KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Thursday, January 16, 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 12 JANUARI 2025

IBADAH RAYA MINGGU, 12 JANUARI 2025


WAHYU PASAL 18

Wahyu 18:6-7

(Seri 6)


Subtema: KETEGUHAN HATI YANG PALSU


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena rahmat-Nya kita dikumpulkan dalam gunung TUHAN yang kudus beribadah lewat Ibadah Raya Minggu disertai dengan kesaksian dari zangkor dan kesaksian dari anak-anak TUHAN sepanjang satu tahun dipelihara oleh TUHAN. Dan kiranya kesaksian itu menjadi berkat bagi kita semua, yang bersaksi dikuatkan oleh Roh TUHAN, yang mendengarkan kesaksian dikuatkan oleh Roh TUHAN, bersama-sama kita dikuatkan dan bertumbuh di dalam TUHAN.


Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN. umat ketebusan TUHAN yang bergabung dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia lewat online / live streaming / vidoe internet, baik dari Youtube maupun Facebook bahkan media sosial lainnya yang dipergunakan. 


Selanjutnya, kiranya damai sejahtera dari Sorga turun  diantara kita, memenuhi kehidupan kita masing-masing, memberi satu sukacita, bahagia saat duduk diam mendengar Firman TUHAN, dekat kaki TUHAN. Namun jangan lupa, tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya Firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap kehidupan kita, pikiran kita, baik yang mengikuti secara tatap muka maupun yang mengikuti secara online, dimanapun berada. 


Mari kita sambut KITAB WAHYU sebagai Firman Penggembalaan untuk Ibadah Raya Minggu.

Wahyu 18:6-7 --- Perikop: “Jatuhnya Babel”

(18:6) Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; (18:7) berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.


Pada hari penghakiman TUHAN akan membalaskan kepada setiap orang sesuai dengan perbuatannya, teramat lebih terhadap perempuan Babel; TUHAN akan membalaskan dua kali lipat menurut pekerjaannya, sebagaimana dalam Wahyu 18:7A --- berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati, sebab ditangannya ada cawan emas berisi kekejian dan kenajisan percabulan.

Jadi sebanyak kekejian dan kenajisan percabulan di tangannya, sebanyak itulah nanti pembalasan ditimpakan kepada perempuan Babel pada hari penghakiman.


Praktek kekejian: Mengabaikan korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan.

  • Korban sembelihan 🡪 ibadah dan pelayanan yang disertai dengan pengorbanan.

  • Korban santapan 🡪 Pengajaran Firman Allah yang murni dan benar lewat Firman Pengajaran yang rahasianya dibukakan.


Praktek kenajisan percabulan: Menjual / melepaskan yang rohani demi memperoleh keuntungan secara lahiriah.

Yang rohani di sini bisa saja ibadah dan pelayanan, serta karunia-karunia dan jabatan-jabatan Roh Kudus dan segala sesuatu yang terkait dengan ibadah dan pelayanan.


Wahyu 17:5

(17:5) Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."

Perempuan Babel disebut: 

  • Ibu dari wanita-wanita pelacur, sebab dia yang menyebabkan gereja TUHAN di bumi ini hidup dalam kenajisan percabulan.

  • Ibu dari kekejian bumi, sebab dialah yang menyebabkan penduduk bumi mengabaikan korban sehari-hari, yakni; korban sembelihan dan korban santapan.


Singkat kata, Babel adalah pasar dunia denga dagangnya yang memberi keutungan yang besar, sehingga orang-orang yang di bumi tidak ada lagi keinginan (hasrat) untuk mencari kerajaan Sorga. Dengan demikian, perempuan Babel memiliki tipuan yang sempurna dengan konsep yang mampu menarik perhatian, sehingga nanti orang-orang yang tidak memiliki hikmat akan tergerus / terseret oleh arusnya yang kuat. 


Tetapi hati-hati, pada hari penghakiman TUHAN akan mengadakan pembalasan menurut pekerjaan masing-masing sesuai dengan perbuatan / solah tingkah pribadi lepas pribadi. Jadi, jangan kita bermasa bodoh di situ, dan terlena dengan segala pasar dunia dengan dagangnya yang besar yang memberi keuntungan secara lahiriah, jangan bereuforia di situ. Ingat TUHAN, ingat hari penghakiman, sebab pada hari penghakiman TUHAN akan membalaskan kepada setiap orang tanpa terkecuali; besar atau kecil, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, hamba atau merdeka, kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang bulu.


Terkait dengan soal pembalasan, saya mendapat satu video yang berharga di Yotubue, bahwa tiga hari sebelum California dibakar habis oleh api, sebetulnya TUHAN telah mengustus seorang penginjil (perempuan) dan memberitahukan supaya secepatnya mengungsi dan bertobat, tetapi penduduk bumi secara khusus orang-orang yang di California tidak peduli dengan berita dari Sorga, akhirnya, tiga hari kemudian, California terbakar hangus. Kalau TUHAN pakai seorang perempuan menjadi penginjil di jalanan, di lapangan, di mana saja itu boleh. 

Saudara, penginjil tersebut sudah memberitakan bahwa California akan dipukul, dihajar, disucikan oleh TUHAN oleh api ujian. Kemudian ia juga menyampaikan supaya bertobat, yang LGBT (homosexsual atau lesbi), yang suka selingkuh jasmani dan rohani (kenajisan percabulan), semua sudah diperingkatkan oleh penginjil ini, tetapi kenyataannya mereka mengabaikan, orang-orang yang disekitarnya tidak ada yang peduli, hanya lewat-lewat saja. Padahal itu adalah berita penyelamatan, berita pertobatan. Lalu, bagaimana dengan kita saudara? 


Tiga hari sebelum dibakar hangus, California begitu indah, memiliki daya tarik, tetapi lihat, tiga hari kemudian; TUHAN membalaskan kepada mereka yang tidak peduli dengan kerajaan Sorga. Saya belum pernah melihat kebakaran seperti ini selama saya hidup. Saya tidak bisa membayangkan kalau hal itu terjadi menimpa kota Serang, Cilegon dan sekitarnya, sudah pasti tidak ada lagi kebahagiaan, tidak ada lagi sukacita, tidak ada lagi tari-tarian di dalamnya. Sukacita diganti dengan dukacita, semua dihanguskan, tidak ada lagi keindahan, semarak, mengerikan sekali. Saudara, apa yang terjadi pada California adalah gambaran dari hari penghakiman, dimana TUHAN akan membalaskan.


Selain itu, ada juga satu momen di acara Golden Globes, dimana host (pembaca acara) mengatakan: yang memberikan penghargaan kepada “cast & crew” ada 11 voting, kemudian kepada “moms” ada 3 voting tetapi kepada “God” 0 (nol) / kosong, tidak ada yang menghargai TUHAN. Lalu apa yang terjadi? Tidak lama kemudian, TUHAN mengadakan pembalasan yang luar biasa, TUHAN menampilkan pribadi-Nya yang berkuasa dan berdaulat. 

Ini baru gambaran, hanya segelintir saja. Jadi, saudara jangan bermasa bodoh dengan pembukaan rahasia Firman Allah sebelum semua ini nanti dibumi hanguskan oleh api penghukuman pada hari penghakiman.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan, bahwasanya Babel itu memiliki tipuan yang sempurna dengan konsep yang mampu menarik perhatian, sehingga orang-orang yang tidak memiliki hikmat akan diseret dan tergerus oleh arusnya yang kuat itu saudara. Tidak ada lagi orang yang memperhatikan TUHAN, memperhatikan kerajaan Sorga, ibadah dan pelayanan, tetapi untuk “cast & crew” ada 11 voting, kemudian kepada “moms” ada 3 voting tetapi “God” 0 (nol) / kosong, tidak ada yang menghargai satupun diantara yang hadir menyaksikan acara tersebut.


Bagaimana dengan kita yang hadir malam ini, sejauh mana penghargaan kita kepada TUHAN? Apakah penghargaanmu lebih kepada keinginanmu atau kepada TUHAN (hati TUHAN)? Tetapi, pada hari penghakiman, TUHAN akan membalaskan. Itu sebabnya, kalau kita datang beribadah, sungguh-sungguh dengar Firman TUHAN untuk mendengar isi hati TUHAN, sebab Firman TUHAN adalah isi hati TUHAN. 


Amsal 7:4-5 --- Perikop: “Nasihat tentang perzinahan”

(7:4) Katakanlah kepada hikmat: "Engkaulah saudaraku" dan sebutkanlah pengertian itu sanakmu, (7:5) supaya engkau dilindunginya terhadap perempuan jalang, terhadap perempuan asing, yang licin perkataannya.


Hikmat dan pengertian adalah sanak saudara dan kita harus menjadikan hikmat dan pengertian sebagai saudara, melebihi saudara sedaging, sebab hikmat dan pengertian adalah pribadi TUHAN Yesus Kristus, Dia sangat berkuasa untuk melindungi kita dari:

  • Perempuan jalang 🡪 perempuan Babel yang menunggangi antikris, menimbulkan kenajisan percabulan.

  • Perempuan asing yang licin perkataannya itulah nabi-nabi palsu.


Jadi, sekali lagi saya sampaikan dengan tandas, jadikanlah hikmat dan pengertian yang kita peroleh dari pembukaan rahasia Firman sebagai sanak dan saudara, melebihi sanak dan saudara sedaging. 

Kalau mempunyai saudara atau saudari yang memiliki kelebihan-kelebihan; tidak perlu ditonjolkan, itu adalah tanda kalau kita menganggap saudara sedaging lebih dari hikmat dan pengertian. Yang benar adalah hikmat dan pengertian harus dijadikan sanak dan saudara, melebihi sanak saudara sedaging. Jangan karena sanak saudara, kita tidak datang beribadah, itu tidak boleh. Jangan terhambat pelayanan karena saudara sedaging, itu salah.


Amsal 7:6-9

(7:6) Karena ketika suatu waktu aku melihat-lihat, dari kisi-kisiku, dari jendela rumahku, (7:7) kulihat di antara yang tak berpengalaman, kudapati di antara anak-anak muda seorang teruna yang tidak berakal budi, (7:8) yang menyeberang dekat sudut jalan, lalu melangkah menuju rumah perempuan semacam itu, (7:9) pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.


Teruna adalah kehidupan yang tidak berpengalaman dan tidak berakal budi.

Tandanya: kakinya cepat melangkah menuju rumah perempuan Babel (kenajisan percabulan).

  • Tidak berpengalaman 🡪 orang-orang yang tidak menyangkal dirinya, pikulnya salib dan ikut jejak TUHAN. Dengan lain kata; tidak menyatu dengan pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.

  • Tidak berakal budi 🡪 orang-orang yang tidak memiliki hikmat dan pengertian = mengabaikan pembukaan rahasia Firman


Amsal 7:10

(7:10) Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik (7:11) cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,

Kakinya tak dapat tenang di rumah.

Sebelum saya jelaskan, anak-anak TUHAN, tetaplah tenang di rumah. Kalau pergi ke pasar, belanjalah dengan baik sesudah itu langsung pulang ke rumah, tidak usah jalan ke sana dan ke mari, langkah pasti saja.


Perempuan sundal atau perempuan Babel, ternyata hatinya licik, kemudian cerewet serta liat.

  • Licik menggambarkan perempuan Babel memiliki tipuan yang sempurna, sebab dialah yang menimbulkan kenajisan percabulan.

  • Cerewet = banyak bicara.

Jadi, orang yang banyak bicara, supaya pembicaraan itu banyak dan lama; bisa dikarang, bisa ditambahkan, bisa dikurangkan untuk menarik atau menyedot perhatian orang yang tidak berakal budi dan tidak mempunyai pengalaman kematian dan kebangkitan.

  • Liat artinya; lemah tetapi tidak mudah putus dengan lain kata; bandel. 

Itu sebabnya, sampai hari ini perempuan Babel tidak akan pernah berhenti untuk menyatakan pasarnya, dagangnya yang besar yang memang memberi keuntungan yang besar secara lahiriah. Oleh karena kenajisan percabulan, orang mengabaikan ibadah dan pelayanan, mengabaikan korban sehari-hari, mengabaikan TUHAN dan kerajaan Sorga.


Hal itu akan terlihat dengan jelas dari pekerjaannya di dalam…

Amsal 7:13-15

(7:13) Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu berkatalah ia kepadanya: (7:14) "Aku harus mempersembahkan korban keselamatan, dan pada hari ini telah kubayar nazarku itu. (7:15) Itulah sebabnya aku keluar menyongsong engkau, untuk mencari engkau dan sekarang kudapatkan engkau.


Inti dari ayat ini, perempuan Babel mengatakan kenajisan percabulan sebagai “korban keselamatan”. Selanjutnya, perempuan Babel berkata: hari ini telah kubayar nazarku maksudnya, ia menggenapi janji terkait dengan korban keselamatan yang dia maksud. Pendeknya, seolah-olah karena dagangnya atau pasarnya yang besar yang memberi keuntungan tadi itulah yang disebut kenajisan percabulan disebut sebagai “korban keselamatan” dengan lain kata; menyelamatkan kehidupan manusia.


Tetapi ingat perkataan TUHAN kepada murid-murid-Nya dalam Matius 16:25-26 --- Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Jadi, apa yang dikatakan oleh perempuan cabul, perempuan sundal itulah perempuan Babel, itu hanya akal-akalan. Dia katakan; hari ini telah kubayar nazarku, dengan lain kata menggenapi tentang janji korban keselamatan, itu hanya akal-akalan.


Pendeknya, orang yang tidak berpengalaman, yakni orang yang tidak mempunyai hikmat dan pengertian akan menganggap bahwa kenajisan percabulan mampu memberi keselamatan, mampu menebus dosa-dosanya. Itu sebabnya, lihatlah, orang yang berduit, orang yang kaya, seringkali mengantongi hamba TUHAN dan ia menganggap bahwa seorang pendeta bisa di kantong, “didompeti” olehnya, tetapi tidak selamanya hamba TUHAN bisa dikantongi olehnya. Kalau hamba TUHAN itu tulus, jujur dan murni, tidak akan pernah dia di dalam kantong orang kaya.


Ingat saudara, kenajisan percabulan bukan korban keselamatan, harta kekayaan yang banyak tidak akan bisa menebus dosa manusia. Jadi, apa yang dikatakan oleh perempuan Babel, perempuan sundal, itu hanya akal-akalan, dia memiliki tipuan yang sempurna, dia memiliki konsep yang luar biasa, sehingga banyak nanti orang akan tergerus oleh arus dari perempuan Babel tersebut. Sungguh, perempuan sundal ini licik hatinya, cerewet mulutnya dan liat atau bandel karakternya.


Sebagai tambahan, apakah saudara melihat pejabat tinggi, orang kaya yang memiliki harta yang banyak, atau pebisnis di Califronia dapat menyelematkan dirinya dengan hartanya? Tidak ada satupun! Dan tidak ada yang dapat menjamin hidup kita kecuali; hikmat dan pengertian, TUHAN Yesus Kristus lewat Pengajaran salib yang disampaikan, itulah sanak saudara kita, melebihi saudara daging yang kau tonjolkan itu. Berharap saja kepada Pengajaran Mempelai, tidak usah bergantung kepada saudara, adik entah apapun jabatannya. Tergembala sungguh-sungguh dan percayakan hidupmu kepada hikmat dan pengertian yang menggembalakan hidupmu, jangan terima iming-iming dari orang yang tidak dapat memberi kepastian, jangan silau juga dengan dasi.


Kita kembali membaca…

Wahyu 18:7

(18:7) berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.

Oleh karena kemewahan, kemuliaan yang dinikmati oleh perempuan Babel, berkatalah ia dalam hatinya:

YANG PERTAMA: Aku bertakhta seperti ratu.

YANG KEDUA: Aku bukan janda.

YANG KETIGA: Aku tidak akan pernah berkabung.


Saudara, kita akan kembali membahas “yang ketiga” untuk kedua kalinya.

YANG KETIGA: “AKU TIDAK AKAN PERNAH BERKABUNG”

Itu berarti; dalam kehidupannya tidak mengalami dukacita, dengan lain kata; merasa diri kuat.

Jadi, orang yang tidak pernah merasa dukacita berarti merasa dirinya kuat, mampu menjalankan roda hidupnya, roda nikah rumah tangganya dan segala sesuatnya.


Pendeknya, "penyembahan mamon" yaitu; kenajisan percabulan, tanpa disadari akan menyodorkan suatu keteguhan yang palsu sehingga orang merasa dirinya kuat, tetapi kuat yang palsu juga. Jadi, banyak orang tanpa sadar merasa dirinya kuat, teguh hati karena kenajisan percabulan, hati-hati saudara. Sebetulnya itu adalah kebodohan, seperti kebodohan dari orang kaya yang bodoh. 


Kita akan pelajari hal itu…

Lukas 12:13 -- Perikop: “Orang kaya yang bodoh”

(12:13) Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."


Ada seorang minta kepada TUHAN Yesus supaya menasehati saudarannya agar warisannya dibagi rata.

Saya pernah mendapat warisan, tetapi seperempat dari warisan tersebut saya tidak terima. Tetapi, saya tidak memohon (berdoa) kepada TUHAN supaya warisan tersebut dibagi menjadi rata. Tetapi lihat orang ini, ia sangat tersiksa karena pembagian warisan tidak dibagi rata.


Lukas 12:14-15

(12:14) Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?" (12:15) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."


Yesus berkata kepada orang banyak; berjaga-jaga dan waspada terhadap ketamakan sebab hidup manusia tidak bergantung kepada kekayaannya yang berlimpah-limpah. Kita tidak boleh merasa kuat dan teguh hati, hanya karena “penyembahan mamon”, hanya karena “kenajisan percabulan.”


Saudara, kalaupun ada pembagian tidak merata terkait dengan warisan, tidak usah sampai menangis di kaki salib. Masih banyak yang bisa kita tangisi, kita gumuli dengan air mata; hidup, nikah rumah tangga, buah nikah, dan lainnya. Kalau soal pembagian warisan supaya dibagi menjadi rata, terlalu dangkal hidup rohaninya menurut saya, apalagi menurut Alkitab. Kita tidak bisa bergantung kepada harta dan kekayaan dan segala kelimpahan.


Yesus harus menyampaikan hal itu dengan tegas, karena ternyata banyak orang Kristen sibuk dengan harta duniawi termasuk warisan. Sehingga, hanya karena harta warisan seseorang bisa nekat membunuh ahli waris lainnya, baik itu saudaranya atau saudarinya, bahkan tega membunuh orangtunya sendiri karena merasa tidak adil. Hal ini harus diperhatikan dengan baik, kita harus berjaga-jaga dan waspada terhadap ketamakan. Jangan sampai karena pembagian harta warisan yang tidak merata saling bunuh-membunuh. 


Seharunsya, orang Kristen harus berjuang menjadi "AHLI WARIS SORGA", jangan sibuk mencari perkara-perkara yang fana, seperti di ayat 13-14 di atas tadi, karena pembagian warisan tidak rata, ia berkata; "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi TUHAN menjawab: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?


Lukas 12:16-17

(12:16) Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya. (12:17) Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.


Di sini kita melihat, Yesus memberi perumpamaan tentang orang kaya tetapi bodoh = tidak berakal budi = tidak mempunyai pengertian = tidak mempunyai pengertian dan hikmat = tidak mempunyai pengalaman di dalam kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus Kristus.


Kemudian, orang kaya yang bodoh ini mempunyai hasil tanah yang berlimpah-limpah, tetapi ia tidak punya tempat untuk menyimpan hasil tanahnya atau hartanya yang berlimpah-limpah itu. Lalu ia pun bertanya dalam hati soal hartanya yang banyak itu mau dikemanakan, ia tidak bertanya kepada TUHAN. 

Singkat kata, orang kaya tersebut merancangkan rancangannya sendiri. Seharusnya, kalau kita mempunyai rancangan; tanya TUHAN. Tetapi lihatlah orang kaya tersebut, ia merencangkan rancangan sendiri, bertanya kepada hatinya soal hartanya yang banyak, tidak mau bertanya kepada TUHAN bagaimana mengelola harta yang banyak ini supaya hidupnya berkenan.


Saudara, kalau kita membuat suatu rancangan, biarlah terlebih dahulu bertanya kepada TUHAN. Bahkan rancangan yang terkecil sekalipun, misalnya, hendak memiliki sesuatu, hendak berada di dalam sesuatu, ada baiknya rancangan-rancangan seperti itu bertanya terlebih dahulu kepada TUHAN. Ingin memiliki kendaraan; tanya TUHAN, memiliki satu rumah juga tanya TUHAN, jangan tanya hati sendiri. Rancangan TUHAN berbeda dengan rancangan manusia, itulah pentingnya kita tergembala dengan baik. Tanda tergembala:

  • Domba-domba harus dengar-dengaran.

  • Domba-domba mengikuti gembala.

Bukankah sejauh ini kita telah digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel? 

Jadi sekali lagi saya sampaikan, banyak bertanya kepada TUHAN, jangan rancangan itu ditanya kepada hati, supaya jangan salah.


Amsal 19:21

(19:21) Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana.


Banyak rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana

Kalau keputusan TUHAN yang terlaksana, sementara ada rancangan-rancangan di dalam hati, dan rancangan itu adalah rancangan yang membutuhkan biaya yang sangat besar, akhirnya nanti; rancangan itu menjadi sia-sia, termasuk pengorbanan-pengorbanan.


Banyak diantara kita yang seringkali membuat rancangan-rancangan, tetapi tidak mau bertanya kepada TUHAN; apakah rancangan itu berkenan kepada TUHAN atau tidak. Bahkan ada seorang pemuda, terkait dengan rancangan dalam hatinya tidak mau bertanya kepada TUHAN, akhirnya dia mencari pekerjaan sesuai dengan rancangan hatinya. Akhirnya, ada salah satu sidang jemaat bercerita tentang mimpinya kepada saya, bahwasanya anak muda ini seluruh tubuhnya hitam pekat kecuali giginya, seperti itulah kondisi rohani anak muda itu sekarang. 


Orang tua terhadap anak, rancangan-rancangan yang ada di dalam hatinya; tanyakan kepada TUHAN, jangan jalankan sendiri. Kalau menjalankan rancangan sesuai dengan hati sendiri, konsekuensinya pasti ada. Maka, jangan kita sama seperti orang kaya bodoh; bingung kemana mau disimpan hasil tanahnya yang limpah. Akhirnya, ia tanya hatinya, tidak mau tanya hati TUHAN, berarti merancangn rancangan sendiri. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

 

Mazmur 94:11

(94:11) TUHAN mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.


Rancangan-rancangan manusia; sia-sia belaka.

Jadi, hati-hati yang saudara. sebelum tangis darah, semua rancangan-rancangan yang dirancangkan ke depan, selagi masih ada waktu untuk berubah, tanya TUHAN.


Itu juga nasihat saya kepada pemuda dan pemudi; tanya TUHAN. Tetapi aneh, ada juga yang seolah-olah bertanya kepada TUHAN, tetapi rancangan hatinya yang terus digenapi di dalam dirinya, banyak juga yang seperti itu. Jangan seolah-olah bertanya, tetapi hatinya tidak ada di situ, karena dia sudah mempunyai rancangannya sendiri.


Kembali kita memeriksa rancangan hati orang kaya yang bodoh tersebut…

Lukas 12:18

(12:18) Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.


Rancangan hati orang kaya yang bodoh: merombak lumbung-lumbungnya yang kecil supaya lebih besar.

Tujuannya: untuk menyimpan gandum dan harta bernda yang lain.

Inilah jawaban terkait dengan rancangan hati orang kaya yang bodoh.


Perlu untuk diketahui, harta memang harus disimpan dalam lumbung, tetapi jangan salah; lumbung yang mana? 

Ada dua jenis lumbung;

  • Lumbung yang disediakan TUHAN di dalam kerajaan Sorga

  • Tetapi ada juga lumbung yang disediakan oleh setan, seperti lumbung yang dibuat oleh orang kaya ini.


Mari kita buktikan…

Matius 3:12

(3:12) Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan."


Alat penampi sudah ditangan-Nya, tepatnya nanti pada saat antikris menjadi raja selama 7 tahun, puncaknya di 3½ tahun yang kedua. Di situ ada aniaya yang besar dan siksaan yang dahsyat, itu disebut penampian seijin TUHAN.


Ia akan membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan.

Api neraka adalah lumbungnya setan. Jadi jangan salah di dalam menyimpan harta benda termasuk gandum yang berlimpah-limpah.


Di sini dikatakan: Mengumpulkan gandum-Nya ke dalam lumbung.

  • Gandum-Nya 🡪 kehidupan seseorang yang dipenuhkan Firman Allah.

Tandanya; memberi diri dibersihkan dalam proses, itu yang disebut penyucian.

Jadi lewat penyucian kita akan penuh dengan Firman Allah (gandum).

  • Lumbung adalah gambaran dari kerajaan Sorga.


Pendeknya, mengumpulkan gandum dan harta benda yang lain di dalam lumbung sendiri = memperkaya diri sendiri = hidup dalam segala kemewahan dan kemuliaan = hidup kenajisan percabulan. Itulah yang terjadi kalau tidak mau bertanya kepada TUHAN.


Hidup dalam kemewahan tetapi ibadah dan pelayanan diabaikan, hidup dalam kemuliaan dunia tetapi kerajaan Sorga diabaikan, korban-korban dan persembahan diabaikan, itu namanya kenajisan percabulan, sebagaimana ayat referensi dalam….

  • Wahyu 18:3 --- karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.

  • Wahyu 18:7 --- berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. 


Jadi, menikmati kemuliaan, kelimpahan dari hasil tanahnya saja, itu namanya kenajisan percabulan. Tidak mau melibatkan TUHAN dalam nikah rumah tangganya, tidak mau melibatkan TUHAN di dalam rancangan-rancangan di hatinya, itu namanya kenajisan percabulan.


Kita sudah melihat, pada hari penghakiman TUHAN mengadakan pembalasan. Saudara sudah melihat California rata, tidak ada lagi semarak dan keindahan, tetapi itu masih segelintir. Lalu, kita masih juga bertahan dan mengabaikan hikmat dan pengertian semacam ini? Dengan lain kata; tetap dalam kebebalan seperti perempuan Babel, liat; seperti lemah lembut tetapi bandelnya minta ampun, tidak mau berubah. Ini harus diperhatikan dengan baik-baik saudara.

Kedatangan TUHAN sudah dekat, jangan hidup seperti perempuan Babel yang liat; tutur sapanya lemah lembut, tetapi bandelnya tidak ketolongan dengan lain kata; tidak mau berubah, tetap bodoh dan tidak memiliki hikmat dan pengertian, tidak menyatu dengan pengalaman kematian dan kebangkitan.


Itulah sebabnya, di atas tadi TUHAN dengan tegas berkata: berjaga-jaga dan waspada dengan ketamakan, supaya jangan dikuasai oleh kenajisan percabulan. Hanya karena pembagian warisan tidak rata; nangis, dangkal sekali rohani seperti ini. 

Waktu rumah opung saya dijual di kampung halaman, seperempatnya pun saya tidak terima, dan saya tidak menangis kepada TUHAN soal itu. Saya tidak mau menjadikan TUHAN hakim untuk perkara yang sepele, apalagi mau membunuh; jauh dari hati saya.


Waspada dengan ketamakan, libatkan TUHAN dalam setiap rencanamu saudara. Mau kuliah, sekolah atau apa saja, libatkan TUHAN, tanya TUHAN, jangan tanya hatimu, sebab hati seringkali menipu, seperti orang kaya yang bodoh tadi; tertipu. Akhirnya, dia kumpulkan gandumnya dan hasil tanahnya, serta harta benda yang lain di dalam lumbungnya, itu artinya; memperkaya diri sendiri, hidup dalam kemuliaan dan kemewahan di bumi = kenajisan percabulan.


Hati-hati saudara, menyimpang harta memang di lumbung, tetapi lumbung yang mana, lumbung neraka atau lumbung kerajaan Sorga?  Sebab pada ayat 12B --- tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak terpadamkan, itulah harta benda, hasil tanah yang berlimpah-limpah. Yang TUHAN mau, kita menjadi gandum dengan lain kata penuh Firman Allah, tandanya melewati penyucian (dibersihkan), itu yang terpenting. Jangan kita tamak dan hidup dalam kenajisan percabulan.


Seharusnya, yang dirombak adalah hati ini, bukan lumbung-lumbung jasmani, di situlah tersimpan harta benda Sorga. Pendeknya, mengumpulkan gandum dan harta benda yang lain dalam lumbung sendiri = memperkaya diri sendiri dan hidup dalam segala kemuliaan, kemewahan di bumi, hidup dalam kenajisan percabulan.


Ciri-ciri dalam kenajisan percabulan.

Lukas 12:19

(12:19) Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!


Jiwaku, ada padamu banyak barang.

Orang kaya bodoh itu sudah merasa kuat karena banyak barangnya, seperti perempuan Babel yang berkata: “aku tidak pernah berkabung” berarti; tidak pernah mengalami dukacita = merasa diri kuat.

Pendeknya, “penyembahan mamon” itulah kenajisan percabulan, menyodorkan keteguhan di hati tetapi kepalsuan.


Singkat kata, orang kaya yang bodoh sama sekali tidak memikirkan kerajaan Sorga, tidak ada keinginan untuk mencari kerajaan Sorga, tidak ada keinginan untuk mengumpulkan harta di dalam lumbung kerajaan Sorga.


Praktek sehari-harinya, antara lain:

  1. Beristirahat = tidur 🡪 seorang pemalas.

Amsal 24:30-33

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh. (24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," 


Pekerjaan pemalas; tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi dan endingnya untuk tinggal berbaring, Akibatnya; ladang anggurnya ditumbuhi onak dan duri, dengan lain kata; hati dari seorang pemalas ditumbuhi onak dan duri. Onak dan duri itu suka menusuk dan menyakiti TUHAN dan sesama.

Lihatlah orang pemalas, pasti hatinya ditumbuhi oleh onak dan duri, suka menyakiti hati TUHAN dan sesama. Kalau dia rajin mengerjakan keselamatan, tentu saja ladang rohaninya tidak ditumbuhi oleh onak dan duri. Tetapi karena dia pemalas, dia biarkan rumput liar, onak dan duri, tumbuh di ladang rohaninya, tumbuh lebat di hatinya. 


Akhirnya…

Amsal 24:34

(24:34) maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


Akhirnya, datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.


Lihat satu kehidupan yang tergembala dengan sungguh-sungguh di dalam Mazmur 23:6 --- Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.

Jadi orang yang tergembala tidak miskin dan tidak kekurangan, kemudian, kebajikan dan kemurahan senantiasa mengikuti seumur hidupnya. Kemudian dalam Mazmur 23:1 di situ dikatakan: Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.

Tetapi, emang dasar si pemalas, dasar orang kaya bodoh; tidak ada lagi kerinduan untuk mencari kerajaan Sorga dengan praktek sehari-hari; beristirahatlah. Akhirnya miskin rohani dan serba kekurangan baik kekurangan secara jasmani maupun secara rohani (hidupnya ditandai dengan banyak kelemahan).


  1. Makanlah, artinya; hidup dalam hawa nafsu dan keinginan-keinginan daging yang jahat.

Ayat referensi: Matius 4:3-4 --- Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Makanan itu terhubung dengan daging. 

Jika dikaitkan dengan pola Tabernakel, ayat ini terkena kepada MEJA ROTI SAJIAN, itulah tubuh dan darah Yesus.


  1. Minumlah, artinya; hidup di dalam keangkuhan

Ayat referensi: Matius 4:5-6 --- Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."

Jika dikaitkan dengan pola Tabernakel, ayat ini terkena kepada PELITA EMAS, berarti menjadi terang (kesaksian) karena urapan Roh Kudus. Kemudian dalam 1 Korintus 12:13 di situ di katakan; Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.


Pendeknya, menjadi kesaksian Roh tetapi dalam bentuk keangkuhan. Alasannya; sudah berada di tempat yang tinggi (bubungan Bait Allah) tetapi menjatuhkan diri ke bawah hanya karena perkara-perkara di lahiriah. 

Tinggalkan ibadah dan pelayanan hanya karena perkara-perkara lahiriah, apa itu namanya kalau bukan keangkuhan hidup, kesombongan yang terselubung?


  1. Bersenang-senanglah, berarti hidup dalam pesta pora = hidup dalam kemewahan dan kemuliaan di bumi.

Ini yang disebut dengan "puncaknya dosa daging." 


Mari kita baca…

Galatia 5:19-21 

(5:19) Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.


Pesta pora adalah puncaknya dosa daging. Jadi, kalau dosa daging sudah memuncak; pesta pora dalam kemewahan dan kemuliaan yang ia peroleh di bumi, akan naik lagi ke “puncaknya dosa” itulah kawin-mengawinkan (kenajisan percabulan). 


Ini harus diperhatikan dengan baik saudara, jangan main-main, jangan hanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah. Kenapa bisa begitu? Karena ia tidak melibatkan TUHAN terhadap semua rancangan-rancangannya, dia hanya bertanya kepada hatinya, karena dia sudah merasa kelimpahan. TUHAN tidak dilibatkan dalam nikahnya, rumah tangganya, rencana anak-anaknya, masa depannya, TUHAN tidak dilibatkan dalam segala sesuatu di atas muka bumi ini.


Beristirahatlah, makanlah (keinginan daging), minumlah (keangkuhan hidup) dan bersenang-senanglah (pesta pora); hidup dalam kemewahan dan kemuliaan di bumi ini (puncaknya dosa daging), akan memuncak sampai kepada semua dosa itulah kenajisan percabulan. Sesudah dosa makan-minum adalah dosa kawin-mengawinkan sebagaimana dalam Matius 24:38 --- Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera.


Oleh sebab itu, kalau saudara perhatikan hari-hari ini, setiap sudut di tiap pelosok, sudut di kota kecil, kota menengah, kota besar, semua serba kuliner (dosa makan dan minum). Dan sudah dilanjutkan dengan dosa kawin-mengawinkan; café-café, diskotik, club malam sudah tersedia di Cilegon, Serang dan sekitarnya, sedangkan begitu menderitanya orang Kristen mendirikan kota di Cilegon. Lalu, kenajisan percabulan secara rohani, sekarang ini banyak orang yang mudah sekali menjadi kaya, sehingga lupa untuk mencari kerajaan Sorga. Hanya dengan Youtube, Tiktok, orang bisa kaya, itu namanya kenajisan percabulan. 


Itulah Babel besar, pasar dengan dagangnya yang besar memberi keuntungan besar, tetapi lupa kepada TUHAN, sehingga orang kaya yang bodoh berkata; Beristirahatlah, makanlah (keinginan daging), minumlah (keangkuhan hidup) dan bersenang-senanglah; pesta pora dengan kemewahan dan kemuliaan di bumi ini. Jangan kita seperti itu, ingat siapa yang menciptakan kita semua, ingat Sang Khalik saudara, ingat TUHAN. 


Harus bagaimana lagi TUHAN berfirman, seperti Abraham memohon kepada TUHAN terkait dengan Sodom dan Gomora, tetapi akhirnya memang ditunggangbalikkan dengan api belerang seperti yang kita lihat di California tadi. California menjadi rata, tidak ada lagi keindahan di situ, dan tidak ada satupun yang dapat membela dirinya kecuali TUHAN, biarpun dia punya harta yang banyak dan jabatan yang tinggi. 

Lihat juga Nuh, Nuh adalah si pemberita kebenaran, tetapi justru berita tentang hari penghakiman yang disampaikan oleh Nuh diabaikan. Nuh memberitahukan keselamatan itu hanya ada di atas gunung Sion itulah Pengajaran Mempelai dalam terang Taberanakel, yang terdiri dari tiga tingkat; tingkat bawah, tingkat tengah dan tingkat atas. Tetapi berita kebenaran itu diabaikan, persis seperti di California beberapa waktu lalu. TUHAN utus hamb-Nya yang tulus hatinya tiga hari sebelum hari penghakiman, lalu tiga hari setelah itu habis semua, mau apa lagi kita? Bisa kita menyombongkan diri dengna harta? Tidak bisa. 


Jadi sangat jelas, hikmat dan pengertian adalah sanak saudara, lewat pembukaan rahasia Firman itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus dan pengalaman kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus. Hal itu bukan sedekar diketahui, tetapi harus menyatu dengan kehidupan kita. Tetapi lihatlah orang California, satupun tidak ada yang peduli dengan hatinya TUHAN, tidak ada yang ingin mencari kerajaan Sorga. Persislah mereka seperti teruna yang tidak punya pengalaman dan tidak mempunyai pengertian. 


Jadikanlah hikmat dan pengertian sanak saudaramu saudara. Hanya karena saudara atau saudarimu mempunyai kelebihan, lalu diceritakan kemana-mana, itu tidak ada artinya sedikitpun bagimu. Sungguh-sungguh tergembala dan mantapkan hati untuk digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel saudara, jangan macam-macam, jangan aneh-aneh, nanti habis dengan hasutan-hasutan daging saudara atau saudarimu. Supaya nanti kita semua dikumpulkan TUHAN dalam lumbung kerajaan Sorga, karena kita penuh hikmat pengertian, penuh dengan pembukaan rahasia Firman Allah, itulah pribadi TUHAN Yesus Kristus dengan pengalaman kematian dan kebangkit-Nya yang menyatu dengan diri kita masing-masing.


2 Timotius 3:1 --- Perikop: Keadaan manusia pada akhir zaman

(3:1) Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.


Lihat di Jakarta, lautnya di tembok, tetapi airnya sudah naik dan keluar dari temboknya. Kemudian, banjir bandang sudah terjadi di semua penjuru pelosok tanah air. Longsor hebat terjadi menimbun banyak orang sehingga mati. Jalan amblas, sehingga akses dari kota satu ke kota lain tertutup, tetapi itu belum seberapa. Itu adalah tanda bahwa hari-hari ini adalah hari-hari terakhir, tanda akhir zaman secara fisikly.


Tetapi tanda akhir zaman secara rohani….

2 Timotius 3:2-4

(3:2) Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, (3:3) tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, (3:4) suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.


Ada 18 macam dosa akhir zaman:, antara lain;

(1) Mencintai dirinya sendiri (2) Hamba uang (3) Membual (4) Menyombongkan diri (5) Pemfitnah (6) Berontak terhadap orang tua (7) Tidak tahu berterima kasih (8) Tidak mempedulikan agama (9) Tidak tahu mengasihi (10) Tidak mau berdamai (11) Suka menjelekkan orang (12) Tidak dapat mengekang diri (13) Garang (14) Tidak suka yang baik (15) Suka mengkhianat (16) Tidak berpikir panjang (17) Berlagak tahu (18) Lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.


Bila 18 macam dosa ini bila dibagi 3 hasilnya 6 -- 3 x 6 =18. Berarti terdapat 3 kali angka 6 (666) itu adalah cap meterai dari antikris (binatang yang keluar dari dalam laut). Dan orang yang ditandai dengan cap metarai akan ditandai pada tangan kanan atau pada dahi, dengan demikian, seseorang akan dikuasai oleh roh antikris (roh jual beli).

Inilah keadaan manusia di akhir zaman; dikuasai oleh kenajisan percabulan. Pengertian ini jangan diabaikan ya saudara.


Kalau satu dosa akhir zaman adalah tidak mempedulikan agama. Dari sini kita kaitkan dengan….

Yeremia 7:21-23 -- Perikop: “Melawan ibadah tanpa kesetiaan”

(7:21) Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: "Tambah sajalah korban bakaranmu kepada korban sembelihanmu dan nikmatilah dagingnya! (7:22) Sungguh, pada waktu Aku membawa nenek moyangmu keluar dari tanah Mesir Aku tidak mengatakan atau memerintahkan kepada mereka sesuatu tentang korban bakaran dan korban sembelihan; (7:23) hanya yang berikut inilah yang telah Kuperintahkan kepada mereka: Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia!


Yang TUHAN mau adalah supaya kita semua menjadi satu kehidupan domba yang tergembala, tandanya:

  • Dengar-dengaran

  • Mengikuti suara gembala itulah Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel. 


Itulah yang TUHAN mau dari zaman dahulu kala dari zaman Israel dibawa keluar dari tanah Mesir ke tanah Kanaan yaitu; tergembala dengan lain kata; tekun dalam tiga macam ibadah pokok supaya kita dengar-dengaran dan mengikuti suara gembala. Jangan merancangkan rancangan sendiri, tanya hati sendiri, tetapi dengar-dengaran dan ikut gembala (Pengajaran Mempelai).


Kemudian, apa yang terjadi?

Yeremia 7:24

(7:24) Tetapi mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat, dan mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya.


Orang kaya yang bodoh, dia hanya mengikuti rancangan-rancangan di dalam hatinya, dia tidak mau menjadi suatu kehidupan yang tergembala (tekun dalam tiga macam ibadah pokok). Andaikata kita tekun dalam tiga macam ibadah pokok, maka kita pasti; 

  1. Mendengar suara gembala itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel.

  2. Mengikuti suara gembala itulah Firman Pengajaran Mempelai dalam terang Tabernakel yang telah menggembalkan kita sampai sejauh ini.


Namun kenyataannya, bangsa Israel tidak mau memberi perhatian melainkan mereka hanya mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat. Mereka tidak melibatkan TUHAN dalam setiap rancangan-rancangan di hati, tidak melibatkan TUHAN dalam nikah rumah tangganya, tidak melibatkan TUHAN dalam segala perkara, dia hanya mempertahankan segala rancangan-rancangan di dalam kedegilan hatinya itu. Mereka seperti perempuan Babel; liat -- sepertinya lembut tetapi bandelnya minta ampun.


Akibatnya: mereka memperlihatkan belakangnya dan bukan mukanya (bagian depan).

Bagian belakang itu adalah dosa masa lalu terus berulang-ulang, itu yang diperlihatkan, tidak memperlihatkan bagian mukanya. Padahal, kalau kita memperhatikan Kidung Agung 2:14 dikatakan --- Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!


Perlihatkanlah wajahmu berarti sama seperti wajah mempelai perempuan bercahaya kemuliaan sebagaimana Wahyu 21:11 --- Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.

Jadi, wajah dari mempelai perempuan itu bercahaya kemuliaan Allah, persis seperti permata yaspis, jernih seperti kristal. Kristal = transparan, tidak ada sesuatu yang disembunyikan, itu yang TUHAN mau.

Tetapi lihatlah bangsa Israel, mereka hanya menuruti rancangan-rancangan hati yang degil, tidak mau memperlihatkan wajahnya, sebaliknya menyembunyikan banyak dosa di dalam dirinya bahkan mengulangi kesalahan-kesalahan yang dahulu kala itulah bagian belakang. Inilah kehidupan dari orang kaya yang bodoh.


Ayo, mulai dari sekarang, dalam merancangkan rancangan di hati; libatkan TUHAN, masa depanmu; libatkan TUHAN, berdagang, berbisnis; libatkan TUHAN, bekerja; libatkan TUHAN, dalam tujuan apapun itu; libatkan TUHAN. 

Jangan sesuka hati, ada ketekunan tiga macam ibadah, tetapi saat tidak bisa beribadah tidak mau memberi tahu, sudah mati atau sakit atau jatuh di jalan, saya tidak tahu, domba apa seperti itu? Itu namanya keangkuhan hidup, liat. Kalau dia domba pasti dengar suara gembala dan mengikuti gembala, itu yang benar, itu bukan ego saya. Saya harus membawa hati TUHAN dalam penggembalaan GPT “Betania” Serang & Cilegon, Banten, Indonesia --- bukan hatiku atau hatimu, supaya kelak hati kita menyatu dengan hati TUHAN dalam perjamuan malam pesta kawin Anak Domba.


Ironis sekali karena merancangkan segala rancangan menurut kedegilan hatinya, mereka tidak mampu menampilkan cahaya kemuliaan Allah, seperti permata yaspis permata yang paling indah, jernih seperti Kristal, transparan, tidak ada yang ditutupi luar dan dalam. Yang mereka tampilkan hanya bagian belakang; dosa masa lalu yang diulang-ulang.

Jadi, sekali lagi saya sampaikan, ini adalah teguran habis kepada kita supaya kita menjadi gandum yang dikumpulkan di lumbung Sorga. Penuh Firman berarti; sudah mengalami penyucian.


Kita kembali membaca…

Lukas 12:20-21

(12:20) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? (12:21) Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."


Orang kaya yang bodoh itu akhirnya binasa, dengan lain kata;  harta yang banyak yang dikumpulkan dalam lumbungnya tidak dapat menolong dirinya. Maka benarlah perkataan Yesus kepada murid-murid; Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Matius 16:26)


Di atas tadi kita melihat, orang kaya yang bodoh merasa kuat sekali, merasa hebat. Memang begitulah penyembahan mamon, hidup dalam kenajisan percabulan; menyodorkan keteguhan yang palsu, sehingga ujungnya binasa.

Jadi, jangan merasa terpelihara oleh berkat satu bulan, jangan merasa terpelihara karena berkat hasil usaha, tetaplah tundukkan kepala.


JALAN KELUAR.

Yesaya 55:7

(55:7) Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.


Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN  dan sekaligus TUHAN akan memberikan pengampunan dengan limpah tanpa terbatas. Semua dosa baik dosa kecil sampai dosa besar, bahkan sampai kepada puncak dosa; diampuni dengan limpah oleh TUHAN.

Sebab itu, tinggalkan bagian belakang, tinggalkan rancangan menurut kedegilan di hati, tetapi berbaliklah kepada TUHAN, maka TUHAN akan menyatakan belas kasihan-Nya bahkan lebih dari pada itu, TUHAN ampuni dengan segala kelimpahan dan kemurahan hati-Nya.


Yesaya 55:8

(55:8) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN.

Jadi, jangan coba-coba merancangkan rancangan menurut kedegilan di hati. Rancangan-rancangan yang kita buat, tanya TUHAN dulu, jangan tanya hati yang degil. Seperti hebat tidak perlu tanya TUHAN, tetapi besok menangis untuk apa? Euforia sebentar tetapi besok nangis, untuk apa? Kenapa harus malu bertanya kepada TUHAN? Kenapa harga diri yang masih dipertahankan? Untuk apa mempertahankan harga diri tetapi besok menangis? Tidak ada artinya.

Miliki hikmat dan pengertian, menyatu dengan pengalaman kematian dan kebangkitan TUHAN Yesus, itu kehidupan yang berpengalaman. Suka duka sudah dilalui, itu pengalaman.


Yesaya 55:9

(55:9) Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Perbedaan jalan TUHAN dengan jalan manusia dan rancangan TUHAN dengan rancangan manusia ialah seperti tingginya langit dari bumi, jauh berbeda.


Lukas 11:27-28

(11:27) Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." (11:28) Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."


Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukan Firman Allah serta memeliharanya dalam hati, sampai ia betul-betul menjadi gandum rohani; penuh dengan Firman Allah.

Jangan kita seperti orang muda yang tidak memiliki pengalaman, tidak memiliki hikmat dan pengertian, tandanya; langkah-langkahnya menuju kepada rumah perempuan sundal.


Sekali lagi saya sampaikan, yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukan Firman Allah serta memeliharanya dalam hati. Tetapi orang kaya yang bodoh mengabaikan nasihat Firman Allah, akhirnya ujung-ujungnya dia binasa, walaupun awalnya ia merasa kuat seperti perempuan Babel yang berkata di dalam hatinya; aku tidak pernah berkabung.


Jadi, jangan pernah merasa kuat karena penyembahan mamon (kenajisan percabulan) yang menyodorkan keteguhan hati yang palsu. Jangan merasa terpelihara oleh berkat gaji satu bulan, oleh intensif-intensif satu bulan, hasil dagang atau bisnis, tetapi biarlah kita merasa kuat oleh karena kuat kuasa dari Sorga. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment