IBADAH DOA PENYEMBAHAN, 16 JULI 2019
KITAB KOLOSE
(Seri: 58)
Subtema: AKHIR PEKERJAAN
PENEBUSAN, AWAL KESEMPURNAAN (KOLAM PEMBASUHAN)
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera bagi
kita sekaliannya.
Kita patut bersyukur malam ini,
karena kemurahan Tuhan, kita diberi kesempatan untuk menikmati Ibadah Doa
Penyembahan, dan sebentar kita akan tersungkur untuk sujud menyembah kepada
Dia, Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak, Yakub. Dan biarlah kiranya nanti
firman itu membawa hidup kita rendah di bawah kaki salib-Nya
Saya juga tidak lupa menyapa
anak-anak Tuhan, umat Tuhan, hamba-hamba Tuhan, yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live
streaming, video internet, Youtube, Facebook di mana pun anda berada,
kiranya Tuhan memberkati kita.
Sebab itu; marilah dengan rendah hati
kita berdoa memohon kemurahan Tuhan supaya kiranya Tuhan membuka firman-Nya
malam ini, di atas segalanya nama Tuhan dipermuliakan.
Segera saja kita memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Doa Penyembahan dari surat yang dikirim oleh Rasul
Paulus kepada jemaat di KOLOSE.
Kolose 3:5-10
(3:5) Karena itu matikanlah dalam
dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa
nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan
penyembahan berhala, (3:6)
semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. (3:7) Dahulu kamu juga melakukan
hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. (3:8)
Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram,
kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. (3:9) Jangan lagi kamu saling
mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
(3:10) dan telah mengenakan manusia
baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar
menurut gambar Khaliknya;
Keadaan seseorang pada zaman
jahiliyah atau hidup di luar Tuhan adalah penuh dengan;
-
percabulan,
-
kenajisan,
-
hawa nafsu,
-
nafsu jahat
-
dan juga keserakahan,
yang sama dengan penyembahan berhala.
Kemudian, keadaan seseorang setelah
di dalam Tuhan, masih ada juga kelemahan-kelemahan yang mendasar yang harus
dibuang atau yang harus dimatikan, antara lain;
-
marah,
-
geram,
-
kejahatan,
-
fitnah
-
dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu,
-
dan termasuk perkataan dusta, yang adalah dosa terakhir.
Selanjutnya, Rasul Paulus
menganjurkan supaya jemaat di Kolose ini segera saja mematikan nafsu duniawi
atau menanggalkan manusia lama itu dengan segala kelakuannya dan mengenakan
manusia baru.
Ini juga harus menjadi pusat
perhatian kita malam ini, supaya kita tidak lagi bermain-main di dalam melayani
pekerjaan Tuhan, tidak menganggap enteng, tidak menganggap ringan ibadah dan
pelayanan itu.
Kalau orang dunia atau orang di luar
Tuhan menganggap enteng ibadah, menganggap ringan pelayanan, itu bisa
dimaklumi. Tetapi kalau anak-anak Tuhan apalagi imam-imam menganggap enteng,
menganggap ringan pelayanan itu adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Ini harus menjadi perhatian kita,
terkhusus keluarga sidang jemaat GPT “BETANIA” di hari-hari terakhir ini.
Dalam
susunan Tabernakel, Kolose 3:1-17
terkena pada KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA.
Bejana pembasuhan tembaga ini
berbicara soal;
1.
Baptisan air.
2.
Pembaharuan.
3.
Penyucian oleh mandi air dan
firman.
Tanpa pembaharuan dan penyucian, kita
tidak akan dapat beribadah dan melayani Tuhan atau mentahbiskan diri kepada
Tuhan, justru sebaliknya akan mengalami kematian rohani.
Sebelum imam-imam memasuki daerah
kemah pertemuan atau Ruangan Suci, di mana di dalamnya terdapat tiga macam
alat, itulah;
1.
Meja Roti Sajian,
2.
Pelita Emas,
3.
Dan Mezbah Dupa,
Maka imam-imam harus terlebih dahulu
membasuh dua tangan dan membasuh dua kaki, barulah dia layak masuk ke Ruangan
Suci (kemah pertemuan) untuk memperhatikan peralatan-peralatan atau
perabotan-perabotan yang ada di dalamnya.
Dahulu baptisan ini hanya berlaku
bagi orang Israel, tetapi sekarang berlaku bagi semua orang Kristen dengan satu
tujuan; supaya kita dapat mengenakan manusia baru.
Oleh sebab itu, kita harus mengalami
baptisan air, berarti; dengan segera mematikan perbuatan yang lama,
menanggalkan pakaian yang lama.
Baptisan air dibagi atas 3 fase:
FASE PERTAMA: Zaman dahulu, menunjuk; baptisan Israel.
FASE KEDUA: Sekarang, menunjuk; baptisan orang Kristen.
Baptisan itu tidak hanya sampai
baptisan kolam pembasuhan tembaga, tetapi sampai kepada baptisan yang sekarang.
Mari kita melihat Efesus 5.
Efesus 5:27
(5:27) supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau
kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak
bercela.
Baptisan orang Kristen sekarang
adalah mandi oleh air dan firman Allah
yang limpah.
Supaya kehidupan kita menjadi suci,
maka kehidupan kita harus dimandikan oleh air dan firman yang limpah, maksudnya
ayat yang satu menjelaskan ayat yang lain, atau ayat yang satu menerangkan ayat
yang lain, sampai nanti terbuka rahasia firman-Nya, sehingga dengan demikian
kita boleh mengalami penyucian terhadap dosa.
FASE YANG KETIGA: Yang akan datang.
Wahyu 15:2
(15:2) Dan aku melihat sesuatu
bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri
orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan
namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Baptisan di masa yang akan datang
adalah pembaptisan di dalam lautan kaca
bercampur api.
Sekarang kita lihat pengertian
rohaninya di dalam 1 Petrus 1.
1 Petrus 1:2
(1:2) yaitu orang-orang yang
dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh
Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan
darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas
kamu.
Kesucian yang dikerjakan oleh firman
Tuhan dan Roh Kudus atau api Roh Kudus adalah penyucian yang begitu mendalam.
Lebih jauh kita melihat: Kesucian
yang dikerjakan firman Tuhan dan yang dikerjakan api Roh Kudus.
Yesaya 4:3-4
(4:3) Dan orang yang tertinggal di
Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di
Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, (4:4) apabila TUHAN telah membersihkan kekotoran puteri Sion
dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya
dengan roh yang mengadili dan yang membakar.
Penyucian dengan api adalah
betul-betul penyucian yang begitu mendalam, sebab api Roh Kudus mengadili dan membakar dosa umat Tuhan.
Sedikit kesaksian: Saya masih ingat
di tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 akhir, saya betul-betul mengalami
baptisan, yang disebut dengan baptisan api Roh Kudus. Di situ saya mengalami
pergumulan yang begitu hebat, menghadapi nyala api siksaan sebagai ujian yang
begitu berat.
Tetapi sebelum saya mengalami ujian
oleh nyala api siksaan ini, Tuhan sudah terlebih dahulu menunjukkan kepada saya
dalam suatu penglihatan; di mana saya berjalan dengan seorang diri tanpa ada
seorang pun bersama dengan saya. Saya berjalan seorang diri sementara hujan api
turun menerpa saya, tapi seakan-akan hujan api itu tidak saya rasakan sedikit
pun. Saya hanya bisa menangis saja tanpa seorang pun yang dapat mengerti
keberadaan saya, hal itu betul-betul saya alami.
Ini suatu penyucian yang dikerjakan
oleh firman Tuhan dan api Roh Kudus, penyucian yang semacam ini disebut dengan
penyucian yang begitu mendalam sekali, sebab dengan peristiwa yang saya alami
itu, betul-betul saya dapat mengalami suatu keubahan yang begitu luar biasa,
keubahan yang begitu dahsyat, saya belajar untuk menanggalkan kehidupan yang
lama, tabiat yang lama untuk selanjutnya terus mengenakan pakaian yang baru.
Sekarang kita akan kembali
memperhatikan; BEJANA ATAU KOLAM PEMBASUHAN TEMBAGA.
Kedudukan dari pada kolam pembasuhan
tembaga berada di antara Ruangan Suci dengan Mezbah Korban Bakaran.
Berarti, alat Tabernakel yang
terakhir ada di Halaman adalah kolam pembasuhan. Artinya; baptisan air adalah
pekerjaan akhir dari penebusan, tetapi awal dari kesempurnaan, supaya kita
dapat masuk dalam ruangan suci sampai memuncak di dalam Ruangan Maha Suci,
yaitu kesempurnaan.
Kalau kita perhatikan di dalam Wahyu
15.
Wahyu 15:1-3
(15:1) Dan aku melihat suatu tanda
lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka
terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah. (15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur
api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan
binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka
ada kecapi Allah.
Baptisan di masa yang akan datang,
itulah baptisan lautan kaca bercampur
api.
Mereka yang sudah melewati baptisan
semacam ini dapat mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan
namanya, sekaligus pada mereka ada kecapi Allah.
Jadi betul, kolam pembasuhan atau
baptisan air adalah akhir dari pekerjaan penebusan di halaman, tetapi jangan
salah, itu merupakan awal untuk membawa kita sampai kepada kesempurnaan, dan
akhirnya mampu mengalahkan;
1.
binatang itu, dan
2.
patungnya, dan
3.
bilangan namanya.
Tentang: BINATANG, menunjuk kepada; antikris.
Ini binatang bukan asal binatang.
Binatang ini pekerjaannya dahsyat, menyerupai pekerjaan Allah. Tidak seorang
pun dapat mengalahkan binatang ini, kalau dia tidak melewati baptisan di masa
yang akan datang, yaitu “lautan kaca bercampur api.”
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor
binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala
tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada
kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Pada ayat 1 ini saja sudah menerangkan keberadaan dari pada antikris,
bahwa pekerjaan mereka itu begitu dahsyat, sebab binatang itu;
-
bertanduk 10 (sepuluh),
-
berkepala 7 (tujuh),
-
kemudian di atas tanduk-tanduknya terdapat 10 (sepuluh) mahkota.
10 + 7 + 10 = 27
10 (sepuluh) ditambah 7 (tujuh)
ditambah 10 (sepuluh), hasilnya adalah 27 (dua puluh tujuh), sedangkan
jumlah kitab dalam Perjanjian Baru seluruhnya adalah 27 (dua
puluh tujuh) kitab.
Jadi, pekerjaan dari antikris ini bisa
dengan mudah mengecoh atau menyeret anak-anak Tuhan, kalau tidak betul-betul
mengalami baptisan air bercampur api, lautan kaca bercampur api.
Wahyu 13:2-3
(13:2) Binatang yang kulihat itu serupa
dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya
seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan
takhtanya dan kekuasaannya yang besar.
Pada ayat
2 ini pun sudah menggambarkan suatu hal yang begitu dahsyat dari pribadi
antikris ini, karena antikris ini gabungan dari tiga macam binatang;
1.
Macan
tutul.
2.
Beruang.
3.
Singa.
Kalau tabiat dari tiga macam binatang ini
bersatu, maka sudah jelas binatang ini begitu cekatan untuk menyeret anak-anak
Tuhan.
-
Macan
tutul punya kecepatan, sehingga yang
berlambat-lambat, yang lemah, yang kerohaniannya berada di barisan belakang,
itulah orang-orang yang bermasa bodo, yang tidak peduli dengan pelayanan, cepat
sekali menjadi sasarannya.
-
Kemudian singa, sama seperti Iblis yang mengaum-ngaum, dengan menggunakan
mulut yang lebar mencari mangsa yang dapat ditelannya.
-
Selanjutnya beruang, dengan kekuatan cakarnya dapat mencerai-beraikan kehidupan
anak Tuhan sehingga terpisah jauh dari Tuhan.
Kalau tiga macam binatang ini bersatu, maka
begitu dahsyatnya binatang yang keluar dari dalam laut ini, oleh sebab itu;
kita tidak boleh lengah dan tidak boleh lagi bermain-main.
Hati-hati, kalau tidak mengalami baptisan
di masa yang akan datang, itulah lautan kaca bercampur api, bagaimana mungkin
kita bisa mengalahkan binatang ini? Sementara naga itu memberi kepadanya
kekuatannya, takhtanya, dan kekuasaannya yang besar.
Wahyu 13:3
(13:3) Maka tampaklah kepadaku satu
dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya,
tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia
heran, lalu mengikut binatang itu.
“satu
dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka
yang membahayakan hidupnya itu sembuh” Oleh
karena mujizat kesembuhan ini, seluruh dunia heran dan mengikuti binatang itu.
Luar biasa sepak terjang dari binatang
yang keluar dari dalam laut (antikris) ini, tetapi sebetulnya; apa yang
dikerjakan oleh binatang yang keluar dari dalam laut itu merupakan tipu daya, akal-akalan saja.
Kalau memang mengalami luka parah atau
yang disebut menderita sengsara, lanjutkan sampai kepada pengalaman kematian,
sebab binatang itu keluar dari dalam laut,
Laut -> pengalaman kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Berbicara laut, itu berbicara soal
baptisan, itulah tanda di dalam pengalaman kematian dan kebangkitan.
Tetapi kenyataannya; saat dia mengalami
luka parah, tidak dilanjutkan sampai kepada pengalaman kematian, justru luka
parah itu sembuh. Artinya, mereka hanya mengadakan mujizat dalam pelayanannya,
itulah pelayanan akal-akalan.
Berbeda dengan; ketika Yesus menderita
sengsara di atas kayu salib, dilanjutkan sampai kepada pengalaman kematian,
taat sampai mati, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Seharusnya jangan tanggung-tanggung di
dalam hal mengikuti Tuhan. Kalau tanggung-tanggung itu namanya pelayanan
akal-akalan.
Tidak mungkin kita bisa menanggalkan
manusia duniawi, menanggalkan hidup yang lama, lalu mengenakan pakaian yang
baru, kalau kita tidak lebih dulu mengalami baptisan air, pembaharuan, dan
penyucian.
Tentang: PATUNGNYA.
Wahyu 13:11-15
(13:11) Dan aku melihat seekor binatang
lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia
berbicara seperti seekor naga. (13:12)
Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia
menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang
luka parahnya telah sembuh. (13:13)
Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari
langit ke bumi di depan mata semua orang. (13:14)
Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah
diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia
menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu. (13:15) Dan kepadanya diberikan kuasa
untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung
binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga
semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.
Suatu kali nanti, patung binatang itu
dapat berbicara dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang akan menyembah
patung binatang itu, dan orang yang tidak menyembah patung binatang itu akan
dibunuh.
Patung binatang itu berbicara begitu
rupa, berarti; setiap perkataan-perkataan yang keluar dari mulut patung itu
dapat merasuk sampai kepada hati manusia.
Kalau seseorang tidak mengalami baptisan,
yaitu lautan kaca dan api, maka sudah pasti dia akan terhanyut dan akhirnya
menyembah patung binatang itu.
Patung,
berarti; berhala. Dunia ini akan mengarah kepada era globalisasi, di mana
puncaknya adalah pasar tunggal. Dengan demikian, yang nanti berbicara di situ
adalah patung binatang, itulah uang.
Kalau tidak memperhatikan baptisan yang
akan datang, maka manusia akan menyembah patung binatang, menyembah uang,
karena dia berbicara begitu rupa, dia mengatur roda kehidupan manusia dan
perekonomian, seantero dunia ini.
Kalau bersungut-sungut saat menyangkal
diri memikul salib di tengah-tegah ibadah dan pelayanan, saya kira ini sudah
tanda-tanda, bahwa; suatu kali nanti kelak ia tidak akan sanggup melewati masa
aniaya, suatu masa yang amat sukar. Maka, penyerahan kita di hari-hari terakhir
ini harus dua kali lipat, pertumbuhan rohani kita harus memuncak sampai puncak kasih,
doa penyembahan, berarti terjalinnya hubungan intim antara tubuh dengan Kepala.
Perhatikanlah baptisan yang akan datang,
itulah lautan kaca bercampur api, sebagai penyucian yang begitu mendalam.
Tentang: BILANGAN NAMANYA.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga
kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba,
diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual
selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu
atau bilangan namanya. (13:18) Yang
penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung
bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang
manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
Bilangan namanya atau bilangan nama
binatang itu adalah 666 (enam ratus enam puluh enam).
Dan setiap orang yang menerima bilangan
binatang ini sebagai cap meterai dari antikris di dahi ataupun di tangan kanan,
mereka bebas membeli dan bebas menjual, dengan lain kata; dikuasai oleh roh
antikris, yaitu roh jual beli. Tetapi
bagi mereka yang sudah menerima tanda 666 (enam ratus enam puluh enam) sudah
dipastikan binasa.
Mari kita belajar mulai dari sekarang
untuk melepaskan diri dari roh jual beli, melepaskan diri dari roh antikris;
-
jangan karena pekerjaan lalu kita
tinggalkan ibadah dan pelayanan,
-
jangan karena sesuap nasi kita
tinggalkan ibadah dan pelayanan,
-
jangan karena kesibukan di dunia
ini kita tinggalkan ibadah dan pelayanan.
Kalau sekarang saja kita tidak bisa
melepaskan diri dari roh antikris, bagaimana mungkin kita bisa melepaskan diri
pada saat aniaya antikris berlangsung selama 3.5 (tiga setengah) tahun? Sudah
pasti orang semacam ini tidak akan bisa melepaskan diri dari roh antikris.
Kalau memang ada suatu niatan atau
kerinduan yang mendalam untuk mematikan segala perbuatan atau kehidupan yang
sifatnya duniawi, atau ingin menanggalkan hidup yang lama dan segera mengenakan
pakaian yang baru, ayo lewati baptisan, puncaknya itulah baptisan di masa yang
akan datang, yaitu; “lautan kaca bercampur api.”
Wahyu 15:2-3
(15:2) Dan aku melihat sesuatu bagaikan
lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang
telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada
mereka ada kecapi Allah. (15:3) Dan
mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak
Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan,
Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
Mereka yang sudah melewati lautan kaca
bercampur api;
-
pada tangan mereka ada kecapi
Allah
-
dan mereka menyanyikan nyanyian
Musa, hamba Allah,
-
dan menyanyikan nyanyian Anak
Domba,
menunjukkan bahwa; mereka hidup di dalam
persekutuan yang indah/nikah suci.
Tubuh dan kepala menyatu, maka ada
nyanyian baru, itulah hubungan intim antara tubuh dan Kepala.
Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus, sebab
Tuhan itu baik. Tuhan mau supaya keberadaan kita sampai akhirnya segambar dan
serupa dengan Dia, maka baptisan ini adalah pekerjaan penebusan yang terakhir
di halaman tetapi awal dari kesempurnaan.
Biarlah kiranya firman Allah yang singkat
ini kita perhatikan begitu rupa.
Jangan kita bersungut-sungut di dalam
melayani Tuhan, karena memang kita semua harus melewati baptisan lautan kaca
dan bercampur api, itulah kesucian yang dikerjakan oleh firman Tuhan dan api
Roh Kudus. Inilah penyucian yang sangat mendalam sekali, karena api Roh Kudus
itu mengadili dan membakar tabiat-tabiat daging. Amin.
TUHAN YESUS KRISTUS KEPALA GEREJA, MEMPELAI PRIA SORGA MEMBERKATI
Pemberita firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment