IBADAH KAUM MUDA REMAJA, 18 MEI 2019
STUDY YUSUF
(Seri: 159)
Subtema: LEPAS
DARI ROH ANTIKRIS OLEH KUASA PENGAJARAN MEMPELAI
Shalom.
Selamat malam, salam sejahtera dan
bahagia kiranya memenuhi setiap kehidupan kaum muda remaja.
Saya juga tidak lupa menyapa anak-anak
Tuhan, pemuda remaja, bahkan hamba-hamba Tuhan yang sedang mengikuti
pemberitaan firman Tuhan lewat live streaming, video internet Youtube,
Facebook di manapun anda berada, kiranya Tuhan memberkati kita.
Oleh sebab itu, mari kita memohon lewat
doa supaya Tuhan kiranya membukakan firman-Nya malam ini bagi kita.
Kita akan memperhatikan firman
penggembalaan untuk Ibadah Pemuda Remaja tentang STUDY YUSUF.
Kejadian 41:50-52
(41:50) Sebelum datang tahun kelaparan itu, lahirlah
bagi Yusuf dua orang anak laki-laki, yang dilahirkan oleh Asnat, anak Potifera,
imam di On. (41:51) Yusuf memberi nama Manasye kepada anak
sulungnya itu, sebab katanya: "Allah telah membuat aku lupa
sama sekali kepada kesukaranku dan kepada rumah bapaku." (41:52)
Dan kepada anaknya yang kedua diberinya nama Efraim, sebab katanya: "Allah
membuat aku mendapat anak dalam negeri kesengsaraanku."
Sebelum datang tujuh tahun kelaparan itu,
lahirlah bagi Yusuf dua orang anak laki-laki;
-
yang
sulung bernama Manasye,
-
sedangkan
anak yang kedua bernama Efraim.
Selanjutnya, kita akan memperhatikan arti
rohani dari kedua anak laki-laki Yusuf tersebut dimulai dari yang sulung,
yakni: MANASYE.
Manasye, artinya; Allah telah membuat Yusuf lupa
sama sekali terhadap dua perkara, yaitu:
1.
Yusuf lupa kepada kesukarannya.
2.
Yusuf lupa kepada rumah bapanya.
Tentang: YUSUF LUPA KEPADA
KESUKARANNYA.
Adapun kesukaran Yusuf dibagi atas tiga
fase.
Fase yang pertama: KETIKA YUSUF TINGGAL BERSAMA-SAMA
DENGAN SAUDARA-SAUDARANYA.
Kisah ini ditulis dengan jelas di dalam
Kejadian 37, yang dibagi atas:
a.
Ayat 1-11, Yusuf dibenci oleh saudara-saudaranya.
b.
Ayat 12-36, Yusuf dijual ke tanah Mesir.
Oleh karena kemurahan hati Tuhan, kita
semua telah melihat kesusahan Yusuf pada fase yang pertama dan kisah itu
ditulis dengan jelas di dalam Kejadian 37. Dengan berakhirnya
pemberitaan firman pada Kejadian 37:35, maka berakhirlah kesusahan Yusuf
pada fase yang pertama.
Sekarang marilah kita melihat kesusahan
Yusuf pada fase yang kedua.
Fase yang kedua: KETIKA YUSUF BERADA DI RUMAH POTIFAR.
Kisah ini ditulis dengan jelas di dalam Kejadian
39.
Kejadian 39:1
(39:1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar,
seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia
dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
Akhirnya Yusuf dibawa ke tanah Mesir oleh
orang Ismael lalu dijual kepada Potifar. Lewat menjual Yusuf kepada Potifar,
orang Ismael mendapat upah atau keuntungan dalam bentuk materi.
Sebetulnya keuntungan atau upah semacam
ini disebut keuntungan yang terbatas
(fana), sebab kalau uang habis maka keuntungan juga habis, dan lebih
disayangkan lagi, hati mereka tetap kosong sebab mereka tidak pernah dipuaskan
oleh firman Pengajaran Mempelai.
Yusuf menunjuk kepada Firman Pengajaran Mempelai.
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar
dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis
nama-nama hujat.
Binatang yang keluar dari dalam laut
menunjuk antikris. Adapun bentuk dari binatang itu;
-
Tanduk = Sepuluh.
- Kepala =
Tujuh.
-
Mahkota = Sepuluh.
Jika ditotal seluruhnya, hasilnya adalah 27 (dua puluh tujuh), itu merupakan
jumlah kitab dalam Perjanjian Baru. Dengan rincian;
a.
Empat injil yang
menceritakan tentang pribadi Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja.
Adapun empat injil tersebut, antara lain:
1. Matius; menampilkan Yesus Kristus sebagai RAJA.
Itu bisa dilihat dari ciri
penulisannya, sebab injil Matius diawali dengan silsilah Yesus sebagai Raja.
2. Markus; menampilkan Yesus Kristus sebagai
HAMBA.
Itu bisa dilihat dari
ciri-ciri penulisannya, yang diawali dengan kelahiran Yohanes Pembaptis.
3. Lukas; menampilkan Yesus Kristus sebagai TUHAN
dan JURUSELAMAT MANUSIA.
Itu bisa dilihat dari ciri
penulisannya, banyak menceritakan tentang sengsara manusia.
4. Yohanes; menampilkan Yesus sebagai ANAK ALLAH.
Itu bisa dilihat dari ciri penulisannya,
dimulai dengan menceritakan firman Allah yang adalah Allah sendiri.
b.
Dua puluh tiga surat, menampilkan gereja sebagai tubuh Kristus.
Adapun dua puluh tiga surat
tersebut antara lain;
1. Kisah Para Rasul; menampilkan gereja dalam kegerakan
hujan awal.
2. Roma sampai dengan
Yudas; menampilkan gereja dalam pertumbuhannya
atau perkembangan rohaninya.
3. Wahyu; menampilkan gereja akhir zaman, berarti
menuju kesempurnaan atau terwujudnya kesatuan tubuh.
Kesimpulannya; angka dua puluh tujuh ini
dipalsukan oleh antikris.
Artinya; Perjanjian Baru atau pengajaran Firman Allah itu dipalsukan
oleh antikris. Seolah-olah mereka memiliki pengajaran firman dalam bentuk
Perjanjian Baru.
Jadi, pengajaran-pengajaran palsu ini
nanti akan menguasai hati manusia. Siapa mereka? Yaitu gereja yang gagal masuk
dalam rencana Allah yang besar. Hati orang seperti inilah yang nanti dikuasai
oleh pengajaran palsu.
2 Petrus 2:1-3
(2:1) Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu
tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada
guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang
membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah
menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan
atas diri mereka. (2:2) Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka
yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. (2:3)
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari
untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.
Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan
tidak akan tertunda.
Guru-guru palsu memasukkan
pengajaran-pengajaran palsu. Tujuan mereka adalah supaya hubungan manusia
dengan Allah terputus. Kalau hubungan manusia dengan Allah terputus, maka
manusia akan menyangkali Allah dan akhirnya binasa.
Petrus pernah menyangkali Yesus sebanyak
tiga kali, ketika Yesus berada di Mahkamah Pengadilan Agama, di hadapan imam
besar Kayafas.
-
PENYANGKALAN YANG PERTAMA, Petrus berkata: “Aku tidak tahu apa
yang engkau maksud.”
Artinya; sudah tahu,
tetapi pura-pura tidak tahu. Kalau kita sudah tahu pekerjaan Tuhan di depan
mata kita, tetapi pura-pura tidak tahu, maka itu merupakan penyangkalan pertama
terhadap salib.
-
PENYANGKALAN PETRUS YANG KEDUA, Petrus berkata: “Aku tidak kenal
Dia”, tetapi diawali dengan bersumpah.
Kalau kita mengucapkan
sesuatu, tidak perlu dengan bersumpah; ya
di atas ya, tidak di atas tidak, lebih dari itu berasal dari Setan. Berarti
pada saat penyangkalan yang kedua ini, hati Petrus sudah mulai dikuasai oleh
Setan.
-
PENYANGKALAN PETRUS YANG KETIGA, Petrus juga berkata: “Aku tidak
kenal Dia”, tetapi diawali dengan kata mengutuk dan bersumpah.
Sudah lebih parah lagi dari yang kedua.
Jadi, begitu liciknya nanti antikris itu
memasukkan pengajaran-pengajaran palsu untuk memutuskan hubungan kita dengan
Tuhan sehingga dengan demikian, kita akan menyangkali Tuhan seperti Simon
Petrus, dan akhirnya binasa.
Ingat, pura-pura tidak tahu saja sudah
merupakan penyangkalan terhadap salib Kristus. Sudah tahu ibadah, sudah tahu
pelayanan, sudah tahu pekerjaan Tuhan, sudah tahu apa yang harus dikerjakan,
tetapi pura-pura tidak tahu, itu sudah penyangkalan. Hati-hati, ini siasat
antikris.
Tanda ajaran palsu: Kebenaran dari sebuah ajaran itu telah
dikuasai (ditambahi) oleh cerita isapan jempol.
Misalnya; menyampaikan satu dua ayat
firman Tuhan, lalu ditambahkan dengan cerita-cerita isapan jempol, ditambahkan
dengan dongeng nenek-nenek tua, ditambahkan dengan takhayul-takhayul,
ditambahkan dengan filsafat kosong, ditambahkan dengan cerita-cerita manusia,
ditambahkan dengan guyon-guyon, supaya dengan demikian kemasan itu seperti
menarik, padahal itu adalah ajaran palsu yang menyesatkan.
Hati-hati dengan pemberitaan firman yang
disertai dengan guyon-guyon, disertai dengan dongeng-dongeng, itu adalah ciri
dari ajaran palsu.
Lebih dalam kita melihat AJARAN DARI
ANTIKRIS.
Wahyu 17:3-4
(17:3) Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun.
Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah
ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh
kepala dan sepuluh tanduk. (17:4) Dan perempuan itu memakai kain ungu
dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara,
dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian
dan kenajisan percabulannya.
Di sini kita melihat: Perempuan itu memakai
kain ungu, kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata, dan mutiara,
namun di tangannya ada suatu cawan
emas, penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
Berarti, hubungan rohaninya (hubungan
intimnya) dengan Tuhan dipenuhi (ditandai) dengan kepalsuan, ajarannya palsu, sebab ajaran itu disertai dengan
percabulan, disertai dengan kenajisan.
Hati-hati kalau seorang imam pelayan
Tuhan, masih dikuasai oleh roh najis, berarti pelayanan itu penuh dengan
kepalsuan. Itulah tujuan dari ajaran antikris supaya hubungan kita terputus dengan
Tuhan, sehingga dengan mudah nanti kita menyangkali Tuhan sampai akhirnya
binasa. Itu yang diinginkan oleh antikris.
Saya juga tidak mengijinkan seorang
pelayan (imam) memakai pakaian yang ketat, yang minim.
Setan ini pandai sekali untuk mengecoh kehidupan
anak-anak Tuhan dengan perkataan: “Tuhan
tidak melihat pakaianmu”, tetapi membiarkan pakaian yang najis. Begitu
licik Setan untuk mengecoh kehidupan anak-anak Tuhan. Hati-hati dengan
penyataan semacam ini.
Pendeknya; semuanya ditandai dengan kepalsuan. Kalau ajarannya palsu, pasti
hubungan nikah palsu, rumah tangga palsu, gereja atau jemaat juga palsu,
semuanya palsu, dan puncaknya nanti sampai pada masa aniaya antikris selama
tiga setengah tahun berkuasa.
Perlu juga saya tambahkan: Yusuf
dengan kitab Wahyu, kaitannya sangat kuat sekali.
Dalam kitab Kejadian, Yusuf sudah
menubuatkan empat belas tahun yang dibagi menjadi dua, yaitu;
-
Tujuh
tahun kelimpahan.
-
Tujuh tahun kelaparan.
Tujuh tahun kelaparan ini berlangsung pada pasal 1-11,
tetapi tujuh tahun kelaparan ini pun dibagi menjadi dua bagian;
-
tiga
setengah tahun yang pertama
-
tiga
setengah tahun yang kedua.
Jadi, tiga setengah tahun yang kedua itu
berlangsung mulai dari pasal 11-19, itulah puncak antikris belangsung
selama tiga setengah tahun.
Saya tandaskan: Saudara bukan gereja
palsu.
Kita besyukur, sebab nabi Hosea berkata; “Umat-Ku
binasa karena tidak punya pengetahuan tentang firman”, tidak memiliki
Pengajaran firman yang benar. Hari-hari ini banyak gereja palsu, orientasinya
hanya berbicara soal perkara yang lahiriah, tidak lagi berbicara tentang salib,
salib tidak lagi ditegakkan di tengah ibadah itu.
Hati-hati.
Wahyu 13:16-18
(13:16) Dan ia menyebabkan, sehingga kepada
semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi
tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, (13:17) dan tidak seorang
pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang
memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. (13:18) Yang penting di sini ialah hikmat:
barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena
bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam
ratus enam puluh enam.
Roh antikris adalah roh jual beli,
artinya; mereka akan bebas menjual, bebas membeli dengan syarat; mereka harus
terlebih dahulu menerima tanda; 666 (enam ratus enam puluh enam),
sebagai cap meterai dari antikris di dahi atau pun di tangan kanan
mereka.
Dengan demikian, mereka yang
sudah meneima cap meterai dari antikris ini, mereka bebas menjual, mereka akan
bebas membeli.
Kesimpulannya; roh antikris adalah roh
jual beli.
Mengapa ajaran antikris palsu? Karena roh
yang ada di dalam tubuh antikris adalah roh jual beli.
Pendeknya; antikris terikat dengan mamon,
artinya mengasihi uang lebih dari pada Tuhan.
Perincian dari 666 (enam ratus enampuluh
enam):
- Enam yang pertama; Tubuh dikuasai daging.
- Enam yang kedua; Jiwa dikuasai daging.
- Enam yang ketiga; Roh dikuasai daging.
Kesimpulannya; kalau seseorang telah
menerima cap meterai dari antikris 666 (enam ratus enampuluh enam) di dahi atau
di tangan kanan mereka, menunjukkan bahwa tubuh mereka dikuasai daging, jiwa mereka dikuasai daging, dan roh mereka
dikuasai daging, inilah yang disebut dengan jemaat (gereja) yang palsu.
Memang di dalam injil Matius 26: 41,
dikatakan: roh
memang penurut, tetapi daging lemah, tetapi di sini kita perhatikan; baik tubuh, maupun jiwa,
bahkan rohnya telah dikuasai oleh daging.
Mari kita melihat JEMAAT DAGING (PALSU).
Galatia 5:19-21
(5:19) Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, (5:20) penyembahan
berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, (5:21) kedengkian, kemabukan, pesta
pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang
telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia
tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Jemaat yang palsu memiliki cara hidup
yang palsu serta kotor, yaitu: penuh dengan hawa nafsu, itulah
keinginan-keinginan daging yang jahat. Puncaknya nanti; gereja palsu ini akan menghujat
kebenaran Allah, dan hal ini akan terjadi.
Wahyu 13:1
(13:1) Lalu aku melihat seekor binatang keluar
dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas
tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis
nama-nama hujat.
Antikris mempunyai tujuh kepala dan pada
kepala-kepala tersebut tertulis nama-nama hujat.
Angka 7 (tujuh) = angka sempurna.
Ini artinya; antikris akhirnya menjadi
pemimpin dunia yang sungguh-sungguh menghujat Allah. Mereka nanti akan
menggerakkan seantero dunia ini, Timur, Barat, Utara, Selatan, mereka menjadi
pemimpin dunia tetapi pemimpin di dalam hal menghujat Allah.
Kalau anak-anak Tuhan sudah mulai tidak
sungguh-sungguh memikul salibnya, inilah orang yang mudah sekali disusupi oleh
pengajaran palsu, hati orang semacam ini mudah dikuasai pengajaran palsu.
Dengan berkata: “dari pada susah, lebih
baik terima yang enak”, tetapi orang seperti ini adalah gereja yang gagal
masuk dalam pembentukan tubuh Kristus.
Wahyu 13:5-6
(13:5) Dan kepada binatang itu diberikan mulut,
yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa
untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya. (13:6) Lalu ia membuka
mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah
kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga.
Naga berdiri di belakang antikris itu,
sehingga kepada antikris diberikan mulut yang penuh kesombongan dan hujat
untuk;
-
Menghujat Allah.
- Menghujat
nama-Nya.
- Menghujat
kemah kediaman-Nya.
-
Menghujat semua mereka yang diam di sorga.
Inilah puncak perbuatan dari gereja palsu
nanti, yaitu penghujatan, karena mereka tidak lagi
memiliki roh takut akan Tuhan.
Kita bersyukur, sejauh ini oleh kemurahan
Tuhan, salib betul-betul ditegakkan di dalam penggembalaan ini, salib yang
memberikan pertolongan kepada kita, bukan yang lain-lain.
Jadi, jangan sedih hatimu dan jangan
kecil hatimu ketika engkau mengalami aniaya karena firman, sengsara karena
salib. Engkau bertahan terus memikul salib, tidak usah kecil hati, tidak
usah minder.
Memang sempat kaki berkata: “karena
aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh”, itu merupakan roh minder.
Tetapi Tuhan memperhatikan bagian tubuh yang paling rendah, yang paling hina,
dan yang paling lemah.
Mazmur 10:2-4
(10:2) Karena congkak orang fasik giat
memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka
rancangkan. (10:3) Karena orang fasik memuji-muji keinginan hatinya,
dan orang yang loba mengutuki dan menista TUHAN. (10:4) Kata orang
fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut!
Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya.
Penampilan antikris sebagai pimpinan
dunia penuh dengan kefasikan, antara lain:
a. Congkak orang fasik giat
memburu orang yang tertindas.
Artinya; antikris akan
mengecilkan bahkan menginjak-injak korban Kristus, tidak lagi menghargai korban
Kristus dan kemurahan hati Tuhan.
Kalau sampai hari ini kita
berdiri menghadap takhta kasih karunia, lewat Ibadah Pemuda Remaja, semua
karena kemurahan hati Tuhan, bukan karena kecakapan kita, bukan karena gagah
hebat dan kuat kita, bukan karena kepandaian kita, semuanya oleh karena
kemurahan hati Tuhan.
b. Orang fasik memuji-muji
keinginan hatinya.
Artinya; hidup menurut hawa
nafsu keinginan daging dan keinginan hati yang penuh dengan keserakahan, loba,
dan tamak. Mereka mencintai uang lebih dari pada Tuhan. Itulah kefasikan
antikris.
Perlu juga saya sampaikan:
Jangan terlalu memikirkan sesuatu yang jauh lebih dari ukuran iman, berpikirlah
sesuai dengan takaran iman. Cukupkanlah diri dari penghasilan yang kita terima,
Tuhan tahu kebutuhan kita, bukan Tuhan tidak tahu kebutuhan kita. Kalau kita
sudah mulai tidak bisa terima situasi seperti ini, hati-hati, itu adalah
keserakahan, itu roh antikris.
c. Kata orang fasik itu dengan
batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada
Allah!"
Artinya; antikris ini sombong,
angkuh, dan tidak takut akan Tuhan. Itulah ajaran palsu.
Tadi kita sudah melihat orang Ismael
membawa Yusuf ke Mesir, lalu menjual kepada Potifar.
Sepintas mereka mendapat upah, mendapat
keuntungan, tetapi sebetulnya keuntungan semacam ini adalah keuntungan yang
terbatas (fana). Kalau habis uang, habislah keuntungan, mereka
lebih mengejar upah dan keuntungan, tetapi hatinya kosong tidak pernah dipuaskan oleh firman
Tuhan, tidak pernah diisi oleh Yusuf, itulah Pengajaran Mempelai.
Kalau mungkin kita merasa tertekan karena
pemikiran-pemikiran manusia daging di dalam mengikuti Tuhan, mungkin merasa
ekonomi masih pas-pasan, pemikiran semacam ini hilangkan secepat mungkin, sebab
itu adalah roh antikris.
Sebelum kita berdoa, Tuhan tahu apa yang
kita butuhkan. Jangan sampai kita mengejar upah (keuntungan), tetapi hati kita
kosong akan firman.
Jalan keluar.
Kejadian 39:1
(39:1) Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir;
dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli
dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
Yusuf dibawa ke Mesir lalu dijual kepada
Potifar, berarti; orang Ismael ini tidak dapat mempertahankan Yusuf lebih lama,
bahkan tidak ada keinginan untuk memiliki Yusuf.
Artinya; mereka tidak mau memiliki firman Pengajaran Mempelai, sebab yang
terpenting bagi mereka adalah upah, yaitu keuntungan yang diperoleh dari hasil
penjualan Yusuf.
Jangan kita sama seperti orang Ismael,
yang tidak mau memiliki firman Pengajaran Mempelai, tidak mau mempertahankannya
hanya karena upah dan keuntungan. Pengertian mereka tentang upah dan keuntungan
adalah keliru.
1 Korintus 3:11-14
(3:11) Karena tidak ada seorang pun yang dapat
meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus
Kristus. (3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas,
perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
(3:13) sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena
hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana
pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. (3:14) Jika
pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
Upah atau keuntungan yang sebenarnya yang
dimaksud oleh firman Allah ialah; kalau rumah itu tahan terhadap nyala api atau
rumah itu tahan menembusi api,
maka ia akan mendapat upah. Inilah upah yang sejati, upah yang
hakiki, upah yang sebenarnya menurut kebenaran firman Tuhan, bukan upah menurut
ajaran antikris.
Jangan sampai kita mencari upah
(keuntungan) dalam bentuk materi, tetapi kosong firman Allah, tidak memiliki
Pengajaran Firman. Jangan mau ditipu dengan upah-upah asing, yang tidak sesuai
dengan kebenaran firman Tuhan.
Saya bangga, bahagia memiliki Tuhan. Oleh
kuasa firman, satu orang di antara kita tidak mau meninggalkan penggembalaan
walaupun ditawari gaji (upah) yang lebih besar, di atas upah minimum, dia
berkata: “Sedangkan masih tergembala
saja, saya masih liar, apalagi kalau saya tinggalkan penggembalaan?”
Pengertian tentang upah ini tidak boleh
digeser dengan upah-upah yang tidak sesuai dengan kebenaran firman.
1 Petrus 4:12
(4:12) Saudara-saudara yang kekasih, janganlah
kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian,
seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
Jangan heran akan menyala api siksaan,
itulah ujian yang kita hadapi (alami) silih berganti. Bertahan saja dan kuatlah
supaya tidak mengalami kerugian yang besar.
Perhatikan: Membangun rumah itu tidak
sebentar, itu membutuhkan waktu yang lama sehingga menyita tenaga, pikiran,
uang, perhatian, dan lain sebagainya, banyak hal yang harus dikorbankan.
Jadi, kalau sampai rumah yang dibangun
itu tidak tahan terhadap nyala api siksaan, tidak sanggup menembusi api, itulah
ujian yang silih berganti, maka dia akan mengalami kerugian yang besar.
Oleh sebab itu, perhatikanlah
saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan,
bertahan dan kuatlah, jangan sampai pengertianmu digeser oleh upah-upah asing,
jangan pengertianmu digeser oleh ajaran-ajaran palsu.
Siapa mereka yang menerima ajaran palsu?
Itulah orang-orang yang gagal masuk dalam pembangunan tubuh.
Sekali mandi harus basah, tidak boleh
tanggung-tanggung mengikuti Tuhan. Kalau orang dunia saja mengerti istilah
profesor, kita harus lebih lagi di hadapan Tuhan, supaya tidak mengalami
kerugian yang besar, kerugian yang banyak.
Sebab itu sekali lagi saya katakan,
jangan heran akan nyala api siksaan. Kalaupun harus terjadi nyala api siksaan,
terjadilah. Kalau pun harus terjadi nyala api siksaan, hadapilah, berdirilah
kuat, berdirilah teguh, jangan goyah, jangan cengeng, jangan seperti anak
kecil, tidak punya pemikiran yang teguh dan pendirian yang kuat, sebentar
begini sebentar begitu. Pengertianmu tidak boleh goyah oleh ajaran asing.
2 Timotius 3:12
(3:12) Memang setiap orang yang mau hidup beribadah
di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya,
Ibadah itu di tengah-tengahnya salib
ditegakkan, sebab setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya.
Maka kalau di tengah-tengah ibadah tidak
ada salib, itu ajaran palsu. Kalau beribadah, tetapi tidak mau menderita, beribadah
tetapi tidak mau memikul salibnya, itu sama saja dengan orang dunia yang
beribadah.
2 Timotius 3:13
(3:13) sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.
Sedangkan orang yang tidak mau hidup
beribadah akan bertambah jahat sehingga mereka menyesatkan dan disesatkan.
Saya masih ingat; waktu sebelum dipanggil
oleh Tuhan menjadi hamba Tuhan, jauh dari ibadah, jauh dari kebenaran, sehingga
kejahatan itu terus terpelihara dengan baik. Tetapi setelah mau hidup beribadah
kepada Kristus Yesus, mulai pengertian itu diarahkan kepada salib, sengsara
karena salib, aniaya karena firman, tidak lagi bertahan menurut kebenaran diri
sendiri.
1 Petrus 4:13
(4:13) Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai
dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu
juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan
kemuliaan-Nya.
Bersukacitalah pada saat kita mengambil
bagian di dalam penderitaan Yesus Kristus, bersukacitalah kalau kita mau hidup
beribadah menderita bersama dengan Kristus.
Tujuannya; supaya kita boleh bergembira
dan bersukacita pada waktu Ia
menyatakan kemulian-Nya.
Jadi, dibalik salib Tuhan menyatakan
kemuliaan-Nya. Tidak akan ada kemuliaan kalau tidak didahului dengan salib.
Sekali lagi saya sampaikan: Kalau dalam
ibadah didahului dengan sengsara salib, berarti kita harus tanggap, Tuhan
hendak mempermuliakan hidup kita. Tetapi kalau dalam ibadah didahului dengan
menolak salib, maka akan diakhiri dengan kehinaan.
Baik juga kalau kita saat berada dalam
suatu komunitas, baik kita berada dalam suatu lingkungan, pekerjaan, di kampus,
atau di mana saja kalau sudah diawali dengan sengsara salib, maka akan diakhiri
dengan kemuliaan.
1 Petrus 4:14
(4:14) Berbahagialah kamu, jika kamu dinista
karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada
padamu.
Nyala api siksaan (ujian) adalah sarana yang paling efektif
untuk memperoleh Roh kemuliaan.
Jadi Roh kemuliaan itu tidak datang
begitu saja, Roh kemuliaan itu tidak bisa didatangkan oleh manusia dengan
pengertiannya, dengan hartanya, dengan uangnya, dengan pendidikan yang tinggi
yang dia miliki, tetapi Roh kemuliaan (tahan uji) diperoleh lewat sengsara
salib.
Kalau kita penuh dengan kemuliaan maka
orang lain tidak tahan berdiri, mereka akan jatuh dan rebah, dosa tidak
berkuasa lagi atas kehidupan kita.
Daging ini takhtanya Setan, tetapi kalau
kita penuh dengan kemuliaan maka musuh akan rebah dan jatuh.
1 Korintus 3:12
(3:12) Entahkah orang membangun di atas dasar
ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput
kering atau jerami,
Ada dua jenis bangunan di sini, yaitu;
a. Bangunan yang pertama terbuat
dari:
- Emas.
- Perak.
- Batu permata.
b. Bangunan yang kedua terbuat
dari:
- Kayu.
- Rumput kering.
- Jerami.
Perhatikan baik-baik: Emas, perak,
dan batu permata adalah jenis bangunan yang tahan terhadap nyala api
siksaan. Pendeknya; tahan uji.
-
Emas
kalau dibakar; emas tetap emas, tidak akan berubah.
- Perak kalau dibakar; perak tetap perak,
tidak akan berubah.
-
Demikian
juga batu permata kalau dibakar, dia tidak akan berubah menjadi yang lain-lain.
Berarti; bangunan emas, perak, dan batu
permata akan mendapat upah dari sorga, dari Tuhan. Kehidupan yang tahan
terhadap ujian adalah kehidupan
yang mendapat upah dari Tuhan Yesus Kristus.
- Emas, menunjuk; sifat Ilahi, tidak berubah.
- Perak, menunjuk; berdiri di atas kebenaran.
Ya di atas ya, tidak di atas tidak.
- Batu permata, menunjuk; kemuliaan Tuhan untuk gereja-Nya.
Sedangkan, bangunan yang kedua terbuat
dari kayu, rumput, dan jerami adalah jenis bangunan yang tidak tahan terhadap
nyala api atau jenis bangunan ini akan terbakar hangus oleh nyala api, tidak
tahan uji, tidak mendapat upah, sebaliknya mengalami kerugian.
1 Korintus 3:14-15
(3:14) Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan
uji, ia akan mendapat upah. (3:15) Jika pekerjaannya terbakar,
ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi
seperti dari dalam api.
Jika bangunan itu tahan uji, ia akan
mendapat upah, sebaliknya kalau bangunan itu terbakar hangus maka ia akan
mengalami kerugian yang besar yang besar.
Jadi, orang yang tidak kuat, yang tidak
tahan berdiri di atas korban Kristus banyak mengalami kerugian, baik kerugian
jasmani maupun kerugian rohani, lahir batin akan mengalami kerugian.
Karena tidak tahan ujian, ada beberapa di
antara kita mengundurkan diri dari pelayanan lalu meninggalkan ibadah
berbulan-bulan, dia merasa akan lebih sejahtera. Tetapi ternyata dia mengalami
kerugian baik lahir maupun batin. Hidup rohaninya digerogoti oleh daging, hidup
rohaninya digerogoti oleh roh jahat, hidup rohaninya digerogoti oleh roh najis,
hidup rohaninya dihabisi, digilas habis oleh arus dunia. Tetapi bangunan yang
bertahan menembusi nyala api, dia akan mendapatkan upah lahir batin.
Jangan cengeng ikut Tuhan. Jangan mau
digeser pengertianmu tentang upah. Jangan sampai karena pekerjaan, engkau
mengalami kerugian lahir batin. Cepat mati cepat bangkit. Amin.
TUHAN YESUS KEPALA GEREJA MEMPELAI PRIA
SORGA MEMBERKATI
Pemberita Firman:
Gembala Sidang; Pdt. Daniel U. Sitohang
No comments:
Post a Comment