KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Wednesday, January 15, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 09 JANUARI 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,  09 JANUARI 2025

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 4)


Subtema: PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG “MUSTAHIL” BERSATU


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, Ia telah menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus sehingga kita boleh datang menghadap Dia lewat Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA Serang Cilegon Banten Indonesia lewat online, atau lewat live streaming, atau lewat video internet baik dari Youtube, maupun Facebook atau dari media sosial lainnya yang digunakan. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi kehidupan kit sekaliannya memberikan satu sukacita dan bahagia saat kita duduk diam dekat kaki TUHAN dan terus dengar firman TUHAN Allah.


Selanjutnya marilah kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun  tetaplah berdoa dalam Roh, mohon kemurahan TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita, setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi yang hadir di malam ini.


Maleakhi 2:11 - - - Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian. 

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing. 


Yehuda berkhianat sehingga perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem,:

Maksud "berkhianat" di sini adalah...

  • Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

  • Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

Peristiwa tersebut ditulis oleh nabi-nabi TUHAN secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.


Malam ini kita kembali memeriksa bagian yang kedua: Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing

Mari kita berangkat menuju kitab Nehemia 13:23.


Nehemia 13:23 - - -  Perikop: Kesetiaan Nehemia kepada Hukum.

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.


Nehemia juga melihat dengan jelas beberapa orang Yahudi memperistri anak perempuan allah asing antara lain; 

  • Anak perempuan Asdod, 

  • Anak perempuan Amon

  • Anak perempuan Moab.

Menikah dengan anak perempuan allah asing di sebutlah itu pasangan yang tidak seimbang. Semestinya itu tidak boleh terjadi, maka kalau kita lihat di dalam 2 Korintus 6:14 Rasul Paulus dengan tegas menegur jemaat di Korintus soal pernikahan yang tidak seimbang (kawin campur).


2 Korintus 6: 14

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?


Jika orang-orang Yahudi menikah dengan anak perempuan "allah asing" (orang-orang tidak percaya kepada Allah Israel) disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang (tidak sepadan)


Dua contoh pasangan yang tidak seimbang, yaitu:

  1. Kebenaran dengan kedurhakaan

  2. Terang dengan gelap

Dua contoh pasangan tersebut mustahil untuk dapat  dipersatukan (tidak mungkin bersatu) sampai kapanpun.


Kita lihat pasangan yang diharapkan oleh TUHAN.

Efesus 4:1 --- Perikop: "Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda"

(4:1) Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.


Nasihat supaya bersatu: Maka sepatutnya kehidupan yang terpanggil berpadanan (menyatu) dengan panggilan itu.

Perlu untuk diketahui:

  • Menikah adalah panggilan.

Buktinya; tidak semua orang dapat dipaksa untuk menikah.

  • Beribadah dan melayani itu juga merupakan panggilan.

Buktinya: tidak semua orang dapat dipaksa untuk beribadah dan melayani pekerjaan TUHAN.

Jadi jelas menikah adalah panggilan ibadah dan pelayanan juga panggilan. Sebenarnya Ibadah = nikah, nikah = ibadah, maka sepatutnyalah kehidupan yang terpanggil itu berpadanan (menyatu dengan panggilan)


Efesus 4:3-6

(4:3) Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: (4:4) satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, (4:5) satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, (4:6) satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.


Wujud dari kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera akhirnya satu tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu TUHAN, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Allah itu adalah Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Terkait dengan kesatuan; sepatutnya kehidupan yang terpanggil berpadanan dengan panggilan = menyatu dengan panggilan.


Terkait KESATUAN yang juga berbicara soal PASANGAN…

Filipi 2:1 --- Perikop: Nasihat supaya bersatu dan merendahkan diri seperti Kristus

(2:1) Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, (2:2) karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,


"Nasihat supaya bersatu". Kita harus tahu bahwa:

  • Di dalam Kristus adalah 5 hal:

  1. Ada nasihat

  2. Ada penghiburan kasih

  3. Ada persekutuan Roh

  4. Ada kasih mesra 

  5. Ada belas kasihan

  • Di dalam gereja TUHAN juga ada 5 hal:

  1. Sehati 

  2. Sepikir – kasih Agape, tidak Fileo apalagi Eros –

  3. Satu kasih

  4. Satu jiwa

  5. satu tujuan

Tujuan kita datang untuk beribadah dan melayani sudah pasti kerajaan Sorga, maka oleh tujuan hidup ini kita juga harus menjadi satu, baik dalam mengerjakan segala sesuatu kita semua juga harus menjadi satu.


Inilah nikah yang diharapkan oleh TUHAN, beda dengan pasangan yang tidak seimbang seperti orang Yehuda memperistri anak perempuan-perempuan allah asing; ini yang disebut pasangan yang tidak seimbang. 

Sudah pasti kehidupan yang percaya kepada TUHAN dan kehidupan yang tidak percaya kepada TUHAN tidak satu tujuan, sudah pasti tidak satu jiwa, sudah pasti tidak sehati dan sepikir, tetapi lihatlah pasangan yang seimbang ; nikah yang diharapkan TUHAN sungguh nampak 5 hal di dalam dirinya;  sehati, sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan.


Bayangkan kalau nikah tidak satu tujuan rasanya membosankan dan capek. Kadang-kadang suami tidak bisa mengungkapkan rasa capek, tidak bisa lagi mengungkapkan kata-kata karena begitu capek (lelah), begitu sakit. Sebaliknya juga istri kalau sudah merasa lelah, sudah tidak bisa berkata-kata hanya diam saja. 

Maka pemuda jangan engkau mengambil perempuan allah asing, pemudi jangan juga engkau mengambil pasanganmu dengan anak-anak laki-laki yang dilahirkan oleh berhala-berhala di bumi ini, karena kalau engkau memaksakan diri dengan demikian engkau lelah menjalankan roda nikahmu, kalau engkau berjuang di dalam rasa lelah itu puji TUHAN walaupun rasa lelah, tapi kalau engkau tidak mampu pasti engkau berhenti di tengah jalan (bubar nikah), dan kalau nikah sudah bubar sementara anak sudah lahir; ini yang disebut kutuk. 

Jadi orang tua pun harus memperhatikan nasihat firman, jangan berpikir pendek; hanya bereuforia sementara tapi besok menangis, engkau harus percaya kepada firman. Itu sebabnya Nehemia menegur ketika orang Yehuda berkhianat kepada TUHAN; memperistri anak perempuan allah asing, yakni; perempuan Asdod, Moab dan Amon; mereka hidup dalam penyembahan berhala, tidak mengenal allah Israel. Nehemia begitu terpukul sekali melihat peristiwa itu; artinya TUHAN merasa tersakiti melihat pasangan yang tidak seimbang. 

Jadi pemudi kalau engkau mengenal seorang pemuda tapi dia tidak mau tergembala berhenti, jangan lanjutkan sebelum engkau menangis darah nanti susah (lelah ) menjalankan roda nikahmu. Begitu juga dengan pemuda kalau engkau mengenal seorang perempuan dia tidak takut TUHAN, dia hanya hidup dalam penyembahan berhala, dan tidak mau tergembala; berhenti, engkau harus ada keputusan yang tegas, demi masa depan yang cerah, berhenti apalagi tidak mengenal Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.  Nikah yang suci hanya bisa diperbaiki dengan Pengajaran Mempelai; Pengajaran nikah. 


Filipi 2:3-4

(2:3) dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (2:4) dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


Hal yang harus diperhatikan supaya bersatu:

  1. Tidak mencari kepentingan sendiri dan tidak mencari puji-pujian sia-sia untuk dirinya sendiri di tengah ibadah dan pelayanan.

  2. Rendah hati

Tujuannya; untuk menghormati orang lain (mengutamakan orang lain). Hanya orang yang rendah hati yang dapat mengutamakan orang lain. 

  1. Tidak hanya memperhatikan kepentingan sendiri, tetapi memperhatikan kepentingan orang lain juga

Singkat kata, menyatu dengan panggilan disebut dengan PASANGAN YANG SEIMBANG.

Dalam nikah tidak hanya memperhatikan kepentingannya sendiri tetapi juga memperhatikan kepentingan orang lain, pasangan itu pasti sangat menikmati suasana sorga, menikmati damai sejahtera, keindahan yang luar biasa dari sorga turun di tengah-tengah nikah. Maka pentingnya kita menerima pengajaran Mempelai; Pengajaran Nikah diterangi oleh Pengajaran Tabernakel. Yesus adalah rumah TUHAN Tabernakel sejati, TUHAN Yesus yang menerangi Pengajaran Mempelai.

Hubungan kita dengan TUHAN adalah hubungan dalam nikah yang suci lewat Pengajaran Mempelai diterangi oleh Pengajaran Tabernakel.


Dua CONTOH PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG (MUSTAHIL BERSATU).

YANG PERTAMA: Kebenaran dengan kedurhakaan.

Pertanyaan: apa yang dimaksud dengan "kebenaran"?

Kebenaran adalah status yang diberikan Allah kepada orang berdosa sehingga ia dinyatakan benar di hadapan Allah. Untuk melihat itu kita baca Yohanes 17:17


Yohanes 17:17

(17:17) Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.


Firman-Mu adalah kebenaran. Yesus adalah Firman Allah, berarti; Yesus adalah kebenaran.

Dalam Yohanes 1:1-2 Yesus adalah firman Allah, berarti Yesus adalah kebenaran dan itu digenapi di dalam pernyataan Yesus dalam Yohanes 14:6: Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Singkat kata; kebenaran Allah akan diperoleh setiap orang berdosa lewat salib Kristus, karena Yesus tadi berkata Akulah kebenaran, Yesus yang mana? Yesus yang mati di kayu salib. Jadi kebenaran yang sejati itu sumbernya salib, sementara kebenaran yang ada di dunia yang bukan berasal dari salib, tidak dapat membenarkan manusia berdosa. Kecuali kebenaran Allah melalui salib Kristus. Kita buktikan dalam Roma 3:23-25.


Roma 3:23-23-25

(3:23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (3:24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. (3:25) Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.


Semua orang telah berbuat dosa. Akibat dosa: manusia kehilangan kemuliaan Allah, berarti; manusia menjadi hina sama seperti debu tanah, akan tetapi oleh darah salib Kristus manusia berdosa (yang sudah kehilangan kemuliaan) telah ditebus dengan cuma-cuma dan dibenarkan oleh darah salib Kristus; ini namanya kebenaran dari Allah disebut juga dengan kebenaran oleh iman kepada salib, bukan iman kepada harta kekayaan, bukan iman kepada barang fana, bukan iman kepada mas perak berbatang-batang, tapi iman kepada darah Kristus darah yang mahal yang sama dengan darah Anak Domba Allah yang tak bernoda dan tak bercacat cela. Kiranya kebenaran semacam ini melekat dan mendarah daging di dalam setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi. 


Roma 3:26

(3:26) Maksud-Nya ialah untuk menunjukkan keadilan-Nya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus.


Kebenaran Allah itu datang dari salib untuk membenarkan orang yang percaya kepada darah salib Kristus (darah penebusan). 


Roma 3:27-28

(3:27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada! Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (3:28) Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.


Manusia dibenarkan karena iman = karena memikul salib, bukan karena hukum Taurat atau bukan karena hasil usaha. Jadi  jangan sampai saudara merasa diri benar karena banyak berkorban, baik tenaga, pikiran dan waktu di tengah ibadah dan pelayanan lalu saudara bersungut-sungut untuk membenarkan diri, itu salah. Kita semua dibenarkan oleh darah salib itu namanya kebenaran oleh karena iman. 

Inilah yang dimaksud dengan kebenaran; kebenaran yang sejati datang dari Allah, dari Sorga dengan perantaraan Anak tunggal Allah. Kiranya kebenaran semacam ini mendarah daging dalam hidup kita. 


Pertanyaan: APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEDURHAKAAN?

Kedurhakaan adalah sesuatu yang bertentangan dengan Allah (tidak selaras dengan Allah), dengan lain kata; memberontak kepada Allah.


2 Tesalonika 2:3-4  --- Perikop: Kedurhakaan sebelum kedatangan TUHAN.

Kita tahu kedatangan TUHAN sudah diambang pintu berarti dosa kedurhakaan ini semakin gencar, setan semakin gencar untuk mempengaruhi kehidupan orang Kristen supaya sekiranya mungkin juga turut mendurhaka seperti setan mendurhaka kepada TUHAN. Jadi semakin dekat kedatangan TUHAN setan juga semakin gencar bekerja supaya orang-orang Kristen turut mendurhaka seperti setan mendurhaka kepada TUHAN. 

 

2 Tesalonika 2:3-4

(2:3) Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, (2:4) yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.


Manusia durhaka adalah lawan Allah → antikris.

Tanda pendurhakaan:

  • Meninggikan diri dan ingin disembah seperti Allah.

  • Ia duduk di Bait Allah dan menyatakan diri sebagai Allah.

Jadi hati-hati dengan dosa kesombongan, dosa tinggi hati, dosa keangkuhan hidup, jangan diabaikan. 


Mari kita lihat kehidupan yang mendurhaka untuk semakin memberi terang di hati dan pikiran kita masing-masing…

1 Yohanes 2:22 - - - Perikop: Antikristus. 

(2:22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak.


Antikris adalah pendusta, tandanya: ia menyangkal Bapa dan Anak = menyangkal salib Kristus. Jadi menolak salib di Golgota di tengah ibadah dan pelayanan itu adalah pendusta.


Kalau seorang pemimpin jemaat sungkan kepada jemaat yang dipercayakan oleh TUHAN, sungkan karena dia orang kaya, sungkan karena jabatan, pangkatnya tinggi, sungkan karena jemaat itu punya harta kekayaan, uang yang banyak dan seterusnya-dan seterusnya maka ia adalah pendusta. 

Tetapi hamba TUHAN (pemimpin) yang jujur dan tulus hati di dalam hal menyampaikan pribadi Yesus yang telah menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib. Hamba TUHAN semacam ini tidak akan berani mendurhaka kepada TUHAN, tidak berani menyangkal Bapa dan Anak, tidak berani menyangkal salib di Golgota, dia tetap selaras, sejalan dengan kebenaran yang berasal dari Allah, dia tidak akan pernah mendurhaka kepada kebenaran, tidak akan pernah mendurhaka kepada salib di Golgota.

Jadi sidang jemaat yang saya kasihi saudara adalah kawanan domba Allah, kalau kita sadar sebagai kawanan domba Allah maka kita harus selaras dengan kebenaran Allah. Kenapa sidang jemaat disebut kawanan domba, karena satu kali domba harus disembelih untuk selanjutnya dipersembahkan kepada TUHAN untuk menjadi milik kepunyaan TUHAN itu sendiri. Jadi kita bukan kawanan kambing, bukan kawanan serigala, tapi kawanan domba Allah selaras dengan kebenaran, tidak mendurhaka kepada Allah; itu namanya kawanan domba. 

Jadi doa dan harapan saya kepada TUHAN Yesus, Allah yang hidup, kiranya kita semua menjadi kawanan domba Allah, tidak mengambil jalannya masing-masing. 


CIRI MENYANGKAL SALIB KRISTUS (MENDURHAKA KEPADA ALLAH)

1 Yohanes 2:18-19

(2:18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir (2:19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.


Ciri menyangkal salib Kristus (mendurhaka kepada Allah): Tidak sungguh-sungguh memperhatikan kesatuan tubuh Kristus oleh ikatan damai sejahtera.

Singkat kata, tidak sungguh-sungguh beribadah dan melayani.


Singkat kata setelah kita melihat penjelasan demi penjelasan maka kita dapat menyimpulkan bahwa kebenaran dan kedurhakaan mustahil dapat bersatu.  


CONTOH PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG 

YANG KEDUA: TERANG DENGAN GELAP.

Pertanyaanya: Apa yang dimaksud dengan terang?

Terang dapat diartikan:

  • Suatu keadaan yang dapat dilihat dengan jelas.

Contoh; kota yang letaknya di atas gunung tidak mungkin tersembunyi (Matius 5:14).

  • Cerah / bersinar.

Contoh; pengantin perempuan bercahaya kemuliaan Allah Wahyu 21:11Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. 

  • Siang hari 

1 Tesalonika 5:5-6: 

(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.


Anak-anak terang disebut juga anak-anak siang. Tabiatnya: berjaga-jaga dan sadar. Berjaga-jaga berarti hidup dalam doa penyembahan atau penyerahan diri sepenuhnya untuk taat hanya kepada kehendak Allah. 

Sementara sadar artinya penuh dengan firman Allah, beda dengan orang yang tidak sadar.

Tidak sadar = pingsan = tidak hidup tidak mati. Oleh sebab itu kepada 5000 laki-laki yang mengikut TUHAN tidak dibiarkan pulang dengan lapar nanti mereka pingsan di jalan (Matius 15:32). Jadi sadar = penuh dengan firman Allah, itu yang disebut anak terang disebut juga anak siang tabiatnya berjaga-jaga dan sadar. 


1 Petrus 2:9

(2:9) Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Terang yang ajaib menunjuk kepada:

  • Bangsa yang terpilih yaitu; imamat rajani.

  • Bangsa yang kudus → milik kepunyaan Allah sendiri. 

Kepunyaan Allah yang tidak bisa dirampas dari TUHAN:

  1. Kemulian 

  2. Mempelai perempuan TUHAN 

  3. Persembahan Persepuluhan dan persembahan khusus.

Jadi persembahan persepuluhan dan persembahan khusus itu milik TUHAN.

Jadi ini yang dimaksud dengan terang ajaib; melayani TUHAN, melayani pekerjaan TUHAN, berarti kalau seseseorang hanya sekedar beribadah, tampak seperti terang,  tapi bukan terang ajaib. 

                                                                                                                                                                                                                                                                                                        

Efesus 5:9

(5:9) karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,


Tadi kita sudah membaca 1 Petrus 2:9: TUHAN melepaskan mereka dari kegelapan, selanjutnya dari kegelapan mereka dijadikan sebagai terang yang ajaib.

Buah dari terang:

  1.  Kebaikan

  2. Keadilan

  3. Kebenaran

Jadi kalau kita terang ajaib tiga hal ini akan nampak. 


Pertanyaannya: APA YANG DIMAKSUD DENGAN GELAP ? 

  • Malam

1 Tesalonika 5:5b-7

(5:5) karena kamu semua adalah anak-anak terang dan anak-anak siang. Kita bukanlah orang-orang malam atau orang-orang kegelapan. (5:6) Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar. (5:7) Sebab mereka yang tidur, tidur waktu malam dan mereka yang mabuk, mabuk waktu malam.


Malam dapat diartikan gelap, sedangkan perbuatan kegelapan antara lain:  Tidur dan mabuk.

Tidur → pemalas. 


Amsal 24:30:31

(24:30) Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi. (24:31) Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.


Akibat malas: Kebun anggur si pemalas seluruhnya ditumbuhi onak dan duri (Amsal 24:30).

Pendeknya, si pemalas suka menusuk (menyakiti) hati TUHAN, apalagi menyakiti hati sesama. 


Amsal 24:32

(24:32) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. (24:33) "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring,"


Sirkulasi di dalam diri  si pemalas; tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring.


  • Bersifat tersembunyi (Yesaya 45:19) 

Yesaya 45:19

(45:19) Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus."


Gelap dapat diartikan; bersifat tersembunyi, itu berarti gelap adalah tempat yang paling efektif  untuk menyembunyikan segala jenis dosa, 


Bukti (praktek) seseorang ada dalam gelap malam.

Keluaran 10:22-23

(10:22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari. (10:23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.


Praktek seseorang berada dalam gelap malam:

  1. Tidak dapat melihat temannya, artinya; tidak dapat mengasihi orang lain = tidak dapat memperhatikan orang lain. 

  2. Tidak dapat bangun dari tempatnya, artinya; tidak dapat beribadah dan melayani TUHAN (kegiatan Roh).

Kegiatan Roh itu sebetulnya  suasana kebangkitan (kebanguan rohani). Yesus dibangiktkan Roh Allah. Jadi inilah ciri seseorang membawa dirinya untuk berada dalam gelap malam, tidak mampu mengasihi sesama dan tidak mampu mengasihi TUHAN. Bukti tidak mampu mengasihi TUHAN tidak mau beribadah dan melayani TUHAN, padahal kegiatan Roh itu suasana bangun (bangkit).


Jadi kalau kita berkaca kepada firman atau lebih tepatnya merenungkan firman siang dan malam kita akan malu, tapi orang bebal tidak akan pernah malu, orang bodoh tidak akan malu, biar  kemaluannya (kelemahannya, kekurangnnya) nampak tidak akan malu, karena dia manusia daging (manusia lahiriah). Manusia lahiriya hanya memperhatikan yang lahiriah, manusia rohani memperhatikan yang rohani. Coba lihat manusia lahiriah dia akan gelisah kalau yang lahiriah masih belum terpenuhi di dalam dirinya. Kemudian dia akan takut kepada manusia, dia tidak akan takut kepada TUHAN walaupun kekurangan dalam bentuk rohani banyak, karena dia manusia lahiriah.  


Jadi dari sini kita dapat melihat dengan jelas, mustahil rasanya TERANG dan GELAP bersatu , sebab terang dan gelap adalah pasangan yang tidak seimbang.

Oleh kemurahan hati TUHAN, kita sudah melihat dua pasangan yang tidak seimbang. 

Hati-hati jangan bertahan untuk memperistri anak perempuan-perempuan allah asing, lebih tepatnya jangan menjadi pasangan dari berhala, kalau itu dipertahankan akibatnya

Nehemia 13:26-27

(13:26) Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu. (13:27) Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"


Salomo berubah setia kepada TUHAN, karena akhirnya dia terseret kepada dosa penyembahan berhala istri-istrinya itu. 

Salomo mempunyai istri 300, gundiknya 700, jadi seluruhnya ada 1000. Jadi gundik gundiknya ada 700 mereka adalah perempuan-perempuan allah asing. Di masa tuanya (saat tidak berdaya lagi) Salomo dengan muda diseret oleh anak perempuan-perempuan allah asing itu untuk menyembah kepada berhala mereka. 


Kalau Salomo saja sebagai raja besar, kalau salomo raja yang dikasihi Allah bisa berubah setia tergerus (diseret arus yang begitu kuat) lalu kita siapa, kenapa masih bertahan dengan masa kebodohan, kenapa bertahan dengan kebebalan, kenapa berkeras hati, kenapa berkeras kepala sementara keras hati itu juga penyembahan berhala.

Masihkah kita di pemandangan orang yang tidak mengenal Allah sebagai orang-orang yang hidup dalam penyembahan berhala, jauh dari ketekunan tiga macam ibadah pokok, tidak menghargai ibadah dan pelayanan, apakah itu yang terus kita tampilkan di hadapan orang-orang yang tidak pernah mengenal Allahnya Israel TUHAN Yesus Kristus? kalau itu yang terus kita pertahankan alangkah bebalnya hidup kita. Tapi saya percaya cepat atau lambat kuasa TUHAN turun atas kita membawa kita, menarik kita, mengambil kita kembali dari penyembahan berhala, sehingga kita semua tidak lagi menjadi pasangan terhadap berhala itu apapun jenisnya, apapun bentuknya di dunia ini.  

Salomo raja besar bisa berubah setia, Salomo raja yang dikasihi Allah bisa berubah setia karena tergerus oleh penyembahan berhala dari 700 gundik, itu diterangkan kembali oleh Rasul Paulus di dalam 1 Korintus 12:1-2.


1 Korintus 12:1-2

(12:1) Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. (12:2) Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.


Perlu untuk diketahui: Tanpa dicengkram oleh Roh TUHAN (di luar TUHAN), seseorang tanpa berpikir (dengan mudah) diseret kepada penyembahan berhala yang bisu, itu sebabnya kalau kita baca lagi di ayat ke-3…


1 Korintus 12:3

(12:3) Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.


Lihat kelebihan orang yang dicengkeram Roh Kudus tidak akan pernah mengutuki TUHAN.  Kemudian oleh Roh TUHAN kita mengakui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah yang berkuasa TUHAN dan Juruselamat yang berdaulat atas kehidupan kita masing-masing. 

Jadi Roh TUHAN ini hebat sekali, sebab oleh Roh TUHAN kita tidak sanggup mengutuki TUHAN, sebaliknya kita mengakui bahwa TUHAN Yesus Kristus adalah Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah yang berkuasa TUHAN dan Juruselamat. Jadi kita harus tetap berada dalam kegiatan Roh; dicengkeram oleh Roh TUHAN. 


Mazmur 115:4-7 

(115:4) Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia, (115:5) mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat, (115:6) mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium, (115:7) mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya. (115:8) Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.


Orang yang menyembah berhala; tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan TUHAN; seperti berhala, seperti itulah orang yang menyembah berhala (menjadi pasangan dari pada berhala) tidak bisa berbuat apa-apa, tidak mengerti untuk menyenangkan hati TUHAN, tetapi sebaliknya ia sanggup untuk menyenangkan hati sesama, teman, bos, atasan, pimpinan, guru. Guru memang harus dihormati. Kalau murid bisa menghormati TUHAN sebagai guru pasti dia bisa menghormati gurunya di sekolah, dia pasti menghormati dosennya di perkuliahan. Tapi lihatlah manusia duniawi hanya bisa menghormati yang lahiriah tanpa bisa menghormati TUHAN, tidak bisa menyenangkan hati TUHAN. Hanya bisa menyenangkan hati manusia = penjilat (untuk mencari keuntungan sendiri).

Jadi yang hidup dalam penyembahan berhala tidak bisa menyenangkan hati TUHAN artinya hati TUHAN pilu, hati TUHAN tersakiti, tapi banyak orang Kristen tidak peduli. Mulai sekarang belajar untuk peduli dan mau untuk mengerti hati TUHAN


Perlu untuk diketahui; orang yang hidup dalam penyembahan berhala, maka ia sama seperti berhala maksudnya ia tidak dapat berbuat apa-apa, contohnya di dalam 1 Raja-raja 18:16-19.


Yang pertama;

1 Raja-raja 18:26 - - - Perikop: Elia bertemu dengan Ahab

Kita lihat peristiwa ketika 450 nabi-nabi Baal ini mempersembahkan korban kepada allahnya.

(18:26) Mereka mengambil lembu yang diberikan kepada mereka, mengolahnya dan memanggil nama Baal dari pagi sampai tengah hari, katanya: "Ya Baal, jawablah kami!" Tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab. Sementara itu mereka berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah yang dibuat mereka itu


450 nabi-nabi baal berjingkat-jingkat di sekeliling mezbah saat mempersembahkan korban bakaran kepada berhala, tetapi sekalipun mereka berjingkat-jingkat (sekalipun berkorban) namun berhala tidak peduli, tuhan-tuhan kecil yang disembah di bumi ini tidak peduli terhadap orang yang berjingkat-jingkat. 


Jadi orang yang menyembah berhala itu sama seperti berhala tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya melihat situasi itu Elia berkata …

Pada waktu tengah hari Elia mulai mengejek mereka, katanya: 

"Panggillah lebih keras, bukankah dia allah? Mungkin ia merenung, mungkin ada urusannya, mungkin ia bepergian; barangkali ia tidur, dan belum terjaga."  (1 Raja-raja 18:27)


Yang kedua;

1 Raja-raja 18:28

(18:28) Maka mereka memanggil lebih keras serta menoreh-noreh dirinya dengan pedang dan tombak, seperti kebiasaan mereka, sehingga darah bercucuran dari tubuh mereka.


Selanjutnya mereka menoreh-noreh tubuhnya dengan pedang, dengan tombak sampai bercucuran begitu banyak darah. 

Pendeknya berhala tidak peduli dengan penderitaan orang-orang yang menyembah berhala. Pengorbanan besar bahkan sampai darah tertumpah dari tubuh seseorang, namun berhala tetap tidak akan mengerti dan tidak akan peduli, jadi jangan menaruh harap kepada berhala (yang dijadikan tuhan kecil) di bumi ini, antara lain; pekerjaan, entah itu bisnis, entah itu usaha, entah itu dagang apapun yang sedang engkau tuhankan tidak bisa menolongmu. 


Yang ketiga;

1 Raja-raja 18:29

(18:29) Sesudah lewat tengah hari, mereka kerasukan sampai waktu mempersembahkan korban petang, tetapi tidak ada suara, tidak ada yang menjawab, tidak ada tanda perhatian.


Penyembahan berhala ujung-ujungnya "kerasukan setan" dengan lain kata; setan yang mengendalikan hidupnya.

Lihat orang yang sudah dikendalikan setan sedikitpun tidak akan timbul dalam pikirannya untuk datang kepada TUHAN membawa korban ucapan syukur, persembahan sulung, persembahan perpuluhan, persembahan khusus, persembahan sewa gedung gereja dan seterusnya, sedikitpun tidak ada itu, karena setan telah mengendalikan hati, pikiran dan perasaan, tubuh, jiwa, rohnya.

Itulah sebabnya dalam Maleakhi 2:11 jelas sekali bahwa orang-orang Yehuda berkhianat ; terjadi perbuatan keji salah satu dari dua perbuatan keji; menikah dengan anak perempuan allah asing; artinya berpasangan dengan berhala di bumi ini. 

Salomo raja besar, Salomo raja yang dikasihi dan diakui oleh Allah, dimana Allah penuh belas kasih kepada dia, tetapi Salomo bisa berubah setia, karena pada akhirnya, ia diseret (tergerus) kepada penyembahan berhala oleh istri-istrinya, lalu siapa kita?

Sebab itu sadari diri bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Kita ini debu tanah saja tapi oleh karena kebenaran iman percaya kepada darah salib kita dibenarkan oleh Allah oleh darah tebusan, darah salib di Golgota. Jadi sadarilah hidup ini karena kemurahan TUHAN, jangan bertahan dengan kebodohan.



TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang




No comments:

Post a Comment