IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 02 JANUARI 2025
KITAB MALEAKHI PASAL 2
Maleakhi 2:11
(Seri 3)
Subtema: BAHASA KASIH ( BAHASA YAHUDI) VS BAHASA BERHALA
Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dimungkinkan untuk berada di tengah ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci dengan lain kata dua tangan TUHAN yang kuat, dua tangan TUHAN yang penuh kasih menghimpunkan kita di atas gunung TUHAN yang kudus malam ini untuk menikmati setiap segala kemurahan-kemurahan TUHAN.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT BETANIA Serang Cilegon Banten Indonesia lewat online, lewat live streaming, lewat video internet baik dari Youtube, maupun Facebook atau dari media sosial lainnya yang dipergunakan yang dapat diakses dengan media sosial apapun. Kiranya damai sejahtera dari Sorga turun memenuhi kehidupan kita peribadi lepas sekaligus memberi sukacita dan bahagia saat kita duduk dekat kaki TUHAN dan terus dengar firman TUHAN.
Selanjutnya marilah kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci. Namun Dengan rendah hati saya mohon supaya kita tetap berdoa dalam Roh, kita mohon kepada TUHAN supaya firman yang dibukakan itu meneguhkan setiap hati kita, setiap kehidupan kita pribadi lepas pribadi yang hadir di malam ini.
Maleakhi 2:11 -- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian.
(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.
Perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda berkhianat.
Maksud "berkhianat" di sini adalah...
Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.
Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing = kawin campur, disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang.
Peristiwa tersebut ditulis dengan rapi oleh nabi-nabi TUHAN secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia.
Malam ini kita memeriksa bagian yang kedua: Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing, sebab minggu lalu kita sudah memeriksa (menyelidiki/membahas) bagian yang pertama bersama-sama dua minggu berturut-turut, yaitu Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN, pebahasan itu jangan dilupakan, karena pembukaan firman yang kita terima itu datang oleh karena kemurahan TUHAN, bukan datang dengan begitu saja.
KETERANGAN: YEHUDA TELAH MENJADI SUAMI ANAK PEREMPUAN ASING.
Nehemia 13:23
(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.
Selain melihat Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN Nehemia juga melihat dengan jelas beberapa orang Yahudi memperistri anak perempuan allah asing antara lain; memperistri perempuan-perempuan Asdod, Amon dan Moab. Singkat kata, orang Yahudi masuk dalam pasangan yang tidak seimbang.
Jadi mengambil perempuan-perempuan allah asing disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang.
Terkait dengan pasangan yang tidak seimbang kita membaca 2 Korintus 6:11-14.
2 Korintus 6:11-14 --- Perikop: Jangan ada lagi noda kekafiran
(6:11) Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. (6:12) Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu. (6:13) Maka sekarang, supaya timbal balik -- aku berkata seperti kepada anak-anakku --: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya! (6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Jemaat di Korintus menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya.
Jemaat di Korintus ini memang sebetulnya adalah bangsa kafir, tetapi jiwa-jiwa di korintus telah dimenangkan oleh Paulus, namun anehnya setelah dimenangkan jemaat di korintus ini juga menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. penyebabnya pintu hati mereka tertutup terhadap pemberitaan firman Allah, lebih tepatnya jemaat di Korintus mengeraskan hati mereka di hadapan TUHAN.
Singkat kata kedegilan atau kekerasan hati disebut juga dengan berhala; berpasangan dengan perempuan allah asing, ini noda kekafiran.
2 Korintus 6:15
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Pasangan yang tidak seimbang sama seperti KRISTUS dan BELIAL; dua pribadi yang berbeda, yang tidak akan pernah bersatu sampai kapanpun.
Pertanyaannya: SIAPAKAH KRISTUS? Kristus adalah pribadi dari Yesus Anak Allah.
Kita akan melihat jangkauan yang lebih dalam terkait Kristus yang memang pribadi Yesus adalah Anak Allah dalam Efesus 1:22
Efesus 1:22-23
(1:22) Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23) Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Kristus adalah Kepala Jemaat, Allah yang telah menetapkannya. Jadi kita harus yakin bahwa Kristus kepala (pemimpin) atas tubuh, Allah yang menetapkannya, Allah siapa? Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Allah yang hidup, Allah yang benar, Allah yang berkuasa TUHAN dan juruselamat.
Kalau Dia kepala apakah sekedar kepala, apakah sebagai kepala hanya sebatas formalitas?
Efesus 5:23
(5:23) karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Kristus adalah Kepala jemaat, dan Kristus adalah penyelamat tubuh.
Jadi kepala bukan hanya sebagai formalitas, melainkan yang menjadi penyelamat tubuh.
Jadi kita juga datang menghadap TUHAN jangan hanya sekedar formalitas, melayani tidak boleh sekedar formalitas supaya kita boleh merasakan pekerjaan penyelamatan yang dikerjakan oleh Kristus kepala atas tubuhNya.
Dalam segala perkara jangan hanya sekedar formalitas, mengasihi jangan sekedar formalitas, tapi sungguh-sungguh datang dari hati yang paling dalam, demikian juga TUHAN kita Kristus kepala ketika menyelamatkan tubuh, itu akan kita buktikan di dalam 1 Timotius 1:13
1 Timotius 1:13-16 --- Perikop: Ucapan syukur atas kasih karunia Allah.
(1:13) aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman. (1:14) Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. (1:15) Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa. (1:16) Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
Kristus Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa, karena tugas kepala adalah penyelamat tubuh. Diantara orang berdosa di dunia ini adalah kita semua dan Paulus, sebab dahulu kita semua adalah...
Seorang penghujat, itu berarti; tidak menghormati TUHAN dan tidak mengindahkan korban Kristus, serta tidak peduli dengan hatinya TUHAN.
Seorang penganiaya.
Yang terakhir yang kita tau Paulus hendak menganiaya anak-anak TUHAN di Damsyik, dia sudah menerima surat keputusan dari imam kepala, sehingga dengan surat itu ia leluasa menganiaya, menyakiti murid-murid TUHAN yang berjalan di jalan TUHAN, bahkan dia memasuki rumah demi rumah, dan disitu dia mengadakan penganiayaan yang begitu hebat karena pekerjaan penganiayaan itu diizinkan imam-imam kepala orang Yahudi, bahkan kepadanya diberikan SK (Surat keputusan).
Seorang ganas, berarti; sama seperti binatang; tidak mengenal belas kasihan, tidak ada pengampunan.
1 Timotius 1:16
(1:16) Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.
TUHAN telah menaruh belas kasihan; sebagai yang tidak layak menjadi layak, bukan hanya menaruh belas kasihan, namun TUHAN juga menunjukan seluruh kesabarannya bukan saja kepada Saulus tetapi kepada kita semua.
Jadi panjang sabarnya TUHAN adalah kemurahan TUHAN bagi kita untuk bertobat, kesempatan yang TUHAN berikan kepada kita itu merupakan panjang sabar TUHAN.
Jadi jelas sekali dari 1 Timotius 1:13-16 kita dapat melihat dengan jelas bahwa Kristus adalah penyelamat tubuh, Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan orang berdosa seperti Paulus dan semua orang.
Sebelum terpanggil kita adalah penghujat, kita ini adalah seorang penganiaya, kita ini adalah seorang ganas tetapi sebaliknya kepada orang yang berdosa TUHAN menaruh belas kasihan (kemurahan), sebagaimana pujian yang kita diawal tadi. Bukan hanya menaruh belas kasihan (anugrah terbesar) tetapi juga menunjukan kesabaranNya yang luar biasa, bukan hanya kepada Paulus tetapi kepada kita sekaliannya di malam ini.
Panjang sabar itu kesempatan bagi kita, kesempatan yang ada ini kemurhan untuk mendapat pertobatan dan pertolongan dari TUHAN.
Lebih rinci lagi tentang Kristus kepala penyelamat tubuh.
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Anak Manusia datang ke dunia ini untuk dua hal:
Untuk melayani semua orang di bumi, sampai kita semua mengalami kelegaan, kita mengalami kepuasan serta hasil dari pelayanan TUHAN memberi jalan keluar terhadap masalah-masalah yang kita alami.
Matius 11:28-29
(11:28) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. (11:29) Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
TUHAN memberi kelegaan kepada yang letih lesu dan mereka yang berbeban berat, sebab Ia telah memikul kuk (salib-Nya) berarti; melayani dengan lemah lembut dan rendah hati. Ini pelayanan yang berkenan. Kalau kita melayani dengan lemah lembut dan rendah hati nanti pelayanan semacam ini, memberi kelegaan, memberi kepuasan, memberi jalan keluar, memberi pertolongan bagi yang membutuhkan pertolongan, sebab Dia melayani dengan segala kerendahan hati, dengan segala kelembutan, itu Kristus kepala penyelamat tubuh.
Untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi semua orang. Hal itu akan kita buktikan di dalam 1 Petrus 1:18.
1 Petrus 1:18
(1:18) Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, (1:19) melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Yesus telah menyerahkan nyawa-Nya di atas kayu salib, tujuannya; untuk menebus kita dari perbuatan yang sia-sia = dosa warisan / dosa turunan.
Kita ditebus bukan dengan..
Barang fana yaitu; harta, kekayaan, uang yang banyak termasuk kedudukan, jabatan, pangkat tinggi, dan sebagainya.
Perak dan emas berbatang-batang,
Melainkan kita ditebus dengan darah Kristus yang mahal. Kenapa darah Kristus itu disebut mahal, karena seperti darah Anak Domba yang tak beroda dan tidak cacat. Jadi kita ditebus oleh darah yang mahal supaya kita mahal, kalau ditebus dengan barang fana, harta, kekayaan, uang bahkan kedudukan, jabatan, pangkat yang tinggi serta kelebihan-kelebihan yang lain, kemudian ditebus dengan emas dan perak berbatang-batang kita tidak mahal, kita murah, tetapi disini kita melihat kita ditebus oleh darah yang mahal.
Kita akan melihat darah yang mahal seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat, kisahnya di Yesaya 53:6.
Yesaya 53:6
(53:6) Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Dahulu kita sesat, tandanya; mengambil jalannya masing-masing. Jadi, berjalan sesuai dengan kehendak hati, disebut sesat.
Yang saya tau kalau kita domba harus dituntun oleh gembala, berarti kehidupan domba yang tergembala tandanya:
Dengar-dengaran.
Mengikuti gembala.
Di ayat 6 kita melihat domba sesat, mengapa? karena masing-masing mengambil jalannya sendiri, melakukan segala sesuatu menurut kehendak hatinya, bukan dorongan dari dengar-dengaran, bukan karena mengikuti gembala, sementara kita semua malam ini telah digembalakan oleh firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel, tetapi dasar orang yang sesat tetap saja dia mengambil jalannya sendiri, melakukan segala sesuatu sekehendaknya, sesuai dengan maunya, padahal ada di tengah penggembalaan, akhirnya sesat.
Bagaimana tindakan TUHAN terhadap orang yang sesat, yang kita tau dalam perjanjian baru; Dia mencari domba yang sesat, dengan meninggalkan 99 domba di atas gunung dan mencari satu yang sesat itu. Dahulu saya dan saudara sesat, tetapi sekarang tidak lagi karena kita datang beribadah dan melayani menurut kehendak Allah bukan kehendak sendiri niscaya tidak akan sesat.
Yesaya 53:7
(53:7) Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Dia teraniaya tetapi membiarkan diri ditindas; dia tidak membuka mulutnya.
Tidak membuka mulut = tidak mengadakan pembelaan terhadap dirinya sekalipun tidak bersalah. Orang yang sering membela diri adalah orang yang bersalah. Kalau dia benar tidak perlu dibela karena sudah ada pembela bagi dia yaitu Allah yang berkuasa, tapi karena dia orang yang bersalah TUHAN tidak bela, maka suka bela diri (pencak silat).
Saya tidak suka melihat imam-imam beralasan, sebab banyak kesalahan disitu. Hanya orang bersalah suka bela diri, orang benar tidak perlu dibela karena sudah ada yang membela.
Tidak membuka mulut = tidak mengadakan pembelaan terhadap dirinya sekalipun ia tidak bersalah, ini rumus, pakai rumus ini di dalam menjalankan roda kehidupan, dalam hidup, dalam nikah, rumah tangga, di dalam segala perkara, nanti TUHAN akan tampil sebagai pembela.
Bahkan tidak mengadakan klasifikasi untuk menunjukkan fakta yang sebenarnya. Tidak perlu mengadakan klarifikasi untuk menunjukan menunjukan kebenaran, sebab kebenaran yang hakiki datang dari TUHAN, TUHAN yang akan membenarkan kita semua.
Gambaran dianiaya, tapi dibiarkan ditindas tidak membuka mulut
Seperti anak domba yang dibantai habis.
Yesus adalah Anak domba Allah, Dia telah dibantai di atas kayu salib, tapi Dia tidak membuka mulut. Andaikata Dia membuka mulut pembantaian tidak akan terjadi. Kalau pembantaian terhadap Anak domba Allah tidak terjadi apa yang kita nikmati, kita tidak akan pernah menikmati korban sehari-hari itulah korban sembelihan dan korban santapan, tetapi karena Anak Domba dibantai sehingga oleh pembantaian ini kita menikmati korban sehari-hari, yaitu korban sembelihan itulah ibadah dan pelayanan yang dihubungkan dengan pengorbanan. Kemudian korban santapan itulah Pengajaran firman Allah yang benar dan murni lewat firman pengajaran yang rahasiannya dibukakan lewat Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel.
Seperti induk domba yang kelu (tutup mulut) di depan orang-orang yang menggunting buluNya, ia tidak membuka mulutNya; tidak membela diri, tidak memberontak, tidak mempersalahkan orang lain. Bayangkan dalam aniaya semacam itu tetap mulutNya keluh; berdiam diri, tidak buka mulut, tidak bela diri, tidak mempersalahkan orang lain, tidak ngomel, tidak bersungut-sungut, apalagi mempersalahkan orang lain. Keadaan domba semacam ini bila masuk dalam pembantaian sudah pasti darahnya tidak bernoda, darahnya tidak bercacat, darah seperti ini lah yang berkuasa untuk mengadakan penebusan, darah apapun tidak kuasa untuk menebus dirinya kecuali darah Anak Domba, dan kelayakannya sudah dibuktikan menurut nubuatan Yesaya 53:6-7 dan itu sudah digenapi di atas kayu salib.
Jadi darah Anak Domba itu darah yang mahal, tanpa noda tanpa cacat, sebab saat teraniaya Dia membiarkan dirinya tertindas, tidak buka mulut.
Terkadang kita sudah salah saja masih suka bela diri, walaupun pada akhirnya ketahuan banyaki salah.
Jadi pendeknya darah Kristus sama seperti darah Anak Domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Jadi dari sini kita dapat melihat betul-betul Kristus penyelamat tubuh, jadi sebagai kepala bukan sekedar formalitas; di atas tubuh, bukan formalitas kita datang beribadah, bukan formalitas kita juga datang melayani TUHAN; duduk dengar firman bukan formalitas, yang melayani di multimedia bukan formalitas, pemimpin pujian bukan formalitas, bahkan saya yang menyampaikan firman bukan formalitas, tetapi betul-betul dari hati yang tulus sebab kepala adalah penyelamat tubuh bukan hanya sekedar formalitas bukan sekedar aksesoris supaya nampak indah dan menarik, jauhlah itu dari kita.
Kita kembali untuk membaca…
Matius 20:28
(20:28) sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus disebut juga Anak Manusia, sebab Yesus adalah Allah tetapi menjadi Manusia.
Dia adalah Allah 100% dan Manusia 100%. Kenapa harus demikian? untuk memperoleh jawaban yang pasti marilah kita baca Ibrani 2:12.
Ibrani 2:12-13
(2:12) kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat," (2:13) dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya," dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."
Ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa Yesus adalah 100% manusia dan sebagai manusia dapat dipercaya.
Ciri-ciri dapat dipercaya suka memuji TUHAN, suka menyembah TUHAN di tengah-tengah sidang jemaat dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah. Kita semuanya mestinya harus dipercaya, jangan meleng atau lengah sedikit mencari kesempatan dalam kesempitan tidak bisa dipercaya bahaya sekali.
Ibrani 2:14-15
(2:14) Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; (2:15) dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
Yesus harus menjadi Manusia (darah dan daging), tujuannya; supaya Ia dapat membebaskan manusia dari dosa dan maut, supaya manusia dibebaskan dari ikatan setan dan melepaskan manusia dari segala ikatan-ikatan yang lain dengan jalan; menderita sengsara bahkan rela mati di atas kayu salib.
Jadi kalau Allah tidak menjadi manusia maka Allah tetap di Sorga, lalu siapakah yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia? oleh sebab itu Yesus harus menjadi manusia supaya Dia menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib, itu jalan satu-satunya untuk melepaskan manusia dari dosa, dari maut, dari segala ikatan-ikatan setan, ikatan yang lain di bumi ini, maka Yesus disebut Anak Manusia sebab Kristus adalah kepala, Dia adalah penyelamat tubuh, tapi sebagai kepala Dia juga disebut Anak manusia.
Ibrani 2:16-17
(2:16) Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. (2:17) Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Yesus harus menjadi manusia supaya Ia menjadi Imam Besar, berarti menjadi pengantara, antara Allah dan manusia.
Tugas Imam Besar Agung:
Melayani.
Berdoa.
Memperdamaikan dosa seluruh dunia.
Pendeknya; Yesus adalah Imam Besar yang senantiasa menaruh belas kasihan. Kristus kepala penyelamat tubuh, Dia juga anak manusia, Dia menaruh belas kasihan, Dia menyatakan kemurahan demi kemurahan, Dia Membawa kita dari kasih karunia yang satu kepada kasih karunia yang lain.
Contohnya; dulu kita ini penuh dengan dusta lalu oleh darah salib kita diperdamaikan. Dulu kikir tidak tau pekerjaan TUHAN, lalu diperdamaikan kepada Allah sehingga lepas dari dosa kikir, kemudian dosa yang lain juga diperdamaikan sehingga kita lepas dari penyembahan berhala dan seterusnya, dan seterusnya. Jadi itulah pribadi Kristus Dialah kepala penyelamat tubuh.
KIta sudah mengenal Kristus? Jadi jangan sampai saudara berkata seperti perkataan Philipus; dimana Allah itu, padahal sudah 3.5 tahun bersama dengan Yesus. Jangan ada diantara kita berkata seperti itu (Yohanes 14:6)
Yohanes 14:6-8
(14:6) Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (14:7) Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia." (14:8) Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Pilipus sok rohani tetapi tidak tau apa-apa, sok rendah hati. Tapi kita tidaklah seperti Pilipus, kita semestinya sudah mengenal Allah kita dari perbuatanNya, pekerjaanNya yang dahsyat, itulah karya yang terbesar.
Pendeknya; Yesus adalah Imam Besar Agung yang senantiasa menaruh belas kasih, Yesus adalah kepala penyelamat tubuh karena Dia menaruh belas kasih. Jadi kepala (pemimpin) harus ada belas kasih, yang melayani harus ada belas kasih, suami harus ada belas kasih. Saya lama sekali untuk mengerti belas kasih, yang saya tahu kalau saya benar harus benar, ternyata seorang pemimpin harus penuh belas kasih.
Saudara tau rumus emak-emak; send kiri belok kanan, untuk yang seperti ini harus menaruh belas kasih, sudah salah besar lagi mulutnya, itu Hawa, nah yang diperlukan Hawa; kepala penyelamat tubuh, maka kepala harus menaruh belas kasih .
Pemuda pemudi harus mengerti, maka perempuan (pemudi) juga jangan mencari pasangan yang tidak seimbang, hancur nikahmu nanti, kalau tidak di dalam TUHAN hanya 3 bulan bertahan nikahmu. Saya yakin berkata itu, lihat saja nanti, selebihnya sudahlah, tanpa pergi ke gunung kawi piring melayang, gelas melayang juga, tanpa pergi ke gunung kawi pintu terbanting sendiri, hati-hati jangan teruskan niat-niat yang tidak baik.
Pertanyaannya: SIAPAKAH BELIAL?
Belial adalah iblis atau setan, disebut juga kuasa kegelapan.
Perlu untuk diketahui; dunia ini sedang berada di bawah kuasa kegelapan. Penguasa dunia adalah setan. Kita lihat Sebagai bukti, mungkin ini juga sudah beberapa kali kita bahas namun tidak jadi soal karena ini harus menjadi jembatannya…
Yesaya 14:15-17
(14:15) Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam di liang kubur. (14:16) Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, (14:17) yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah?
Ketika malaikat berbuat dosa seketika akan berubah menjadi setan, selanjutnya dilemparkan ke bumi tepatnya kedalam dunia orang mati. Jadi bukan malaikat yang dikasihi TUHAN tetapi darah daging (manusia)
Tanda seseorang membawa dirinya ke dunia orang mati:
Lupa kepada TUHAN.
Tidak tahu bersyukur dan berterimakasih (Mazmur 6:6) Sebab di dalam maut tidaklah orang ingat kepada-Mu; siapakah yang akan bersyukur kepada-Mu di dalam dunia orang mati?
Jadi di ujung ibadah tutup tahun kita diajar untuk bersyukur, jangan sampai saudara membawa diri ke dunia orang mati. Lihat pemeliharaan TUHAN besar bagi kita semua, jangan sampai tidak tau bersyukur, dan rasa syukur jangan diukur dengan pemberian, tetapi oleh dorong kelimpahan hati, syukur itu datang dari dalam hati sesuai dengan yang kita alami, kalau jangan suka hitung-hitungan, harus berubah. Tahun yang baru adalah wadah yang baru, jangan ada lagi yang lama mengikuti gaya hidup.
Siapa yang suka membawa diri ke dunia orang mati?
Di Mazmur 19:18
(9:18) Orang-orang fasik akan kembali ke dunia orang mati, ya, segala bangsa yang melupakan Allah.
Yang membawa dirinya ke dunia orang mati adalah orang fasik, sombong, angkuh, tinggi hati dan seterusnya, dan seterusnya.
Iblis setan menimbulkan 5 hal:
Membuat bumi gemetar = orang yang tidak percaya diri dikuasai oleh perasaan daging sehingga; takut, cemas, kuatir tentang apa yang dimakan diminum dan dipakai, kawatir tentang masa depan dan seterusnya.
Siapa yang membuat orang gemetar, jelas setan, bukan TUHAN.
Yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang.
Tandanya: arah dan tujuan ibadah dan pelayanan tidak lagi kepada hidup kekal, tetapi sudah mengarah kepada yang lain-lain menyimpang ke kiri dan ke kanan, tandanya seorang pemimpin menyampaikan firman yang ditambahkan dan dikurangkan, itu tanda kerajaan-kerajaan bergoncang.
Yang membuat dunia seperti padang gurun.
Padang gurun = tandus = kering-kering, gambarannya seperti ranting yang tidak melekat kepada pokok. Kalau ranting tidak melekat pada pokok pada akhirnya ranting menjadi kering, tanda kering-kering rohani; tidak berbuah, tidak menghasilkan buah yang manis
Menghancurkan kota-kotanya = merusak ibadah dan pelayanan tandanya domba-domba liar tidak tergembala.
Tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah = terikat (terpenjara), tidak ada kebebasan di dalam hal melayani TUHAN dan melayani pekerjaan TUHAN. Kenapa tidak ada kebebasan melayani TUHAN dan pekerjaan TUHAN ? karena diikat setan dengan banyak perkara, tidak dibiarkan pulang bebas melayani TUHAN di dalam rumah TUHAN, tetap dalam belenggu dosa, tetap terpenjara oleh karena banyak perkara di dunia ini, ini pekerjaan iblis setan.
Terkait dengan pekerjaan iblis setan lebih rinci
Wahyu 12:9
(12:9) Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Jadi malaikat yang berbuat dosa itu bukan hanya satu atau 1000, tetapi beribu-ribu laksa
Sesudah berbuat dosa malaikat berubah menjadi setan, dan tidak layak di sorga, sehingga dilemparkan ke bumi tepatnya di dunia orang mati.
Jadi intinya: Pekerjaan dari iblis setan adalah menyesatkan seluruh dunia.
Demikianlah kita melihat perbedaan antara Kristus dan belial, tidak mungkin bersatu sampai kapanpun. Pendeknya ketika tiba di Yerusalem, Nehemia melihat dua hal:
Kenajisan percabulan; menajiskan rumah TUHAN, tandanya disitu terjadi kekejian
Orang-orang Yahudi memperistri perempuan-perempuan anak allah asing, antara lain; perempuan-perempuan Asdot, termasuk perempuan-perempuan Amon, termasuk perempuan-perempuan Moab. Itu yang disebut dengan pasangan yang tidak seimbang.
Jadi jangan dianggap perkata ini perkara yang ringan. Kalau saya orang tua, tidak akan saya serahkan anak saya memperistri anak perempuan allah asing yang masih terikat dengan berhala. Berhala di bumi banyak; pekerjaan bisa jadi berhala, kedudukan, jabatan, pangkat bisa jadi berhala semua itu bisa dijadikan tuhan, akhirnya tinggalkan TUHAN dan ibadah dan pelayanan untuk semua itu, itu sebabnya sampai hari ini saya tidak merasa lelah di dalam menyampaikan hal nasihat firman yang sifatnya preventif; menjagai tapi dalam ketulusan bukan bentuk otoriter yang sering salah pikir, salah duga terhadap saya.
Kita kembali untuk membaca ….
2 Korintus 6:15
(6:15) Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Apakah bagian bersama orang-orang percaya (beriman) dengan orang-orang tak percaya (tidak beriman)?
Pendeknya, orang beriman dan yang tidak beriman tidak mungkin bersatu sampai kapanpun dan kesatuan tidak bisa dikerjakan oleh berhala apalagi kenajisan percabulan, itu tidak mungkin. Dua hati yang berbeda hanya bisa disatukan oleh darah salib, berhala tidak akan mungkin bisa mempersatukan orang beriman dengan orang yang tidak beriman, jadi pemuda cari pasangan yang seimbang, pemudi cari pasangan yang seimbang, nasihat firman semacam ini bukan otoriter, itu sifatnya preventif, menjagai kita, menolongi kita, melindungi kita sampai kesudahan dunia, sebab itu belajar mengerti isi hati TUHAN jangan belajar untuk dimengerti selalu seperti rumus emak-emak send kiri belok kanan, ditegur malah suaranya malah lebih besar.
2 Korintus 6:16
(6:16) Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Apakah hubungan Bait Allah dengan berhala? Jawabnya: TIDAK ADA.
Jadi memang semestinya orang-orang Yahudi tidak boleh memperistri anak-anak perempuan allah asing yang masih hidup dalam penyembahan berhala karena tidak ada hubungannya bait Allah (rumah TUHAN/hidup kita) dengan berhala sama sekali tidak ada kaitanya, sebab tubuh (bait Allah) untuk TUHAN dan TUHAN untuk tubuh (bait Allah), jadi tubuh tidak dipasangkan untuk berhala.
1 Korintus 6:13
(6:13) Makanan adalah untuk perut dan perut untuk makanan: tetapi kedua-duanya akan dibinasakan Allah. Tetapi tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh.
Tubuh untuk TUHAN dan TUHAN untuk tubuh, tubuh bukan untuk berhala maka kita takut untuk menyembah berhala (tuhan kecil di bumi) termasuk pekerjaan, bisnis yang sedang dikelola, dagang walaupun memberi keuntungan besar disebutlah itu dari pasar dunia yang disodorkan oleh perempuan Babel.
Jadi tubuh untuk TUHAN, TUHAN untuk tubuh (bait Allah) jadi bait Allah tidak boleh dipasangkan dengan kenajisan percabulan, tidak boleh dipasangkan dengan anak-anak perempuan allah asing, itu pasangan yang tidak seimbang, sampai kapanpun tidak akan bisa bersatu, jadi orang tua harus bijaksana melihat anak-anaknya, melihat masa depan anak-anaknya, harus bijaksana.
APA YANG DIHASILKAN OLEH PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG?
Nehemia 13:24
(13:24) Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.
Yang dihasilkan oleh pasangan yang tidak seimbang ialah anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod, tidak tahu (berbicara) menggunakan bahasa Yahudi, artinya; anak-anak mereka menggunakan bahasa berhala, bukan menggunakan bahasa Yahudi.
Orang tua melihat cucu menggunakan bahasa berhala, tidak menggunakan bahasa Yahudi apa tidak hancur hati ini? lalu engkau tutup mata dengan bahasa berhala hanya karena mungkin kedua orang tuanya ada pekerjaan, ada embel-embel ini itu, kenapa tutup mata sementara anak yang dihasilkan oleh pasangan yang tidak seimbang menggunakan bahasa berhala. Saya kadang-kadang tidak habis pikir bagaimana nanti kalau anak cucu menggunakan bahasa lain, tidak menggunakan bahasa Yahudi padahal kita ini Yahudi (Israel) rohani, gunakanlah bahasa rohani, inilah tangisan kita sebagai orang tua, jangan main-main, sementara kita semua punya pengalaman nikah hancur-hancuran kok masih saja pakai toleransi dengan hal semacam ini?. Jangan sampai anak cucu menggunakan bahasa berhala, kalau kita orang Yahudi (Israel) harus menggunakan bahasa rohani. Jangan menikah didorong ambisi dan keinginan daging, apalagi karena ada embel-embel jangan, pikirkan ke depan.
Apa yang dihasilkan oleh pasangan yang tidak seimbanag; Berbicara bahasa Asdod, berbicara bahasa berhala, tidak menggunakan bahasa rohani padahal mereka Israel (yahudi)
Mari kita lihat BAHASA BERHALA
Matius 26:69-74 --- Perikop: Petrus menyangkal Yesus
(26:69) Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." (26:70) Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." (26:71) Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." (26:72) Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." (26:73) Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." (26:74) Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam.
Bahasa Yahudi itu kental (khas) beda dengan bahasa Arab, walaupun Yahudi ada di tengah-tengah Arab tapi beda dengan bahasa Arab, sebab itu orang Arab tau.
Petrus menyangkal Yesus sebanyak tiga kali. Menyangkal Yesus adalah bahasa berhala.
Coba kalau kita setia dalam ketekunan tiga macam ibadah pokok dengan lain kata tergembala dengan sungguh-sungguh dalam satu kandang penggembalaan pasti kita tidak akan berani menyangkali ketekunan tiga macam ibadah pokok, demi berhala. Tapi lihatlah Petrus menyangkal Yesus sebanyak 3 kali, menyangkal Yesus adalah bahasa berhala.
PENYANGKALAN PERTAMA: Petrus berkata: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." Artinya: Sudah tau tapi pura-pura tidak tahu tentang Yesus dan salibNya, tentang pekerjaan TUHAN yang sudah ditaruh di pundak yang memang harus kita pikul bersama dengan Yesus.
Sudah tau tapi pura-pura tidak tahu; sudah ada pengumuman nanti kita akan adakan Natal PPT tapi pura-pura tidak tahu, nanti ada Natal paska PPT, sudah tau pura-pura tidak tahu, pekerjaan TUHAN sudah di depan mata tetapi pura-pura tidak tahu, itu bahasa berhala, menyangkali TUHAN itu bahasa berhala, ini yang dihasilkan pasangan yang tidak seimbang; bahasanya bahasa berhala; aku tidak tau apa yang engkau maksud, sudah tau kok, pura-pura tidak tau. Seringkali kita seperti itu, sudah tau apa yang harus dia persembahkan kepada TUHAN, tapi pura-pura tidak mau tau, ini bahasa berhala.
Ada di tengah ibadah namun masih menggunakan bahasa berhala lalu bagaimana dengan pasangan yang tidak seimbang, bagaimana dengan orang Kristen yang tidak mau beribadah, oh lebih parah lagi, sehingga hati TUHAN piluh, bukan saja TUHAN, orang tuanya juga pilu. Pendeknya baik orang tuanya, maupun anaknya, cucunya memilukan hati TUHAN.
Saya ini tidak sedang menakut-nakuti tapi ini kenyataan dalam kehidupan sehari-hari. Alkitab tidak pernah salah, yang salah itu pikiran manusia daging.
PENYANGKALAN KEDUA, petrus berkata: "Aku tidak kenal orang itu."
Artinya; Petrus telah meniadakan TUHAN dengan segala kebaikan dan kemurahan TUHAN. Sebetulnya Petrus selalu bersama-sama dengan TUHAN selama 3.5 tahun sejak ia dipanggil dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dia selalu bersama-sama dengan TUHAN dan dia sudah merasakan kebaikan dan kemurahan TUHAN, pertolongan TUHAN pada saat dia hendak tenggelam di dasar keterpurukan TUHAN datang menolong dia, TUHAN turun tangan, tapi mulutnya selalu menggunakan bahasa berhala.
Tidak kenal ibadah itu bahasa berhala, tidak kenal kegiatan roh itu bahasa berhala. Jadi oleh karena berhala sehingga Petrus berkata aku tidak kenal Dia, inilah bahasa berhala yang kedua.
Kemudian sebelum ia mengucapkan bahasa berhala yang kedua diawali dengan bersumpah.
Terkait dengan sumpah ini kita akan bahas di penyangkalan Petrus yang ketiga.
PENYANGKALAN PETRUS KETIGA, Petrus kembali berkata: "Aku tidak kenal orang itu" namun diawali dengan mengutuk dan bersumpah.
Mengutuk menunjukkan Petrus telah dikuasai oleh dosa warisan (kutuk nenek moyang) ayat referensi Kisah Para Rasul 7:51: Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Jadi dengan kata mengutuk menunjukan bahwa Petrus dikuasai dosa warisan, dosa turunan (kutuk nenek moyang) antara lain; keras kepala dan keras hati.
Selain mengutuk Petrus bersumpah menunjukkan hatinya telah dikuasai iblis setan.
Matius 5:33-37
(5:33) Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. (5:34) Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, (5:35) maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; (5:36) janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. (5:37) Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.
Kalau kita sudah dengar firman lakukan saja dengan iman, apapun tuduhan orang jangan berubah pikiran, jangan pakai perasaan, apapun resikonya kalau A katakan A.
Jadi dengan mengatakan sumpah menunjukan bahwa Petrus sudah dikuasai iblis (setan). Orang yang seringkali menggunakan bahasa berhala ujung-ujungnya dikuasai oleh iblis atau setan.
Sekarang kita bandingkan dengan BAHASA YAHUDI…
Yohanes 18:32
(18:32) Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. (18:33) Maka kembalilah Pilatus ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya kepada-Nya: "Engkau inikah raja orang Yahudi?" (18:34) Jawab Yesus: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"
Bahasa Yahudi adalah bahasa yang keluar dari dalam hati yang tulus berarti bahasa Yahudi adalah bahasa Kasih, itu sebabnya Yesus rela menderita sengsara bahkan mati di atas kayu salib karena kasihNya atas dunia ini, dan kasihNya itu tidak bisa dibatasi, kasihNya itu sampai diantara semua bangsa, itu kasih tak terbatas. Anak-anak TUHAN kalau bicara harus keluar dari dalam hati yang tulus; perkataan ataupun kesaksianmu pasti menjadi berkat, kalau hanya diatur tidak bisa menjadi berkat.
Bahasa Yahudi bahasa yang keluar dari dalam hati yang tulus, itulah bahasa kasih, dari dalam hati terpancar kehidupan. Dari dalam hati terpancar kehidupan entah dia iri, cemburu, dan seterusnya sehingga dia mengucapkan kata-kata itu. Tapi bahasa Yahudi yang keluar dari dalam hati yang tulus. Jangan nampak membela TUHAN tapi sebetulnya penuh dengan kemunafikan, itu Pilatus, tidak punya ketetapan hati di dalam hal mengambil keputusan.
Lebih jauh lagi
Yohanes 18:35-36
(18:35) Kata Pilatus: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau perbuat?" (18:36) Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."
Bahasa Yahudi adalah bahasa kasih; tidak membalas kejahatan dengan kejahatan.
Pendeknya bahasa berhala kejahatan, pasti dibalas dengan kejahatan, bagaimana supaya ia meraup keuntungan yang besar, dia harus bela berhalanya.
Lebih konkrit BAHASA KASIH…
1 Korintus 13:4-7
(13:4) Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. (13:5) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. (13:6) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. (13:7) Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih itu: (1) sabar; kasih itu (2) murah hati; (3) ia tidak cemburu. (4) Ia tidak memegahkan diri dan (5) tidak sombong. (6) Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan (7) tidak mencari keuntungan diri sendiri. (8) Ia tidak pemarah dan (9) tidak menyimpan kesalahan orang lain. (10) Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. (11) Ia menutupi segala sesuatu, (12) percaya segala sesuatu, (13) mengharapkan segala sesuatu, (14) sabar menanggung segala sesuatu.
Itu bahasa kasih orang Yahudi ; terdorong dari dalam hati yang tulus. Berbanding terbalik dengan bahasa berhala, terpaksa membalas kejahatan dengan kejahatan supaya dia untung.
AKIBAT MENGGUNAKAN BAHASA BERHALA
Nehemia 13:24-25
(13:24) Sebagian dari anak-anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi. (13:25) Aku menyesali mereka, kukutuki mereka, dan beberapa orang di antara mereka kupukuli dan kucabut rambutnya dan kusuruh mereka bersumpah demi Allah, demikian: "Jangan sekali-kali kamu serahkan anak-anak perempuanmu kepada anak-anak lelaki mereka, atau mengambil anak-anak perempuan mereka sebagai isteri untuk anak-anak lelakimu atau untuk dirimu sendiri!
Akibat menggunakan bahasa berhala: Mendapat hukuman yang setimpal, antara lain:
Kukutuki mereka.
Kalau sudah dikutuki hamba TUHAN susah loh. Kalau penjahat yang mengutuki tidak berlaku itu dihadapan TUHAN, tapi kalau sudah hamba TUHAN yang berbicara hati-hati.
Kupukuli dia.
berarti mendapat banyak pukulan ke depan dari berbagai-bagai hal yang akan terjadi.
Kucabut rambutnya.
Kita tahu bagaimana TUHAN memelihara kehidupan saya dan saudara. Kita dikatakan biji mata itu pemeliharaan, bahkan dalam bentuk pemeliharaan itu sehelai rambutpun tidak dibiarkan jatuh (rontok), berarti kalau rambut dicabut adalah tanda tidak ada lagi pemeliharaan TUHAN disitu.
Jadi selain dikutuki; kutuk nenek moyang terus mengalir, kemudian dipukuli; banyak mengalami pukulan-pukulan karena dosa itu, kemudian tidak mengalami pemeliharaan.
Jalan keluar kita sudah melihat bagaimana Kristus kepala penyelamat tubuh dan kita sudah melihat siapa belial, dan kita anggap semua itu semua menjadi jalan keluar terhadap pergumulan-pergumulan yang kita hadapi.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment