IBADAH
DOA PENYEMBAHAN, 14 MEI 2019
KITAB
KOLOSE
(Seri: 50)
Subtema:
RASUL PAULUS MENGASUH & MERAWAT TUJUH SIDANG JEMAAT DI ASIA
KECIL
Shalom.
Selamat
malam, salam sejahtera dan bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kita.
Kiranya
firman Allah nanti akan membawa kita rendah di kaki salib Tuhan, tersungkur di hadapan
Tuhan, sujud menyembah Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak, Yakub, Allah
Israel, Allah yang berkuasa, Tuhan dan Juruselamat yang berdaulat atas
kehidupan kita sekaliannya.
Saya
juga tidak lupa menyapa anak-anak Tuhan, umat Tuhan, yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming atau video internet di manapun
anda berada.
Kita
memohon kemurahan Tuhan lewat doa supaya kiranya Tuhan membukakan firman-Nya
bagi kita untuk membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib Tuhan.
Segera
saja kita memperhatikan firman penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari
surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose
3:4
(3:4)
Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan
menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Kalimat
yang harus kita perhatikan dari ayat ini adalah: “Apabila Kristus, yang
adalah hidup kita”
Singkatnya;
Kristus adalah hidup kita,
hidup semua orang, berarti; kita hidup karena Kristus, bukan karena harta,
kekayaan, uang, usaha, pekerjaan, dan pendidikan yang tinggi.
Efesus
1:22-23
(1:22)
Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristus dan Dia telah
diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. (1:23)
Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua
dan segala sesuatu.
Kristus telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala,
sedangkan jemaat adalah tubuh-Nya.
Dalam hal ini, kita patut bersyukur karena Kristus yang menjadi Kepala, bukan
yang lain-lain.
Bisa
dibayangkan, jika serigala dan burung yang menjadi kepala, maka tubuh Kristus
akan mengalami penderitaan dan kesusahan yang hebat.
Efesus
5:22-23
(5:22)
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, (5:23)
karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah
yang menyelamatkan tubuh.
Kristus
adalah kepala jemaat, Dialah yang menyelamatkan tubuh-Nya.
Jadi,
saya dan saudara tidak diselamatkan oleh apapun dan siapapun, tetapi sidang
jemaat, sebagai tubuh-Nya, diselamatkan oleh Kristus sebagai kepala.
Efesus
5:24
(5:24)
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah
isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
Karena
Kristus adalah penyelamat tubuh, maka kedudukan dari sidang jemaat, sebagai
tubuh, sudah seharusnya terlebih dahulu berada di dalam tanda ketundukannya
kepada Kristus, sebagai Kepala, dalam segala sesuatu.
Galatia
2:6
(2:6)
Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu — bagaimana kedudukan
mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah tidak memandang
muka — bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak memaksakan sesuatu
yang lain kepadaku.
Kedudukan
sebagai seorang yang terpandang tidak terlalu penting bagi Rasul Paulus, karena
ia menyadari, bahwa; Allah tidak memandang muka, Allah tidak melihat latar
belakang sidang jemaat.
Tubuh
Kristus terdiri dari banyak anggota; ada yang miskin, ada yang kaya, juga ada yang
terpandang, dan ada yang tidak terpandang, semuanya itu tidak terlalu penting
untuk diperbincangkan. Yang terpenting adalah kedudukan dari sidang jemaat itu
sudah terlebih dahulu berada di dalam tanda: ketundukan kepada Kristus,
sebagai Kepala, karena Kristus sendiri tidak memandang muka, tidak melihat
latar belakang dari sidang jemaat.
Efesus
5:29
(5:25) Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus
telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya (5:26)
untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya
dengan air dan firman, (5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. (5:28)
Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri:
Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. (5:29) Sebab
tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat,
Kesimpulannya,
Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat.
Bukti bahwa Kristus adalah
penyelamat tubuh.
YANG PERTAMA: Sidang jemaat dikuduskan dan dimandikan
dengan air dan firman.
Hal
yang pertama ini telah saya sampaikan pada minggu-minggu yang lalu.
Bukti bahwa Kristus adalah
penyelamat tubuh.
YANG KEDUA: Kristus mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai tubuh-Nya
(Efesus 5:26).
1
Tesalonika 2:7
(2:7)
Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama seperti
seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Tugas
dari Rasul Paulus terhadap sidang jemaat, sama seperti seorang ibu; mengasuh dan merawati anaknya.
Ibu menunjuk seorang gembala sidang, tugasnya; mengasuh dan merawati sidang jemaat, sebagai anak-anak rohani.
Jadi,
gembala sidang tidak hanya berdiri di atas mimbar, untuk menyampaikan firman, harus
memperhatikan sidang jemaat dengan baik dan benar, karena memang tugas dari
sidang jemaat adalah mengasuh dan merawati sidang jemaat, memperhatikan sidang
jemaat baik lahir maupun batin.
Bukti
Rasul Paulus mengasuh dan merawati anak-anak rohani yang dipercayakan Tuhan, hal
ini dapat diketahui dari 14 (empat belas) surat yang dikirim oleh Rasul
Paulus kepada:
I. TUJUH
SIDANG JEMAAT YANG ADA DI ASIA KECIL, antara lain;
1. Jemaat
di Roma; 1 (satu) surat.
2. Jemaat
di Korintus; 2 (dua) surat.
3. Jemaat
di Galatia; 1 (satu) surat.
4. Jemaat
di Efesus; 1 (satu) surat.
5. Jemaat
di Filipi; 1 (satu) surat.
6. Jemaat
di Kolose; 1 (satu) surat.
7. Jemaat
di Tesalonika; 2 (dua) surat
Jadi, Rasul Paulus mengasuh dan merawati tujuh sidang jemaat
di Asia Kecil.
II. TIGA
ORANG ANAK ROHANI, yaitu
1. Timotius;
2 (dua) surat.
2. Titus;
1 (satu) surat.
3. Filemon;
1 (satu) surat.
Jadi, Rasul Paulus sebagai bapa rohani mengasuh tiga anak
rohani yaitu; Timotius, Titus, dan Filemon.
III. SECARA
KHUSUS KEPADA ORANG IBRANI; 1 (satu) surat.
Selanjutnya,
kita akan melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan
pola Tabernakel.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
PERTAMA: Surat untuk jemaat di ROMA.
Jika
dikaitkan dengan pola Tabernakel terkena pada MEZBAH KORBAN BAKARAN.
Mezbah
Korban Bakaran merupakan gambaran dari salib, yang menjadi korbannya adalah
pribadi Yesus Kristus.
Mari
kita melihat, ciri penulisan dari surat yang dikirim oleh Rasul Paulus
kepada jemaat di Roma.
Roma
8:35
(8:35)
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang?
Kehidupan
dari Rasul Paulus tidak terpisahkan dari kasih Kristus sekalipun menghadapi
tujuh perkara:
1. Penindasan.
2. Kesesakan.
3. Penganiayaan.
4. Kelaparan.
5. Ketelanjangan.
6. Bahaya.
7. Pedang
Sekalipun
dia menghadapi tujuh perkara ini, namun kehidupan Rasul Paulus tidak
terpisahkan dari kasih Kristus.
Jangan
sampai karena 7 perkara di atas kita terpisahkan dari kasih Kristus.
Tetapi
Rasul Paulus tidak demikian; sekalipun menghadapi tujuh perkara yang luar
biasa, yang menyulitkan kehidupannya, ia tetap tidak terpisahkan dari kasih
Kristus, dia tidak pusing dengan tujuh perkara yang menyulitkan kehidupannya
itu.
Roma
8:36
(8:36) Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya
maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
Kehidupan
Rasul Paulus ada di dalam bahaya maut sepanjang hari di tengah-tengah ibadah
dan pelayanannya kepada Tuhan, bahkan dia telah dianggap sebagai domba-domba
sembelihan.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KEDUA: Surat untuk jemaat di KORINTUS (yang pertama).
Surat
untuk jemaat di Korintus (yang pertama) terkena pada KOLAM PEMBASUHAN, itu
menunjuk kepada baptisan air, artinya; berbicara tentang pengalaman kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Sementara di dalam suratan
1 Korintus 15:1-58, semuanya itu berbicara tentang kebangkitan.
-
Ayat 1-11;
berbicara tentang KEBANGKITAN KRISTUS.
Kaitannya
dengan 9 (sembilan) jabatan Yesus Kristus, yang tertulis dalam 1 Korintus
12:28-30.
Itulah
sebabnya di dalam kebangkitan Kristus itu, Ia pertama-tama menampakkan diri
kepada 12 (dua belas) murid dan yang terakhir kepada Rasul Paulus.
- Ayat
12-34; berbicara tentang KEBANGKITAN KITA.
Kaitannya
dengan 9 (sembilan) karunia Roh Kudus yang dipercayakan Tuhan di dalam sidang
jemaat Tuhan, tertulis di dalam 1 Korintus 12:8-10.
Kalau
kita melayani Tuhan sesuai dengan karunia-karunia Roh kudus, itu tanda kebangkitan
kita.
- Ayat
35-58; berbicara tentang KEBANGKITAN TUBUH.
Kaitannya
dengan 9 (sembilan) kasih dari Allah Bapa, tertulis di dalam 1 Korintus
14:1-6.
Itulah
tentang surat kepada sidang jemaat di Korintus (yang pertama).
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KETIGA: Surat kepada sidang jemaat di GALATIA.
Dalam
pola Tabenakel terkena kepada PINTU KEMAH dengan 5 (lima) tiang.
Galatia
1:17-18
(1:17)
juga aku tidak pergi ke Yerusalem mendapatkan mereka yang telah menjadi rasul
sebelum aku, tetapi aku berangkat ke tanah Arab dan dari situ kembali
lagi ke Damsyik. (1:18) Lalu, tiga
tahun kemudian, aku pergi ke Yerusalem untuk mengunjungi Kefas, dan aku
menumpang lima belas hari di rumahnya.
Setelah
Rasul Paulus menerima jabatan Rasul, ia pun berangkat ke tanah Arab selama tiga
tahun untuk menjadi tiang di sana.
Galatia
2:7-9
(2:7)
Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa kepadaku telah dipercayakan
pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat, sama seperti kepada Petrus
untuk orang-orang bersunat (2:8)
karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada Petrus untuk menjadi rasul bagi
orang-orang bersunat, Ia juga yang telah memberikan kekuatan kepadaku untuk
orang-orang yang tidak bersunat. (2:9) Dan setelah melihat
kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas
dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat
tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya
kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang
yang bersunat;
Ada
lima tiang (sokoguru) sidang jemaat, antara lain;
1. Yakobus.
2. Kefas.
3. Yohanes.
4. Paulus.
5. Barnabas.
Jadi,
5 (lima) tiang atau 5 (lima) sokoguru ini adalah kehidupan yang diurapi oleh
Tuhan dengan luar biasa, sebab Pintu Kemah itu berbicara tentang kepenuhan Roh-El
Kudus.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KEEMPAT: Surat kepada sidang jemaat di EFESUS.
Dalam
pola Tabernakel terkena pada MEJA ROTI SAJIAN.
Yesus
adalah roti hidup, Ia telah memecah-mecahkan segenap hidup-Nya di atas kayu
salib.
Di
atas meja ada dua susun roti, masing-masing terdiri dari enam ketul roti, dua
susun roti ini berbicara tentang persekutuan.
Efesus
1 dan 2 secara
khusus berbicara tentang; Israel dan Kafir telah dipersatukan di dalam Kristus.
Efesus
1:10
(1:10)
sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus
sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi.
Ayat
ini berbicara tentang persekutuan kita dengan Kristus; Ia telah mempersekutukan
kita dengan Kristus, baik yang di sorga maupun yang di bumi, dipersekutukan di
dalam Kristus.
Efesus
2:15-20
(2:15)
sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan
segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu
manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
(2:16) dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh,
dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. (2:17)
Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh"
dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", (2:18)
karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk
kepada Bapa. (2:19) Demikianlah kamu bukan lagi orang
asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan
anggota-anggota keluarga Allah, (2:20) yang dibangun di
atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Dengan
kematian Yesus Kristus di atas kayu salib, Israel dan Kafir dipersekutukan.
Yesus
adalah pokok angur yang benar, kitalah carang-carangnya.
-
Persekutuan kita dengan Kristus =
persekutuan carang dengan pokok.
-
Persekutuan Israel dengan Kafir =
persekutuan antara carang dengan carang.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KELIMA: Surat kepada sidang jemaat di FILIPI.
Dalam
pola Tabernakel terkena pada PELITA EMAS, berarti menjadi terang dunia ->
orang-orang yang diurapi.
Orang-orang
yang diurapi menjadi terang dunia.
Pada
Pelita Emas ada tujuh lampu yang ditaruh di atas Kaki Dian. Angka tujuh banyak
kita dapatkan di dalam surat Filipi, misalnya; ada tujuh nama yang menonjol di
dalam surat Filipi, yaitu;
1. Paulus.
2. Timotius.
3. Epafroditus.
4. Euodia.
5. Sintikhe.
6. Sunsugos.
7. Klemens.
Kemudian,
di dalam Filipi 2, terdapat tujuh kali kata “sukacita”.
Pengkhotbah
11:7-8
(11:7)
Terang itu menyenangkan dan melihat matahari itu baik bagi mata;
(11:8) oleh sebab itu jikalau orang panjang umurnya, biarlah
ia bersukacita di dalamnya, tetapi hendaklah ia ingat akan hari-hari
yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah
kesia-siaan.
Jemaat
di Filipi limpah dengan sukacita karena mereka hidup di dalam terang.
Terang
itu menyenangkan, tetapi gelap itu tidak menyenangkan. Kalau seseorang biasa
berbuat dosa di dalam kegelapan, maka orang itu tidak menyenangkan dan tidak
pernah menimbulkan sukacita.
“Melihat
matahari itu baik bagi mata”
Matahari
menunjuk kepada kasih dari Allah Bapa.
Oleh
sebab itu, jikalau orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacita di dalam
terang itu. Jangan ada lagi dosa yang disembunyikan dan senantiasa memandang
kepada kasih Allah, kasih di Golgota, maka jangan lagi memikirkan dan memandang
yang lain-lain.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KEENAM: Surat kepada jemaat di KOLOSE.
Dalam
pola Tabernakel surat kepada jemaat di Kolose terkena kepada MEZBAH DUPA.
Ciri
penulisan dari kitab Kolose.
Kolose
4:1-3
(4:1)
Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga
mempunyai tuan di sorga. (4:2)
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap
syukur. (4:3) Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah
membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang
rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.
Hidup
di dalam doa penyembahan, berarti; berjaga-jaga dan mengucap syukur.
Pertanyaannya;
-
Mengapa harus berjaga-jaga? Sebab
musuh sama seperti singa yang mengaum-ngaum, yang mencari mangsa yang dapat
ditelannya ... (1 Petrus 5:8)
-
Mengapa mengucap syukur? Sebab ucap
syukur itulah yang dikehendaki oleh Allah di dalam Kristus Yesus ... (1 Tesalonika 5:18)
Oleh
sebab itu, biarlah ucapan syukur kita bagaikan asap dupa kemenyaan yang
senantiasa naik di hadirat Tuhan. Ucapan syukur seperti ini bukan lagi ucapan
syukur karena diberkati oleh Tuhan, melainkan karena dia boleh menikmati
persekutuan yang indah lewat doa penyembahan, sehingga berada di dalam suatu
ketenangan dan kedamaian yang begitu luar biasa, seperti asap dupa kemenyaan.
Lewat
kehidupan doa, Allah akan membukakan pintu sorga bagi kita, hal yang senada kalau
terjadi pembukaan rahasia firman, itu sama artinya pintu sorga terbuka atas
kita dan saat itu Tuhan mencurahkan segala sesuatu atas kehidupan kita
masing-masing. Maka di dalam doa, kita senantiasa mohonkan supaya terjadi
pembukaan rahasia firman dalam setiap pertemuan-pertemuan ibadah kita.
Empat belas surat yang
ditulis oleh Rasul Paulus jika dikaitkan dengan pola Tabernakel.
YANG
KETUJUH: Surat untuk jemaat di TESALONIKA
(yang pertama dan yang kedua).
Terkena
pada PAKAIAN IMAM BESAR dan IMAM-IMAM.
Pakaian
imam besar terdiri dari:
1. Baju Efod,
menunjuk pengalaman kematian dari
Yesus Kristus.
2. Gamis baju Efod (warna
biru), menunjuk kuasa kebangkitan
dari Yesus Kristus.
3. Baju dalam
(lenan halus), menunjuk kemuliaan
Yesus pada saat Dia naik ke sorga.
Itulah
surat-surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada tujuh sidang jemaat yang ada
di Asia kecil.
Kepada
sidang jemaat di ROMA,
Rasul Paulus mengasuh dan merawati, diajar untuk senantiasa berdiri di atas
korban Kristus.
Kemudian,
kepada sidang jemaat di KORINTUS.
terkhusus surat yang pertama, diajar untuk berada dalam suasana kebangkitan,
yang dibagi atas tiga bagian;
- Kebangkitan Kristus, kaitannya dengan sembilan jabatan Yesus
Kristus.
- Kebangkitan kita, kaitannya dengan sembilan karunia Roh Kudus.
- Kebangkitan tubuh, kaitannya dengan kasih Allah Bapa.
Semuanya
diajarkan sebab Rasul Paulus mengasuh dan merawati sidang jemaat di Korintus.
Kemudian
untuk sidang jemaat di GALATIA,
Rasul Paulus mengasuh dan merawati mereka, yang dikaitkan dengan lima tiang
yang ada di PINTU KEMAH, itu menunjuk kepada lima Rasul sebagai tiang
(sokoguru) dari sidang jemaat, itulah; Rasul
Paulus, Rasul Petrus, Rasul Kefas,
Rasul Yohanes, dan Rasul Barnabas, merekalah yang menjadi
penopang bagi sidang jemaat.
Rasul,
berarti; kehidupan yang diurapi dengan luar biasa. Pengurapan yang luar biasa
menjadikan kita menjadi sokoguru, menjadi tiang penopang yang dipancangkan di
dalam rumah Tuhan.
Rasul
Paulus juga mengasuh dan merawati sidang jemaat di EFESUS, yang terkena pada Meja Roti Sajian. Rasul Paulus mengajar
sidang jemaat di Efesus untuk mengerti tentang persekutuan kita dengan Kristus,
juga persekutuan kita dengan sesama.
Persekutuan
kita dengan Kristus sama dengan carang dengan pokok anggur, sedangkan
persekutuan kita dengan sesama sama seperti persekutuan carang dengan carang.
Dalam hal ini Rasul Paulus mengasuh dan merawatinya supaya sidang jemaat di
Efesus betul-betul mengerti tentang persekutuan.
Kemudian
Rasul Paulus juga mengasuh dan merawati sidnag jemaat di FILIPI. Dalam pola Tabernakel, surat Rasul Paulus kepada sidang
jemaat di Filipi terkena pada Pelita Emas atau tujuh lampu di atas Kaki Dian,
itu berbicara tentang kehidupan yang berada di dalam terang, itulah; Paulus,
Timotius, Epafroditus, Euodia, Sintikhe, Sunsugos, dan Klemens.
Kemudian,
di dalam Filipi 2 ada terdapat tujuh kali kata “sukacita.” Saudaraku, kehidupan
yang berada di dalam terang senantiasa ada di dalam sukacita dan memberi
sukacita. Beda dengan kehidupan yang berada di dalam kegelapan, banyak
menyembunyikan dosa di dalam kegelapan, orang semacam ini tidak akan memberi
sukacita di tengah-tengah persekutuannya dengan orang lain.
Yang
terakhir adalah surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada sidang jemaat di KOLOSE.
Dalam
pola Tabernakel terkena kepada Mezbah Dupa, itu berbicara tentang Doa
penyembahan yang besar. Mengapa kita harus hidup di dalam doa penyembahan yang
besar? Supaya kita dapat berjaga-jaga dan bersyukur. Mengapa berjaga-jaga?
Karena musuh sama seperti singa yang mengaum-ngaum mencari mangsa yang dapat
ditelannya.
Siapa
mangsa yang dapat ditelannya? Itulah kehidupan yang hanya memiliki firman dan
Roh, tetapi kehidupan rohaninya belum memuncak sampai kepada Doa Penyembahan. Dan
itu akan terjadi kelak; antikris akan menginjak-injak kota suci selama empat
puluh dua bulan lamanya.
Kemudian,
mengapa harus mnegucap syukur? Karena itulah yang dikehendaki Allah di dalam
Kristus Yesus.
Ucapan
syukur kita biarlah seperti asap dupa kemenyan yang naik di hadirat Tuhan,
artinya; kita mengucap syukur bukan karena diberkati, tetapi karena kita
melangsungkan hubungan yang begitu intim dengan Tuhan, sehingga kita berada
dalam suatu tingkat ketenangan yang begitu tinggi dan damai sejahtera, itu
ucapan syukur yang luar biasa.
Sampai
akhirnya, kepada sidang jemaat yang terakhir, itulah jemaat di TESALONIKA, itu terkena pada pakaian
Imam Besar dan pakaian imam-imam.
Sebagai
imam perhatikanlah perbuatanmu, perhatikan sikapmu, itu adalah pakaianmu yang
harus dijaga, jangan dicemari dengan kejahatan dan kenajisan, jangan dicemari
dengan hal-hal yang tidak baik. Tetapi biarlah kita betul-betul seperti Jubah
yang maha indah, yang terdiri dari tiga bagian;
1. Baju Efod,
berbicara tentang pengalaman kematian.
Tanda
dalam pengalaman kematian: daging tidak bersuara lagi, tidak hidup dalam hawa
nafsu, yaitu keinginan-keinginan daging yang jahat.
2. Gamis Baju Efod,
berbicara tentang pengalaman kebangkitan
Yesus Kristus.
Berarti,
melayani Tuhan hidup di dalam kesucian, melayani hidup dalam kebenaran, melayani
hidup di dalam kasih Allah.
3. Lenan Halus,
berbicara tentang kemuliaan.
Lenan
halus berjala-jala itu berbentuk mata.
Pada
saat Yesus naik ke sorga, Ia duduk di samping kanan Allah Yang Maha Besar, dan
saat ini di dalam kemuliaan, Dia sedang mengamat-amati dan menyoroti sikap dan
perbuatan kita, sedang memperhatikan dan mengamat-amati kehidupan kita di dalam
beribadah dan melayani Tuhan, beribadah dan melayani pekerjaan Tuhan. Jadi,
kita melayani bukan untuk dilihat oleh mata manusia, tetapi kita melayani untuk
dilihat oleh Tuhan sampai mata-Nya menembusi manusia batin kita masing-masing. Kita
yang dahulu menjalankan ibadah Taurat, jangan lagi, karena Tuhan sedang menembusi
manusia batin kita masing-masing, tidak ada yang tersembunyi di mata Tuhan.
Kita
sudah melihat, bahwa betul-betul Rasul Paulus ini dalam pelayanannya tampil
sebagai seorang ibu yang mengasuh dan merawati anaknya. Dalam kesempatan ini,
kita sudah melihat surat yang dikirm oleh Rasul Paulus kepada tujuh sidang
jemaat di Asia Kecil.
Minggu
yang akan datang kita akan melihat surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada
tiga anak rohaninya dan surat yang dikirim oleh Rasul Paulus kepada orang
Ibrani secara khusus.
Kita
berdoa lewat doa penyembahan, dalam doa itu kita sisipkan kepada Tuhan, supaya
dalam setiap pertemuan ibadah Tuhan senantiasa membukakan rahasia firman-Nya.
Ketika terjadi pembukaan rahasia firman, pintu sorga terbuka dan pada saat itulah
Tuhan curahkan segala berkat-berkat dari sorga.
Semakin
hari saya semakin memahami rencana Tuhan begitu indah dalam kehidupan kita,
yaitu; pokok doa utama kita sekarang adalah supaya terus terjadi pembukaan rahasia firman dalam setiap
pertemuan-pertemuan ibadah kita sekaliannya, itu yang terutama. Diberi umur
panjang, diberikan kekayaan, musuh dikalahkan, seperti yang dialami oleh Raja
Salomo. Amin.
TUHAN
YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI KITA
Pemberita
Firman:
Gembala
Sidang;Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment