KAMI MENANTIKAN KESAKSIAN SAUDARA YANG MENIKMATI FIRMAN TUHAN

Terjemahan

Tuesday, January 21, 2025

IBADAH PENDALAMAN ALKITAB, 16 JANUARI 2025



IBADAH PENDALAMAN ALKITAB,  16 JANUARI 2025

KITAB MALEAKHI PASAL 2

Maleakhi 2:11

(Seri 5)


Subtema: BERPAUT KEPADA allah asing 


Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur kepada TUHAN, oleh karena kemurahan hati TUHAN kita dimungkinkan untuk berada di tengah Ibadah Pendalaman Alkitab yang disertai dengan perjamuan suci. 

Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak TUHAN, umat ketebusan TUHAN yang turut bergabung dalam penggembalaan GPT “BETANIA” Serang Cilegon Banten Indonesia lewat online, atau lewat live streaming, atau lewat video internet baik dari Facebook, maupun dari Youtube atau dari media sosial lainnya yang dapat diakses. Kiranya damai sejahtera memenuhi kehidupan kita masing-masing untuk  memberikan satu sukacita dan kebahagiaan besar bahagia saat kita duduk diam mendengarkan firman TUHAN dekat kaki TUHAN dan terus dengar firman TUHAN Allah.


Selanjutnya marilah kita sambut STUDY MALEAKHI sebagai firman penggembalaan untuk Ibadah Pendalaman Alkitab disertai dengan perjamuan suci.  Kita masih membaca Maleakhi 2:11 seri yang ke 5 untuk malam ini. 


Maleakhi 2:11 --- Perikop: TUHAN memarahi Israel karena kawin campur dan perceraian. 

(2:11) Yehuda berkhianat, dan perbuatan keji dilakukan di Israel dan di Yerusalem, sebab Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN dan telah menjadi suami anak perempuan allah asing.


Yehuda berkhianat, kemudian perbuatan kejipun dilakukan di Israel dan di Yerusalem.

Sebab:

- Yehuda telah menajiskan tempat kudus yang dikasihi TUHAN.

- Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

Peristiwa tersebut ditulis dengan baik dan jelas oleh nabi-nabi TUHAN secara khusus ditulis dalam kitab Ezra dan kitab Nehemia. Malam ini kita kembali untuk memeriksa bagian yang kedua: Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.


KETERANGAN: Yehuda telah menjadi suami anak perempuan allah asing.

Nehemia 13:23

(13:23) Pada masa itu juga kulihat bahwa beberapa orang Yahudi memperisteri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon atau perempuan-perempuan Moab.


Nehemia juga melihat dengan jelas beberapa orang Yahudi memperistri anak perempuan allah asing antara lain; 

  • Menikah dengan anak perempuan Asdod.

  • Menikah dengan anak perempuan Amon

  • Menikah dengan anak perempuan Moab.

Mari kita lihat apa yang dimaksud dengan menikah dengan anak perempuan allah asing di dalam 2 Korintus 6:14.


2 Korintus 6:14

(6:14) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?


Menikah dengan anak perempuan allah asing (orang-orang tidak percaya) yang masih terikat dengan penyembahan berhala  disebutlah itu pasangan yang tidak seimbang (tidak sepadan).

Jadi untuk yang kesekian kali saya sampaikan; pemuda jangan menjadi pasangan yang tidak seimbang, jangan mencari perempuan anak perempuan allah asing; masih terikat dengan berhala. Demikian juga pemudi jangan mencari pasangan hidup (suami) yang masih terikat dengan berhala-berhala di bumi ini. Alkitab yang mengatakannya, bukan saya, mulut saya hanya perantara sesuai dengan apa yang diinginkan oleh TUHAN supaya jangan terjadi pengkhianatan dan perbuatan keji di tengah ibadah dan pelayanan. 


RESIKO MENJADI PASANGAN YANG TIDAK SEIMBANG 

Nehemia 13:26

(13:26) Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu. (13:27) Apakah orang harus mendengar bahwa juga kamu berbuat segala kejahatan yang besar itu, yakni berubah setia terhadap Allah kita karena memperisteri perempuan-perempuan asing?"


Salomo berubah setia terhadap TUHAN ALLAH, sebab ia telah memperistri perempuan-perempuan asing.

Perlu untuk diketahui; berubah setia terhadap Allah adalah kejahatan yang besar. Pendeknya, orang yang berubah setia terhadap Allah tidak menjadi kesaksian bagi orang lain, sebaliknya mempermalukan nama TUHAN. Padahal, dari terbitnya matahari di ujung Timur  sampai kepada terbenamnya matahari di ujung Barat nama TUHAN besar di antara bangsa-bangsa sebagaimana dengan yang tertulis dalam Maleakhi 1:11.


Maleakhi 1:11.

(1:11) Sebab dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, dan di setiap tempat dibakar dan dipersembahkan korban bagi nama-Ku dan juga korban sajian yang tahir; sebab nama-Ku besar di antara bangsa-bangsa, firman TUHAN semesta alam.


Dari terbitnya matahari sampai terbenamnya nama TUHAN besar di antara bangsa-bangsa, maka sepatunya kita mempersembahkan korban bakaran dan korban sajian kepada TUHAN. 

  • Mempersembahkan korban bakaran adalah tanda bahwa kita mengasihi TUHAN lebih dari segala-galanya.

  • Mempersembahkan korban sajian adalah tanda bahwa kita hidup dalam kebenaran.


Salomo adalah raja besar, Allah mengasihi dia. Kemudian Salomo juga memiliki hikmat artinya:

  • Paham menimbangperkara

  • Dapat membedakan yang baik dan jahat

  • Dewasa dalam mengambil keputusan.  

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" (1 Raja-raja 3:9)

maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorang pun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorang pun seperti engkau.

Apa itu hikmat? (1 Raja-raja 3:12)


Nehemia 13:26

(13:26) Bukankah Salomo, raja Israel, telah berbuat dosa karena hal semacam itu? Walaupun di antara begitu banyak bangsa tidak ada seorang raja seperti dia, yang dikasihi Allahnya dan diangkat oleh Allah itu menjadi raja seluruh Israel, namun dia pun terbawa ke dalam dosa oleh perempuan-perempuan asing itu.


Bayangkan saja Salomo: adalah raja besar, penuh dengan kuasa, serta memiliki hikmat Allah, tapi lihatlah diapun terbawa  ke dalam dosa perempuan-perempuan asing itu. 

Kalau Salomo yang notabene memiliki hikmat Allah yang luar biasa, kemudian sebagai raja besar yang dikasihi Allah tergerus (terbawa arus) perempuan-perempuan allah asing, bagaimana dengan kita manusia biasa?

Raja yang memiliki hikmat bisa tergerus (terbawa arus) perempuan asing yang adalah istrinya, raja besar tergerus (terbawa arus) oleh perempuan-perempuan asing yang menjadi istrinya, lalu kita siapa? apakah kita lebih hebat, lebih kuat dari Salomo, saya kira tidak, kita manusia biasa bukan siapa-siapa. 

Kalau kita memperhatikan ini marilah kita sadari dengan sungguh-sungguh bahwa kita adalah manusia biasa, sungguh-sungguhlah tergembala. 


1 Raja-raja 11:1-3 --- Perikop: Salomo jatuh ke dalam penyembahan berhala

(11:1) Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, (11:2) padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: "Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka." Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. (11:3) Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.


Salomo mencintai banyak perempuan asing, sebab...

  • Ia mempunyai 700 isteri.

  • 300 gundik.

Jadi total ada 1000 perempuan di samping Salomo. 

Singkat kata; di samping anak perempuan Firaun Salomo mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het. 

Pendeknya, hati Salomo terpaut dengan perempuan-perempuan asing dengan cinta, maksudnya; hati Salomo lebih tertarik kepada isteri-isterinya itu dari pada TUHAN. Padahal jauh sebelumnya TUHAN sudah melarang orang Israel  bergaul dengan bangsa kafir, yaitu bangsa-bangsa yang menyembah berhala, bangsa yang tidak mengenal Allah Israel, bangsa-bangsa yang masih terikat dengan berhala. 

Singkat kata Resiko bergaul dengan bangsa kafir atau menikah dengan anak perempuan allah asing:  hatinya menjadi condong kepada berhala. 

Dari sini kita bisa melihat bahwasanya kita harus memiliki sikap yang tegas di hadapan TUHAN, mengingat kedatangan TUHAN sudah tidak lama lagi


1 Raja-raja 11:4-6

(11:4) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. (11:5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon, (11:6) dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.


Setelah di masa tuanya Salomo condong kepada berhala-berhala, sehingga ia tidak sepenuh hati berpaut atau mengikuti TUHAN. Jadi kalau hati sudah condong kepada berhala maka secara automatically ia tidak dengan sepenuh hati berpaut  (mengikuti) TUHAN.  Demikian juga gereja TUHAN di hari-hari terakhir ini bila hati sudah condong kepada berhala-berhala di bumi maka....

  • Menjalankan ibadah tidak lagi sepenuh hati.

  • Di dalam hal melayani TUHAN dan pekerjaannya seorang imam tidak lagi sepenuh hati.

  • Mengasihi TUHAN dan sesama tidak lagi sepenuh hati.

Kalau hati sudah condong kepada berhala maka ia tidak lagi sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, ia tidak sepenuh hati lagi mengikuti TUHAN biarbagaimanapun, itu harus diperhatikan sungguh-sungguh. Sebab itu jangan kita datang beribadah kepada TUHAN dengan kepura-puraan, karena Alkitab dengan jelas berkata kalau hati sudah condong kepada berhala maka ia tidak lagi sepenuh hati berpaut, tidak lagi sepenuh hati mengikut TUHAN, ibadahnya tidak sepenuh hati, pelayanannya tidak sepenuh hati, mengasihi TUHAN dan sesama pun tidak sepenuh hati.


Matius 22:34-35 --- Perikop: Hukum yang terutama.

(22:34) Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka (22:35) dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: (22:36) "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" (22:37) Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (22:38) Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. (22:39) Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (22:40) Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


Inti dari Hukum Taurat, hanya satu yaitu: KASIH, inilah hukum yang terutama.

  • Yang pertama: Mengasihi TUHAN Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi.

  •  Yang kedua: Mengasihi sesama seperti diri sendiri.

Pendeknya, tidak sepenuh hati mengasihi TUHAN dan tidak mengasihi sesama seperti diri sendiri = tidak mengerti untuk mempersembahkan satu dari sepuluh yakni; persembahan persepuluhan.

Jadi kalau kita membawa persembahan persepuluhan itu sudah menunjukan bahwa kita sepenuh hati mengasihi TUHAN, sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, sepenuh hati mengikuti TUHAN. 

Mempersembahkan satu dari sepuluh  itulah persembahan persepuluhan bukan karena ikut-ikutan, bukan karena aturan gerejawi, tetapi itu merupakan cerminan hidup seseorang bahwa ia telah berpaut (mengikut TUHAN) dengan sepenuh hati dan mengasihi sesama seperti mengasihi diri sendiri

Persembahan persepuluhan bukan karena ikut-ikutan, bukan karena aturan gereja sehingga banyak hamba-hamba TUHAN yang sibuk membahas persembahan persepuluhan dengan lain kata sibuk membicarakan apa yang ia tidak tahu. Saya menyampaikan ini bukan karena saya mata duitan, dari dahulu saya berani menyampaikan persembahan persepuluhan kalau kesitu jalurnya, tapi kalau bukan ke situ jalurnya jangan ditambah-tambahkan, jangan dikait-kaitkan.

Jadi mempersembahkan satu dari sepuluh itulah persembahan persepuluhan itu cerminan hidup bahwa kita sepenuh hati berpaut, sepenuh hati mengikuti TUHAN, kemudian cerminan hidup bahwa kita mengasihi orang lain (sesama) seperti mengasihi diri sendiri. Jadi mempersembahkan persepuluhan jangan karena ikut-ikutan dan itu juga bukan karena aturan gereja, membawa persembahan persepuluhan juga jangan dengan terpaksa.

Kalau firman Allah sudah mendapat tempat di hati kita, dia akan memancarkan kehidupan kita di hadapan TUHAN dan menjadi kesaksian baik dalam segala perkara dimanapun kita berada dalam segala keadaan dan situasi apapun. 


Kita kembali membaca 

1 Raja-raja 11:5-6

(11:5) Demikianlah Salomo mengikuti Asytoret, dewi orang Sidon, dan mengikuti Milkom, (11:6) dan Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya.


Salomo melakukan apa yang jahat di hadapan TUHAN, sebab ia mengikuti Asytoret dan Milkom.

  • Asytoret adalah dewi sesembahan Sidon – konon katanya itu dewi kesuburan –

  • Milkom adalah dewa sembahan orang Amon.

Pendeknya, dengan mengikuti Asytoret dan Milkom menunjukan Salomo tidak dengan sepenuh hati mengikuti, atau tidak dengan sepenuh hati berpaut terhadap TUHAN seperti Daud ayahnya. 

Kejahatan Salomo tidak berhenti sampai disitu, kita baca ayat 7-9…


1 Raja - raja 11:7-9

(11:7) Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. (11:8) Demikian juga dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan korban ukupan dan korban sembelihan kepada allah-allah mereka. (11:9) Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya.


Kejahatan Salomo  bertambah-tambah sebab ia mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos dan bagi Molokh.

  • Kamos adalah dewa orang Moab.

  • Molokh adalah dewa sesembahan orang Amon.

Kemudian, setelah mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos dan bagi Molog, selanjutnya Salomo mempersembahkan kepada allah-allah istrinya itu baik korban ukupan dan korban sembelihan. Luar biasa. 


  • Korban ukupan bicara soal penyerahan diri sepenuhnya sampai dihancurkan dan dihabiskan dalam derita. 

  • Korban sembelihan artinya; jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk sebagaimana dengan tertulis dalam; Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah (Mazmur 51:19)

Jadi untuk dewa Kamos dan dewa Molok Salomo betul-betul mempersembahkan korban ukupan; penyerahan diri sepenuhnya dan dia siap dihancurkan dalam derita hanya untuk Molok. Kemudian tidak berhenti disitu, ia juga mempersembahkan korban sembelihan yaitu; untuk Kamos dan Molok jiwanya hancur, hatinya patah dan remuk. 


Tidakkah saudara mengakui kita sama seperti Salomo, untuk sesuatu yang lahiriah kita rela berjuang sampai mati-matian, untuk bisnis yang kita kelolah kia rela tinggalkan TUHAN, kita rela berjuang keringat-keringat darah mulai dari keringat kepala sampai turun ke kaki, itu juga kita harus akui. Kita minta ampun kepada TUHAN, untuk yang lahiriyah seringkali kita mempersembahkan korban ukupan; penyerahan diri sepenuhnya; rela dihabiskan dihancurkan oleh derita, kemudian untuk berhala-berhala yang lain di bumi ini termasuk usaha bisnis yang dikelola, dagang apa saja, tinggalkan TUHAN dan rela jiwa hancur, hati patah dan remuk tapi untuk TUHAN tidak, kan TUHAN cemburu. Itu sebabnya orang yang menyembah berhala (menjadi pasangan daripada berhala) itu adalah perbuatan yang jahat di mata TUHAN. Cinta kita kepada TUHAN tidak seberapa, tapi untuk berhala begitu besar pengorbanan, itu yang membuat hati TUHAN cemburu. 


1 Raja-raja 11:9-11

(11:9) Sebab itu TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari pada TUHAN, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, (11:10) dan yang telah memerintahkan kepadanya dalam hal ini supaya jangan mengikuti allah-allah lain, akan tetapi ia tidak berpegang pada yang diperintahkan TUHAN. (11:11) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Salomo: "Oleh karena begitu kelakuanmu, yakni engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari padamu dan akan memberikannya kepada hambamu.


Karena Salomo telah mengikuti berhala-berhala dari istrinya, akhirnya TUHAN menunjukkan murka-Nya kepada Salomo dengan mengoyakkan kerajaan Israel menjadi dua, lalu diberikanlah kerajaan Israel kepada Yerobeam, sebab Salomo telah menyimpang dari TUHAN padahal TUHAN sudah menampakkan diri-Nya kepada Salomo sebanyak dua kali:


Kedatangan TUHAN yang pertama Ia menjadi manusia supaya dengan demikian Ia menanggung derita sengsara di kayu salib untuk mengerjakan penebusan dan pendamaian atas dosa dunia, tetapi ingat kedatangan TUHAN kali yang kedua bukan lagi sebagai penebus, tetapi tampil sebagai Raja sehingga pada hari penghakiman itu TUHAN mengadakan pembalasan. 

Jadi demikian juga sebetulnya TUHAN telah menampakan dirinya kepada Salomo sebanyak 2 kali 

  • Yang pertama; pada saat Salomo meminta hikmat kepada TUHAN (1 Raja-raja 3:5)

  • Yang kedua: ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja (1 Raja-raja 9:1-2)

Apa artinya bagi kita sekarang? saya sudah sampaikan diatas tadi kedatangan TUHAN yang pertama Yesus menjadi manusia supaya dengan demikian Ia rela menderita sengsara dan mati di kayu salib itu hikmat Allah dan kekuatan Allah sebagaimana pernyataan Paulus kepada jemaat di Korintus: tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. (1 Korintus 1:24)

Jadi kedatangan Yesus yang pertama sebagai manusia menderita sengsara bahkan mati di kayu salib itu hikmat Allah; kekayaan sorgawi. 

Sementara kedatangan TUHAN yang kedua ia tampil sebagai Raja dan mempelai laki-laki Sorga kalau kita melihat di dalam Wahyu 19:6-7: Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. 


Sebetulnya, TUHAN sudah menampakkan diri dua kali kepada Salomo, semestinya ia tahu penampilan (penampakan TUHAN) kepada dirinya, tetapi sengaja dia menyakiti hati TUHAN, lebih menuruti kata hati istri-istrinya, sehingga ia turut menyembah berhala daripada istri-istrinya, karena hatinya telah terpaut dengan cinta kepada istri-istrinya artinya hatinya terikat lebih besar kepada istri-istrinya daripada kepada TUHAN. 

Bukankah TUHAN telah menampakan diriNya kepada kita semua, kita melihat penampilan diriNya dalam setiap pemberitaan firman Allah sebab Firman Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel telah menggembalakan kita sampai sejauh ini dan kita telah melihat penampilanNya yang mempesona hati kita dan kita mengerti rencana TUHAN bahwa sesungguhnya TUHAN sedang bekerja, sampai hari ini Ia tidak pernah berhenti, Dia tidak  terlelap, Dia tidak tertidur demi terwujudnya pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. 

Sasaran akhir dari ibadah pelayanan di atas muka bumi ini adalah perjamuan malam pesta kawin anak domba; TUHAN sudah menyatakan itu, jangan kita tidak mau tahu dengan itu, jangan berpaut hati kita kepada berhala-berhala di bumi ini. 

Saudara bukankah rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad, rahasia yang tersembunyi dari keturunan ke keturunan namun sekarang dinyatakan kepada kita, kita bukan siapa-siapa, kita bagaikan debu tanah karena banyaknya dosa, tapi TUHAN begitu rupa menyatakan kasihNya, firmaNnya dibukakan sehingga kita mengerti rencana TUHAN, mengerti apa maksudnya TUHAN, mengerti tujuan ibadah dan pelayanan ini? masak kita masih juga mengeraskan hati dengan berpaut dengan berhala-berhala, hati kita condong kepada berhala-berhala, condong kepada kesibukan-kesibukan di bumi ini. Ini harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 


Kita juga tau tentang dua kali TUHAN menampakan diriNya kepada Salomo, 

  • kali pertama itu berbicara tentang dua loh batu isinya sepuluh hukum, inti dari sepuluh hukum hanya satu itulah kasih Mempelai, 

  • kemudian kali kedua itu kaitannya dengan Tabernakel (rumah TUHAN). Jadi kalau pembangunan tubuh Kristus sudah selesai, maka selayaknya sidang mempelai TUHAN dibawa masuk dalam pesta kawin Anak Domba. 

Perlu untuk diketahui; sepuluh hukum yang tertulis pada dua loh batu tidak ada artinya kalau tidak ada rumah TUHAN (Tabernakel), sebaliknya rumah TUHAN (Tabernakel), yakni; hidup kita ini tidak ada artinya kalau sepuluh hukum tidak ditempatkan di dalam diri kita. Jadi sepuluh hukum tidak akan ada artinya kalau tidak ada Tabernakel, Tabernakel tidak ada artinya kalau sepuluh hukum tidak ada. 

Jadi jika hikmat (dua loh batu) terpisah dari rumah TUHAN maka rumah TUHAN tidak  menjadi berarti, atau jika rumah TUHAN terpisah dari hikmat Allah (dua loh batu yang berisi sepuluh hukum Allah)  maka dua loh batu juga menjadi tidak berarti. 


Jadi soal terpisah = kerajaan yang terkoyak; terpecah menjadi 2 dua.

Matius 12:24-25

(12:24) Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." (12:25) Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.


Perlu untuk diketahui;

  • Kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa.

  • Setiap kota yang terpecah-pecah juga binasa.

Kita sudah melihat Babel kota besar itu pada akhirnya pecah dibagi menjadi tiga bagian, satu untuk naga, satu untuk antikris, satu untuk nabi-nabi palsu dan itu tanda kebinasaan, tapi TUHAN tidak menghendaki kebinasaan saya dan saudara. 

  • Setiap Rumah tangga yang tepecah-pecah tidak dapat bertahan.

TUHAN menghendaki supaya nikah-nikah di bumi ini menjadi suatu nikah-nikah yang diberkati oleh TUHAN, nikah yang utuh satu kesatuan yang utuh pasti bertahan sampai TUHAN datang pada kali yang kedua, itu sebabnya kita setia digembalakan oleh Pengajaran Mempelai dalam terangnya Tabernakel supaya kita jangan binasa, supaya kita jangan bodoh seperti kebodohan Salomo/supaya kita jangan koyak/terpisah dari TUHAN.


Saudara, oleh karena murka TUHAN kepada Salomo Israel pecah (koyak) menjadi dua; 

  • Kerajaan Israel dengan sebelas suku Israel itulah kerajaan Israel, 

  • satu suku itulah kerajaan Yehuda. 

Tetapi Alkitab jelas berkata kerajaan yang terpecah-pecah tidak akan bertahan. Sebelas suku Israel jelas itu berbicara tentang gereja TUHAN, sementara satu suku yaitu Yehuda jelas itu berbicara tentang raja. Bukankah Yesus Raja di atas segala raja sebab Dia adalah tunas Daud, singa dari suku Yehuda, kerajaan ini tidak boleh pecah, Israel dan Yehuda tidak boleh pecah, TUHAN mau keutuhan dari tubuh dan kepala menyatu. 

Begitu dalamnya rahasia ini, rahasia firman Allah ditampilkan sehingga kita bisa melihat kemuliaan Allah dinyatakan di tengah ibadah ini supaya kita jangan binasa oleh murka TUHAN. 

Saya terharu dengan Roh TUHAN, sebab Roh TUHAN berbicara di tengah Ibadah Pendalaman Alkitab bagi kita malam ini, tentunya ini bukan karena fasih lidah saya, bukan karena pengertian saya tapi jelas ini firman yang diurapi oleh TUHAN, firman yang berasal dari mulut TUHAN untuk meneguhkan hati kita pribadi lepas pribadi supaya jangan ada diantara kita lagi ragu untuk digembalakan oleh pengajaran Mempelai terangnya Tabernakel, supaya kita jangan dimurkai oleh TUHAN.


Jadi malam ini kita sudah melihat kemuliaan Allah dinyatakan begitu hebat, begitu dahsyat, TUHAN tidak menghendaki kebinasaan kita semua, TUHAN tidak menghendaki kebinasaan orang berdosa, tapi TUHAN menghendaki pertobatan dari orang-orang yang berdosa, secara khusus dahulu kita menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan dengan lain kata terikat dengan berhala-berhala di bumi ini. 

TUHAN memang memurkai Salomo, tapi dari murka TUHAN kepada Salomo kita dapat memetik satu pelajaran yang begitu manis dan jadikanlah itu sebagai pedoman hidup jalan keluar dari masalah yang kita hadapi sekarang ini, apalagi yang sekarang ini masih terikat dengan berhala-berhala di bumi ini, itu perbuatan jahat, supaya  kita jangan dimurkai; kerajaan yang kita hidupi ini jangan terkoyakan, jangan kita terpisah dari Kristus Kepala, Dia raja dan anggota tubuhNya bagaikan sebelas suku itulah kerajaan Israel. 


TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI


Pemberita Firman:

Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang


No comments:

Post a Comment