ini menunjuk doa penyembahan.

Jadi saudara, saat kita tersungkur menyembah TUHAN, jangan berdiam diri, tetapi ucapkanlah kata; Haleluya, itu penyembahan dari Sorga. 


Wujud penyembahan mereka ialah: TUHAN Allah yang Maha Kuasa tampil sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga (suami). Raja + Suami = imamat rajani, berada di dalam kemuliaan yang tertinggi.

Prakteknya; melayani TUHAN dan pekerjaan-Nya, berarti; memerintah sebagai raja di bumi = TUAN, bukan hamba.


Wahyu 5:9-10

(5:9) Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. (5:10) Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."


Jadi sudah sangat jelas, bahwasanya imamat rajani sudah berada pada kedudukan / kemuliaan tertinggi

Imamat rajani = memerintah sebagai raja di bumi, berarti; TUAN bukan hamba, tidak menghambakan diri kepada dosa.

Inilah wujud dari penyembahan kita.


Sekali lagi saya sampaikan; pesta kawin Anak Domba adalah pesta rohani, penuh dengan kesucian, kemurnian di hati, itu sebabnya; ada penyembahan (Wahyu 19:6). Jadi, pesta kawin Anak Domba itu bersifat rohani, tidak bersifat daging  seperti pesta burung-burung; makan daging saja.


Kemudian, kalau kita perhatikan Wahyu 5:9; kehidupan yang telah ditebus oleh darah salib, yang datang dari berbagai suku, bahasa, kaum dan bangsa, selanjutnya; mereka menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah kita (Wahyu 5:10). Singkat kata, mereka memerintah sebagai raja di bumi; menjadi TUAN bukan hamba dosa. Inilah pesta kawin Anak domba; bersifat rohani dan suci adanya, tidak berbau daging seperti pesta burung-burung.

Biarlah kiranya kita semua berada dalam kemuliaan yang tertinggi, ini merupakan dasar penyembahan kita saudara. Tidak mungkin orang yang melayani malas menyembah.


Sekarang kita perhatikan soal: TUAN DAN HAMBA.

Roma 9:11

(9:11) Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --


Biarlah kiranya kita semua ada dalam rencana Allah yang besar. Kemudian, kita semua menjadi satu kehidupan yang dipilih oleh TUHAN, dan pilihan-Nya benar-benar diteguhkan oleh darah salib, bukan berdasarkan perbuatan, bukan berdasarkan amal soleh atau berdasarkan Hukum Taurat.


Pilihan terhadap imamat rajani, dasarnya adalah darah salib dengan lain kata; karena kemurahan TUHAN. Kalau kita hidup dalam kemurahan, pasti; menghargai kemurahan, biasanya begitu. 

 

Roma 9:12 

(9:12) dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"


“Anak  yang tua akan menjadi hamba anak yang muda.”

  1. Yang tua 🡪 pribadi Esau, yang adalah seorang HAMBA (ada dalam perhambaan dosa).

Ciri-ciri dalam perhambaan; Esau pandai berburu, yang suka tinggal di padang (Kejadian 25:27).

  • Pandai berburu daging = berada dalam pesta burung-burung yakni; pesta penuh dengan kenajisan percabulan dan kekejian = hidup dalam kelimpahan hawa nafsu perempuan Babel = terikat atau bersahabat dengan mamon.


  • Padang 🡪 dunia dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya, yaitu:

  1. Keinginan daging

  2. Keinginan mata

  3. Keangkuhan hidup

Ketiga hal ini bukan berasal dari bapa di Sorga melainkan berasal dari dunia. Maka, pada 1 Yohanes 2:15 --- Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Mengasihi dunia = kasih Allah tidak ada di dalam diri orang itu, kalau kasih tidak ada dalam diri seseorang, maka ia sangat dibenci oleh TUHAN.


Jadi, mengapa Esau dibenci TUHAN? Karena ia berada pada perhambaan terhadap kenajisan percabulan. Padahal dalam 1 Yohanes 2:17 --- Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan, di dalam kenajisan percabulan ada roh kebinasaan; tidak memberi kepuasan dan menjamin hidup masa depan, sebab itu jangan kita keliru. Mari kita hargai Firman ini, kalau kita tolak nanti akan dihakimi dengan pedang tajam yang keluar dari mulut Si Penunggang kuda putih. Jangan kita bermasa bodoh saudara.


  1. Yang muda 🡪 pribadi Yakub, yang adalah seorang TUAN.

Ciri-ciri seorang tuan: seorang yang tenang, suka tinggal di kemah (Kejadian 25:27)

  • Tenang = berada di tempat pembaringan.

Saudara, umat ketebusan TUHAN disebut juga dengan kawan domba Allah. Dan TUHAN sudah menyediakan tempat pembaringan bagi kita semua, itulah kandang penggembalaan. Oleh sebab itu, jangan kita berada di atas gunung-gunung yang lain; apapun alasannya. Jangan kita berkata; mencari yang hiju-hijau (Ayub 39:11), tidak bisa seperti itu, harus tenang, dengan lain kata; berada dalam satu tempat pembaringan, tidak liar, apapun alasannya, dengan lain kata; tekun dalam tiga macam ibadah pokok.


Kalau kita kaitkan dengan Pola Tabernakel di bumi (Tabernakel Musa), tempat penyucian terkena kepada RUANGAN SUCI. 

Di dalam Ruangan Suci terdapat 3 (tiga) macam alat, yaitu:

  1. MEJA ROTI SAJIAN 🡪 kepada Ibadah Pendalaman Alkitab (Bible Study) disertai dengan perjamuan suci = domba-domba diberi makan, bicara soal IMAN.

  2. PELITA EMAS 🡪 Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian Roh = domba diberi minum, bicara soal PENGHARAPAN. 

  3. MEZBAH DUPA EMAS 🡪 ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan, berarti domba diberi nafas hidup. Nafas hidup bicara soal KASIH yang kekal di dalam kerajaan Sorga.

Jadi, lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok ini, nanti kita dibawa sampai ke tingkat ibadah yang tertinggi, yaitu; doa penyembahan, itulah yang TUHAN mau. 


Ingat saudara, dalam Yesaya 55:8-9 --- Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu. Jadi, rancangan TUHAN bukan rancangan manusia, kemudian rancangan TUHAN dengan manusia seperti langit dari bumi

  • Langit bicara soal kerajaan Sorga → kedudukan Yakub.

  • Sedangkan bumi, lihatlah; Esau dalam rancangannya; membinasakan dirinya. 

Jadi saudara, jangan sampai kita menghidupi rancangan manusia, tetapi; biarlah kita ada dalam rancangan TUHAN, jaraknya; langit dari bumi. 


Sebelum menerima janji Allah itulah tanah Kanaan, Yakub sudah mengerti tentang rancangan TUHAN; jaraknya langit dari bumi. Itu sebabnya, pribadi Yakub ini adalah seorang TUAN, bukan hamba, dia memikirkan langit (kerajaan Sorga) bukan bumi (perkara di bawah).

Nanti Yakub mempunyai 12 anak, pada akhirnya mereka pergi ke Mesir. Awalnya jumlah mereka 70, tetapi berkembang terus, lalu mereka keluar dari Mesir dengan lain kata; diselamatkan oleh korban Paskah,  jumlah mereka ± 600 jiwa, barulah mereka menerima janji itu. Tetapi, jauh sebelum menerima janji itu, Yakub tahu tentang rancangan TUHAN. Sebab itu tenang saja, tidak perlu gelisah, tidak usah risau dan kuatir soal apa yang dimakan, diminum dan dipakai, sebab semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, itulah antikris (Matius 6:31-32).


Sekali lagi saya sampaikan dengan tandas; tenang saja, tekun sajalah dalam tiga macam ibadah pokok, itu adalah tempat pembaringan bagi domba-domba.


  • Suka tinggal di kemah.

Kemah = rumah TUHAN.


Mari kita lihat rumah TUHAN…

1 Korintus 3:16

(3:16) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?


Hidup manusia adalah rumah TUHAN, tandanya: Roh Allah diam di dalam kita.

Oleh sebab itu, untuk kesekian kali saya sampaikan; pelihara dan rawatlah Roh Allah itu. Orang yang memelihara Roh Allah yang suci adalah tanda bahwa dia betul-betul rumah Allah, bukan rumah berhala.


1 Korintus 6:13

(6:13)  Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.


“Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah.”

Setiap orang punya kisah atau peristiwa, dan satu peristiwa yang pasti dialami oleh setiap orang adalah soal makanan. Tetapi jangan salah, walaupun setiap orang mengalami peristiwa tersebut, satu kali; baik makanan atau perut akan dibinasakan. Yang diingini TUHAN dalam diri kita adalah Roh Allah yang di dalam diri kita dan jiwa itu sebagaimana dalam Yakobus 4:5 --- Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!"

Jadi saudara, kita harus tahu bahwa tubuh kita ini adalah rumah TUHAN, tandanya; Roh Allah diam di dalam diri kita, jangan ada yang lain.


“Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.”

Pendeknya, TUHAN untuk tubuh, berarti; tubuh bukan untuk percabulan tetapi untuk TUHAN.

Tubuh 🡪 rumah TUHAN.


Sekali lagi saya sampaikan; rumah TUHAN atau tubuh kita adalah untuk TUHAN, bukan untuk percabulan. Begitu seseorang hidup dalam kenajisan percabulan, hidup dalam kelimpahan hawa nafsu dari perempuan Babel, dengan lain kata; bersahabat atau terikat dengan mamon; TUHAN cemburu. Bukan tanpa alasan TUHAN menginginkan Roh-Nya yang ada di dalam diri kita.


Saya tidak alergi dengan berkat TUHAN, kalau diberkati “puji TUHAN”, bahkan sekalipun berkelimpahan tetapi jangan bersahabat dan terikat dengan mamon, itu persoalannya, sebab TUHAN cemburu.


2 Korintus 6:16

(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini:  "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka  dan hidup di tengah-tengah mereka,  dan Aku akan menjadi Allah mereka,  dan mereka akan menjadi umat-Ku.


Bait Allah / rumah TUHAN, tidak ada kaitannya sama sekali dengan berhala.

Pendeknya, Yakub tidak hidup dalam kenajisan percabulan dan lepas dari segala jenis penyembahan berhala. Yakub tahu bahwa hidupnya adalah rumah TUHAN, tubuhnya adalah untuk TUHAN dan TUHAN untuk hidupnya, sehingga betul-betul Roh Allah berkuasa penuh atas pribadi Yakub.


Perlu untuk diingat tidak boleh dilupakan, antara lain:

  • Abraham gambaran dari BAPA = TUHAN.

  • Ishak gambaran dari YESUS, ANAK ALLAH.

  • Yakub gambaran dari ROH ALLAH YANG SUCI.

Ini adalah rumus yang tidak boleh dilupakan.


Singkat kata, Yakub adalah betul-betul rumah TUHAN. Rumah TUHAN untuk TUHAN dan TUHAN untuk rumah TUHAN. Roh Allah betul-betul berkuasa atas pribadi Yakub. Itulah yang dimaksud dengan; suka tinggal di kemah. Jadilah rumah TUHAN; lepas dari kenajisan percabulan dan penyembahan berhala, dengan lain kta; Roh Allah berkuasa penuh atas kehidupan kita semua.


Kita kembali memperhatikan….

Roma 9:13

(9:13) seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."


Pada akhirnya, TUHAN mengasihi Yakub tetapi membenci Esau.

Saudara, Alkitab berkata; mungkin diawali dengan daging, tetapi harus diakhiri dengan Roh. Jangan diawali dengan Roh tetapi diakhiri dengan daging. Oleh sebab itu, setialah untuk tekun dalam tiga macam ibadah pokok, tetaplah berada di tempat pembaringan, supaya nanti; diawali dengan daging, diakhiri dengan Roh (Galatia 3:3). 


Tetapi di sini kita melihat, Esau tidaklah demikian; diawali dengan Roh, diakhiri dengan daging, sehingga dibenci oleh TUHAN. Sebetulnya…

  • Esau adalah anak sulung.

  • Kemudian, kepadanya diberikan jubah yang maha indah.

Tetapi sayang; dia menjual hak kesulungan demi sepiring sup kacang merah dan tidak berhenti sampai di situ; jubah yang maha indah disimpan di rumah dengan lain kata; karunia-karunia Roh Kudus dan jabatan-jabatan Roh Kudus tidak dipergunakan. Tadinya sudah diawali dengan Roh, dengan kelebihan-kelebihan yang dia sudah miliki, akhirnya (endingnya) diakhiri dengan daging, itulah sebabnya; TUHAN membenci Esau.


Pada dasarnya, sebelum kita semua tergembala, kita adalah manusia daging betul, walaupun lahir sebagai orang Kristen. Namun, oleh karena rahmat TUHAN, kita dibawa dalam penggembalaan ini bukan? Dan dalam kandang penggembalaan GPT “Betania” ini, kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, dan di tengah ibadah ini, akhirnya kita memperoleh pengertian demi pengertian. 

Pendeknya, TUHAN membawa kita dari kasih karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain dan seterusnya. Kemudian, TUHAN juga membawa kita dari kemuliaan yang satu, kepada kemuliaan yang lain. 

Dahulu kita merokok tetapi dosa rokok disucikan. Lalu TUHAN membawa kepada kemuliaan yang lain; dahulu berdusta, lalu TUHAN sucikan dari dosa dusta. TUHAN bawa kembali kepada kemuliaan yang lain dan seterusnya sampai kepada kemuliaan yang kekal. 


Itulah pribadi Yakub, karena Roh TUHAN mencengkram segenap hidupnya, tubuh, jiwa dan rohnya, dengan lain kata; Roh TUHAN memimpin kehidupannya, itulah arti Yakub; penuh dengan Roh Allah yang suci. Tetapi sebaliknya, akhir hidup dari Esau; dibenci oleh TUHAN.


Wahyu 18:2

(18:2) Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,


Kenapa TUHAN membenci Esau? Karena roh Babel telah menguasai Esau.

Jangan kita menyukai apa yang dibenci oleh TUHAN, supaya kita jangan turut dibenci oleh TUHAN.


Kita kembali melihat; pesta kawin Anak Domba. 

Di atas tadi kita sudah memperhatikan penjelasan demi penjelasannya yaitu dalam Wahyu 19:6-7

Sekarang kita lihat melihat…

Wahyu 19:8

(19:8) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]

Pesta kawin Anak Domba adalah pesta rohani yang penuh dengan kesucian dan kemurnian di hati, bukan pesta daging (pesta burung-burung). Sebagai bukti: kepada mempelai wanita TUHAN dikaruniakan lenan halus.

  • Dikaruniakan berarti; dipercayakan.

  • Lenan halus; putih bersih berkilau-kilauan, berbicara tentang; perbuatan benar dari orang-orang kudus.


Efesus 4:10-12

(4:10) Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu. (4:11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (4:12) untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,


Oleh karena kematian dan kebangkitan Yesus, TUHAN memberikan atau mengaruniakan 5 (lima) jabatan: (1) Rasul, (2) Nabi, (3) Penginjil, (4) Gembala, (5) Guru.

Tujuannya; untuk memperlengkapi orang-orang kudus (hamba-hamba TUHAN):

  • Bagi pekerjaan pelayanan.

  • Bagi pembangunan tubuh Kristus.


Efesus 4:13

(4:13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,


Inilah yang dimaksud dengan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, yaitu:

  1. Mencapai kesatuan iman.

  2. Memiliki pengetahuan yang benar tentang Anak Allah = mengenal Yesus secara pribadi.

  3. Mencapai kedewasaan penuh, karena kanak-kanak tidak layak masuk dalam pesta nikah Anak Domba.

  4. Mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Kristus adalah kepenuhan Allah, sedangkan gereja TUHAN adalah kepenuhan Kristus. 

Kalau sudah mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus = tubuh dengan kepala menjadi satu. Inilah yang disebut dengan hubungan nikah yang suci. 

Jangan sampai tubuh menjadi; sarangnya burung dan liangnya serigala. Kalau hal itu terjadi nanti TUHAN berkata: Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala (Matius 8:20)..


Jadi saudara, kata “dikaruniakan lenan halus” ini sangat penting sekali. Kata “dikaruniakan” berarti; dipercayakan. Dalam hal ini dipercayakan 5 (lima) jabatan. Untuk apa?

  • Bagi pekerjaan pelayanan.

Melayani harus ada jabatan; rasul, nabi, penginjil, gembala dan guru.

  • Bagi pembangunan tubuh Kristus.

Jangan sampai bangsa kafir tidak mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Sebab memang, bangsa kafir dahulu sebelum mengenal Allah; mudah sekali diseret kepada penyembahan berhala, kenajisan percabulan, sehingga akhirnya persis seperti Matius 8:20 --- Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."


Jadi saudara, ternyata “dikaruniakan lenan halus’ arahnya atau endingnya adalah untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan sesuai dengan kepenuhan Kristus, dimana tubuh dengan kepala menyatu.

  • Kristus adalah Kepala, Mempelai Pria Sorga. 

  • Sidang jemaat adalah tubuh.


Sarana untuk masuk dalam perjamuan malam pesta nikah Anak Domba.

Wahyu 19:9

(19:9) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."


Sarana untuk membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba adalah menerima Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel; Firman Allah yang benar dan murni.

Jadi saudara, jangan sampai saudara bosan mendengar Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. Justru, kita harusnya berbahagia dan bangga, sebab ini adalah “sarana” untuk membawa kita masuk dalam perjamuan malam pesta nikah Anak Domba.


Sekali lagi saya sampaikan; Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel adalah Firman Allah yang benar dan murni, Alkitab yang berkata: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

Dan hal itu terbukti, itu sebabnya rasul yang ketiga belas, itulah rasul Paulus. Maka, angka 13 adalah angka keajaiban. Dimana letak keajaibannya? Dalam  2  Korintus 11:2 --- Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Jadi, dari ayat ini jelas menunjukkan kepada kita bahwasanya; rasul Paulus adalah salah satu hamba TUHAN yang mengusung Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel. Sebab rasul Paulus berusaha mempertunangkan jemaat Korintus kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus, lewat pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel.


Kita perhatikan perawan suci di dalam …

Wahyu 14:4

(14:4) Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.


Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, yang terdapat pada kitab Wahyu, yaitu:

  1. Perempuan Izebel, gambaran dari nabi-nabi palsu dengn ajarannya yang licin.

  2. Perempuan Babel, ajarannya adalah kenajisan percabulan.

Kemudian, karena mereka tidak mencemarkan dirinya terhadap 2 (dua) ajaran tersebut, maka inti mempelai TUHAN yang jumlahnya 144 itu, dikatakan: mereka murni sama seperti perawan.


Jadi, untuk membawa kita masuk dalam pesta nikah Anak Domba mutlak lewat Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, tidak boleh dengan ajaran lain. Masa untuk menjadi mempelai terima ajaran berkat. Kalau mau diberkati; terima ajaran berkat, kalau mau menerima mujizat, terima ajaran mujizat, tetapi kalau merindu untuk menjadi mempelai TUHAN, masuk dalam pesta kawin Anak Domba; terima Pengajaran Tabernakel, itulah yang diusung oleh rasul Paulus. Angka 13 adalah angka keajaiban. Jelas loh ayatnya, saya tidak sedang mendoktrinasi.

Oleh sebab itu, rugi kalau meninggalkan Pengajaran Mempelai, bahkan sangat rugi, apapun yang terjadi, bertahan saja. 

Jangan mempertahankan nyawa tetapi ujungnya binasa/


Kembali kita membaca…

Wahyu 19:10

(19:10) Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."


Kesaksian Yesus adalah roh nubuat, sebab Yesus telah menggenapi seluruh hukum Taurat di atas kayu salib.

Satu-persatu dari 10 hukum Taurat telah dieksekusi habis di atas kayu salib, maka jelas; kesaksian Yesus adalah roh nubuat. Nubuat berarti; ke depan.


Ini harus kita perhatikan dengan sungguh-sungguh suadara; Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel sudah menjadi harga mati, karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat (pasti tergenapi).

Jangan ragu dengan Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel, karena sesungguhnya, Yesus adalah Raja dan Mempelai Laki-Laki Sorga --- Raja + Suami = imamat rajani, berada dalam kemuliaan yagn tertinggi; TUAN bukan hamba. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment